KAJIAN KARAKTERISTIK PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI SEKITAR PASAR PETISAH KECAMATAN MEDAN PETISAH.

(1)

KAJIAN KARAKTERISTIK PEDAGANG KAKI LIMA (PKL)

DI SEKITAR PASAR PETISAH KECAMATAN

MEDAN PETISAH

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperolah gelar sarjana pendidikan

Oleh :

JESISCA MUNTHE

NIM. 308131058

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Jesisca Munthe Nim : 308131058

Jurusan : Pendidikan Geografi Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan hasil jiplakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.

Medan, Februari 2014 Penulis,

Jesisca Munthe Nim. 308131058


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kasih setia-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul: Kajian Karakteristik Pedagang Kaki Lima Di Sekitar Pasar Petisah. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai pemenuhan salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Gografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari skripsi ini tidak sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Restu, MS sebagai Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Asnidar, M.Pd sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Maringan Sirait, SU sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu dan membimbing sepanjang penyusunan skripsi.


(6)

7. Bapak Darwin Lubis, S.Si, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah berbagi banyak pengalaman dan pengarahan selama penulis duduk dibangku perkuliahan.

8. Bapak Drs. Ardin Siallagan dan Ibu Drs. Tumiar Sidauruk, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.

9. BPS Kota Medan, Camat Medan Petisah dan seluruh staf Kecamatan yang telah bersedia membantu penulis melaksanakan penelitian.

10.Teristimewa untuk Ayahanda D. Munthe dan Ibunda M. Sembiring dan seluruh keluarga besar yang telah mendoakan, memotivasi, berkorban, dan mengasihi penulis hingga saat ini.

11.Teman-teman A reg 2008 dan teman-teman PPLT 2012 SMP Masehi Berastagi yang telah setia menjadi teman seperjuangan penulis dalam menghadapi dunia perkuliahan.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung penulisan skripsi ini. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Medan, Januari 2014

Jesisca Munthe Nim. 308131058


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teoritis ... 7

B. Penelitian yang Relevan ... 15


(8)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19

A. Lokasi Penelitian ... 19

B. Populasi dan Sampel ... 19

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 19

D. Tehnik Pengumpulan Data ... 22

E. Tehnik Analisa Data ... 22

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 23

A.KondisiFisik ... 23

B. Kondisi Non Fisik ... 26

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

A.Hasil Penelitian ... 34

B. Pembahasan ... 51

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 62

A.Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(9)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal.

1. Jumlah Penduduk Kecamatan Medan Petisah... 26

2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin ... 28

3. Komposisi Mata Pencaharian Penduduk ... 30

4. Sarana dan Prasarana Pendidikan... 31

5. Usia Responden ... 34

6. Alasan Pedagang Kaki Lima Memilih Lokasi Berdagang ... 36

7. Pekerjaan Sebelum Menjadi PKL ... 37

8. Daerah Asal Pedagang Kaki Lima ... 38

9. Status Kepemilikan Usaha Pedagang Kaki Lima... 39

10. Sarana Fisik Berdagang Pedagang Kaki Lima ... 39

11. Lama Waktu Aktivitas Pedagang Kaki Lima... 43

12. Lama Usaha Pedagang Kaki Lima ... 44

13. Modal Pedagang Kaki Lima Tiap Bulan ... 44

14. Pendapatan Pedagang Kaki Lima Tiap Bulan ... 45

15. Jumlah Tenaga Kerja Pedagang Kaki Lima ... 46

16. Jenis Barang Dagangan Pedagang Kaki Lima ... 47


(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal.

1. Kerangka Berpikir ... 18

2. Peta Administratif Kota Medan ... 24

3. Peta Administratif Kecamatan Medan Petisah ... 25

4. Pedagang Kaki Lima Yang TergolongUsiaProduktif ... 35

5. PKL Menggunakan Gerobak Sebagai Sarana Berdagang ... 40

6. PKL yang berdagang menggunakan meja... 40

7. Pedagang Kaki Lima Yang Berjualan Di Lahan Parkir ... 42

8. PKL yang berdagang dengan menggunakan badan jalan ... 42

9. Jenis Barang Dagangan Pedagang Kaki Lima: Pakaian ... 47

10. Jenis Barang Dagangan Pedagang Kaki Lima: Makanan Siap Saji ... 48

11. Jenis Barang Dagangan Pedagang Kaki Lima: Kep. Rumah Tangga ... 48

12. Jenis Barang Dagangan Pedagang Kaki Lima: CD-DVD... 49

13. Luas Tempat Berdagang pedagang Kaki Lima <3 m2 ... 50


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal.

1. Identitas Pedagang Kaki Lima ... 69 2. Karakteristik Aktivitas PKL ... 71


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang tidak seimbang dengan sempitnya lapangan pekerjaan formal mengakibatkan bertambah besarnya angka pengangguran. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang kemudian bekerja atau berusaha pada sektor informal. Hal ini acap kali terjadi di kota-kota besar suatu negara, termasuk Indonesia.

Keberadaan dan kelangsungan kegiatan sektor informal dalam sistem ekonomi bukanlah gejala negatif, namun lebih sebagai realitas ekonomi kerakyatan yang berperan cukup penting dalam pengembangan masyarakat dan pembangunan nasional. Setidaknya, ketika program pembangunan kurang mampu menyediakan peluang kerja bagi angkatan kerja, sektor informal dengan segala kekurangannya mampu berperan sebagai penampung dan alternatif peluang kerja bagi para pencari kerja.

Konsep sektor informal pertama kali muncul dalam penelitian Keith Hart di Kota Acca dan Nima, Ghana. Menurut Hart, perbedaan kesempatan memperoleh penghasilan antar sektor formal dan informal pada pokoknya didasarkan atas perbedaan antara pendapatan/gaji dan pendapatan/hasil usaha sendiri. Sampai saat ini, pengertian sektor informal sering dikaitkan dengan ciri-ciri utama pengusaha dan pelaku sektor informal, antara lain: kegiatan usaha bermodal utama pada kemandirian rakyat, memanfaatkan teknologi sederhana, pekerjanya terutama berasal dari tenaga kerja keluarga tanpa upah, bahan baku usaha kebanyakan memanfaatkan sumber daya lokal, sebagian besar melayani


(13)

kebutuhan rakyat kelas menengah ke bawah, pendidikan dan kualitas sumber daya pelaku tergolong rendah.

Di satu segi sektor informal masih memegang peranan penting menampung angkatan kerja, terutama angkatan kerja muda yang masih belum berpengalaman atau angkatan kerja yang pertama kali masuk pasar kerja. Keadaan ini mempunyai dampak positif seperti mengurangi tingkat pengangguran terbuka mengingat jumlah pengangguran terbuka di Indonesia saat ini mencapai angka 7,7 juta jiwa (Capah, 2012). Tetapi di segi lain menunjukkan gejala tingkat produktivitas yang rendah, karena masih menggunakan alat-alat tradisional dengan tingkat pendidikan serta keterampilan yang relatif rendah.

Yang termasuk dalam jenis kegiatan sektor informal antara lain pedagang kaki lima (PKL), pengusaha kecil, pedagang asongan, pemulung; dan yang berkaitan dengan bidang jasa yaitu penarik becak, tukang semir sepatu, dan tukang tambal ban.

Yeung (dalam Surya, 2006) mengemukakan bahwa pedagang kaki lima yang termasuk kedalam sektor informal merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnnya. PKL mempunyai pengertian yang sama dengan hawkers, yang didefenisikan sebagai orang yang menjajakan barang dan jasa untuk dijual di tempat yang merupakan ruang untuk kepentingan umum, terutama dipinggir jalan, trotoar, taman kota, di atas saluran drainase, kawasan tepi sungai untuk melakukan aktivitasnya. PKL biasanya identik dengan sarana berupa tenda, kursi dan meja yang sifatnya tidak permanen atau bisa dikatakan bongkar pasang.


(14)

Masyarakat memilih menjadi PKL karena dinilai membutuhkan modal dan keterampilan yang minim. PKL dianggap masyarakat sebagai solusi yang tepat walaupun omset penjualan tidak tentu dan relatif kecil, namun dapat meringankan beban hidup. Kurang antisipasi pemerintah dalam mengatasi perkembangan sektor informal sebagai imbas krisis moneter serta ketidaksediaan lokasi yang menampung perkembangan PKL tersebut mengakibatkan PKL berlokasi di sekitar kawasan-kawasan fungsional perkotaan yang dianggap strategis.Adapun yang dimaksud sebagai ruang fungsional kota adalah ruang perkotaan dengan fungsi khusus yang tercermin dari kegiatan utama yang berlangsung di kawasan tersebut, seperti kawasan pendidikan, perkantoran, kesehatan, perdagangan dan jasa, permukiman, maupun industri.

Kehadiran ruang fungsional kota akan diikuti dengan kehadiran PKL dengan karakteristik yang berbeda-beda. Setiap PKL mempunyai alasan yang berbeda dalam menentukan lokasi maupun jenis aktivitasnya. Karakteristik PKL yang berada di kawasan perkantoran berbeda dengan karakteristik PKL yang berada di kawasan permukiman. Hal ini dapat dilihat berdasarkan karakteristik aktivitasnya yang meliputi jenis dagangan, bentuk fisik sarana dagang, waktu berdagang, sifat pelayanan, golongan pengguna jasa, dan lain sebagainya. Selain itu, perbedaan karakteristik PKL dikaitkan juga dengan kegiatan utama yang berlangsung di kawasan fungsional kota tersebut.

Jumlah PKL di Indonesia sampai saat ini mencapai 22,7 juta dan PKL menjadi pemutar ekonomi terbesar di negeri ini, yakni mencapai 55 persen dari PDB Indonesia. PKL yang selama ini dipandang sebelah mata, terbukti menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Hampir sebagian masyarakat kelas


(15)

menengah ke bawah di negeri ini, tak terkecuali di Kota Medan, berprofesi sebagai PKL (www.jpnn.com).

PKL muncul di kota-kota besar di Indonesia yang memiliki berbagai kawasan fungsional yang beragam. Begitu juga di kota Medan. Beberapa kawasan fungsional di kota Medan saat ini berkembang aktivitas PKL yang cukup pesat yang keberadaannya menimbulkan masalah serius bagi lingkungan di sekitarnya. Seperti PKL yang terdapat di daerah Kecamatan Medan Petisah, tepatnya di sekitar Pasar Petisah, yang merupakan daerah yang ramai dengan aktivitas jual-beli sekaligus dijadikan masyarakat sebagai arena rekreasi. Keberadaan PKL di daerah ini menyebabkan permasalahan dalam penataan tata ruang kota sehubungan dengan ditempatinya trotoar, bahu jalan sebagai tempat berjualan PKL lokasi tersebut menjadi tidak tertata rapi. Dengan kompleksnya masalah tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Kajian karakteristik pedagang kaki lima di Sekitar Pasar Petisah.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana karakteristik lokasi PKL di sekitar Pasar Petisah; (2) Bagaimana karakteristik aktivitas PKL di sekitar Pasar Petisah; (3) Bagaimana profil PKL di sekitar Pasar Petisah; (4) Bagaimana persepsi PKL terhadap masalah keberadaan PKL di sekitar Pasar Petisah. (5) Bagaimana persepsi masyarakat terhadap masalah keberadaan PKL di sekitar Pasar Petisah. (6) Bagaimana karakteristik profil konsumen PKL; (7) Bagaimana kebijakan pemerintah dalam penanganan PKL di sekitar Pasar Petisah; (6)


(16)

Bagaimana pengaruh pedagang kaki lima bagi pembagunan wilayah Kecamatan Medan Petisah.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian tidak terlalu meluas, maka dalam penelitian ini masalah yang akan di teliti dibatasi pada: (1) Bagaimana profil PKL disekitar Pasar Petisah (2) Bagaimana karakteristik aktivitas PKL di sekitar Pasar Petisah.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana profil PKL (usia, jenis kelamin, tempat tinggal, daerah asal, pekerjaan sebelum menjadi PKL) di sekitar Pasar Petisah.

2. Bagaimana karakteristik aktivitas PKL (pekerjaan sebelum menjadi PKL, jenis usaha, status kepemilikan, tenaga kerja, modal, pendapatan, jenis barang dagangan, sarana fisik dagangan,tempat berjualan, lama waktu aktivitas, sifat pelayanan) di sekitar Pasar Petisah Kecamatan Medan Petisah.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui profil pedagang kaki lima di sekitar Pasar Petisah Kecamatan Medan Petisah.

2. Untuk mengetahui karakteristik aktivitas pedagang kaki lima di sekitar Pasar Petisah Kecamatan Medan Petisah.


(17)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sumber informasi bagi Pemerintah setempat dalam upaya perencanaan pengembangan wilayah Kecamatan Medan Petisah.

2. Sebagai sumbangan pemikiran, bahan studi atau tambahan wawasan bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai pengembangan suatu daerah pada waktu dan tempat yang berbeda.


(18)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan seluruh hasil penelitian berupa data yang telah diolah maka dapat disimpulkan ;

1. Berdasakan identitas diri dan usahanya, PKL di sekitar Pasar Petisah didominasi oleh pekerja di usia produktif. PKL membuka usaha karena kesulitan mendapatkan pekerjaan di sektor formal, jenis usaha yang mereka jalankan merupakan usaha utama, usaha yang dijalankan adalah usaha milik sendiri, modal dan pendapatan PKL setiap harinya tergolong rendah. PKL memilih berlokasi di sekitar Pasar petisah karena strategis dan dekat dengan pembeli, memilih usaha sebagai PKL karena memberikan peluang usaha yang besar tanpa harus menggunakan modal yang besar pula.

2. Aktivitas sebagai PKL memberikan peluang besar bagi siapa saja yang tidak dapat memasuki sektor formal karna memiliki ciri-ciri mudah dimasuki, tidak membutuhkan pendidikan tinggi, tidak memiliki modal yang besar, jenis barang dagangan yang dijual PKL yang lebih banyak adalah makan dan minuman siap saji serta barang keperluan rumah tangga, sarana fisik yang digunakan berupa meja/jongkok, tempat berjualan adalah lahan parkir, lama waktu aktivitas PKL 10 jam/perhari, sifat pelayan PKL semi menetap.


(19)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan disimpulkan, maka penulis menyarankan :

1. Perlu diadakan pembinaan berkaitan dengan pengembangan masyarakat sebagai masyarakat yang memiliki usaha mandiri contohnya membangun usaha PKL yang baik dan sesuai dengan izin dari pemerintah. Sebaiknya pemerintah dapat mengupayakan keberadaan PKL sebagai sumber pendapatan daerah, misalnya dengan merelokasi PKL ke tempat yang diperuntukkan bagi PKL, sehingga lokasi tersebut bisa menjadi sebuah tujuan rekreasi baru bagi masyarakat.

2. Lebih disediakan ruang khusus bagi PKL tanpa mengabaikan daya tarik lokasi sehingga PKL dapat tetap menjangkau dan terjangkau oleh pembeli. Selain itu, PKL dalam menjalankan usahanya lebih memperhatikan dan menjaga kondisi lingkungan tempat berjualan agar tidak ada hal-hal yang dapat menggangu aktivitas PKL.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Surya, Octora Lintang.2006. Kajian Karakteristik Berlokasi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Sekitar Fasilitas Kesehatan (Studi Kasus : Rumah sakit dr.

Kariadi kota Semarang) (online)

http://eprints.undip.ac.id/4177/1/Octora02.pdfdiakses pada 7 Mei 2012

pukul 06.27 wib

Simanjuntak, Payaman J.2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Capah, Juita.2012. Kajian Karakteristik Pedagang Kaki Lima Dalam Konteks

Pembangunan Wilayah Di Kecamatan Medan Kota (Studi Kasus: Kawasan Teladan dan Kampus Institut Teknologi Medan).Skripsi.Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Widjajanti, Retno.2009. Karakteristik Aktivitas Pedagang Kaki Lima pada Kawasan Komersial di Pusat Kota (Studi Kasus: Simpang Lima

Semarang) (online)

http://eprints.undip.ac.id/20379/1/retno_widjajanti.pdfdiakses pada 20

Agustus 2012 pukul 20.03 wib

Rosita, Poppy.2006. Kajian Karakteristik Pedagang Kaki Lima (PKL) Dalam Beraktivitas dan Memilih Lokasi Berdagang di Kawasan Perkantoran Kota Semarang (Studi Kasus : Jalan Pahlawan-Kusumawardhani-Menteri

16:22

Digdoyo, Eko.2011. Analisis Usaha Sektor Informal di Perkotaan (Kajian Perspektif Antropologi Ekonomi Terhadap Profesi Tukang Ojek Sepda Ontel)http://lemlit.uhamka.ac.id/index.php?pilih=news&mod=yes&act=ta gs&tag=panduan+penelitian+edisi+viii&pg=6&stg=2&offset=25 diakses pada 5 Mei 2013 pukul 19:44 wib

Iswantoe, Danoe (2007). Tinjauan Keberadaan Pedagang Kaki Lima Aspek Pedestrian Area dan Parkir di Kawasan Solo Grand Mall. (Online)

http://eprints.undip.ac.id/18618/ diakses pada 15 Mei 2013 pukul 19.46 wib

Budi, Ari Sulistiyo.2006. Kajian Lokasi Pedagang Kaki Lima Berdasarkan Preferensi PKL serta Persepsi Masyarakat Sekitar di Kota Pemalang. (Online) http://eprints.undip.ac.id/16503/1/ARI_SULISTIYO_BUDI.pdf


(21)

Kurnia, Rahma (2006). Kepadatan Penduduk. (Online)

http://rahma-kurnia.blogspot.com/2006/09/kepadatan-penduduk.htmldiakses pada 11

Desember 2013 pukul 15.40 wib

Badan Pusat Statistik. 2013. Kecamatan Medan Petisah Dalam Angka: Badan Pusat Statistik Kota Medan

M t ’ , L tf . . Teknik Analisis Regional. Yogyakarta. Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada


(1)

Bagaimana pengaruh pedagang kaki lima bagi pembagunan wilayah Kecamatan Medan Petisah.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian tidak terlalu meluas, maka dalam penelitian ini masalah yang akan di teliti dibatasi pada: (1) Bagaimana profil PKL disekitar Pasar Petisah (2) Bagaimana karakteristik aktivitas PKL di sekitar Pasar Petisah.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana profil PKL (usia, jenis kelamin, tempat tinggal, daerah asal, pekerjaan sebelum menjadi PKL) di sekitar Pasar Petisah.

2. Bagaimana karakteristik aktivitas PKL (pekerjaan sebelum menjadi PKL, jenis usaha, status kepemilikan, tenaga kerja, modal, pendapatan, jenis barang dagangan, sarana fisik dagangan,tempat berjualan, lama waktu aktivitas, sifat pelayanan) di sekitar Pasar Petisah Kecamatan Medan Petisah.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui profil pedagang kaki lima di sekitar Pasar Petisah Kecamatan Medan Petisah.

2. Untuk mengetahui karakteristik aktivitas pedagang kaki lima di sekitar Pasar Petisah Kecamatan Medan Petisah.


(2)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai sumber informasi bagi Pemerintah setempat dalam upaya perencanaan pengembangan wilayah Kecamatan Medan Petisah.

2. Sebagai sumbangan pemikiran, bahan studi atau tambahan wawasan bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian mengenai pengembangan suatu daerah pada waktu dan tempat yang berbeda.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan seluruh hasil penelitian berupa data yang telah diolah maka dapat disimpulkan ;

1. Berdasakan identitas diri dan usahanya, PKL di sekitar Pasar Petisah didominasi oleh pekerja di usia produktif. PKL membuka usaha karena kesulitan mendapatkan pekerjaan di sektor formal, jenis usaha yang mereka jalankan merupakan usaha utama, usaha yang dijalankan adalah usaha milik sendiri, modal dan pendapatan PKL setiap harinya tergolong rendah. PKL memilih berlokasi di sekitar Pasar petisah karena strategis dan dekat dengan pembeli, memilih usaha sebagai PKL karena memberikan peluang usaha yang besar tanpa harus menggunakan modal yang besar pula.

2. Aktivitas sebagai PKL memberikan peluang besar bagi siapa saja yang tidak dapat memasuki sektor formal karna memiliki ciri-ciri mudah dimasuki, tidak membutuhkan pendidikan tinggi, tidak memiliki modal yang besar, jenis barang dagangan yang dijual PKL yang lebih banyak adalah makan dan minuman siap saji serta barang keperluan rumah tangga, sarana fisik yang digunakan berupa meja/jongkok, tempat berjualan adalah lahan parkir, lama waktu aktivitas PKL 10 jam/perhari, sifat pelayan PKL semi menetap.


(4)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan disimpulkan, maka penulis menyarankan :

1. Perlu diadakan pembinaan berkaitan dengan pengembangan masyarakat sebagai masyarakat yang memiliki usaha mandiri contohnya membangun usaha PKL yang baik dan sesuai dengan izin dari pemerintah. Sebaiknya pemerintah dapat mengupayakan keberadaan PKL sebagai sumber pendapatan daerah, misalnya dengan merelokasi PKL ke tempat yang diperuntukkan bagi PKL, sehingga lokasi tersebut bisa menjadi sebuah tujuan rekreasi baru bagi masyarakat.

2. Lebih disediakan ruang khusus bagi PKL tanpa mengabaikan daya tarik lokasi sehingga PKL dapat tetap menjangkau dan terjangkau oleh pembeli. Selain itu, PKL dalam menjalankan usahanya lebih memperhatikan dan menjaga kondisi lingkungan tempat berjualan agar tidak ada hal-hal yang dapat menggangu aktivitas PKL.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Surya, Octora Lintang.2006. Kajian Karakteristik Berlokasi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Sekitar Fasilitas Kesehatan (Studi Kasus : Rumah sakit dr.

Kariadi kota Semarang) (online)

http://eprints.undip.ac.id/4177/1/Octora02.pdfdiakses pada 7 Mei 2012 pukul 06.27 wib

Simanjuntak, Payaman J.2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Capah, Juita.2012. Kajian Karakteristik Pedagang Kaki Lima Dalam Konteks

Pembangunan Wilayah Di Kecamatan Medan Kota (Studi Kasus: Kawasan Teladan dan Kampus Institut Teknologi Medan).Skripsi.Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Widjajanti, Retno.2009. Karakteristik Aktivitas Pedagang Kaki Lima pada Kawasan Komersial di Pusat Kota (Studi Kasus: Simpang Lima

Semarang) (online)

http://eprints.undip.ac.id/20379/1/retno_widjajanti.pdfdiakses pada 20 Agustus 2012 pukul 20.03 wib

Rosita, Poppy.2006. Kajian Karakteristik Pedagang Kaki Lima (PKL) Dalam Beraktivitas dan Memilih Lokasi Berdagang di Kawasan Perkantoran Kota Semarang (Studi Kasus : Jalan Pahlawan-Kusumawardhani-Menteri

16:22

Digdoyo, Eko.2011. Analisis Usaha Sektor Informal di Perkotaan (Kajian Perspektif Antropologi Ekonomi Terhadap Profesi Tukang Ojek Sepda Ontel)http://lemlit.uhamka.ac.id/index.php?pilih=news&mod=yes&act=ta gs&tag=panduan+penelitian+edisi+viii&pg=6&stg=2&offset=25 diakses pada 5 Mei 2013 pukul 19:44 wib

Iswantoe, Danoe (2007). Tinjauan Keberadaan Pedagang Kaki Lima Aspek Pedestrian Area dan Parkir di Kawasan Solo Grand Mall. (Online) http://eprints.undip.ac.id/18618/ diakses pada 15 Mei 2013 pukul 19.46 wib

Budi, Ari Sulistiyo.2006. Kajian Lokasi Pedagang Kaki Lima Berdasarkan Preferensi PKL serta Persepsi Masyarakat Sekitar di Kota Pemalang. (Online) http://eprints.undip.ac.id/16503/1/ARI_SULISTIYO_BUDI.pdf


(6)

Kurnia, Rahma (2006). Kepadatan Penduduk. (Online) http://rahma-kurnia.blogspot.com/2006/09/kepadatan-penduduk.htmldiakses pada 11 Desember 2013 pukul 15.40 wib

Badan Pusat Statistik. 2013. Kecamatan Medan Petisah Dalam Angka: Badan Pusat Statistik Kota Medan

M t ’ , L tf . . Teknik Analisis Regional. Yogyakarta. Fakultas Geografi