PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 11 MEDAN T.P. 2014/2015.
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU
DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 11 MEDAN T.P. 2014/2015
Oleh : Seri Siregar NIM 4113321037
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2015
(2)
(3)
RIWAYAT HIDUP
Seri Siregar dilahirkan di Sigapiton, pada tanggal 03 Juli 1993. Ayah bernama Rasman Siregar dan Ibu bernama Rosianna Br. Simaremare, dan merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Pada tahun 1999 penulis masuk Sekolah Dasar SDN No. 173345 Aritonang dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis memasuki Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Muara dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon dan lulus tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima sebagai salah satu mahasiswa di Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
(4)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya serta memberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulusnya kepada Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran-saran serta motivasi yang kuat kepada penulis dari awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Usler Simarmata, M.Si, Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd, Bapak Muhammad Kadri, S.Si,M.Sc, sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Dr. Karya Sinulingga,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik, dan kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan Fisika FMIPA Unimed yang telah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak K.Lumbantoruan,M.Pd, sebagai kepala sekolah, dan terutama Ibu Siti Saleha Lubis,S.Pd,M.Si sebagai guru Fisika di SMA Negeri 11 Medan yang telah membantu selama penelitian ini.
Teristimewa ucapan terimakasih kepada keluarga tercinta, Ayah R.Siregar dan Ibu R.Simaremare, kakakku Irma Nance Br. Siregar dan adikku Ernaria Cita Br. Siregar, Januarto Siregar, Asri Chrismawan Br. Siregar dan Evronardi Siregar. Keluarga Ir. Simon Simaremare /Ny. dr. Lia Lesty Br. Sitompul yang telah mengasihi, membimbing, mendoakan, memberikan dukungan moral dan material selama peneyelesaian studi. Terimakasih juga saya sampaikan kepada Keluarga Pastori GPdI Kasih Bapa, Bapak Pdt. O. Sibatuara, M.Min,
(5)
M.Th/Ny. Evita Rusli, S.Pd., Lidya dan David serta teman-teman Youth GPdI Kasih Bapa yang selalu memberikan dukungan Semangat dan doa.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2015 Penulis,
(6)
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU
DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 11 MEDAN
T.P. 2014/2015 Seri Siregar (4113321037)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 11 Medan. Penarikan sampel dengan cluster random sampling yaitu X-3 sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran Model Problem Based Learning sedangkan kelas X-4 sebagai kelas kontrol diajarkan dengan pembelajaran Konvensional. Instrumen yang digunakan pada penelitian adalah tes pilihan berganda 20 soal dari 25 soal yang telah diuji validitasnya.
Data penelitian yaitu dalam bentuk hasil belajar .Untuk data hasil belajar diawali dengan uji normalitas dan homogenitas. Dengan data yang sudah telah berdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji statistik dengan uji t pada taraf signifikan α = 0,05. Nilai rata-rata hasil pretes kelas eksperimen adalah 39,5 dan kelas kontrol adalah 38,25. Dan nilai rata-rata postes kelas eksperimen 76,63 dan kelas kontrol 67,63
Hasil uji t satu pihak Ha di terima thitung > ttabel (4,84 > 1,667), maka
kesimpulan dari hasil uji t ada pengaruh model Problem Based Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA N 11 Medan T.P 2014/2015.
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Definisi Operasional 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. KerangkaTeoritis 7
2.1.2. Hasil Belajar 8
2.1.1 Model Problem Based Learning (PBL) 9
2.1.1.1 Pengertian Model PBL 13
2.1.1.2 Ciri - ciri Model Pembelajaran PBL 10
2.1.1.3 Langkah – langkah model PBL 11
2.1.1.4 Kelebihan dan kelemahan model PBL 14
2.1.1.5 Pembelajaran Konvensional 15
2.1.3. Penelitian Relevan 15
2.1.4. Materi Pembelajaran 16
2.2. Kerangka Konseptual 31
2.3. Hipotesis Penelitian 32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33
3.2. Populasi dan Sampel 33
3.3. Variabel Penelitian 33
3.4. Jenis Penelitian 33
3.5. Desain Penelitian 34
3.6. Prosedur Penelitian 34
3.7. Instrumen Penelitian 35
3.7.1. Tes Hasil Belajar 36
3.8. Validitas Tes 37
(8)
3.8.2 Validasi Ramalan 38
3.9. Teknik analisis data 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data Penelitian 48
4.1.1 . Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 48
4.1.2. Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 51
4.2.1 Pengujian Analisis Data 53
4.2.2 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 53
4.2.3 Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 53
4.2.4 Uji Hipotesis Penelitian 54
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 55
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 58
5.2. Saran 58
DAFTAR PUSTAKA 59
(9)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintakis untuk PBL 14
Tabel 2.2. Tabel hasil penelitian terdahulu. 16
Tabel 2.3. Koefisien muai panjang dari beberapa jenis zat padat 21 Tabel 2.4. Koefisien muai ruang zat cair untuk beberapa jenis zat 22 dalam satuan K-1
Tabel 2.5. Kalor jenis beberapa zat dalam J/Kg.K 24
Tabel 2.6. Perubahan Wujud Zat 25
Tabel 2.7. Titik lebur dan titik didih dari berbagai benda 25
Tabel 2.8. Konduktivitas termal berbagai zat 29
Tabel 3.1. Desain Penelitian 34
Tabel 3.2. Kisi-kisi tes hasil belajar siswa 36
Tabel 3.3. Penentuan skor perolehan hasil belajar 37
Tabel 3.4. Klasifikasi Tingkat kesukaran Soal 40
Tabel 3.5. Klasifikasi daya beda soal 41
Tabel 4.1. Hasil Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48 Tabel 4.2. Tabel Distribusi Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen 49 Tabel 4.2. Tabel Distribusi Data Nilai Postes Kelas Eksperimen 50 Tabel 4.4. Tabel Distribusi Data Nilai Pretes Kelas Kontrol 51 Tabel 4.5. Tabel Distribusi Data Nilai Postes Kelas Kontrol 52 Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Data kedua sampel 53 Tabel 4.7. Hasil Uji Homogenitas Data kedua sampel 53 Tabel 4.8. Uji Kesamaan Kemampuan Pretes Siswa 54 Tabel 4.9. Uji Hipotesis Kemampuan Postes Siswa 55
(10)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Termometer C, R ,F dan K 20
Gambar 2.2 Pemuaian panjang 21
Gambar 2.3 Diagram perubahan wujud 24
Gambar 2.4 Grafik Suhu Terhadap Fungsi Kalor 26
Gambar 2.5 Perpindahan kalor secara konduksi 33
Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen 49 Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen 50 Gambar 4.3 Diagram Batang Data Pretes Kelas Kontrol 51 Gambar 4.4 Diagram Batang Data Postes Kelas Kontrol 52
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 RPP Suhu dan Pemuaian 61
Lampiran 2 LKS 1 73
Lampiran 3 RPP Hubungan Kalor dengan wujudnya, Azas black 76
Lampiran 4 LKS 2 86
Lampiran 5 RPP Perpindahan Kalor 89
Lampiran 6 LKS 3 98
Lampiran 7 Kisi-kisi Instrumen Pre-test/Post-test 103
Lampiran 8 Perhitungan Validitas 121
Lampiran 9 Perhitungan Realiabititas 123
Lampiran 10 Perhitungan Tingkat kesukaran Soal 124
Lampiran 11 Perhitungan Daya Beda Soal 125
Lampiran 12 Tabulasi Hasil Belajar Kelas Kontrol 126 Lampiran 13 Tabulasi Hasil Belajar Kelas Eksperimen 130 Lampiran 14 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 134 Lampiran 15 Data Hasil Belajar Kelas Kontrol 137
Lampiran 16 Tes Hasil Belajar 140
Lampiran 17 Uji Normalitas 147
Lampiran 18 Uji Homogenitas 151
Lampiran 19 Perhitungan Uji Hipotesis 153
Lampiran 20 Tabel Harga Kritik dan r Product Moment 156 Lampiran 21 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 157 Lampiran 22 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 158 Lampiran 23 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 159 Lampiran 24 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi t 160
(12)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan yang bersifat fundamental bagi manusia, dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan dan memanfaatkan potensi yang telah diberikan oleh sang pencipta kepadanya. Mutu pendidikan di Indonesia terutama dalam mata pelajaran fisika masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil
survey Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun
2007 bidang science, Indonesia menduduki peringkat 35 dari 49 negara dengan nilai 427, padahal skor rata-rata internasional adalah 500. Sedangkan pada tahun 2011, Indonesia posisinya menurun menduduki peringkat ke 40 dari 42 negara. Hasil survey tersebut tentu saja menjadi salah satu indikator mengenai kondisi dan kualitas pendidikan di Indonesia yang perlu mendapat perhatian serius untuk ditingkatkan (litbang.kemdikbud.go.id).
Rendahnya kualitas pendidikan yang dihasilkan tidak terlepas dari berbagai faktor di antaranya pengemasan pembelajaran, proses pembelajaran fisika yang berlangsung masih berorientasi pada buku teks dan ketercapaian kurikulum dengan didominasi oleh pembelajaran langsung. Pada proses
pembelajaran suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa
cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran, kurang memiliki inisiatif di kelas, dan kurang kreatif dalam berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, tanpa dituntun untuk memahami informasi yang diingatnya untuk dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Pendidikan yang baik di dalamnya terdapat proses belajar mengajar yang baik karena proses belajar mengajar merupakan perilaku inti dalam proses pendidikan dimana anak didik dan peserta didik saling berinteraksi.Untuk mewujudkan proses kegiatan belajar mengajar diperlukan unsur yang terpenting adalah bagaimana guru dapat merangsang dan mengarahkan siswa dalam belajar, yang pada gilirannya dapat mendorong siswa dalam pencapaian hasil belajar yang
(13)
optimal, dengan belajar siswa dapat merangsang otak untuk berpikir dan berkreatifitas dalam mengarahkan perubahan tingkah laku dan pertumbuhan siswa tersebut (Dalyono,2007).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di SMA N 11 Medan pada hari Senin, 26 Januari 2015 peneliti menemukan bahwa hasil belajar fisika rendah dimana sekitar 60% siswa pada masing - masing kelas X Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) masih memiliki nilai dibawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Fisika di sekolah tersebut yakni 75 dan harus melalui remedial.
Hal ini sesuai dengan data hasil angket yang disebarkan pada 40 orang siswa di kelas X SMA N 11 Medan, diperoleh bahwa 10,3% siswa mengatakan pembelajaran fisika di kelas itu sulit dipahami dan membosankan, 66,7% menyatakan bahwa pembelajaran fisika di kelas itu hanya biasa saja, dan 33% menyatakan bahwa pembelajaran fisika di kelas itu menarik dan menyenangkan. Selain itu, khusus pelajaran fisika, siswa kebanyakan akan merasa bingung ketika dihadapkan dengan materi yang baru. Hal ini karena secara umum, pelajaran fisika memiliki dasar-dasar yang wajib dipahami terlebih dahulu sebelum masuk ke materi selanjutnya. Padahal mereka tidak fokus dengan materi sebelumnya. Hal ini tentu sangat sulit bagi mereka untuk menerima. Dan akhirnya akan muncul anggapan bahwa fisika itu sulit dan membosankan ditambah lagi rumus yang begitu banyak untuk dihafal.
Ketika dilakukan pengamatan lebih lanjut ternyata metode pembelajaran yang biasanya digunakan guru dalam pembelajaran Fisika di kelas adalah metode ceramah dan diskusi/tanya jawab. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi, sebagian siswa masih sulit untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Selain itu, aktivitas belajar siswa selama pembelajaran dengan metode diskusi berlangsung cenderung didominasi oleh siswa yang memiliki tingkat pemahaman yang lebih tinggi sedangkan siswa yang memiliki pemahaman lebih rendah cenderung kurang aktif.
Wajar akhirnya bila dalam kelompok diskusi, sebagian besar siswa hanya diam, main-main, dan bercanda. Dan akan timbul pula keengganan untuk
(14)
mengajukan pertanyaan ataupun pendapat. Apalagi kurikulum terbaru, dalam hal ini kurikulum 2013, terkesan memaksa siswa untuk berorientasi pada pencapaian atau penyelesaian target materi bukan pada pencapaian pemahaman siswa secara maksimal.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan suatu model pembelajaran yang inovatif yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran inovatif yang relevan dalam pembelajaran Fisika adalah model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) yang diartikan sebagai pembelajaran berbasis
masalah. Pada prinsipnya dalam model pembelajaran PBL, siswa sendirilah yang secara aktif mencari jawaban atas masalah-masalah yang diberikan guru. Dalam
hal ini guru lebih banyak sebagai mediator dan fasilitator untuk membantu siswa
dalam mengkonstruksi pengetahuan mereka secara efektif. Menurut Arends (2009) PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Pembelajaran PBL menuntut siswa untuk aktif melakukan penyelidikan dalam menyelesaikan permasalahan.
Model PBL sudah pernah diteliti oleh mahasiswa sebelumnya yaitu Sitanggang (2012) yang berjudul “Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa”, hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dibandingkan dengan model konvensional.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015.
(15)
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi masalah untuk dikaji dan diteliti dalam pembelajaran Fisika sebagai berikut:
1. Hasil belajar Fisika siswa masih tergolong rendah.
2. Strategi pembelajaran yang selama ini digunakan tidak melibatkan siswa
secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Fisika.
4. Perlu untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa
5. Kesan negatif terhadap pelajaran fisika sudah melekat dalam pikiran siswa
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning
(PBL).
2. Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah suhu dan kalor.
3. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas X semester II SMA N 11 Medan
T.P. 2014/2015
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari batassan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan model Problem Based
Learning (PBL) pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II
SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015?
(16)
3. Apakah ada pengaruh hasil belajar siswa yang diajar dengan model
Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Suhu dan Kalor di
Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model
Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Suhu dan Kalor di
Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan akibat pengaruh hasil belajar
yang diajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) dan
diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai :
1. Bahan informasi hasil belajar menggunakan model Problem Based
Learning (PBL) pada materi pokok suhu dan kalor di Kelas X semester II
SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015
2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang model
Problem Based Learning (PBL) dan keefektifannya.
3. Memberikan masukan bagi guru fisika untuk lebih memiliki pemahaman
dan keterampilan agar bisa menyampaikan pembelajaran fisika dengan baik dengan menggunakan model yang efektif.
(17)
4. Memberikan informasi dan masukan kepada pengawas dan praktisi pendidikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keefektifan suatu model dalam pembelajaran.
5. Bahan informasi alternatif pemilihan model Problem Based Learning
(PBL).
1.7 Definisi Operasional
Untuk memperjelas variabel-variabel, agar tidak menimbulkan perbedaan penafsiran terhadap rumusan masalah dalam penelitian ini, berikut diberikan definisi operasional:
1. Menurut Arends dalam Trianto (2009), “Model pembelajaran berdasarkan
masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan ketrampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri”.
2. Menurut Sagala (2009), “Belajar merupakan proses terbentuknya tingkah
laku baru yang disebabkan individu merespon lingkungannya, melalui pengalaman pribadi yang tidak termaksud kematangan, pertumbuhan atau insting”.
3. Menurut Sudjana (2009) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan
(18)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model Problem Based Learning
(PBL) setelah diberikan perlakuan diperoleh rata-rata nilai postes siswa sebesar 76,63 dengan kriteria tuntas.
2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional setelah
diberikan perlakuan diperoleh rata-rata nilai postes siswa sebesar 67,63 dengan kriteria tidak tuntas.
3. Ada pengaruh hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Problem
Based Learning (PBL) dengan thitung > ttabel = 4,84 > 1,667 pada taraf
siginifikansi α = 0,05.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka beberapa hal yang dapat penulis sarankan adalah :
1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama
sebaiknya lebih memahami dengan jelas masalah yang ditawarkan kepada siswa sehingga siswa lebih aktif dalam belajar, sehingga kondisi kelas lebih kondusip.
2. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan lebih memperhatikan penggunaan
waktu di dalam kelas agar seluruh fase dapat dilaksanakan sehingga kompetensi yang diharapkan dapat tercapai.
3. Kepada guru sebaiknya menggunakan model PBL karena dapat
meningkatkan hasil belajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada kelas eksperimen, rata pretes siswa 39,5 setelah diajarkan dengan PBL rata-rata postes siswa menjadi 76,63.
(19)
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar),Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Arikunto,S., (2011), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta
Asrori,M., (2011), Psikologi Pembelajaran, CV Wacana Prima, Bandung.
Balitbang.,(2011). Survei Internasional TIMSS (Trends In International Mathematics and Science Study).[Online] http://litbang.kemdikbud.go.id/-detail.php?id=214, diakses 23 Februari 2015
Dalyono,M., (2005), Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah, S.B. & Aswan, Z., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah,S.B., (2011), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta
Hosnan,M., (2014), Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Ghalia Indonesia, Bogor
Joyce, B.et.all., (2009), Models of Teaching: Model-Model Pengajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Kanginan,M., (2006), Fisika untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Kennedy, (2009), Perbedaan Hasil belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning ) dengan Konvensional pada Materi Pokok Pemuaian di SMA Negeri 4 Kisaran T.A. 2008/2009. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Mudjiono & D., (2013), Belajar & Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Newman, M. J, (2005) Problem Based Learning : An Introduction and Overview of the Key Features of the Approach. United States: UTPress
Rusman., (2012), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta
Sabri, A., (2007), Strategi Belajar Mengajar, PT. Ciputat Press, Padang
(20)
Sardiman., (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Siagian, L, (2009), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Berdasarkan Masalah dan Model Pembelajaran Konvensional pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas IX SMP N 2 Rantau Parapat T.A 2008/2009. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Sihotang, I. M, (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Konvensional pada Materi Pokok Optik Geometri Kelas X SMA St. Yoseph, Medan. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Siregar, D. S, (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dalam Meningkakan Aktivitas Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus Di Sekolah Menengah Atas Kelas X. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Siregar,E dan Hartini,N., (2014), Teori Belajar dan Pembelajaran, Ghalia Indonesia, Bogor
Sitanggang, N., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Kesetimbangan Benda Tegar Kelas XI MAN 1 Medan T.P 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT.Rineka
Cipta, Jakarta
Sudjana, M.A., (2008), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Surya, Y., (1997), Olimpiade Fisika, PT Primatika Cipta Ilmu, Jakarta
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep Landasan dan Implementasinya, Kencana, Jakarta
Widodo,T., (2009), Fisika Untuk SMA, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
(1)
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi masalah untuk dikaji dan diteliti dalam pembelajaran Fisika sebagai berikut:
1. Hasil belajar Fisika siswa masih tergolong rendah.
2. Strategi pembelajaran yang selama ini digunakan tidak melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Fisika. 4. Perlu untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa
5. Kesan negatif terhadap pelajaran fisika sudah melekat dalam pikiran siswa
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL).
2. Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah suhu dan kalor. 3. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas X semester II SMA N 11 Medan
T.P. 2014/2015
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari batassan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015?
(2)
3. Apakah ada pengaruh hasil belajar siswa yang diajar dengan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan akibat pengaruh hasil belajar yang diajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) dan diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai :
1. Bahan informasi hasil belajar menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok suhu dan kalor di Kelas X semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2014/2015
2. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang model Problem Based Learning (PBL) dan keefektifannya.
3. Memberikan masukan bagi guru fisika untuk lebih memiliki pemahaman dan keterampilan agar bisa menyampaikan pembelajaran fisika dengan baik dengan menggunakan model yang efektif.
(3)
4. Memberikan informasi dan masukan kepada pengawas dan praktisi pendidikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keefektifan suatu model dalam pembelajaran.
5. Bahan informasi alternatif pemilihan model Problem Based Learning (PBL).
1.7 Definisi Operasional
Untuk memperjelas variabel-variabel, agar tidak menimbulkan perbedaan penafsiran terhadap rumusan masalah dalam penelitian ini, berikut diberikan definisi operasional:
1. Menurut Arends dalam Trianto (2009), “Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan ketrampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri”.
2. Menurut Sagala (2009), “Belajar merupakan proses terbentuknya tingkah laku baru yang disebabkan individu merespon lingkungannya, melalui pengalaman pribadi yang tidak termaksud kematangan, pertumbuhan atau insting”.
3. Menurut Sudjana (2009) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan model Problem Based Learning (PBL) setelah diberikan perlakuan diperoleh rata-rata nilai postes siswa sebesar 76,63 dengan kriteria tuntas.
2. Hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional setelah diberikan perlakuan diperoleh rata-rata nilai postes siswa sebesar 67,63 dengan kriteria tidak tuntas.
3. Ada pengaruh hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) dengan thitung > ttabel = 4,84 > 1,667 pada taraf
siginifikansi α = 0,05. 5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka beberapa hal yang dapat penulis sarankan adalah :
1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama sebaiknya lebih memahami dengan jelas masalah yang ditawarkan kepada siswa sehingga siswa lebih aktif dalam belajar, sehingga kondisi kelas lebih kondusip.
2. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan lebih memperhatikan penggunaan waktu di dalam kelas agar seluruh fase dapat dilaksanakan sehingga kompetensi yang diharapkan dapat tercapai.
3. Kepada guru sebaiknya menggunakan model PBL karena dapat
meningkatkan hasil belajar dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada kelas eksperimen, rata pretes siswa 39,5 setelah diajarkan dengan PBL rata-rata postes siswa menjadi 76,63.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar),Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Arikunto,S., (2011), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta
Asrori,M., (2011), Psikologi Pembelajaran, CV Wacana Prima, Bandung.
Balitbang.,(2011). Survei Internasional TIMSS (Trends In International Mathematics and Science Study).[Online] http://litbang.kemdikbud.go.id/-detail.php?id=214, diakses 23 Februari 2015
Dalyono,M., (2005), Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah, S.B. & Aswan, Z., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah,S.B., (2011), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta
Hosnan,M., (2014), Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Ghalia Indonesia, Bogor
Joyce, B.et.all., (2009), Models of Teaching: Model-Model Pengajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Kanginan,M., (2006), Fisika untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Kennedy, (2009), Perbedaan Hasil belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning ) dengan Konvensional pada Materi Pokok Pemuaian di SMA Negeri 4 Kisaran T.A. 2008/2009. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Mudjiono & D., (2013), Belajar & Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Newman, M. J, (2005) Problem Based Learning : An Introduction and Overview of the Key Features of the Approach. United States: UTPress
Rusman., (2012), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta
Sabri, A., (2007), Strategi Belajar Mengajar, PT. Ciputat Press, Padang Sagala, S., (2014), Konsep dan Makna Pembelajaran,CV Alfabeta, Bandung
(6)
Sardiman., (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Siagian, L, (2009), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Berdasarkan Masalah dan Model Pembelajaran Konvensional pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas IX SMP N 2 Rantau Parapat T.A 2008/2009. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Sihotang, I. M, (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Konvensional pada Materi Pokok Optik Geometri Kelas X SMA St. Yoseph, Medan. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Siregar, D. S, (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dalam Meningkakan Aktivitas Belajar Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus Di Sekolah Menengah Atas Kelas X. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Siregar,E dan Hartini,N., (2014), Teori Belajar dan Pembelajaran, Ghalia Indonesia, Bogor
Sitanggang, N., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Kesetimbangan Benda Tegar Kelas XI MAN 1 Medan T.P 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT.Rineka
Cipta, Jakarta
Sudjana, M.A., (2008), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Surya, Y., (1997), Olimpiade Fisika, PT Primatika Cipta Ilmu, Jakarta
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Konsep Landasan dan Implementasinya, Kencana, Jakarta
Widodo,T., (2009), Fisika Untuk SMA, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta