PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW II, STAD DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR, KEMAMPUAN MAHASISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT, DAN MENJAWAB PERTANYAAN ANALISIS DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN.

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW II,
STAD DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR,
KEMAMPUAN MAHASISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT,
DAN MENJAWAB PERTANYAAN ANALISIS
DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TAPANULI SELATAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

MUHAMMAD DARWIS
NIM. 809735010

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

2013

ABSTRAK

Muhammad Darwis. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw II,
STAD dan Konvensional Terhadap Hasil Belajar, Kemampuan Mahasiswa
Mengemukakan Pendapat, dan Menjawab Pertanyaan Analisis di
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Tesis. Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan (UNIMED). Medan. 2013.
Penelitan ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
(UMTS) pada mahasiswa semester 4 Tahun Pembelajaran 2012/2013, bertujuan
untuk mengetahui: (1) terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa yang
dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw II, STAD, dan konvensional;
(2) terdapat perbedaan kemampuan mahasiswa menjawab pertanyaan analisis
yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw II STAD, dan
konvensional; dan (3) terdapat perbedaan kemampuan mahasiswa dalam
mengemukakan pendapat yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif
Jigsaw II, STAD, dan konvensional pada materi struktur dan perkembangan
tumbuhan. Sampel penelitian ini seluruh populasi penelitian yang berjumlah 104
mahasiswa pada 3 kelas. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar mahasiswa

dalam bentuk pilihan berganda yang berjumlah 30 soal, tes kemampuan
mahasiswa menjawab pertanyaan analisis berjumlah 12 soal, dan lembar observasi
kemampuan mahasiswa dalam mengemukakan pendapat yang berjumlah 5
pernyataan. Metode penelitian ini bersifat kuasi eksperimen dengan teknik analisis
data menggunakan analisis varians (anava) pada taraf signifikansi  = 0,05.
Karena terdapat interaksi antar variabel maka analisis dilanjutkan dengan uji
Tukey
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar
mahasiswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif jigsaw II,
kooperatif STAD dan konvensional (F = 4,353; Sig. = 0,015); (2) terdapat
perbedaan kemampuan mahasiswa menjawab pertanyaan analisis yang
dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif jigsaw II, kooperatif STAD dan
konvensional (F = 6,595; Sig. = 0,002); dan (3) terdapat perbedaan kemampuan
mahasiswa dalam mengemukakan pendapat yang dibelajarkan dengan
pembelajaran kooperatif jigsaw II, kooperatif STAD dan konvensional (F = 4,668;
Sig. = 0,012) pada materi struktur dan perkembangan tumbuhan di Universitas
Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS). Hasil penelitan ini mengimplikasikan
bahwa model pembelajaran kooperatif baik itu Jigsaw II dan STAD merupakan
model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa serta
menjawab pertanyaan analisis pada materi struktur dan perkembangan tumbuhan.

Dengan pembelajaran kooperatif (Jigsaw II dan STAD) dapat membantu
mahasiswa menguasai suatu konsep, memecahkan suatu masalah melalui suatu
proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir, percaya
kepada diri sendiri dan berani mengemukakan pendapatnya.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Jigsaw II, STAD, Hasil Belajar,
Pertanyaan Analisis, Mengemukakan Pendapat

iii

ABSTRACT
Muhammad Darwis. Differences Jigsaw Cooperative Learning Model II,
Student Team Achievement Division (STAD) and Against Conventional Learning
Outcomes, Student Ability Expressing Opinion, and Analysis in Question
Answering Muhammadiyah University of South Tapanuli. Thesis. Postgraduate
Program, State University of Medan (UNIMED). Medan. 2013.
This research was conducted at the University of Muhammadiyah
Tapanuli (UMTS) in the 4th semester student learning Year 2012/2013, aimed to
determine: (1) there are differences in learning outcomes of students who learned
with Jigsaw II cooperative learning, STAD, and conventional, (2) there
differences in the ability of students to answer analytical questions learned with

Jigsaw II STAD cooperative learning, and conventional, and (3) there is a
difference in the students' ability to express opinions that learned by Jigsaw II
cooperative learning, STAD, and conventional in structure and development of
the plant material. The study sample the entire study population, Amounting to
104 students in 3 classes. Research instrument in the form of student achievement
test in the form of multiple-choice questions numbered 30, tests the ability of
students to answer questions about the analysis amounted to 12, and the
observation sheet student ability in expressing the opinion that the statement
amounted to 5. This research method is quasi-experiment with data analysis
techniques using analysis of variance (anova) at significance level = 0.05.
Because there is no interaction between the variables of analysis followed by
Tukey's test.
The results of this study showed that: (1) there are differences in learning
outcomes of students who learned with jigsaw II cooperative learning, STAD
cooperative and conventional (F = 4.353; Sig. = 0.015), (2) there are differences
in the ability of students to answer analytical questions learned with jigsaw II
cooperative learning, STAD cooperative and conventional (F = 6.595; Sig. =
0.002), and (3) there is a difference in the students' ability to express opinions that
learned with jigsaw II cooperative learning, STAD cooperative and conventional
(F = 4.668; Sig. = 0.012) on the structure and development of the plant material at

the Muhammadiyah University of South Tapanuli (UMTS). The results of this
research imply that cooperative learning model both STAD and Jigsaw II is a
learning model that can improve student learning outcomes as well as answer
questions analysis of material structure and development of plants. Using
cooperative learning (Jigsaw II and STAD) can help students master a concept,
solving a problem through a process that provides an opportunity for students to
think, to believe in themselves and dare to express their opinions.

Keywords: Cooperative Learning Model, Jigsaw II, STAD, Learning Outcomes,
Analysis Questions, Expressing Opinions

iv

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberi rahmat, taufiq dan hidayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan

tesis


yang

berjudul

“Perbandingan

Model

Pembelajaran

Kooperatif (Jigsaw II dan STAD) dengan Konvensional Terhadap Hasil Belajar,
Kemampuan Mahasiswa Mengemukakan Pendapat, dan Menjawab Pertanyaan
Tingkat Tinggi di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan” dengan baik dan
sesuai waktu yang direncanakan. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar
Magister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Biologi, Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam dipersembahkan
keharibaan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan
dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis dengan
kerendahan hati mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih
secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar,
M.Sc. dan Ibu Dr. Fauziah Harahap, M.Si., Selaku dosen Pembimbing yang
telah banyak memberikan motivasi, arahan dan bimbingan kepada penulis sejak
awal penulisan hingga selesainya tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Syarifuddin, M.Sc., Ph.D., Ibu Dr. Ely Djulia, M.Pd., dan Bapak Dr.
Hasruddin, M.Pd sebagai Narasumber atau tim penguji yang telah memberikan
kritik, saran dan masukan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini. Ucapan
terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah

i

Tapanuli Selatan, seluruh staf pengajar serta mahasiswa atas bantuan dan
kerjasamanya. Secara khusus penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
orangtua tercinta, istri serta anak-anakku yang selalu mendoakan penulis agar
dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh gelar
Magister Pendidikan. Teristimewa terimakasih yang sedalam-dalamnya juga
diucapkan kepada teman-teman Angkatan XVI yang telah memotivator selama
penulis menempuh studi hingga meja hijau seperti saat sekarang ini.

Kiranya seluruh perhatian, kebaikan dan bantuan yang telah diberikan
pada penulis mendapat balasan rahmat, hidayah dan limpahan rezeki di dunia dan
akhirat. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari
segi isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat berterimakasih untuk setiap
kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya isi tesis ini
dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah berpikir bagi pembaca dan secara
khusus bagi dunia pendidikan. Amin

Medan,

Juni 2013

Penulis

Muhammad Darwis

ii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
ABSTRAK ............................................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................

i
iii
v
vii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................................
1.2 Identifikasi Masalah ..........................................................................
1.3 Batasan Masalah ...............................................................................
1.4 Rumusan Masalah .............................................................................
1.5 Tujuan Penelitian ..............................................................................
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................

1

1
6
6
7
7
8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................
2.1. Kerangka Teoritis
.......................................................................
2.1.1. Belajar dan Hasil Belajar ........................................................
2.1.2. Pembelajaran Kooperatif ........................................................
2.1.3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ............................................
2.1.4. Pembelajaran Kooperatif Jigsaw II .........................................
2.1.5. Pembelajaran Kooperatif STAD .............................................
2.1.6. Strategi Pembelajaran Konvensional ......................................
2.1.7. Materi Struktur dan Perkembangan Tumbuhan ......................
2.1.8. Kemampuan Mengemukakan Pendapat..................................
2.1.9. Kemampuan Menjawab Pertanyaan Tingkat Tinggi ..............
2.2. Kerangka Berpikir .............................................................................

2.3. Hipotesis Penelitian ..........................................................................

9
9
9
14
18
22
30
34
37
47
49
51
53

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................
3.3. Jenis Penelitian .................................................................................
3.4. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ..................................
3.4.1. Variabel Penelitian ..................................................................
3.4.2. Defenisi Operasional ...............................................................
3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ......................................................
3.6. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen .......................................
3.6.1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................
3.6.2. Instrumen .................................................................................
3.7. Teknik Analisis Data ........................................................................
3.8. Hasil Analisis Data dan Instrumen Penelitian ..................................
3.8.1. Validasi Instrumen Tes ...........................................................
3.8.2. Reliabilitas Tes .......................................................................

54
54
54
55
55
55
56
59
62
62
62
68
70
70
70

3.8.3. Taraf Kesukaran Soal..............................................................
3.8.4. Daya Pembeda Soal ................................................................

70
71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................
4.1.Hasil Penelitian .................................................................................
4.1.1.Hasil Belajar Mahasiswa .........................................................
4.1.1.1. Pretes ..........................................................................
4.1.1.2. Postes ..........................................................................
4.1.2. Kemampuan Mahasiswa Menjawab Pertanyaan Tingkat
Tinggi ................................................................................................ 74
4.1.3. Kemampuan Mahasiswa Dalam Mengemukakan Pendapat ...
4.1.4. Pengujian Hipotesis ................................................................
4.1.4.1. Perbandingan Hasil Belajar Mahasiswa yang
dibelajarkan dengan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
II, Kooperatif STAD dan Konvensional......................
4.1.4.2.Perbandingan Kemampuan Mahasiswa Menjawab
Pertanyaan Tingkat Tinggi yang Dibelajarkan dengan
Pembelajaran Kooperatif Jigsaw II, Kooperatif
STAD dan Konvensional.............................................
4.1.4.3 Perbandingan Kemampuan Mahasiswa Dalam
Mengemukakan Pendapat yang Dibelajarkan dengan
Pembelajaran Kooperatif Jigsaw II, Kooperatif
STAD dan Konvensional.............................................
4.1.4.4 Uji Lanjut (Post Hoc) ..................................................
4.2.Pembahasan........................................................................................
4.2.1. Hasil Belajar Mahasiswa .........................................................
4.2.2. Kemampuan Mahasiswa Menjawab Pertanyaan Tingkat Tinggi
4.2.3. Kemampuan Mahasiswa dalam Mengemukakan Pendapat ....
4.3.Keterbatasan Penelitian ......................................................................

72
72
72
72
73

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .............................................
5.1. Simpulan ...........................................................................................
5.2. Implikasi ...........................................................................................
5.3. Saran .................................................................................................

92
92
93
94

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................

95

75
75

75

76

77
78
80
80
85
88
91

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28

................................................................................................ 100
................................................................................................ 114
................................................................................................ 123
................................................................................................ 129
................................................................................................ 143
................................................................................................ 145
................................................................................................ 148
................................................................................................ 151
................................................................................................ 155
................................................................................................ 158
................................................................................................ 160
................................................................................................ 162
................................................................................................ 163
................................................................................................ 165
................................................................................................ 167
................................................................................................ 168
................................................................................................ 170
................................................................................................ 171
................................................................................................ 172
................................................................................................ 174
................................................................................................ 175
................................................................................................ 176
................................................................................................ 177
................................................................................................ 192
................................................................................................ 194
................................................................................................ 197

v

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Di sekolah, mata pelajaran biologi cenderung dipandang sebagai mata
pelajaran yang kurang disukai oleh sebahagian siswa, karena pada mata pelajaran
biologi siswa dituntun untuk lebih banyak menghafal sehingga butuh ketekunan
dan kemampuan menghafal yang cukup tinggi dalam menguasai materi pelajaran
biologi di sekolah. Oleh karena itu, para guru harus berusaha untuk memiliki
kreativitas yang tinggi dalam mengajar untuk menciptakan kondisi yang
menyenangkan dan tidak monoton kepada para siswa di dalam kelas, sehingga
pada akhirnya siswa merasa tertantang dan menyukai mata pelajaran biologi
(Isjoni, 2010).
Begitu juga ketika siswa melanjutkannya pada jenjang perguruan tinggi.
Sebagai peserta didik di kampus, mahasiswa juga harus didorong untuk dapat
lebih aktif bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengemukakan gagasan atau
pendapatnya di dalam kelas. Peran aktif mahasiswa sangat penting untuk mampu
menghasilkan pembelajaran yang baik untuk kepentingan dirinya dan mahasiswa
yang lain sehingga interaksi antara dosen dan mahasiswa dapat berjalan dengan
baik, dan mahasiswa dapat mengemukakan gagasannya. Oleh sebab itu pendidik
yakni dosen diharuskan menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan mahasiswa dalam meningkatkan hasil
belajar mahasiswa juga. Dengan demikian alur proses belajar tidak harus berasal

2

dari dosen menuju mahasiswa. Mahasiswa bisa juga saling mengajar dengan
sesama mahasiswa yang lainnya yakni dengan pengajaran melalui rekan sebaya
(peer teaching) (Efi, 2007).
Di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS), dapat dilihat
bahwa masih ada pembelajaran beberapa dosen yang tetap menggunakan model
pembelajaran konvensional di dalam kelas. Dosen masih menerangkan materi
perkuliahan dengan menggunakan spidol maupun LCD proyektor dengan
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab kepada para mahasiswa. Kondisi
tersebut dapat membuat mahasiswa minim akan interaksi belajar yang hanya
berpusat kepada dosen saja sehingga dapat menimbulkan kurangnya minat dan
motivasi mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan observasi
pada kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di UMTS, dosen memberikan
materi perkuliahan secara monoton dan searah dengan dosen sebagai alur proses
pembelajaran. Akibatnya para mahasiswa belum secara maksimal terlibat aktif
dalam pembelajaran, menjawab pertanyaan, gagasan atau pendapatnya terhadap
materi seperti pembelajaran yang diberikan. Hal tersebut menyebabkan minimnya
interaksi proses pembelajaran yang terjadi antara dosen dengan para mahasiswa,
dan mahasiswa merasa bosan ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.
Untuk meningkatkan interaksi belajar mengajar dan kemampuan
mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan tingkat tinggi serta
meningkatkan hasil belajar mahasiswa, maka diperlukan model pembelajaran
yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk bekerja sama dengan
mahasiswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Model pembelajaran yang

3

diperlukan adalah pembelajaran kooperatif yang memungkinkan mahasiswa dapat
bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama yakni memaksimalkan belajar
berbagi informasi dengan mahasiswa lainnya dan saling belajar mengajar
sesamanya dalam meningkatkan hasil belajar.
Slavin (1995) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan
proses pembelajaran dimana peserta didik mengerjakan tugas secara bersamasama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok.
Sehingga dalam pelaksanaannya, pendidik (dosen) tidak lagi mendominasi seperti
lazimnya pada saat ini, tetapi mahasiswa sebagai peserta didik dituntut untuk
berbagi informasi dan saling belajar sesama mereka.
Jenis pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan
keaktifan belajar mahasiswa adalah Jigsaw II, dan STAD (Student Team
Achievement Division). Pembelajaran kooperatif Jigsaw II merupakan salah satu
tipe pembelajaran kooperatif yang dapat mendorong mahasiswa aktif dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang
maksimal. Metode ini menyangkut kerjasama dan saling ketergantungan antara
mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain. Masing-masing anggota
kelompok dalam metode Jigsaw II mempelajari semua materi dan setiap anggota
kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari bagiannya masing-masing.
Keaktifan mahasiswa yang rendah dapat teratasi melalui belajar menjelaskan
kepada teman, diskusi dan presentasi (Slavin, 1995; dan Setyani, 2011).

4

Model pembelajaran kooperatif STAD (Student Team Achievement
Division) merupakan model pembelajaran kooperatif yang sederhana, mudah
diterapkan dalam pembelajaran pada umumnya. Pembelajaran kooperatif STAD
dicirikan oleh suatu struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif. Dalam
model kooperatif STAD, peserta didik ditugaskan untuk bekerja dalam
kelompoknya setelah dosen menyampaikan bahan pelajaran dan mengharuskan
semua anggota menguasai pelajaran dan saling membantu untuk memahami
bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, atau diskusi. Sehingga untuk mendapatkan
penghargaan, setiap siswa dalam kelompok harus membantu kelompoknya.
Keberhasilan kelompok tergantung keberhasilan individu, sehingga setiap anggota
kelompok tidak bisa menggantungkan pada anggota yang lain (Slavin, 1995; dan
Karuru, 2003).
Melalui pembelajaran kooperatif di atas, mahasiswa dapat mengikuti
proses

pembelajaran

dengan

baik

mempelajari

materi

akademik

serta

keterampilan antar pribadi pada masing-masing mahasiswa. Kegiatan bekerjasama
ini dapat mengembangkan tingkat pemikiran yang tinggi dalam menjawab
pertanyaan tingkat tinggi yang diberikan oleh dosen, keterampilan komunikasi
yang penting, meningkatkan minat, percaya diri, kesadaran bersosial dan sikap
toleransi terhadap perbedaan individu dalam mengemukakan pendapat (Hartati,
1997; dan Kauchak, 1998).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Berger dan Hanze
(2007), pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat memberi manfaat dalam
memberikan pengalaman kompetensi pada mekanisme psikologis mahasiswa pada

5

mata kuliah biologi. Iksan dan Zakaria (2007) juga mengemukakan bahwa
pembelajaran kooperatif Jigsaw II dapat digunakan sebagai metode alternatif
untuk melibatkan mahasiswa secara aktif dalam berbagi ide dan bekerja secara
kooperatif untuk menyelesaikan tugas akademiknya di dalam kelas. Hasil
penelitian ini juga didukung oleh Qiao & Jin (2010) yang mengemukakan bahwa
dengan teknik pembelajaran kooperatif Jigsaw II, dosen dapat meningkatkan hasil
belajar mahasiswa dengan memfokuskan mahasiswa dengan cara yang efektif
yaitu mempromosikan mahasiswa dalam berpartisipasi dan antusiasme ketika
kegiatan belajar mengajar pada mata kuliah biologi serta dapat menyelesaikan
tugas-tugasnya di kampus.
Prilatama

(2008)

mengemukakan

bahwa

penerapan

pembelajaran

kooperatif model STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar
bagi peserta didik. Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh Widowati
(2011) bahwa dengan penggunaan metode-metode efektif interaktif dengan
pembelajaran kooperatif berupa STAD akan meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar mahasiswa dengan bekerjasama menemukan permasalahan perkuliahan
dan bersama-sama mencari dan menemukan solusi untuk perbaikan yang lebih
tepat dan komprehensif berkaitan permasalahan perkuliahan dalam bidang
studinya. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menarik judul penelitian
mengenai Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw II dengan STAD
Terhadap Hasil Belajar, Kemampuan Mahasiswa Mengemukakan Pendapat, dan
Menjawab Pertanyaan Tingkat Tinggi di Universitas Muhammadiyah Tapanuli
Selatan.

6

1.2. Identifikasi Masalah
Masalah yang teridentifikasi berdasarkan uraian latar belakang, yaitu:
(1) masih kurang aktifnya mahasiswa bertanya, dan menjawab pertanyaan ketika
proses pembelajaran berlangsung; (2) minimnya kemampuan mahasiswa dalam
memberikan gagasan atau pendapatnya pada kegiatan pembelajaran di dalam
kelas; (3) kurang berjalannya interaksi pembelajaran yang baik antara dosen
dengan mahasiswa; (4) masih minimnya inovasi pembelajaran yang digunakan
oleh pendidik (dosen); (5) alur proses belajar selalu monoton dan satu arah berasal
dari dosen; (6) dosen masih menggunakan pembelajaran model konvensional
(ceramah tanya jawab); dan (7) kurangnya minat dan motivasi mahasiswa dalam
mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas.

1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan dan agar masalah
yang diteliti lebih jelas dan terarah maka batasan masalah pada penelitian ini
adalah: (1) model pembelajaran berupa kooperatif tipe Jigsaw II dan STAD;
(2) materi pembelajaran yakni struktur dan perkembangan tumbuhan (morfologi
tumbuhan); (3) hasil belajar yaitu ranah kognitif mahasiswa; (4) kemampuan
mahasiswa dalam mengemukakan pendapat; dan (5) kemampuan mahasiswa
menjawab pertanyaan analisis.

7

1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan
dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw II, STAD, dan konvensional pada
materi struktur dan perkembangan tumbuhan?
2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan mahasiswa menjawab pertanyaan
analisis yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw II
STAD, dan konvensional pada materi struktur dan perkembangan
tumbuhan?
3. Apakah terdapat perbedaan kemampuan mahasiswa dalam mengemukakan
pendapat yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw II,
STAD, dan konvensional pada materi struktur dan perkembangan
tumbuhan?

1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan:
1.

Hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif
Jigsaw II, STAD, dan konvensional pada materi struktur dan perkembangan
tumbuhan.

2.

Kemampuan mahasiswa menjawab pertanyaan analisis yang dibelajarkan
dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw II STAD, dan konvensional pada
materi struktur dan perkembangan tumbuhan.

8

3.

Kemampuan mahasiswa dalam mengemukakan pendapat yang dibelajarkan
dengan pembelajaran kooperatif Jigsaw II, STAD, dan konvensional pada
materi struktur dan perkembangan tumbuhan.

1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan
baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat:
(1) untuk menambah khasanah pengetahuan mengenai model pembelajaran
biologi khususnya kooperatif Jigsaw II dan STAD; (2) sebagai bahan informasi
bagi praktisi pendidikan khususnya para pendidik baik itu oleh para guru dan
dosen pada pembelajaran biologi khususnya kooperatif Jigsaw II dan STAD; dan
(3) sebagai referensi tambahan kepada para peneliti yang berminat untuk
mengembangkan penelitian mengenai model pembelajaran kooperatif berupa
Jigsaw II maupun STAD. Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat: (1) dalam
upaya meningkatkan hasil belajar mahasiswa, membangun kemampuan
mahasiswa dalam mengemukakan pendapat serta menjawab pertanyaan analisis;
dan (2) sebagai penerapan praktis bagi para pendidik yakni para guru dan dosen
dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa, membangun kemampuan
mahasiswa dalam mengemukakan pendapat serta menjawab pertanyaan analisis
dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dan STAD.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Game Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Momentum Dan Impuls (Kuasi Eksperimen Di Man 4 Jakarta)

0 9 291

“Analisis Hasil Belajar IPA Siswa Pada Konsep Hubungan Antar Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw”.

0 7 162

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD

0 7 50

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PERBEDAAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL.

0 1 50

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13