Rizki Mutiara Devi F3309098
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
commit to user
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSEDUR
PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BPR NGUTER
SURAKARTA
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya
Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan
Oleh:
Rizki Mutiara Devi
F3309098
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
(2)
(3)
(4)
commit to user
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Telah Engkau ajarkan kepada Kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana."
(QS. Al-Baqoroh : 32)
“Remember to enjoy everything, the things that feel good, the things that hurt,
rejection, acceptance, it’s all going to make you better, stronger, and more like
yourself. Every once in a while I get a reminder of how much I’m okay with just being
me.”
(Hayley Williams)
”Kekayaan pengalaman manusia akan kehilangan suka citanya jika tidak ada
rintangan untuk diatasi.”
(Helen Keller)
Persembahan :
1.
ALLAH SWT.
2.
Papa dan Mama tersayang.
3.
Kakakku tersayang.
4.
Sahabat terbaikku dan teman-temanku.
5.
Almamaterku.
(5)
commit to user
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Segala puji bagi-Nya, yang dengan segala
taufiq dan pertolongan-Nya semata, sehingga hanya kebesaran, kuasa dan kasih
sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul
“EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSEDUR
PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. BPR NGUTER
SURAKARTA”
dengan baik.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat tugas akhir perkuliahan,
dalam mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada pihak-pihak yang
membantu penyusunan Tugas Akhir ini :.
1.
Bapak Drs. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2.
Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.SI, Ak selaku ketua Program Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Ibu Putri Nugrahaningsih, SE, Ak selaku Pembimbing Akademik, terima
kasih atas bimbingan dan sarannya.
(6)
commit to user
4.
Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.SI, Ak selaku Pembimbing Tugas Akhir,
terima kasih atas bimbingan dan sarannya.
5.
Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori
selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
6.
Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian pendidikan,
bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan kepegawaian serta bagian
umum dan perlengkapan) Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
7.
Ibu Fransisca Permata Dewi, SE, MM dan Bapak Yusak Adi Nugroho, SE
selaku direktur utama dan direktur yang memberikan ijin dan bimbingan
untuk melakukan penelitian di PT. BPR Nguter Surakarta.
8.
Seluruh staf dan karyawan PT. BPR Nguter Surakarta yang telah mengajarkan
banyak hal dan memberikan informasi yang dibutuhkan penulis.
9.
Mama dan Papa yang telah menyayangiku dan tiada hentinya memberikan
mencurahkan kasih saying, doa, semangat, dukungan, bantuan dan inspirasi
dalam penulisan Tugas Akhir ini. Terimakasih Mama dan Papa, aku tidak
berarti tanpa kalian
10. Mas Akbar tersayang yang telah begitu banyak membantu dan memberikan
semangat dan doa dalam penulisan Tugas Akhir ini.
(7)
commit to user
11. Faisal Dedi, sahabat terbaik yang selalu ada untukku, yang tidak pernah lelah
mendengarkan semua keluh kesahku, yang telah banyak membantuku dan
tidak putus memberikan semangat dan dukungan dalam penulisan Tugas
Akhir ini. Terimakasih untuk waktu yang begitu banyak diluangkan untukku.
12. Teman – teman DIII Akuntansi Keuangan 2009 yang telah banyak memberi
dukungan dan mewarnai hari – hari penulis dengan canda dan tawa.
13. Teman – teman Kost Rosalia Indah yang telah banyak membantu dan
memberi inspirasi.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu
.
Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyelesaikan dan menyusun tugas akhir ini, akan tetapi karya ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Dan semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi akademi, perusahaan serta para pembaca
yang budiman.
Surakarta, Mei 2012
(8)
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRACT
... ii
ABSTRAK ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... ... 1
1.
Sejarah dan Perkembangan PT. BPR Nguter Surakarta.. ... 1
2.
Visi dan Misi PT. BPR Nguter Surakarta ... 3
3.
Kepemilikan Pemegang Saham ... ... 3
4.
Permodalan PT. BPR Nguter Surakarta ... 3
5.
Perubahan Susunan Pengurus ... 5
(9)
commit to user
7.
Produk PT. BPR Nguter Surakarta ... 10
B.
STRUKTUR ORGANISASI ... 13
C.
DESKRIPSI JABATAN ... 15
D.
LATAR BELAKANG ... 28
E.
RUMUSAN MASALAH ... 31
F.
TUJUAN PENELITIAN ... 31
G.
MANFAAT PENELITIAN ... 32
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.
TINJAUAN PUSTAKA ... 34
1.
Bank ... ... 34
2.
Bank Perkreditan Rakyat ... 35
3.
Sistem dan Prosedur ... 36
4.
Sistem Informasi Akuntansi ... 38
5.
Kas ... ... 40
6.
Sistem Pengendalian Intern ... 41
7.
Sistem Penerimaan Kas ... 48
8.
Sistem Pengeluaran Kas ... 49
B.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 51
1.
Sistem Penerimaan Kas dari Angsuran Kredit ... 51
a.
Fungsi yang Terkait ... 51
(10)
commit to user
c.
Catatan Akuntansi yang Digunakan ... 54
d.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ... 55
e.
Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas ... 56
2.
Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan ... 60
a.
Fungsi yang Terkait ... 60
b.
Dokumen yang Digunakan ... 62
c.
Catatan Akuntansi yang Digunakan ... 63
d.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ... 64
e.
Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas ... 65
3.
Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Deposito ... 69
a.
Fungsi yang Terkait ... 69
b.
Dokumen yang Digunakan ... 71
c.
Catatan Akuntansi yang Digunakan ... 72
d.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ... 73
e.
Bagan Alir Prosedur Penerimaan Kas ... 74
4.
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas ... 78
a.
Struktur Organisasi
... 78
b.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan ... 79
c.
Praktik yang Sehat
... 80
d.
Karyawan yang Mutunya Sesuai Tanggung Jawabnya ... 81
(11)
commit to user
a.
Fungsi yang Terkait ... 82
b.
Dokumen yang Digunakan ... 83
c.
Catatan Akuntansi yang Digunakan ... 84
d.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ... 85
e.
Bagan Alir Prosedur Pengeluaran Kas ... 86
6.
Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Deposito ... 90
a.
Fungsi yang Terkait ... 90
b.
Dokumen yang Digunakan ... 91
c.
Catatan Akuntansi yang Digunakan ... 92
d.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem ... 93
e.
Bagan Alir Prosedur Pengeluaran Kas ... 94
7.
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas ... 98
a.
Struktur Organisasi
... 98
b.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan ... 99
c.
Praktik yang Sehat ... ... 99
d.
Karyawan yang Mutunya Sesuai Tanggung Jawabnya ... 100
BAB III TEMUAN
A.
Kelebihan Sistem Pengendalian Intern PT. BPR Nguter ... 102
B.
Kelemahan Sistem Pengendalian Intern PT. BPR Nguter …………. . 104
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan …………. ... 105
(12)
commit to user
B.
Rekomendasi………... ... 105
DAFTAR PUSTAKA ... 107
LAMPIRAN ……… ... 108
(13)
commit to user
DAFTAR TABEL
1.1 Nama dan Jumlah Pemegang Saham ... 5
(14)
commit to user
DAFTAR GAMBAR
1.1 Struktur Organisasi PT. BPR Nguter Surakarta ... 14
2.1 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Angsuran Kr
edit... 57
2.2 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Angsuran Kredit ... 58
2.3 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Angsuran Kredit ... 59
2.4 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan ... 66
2.5 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan ... 67
2.6 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan ... 68
2.7 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Deposito ... 75
2.8 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Deposito ... 76
2.9 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Deposito ... 77
2.10 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Kredit ... 87
2.11 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Kredit ... 88
2.12 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Kredit ... 89
2.13 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dari Pencairan Deposito ... 95
(15)
commit to user
(16)
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Slip Setoran
2.
Slip Penarikan
3.
Aplikasi Pembukaan Rekening Tabungan/Deposito
4.
Spesimen Tanda Tangan Nasabah
5.
Bukti Kas Masuk
6.
Bukti Kas Keluar
7.
Disposisi Pencairan Kredit
8.
Kartu Pinjaman
(17)
commit to user
ABSTRACT
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS DAN
PENGELUARAN KAS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA
RIZKI MUTIARA DEVI
F3309098
PT. BPR Nguter has cash receipts of activities consisting of installment credit,
savings and time deposits. PT. BPR Nguter also has a cash disbursement activities
which consist of loans and deposits. These activities require a system of internal
control relating to cash transactions. System of internal control of cash receipts and
cash disbursement are used by PT. BPR Nguter Surakarta is a clear separation of
functions according to organization chart. PT. BPR Nguter Surakarta’s organization
chart explain the separation of functions is clear and unequivocal. Authorization and
recording system also procedures are clear of each activity from the beginning until
the end of activity. Every transaction conducted by a different function, periodically
held a recount of the amount of physical cash, use the serial number of documents
and PT. BPR Nguter have employees who are competent and trustworthy.
(18)
commit to user
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENERIMAAN KAS DAN
PENGELUARAN KAS PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA
RIZKI MUTIARA DEVI
F3309098
PT BPR Nguter memiliki kegiatan penerimaan kas yang terdiri dari angsuran
kredit, tabungan dan deposito. PT BPR Nguter juga memiliki kegiatan pengeluaran
kas yang terdiri dari pemberian kredit dan deposito. Kegiatan tersebut memerlukan
suatu sistem pengendalian intern terhadap transaksi yang berkaitan dengan kas.
Sistem pengendalian intern penerimaan kas dan pengeluaran kas yang digunakan oleh
PT BPR Nguter Surakarta adalah adanya pemisahan fungsi yang jelas sesuai dengan
bagan organisasi PT BPR Nguter Surakarta. Bagan organisasi milik PT BPR
menyatakan pemisahan fungsi secara jelas dan tegas. Sistem otorisasi dan pencatatan
serta prosedur yang sudah jelas dari masing - masing kegiatan dari awal kegiatan
sampai akhir kegiatan. Setiap transaksi dilaksanakan oleh fungsi yang berbeda, secara
periodik diadakannya penghitungan ulang terhadap jumlah kas fisik, penggunaan
dokumen yang sudah bernomor urut tercetak, dan memiliki karyawan yang kompeten
dan dapat dipercaya.
(19)
commit to user
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1.
Sejarah dan Perkembangan PT. BPR Nguter Surakarta
PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Nguter Surakarta pertama kali
didirikan di Desa Nguter, Sukoharjo dengan anggran dasar awal yang
dibuat oleh Notaris Nur Fariah Latih Sarjana Hukum, Notaris di
Karanganyar, tanggal 2 Maret 1994 dengan akte No. 12, dan telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
sebagaimana
terdapat
dalam
Surat
Keputusan
nomor
C2-16.782.HT.01.01Th 1994 tertanggal 8 November 1994.
Dengan berbagai pertimbangan antara lain sarana yang lebih memadai
dan lokasi yang lebih strategis dan mudah dijangkau oleh nasabah, maka
sejak tanggal 15 April 2001 lokasi PT. BPR Nguter Surakarta dipindahkan
ke Jl. Ir. Sutami 118 A Surakarta. Kemudian pada tanggal 20 Desember
2005, lokasi PT. BPR Nguter Surakarta dipindahkan lagi ke Jl.
Honggowongso No. 69 Surakarta, hal ini dimaksudkan agar lokasinya
lebih strategis dan lebih dekat dengan nasabah potensial.
Meskipun PT. BPR Nguter Surakarta berlokasi di pusat kota
Surakarta, namun PT. BPR Nguter Surakarta tidak hanya mengandalkan
wilayah kerja disekitarnya saja tetapi juga meliputi daerah se-eks
(20)
commit to user
Karesidanan Surakarta, yaitu Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo,
Kabupaten Klaten, Kabupaten wonogiri, Kabupaten Karanganyar dan
Kabupaten Sragen.
Untuk mendukung operasional pada wilayah tersebut, Bank telah
mempersiapkan petugas lapangan baik dalam penghimpunan dana
masyarakat maupun penyaluran kredit dan penagihan kredit (sistem
jemput bola). Sehingga dalam penghimpunan dana dan penyaluran kredit
dapat merata dan meluas ke seluruh lapisan mmasyarakat di berbagai
wilayah Karesidenan Surakarta.
Perijinan dan legalitas dalam menjalankan usaha adalah sebagai berikut.
a.
Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas dari Kepala Kantor
Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta dengan
Nomor TDP 11.16.165.00824 tertanggal 13 Juni 2001 yang berlaku
sampai dengan 13 Juni 2006 diperbaharui dengan nomor TDP
11.16.1.65.00824 berlaku sampai dengan 13 Juni 2011,
b.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dikeluarkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak Klaten dengan nomor NPWP 1.545.687.4-525.000
dan nomor registrasi 007703-5253, dan
c.
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor Kep
100/KM.17/1996 tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank Perkreditan
Rakyat Nguter Sukoharjo yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4
Maret 1996.
(21)
commit to user
2.
Visi dan Misi
PT. BPR Nguter Surakarta memiliki Visi dan Misi yaitu.
a.
visi PT. BPR Nguter Surakarta adalah “Menjadi BPR berkelas
Nasional (
National Class Finance Company
)”, dan
b.
misi PT. BPR Nguter Surakarta adalah “Membantu mewujudkan
sesuatu yang sangat didambakan dan diperlukan masyarakat agar
kehidupannya menjadi lebih baik dan lebih sejahtera”.
3.
Kepemilikan Pemegang Saham
Pada tanggal 22 Juni 2000 terjadi perubahan kepemilikan (akusisi)
dari pemilik lama kepada pemilik baru yaitu.
a.
Djoko Pong Sugoto memiliki komposisi saham sebesar 60%,
b.
Augustine Esther memiliki komposisi saham sebesar 35%, dan
c.
Dwi Esti Nastiti memiliki komposisi saham sebesar 5%.
4.
Permodalan Perusahaan
Untuk memenuhi peraturan pemerintah tentang CAR minimal 8% PT.
BPR Nguter Surakarta telah melakukan perubahan modal dasar sebanyak
2 kali, dimana perubahan tersebut dilaksanakan sebagai berikut.
a.
tahun 2005 terjadi perubahan modal dasar dari 1,6 Milyar Rupiah
menjadi 6,4 Milyar Rupiah. Dan modal yang disetor juga
mengalami perubahan dari 6,4 Milyar Rupiah menjadi 2,82 Milyar
Rupiah, dan
(22)
commit to user
b.
pada bulan Februari 2006 telah dilakukan perubahan modal dasar
menjadi 10 Milyar Rupiah yang terbagi atas 20.000 lembar saham.
Masing-masing saham bernilai sebesar Rp 500.000,-. Modal dasar
tersebut ditempatkan, dan disetor sejumlah 41% atau sejumlah
8.200 lembar saham dengan nominal seluruhnya sebesar 4,1
Milyar Rupiah.
Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pemegang
saham yaitu.
(23)
commit to user
Tabel 1.1
Nama dan Jumlah Pemegang Saham
Pemegang
Saham
Lembar
Saham
Jumlah
Persentase
Tn.
Djoko
Pong Sugoto
4920 lembar
Rp 2.460.000.000,- 60%
Ny. Augustine
Esther
2870 lembar
Rp 1.435.000.000,- 35%
Ny. Dwi Esti
Nastiti
410 lembar
Rp 205.000.000,-
5%
Jumlah
8.200 lembar
Rp4.100.000.000,-
100%
Sumber : PT. BPR Nguter Surakarta
Hal ini merupakan wujud komitmen pemegang saham untuk selalu
memperkuat permodalan bank.
5.
Perubahan Susunan Pengurus
Setelah terjadi akuisisi, maka PT. BPR Nguter Surakarta juga
melakukan perubahan pengurus seluruhnya. Untuk memenuhi undang –
undang perseroan terbatas tentang jumlah direksi harus dua orang, maka
RUPS memutuskan mengangkat satu orang direktur yang telah mengikuti
(24)
commit to user
fit and proper test di Bank Indonesia pada bulan Mei 2004. Sehingga
susunan pengurus yang baru sejak bulan Mei 2004 sebagai berikut.
a.
Komisaris Utama: Tn. Anta Winata
b.
Komisaris: Tn. Djoko Pong Sugoto SE,MBA
c.
Direktur Utama: Ny. Dwi Esti Nastiti
d.
Direktur: Tn. Hendrardi, SE
Pada bulan Maret 2005 Direktur, Bapak Hendrardi, SE
mengundurkan diri atas permintaan sendiri dengan demikian jabatan
direktur untuk sementara kosong. Namun pada nulan Oktober 2005,
setelah melalui
fit and proper test
di Bank Indonesia dan telah dinyatakan
lulus, maka dilakukan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa untuk
mengangkat Lusiawati Oeyeng sebagai Direktur di PT. BPR Nguter
Surakarta. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi persyaratan undang –
undang perseroan terbatas. Dengan demikian susunan PT. BPR Nguter
Surakarta yang baru sejak bulan November 2005 adalah sebagai berikut.
a.
Komisaris Utama: Tn. Anta Winata
b.
Komisaris: Tn. Djoko Pong Sugoto SE,MBA
c.
Direktur Utama: Ny. Dwi Esti Nastiti
d.
Direktur: Ny. Dra. Lusiawati Oeyeng
Kemudian pada tanggal 28 Juni 2007 melalui RUPS Luar Biasa
disetujui pengunduran diri Direktur Utama, Dwi Esti Nastiti dan
Komisaris, Djoko Pong Sugoto sehingga susunan pengurus yang baru
(25)
commit to user
dengan Akta Notaris Drajad Uripnmo, SH No. 42 tertanggal 29 Juni 2007
adalah sebagai berikut.
a.
Komisaris Utama: Tn. Anta Winata
b.
Direktur: Ny. Dra. Lusiawati Oeyeng
Selanjutnya untuk memenuhi Undang – Undang Perseroan Terbatas dan
untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia, bahwa pengurus BPR harus
terdiri dari dua orang komisaris dan dua direktur, maka RUPS
memutuskan mengangkat satu orang komisaris dan satu orang direktur
yang telah mengikuti fit and proper test di Bank Indonesia, maka susunan
pengurus PT. BPR Nguter dengan Akta Notaris Drajad Uripno, SH No. 03
tanggal 11 November 2008 berubah menjadi sebagai berikut.
a.
Komisaris Utama: Tn. Drs. Sri Dadi Wibowo, MM
b.
Komisaris: Tn. Anta Winata
c.
Direktur Utama: Ny. Fransisca Permata Dewi, SE. MM
d.
Direktur: Ny. Dra. Lusiawati Oeyeng
Kemudian pada tanggal 24 Maret 2009 melalui RUPS Luar Biasa
dsengan Akte Notaris Drajad Uripno, SH No. 01 tanggal 04 Maret 2009
susunan pengurus terakhir adalah sebagai berikut.
a.
Komisaris Utama: Tn. Bambang Subartono, SE
b.
Komisaris: Tn. Drs. Sri Dadi Wibowo, MM
c.
Direktur Utama: Ny. Fransisca Permata Dewi, SE. MM
d.
Direktur: Tn. Yusak Adi Nugroho, SE
(26)
commit to user
Daftar pemegang saham baru PT. BPR Nguter Surakarta
adalah sebagai berikut.
Tabel 1.2
Nama dan Jumlah Pemegang Saham Baru
Pemegang
Saham
Lembar
Saham
Jumlah
Persentase
Tn.
Djoko
Pong Sugoto
4920 lembar
Rp2.460.000.000,- 60%
Ny. Augustine
Esther
3280 lembar
Rp1.640.000.000,- 40%
Jumlah
8.200 lembar
Rp4.100.000.000,- 100%
(27)
commit to user
6.
Tujuan dan Tugas Perusahaan
Berdasarkan anggaran dasar pendirian PT Bank Perkreditan
Rakyat Nguter Surakarta, tujuan perusahaan adalah untuk melakukan usaha
Bank Perkreditan Rakyat dengan kegiatan sebagai berikut.
1.
menjalankan usaha dalam bidang Bank Perkreditan Rakyat,
2.
menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu,
3.
memberikan kredit, dan
4.
menempatkan dana (dalam bentuk SBI, deposito berjangka,
sertifikat deposito dan atau tabungan bank lain).
Lokasi kantor PT. BPR Nguter Surakarta yang terletak di Jl.
Honggowongso No. 69 sangat strategis berada di tengah pusat kota
Surakarta yang merupakan pusat pergerakan roda ekonomi hingga pangsa
pasar yang ada cukup luas di seluruh wilayah kerja di Karesidenan
Surakarta.
Pada
dasarnya
PT.
BPR
Nguter
Surakarta
selalu
mengembangkan produk – produknya terutama kredit, salah satunya
pembiayaan kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah, pedagang kaki lima
dan juga bekerja sama dengan perusahaan swasta dan instansi lainnya. Hal
tersebut dilakukan untuk perkembangan produk terutama kredit, karena
wilayah pasar terutama pengusaha kecil masih banyak yang harus dibiayai
(28)
commit to user
dalam memenuhi kebutuhan modal. Perluasan pangsa pasar pun selalu
dilakukan PT. BPR Nguter Surakarta karena kegiatan perkreditan
merupakan sumber dari pendapatan bank. Untuk mengimbangi perluasan
pasar tersebut, maka perlu adanya dukungan dari sistem maupun dari
sumber daya manusianya, agar dalam menjalankan operasionalnya lebih
professional.
7.
Produk PT. BPR Nguter Surakarta
PT. BPR Nguter Surakarta ini melakukan kegiatan menghimpun
dana dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat. Dalam
melakukan kegiatan ini PT. BPR Nguter Surakarta memiliki produk yang
mendukung kegiatan tersebut. Produk dari PT. BPR Nguter Surakarta ini
antara lain:
a.
Tabungan dan Deposito
1)
Tabungan
PT. BPR Nguter Surakarta memiliki dua produk tabungan yang
merupakan tabungan yang cukup kompetitif dengan tabungan –
tabungan bank lainnya. Tabungan adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati , tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan
atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Macam – macam
produk tabungan yang dimiliki PT. BPR Nguter Surakarta yaitu:
(29)
commit to user
1.
Tabungan Mulia, tabungan ini merupakan tabungan yang
mempunyai keunggulan dengan bunga yang dihitung secara
harian, dengan tingkat suku bunga 7% pa.
2.
Tabungan paket lebaran, tabungan ini diperuntukkan pada
persiapan lebaran bagi masyarkat dengan keunggulan adanya
hadiah langsung tanpa diundi. Suku bunga yang berlaku pada
tabungan ini sebesar 5% pa.
2)
Deposito
Produk deposito dari PT. BPR Nguter Surakarta merupakan
produk unggulan yang sangat produktif dan potensial. Dengan
kepercayaan masyarakat yang telah didapat oleh PT. BPR Nguter
Surakarta
pada
khususnya
dan
BPR
pada
umumnya,
penghimpunan dana masyarakat yang berupa deposito sangat
besar. Nasabah yang menanamkan dana cukup potensial baik
berskala besar maupun kecil. Macam – macam deposito yaitu.
a)
deposito Jangka Pendek,
b)
deposito Jangka Menengah, dan
c)
deposito Jangka Panjang.
b.
Kredit
Pinjaman yang diberikan (kredit) merupakan produk PT. BPR Nguter
yang berfungsi sebagai indikator perkembangan BPR. Dimana
pinjaman yang diberikan itu akan menghasilkan selisih bunga yang
(30)
commit to user
didapat dari penghimpunan dana masyarakat. Dengan demikian PT.
BPR Nguter Surakarta memberikan perhatian khusus terhadap produk
ini. Macam – macam kredit yang ditawarkan oleh PT. BPR Nguter
Surakarta antara lain:
1)
Kredit Modal Usaha
Kredit modal usaha adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk
menambah modal bagi calon debitur dan kreditu ini akan diberikan
kepada masyarakat yang telah mempunyai usaha yang pasti dan
tetap atau kepada masyarakat yang akan mulai berusaha dengan
memenuhi syarat tambahan tertentu.
2)
Kredit Multiguna
Kredit multiguna adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk
memenuhi kebutuhan nasabah lainnya, seperti pernikahan,
pendidikan, renovasi rumah, dan lain – lain.
3)
Kredit Konsumtif
Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan oleh bank untuk
memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif misalnya,
untuk membeli kendaraan, rumah dan lain – lain.
4)
Pembiayaan Pembeliaan Sepeda Motor (tahun 1996 – ke atas).
5)
Pembiayaan Pembeliaan Mobil (tahun 1990 – ke atas).
(31)
commit to user
B.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah suatu proses penetapan dari pembagian tugas dan
tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan antar unsur-unsur
organisasi sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja sama seefektif
mungkin untuk mencapai tujuan.
Berhasil tidaknya suatu perusahaan sangat ditentukan oleh organisasi,
pembagian tugas, kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab, serta penetapan
sistem koordinasi dan komunikasi. Dengan demikian organisasi dapat dipandang
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Adapun struktur organisasi pada PT. BPR
Nguter Surakarta dapat dilihat pada gambar berikut.
(32)
commit to user
Sumber: PT. BPR Nguter Surakarta
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT Bank Perkreditan Rakyat Nguter
Surakarta
(33)
commit to user
C.
DESKRIPSI JABATAN
Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam PT. BPR
Nguter Surakarta adalah sebagai berikut.
1.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki tugas dan tanggung
jawab antara lain.
a.
memiliki pemegang kekuasaan tertinggi dalam suatu perusahaan, dan
b.
setiap pengambilan keputusan penting yang menyangkut perusahaan
diputuskan disini.
2.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
a.
melakukan pengawasan atas seluruh kegiatan operasional bank yang
dijalankan Direksi,
b.
mendampingi Direksi dalam berhubungan denagan pihak ketiga sesuai
ketentuan anggaran dasar,
c.
mengevaluasi kinerja Direksi agar tidak menyimpang dari anggaran
dasar, program kerja dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku,
(34)
commit to user
d.
membantu Direksi untuk menemukan solusi atas masalah-masalah
yang berkaitan dengan operasional bank, dan
e.
melaporkan hasil pengawasan operasional bank kepada Bank
Indonesia.
3.
Direksi
Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
a.
mengurus kekayaan yang dimiliki PT. BPR Nguter Surakarta,
b.
mengangkat dan memberhentikan pegawai PT. BPR Nguter
Surakarta sesuai peraturan yang telah ditetapkan,
c.
mewakili PT. BPR Nguter Surakarta di dalam atau di luar
pengadilan,
d.
membuka kantor cabang, kantor kas atau kantor pelayanan
berdasarkan persetujuan Kepala Daerah dan RUPS,
e.
membeli, menjual atau dengan cara lain melepaskan hak atas
barang milik PT. BPR Nguter Surakarta berdasarkan persetujuan
RUPS, dan
f.
menggadaikan barang – barang milik PT. BPR Nguter Surakarta
berdasarkan persetujuan RUPS.
4.
Kepala Bagian Kredit (Kabag Kredit)
(35)
commit to user
a.
mengkoordinir dan merencanakan tugas – tugas admin kredit,
account
officer
dan
collection
di lapangan,
b.
bertanggung jawab atas kinerja admin kredit dan kelancaran
pencairan,
c.
bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi pengajuan kredit
dan pencairan kredit yang disalurkan sesuai dengan SOP perusahaan,
d.
bertanggung jawab atas pencapaian target kredit yang diberikan pada
masyarakat,
e.
melakukan koordinasi dengan kasie
collection
jika terdapat
permasalahan dalam hal penanganan kredit bermasalah dan
membutuhkan informasi tambahan dari
account office
r mengenai
kondisi debitur,
f.
melaporkan, memberitahukan dan mengkonsultasikan kepada direksi
yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja admin kredit,
account officer
dan
collection
,
g.
mengarahkan dan membimbing
account officer
agar hasil
survey
dan
analisa kredit lebih berkualitas, dan
h.
mengarahkan kepada kasie
collection
agar memberikan bimbingan
kepada
collection
agar tercapai targetnya.
5.
Kepala Bagian Analisa
Account Officer
Kepala bagian analisa
account officer
memiliki tugas dan tanggung jawab
antara lain.
(36)
commit to user
a.
mengkoordinir dan merencanakan tugas – tugas
account officer
di
lapangan,
b.
melakukan koordinasi dengan kasie
collection
jika terdapat
permasalahan
dalam
penanganan
kredit
bermasalah
dan
membutuhkan informasi tambahan dari
account officer
mengenai
kondisi debitur,
c.
melaporkan, memberitahukan dan mengkonsultasikan kepada direksi
yang berkaitan dengan cara kerja dan hasil kerja
account officer
,
d.
mengarahkan dan membimbing
account officer
agar hasil
survey
dan
analisa kredit lebih berkualitas,
e.
menerima laporan hasil
survey
dari
account officer
,
f.
bertanggungjawab atas kinerja
account officer
dan hasil
survey
, dan
g.
memonitoring hasil kerja
account officer
.
6.
Administrasi Kredit
Bagian : Admin Kredit (Angsuran)
Admin kredit (angsuran)
memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
a.
menerima angsuran,
b.
menulis kartu angsuran dari data pencairan.
c.
membuat voucher angsuran dan tunai, dan
d.
input
angsuran yang melalui bank.
Bagian : Admin Kredit (Pencairan)
(37)
commit to user
a.
pengetikan SPK, disposisi dan
voucher
pencairan,
b.
pengikatan kredit/penandatanganan SPK (notaris/intern),
c.
input
pencairan (termasuk potongan biaya administrasi, provisi,
materai, notaris, asuransi),
d.
membuat laporan harian yaitu : pencatatan pencairan harian dan
laporan DIN ke BI,
e.
membuat laporan bulanan yaitu : laporan SID ke BI, dan membuat
laporan SKMHT/APHT baik lancar maupun macet, dan
f.
membuat
fee marketing
.
Bagian : Admin Kredit
(Collection)
Admin kredit
(collection)
memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
a.
membuat laporan NPL,
b.
membuat laporan tunggakan,
c.
membuat surat tagihan T2, T3, surat peringatan T4 dan surat tugas T5
ke atas,
d.
inventaris kartu angsuran debitur yang pembayaran angsurannya
terlambat,
e.
memasukkan
database
laporan kronologis penagihan kolektor,
f.
membuat laporan hasil penagihan yang diperoleh tiap – tiap kolektor
untuk perhitungan target dan bonus kolektor, dan
(38)
commit to user
Bagian : Admin Kredit
Account Officer
Admin kredit
account officer
memiliki tugas dan tanggung jawab antara
lain.
a.
menerima pengajuan kredit dari
marketing
,
b.
melakukan SID (BI
checking
),
c.
membuat kompensasi lembur hari sabtu setiap bulannya,
d.
pengecekan kelengkapan berkas pengajuan kredit dan
report survey
yang telah di setujui pimpinan, dan
e.
membuat MOU dengan pihak lain.
Bagian : Admin Kredit (Administrasi BPKB/SHM)
Admin kredit (Administrasi BPKB/SHM)
memiliki tugas dan tanggung
jawab antara lain.
a.
pengambilan BPKB dan SHM untuk pelunasan,
b.
membuat surat keterangan pajak,
c.
membuat dan menginput angsuran antar bank, dan
d.
angsuran umum.
7.
Account Officer
/AO
Account Officer
memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
a.
menerima order untuk disurvey dari admin
survey
,
b.
pengecekan kebenaran dan kelengkapan data calon debitur,
c.
melakukan
survey
ke tempat calon debitur (meliputi
survey
rumah
tinggal, jaminan, pekerjaan/usaha, lingkungan sekitar),
(39)
commit to user
d.
menganalisa hasil
survey
dan dilaporkan kepada komite kredit,
e.
membuat laporan analisa
survey report
mengenai calon debitur, dan
f.
menyampaikan kepada admin kredit apakah pengajuan kredit calon
debitur tersebut disetujui atau ditolak.
8.
Kasie
Collection
Kasie
collection
memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
a.
mendistribusikan
job
/surat tagihan kepada
collector
,
b.
bertanggung jawab dalam rangka upaya menurunkan NPL/kredit
macet sesuai dengan rencana kerja perusahaan,
c.
mengkoordinir dan merencanakan tugas – tugas
collector
di lapangan,
d.
melakukan koordinasi dengan Kabag
Account Officer
terkait
permasalahan penanganan kredit bermasalah,
e.
melaporkan, memberitahukan dan mengkonsultasikan kepada Direksi,
tentang permasalahan penganganan kredit bermasalah,
f.
bertanggung jawab atas kinerja kolektor dan hasil tagihan yang dibawa
kolektor.
g.
melakukan
rolling
/mutasi wilayah kerja kolektor untuk meningkatkan
efektivitas hasil kerja, dan
h.
membantu penyelesaian kredit bermasalah secara menyeluruh.
9.
Collecting
(40)
commit to user
a.
melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar angsuran
(T1),
b.
pembinaan kepada debitur tentang aturan – aturan pembayaran yang
telah disepakati bersama untuk meminimalkan keterlambatan,
c.
menerima surat pemberitahuan dan didaftarkan pada admin penagihan
setiap awal bulan,
d.
membuat agenda keberangkatan harian,
e.
membuat laporan kronologis, dan
f.
mengembalikan tembusan surat tagih pada admin penagihan pada
akhir bulan.
10.
Collection Filter
Collection filter
memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
a.
melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar angsuran
(T2 – T4),
b.
pembinaan kepada debitur tentang aturan – aturan pembayaran yang
telah disepakati bersama untuk meminimalkan keterlambatan,
c.
mencari informasi atau melacak debitur yang pindah alamat tanpa
sepengetahuan pihak bank,
d.
pengamanan jaminan bila diperlukan dan melacak keberadaan jaminan
yang sudah dialihkan ke pihak lain,
e.
melakukan
pengambilan
angsuran/
collect
pada
pihak
yang
(41)
commit to user
f.
menerima surat tagih dan didaftarkan pada admin penagihan setiap
awal bulan,
g.
membuat agenda keberangkatan harian,
h.
membuat laporan kronologis, dan
i.
mengembalikan tembusan surat tagih pada admin penagihan setiap
akhir bulan.
11.
Collection
Potensi
Collection
potensi memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
a.
melakukan penagihan ke debitur yang terlambat membayar angsuran
(T5 ke atas),
b.
pembinaan kepada debitur tentang aturan – aturan pembayaran yang
telah disepakati bersama untuk meminimalkan keterlambatan,
c.
mencari informasi atau melacak debitur yang pindah alamat tanpa
sepengetahuan pihak bank,
d.
pengamanan jaminan bila diperlukan dan melacak keberadaan jaminan
yang sudah dialihkan ke pihak lain,
e.
melakukan
pengambilan
angsuran/
collect
pada
pihak
yang
bekerjasama dengan pihak bank,
f.
menerima surat tagih dan didaftarkan pada admin penagihan setiap
awal bulan,
g.
membuat agenda keberangkatan harian,
h.
membuat laporan kronologis, dan
(42)
commit to user
i.
mengembalikan tembusan surat tagih pada admin penagihan setiap
akhir bulan.
12.
Marketing
Kredit/Dana
Marketing
kredit/dana memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
a.
menawarkan berbagai produk BPR khususnya produk kredit antara
lain konsumtif, modal kerja, investasi, dll,
b.
melakukan
follow up
terhadap nasabah yang mengajukan kredit,
c.
mengumpulkan
file
data calon nasabah,
d.
melakukan
survey
awal guna memberikan keterangan kepada
Account
Officer
tentang kondisi calon nasabah,
e.
memberikan kabar atau info kepada nasabah mengenai hasil
survey
yang disetujui atau ditolak,
f.
membantu kolektor dalam hal perangai nasabah yang kredit
bermasalah atau terlambat membayar,
g.
mencapat target pencairan kredit sesuai dengan ketentuan yang sudah
ditetapkan perusahaan, dan
h.
mencari nasabah untuk menempatkan tabungan atau deposito di PT.
BPR Nguter Surakarta.
13.
Legal dan HRD
Legal dan HRD memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
a.
menyelesaikan permasalahan hukum perusahaan yang dialami
(43)
commit to user
b.
menyelesaikan penanganan kredit bermasalah,
c.
sidang pengadilan, kantor lelang dan somasi debitur,
d.
melakukan perekrutan karyawan baru,
e.
penilaian dan pengawasan karyawan pada masa percobaan, dan
f.
koordinasi dengan kasie.
14.
Teller/Kasir
Teller/kasir memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
a.
menerima setoran dan pengambilan tunai (angsuran, tabungan,
pengambilan tunai dari bank –
pick up service
),
b.
pengeluaran biaya – biaya yang disertai nota ataupun kwitansi,
c.
pencatatan semua kwitansi dari nota pemasukan dan pengeluaran di
buku kasir kemudian dicatat kembali pada buku pemasukan kas dan
pengeluaran kas,
d.
Input
ke program sistem, dan
e.
akhir hari membuat laporan mutasi kas (jumlah uang).
15.
Staf Tabungan/Deposito
Staf tabungan memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
1.
melayani pembukaan dan penutupan rekening tabungan (cetak buku),
2.
melayani transaksi nasabah baik penyetoran, penarikan dan
pemindahbukuan,
(44)
commit to user
4.
menyimpan aplikasi rekening, bukti setor/tarik,
voucher
jurnal
transaksi.
Staf deposito memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
a.
aplikasi penempatan deposito dan pencairan deposito,
b.
pembayaran bunga deposito nasabah (melalui tunai, transfer, kredit ke
rekening, maupun pokok + bunga),
c.
membuat konfirmasi perpanjangan deposito jatuh tempo,
d.
menyimpan aplikasi penempatan dan pencairan deposito, slip/bukti
pembayaran bunga, bilyet deposito,
e.
input
transaksi deposito, dan
f.
membuat laporan bulanan untuk LPS.
16.
Staf Pembukuan/Accounting
Staf pembukuan memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain.
a.
melakukan pengecekan penghitungan bunga deposito dari bagian
deposito,
b.
membuat laporan untuk BI (laporan bulanan, laporan pengaduan
nasabah, laporan publikasi 3 bulan sekali, laporan mingguan),
c.
mengirimkan laporan keuangan untuk kantor pajak,
d.
membuat
voucher
pembukuan,
e.
melakukan pengecekan
vouche
r jurnal transaksi harian(bagian kredit,
tabungan dan deposito, kasir),
(45)
commit to user
f.
membuat laporan keuangan dan
input
transaksi,
g.
melakukan order pembelian (ATK dan Umum),
h.
melakukan transaksi yang berhubungan dengan antar bank Aktiva,
i.
melakukan pengecekan terhadap kas masuk atau kas keluar, dan
j.
Membuat daftar tunjangan perbaikan sepeda motor karyawan.
17.
Satuan Pengawas Intern (SPI)
Satuan Pengawas Intern (SPI) memiliki tugas dan tanggung jawab antara
lain.
a.
memeriksa mutsi kas pada akhir hari secara berkala,
b.
memeriksa bukti – bukti transaksi harian secara periodik dan
membandingkan dengan peraturan – peraturan yang ada,
c.
membuat dan melaporkan laporan mingguan kepada Bank Indonesia,
d.
melakukan
on the spot
ke debitur secara berkala,
e.
melakukan pemeriksaan jaminan setiap bulan Juni dan Desember,
f.
melakukan pemeriksaan persediaan buku tabungan dan bilyet deposito
setiap bulan April, Agustus dan Desember,
g.
memeriksa mutasi buku tabungan dan membandingkannya dengan
kartu tabungan,
h.
berkoordinasi dengan bagian – bagian yang berkaitan dengan
pemeriksaan,
i.
membantu dewan komisaris dalam membuat Laporan Hasil Kerja
Bank setiap bulan Juni dan Desember,
(46)
commit to user
j.
membuat Laporan Tingkat Kesehatan setiap akhir bulan, dan
k.
menyampaikan laporan hasil pemeriksaan triwulan kepada dewan
komisaris dan dewan direksi.
D.
Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi dunia usaha yang semakin ketat persaingannya dan
semakin berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat, menuntut
kemampuan manajemen perusahaan untuk melakukan perencanaan dan
pengendalian kegiatan perusahaan secara cepat, efektif, dan efisien untuk
mencapai tujuan perusahaan tersebut dan melakukan pengelolaan terhadap aset
yang dimilikinya dengan baik untuk mencapai tingkat laba yang maksimal.
Kemampuan tersebut memerlukan informasi akuntansi yang handal dan dapat
dipercaya yang digunakan manajemen sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan alokasi sumber daya dan pengambilan keputusan ekonomi yang lain
serta pengelolaan aset yang baik akan memudahkan perusahaan untuk mencapai
tujuan – tujuannya dengan cepat, efektif dan efisien. Begitu pula sebaliknya,
pengelolaan aset yang buruk akan berakibat pada pemborosan dan tidak
tercapainya tujuan perusahaan yang diinginkan.
Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur – prosedur yang saling
berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk
melaksanakan kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan (Baridwan, 1993).
Prosedur adalah suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam
(47)
commit to user
satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara
seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang. Sistem akuntansi
adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian
rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen
untuk memudahkan pengelolaan perusahaan. Unsur – unsur sistem akuntansi
meliputi : 1. Formulir, 2. Jurnal, 3. Buku Besar, 4. Buku Pembantu dan 5.
Laporan Keuangan.
Sistem Pengendalian Intern adalah sistem yang dibuat dan digunakan untuk
mengoptimalkan sumber daya yang ada dan meminimalkan hal – hal yang tidak
diinginkan yang akan merugikan perusahaan. Mengotimalkan sumber daya dapat
diartikan meningkatkan ketepatan dan ketelitian data serta menciptakan data
akuntansi yang dapat dipercaya dalam pencatatan dan penyajiannya.
Meminimalkan hal – hal yang tidak diinginkan bertujuan untuk menjaga atau
melindungi aset perusahaan seperti mengurangi kesalahan, kecurangan dan
kerusakan.
Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akutansi (2001) unsur-unsur
pokok sistem pengendalian intern meliputi empat unsur besar yang tiap poinnya
tidak dapat dipisahkan, keempat unsur itu adalah:
a.
Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas.
(48)
commit to user
b.
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup terhadap kekayaan, pendapatan dan biaya.
c.
Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit orgaisasi.
d.
Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.
Penerapan sistem pengendalian internal tersebut sangat penting pada
perusahaan. Terutama pengendalian internal terhadap kas, karena kas merupakan
aktiva lancar yang paling likuid. Kas memiliki karakteristik yang tidak dimiliki
aktiva lancar lainnya, yaitu kas tidak mudah diidentifikasi pemiliknya, dapat
diuangkan segera, mudah dibawa-bawa serta mudah untuk ditransfer dalam waktu
yang relatif cepat. Mengingat karakteristiknya, kas merupakan aktiva yang paling
mudah disalahgunakan. Oleh karenanya bagian penerimaan dan pengeluaran kas
di dalam suatu perusahaan harus dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya untuk
mencegah terjadinya penyalahgunaan dan penyelewengan terhadap kas.
Seperti halnya PT. BPR Nguter Surakarta, kas merupakan salah satu modal
kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Selain itu, kas merupakan sumber
atau sasaran yang paling mudah untuk disalahgunakan. Oleh karena itu diperlukan
sistem pengendalian internal yang memadai, tetapi dalam praktiknya transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. BPR Nguter Surakarta pada bagian
keuangan merangkap dua fungsi yaitu penyimpanan dan pencatatan. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa belum berjalannya sistem pengendalian internal secara
(49)
commit to user
baik,
yang
memungkinkan
terjadi
persekongkolan
untuk
melakukan
penyalahgunaan dan penyelewengan terhadap kas.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penyusunan Tugas Akhir ini
penulis mengambil judul
“Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Terhadap
Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT Bank Perkreditan
Rakyat Nguter Surakarta.”
E.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah
sebagi berikut.
a.
Bagaimanakah sitem pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas
pada PT. BPR Nguter Surakarta yang selama ini diterapkan ?
b.
Apakah sistem pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas pada
PT. BPR Nguter Surakarta sudah sesuai dengan standar operasional dan
prosedur perusahaan ?
F.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1.
mengetahui bagaimana sistem pengendalian internal penerimaan dan
pengeluaran kas pada PT BPR Nguter Surakarta yang selama ini
diterapkan, dan
(50)
commit to user
2.
mengevaluasi apakah sistem pengendalian internal penerimaan dan
pengeluaran kas pada PT BPR Nguter Surakarta yang selama ini
berjalan sudah sesuai dengan standar operasional dan prosedur
perusahaan yang telah ditetapkan.
G.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut.
a.
Bagi Perusahaan
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan oleh perusahaan
yang dapat bermanfaat dan berguna bagi perusahaan khususnya dalam sistem
pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas.
b.
Bagi Penulis
1.
penelitian ini digunakan penulis sebagai kesempatan yang dapat
digunakan penulis untuk menerapkan teori – teori yang telah diterima di
bangku kuliah serta menambah wawasan penulis tentang dunia kerja, dan
2.
mampu mengevaluasi apakah Sistem Pengendalian Intern telah
diterapkan pada sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada
PT. BPR Nguter Surakarta sudah memadai dan sesuai standar operasional
dan prosedur perusahaan yang telah ditetapkan.
(51)
commit to user
c.
Bagi Pembaca
Dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
sistem pengendalian internal penerimaan dan pengeluaran kas serta sebagai
bahan acuan dalam penyusunan Tugas Akhir di masa yang akan datang.
(52)
commit to user
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Bank
Menurut Undang – Undang Negara Republik Indonesia No. 10 Tahun
1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud
perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam pelaksanaan
kegiatan usahanya.
Secara sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan
yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa
bank lainnya. Pengertian bank menurut UU Negara Republik Indonesia No.
11 Tahun 1998 adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit atau bentuk
– bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak”.
Menurut UU No. 14 Tahun 1967 Pasal 1 tentang Pokok – pokok
Perbankan, bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
kredit dan jasa – jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
Menurut undang –undang No. 10 tahun 1998, pengertian bank adalah bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
(53)
commit to user
simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
bentu-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dari pengertian – pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa bank
adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi,
membantu kelancaran sistem pembayaran dan lembaga yang menjadi sarana
dalam kebijakan pemerintah dan kebijakan moneter.
2.
Bank Perkreditan Rakyat
Menurut UU No. 10 Tahun 1998 Bank Perkreditan Rakyat adalah
bank yang menghimpun dana dari masyarakat yang berbentuk tabungan dan
pinjaman kepada pihak lain dengan harapan bank akan memperoleh suatu
tambahan nilai dari pokok pinjaman yang berupa bunga sebagai pendapatan
yang bersangkutan.
1.
Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat
a.
Kegiatan yang diperbolehkan dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat
sebagai berikut.
1)
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka, tabungan, dan / atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu,
2)
memberikan kredit,
3)
menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi
hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan
pemerintah, dan
(54)
commit to user
4)
menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan / atau tabungan
pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank
Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over likuiditas.
b.
Kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat
sebagai berikut.
1)
menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas
pembayaran,
2)
melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing,
3)
melakukan penyertaan modal dengan prinsip
prudent banking
dan
concern
terhadap layanan kebutuhan masyarakat menengah
kebawah,
4)
melakukan usaha perasuransian, dan
5)
melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang
dimaksud dalam usaha BPR.
3.
Sistem Dan Prosedur
Mulyadi (2001) mendefinisikan sistem adalah gabungan suatu sistem
yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan
keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen. Sedangkan menurut Baridwan (1993), sistem adalah
suatu kerangka dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun
(55)
commit to user
dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan
atau fungsi utama dari perusahaan.
Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat
hubungannya dengan satu sama lainnya, yang berfungsi bersama – sama
untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi – definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa suatu sistem itu terdiri dari jaringan prosedur.
Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) yaitu suatu uraian
kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen
atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang – ulang.
Baridwan (1993) mendefinisikan prosedur sebagai suatu urut-urutan
pekerjaan kerani
(clerical)
, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu
bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam
terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi. Yang termasuk
dalam kegiatan klerikal yaitu menulis, menggandakan, menghitung, memberi
kode mendaftar, memilih, memindahkan dan membandingkan. Jadi sistem
terdiri dari prosedur yang berantai yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa prosedur
merupakan urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal
(Clerical Operation)
terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk mencatat informasi
dalam formulir, buku jurnal dan buku besar yaitu : menulis, menggandakan,
(56)
commit to user
membandingkan.
4.
Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi (2001) adalah
organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa
untuk menyatakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen
guna memudahkan pengelolaan perusahaan
.Adapun menurut Baridwan
(1990) mendefinisikan sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen
organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa
dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pembuat keputusan yang
relevan kepada pihak ekstern dan intern perusahaan.
Dilihat secara umum dari definisi diatas bahwa selain faktor manusia
ada unsur – unsur lain yang melekat pada sistem informasi akuntansi tersebut.
Adapun unsur – unsur suatu sistem informasi akuntansi menurut Mulyadi
(2001) yaitu.
1.
Formulir
merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.
Formulir sering disebut juga dengan istilah dokumen, karena dengan
formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi didokumentasikan
diatas secarik kertas. Formulir sering disebut juga dengan istilah media
karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi
dalam organisasi ke catatan. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan
dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar dalam pencatatan,
(57)
commit to user
2.
Jurnal
merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, meringkas data keuangan dan data lainnya. Sumber
informasi pencatatan jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal, data
keuangan pertama kali diklasifikasikan menurut penggolongan yang
sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
Dalam jurnal terdapat juga kegiatan peringkasan data, yang hasil
peringkasan transaksi tertentu kemudian diposting ke rekening yang
bersangkutan dalam buku besar,
3.
Buku Besar
buku besar
(general ledger)
terdiri dari rekening – rekening yang
digunakan untuk untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumnya dalam jurnal. Rekening – rekening dalam buku besar ini
disediakan sesuai dengan unsur – unsur informasi yang akan disajikan
dalam laporan keuangan,
4.
Buku Pembantu
buku pembantu terdiri dari rekening – rekening pembantu yang merinci
data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu pada buku besar.
Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi terakhir
yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi setelah data transaksi kas
dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu. Buku
besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akuntansi akhir karena
(58)
commit to user
setelah data akuntansi keuangan dicata dalam buku – buku tersebut proses
akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan
pencatatan lagi dalam catatan akuntansi, dan
5.
Laporan Keuangan
laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang dapat
berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan,
laporan arus kas dan catatan – catatan laporan keuangan.
5.
Kas
kas didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.
2 (2009) terdiri dari saldo kas
(cash on hand)
dan rekening giro. Menurut
Munawir (1983), pengertian kas adalah kas merupakan uang tunai yang dapat
digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, termasuk dalam pengertian
kas adalah cek yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di
bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang
dapat diambil kembali (dengan menggunakan cek atau bilyet).
Pengertian kas menurut Mulyadi adalah alat pertukaran dan juga
digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Berdasarkan keterangan diatas
maka dapat disimpulkan kas merupakan alat pertukaran atau pembayaran
finansial yang mempunyai sifat paling tinggi tingkat likuiditasnya.
Sedangkan
menurut Baridwan (2008), kas adalah suatu alat pertukaran dan juga
digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Dalam neraca, kas merupakan
aktiva yang paling lancar, artinya kas adalah aktiva paling sering berubah.
(59)
commit to user
Hampir setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas.
6.
Sistem Pengendalian Intern
1)
Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Pengawasan intern (AICPA /
American Institute of Certified Public
Accountants
dalam Baridwan, 1990) dalam arti luas yaitu meliputi struktur
organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang
digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta
milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi,
memajukan efisiensi didalam operasi, dan membantu menjaga dipatuhinya
kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Menurut Mulyadi (2001), menyatakan bahwa sistem pengendalian
intern adalah proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen dan
personil lain, yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan yakni kendala pelaporan keuangan,
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektivitas dan
efisiensi operasi. Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi,
metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
2)
Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Tujuan dari adanya sistem pengendalian intern menurut definisi
tersebut adalah.
(60)
commit to user
a.
Menjaga kekayaan organisasi
Kekayaan fisik perusahaan dapat dicuri dan disalah gunakan oleh
berbagai pihak. Sistem pengendalian intern ini dibentuk guna
mencegah ataupun menemukan harta yang hilang.
b.
Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
Manajemen harus memiliki data akuntansi yang tepat serta dapat diuji
ketepatannya untuk melaksanakan operasi perusahaan, berbagai
macam data yang digunakan untuk mengambil keputusan yang
penting.
c.
Mendorong efisiensi usaha
Pengendalian dalam suatu perusahaan juga dimaksud untuk
menghindari pekerjaan – pekerjaan berganda yang tdak perlu,
mencegah pemborosan terhadap semua aspek usaha termasuk
pencegahan terhadap penggunaan sumber – sumber dana yang efisien.
d.
Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Manajemen menyusun prosedur dan peraturan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sistem pengendalian intern
memberikan jminan untuk ditaatinya prosedur dan peraturan tersebut
oleh perusahaan.
3)
Karakteristik dan Keterbatasan Sistem Pengendalian Intern
a.
Karakteristik Sistem Pengendalian Intern
(61)
commit to user
meliputi hal – hal berikut.
1.
suatu rencana organisasi yang memungkinkan adanya pemisahan
pertanggungjawaban fungsi secara tepat,
2.
suatu sistem otoritas dan prosedur pencatatan yang tepat untuk
memungkinkan
accounting control
, yang memadai terhadap
aktiva, hutang, pendapatan dan biaya,
3.
praktek yang sehat diikuti dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dari
setiap bagian organisasi, dan
4.
kualitas pengamat yang cocok dengan tanggungjawabnya.
Karakteristik yang baik akan mendukung terciptanya sistem
pengendalian intern yang efektif. Rencana organisasi, sistem otoritas dan
prosedur pencatatan yang tepat, praktek yang sehat serta kualitas
pengamat yang cocok harus terintegrasi dengan baik dalam pelaksanaan
tugasnya. Kelancaran pekerjaan akan memudahkan sistem pengendalian
intern dalam mencapai tujuan.
b.
Keterbatasan Sistem Pengendalian Intern
Keterbatasan yang terdapat dalam sistem pengendalian intern dapat
mengakibatkan tujuan dari sistem pengendalian intern tidak tercapai.
Keterbatasan – keterbatasan tersebut menurut Mulyadi (2002) adalah.
1.
kesalahan dalam mempertimbangkan keputusan bisnis yang
diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin yang biasanya
(62)
commit to user
dilakukan oleh manajemen atau personel lain. Kesalahan ini
dapat disebabkan oleh tidak memadainya informasi yang
diterima, keterbatasan waktu dan tekanan lain,
2.
adanya kekeliruan dalam memahami perintah, terjadi kesalahan
karena kelalaian dan perubahan bersifat sementara atau
permanen dalam personel atau dalam sistem dan prosedur yang
telah diterapkan,
3.
kerja sama antara pihak – pihak yang terkait, yang mana antara
pihak – pihak tersebut seharusnya saling mengawasi, tetapi
saling bekerja sama untuk menutupi kesalahan – kesalahan
yang dibuat baik secara sengaja maupun tidak sengaja, dan
4.
manajemen mengabaikan sistem dan prosedur yang sudah
diterapkan semata – mata untuk kepentingan pribadinya
sehingga sistem pengendalian intern tidak berfungsi dengan
baik, dan
5.
biaya yang telah dikeluarkan untuk penerapan sistem
pengendalian intern tidak boleh melebihi manfaat yang
diharapkan dari adanya penerapan sistem pengendalian intern
tersebut.
4)
Unsur – Unsur Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2001) unsur-unsur pokok sistem pengendalian
intern meliputi empat unsur besar yang tiap poinnya tidak dapat
(1)
commit to user
dan menentukan syarat – syarat yang dipenuhi oleh karyawan
yang akan menduduki jabatan tersebut. Sehingga karyawan yang
menempati jabatan tersebut memiliki kredibilitas yang dibutuhkan
PT. BPR Nguter Surakarta,
2)
karyawan memiliki syarat pendidikan dan ketrampilan tertentu
untuk menjadi karyawan PT. BPR Nguter Surakarta. Pendidikan
dan ketrampilan harus sesuai dengan tugas yang akan dijalankan.
Karyawan juga harus memiliki kejujuran, tanggung jawab, kinerja
yang baik dan dapat dipercaya, dan
3)
pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
PT. BPR Nguter Surakarta, sesuai dengan tuntutan perkembangan
pekerjaannya.
(2)
commit to user
BAB III
TEMUAN
Berdasarkan evaluasi terhadap sistem pengendalian intern penerimaan kas dan
pengeluaran kas pada PT. BPR Nguter Surakarta, Penulis menemukan beberapa
temuan yang berupa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dan kelemahan sistem
pengendalian intern terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas PT. BPR Nguter
Surakarta adalah sebagai berikut.
A.
Kelebihan
1.
PT. BPR Nguter memiliki struktur organisasi yang jelas. Dalam hal ini
PT. BPR Nguter Surakarta memisahkan antara fungsi operasi, fungsi
penyimpanan dan fungsi akuntansi. Hal ini sangat berpengaruh baik bagi
PT. BPR Nguter Surakarta. Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut
dapat meminimalisasi kemungkinan terjadi penyelewengan, penggelapan
kas maupun perekayasaan data transaksi penerimaan kas dan pengeluaran
kas.
2.
Semua tahapan pemrosesan transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas
PT. BPR Nguter Surakarta melibatkan beberapa fungsi/bagian. Sehingga
kemungkinan manipulasi data transaksi penerimaan kas maupun
pengeluaran kas dapat dihindari.
(3)
commit to user
3.
PT. BPR Nguter Surakarta sudah menggunakan sistem komputer,
sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengolahan data dapat
diminimalisasi.
4.
Fungsi kas ditempatkan pada suatu ruangan yang tidak semua karyawan
dapat diperkenankan masuk ke ruangan tanpa ijin dari pejabat yang
berwenang.
5.
Setiap transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas dapat terjadi apabila
terdapat otorisasi dari pejabat yang berwenang sebagai pemegang otoritas.
Sehingga semua transaksi diketahui oleh pihak – pihak yang terkait,
sehingga kemungkinan penyelewengan kas dapat dicegah karena setiap
kegiatan yang membutuhkan kas harus mendapat persetujuan dari
pemegang otoritas.
6.
Setiap pertanggungjawaban kas dilengkapi dengan bukti transaksi yang
lengkap. Hal ini dapat mencegah adanya transaksi kas secara fiktif yang
dapat merugikan PT. BPR Nguter Surakarta.
7.
Penggunaan
formulir
sudah
bernomor
urut
tercetak
yang
pemakaiannya harus dipertanggung jawabkan oleh pihak yang berwenang.
8.
Secara periodik diadakannya penghitungan ulang terhadap jumlah kas
fisik yang ada ditangan dengan jumlah kas yang seharusnya ada menurut
faktur setoran tunai dan bukti penerimaan dan pengeluaran kas lainnya.
Hal ini dapat mencegah adanya penggelapan dana pada PT. BPR Nguter
Surakarta.
(4)
commit to user
9.
Adanya satuan pengawas intern pada PT. BPR Nguter Surakarta yang
bertugas untuk menjaga efektivitas unsur – unsur sistem pengendalian
intern. Satuan pengawas intern ini terpisah dari fungsi operasi, fungsi
penyimpanan dan fungsi akuntansi.
10.
Adanya program yang baik dalam perekrutan calon karyawan dengan
diadakannya seleksi calon karyawan dengan persyaratan dan ketrampilan
tertentu.
11.
Adanya pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
PT. BPR Nguter Surakarta, sesuai dengan tuntutan perkembangan
pekerjaannya.
B.
Kelemahan
1.
Masih ada beberapa fungsi atau bagian yang tidak paham betul cara
mengatasi permasalahan yang timbul sebagai tanggung jawabnya.
2.
Belum terdapatnya rotasi jabatan secara rutin. Hal ini memungkinkan
dapat terjadinya penyelewengan karena tidak adanya pergantian pegawai
yang rutin untuk melakukan suatu tahap pemrosesan data.
3.
Pengecekan terhadap dokumen yang dibuat tidak selalu dilakukan oleh
kepala cabang, namun dilakukan oleh karyawan lain.
4.
Pada bagian pencairan, disposisi kredit belum memiliki lembar rangkap.
Sehingga memungkinkan dapat terjadinya penyelewengan arsip.
(5)
commit to user
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan evaluasi sistem pengendalian intern terhadap penerimaan
dan pengeluaran kas pada PT. BPR Nguter Surakarta, penulis menyimpulkan
bahwa pelaksanaan sistem pengendalian intern pada PT. BPR Nguter
Surakarta secara keseluruhan sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari sudah
diterapkannya beberapa unsur sistem pengendalian intern seperti adanya
struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas,
adanya sistem otorisasi dan prosedur pencatatan terhadap setiap dokumen
yang digunakan, dilaksanakannya praktik yang sehat untuk menunjang
pencapaian tujuan perusahaan dan memiliki karyawan yang mutunya sesuai
dengan tanggung jawab dalam lingkungan PT. BPR Nguter Surakarta.
Meskipun demikian, masih terdapat sedikit kekurangan yang perlu mendapat
perhatian dari PT. BPR Nguter Surakarta untuk dapat dilaksanakannya suatu
perbaikan.
B.
Rekomendasi
Berdasarkan evaluasi sistem pengendalian intern terhadap penerimaan
dan pengeluaran kas PT pada PT. BPR Nguter Surakarta, maka penulis
memberikan saran kepada PT. BPR Nguter Surakarta sebagai berikut :
(6)