PENELITIAN TERHADAP SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 DI BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN

SEBAYA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA SMKN 6 BANDUNG

(

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh

AZIZAH DARAJAT

0904073

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN

SEBAYA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA SMKN 6 BANDUNG

Oleh Azizah Darajat

0904073

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK

© Azizah Darajat

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari Peneliti.


(3)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

LEMBAR PERSETUJUAN

Bandung, Agustus 2013 Diajukan Kepada Dewan Penguji

Sidang Sarjana Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Pembimbing I,

Ir. H. Sidik Hananto, M.T NIP. 19500123 197803 1 002

Pembimbing II,

Tutin Aryanti, S.T., M.T NIP. 19750815 200312 2 001

Mengetahui: Ketua Jurusan

Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI Bandung


(4)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

NIP. 19621231 198803 2 003

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMKN 6 BANDUNG

Oleh:

Azizah Darajat : 0904073 ABSTRAK

Hubungan interaksi sosial teman sebaya di sekolah yang terjadi saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas maupun luar kelas memiliki peranan penting dalam menumbuhkan motivasi belajar dalam meningkatkan keaktifan dan keefektifan belajar. Kegiatan interaksi sosial teman sebaya dapat terjadi di dalam kelas seperti kegiatan belajar kelompok, berdiskusi dan lain-lain. Sedangkan kegiatan interaksi sosial teman sebaya yang terjadi di luar kelas seperti bermain, bercanda gurau, berdiskusi dan lain-lain.

Dalam proses belajar siswa memerlukan keadaan yang menyenangkan, serta minat dan motivasi dalam upaya melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga segala bentuk pembelajaran baik pelajaran formal maupun nonformal, siswa tidak mudah merasa jenuh atau bosan. Karena dengan suasana yang menyenangkan dari hubungan interaksi sosial dengan sebayanya maka motivasi belajar pun akan tumbuh baik dari segi keaktifan serta keefektifan belajar dan ikatan emosional siswa pun lebih dekat.

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum interaksi sosial teman sebaya di sekolah kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMKN 6 Bandung, mengetahui gambaran umum motivasi belajar siswa, serta mengetahui hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 6 Bandung. Selain itu penggunaan teori yang digunakan sebagai pijakan untuk variabel x yaitu interaksi sosial teman sebaya di sekolah menggunakan “Teori FIROB oleh Schutz” dan teori untuk variabel y sebagai motivasi belajar siswa menggunakan

“Teori Abraham Maslow”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan sampel penelitian adalah peserta didik kelas XI Teknik Gambar Bangunan sebanyak 73 responden siswa yang diambil berdasarkan teknik random sampling. Instrumen penelitian untuk variabel X dan variabel Y menggunakan angket. Instrumen variabel X dan variabel Y diuji terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Setelah angket tersebut diuji, kemudian data diolah dengan menguji kecenderungannya untuk mengetahui gambaran umum variabel X dan variabel Y. Selanjutnya data tersebut dianalisis korelasinya dan signifikansinya kemudian dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui bagaimana hubungan antara interaksi sosial teman sebaya dengan motivasi belajar.


(5)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Gambaran umum untuk variabel X, menyatakan pada interaksi sosial teman sebaya disekolah tergolong pada kategori cukup baik. Untuk variabel Y, motivasi belajar siswa pun dinyatakan tergolong pada kategori cukup baik. Harga koefisien korelasi menggunakan rumus Spearman Rank sebesar 0,6262 yang tergolong pada kategori yang korelasinya kuat. Dan dengan uji signifikan menggunakan uji t-test maka besar t hitung = 6,767 > t tabel =1,994 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesis (Ha) yang diterima yaitu terdapat hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa SMKN 6 Bandung yang positif dan signifikan.


(6)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya Di Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2013 Yang membuat pernyataan,

Azizah Darajat NIM. 0904073


(7)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Shalawat serta salam tak lupa Peneliti haturkan kepada junnjungan Nabi Besar Nabi Muhammad saw yang telah banyak memberikan inspirasi kepada Peneliti khususnya. Dan juga para sahabat-sahabatnya dan pengikut-pengikutnya, dan kita umat islam yang tidak henti-hentinya mengharapkan safa’at darinya.

Skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman

Sebaya Di Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung” disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Penyusunan Skripsi ini ditulis dengan mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati Peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Ir. H. Sidik Hananto, M.T. selaku Dosen Pembimbing I Skripsi yang telah memberikan bimbingan, dukungan serta motivasi kepada Peneliti untuk menyusun laporan penelitian ini.

2. Ibu Tutin Aryanti, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing II Skripsi yang telah memberikan bimbingan, dukungan serta motivasi kepada Peneliti untuk menyusun laporan penelitian ini.

3. Ibu Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI.

4. Lilis Widaningsih, S.Pd, M.T., selaku Ketua Program Studi Arsitektur FPTK UPI.

5. Bapak Drs. Husen, M.Si selaku Kepala Sekolah SMKN 6 Bandung yang telah mengizinkan Peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

6. Seluruh siswa dan siswi kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 6


(8)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Semoga kebajikan, bantuan serta doa yang telah mereka berikan kepada Peneliti mendapat balasan pahala dari Allah SWT. Rancangan desain penelitian ini dibuat sesuai dengan ruang lingkup keilmuan dan bersifat sementara atau

tentatif yang dapat berubah bila ditemukan data baru. Peneliti mohon maaf atas

segala kekurangan dalam Penelitian skripsi ini dan semoga bermanfaat bagi Peneliti pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya dan juga untuk kemajuan ilmu pengetahuan khususnya

Bandung, Agustus 2013


(9)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama penulisan skripsi ini tentunya terlepas dari bantuan beberapa pihak yang banyak membimbing dan memberikan dorongan kepada Peneliti. Untuk itu peneliti banyak mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan berjuta-juta kasih sayang, doa, motivasi serta bantuan bimbingan baik secara moril dan materil yang tiada henti.

2. Kakak Adzkiah Darajat dan kakak ipar M. Taufik yang terus memberi motivasi dan nasihat supernya kepada peneliti, adik-adik yang sangat peneliti sayangi M. Fadzlurrahman Djalaludin dan Fajriah Rizki Nazilah yang selalu membuat peneliti terhibur akan kekonyolan kalian, keponakan M. Gibran A. yang selalu membuat peneliti terus ingin pulang karena kelucuannya. Keberadaan kalian memberikan warna tersendiri bagi Peneliti.

3. Ibu Riskha Mardiana, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing Akademik mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur 2009 yang telah banyak memberikan bimbingan selama perkuliahan.

4. Jajaran Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI, atas bantuan, pengajaran dan dorongan yang telah diberikan kepada Peneliti.

5. Lukman Nurhakim selaku orang terdekat yang tidak pernah berhenti bersabar terhadap sikap dan sifat Peneliti yang selalu berulah. Terimakasih Tuhan aku menemukanmu.

6. Tri ekawati yang memberikan segala masukan, motivasi serta kekocakkan tersendiri bagi Peneliti.

7. Irma Cd, Zelmi S, Dilla H terimakasih atas segala bantuan dan dukungannya semoga pertemuan dan persahabatan kita dapat terjalin tanpa batas waktu.


(10)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

8. Ayu R, Criseta A, Dara A, Vidya R, Yuli Y , Dien A, Anita Y, Nur Metawati serta rekan-rekan seperjuangan mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur 2009 lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. 9. Serta semua pihak yang telah mendukung dan mendoakan Peneliti yang

tidak dapat disebutkan satu persatu

Jazaakumullah khairan katsiraa. Amin.

Bandung, Agustus 2013


(11)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

“Dan seandainya semua pohon yang ada di bumi dijadikan pena dan lautan dijadikan tinta, ditambah lagi tujuh lautan sesudah itu maka belum akan habislah kalimat-kalimat Allah yang akan dituliskan, sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

(QS. Lukman:27)

Alhamdulillahirabbil’aalamin Sebuah langkah usai sudah

Satu cita telah ku gapai Namun itu bukanlah akhir dari perjalanan di dunia

ini Setulus hatimu mamah,searif arahanmu ayah Doamu hadirkan keridhaan untukku, petuahmu tuntunkan jalan hidupku Pelukmu berkahi hidupku, diantara perjuangan dan tetesan doa malammu Dan sebait doa telah merangkul diriku, menuju hari depan yang cerah Kupersembahkan karya tulis ini untuk yang termulia,

mamah-ayah Sungguh ku sayang kalian...


(12)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian


(13)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN

SEBAYA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA SMKN 6 BANDUNG

(

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh

AZIZAH DARAJAT

0904073

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(14)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DI SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMKN 6 BANDUNG

Oleh:

Azizah Darajat : 0904073 ABSTRAK

Hubungan interaksi sosial teman sebaya di sekolah yang terjadi saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas maupun luar kelas memiliki peranan penting dalam menumbuhkan motivasi belajar dalam meningkatkan keaktifan dan keefektifan belajar. Kegiatan interaksi sosial teman sebaya dapat terjadi di dalam kelas seperti kegiatan belajar kelompok, berdiskusi dan lain-lain. Sedangkan kegiatan interaksi sosial teman sebaya yang terjadi di luar kelas seperti bermain, bercanda gurau, berdiskusi dan lain-lain.

Dalam proses belajar siswa memerlukan keadaan yang menyenangkan, serta minat dan motivasi dalam upaya melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga segala bentuk pembelajaran baik pelajaran formal maupun nonformal, siswa tidak mudah merasa jenuh atau bosan. Karena dengan suasana yang menyenangkan dari hubungan interaksi sosial dengan sebayanya maka motivasi belajar pun akan tumbuh baik dari segi keaktifan serta keefektifan belajar dan ikatan emosional siswa pun lebih dekat.

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum interaksi sosial teman sebaya di sekolah kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMKN 6 Bandung, mengetahui gambaran umum motivasi belajar siswa, serta mengetahui hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 6 Bandung. Selain itu penggunaan teori yang digunakan sebagai pijakan untuk variabel x yaitu interaksi sosial teman sebaya di sekolah menggunakan “Teori FIROB oleh Schutz” dan teori untuk variabel y sebagai motivasi belajar siswa menggunakan “Teori Abraham Maslow”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan sampel penelitian adalah peserta didik kelas XI Teknik Gambar Bangunan sebanyak 73 responden siswa yang diambil berdasarkan teknik random sampling. Instrumen penelitian untuk variabel X dan variabel Y menggunakan angket. Instrumen variabel X dan variabel Y diuji terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Setelah angket tersebut diuji, kemudian data diolah dengan menguji kecenderungannya untuk mengetahui gambaran umum variabel X dan variabel Y. Selanjutnya data tersebut dianalisis korelasinya dan signifikansinya kemudian dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui bagaimana hubungan antara interaksi sosial teman sebaya dengan motivasi belajar.

Gambaran umum untuk variabel X, menyatakan pada interaksi sosial teman sebaya disekolah tergolong pada kategori cukup baik. Untuk variabel Y,


(15)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

motivasi belajar siswa pun dinyatakan tergolong pada kategori cukup baik. Harga koefisien korelasi menggunakan rumus Spearman Rank sebesar 0,6262 yang tergolong pada kategori yang korelasinya kuat. Dan dengan uji signifikan menggunakan uji t-test maka besar t hitung = 6,767 > t tabel =1,994 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hipotesis (Ha) yang diterima yaitu terdapat hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa SMKN 6 Bandung yang positif dan signifikan.


(16)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH

DAFTAR ISI i

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR iv

DAFTAR DIAGRAM v

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 3

1.3Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 3

1.3.1 Pembatasan Masalah 3

1.3.2 Perumusan Masalah 4

1.4Penjelasan Isilah dalam Judul 4

1.5Tujuan Penelitian 5

1.6Manfaat Penelitian 5

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 7

2.1Kajian Teori Interaksi Sosial Teman Sebaya 7

2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial 7

2.1.2 Interaksi Dalam Kelompok 9

2.1.3 Pengertian Teman Sebaya/ Kelompok Teman Sebaya 17

2.1.4 Latar Belakang Timbulnya Kelompok Teman Sebaya 20

2.1.5 Jenis Interaksi Sosial Teaman Sebaya 20

2.1.6 Fungsi Interaksi Teman Sebaya 21

2.1.7 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial Teman

Sebaya 27


(17)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar 28

2.2.2 Teori- Teori Motivasi Belajar 31

2.2.3 Prinsip- prinsip Motivasi Belajar 34

2.2.4 Ciri- ciri Motivasi Belajar 35

2.2.5 Sifat Dari Motivasi Belajar 36

2.2.6 Karakteristik Motivasi Belajar 37

2.2.7 Bentuk- Bentuk Motivasi Belajar Di Sekolah 37

2.2.8 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar 38

2.2.9 Fungsi Motivasi Belajar 40

2.2.10 Macam- Macam Motivasi Belajar ...41

2.3Anggapan Dasar 43

2.4Hipotesis 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44

3.1Pendekatan dan Metode Penelitian 44

3.2Variabel dan Paradigma Penelitian 44

3.3Data dan Sumber Data 45

3.4Populasi dan Sampel Penelitian 46

3.5Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 49

3.6Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 51

3.7Teknik Analisis Data 58

3.7.1 Uji Validitas Instrumen 58

3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen 59

3.7.3 Pengolahan Skor Mentah Menjadi Skor Baku 60

3.7.4 Uji Normalitas 60

3.7.5 Uji Kecenderungan 61

3.7.6 Perhitungan Koefesien Korelasi 62

3.7.7 Uji Signifikansi Individual (UJI t) .... ..62

3.7.8 Pengujian Hipotessis ... ...63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64

4.1 Deskripsi Data 64

4.2 Hasil Analisis Data 64


(18)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

4.2.2 Uji Reliabilitas 66

4.2.3 Hasil Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku 66

4.2.4 Uji Normalitas 67

4.2.5 Uji Kecenderungan 68

4.2.6 Uji Korelasi 76

4.2.7 Uji Signifikansi 77

4.2.8 Uji Hipotesis 77

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 78

4.3.1 Interaksi Sosial Teman Sebaya Di Sekolah 78

4.3.2 Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung 83

4.3.3 Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya Di Sekolah

Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 89

5.1Kesimpulan 89

5.2Saran 90

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(19)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Gambaran Tentang Diri Sendiri 25

Tabel 1.2 Alasan Mengapa Perasaan Dalam Tabel 1.1 25

Tabel 3.1 Jumlah Populasi 49

Tabel 3.2 Jumlah Sampel 51

Tabel 3.3 Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert 53

Tabel 3.4 Pedoman Interpretasi Koefesien Korelasi 55

Tabel 3.5 Kisi-kisi Penelitian 58

Tabel 3.6 Skala Uji Kecenderungan 64

Tabel 4.2 Hasil Pegujian Validitas Angket Variabel X dan Variabel Y 65 Tabel 4.3 Hasil Konversi Skor Mentah Menjadi T-Score Variabel X 67 Tabel 4.4 Hasil Konversi Skor Mentah Menjadi T-Score Variabel Y 67

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas 68

Tabel 4.6 Hasil Uji Kecenderungan Variabel X 69

Tabel 4.7 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Kekerabatan 70 Tabel 4.8 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Menjaga 70

Tabel 4.9 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Variabel X 71

Tabel 4.10 Hasil Uji Kecenderungan Variabel Y 72

Tabel 4.11 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Penghargaan 73 Tabel 4.12 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Aktualisasi Diri 74

Tabel 4.13 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Variabel Y 75

Tabel 4.14 Hasil Uji Kecenderungan Variabel X dan Y 76

DAFTAR GAMBAR


(20)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Paradigma Penelitian 45

Diagram 4.1 Hasil Uji Kecenderungan Variabel X 69

Diagram 4.2 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Kekerabatan 70 Diagram 4.3 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Menjaga 71 Diagram 4.4 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Variabel X 71

Diagram 4.5 Hasil Uji Kecenderungan Variabel Y 73

Diagram 4.6 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Penghargaan 74 Diagram 4.7 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Kebutuhan Aktualisasi Diri 74 Diagram 4.8 Hasil Uji Kecenderungan Aspek Variabel Y 75


(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individual manusia mempunyai dorongan atau motif senantiasa berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sedangkan sebagai makhluk sosial manusia mempunyai dorongan sosial untuk mengadakan hubungan dengan orang lain. Dengan adanya dorongan atau motif sosial pada manusia, maka manusia akan mencari orang lain untuk mengadakan hubungan atau untuk mengadakan interaksi. Dengan demikian maka akan terjadilah interaksi antara manusia satu dengan manusia yang lain.

Kehadiran pribadi lain menjadi bermakna ketika diletakkan dalam kerangka proses transformasi masyarakat sebab pendidikan pada hakikatnya merupakan cara berelasi antarpribadi satu sama lain dalam kerangka memecahkan masalah-masalah konkret yang mereka hadapi. Setiap individu siswa memiliki kebutuhan dalam berkomunikasi baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun bermain secara berkelompok dengan teman sebayanya dalam mencari jati dirinya dan mengembangkan ikatan emosional dalam dirinya.

Menurut Maysita, (2012:1), lingkungan memainkan peran sangat penting dalam membentuk karakter siswa, mahasiswa, dan pada akhirnya karakter bangsa. Lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat pendidikan dimana terdapat kegiatan belajar mengajar. Sebagai salah satu tempat formal terjadinya interaksi sosial baik antara siswa dengan gurunya maupun antara siswa dengan siswa atau teman sebaya. Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kegiatan pendidikan.

Hubungan interaksi sosial teman sebaya di sekolah yang terjadi saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas maupun luar kelas memiliki peranan penting dalam menumbuhkan motivasi belajar dalam meningkatkan keaktifan dan keefektifan belajar. Kegiatan interaksi sosial teman sebaya dapat terjadi di dalam kelas seperti kegiatan belajar kelompok, berdiskusi dan lain-lain. Sedangkan


(22)

2

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

kegiatan interaksi sosial teman sebaya yang terjadi di luar kelas seperti bermain, bercanda gurau, berdiskusi dan lain-lain

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sardiman (2012:75) di dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal maka salah satu tugas guru yaitu untuk mengkondisikan potensi motivasi belajar siswa di kelas, supaya siswa mampu berkonsentrasi dalam belajar. Selain motivasi yang diberikan guru ada

pula motivasi yang timbul saat siswa berinteraksi dengan teman sebayanya saat ia memiliki hubungan interaksi yang baik seperti, ia mendapat pujian dari rekannya saat memperoleh suatu penghargaan, mendapatkan hadiah yang diberikan oleh teman sebayanya maupun saling bersaing dalam suatu hal dengan sebayanya.

Di sekolah terdapat siswa yang enggan belajar karena memiliki masalah dengan teman sebayanya. Motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat terhadap pelajaran yang diajarkan oleh guru. Remaja sangat ingin diterima dan dipandang sebagai anggota kelompok teman sebaya, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Oleh karenanya, mereka cenderung bertingkah laku seperti tingkah laku kelompok sebayanya.

Pada usia remaja mereka senang untuk berkumpul dengan teman sebayanya. Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi remaja (siswa) mempunyai peranan yang cukup penting bagi perkembangan kepribadiannya. Banyak sekali contoh situasi yang terjadi di dalam kelas biasanya terdapat beberapa kelompok teman sebaya yang mampu mempengaruhi siswa lain dalam hal bergaul dan memotivasi belajar, selain itu terdapat beberapa siswa yang lain yang aktif ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung dan lainnya.

Dalam proses belajar siswa memerlukan keadaan yang menyenangkan serta minat dan motivasi dalam upaya melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga segala bentuk pembelajaran baik pelajaran formal maupun nonformal karena memiliki unsur tersebut siswa tidak mudah merasa jenuh atau bosan. Karena dengan suasana yang menyenangkan dari hubungan interaksi sosial dengan sebayanya maka motivasi belajar pun akan tumbuh baik dari segi keaktifan serta keefektifan belajar dan ikatan emosional siswa pun lebih dekat.


(23)

3

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Penelitian ini difokuskan untuk melihat sejauh mana pengaruh interaksi sosial teman sebaya dapat menumbuhkan motivasi belajar pada siswa. Dengan latar belakang di atas Peneliti mencoba melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya di Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka identifikasi masalah yang muncul adalah Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya di Sekolah dengan Motivasi Belajar Siswa SMKN 6 Bandung dapat dijabarkan masalah-masalah pada penelitian ini adalah :

1.2.1 Siswa yang tidak memiliki banyak teman cenderung pasif di kelas. 1.2.2 Siswa yang bergabung dalam kelompok tertentu cenderung memilki

tingkah laku yang hampir sama.

1.2.3 Interaksi sosial teman sebaya tidak selalu mampu mempengaruhi tingkat motivasi belajar seorang siswa.

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.3.1 Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah, di antaranya :

a. Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya (Variabel X),

menggunakan Teori FIROB (Fundamental Interpersonal Relation

Orientation Behavior) menurut Schutz.

Aspek yang di ungkap dalam interaksi sosial teman sebaya adalah: 1) Kebutuhan kekerabatan (inklusi)

2) Kebutuhan menjaga (kontrol)

Pada variabel x ini, hubungan interaksi sosial berdasarkan hubungan interaksi secara kontak langsung bukan dengan media interaksi sosial secara digital seperti media sosial (facebook, twitter, chatting) melainkan hubungan interaksi sosial secara langsung seperti tatap muka.


(24)

4

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

- Kesamaan tingkat usia atau pertumbuhan secara psikologis, yaitu Konopka, pada fase remaja madya dengan kesamaan tingkat usia antara 15-18 tahun.

b. Motivasi Belajar (Variabel Y), menggunakan Teori Abraham Maslow.

Aspek yang diungkap dalam penelitian ini dibatasi pada motivasi yang dipengaruhi oleh faktor eksternal atau berasal dari luar individu yaitu kondisi lingkungan siswa di antaranya yaitu:

1) Kebutuhan penghargaan

2) Kebutuhan aktualisasi diri

1.3.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian diungkapkan dalam bentuk sebuah pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran interaksi sosial teman sebaya di sekolah yang dimiliki siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMKN 6 Bandung? 2. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa kelas XI Teknik Gambar

Bangunan di SMKN 6 Bandung?

3. Apakah terdapat hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI SMKN 6 Bandung?

1.4 Penjelasan Istilah Dalam Judul

Untuk mengurangi terjadinya kesalahpahaman definisi maka peneliti merasa perlu untuk menjabarkan istilah atau frase yang terdapat dalam judul penelitian ini adalah sebagai berikut :

Interaksi Sosial Teman Sebaya, menurut Bonner dalam Gerungan (2010:62) adalah suatu bentuk hubungan antara dua atau lebih anak ketika kelakuan anak yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan anak dengan anak lainnya yang memiliki usia relatif sama atau sebaya.

Motivasi Belajar Siswa, menurut Sadirman A.M, adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual, peranan yang luas adalah dalam hal menimbulkan


(25)

5

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar, siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi unuk melakukan kegiatan belajar.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa maksud dari hubungan interaksi sosial teman sebaya dengan motivasi belajar siswa adalah suatu hubungan antara seseorang dengan orang lain di usia yang sama untuk memberikan pengaruh serta mengubah kelakuan sehingga seseorang atau kelompok yang lain terpengaruh dan memiliki gairah dan merasa senang dan semangat untuk belajar.

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka peneliti mempunyai tujuan penelitian, di antaranya :

1.5.1 Untuk mengetahui gambaran interaksi sosial di sekolah pada siswa SMKN 6 Bandung

1.5.2 Untuk mengetahui gambaran motivasi belajar siswa di sekolah SMKN 6 Bandung

1.5.3 Untuk mengetahui hubungan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar di SMKN 6 Bandung

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1.6.1 Manfaat Secara Praktis

Manfaat bagi siswa yaitu dengan berinteraksi sosial dengan teman sebayanya, siswa mampu untuk bergaul dengan semua teman sebayanya namun mampu untuk membatasi diri dari pergaulan yang bersifat negatif dan mampu untuk bergaul dengan teman sebaya yang memiliki pengaruh yang positif hingga pergaulan tersebut dapat meningkatkan motivasi belajarnya.

1.6.2 Bagi Lembaga

Bagi sekolah yaitu hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan positif bagi sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan


(26)

6

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

sekolah yang membangun kerjasama antar teman sebayanya, guna meningkatkan kekerabatan antarsiswa dan motivasi belajar siswa-siswanya.

1.6.3 Manfaat Secara Teoritis

Peneliti dapat mengetahui gambaran umum serta hubungan antara interaksi sosial teman sebaya dengan motivasi belajar siswa di SMKN 6 Bandung.


(27)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Berdasarkan dengan permasalahan yang diteliti oleh peneliti, maka peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif. Sebagaimana dikemukakan

oleh Nazir (2003: 54) “metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu tujuan pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.”

Penelitian ini juga menggunakan metode korelasional. Korelasi adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif.

3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian yaitu segala sesuatu yang nilainya berubah-rubah dan ciri tersebut dimungkinkan untuk dilakukan pengukuran, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Sugiyono (2010:39) mengemukakan bahwa macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

1. Variabel Independen (Variabel Bebas / X) : interaksi sosial teman sebaya.

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat / Y) : motivasi belajar.

3.2.2 Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:8), mengemukakan bahwa, paradigma penelitian sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistika yang digunakan.

Variabel X (Independen) Interaksi sosial teman sebaya

Variabel Y (dependen) Motivasi Belajar


(28)

45

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Berdasarkan hal tersebut maka paradigma penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Diagram 3.1 Paradigma Penelitian Keterangan:

: Lingkup penelitian

: Hubungan antar variabel X dengan variabel Y

3.3 Data Dan Sumber Data 3.3.1 Data

Data hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu, data

kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat,

kata, atau gambar. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). Data juantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu data diskrit, dan data kontinum.

Data diskrit yaitu data yang diperoleh dari hasil menghitung atau membilang (bukan mengukur), data ini sering disebut sebagai data nominal. Sedangkan data kontinum adalah data yang diperoleh berdasarkan data

Siswa Hubungan Antara Interaksi

Sosial Teman Sebaya (Variabel X) Aspek yang di ungkap; a. Kebutuhan

kekerabatan(Inklusi) b. Kebutuhan

menjaga(Kontrol)

Motivasi Belajar (Variabel Y) Aspek yang di ungkap; a. Kebutuhan

penghargaan

b. Kebutuhan aktualisasi diri

Temuan penelitian

Kesimpulan & Saran-saran


(29)

46

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

pengukuran diantaranya adalah data ordinal, data interval, dan data rasio (Sugiyono,2009:23).

Data variabel penelitian lazimnya bisa di bagi menjadi 4 jenis variabel, yakni variabel nominal, variabel ordinal, variabel interval, dan variabel ratio. Variabel nominal, yaitu variabel yang dikategorikan secara diskrit dan saling terpisah satu sama lain, misalnya status perkawinan, jenis kelamin, suku bangsa, profesi pekerjaan seseorang dan sebagainya. Variabel ordinal adalah variabel yang disusun atas dasar peringkat, seperti motivasi seseorang untuk bekerja, peringkat perlombaan catur, peringkat tingkat kesukaran suatu pekerjaan dan lain-lain. Variabel interval adalah variabel yang diukur dengan ukuran interval seperti indek prestasi mahasiswa, skala termometer dan sebagainya, sedangkan variabel rasio adalah variabel yang disusun dengan ukuran ratio seperti tingkat penganggguran, penghasilan, berat badan, dan sebagainya.

Penelitian ini dilakukan penulis menggunakan data ordinal guna menunjang anggapan dasar dan hipotesis, segala keterangan dan fakta-fakta yang dijadikan bahan-bahan menyusun informasi disebut data. Di dalam penelitian ini data yang diperlukan adalah :

1) Data tentang hubungan interaksi sosial teman sebaya 2) Data tentang motivasi belajar siswa

3.3.2 Sumber Data

Sebagai sumber data penelitian subjek yang dijadikan sebagai sumber data yaitu responden siswa SMKN 6 Bandung Kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan yang terdiri dari 3 kelas yaitu: XI TGB 1, XI TGB 2, XI TGB 3.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:173), ”populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.”


(30)

47

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Dari pengertian di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMKN 6 Bandung Jurusan Teknik Gambar Bangunan yang terdiri dari 3 kelas yaitu; XI TGB 1, XI TGB 2, XI TGB 3 dengan jumlah 91 siswa.

Tabel 3.1 Jumlah Populasi

Sumber: SMKN 6 Bandung

No. Jurusan Kelas Jumlah siswa

01

Teknik Gambar Bangunan

XI TGB 1 31

02 XI TGB 2 33

03 XI TGB 3 27

Total 3 Kelas TGB 91 siswa

3.4.2 Sampel Penelitian

Proporsi jumlah sampel yang diambil tergantung pada sifat populasi, artinya jika keadaan populasi homogen, sampel tidak perlu terlalu banyak, tetapi jika keadaan populasi heterogen maka sampel seyogyanya dalam jumlah yang banyak. Homogenitas sampel pada penelitian ini yaitu kelas. Karena kelas merupakan kelompok teman sebaya yang ada di sekolah dan keberadaan anggotanya bersifat tetap.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Probability

Sampling. Menurut Sugiyono (2009:63), Probability Sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi,

simple random sampling, proportionate stratified random sampling,

disproporsionate stratified random, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah).

Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan teknik Simple Random Sampling. Menurut Sugiyono(2009:64), Random Sampling merupakan teknik penentuan sampel yang karena pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara ini bila anggota populasi dianggap homogen dan pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan undian, memilih bilangan dari daftar secara acak, Populasi homogen/ relatif homogen Sampel yang represen tatif Diambil secara random


(31)

48

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Bagan 3.2 Teknik Simple Random Sampling

Menurut Roscoe (Sugiyono, 2009:74) memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian, yaitu:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.

3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen+dependen), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing kelompok antara 10 s/d 20.

Berdasarkan pengertian diatas, sampel dihitung dari jumlah variabel independen dan dependen adalah dua variabel, maka jumlah minimal anggota sampel adalah 2 x 10 = 20 orang. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan untuk uji coba angket atau kuesioner dalam penelitian adalah sebanyak 30 siswa. Yaitu masing-masing kelas diambil 30% dari jumlah siswa dalam masing-masing kelas XI Teknik Gambar Bangunan.

Peneliti dalam menghitung besarnya sampel dalam penelitian ini menggunakan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan tabel yang dikemukakan oleh Kretjcie. Dengan tabel tersebut peneliti tidak perlu melakukan perhitungan yang rumit. Kretjcie dalam melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5 %. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95 %


(32)

49

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

terhadap populasi. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel bahwa semakin besar populasi makin kecil persentase sampel. (tabel terlampir)

Berdasarkan tabel Kretjcie, terlihat bila jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 91 siswa maka dapat diambil populasi yang terdekat yaitu 90 siswa, maka sampelnya adalah 73. Sehingga dalam penelitian ini sampel yang akan diambil peneliti adalah SMKN 6 Bandung yang berjumlah 73 siswa. Berikut adalah Tabel Pengambilan Jumlah Sampel Siswa SMKN 6 Bandung Kelas XI TGB.

Tabel 3.3

Jumlah Sampel Siswa Semester Genap SMKN 6 Kelas XI TGB Tahun Ajaran 2012/2013

No. Kelas Jumlah Siswa Perhitungan Sampel Jumlah

Sampel siswa

1 XI TGB 1 31 31/91 x 73 = 24,8 25

2 XI TGB 2 33 33/91 x 73 = 26,4 26

3 XI TGB 3 29 27/91 x 73 = 21,6 22

Jumlah 73 siswa

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Angket yaitu kumpulan pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada

seseorang, dalam hal ini disebut dengan responden. Adapun angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dengan skala likert. Sugiyono (2010: 93) menyatakan bahwa “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudia indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.”


(33)

50

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

a. Faktor efektivitas penelitian, karena melalui angket sejumlah besar data yang cukup lengkap dari responden dapat dikumpulkan dalam waktu yang relatif singkat.

b. Faktor efisiensi, karena penelitian dapat dicapai dengan biaya yang relatif rendah.

c. Dengan angket pengolahan relatif mudah.

Angket yang akan diberikan kepada responden siswa SMKN 6 Bandung Jurusan Teknik Gambar Bangunan kelas XI yang terdiri dari 3 kelas yaitu ; XI TGB1, XI TGB 2 dan XI TGB 3 peneliti akan mengambil 73 sampel dari 91 siswa.

3.5.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian sebagai alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data maka peneliti mengambil variasi jenis instrument penelitian adalah angket, ceklis (check-list) atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan.

Item-item pertanyaan dalam instrumen penelitan dipandang perlu untuk di uji cobakan terlebih dahulu dengan tujuan:

1) Untuk mengetahui tingkat pemahaman responden terhadap

pertanyaan- pertanyaan penelitian.

2) Untuk menyeleksi/ merevisi item-item pertanyaan penelitian yang dianggap perlu, terutama agar mudah dipahami oleh responden. 3) Setelah mempelajari jawaban pertanyaan responden diadakan

perbaikan terhadap kuisioner termasuk pengurangan dan penambahan item serta perbaikan susunan bahasa.

Sebelum penulis menggunakan angket tersebut terlebih dahulu diadakan uji coba instrument terhadap 30 siswa, ada pun uji coba dimaksudkan untuk memperoleh gambaran atas kelemahan dan kekurangan angket yang diberikan kepada responden dengan data dan bahasa yang diinginkan.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan jenis instrument dengan menggunakan angket atau kuesioner (Questionnaires). Dalam jawaban setiap


(34)

51

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

angket nanti untuk keperluan analisis kuantitatif skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata. Pemberian skala likert pada penelitian ini yaitu:

Tabel 3.3

Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert

Option Skala Positif

Penilaian

1. Sangat Tidak Setuju 1

2. Tidak Setuju 2

3. Setuju 3

4. Sangat Setuju 4

Sumber: S. Nasution, 2003.63

Pertimbangan penulis memilih angket model skala likert menurut S. Nasution (2003;63), yaitu;

1) Skala tipe likert mempunyai banyak kemudahan guna menyusun jumlah pertanyaan mengenai sifat atau sikap tertentu.

2) Skala tipe likert mempunyai realibilitas tinggi dalam intensitas sikap tertentu.

3) Skala tipe likert sangat luwes atau fleksibilitas, lebih fleksibel dari teknik pengukuran.

3.6 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 3.6.1 Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh instrumen tersebut. Uji validitas instrumen ini menggunakan rumus korelasi menurut Pearson,dalam bukunya Suharsimi Arikunto (2010 :213) yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut

a. Menghitung korelasi product moment,

√ ∑ ∑ ∑ ∑

...

(Suharsimi, 2010) Keterangan :


(35)

52

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

r

xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y.

∑X = jumlah skor yang diperoleh dari responden yang di uji.

∑Y = jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba.

∑XY = jumlah skor perkalian item X dan Y.

n = jumlah responden.

b. Menghitung signifikan korelasi,

...

(Sugiyono, 2009) Keterangan :

t = uji signifikan korelasi. r = koefisien korelasi

n = jumlah responden uji coba.

Kriteria pengujian : Instrumen penelitian dikatakann valid jika,

t

hitung >

t

tebel dengan tingkat kepercayaan yang diambil 95%.

Tabel 3.4

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefesien Kriteria Korelasi

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, 2009: 231

3.6.2 Uji Reliabilitas

Suatu instrumen dikatakan reliabel jawaban seseoreang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Perhitungan relialibilitas instrumen menggunakan rumus alpha (

r

11), adalah :


(36)

53

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

∑ ∑

...

(Suharsimi, 2010) Keterangan :

= harga varians tiap item

∑ = jumlah kuadrat responden tiap item

∑ = kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya.

n = jumlah responden

b. Menghitung varians total,

∑ ∑

...

(Suharsimi, 2010) Keterangan :

= varians total

∑ = jumlah kuadrat skor total tiap responden

∑ = kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya.

n = jumlah responden

c. Menghitung reliabilitas angket,

...

(Suharsimi, 2010)

Keterangan :

= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal. ∑ = jumlah varians butir

= varians total 3.6.3 Operasional Variabel

Sugiyono (2010: 39) mengemukakan bahwa macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

A. Variabel Bebas (X)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian


(37)

54

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

ini variabel bebas biasa disebut sebagai variabel X, maka variabel X adalah teman sebaya. Pendekatan aspek yang diambil menurut Teori FIROB menurut Schutz (Sarwono, 1999: 13) yaitu :

Aspek yang di ungkap dalam interaksi sosial teman sebaya; a. Kebutuhan kekerabatan (Inklusi)

1. Menunjukkan sikap menghargai orang lain

2. Menunjukkan sikap mau menerima keberadaan orang lain 3. Menunjukkan sikap mau menghormati orang lain

4. Menunjukkan kecakapan berbicara sopan santun

5. Menunjukkan sikap mempertahankan hubungan kekerabatan dengan orang lain

6. Mampu menyesuaikan diri dengan berbagai situasi dan pergaulan sosial

7. Menunjukkan perilaku yang baik sesuai dengan teman sebayanya 8. Menunjukkan kesamaan sikap dalam bergaul dengan teman sebaya 9. Menunjukkan sikap selalu mendahulukan teman sebaya

10. Menunjukkan sikap terbuka satu sama lain. b. Kebutuhan menjaga (Kontrol)

1. Menunjukkan sikap membantu orang lain

2. Menunjukan sikap mau memecahkan masalah orang lain 3. Menunjukkan sikap menjaga orang lain

4. Menunjukkan sikap meminta pertolongan kepada teman sebaya 5. Menaati peraturan- peraturan kelompok teman sebaya

6. Menunjukkan sikap yang baik di depan teman sebaya

7. Memberikan masukan ide, komentar atau kritik kepada teman sebaya 8. Menunjukkan sikap menghargai pendapat teman sebaya

9. Menunjukkan sikap takut kehilangan atau memiliki (possesive)

10.Menunjukkan sikap memaafkan teman sebaya ketika berbuat kesalahan B. Variabel Terikat (Y)


(38)

55

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian variabel terikat disebut variabel Y, maka variabel Y adalah motivasi belajar. Pendekatan aspek yang diambil menurut Teori Abraham Maslow yaitu :

a. Kebutuhan penghargaan (pujian, hadiah, nilai, pengakuan) 1. Menunjukkan sikap tekun dalam belajar

2. Tidak mudah putus asa dalam menghadapi permasalahan 3. Memiliki motivasi belajar guna mencapai tujuan

4. Pujian mampu meningkatkan semangat belajar 5. Mudah bosan terhadap tugas rutin.

6. Mendapatkan nilai terbaik atas tugas yang dikerjakan

7. Mendapatkan pujian atau pengakuan atas prestasi yang di capai 8. Merasa puas terhadap prestasi yang dikerjakan

9. Mendapatkan kepercayaan dalam bidang tertentu 10. Merasa bangga terhadap tugas yang dikerjakan sendiri. b. Kebutuhan aktualisasi diri

1. Mempertahankan pendapatnya

2. Menunjukkan sikap keaktifan bertanya kepada guru dan teman sebaya 3. Menunjukkan sikap ketepatan pengumpulan tugas

4. Persaingan belajar di kelas membuat motivasi belajar semakin meningkat

5. Menunjukkan sifat cepat bosan pada tugas-tugas rutin 6. Pencapaian nilai mempengaruhi kualitas motivasi belajar 7. Mampu mengatur waktu dalam penyelesaian tugas

8. Mampu memilah permasalahan yang harus didahulukan

9. Mampu menyelesaikan permasalahan

10.Mampu mengumpulkan tugas tepat waktu 3.6.4 Kisi-Kisi Penelitian


(39)

56

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Kisi-kisi instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun. Berikut ini merupakan kisi-kisi instrument penelitian dan indikator yang berkaitan dengan data-data yang dibutuhkan peneliti:


(40)

57

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Tabel 3.5

Kisi- Kisi Penelitian atau

Operasionalisasi Variabel Angket / Quesioner

Variabel Aspek Indikator Jumlah &

item soal Skala & Rsponden 1. Variabel Bebas (Interaksi Sosial Teman Sebaya) a. Kebutuhan kekerabatan (Inklusi)

1. Menunjukkan sikap

menghargai orang lain

2. Menunjukkan sikap

mau menerima

keberadaan orang lain

3. Menunjukkan sikap

mau menghormati

orang lain

4. Menunjukkan

kecakapan berbicara sopan santun

5. Menunjukkan sikap

mempertahankan hubungan kekerabatan dengan orang lain

6. Mampu menyesuaikan

diri dengan berbagai situasi dan pergaulan sosial

7. Menunjukkan perilaku

yang baik sesuai

dengan teman

sebayanya

8. Menunjukkan

kesamaan sikap dalam bergaul dengan teman sebaya

9. Menunjukkan sikap

selalu mendahulukan teman sebaya

10.Menunjukkan sikap

terbuka satu sama lain.

10 soal (1,2,3,4,5,6,7 8,9,10) Skala Ordinal Responden Siswa Semester Genap SMKN 6 Bandung Jurusan Teknik Gambar Bangunan Kelas XI TGB 1, XI

TG 2, XI TGB 3

b. Kebutuhan menjaga (Kontrol)

1. Menunjukkan sikap

membantu orang lain

2. Menunjukan sikap mau

memecahkan masalah orang lain

3. Menunjukkan sikap

menjaga orang lain

10 soal (11,12,13,14,

15,16,17, 18,19,20)


(41)

58

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

4. Menunjukkan sikap

meminta pertolongan kepada teman sebaya

5. Menaati peraturan-

peraturan kelompok

teman sebaya

6. Menunjukkan sikap

yang baik di depan teman sebaya

7. Memberikan masukan

ide, komentar atau kritik kepada teman sebaya

8. Menunjukkan sikap

menghargai pendapat teman sebaya

9. Menunjukkan sikap

takut kehilangan atau memiliki (possesive)

10.Menunjukkan sikap

memaafkan teman

sebaya ketika berbuat kesalahan 2. Variabel Terikat (Motivasi Belajar Siswa) a.Kebutuhan penghargaan (pujian, hadiah, nilai, pengakuan dll)

1. Menunjukkan sikap

tekun dalam belajar 2. Tidak mudah putus asa

dalam menghadapi

permasalahan

3. Memiliki motivasi

belajar guna mencapai tujuan

4. Pujian mampu

meningkatkan semangat belajar 5. Mudah bosan terhadap

tugas rutin.

6. Mendapatkan nilai

terbaik atas tugas yang dikerjakan

7. Mendapatkan pujian

atau pengakuan atas prestasi yang di capai 8. Merasa puas terhadap

prestasi yang

dikerjakan 10 soal (21,22,23,24, 25,26,27,28, 29,30) Skala Ordinal Responden Siswa Semester Genap SMKN 6 Bandung Jurusan Teknik Gambar Bangunan Kelas XI TGB 1, XI

TG 2, XI TGB 3


(42)

59

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

9. Mendapatkan

kepercayaan dalam

bidang tertentu

10.Merasa bangga

terhadap tugas yang dikerjakan sendiri. b.Kebutuhan aktualisasi diri (sikap menunjukan potensi, keahlian,dll) 1. Mempertahankan pendapatnya

2. Menunjukkan sikap

keaktifan bertanya

kepada guru dan teman sebaya

3. Menunjukkan sikap

ketepatan

pengumpulan tugas 4. Persaingan belajar di

kelas membuat

motivasi belajar

semakin meningkat

5. Menunjukkan sifat

cepat bosan pada

tugas-tugas rutin

6. Pencapaian nilai

mempengaruhi kualitas motivasi belajar

7. Mampu mengatur

waktu dalam

penyelesaian tugas

8. Mampu memilah

permasalahan yang

harus didahulukan

9. Mampu menyelesaikan

permasalahan

10.Mampu

mengumpulkan tugas tepat waktu

10 soal (31,32,33,34, 35,36,37,38,3

9,40)

3.7 Teknik Analisis Data

Pengolahan data adalah langkah-langkah yang dilakukan setelah data yang diperlukan untuk penelitian terkumpul. Teknik pengolahan data yang dipakai harus sesuai dengan bentuk data yang dianalisis.


(43)

60

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh ketepatan instrumen penelitian yang dipakai sebagai alat pengumpul data. Suatu instrumen dikatakan valid bila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012:173). Untuk menguji tingkat validitas instrumen ini digunakan rumus korelasi product moment , yaitu:

∑ ∑ ∑

√( ∑ ∑ ) ( ∑ ∑ )

...

(Sugiyono, 2009:228)

Keterangan :

: Koefisien korelasi

n : Jumlah responden

X : Jumlah skor suatu butir/item Y : Jumlah skor total

Setelah diketahui besarnya koefisien korelasi (r), dilanjutkan dengan taraf signifikan korelasi dengan menggunakan rumus distribusi t-student yaitu:

(Sugiyono, 2009:251) Keterangan :

: Koefisien korelasi product moment

n : Jumlah responden

t : Uji signifikansi korelasi (

t

hitung)

Harga t yang diperoleh dari perhitungan ini kemudian dibandingkan dengan harga t dari tabel pada derajat kepercayaan (dk) tertentu. Korelasi akan signifikan bila t hitung > t tabel, dan korelasi tidak signifikan bila t hitung < t tabel.

3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh ketetapan instrumen penelitian yang dipakai sebagai alat pengumpul data. Suatu instrumen dikatakan reliabel bila instrumen tersebut dipakai berkali-kali untuk mengukur


(44)

61

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Suharsimi, 2010:221). Uji reliabilitas instrumen ini menggunakan rumus alpha cronbach, yaitu:

...

(Arikunto, 2010:239)

Keterangan :

= realibilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyak soal. ∑ = jumlah varians butir

= varians total

3.7.3 Pengolahan Skor Mentah Menjadi Skor Baku

Untuk mengkonversikan skor mentah menjadi skor baku dapat menggunakan rumus Z – skor dan T – skor, dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut: Mengkonvensikan data mentah ke dalam Z - skor dan T – skor.

Z

...

(Sugiyono, 2009:77) Keterangan:

Z : Z Skor

T : T Skor

SD : Simpangan baku

3.7.4 Uji Normalitas

Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu berdistribusi normal atau tidak. Untuk mendapatkan data yang normal maka digunakan uji distribusi chi kuadrat. Adapun langkah-langkah pengolahan datanya yaitu ;

a. Menentukan rentang skor (r)

r = skor maksimum – skor minimum

...

(Sugiyono, 2009)

b. Menentukan banyak kelas interval (k)

k = 1 + 3,3 log n

...

(Sugiyono, 2009) c. Menentukan panjang kelas interval (p)


(45)

62

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

...

(Sugiyono, 2009) d. Menentukan daftar distribusi frekuensi variable X dan Y

No Kelas

e. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)

f. Memasukkan harga ke dalam tabel kolom sekaligus

menghitung harga-harga ( ) dan dan

menjumlahkannya

g. Membandingkan harga Chi-Kuadrat hitung( ) dengan Chi

Kuadrat tabel untuk menghitung uji normalitas yaitu: ∑

...

(Sugiyono, 2009:107) Keterangan;

= Chi-Kuadrat

= Frekuensi hasil pengamatan/frekuensi empiris

fe = Frekuensi yang diharapkan/frekuensi teoritis - Penentuan normalitas

Kriteria pengujian normalitas adalah hitung < tabel dapat

disimpulkan bahwa data berdistribusi normal maka untuk pengolahan data selanjutnya dapat menggunakan statistik

parametik. Tetapi jika hitung < tabel data berdistribusikan tidak

normal, maka untuk pengolahan data menggunakan statistik parametik.

3.7.5 Uji Kecenderungan

Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel X dan variabel Y, serta untuk mengetahui besar persentase dari gambaran umum tiap variabelnya. Langkah-langkah yang dilakukan untuk uji kecenderungan, yaitu:

a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing


(46)

63

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

b. Mencari uji kecenderungan variabel dengan menentukan skala interval sebagai berikut:


(47)

64

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Tabel 3.6

Skala Uji Kecenderungan

Skala Data Kriteria

> Xrata-rata + 1.5 SD Sangat Baik

Xrata-rata + 0.5 SD < Xrata-rata < Xrata-rata + 1.5 SD Baik

Xrata-rata - 0.5 SD < Xrata-rata < Xrata-rata + 0.5 SD Cukup Baik

Xrata-rata - 0.5 SD < Xrata-rata < Xrata-rata - 0.5 SD Kurang Baik

< Xrata-rata - 1.5 SD Sangat Rendah

(Sumber: Saputra,2007:a3)

4 Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel.

(Sumber: Saputra,2007:a3) 2.7.6 Perhitungan Koefisien Korelasi

A. Korelasi Sperman Rank

Perhitungan koefisien sperman rank adalah bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau ranking, dan bebas distribusi. Menurut Sugiyono, rumus yang digunakan untuk koefisien sperman rank adalah:

...

(Sugiyono, 2009:245)

Keterangan:

= Koefisien Sperman Rank = Jumlah responden = Hitungan pada table 2.7.7 Uji Signifikansi Individual (Uji t)

Sebagaimana dikemukakan Sugiyono (2009: 257) bahwa “uji t bertujuan

untuk menguji signifikansi hubungan yaitu apakah hubungan yang ditemukan

berlaku untuk seluruh populasi yang diteliti atau tidak.” Untuk mengetahui apakah hubungan yang ditemukan dapat digeneralisasikan atau tidak. Rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut:

...

(Sugiyono, 2009:257)


(48)

65

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

Keterangan :

t = uji signifikan korelasi. r = koefisien korelasi

n = jumlah responden uji coba.

jika t hitung > dari t tabel maka signifikan jika t hitung < dari t tabel maka tidak signifikan

Artinya, jika t hitung > dari t tabel, maka koefisien korelasinya signifikan dan menyatakan adanya pengaruh secara parsial antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) serta dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Sebaliknya, jika t hitung < dari t tabel maka koefisien korelasinya tidak signifikan dan tidak dapat diberlakukan untuk seluruh populasi.

Kriteria pengujian : Instrumen penelitian dikatakann valid jika,t hitung > t tabel dengan tingkat kepercayaan yang diambil 95%.

2.7.8 Pengujian Hipotesis

Pengajuan hipotesis dilakukan untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji dua pihak (two tail test) sehingga bila dirumuskan secara statistik adalah sebagai berikut:

a. Jika Ha : p ≠ 0, berarti bahwa terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y.

- Ho : t hitung < ttabel :

Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi sosial teman sebaya disekolah dengan motivasi belajar siswa SMKN 6 Bandung.

- Ha : t hitung > ttabel :

Terdapathubungan yang positif dan signifikan antara interaksi sosial teman sebaya disekolah dengan motivasi belajar siswa SMKN 6 Bandung

b. Jika Ho : p = 0, berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y.


(49)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul ” Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya Di Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI TGB SMKN 6 Bandung”, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi sosial teman sebaya di sekolah pada siswa kelas XI TGB berada pada kategori cukup baik yaitu lebih dari 45,00 dan kurang dari sama dengan 55,00 yaitu senilai 46,58.

Aspek pada kebutuhan kekerabatan (Inklusi) dengan kebutuha menjaga (Kontrol) dalam interaksi sosial yang memiliki kategori yang cukup tidak kurang dan tidak berlebihan. Sejalan dengan Sarwono bahwa pengaruh pengalaman dan pendidikan yang diperoleh pada masa kanak-kanak orang yang cukup mendapat pemenuhan kebutuhan inklusi akan menjadi orang yang merasa dirinya bermakna atau signifikan (significant), orang yang cukup mendapat pemenuhan kebutuhan kontrol akan merasa dirinya mampu atau

kompeten (competent).

2) Secara keseluruhan penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelas XI TGB berada pada kategori cukup baik yaitu lebih dari 45,00 dan kurang dari sama dengan 55,00 yaitu senilai 46,58. Aspek pada penghargaan diri serta aktualisasi diri dalam belajar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, selain itu juga dapat mengarahkan perhatian siswa perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perbuatan yang tidak tepat. Penghargaan yang diberikan dapat berupa pujian, nilai, atau benda tertentu ketika siswa telah mampu mencapai tujuan tertentu dalan belajar. Jika kebutuhan penghargaan diri ini telah tercapai maka seorang siswa akan mulai mengaktualisasikan dirinya dengan mengasah kemampuan yang dimilikinya lebih dalam lagi dengan tantangan yang baru.


(50)

90

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI TGB 1, XI TGB 2, dan XI TGB 3 SMKN 6 Bandung.

Dengan mengetahui interaksi sosial teman sebaya yang berada pada kategori cukup baik tidak kurang dan tidak berlebih mampu membantu siswa untuk lebih meningkatkan motivasi belajarnya guna mendapatkan hasil serta prestasi yang baik baik secara motivasi intrinsik dalam diri maupun motivasi ekstrinsik luar diri siswa. Hal tersebut sejalan dengan Muhibbin Syah yaitu salah satu faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor eksternal (faktor dari

luar siswa) yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Lingkungan sekolah

seperti interaksi sosial teman sebaya sebagai fasilitas seorang siswa membentuk karakternya baik keseluruhan kelakuan dan kemampuan pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan sosialnya sehingga mampu untuk menentukan pola aktifitas dalam meraih cita-citanya dengan segala kemampuannya dan mampu untuk mengembangkan pergaulannya lebih luas dan konstruktif. Oleh karena itu dengan hubungan interaksi sosial teman sebayanya siswa sebagai faktor ekstrinsik dari motivasi belajar siswa mampu untuk memelihara ketekunan belajarnya yang bersifat edukatif.

5.2. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran-saran yang diberikan oleh penulis, diantaranya adalah:

1. Bagi siswa

- Hendaknya mampu untuk membatasi diri dari pergaulan teman sebayanya yang bersifat negatif yang mampu untuk menurunkan motivasi belajarnya. - Mampu untuk mencukupkan pemenuhan kebutuhan interaksi sosialnya

sehingga tidak merasa kurang dan lebih agar menjadikan dirinya signifikan dan kompeten dalam bergaul.

2. Bagi guru/pendidik

- Seorang guru harus mampu menguasai situasi kelas di antaranya seperti menerapkan metode pembelajaran yang inovatif serta kreatif agar siswa


(51)

91

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran

tidak mudah merasa bosan, baik dengan pemberian motivasi belajar di selang pemberian materi dan penerapan metode belajar yang menerapkan di dalamnya terdapat interaksi sosial dengan teman sebayanya seperti penerapan kelompok belajar guna diskusi pelajaran selain itu mempererat hubungan kekerabatan perteman siswanya.

- Membuat kelompok belajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan menggabungkan siswa yang baik motivasi belajar dan hasilnya dengan siswa yang memiliki motivasi belajar dan hasil belajar yang kecil. 3. Bagi peneliti selanjutnya

- Hendaknya dalam pembuatan pertanyaan pada instrumen penelitian lebih komprehensif.

- Waktu penelitian dikondisikan pada saat mata pelajaran berlangsung dikelas.

- Dapat mengembangkan dan membandingkan gambaran umum tingkat

kemampuan interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa pada jenjang kelas, gender, program keahlian, mata pelajaran normatif, adaptif serta mata pelajaran produktif , baik dengan penelitian tindakan kelas dengan metode eksperimen dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dari interaksi sosial teman sebaya siswanya guna mengetahui lebih kespesifikan penelitian sejenis ini.


(1)

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul ” Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya Di Sekolah Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI TGB SMKN 6 Bandung”, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi sosial teman sebaya di sekolah pada siswa kelas XI TGB berada pada kategori cukup baik yaitu lebih dari 45,00 dan kurang dari sama dengan 55,00 yaitu senilai 46,58.

Aspek pada kebutuhan kekerabatan (Inklusi) dengan kebutuha menjaga (Kontrol) dalam interaksi sosial yang memiliki kategori yang cukup tidak kurang dan tidak berlebihan. Sejalan dengan Sarwono bahwa pengaruh pengalaman dan pendidikan yang diperoleh pada masa kanak-kanak orang yang cukup mendapat pemenuhan kebutuhan inklusi akan menjadi orang yang merasa dirinya bermakna atau signifikan (significant), orang yang cukup mendapat pemenuhan kebutuhan kontrol akan merasa dirinya mampu atau

kompeten (competent).

2) Secara keseluruhan penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelas XI TGB berada pada kategori cukup baik yaitu lebih dari 45,00 dan kurang dari sama dengan 55,00 yaitu senilai 46,58. Aspek pada penghargaan diri serta aktualisasi diri dalam belajar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, selain itu juga dapat mengarahkan perhatian siswa perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perbuatan yang tidak tepat. Penghargaan yang diberikan dapat berupa pujian, nilai, atau benda tertentu ketika siswa telah mampu mencapai tujuan tertentu dalan belajar. Jika kebutuhan penghargaan diri ini telah tercapai maka seorang siswa akan mulai mengaktualisasikan dirinya dengan mengasah kemampuan yang dimilikinya lebih dalam lagi dengan tantangan yang baru.


(2)

90

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa kelas XI TGB 1, XI TGB 2, dan XI TGB 3 SMKN 6 Bandung.

Dengan mengetahui interaksi sosial teman sebaya yang berada pada kategori cukup baik tidak kurang dan tidak berlebih mampu membantu siswa untuk lebih meningkatkan motivasi belajarnya guna mendapatkan hasil serta prestasi yang baik baik secara motivasi intrinsik dalam diri maupun motivasi ekstrinsik luar diri siswa. Hal tersebut sejalan dengan Muhibbin Syah yaitu salah satu faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor eksternal (faktor dari

luar siswa) yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Lingkungan sekolah

seperti interaksi sosial teman sebaya sebagai fasilitas seorang siswa membentuk karakternya baik keseluruhan kelakuan dan kemampuan pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan sosialnya sehingga mampu untuk menentukan pola aktifitas dalam meraih cita-citanya dengan segala kemampuannya dan mampu untuk mengembangkan pergaulannya lebih luas dan konstruktif. Oleh karena itu dengan hubungan interaksi sosial teman sebayanya siswa sebagai faktor ekstrinsik dari motivasi belajar siswa mampu untuk memelihara ketekunan belajarnya yang bersifat edukatif.

5.2. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran-saran yang diberikan oleh penulis, diantaranya adalah:

1. Bagi siswa

- Hendaknya mampu untuk membatasi diri dari pergaulan teman sebayanya yang bersifat negatif yang mampu untuk menurunkan motivasi belajarnya. - Mampu untuk mencukupkan pemenuhan kebutuhan interaksi sosialnya

sehingga tidak merasa kurang dan lebih agar menjadikan dirinya signifikan dan kompeten dalam bergaul.

2. Bagi guru/pendidik

- Seorang guru harus mampu menguasai situasi kelas di antaranya seperti menerapkan metode pembelajaran yang inovatif serta kreatif agar siswa


(3)

91

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak mudah merasa bosan, baik dengan pemberian motivasi belajar di selang pemberian materi dan penerapan metode belajar yang menerapkan di dalamnya terdapat interaksi sosial dengan teman sebayanya seperti penerapan kelompok belajar guna diskusi pelajaran selain itu mempererat hubungan kekerabatan perteman siswanya.

- Membuat kelompok belajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan menggabungkan siswa yang baik motivasi belajar dan hasilnya dengan siswa yang memiliki motivasi belajar dan hasil belajar yang kecil. 3. Bagi peneliti selanjutnya

- Hendaknya dalam pembuatan pertanyaan pada instrumen penelitian lebih komprehensif.

- Waktu penelitian dikondisikan pada saat mata pelajaran berlangsung dikelas.

- Dapat mengembangkan dan membandingkan gambaran umum tingkat kemampuan interaksi sosial teman sebaya di sekolah dengan motivasi belajar siswa pada jenjang kelas, gender, program keahlian, mata pelajaran normatif, adaptif serta mata pelajaran produktif , baik dengan penelitian tindakan kelas dengan metode eksperimen dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dari interaksi sosial teman sebaya siswanya guna mengetahui lebih kespesifikan penelitian sejenis ini.


(4)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono.(2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Gerungan. W, A. (2010). Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama. Grafindo Persada.

Hamalik, Oemar (2007). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo.

Idi, Abdullah. (2011). Sosiologi Pendidikan: Individu, Masyarakat, dan Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lestari, Sri. (2003). Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa kelas V SD Negeri

Plamongansari 01 Semarang Melalui Tutor Teman Sebaya Tahun Pelajaran 2002/ 2003. Skripsi, Universitas Negeri Semarang.

Maysita, Tita. (2012). Pengaruh Suasana Lingkungan Belajar terhadap Motivasi

Belajar Siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan Di SMK Negeri 1 Sukabumi.

Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia.

Nanang, Saifurrijal.(2010). Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar

Di Madrasah Aliyah Alhayatul Islamiyah Kedung Kandang Malang. Skripsi,

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Nasution, M.A (2003). Metode Research. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Persada.

Prihatiningsih, Romadoni. (2012). Pengaruh Teman Sebaya terhadap Motivasi Belajar

PKn Siswa di SMP Pasundan 3 Bandung. Skripsi, Universitas Pendidikan

Indonesia.

Salik, Rizal. (2011). Hubungan Motivasi Siswa Memilih Program Keahlian Teknik

Gambar Bangunan (TGB) Di SMK dengan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Dasar.Skripsi, Universitas Pendidikan

Indonesia.

Santosa, Slamet. (1999). Teori- Teori Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Saputra, Suprian A. (2007a). Evaluasi Pengajaran. FPTK UPI.

Sardiman, A. M. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja.

Sarwono, Sarlito. W. (2012). Psikologi Sosial Psikologi Kelompok dan Terapan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


(5)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2009). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin (2012). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Uno, Hamzah B. (2012). Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Yusuf, S, dan, Sahudi, Lili, dan Supriatna, M dan Mulyani, N. (1992). Psikologi

Kependidikan. Bandung : Andira.

http://10111941.blog.unikom.ac.id/tabel-distribusi.52x

http://rumushitung.com/2013/01/23/tabel-t-dan-cara-menggunakannya/

http://www.psychologymania.com/2012/11/definisi-interaksi-sosial.html


(6)

Azizah Darajat, 2013

Penelitian Terhadap Siswa Kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 di Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

JADWAL PENELITIAN SKRIPSI

No. Kegiatan Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Fixasi Judul

2 Observasi Awal

3 Penyusunan Bab I

4 Penyusunan Bab II

5 Penyusunan Bab III

6 Penyusunan Instrumen

7 Pengujian Instrumen ( V & R )

8 Seminar 1

9 Penelitian

10 Pengumpulan Data

11 Penyusunan Ban IV dan Bab V

12 Seminar 2

13 Penyusunan Draft Sidang

14 Sidang