PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK.
(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Cimahi)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh Tono Viono NIM 1006706
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
(2)
(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Cimahi)
oleh Tono Viono
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
© Tono Viono
Universitas Pendidikan Indonesia September 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.
(3)
Tono Viono NIM 1006706
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND
PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Cimahi)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Drs. H. Ma’mur Saadie, M.Pd. NIP 195812301989011001
Pembimbing II
Yulianeta, M.Pd. NIP 197507132005012002
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dr. Dadang S. Anshori, M.Si NIP 197204031999031002
(4)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE
AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS
CERITA PENDEK
(Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Cimahi)
Oleh Tono Viono NIM 1006706
Pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan kurikulum 2013 menjadikan teks sebagai dasar guna mengembangkan pola berpikir siswa. Dalam proses mengabstraksi teks cerita pendek, siswa harus mampu menangkap konteks yang memuat unsur instrinsik dan ekstrinsik. Media pembelajaran berperan penting dalam rangkaian pembelajaran berbasis teks cerita pendek tersebut. Dari hasil pencarian kebutuhan, media pembelajaran jenis komik sangat digemari oleh siswa. Tujuan penelitian ini adalah menguji kemampuan mengabstraksi teks cerita pendek siswa dengan menggunakan media komik yang digemari siswa. Media pembelajaran yang akan digunakan adalah media Komiknesia yang merupakan hasil alih wahana cerita pendek ke dalam bentuk komik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain kuasi-eksperimen. Penelitian ini dibagi ke dalam dua tahap, yaitu pra dan proses penelitian. Pada tahap pra penelitian, peneliti membuat rancang bangun media dan diujikan ke pakar di bidang sastra, komik dan praktisi pendidikan. Pada tahap proses penelitian media Komiknesia diujikan ke siswa kelas XI SMA Negeri 2 Cimahi dalam pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek. Dari hasil uji pakar media pembelajaran dinyatakan layak dari aspek keterbacaan, materi dan penyajian. Dari hasil penelitian didapat bahwa penggunaan media pembelajaran Komiknesia terbukti efektif dalam pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek.
(5)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
KOMIKNESIA THROUGH PICTURE AND PICTURE METHODS USAGE IN ABSTRACTING SHORT STORY TEXT
(Quasi-Experimental Study of Eleventh Grade in SMAN 2 Cimahi)
By
Tono Viono NIM 1006706
Indonesian learning that use curriculum 2013 makes the text as a basis to develop
student’s mindset. On the process of abstracting the short story text, students should be able to capture the context that contains intrinsic and extrinsic elements. Instructional media plays an important role in that short story text based learning. From the results of needs research, comics learning media is very popular for students. The purpose of this
study was to test student’s ability to abstract short story text using this popular comic media. Learning media that will use is Komiknesia media, which is the transformation result fromthe short stories into comic book. This study are using the quantitative method with quasi-experimental designs. This study divided into two stages, namely the pre and the research process. At the pre-study, researcher makes media design and then tested to experts in literature, comics and education practitioners. At this research process, media Komiknesia tested to students on XIth grade of SMAN 2 Cimahi in abstracting the short story text learning. From the judgment exert results, that learning media was worth from legibility, content and presentation aspects. The research result shows that by using Komiknesia media learning proved to be an effective method in abstracting the short stories text learning.
(6)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
(7)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR BAGAN ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR GRAFIK ……… BAB I PENDAHULUAN xiv xvi A. Latar Belakang Penelitian ………... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 1. Manfaat Teoretis ... 2. Manfaat Praktis ... F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6 6 6 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Picture and Picture... 9
B. Komik dan Pengembangan Media ……….. 11
1. Fungsi Media ……... 12
2. Pemilihan Media ... 12
3. Pengembangan Media ……….. 14
4. Alih Wahana; Aksara ke Gambar ……… 15
C. Abstraksi ………... 20
D. Cerita Pendek ………... 21
(8)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. Alur ………... 23
3. Penokohan, Watak, Perwatakan ………... 24
4. Latar ………. 24
5. Gaya ………. 24
6. Sudut Pandang ……….. 25
7. Suasana Cerita ……….. 25
E. Kajian Cerita Pendek ... 26
1. Mencari Fakta Cerita ……… 28
2. Mencari Tema ……….. 29
3. Mencari Sarana-Sarana Sastra ……….. 29
F. Penelitian Yang Relevan ……… 30
G. Asumsi ……… 32
H. Hipotesis ………. 32
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ……… 33
B. Populasi dan Sampel ……... 34
1. Populasi ……… 34
2. Sampel ……….. 35
C. Definisi Operasional ………... 38
1. Media Komiknesia ………... 38
2. Pembelajaran Mengabstraksi Teks Cerpen ……….. 38
D. Instrumen Penelitian ... 38
1. Judgement Expert ……... 2. Tes ………... 3. Observasi ………... 4. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……….. 38 41 46 55 E. Prosedur Penelitian ………. 78
F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ……… 80
1. Tes ……… 80
2. Observasi ………... 80
(9)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Proses Penelitian ...
1. Perancangan Media ………..
a. Kajian Struktural Teks Cerpen “Tanah Bodem” ………...
1.) Fakta Cerita………..
2.) Tema ………
3.) Sarana Sastra ………
b. Kajian Struktural Teks Cerpen “Bunga Ilalang” ………...
1.) Fakta Cerita ………..
2.) Tema ………
3.) Sarana Sastra ………
c. Analisis Sekuen Komik “Tanah Bodem” ………..
d. Analisis Judgement Expert ……… 1.) Analisis Judgement Expert Pakar Bidang Komik …………... 2.) Analisis Judgement Expert Pakar Bidang Praktisi ………….. 3.) Analisis Judgement Expert Pakar Bidang Sastra ………. 4.) Analisis Judgement Expert Oleh Ketiga Pakar ………
2. Proses Penelitian ………..
85 85 86 87 92 93 93 94 98 99 99 103 105 107 109 110 B. Deskripsi Pengolahan Data ...
1. Data Pra Tes Kelas Eksperimen dan Kontrol ………... 2. Data Pasca Tes Kelas Eksperimen dan Kontrol ………...
111 111 113 C. Analisis Pengolahan Data …... 114 1. Uji Reliabilitas Antarpenimbang ... 114
a. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Pra Tes Kelas Eksperimen b. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Pra Tes Kelas Kontrol ….. c. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Data Pascates Kelas Eksperimen d. UjiReliabilitas Antarpenimbang Data Pascates Kelas Kontrol …..
114 117 120 122 2. Uji Normalitas Data Prates dan Pascates Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol... 125 3. Uji Homogenitas ...
a. Uji Homogenitas Varian Data Pra Tes ...
127 127
(10)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
b. Uji Homogenitas Varian Data Pasca Tes ... 4. Uji Hipotesis ...
a. Uji t Data Pra Tes ………..
b. Uji t Data Pasca Tes ………...
D. Analisis Hasil Kerja Siswa …………... 1. Analisis Hasil Kerja Siswa Pra Tes Kelas Eksperimen ... 2. Analisis Hasil Kerja Siswa Pra Tes Kelas Kontrol ... 3. Analisis Hasil Kerja Siswa Pasca Tes Kelas Eksperimen ... 4. Analisis Hasil Kerja Siswa Pasca Tes Kelas Kontrol ……... E. Analisis Data Observasi …………... 1. Lembar Observasi Siswa ………... 2. Lembar Observasi Guru ………...
F. Deskripsi Hasil Olahan Data ………..
128 129 129 131 133 139 139 145 152 158 159 160 161
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan ... 166 B. Implikasi dan Rekomendasi ……... 167
DAFTAR PUSTAKA ... 168
LAMPIRAN
(11)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Pemilihan media menurut tugas pembelajaran ……….… 13 Tabel 3.1
Desain penelitian …………... 33 Tabel 3.2
Populasi SMA Negeri 2 Cimahi Kelas XI ……... 34 Tabel 3.3
Sampel Penelitian Kelas Eksperimen (XIA 8) ………... 35 Tabel 3.4
Sampel Penelitian Kelas Kontrol (XIA 7) ……... 36 Tabel 3.5
Instrumen Judgement Expert ………... 39 Tabel 3.6
Kisi-kisi Pedoman Penilaian Tes ………... 42 Tabel 3.7
Instrumen Pedoman Observasi Guru …………... 47 Tabel 3.8
Pedoman Observasi Siswa ………... 51 Tabel 3.9
RPP Kelas Eksperimen ... 55 Tabel 3.10
RPP Kelas Kontrol …... 67 Tabel 3.11
(12)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Tabel 4.1
Tabel Pengaluran Cerpen “Tanah Bodem” ... 87 Tabel 4.2
Frekuensi Kemunculan Tokoh “Tanah Bodem” ... 90
Tabel 4.3
Gagasan Pembangun Konflik dalam Cerpen “Tanah Bodem”……… 92 Tabel 4.4
Tabel Pengaluran Cerpen “Bunga Ilalang” ... 94 Tabel 4.5
Frekuensi Kemunculan Tokoh “Bunga Ilalang” ... 97 Tabel 4.6
Sekuen dan Panel KOMIKNESIA “Tanah Bodem”……… 100 Tabel 4.7
Skala Penilaian Pakar Bidang Komik ………..… 105
Tabel 4.8
Skala Penilaian Pakar Bidang Praktisi Pendidikan ………..……... 107 Tabel 4.9
Skala Penilaian Pakar Bidang Sastra ………..….. 109 Tabel 4.10
Nilai Pra Tes Mengabstraksi Teks Cerpen Tes Awal Kelas Eksperimen dan
Kontrol ………. 112
Tabel 4.11
Nilai Pasca Tes Mengabstraksi Teks Cerpen Tes Awal Kelas Eksperimen
dan Kontrol ………. 113
Tabel 4.12
Uji Reabilitas Antar Penimbang Data Pra Tes Kelas Eksperimen …………... 114 Tabel 4.13
Format Penghitungan ANAVA Pra Tes Kelas Eksperimen ……..…………... 116 Tabel 4.14
(13)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Tabel 4.15
Format Penghitungan ANAVA Pra Tes Kelas Kontrol …..……..…………... 119 Tabel 4.16
Uji Reabilitas Antar Penimbang Data Pasca Tes Kelas Eksperimen ………... 120 Tabel 4.17
Format Penghitungan ANAVA Pasca Tes Kelas Eksperimen …..…………... 122 Tabel 4.18
Uji Reabilitas Antar Penimbang Data Pasca Tes Kelas Kontrol………... 122 Tabel 4.19
Format Penghitungan ANAVA Pasca Tes Kelas Kontrol …..…..…………... 125 Tabel 4.20
One Sample Kolmogorov-Smirnov Tes ………. 126 Tabel 4.21
Group Statistics Homogenitas Varian Data Pra Tes ……… 127 Tabel 4.22
Group Statistics Homogenitas Varian Data Pasca Tes ……… 128 Tabel 4.23
Independen Samples Test Data Pra Tes ………... 130 Tabel 4.24
Independen Samples Test Data Pasca Tes ………... 132 Tabel 4.25
Penilaian Pra Tes Kelas Eksperimen ……… 133
Tabel 4.26
Penilaian Pra Tes Kelas Kontrol ………. 140
Tabel 4.27
Penilaian Pasca Tes Kelas Eksperimen ……… 145
Tabel 4.28
(14)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1
Proses Abstraksi ………... 21
Bagan 2.2
Struktur Teks Cerita Pendek ….………... 25
Bagan 2.3
Elemen Acuan Pola Fiksi ………..………... 28
Bagan 3.1
(15)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Berbagai Komposisi Wajah dari Berbagai Artis Komik ……….. 18 Gambar 3.1
Instrumen Soal Tes ……….……….. 41
Gambar 4.1
Hasil Angket Judgement Expert Oleh Pakar Bidang Komik ……….….. 104 Gambar 4.2
Hasil Angket Judgement Expert Oleh Pakar Bidang Praktisi ……...…….….. 106 Gambar 4.3
Hasil Angket Judgement Expert Oleh Pakar Bidang Sastra ….………….….. 108 Gambar 4.4
Lembar Kerja Siswa Nilai Tertinggi Pra Tes Kelas Eksperimen ………. 134 Gambar 4.5
Lembar Kerja Siswa Nilai Tengah Pra Tes Kelas Eksperimen ……… 136 Gambar 4.6
Lembar Kerja Siswa Nilai Terendah Pra Tes Kelas Eksperimen ………. 138 Gambar 4.7
Lembar Kerja Siswa Nilai Tertinggi Pra Tes Kelas Kontrol ………... 140 Gambar 4.8
Lembar Kerja Siswa Nilai Tengah Pra Tes Kelas Kontrol ……….. 142 Gambar 4.9
(16)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Gambar 4.10
Lembar Kerja Siswa Nilai Tertinggi Pasca Tes Kelas Eksperimen …………. 146 Gambar 4.11
Lembar Kerja Siswa Nilai Tengah Pasca Tes Kelas Eksperimen ……… 148 Gambar 4.12
Lembar Kerja Siswa Nilai Terendah Pasca Tes Kelas Eksperimen …………. 150 Gambar 4.13
Lembar Kerja Siswa Nilai Tertinggi Pasca Tes Kelas Kontrol …………...…. 153 Gambar 4.14
Lembar Kerja Siswa Nilai Tengah Pasca Tes Kelas Kontrol ………..…. 155 Gambar 4.15
(17)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1
Peningkatan Hasil Nilai Rata-rata Pra Tes dan Pasca Tes Mengabstraksi Teks Cerita Pendek Menggunakan Media Komiknesia dengan Metode
(18)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pembelajaran bahasa pada kurikulum 2013 tidak hanya menjadikan bahasa sebagai sarana komunikasi tetapi juga sebagai wahana mengembangkan kemampuan berpikir. Berdasarkan hal tersebut siswa diharapkan mampu mengembangkan pola pikirnya dalam menghadapi sebuah konsep dari teks. Teks pada kurikulum 2013 dijadikan sebagai dasar, asas, pangkal dan tumpuan dari sebuah kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini teks oleh Maryanto (Kompas, 3 April 2013) dinyatakan sebagai tulisan, lisan bahkan multimodal seperti gambar. Teks juga dapat disebut urutan teratur sejumlah kalimat yang dihasilkan dan atau ditafsirkan sebagai suatu keseluruhan yang kait-mengait. Pengertian ini mendukung pendapat bahwa teks dapat terdiri dari teks tulis dan lisan. Kim dan Gilman juga membedakan teks dengan istilah visual text dan spoken text. Jika merujuk pada keterangan yang dimaksud teks bukan hanya aksara saja, tetapi gambar, suara bahkan peristiwa nyata. Namun dalam kenyataannya teks seringkali diartikan sempit sebagai teks tulisan saja.
Teks dibentuk oleh konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya memuat register atau ragam bahasa yang melatar belakangi lahirnya teks tersebut. Dari sinilah siswa mampu mengembangkan pola pikirnya dengan jalan mengabstraksi teks tersebut menjadi konsep-konsep dan pola-pola logis. Proses abstraksi setidaknya menggunakan kedua segi kemampuan berbahasa yaitu reseptif dan produktif. Proses reseptif digunakan guna memahami kronologi peristiwa dan konteks yang terdapat pada bahan ajar yang disediakan oleh guru. Selanjutnya hasil dari proses reseptif yang berupa konteks akan dituangkan ke dalam bentuk kemampuan berbahasa produktif (menulis/berbicara). Dalam proses abstraksi cerita pendek setidaknya siswa harus menyerap konsep-konsep intrinsik maupun ekstrinsik yang terdapat dalam sebuah teks cerita pendek. Di dalamnya
(19)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
harus terdapat konsep tentang tokoh, watak, latar, kronologi alur, nilai kebudayaan, nilai moral dan nilai sosial yang terkandung dalam teks cerita pendek tersebut. Keseluruhan hal ini adalah aspek-aspek yang harus diperhatikan siswa dalam kegiatan mengabstraksi cerita pendek.
Untuk memfasilitasi kegiatan abstraksi tersebut media pembelajaran berperan besar dalam efektivitas kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu siswa dalam proses mengabstraksi. Dewasa ini perkembangan IPTEK yang semakin maju memudahkan pengajar dalam membuat model media pembelajaran yang lebih kaya. Terlihat dari banyaknya media pembelajaran
computer-oriented yang memang lebih mudah dan efisien tetapi tidak tepat guna
ketika digunakan pada sekolah dengan ketersediaan prasarana yang minim. Oleh karena itu media pembelajaran yang paper-oriented masih diperlukan untuk memfasilitasi sekolah dengan ketersediaan prasarana minim.
Berdasarkan pengalaman literer dari kegiatan pembelajaran mengabstraksi teks, siswa tidak secara keseluruhan mampu mengambil konsep atau aspek penting dari sebuah teks yang disajikan. Hal ini berdampak pada hasil abstraksi siswa yang lemah dan tidak dapat disajikan secara utuh menjadi kesatuan teks ulang yang saling kait-mengait. Hal ini berdasar pada kurang mampunya siswa mengambil hal-hal yang bersifat abstrak dari teks tersebut. Ide atau gagasan dan konsep-konsep lain yang terdapat dalam sebuah teks aksara bersifat abstrak sehingga memerlukan penyelerasan ulang dengan pola pikir logis siswa. Selain itu kualitas hasil abstraksi siswa pada akhirnya akan terpatok pada penggunaan bahasa yang serupa dengan teks awal.
Selanjutnya, peneliti telah melakukan need assesement berupa penyebaran angket kepada 2 kelas sampel siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Cimahi pada bulan April 2014. Berdasar hasil need assesement pada sekolah tersebut, pembelajaran Bahasa Indonesia dengan kurikulum 2013 di sekolah tersebut sering kali disulitkan dengan bahan ajar yang rumit. Salah-satu diantaranya karena jumlah teks yang disajikan sangat banyak, dengan jumlah karakter yang banyak pula.
(20)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan paparan angket tersebut didapat pula prosentase siswa yang gemar membaca komik hampir mencapai 90%. Hal ini menjadi acuan peneliti untuk menggunakan media komik sebagai media pembelajaran alternatif. Namun kendalanya adalah memilih jenis komik yang tepat guna dijadikan sebagai media pembelajaran Bahasa Indonesia. Saat ini komik umum yang tersedia didominasi oleh komik manga Jepang dan beberapa komik populer lain. Sebagai prasyarat media pembelajaran, komik harus berdasar pada kompetensi dasar tertentu. Berdasar hal tersebut penelitian ini dimaksudkan membuat rancang bangun komik sebagai media pembelajaran. Komik dipilih karena menjadi bahan bacaan yang digemari oleh siswa dalam fase peralihan akhir. Selain itu komik juga memiliki wahana pengaluran yang lebih mudah dari teks lain. Pada komik terdapat panel yang fungsinya sebagai jukstaposisi. Kehadiran panel ini memudahkan pembaca dalam mengenal kejadian-kejadian dalam cerita tersebut. Menurut Peoples (1988, dalam Aqib; 2013) 75% pengetahuan yang diperoleh berdasar dari kegiatan melihat. Komik ini selanjutnya akan diberi nama Komiknesia (Komik Indonesia).
Komiknesia adalah hasil modifikasi teks cerita pendek Indonesia yang beredar di beragam media massa. Komiknesia pertama diberi judul sesuai dengan judul cerpen karya Miftah Fadhli berjudul “Bunga Ilalang” (Jawa Pos, 18 Desember 2011) dan komik kedua diadapatasi dari cerpen berjudul “Tanah
Bodem” Karya Langgeng Prima Anggradinata. Pemilihan kedua judul tersebut
berdasar pada konten cerita yang menarik dan ide cerita tidak jauh dari pengalaman siswa berumur setara sekolah menengah. Proses modifikasi tersebut menggunakan teknik alih wahana untuk mengubah wahana bahasa yang digunakan pada cerita pendek menjadi wahana gambar pada komik. Selanjutnya media tersebut akan diujikan kepada siswa sekolah menengah pada pembelajaran terkait teks cerita pendek pada kegiatan mengambil konsep-konsep yang ada pada komik tersebut.
Sebelumnya telah terdapat penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Yulianeta, Suci Sundusiah dan Halimah (2009) yang mengembangkan desain media pembelajaran komik dari cerita rakyat “Hikayat Raja Kerang”. Hasilnya
(21)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
didapat komik transformasi “Hikayat Raja Kerang”. Selain itu Suci Sundusiah
(2008) telah melakukan penelitian berjudul “Respons Pembaca Anak Terhadap Cerita yang Ditransformasikan ke dalam Komik”. Hasilnya respons tersebut dibagi ke dalam dua kategori usia: untuk anak berusia enam tahun respons yang didapat adalah tersenyum dan tertawa, bertanya atau menanggapi dengan satu kata, merespons satu peristiwa dalam cerita, merespons maksimal dua tokoh dalam satu cerita, merespons cerita dengan baik, merespons latar dengan baik, merespons tokoh baik dan buruk tetapi belum dapat menjelaskan cerita secara verbal. Untuk anak berusia tujuh tahun hasil yang didapatkan ialah: mampu membedakan kisah yang baik dan buruk, merespons spontan cerita melalui sikap visualisasi, merespons dua peristiwa dalam cerita, merespons tiga tokoh dalam cerita, merespons dengan baik latar dan nilai budaya dalam cerita.
Penelitian yang menggunakan media komik sebagai media pembelajaran juga telah dilakukan oleh Reka Yuda Mahardika (2012) dalam judul penelitian
“Keefektifan Penggunaan Komik Rama Sinta Melalui Strategi Pemetaan Pemikiran dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Berorientasi Nilai Karakter”. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan kemampuan menulis cerita pendek berorientasi karakter pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Perbedaan rataan sekitar 12,57. Perbedaan rata-rata nilai prates adalah 2,57 dengan taraf signifikansi α= 0,05.
Berbeda dari kedua penelitian tersebut, penelitian ini menggunakan media komik hasil modifikasi dari teks cerita pendek yang akan diujikan ke siswa pada pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek. Jika pada penelitian sebelumnya komik yang digunakan merupakan transformasi dari dongeng atau hikayat, maka pada penelitian ini komik ditransformasikan dari teks cerita pendek. Komik tersebut akan mengukur kemampuan siswa dalam mengambil ide-ide yang terkandung dalam keseluruhan isi cerita pendek.
Setelah menentukan media, peneliti mencari metode pembelajaran yang cocok digunakan dengan media Komiknesia. Metode pembelajaran yang
(22)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
modalitas gambar dan menuntut pemikiran yang sistematis dan runut. Metode ini pada akhirnya dipilih sebagai teknik dan cara dalam mengajarkan kompetensi mengabstraksi teks cerita pendek dengan menggunakan media Komiknesia.Atas dasar pemikiran tersebut peneliti menggunakan judul “Penggunaan Metode Picture and Picture dengan Media Komiknesia dalam Pembelajaran Mengabstraksi Teks Cerita Pendek” (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Cimahi). Peneliti sangat
berharap penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan penelahaan dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengidentifikasi poin-poin masalah sebagai berikut:
1. Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran mengabstraksi cerita pendek belum maksimal sehingga diperlukan media pembelajaran yang mudah diserap oleh siswa.
2. Siswa masih mendapat kesulitan dalam kegiatan mengabstraksi teks aksara dikarenakan kuantitas wacana yang panjang.
3. Bahan ajar yang diberikan berpengaruh pada kualitas abstraksi siswa.
C. Rumusan Masalah Penelitian
1. Bagaimana profil media Komiknesia yang akan digunakan dalam pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek?
2. Bagaimana kemampuan mengabstraksi teks cerita pendek siswa kelas eksperimen sebelum menggunakan media Komiknesia?
3. Bagaimana kemampuan mengabstraksi teks cerita pendek siswa kelas kontrol sebelum menggunakan media Komiknesia?
4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan mengabstraksi teks cerita pendek sebelum dan setelah menggunakan media Komiknesia di kelas eksperimen?
(23)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai ialah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan profil media Komiknesia yang akan digunakan dalam pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek.
2. Mendeskripsikan tanggapan ahli terhadap profil media Komiknesia terkait aspek-aspek media pembelajaran yang ideal.
3. Mendeskripsikan perbedaan kemampuan siswa dalam mengabstraksi teks cerita pendek sebelum dan setelah menggunakan media Komiknesia. 4. Mendeskripsikan signifikansi hasil pra tes dan pasca tes pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
5. Mendeskripsikan proses pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek dengan menggunakan media Komiknesia dengan metode Picture and
Picture.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari segi teori maupun praktis. Paparannya adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi langsung terhadap disiplin ilmu Bahasa Indonesia, khususnya di bidang media pembelajaran. Selain itu diharapkan dapat mengubah paradigma pembelajaran teks Bahasa Indonesia lebih menyenangkan ditambah dengan adanya media pembelajaran berbasis komik.
(24)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi siswa, guru dan peneliti.
a.) Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberi stimulus untuk menggali serta memperkaya khazanah kesusastraan kemudian dapat berpikir aktif dan kreatif untuk meningkatkan keterampilannya dalam mengembangkan sebuah karya tulis yang bermutu baik melalui proses abstraksi.
b.) Bagi guru
Penelitian ini dapat menjadi model dan media alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan dalam proses pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek dengan menggunakan media komik dan memberikan pengetahuan terkait tujuan penggunaan metode tersebut.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terbagi ke dalam lima bab, dengan struktur sebagai berikut: 1. BAB I
Bab ini akan menjelaskan latar belakang penelitian, kajian masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat dari penelitian yang akan dilaksanakan.
2. BAB II
Bab ini akan mendeskripsikan kajian teoritis dari aspek-aspek yang terkait dengan penelitian. Aspek tersebut diantaranya adalah variabel-variabel yang terkait dengan penelitian.
(25)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 3. BABIII
Bab ini akan menjelaskan serangkaian prosedur metodologi penelitian yang digunakan. Metodologi yang digunakan adalah kuantitatif. Pada bab ini akan dideskripsikan metodologi, instrumen dan teknik analisis data terkait.
4. BAB IV
Pada bab ini akan dideskripsikan temuan-temuan penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
5. BAB V
Bab ini menjelaskan simpulan penelitian, implikasi dan rekomendasi terhadap beberapa pihak yang terkait daengan penelitian.
(26)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini akan menguraikan tentang metode penelitian yang meliputi metode dan desain penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, serta teknik pengumpulan dan analisis data.
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013 hlm. 2). Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kuantitatif yaitu eksperimen kuasi. Eksperimen kuasi dilakukan untuk mengontrol sebagian variabel-variabel luar yang memengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain eksperimen kuasi yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Desain penelitian tersebut dapat digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas Pra Tes Perlakuan Pasca Tes
KE
O1 X O2
KK
O3 O4
Keterangan:
KE : Kelas Eksperimen KK : Kelas Kontrol
O1 : Tes awal/pra tes pada kelas eksperimen O2 : Tes akhir/pasca tes pada kelas eksperimen O3 : Tes awal/pra tes pada kelas kontrol
O4 : Tes akhir/pasca tes pada kelas kontrol X : Pemberian subjek pada kelas eksperimen
(27)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Berdasarkan studi literatur yang telah peneliti lakukan bahwa usia yang tepat untuk diajarkan mengabstraksi teks cerita pendek adalah remaja madya pada rentang 15-18 tahun (Yusuf, 2008 hlm. 184). Hal tersebut berdasar pada pendapat Nurgiyantoro (2005, hlm. 53) yang memaparkan bahwa pada tahap tersebut (tahap adolesen) anak sudah mampu untuk berpikir abstrak. Karakteristik penting dalam tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir secara ilmiah, teoritis, berargumentasi dan menguji hipotesis yang mengutamakan kemampuan berpikir. Implikasi terhadap bahan sastra adalah: 1) menampilkan cerita ganda; 2) alur yang memiliki plot dan subplot, yang dapat membawa anak untuk memahami hubungan antar subplot; 3) menampilkan konflik dan karakter lebih kompleks (Nurgiyantoro, 2005 hlm. 53).
Berdasarkan hal tersebut populasi yang relevan untuk mendukung pernyataan tersebut adalah siswa SMP/SMA. Maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Cimahi kelas XI.
Tabel 3.2
Populasi SMA Negeri 2 Cimahi kelas XI
No. Kelas Jumlah
Siswa
Jumlah Laki-Laki
Jumlah Perempuan
1 XI A 1
2 XI A 2
3 XI A 3
(28)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
5 XI A 5
6 XI A 6
7 XI A 7 36 13 23
8 XI A 8 36 12 24
9 XI IPS
1
2. Sampel
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive
Sampling. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pertimbangan tertentu
untuk menentukan sampel .(Sugiyono, 2013 hlm. 84). Peneliti mempertimbangkan populasi yang homogen dapat diambil secara langsung berdasarkan kelasnya, tidak diacak mengambil siswa dari masing-masing kelas.
Melalui cara ini didapat dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas tersebut adalah kelas XI A 7 dan XI A 8.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian Kelas Eksperimen (XI A 8)
No Nama Siswa L/P
1 ANDHIKA YOGA LAKSANA SM L
2 ANGELA JOSEPHINE P
3 ANGGINI AZHARI SUGIARTI P
4 ANNISA NURAINI P
5 APRILIA DWIGITAMI P
6 APRILIAN WINDY ANNISA P
7 ASMI NUR AZIZAH P
8 AURYN RAMADHANY GERALDINE P
9 DINKKE MADELAINE P
(29)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
11 GHILMAN ISMAIL FIKRI L
12 HAFIZH ARSYTARI WAHYUDI P
13 HAFIZHAH SILMI P
14 HARTINISSA VANIA HENDARTO P
15 HASNA AZIZATUL ALIFAH P
16 INDIRA SAMALA P
17 LUSIANTI SURYA NINGSIH P
18 MISYELL TERIANZA HUSNA WIBOWO P
19 MUFIDAH SHEENA ANDANI PRASTINI P
20 MUHAMAD DEJAN ARGORAMADHANY L
21 MUHAMAD IQBAL AR ROCHMAN L
22 MUHAMAD RIFQI FITRIANTO L
23 NAUFAN RUSYDA FAIKAR L
24 NURUL RIZKI L
25 R. AHMAD SOLAHUDIN FAUZI L
26 RAFLI PANGESTU COKRO SUYITNO L
27 RAHMAWATY MONYCA SANDWI A. P
28 RATIH KHANSA P
29 RIZKY JULIANTO PERKASA L
30 SADDAM ALFANO PUTRA L
31 SHAFIRA CENDRA ARINI P
32 SHAFIRA FITRIANY P
33 SILKA SHAFIRA ARDHANO P
34 SYELLA EUNIKE HEDOHARI P
35 SYIFA HURIANI SIMAMORA P
36 VERONIKA SILVIA BR NAIBAHO P
Jumlah Laki-Laki 12
Jumlah Perempuan 24
TOTAL Kelas Eksperimen 36
Tabel 3.4 Kelas Kontrol (XI A 7)
No Nama Siswa L/P
1 ADITYA DWI HARTANTO L
(30)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3 ALDO KRISTANTO NUGROHO PUTRANTO L
4 ALIYA SALSABILA P
5 ANANDYA INDRASWARI P
6 ANGELICA TAMADA PUTRI P
7 ANGGITA RIZKI HANDAYU P
8 ANNISA ALMA YUNIA P
9 AULIA MADINI FAWAZ P
10 AZMIDAR RAIZALDI RAIS L
11 DIANING PERTIWI P
12 DIYAH HAYU WIJAYANTI P
13 ELVIRA DWI MARLINA P
14 ENNY YULIANI P
15 FACHRY RONALD GHIDARY L
16 FRANSISCA YUNITA NABABAN P
17 IMAM MUTTAQIN L
18 LAILA RAHMADANI LENGGANA P
19 MAS RUSHAN ICHWANDI LEGAWA L
20 MENTARI FEDHA HAPSARI P
21 MONICA SYLVIANITA P
22 MUHAMMAD HANIF ROBBANI L
23 MUHAMMAD RAMADHAN A.R.I.Z L
24 MUHAMMAD TEGAR AL FIRDAUSY L
25 MUTIARA PERTIWI P
26 NABILA INTAN NURCAHYA P
27 NELA RAFIKA MUTIARA RACHMAN P
28 NIDA NUR ARFA P
29 REGITA ALHANSA REVADIANA P
30 REGITA NUR FITRIANI P
31 RIAN APRILIAN FIRMANSYAH L
32 RIZKIANI TRI RAMDANI P
33 RIZKY RAMDANI L
34 SALSABILA DHIA'AN P
35 TIO PRAYOGO L
(31)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Jumlah Laki-laki 13
Jumlah Perempuan 23
TOTAL Kelas Kontrol 36
C. Definisi Operasional
Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan terikat. Variabel tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Media Komiknesia
Media pembelajaran pengembangan berbasis komik yang dikembangkan
dari transformasi cerita pendek berjudul “Bunga Ilalang” karya Miftahul
Fadhli dan “Tanah Bodem” karya Langgeng Prima Anggradinata. Media ini
akan digunakan sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek.
2. Pembelajaran Mengabstraksi Teks Cerpen
Kegiatan mengabstraksi teks cerpen merupakan salah satu kompetensi dasar yang ada pada kurikulum 2013. Kompetensi ini merupakan turunan dari Kompetensi Inti “mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara aktif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan”(Permendikbud, 2013).
Abstraksi cerpen sendiri merupakan kegiatan mengambil konsep-konsep yang terkandung dalam cerita pendek dan menyajikannya dalam ranah kemampuan berbahasa produktif berupa berbicara dan menulis
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen penelitian yaitu berupa pedoman judgement expert, lembar tes, Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pedoman observasi.
(32)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Judgement expert digunakan untuk menguji kelayakan media Komiknesia
untuk dijadikan sebagai media pembelajaran dalam mengabstraksi teks cerita pendek. Peneliti menggunakan aspek berupa keterbacaan, materi dan penyajian. Validator yang akan diberi instrumen ini adalah pakar dalam bidang komik, dan praktisi pendidikan. Berikut ini adalah instrumen
judgement expert yang akan diberikan pada pakar:
Tabel 3.5 Instrumen Judgement Expert
Hari/Tanggal : Nama Validator : Pakar Bidang :
1. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan kriteria penilaian!
Aspek Kriteria yang Dinilai
San gat Bai k
Ba ik
Cuk up
Kur ang Baik
Bur uk
Keterba caan
Panel Ukuran huruf Dialog box Anomakto pe
(Peniruan bunyi) Karakter gambar (bentuk wajah,
(33)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
komposisi tubuh, komposisi latar) Materi Muatan
cerita Muatan gambar Latar Tokoh Chapter/Se kuen Penyajia
n
Warna Ukuran kertas Cover/Sam pul
Tata letak/Layo ut
Kertas (Tebal, jenis)
2. Apakah media Komiknesia tersebut cocok untuk dijadikan media pembelajaran Bahasa Indonesia?
(34)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
……… Bandung,…………2014
Penilai,
2. Tes
Peneliti menggunakan tes sebagai teknik pengumpulan data. Tes yang digunakan adalah tes tertulis. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pra tes dan pasca tes. Kedua tes ini akan dilaksanakan di kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan perlakuan yang berbeda. Pra tes dilaksanakan pada awal proses pembelajaran. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mengabstraksi teks cerita pendek sebelum diberikan perlakuan. Pasca tes dilakukan setelah diberikan perlakuan.
Instrumen tes pada pra tes dan pasca tes menggunakan instrumen yang sama. Hal ini dimaksudkan agar data yang dihasilkan dapat dikomparasikan. Berikut adalah instrumen soal tes yang akan digunakan dalam penelitian ini:
Gambar 3.1. Instrumen soal tes
Penilaian yang akan digunakan untuk menilai jawaban dari tes tersebut akan dilampirkan dalam kisi-kisi instrumen soal tes. Penilaian ini menggunakan skala yang diambil dari buku teks kurikulum 2013. Instrumen jawaban tes ini akan digunakan oleh penilai sebagai kisi-kisi pedoman penilaian tes. Berikut ini adalah kisi-kisinya:
1. Tuliskan ide-ide pokok yang terdapat dalam wacana tersebut! 2. Kembangkanlah ide-ide pokok tersebut menjadi sebuah teks cerita
pendek dengan memerhatikan kriteria sebagai berikut: a. Memperhatikan aspek formal cerpen!
b. Panjang minimal 3 paragraf dengan menggunakan tanda baca yang baik dan benar!
c. Menggunakan struktur cerpen (abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, koda)!
(35)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6
Kisi-kisi Pedoman Penilaian Tes (Kemendikbud, 2013, Diadopsi dari
Teaching ESL Composition: Principles and Techniques , Hughey, Jane B,
et al)
Skor Kriteria Penilaian Komentar
ISI
27 – 30 Sangat Baik-Sempurna: menguasai topik tulisan; substantif; pengembangan teks pernyataan umum atau klasififikasi anggota /aspek yang dilaporkan secara lengkap; relevan dengan topic yang dibahas
22 – 26 Cukup-Baik: cukup menguasai permasalahan; cukup memadai; pengembangan tesis terbatas; relevan dengan topik tetapi kurang terperinci
17 – 21 Sedang-Cukup: penguasaan permasalahan terbatas;
substansi kurang;
pengembangan topik tidak memadai
13 – 16 Sangat-Kurang: tidak menguasai permasalahan; tidak
(36)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ada substansi; tidak relevan; atau tidak layak dinilai
Orientasi, Komplikasi, Resolusi
S
TRUKT
UR TEK
S
18 – 20 Sangat Baik-Sempurna: ekspresi lancar; gagasan terungkap padat; tertata dengan baik; urutan logis (pernyataan umum atau klasifikasi
anggota/aspek yang
dilaporkan); kohesif
14 – 17 Cukup-Baik: kurang lancar; kurang terorganisasi tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis tetapi tidak lengkap
10 – 13 Sedang-Cukup: tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang logis 7 – 9 Sangat-Kurang: tidak
komunikatif; tidak
terorganisasi; atau tidak layak dinilai
KO
S
AK
ATA
18 - 20 Sangat Baik-Sempurna: penguasaan kata canggih; pilihan kata dan ungkapan
(37)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
pembentukan kata; penggunaan register tepat
14 – 17 Cukup-Baik: penguasaan kata memadai; pilihan, bentuk, dan penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu
10 – 13 Sedang-Cukup: penguasaan kata terbatas; sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/
ungkapan; makna
membingungkan atau tidak jelas
7 – 9 Sangat-Kurang: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata rendah; tidak layak nilai
KA
LI
MAT
18 – 20 Sangat Baik-Sempurna: konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi)
14 – 17 Cukup-Baik: konstruksi sederhana tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi
(38)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
penggunaan bahasa (fungsi/ urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas
10 - 13 Sedang-Cukup: terjadi banyak kesalahan dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen, pelesapan; makna membingungkan atau kabur
7 – 9 Sangat-Kurang: tidak
menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak komunikatif; tidak layak dinilai
MEKA
NI
K
9 – 10 Sangat Baik-Sempurna: menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf
7 – 8 Cukup-Baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna
(39)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
4 – 6 Sedang-Cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur 1 – 3 Sangat-Kurang: tidak
menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai
3. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dam bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2013, hlm. 145). Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan teknik observasi untuk mengumpulkan data tentang kinerja guru di kelas terkait dengan praktik penggunaan media Komiknesia dengan menggunakan metode Picture and Picture dalam pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek.
Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi berperan serta dan terstruktur. Hal ini dimaksudkan agar hasil data yang didapatkan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui tingkat makna dari setiap perilaku guru yang nampak. Observasi akan dilakukan oleh dua orang pengamat kepada dua objek observasi, yaitu guru dan siswa. Observasi akan dilaksanakan pada proses pemberian perlakuan Aspek yang dinilai pada proses observasi akan disesuaikan dengan sintak pembelajaran menggunakan
(40)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
metode Picture and Picture. Untuk itu, berikut adalah kisi-kisi pedoman observasi:
Tabel 3.7 Instrumen Pedoman Observasi Guru
No. Aspek yang dinilai SB B C K SK
1. Kemampuan guru
dalam awal
pembelajaran
1. Mengondisikan siswa menuju situasi awal pembelajaran
2. Memotivasi siswa a. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
b. Melakukan apersepsi
2. Aktivitas guru dalam menyampaikan materi pokok pembelajaran 1. Menerangkan
mengenai abstraksi cerpen dan memberikan motivasi bagi siswa
(41)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. Menerangkan
mengenai ide-ide pokok yang harus diambil dari cerpen (unsur intrinsik dan ekstrinsik)
3. Menerangkan tentang mengembangkan ide-ide pokok menjadi sebuah teks cerita pendek
3. Aktivitas guru dalam melaksanakan
pembelajaran
1. Meminta siswa untuk duduk rileks dan memperhatikan guru ketika menyampaikan
materi pokok
pembelajaran
2. Menyajikan ide-ide pokok yang harus
diambil dalam
mengabstraksi teks cerita pendek (seperti unsur instrinsik: latar, tema, tokoh dsb. Juga unsur ekstrinsik: nilai social, budaya, moral)
(42)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3. Meminta siswa untuk
membaca media
Komiknesia
4. Menerangkan bahwa cerpen Indonesia dapat ditransformasikan ke dalam bentuk lain. 5. Meminta siswa untuk
menyusun jalinan cerita yang ada dalam media tersebut
6. Menunjuk siswa untuk mengambil ide-ide
pokok lalu
menyampaikannya di depan kelas
7. Meminta siswa untuk memperhatikan
temannya yang
berbicara di depan kelas mengenai ide-ide
pokok yang
ditemukannya
8. Menerangkan dan menulis ide-ide pokok yang telah ditemukan oleh siswa
9. Memberi penghargaan kepada siswa yang berani maju ke depan untuk berbicara
(43)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
mengembangkan
sendiri hasil
abstraksinya dari media Komiknesia ke dalam bentuk teks cerpen
4. Aktivitas guru dalam melakukan evaluasi 1. Memberikan penilaian
proses, berupa penilaian pada siswa yang aktif mengikuti proses pembelajaran 2. Memberikan penilaian
terhadap hasil tulisan siswa
3. Memberikan umpan
balik berupa
pertanyaan-pertanyaan mengenai ide pokok yang telah disampaikan
5. Aktivitas guru dalam menutup pembelajaran 1. Menyimpulkan proses
pembelajaran
2. Mengadakan refleksi 3. Menginformasikan
kegiatan pembelajaran selanjutnya
(44)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Untuk pedoman observasi siswa akan dijelaskan beberapa aspek yang akan dinilai oleh pengamat. Hasil observasi ini kemudian akan menjadi tolak ukur dalam keberhasilan proses pembelajaran. Berikut ini adalah tabel instrumen pedoman observasi siswa:
Tabel 3.8 Pedoman Observasi Siswa
N o
Hal Yang Diamati
S B
B C K S
K
Catatan Observe
r 1 Antusias siswa
dalam menulis cerita pendek menggunakan media
Komiknesia dengan metode
Picture and Picture:
a. Mengikuti instruksi guru dalam
pembelajaran
b. Secara tekun melaksanakan kegiatan pembelajaran
c. Mencari dan menentukan
(45)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
hal penting yang dapat mendukung kegiatan mengabstraksi cerita pendek
d. Mencatat hal-hal penting yang ditemukan
2. Inisiatif dalam mengajukan pendapat a. Keaktifan
untuk bertanya
b. Keaktifan menjawab
c. Penyanggahan terhadap sesuatu yang kurang sependapat
d. Mampu memberikan alasan atas pendapat yang diajukan
(46)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3. Kesungguhan mengerjakan tugas menulis cerita pendek a. Keseriusan
dalam menulis cerita pendek
b. Ketekuan dalam menulis cerita pendek
c. Kesesuaian cerita pendek dengan karakteristik cerita pendek
d. Kemampuan menulis cerita pendek secara sistematis
4. Memperhatika n penjelasan guru dalam pembelajaran mengabstraksi cerita pendek menggunakan media
(47)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Komiknesia dengan metode
Picture and Picture
a. Menyimak penjelasan guru dengan seksama
b. Tidak membuat kegaduhan saat guru menjelaskan
c. Mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru
d. Memahami instruksi guru mengenai metode
Picture and Picture dalam
pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek
(48)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 4. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan sebagai instrumen untuk mengukur terlaksananya sintak pembelajaran menggunakan media Komiknesia dengan metode Picture and Picture. RPP yang akan disusun sesuai dengan ketentuan yang ideal dalam penyusunan RPP 2013. RPP juga digunakan untuk skala kesesuaian penyampaian guru dalam seluruh kegiatan pembelajaran.
Tabel 3.9 RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Cimahi
Kelas/Semester : XI IPA 8 (Kelas Eksperimen)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Tema : Menemukan Solusi Atas Masalah Kewirausahaan
Pertemuan ke- : 1-2 /Treatment
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit/ 1 pertemuan
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi dan negosiasi
(49)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk bernegosiasi merundingkan masalah perburuhan, perdagangan, dan kewirausahaan
3.4 Mengevaluasi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/ drama baik secara lisan maupun tulisan
3.4.1 Mengidentifikasi struktur teks cerita pendek yang beredar di media massa 4.4 Mengabstraksi teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks,
dan ulasan/reviu film/ drama baik secara lisan maupun tulisan
4.4.1 Menemukan ide dan konsep dalam teks cerita pendek yang dibaca
4.4.2 Mengembangkan konsep abstrak menjadi teks cerita pendek berdasarkan hasil abstraksi
C.Tujuan Pembelajaran
1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa mampu menunjukkan sikap syukur
kepada Tuhan akan keberadaan Bahasa Indonesia dan menggunakanannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/ drama
2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa mampu menunjukkan sikap jujur,
disipilin, peduli dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk bernegosiasi merundingkan masalah perburuhan, perdagangan, dan kewirausahaan
3. Setelah membaca contoh teks cerita pendek yang beredar di media massa, siswa mampu menilai dan mengidentifikasi kelengkapan struktur dan gaya bahasa dalam cerita pendek
4. Setelah berlatih dan berdiskusi siswa mampu mengetahui langkah-langkah menggali gagasan dan konsep dalam teks cerita pendek yang dibaca
5. Setelah berlatih dan berdiskusi siswa mampu memahami gagasan dan konsep dalam teks cerpen ke dalam bentuk abstrak
6. Setelah berlatih siswa mampu mengembangkan konsep abstrak menjadi bentuk tulisan
berupa teks cerita pendek.
D.Materi Pembelajaran 1.Fakta
KOMIKNESIA berjudul “Bunga Ilalang” hasil adaptasi dari cerpen “Bunga Ilalang” karya Miftahul Fadhli (Jawa Pos).
Anakku, Sandy, berumur delapan tahun, tak kelihatan di antara anak-anak yang baru saja lewat di depan rumah. Di antara mereka aku bisa melihat Bagas, Sucipto, dan Adijaya berjalan beriringan. Pukul sebelas ini, anak itu seharusnya pulang bersama tiga serangkai itu. Tapi tak satu pun dari mereka yang melihat Sandy keluar sekolah. Bagas mengatakan, tiba-tiba saja dia kehilangan Sandy di halaman sekolah.
“Kami sempat menunggu Sucipto membeli gulali, Bu.” Kata Adijaya. (Jawa Pos, 6 Desember)
2. Konsep
Struktur teks cerita pendek adalah abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, komplikasi, dan koda.
Stilistika atau gaya bahasa digunakan untuk memperindah karya sastra. Selain itu juga digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang bersifat tidak langsung.
Proses abstraksi merupakan pencarian ide/konsep yang terkandung dalam cerpen. Dalam proses abstraksi peristiwa/kejadian dalam cerpen diambil konsepnya untuk diabstraksi dalam pikiran. Setelah itu hasilnya adalah mengutarakan konsep/gagasan baru tentang
(50)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
peristiwa tersebut.
Teks transformasi dari cerpen dapat dikategorikan menjadi dua bentuk utama: 1. Afirmasi 2. Negasi
2.Prinsip
Teks cerpen yang baik memiliki struktur lengkap (abstrak, orientasi, komplikasi, resolusi dan koda) namun struktur abstrak dan koda tidak selalu mutlak ada dalam teks cerita pendek
Teks transformasi dari cerpen dapat dikategorikan menjadi dua bentuk utama: 1. Afirmasi 2. Negasi
3.Prosedur
Cara menentukan gagasan dalam teks cerita pendek:
1. Mengenali karakter tokoh, latar dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita pendek 2. Mengidentifikasi gagasan pengarang yang dicerminkan melalui tokohnya.
3. Menyimpulkan gagasan sebagai konsep yang dapat dipetik Cara mengembangkan teks transformatif:
1. Mencari ide awal pengarang membangun cerpen
2. Mencari gagasan/ide tokoh dalam cerpen yang berfungsi mencari solusi atas konflik 3. Menuliskan ide baru yang dikembangkan dari gagasan awal
E. Metode Pembelajaran
1.Pendekatan : Komunikatif
2.Metode : Picture and Picture
3.Teknik : Picture and Picture
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : KOMIKNESIA, Power Point
2. Alat : LCD proyektor, Laptop
3.Sumber Belajar : Cerpen Bunga Ilalang Karya Miftahul Fadhli (Jawa Pos)
Kemdikbud, 2013. Bahasa
Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik Kelas XI
G.Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1
Kegiatan Pengalaman Belajar
A. Pendahuluan 1. Siswa menjawab sapaan guru, berdoa dan mengondisikan
siap belajar
2. Guru mengecek kehadiran siswa
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan
penjelasan tentang manfaat pembelajaran
4. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan pembelajaran
B. Inti MENGAMATI
1. Siswa membaca KOMIKNESIA berjudul “Bunga Ilalang”
yang telah disediakan oleh guru secara disiplin MENANYA
(51)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
mengidentifikasi struktur teks cerpen, aspek formal dalam cerpen, unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerpen dan gagasan/ide pengarang dalam teks cerpen tersebut dengan jujur dan displin
MENCOBA
3. Siswa menghubungkan panel-panel dalam komik sehingga
menjadi kesatuan alur yang utuh
4. Siswa memberikan alasan yang tepat terkait pemasangan
alur/panel yang telah disusun
5. Siswa saling mengonfirmasi hasil temuannya
6. Siswa mencari contoh kejadian sesuai dengan informasi yang
didapat dari teks cerpen tersebut.
7. Siswa mengidentifikasi gagasan yang terkandung dalam
cerpen tersebut
8. Siswa saling berdiskusi atas hasil temuannya dengan disiplin
dan bertanggung-jawab. MENALAR
9. Siswa menyimpulkan gagasan-gagasan dan argumentasi
dalam teks cerita pendek yang telah diperoleh secara displin dan bertanggung-jawab
MENGOMUNIKASIKAN
10. Siswa menampilkan gagasan dan argumentasinya mengenai
informasi dari KOMIKNESIA
11. Siswa mengembangkan gagasannya ke dalam cerita baru
C. Penutup 1. Siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran
2. Siswa bersama guru menyepakati tugas sebagai tindak lanjut
pembelajaran
3. Guru menyampaikan topik pada pertemuan selanjutnya
10 menit
H.Penilaian
1.Jenis/Teknik Penilaian
No. Indikator Teknik Bentuk Instrumen
1 Menunjukkan Perilaku Jujur,
Peduli, Santun dan Tanggung Jawab
Non Tes
Observasi Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
2 Mengidentifikasi struktur teks
cerita pendek yang beredar di media massa
Non-Tes
Observasi Identifikasi teks yang kalian bawa, apa itu termasuk teks eksposisi?
3. Menemukan ide dan konsep
dalam teks cerita pendek yang dibaca
Tes Uji Petik
Kerja
Tuliskan ide-ide pokok yang terdapat dalam wacana
(52)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
tersebut!
3 Mengembangkan konsep
abstrak menjadi teks cerita
pendek berdasarkan hasil
abstraksi
Tes Uji Petik
Produk
Kembangkanlah ide-ide pokok tersebut menjadi sebuah teks cerita pendek!
2. Kunci Jawaban dan Penskoran
Instrumen:
3. Contoh Instrumen Penilaian
3.1. Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
N o . Sikap Nama K et er b u k a a n K et ek u n a n b el a ja r K er a ji n a n T en gga n g ra sa K ed isi p li n a n K er ja sa m a R a m a h d en ga n tem a n H o rm a t p a d a o ra n g tu a K ej u ju ra n M en ep a ti j a n ji K ep ed u li a n T a n ggu n g ja w a b
1 Andhika Yoga
2 Angela
Josephine
3 … 4 … 5 …
Perhatikan pertanyaan berikut dengan seksama!
3. Tuliskan ide-ide pokok yang terdapat dalam wacana tersebut!
4. Kembangkanlah ide-ide pokok tersebut menjadi sebuah teks cerita
pendek dengan memerhatikan kriteria sebagai berikut:
e. Memperhatikan aspek formal cerpen!
f. Panjang minimal 3 paragraf dengan menggunakan tanda baca yang
baik dan benar!
g. Menggunakan struktur cerpen (abstrak, orientasi, komplikasi,
evaluasi, resolusi, koda)!
(53)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
6 7
Keterangan:
BT : Belum Tampak MT : Mulai Tampak MB : Mulai Berubah MK : Makin Konsisten
3.2.Lembar Pengamatan Observasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
Mata Pelajaran : ... Kelas/Program : X / Ilmu Bahasa dan Budaya
Kompetensi : ... Materi : ...
No Nama Siswa
Sikap Pribadi Sikap Ilmiah Jujur Displ Tgjwb Kritis Objek
(1) (2) (3) (4) (5) 1. 1 Andhika Yoga
2. 2 Angela Josephine 3.
4. 5. 6. 7. 8. 9.
(54)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 4. Sangat baik
3. Baik 2. cukup 1. Kurang
3.4. Lembar Penilaian Uji Petik Kerja
1. Tulislah ide-ide pokok yang terdapat dalam wacana tersebut!
Nama Siswa Aspek yang Dinilai
Skala
Selalu Sering Jarang
Tidak pernah
4 3 2 1
Andhika Yoga Laksmana SM
Memberi tanggapan Memberi masukan/saran Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Berinisiatif mengajukan diri sendiri
Aktif berpendapat dalam diskusi Memberi sanggahan
Menggunakan bahasa yang baik dan santun
Bersikap baik, sopan, dan menghargai pendapat orang lain Sadar lingkungan
Jumlah Skor Keterangan:
� �� � = ℎ
40 × 100
0-60 = rendah (C)
61-80 = sedang (B)
81-100 = tinggi (A)
(55)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Skor Kriteria Penilaian Komentar
ISI
27 – 30 Sangat Baik-Sempurna: menguasai topik tulisan; substantif; pengembangan teks pernyataan umum atau klasififikasi anggota /aspek yang dilaporkan secara lengkap; relevan dengan topic yang dibahas 22 – 26 Cukup-Baik: cukup menguasai permasalahan; cukup memadai; pengembangan tesis terbatas; relevan dengan topik tetapi kurang terperinci
17 – 21 Sedang-Cukup: penguasaan permasalahan terbatas; substansi kurang; pengembangan topik tidak memadai
13 – 16 Sangat-Kurang: tidak menguasai permasalahan; tidak ada substansi; tidak relevan; atau tidak layak dinilai
Orientasi, Komplikasi, Resolusi
S
TRUKT
UR
TEK
S
18 – 20 Sangat Baik-Sempurna: ekspresi lancar; gagasan terungkap padat; tertata dengan baik; urutan logis (pernyataan umum atau klasifikasi
(56)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
anggota/aspek yang dilaporkan); kohesif
14 – 17 Cukup-Baik: kurang lancar; kurang terorganisasi tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis tetapi tidak lengkap 10 – 13 Sedang-Cukup: tidak lancar;
gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang logis
7 – 9 Sangat-Kurang: tidak komunikatif; tidak terorganisasi; atau tidak layak dinilai
KO
S
AK
ATA
18 - 20 Sangat Baik-Sempurna: penguasaan kata canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif; menguasai pembentukan kata; penggunaan register tepat
14 – 17 Cukup-Baik: penguasaan kata memadai; pilihan, bentuk, dan penggunaan kata/ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu
10 – 13 Sedang-Cukup: penguasaan kata terbatas; sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ ungkapan; makna membingungkan atau tidak jelas
(57)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
7 – 9 Sangat-Kurang: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata rendah; tidak layak nilai
KA
LI
MAT
18 – 20 Sangat Baik-Sempurna: konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi)
14 – 17 Cukup-Baik: konstruksi sederhana tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/ urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas
10 - 13 Sedang-Cukup: terjadi banyak kesalahan dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen,
pelesapan; makna
membingungkan atau kabur 7 – 9 Sangat-Kurang: tidak menguasai
tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak komunikatif;
(58)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
tidak layak dinilai
MEKA
NI
K
9 – 10 Sangat Baik-Sempurna: menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf 7 – 8 Cukup-Baik: kadang-kadang
terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna
4 – 6 Sedang-Cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tangan
tidak jelas; makna
membingungkan atau kabur 1 – 3 Sangat-Kurang: tidak menguasai
aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai
0-60 = rendah (C)
61-80 = sedang (B)
81-100 = tinggi (A)
Cimahi, Agustus 2014
Mengetahui, Observer Penelitian
(1)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan sebuah media dan metode dalam sebuah pembelajaran. Adapun media yang dimaksud dalam penelitian adalah media Komiknesia. Peneliti ingin menguji coba media Komiknesia dalam pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek dengan menggunakan metode Picture And Picture,
Media Komiknesia adalah hasil alih wahana teks cerita pendek berjudul
“Bunga Ilalang” karya Miftahul Fadhli dan “Tanah Bodem” karya Langgeng Prima Anggradinata. Hasil alih wahana ini berupa media pembelajaran komik yang akan digunakan untuk mengukur hasil abstraksi siswa SMA Negeri 2 Cimahi kelas XI. Adapun metode pembelajaran yang digunakan adlaah metode Picture and Picture yang menggunakan media komik sebagai media pembelajarannya. Komik disusun acak sehingga siswa akan menentukan pengaluran dari hasil abstraksinya. Sehingga menghasilkan teks cerita pendek baru hasil abstraksi.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian, dapat disimpulkan hasil penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Media Komiknesia merupakan hasil alih wahana cerita pendek berjudul
“Bunga Ilalang” karya Miftahul Fadhli dan “Tanah Bodem” karya Langgeng
Prima Anggradinata yang sebelumnya telah dianalisis berdasarkan teori fiksi Stanton. Hasilnya berupa komik dengan 67 panel pada Komiknesia berjudul
“Tanah Bodem” dan 14 panel pada Komiknesia berjudul “Bunga Ilalang”
2) Pada kelas eksperimen, hasil nilai pra tes untuk pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek sebesar 64,40. Setelah diberi perlakuan sebanyak dua kali
(2)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
menggunakan media Komiknesia dengan metode Picture and Picture nilai rata-ratanya naik signifikan menjadi 78,97.
3) Pada kelas kontrol, hasil nilai pra tes untuk pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek adalah 64,20. Artinya, nilai masih dibawah KKM untuk pembelajaran kompetensi dasar mengabstraksi teks cerita pendek. Setelah diberi perlakuan sebanyak dua kali dengan menggunakan metode diskusi, terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas kontrol menjadi 73,57.
4) Berdasar hasil uji hipotesis menggunakan software SPSS diperoleh hasil dimana nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0. Nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi 0.05, sehingga H0 ditolak. Artinya, terdapat perbedaan rata-rata nilai pasca tes kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa media Komiknesia dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek menggunakan metode Picture and Picture. Hal ini juga dibuktikan dengan meningkatnya hasil rata-rata nilai siswa di SMA Negeri 2 Cimahi kelas XI yang diberi perlakuan secara signifikan.
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberi saran bagi guru dan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian serupa. Beberapa saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru yang akan mengajarkan mengabstraksi teks cerita pendek untuk SMA kelas XI dengan kurikulum 2013 dapat menggunakan media Komiknesia sebagai referensi media pembelajaran. Media ini dapat merangsang siswa untuk peka terhadap ide-ide dan konsep yang terdapat dalam cerita. Selain itu juga dengan menggunakan metode yang tepat, kegiatan pembelajaran menggunakan media Komiknesia akan menarik dan menyenangkan.
2. Media Komiknesia yang terdapat dalam penelitian ini terbatas pada penggunaannya dengan metode Picture and Picture dan keterampilan berbahasa mengabstraksi. Peneliti berharap kepada penelitian selanjutnya untuk dapat mengembangkan media Komiknesia dengan menggunakan metode lain yang lebih
(3)
168
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kreatif dan juga terhadap keterampilan berbahasa lain dalam kompetensi yang lain pula.
(4)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abrams, Meyer H. (1981). The mirror and the lamp, romantic theory and the critical tradition. Galaxy Books.
Aminnudin. (1987). Pengantar apresiasi karya sastra. Malang: Sinar Baru. Azhar, Arsyad. (1997). Media pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Bonneff, Marcel. (1998). Komik Indonesia, (terjemahan Rahayu S. Hidayat). Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia
Damono, Sapardi Djoko. (2012). Alih wahana. Penerbit Editum.
Darmawan, Hikmat. (2012). How to make comic menurut para master komik dunia. Jakarta: Plotpoint.
Esten, Mursal. (1984) Kritik sastra Indonesia. Bandung: Angkasa Raya. Fadhli, Miftahul. (2011, 18 Desember). Bunga ilalang. Jawa Pos,
Gagne, Robert M. & Leslie J. Briggs. (1975). Principles of instructional design (second edition). New York: Holt, Rinegart and Wiston Publishing.
Heinich (1982). Media dan sumber belajar untuk anak usia dini. Modul.
Huda, Miftahul. (2013). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Jacobson, Roman. (1919). Futurism. London: Belknap Press of Harvard University Press.
(5)
169
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Bahasa Indonesia: ekspresi diri dan akademik. Kemendikbud
Maryanto. (2013, 15 April). Dana kurikulum 2013 dijanjikan tepat sasaran . Kompas.
Nadilestari, Ardisa. (2014). Teknik Picture and Picture dalam pembelajaran menulis teks prosedur kompleks .(Skripsi) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Pradopo, Rachmat Djoko. (2010). Beberapa teori sastra, metode kritik, dan penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sobur, Alex. (2003). Semiotika komunikasi remaja. Bandung: Rosdakarya. Stanton, Robert J. (2012). Teori fiksi stanton. Surabaya: Pustaka Pelajar. Sternberg, Robert J. (2008). Psikologi kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjana, N, & Rivai, A. (2003). Teknologi pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumardjo, Jakob & Saini KM. (1986) Apresiasi kesusastraan. Jakarta: Gramedia. Suprijono, Agus. (2009). Cooperative learning teori dan aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tarigan, Henry G. (1984a) Prinsip-prinsip dasar sastra. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry G. (2008b). Membaca: sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.
(6)
Tono Viono, 2015
PENGGUNAAN MEDIA KOMIKNESIA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA PENDEK
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Wellek, Rene & Weren. (1989). Teori kesusastraan, (terjemahan Melani Bidianto). Jakarta: Gramedia.
Yulianeta, Suci Sundusiah & Halimah (2009) Transformasi hikayat Raja Kerang. (Jurnal) Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.