SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING
Pertemuan
:
Kegiatan
: EKSPLORASI KORAN BEKAS
Hari, tanggal :
Waktu
: 30 menit
Tempat
:
Peserta
: Kelas 7
:
Bahan
: Koran bekas
Tujuan
:
1. Memanfaatkan barang bekas, diantaranya koran
2. Bekerja sama mengembangkan ide
3. Menghargai pendapat dalam kelompok

4. Menciptakan barang bekas menjadi barang yang
bisa memberikan keindahan
5. Menghargai waktu
6. Menjalin kebersamaan dalam kelompok
7. Mematuhi norma permainan yang berlaku
8. Fair, menerima apapun hasil penilaian juri
Eksperientasi / Langkah Permainan :
1.
Masing-masing
kelompok
diberikan satu bendel kertas koran bekas
2.
Ketua
kelompok
diberikan
instruksi permainan
3.
Kelompok diberikan waktu 1
menit untuk merundingkan karyanya


19

4.

Kelompok harus membuat suatu
karya dari koran tersebut dengan alokasi waktu
hanya 20 menit
5.
Setelah selesai, masing-masing
kelompok menceritakan hasil karyanya
6.
Permainan dilaksanakan dalam
keadaan tutup mulut, bisa menggunakan kodekode yang disepakati
Evaluasi / Refleksi Nilai Bimbingan Yang Diambil :
Bimbingan Pribadi - Sosial
Permainan eksplorasi barang bekas yang
sederhana ini sangatlah mudah dilakukan oleh
semua anak. Permainan ini memanfaatkan barang
bekas bertujuan memotivasi anak untuk
mengeluarkan idenya sehingga tercipta suatu

karya yang bagus, indah dan berseni. Hal ini
menunjukkan bahwa sutu barang bekas, meskipun
hanya sebuah koran dapat bermanfaat kembali
dan diperlukan pemikiran yang mendalam untuk
membentuk barang bekas itu menjadi barang yang
berarti dalam kelompoknya. Hal ini tentunya
membutuhkan pribadi kepemimpinan yang baik
dari ketua kelompoknya untuk mengatur anak
kelompoknya mencurahkan keinginan dari
dirinya. Apabila ketua kelompok bersikap otoriter,
mungkin yang terjadi kekakuan dalam memimpin
jalannya permainan, namun bisa juga seorang
ketua sangat liberal sehingga terjadi keributan
dalam mengatur emosi anak kelompoknya.Begitu
juga seorang pemimpin bisa mengerti akan

20

dibawa kemana koran bekasnya itu, setelah terjadi
perundingan dengan anggotanya

Kelompok yang anggotanya sudah saling
mengenal, akan memudahkan jalannya
permainan. Situasi akan ramai dan
menyenangkan. Masing-masing anggota akan
leluasa mencurahkan idenya agar sama-sama
menghasilkan suatu karya yang sempurna.
Namun kejadian akan terjadi sebaliknya,
apabila para anggota belum mengenal teman
lainnya,
adanya
rasa
malu
untuk
mengungkapkan keinginannya, sehingga
mengalami kebuntuan ide. Keadaan ini
membutuhkan seorang pemimpin kelompok
yang mampu menguasai situasi kelompoknya.
Anggota kelompok diberikan hak penuh
untuk membentuk karya kelompoknya,
sehingga diperlukan kerjasama yang baik juga

komunikasi yang efektif antaranggota. Dengan
memanfaatkan waktu yang sesempit itu
menjadikan para anggota benar-benar berfikir
ektra keras demi mewujudkan hasil karyanya.
Permainan ini juga menjungjung tinggi sikap
menghargai pendapat teman, meskipun
pendapat itu dinilai kurang bagi teman
lainnya,oleh karena itu dibutuhkan kelapangan
dada satu sama lainnya.
Di dalam permainan dinanika kelompok
ini, tetap menggunakan peraturan-peraturan
yang telah ditetapkan, yaitu (1)waktu yang
disediakan hanya 20 menit, (2) tidak boleh

21

ada yang bersuara / hanya dengan kode-kode,
(3) tidak menggunakan bahan-bahan lain
seperti gunting, lem, pensil dll, jadi semua
kelompok berpegang pada norma permainan

ini.
Akhir dari kegiatan ini adalah
menceritakan maksud dan tujuan dari bentuk
karya yang dihasilkan masing-masing
kelompok dan diberikan penilaian atas
karyanya. Bagaimanapun juga hasil penilaian
dari tim juri harus diterima, ada yang kalah
dan ada yang menang, namun pada prinsipnya
adalah semua menjadi pemenang dari berbagai
segi manusia, sisi kepemimpinan, sisi
kedisiplinan, sisi sosial, sisi ambisi, sisi
toleransi dan sisi kemanusiaan lainnya.

22

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING
Pertemuan
:
Kegiatan

: MANAJEMEN WAKTU
Hari, tanggal :
Waktu
: 30 menit
Peserta
: Kelas 7
:
Bahan
: 8 bola pingpong, 1 toples, beras
secukupnya
Tujuan
:
1.
Mengatur waktu yang efektif dan efisien
dalam kegiatan sehari-hari
2.
Membuat jadwal kegiatan sehari-hari di
rumah
3.
Siswa mampu mengatur kegiatan utama

dan kegiatan selingan dalam kehidupan seharhari
Eksperientasi / Langkah Permainan :
1.
Masukan bola pingpong ke dalam toples
sebanyak 2 buah
2.
Kemudian diisi dengan butiran beras
3.
Isi lagi dengan bola pingpong kembali
4.
Teruskan sampai toples terisi penuh tanpa
ada beras yang tersisa
5.
Usahakan sebelumnya siswa melakukan
sendiri tanpa diberitahu caranya oleh guru
6.
Coba dengan cara lain, masukan beras
terlebih dahulu kemudian bola pingpong, apa

23


yang terjadi? Butiran beras tidak akan masuk
semuanya dan akan ada sisa
Evaluasi dan Refleksi :
Permainan analogi ini bisa dijelaskan sebagai
berikut : toples adalah ibarat jumlah waktu dalam
sehari yaitu 24 jam, bola pingpong adalah kegiatan
utama seperti, belajar, sekolah, les, bimbingan
belajar. Beras adalah kegiatan selingan seperti, main
ps, main komputer, ke warnet, buka internet, ekskul,
nonton tv. Apabila kita memasukan beras terlebih
dahulu lalu bola pinpong maka toples tidak akan
bisa ditutup, tapi apabila kita memasukan bola
terlebih dahulu maka toples akan bisa ditutup.
Dengan demikian dalam kegiatan sehari-hari kita
harus mengerjakan kegiatan yang utama terlebih
dahulu kemudian diisi dengan kegiatan selingan
sehingga kita dapat memanfaatkan waktu dengan
baik.


24

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING
Pertemuan
:
Kegiatan
: MELATIH KONSENTRASI
Hari, tanggal :
Waktu
: 30 menit
Tempat
:
Peserta
: Kelas 7
Bahan
:Tujuan
:
1.
Melatih daya ingat dan konsentrasi peserta

2.
Menghafal nama-nama temannya
3.
Koordinasi antara tangan dan ucapan
4.
Sebagai langkah awal perkenalan antar
siswa
Eksperientasi / Langkah Permainan :
1.
Peserta menghafal lagu ” Konsentrasi ”
2.
Peserta memetik jari kanan untuk nama
sendiri dan jari kiri untuk nama temannya
3.
Terus sampai hafal dan cepat
Evaluasi dan Refleksi :
1.
Siapa yang tidak ingat namanya sendiri ?
2.
Siapa yang tidak ingat nama temannya ?
3.
Siapa yang tidak koordinasi antara tangan
dengan ucapannya ?

25

4.

Siapa yang hanya hafal nama teman
sekelompoknya ?
5.
Siapa yang hafal seluruh nama teman
sekelasnya ?

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING
Pertemuan
:
Kegiatan
: KOMUNIKASI YANG EFETIF
Hari, tanggal :
Waktu
: 30 menit
Tempat
:
Peserta
: Kelas 7
Bahan
: Spidol, kertas / papan tulis
Tujuan
:
1.
Peserta dapat mengetahui bahwa komunikasi
akan berjalan efektif apabila antar anggota
terjalin komunikasi yang baik
2.
Peserta dapat merasakan apabila pesan tidak
jelas, maka tujuan kelompok tidak tercapai

26

3.

Peserta
saling
bekerjasama
untuk
menciptakan gambar yang baik
Eksperientasi / Langkah Permainan :
1.
Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok
2.
Semua anggota di dalam kelompok tidak
boleh berbicara
3.
Peserta 1 menggambar 1x goresan,
dilanjutkan dengan peserta 2, 3, 4 dst apabila
telah selesai, kembali ke peserta 1
Evaluasi dan Refleksi :
1.
Peserta merasakan bahwa tujuan kelompok
tidak akan tercapai apabila komunikasi tidak
efektif, dikarenakan sesama anggota kelompok
tidak boleh berbicara
2.
Peserta merasakan bahwa dalam kelompok
harus ada pemimpin
3.
Peserta merasakan bahwa dengan tidak
jelasnya pesan yang disampaikan, maka akan
tujuan tidak tercapai

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING
Pertemuan
:
Kegiatan
: JENDELA DIRI
Hari, tanggal :

27

Waktu
: 45 menit
Tempat
:
Peserta
: Kelas 7
Bahan
: Pulpen, kertas
Tujuan
:
1. Peserta mengenal siapa dirinya
2. Peserta mengenal temannya
3. Refleksi diri dan keakraban
Eksperentasi / Langkah Permainan :
1. Kelas dibagi kelompok kecil
2. Semua peserta menyiapkan kertas dan
membuat kolom
3. Masing-masing kelompok berdiskusi dan
sharing secara bergantian
1.

Makanan

yang 1. Makanan yang tidak

disukai
2. Benda yang disukai

disukai
2. Benda yang tidak

disukai
3. Hal / sesuatu yang 3. Hal / sesuatu yang
disukai
4. Pengalaman
kenangan

disukai
dan 4.
Pengalaman
yang kenangan

menyenangkan
5. Harapan / cita-cita

dan
yang

menyenangkan
5. Masa depan yang
tidak diinginkan

28

Evaluasi dan Refleksi :
1.
Apakah peserta dapat menyelami siapa
dirinya, yang mungkin selama ini terlupakan?
2.
Apakah peserta dapat mengenal temannya
dengan segala keadaannya ?
3.
Adakah peserta dapat empati dan simpati
terhadap kondisi temannya ?
4.
Apakah peserta terbuka akan dirinya dan
berbagi dengan temannya ?

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING
Pertemuan
:
Kegiatan
: MARINA MENARI
Hari, tanggal :
Waktu
: 45 menit
Tempat
:
Peserta
: Kelas 7
Bahan
:Tujuan
:
1. Koordinasi antara tangan dengan ucapan
2. Kecepatan melihat objek ( Konselor yang
memberikan tanda )
Eksperientasi / Langkah Permainan :
1. Peserta menghafal lagu ” Marina Menari ”
2. Gerakan tangan dipipi : Marina

29

3. Gerakan tangan menari : Menari
4. Gerakan tangan berdiri : Diatas
5. Gerakan tangan segitiga diatas kepala :
Menara
6. Konselor mengubah-ngubah gerakan tangan
makin lama makin cepat
Evaluasi dan Refleksi :
1. Gerakan tangan harus koordinasi dengan
ucapan / lirik lagu
2. Gerakan tangan peserta harus sama dengan
gerakan tangan Konselor
3. Adakah yang tidak koordinasi ?
4. Adakah yang gerakan tangannya sama
namun lirik berbeda ?
5. Adakah yang lirik sama namun gerakan
berbeda ?

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING
Pertemuan
Kegiatan
Hari, tanggal
Waktu
Tempat
Peserta

:
: TALI KEHIDUPAN
:
: 45 menit
:
: Kelas 7

30

Bahan
: Tali rafia
Tujuan
:
1.
Mengenal arti tali
dalam kehidupan sebagai masalah yang
dialami diri sendiri yang harus dipecahkan
dengan bantuan diri dan orang lain.
2.
Bekerjasama dengan
kelompok
3.
Bersabar diri
Eksperientasi / Langkah Permainan :
1.
Peserta dibagi dalam beberapa kelompok lalu
dibagikan tali rafia yang rumit dan bergulung.
2.
Masing-masing anggota dalam kelompok harus
menguraikan tali rafia agar menjadi lurus.
Evaluasi dan Refleksi :
1.
Adakah
kelompok
yang tali rafianya tidak terurai ?
2.
Adakah
anggota
kelompok yang masih rumit tali rafianya ?
3.
Adakah
yang
waktunya sangat cepat dalam menguraikan
tali rafianya ?

31

DOGENG
GARAM DAN TELAGA
Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak.
Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang
sedang dirundung masalah. Langkahnya gontai dan air
muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seprti
orang yang tidak bahagia.
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan
semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya
mendengarkan dengan seksama. Ia lalu mengambil
segenggam garam. Ditaburkannya garam itu ke dalam
gelas, lalu diaduknya perlahan.
„Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya,’ ujar
Pak Tua itu.
„Pahit. Pahit sekali,“ jawab sang tamu, sambil meludah
ke samping.
Pak Tua itu sedikit tersenyum. Ia lalu mengajak
tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga di dalam
hutan dekat tempat tinggalnya dan akhirnya sampailah
mereka ke tepi telaga yang tenang itu.
Pak Tua lalu kembali menaburkan segenggam garam ke
dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya

32

gelombang mengaduk-ngaduk dan tercipta riak air,
mengusik ketenangan telaga itu.
„ Coba, ambil air dari telaga ini dan minumlah „
Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua
berkata lagi,
„Bagaimana rasanya?“
Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si
anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan,
bersimpuh di samping telaga itu.
„Anak muda, dengarlah...Pahitnya kehidupan adalah
layaknya segenggam garam, tak lebih dan tidak
kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama dan
memang akan tetap sama. Tetapi, kepahitan yang kita
rasakan akan sangat tergantung dari wadah yang kita
miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan
tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan
tergantung pada hati kita. Jadi saat kamu merasakan
kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada 1 hal
yang bisa kamu lakukan. LAPANGKANLAH DADAMU
menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk
menampung setiap kepahitan itu.“
Pak Tua lalu kembali memberikan nasihat,
„Hatimu, adalah tempat kamu menampung segalanya.
Jadi jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah
laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan
itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan
kebahagiaan.“

33

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama
belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu,
kembali menyimpan „segenggam garam“ untuk anak
muda lain yang sering datang kepadanya membawa
keresahan jiwa.

34