PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMPETENSI T

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Kompetensi terhadap Motivasi Kerja dan Implikasinya terhadap Kinerja
Dosen di Unsika
Oleh
Rahmat Hasbullah

PENDAHULUAN
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang: 1) Bagaimana kepuasan kerja dosen
di Unsika, 2)
Bagaimana kompetensi dosen di Unsika, 3) Bagaimana motivasi dosen di di Unsika, 4)
Bagaimana kinerja dosen di Unsika, 5) Apakah kepuasan kerja dan kompetensi dosen secara parsial maupun
simultan berpengaruh terhadap motivasi dosen di Unsika, 6) Apakah kepuasan kerja, kompetensi dan motivasi
dosen secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap terhadap kinerja dosen di Unsika.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kepuasan Kerja dan Kompetensi
terhadap Motivasi Kerja dan Implikasinya terhadap Kinerja Dosen di Unsika.
Sedangkan manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini untuk meberikan gambaran bagi para
pengambil keputusan di Unsika tentang apa yang menjadi faktor – faktor utama yang berpengaruh terhadap
motivasi kerja dan kinerja dosen di Unsika sehingga dapat diambil suatu kebijakan yang dapat mendorong
dosen agar dapat bekinerja secara lebih maksimal.
STUDI PUSTAKA DAN KAJIAN LITERATUR
August W. Smith (2000: 31) menyatakan, bahwa kinerja adalah output derives from process . hasil
dari suatu proses yang dilakukan, yang menggambarkan keberhasilan dalam mencapai tujuan Lawler dan

Poter (1998: 50), dimana keberhasilan tersebut menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2002:67) adalah,
merupakan kberhasilan kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Keith Davis, (1964:484), mempostulatkan bahwa kinerja adalah hasi dari faktor kemampuan/
kompetensi dan motivasi seorang pegawai, dimana jika pendidikan seseorang memadai untuk jabatannya dan
terampil dalam mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, maka ia akan mudah mencapai kinerja yang
diharapkan. Oleh karenanya, karyawan perlu di tempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan pekerjaannya,
sementara motivasi merupakan sikap (attitude) mental seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja, oleh
karenanya jika seorang karyawan siap secara mental, mampu secara fisik, dan juga memahami tujuan, utama
dan target kerja yang akan dicapai, maka dia akan memiliki kemampuan untuk memanfaatkan, dan
menciptakan situasi kerja yang maksimal (berkinerja maksimal)
Dalam hubungannya dengan kepuasan motivasi menurut Bateman-Scott (2009 :144), mengacu pada
kekuatan yang memberikan energi, mengarahkan, dan mempertahankan upaya seseorang. Dengan demikian
motivasi merupakan keinginan untuk mencapai tujuan, digabungkan dengan energi untuk bekerja ke arah
tujuan itu (Ames & Ames, 1989:18). Menurut Gardner and Trembly (1994 :360), Motivasi meliputi 4 aspek,
yakni : adanya tujuan, adanya usaha, sebuah keinginan untuk mencapai tujuan, dan sikap menguntungkan
terhadap kegiatan yang bersangkuta. Sikap menguntungkan ini timbul dari perasaan kepuasan terhadap
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, sebagaimana diungkap Judge and R. Hies, 2004, bahwa
karyawan yang puas biasanya produktif, karena kepuasan kerja adalah sebuah motivator organisasi, oleh
karenanya menjadi penting bagi setiap manajer untuk memberikan perhatian khusus dalam hal peningkatan

kepuasan kerja sebagai faktor pendorong peningkatan motivasi, karena menurut Gibson, et all (2006;373),
kepuasan kerja adalah sebuah, an indi idual’s expression of personal ell-being asociated with doing the job
assigned , expressi personal individu dalam yang diasosiasikan saat mereka melakukan pekerjaan yang
ditugaskan, maupun yang diungkap Gruneberg (1979), the pleasura le e otio al state resulti g fro the
appraisal of o e’s jo as a hie i g or fa ilitati g the a hie e e t of o e’s jo alues , sebagai sebuah
perasaan emosional yang menyenangkan yang bersumber dari penilaian seseorang terhadap nilai pekerjaan
yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya maupun capaian dari hasil pekerjaannya.
Dalam hubungannya dengan kompetensi motivasi menurut McClelland dalam Djaali (2007) adalah
motivasi yang berhubungan dengan pencapaian beberapa standar kepandaian atau standar keahlian,
memperkuat pendapat Heckhausen dalam Djaali (2007), motivasi juga dapat memberikan suatu dorongan
dalam diri individu untuk selalu berusaha atau berjuang dalam meningkatkan atau memelihara

kemampuannya setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan, oleh
karenanya selain kepuasan kerja sebagaimana tercantum di atas, penting pula bagi para manajer untuk
memperhatikan faktor kompetensi bagi peningkatan motivasi kerja karyawan yang dapat berimpilikasi pada
kinerja, sebagaimana diungkap William N. Cooke dan David G. Meyer (2007), dalam studinya menyatakan,
Kapasitas kinerja (kompetensi) dikonseptualisasikan termasuk keadaan psikologis dari kompetensi seseorang
(seberapa baik tugas-tugas pekerjaan yang dilakukan) dan 'dampak' (seberapa penting tugas-tugas pekerjaan
dilakukan secara baik berdasarkan pelaksanaan pada areal kerja seseorang, yang meliputi aspek kognisi
karyawan tentang nilai dan kebutuhan untuk mempelajari keterampilan yang baru, daya tangkap terhadap

penyebaran teknologi baru, pengelolaan yang terkait proses management, dan kesempatan yang tersedia
untuk mempelajari keterampilan baru

METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini didesain melalui pendekatan kuantitatif, menurut Brenen (2007) pendekatan kuantitatif ialah
pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan
kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan
kepastian data numerik.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif asosiatif, dimana dalam penelitian ini, peneliti
berusaha menghubungkan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
3. Unit Analisis
Untuk kepentingan entry penelitian, maka yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah
seluruh Dosen di setiap Fakultas di Unsika yang berjumlah 154 orang,dengan menggunakan teknik penarikan
sampel menggunakan stratified random sampling pada jumlah sub populasi yang berbeda pada tingkat
kesalahan (e sebesar 5%) dan tingkat keyakinan 95% (+/-3%), maka didapatkan jumlah sampel sebanyak:
110 orang
Tabel 1
Data Jumlah Sampel Responden per Fakultas

Fakultas
FH

FE

FKIP

FAPERTA
FT
FIKOM
FISIP

Prodi
Ilmu Hukum
Magister manajemen
Manajemen
Akuntansi
Akuntansi
PLS
PJKR

P.Matematika
P.Bhs Inggris
Agroteknologi
Kebidanan
T. Industri
T. Mesin
T. Mesin
Teknik Informatika
Ilmu Pemerintahan
Ilmu Komunikasi

Jenjang
Prodi
S1
S2
S1
S1
D3
S1
S1

S1
S1
S1
D3
S1
S1
D3
S1
S1
S1
TOTAL POPULASI

Jmlh
Dosen
15
4
21
5
6
8

6
5
7
13
8
15
8
7
12
7
7
154

Kuota
10%
3%
14%
3%
4%
5%

4%
3%
5%
8%
5%
10%
5%
5%
8%
5%
5%
Jumlah Sampel

Sumber: hasil olahan peneliti (2012)

Jmlh
Sampel
11
3
15

4
4
6
4
4
5
9
6
11
6
5
9
5
5
110

4. Proses Pengumpulan dan Analisis Data
sumber data disusun dalam bentuk kuesioner (angket) tentang penilaian dosen terhadap Kepuasan
(X1) yang dirasakan selama ini, Kompetensi (X2), Motivasi Kerja (Y) dan Kinerja (Z) yang dirasakan selama ini,
dalam bentuk instrumen bentuk rating scale 5 point. Setiap jawaban a) tidak pernah / sangat tidak puas/

sangat tidak baik/sangat tidak setuju diberi skor 1, b) Jarang/ tidak puas/ tidak baik/ tidak setuju diberi skor 2,
c) Kadang-kadang/ cukup Puas/ cukup baik/cukup setuju diberi skor 3, d) Sering/ Puas/ baik/ setuju diberi skor
4, e) Selalu/ Sangat Puas/ Sangat Baik/Sangat Setuju diberi skor 5.
Berdasarkan kajian teori di atas kemudian dikembangkan rancangan instrumen, sebagai berikut:
Tabel 2
Rancangan Instrumen Penelitian
Variabel

Sub Variabel
1.

Faktor Intrinsik

2.

Faktor Extrinsik

Kepuasan
Kerja (X1)


1.

Motivasi
(Y)

Kinerja
Dosen
(Z)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.

Kognisi

2.

Afeksi

3.
4.
5.

Kompetensi
(X2)
2.

Indikator

1.
2.
1.Fisiologis
3.
4.
1.
2.
2.Rasa aman
3.
4.
1.
3.Sosial
2.
3.
1.
4.Penghargaan diri
2.
1.
2.
5.Aktualisasi diri
3.
4.
1.
1. Task Performance 2.
3.
2. Citizenship
1.
2.
Behavior
1.
3. Counterproductive 2.
– Behavior
3.
4.

Pekerjaan itu sendiri
Supervision(Penyelia)
Organisasi dan manajemen
Kesempatan untuk maju/ promosi
Pay (Gaji)
Co.worker (Rekan kerja)
Gaya pimpinan
nilai dan kebutuhan untuk mempelajari
keterampilan yang baru,
daya tangkap terhadap penyebaran
teknologi baru,
pengelolaan yang terkait proses
management, dan
kesempatan
yang
tersedia
untuk
mempelajari keterampilan baru
Gaji
fasilitas makan minum
Istirahat
Fleksibilitas waktu kerja
Tempat kerja
Tunjangan kesehatan
Jaminan pensiun
Tunjangan keluarga
Hubungan dengan rekan kerja dan atasan
Hubungan kerjasama kelompok
Pengakuan masyarakat
Penghargaan atas prestasi kerja
Pengakuan sebagai individu
Pendidikan dan pelatihan
Pengakuan terhadap pencapaian prestasi
Kebebasan ide
Sumbang saran
Pendidikan,
Penelitian
Pengabdian
Aspek interpersonal
Aspek organisasi
Property deviance
Production deviance
Political deviance
Personal aggression

Butir
Pertanyaan
51 s/d 62

63 s/d 69

70 s.d 84

85 s/d90

29 s/d 31

32 s/d 40

41 s/d 45
46 s/d 47

47 s/d 50

1 s/d 13
14 s/d 18

18 s/d 28

Sumber: Malayu S.P.Hasibuan (2005), Soegeng Prijodarminto (1992), Jerry Wyckoff dan Barbara C. Unel,
(1990), Wayne Mondy dan Robert M. Noe (1990),.

5. Penafsiran dan Penyimpulan Hasil Penelitian
Data yang diperoleh tidak akan memberikan makna yang berarti apabila tidak dianalisis lebih lanjut,
maka untuk keperluan menjawab pertanyaan Kepuasan (X1) yang dirasakan selama ini, Kompetensi (X2),
Motivasi Kerja (Y) dan Kinerja (Z) yang dirasakan selama ini, oleh dosen di lingkungan Unsika data yang
diperoleh dalam bentuk skor dari hasil jawaban responden, kemudian dilanjutkan dengan rekapitulasi,
tabulasi dan display data dalam bentuk tabel dan grafik, maupun dalam bentuk nasrasi untuk kemudian
diketahui keadaan umum mengenai variabel dimaksud.
Untuk menjawab pertanyaan no 5), tentang apakah kepuasan kerja dan kompetensi dosen secara
parsial maupun simultan berpengaruh terhadap motivasi dosen di Unsika, maupun 6) apakah kepuasan kerja,
kompetensi dan motivasi dosen secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap terhadap kinerja dosen
di Unsika, maka data yang diperoleh dalam bentuk skor responden terhadap setiap butir pertanyaan untuk
dengan alternatif jawaban menggunakan skala Likert 5 point, kemudian diolah dengan menggunakan teknis
analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan program LISREL 8.70.
Adapun tahapan akhir dari bagian ini kemudian diakhiri dengan pengujian hipotesis untuk ditarik
kemudian kesimpulan baik dalam bentuk skor maupun narasi, yang kemudian dilanjutkan dengan rekapitulasi,
tabulasi dan display data sehingga diketahui apakah kepuasan kerja, kompetensi dan motivasi dosen secara
parsial maupun simultan berpengaruh terhadap terhadap kinerja dosen di Unsika.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Demografi Responden
Tabel 3
Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
JENIS KELAMIN
Pria
Wanita

%

31
28%
79
Sumber : hasil penelitian (data diolah)

%
72%

Berdasarkan Tabel dan grafik mayoritas yang menjadi responden dari semua fakultas dan program
studi yang menjadi sampel dalam peneitian dan mengisi kuesionaer ini adalah wanita sejumlah 80 orang
atau 72.5% dari total sampel sebanyak 110 orang.
Tabel 4
Demografi Responden Berdasarkan Masa Kerja
LAMA MENGAJAR
Masa Kerja 0-10 TAHUN
Masa Kerja >10 TAHUN (2)

%

%
74
67%
36
33%
Sumber : hasil penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel dan grafik mayoritas responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dari
semua fakultas dan program studi, memiliki masa kerja dari 0 tahun sampai dengan 10 tehun sejumlah 75
orang atau 68.2% dari total sampel sebanyak 110 orang.
2.

Uji kalibrasi model
Uji Validitas
Tabel 5
Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja (X1)
Butir
Pertanyaan

Kepuasan 1
Kepuasan 2
Kepuasan 3

Scale
Mean if
Item
Deleted
80.99
81.04
80.57

Scale
Corrected ItemVariance if
Total
Item Deleted
Correlation
94.59
95.62
100.79

0.60
0.45
0.26

Squared
Multiple
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

df=1102=108
r=0.05

0.54
0.45
0.34

0.90
0.91
0.91

0.19
0.19
0.19

Ket
Valid
Valid
Valid

Reliable
Reliable
Reliable

Butir
Pertanyaan
Kepuasan 4
Kepuasan 5
Kepuasan 6
Kepuasan 7
Kepuasan 8
Kepuasan 9
Kepuasan 10
Kepuasan 11
Kepuasan 12
Kepuasan 13
Kepuasan 14
Kepuasan 15
Kepuasan 16
Kepuasan 17
Kepuasan 18
Kepuasan 19
Kepuasan 20

Scale
Mean if
Item
Deleted
80.74
80.63
80.77
80.73
80.97
80.84
80.86
80.99
80.94
80.96
80.96
80.98
81.16
80.80
81.08
80.78
80.90

Scale
Corrected ItemVariance if
Total
Item Deleted
Correlation
98.65
99.87
96.80
96.30
94.06
98.70
96.54
93.36
94.51
93.35
91.53
93.03
89.99
94.24
89.64
96.66
98.30

0.42
0.36
0.52
0.55
0.64
0.36
0.52
0.66
0.60
0.66
0.71
0.65
0.67
0.68
0.72
0.50
0.41

Squared
Multiple
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

df=1102=108
r=0.05

0.67
0.67
0.56
0.51
0.49
0.42
0.57
0.55
0.55
0.53
0.66
0.52
0.75
0.66
0.71
0.52
0.46

0.91
0.91
0.91
0.90
0.90
0.91
0.91
0.90
0.90
0.90
0.90
0.90
0.90
0.90
0.90
0.91
0.91

0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19

Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable

Sumber : hasil penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas, nilai validitas semua item pertanyaan mempunyai koefisien korelasi lebih
besar dari pada r tabel yaitu 0,19 yang berarti semua item pertanyaan kuisioner untuk variabel kepuasan kerja
tersebut valid dan reliable.
Tabel 6
Uji Validitas Variabel Kompetensi (X2)

Butir Pertanyaan
Kompetensi 1
Kompetensi 2
Kompetensi 3
Kompetensi 4
Kompetensi 5
Kompetensi 6
Kompetensi 7
Kompetensi 8
Kompetensi 9
Kompetensi 10
Kompetensi 11
Kompetensi 12
Kompetensi 13
Kompetensi 14
Kompetensi 15
Kompetensi 16
Kompetensi 17
Kompetensi 18
Kompetensi 19
Kompetensi 20
Kompetensi 21

Scale
Mean if
Item
Deleted
74.50
74.54
74.47
74.45
74.63
74.58
74.47
74.48
74.51
74.45
74.59
74.38
74.56
74.43
74.45
74.39
74.57
74.47
74.48
74.54
74.53

Scale
Variance if
Item
Deleted
189.28
187.42
186.24
187.91
193.09
190.08
186.91
188.96
185.63
187.77
188.00
186.86
186.85
190.88
188.43
191.04
188.56
188.86
189.73
188.38
186.61

Corrected
Item-Total
Correlation

Squared
Multiple
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

df=1102=108
r=0.05

.68
.73
.77
.75
.73
.71
.77
.73
.79
.79
.78
.78
.78
.71
.75
.72
.77
.74
.73
.78
.77

.63
.78
.79
.69
.58
.70
.73
.70
.68
.72
.75
.76
.78
.62
.82
.74
.70
.70
.70
.75
.79

.97
.97
.97
.97
.97
.97
.97
.97
.96
.96
.97
.97
.97
.97
.97
.97
.97
.97
.97
.97
.97

0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19
0.19

Ket
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable

Sumber : hasil penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas, nilai validitas semua item pertanyaan mempunyai koefisien korelasi lebih
besar dari pada r tabel yaitu 0,19 yang berarti semua item pertanyaan kuisioner untuk variabel kompetensi
tersebut valid dan reliable.
Tabel 7
Uji Validitas Variabel Motivasi (Y)

Scale Mean
if Item
Deleted

Scale
Variance if
Item Deleted

Corrected
Item-Total
Correlation

Squared
Multiple
Correlation

Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted

df=1102=108
r=0.05

Motivasi 1

84.0227

122.267

.468

.575

.925

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 2

83.8935

127.412

.326

.476

.927

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 3

83.8158

125.493

.443

.401

.925

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 4

83.7254

125.292

.519

.465

.923

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 5

83.8529

123.549

.514

.626

.923

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 6

83.8625

119.341

.680

.643

.920

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 7

84.0565

123.107

.503

.536

.924

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 8

83.8720

120.349

.718

.674

.919

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 9

83.8841

123.034

.573

.481

.922

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 10

83.7919

121.737

.651

.551

.921

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 11

83.8329

121.468

.636

.518

.921

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 12

83.9545

122.687

.550

.522

.923

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 13

83.8352

123.971

.561

.551

.922

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 14

83.8745

118.992

.698

.696

.920

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 15

83.8840

118.229

.731

.651

.919

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 16

83.9096

116.196

.710

.631

.919

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 17

83.8568

122.207

.604

.528

.922

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 18

83.9460

117.814

.725

.712

.919

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 19

83.6758

120.753

.715

.641

.920

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 20

83.9258

124.375

.537

.512

.923

0.19

Valid

Reliable

Motivasi 21

83.6565

126.789

.434

.303

.925

0.19

Valid

Reliable

Butir
Pertanyaan

Ket

Sumber : hasil penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas, nilai validitas semua item pertanyaan mempunyai koefisien korelasi lebih
besar dari pada r tabel yaitu 0,19 yang berarti semua item pertanyaan kuisioner untuk variabel motivasi
tersebut valid dan reliable.
Tabel 8
Uji Validitas Variabel Kinerja Dosen (Z)
Scale
Mean if
Item
Deleted

Scale
Variance if
Item
Deleted

Corrected
Item-Total
Correlation

Squared
Multiple
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

df=1102=108
r=0.05

Kinerja 1

108.77

99.54

0.43

0.61

0.83

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 2

109.22

100.05

0.41

0.56

0.83

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 3

108.49

110.82

-0.22

0.39

0.85

0.19

Tidak Valid

-

Kinerja 4

108.69

100.48

0.42

0.58

0.83

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 5

108.88

102.87

0.33

0.41

0.84

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 6

108.59

105.90

0.08

0.36

0.84

0.19

Tidak Valid

-

Kinerja 7

108.60

102.84

0.30

0.53

0.84

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 8

108.50

102.38

0.29

0.52

0.84

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 9

108.90

102.61

0.25

0.48

0.84

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 10

108.96

97.92

0.50

0.65

0.83

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 11

109.02

97.79

0.47

0.60

0.83

0.19

Valid

Reliable

Butir
Pertanyaan

Ket

Scale
Mean if
Item
Deleted

Scale
Variance if
Item
Deleted

Corrected
Item-Total
Correlation

Squared
Multiple
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

df=1102=108
r=0.05

Kinerja 12

108.91

101.90

0.31

0.41

0.84

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 13

108.84

100.41

0.42

0.47

0.83

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 14

108.89

97.92

0.55

0.71

0.83

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 15

108.84

103.00

0.26

0.44

0.84

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 16

108.75

94.92

0.60

0.67

0.83

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 17

108.51

100.33

0.39

0.60

0.83

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 18

108.56

96.56

0.54

0.71

0.83

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 19

108.62

99.52

0.30

0.70

0.84

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 20

108.42

98.60

0.47

0.60

0.83

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 21

108.58

94.94

0.61

0.65

0.82

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 22

108.26

103.99

0.21

0.41

0.84

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 23

108.15

102.25

0.33

0.62

0.84

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 24

108.18

103.13

0.29

0.62

0.84

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 25

108.16

103.63

0.25

0.53

0.84

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 26

108.28

101.62

0.39

0.42

0.83

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 27

108.39

100.28

0.37

0.65

0.83

0.19

Valid

Reliable

Kinerja 28

108.43

97.55

0.51

0.53

0.83

0.19

Valid

Reliable

Butir
Pertanyaan

Ket

Sumber : hasil penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas, nilai validitas 2 item pertanyaan mempunyai koefisien korelasi lebih kecil
dari pada r tabel yaitu 0,19 yang berarti ada 26 item pertanyaan kuisioner untuk variabel kinerja dosen
tersebut valid dan reliable.
Uji Reliabilitas
Tabel 9
Uji Reliabilitas
Variabel
Kepuasan Kerja (X1)
Kompetensi (X2)
Motivasi (Y)
Kinerja Dosen (Z)
Sumber : hasil penelitian (data diolah)

R Hitung
0,900
0,968
0,927
0,860

R Kritis
0,7

Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

Dari tabel uji reliabilitas menunjukan bahwa seluruh variabel penelitian dinyatakan reliabel.
3.

Uji Normalitas Data
Tabel 10
Uji Normalitas Data Kolmogorov-Smirnov Test

Sumber: hasil penelitian (data diolah)

Dari tabel uji normalitas di atas terlihat bahwa semua variabel yang diukur berdistribusi normal
(Asymp Sig(2-tailed 0.05

4.

Uji Multikolinieritas
Tabel 11
Uji Multikolinieritas

Sumber: hasil penelitian (data diolah)
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai VIF semua variabel bebas dalam penelitian ini lebih kecil
dari 10 sedangkan nilai toleransi semua variabel bebas lebih dari 10 % yang berarti tidak terjadi korelasi
antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 90%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat gejala multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi.

5.

Uji Heterokedastisitas
Tabel 12
Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan output di atas diketahui bahwa nilai signifikasi variabel Kepuasan Kerja (X1) terhadap
Motivasi (Y) sebesar 0,66 lebih besar dari 0,05, maupun Kompetensi (X2) terhadap Motivasi (Y) sebesar
0,269 lebih besar dari 0,05, artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada Kepuasan Kerja (X1) maupun
Kompetensi (X2) terhadap variabel Motivasi (Y).
Begitupun dengan nilai signifikasi variabel Kepuasan Kerja (X1) terhadap Kinerja (Z) sebesar 0.393,
variabel kompetensi (X2) terhadap Kinerja (Z) sebesar 0.319 maupun motivasi (Y) terhadap Kinerja (Z)
sebesar 0.20 lebih besar dari 0,05, artinya tidak terjadi heterokedastisitas baik pada variabel Kepuasan
Kerja (X1). kompetensi (X2), maupun motivasi (Y).
6.

Uji Method of Succesive Interval (MSI)

Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu data ordinal yang diperoleh dari hasil kuesioner
ditransformasikan menjadi data interval melalui Uji Intervalidasi Data. Mentransformasikan data ordinal
menjadi data interval gunanya untuk memenuhi syarat analisis parametrik yang mana data setidaktidaknya berskala interval. Maka data ordinal tersebut harus ditransformasikan menjadi data interval
dengan menggunakan program penghitungan Method of Succesive Interval (MSI). Nilai skala inilah yang
disebut skala interval dan dapat digunakan dalam perhitungan analisis regresi. (adapun data interval
dimaksud tersaji di dalam lampiran).
Tabel 13
Uji MSI
Frekuensi
Proporsi
Proporsi Kumulatif
zi
Densitas
Nilai Skala
Transformasi
Frekuensi
Proporsi
Proporsi Kumulatif
zi
Densitas
Nilai Skala
Transformasi

30
0.00
0.00
(2.74)
0.0092
(3.05)
1.00
30
0.00
0.00
(2.74)
0.0092
(3.05)
1.00

197
0.02
0.02
(2.00)
0.0543
(2.27)
1.78
197
0.02
0.02
(2.00)
0.0543
(2.27)
1.78

1311
0.13
0.16
(1.01)
0.2386
(1.39)
2.65
1311
0.13
0.16
(1.01)
0.2386
(1.39)
2.65

4450
0.45
0.60
0.27
0.3851
(0.33)
3.72
4450
0.45
0.60
0.27
0.3851
(0.33)
3.72

3912
0.40
1.00

0.97
5.02
3912
0.40
1.00

9900

9900

0.97
5.02

Sumber : hasil penelitian (data diolah)

Pembahasan Deskriptif
1.

Kepuasan Kerja Dosen di Unsika
Untuk menjawab pertanyaan penelitian nomor 1 tentang bagaimana Kepuasan Kerja Dosen di Unsika,
didapatkan hasil sebagai berikut:

Sumber : hasil penelitian (data diolah)
Gambar 1
Grafik Kepuasan Kerja Dosen Tiap Fakultas di Unsika

Dengan merujuk pada tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa Rerata Kepuasan Kerja dosen di
Unsika merasa puas dengan rerata skor sebesar 4.45, sementara berdasarkan rerata per fakultas di
dominasi oleh dosen FT dengan rerata skor kepuasan kerja sebesar 4.61, sementara rerata skor kepuasan
kerja terendah pada dosen FEB dengan 4.02. Sementara berdasarkan dimensi rerata skor kepuasan kerja
dosen di Unsika lebih dikarenakan dimensi Instrinstik kepuasan dengan rerata skor sebesar 4.48 dibanding
dimensi Ekstrinstik yang hanya mendapatkan rerata skor sebesar 4.41
2.

Kompetensi Dosen di Unsika
Untuk menjawab pertanyaan penelitian nomor 2 tentang bagaimana Kompetensi Dosen di Unsika,
didapatkan hasil sebagai berikut:

Sumber : hasil penelitian (data diolah)
Gambar 2
Grafik Kompetensi Dosen Tiap Fakultas di Unsika
Dengan merujuk pada tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa Rerata Kompetensi dosen di
Unsika adalah baik dengan rerata skor sebesar 4.06, sementara berdasarkan rerata per fakultas di
dominasi oleh dosen FH dengan rerata skor kompetensi sebesar 4.45, sementara rerata skor kompetensi
terendah pada dosen FEB dengan 3.60. Sementara berdasarkan dimensi rerata skor kompetensi dosen di
Unsika lebih dikarenakan dimensi Afeksi dengan rerata skor sebesar 4.07 dibanding dimensi Kognisi yang
hanya mendapatkan rerata skor sebesar 4.05
3.

Motivasi Dosen di Unsika
Untuk menjawab pertanyaan penelitian nomor 3 tentang bagaimana Motivasi Dosen di Unsika,
didapatkan hasil sebagai berikut:

Sumber : hasil penelitian (data diolah)
Gambar 3

Grafik Motivasi Dosen Tiap Fakultas di Unsika
Dengan merujuk pada tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa Rerata Motivasi dosen di Unsika
adalah memiliki motivasi yang baik dengan rerata skor sebesar 4.47, sementara berdasarkan rerata per
fakultas di dominasi oleh dosen FISIP dengan rerata skor Motivasi sebesar 4.65, sementara rerata skor
Motivasi terendah pada dosen FEB dengan 3.95. Sementara berdasarkan dimensi rerata skor Motivasi
dosen di Unsika lebih dikarenakan dimensi Penghargaan Diri dengan rerata skor sebesar 4.49 dibanding
dimensi Rasa Aman yang hanya mendapatkan rerata skor sebesar 4.34
4.

Kinerja Dosen di Unsika
Untuk menjawab pertanyaan penelitian nomor 4 tentang bagaimana Kinerja Dosen di Unsika,
didapatkan hasil sebagai berikut:

Sumber : hasil penelitian (data diolah)
Gambar 4
Grafik Kinerja Dosen Tiap Fakultas di Unsika
Dengan merujuk pada tabel dan grafik di atas menunjukkan bahwa Rerata Kinerja dosen di Unsika
adalah memiliki Kinerja yang baik dengan rerata skor sebesar 4.45, sementara berdasarkan rerata per
fakultas di dominasi oleh dosen FASILKOM dengan rerata skor Kinerja sebesar 4.39, sementara rerata
skor Kinerja terendah pada dosen FEB dengan 3.77. Sementara berdasarkan dimensi rerata skor Kinerja
dosen di Unsika lebih dikarenakan lebih karena MINIMNYA PERILAKU yang masuk dalam kategori
dimensi COUNTER PRODUCTIVE BEHAVIOR, hal tersebut ditunjukkan dengan rerata skor tertinggi
dibanding dimensi lainnya sebesar 4.18 dibanding dimensi Task Performance yang hanya mendapatkan
rerata skor sebesar 4.11

Pembahasan Verifikatif
1. Merumuskan Model
Setelah masalah penelitian berhasil dirumuskan, kemudian dengan basis kerangka teoritis tertentu
dan kajian hasil penelitian yang relevan dikemukakan kerangka pemikiran dan selanjutnya diajukan
hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian inilah sebagai model yang diusulkan untuk dikonfirmasikan
secara empiris melalui penggunaan metode analisis SEM. Sekali lagi, SEM tidak dimaksudkan untuk
menghasilkan model, tetapi mengkonfirmasikan model (model pengukuran dan model struktural) yang
berhasil dirumuskan berdasarkan kajian teoritis tertentu dan kajian hasil-hasil penelitian yang relevan.
2.

Analisis Pemodelan Persamaan Struktur (SEM)
A. Spesifikasi Model Pengukuran
1. Spesifikasi Model Perngukuran Kepuasan Kerja
Variabel Kepuasan Kerja akan diukur melalui variabel-variabel teramati. Variabel ini pun memiliki
format First dan Second Order Confirmatory Factor Analisys, dimana variable laten atau konstruk ini
dibangun oleh dua subkonstruk, yaitu Instrinstik dan Ekstrinstik. Diagram lintasan dari model pengukuran
ini dapat dilihat pada Gambar berikut

Sumber : hasil penelitian (data diolah)
Gambar 5
Model First Order dan Second Order Kepuasan Kerja
Keterangan :
1 = Kepuasan (s), X1 = Dimensi Instrisk, X2 = Dimensi Ekstinstik
S51-S57= Manifest Instrisk S58-S69= Manifest Ekstinstik
2. Spesifikasi Model Perngukuran Kompetensi
Variabel kompetensi akan diukur melalui variabel-variabel teramati. Variabel ini pun memiliki format
First dan Second Order Confirmatory Factor Analisys, dimana variable laten atau konstruk ini dibangun
oleh dua subkonstruk, yaitu kognisi, dan afeksi. Diagram lintasan dari model pengukuran ini dapat dilihat
pada Gambar di bawah ini.

Sumber : hasil penelitian (data diolah)
Gambar 6
Model First Order dan Second Order Kompetensi
Keterangan :
1 = Kompetensi (C)
X1 = Dimensi Kognisi
3.

X2 = Dimensi Afeksi
C70-C74= Manifest Kognisi

C75-C90= Manifest Afeksi

Spesifikasi Model Pengukuran Motivasi
Variabel motivasi diukur melalui variabel-variabel teramati. Variabel ini pun memiliki format First
dan Second Order Confirmatory Factor Analisys, dimana variable laten atau konstruk ini dibangun oleh

lima subkonstruk, yaitu fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Diagram lintasan
dari model pengukuran ini dapat dilihat pada Gambar berikut:

Sumber : hasil penelitian (data diolah)
Gambar 7
Model First Order dan Second Order Motivasi
Keterangan :
1 = Motivasi (M), Y1 = Dimensi Fisiologis, Y2 = Dimensi Rasa Aman, Y3 = Dimensi Sosial, Y4
=Dimensi Penghargaan Diri , Y5 = Dimensi Aktualisasi Diri, M29-M32, M39 dan M46 =
Manifest Fisiologis M33-M36= Manifest Rasa Aman M40-M44, M37 = Manifest Sosial M38, M45, M47
= Manifest Penghargaan Diri M33-M36= Manifest Rasa Aman, M48-M50= Manifest Aktualisasi Diri

4.

Spesifikasi Model Pengukuran Kinerja
Variabel kinerja akan diukur melalui format First dan Second Order Confirmatory Factor Analisys,
dimana variable laten atau konstruk ini dibangun oleh tiga subkonstruk, yaitu task performance,
Citizenship behavior, dan counter productive behavior. Diagram lintasan dari model pengukuran ini dapat
dilihat pada Gambar berikut:

Sumber : hasil penelitian (data diolah)
Gambar 8
Model First Order dan Second Order Kinerja
Keterangan :
2 = Kinerja (K), Y6 = Dimensi Task Performance, Y7 = Dimensi Citizenship Behavior
Y8 = Dimensi Counter Productive Behavior, K1-K17= Manifest Task Performance

K14-K18= Manifest Citizenship Behavior, K19-K28= Manifest Counter Productive Behavior
B. Spesifikasi Model Struktural
Model Struktural penelitian ini ditunjukkan seperti pada Gambar berikut

0.93

0.53

Sumber : hasil penelitian (data diolah)
Gambar 9
Model Struktural
Keterangan:
X1 (1)= Kepuasan Kerja, X2 (2)= Kompetensi, Y (1)= Motivasi, Z (2) = Kinerja (K),
12= Korelasi antara Kepuasan Kerja dengan Kompetensi = 0.49
11 = Koefisien jalur (standardized coefficient) dari Kepuasan Kerja terhadap Motivasi = 0.97
12 = Koefisien jalur (standardized coefficient) dari Kompetensi terhadap Motivasi = 0.01
21 = Koefisien jalur (standardized coefficient) dari Kepuasan Kerja terhadap kinerja = 0.93
21 = Koefisien jalur (standardized coefficient) dari Kompetensi terhadap kinerja = 0.53
β21 = Koefisien jalur (standardized coefficient) dari Motivasi terhadap kinerja = 0.91
ζ1 = Faktor lain yang mempengaruhi Motivasi selain Kepuasan Kerja dan Kompetensi = 0.06
ζ2 = Faktor lain yang mempengaruhi kinerja selain Motivasi selain Kepuasan Kerja dan Kompetensi =
0.17
C. Merumuskan Persamaan Pengukuran dan Struktural
Setelah diagram jalur lengkap berhasil dibuat, maka langkah selanjutnya adalah mengkonversi
diagram jalur ke dalam bentuk persamaan, yaitu pengukuran untuk variabel laten eksogen, persamaan
pengukuran untuk variabel laten endogen, dan persamaan struktural. Adapun cara merumuskan ketiga
persamaan tersebut digunakan pedoman sebagai berikut:
1. Persamaan Model Pengukuran
Variabel manifes eksogen
= fungsi dari variabel laten eksogen + error
Variabel manifes endogen
= fungsi dari variabel laten endogen + error
2. Persamaan Model Struktural
Variabel laten endogen = fungsi dari variabel laten eksogen + variabel laten endogen lainnya + error
Berpegang pada pedoman tersebut, serta konvensi sebagaimana dikemukakan di atas dapat dikemukakan
tiga persamaan umum dalam SEM, sebagai berikut:
1. Persamaan Model Pengukuran Variabel Laten Eksogen, disebut X-Measurement Relationships atau Xmodel dinyatakan sebagai:
Xp = (x) pm m + p; Asumsi: p dengan m tidak berkorelasi.Persamaan pengukuran variabel laten
eksogen untuk model pengukuran kepuasan, kompetensi seperti dalam gambar diatas, yaitu; 1, dan
2 dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Persamaan pengukuran variabel laten eksogen 1 adalah:
(1) X1 = (x)111 + 1

b.

2.

Persamaan model pengukuran variabel laten endogen disebut Y-Measurement Relationship atau Ymodel dinyatakan sebagai berikut:
Yp = (y) qn n + q; Asumsi: q dengan n tidak berkorelasi.
persamaan pengukuran untuk variabel laten endogen untuk model motivasi dan kinerja pada gambar
di atas, yaitu 1 dan 2 dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Persamaan pengukuran variabel laten endogen 1:
(1) Y1 = (y)1.11 + 1
(2) Y2 = (y)2.11 + 2
(3) Y3 = (y)3.11 + 3
(4) Y4 = (y)4.11 + 4
(5) Y5 = (y)5.11 + 5
b.

3.

(2) X2 = (x)211 + 2
Persamaan pengukuran variabel laten eksogen 2 adalah:
(3) X3 = (x)322 + 4
(4) X4 = (x)422 + 5

Persamaan pengukuran variabel laten endogen 2:
(3) Y6 = (y)6.22 + 6
(4) Y7 = (y)7.22 + 7
(5) Y8 = (y)8.22 + 8

Persamaan Model Struktural antarvariabel laten disebut sebagai structural model dinyatakan
sebagai:
n = mmm + nnn+ n; Asumsi: n dengan m dan n tidak berkorelasi
Sehingga persamaan model struktural sebagaimana diragakan gambar di atas dapat dinyatakan
sebagai berikut:
a.
1
= 111 + 122 + 1
1(Y)
= 0.971 - 0.022 + 0.07(1)
b.
2
= 211 + 211 + 222 + 2
2(Z)
= 0.91 + 0.921 + 0.522 + 0.21(2)

D. Memilih Data Input dan Estimasi Model
Dalam penelitian ini data input yang dianalisis adalah berupa matriks kovarians katena data yang
menjadi data input adalah data ordinal dari hasil jawaban kuesioner responden
E. Identifikasi Model
Identifikasi model berhubungan dengan pertanyaan apakah model yang diusulkan dapat
menghasilkan estimasi yang bersifat unik (tunggal) atau tidak. Syarat bahwa suatu model dimungkinkan
dapat menghasilkan estimasi yang bersifat unik adalah model tersebut bersifat just-indentified atau
overindentified. Suatu model dikatakan just-indentified apabila model tersebut memiliki derajat bebas
sama dengan nol, dan dikatakan overindentified apabila derajat bebasnya lebih besar dari nol. Dalam
konteks ini, derajat bebas didefinisikan sebagai berikut:

1
df  (p  q)(p  q  1)  t
2

di mana: (p+q) adalah jumlah variabel manifes yang dianalisis dan t adalah jumlah keseluruhan parameter
yang diestimasi.
Berdasarkan hasil olah data menggunakan program Lisrel 8.70 maka degree of fredom adalah
sebesar 3648 atau derajat bebas lebih besar dari nol (df>0) artinya data bersifat over identified,
sehingga data dapat dilanjutkan ke tahapan selanjutnya.
F. Uji Kecocokan Model

1.

Uji Koefisien Model Pengukuran (GOF)
Tabel 14
Ringkasan Hasil Uji Kesesuaian Model Setelah di Respesifikasi
Ukuran GOF
Chi-Square
RMSEA
NFI

Estimasi
0,000
0,084
0,83

Hasil Uji
Model tidak fit p 0,05
model tidak fit RM“EA 0,0
Model reasonable (0, 0 < NFI
0,80)
Model fit (0,90 3.84 F tabel,
dengan nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0.91 atau 91% dan error 0.09, dengan persamaan sub
struktur Motivasi = 0.96*Kepuasan + 0.45*Kompetensi, R2 = 0.91, maka secara bersama sama Kepuasan
dan Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi dosen di lingkungan Unsika
7. Karena secara bersama sama dapat dilihat dari nilai Fhitung pada persamaan struktur di atas yaitu sebesar
5.86>3.84 Ftabel, dengan nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0.87 atau 87% dan error 0.13, maka
didapatkan: persamaan struktur: Kinerja = 0.90* Kepuasan + 0.11*Kompetensi + 0.03*Motivasi, R 2 = 0.87,
maka secara bersama sama Kepuasan, Kompetensi dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja dosen di lingkungan Unsika
Saran
1. Pe i gkata
oti asi dose teruta a pada aspek Pe ghargaa da pe gakua
asyarakat terhadap
tugas da fu gsi seora g dose dapat dilakuka
elalui pe i gkata atau per aika kepuasa kerja para
dosen dengan cara memfasilitasi dosen dengan adil untuk dapat meningkatkan kemampuannya melalui
pelatihan dan studi lanjut
2. Pe i gkata
oti asi dose teruta a pada aspek Pe ghargaa da pe gakua
asyarakat terhadap
tugas da fu gsi seora g dose dapat dilakukan melalui peningkatan atau perbaikan kepuasan kerja para
dosen dengan cara memfasilitasi dosen dengan adil untuk dapat meningkatkan kemampuannya melalui
pelatihan dan studi lanjut

3.
4.

5.

6.

7.

Pe i gkata ki erja dose teruta a pada aspek Pelaksa aa tugas da ta ggu gka a pekerjaa
dapat dilakukan melalui peningkatan kemampuan menyusun bahan belajar.
Pe i gkata
oti asi dose teruta a pada aspek Pe ghargaa da pe gakua
asyarakat terhadap
tugas da fu gsi seora g dose dapat dilakukan melalui peningkatan atau perbaikan kompetensi dosen
khususnya pada faktor kemampuan merancang aktivitas yang sesuai dengan keluaran pembelajaran
pe i gkata ki erja dose teruta a pada aspek pelaksa aa tugas da ta ggu gka a dapat dilakukan
melalui peningkatan atau perbaikan motivasi para dosen khususnya pada aspek Penghargaan dan
pengakuan masyarakat terhadap tugas dan fungsi seorang dosen
Peningkatan motivasi dosen, dapat dilihat dari pengaruh langsung kepuasan terhadap motivasi dimana
kepuasan memberikan pengaruh langsung lebih besar terhadap motivasi, yaitu 0.96 jauh lebih besar
dibandingkan motivasi yang hanya sebesar 0.45, artinya