IMAN KEPADA KITAB KITAB ALLAH DAN DAMPAK

IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH DAN
DAMPAK POSITIFNYA DALAM KEHIDUPAN
MANUSIA
Makalah Ini Ditulis Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akidah
Akhlak.

Kelompok 3 : 1. Abdullah Rasyid

(J71217103)

2. Moch Yunggar Ari Prakoso(J71217131)

Dosen Pembimbing
Dr. H. M. Sjaroni, M.Ag
B11024

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA
2018-2019
KATA PENGANTAR


1

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya
yang diberikan kepada penyusun sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik. Taklupa, penulis ucapkan terima kasih atas dukungan rekan-rekan semua.
Makalah ini disusun untuk membantu di dalam mengetahui studi akidah akhlak
yang secara khusus menjelaskan tentang “Iman Kepada Kitab-Kitab Allah dan
Dampak Positifnya dalam Kehidupan Manusia”.
Setelah mempelajari makalah ini, anda akan mengetahui tentang iman kepada
kitab-kitab Allah dan dampak positifnya dalam kehidupan manusia. Akhir kata
kami mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang senantiasa
mendukung, memberikan kritik dan sarannya yang bisa memperbaiki makalah ini
menjadi lebih baik.

Surabaya, 7 Maret 2018
Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….2

2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………3
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………...….4
1.1 Latar Belakang………………………………………………………...4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….….5
1.3 Tujuan………………………………………………………………....5
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………..6
2.1 Iman kepada kitab-kitab Allah……………………………………...…6
2.2 Sejarah kitab-kitab Allah…………………………………..…………..8
2.2.1 Sejarah kitab Taurat…………………………………..……………...8
2.2.2 Sejarah kitab zabur………………………………..…………………9
2.2.3 Sejarah kitab injil……………………………….……………………9
2.2.4 Sejarah kitab Al-Qur’an……………………………………..……..10
2.3 Manfaat Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah………………………...11
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………………..12
3.1 Kesimpulan……………………………………………………….......12

3.2 Saran………………………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………13

BAB I
PENDAHULUAN

3

1.1 Latar Belakang
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Adalah mengakui, mempercayai dan
meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan
Rasul-Nya yang berisi ajaran Allah SWT. Untuk di sampaikan kepada
umatnya masing-masing. Mengimani kitab Allah SWT, wajib hukumnya.
Mengingkari salah satu kitab Allah SWT sama saja mengingkari seluruh
kitab-kitab Allah SWT dan mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan
mengingkari Allah SWT sendiri. Iman kepada kitab-kitab suci dalam
islam, merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dengan iman kepada
Allah Yang Maha Esa, Malaikat dan Rasul.1
Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya
serta kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Alquran juga dalam Hadits. Selain dari kitab Allah yang dturunkan melalui

rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa berpedoman pada Hadits nabi
Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/ suhuf/ lembaran firman Allah SWT
yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan Musa AS.
Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib ‘ain
atau wajib bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari
pengertian atau arti defenisi, kitab Allah SWT adalah kitab suci yang
merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-rasulnya
untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia sepanjang masa. Orang
yang mengingkari serta tidak percaya kepada Al-quran disebut orangorang murtad.2

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu iman kepada kitab-kitab Allah?
2. Apa dampak positif iman kepada kitab-kitab Allah dalam kehidupan
manusia?
1 Admin. 2017. Makalah Tentang Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT.
2 Purnama, Ika dkk. 2016. Makalah Iman Kepada Kitab-Kitab Allah.

4

1.3 Tujuan

1. Mengetahui tentang iman kepada kitab-kitab Allah.
2. Mengetahui dampak positif iman kepada kitab-kitab Allah dalam
kehidupan manusia.

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian

5

Secara etimologi iman adalah percaya. Sedangkan menurut etimologi
syariat, iman adalah percaya kepada allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab
allah, rasul-rasul allah, hari kemudian, dan takdir allah; baik maupun buruk.
Iman menurut syariat mencakup perkataan dan perbuatan, karena iman
adalah keyakinan, perkataan, dan perbuatan. Keyakinan dihati, mengucapkan
dengan lisan. Mengamalkan di hati, lisan dan seluruh anggota badan.3
Beriman kepada kitab-kitab allah adalah salah satu rukun iman.
Maksudnya adalah mempunyai kitab-kitab yang diturunkan kepada hambahambanya dengan kebenaran yang nyata dan petunjuk yang jelas. 4 Dengan
demikian dapat disumpulkan bahwa, iman kepada kitab adalah percaya
sepenuh hati akan adanya kitab-kitab allah serta mengamalkannya baik di

hati, lisan, maupun perbuatan.
2.1 Iman Terhadap Kitab-Kitab Allah
Rukun akidah ketiga adalah beriman kepada kitab-kitab. Kewajiban iman
ini ini ditunjukkan oleh firman allah,

‫ما أ أن بزه م م‬
‫ما أ أن بزه م‬
‫م‬
‫ى إ هب بمرا ه‬
‫هي م‬
‫ل إ هل مي بمنا وم م‬
‫ملنا هبالل لهه وم م‬
‫أقوألوا آ م‬
‫ل إ هل ى‬
‫أ‬
‫م‬
‫عي م‬
‫ي‬
‫حاقم ومي معب أ‬
‫ما ه‬

‫سمبا ه‬
‫قو م‬
‫س م‬
‫ب موابل ب‬
‫ل ومإ ه ب‬
‫ومإ ه ب‬
‫ط وم م‬
‫س م‬
‫ما أوت ه م‬
‫أ‬
‫م مل ن أ م‬
‫فررقأ‬
‫ى وم ه‬
‫ن ه‬
‫ي الن لب هييو م‬
‫عي م‬
‫مو م‬
‫ن مرب رهه ب‬
‫ى وم م‬
‫أ‬

‫م ب‬
‫ما أوت ه م‬
‫س ى‬
‫س ى‬
‫بي م‬
‫ن‬
‫حد د ه‬
‫مو م‬
‫م ومن م ب‬
‫نأ م‬
‫م ب‬
‫سل ه أ‬
‫ه أ‬
‫ن لم أ‬
‫من بهأ ب‬
‫ح أ‬
‫مب م‬

Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan
apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada

Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan
3 Farid, Ahmad. 2016. Syarah Akidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Solo: FATIHA PUBLISHING
4 Tim Ahli Ilmu Tauhid. 2014. Kitab Tauhid 2. Jakarta: Darul Haq

6

kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari
Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan
kami hanya tunduk patuh kepada-Nya",”(Al-baqarah: 136)
Menurut Syaikh DR. Ahmad Farid, Iman kepada kitab-kitab mencakup
beberapa persoalan diantaranya adalah:
Pertama, iman secara pasti bahwa semua kitab-kitab diturunkan dari sisi
allah kepada para rasul-Nya untuk disampaikan kepada hamba-Nya dengan
kebenaran dan petunjuk yang jelas.
Kedua,yakin bahwa kitab-kitab tersebut adalah kalam allah, bukan kalam
selain-Nya. Allah berbicara dengannya secara hakiki dan dengan cara yang ia
hendak. Diantara ada yang didengar dari balik tabir tanpa perantara, dan di
antaranya adayang disampaikan kepada utusan dari malaikat lalu allah
memerintahkannya untuk menyampaikan kalam tersebut kepada rasul dari
manusia.

Ketiga, meyakini syariat-syariat yang ada didalamnya, dan wajib bagi
umat manusia untuk tunduk dan berhukum kepadanya ketika kitab tersebut
turun kepadanya.
Keempat. Yakin bahwa seluruh kitab yang diturunkan dari sisi Allah
saling membenarkan satu sama lain.
Kelima, mengimani bahwa penghapusan kitab-kitab satu sama lain benar
adanya, seperti sebagian syariat taurat dihapus oleh injil.
Keenam, kita juga harus yakin bahwa penghapusan ayat Al-Quran satu
sama lain benar adanya.
Ketujuh, yakin bahwa tidak ada kitab lain setelah Al-Quran yang
menghapusnya, atau merubah dan mengganti sebagian dari syariatsyariatnya. Allah menjamin untuk menjaganya
Kedelapan mengimani kitab-kitab Allah secara garis besar yang
disebutkan secara rinci. Allah menyebutkan beberapa diantara kitab-kitabnya.
Al-Quran ia diturunkan kepada nabi Muhammad, taurat ia diturunkan kepada
musa, Injil ia diturunkan kepada Isa, Zabur ia diturunkan kepada Daud, Allah
juga menyebut lembaran Ibrahim dan musa.

7

Kesembilan iman bahwa kitab taurat dan injil sudah dirubah dan diganti.

Bukti yang cukup menunjukkan adanya perubahan dan penyimpangan dalam
kitab injil adalah kitab injil yang beredar di kaum nasrani saat ini berjumlah
empat kitab yang dipilih dari sekitar 70 kitab injil.
Kesepuluh iman bahwa Al-Quran membenarkan dan menjaga kitab ilahi
sebenarnya.

2.2 Sejarah Kitab-Kitab Allah
2.2.1 Sejarah Kitab Taurat
Kata taurat berasal dari verba yurith yang berarti mengajar atau
mengarahkan. Pada mulanya. Penyebutan itu tidak mempunyai arti tertentu
hingga digunakan untuk menyatakan pesan, hukum, ilmu perintah,atau
ajaran.
Tuhan memberikan hukum taurat kepada musa di gunung Sinai sebagai
penuntun umat Israel dalam menjalani kehidupan mereka. Isi hukum taurat
yang utama adalah sepuluh perintah tuhan yang ditulis diatas dual loh batu.
Secara garis besar, sepuluh perintah tersebut di bagi menjadi dua
bagian,yaitu

bagian

pertama

hukum

pertama

dan

keempat

yang

mengajarkan kepada bangsa Israel cara berhubungan yang benar antara
manusia dan tuhan, dan bagian kedua hokum kelima dan kesepuluh adalah
cara berhubungan antara manusia dengan sesamanya. Dalam pandangan
joseph Blenkinsop (1992), kitab taurat mulai disusun dalam periode
pembangunan ke babel (sekitar tahun 600 SM) dan disempurnakan sebelum
zaman Persia (Yahud Medinata sekitar tahun 400 SM). Penganut agama
yahudi dan Kristen. sudah mengakui bahwa kitab taurat yang mereka
sucikan sekarang bukanlah salinan taurat yang ditulis oleh Nabi musa,
melainkan kitab yang dikarang oleh generasi Israel yang hidup ratusan
tahun setelah wafatnya Nabi Musa.
2.2.2 Sejarah Kitab Zabur

8

Pada dasarnya, kitab suci zabur merupakan wahyu tuhan yang diterima
oleh nabi daud. Kitab tersebut tidak mengandung syariat tersendiri karena
umat manusia, khususnya bangsa Israel, kala itu diperintahkan untuk
mengikuti syariat Nabi Musa. Dengan demikian, Nabi daud meneruskan
syariat tersebut dengan penegasan kitab zabur atau yang juga popular
disebut mazmur.
Kitab zabur atau mazmur sebagaimana yang ada sekarang ini terdiri
atas lima bagian, sejalan dengan lima kitab musa (taurat). Waktu
pembuatannyapun belum diketahui dengan pasti, tetapi sekitar tahun 250
SM sudah ada terjemahan yunani septuagintadan kemungkinan besar
dikenal sudah ada pada tahun 300 SM (Taw. 16).

2.2.3 Sejarah Kitab Injil
Sebagai agama samawi, nasrani memiliki kitab suci yang berisi prinsip
tentang ketuhanan, kerasulan, praktik hukum, dan ibadah yang menyangkut
kitab suci inilah yang menyebabkan perbedaan, misalnya tentang nama,
yaitu: Alkitab injil,dan Bibel. Injil adalah kitab yang diturunkan kepada
Nabi Isa atau Yesus sebagai kitab suci orang nasrani.
Menurut Comfort(1990), Injil pertama kali belum diketahui di kalangan
Kristen secara oral sebelum berwujud dalam bentuk tulisan. Tidak ada
satupun buku dari perjanjian baru yang masih selamat dalam tulisan asli
pengarangnya. Tahapperkembangan injil berikutnya adalah kitab-kitab injil
yang tertulis. Keempat Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yuhanes) dikarang
dalam bahasa yunani. Keempat kitab pertama dari perjanjian baru biasa
disebut sebagai empat kitab injil. Namun demikian, sebelum abad ke -4 M.
Seluruh pengumpulan keempat kitab itu biasanya disebut injil satu-satunya
injil Kristus.

2.2.4 Sejarah Kitab Al-Qur’an

9

Al-Quran, oleh beberapa sarjana ditempatkan sebagai karya asli Arab.
Fazlur Rahman (1984) mengatakan bahwa Al-Quran menggunakan bahasa
arab. Telah menjadi kesepakatan tidak tertulis oleh kaum intelektual (utama)
sedunia, bahwa Al-Quran diturunkan sekitar 14 abad yang lalu ditanah arab
(Mekkah) dari tuhan yang diakui oleh Nabi Muhammad.
Allah berfirman dalam QS. As-Syura ayat 51:

‫م‬
۞ ‫ن وممراءه‬
‫حييا أوب ه‬
‫ه إ هلل وم ب‬
‫الل ل أ‬
‫م ب‬
‫ما ي م م‬
‫ه‬
‫فمأيو ه‬
‫شاأء ۚ إ هن ل أ‬
‫ي ب هإ هذ بن ههه م‬
‫ح م‬

‫كان ل هب م م‬
‫ه‬
‫شر د أ ب‬
‫ما م م م‬
‫م أ‬
‫ن ي أك مل ر م‬
‫وم م‬
‫م‬
‫س م‬
‫سويل‬
‫ه‬
‫ب أوب ي أبر ه‬
‫ح م‬
‫ل مر أ‬
‫جا د‬

‫م‬
‫ح ه‬
‫ي م‬
‫كي م‬
‫ع مل ه ي‬
“Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata
dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau
dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya
dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha
Tinggi lagi Maha Bijaksana”.
Dari ayat tersebut, dapat diketahui bagaimana allah berbicara kepada
sesorang yang dikehendaki, yaitu:
1. Melalui wahyu.
2. Berfirman dari balik tabir.
3. Melalui perantaraan malaikat jibril.
Ketiga cari itu yang terjadi ketika Nabi Muhammad menerima ayat demi
ayat Al-Quran yang turun secara berangsur-angsur dari Allah.
Cara-cara yang beragam tersebut menjadi bukti bahwa Al-Quran itu
diturunkan secara bertahap atau berangsur-angsur. Prof. Dr. H.A. Athaillah,
M.Ag mencatat adanya empat hikmah dari diturunkan Al-Quran secara
berangsur-angsur ini, yaitu:
1. Untuk memperkuat hati Nabi Muhammad sendiri.
2. Untuk memberikan kemudahan kepada para sahabat Nabi Muhammad
untuk menyimak, memahami, dan menghafalkan Al-Quran.
3. Agar ayat-ayat yang diturunkan selalu sesuai dengan situasi, kondisi,
dan perkembangan kaum Muslim sehingga ajaran-ajaran dan perubahan

10

yang dibawanya tidak menimbulkan rasa antipasti dan keguncangan
masyarakat islam yang baru tumbuh itu.
4. Agar ayat-ayat yang diturunkan dapat diterima dan dihayati oleh para
sahabat secara lebih mendalam.
2.3 Manfaat Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
Terdapat beberapa manfaat beriman kepada kitab-kitab Allah, Antara lain:
1. Mengetahui perhatian allah terhadap hambanya karena ia menurunkan
kitab untuk setiap kaun yang dengan kitab itu allah menuntun mereka.
2. mengetahui hikmah allah dibaik syariat-Nya karena ia memberlakukan
syariat untuk setiap kaum yang sesuai dengan kondisi mereka, seperti yang
allah firmankan “untuk setiap umat diantara kamu, kami berikan aturan
dan jalan yang terang”. (Al-Maidah:48)
3. Bersyukur atas nikmat Allah terkait hal itu.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa iman kepada
kitab adalah percaya sepenuh hati akan adanya kitab-kitab allah serta
mengamalkannya baik di hati, lisan, maupun perbuatan. Terdapat beberapa
manfaat beriman kepada kitab-kitab Allah, Antara lain: Mengetahui perhatian
allah terhadap hambanya, mengetahui hikmah allah dibaik syariat-Nya, dan
Bersyukur atas nikmat Allah terkait hal itu.

11

3.2 Saran
Makalah sederahana semoga dapat menjadi pengetahuan awal bagi
pembaca

untuk

mengetahui

tentang

Penulisan

hadis

dan

sejarah

perkembangannya. Dan kekurangan-kekurangan dari makalah ini dapat
menjadi alasan bagi para pembaca untuk mencari kesempurnaannya. Kritik
dan saran dari pembaca juga sangat penulis butuhkan untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan penulis.

DAFTAR PUSTAKA
Farid, Ahmad. 2016. Syarah Akidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Solo:
FATIHA PUBLISHING
Purnomo, Mukhlisin. 2017. Sejarah Kitab-Kitab Suci. Yogyakarta: Group
Relasi Inti Media
Tim Ahli Ilmu Tauhid. 2014. Kitab Tauhid 2. Jakarta: Darul Haq
Purnama, Ika dkk. 2016. Makalah Iman Kepada Kitab-Kitab Allah.
Diakses pada 8 Maret 2018 pukul 10.15 WIB dari http://suleepol.blogspot.co.id/2016/07/makalah-iman-kepada-kitab-kitaballah.html

12

Admin. 2017. Makalah Tentang Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT.
Diakses pada 8 Maret 2018 pukul 10.22 WIB dari
http://www.ujangarisman.com/2017/01/makalah-tentang-imankepada-kitab-kitab.html

13