PENGARUH AKTIFITAS DOMINAN MAHASISWA TEK
PENGARUH AKTIFITAS DOMINAN MAHASISWA TEKNIK SIPIL
TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF
Dedy Purnomo
15510134005
[email protected]
Abstrak
Rata-rata umur mahasiswa yang baru mengenyam pendidikan perguruan tinggi di
Indonesia berkisar antara 18 sampai 22 tahun dan termasuk kedalam kategori masa
remaja akhir, yaitu masa peralihan terakhir dari anak-anak menuju dewasa. Dimana
pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik,
maupun psikologis menuju pendewasaan (Deswita,2006). Adanya proses pematangan
fisik dan psikologis ini mendorong beberapa mahasiswa untuk dapat melakukan
aktifitas-aktifitas positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
terdapat suatu pengaruh kegiatan dominan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap
IPK. Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuisioner yang
kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA (Analysis of variance). Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan bahwa F hitung yaitu 0.614 lebih kecil dari F tabel dengan tingkat
kesalahan 5% dan 1 % yaitu 3.59 dan 6.22. Adanya F hitung lebih kecil dari F tabel
mengindikasikan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan
mahasiswa dengan IPK.
Kata kunci : Anova, IPK, Mahasiswa
PENDAHULUAN
Adanya faktor pendidikan menjadi salah
satu penentu indikator kemiskinan, membuat
pemerintah
mulai
banyak
memberikan
kesempatan pendidikan untuk masyarakat
kalangan menengah kebawah , sesuai dengan
amanat UUD 1945 pasal 31 ayat 1 “Setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan”.
Melalui sumber dana yang dianggarkan
pemerintah sesuai dengan isi UUD 1945 pasal
31 ayat 4 yang menyatakan bahwa “Negara
memprioritaskan anggaran pendidikan sekurangkurangnya dua puluh persen dari anggaran
pendapatan dan belanja negara serta dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi
kebutuhan
penyelenggaraan
pendidikan nasional” pemerintah
telah
melahirkan beberapa program yang bermanfaat
bagi dunia pendidikan yang bertujuan untuk
dapat memotong mata rantai kemiskinan.
Banyaknya program-program beasiswa
yang ditawarkan oleh pemerintah maupun
swasta hingga jenjang perguruan tinggi, telah
memberikan dampak terhadap peningkatan
jumlah mahasiswa setiap tahunya. Tercatat
bahwa rata-rata peningkatan jumlah mahasiswa
perguruan tinggi negeri dan swasta dari tahun
2013 hingga tahun 2016 berjumlah 56 ribu
mahasiswa setiap tahunya (BPS, 2017). Hartaji
(2012) mengatakan bahwa mahasiswa adalah
seseorang yang sedang dalam proses menimba
ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang
menjalani pendidikan pada salah satu bentuk
perguruan tinggi yang terdiri dari akademik,
politeknik, sekolah tinggi, institut dan
universitas. Rata-rata umur mahasiswa yang
baru mengenyam pendidikan perguruan tinggi di
Indonesia berkisar antara 18 sampai 22 tahun.
Rentang usia antara 12 sampai 22 tahun adalah
masa remaja akhir, yaitu masa peralihan terakhir
dari masa anak-anak dengan masa dewasa
dimana pada masa tersebut terjadi proses
pematangan baik itu pematangan fisik,
maupun psikologis
menuju
pendewasaan
(Deswita,2006). Peralihan masa remaja menuju
masa pendewasaan baik secara fisik maupun
psikologis terhadap mahasiswa baru ini,
cenderung akan mengakibatkan terbentuknya
sifat alami ingin tahu, rasa solidaritas tinggi,
empati, simpati, kemandirian serta rasa
tanggung jawab. Munculnya sifat-sifat alami
mahasiswa mendorong mahasiswa untuk dapat
mencoba dan mencari pengalaman baru melalui
kegiatan kampus, kegiatan berdagang, hingga
kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).
Kegiatan-kegiatan mahasiswa tersebut, tentunya
akan berpengaruh terhadap proses perkuliahan
yang sedang mereka jalani . Terganggungnya
proses belajar dalam perkuliahan, tentunya akan
berdampak pada Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) mahasiswa. IPK merupakan suatu catatan
akademik mahasiswa yang berisi sebuah huruf
dan angka yang menyatakan kemampuan
mahasiswa dalam suatu mata kuliah tertentu.
Adanya IPK sebagai penilaian kemampuan
mahasiswa, membuat IPK menjadi salah satu
prasyarat di beberapa perusahaan pada saat
melamar pekerjaan .
Dari beberapa uraian permasalahan diatas,
penulis ingin mengetahui apakah terdapat suatu
pengaruh aktifitas dominan mahasiswa teknik
sipil terhadap indeks prestasi kumulatif
mahasiswa. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan 20 objek mahasiswa teknik sipil
UNY,yang akan dilihat rata-rata IPK mahasiswa
dari semester 1 sampai semester 4 dan akan
dibandingkan dengan kegiatan yang dilakukan
mahasiswa tersebut.
METODE
R3: Kegiatan Berdagang
Tahapan Penelitian
Gambar berikut menujukkan flowchart
tahapan penelitian pengaruh kegiatan dominan
mahasiswa teknik sipil UNY terhadap nilai IPK
Mulai
Menyebarkan kuisioner
Pengelompokkan mahasiwa
berdasarkan aktifitas dominan
Analisis data
Penyusunan Jurnal Ilmiah
Selesai
Waktu dan Tempat Penelitian
Gambar 1. flowchart tahapan penelitian
Penelitian di lakukan di Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Negeri Yogyakarta sejak 21
November 2017 sampai 18 Desember 2017.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Teknik Pengumpulan Data
Dalam
penelitian
ini
penulis
menggunakan metode kuisioner, untuk dapat
memperoleh data-data yang diinginkan. Setelah
memperoleh data , penulis menganalisis data ini
menggunakan sidik keragaman atau anova. Bila
hasilnya berpengaruh nyata atau berpengaruh
sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji beda
nyata terkecil atau uji BNT.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dalam
metode RAL ini terdapat 20 mahasiswa yang
dibagi menjadi empat kelompok mahasiswa
dengan masing- yaitu:
R0: Tidak memiliki kegiatan(control
R1: Kegiatan organisasi
R2: Kegiatan UKM (Unit Kegiatan
Mahasiswa)
Tabel 1. Kegiatan Mahasiswa Terhadap IPK
Nilai IPK
Kegiat M
Semester
an
hs.
1
2
3
4
3. 3. 3. 3.
1
46 58 59 62
3. 3. 3. 3.
2
51 56 55 5
Tidak
3. 3. 3. 3.
3
Ada
38 4 45 39
3. 3. 3. 3.
4
25 12 13 1
3. 3. 3.
5
3
3
2
3
3. 3. 3. 3.
1
41 25 13 21
3. 3. 3. 3.
2
49 3
2
3
Organi
3. 3. 3. 3.
3
sasi
12 32 13 12
3. 3. 3. 3.
4
06 1 08 05
3. 3. 3. 3.
5
1
2 26 3
UKM
3
4
5
1
Berdag
ang
2
3
4
5
3.
36
2.
87
3.
1
3.
46
3.
25
3.
1
3.
33
3.
31
3.
69
3.
28
3.
26
2.
76
3.
09
3.
38
3.
16
3.
1
3.
2
3.
27
3.
63
3.
24
konsentrasi
tersebut.
3.
16
2.
9
3.
07
3.
28
3.
16
NILAI IPK
2
3.
33
3.
23
3.
02
3.
52
3.
27
3.
2
3.
3
3.
49
3.
67
3.
15
2.
99
3.
43
3.
68
3.
21
1
2
waktu
3
belajar
mahasiswa
KONTROL
ORGANISASI
UKM
BERDAGANG
4
Gambar 3. Perkembangan nilai IPK mahasiswa
3.18
3.21
3.37
3.05 3.1 3.15 3.2 3.25 3.3 3.35 3.4
KONTROL
UKM
dan
SEMESTER
3.31
1
3.5
3.4
3.3
3.2
3.1
3
2.9
3
ORGANISASI
BERDAGANG
Gambar 2. Rata-rata nilai IPK mahasiswa
Berdasarkan tabel.1
dapat diketahui
bahwa mahasiswa teknik sipil UNY yang telah
dikelompokkan menjadi 4 kelompok mahasiswa
memiliki perkembangn nilai IPK yang beragam .
Adanya keberagaman nilai IPK mahasiswa
teknik sipil UNY berdasarkan kelompok
kegiatan dominan yang mereka lakukan dapat
dilihat pada gambar.2. Pada gambar.2 terlihat
jelas bahwa kelompok mahasiswa yang
memiliki rata-rata nilai IPK terendah yaitu
mahasiswa dengan kelompok kegiatan UKM
dan organisasi. Rendahnya nilai rata-rata pada
kelompok mahasiswa kegiatan UKM dan
organisasi yaitu dengan nilai rata-rata IPK 3.18
dan 3.2, dikarenakan kelompok mahasiswa
organisasi dan UKM memiliki tanggung jawab
lebih atas program-program organisasi dan
UKM yang harus mereka lakukan. Adanya
kegiatan luar kampus yang menyita kestabilan
fisik dan pikiran tentu akan mengganggu
Walaupun pada gambar.2 Terlihat jelas
bahwa
kelompok
mahasiswa
organisasi
memiliki nilai rata-rata IPK terendah kedua
setelah UKM, namun untuk perkembangannya
seperti terlihat pda gambar.3 kelompok
mahasiswa dengan kegiatan organisasi pada
semester 3 menuju semester 4 memiliki grafik
nilai IPK naik. Naiknya grafik nilai IPK
mahasiswa
kelompok
organisasi
dapat
dipengaruhi oleh mulai turunya intensitas
kegiatan organisasi tersebut. Sedangkan untuk
mahasiswa dengan kegiatan UKM, berdagang
dan Tidak memiliki kegiatan dapat dilihat terjadi
penurunan, hal ini dapat saja terjadi karena pada
semester tersebut para mahasiswa melakukan
kegiatan praktek industri dan pada saat inilah
dapat dilihat bahwa mahasiswa kegiatan
organisasi
lebih
memiliki
kemampuan
manajemen waktu yang lebih baik
Pesen (%)
1
5
KONTROL
ORGANISASI
UKM
BERDAGANG
4
3
2
1
0
1
Gambar 4. Persentase penurunan IPK
Dalam setiap kegiatan mahasiswa teknik
sipil UNY tentunya akan memberikan dampak
negatif maupun positif kepada mahasiswa
tersebut. Banyaknya tugas yang harus dihadapi
para mahasiswa teknik sipil UNY setiap
semesternya, menjadikan suatu tantangan bagi
pelaku mahasiswa organisasi, UKM, dan
berdagang untuk dapat menjadikan semuanya
berjalan dengan baik. Pada gambar.3 yang
menyatakan bahwa kelompok organisasi
memberikan dampak ilmu manajemen yang
lebih baik yang dinyatakan pada grafik naik
pada semester 3 menuju semester 4,
mengindikasikan bahwawasanya kegiatan luar
juga dapat berdampak positif. Walaupun
terjadinya kenaikan maupun penurunan IPK
yang dapat terlihat pada gambar.3, tidak dapat
dipunkiri bahwa benyaknya tugas setiap
semester akan mengakibatkan terus menurunya
grafik IPK mahasiswa teknik sipil UNY.
Persentase penurunan pada mahasiswa semester
5 dapat terlihat pada gambar.4 yang menyatakan
bahwa mahasiswa dengan kegiatan UKM
memiliki penurunan persentase IPK yang paling
tinggi dikuti selanjutnya kelompok mahasiswa
berdagang, tidak memiliki kegiatan, dan
kegiatan
organisasi
dengan
persentase
penurunan masing masing 4.8%, 2.9%, 1.7%
hingga 1.2%. Jika melihat data yang terjadi pada
gambar.4 tentunya sangat menarik, mengingat
persentase penurunan yang terjadi pada
kelompok mahasiswa organisasi paling rendah
yaitu 1.2%. Rendahnya penurunan persentase
ini, sesuai dengan gambar.3 yang memberikan
suatu alasan bahwasanya mahasiswa dengan
kelompok organisasi secara tidak langsung
memiliki kemampuan menyesuaikan waktu
belajar dan organisasi sehingga terciptanya
manajemen waktu yang baik. Untuk mahasiswa
berdagang dan UKM terjadi penurunan IPK
yang paling besar diantara kelompok yang lain,
hal ini dapat saja terjadi karena semakin
bertambahnya semester diiringi juga semakin
bertambahnya aktifitas mereka untuk UKM dan
berdagang.
Tabel 2. Hasil perhitungan ANOVA
dari analisis adalah nilai F test atau F hitung.
Nilai F Hitung ini yang nantinya akan
dibandingkan dengan nilai pada tabel f. Jika
nilai f hitung lebih dari f tabel, maka dapat
disimpulkan bahwa menerima H1 dan menolak
H0 atau yang berarti ada perbedaan bermakna
rerata pada semua kelompok. Berdasarkan
perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat
pada tabel 2. Bahwa FH (F Hitung) dengan nilai
0.614 lebih kecil dari F tabel dengan tingkat
akurasi 95% maupun 99% yaitu 3.59 serta 6.22,
hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara kegiatan
mahasiswa dengan IPK. Karena tidak
berpengaruh signifikan maka tidak dilanjutkan
sampai pada uji BNT (Beda Nyata Terkecil).
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Setelah melakukan analisis ANOVA dari
hasil kuisioner yang diberikan kepada 20
mahasiswa berdasarkan kelompok kegiatan
masing-masing dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara
kegiatan mahasiswa terhadap nilai IPK.
SARAN
Berdasarkan dari hasil simpulan yang
telah diberikan, penulis memberikan saran untuk
dapat melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai fackor apakah yang menyebabkan
terjadinya penurunan IPK pada mahasiswa
teknik sipil UNY, hal ini karena berdasarkan
hasil perhitungan nilai IPK mahasiswa teknik
sipil UNY cenderung mengalami penurunan
setiap semesternya, dan dari hasil analisis
terlihat bahwa kegiatan mahasiswa tidak
berpengaruh signifikan terhadap IPK.
DAFTAR PUSTAKA
Karena perbedaan yang cukup kecil , kita
tidak dapat mengambil suatu simpulan bahwa
kegiatan para mahasiswa ini berpengaruh
signifikan terhadap IPK. Hal ini harus
dibuktikan dengan salah satu metode statistika
yaitu ANOVA (Analysis of variance). ANOVA
digunakan sebagai alat analisis untuk menguji
hipotesis penelitian yang mana menilai adakah
perbedaan rerata antara kelompok. Hasil akhir
Hartaji, D.A., 2012. Motivasi Berprestasi Pada
Mahasiswa yang Berkuliah Dengan
Jurusan Pilihan Orangtua. Jurnal Fakultas
Psikologi Universitas Gunadarma. h.5
Deswita, 2006. Psikologi Perkembangan.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Badan Pusat Statistik, 2017. Jumlah Perguruan
Tinggi , Mahasiswa, dan Tenaga Edukatif
(Negeri dan Swasta) di Bawah
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Menurut
Provinsi
tahun
ajaran
2013/2014-2014/2015.
Tersedia
di :https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/
view/id/1839
(terakhir
diakses
5
Desember 2017)
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1,
2002. Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta h.15
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 4,
2002. Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta h.15
TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF
Dedy Purnomo
15510134005
[email protected]
Abstrak
Rata-rata umur mahasiswa yang baru mengenyam pendidikan perguruan tinggi di
Indonesia berkisar antara 18 sampai 22 tahun dan termasuk kedalam kategori masa
remaja akhir, yaitu masa peralihan terakhir dari anak-anak menuju dewasa. Dimana
pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik,
maupun psikologis menuju pendewasaan (Deswita,2006). Adanya proses pematangan
fisik dan psikologis ini mendorong beberapa mahasiswa untuk dapat melakukan
aktifitas-aktifitas positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
terdapat suatu pengaruh kegiatan dominan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap
IPK. Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuisioner yang
kemudian dianalisis menggunakan uji ANOVA (Analysis of variance). Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan bahwa F hitung yaitu 0.614 lebih kecil dari F tabel dengan tingkat
kesalahan 5% dan 1 % yaitu 3.59 dan 6.22. Adanya F hitung lebih kecil dari F tabel
mengindikasikan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan
mahasiswa dengan IPK.
Kata kunci : Anova, IPK, Mahasiswa
PENDAHULUAN
Adanya faktor pendidikan menjadi salah
satu penentu indikator kemiskinan, membuat
pemerintah
mulai
banyak
memberikan
kesempatan pendidikan untuk masyarakat
kalangan menengah kebawah , sesuai dengan
amanat UUD 1945 pasal 31 ayat 1 “Setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan”.
Melalui sumber dana yang dianggarkan
pemerintah sesuai dengan isi UUD 1945 pasal
31 ayat 4 yang menyatakan bahwa “Negara
memprioritaskan anggaran pendidikan sekurangkurangnya dua puluh persen dari anggaran
pendapatan dan belanja negara serta dari
anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi
kebutuhan
penyelenggaraan
pendidikan nasional” pemerintah
telah
melahirkan beberapa program yang bermanfaat
bagi dunia pendidikan yang bertujuan untuk
dapat memotong mata rantai kemiskinan.
Banyaknya program-program beasiswa
yang ditawarkan oleh pemerintah maupun
swasta hingga jenjang perguruan tinggi, telah
memberikan dampak terhadap peningkatan
jumlah mahasiswa setiap tahunya. Tercatat
bahwa rata-rata peningkatan jumlah mahasiswa
perguruan tinggi negeri dan swasta dari tahun
2013 hingga tahun 2016 berjumlah 56 ribu
mahasiswa setiap tahunya (BPS, 2017). Hartaji
(2012) mengatakan bahwa mahasiswa adalah
seseorang yang sedang dalam proses menimba
ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang
menjalani pendidikan pada salah satu bentuk
perguruan tinggi yang terdiri dari akademik,
politeknik, sekolah tinggi, institut dan
universitas. Rata-rata umur mahasiswa yang
baru mengenyam pendidikan perguruan tinggi di
Indonesia berkisar antara 18 sampai 22 tahun.
Rentang usia antara 12 sampai 22 tahun adalah
masa remaja akhir, yaitu masa peralihan terakhir
dari masa anak-anak dengan masa dewasa
dimana pada masa tersebut terjadi proses
pematangan baik itu pematangan fisik,
maupun psikologis
menuju
pendewasaan
(Deswita,2006). Peralihan masa remaja menuju
masa pendewasaan baik secara fisik maupun
psikologis terhadap mahasiswa baru ini,
cenderung akan mengakibatkan terbentuknya
sifat alami ingin tahu, rasa solidaritas tinggi,
empati, simpati, kemandirian serta rasa
tanggung jawab. Munculnya sifat-sifat alami
mahasiswa mendorong mahasiswa untuk dapat
mencoba dan mencari pengalaman baru melalui
kegiatan kampus, kegiatan berdagang, hingga
kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).
Kegiatan-kegiatan mahasiswa tersebut, tentunya
akan berpengaruh terhadap proses perkuliahan
yang sedang mereka jalani . Terganggungnya
proses belajar dalam perkuliahan, tentunya akan
berdampak pada Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) mahasiswa. IPK merupakan suatu catatan
akademik mahasiswa yang berisi sebuah huruf
dan angka yang menyatakan kemampuan
mahasiswa dalam suatu mata kuliah tertentu.
Adanya IPK sebagai penilaian kemampuan
mahasiswa, membuat IPK menjadi salah satu
prasyarat di beberapa perusahaan pada saat
melamar pekerjaan .
Dari beberapa uraian permasalahan diatas,
penulis ingin mengetahui apakah terdapat suatu
pengaruh aktifitas dominan mahasiswa teknik
sipil terhadap indeks prestasi kumulatif
mahasiswa. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan 20 objek mahasiswa teknik sipil
UNY,yang akan dilihat rata-rata IPK mahasiswa
dari semester 1 sampai semester 4 dan akan
dibandingkan dengan kegiatan yang dilakukan
mahasiswa tersebut.
METODE
R3: Kegiatan Berdagang
Tahapan Penelitian
Gambar berikut menujukkan flowchart
tahapan penelitian pengaruh kegiatan dominan
mahasiswa teknik sipil UNY terhadap nilai IPK
Mulai
Menyebarkan kuisioner
Pengelompokkan mahasiwa
berdasarkan aktifitas dominan
Analisis data
Penyusunan Jurnal Ilmiah
Selesai
Waktu dan Tempat Penelitian
Gambar 1. flowchart tahapan penelitian
Penelitian di lakukan di Jurusan
Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Negeri Yogyakarta sejak 21
November 2017 sampai 18 Desember 2017.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Teknik Pengumpulan Data
Dalam
penelitian
ini
penulis
menggunakan metode kuisioner, untuk dapat
memperoleh data-data yang diinginkan. Setelah
memperoleh data , penulis menganalisis data ini
menggunakan sidik keragaman atau anova. Bila
hasilnya berpengaruh nyata atau berpengaruh
sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji beda
nyata terkecil atau uji BNT.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dalam
metode RAL ini terdapat 20 mahasiswa yang
dibagi menjadi empat kelompok mahasiswa
dengan masing- yaitu:
R0: Tidak memiliki kegiatan(control
R1: Kegiatan organisasi
R2: Kegiatan UKM (Unit Kegiatan
Mahasiswa)
Tabel 1. Kegiatan Mahasiswa Terhadap IPK
Nilai IPK
Kegiat M
Semester
an
hs.
1
2
3
4
3. 3. 3. 3.
1
46 58 59 62
3. 3. 3. 3.
2
51 56 55 5
Tidak
3. 3. 3. 3.
3
Ada
38 4 45 39
3. 3. 3. 3.
4
25 12 13 1
3. 3. 3.
5
3
3
2
3
3. 3. 3. 3.
1
41 25 13 21
3. 3. 3. 3.
2
49 3
2
3
Organi
3. 3. 3. 3.
3
sasi
12 32 13 12
3. 3. 3. 3.
4
06 1 08 05
3. 3. 3. 3.
5
1
2 26 3
UKM
3
4
5
1
Berdag
ang
2
3
4
5
3.
36
2.
87
3.
1
3.
46
3.
25
3.
1
3.
33
3.
31
3.
69
3.
28
3.
26
2.
76
3.
09
3.
38
3.
16
3.
1
3.
2
3.
27
3.
63
3.
24
konsentrasi
tersebut.
3.
16
2.
9
3.
07
3.
28
3.
16
NILAI IPK
2
3.
33
3.
23
3.
02
3.
52
3.
27
3.
2
3.
3
3.
49
3.
67
3.
15
2.
99
3.
43
3.
68
3.
21
1
2
waktu
3
belajar
mahasiswa
KONTROL
ORGANISASI
UKM
BERDAGANG
4
Gambar 3. Perkembangan nilai IPK mahasiswa
3.18
3.21
3.37
3.05 3.1 3.15 3.2 3.25 3.3 3.35 3.4
KONTROL
UKM
dan
SEMESTER
3.31
1
3.5
3.4
3.3
3.2
3.1
3
2.9
3
ORGANISASI
BERDAGANG
Gambar 2. Rata-rata nilai IPK mahasiswa
Berdasarkan tabel.1
dapat diketahui
bahwa mahasiswa teknik sipil UNY yang telah
dikelompokkan menjadi 4 kelompok mahasiswa
memiliki perkembangn nilai IPK yang beragam .
Adanya keberagaman nilai IPK mahasiswa
teknik sipil UNY berdasarkan kelompok
kegiatan dominan yang mereka lakukan dapat
dilihat pada gambar.2. Pada gambar.2 terlihat
jelas bahwa kelompok mahasiswa yang
memiliki rata-rata nilai IPK terendah yaitu
mahasiswa dengan kelompok kegiatan UKM
dan organisasi. Rendahnya nilai rata-rata pada
kelompok mahasiswa kegiatan UKM dan
organisasi yaitu dengan nilai rata-rata IPK 3.18
dan 3.2, dikarenakan kelompok mahasiswa
organisasi dan UKM memiliki tanggung jawab
lebih atas program-program organisasi dan
UKM yang harus mereka lakukan. Adanya
kegiatan luar kampus yang menyita kestabilan
fisik dan pikiran tentu akan mengganggu
Walaupun pada gambar.2 Terlihat jelas
bahwa
kelompok
mahasiswa
organisasi
memiliki nilai rata-rata IPK terendah kedua
setelah UKM, namun untuk perkembangannya
seperti terlihat pda gambar.3 kelompok
mahasiswa dengan kegiatan organisasi pada
semester 3 menuju semester 4 memiliki grafik
nilai IPK naik. Naiknya grafik nilai IPK
mahasiswa
kelompok
organisasi
dapat
dipengaruhi oleh mulai turunya intensitas
kegiatan organisasi tersebut. Sedangkan untuk
mahasiswa dengan kegiatan UKM, berdagang
dan Tidak memiliki kegiatan dapat dilihat terjadi
penurunan, hal ini dapat saja terjadi karena pada
semester tersebut para mahasiswa melakukan
kegiatan praktek industri dan pada saat inilah
dapat dilihat bahwa mahasiswa kegiatan
organisasi
lebih
memiliki
kemampuan
manajemen waktu yang lebih baik
Pesen (%)
1
5
KONTROL
ORGANISASI
UKM
BERDAGANG
4
3
2
1
0
1
Gambar 4. Persentase penurunan IPK
Dalam setiap kegiatan mahasiswa teknik
sipil UNY tentunya akan memberikan dampak
negatif maupun positif kepada mahasiswa
tersebut. Banyaknya tugas yang harus dihadapi
para mahasiswa teknik sipil UNY setiap
semesternya, menjadikan suatu tantangan bagi
pelaku mahasiswa organisasi, UKM, dan
berdagang untuk dapat menjadikan semuanya
berjalan dengan baik. Pada gambar.3 yang
menyatakan bahwa kelompok organisasi
memberikan dampak ilmu manajemen yang
lebih baik yang dinyatakan pada grafik naik
pada semester 3 menuju semester 4,
mengindikasikan bahwawasanya kegiatan luar
juga dapat berdampak positif. Walaupun
terjadinya kenaikan maupun penurunan IPK
yang dapat terlihat pada gambar.3, tidak dapat
dipunkiri bahwa benyaknya tugas setiap
semester akan mengakibatkan terus menurunya
grafik IPK mahasiswa teknik sipil UNY.
Persentase penurunan pada mahasiswa semester
5 dapat terlihat pada gambar.4 yang menyatakan
bahwa mahasiswa dengan kegiatan UKM
memiliki penurunan persentase IPK yang paling
tinggi dikuti selanjutnya kelompok mahasiswa
berdagang, tidak memiliki kegiatan, dan
kegiatan
organisasi
dengan
persentase
penurunan masing masing 4.8%, 2.9%, 1.7%
hingga 1.2%. Jika melihat data yang terjadi pada
gambar.4 tentunya sangat menarik, mengingat
persentase penurunan yang terjadi pada
kelompok mahasiswa organisasi paling rendah
yaitu 1.2%. Rendahnya penurunan persentase
ini, sesuai dengan gambar.3 yang memberikan
suatu alasan bahwasanya mahasiswa dengan
kelompok organisasi secara tidak langsung
memiliki kemampuan menyesuaikan waktu
belajar dan organisasi sehingga terciptanya
manajemen waktu yang baik. Untuk mahasiswa
berdagang dan UKM terjadi penurunan IPK
yang paling besar diantara kelompok yang lain,
hal ini dapat saja terjadi karena semakin
bertambahnya semester diiringi juga semakin
bertambahnya aktifitas mereka untuk UKM dan
berdagang.
Tabel 2. Hasil perhitungan ANOVA
dari analisis adalah nilai F test atau F hitung.
Nilai F Hitung ini yang nantinya akan
dibandingkan dengan nilai pada tabel f. Jika
nilai f hitung lebih dari f tabel, maka dapat
disimpulkan bahwa menerima H1 dan menolak
H0 atau yang berarti ada perbedaan bermakna
rerata pada semua kelompok. Berdasarkan
perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat
pada tabel 2. Bahwa FH (F Hitung) dengan nilai
0.614 lebih kecil dari F tabel dengan tingkat
akurasi 95% maupun 99% yaitu 3.59 serta 6.22,
hal ini mengindikasikan bahwa tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara kegiatan
mahasiswa dengan IPK. Karena tidak
berpengaruh signifikan maka tidak dilanjutkan
sampai pada uji BNT (Beda Nyata Terkecil).
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Setelah melakukan analisis ANOVA dari
hasil kuisioner yang diberikan kepada 20
mahasiswa berdasarkan kelompok kegiatan
masing-masing dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara
kegiatan mahasiswa terhadap nilai IPK.
SARAN
Berdasarkan dari hasil simpulan yang
telah diberikan, penulis memberikan saran untuk
dapat melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai fackor apakah yang menyebabkan
terjadinya penurunan IPK pada mahasiswa
teknik sipil UNY, hal ini karena berdasarkan
hasil perhitungan nilai IPK mahasiswa teknik
sipil UNY cenderung mengalami penurunan
setiap semesternya, dan dari hasil analisis
terlihat bahwa kegiatan mahasiswa tidak
berpengaruh signifikan terhadap IPK.
DAFTAR PUSTAKA
Karena perbedaan yang cukup kecil , kita
tidak dapat mengambil suatu simpulan bahwa
kegiatan para mahasiswa ini berpengaruh
signifikan terhadap IPK. Hal ini harus
dibuktikan dengan salah satu metode statistika
yaitu ANOVA (Analysis of variance). ANOVA
digunakan sebagai alat analisis untuk menguji
hipotesis penelitian yang mana menilai adakah
perbedaan rerata antara kelompok. Hasil akhir
Hartaji, D.A., 2012. Motivasi Berprestasi Pada
Mahasiswa yang Berkuliah Dengan
Jurusan Pilihan Orangtua. Jurnal Fakultas
Psikologi Universitas Gunadarma. h.5
Deswita, 2006. Psikologi Perkembangan.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Badan Pusat Statistik, 2017. Jumlah Perguruan
Tinggi , Mahasiswa, dan Tenaga Edukatif
(Negeri dan Swasta) di Bawah
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Menurut
Provinsi
tahun
ajaran
2013/2014-2014/2015.
Tersedia
di :https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/
view/id/1839
(terakhir
diakses
5
Desember 2017)
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1,
2002. Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta h.15
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 4,
2002. Pendidikan dan Kebudayaan.
Jakarta h.15