ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN BRON
ASUHAN KEPERAWATAN
BRONKOPNEUMONIA
Disusun oleh :
NAMA
: NIKEN ARISKA RAHMADANI
NPM
: 1711513013
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MITRA LAMPUNG
2018
ASUHAN KEPERAWATAN
1
PADA AN.H USIA 3 BULAN DENGAN BRONCHOPNEMONIA
DIRUANG ALAMANDA RSUD DR.H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
Nama
: Niken Ariska Rahmadani
Tanggal Masuk Rs
: 24-10-017
Tanggal Praktik : 25 oktober 2017
Tggl Masuk Alamanda
: 24-10-2017
Tempat Praktik : Ruang Alamanda
Tanggal Pengkajian
: 25-10- 2017
I.
Identitas Pasien
Nama
: An. H
TTL
: Mesuji,29-07-2017
Nama ayah/ibu
: Tn. R/ Ny.T
Pekerjaan ayah/ibu
: Wiraswata
Alamat
: Wiralaga, Kec. Mesuji
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Palembang
Pendidikan ayah/ibu : SMA
II.
Keluhan Utama
Sesak
III.
Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Masuk Rs
Ibu klien mengatakan sebelum masuk di ruang alamanda anaknya dirawat di
RS mesuji selama 4 hari dengan keluhan sesak, kejang, dan batuk. Klien
mempunyai riwayat ISPA pada tanggal 24 Oktober 2017 pukul 00.10 wib
dibawa ke IGD RSUD Dr.H. Abdul Moeloek oleh keluarganya dikarenakan
sesak semakin bertambah dan tidak ada perubahan. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan RR: 26 x/menit, suhu: 37 oc, nadi120 x/menit.
2. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian
2
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 25 oktober 2017 klien sesak
dikarenakan terdapat sekret yang sulit dikeluarkan, sesak terjadi dibagian
lapang dada terdapat retraksi
dinding dada. Klien sesak setiap saat dan
berkurang setelah diberikan ventolin, klien sesak sejak satu minggu yang lalu.
Pada pemeriksaan didapatkan RR : 50 x/menit, suhu: 38,3 oc , nadi : 160
x
/menit, bibir sianosis, akral teraba panas, CRT< 3 detik, mukosa bibir kering,
terdengar suara ronchi basah.
3. Riwayat Saat Kehamilan Dan Kelahiran
a. Prenatal
: ibu klien mengatakan selama hamil an. H tidak ada
keluhan kehamilan dan gizi terpenuhi ibu klien mengatakan selalu
rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan.
b. Intranatal
: ibu
klien mengatakan an. H lahir dalam usia
kandungan 9 bulan, dibidan dekat rumah nya secraa normal dengan bb
2800 kg dan panjang 50 cm. klien langsung menangis spontan. Klien
merupakan anak dari 2 bersaudra.
c. Postnatal
: ibu klien mengatakan an. H lahir dalam keadaan sehat,
tidak ada kelainan. Klien lahir langsung menangis dan klien berikan
ASI oleh ibunya. Klien dapat miring ke kanan dan ke kiri.
4. Riwayat Masa Lalu
a. Penyakit waktu kecil
: ibu klien mengatakan klien memiliki
riwayat ispa sejak usia 1 bulan serta batuk pilek.
b. Pernah dirawat di rs
: ibu klien mengatakan klien pernah
dirawat di rumah sakit dengan keluhan asma dan batuk pilek sejak 1
minggu yang lalu.
c. Obat-obatan yang digunakan : ibu klien mengatakan tidak mengetahui
obat-obatann yang diberikan untuk anaknya.
d. Tindakan operasi
: ibu klien mengatakan bahhwa klien belum
pernah dilakukan tindkan pembedahan atau operasi.
e. Alergi
: ibu klien mengatakan bahwa klien tidak
memiliki riwayat alergi makanan, oabat-obatan.
f. Kecelakaan
: ibu klien mengatakan bahwa klien tidak
pernah mengalami kecelakaan.
3
g. Imunisasi
:
I
BCG
DPT
Campak
Hepatitis B
IV.
1 bulan
1 bulan
1 bulan
0 bulan
II
2 bulan
2 bulan
III
2 bulan
Riwayat Keluarga
a. Riwayat kesehatan keluarga
: ibu klien mengatakan bahwa keluarganya
tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular ( TBC, hepatitis).
b. Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Menikah
: Anak
V. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh
: keluarga (ibu, bapak, dan neneknya)
4
2. Hubungan dengan anggota keluarga : An. H merupakan An. R dan Ny. T, An.
H merupakan anak keduan dari dua bersaudara.
3. Hubungan denagan teman sebaya
:
4. Pembawaan secara umum
: klien terlihat rewel dan gelisah
5. Lingkungan rumah
: luas rumah 9 x 10 meter, ventilasi
ruangan cukup baik, penerangan baik, jarak rumah dengan rumah tetangganya
tidak terlalu jauh kira-kira 10 m.
VI. Kebutuhan Dasar
1. Makanan yang disukai / tidak disukai : klien saat ini hanya minum susu untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi via NGT.
Selera
: klien tidak muntah
Alat makanan yang dipakai
: spuit + selang NGT
Pola makan
: 10 cc/ 3 jam ASI
2. Pola tidur
Kebiasaan sebelum tidur
: ibu klien mengatakan tidak ada
kebiasaan khusus saat tidur
3. Mandi
:
ibu
klien
mengatakan
An.
H
dimandikan 2x sehari dengan menggunakan waslap.
4. Aktualisasai bermain
: ibu klien mengatakan An. H sangat
aktif saat dirumah.
5. Eliminasi
Bak saat sakit
: ibu klien mengatakan klien BAK 8 kali/
hari
Bak sebelum sakit
: ibu klien mengatakan klien BAK 8 kali/
hari
Bab saat sakit
: ibu klien mengatakan klien BAB 3x/hari
Bab sebelum sakit
: ibu klien mengatakan klien BAB 2
x/
hari
VII. Keadaan Kesehatan Saat Ini
5
1. Diagnosa medis
: bronkopneumonia
2. Tindakan operasi
:-
3. Status nutrisi
: ibu klien mengatakan klien tidak
muntah, klien minum susu ASI 10 cc/ 3 jam.
4. Status cairan
: ibu klien mengatakan klien minum ASI
IWL = (30-0)x 3,9 kg = 117 cc
Jml cairan = 20 x 60 x 20 = 400 cc
60
Intake = minum + cairan infus + air metabolisme
=80 + 400 + 31,2
= 511,2 cc
Output = urine + feses + iwl
=200 + 150 + 117
= 467
Balance cairan = input – output
= 511,2 – 467
= 144,2 cc/ 24 jam
5. Obat- obatan
:
Ceftazidine 200 mg/ 12 jam
Gentamisin 16 mg/ hari
Ranitidin 2,5 mg/ 12 jam
Paracetamol injeksi 4 mg/ 6 jam
Furosemid 1,5 mg/ 12 jam
Inhalasi ventolin 1 respul/ 8 jam
6. Aktivitas
: ibu mengatakan anak hanya terbaring
ditempat tidur lemah dan sesak nafas.
7. Tindakan keperawatan
Pantau ttv
Kaji tanda-tanda sianosis
Berikan posisi tidur kepala lebih tinggi dari posisi badan dan kaki
Berikan O2 sesuai terapi = 4 liter sungkup
Berikan kompres hangat dibagian axilla
Ajarkan keluarga melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah
pemberian ASI
Lakukan fisioterapi dada
Suction jika perlu
Ceftadine
: 200 mg/12 jam
Gentamicin
: 16 mg/ hari
6
Furosemid
: 1,5 mg/ hari
Nebulizer ventolin : 1 ampul/ 6 jam
8. Hasil laboratorium
Tanggal 26-10-2017
Parameter
Hemoglobin
Hasil
9,3
Nilai rujukan
L= 14,0- 18,0
Satuan
g/dl
Leukosit
14.500
4800- 10.800
ut
Eritrosit
3,3
L= 4,7 – 6,1
dula/ul
Hematrokrit
28
L= 42- 52
72.000
150.000- 450.000
ut
Mcv
86
79-99
fl
Mch
28
27- 31
pg
Mchc
33
30- 35
g/dl
Segmen
72
17- 60
Limfosit
20
20- 70
Monosit
8
Trombosit
9. Hasil rontogen
1- 11
:
Pulmo
: tampak bercak-bercak infiltrat parahilus kanan dan kiri
Kesan
: bronkopneumonia
10. Data tambahan
:-
7
VIII. Pemeriksaan Fisik
No
1.
2.
Sistem
Hasil
Tanda-tanda vital
Suhu
38o C
Nadi
160 x/menit
RR
50 x/ menit
BB
3900 gr
TB
50 cm
Kepala- leher
Bentuk kepala
Bentuk kepala mesochepal tidak terdapat lesi
ataupun nyeri tekan,kulit kepala baersih.
Belum menutup.
Uub
Uuk
Sudah menutup
Mata
Bentuk dan letak mata simetris, tidak ada
gangguan penglihatan.
Terdapat sklera anikterik.
Sklera
Terdapat konjungtiva anemi.
Konjungtiva
Jika cahaya didekatkan ke mata pupil mengecil,
Reflek
pupil jika cahaya dijauhkan pupil membesar.
terhadap cahaya
Bentuk hidung simetris, reflek bersin baik.
Terdapat penyumbatan jalan nafas karena produksi
Hidung
sekret yang berlebih, tidak ada polip, terpasang
NGT dan terpasang oksigen 4 liter sungkup.
Kebersihan mulut kurang, warna bibir sianosis.
Mulut–
3.
tenggorokan
Tidak ada pembesaran vena jugularis.
Vena jugularis
Thoraks / paru-paru
Simetris antara kanan dan kiri, pengembangan paru
8
Inspeksi
maksimal, hiperventilasi, terdapat retraksi dinding
dada saat bernafas.
Torak kanan kiri simetris .
4.
Palpasi
Terdapat suara tambahan ronchi paru kanan dan
Auskultasi
paru kiri.
Jantung
Inspeksi
Tidak ada nyeri tekan.
Palpasi
Bunyi jantung reguler terdengar lupdup, tidak ada
Auskultasi
5.
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
6.
Simetris antara kanan dan kiri.
bunyi mu-mur.
Tidak terdapat pembesaran diperut.
Perut tidak kembung, tidak teraba pembesaran hati
atau limfa, tidak ada nyeri tekan.
Suara abdomen timpani.
Bising usus 13 x/menit.
Tampak bersih.
Genetalia
Anus
Tidak tampak kemerahan pada anus dan tidak ada
hemoroid.
7.
Kekuatan otot 5 5 klien tampak lemah.
5
Ekstremitas
8.
5
Orientasi terhadap orang asing baik, bayi mulai
Pengkajian neurologis
Status mental
Fungsi motorik
memberikan senyuman dan tertawa.
Klien belum mampu memegang mainan.
Peka terhadap rangsangan tajam tumpul.
Tidak terkaji.
5.
Fungsi sensorik
9
Reflek tendon
IX.
Pemeriksaan Perkembangan
1. Kemandirian dan bergaul
: Tidak Terkaji
2. Motorik halus
: klien belum mampu memegang mainan, belum
mampu memegang erat tangan yang menggandengnya, reflek menghisap baik.
Klien sering memasukan tangganya ke dalam mulut, klien sering menekuk jari
tangganya.
Reflek babinski (+), reflek moro(+).
3. Kognitif dan bahasa
:
klien
belum
mampu
berbicara
dengan
jelas.klien hanya bisa menangis.
4. Motorik kasar
: klien belum mampu merangkak ataupun
berdiri. Klien hanya mampu miring ke kiri dan kekanan. Menggerakkan kai dan
tangan saat berbaring, mengangkat kepala Saat telungkup.
X.
Informasi Lain
:-
10
XI.
No
1.
Analisa Data
Data Klien
Masalah Keperawatan
Etiologi
Bersihan jalan nafas tidak Hipersekresi jalan
Ds : -
efektif .
nafas.
Peningkatan Suhu Tubuh
Proses
Do :
Klien
tampak
gelisah
RR 50x/ menit
Suara nafas ronchi
basah +/+
Batuk
produktif,
reflek batuk kurang
Terpasang O2 Simple
Mask
4 liter
Terdapat
retraksi
dinding dada
radiologi
thorax
:
photo
hasil
bronchopneumonia
2.
Ds :-
(Infeksi)
Do :
klien tampak lemah
suhu 38oC
Klien teraba panas
mukosa bibir kering
leukosit 14.500/ul
11
Penyakit
terpasang IVFD
terpasang selang NGT
3.
Ansietas
Ds :
ibu
mengatakan
Informasi
klien
tidak
mengetahui penyakit
yang
diderita
anaknya dan merasa
khawatir
dengan
keadaan
anaknya
saat ini.
Do:
keluarga
Kurang Terpapar
terlihat
gelisah
ibu sering bertanya
klien dirawat selama
2 hari
12
XII. Diagnosa Prioritas
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d hipersekresi jalan nafas
2. Peningkatan suhu tubuh b/d proses penyakit (infeksi)
3. Ansietas b/d kurang terpapar informasi
13
XIII. Rencana Asuhan Keperawatan
No
Nama Pasien
: An. H
Ruang
: Alamanda
No RM
:
Dx. Kep Disertai Data
Tujuan
Intervensi
Rasional
Penunjang
1.
Bersihan jalan nafas tidak
Setelah dilakukan
efektif b.d hipersekresi jalan
tind. Kep selama
nafas.
1x
Ds : -
diharapkan
Do :
Klien tampak gelisah
RR 50 x/ menit
Suara
nafas
ronchi
jalan
jalan
nafas,
efektif
frekuensi
dengan
kriteria
nafas.
Terpasang O2 Simple
tampak
tanda sianosis
tenang
Mask 4 liter
retraksi
kekuranga
nafas
3. Pantau reflek
batuk.
Batuk berkurang
4. Auskultasi
ada
mengetahui
sekret.
Tidak terpasang
O2
3. Untuk
pengeluaran
Reflek batuk +
bunyi nafas.
retraksi dinding
dada
mengetahu
n oksigen.
vesikuler
Tidak
Untuk
i
normal (30-45 x/
Suara
pola nafas.
2. Pantau tanda- 2.
hasil :
menit )
batuk kering
mengetahui
kedalaman
RR dalam batas
Batuk produktif, reflek
dinding dada
jam
nafas
Klien
basah +/+
Terdapat
24
1. kaji bersihan 1. untuk
4. Untuk
mengetahui
suara nafas.
5. Ukur TTV.
5. Mengetahui
intervensi
selanjutnya.
6. Kolaborasi
14
6. Membantu
dalam
untuk
pemberian
mengeluark
oksigen.
an sekret.
7. Mengurangi
7. Kolaborasi
pemberianfisi
oterapi dada.
distres
pernafasan.
8. Membantu
mengeluark
8. Kolaborasi
an sekret.
dalam
pemberian
inhalasinebuli
zer.
2.
Peningkatan suhu tubuh b.d
proses penyakit ( infeksi)
Ds :-
Setelah dilakukan
24
diharapkan
suhu
tubuh dalam batas
Suhu 38,3 oC
normal (36,5
O
Klien teraba panas
37
Mukosa bibir kering
kriteria hasil :
Terpasang IVFD
Terpasang
NGT
selang
C)
1. Untuk
mengetahui
keadaan
jam
Klien tampak lemah
Leukosit 14.500 ul
tanda infeksi.
tind. Kep selama
1x
Do :
1. Pantau tanda-
klien.
o
C-
dengan
2.
Ukur suhu
tubuh.
2. Mengetahui
suhu klien.
Klien tampak
bugar
Suhu
3. Anjurkan ibu
36,5-
o
37 C
Mukosa bibir
batas
normal 4.80010.800 u/
flebitis
dari infeksi.
sesudah
Leukosit
Infus
langkah
terhindar
sebelum dan
lembab
dalam
cuci tangan 6
3. Agar
memberikan
ASI.
tidak
4. Lakukan
4. Agar
perawatan iv
terhindar
line.
dari
flebitis.
15
5. Menurunka
5. Berikan
n panas.
kompres
hangat.
6. Mengurangi
6. Anjurkan ibu
penguapan
untuk
cairan
memakaikan
tubuh.
pakain
yang
tipis.
7. Menurunka
7. Pertahankan
n
suhu
suhu
tubuh secara
lingkungan
radiasi.
tetap sejuk.
8. Membantu
8. Kolaborasi
menurunkan
dalam
demam.
pemberian
antipiretik.
3.
Setelah dilakukan
4. Ansietas b.d kurang terpapar tind.kep selama 1x
informasi
Ds :
Ibu klien mengatakan
tidak
mengetahui
penyakit yang diderita
dengan
keadaan anaknya saat
ini.
Do :
tingkat
kecemasan.
1. Untuk
24 jam diharapkan
mengetahui
cemas
intervensi
berkurang
dengan
kriteria
hasil :
Keluarga
selanjutnya.
2. Berikan
pendidikan
2.
Agar
kesehatan
keluarga
tentang
memahami
tentang
penyakit
penyakit
penyakit
bronkopnemo
klien.
tampak tenang
anaknya dan merasa
khawatir
1. Kaji
Ibu
mengerti
anaknya
16
nia.
Keluarga
terlihat
3. Memberikan
gelisah
support
dan
3. Untuk
Ibu sering bertanya
dukungan
mengurangi
Klien dirawat selama
kepada
kecemasan.
2 hari
keluarga.
4. Anjurkan
keluarga
untuk berobat
atau
kontrol
terhindar
kesehatan
dari
secara rutin di
penyakit.
pelayanan
kesehatan
terdekat.
17
4. Agar
XIV. Catatan Perkembangan
Nama pasien
Ruang
: An. H
: Alamanda
No RM :
No
1.
Tgl
25-102017
No. Dx Kep Jam
1. Bersihan 09.00
Implementasi
1. Mengakaji
Evaluasi
S=
Paraf
jalan
bersihan
nafas b.d
jalan
hipersek
kedalaman,
resi jalan
dan frekuensi RR 50x/mnt
nafas.
nafas.
09.15
09.30
nafas, Klien
2. Memantau
nafas
ronchi basah +/+
Batuk produktif
sianosis.
Reflek
3. Memantau
4. Mengauskult
bunyi
nafas
5. Mengukur
TTV
10.25
gelisah
tanda-tanda
asi
10.10
tampak
Suara
reflek batuk
09.45
O=
6. Berikan
oksigen
batuk
berkurang
Terpasang
o2
simple mask 4 lt/
mnt
Terdapat retraksi
dinding dada
CRT < 3dtk
Bibir
tampak
kering
Simple mask A: bersihan jalan
4 liter/menit
7. Kolaborasi
10.40
nafas
teratasi.
dalam
P:
pemberian
intervensi
fisioterapi
1. Kaji
18
belum
lnjutkan
bersihan
dada
jalan nafas pola
8. Kolaborasi
nafas,
dalam
10.55
dan
frekuensi nafas.
pemberian
2. Pantau
inhalasi
tanda-
tanda infeksi.
ventolin1
3. Pantau
ampul/8jam
reflek
batuk.
4. Ukur
tanda-
tanda vital
5. Auskultasi
bunyi nafas
6. Berikan oksigen
simple mask 4
lt/menit
7. Kolaborasi
pemberian
fisioterapi dada
8. Kolaborasi
pemberian
inhalasi ventolin
I ampul/8 jm
1. Memantau
2.
S:-
25
Peningk
tanda-tanda
O:
oktober
atan
inpeksi
Klien
2017
suhu b.d
2. Mengukur
tampak
lemah
proses
suhu tubuh Suhu 38,3 oC
penyakit
setiap 4 jam
11.10
3. Mengajarka
Badan
klien
teraba hangat
n ibu cuci Mukosa bibir
tangan
11.25
6 Terpasang
langkah
selang NGT dan
sebelum dan
IVFD
19
6
11.40
sesudah
Melakukan
memberikan
perawatan
ASI
line
4. Melakukan
Memberikan
perawatan
12.05
iv
kompres hangat
iv line
5. Memberikan Leukosit
kompres
12.20
14.500u/
hangat
A
6. Menganjurk
:Masalah
hipertermi
belum
an ibu untuk teratasi
12.35
memakaikan P
pakaian
lanjutkan
yg intervensi
tipis
1. Anjurkan
7. Mempertaha
nkan
12.50
:
suhu
cuci
tangan
sebelum
lingkungan
sesudah
tetap sejuk
menyusui
8. Memberikan 2. Ukur
pct
13.00
injeksi
4mg/6jam
ibu
dan
suhu
tubuh setiap 4
jam
3. Lalukan
perawatan
iv
line
4. Berikan
kompres hangat
5. Kolaborasi
dalam
pemberian pct
injeksi/6j
3.
25
Ansietas b.d 13.10
oktober
kurang
1. Mengkaji
S: ibu klien mngt
tingkat
sudah mengetahui
20
2017
terpapar
informasi
kecemasan
13.20
pendidikan
O:
kesehatan
Keluarga
bronkopneu
monia
13.50
yg
di
2. Memberikan derita anaknya
tentang
13.35
penyakit
terlihat tenang
Ibu
klien
mengerti
3. Memberikan
tentang
support dan
penyakit
dukungan
anaknya
kepada
A:Masalah ansietas
keluarga
teratasi
4. Menganjurk
an
untuk intervensi
berobat atau
kontrol
kesehatan
secara rutin
di pelayanan
kesehatan
terdekat
21
P:hentikan
No
1.
Tgl
2610-17
No Diagnosa
Jam
Implementasi
Evaluasi
1.Bersihan jln
09.00
1. mengkaji kersihan
S: O:
nafas
tdk
jalan
efektif
b.d
kedalaman
hipersekresi
jalan nafas.
nafas,
dan
frekuensi.
09.15
Nafas
masih
terlihat sesak
2. Memantau tandatanda sianosis.
3. Memantau reflek
09.30
Paraf
batuk
RR 44x/mnt
Suara
nafas
ronchi basah +/
+
Batuk produktif
09.45
09.55
4. Mengauskultasi
Reflek
batuk
bunyi nafas
berkurang
5. Mengukur TTV
Terpasang
o2
nasal
10.10
6. Berikan oksigen
simple
mask
4liter/menit
10.25
7. Kolaborasi dalam
lt/mnt
Terdapat
retraksi dinding
dada
pemberian
CRT < 3dtk
fisioterapi dada
Bibir
8. Kolaborasi dalam
10.45
kanul
tampak
pucat
pemberian
A:
Masalah
inhalasi ventolin1
bersihan
ampul/8jam
nafas
jalan
belum
teratasi
P:Lnjutkan
intervensi
1. Kaji
bersihan
jalan
nafas pola
nafas, dan
frekuensi
nafas.
2. Pantau tanda22
tanda infeksi.
3. Pantau reflek
batuk.
4. Ukur
tanda-
tanda vital
5. Auskultasi
bunyi nafas
6. Berikan
oksigen simple
mask 4lt/menit
7. Kolaborasi
dalam
pemberian
fisioterapi
dada
8. Kolaborasi
dalam
pemberian
inhalasi
ventolin
I
ampul/8jam
2.
26-
Peningkatan
10-17
suhu tubuh b.d
suhu
proses
setiap 4 jam
penyakit
11.10
11.25
S:
1. Mengukur
tubuh O:
1. Klien tampak
lemas
2. Mengajarkan
(infeksi)
ibu cuci tangan
6
langkah
sebelum
dan
sesudah
memberikan
ASI
11.40
3. Melakukan
perawatan
2. Suhu
37oc
3. Badan
klien
teraba hangat
4. Mukosa bibir
kering
5. Terpasang
selang NGT
iv 6. IVFD D5 6
tts/mnt
23
tubuh
12.10
(micro)
line
A:Masalah
4. Memberikan
kompres
hipertermi belum
hangat
teratasi
12.25
P:
lanjutkan
intervensi
5. Kolaborasi
1. Ukur
dalam
suhu
tubuh
pmberian
pct
inj 4mg/6jm
2. Lakukan
perawatan
iv
line
3. Berikan
kompres
hangat
4. Kolaborasi
pemberian pct
inj 4 mg/6jm
No
1.
Tgl
No.
Jam
Implementasi
27-
Diagnosa
Bersihan
09.00
10-17
jalan nafas
kebersihan
O:
tidak efektif
jalan
nafas,
b.d
pola
nafas,
hipersekresi
kedalaman
jalan nafas
nafas,
1. mengkaji
Evaluasi
S:
dan
frekuensi
24
klien
maih
terlihat
RR:40x/mnt
suara
nafas
ronchi
basah
2. memantau
reflek batuk
nafas
sesak
nafas
09.15
Paraf
+/
batuk
09.30
3. mengukur
produktif
TTV
09.45
berkurang
4. mengauskult
asi
bunyi
5. memberikan
2
lt/mnt
10.10
tidak terdapat
dinding dada
CRT >3dtk
bibir
6. kolaborasi
terlihat
kemerahan
pemberian
inhalasi
batuk
retraksi
oksigen nasal
kanul
reflek
(+)
nafas
09.55
A:Masalah
sudah
1 teratasi sebagian
ampul/8 jm
P:Lanjutkan
intervensi
1. Kaji kebersihan
jalan nafas,pola
nafas, frekuensi
nafas
2. Ukur TTV
3. Auskultasi
bunyi nafas
4. Berikan oksigen
kanul 2 lt/mnt
5.
Berikan
inhalasi
ventolin
1
respul/12jm
2.
27-
Peningkatan 10.25
10-17
suhu tubuh
b.d
1. ukur
suhu S:
tubuh
10.40
2. melakukan
prosespenya
perawatan iv
kit (infeksi)
line
10.55
3. memberikan
25
O:
klien
tampak
lemas
suhu 370C
badan
klien
kompres
hangat
11.10
teraba hangat
mukosa
4. memberikan
bibir
terlihat lembab
terpasang
pct inj 4 mg/
6 jm
selang ngt
IVFD D5 6 tts/
mnt(micro)
A:Masalah
hipetermia
sudah
teratasi sebagian
P:Lanjutkan
intervensi
1. Ukur
susu
tubuh
2. Berikan pct inj
4mg/8jm
EVALUASI SUMATIF :
Setelah dilakukanpengkajian keperawatan pada an. H dengan diagnosa medis
bronkopnemonia ditemukan masalah keperawtan.
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d Hipersekresi Jalan Nafas
Data Do :
-
Klien tampak gelisah
-
Pernafasan klien cepat dan dangkal
-
Rr 50 x/mnt
-
Suara nafas ronchi basah +/+
-
Batuk produktif, reflek batuk berkurang
-
Terdapat retraksi dinding dada
-
Radiologi : photo thorax hasil: bronkopneumonia
2. Peningkatan Suhu Tubuh b.d Proses Penyakit (Infeksi)
26
Data Do:
-
Klien tampak lemas
-
Suhu 38oc
-
Klien teraba panas
-
Mukosa biir kering
-
Leukosit 14.500/ul
-
Terpasang IVFD
-
Terpasang NGT
3. Ansietas b.d Kurang Terpapar Informasi
Data Ds: - ibu klien mengatakan tidak mengetahui penyakit yang diderita
anaknya dan merasakwatir engan keaadaan anaknya saat ini.
Do
:
-
Keluarga terlihat gelisah
-
Ibu sering bertanya
-
Klien dirawat selama 2 hari
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x 24 jam, diagnosa yang teah
teratasi yaitu diagnosa keperawtan peningkatan suhu tubuh dan ansietas. Diagnosa
yang belumteratasi yaitu bersihan jalan nafas.
Rencana tindak lanjut:
-
Berikan oksigen nasal kanul 2 liter/menit
-
Berikan inhalasi ventolin 1 respul/ 12 jam
27
BRONKOPNEUMONIA
Disusun oleh :
NAMA
: NIKEN ARISKA RAHMADANI
NPM
: 1711513013
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MITRA LAMPUNG
2018
ASUHAN KEPERAWATAN
1
PADA AN.H USIA 3 BULAN DENGAN BRONCHOPNEMONIA
DIRUANG ALAMANDA RSUD DR.H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
Nama
: Niken Ariska Rahmadani
Tanggal Masuk Rs
: 24-10-017
Tanggal Praktik : 25 oktober 2017
Tggl Masuk Alamanda
: 24-10-2017
Tempat Praktik : Ruang Alamanda
Tanggal Pengkajian
: 25-10- 2017
I.
Identitas Pasien
Nama
: An. H
TTL
: Mesuji,29-07-2017
Nama ayah/ibu
: Tn. R/ Ny.T
Pekerjaan ayah/ibu
: Wiraswata
Alamat
: Wiralaga, Kec. Mesuji
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Palembang
Pendidikan ayah/ibu : SMA
II.
Keluhan Utama
Sesak
III.
Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Masuk Rs
Ibu klien mengatakan sebelum masuk di ruang alamanda anaknya dirawat di
RS mesuji selama 4 hari dengan keluhan sesak, kejang, dan batuk. Klien
mempunyai riwayat ISPA pada tanggal 24 Oktober 2017 pukul 00.10 wib
dibawa ke IGD RSUD Dr.H. Abdul Moeloek oleh keluarganya dikarenakan
sesak semakin bertambah dan tidak ada perubahan. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan RR: 26 x/menit, suhu: 37 oc, nadi120 x/menit.
2. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian
2
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 25 oktober 2017 klien sesak
dikarenakan terdapat sekret yang sulit dikeluarkan, sesak terjadi dibagian
lapang dada terdapat retraksi
dinding dada. Klien sesak setiap saat dan
berkurang setelah diberikan ventolin, klien sesak sejak satu minggu yang lalu.
Pada pemeriksaan didapatkan RR : 50 x/menit, suhu: 38,3 oc , nadi : 160
x
/menit, bibir sianosis, akral teraba panas, CRT< 3 detik, mukosa bibir kering,
terdengar suara ronchi basah.
3. Riwayat Saat Kehamilan Dan Kelahiran
a. Prenatal
: ibu klien mengatakan selama hamil an. H tidak ada
keluhan kehamilan dan gizi terpenuhi ibu klien mengatakan selalu
rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan.
b. Intranatal
: ibu
klien mengatakan an. H lahir dalam usia
kandungan 9 bulan, dibidan dekat rumah nya secraa normal dengan bb
2800 kg dan panjang 50 cm. klien langsung menangis spontan. Klien
merupakan anak dari 2 bersaudra.
c. Postnatal
: ibu klien mengatakan an. H lahir dalam keadaan sehat,
tidak ada kelainan. Klien lahir langsung menangis dan klien berikan
ASI oleh ibunya. Klien dapat miring ke kanan dan ke kiri.
4. Riwayat Masa Lalu
a. Penyakit waktu kecil
: ibu klien mengatakan klien memiliki
riwayat ispa sejak usia 1 bulan serta batuk pilek.
b. Pernah dirawat di rs
: ibu klien mengatakan klien pernah
dirawat di rumah sakit dengan keluhan asma dan batuk pilek sejak 1
minggu yang lalu.
c. Obat-obatan yang digunakan : ibu klien mengatakan tidak mengetahui
obat-obatann yang diberikan untuk anaknya.
d. Tindakan operasi
: ibu klien mengatakan bahhwa klien belum
pernah dilakukan tindkan pembedahan atau operasi.
e. Alergi
: ibu klien mengatakan bahwa klien tidak
memiliki riwayat alergi makanan, oabat-obatan.
f. Kecelakaan
: ibu klien mengatakan bahwa klien tidak
pernah mengalami kecelakaan.
3
g. Imunisasi
:
I
BCG
DPT
Campak
Hepatitis B
IV.
1 bulan
1 bulan
1 bulan
0 bulan
II
2 bulan
2 bulan
III
2 bulan
Riwayat Keluarga
a. Riwayat kesehatan keluarga
: ibu klien mengatakan bahwa keluarganya
tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular ( TBC, hepatitis).
b. Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Menikah
: Anak
V. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh
: keluarga (ibu, bapak, dan neneknya)
4
2. Hubungan dengan anggota keluarga : An. H merupakan An. R dan Ny. T, An.
H merupakan anak keduan dari dua bersaudara.
3. Hubungan denagan teman sebaya
:
4. Pembawaan secara umum
: klien terlihat rewel dan gelisah
5. Lingkungan rumah
: luas rumah 9 x 10 meter, ventilasi
ruangan cukup baik, penerangan baik, jarak rumah dengan rumah tetangganya
tidak terlalu jauh kira-kira 10 m.
VI. Kebutuhan Dasar
1. Makanan yang disukai / tidak disukai : klien saat ini hanya minum susu untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi via NGT.
Selera
: klien tidak muntah
Alat makanan yang dipakai
: spuit + selang NGT
Pola makan
: 10 cc/ 3 jam ASI
2. Pola tidur
Kebiasaan sebelum tidur
: ibu klien mengatakan tidak ada
kebiasaan khusus saat tidur
3. Mandi
:
ibu
klien
mengatakan
An.
H
dimandikan 2x sehari dengan menggunakan waslap.
4. Aktualisasai bermain
: ibu klien mengatakan An. H sangat
aktif saat dirumah.
5. Eliminasi
Bak saat sakit
: ibu klien mengatakan klien BAK 8 kali/
hari
Bak sebelum sakit
: ibu klien mengatakan klien BAK 8 kali/
hari
Bab saat sakit
: ibu klien mengatakan klien BAB 3x/hari
Bab sebelum sakit
: ibu klien mengatakan klien BAB 2
x/
hari
VII. Keadaan Kesehatan Saat Ini
5
1. Diagnosa medis
: bronkopneumonia
2. Tindakan operasi
:-
3. Status nutrisi
: ibu klien mengatakan klien tidak
muntah, klien minum susu ASI 10 cc/ 3 jam.
4. Status cairan
: ibu klien mengatakan klien minum ASI
IWL = (30-0)x 3,9 kg = 117 cc
Jml cairan = 20 x 60 x 20 = 400 cc
60
Intake = minum + cairan infus + air metabolisme
=80 + 400 + 31,2
= 511,2 cc
Output = urine + feses + iwl
=200 + 150 + 117
= 467
Balance cairan = input – output
= 511,2 – 467
= 144,2 cc/ 24 jam
5. Obat- obatan
:
Ceftazidine 200 mg/ 12 jam
Gentamisin 16 mg/ hari
Ranitidin 2,5 mg/ 12 jam
Paracetamol injeksi 4 mg/ 6 jam
Furosemid 1,5 mg/ 12 jam
Inhalasi ventolin 1 respul/ 8 jam
6. Aktivitas
: ibu mengatakan anak hanya terbaring
ditempat tidur lemah dan sesak nafas.
7. Tindakan keperawatan
Pantau ttv
Kaji tanda-tanda sianosis
Berikan posisi tidur kepala lebih tinggi dari posisi badan dan kaki
Berikan O2 sesuai terapi = 4 liter sungkup
Berikan kompres hangat dibagian axilla
Ajarkan keluarga melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah
pemberian ASI
Lakukan fisioterapi dada
Suction jika perlu
Ceftadine
: 200 mg/12 jam
Gentamicin
: 16 mg/ hari
6
Furosemid
: 1,5 mg/ hari
Nebulizer ventolin : 1 ampul/ 6 jam
8. Hasil laboratorium
Tanggal 26-10-2017
Parameter
Hemoglobin
Hasil
9,3
Nilai rujukan
L= 14,0- 18,0
Satuan
g/dl
Leukosit
14.500
4800- 10.800
ut
Eritrosit
3,3
L= 4,7 – 6,1
dula/ul
Hematrokrit
28
L= 42- 52
72.000
150.000- 450.000
ut
Mcv
86
79-99
fl
Mch
28
27- 31
pg
Mchc
33
30- 35
g/dl
Segmen
72
17- 60
Limfosit
20
20- 70
Monosit
8
Trombosit
9. Hasil rontogen
1- 11
:
Pulmo
: tampak bercak-bercak infiltrat parahilus kanan dan kiri
Kesan
: bronkopneumonia
10. Data tambahan
:-
7
VIII. Pemeriksaan Fisik
No
1.
2.
Sistem
Hasil
Tanda-tanda vital
Suhu
38o C
Nadi
160 x/menit
RR
50 x/ menit
BB
3900 gr
TB
50 cm
Kepala- leher
Bentuk kepala
Bentuk kepala mesochepal tidak terdapat lesi
ataupun nyeri tekan,kulit kepala baersih.
Belum menutup.
Uub
Uuk
Sudah menutup
Mata
Bentuk dan letak mata simetris, tidak ada
gangguan penglihatan.
Terdapat sklera anikterik.
Sklera
Terdapat konjungtiva anemi.
Konjungtiva
Jika cahaya didekatkan ke mata pupil mengecil,
Reflek
pupil jika cahaya dijauhkan pupil membesar.
terhadap cahaya
Bentuk hidung simetris, reflek bersin baik.
Terdapat penyumbatan jalan nafas karena produksi
Hidung
sekret yang berlebih, tidak ada polip, terpasang
NGT dan terpasang oksigen 4 liter sungkup.
Kebersihan mulut kurang, warna bibir sianosis.
Mulut–
3.
tenggorokan
Tidak ada pembesaran vena jugularis.
Vena jugularis
Thoraks / paru-paru
Simetris antara kanan dan kiri, pengembangan paru
8
Inspeksi
maksimal, hiperventilasi, terdapat retraksi dinding
dada saat bernafas.
Torak kanan kiri simetris .
4.
Palpasi
Terdapat suara tambahan ronchi paru kanan dan
Auskultasi
paru kiri.
Jantung
Inspeksi
Tidak ada nyeri tekan.
Palpasi
Bunyi jantung reguler terdengar lupdup, tidak ada
Auskultasi
5.
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
6.
Simetris antara kanan dan kiri.
bunyi mu-mur.
Tidak terdapat pembesaran diperut.
Perut tidak kembung, tidak teraba pembesaran hati
atau limfa, tidak ada nyeri tekan.
Suara abdomen timpani.
Bising usus 13 x/menit.
Tampak bersih.
Genetalia
Anus
Tidak tampak kemerahan pada anus dan tidak ada
hemoroid.
7.
Kekuatan otot 5 5 klien tampak lemah.
5
Ekstremitas
8.
5
Orientasi terhadap orang asing baik, bayi mulai
Pengkajian neurologis
Status mental
Fungsi motorik
memberikan senyuman dan tertawa.
Klien belum mampu memegang mainan.
Peka terhadap rangsangan tajam tumpul.
Tidak terkaji.
5.
Fungsi sensorik
9
Reflek tendon
IX.
Pemeriksaan Perkembangan
1. Kemandirian dan bergaul
: Tidak Terkaji
2. Motorik halus
: klien belum mampu memegang mainan, belum
mampu memegang erat tangan yang menggandengnya, reflek menghisap baik.
Klien sering memasukan tangganya ke dalam mulut, klien sering menekuk jari
tangganya.
Reflek babinski (+), reflek moro(+).
3. Kognitif dan bahasa
:
klien
belum
mampu
berbicara
dengan
jelas.klien hanya bisa menangis.
4. Motorik kasar
: klien belum mampu merangkak ataupun
berdiri. Klien hanya mampu miring ke kiri dan kekanan. Menggerakkan kai dan
tangan saat berbaring, mengangkat kepala Saat telungkup.
X.
Informasi Lain
:-
10
XI.
No
1.
Analisa Data
Data Klien
Masalah Keperawatan
Etiologi
Bersihan jalan nafas tidak Hipersekresi jalan
Ds : -
efektif .
nafas.
Peningkatan Suhu Tubuh
Proses
Do :
Klien
tampak
gelisah
RR 50x/ menit
Suara nafas ronchi
basah +/+
Batuk
produktif,
reflek batuk kurang
Terpasang O2 Simple
Mask
4 liter
Terdapat
retraksi
dinding dada
radiologi
thorax
:
photo
hasil
bronchopneumonia
2.
Ds :-
(Infeksi)
Do :
klien tampak lemah
suhu 38oC
Klien teraba panas
mukosa bibir kering
leukosit 14.500/ul
11
Penyakit
terpasang IVFD
terpasang selang NGT
3.
Ansietas
Ds :
ibu
mengatakan
Informasi
klien
tidak
mengetahui penyakit
yang
diderita
anaknya dan merasa
khawatir
dengan
keadaan
anaknya
saat ini.
Do:
keluarga
Kurang Terpapar
terlihat
gelisah
ibu sering bertanya
klien dirawat selama
2 hari
12
XII. Diagnosa Prioritas
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d hipersekresi jalan nafas
2. Peningkatan suhu tubuh b/d proses penyakit (infeksi)
3. Ansietas b/d kurang terpapar informasi
13
XIII. Rencana Asuhan Keperawatan
No
Nama Pasien
: An. H
Ruang
: Alamanda
No RM
:
Dx. Kep Disertai Data
Tujuan
Intervensi
Rasional
Penunjang
1.
Bersihan jalan nafas tidak
Setelah dilakukan
efektif b.d hipersekresi jalan
tind. Kep selama
nafas.
1x
Ds : -
diharapkan
Do :
Klien tampak gelisah
RR 50 x/ menit
Suara
nafas
ronchi
jalan
jalan
nafas,
efektif
frekuensi
dengan
kriteria
nafas.
Terpasang O2 Simple
tampak
tanda sianosis
tenang
Mask 4 liter
retraksi
kekuranga
nafas
3. Pantau reflek
batuk.
Batuk berkurang
4. Auskultasi
ada
mengetahui
sekret.
Tidak terpasang
O2
3. Untuk
pengeluaran
Reflek batuk +
bunyi nafas.
retraksi dinding
dada
mengetahu
n oksigen.
vesikuler
Tidak
Untuk
i
normal (30-45 x/
Suara
pola nafas.
2. Pantau tanda- 2.
hasil :
menit )
batuk kering
mengetahui
kedalaman
RR dalam batas
Batuk produktif, reflek
dinding dada
jam
nafas
Klien
basah +/+
Terdapat
24
1. kaji bersihan 1. untuk
4. Untuk
mengetahui
suara nafas.
5. Ukur TTV.
5. Mengetahui
intervensi
selanjutnya.
6. Kolaborasi
14
6. Membantu
dalam
untuk
pemberian
mengeluark
oksigen.
an sekret.
7. Mengurangi
7. Kolaborasi
pemberianfisi
oterapi dada.
distres
pernafasan.
8. Membantu
mengeluark
8. Kolaborasi
an sekret.
dalam
pemberian
inhalasinebuli
zer.
2.
Peningkatan suhu tubuh b.d
proses penyakit ( infeksi)
Ds :-
Setelah dilakukan
24
diharapkan
suhu
tubuh dalam batas
Suhu 38,3 oC
normal (36,5
O
Klien teraba panas
37
Mukosa bibir kering
kriteria hasil :
Terpasang IVFD
Terpasang
NGT
selang
C)
1. Untuk
mengetahui
keadaan
jam
Klien tampak lemah
Leukosit 14.500 ul
tanda infeksi.
tind. Kep selama
1x
Do :
1. Pantau tanda-
klien.
o
C-
dengan
2.
Ukur suhu
tubuh.
2. Mengetahui
suhu klien.
Klien tampak
bugar
Suhu
3. Anjurkan ibu
36,5-
o
37 C
Mukosa bibir
batas
normal 4.80010.800 u/
flebitis
dari infeksi.
sesudah
Leukosit
Infus
langkah
terhindar
sebelum dan
lembab
dalam
cuci tangan 6
3. Agar
memberikan
ASI.
tidak
4. Lakukan
4. Agar
perawatan iv
terhindar
line.
dari
flebitis.
15
5. Menurunka
5. Berikan
n panas.
kompres
hangat.
6. Mengurangi
6. Anjurkan ibu
penguapan
untuk
cairan
memakaikan
tubuh.
pakain
yang
tipis.
7. Menurunka
7. Pertahankan
n
suhu
suhu
tubuh secara
lingkungan
radiasi.
tetap sejuk.
8. Membantu
8. Kolaborasi
menurunkan
dalam
demam.
pemberian
antipiretik.
3.
Setelah dilakukan
4. Ansietas b.d kurang terpapar tind.kep selama 1x
informasi
Ds :
Ibu klien mengatakan
tidak
mengetahui
penyakit yang diderita
dengan
keadaan anaknya saat
ini.
Do :
tingkat
kecemasan.
1. Untuk
24 jam diharapkan
mengetahui
cemas
intervensi
berkurang
dengan
kriteria
hasil :
Keluarga
selanjutnya.
2. Berikan
pendidikan
2.
Agar
kesehatan
keluarga
tentang
memahami
tentang
penyakit
penyakit
penyakit
bronkopnemo
klien.
tampak tenang
anaknya dan merasa
khawatir
1. Kaji
Ibu
mengerti
anaknya
16
nia.
Keluarga
terlihat
3. Memberikan
gelisah
support
dan
3. Untuk
Ibu sering bertanya
dukungan
mengurangi
Klien dirawat selama
kepada
kecemasan.
2 hari
keluarga.
4. Anjurkan
keluarga
untuk berobat
atau
kontrol
terhindar
kesehatan
dari
secara rutin di
penyakit.
pelayanan
kesehatan
terdekat.
17
4. Agar
XIV. Catatan Perkembangan
Nama pasien
Ruang
: An. H
: Alamanda
No RM :
No
1.
Tgl
25-102017
No. Dx Kep Jam
1. Bersihan 09.00
Implementasi
1. Mengakaji
Evaluasi
S=
Paraf
jalan
bersihan
nafas b.d
jalan
hipersek
kedalaman,
resi jalan
dan frekuensi RR 50x/mnt
nafas.
nafas.
09.15
09.30
nafas, Klien
2. Memantau
nafas
ronchi basah +/+
Batuk produktif
sianosis.
Reflek
3. Memantau
4. Mengauskult
bunyi
nafas
5. Mengukur
TTV
10.25
gelisah
tanda-tanda
asi
10.10
tampak
Suara
reflek batuk
09.45
O=
6. Berikan
oksigen
batuk
berkurang
Terpasang
o2
simple mask 4 lt/
mnt
Terdapat retraksi
dinding dada
CRT < 3dtk
Bibir
tampak
kering
Simple mask A: bersihan jalan
4 liter/menit
7. Kolaborasi
10.40
nafas
teratasi.
dalam
P:
pemberian
intervensi
fisioterapi
1. Kaji
18
belum
lnjutkan
bersihan
dada
jalan nafas pola
8. Kolaborasi
nafas,
dalam
10.55
dan
frekuensi nafas.
pemberian
2. Pantau
inhalasi
tanda-
tanda infeksi.
ventolin1
3. Pantau
ampul/8jam
reflek
batuk.
4. Ukur
tanda-
tanda vital
5. Auskultasi
bunyi nafas
6. Berikan oksigen
simple mask 4
lt/menit
7. Kolaborasi
pemberian
fisioterapi dada
8. Kolaborasi
pemberian
inhalasi ventolin
I ampul/8 jm
1. Memantau
2.
S:-
25
Peningk
tanda-tanda
O:
oktober
atan
inpeksi
Klien
2017
suhu b.d
2. Mengukur
tampak
lemah
proses
suhu tubuh Suhu 38,3 oC
penyakit
setiap 4 jam
11.10
3. Mengajarka
Badan
klien
teraba hangat
n ibu cuci Mukosa bibir
tangan
11.25
6 Terpasang
langkah
selang NGT dan
sebelum dan
IVFD
19
6
11.40
sesudah
Melakukan
memberikan
perawatan
ASI
line
4. Melakukan
Memberikan
perawatan
12.05
iv
kompres hangat
iv line
5. Memberikan Leukosit
kompres
12.20
14.500u/
hangat
A
6. Menganjurk
:Masalah
hipertermi
belum
an ibu untuk teratasi
12.35
memakaikan P
pakaian
lanjutkan
yg intervensi
tipis
1. Anjurkan
7. Mempertaha
nkan
12.50
:
suhu
cuci
tangan
sebelum
lingkungan
sesudah
tetap sejuk
menyusui
8. Memberikan 2. Ukur
pct
13.00
injeksi
4mg/6jam
ibu
dan
suhu
tubuh setiap 4
jam
3. Lalukan
perawatan
iv
line
4. Berikan
kompres hangat
5. Kolaborasi
dalam
pemberian pct
injeksi/6j
3.
25
Ansietas b.d 13.10
oktober
kurang
1. Mengkaji
S: ibu klien mngt
tingkat
sudah mengetahui
20
2017
terpapar
informasi
kecemasan
13.20
pendidikan
O:
kesehatan
Keluarga
bronkopneu
monia
13.50
yg
di
2. Memberikan derita anaknya
tentang
13.35
penyakit
terlihat tenang
Ibu
klien
mengerti
3. Memberikan
tentang
support dan
penyakit
dukungan
anaknya
kepada
A:Masalah ansietas
keluarga
teratasi
4. Menganjurk
an
untuk intervensi
berobat atau
kontrol
kesehatan
secara rutin
di pelayanan
kesehatan
terdekat
21
P:hentikan
No
1.
Tgl
2610-17
No Diagnosa
Jam
Implementasi
Evaluasi
1.Bersihan jln
09.00
1. mengkaji kersihan
S: O:
nafas
tdk
jalan
efektif
b.d
kedalaman
hipersekresi
jalan nafas.
nafas,
dan
frekuensi.
09.15
Nafas
masih
terlihat sesak
2. Memantau tandatanda sianosis.
3. Memantau reflek
09.30
Paraf
batuk
RR 44x/mnt
Suara
nafas
ronchi basah +/
+
Batuk produktif
09.45
09.55
4. Mengauskultasi
Reflek
batuk
bunyi nafas
berkurang
5. Mengukur TTV
Terpasang
o2
nasal
10.10
6. Berikan oksigen
simple
mask
4liter/menit
10.25
7. Kolaborasi dalam
lt/mnt
Terdapat
retraksi dinding
dada
pemberian
CRT < 3dtk
fisioterapi dada
Bibir
8. Kolaborasi dalam
10.45
kanul
tampak
pucat
pemberian
A:
Masalah
inhalasi ventolin1
bersihan
ampul/8jam
nafas
jalan
belum
teratasi
P:Lnjutkan
intervensi
1. Kaji
bersihan
jalan
nafas pola
nafas, dan
frekuensi
nafas.
2. Pantau tanda22
tanda infeksi.
3. Pantau reflek
batuk.
4. Ukur
tanda-
tanda vital
5. Auskultasi
bunyi nafas
6. Berikan
oksigen simple
mask 4lt/menit
7. Kolaborasi
dalam
pemberian
fisioterapi
dada
8. Kolaborasi
dalam
pemberian
inhalasi
ventolin
I
ampul/8jam
2.
26-
Peningkatan
10-17
suhu tubuh b.d
suhu
proses
setiap 4 jam
penyakit
11.10
11.25
S:
1. Mengukur
tubuh O:
1. Klien tampak
lemas
2. Mengajarkan
(infeksi)
ibu cuci tangan
6
langkah
sebelum
dan
sesudah
memberikan
ASI
11.40
3. Melakukan
perawatan
2. Suhu
37oc
3. Badan
klien
teraba hangat
4. Mukosa bibir
kering
5. Terpasang
selang NGT
iv 6. IVFD D5 6
tts/mnt
23
tubuh
12.10
(micro)
line
A:Masalah
4. Memberikan
kompres
hipertermi belum
hangat
teratasi
12.25
P:
lanjutkan
intervensi
5. Kolaborasi
1. Ukur
dalam
suhu
tubuh
pmberian
pct
inj 4mg/6jm
2. Lakukan
perawatan
iv
line
3. Berikan
kompres
hangat
4. Kolaborasi
pemberian pct
inj 4 mg/6jm
No
1.
Tgl
No.
Jam
Implementasi
27-
Diagnosa
Bersihan
09.00
10-17
jalan nafas
kebersihan
O:
tidak efektif
jalan
nafas,
b.d
pola
nafas,
hipersekresi
kedalaman
jalan nafas
nafas,
1. mengkaji
Evaluasi
S:
dan
frekuensi
24
klien
maih
terlihat
RR:40x/mnt
suara
nafas
ronchi
basah
2. memantau
reflek batuk
nafas
sesak
nafas
09.15
Paraf
+/
batuk
09.30
3. mengukur
produktif
TTV
09.45
berkurang
4. mengauskult
asi
bunyi
5. memberikan
2
lt/mnt
10.10
tidak terdapat
dinding dada
CRT >3dtk
bibir
6. kolaborasi
terlihat
kemerahan
pemberian
inhalasi
batuk
retraksi
oksigen nasal
kanul
reflek
(+)
nafas
09.55
A:Masalah
sudah
1 teratasi sebagian
ampul/8 jm
P:Lanjutkan
intervensi
1. Kaji kebersihan
jalan nafas,pola
nafas, frekuensi
nafas
2. Ukur TTV
3. Auskultasi
bunyi nafas
4. Berikan oksigen
kanul 2 lt/mnt
5.
Berikan
inhalasi
ventolin
1
respul/12jm
2.
27-
Peningkatan 10.25
10-17
suhu tubuh
b.d
1. ukur
suhu S:
tubuh
10.40
2. melakukan
prosespenya
perawatan iv
kit (infeksi)
line
10.55
3. memberikan
25
O:
klien
tampak
lemas
suhu 370C
badan
klien
kompres
hangat
11.10
teraba hangat
mukosa
4. memberikan
bibir
terlihat lembab
terpasang
pct inj 4 mg/
6 jm
selang ngt
IVFD D5 6 tts/
mnt(micro)
A:Masalah
hipetermia
sudah
teratasi sebagian
P:Lanjutkan
intervensi
1. Ukur
susu
tubuh
2. Berikan pct inj
4mg/8jm
EVALUASI SUMATIF :
Setelah dilakukanpengkajian keperawatan pada an. H dengan diagnosa medis
bronkopnemonia ditemukan masalah keperawtan.
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d Hipersekresi Jalan Nafas
Data Do :
-
Klien tampak gelisah
-
Pernafasan klien cepat dan dangkal
-
Rr 50 x/mnt
-
Suara nafas ronchi basah +/+
-
Batuk produktif, reflek batuk berkurang
-
Terdapat retraksi dinding dada
-
Radiologi : photo thorax hasil: bronkopneumonia
2. Peningkatan Suhu Tubuh b.d Proses Penyakit (Infeksi)
26
Data Do:
-
Klien tampak lemas
-
Suhu 38oc
-
Klien teraba panas
-
Mukosa biir kering
-
Leukosit 14.500/ul
-
Terpasang IVFD
-
Terpasang NGT
3. Ansietas b.d Kurang Terpapar Informasi
Data Ds: - ibu klien mengatakan tidak mengetahui penyakit yang diderita
anaknya dan merasakwatir engan keaadaan anaknya saat ini.
Do
:
-
Keluarga terlihat gelisah
-
Ibu sering bertanya
-
Klien dirawat selama 2 hari
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x 24 jam, diagnosa yang teah
teratasi yaitu diagnosa keperawtan peningkatan suhu tubuh dan ansietas. Diagnosa
yang belumteratasi yaitu bersihan jalan nafas.
Rencana tindak lanjut:
-
Berikan oksigen nasal kanul 2 liter/menit
-
Berikan inhalasi ventolin 1 respul/ 12 jam
27