MAKALAH STUDI DAKWAH DI ASIA TENGGARA Te

MAKALAH
STUDI DAKWAH DI ASIA TENGGARA
Tentang
Organisasi Dakwah di Asia Tenggara
Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM)

Kelompok 4
Rony Amrizal

: 1512010054

Cut Nauval Dafistri : 1512010055
Miftahul Khairat

: 1512010056

Dosen Pembimbing
Drs. Sarwan, MA, Ph.D

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
2018

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Organisasi Dakwah Di Asia tenggara
yaitu Membahas organisasi ABIM (Angkatan Belia Islam malaysia)” Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.


Padang, 01 April 2018

Penyusun

2

BAB I
PENDAHULUAN
Proses kebangkitan islam di Malaysia dimotori oleh masuknya paham- paham yang
diajarkan oleh kaum salaf yang diinspirasi oleh gerakan- gerakan luar seperti Jalaluddin AlAfghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridho.
Puncak perkembangan dakwah islam semarak pada decade 70-an, dakwah dinegeri ini
mengalami kebangkitan tentang keislaman atau menguatnya nilai keislaman dalam
masyarakat. Hal ini dapaat di lihat dari meningkatnya orang melayu yang kembali ke masjid
untuk menunaikan sholat atau pun belajar keislaman, penggunaan symbol-simbol keislaman
dan pada masa ini ramai dan semarak diadakan diskusi dan seminar keislaman dan juga
masyarakat lebih memerhatikan jenis makanan yang halal. Pola dakwah pun berkembang
membentuk organisasi- organisasi keislaman.1
Organisasi Dakwah yang Akan di bahas dalam Makalah ini Yaitu ABIM (Angkatan
Belia Islam Malaysia) Organisasi yang disebut Gerakan Pemuda Muslim Malaysia Belia
(Angkatan Islam Malaysia-ABIM) muncul di Malaysia selama periode kebangkitan Islam

pada awal 1970-an. Dakwah mereka (propagasi Islam) 28 kegiatan telah membuat dampak
yang langgeng pada publik, terutama para pemuda dan berperan dalam memimpin
masyarakat untuk secara efektif memeluk Islam sebagai jalan hidup.

Wahyu Illahi dan Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, Jakarta:Prenada Media
Group,2007. Hlm. 157-160.
1

3

BAB II
PEMBAHASAN

A. ABIM ( Angkatan Belia Islam Malaysia )
Motto
Formation
Founder
Type
Location
Key people

Website

:Menegakkan Kebenaran & Keadilan
:6 August 1971
:Ustaz Abdul Wahab Zakaria
:Non-profit non-governmental organisation
:Malaysia
:Mohamad Raimi Ab Rahim (President)
:www.abim.org.my

Organisasi yang disebut Gerakan Pemuda Muslim Malaysia Belia (Angkatan Islam
Malaysia-ABIM) muncul di Malaysia selama periode kebangkitan Islam pada awal
1970-an. Dakwah mereka (propagasi Islam)

kegiatan telah membuat dampak yang

langgeng pada publik, terutama para pemuda dan berperan dalam memimpin masyarakat
untuk secara efektif memeluk Islam sebagai jalan hidup. Menurut Zainah Anwar, mantan
pemimpin sebuah perempuan feminis gerakan di Malaysia yang pernah belajar gerakangerakan mahasiswa Islam pada tahun 1970 dan 1980, pembentukan ABIM adalah sebuah
peristiwa penting bagi kebangkitan Islam di Malaysia. Bahwa menjadi kasus ini, Islam

selalu menjadi bagian dari struktur sosial-politik Malaysia sebelum berdirinya dari
ABIM, seperti yang disaksikan melalui peran PAS. Namun demikian, pentingnya Islamn
revivalisme pada 1970-an adalah bahwa ABIM dibawa ke arus utama Malaysia.
B. Latar Belakang
ABIM didirikan pada tahun 1971 dan dimulai sebagai sebuah cabang dari dua
organisasi, Melayu Bahasa Society (Persatuan Bahasa Melayu-PBM) dari University of
Malaya danAsosiasi Nasional Mahasiswa Muslim Malaysia (Persatuan Kebangsaan
Pelajar Islam Malaysia-PKPIM), yang didirikan pada bulan Juni 1961. PKPIM ini
menjadi salah satu yang paling penting dan berpengaruh organisasi mahasiswa di
Malaysia pada 1960-an. Meskipun kebanyakan para organisasi pemuda tersedia untuk
siswa Melayu untuk dipilih, seperti Federasi Melayu Siswa Association (Gabungan
4

Pelajar Melayu Semenanjung-GPMS) dan Malaysia Asosiasi Klub Remaja (MAYC),
PKPIM tetap populer karena didirikan pada Platform Islam.
PKPIM mencapai puncak popularitas dan kesuksesan dengan tahun 1960, dan yang
anggota memutuskan untuk membentuk sebuah organisasi yang akan memungkinkan
mereka untuk terus terlibat dalam pemuda dan aktivisme Islam setelah menyelesaikan
studi mereka.
Tujuan Islam PKPIM bisa disaksikan di kampus Universitas Malaya. Anggotanya

melanjutkan kampanye dakwah banyak terhadap apa organisasi dianggap sebagai
kegiatan tidak bermoral dan tidak etis oleh siswa dipengaruhi oleh budaya pop Barat
seperti Halloween pihak dan balls. Setelah lulus, anggota inti dari PKPIM dan juga PBM
melanjutkan untuk membentuk ABIM sebagai modus baru mereka karena aktivitas
dakwah.
Anwar Ibrahim, salah satu anggota pendiri ABIM menyampaikan pidato pembukaan
pada peluncuran ABIM selama PKPIM di Pertemuan kesepuluh Umum Tahunan yang
diselenggarakan di Fakultas Studi Islam, Nasional University of Malaysia tahun 1970.
Dia membenarkan pembentukan ABIM dengan menyatakan "Pemimpin ABIM harus
membuktikan bahwa kritik mereka tidak hanya disuarakan dengan keras selama
kehadiran mereka di kampus (bila mereka adalah anggota PKPIM) tapi mereka harus
terus berjuang "Para ABIM awal tidak hanya terdiri dari mantan Universitas Malaya
lulusan.
Zainah Anwar mengamati bahwa orang muda yang membentuk sebagai anggota aktif
ABIM adalah lulusan dan juga profesional muda, membentuk kelompok sosial yang
paling reseptif terhadap ideologi dari kebangkitan Islam di Malaysia.Chandra Muzaffar
menyebutkan bahwa proporsi yang baik dari Anggota ABIM berasal dari kelas
menengah, meskipun juga telah bekerja kelas member.
C. TUJUAN ABIM
Tujuan ABIM utama dan menyeluruh selama tahun yang baru lahir adalah untuk

mereformasi pikiran dan semangat masyarakat Muslim Malaysia melalui setiap cara yang
mungkin, tetapi berharap untuk mencapai hal ini oleh perbankan pada energi anggota
muda, sebagaimana tercermin dalam tujuan sebagai berikut:
1) Untuk menyediakan platform untuk siswa lulus dari universitas dan perguruan
tinggi yang memiliki terlibat dalam kegiatan dakwah untuk melanjutkan aktivisme
Islam mereka
5

2) Untuk mengisi kekosongan organisasi melayani kepentingan pemuda Muslim di
semua tingkat dalam masyarakat Malaysia, dan Untuk menghasilkan kebangkitan
Islam di Malaysia.
Selama awal awal, ABIM dioperasikan sesuai dengan modus operandi yang
sama yang ditetapkan oleh PKPIM. Namun, seperti ABIM mampu menyerap
lebih banyak anggota dan berikut lebih besar dari masyarakat, segera outgrew
PKPIM. Meskipun demikian, hubungan mereka berlanjut sampai hari ini, mana
lulus PKPIM anggota secara alami akan bergabung ABIM saat meninggalkan
kampus. Ini hubungan itu penting karena memberikan ABIM dengan anggota rapi
dan terlatih, akrab dengan tujuan dakwah Islam. Akibatnya, Kamaruddin Mohd.
Juga, mantan anggota baik PKPIM dan ABIM, telah tepat digambarkan ABIM
sebagai "kakak" PKPIM yang .

Keragaman anggotanya dan daya tariknya terhadap Muslim kelas menengah
yang lulusan dari universitas luar negeri yang disediakan ABIM pandangan,
profesional sopan untuk Islam gerakan yang di Malaysia sudah lama dikaitkan
dengan tradisi kuno dan keterbelakangan. ABIM memiliki array yang luas dari
anggota di seluruh dunia dengan perwakilan di AmerikaInggris, Amerika Serikat,
Mesir, Pakistan, Australia dan New Zealand. Namun, apa yang unik tentang
ABIM adalah kenyataan bahwa ia tidak memaksakan pembatasan pada
keanggotaan. ABIM anggota berasal dari tiga tingkat yang berbeda latar belakang
pendidikan, sekolah yaitu bahasa Inggris, Sekolah Malaysia dan sekolah Arab,
tetapi untuk bergabung dengan ABIM, mereka melakukannya dengan visi
bersama melayani Islam. Namun, ini juga telah menciptakan banyak pandangan
berbeda dalam organisasi.
Anggota dengan latar belakang agama dan dilatih di sekolah-sekolah Islam
dicap sebagai konservatif sementara mereka yang menghadiri sekolah bahasa
Inggris berbasis media dipandang sebagai "liberal" . Namun demikian, ABIM
mengambil ini dengan dosis optimisme, dengan alasan bahwa etika Islam
memungkinkan danmengakomodasi perbedaan pendapat. Ini kontras antara ABIM
dan organisasi lain gerakan / Islam di Malaysia telah memungkinkan munculnya
dua kategorisasi yang berbeda dari gerakan-gerakan Islam atau Islam "Revivalis"
di Malaysia. Satu digambarkan sebagai lebih moderat dalam keyakinan dan

praktik dan yang lainnya adalah konservatif tetapi tidak harus garis keras.
6

Kelompok moderat yang terbaik diwakili oleh ABIM dan konservatif sebagian
besar anggota PAS pada tahun 1970. Utama Perbedaan antara keduanya adalah
pada dasarnya pandangan dan pendekatan vis-à-vis Islamisasi Malaysia. ABIM
memegang bawah ke atas pandang, yaitu Islamisasi umat atau populasi pertama
sebelum sampai ke eselon atas struktur sosial, sementara PAS mengambil
konvensional melihat dari atas ke bawah-Islamisasi yang hanya dapat dicapai
melalui pembentukan Islam negara.
Alasan lain untuk menjelaskan kebutuhan untuk ABIM ketika ada sudah PAS
adalah fakta bahwa PAS telah mengadopsi lebih "nasionalis" pendekatan dan
sikap pada tahun 1960 setelah kematian Dr Burhanudin Al-Helmi dan di bawah
kepemimpinan Muda Asri. Saya berpendapat bahwa reformasi Islam budaya tidak
hadir dan tidak ada di bawah Asri karena ia lebih sibuk dengan ide Melayu
nasionalisme. Anggota ABIM Banyak yang kecewa dengan path PAS telah
diambil di bawah Asri dan pada awal 1970-an, para pemuda yang memiliki
banyak aspirasi tentang reformasi melalui Islam memutuskan untuk bergabung
ABIM sebagai gantinya, melihat bagaimana ABIM telah melakukan upaya serius
untuk menanamkan sebuah Reformasi Islam budaya dalam masyarakat

Malaysia.Munculnya PKPIM dan ABIM kemudian adalah konsekuensi dari apa
Manutty digambarkan sebagai "Islam identitas krisis "di antara para pemuda, yang
pada waktu itu sedang mencari makna baru dalam Islam.
Meskipun ketentuan dan penempatan Islam dalam konstitusi dan melalui
mempengaruhi dari Islam beberapa kebijakan sosial-ekonomi dan budaya
berbasis, hal itu tidak memberikan kepuasan apapun untuk pemuda-pemuda dan
mahasiswa. Bagi mereka, lingkungan arus utama dibentuk oleh UMNO dan
pemerintah tetap "sekuler" dan tidak Islam, dan ini adalah sumber untuk ideologis
ketegangan. Munculnya ABIM dalam banyak ekspresi idealisme yang kuat di
antara Pemerintah Malaysia pemuda berpendidikan, yang berusaha reformasi
masyarakat vis-à-vis Islam. Mei 13 tragedi disediakan ABIM dengan alasan untuk
mengusulkan kembali kepada Islam sebagai solusi untuk masalah yang
mempengaruhi masyarakat Melayu. Para kebangkitan Islam yang dimulai di
Malaysia pada awal 1970 juga sukses karena popularitas dan penerimaan

7

beberapa tajdid (pembaharuan) dan ialah (reformasi) ide-ide yang disebarkan oleh
ABIM dan anggotanya. 2
D. Daftar presiden ABIM

1. Prof Dr Razali Nawawi 1971–1974
Pada awal penubuhan ABIM, Ustaz Razali Nawawi telah memperkenalkan
sistem usrah. Usrah pertama dijalankan di rumah beliau di alamat 27, Jalan Aman,
Kawasan Melayu, Petaling Jaya.
Mereka yang hadir ketika itu termasuklah Sdr. Anwar Ibrahim, Sdr. Sanusi
Junid, Sdr. Said Ibrahim, Sdr. Kamaruddin Mohd Noor, Sdr. Osman Bakar dan Sdr.
Omar Jaafar. Antara bahan yang dibincangkan merangkumi bacaan Al-Quran,
tafsir, hadith, Rasulullah SAW dan isu-isu semasa. Ustaz Razali juga turut
memperkenalkan Tamrin al-Kader dan menyusun sukatan dan korikulumnya pada
semua peringkat.
2. Dato' Seri Anwar Ibrahim 1974–1982
Pada tahun 1974, telah berlaku peralihan
kepimpinan

ABIM.

Ustaz

Razali

Nawawi

melepaskan jawatannya dan Muktamar memilih
Saudara Anwar Ibrahim (Dato' Seri) sebagai Presiden
kedua. DSAI memimpin ABIM selama sembilan
tahun, di mana beliau berhasil membentuk jaringan
sumber yang besar dalam komuniti Islam. Pada era
kepimpinan beliau, ABIM telah tertonjol sebagai
sebuah gerakan Islam yang berpengaruh di peringkat
nasional dan antarabangsa. Sikap dan pendirian
ABIM yang tegas terhadap pelbagai persoalan
ekonomi, kebudayaan dan politik telah menjadikannya sebuah pertubuhan yang
dihormati.

2

Salman Syuhada, Sejarah dan Kebangkitan Islam di Malaysia, Artkel, diakses dari
http:////blggssalmansyuhadasogm tanggal 30 maret 2018, pukul 02:03 WIB

8

3.

Dato' Dr Siddiq Fadzil 1983–1991
Sewaktu DSAI mendekam di bawah ISA, jawatan
Presiden ABIM dipangku oleh Ustaz Fadzil Noor (Dato’
Hj.). Ustaz Fadzil Noor pernah menjadi Setiausaha
Persatuan Ulama Malaysia (1974-1976), Setiausaha dan
Ketua Biro Penerangan ABIM (1973-1974) dan Timbalan
Presiden ABIM (1974-1978).
Sepanjang penglibatan dalam ABIM sebagai sosok
utama perjuangan, Ustaz Fadzil turut terlibat dalam demontrasi menentang isu
kemiskinan di Baling, Kedah tahun 1974. Beliau juga terkenal sebagai penggiat
tarbiah dalaman ABIM. Beliau banyak bergerak mengisi program usrah, tamrin dan
seminar perkaderan di pelbagai tempat. Gerakan belia Islam ini juga banyak
menerbitkan buku-buku fikrah dan harakah yang dituang oleh tokoh-tokoh seperti
Hasan Al Banna, Sayyid Qutb, Maududi, apatah lagi ABIM menjadi gerakan
fenomenal di kampus pada dekad 70an.

4.

Prof Dr Muhammad Nur Manuity 1991–1997
Pada tahun 1991, Ustaz Muhammad Nur Manuty (Dr.) telah mengambil alih
kepimpinan

ABIM

sebagai

Presiden

keempat. Di era ini, ABIM terlibat dengan
aktif di dalam proses pembinaan negara serta
mengukuhkan

gerakan

kependidikan,

kemasyarakatan dan ketamadunan. ABIM
juga mengembangkan peranannya di bidang
khidmat antarabangsa dengan membantu
umat Islam yang menghadapi musibah seperti di Afghanistan dan Bosnia
Herzegovina.
Sewaktu menyampaikan Ucapan Dasar “Ketahanan Umat: Penjanaan Generasi
Abad 21”, pada seminar ABIM 1994, Dr. Manuty menyatakan bahawa, “Gerakan
Islam pada hari ini turut terpanggil untuk bekerjasama dengan semua pihak bagi
memurnikan semula aqidah sebahagian umat Islam. Kita tidak seharusnya

9

membiarkan masyarakat awam di negara ini menjadi keliru dan ragu dengan
pegangan agama yang tidak mengikut manhaj Ahlu’s Sunnah wal-Jama’ah”.
5.

Ahmad Azam Abdul Rahman 1992–2005
Kepimpinan ABIM beralih kepada Tuan Haji
Ahmad Azam Abdul Rahman pada tahun 1997. Di era
ini, ABIM telah memperkukuhkan peranannya di arena
antarabangsa menerusi penubuhan Misi Keamanan
Sejagat (MKS). Era ini juga ditandai oleh kemelut
politik tanahair dan tercetusnya Gerakan Reformasi.
ABIM juga telah menyumbang dengan konstruktif
menggagaskan agenda Penyatuan Ummah seluruh
masyarakat Melayu Islam di Malaysia.

6.

Dr Yusri Mohamad 2005–2009
Pada tahun 2005, Saudara Yusri Mohamad (Dr.)
telah mengambil alih kepimpinan ABIM sebagai
Presiden ke enam. Di era kepimpinan beliau, ABIM
telah menyumbang dengan aktif di dalam aspek
kenegaraan terutama berkaitan isu kedudukan istimewa
Islam di dalam perlembangaan dan persoalan Syariah di
dalam masyarakat majmuk.

7. Dr Muhamad Razak Idris 2009–2011
Peralihan terbaru kepimpinan ABIM telah berlaku
pada Ogos 2009 di mana Saudara Muhamad Razak Idris
(Dr.) telah dipilih sebagai Presiden ketujuh. Beliau
memfokuskan pengukuhan ABIM selaku gerakan ilmu
dan bakti ke arah menggerakkan gelombang baru
gerakan dakwah di negara ini. Dr. Razak menuntut
ABIM mempersiapkan masyarakat untuk mendepani era
terbuka.
Menurut beliau, “ABIM pada alaf baru harus mempersiapkan masyarakat
terutama generasi muda mendepani era masyarakat terbuka. Realiti dunia bersifat
10

global menuntut persediaan luar biasa terutama dari segi ketahanan ilmu dan
budaya. Jika tidak, masyarakat kita berdepan krisis jatidiri yang parah. Kita tentu
tidak menginginkan negara mencapai status maju namun asing di tanah air akibat
jati diri yang larut dalam kebudayaan asing. Inilah agenda besar dakwah ABIM
untuk beberapa dekad mendatang.”
8.

Amidi Dato' Abdul Manan 2011–2015
Saudara Amidi Abd Manan (Hj.) telah
memimpin ABIM selaku Presiden Ke- 8.
ABIM telah mengetengahkan peranannya
selaku jurubicara Ummah yang sedang
mengharungi pelbagai persimpangan getir
sosio

ekonomi

semasa.

memperkukuhkan
bidang

ABIM

kebitaraannya

pembangunan

belia,

telah
dalam

dakwah,

intelektual, kesukarelawanan, pendidikan,
sosial, serta wanita dan masyarakat madani.
Saudara Amidi pernah menukilkan bahawa, “…Budaya ilmu seharusnya
mengandungi rantaian tindakan yang berupa pemikiran, nilai, amalan dan rangka
kerja yang berteraskan ilmu. Mungkin tempoh 3 hingga 6 tahun di pusat pengajian
tinggi amat singkat untuk memahami dan mengamalkan dengan sebenar-benarnya
budaya ilmu, namun benih kesedaran perlu disemai bagi melahirkan generasi
Mahasiswa Malaysia yang perkasa.”
9.

Mohamad Raimi Ab Rahim 2015–sekarang
Pada

September

2015,

ABIM

mengumumkan Saudara Mohamad Raimi
Ab Rahim (Hj.) sebagai Presiden baru,
menggantikan

Saudara

merupakan

seorang

berkelulusan

Sarjana

Amidi.

Beliau

peguam

yang

Muda

Undang-

Undang dari Universiti Islam Antarabangsa
Malaysia (UIAM) serta Sarjana Kriminologi Universiti of Kent, United Kingdom.

11

Bersama Agenda Kebangkitan Islam Jilid 2.0, Saudara Raimi telah
meletakkan sasaran ABIM sebagai ‘world class organization’ dan ‘global player’
pada pelbagai pentas serantau dan antarabangsa. Ia menuntut kepada pembinaan
watak ilmuwan dalam kalangan aktivis. Ia merangkumi tiga unsur utama iaitu:
Maqasid Syariah; Wasatiyyah; serta memperaga Islam sebagai Rahmat kepada
seluruh alam (al-Islam Rahmatun Lil ‘Alamin). Hal ini pastinya memerlukan usaha
pencerahan Ummat berlandaskan kekuatan ilmu dan kefahaman Islami yang
sebenar.
E. AMAL DAN USAHA ABIM
Lebih Empat dasawarsa ABIM sudah berada di berbagai program dan amal
usahanya, memiliki Pra-Sekolah (Taski ABIM), sekolah rendah dan menengah (SERI
dan SEMI), Tahfiz, serta mempunyai Institusi Pengajian Tinggi iaitu Kolej Dar AlHikmah (KDH), mempunyai Hospital Pakar Al-Islam (di Kampung Baru, Kuala
Lumpur), pusat dakwah untuk saudara baru (Islamic Outreach ABIM Centre), dan
Koperasi Belia Islam (KBI).
Islamic Outreach ABIM Centre (IOA) merupakan satu agensi ABIM yang
mengkhususkan kepada program-program membantu Saudara Baru. Usaha digerakkan
bagi meningkatkan usaha pengembangan kefahaman Islam kepada masyarakat bukan
Islam. Usaha meningkatkan kefahaman Islam sebagai agama yang menekankan
keamanan dan kemajuan akan dijayakan menerusi pengajuran seminar, penerbitan dan
kursus oleh agensi Islamic Outreach ABIM Centre (IOA). web: www.ioacentre.com
Grup Peguam ABIM (GPA) menjadi wadah penting bagi ahli-ahli ABIM yang
mempunyai latar belakang undang-undang, bertukar-tukar idea serta merangka pelan
tindakan proaktif, bagi menangani isu-isu perundangan semasa, melibatkan kepentingan
Islam di mahkamah khususnya dan Malaysia amnya. Dalam khidmat sosialnya, GPA
menggerakkan salah-satu Modul KAMAR dikenali sebagai BANTU iaitu Klinik
Guaman untuk masyarakat.
Grup Alam Sekitar ABIM atau GRASS Malaysia telah ditubuhkan sebagai bukti
kesungguhan ABIM dalam mendidik generasi muda dan masyarakat untuk
memperjuangkan isu-isu alam sekitar di Malaysia dan pada peringkat global, selaras
dengan Al-Quran dan Sunnah. GRASS menganjurkan latihan dan aktiviti yang selaras
dengan kehidupan kelestarian alam (sustainable living).

12

Grup yang sedar bahawa

sebagai khalifah yang diamanahkan untuk menegakkan keadilan kepada semua
termasuklah alam sekitar, haiwan dan tumbuhan.
Biro Hal Ehwal Wanita (HELWA) & Pembangunan Wanita memimpin wanita dan
keluarga Islam terutama dari kalangan beliawanis di dalam berdepan dengan cabaran
kehidupan moden. Program meliputi kursus peningkatan penampilan diri, pembinaan dan
pembangunan keluarga menerusi inisiatif Keluarga Mawaddah Wa Rahmah (KAMAR)
yang sedang digerakkan. Allahyarhamha Prof Dr Khalijah Salleh merupakan Setiausaha
Wanita ABIM (Ketua HELWA ABIM) yang pertama. Beliau merupakan pakar serta ahli
akademik terkemuka (wanita Islam) dalam bidang fizik serta banyak menerima
pengiktirafan akademik dalam bidang fizik mahupun dakwah.
Pusat Perlindungan Wanita (Bayt al-Rahmah) adalah antara inisiatif ABIM bagi
membantu remaja yang tidak bernasib baik terjebak dalam masalah sosial. Bagi pihakpihak yang memerlukan bantuan dari sudut ini boleh penghubungi ABIM Pusat untuk
dibantu melalui Bayt al-Rahmah. Pusat ini juga menawarkan khidmat kaunseling dan
program latihan kepada wanita-wanita terpilih secara berterusan.
Skuad Pembangunan Sosial & Komuniti ABIM terus komited ke arah pemberdayaan
komuniti; keluarga, kesihatan, serta kumpulan sokong bantu masyarakat.
Biro Kesihatan ABIM (BKA) menghimpunkan para sukarelawan yang terdiri
daripada doktor serta para pengamal perubatan. BKA telah menggerakkan pelbagai
program seperti Mini Karnival Gaya Hidup Sihat, di samping bantuan pasca bencana
alam.
ABIM melalui platform YIGA (Young Interfaith Group of ABIM) terus konsisten
dalam menggerakan agenda “Kepelbagaian Dalam Bingkai Kesatuan” menerusi
Friendship Group of Interfaith Services (FGIS) dan Majlis Belia Malaysia (MBM);
melalui penglibatan anak muda di kampus mahupun di negeri. Matlamat penubuhan
FGIS ialah memupuk keharmonian antara agama dan menegakkan nilai manusiawi, iaitu
dengan cara membantu golongan yang memerlukan dan menyumbang terhadap
pembangunan negara.
Pimpinan, aktivis serta sukarelawan ABIM dalam Global Peace Mission (GPM) dan
Malaysian Life Line for Syria (MLLFS) pula terus komited menjalankan kerja-kerja
bantuan kemanusiaan pada peringkat global. Agensi-agensi ini menggiatkan usaha
membantu masyarakat antarabangsa yang ditimpa bencana dan krisis kemanusian akibat
dari perubahan alam sekitar dan peperangan. ABIM membantu menyelaraskan bantuan

13

dalam bentuk kewangan, tenaga sukarelawan, ubat-ubatan dan program pembinaan
semula selepas bencana.3

BAB III
PENUTUP

Akun Facebook Angkatan Belia Islam Malaysia, Sejarah dan profil ringkas Angkatan Belia Islam Malaysia,
diakses dari https://www.facebook.com/notes/angkatan-belia-islam-malaysia-muslim-youth-movement-ofmalaysia-abim/imbauan-sejarah-dan-profil-ringkas-angkatan-belia-islam-malaysia-abim/1293147514031232/,
Diakses tanggal 30 Maret 2018, pukul 02:05 WIB.
3

14

DAFTAR PUSTAKA

Illaihi, Wahyu,Harjani Hefni, 2007. Pengantar Sejarah Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada
Group,
Akun Facebook Angkatan Belia Islam Malaysia, Sejarah dan profil ringkas Angkatan Belia
Islam

Malaysia,

diakses

dari

https://www.facebook.com/notes/angkatan-belia-islam-

malaysia-muslim-youth-movement-of-malaysia-abim/imbauan-sejarah-dan-profil-ringkasangkatan-belia-islam-malaysia-abim/1293147514031232/, Diakses tanggal 30 Maret 2018,
pukul 02:05 WIB.
Salman Syuhada, Sejarah dan Kebangkitan Islam di Malaysia, Artikel, diakses dari
http://blog.salmansyuhada.com tanggal 30 maret 2018, pukul 02:03 WIB

15