GEOLOGI SEBAGAI SCIENCE DAN TEKNOLOGI

GEOLOGI SEBAGAI SCIENCE DAN TEKNOLOGI
Disusun untuk memenuhi tugas UTS makalah mata kuliah Filsafat Ilmu

Penyusun
ACHMAD RIFAI
270110130072

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJAJARAN
JATINANGOR
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu
dengan judul “ Geologi sebagai Science dan Teknologi”. Terimakasih kepada
dosen mata kuliah Filsafat Ilmu selaku pengarah dan pembimbingan dalam
tersusunnya makalah ini , serta rekan-rekan yang telah memberikan dukungan
dalam selesainya tugas makalah ini.

Demikian makalah ini penulis susun, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu. Penulis
mengharapkan kritik dan saran pada makalah ini jikalau masih terdapat kesalahan.
Penulis bertanggung jawab atas penulisan yang penulis buat.

Bandung,

Oktober 2014

ACHMAD RIFAI

I

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………..……………..

I

DAFTAR ISI………………………………………………. ……………………………..……………….


II

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………………..... 1
1.2 Maksud dan Tujuan …………………………………………..……………………… 2
1.3 Rumusan Masalah ……………………………………………………...…………. 2
BAB II ISI
2.1 Pengertian Geologi …………………..……………………………………..……………... 3

2.2 Sejarah Ilmu Geologi ………….………………………..………………..…………… 4
2.3 Geologi berdasarkan Science ……………………………………….……..…………... 7
2.4 Geologi sebagai Teknologi ……………………………………………..………….. 9
2.5 Alikasi Imu Geologi ………………………………………………….……………. 13

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………...…..…………. 16
DAFTAR PUSTAKA


……………………………………………………............…………………..... III

II

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dengan bentuk permukaan bumi yang beragam mulai dari lembah,
pegunungan, delta, pantai, palung, hutan, dsb. Membuat banyak pertanyaan
tentang proses keterbentukan yang dapat beragam (mega diversity) tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut memunculkan lahirnya suatu ilmu yang
mempelajari bentuk permukaan bumi hingga perut bumi, komposisi dan sejarah
keterbentukannya yaitu Geologi. Geologi berkaitan dengan berbagai ilmu lainnya,
hal tersebut terjadi karena ilmu apapun selama lahir di bumi maka akan sealu
berhubungan dengan bumi.selain geologi ada juga geologi yang berkaitan dengan
teknologi mulai dari pencitraan satelit, pemakaian kompas, dan lain sebagainya.
Hal ini yang menarik sehingga penulis menulis makalah dengan judul
“Geologi sebagai Science dan Teknologi”.


1

2

1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Filsafat Ilmu , selain itu bermaksud untuk
memberikan informasi kepada pembaca mengenai ilmu geologi dan perannya
dalam bidang lain serta kaitannya dalam kemajuan teknologi. adapun tujuan dari
penyusunan makalah ini, yaitu
 Agar pembaca mengetahui apa itu geologi.
 Agar pembaca dapat mengetahui hubungan geologi dengan ilmu lain.
 Agar pembaca mengetahui teknologi penunjang ilmu geologi .

1.3 Rumusan Masalah
 Apa itu geologi?
 Apakah manfaat geologi dalam kehidupan sehari-hari?

BAB II
ISI

2.1 Pengertian Geologi
Geologi berasal dari kata geos dan logos. geos berarti bumi dan logos yang
berarti pengertian. Secara etimologi, geologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari lapisan lapisan batuan yang berada di dalam bumi beserta
susunannya. Kata Geologi pertama kali dipergunakan pada Tahun 1473
oleh Richard de Bury untuk Hukum atau Ilmu Kebumian. Geologi dapat diartikan
pula sebagai ilmu yang berhubungan dengan bumi, meneliti sejarahnya dengan
kehidupan yang ada, baik susunan keraknya, bangun dalamnya, berbagai gaya
yang bekerja padanya, dan evolusi yang dialaminya. (Purbohadiwijoyo, 1992)
Definisi Geologi menurut beberapa ahli:
1. Katili (1970)
Geologi adalah pengetahuan bumi yang menyelidiki lapisan-lapisan batuan yang
ada di dalam kerak bumi.
2. Noer Aziz M., dkk. (2002)
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi dan merupakan kelompok ilmu yang
mempelajari bumi secara menyeluruh, asal mula, struktur, komposisi, sejarahnya
(termasuk perkembangan kehidupan) dan proses-proses alam yang telah dan
sedang berlangsung, yang menjadikan keadaan bumi seperti sekarang ini.
3. Holmes (1965)
Geologi merupakan ilmu pengetahuan yang menguraikan tentang evolusi bumi

secara menyeluruh beserta penghuninya, sejak awal pembentukannya hingga
sekarang, yang dapat dikenali dalam batuan.

3

4

2.1 Sejarah Ilmu Geologi
Ilmu Geologi itu sendiri sebenarnya dapat dikatakan baru dimulai pada
sekitar tahun 500 hingga 300 tahun sebelum Masehi, yang didasarkan kepada
fakta-fakta yang disusul dengan pemikiran-pemikiran dan pernyataan-pernyataan
yang diajukan oleh pakar-pakar filsafat Yunani dan geologi sejak itu berkembang
menjadi Ilmu Pengetahuan tentang Bumi. Dengan semakin majunya peradaban
dimana banyak benda-benda kebutuhan manusia dibuat yang memerlukan bahanbahan tambang seperti besi, tembaga, emas dan perak, kemudian juga batubara
dan minyak bumi sebagai sumber energi, dan karena mereka ini harus diambil dari
dalam bumi, maka Ilmu Geologi kemudian berkembang sebagai ilmu terapan,
yang dalam hal ini berfungsi sebagai penuntun penting didalam eksplorasi.
Disamping itu geologi di jaman modern juga ternyata berkembang sebagai ilmu
terapan didalam pembangunan teknik sipil dan pengembangan wilayah.
Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan terhadap bangunan-bangunan teknik

sipil seperti waduk, bendung, terowongan, jembatan, jalan dan sebagainya,
memerlukan data geologi, karena mereka ini harus dibangun diatas permukaan
bumi.
Berdasarkan agama islam
Rasulullah bersabda :
“Tatkala Allah menciptakan bumi, ia bergoyang dan menyentak, lalu Allah
menstabilkannya dengan gunung” ( H.R Ahmad )
Nabi ini hidup antara tahun 570 hingga 632, pada saat tak seorangpun, baik
sebelum beliau SAW, ataupun 12 abad setelahnya, mengetahui apapun gerakan
horizontal lithosfer bumi, peranan gunung sebagai stabilisator baginya. Rasulullah
sudah menyampaikannya pada kita ummat manusia. Dan telah kami jadikan
dibumi ini gunung-gunung yang kokoh, supaya bumi itu tidak guncang bersama
mereka, dan telah kami jadikan pula dibumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka
mendapat petunjuk. Dan kami jadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara,

5

sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda kekuasaan Allah yang terdapat
padanya.
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan, dan malam mendahului

siang.”(Q.S Yasin 40)
“dan kamu lihat gunung-gunung itu , kamu sangka ia tetap pada tempatnya,
padahal ia berjalan sebagai jalannya awan, begitulah perbuatan Allah yang
membuat kokoh tiap-tiap sesuatu.” ( Q.S Al Naml : 88 )
Guna membahas pentingnya pemikiran ilmu geologi, atau persepsi dari Al
Qur’an dan Hadist, adalah penting untuk memberikan informasi latar belakang
yang menggambarkan dimana geologi sekarang dan bagaimana sampai ke kondisi
sekarang.
Ayat lain dalam Al Qur’an menyatakan :
“dan dia menancapkan gunung-gunung dibumi,supaya bumi ini tidak goncang
bersama kamu. Dan dia menciptakan sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu
mendapat petunjuk” (Q.S 16 : 15)
Ayat-ayat ini menunjukkan hal-hal berikut :
1) Benua dibumi terhampar dan diciptakan dizaman purba, sama seperti
dihamparkan, atau ditarik.
2) Terdapat gerakan terus-menerus benua-benua.
3) Pembentukan gunung dikaitkan dengan gerakan ini.
4) Gunung distabilkan dengan turun kelapisan astenosfer.
5) Bahan plastis (lentur) terdapat dibawah kerak bumi, karena ia menjadi tidak
stabil, tanpa efek menurun ( sinking effect ).


6

Jadi, ayat-ayat ini memberikan indikasi yang jelas mengenai struktur bumi
dan gerakan lempeng tektonik. Kerak bumi dan karakteristik strukturalnya tidak
dipelajari secara rinci sampai abad ke 19. Ahli-ahli geologi tidak mempunyai teori
yang komfrehensip untuk menjelaskan proses ini, mengaitkannya dengan gerakan
kontinen sampai paro terakhir abad kedua puluh. Sekarang kita terangsang untuk
merenungkan sebuah hadist dalam shahih Muslim yang menyatakan, sebagai salah
satu datangnya Hari perhitungan sebagai berikut : “Hari perhitungan tidak akan
datang sebelum daerah Arab kembali menjadi subur, hijau dengan sungai-sungai”.
Hadist ini mengacu pada iklim masa lalu, dan masa yang akan datang, dari
bukti geologis bahwa daerah ini pernah hijau dan akan menjadi hijau lagi dalam
waktu kurang dari satu abad. Mengenai hal ini, Mesir sudah jelas dulunya adalah
tanah pertanian, terbukti dengan adanya kisah nabi Yusuf yang menjadi Menteri
keuangan di dalam mengatur pertanian, kala orang-orang palestina datang
meminta bahan-bahan primer untuk dimakan. Begitupun selama bertahun- tahun
masa panen, dan masa paceklik (tempat penyimpanan itu masih ada sampai
sekarang, adanya di Luxor, sementara Kincir nabi Yusuf, mungkin kincir pertama
di dunia kali, hanya sayangnya negeri Kincir justru terkenal dari Negara Belanda.

Kincir nabi Yusuf masih ada, dan memiliki bunyi khusus. Dan bila dihubungkan
dengan masa-masa saat ini, Mesir bukanlah seluruhnya tanah padang pasir yang
tandus lagi, tapi sudah banyak kehijauan di sebagian daerah, begitupun sungaisungai Nil, yang di buat bendungan-bendungan baru, serta aliran-aliran baru di
daerah perpasiran, sehingga jadilah padang pasir tersebut menjadi tanah pertanian.
Wallaua’lam masa yad. Tak kalah juga, kalau tidak salah,dua tahun yang lampau
di jajirah Arab, sudah ada gundukan es, salju. Ini pertanda, suatu saat kelak,
Hadist Rasulullah benar-benar terbukti, bahwa jazirah Arab akan kembali menjadi
subur kembali.

7

2.3 Geologi Berdasarkan Science
Ilmu geologi sebagai ilmu pengetahuan dimulai kurang dari 200 tahun yang
lalu. Meskipun adanya berbagai persepsi geologis yang bisa ditelusuri kembali ke
Aristoteles lebih dari 2000 tahun yang lalu. Pengumpulan dan Analisis dari data
Geologis. Dalam dua abad setelah penelitian para pakar geologis dapat ditemukan
bahwa dari hasil tanaman, kerang, tulang yang tetap ditemukan dalam batuan di
akui sebagai catatan masa lalu.
Menjelang tahun 1800 diakui lebih lanjut bahwa catatan kehidupan yang
ditemukan dalam batuan berbeda dengan sekarang yang ditemukan, dan semakin

jauh dalam waktu (yakni lapisan bawah sekali dalam urutan lapisan batuan),
semakin beda catatan fosil, yang berbeda di temukan dalam batuan. Penelitian
untuk menentukan urutan ini dicapai dengan mengintegrasikan informasi dari
urutan parsial batuan dari seluruh dunia. Penelitian ini banyak membuat sibuk
para ilmuwan diabad ke–19, dan secara ilmiyah sama menariknya, dengan
program ruang angkasa di zaman sekarang.
Informasi dari Al Qur’an menunjukkan rincian baik mengenai struktur bumi
maupun mengenai gerakan lempeng kontinen. Dalam satu ayat, Al Qur’an
menyatakan “Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit
sebagai atap” ( Q.S 2: 22 ).
Hal-hal berikut yang ditunjukkan oleh ayat ini :
1) lapisan atas bumi, atau kerak bumi, sama dengan suatu hamparan pelindung.
2) Lapisan atas bumi adalah relative tipis terhadap bagian dalam, dan sekarang
diketahui bahwa ketebalan relative sama dengan kulit apel dibandingkan dengan
keseluruhan apel.
3) Sama seperti hamparan yang melindungi kekerasan dan bahaya dibawahnya,
demikian pula kerak bumi yang melindungi kehidupan dari panas didalam bumi.

8

Cakupan dari ilmu geologi sangat luas seperti di dalam definisinya, yaitu
mempelajari bumi seutuhnya. Sehingga untuk memudahkan dalam mempelajari
bumi, maka ilmu geologi dapat dipecah menjadi beberapa cabang ilmu yang
masing-masing dapat dipelajari. Cabang-cabang ilmu geologi semakin bertambah
seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Cabang-cabang utama dari ilmu geologi adalah:

a)

Mineralogi dan Petrologi, yaitu ilmu yang mempelajari mineral dan
batuansebagai penyusun kerak bumi. Mineralogi mempelajari mineralmineral yang membentuk batuan, termasuk di dalamnya juga aspek
spesialisasi dalam mineralogi adalah kristalografi. Sedangkan petrologi
mempelajari asalmula kejadian dan klassifikasi dari batuan.

b)

Paleontologi yaitu ilmu tentang kehidupan masa lalu. Dalam paleontologi
dipelajari juga semua aspek kehidupan fosil yang dijumpai dalam batuan
Dari fosil akan dapat diketahui evolusi kehidupan yang pernah terjadi
sejak adanya kehidupan di bumi ini hingga sekarang. Selain itu, fosil dapat
digunakan juga untuk mengetahui kondisi lingkungan di masa lampau.

c)

Geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk bentang
alam permukaan bumi, termasuk proses-proses yang terjadi padanya.

d)

Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk struktur
bagian dalam bumi dandibagian dalam bumi yang membentuknya.

e)

Stratigrafi ilmu yang mempelajari urutan pembentukan batuan penyusun
kerak bumi, terutama untuk batuan-batuan yang berlapis. Dengan
mempelajari stratigrafi, dapat diketahui sejarah geology dari bumi kita ini.
Stratigrafi sangat berhubungan erat dengan ilmu geologi sejarah yang
mempelajari sejarah dari bumi sejak terbentuknya hingga sekarang.

9

2.6 Geologi sebagai teknologi
Kemajuan teknologi peralatan canggih yang diperlukan untuk memperoleh
umur batuan, terutama sangat berkembang sejak tahun 1940 an. Apa yang
dikatakan hadist mengenai semua ini? beberapa ayat dari berbagai bagian Al
Qur’an dan Hadist mempunyai implikasi yang menarik. Allah berfirman :
“katakanlah wahai Muhammad berjalanlah di atas bumi dan lihatlah bagaimana
Allah memulai penciptaannya”.
Pernyataan ini memerintahkan kita untuk melakukan hal-hal berikut :
1) Mengadakan perjalanan dimuka bumi.
2) Melakukan observasi (lihat-lihat), selama perjalanan itu.
3) Menuliskan pengamatan, menganalisis dan memahami, serta melihat asal
penciptaan.

Contoh Teknologi Pencitraan dengan Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh didefinisikan sebagai proses perolehan informasi
tentang suatu obyek tanpa adanya kontak fisik secara langsung dengan obyek
tersebut (Rees, 2001; Elachi, 2006).
Informasi diperoleh dengan cara deteksi dan pengukuran berbagai
perubahan yang terdapat pada lahan dimana obyek berada. Proses tersebut
dilakukan dengan cara perabaan atau perekaman energi yang dipantulkan atau
dipancarkan, memproses, menganalisa dan menerapkan informasi tersebut.
Informasi secara potensial tertangkap pada suatu ketinggian melalui energi yang
terbangun dari permukaan bumi, yang secara detil didapatkan dari variasi-variasi
spasial, spektral dan temporal lahan tersebut (Landgrebe, 2003).
Variasi spasial, spektral dan temporal memberikan tambahan informasi
yang saling melengkapi. Sebaran bentukan garis lurus yang membentuk jalur-jalur
memberikan informasi terdapatnya suatu aktifitas dilokasi tersebut. Bentukanbentukan teratur yang menyerupai rumah menambah informasi bahwa lokasi

10

tersebut juga menjadi tempat tinggal. Dua informasi tersebut berasal dari adanya
variasi spasial obyek pada citra. Warna merah kecoklatan memperjelas
pembedaan kumpulan obyek rumah dengan lokasi lahan bertutupan vegetasi yang
berwarna hijau. Tambahan informasi ini berasal dari adanya variasi spektral yang
dapat secara detil menambah akurasi identifikasi obyek. Perubahan jumlah obyek
pada satu lokasi yang terdapat pada dua atau lebih citra akan memberikan
informasi tentang pertumbuhan fenomena di lokasi tersebut. Informasi pada suatu
lokasi yang sama dari dua citra yang berbeda waktu perekamannya memberikan
informasi multi temporal. Informasi multi temporal ini sangat bermanfaat dalam
menganalisis perubahan fenomena yang terjadi pada rentang waktu tertentu di
lokasi tersebut.

Gambar 1.1. Sistem Perolehan Data Penginderaan Jauh
Keterangan gambar :
A

: Matahari sebagai sumber energi

B

: Gelombang elektromagnetik berjalan menuju obyek

C

: Berbagai obyek dimuka bumi dengan berbagai karakter

D

: Gelombang elektromagnetik dipantulkan obyek

E

: Energi pantulan ditangkap sensor penginderaan jauh

F

: Data rekaman energi pantulan dikirim ke stasiun bumi

11

G

: Data rekaman energi pantulan diolah menjadi citra

H

: Citra siap digunakan untuk berbagai aplikasi

Perjalanan energi tersebut membawa informasi dari muka bumi pada data
citra yang siap digunakan untuk berbagai keperluan. Secara singkat beberapa
subsistem penting dalam penginderaan jauh dapat disebutkan sebagai berikut :
1.

Sumber energi sebagai penyedia enegi yang dipancarkan.

2.

Radiasi dan atmosfer, Sebagai perjalanan energi dari sumber ke target.

3.

Interaksi energi dengan Target

4.

Perekaman energi oleh sensor

5.

Transmisi energi dari sumber ke sensor

6.

Interpretasi dan analisis data hasil perekaman

7.

Aplikasi
Satelit penginderaan jauh sumber daya yang banyak dimanfaatkan selama

ini merupakan satelit yang menggunakan sistem optis. Penginderaan jauh sistem
optis ini memanfaatkan spektrum tampak hingga infra merah Rentang gelombang
elektromagnetik yang lebih luas dalam penginderaan jauh meliputi gelombang
pendek mikro hingga spektrum yang lebih pendek seperti gelombang infra merah,
gelombang tampak, dan gelombang ultra violet. Penginderaan jauh berkembang
dalam bentuk pemrotretan muka bumi melalui wahana pesawat terbang yang
menghasilkan foto udara dan bentuk penginderaan jauh berteknologi satelit yang
mendasarkan pada konsep gelombang elektromagnetis. Dalam perkembangannya
saat ini, dengan adanya teknologi satelit berresolusi tinggi, pengenalan sifat fisik
dan bentuk obyek dipermukaan bumi secara individual juga dapat dilakukan.
Pada dasarnya teknologi pemotretan udara dan penginderaan jauh
berteknologi satelit adalah suatu teknologi yang merekam interaksi berkas cahaya
yang berasal dari sinar matahari dan obyek di permukaan bumi. Pantulan sinar
matahari dari obyek di permukaan bumi ditangkap oleh kamera atau sensor. Tiap
benda atau obyek memberikan nilai pantulan yang berbeda sesuai dengan sifatnya.
Pada pemotretan udara rekaman dilakukan dengan media seluloid (film),
sedangkan penginderaan jauh melalui media pita magnetik dalam bentuk sinyal-

12

sinyal digital. Dalam perkembangannya potret udara juga seringkali dilakukan
dalam bentuk digital.
Data penginderaan jauh adalah berupa citra. Citra penginderaan jauh
memiliki beberapa bentuk yaitu foto udara ataupun citra satelit. Data
penginderaan jauh tersebut adalah hasil rekaman obyek muka bumi oleh sensor.
Data penginderaan jauh ini dapat memberikan banyak informasi setelah dilakukan
proses interpretasi terhadap data tersebut. Interpretasi citra merupakan
serangkaian kegiatan identifikasi, pengukuran dan penterjemahan data-data pada
sebuah atau serangkaian data penginderaan jauh untuk memperoleh informasi
yang bermakna. Sebuah data penginderaan jauh dapat diturunkan banyak
informasi dari serangkaian proses interpretasi citra ini.
Kemampuan teknologi penginderaan jauh dalam perolehan informasi yang
luas tanpa persinggungan langsung dengan obyeknya banyak dimanfaatkan dalam
berbagai hal yang bersifat spasial. Hingga saat ini penginderaan jauh telah
diaplikasikan untuk keperluan pengelolaan lingkungan, ekologi, degradasi lahan,
bencana alam, hingga perubahan iklim
(Horning, 2010; Roder, 2009; Bukata, 2005; Adosi, 2007).

Contoh teknologi berupa satelit
 INASAT Satelit Pertama Buatan Anak Indonesia
INASAT-1

adalah

Nano

Hexagonal Satelit yang dibuat dan
didesain sendiri oleh Indonesia untuk
pertama kalinya. INASAT-1 merupakan
satelit metodologi penginderaan untuk
memotret cuaca buatan LAPAN. Selain
itu INASAT-1 adalah satelit Nano alias
satelit yang menggunakan komponen
elektronik berukuran kecil, dengan berat
sekitar 10-15 kg. Satelit itu dirancang
dengan misi untuk mengumpulkan data yang berhubungan erat dengan data

13

lingkungan (berupa fluks magnet didefinisikan sebagai muatan ilmiah) maupun
housekeeping yang digunakan untuk mempelajari dinamika gerak serta
penampilan sistem satelit.
 LAPAN-TUBSAT Satelit Mikro Pertama Indonesia

Citra bulan penuh dari Lapan
Tubsat

09

februari

2012

LAPAN-TUBSAT adalah sebuah
satelit mikro yang dikembangkan
Lembaga
Antariksa

Penerbangan
Nasional

dan

(LAPAN)

bekerja sama dengan Universitas
Teknik

Berlin

(Technische

Universität Berlin; TU Berlin).
Wahana ini dirancang berdasarkan
satelit

lain

bernama

DLR-

TUBSAT, namun juga menyertakan sensor bintang yang baru. Satelit
LAPAN-TUBSAT yang berbentuk kotak dengan berat 57 kilogram dan
dimensi 45 x 45 x 27 sentimeter ini akan digunakan untuk melakukan
pemantauan langsung situasi di Bumi seperti kebakaran hutan, gunung berapi,
banjir, menyimpan dan meneruskan pesan komunikasi di wilayah Indonesia,
serta untuk misi komunikasi bergerak.

2.5 Aplikasi Ilmu Geologi

Aplikasi ilmu geologi dapat merupakan hal yang sangat penting pada beberapa
bidang lain. Pemanfaatan ini terus berkembang dan sangat dibutuhkan dengan
kemajuan ilmu dan teknologi serta kebutuhanmanusia yang semakin bertambah.
Bidang-bidang yang sangat membutuhkan aplikasi dan Ilmu geologi adalah pada
bidang:

14



Pertambangan (mining geology) untuk mengetudbut proses pembentukan
endapan mineral yang bersifat ekonarris yang sangat dibutuhkan oleh
manusia



Perminyakan (Petroleoum geology) untuk mengetahui jebakan-jebakan
minyak dan gas bumi.



Hidrologi (Hydrogeology) mempelajari mengenai kejadian air tanah.



Geologi teknik (Engineering geology) mempelajari hubungan antarailmu
geologi dengan problem-problem keteknikan



Geologi lingkungan (Environment geology),geologi sangat diperlukan
untuk mengevaluasi interaksi antara manusia dengan lingkungannya. dan
masih banyak aplikasi ilmu geologi lainnya dan hampir semua bidang ilmu
yang berhubungan dengan bumi selalu mernbutuhkan pengetahuan tentang
geologi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penyusunan makalah mengenai geologi sebagai science dan
teknologi, penulis dapat menyimpulkan bahwa :
 Geologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai bumi yaitu mulai
proses yang berlangsung, sejarah, komposisi mulai dari permukaan bumi
(crust) hingga menuju ke core. Ilmu geologi dapat membantu menjelaskan
karakterisstik dan babbling alam yang sangat bervariasi dan bagaimana
bentang dan yang sangat berbeda ini dapat terbentuk dan dimanfaatkan
oleh manusia.
 Pengetahuan geologi sangat membantu untuk mengetahui dimana mineral
dan batuan berharga dapat dijumpai. Keberadaan material bangunan sangat
tergantung pada kondisi geologi suatu daerah. Pengetahuan geologi
sangatmembantu para ahli bangunan untukmendapatkan material bahan
bangunan. Ilmu geologi sangat penting dalam hubungannya dengan
sumber daya air, karena keberadaan air sangat tergantung juga pada jenis
atau macam batuannya. Pengetahuan geologi sangat membantu untuk
memprediksikan atau meramalkan kemungkinan-kemungkinan terjadinya
bencana alarn seperti longsoran, aktivitas gunungapi dan sebagainya.

15

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil penyusunan makalah ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa :
 Mineral merupakan suatu zat padat yang terdiri dari unsur kimia yang
terjadi alamiah oleh proses-proses anorganik, dengan mempunyai sifatsifat kimia dan fisika tertentu

16

DAFTAR PUSTAKA

Mulyo, Agung (2004). PengantarIlmu Kebumian. Bandung: Pustaka Setia.
http://kornelisekopatty.blogspot.com/2012/08/pengertian-geologi.html

(diakses

pada 14/10/2014)
http://harirustianto.blogspot.com/2010/02/geologi-dan-cabang-cabangilmunya.html (diakses pada tanggal 14/10/2014)
http://pengetahuangeologi.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 14/10/2014)
http://teknikpertambangan.wordpress.com/2009/11/24/cabang-aplikasi-danmanfaat-dari-ilmu-geologi/ (diakses pada tanggal 14/10/2014)
http://fastrans22.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-satelit-penginderaan-jauh.html
(diakses pada tanggal 14/10/2014)
http://geoenviron.blogspot.com/2012/04/penginderaan-jauh.html

(diakses

pada

tanggal 14/10/2014)
Landgrebe, D.A., 2003.

Signal Theory Methods In Multispectral Remote

Sensing. John Willey & Sons Inc.. New Jersey.

III