KESEHATAN REPRODUKSI PADA MANUSIA IPA KE

PENYAKIT ALAT REPRODUKSI

OLEH:
KELOMPOK D

SMPN 1 CIBINONG
JLN. MAYOR OKING JAYA ATMAJA NO 71
CIBINONG
2017
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan ini, manusia terus melakukan reproduksi untuk melanjutkan
keturunan. Caranya adalah dengan melakukan hubungan seksual untuk memelihara
kelangsungan hidup manusia di bumi agar membawa rahmat dan kesejahteraan. Tugas
reproduksi yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia ini sangat mulia dan
wajib kita pelihara sebaik-baiknya.
Tetapi ,Sistem reproduksi pada manusia dapat mengalami ganguan. Gangguan itu bisa

disebabkan oleh penyakit atau kelainan. Gangguan pada sistem reproduksi manusia dapat
menyerang baik pria maupun wanita.
Masalah ini sering ditemui dimasyarakat,dikarekan ketidaktahuan dan kurangnya
pemahan tentang penyakit alat reproduksi,cara penularannya,dan bagaimna cara
mengobatinya.
1.2 Tujuan
1.
2.
3.
4.

Dengan tersusunnya makalah ini penulis mempunyai tujuan bagi pembacanya yaitu:
Agar pembaca mengetahui apa itu penyakit alat repoduksi
Agar pembaca mengetahui macam – macam penyakit alat reproduksi
Agar pembaca mengetahui factor – factor penyeban penyakit alat reproduksi
Agar pembaca mengetahui cara mencegah penyakit alat reproduksi

1.2 Manfaat
Dengan tersusunnya makalah ini pembaca maupun penulis mendapatkan manfaat yaitu :
1.

2.
3.
4.

Mengetahui apa itu penyakit alat reproduksi
Mengetahui macam – macam penyakit alat reproduksi
Mengetahui factor – factor penyeban penyakit alat reproduksi
Mengetahui cara mencegah penyakit alat reproduksi

2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Penyakit alat reproduksi adalah infeksi atau penyakit yang dapat ditularkan melalui
hubungan seksual atau bisa juga terjadi akibat jamur dan virus serta alat reprouksi yang
kurang terjaga kebersihannya.
2.2 Macam – macam Penyakit Alat reproduksi
2.2.1 GO (GONOROE) ATAU KENCING NANAH
Penyakit ini disebabkan oleh kuman gonokokus. Masa tunasnya sekitar 1-5 hari.

Tanda/Gejala:





Mulai rasa gatal pada penis
Keluar nanah dan akhirnya penis menjadi luka
Pada wanita sering tanpa gejala. Jika sudah gawat, akan terjadi radang kelenjar di
labia mayor.
Apablia tertular pada bayi, penyakit ini bisa menyebabkan kebuta an.

Pengobatan: Dengan menggunakan penisilin dan antibiotik lainnya, penyakit ini bisa
sembuh total.
2.2.2 SIFILIS (RAJA SINGA)
Penyebabnya adalah Treponema pallidum. Penyakit ini masa tunasnya sekitar 2-4
minggu. Tanda/Gejala:





Tahap 1: luka di kemaluan tapi hilang dalam beberapa hari
Tahap 2: demam dan sakit kelenjar
Tahap 3: (beberapa tahun) benjolan di kulit, pelunakan tulang, serta kerusakan
saraf dan otot (jalannya seperti ayam jantan)

Pengobatan: Jika pengobatan dilakukan sedini mungkin menggunakan penisilin dan
antibiotik lainnya, penderita dapat sembuh total. Namun apabila terlambat, penyakit ini
tidak bisa diobati.

2.2.3 Herpes Simplex Genitalis
Penyakit herpes simplex genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II, yang
menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus, dan vagina.
3

Gejala penyakit ini berupa :
gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Pada daerah tersebut
kemudian timbul beberapa lepuh kecil-kecil, selanjutnya lepuh menjadi pecah dan
menimbulkan luka.
Pengobatan : Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan sering kambuh setelah beberapa

bulan atau tahun.
2.2.4 HIV/AIDS
penyakit AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang menyerang
sistem imunitas atau kekebalan tubuh penderita. Saat ini penyakit yang disebabkan oleh
virus HIV ini lebih dikenal dengan istilah AIDS (Acquired Immuno '). Saat ini belum
ditemukan vaksin pencegahnya dan belum ada obat yang betul-betul dapat diandalkan.
HIV/AIDS dibagi menjadi beberapa stadium yaitu :








Stadium Inkubasi
 Virus menginfeksi tubuh dan bersembunyi dalam sel darah putih.
Umumnya, belum ada gejala apa-apa. Sebagian orang mungkin
merasa lelah, kehilangan selera makan, sedikit pembengkakan pada
kelenjar getah bening (di ketiak, leher, dan paha). Pada masa ini, HIV

dalam darah belum dapat ditentukan. Namun, penderita sudah bisa
menularkan HIV ke orang lain.
Stadium Awal (Window Period)
 Sesudah 3-6 bulan, baru pemeriksaan darah tersebut akan
menunjukkan tanda HIV positif atau disebut seropositif. Artinya,
dalam tubuh orang tersebut telah terbentuk zat anti (antibodi)
terhadap virus HIV. Seseorang yang seropositif HIV kemungkinan
akan tetap sehat atau hanya menderita tanda atau gejala sakit biasa.
Penderita kadang hanya mengalami pembengkakan kelenjar getah
bening, penurunan berat badan, berkeringat, diare, dan beberapa
infeksi ringan.
Stadium Tenang
 Masa ini umumnya berjalan sekitar 2-10 tahun (rata-rata 5 tahun). Pa
da masa ini, penderita secara fisik mungkin kelihatan normal atau
hanya sakit ringan yang umum. Namun, secara perhan HIV akan
meghancurkan sistem kekebalan tubuhnya.

Stadium AIDS (Full Blown)
 Pada masa ini, virus akan menghancurkan sebagian besar atau seluruh
sistem kekebalan tubuh sehingga mulai tampak adanya infeksi

oportunistis. Contohnya adalah radang paruparu, kanker kulit, TBC,
penyakit saraf, penyakit saluran pencer naan, dan berbagai kanker
4

lainnya. Penyakit-penyakit ini su lit disembuhkan. Umum nya, jika
keadaan penderita semakin memburuk, penyakit ter sebut bisa
menyebabkan kematian. Untuk memastikan apakah seseorang positif
AIDS atau tidak, harus dilakukan pemeriksaan banyaknya sel T (salah
satu sel darah putih yang berperan dalam imunitas) di laboratorium.
2.2.5 Keputihan
Keputihan yaitu penyakit kelamin yang terjadi pada perempuan dengan ciri-ciri
terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina.
Cairan tersebut bersifat encer maupun kental, berbau tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa
gatal pada vagina. Penyakit ini bisa diakibatkan oleh infeksi jamur Candida albicans, bakteri,
virus dan parasit. Penyakit ini dapat terjadi apabila kebersihan bagian vagina dan sekitarnya
kurang dijaga dengan baik.
2.2.5 Epididimitis
Penyakit ini terjadi pada pria. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis
yang disebabkan oleh infeksi atau karena terkena penyakit menular seksual. Penyakit ini
ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis. Salah satu penyebab

terjadinya penyakit ini adalah perilaku seks bebas.
2.3 Faktor – fator peyebab penyakit alat reproduksi
2.3.1 Faktor Akibat tidak menjga kebersihan alat reproduksi
Apabila kebersihan organ reproduksi kurang dijaga, akan dapat terjangkit oleh penyakit
yang disebabkan oleh jamur, bakteri ataupun parasit.
2.3.2 Faktor akibat hubungan seks
Penyakit alat reproduksi akibat hubungan seks biasanya terjadi akibat : Sering berganti –
ganti pasangan ( seks bebas ) , tidak memakai kondom , berhubungan dengan orang yang
sudah terinfeksi penyakit alat reproduksi.

2.4 Cara mencegah penyakit alat reproduksi
2.4.1 Cara mencegah penyakit aat reproduksi akibat kurang menjaga kebersihan


selalu mebasuh alat reprodksi setelah buang air kecil serta mengeringkannya
5

 Mengganti celana dalam minimal 2-3 kai sehhari
 memotong rambut disekitar alat reproduksi
 Untuk wanita , pada saat haiid , gantilh pembalut setiap 2 jam sekali apabila cairan

sedang banya.

2.4.2 Cara mencegah penyakit alat reproduksi akibat hubunagan seks
[A]: •
Abstinence alias puasa bagi remaja yang belum menikah. Jangan
dekat-dekat dengan sanggama. Jauhkan diri dari zina. Onani atau masturbasi
merangsang diri sendiri sehingga puas (orgasme) sebenarnya kurang baik. Namun,
risikonya paling kecil. Jadi, dalam keadaan yang benar-benar tidak kuasa menahan diri
dan tak mampu berpuasa, onani dapat dijadikan jalan keluar. Asal jangan menjadi
kebiasaan.
[B]: •
Be faithful alias setia pasangan hidup bagi mereka yang sudah
menikah. Hanya bersanggama dengan pasangan setianya. Sebagian besar satu suami
dengan satu istri. Dalam keadaan khusus, seorang suami bisa beristrikan dua hingga
empat. Yang penting, kesetiaan dari semua pihak, baik istri maupun suami. Di sini pun,
jika suami istri berpisah dalam waktu lama, onani merupakan jalan keluar sementara
yang paling tidak berisiko.
[C] •
Condom alias kondom bagi mereka yang berada dalam keadaankeadaan khusus seperti para suami atau remaja yang tidak kuat puasa atau setia
(ataupun onani) dan masih terdorong melakukan zina. Pemakaian kondom akan

melindungi mereka dari penularan PHS dan AIDS. Ini juga bisa melindungi istri atau
pacar mereka dari penularan penyakit. Bagi para tuna susila, patut ditumbuhkan anjuran
pemakaian kondom pada pasangan kencan mereka.

BAB III
PENUTUP

6

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang penyakit alat reproduksi diatas, maka dapat
dibuat kesimpulan bahwa :
1. Dengan adanya solusi untuk mengurangi penyakit alat reprduksi, maka
masalah yang ditimbulkan oleh penyakit alat reproduksi akan berkurang.
2. Penyelesaian masalah dilakukan di berbagai sektor yang saling terkait
yaitu pemahaman, pencegahan , dan pengobatan.
3. Dengan adanya makalah ini maka, siswa lebih mudah mengetahui tentang
informasi tentang penyakit alat reporduksi.

3.2 Saran

Untuk mengurangi dampak penyakit alat reproduksi maka diperlukan
kerjasama dan kesadaran Masyarakat Indonesia, yaitu :
1. Perlunya kesiapan dana dan fasilitas dari permerintah untuk menjalankan
2. Perlunya kesiapan dan kedisiplinan masyarakat iuntuk menjalankan
program – program pemerintah untuk mengurangi dampa pnykit alat
reproduksi.
3. Siswa mencari informasi tentang penyakit alat reproduksi agar dapat
membekali diri untuk kehidupan mendatang.

DAFTAR PUSTAKA
7

Buku IPA Kelas IX Semester 1 Kurikulum 2013
Kesehatan Remaja PMR

8

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25