PROBLEM SOLVING DALAM BAHASA INGGRIS

PROBLEM SOLVING DALAM BAHASA INGGRIS
Oleh:
DEASY YUNITA SIREGAR
Dosen Bahasa Inggris Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara
e-mail: deasy61083@gmail.com

Abstract:
Learning English is not difficult but not easy. We need process to
understand it well. Many people say that If you want to Speak English just say it,
do not pay attention to structure or grammar. This opinion is totally wrong
because grammar is needed and when you want to say something especially
English, you need to deliver message in order the listener understand what you
say especially to the native speaker. English needs patterns and we have to master
it, and many conditions make us to speak English even though we don’t have any
basic of it. This written text helps you to solve your problems in English and hope
that you can speak English well.
Key Words: Problem Solving, English.
PENDAHULUAN
Saat ini bahasa Inggris merupakan bahasa yang wajib untuk dipahami dan
digunakan dalam aktifitas rutin yang biasa dilakukan. Banyak orang tidak memperdulikan bagaimana cara menggunakan bahasa Inggris yang baik tapi

bagaimana cara membuat orang lain mengerti apa yang diucapkan. Sering kita
mendengar banyak orang mengatakan “ Yang penting ngomong, masalah
grammar urusan yang kesekian aja…!”. Hal inilah yang membuat banyak orang
berfikir yang penting mau ngomong “Bisa ngomong menggunakan bahasa Inggris
aja dah paten”, tanpa berfikir dan mencari tahu bagaimana cara yang benar dan
tepat dalam menggunakan bahasa Inggris sehingga bahasa tersebut juga bisa
dipahami oleh penutur aslinya / native speaker. Sebagian besar anak – anak muda
bahkan anak kecil pun di daerah pariwisata saja bisa menggunakan bahasa
Inggris. Namun, ada hal yang perlu di pertanyakan, “Apakah bahasa Inggris
tersebut memang benar – benar bahasa Inggris?” atau pertanyaan yang lain
muncul “Apakah bahasa Inggris yang digunakan sudah tepat?”. Siapa yang bisa

90

JURNAL AL – IRSYAD
Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2014

ISSN: 2088 - 8341

memberikan jawaban yang pasti akan pertanyaan yang tentunya kita belum tahu

akan kebenaran bahasa yang digunakan tersebut dari kaidah bahasa yang
sebenarnya.
Bahasa Inggris bukanlah bahasa yang sulit tapi juga tidak mudah. Semua
pembelajaran bahasa membutuhkan proses. Apabila pertanyaan di atas coba untuk
dijawab maka jawaban yang akan muncul adalah bahasa Inggris yang mereka
gunakan mungkin bisa dipahami oleh native speaker karena kita melihat native
speaker tersebut (gerak tubuh dan respon visualnya) terlihat nyaman dan tidak
menunjukkan keberatan mereka. Tapi pada dasarnya, semua itu bisa terjadi karena
adanya kemungkinan bahwa anak muda dan anak – anak yang tinggal di daerah
pariwisata tersebut sudah benar – benar memahami kultur dan kebutuhan para
wisatawan akan tempat yang mereka kunjungi. Sehingga kosa kata / vocabulary
yang mereka gunakan pun berdasarkan sesuatu yang sudah terus menerus
diucapkan. Sehingga memberi kesan bahwa mereka saling mengerti. Oleh karena
mereka mampu memberikan apa yang dibutuhkan para wisatawan tersebut. Awal
dari keberanian untuk menggunakan serta memahami suatu bahasa adalah diri
sendiri. Keberanian untuk ngomong dan ini merupakan modal yang sulit untuk
diterapkan sebagian orang sehingga sebagian orang yang bisa berbahasa Inggris
tapi tidak bisa ngomong sementara banyak yang berani ngomong tapi kurang
menguasai tata bahasa yang benar.
PEMBAHASAN

Kurang terampil dalam berkomunikasi yang baik dan benar setelah sekian
waktu belajar bahasa Inggris, membuat kita mencari cara bagaimana carannya
supaya punya keberanian untuk ngomong. Untuk memulai suatu komunikasi
dalam bahasa Inggris terkadang kita memang dihadapi berbagai rasa takut; takut
atas kesalahan dalam penggunaan kosakata, struktur berbahasa bahkan takut akan
ditertawakan oleh teman. Akibatnya dalam berbicara kita cenderung menggunakan kalimat-kalimat yang berulang-ulang sehingga tidak ada variasi dalam
berbahasa dan terdengar kaku. Terdapat kesan bahwa kita takut melakukan

91

JURNAL AL – IRSYAD
Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2014

ISSN: 2088 - 8341

kesalahan-kesalahan apabila kita menggunakan kalimat yang kompleks dengan
kosakata yang sulit. Sehingga muncullah anggapan “yang penting ngomong,
grammar nanti aja…” Apabila pemahaman tersebut sudah berakar dalam
pemikiran kita maka dapat dipastikan banyak orang yang bisa ngomong tanpa
memperhatikan aturan kalimatnya/grammar. Dan tak heran pula bila native

speaker tidak dapat memahami apa yang kita ucapkan. Ada beberapa hal yang
biasa terjadi ketika seseorang mencoba untuk berkomunikasi menggunakan
bahasa Inggris


Pernahkah anda mencoba berkomunikasi dengan seseorang yang anda anggap
adalah seorang native speaker karena melihat tampangnya yang agak kebule –
bulean, padahal mungkin saja dia bukan sebagai native speaker. Dengan rasa
percaya diri yang luar biasa, anda mengajaknya berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Inggris karena menganggap semua bule bisa bahasa
Inggris.



Pernahkah anda merasa kesulitan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan
mereka?



Pernahkah anda berfikir kesulitan yang anda rasakan dikarenakan:

1. Bahasa Inggris anda yang payah.
2. Bule yang anda ajak berbicara bukanlah penutur asli dari bahasa tersebut.
3. Mungkin anda dan si bule sama – sama baru belajar bahasa Inggris.
Bila semua keadaan diatas anda rasakan, berarti terjadi kesalahan dalam

proses penggunaan bahasa itu sendiri.
Hal yang sangat penting dalam menggunakan bahasa Inggris adalah
mengetahui, memahami serta menguasai aturan tata bahasa / grammar dengan
baik dan menguasai kosakata yang luas / enrich your vocabulary. Apabila kita
menggunakan bahasa tanpa menggunakan aturan kalimat yang benar maka akan
terjadi hal yang membingungkan antara pembicara dan pendengarnya dan
menimbulkan salah paham antara keduanya karena pesan yang disampaikan tidak
jelas. Munculnya ketidak jelasan tersebut diakibatkan oleh ketidak teraturnya

92

JURNAL AL – IRSYAD
Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2014

ISSN: 2088 - 8341


kalimat yang disampaikan sehingga pesan yang di ucapkan jadi sangat
membingungkan. Semua kata yang terucap seolah – olah melompat begitu saja
tanpa bisa dirangkai dengan baik. Sehingga si pendengar sering mengatakan,
“Pardon me… atau I beg your pardon?” karena tidak ada pesan yang sampai
kepada si pendengar. Ada perbedaan antara berbahasa/ language dan berujar/
speech.
Language dan speech dapat dipahami dengan melihat perbandingan antara
program komputer dengan misalnya, printer. Saat kita ingin untuk berkomunikasi,
hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah pesan ke dalam kata-kata dan
kalimat yang dapat menyampaikan maksud/pesan kita. Proses iniah yang disebut
bahasa (language). Tahapan kedua adalah menerjemahkan bahasa ke dalam
sensor motorik yang mengatur artikulator, selanjutnya menghasilkan speech.
“Speech refers to the actual process of making sounds, using such organs and
structures as the lungs, vocal cords, mouth, tongue, teeth, etc.”
Tapi tidak cukup sampai disitu penguasaan bahasa Inggris tidak lepas dari
kultur atau tata cara dalam menyampaikan kata-kata seperti aksen alami, ekspresi
wajah, gerak tangan, desahan, senyuman, tertawa dan bahasa tubuh lainnya yang
menyertai percakapan sehari hari. Saat anda tinggal di negara asing, meskipun
kosa kata anda terbatas, namun jika anda menguasai kemampuan untuk ‘berbunyi’

seperti

anda

mengetahui

bahasa

mereka

dan

mencoba

untuk

bisa

mengucapkannya, maka mereka akan senang hati membantu anda.
Dari keadaan yang telah dipaparkan di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa kelemahan kita dalam menggunakan bahasa asing terutama bahasa Inggris
adalah:
1. Kurangnya menguasai grammar dan vocabulary
2. Cenderung menterjemahkan bahasa tersebut menurut versi kita sendiri
sehingga muncul pemaksaan bahasa dan membuatnya berantakan sehingga
makna kalimatnya pun hilang. Hal ini yang membuat para native speaker
tidak paham apa yang kita ucapkan

93

JURNAL AL – IRSYAD
Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2014

ISSN: 2088 - 8341

3. Tidak mengetahui cara dalam menyampaikan sesuatu , misalnya bagaimana
mereka mengucapkan sebuah kalimat tertentu sesuai dengan culture mereka.
Contoh:
Saya adalah mahasiswa IAIN



I am student of IAIN

→ uncorrect



I go to IAIN

→ correct

Saya sedang tidak semangat nih…


I have not spirit

→ uncorrect




I am not enthusiasm

→ uncorrect



I am not in the mood

→ correct

Ada pengkhianat diantara kita


There is the betrayer between us

→ uncorrect



There is a traitor here


→ uncorrect



I kiss the rat

→ correct

Lagi setres nih.. tegang banget..


I am stress

→ uncorrect



I am not in good mood

→ uncorrect



I am in tense

→ correct

4. Tidak memiliki pronounce / cara melafalkan kata yang tepat.
Misalnya:
Tidak dapat membedakan antara huruf F, P dan V :
Fable

: [‘feibl]
:Dongeng, perumpamaan

People

: [`pi:pl]
: orang – orang, masyarakat

Love

: [lΛV]
: cinta, sayang

5. Menggunakan dialek yang kurang benar

94

JURNAL AL – IRSYAD
Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2014

ISSN: 2088 - 8341

Munculnya dialek yang kurang benar diakibatkan oleh ciri khas lokal dari
suatu negara, misalnya Indonesia. Bahasa tersebut d perkaya dengan kata –
kata yang diciptakan bahasa – bahasa yang lain beserta dialek yang umum
dipakai oleh negara tersebut. Misalnya:


So what gichu loch !



Little little sich I can



Kasian deh loh ( how pity you are!),



Terimakasih, sem sem (same same)



I love you full



I heart you
Semua permasalahan yang kita hadapi dalam menggunakan bahasa

tersebut dapat diselesaikan apabila kita memiliki kemauan yang tinggi untuk
belajar, belajar dan belajar terus. Tanpa ada kemauan tersebut maka akan sulit
untuk memiliki keterampilan berbahasa yang baik, bukan hanya bahasa
Inggris tapi juga bahasa yang lain. Motivasi yang kuat juga sngat diperlukan
agar mempermudah kita untuk mencari tahu apa yang sebenarnya kita
butuhkan dalam penguasaan bahasa tersebut.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
bahasa Inggris, yaitu:
1. Penguasaan grammar
Grammar merupakan sesuatu yang sangat ditakuti oleh banyak orang
ketika ingin memulai untuk berbahasa. Sehingga seolah – olah harus
dilupakan. Grammar dasar yang wajib diketahui dan dipahami adalah
subjects, verbs, nouns, adjectives, adverb, objects, etc.
2. Penguasaan tenses
Tenses dasar yang harus dikuasai adalah bentuk Present Tense, Past
Tense, Present Progressive, Present Perfect Tense, dan Present Future
Tense. Kelima Tenses tersebut wajib untuk diketahui karena merupakan
awal ketika kita ingin memulai untuk mengucapkan suatu kalimat. Apakah

95

JURNAL AL – IRSYAD
Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2014

ISSN: 2088 - 8341

yang kita akan katakan merupakan kejadian masa lalu, sekarang atau
merupakan sebuah rencana. Sehingga apa yang kita ucapkan membuat
pendengar/ listener paham apa yang kita sampaikan dan kapan sesuatu
yang kita ucapkan terjadi. Contohnya; I was work there but now I prefer to
get work here with you.
Makna pada kalimat tersebut adalah si pembicara / speaker
memberikan informasi bahwa dia pernah bekerja di sebuah kantor (yang
dia tunjuk, atau sebutkan nama kantornya) tapi sekarang tidak lagi karena
lebih memilih “si pendengar” untuk bekerja di tempat yang sama.
Dengan menggunakan tenses yang tepat maka listener akan mudah
memahami makna yang diucapkan dan menghindari kesalah pahaman
antara speaker dan listener.
3. Perkaya vocabulary
Vocabulary sangat dibutuhkan ketika kita ingin merangkaikan kalimat.
Sehingga kita bisa membuat kalimat yang bagus.
4. Pronoun yang tepat
Melihat arti dari suatu kata dalam kamus bukan hanya mencari maknanya
saja tapi bagaimana cara untuk mengucapkannya dengan benar.sebagian
kamus yang dianggap pas adalah selain memberikan arti yang kita
butuhkan

tapi

juga

memberikan

informasi

bagaimana

cara

mengucapkannya. Tapi sayang hal ini sering diabaikan sehingga sering
terjadi mispronounce. Banyak orang yang mungkin tepat dalam
menggunakan grammar namun sering salah bila kata – kata dalam kalimat
sering berantakan, tidak sesuai dengan cara melafalkannya. Dan ini bisa
menjadi virus bagi orang lain yang mendengarnya dan benar – benar tidak
mengetahuinya. Mereka bisa saja menirukan apa yang diucapkan. Sangat
disarankan bila kita harus selalu mengecek lafal dari kata – kata yang baru
kita temui atau dari yang sudah kita ketahui. Bila terjadi kesalahan pada
seseorang maka kita dapat membantunya agar lebih baik.

96

JURNAL AL – IRSYAD
Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2014

ISSN: 2088 - 8341

Empat hal tersebut di atas merupakan teknik awal untuk kita
mempelajari bahasa Inggris selain menumbuhkan rasa cinta dan motivasi yang
kuat untuk memiliki ketrampilan berbahasa. Setelah hal tersebut bisa kita kuasai
maka 4 (empat) kemampuan dalam bahasa Inggris (listening, speaking, reading,
and writing) akan mudah diasah.
Kemampuan mendengar/listening merupakan awal dari mempelajari
sebuah bahasa. Listening mampu membuat seseorang tertarik untuk mencoba
mengucapkan apa yang di dengar. Hal tersebut sama dengan apa yang dilakukan
oleh seorang bayi yang baru belajar mengucapkan sesuatu. Awalnya mereka mulai
mendengar dan menirukan apa yang mereka dengar walaupun mereka tidak tahu
apa yang mereka ucapkan. Oleh karena itu listening merupakan tahap awal ketika
ingin mempelajari sebuah bahasa.
Speaking adalah tahap berikutnya karena apa yang telah kita dengar
maka akan timbul ketertarikan untuk mengucapkan apa yang telah didengar.
Sehingga speaking merupakan tahap lanjutan dari proses mempelajari sebuah
bahasa. Sementara reading adalah kemampuan yang tak dapat dipisahkan dari
langkah berikutnya untuk meningkatkan keterampilan dalam berbahasa. Banyak
hal yang bisa di pelajari untuk mempelajari bahasa Inggris, kita bisa memulainya
dengan membaca teks – teks pendek dalam bahasa Inggris. Dengan membaca teks
tersebut kita bisa sambil memperhatikan pola

kalimat yang terbentuk dan

bagaimana cara membacanya. Dan langkah terakhir adalah kemampuan yang
tersulit yaitu writing karena tidak semua orang bisa menulis artikel bahasa Inggris
dengan baik. Banyak orang mencoba untuk menulis kalimat dalam bahasa Inggris.
Tetapi kendala yang selalu terjadi adalah munculnya kejanggalan dari kalimat –
kalimat yang ditulis. Karena writing adalah kemampuan dimana kita menyatukan
satu kata dengan yang lainnya agar kata – kata yang tersusun tersebut menjadi
sebuah kalimat yang bagus. Penguasaan pola kalimat (grammar) yang tepat dan
maksud serta tujuan dari sebuah kalimat harus jelas. Mungkin semua orang bisa
mengucapkan apa yang ia pikirkan tapi akan menjadi sulit bila apa yang
dipikirkan kemudian harus diungkapkan dalam sebuah tulisan. Banyak kata – kata
97

JURNAL AL – IRSYAD
Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2014

ISSN: 2088 - 8341

yang harus benar – benar dibuat agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti
oleh para pembaca.
Sebagai kesimpulan bahwa bahasa Inggris bukanlah bahasa yang sulit
untuk dipelajari namun tidak mudah karena semuanya membutuhkan proses
panjang dan keinginan kuat untuk mempelajarinya. Coba dan coba terus, jangan
pernah takut salah. Bila kita bersungguh – sungguh maka apa yang kita inginkan
akan tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
Betty Schrampfer Azar, 1989: Fundamentals of English Grammar, cetakan II
New Jersey, Prentice- Hall.
Betty Schrampfer Azar, 1989: Understanding and Using English Grammar,
cetakan II New Jersey, Prentice- Hall.
Crystal, David, 1999: The Penguin Dictionary of Language. - Penguin Books England.
Gleason, Jean Berko, and Nan Bernstein Ratner (ed). Psycholinguistics. (1998).
United States of America: Harcourt Brace College Publishers.
Graver, B. D.,1971: Advanced English Practice, 2nd ed. London: Oxford
University Press.
Huddleston, Rodney, 1994 : Introduction to the Grammar of English. Cambridge
University Press: Cambridge.
http://en.wikipedia.org/wiki/Language
http://www.zaban.mysite.com/negareshe2.htm

98

JURNAL AL – IRSYAD
Vol. IV, No. 1, Januari – Juni 2014