DETERMINAN PEMILIHAN KB PADA WANITA USIA

p-ISSN : 2549-9629
e-ISSN : 2549-9866

DETERMINAN PEMILIHAN KB PADA WANITA USIA REPRODUKSI
DI INDONESIA (ANALISIS DATA SUSENAS 2012)
Risky Kusuma Hartono
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)
Email : risky_kusuma@yahoo.com , telp: +6285646814814

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan pemilihan metode Keluarga Berencana (KB) pada wanita
usia reproduksi. Kerangka analisis penelitian ini merujuk kepada hasil penelitian BKKBN yang menjelaskan
bahwa pentingnya memilih metode kontrasepsi jangka panjang dengan menambahkan analisis keluhan efek
samping yaitu diare akibat penggunaan KB dan kondisi lingkungan sekitar. Analisis dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan ekonometri secara multinomial logit dari data SUSENAS tahun 2012. Hasilnya
membuktikan bahwa variabel jumlah anak, usia, dan penolong persalinan dari tenaga kesehatan mempengaruhi
pemilihan metode KB wanita usia reproduksi di Indonesia. Implikasi hasil temuan ini, sulitnya menahan laju
pertumbuhan penduduk karena metode KB masih lebih banyak digunakan secara hilir. Melalui temuan penelitian
ini diharapkan pemerintah meningkatkan gerakan penyuluhan kesehatan kepada wanita usia reproduksi agar
bersedia untuk ber KB. Selain itu, meningkatkan upaya promosi pada penggunaan KB steril untuk meningkatkan
pengguna kontrasepsi jangka panjang pada wanita usia reproduksi.

Kata Kunci: Wanita Usia Reproduksi, metode KB, BKKBN, Multinomial Logit

ABSTRACT
This study is aimed to analyze the determinants of the selection method of family planning (FP) in women of
reproductive age. The analytical framework of this study refers to the research results from BKKBN that
explaining the importance of choosing long-term contraceptive methods by adding analysis complaints of side
effects of diarrhea due to the use of family planning and environmental conditions. Analysis was conducted
using econometric approach with multinomial logit estimation from data SUSENAS 2012. The results of this
study prove that a variable number of children, age, and birth attendants to the health personnel influence the
selection of family planning methods in Indonesia especially to women of reproductive age. This condition
implies the difficulty restrain the rapid rate of population growth due to family planning methods still begun
from downstream. Through the findings, increasing the movement of health counseling from government to the
women of reproductive age in order to be willing implementing family planning. In addition, increasing
promotion on the use of sterile Family Planning method is needed to improve the long-term contraception in
women of reproductive age.

Key Words: Women of Reproductive Age, Family Planning method, BKKBN, Multinomial Logit

PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak posisi keempat di dunia

menyimpan berbagai permasalahan kependudukan, kemiskinan, dan kesehatan. Salah satu
penyebabnya berasal dari laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang meningkat cukup pesat.
Berdasarkan lampiran Laporan Konvensi Negara (2007) jumlah penduduk Indonesia pada
tahun 2005 kurang lebih sebanyak 213 juta jiwa15. Namun berdasarkan data BPS (2015)
jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan pesat menjadi lebih dari 250 juta jiwa
pada tahun 20144. Peningkatan penduduk yang pesat ini tidak diikuti dengan peningkatan
JNH Vol 1 No.1 Maret 2017

17

Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Berdasarkan laporan UN (2014) IPM Indonesia
kenyataannya bernilai 0.684 pada tahun 2013 yang posisinya masih di bawah negara-negara
seperti Singapura dan Thailand untuk tingkat ASEAN13.
Program Keluarga Berencana (KB) untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk
Indonesia masih perlu mendapat perhatian. Esensi awal KB sesuai dengan UU No. 10 Tahun
1992 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera yaitu
untuk menurunkan fertilitas16. Pelaksanaan KB dapat mengurangi beban pembangunan demi
terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan rakyat Indonesia16. Namun berdasarkan data
Riskesdas (2013) hanya 10,2% saja yang menggunakan kontrasepsi jangka panjang9. Apabila
pemilihan metode KB untuk jangka panjang menjadi pilihan, dapat mencegah laju

pertumbuhan penduduk secara signifikan17.
Terdapat beberapa pilihan metode ber KB. Berdasarkan laporan BKKBN pada bulan
Februari 2015 persentase pengguna kontrasepsi berdasarkan jenis antara lain IUD (6.87%),
implant (9,73%), suntikan (52,21%), pil (24,36%), dan kondom (5,25%)2. Berdasarkan
laporan tersebut, propors penduduk yang tidak memberikan laporan penggunaan kontrasepsi
tentu masih menggunakan metode KB secara tradisional. Metode KB tradisional secara
kalender misalnya memiliki kelemahan yaitu tidak cocok untuk wanita dengan siklus
menstruasi tidak teratur dan butuh kerjasama intensif antara suami dan istri untuk
keberhasilan pelaksanaannya14. Penduduk Indonesia yang tidak melaporkan jenis penggunaan
KB lebih memilih untuk belum melakukan KB.
Terdapat beberapa faktor yang mendasari pemilihan metode ber KB penduduk
Indonesia. Diantaranya laporan Badan Penelitian BKKBN (2011) kondisi demografi seperti
usia Pasangan Usia Subur (PUS), jumlah anak, lama pernikahan; faktor sosial seperti
pendidikan, wilayah tempat tinggal, tujuan berKB; serta faktor sarana seperti ketersediaan
sumber pelayanan kesehatan menjadi faktor yang mendasarinya3. Selain kondisi kesehatan
individu terhadap pilihan alat kontrasepsi seperti efek samping pemilihan alat untuk
metodenya maupun kondisi lingkungan juga turut berpengaruh terhadap pemakaian KB8.
Semestinya memang dapat dianalisis berbagai macam karakter atau ciri dari masing-masing
faktor tersebut untuk dapat diketahui cara meningkatkan penggunaan KB jenis-jenis modern.
Secara khusus wanita usia reproduksi yang berusia 20-35 tahun masih memiliki fungsi

reproduksi yang baik2. Hal ini memicu keengganan untuk ber KB. Secara nasional
permasalahan dihadapkan pada laju pertumbuhan penduduk yang pesat, namun secara
individu terutama wanita usia reproduksi lebih cenderung untuk bagaimana menjaga dan
memperbaiki keturunannya. Disinilah peran pemerintah untuk mendorong wanita usia
reproduksi agar dapat memulai menggunakan berbagai metode KB yang sesuai untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
Pemilihan metode KB pada dasarnya merupakan hak keputusan pasangan suami istri.
Hal tersebut juga berkaitan dengan tindakan terbaik individu dalam memelihara fungsi dan
proses reproduksinya. Oleh karena itu, pengkajian ini diadakan untuk mengetahui determinan
apa saja yang mempengaruhi wanita usia reproduksi dalam memilih metode KB yang
digunakan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi strategi
meningkatkan penggunaan KB pada wanita usia reproduksi.

JNH Vol 1 No.1 Maret 2017

18

METODA
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan sumber data pada
penelitian adalah survei rumah tagga BPS yaitu Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)

tahun 2012. Populasi pada penelitian adalah seluruh perempuan yang ikut dalam survei rumah
tanggal SUSENAS tahun 2012 yaitu sebanyak 140.240 orang. Sampel penelitian adalah
seluruh wanita usia reproduksi berumur 20-35 tahun dan telah menikah yang ikut dalam
kegiatan SUSENAS tahun 2012. Sampel penelitian yaitu sebanyak 17.574 orang.
Independent variable yang menjadi outcome dalam penelitian ini adalah pemilihan
metode KB. Sedangkan indepndent variable penelitian ini sesuai dengan kajian yang
dilaksanakan oleh BKKBN yaitu dengan memperhatikan jumlah anak, lama tahun
pendidikan, usia dalam tahun, status bekerja atau tidak bekerja, penolong kelahiran oleh
tenaga kesehatan, dan kepemilikan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)3. Selain
itu beberapa kondisi kesehatan dan lingkungan antara lain kondisi diare, kepemilikan aset8
dalam penelitian ini dipilih lantai keramik di rumah, kepemilikan toilet pribadi, dan disposal
yang menggunakan septic tank juga ditambahkan sebagai independent variable penelitian.
Independent
Variable
juml_anak
h_educyr
h_age
h_work
lhr_nakes
jp_jkn

diare
h_floor1
h_toilet1
h_septic1

Definisi
Jumlah Anak
Lama Pendidikan
Umur
Status Bekerja
Penolong Nakes
Kepesertaan JKN
Pernah diare
Lantai Keramik
Punya Toilet Pribadi
Punya septic tank

Dependent
Variable
kb_type


Definisi
Pemilihan KB wanita usia
reproduksi
1. Belum KB
2. KB Tradisional
3. KB Steril
4. KB lainnya

Gambar 1. Kerangka Tabel Konsep Penelitian

Gambar 1 menjelaskan variabel dependen yaitu pemilihan KB terbagi menjadi 4 kelompok.
Kelompok tersebut yaitu wanita usia reproduksi yang masih belum menggunakan KB,
kelompok pengguna KB tradisional, kelompok pengguna KB steril (seperti tubektomi dan
vasektomi), dan pengguna KB jenis lainnya. Pengguna KB jenis lainnya yaitu wanita usia
reproduksi yang sedang menggunakan KB suntik, KB susuk, KB pil, KB tisu, atau KB jenis
kondom.
Data Susenas 2012 yang telah dibangun diolah menggunakan pemodelan multinomial
logit. Pemodelan multinomial logit dipilih karena dependent variable yaitu pemilihan KB
berkategori lebih dari 2 kelompok. Perhitungan pemodelan multinomial logit dapat

menghasilkan nilai Koefisien Beta atau Relative Risk Ratio (RRR) untuk semua variabel
independen penelitian11. Pemodelan ini mengeksplorasi hubngan antara satu set variabel
independen yang menjelaskan kemungkinan (likelihood) perempuan usia reproduksi memilih
salah satu kategori KB dibandingkan dengan kategori lain. Pada model ini pilihan KB lainnya

JNH Vol 1 No.1 Maret 2017

19

terpilih sebagai kategori pembanding (base outcome) dengan kelompok lainnya. Perhitungan
dasar model multinomial logit yang ditampilkan adalah sebagai berikut.
Kode pemilihan KB adalah Tidak berKB = 0, pemilihan KB jenis tradisional = 1,
pemilihan KB steril = 2, dan pemilihan KB tipe lainnya berkode 3. Kategori yang menjadi
base outcome daam penelitian ini adalah kelompok yang berkode 3 yaitu pemilihan KB tipe
lainnya. Maka berdasarkan pengkodean tersebut dihasilkan fungsi logit untuk kelompok 0, 1,
dan 2, yakni :
γ 0 = α + β0a + β0b + β0c + β0d + β0e + β0f + β0g + β0h + β0i + β0j
γ 1 = α + β1a + β1b + β1c + β1d + β1e + β1f + β1g + β1h + β1i + β1j
γ 2 = α + β2a + β2b + β2c + β2d + β2e + β2f + β2g + β2h + β2i + β2j
Keterangan fungsi simbol:

a = juml_anak
f = diare
b = h_educyr
g = h_floor1
c = h_age
h = h_toilet1
d = h_work
i = h_septic1
e = lhr_nakes
j = jp_jkn
α = Konstata
Maka perhitungan peluang atau keofisien beta dari masing-masing kelompok adalah sebagai
berikut:
Prob(kel0) = e γ0 / (1 + e γ0 + e γ1 + e γ2)
Prob(kel1) = e γ1 / (1 + e γ0 + e γ1 + e γ2)
Prob(kel2) = e γ0 / (1 + e γ0 + e γ1 + e γ2)
Prob(kel3) = 1 – Prob(kel0) – Prob(kel1) – Prob(kel2)
Sedangkan nilai RRR dapat dihasilkan melalui eksponensial koefisien beta pemodelan
multinomial logit tersebut. Penelitian ini juga melakukan penilaian asumsi independence of
irrelevant alternatives (IIA) small dan shiao. Hasil uji IIA mendukung Ho, yaitu odds masingmasing kategori pilihan metode ber KB.

Data dianalisis secara univariat dengan menampilkan jumlah (N) variabel penelitian,
rata-rata masing-masing variabel yang mana pada setiap data kategorik nilai rata-rata tersebut
mewakili proporsi yang menjelaskan persentase variabel. Selain itu terdapat besaran standar
deviasi (SD), nilai minimum dan maksimum setiap variabelnya. Analisis bivariat dilakukan
untuk melihat perbedaan antar-kelompok dilaksanakan dengan menampilkan jumlah dan ratarata (mean) setiap kategori. Beberapa jenis tes dilakukan untuk melihat perbedaan tersebut.
Uji chi-square dilakukan untuk melihat perbedaan proporsi atau persentase untuk variabel
berskala kategorik. Tes ANOVA dilakukan untuk variabel independen berskala kontinyu .
Pengujian koefisien parameter variabel independen dan hipotesis atas faktor-faktor
yang mempengaruhi penggunaan KB menggunakan tingkat kemaknaan (α) sebesar 0.05.
Koefisien parameter independen dikatakan signifikan terhadap kelompok pemilihan KB jika
hasil uji statistik mendapatkan nilai p

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124