DAMPAK POLUSI UDARA AIR DAN TANAH

MAKALAH IPA
DAMPAK POLUSI UDARA, AIR, DAN TANAH
TERHADAP KESEHATAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Guru Mapel :
Ika Wahyuningsih S.Pd.

Disusun Oleh :
Frendi Fradana

XI TKJ

Indra Setya Budi

XI TKJ

Ligan Kisworo

XI TKJ

M. Reza Saputra


XI TKJ

Marvel Fani P.

XI TKJ

Shohibul Hija

XI TKJ

SMK NEGERI 7 KENDAL
Jl. Sukorejo-Bawang KM.7 Plantungan Kendal Kode pos. 51362
No Telp: (0294) 6552991
Tahun ajaran 2015/2016

1

KATA PENGANTAR


Bismillahirahmanirahim,

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, shalawat serta salam senantiasa
tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Berkat kudrat dan iradat-Nya
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah “Dampak Polusi Udara, Air, Tanah Terhadap
Kesehatan Manusia.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, bimbingan dan
arahan kepada penyusun.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran
dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.

2

DAFTAR ISI

Halaman Judul ...............................................................................................…………………… 1
Kata Pengantar ..............................................................................................……………………. 2
Daftar Isi ......................................................................................................…………………….. 3


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................………………………………..........…. 5
B. Rumusan Masalah..........................................................……………………………… 6
C. Tujuan............................................................................……………………………… 6

BAB II

DAMPAK POLUSI UDARA

A. Udara........................................................................................………………………. 7
B. Dampak Polusi Udara...............................................................………………………. 7
C. Polusi Udara.............................................................................………………………. 9

BAB III DAMPAK POLUSI AIR
A. Air................................................................................……………………………….. 12
B. Ciri-ciri Air Tercemar Polusi........................................………………………………..12
C. Sifat-sifat Air Pencernaan Air....................................………………………………… 13

D. Macam-macam Sumber Air yang Berpolutan.............……………………………….. 13
E. Penyebab Dari Timbulnya Pencemaan Air.................……………………………….. 14
F. Bahaya yang Ditimbulkan..........................................……………………………..… 14
G. Akibat Air Tercemar..................................................… …………………………….. 15
H. Usaha-usaha Guna Mengatasi dan Mencegah.............……………………………….. 15

BAB IV DAMPAK POLUSI TANAH
A. Tanah.................................................................………………………....................… 17
B. Penyebab Pencemaran Tanah..................................................……………………….. 18
C. Dampak dari Pencemaran Tanah............................................…………………………20
3

D. Upaya yang Harus Dilakukan.................................................……………………….. 21
E. Langkah Pencegahan..............................................................………………………. 22

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................………………………. 22
B. Saran.......................................................................................……………………….. 23

Daftar Pustaka.............................................................................................……………………… 24


4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen
alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk
yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Manusia
dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui
pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan
teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup
berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang
terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia
lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman
ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak
lingkungannya.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran.
Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan

manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang
dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan
bahkan manusia. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya.
Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat
mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang
segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya.
Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk
dari abad ke abad.

Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin
bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan.
Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan. Disamping itu
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di
negara maju ataupun negara berkembang. Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus
meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui
industri. Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin
5

berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat antara lain:
1.


Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik macam
maupun jumlahnya.

2.

Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. Populasi manusia mengeluarkan
limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan.

3.

Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan sebagainya)
yang dapat meracuni lingkungan.

Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran. Pencemaran
lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu pencemaran udara,
pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan lingkungan akibat pencemaran
udara, air dan tanah sudah sangat kritis. Pernah terjadi bencana lingkungan seperti sampah, banjir
dan masih banyak lagi. Dalam makalah ini akan dibahas tentang jenis-jenis pencemaran dan
penyebabnya serta solusi yang ditawarkan agar kerusakan lingkungan akibat pencemaran dapat

diminimalisasi.

B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini kami akan memaparkan masalah mengenai:
a. Apa saja jenis-jenis polusi udara, air, tanah dan penyebabnya ?
b. Dampak apa yang diakibatkan dan bagaimana langkah penanganan polusi udara, air, tanah ?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar diketahui jenis-jenis polusi udara, air, tanah
beserta penyebabnya, dampak dan langkah penanganan polusi udara, air, tanah guna menjadikan
kehidupan masyarakat dan lingkungan yang semakin sehat.

6

BAB II
DAMPAK POLUSI UDARA

A. Udara
Dalam kehidupannya, manusia setiap hari melakukan pernapasan untuk dapat
melangsungkan kehidupannya. Didalam bernafas manusia melakukan dua siklus sekaligus yaitu:

pengeluaran / penghembusan udara dengan mengeluarkan CO2 dan pemasukan / menghirup
udara (O2). Siklus tersebut terjadi terus menerus selama manusia hidup. Dialam bebas, diketahui
penghasil O2 adalah tumbuhan hijau yang melakukan fotosintetis.
Udara yang bersih bermanfaat untuk kehidupan manusia, namun sebaliknya udara yang
terkena pencemaran udara sangat buruk akibatnya bagi kesehatan dan kehidupan makhluk hidup
terutama kehidupan manusia. Pencemaran udara tersebut sering terjadi sebagai efek negatif dari
pembangunan

dinegara

berkembang,

industri

dinegara

maju,

aktifitas


alam

dan

sebagainya.Dengan pengetahuan tentang udara bersih, sehat maka akan meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat luas.

B. Dampak Polusi Udara
Telah lebih dari dua dasawarsa ini penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan
gangguan saluran pernafasan lain selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit
terbanyak yang dilaporkan oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat seperti: Puskesmas,
Klinik, dan Rumah Sakit. Diketahui bahwa penyebab terjadinya ISPA dan penyakit gangguan
saluran pernapasan lain adalah: rendahnya kualitas udara di dalam rumah dan atau di luar rumah
baik secara biologis, fisik, maupun kimia.
Hampir semua penyakit dan kematian yang terkait dengan pencemaran udara tersebut
tercatat dan dilaporkan oleh Departemen Kesehatan melalui rumah sakit, puskesmas, dinas
kesehatan provinsi dan kota/kabupaten. Namun, baik di tingkat pusat, provinsi, kota atau
kabupaten, struktur organisasi yang spesifik menangani penanggulangan berikut pengawasan
dampak kesehatan kualitas udara tersebut belum ada di institusi kesehatan. Sehingga, situasi dan
kondisi ini dapat memperlemah upaya penanggulangan dampak kesehatan pencemaran udara

berikut surveilans-nya. Dimana pada gilirannya, berakibat pada lemahnya informasi tentang
kondisi senyatanya dampak kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara.

7

Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan lingkungan adalah:
a.

Gas Karbon monoksida (CO)
Gas karbon monoksida (CO) di atmosfer dalam keadaan normal konsentrasinya sangat sedikit
sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan aktifitas penggunaan kendaraan bermotor dan
industri yang padat, konsentrasi gas CO dapat mencapai 10 – 15ppm. Gas CO di dalam paruparu bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat menghalangi pengangkutan
oksigen ke seluruh bagian tubuh.

Tabel: Konsentrasi gas CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia bila kontak
terjadi pada waktu cukup lama

Konsentrasi gas CO di udara Konsentrasi COHb dalam darah Gangguan pada tubuh
(ppm)

(%)

3

0,98

Tidak ada

5

1,30

Belum begitu terasa

10

2,10

Gangguan sistem saraf sentral

20

3,70

Gangguan panca indera

40

6,90

Gangguan fungsi jantung

60

10,10

Sakit kepala

80

13,30

Sulit bernafas

100

16,50

Pingsan hingga kematian

Dampak yang ditimbulkan adalah :
a)

Pusing/sakit kepala

b)

Rasa mual

c)

Pingsan (ketidak sadaran)

d)

Kerusakan jaringan otak

e)

Sesak nafas

f)

Kematian

g)

Gangguan pada kulit

h)

Gangguan penglihatan (efek jangka panjang)

8

b.

Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)
Dampak negatif adanya penigkatan konsentrasi gas SO, NO dan O3 adalah :
a)

Iritasi mata

b)

Radang saluran pernafasan

c)

Gangguan pernafasan kronis (bronkitis, emfisema dan asma)

d)

Gangguan pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan

C. Polusi Udara
Seperti sudah disinggung diatas, Dampak polusi udara terjadi sebagai efek negatif dari
pembangunan dinegara berkembang, industri dinegara maju, aktifitas alam dsb.
Secara garis besar polusi udara dibagi menjadi partikulat dan polusi gas.

1.

Partikulat
Partikulat (partikel) adalah pencemaran udara yang dapat berada bersama-sama bahan /
bentuk pencemaran lain, macam-macam partikulat:
a. Aerosol

:

tersebarnya partikel halus zat padat atau cairan dalam gas atau
udara.

b.

Kabut (fog)

:

c. Asap (smoke) :

aerosol yang berupa butiran air yang berada diudara.
campuran antara butir padatan dan cairan terhembus melayang
diudara.

d. Debu (dust)

: aerosol yang berupa butiran melayang diudara karena adanya
hembusan angin.

e. Fume

: aerosol yang berasal dari kondensasi uap logam.

f.

Plume

:

asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri.

g.

Smoge

:

campuran dari smoke dan fog.

2. Gas
a.

Sulfur Dioksida (SO2): dihasilkan oleh batu bara, bahan bakar minyak yang mengandung
sulfur, pembakaran limbah pertanah, dan proses dalam industri. Dampak: efek iritasi pada
saluran napas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak napas.

b.

Hidrogen Sulfida (H2S): dihasilkan dari kawah gunung yang masih aktif dan dapat
menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat merusak indra penciuman (nervous olfactory)

c.

Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Nitrogen Dioksida (NO2): gas-gas ini

9

berasal dari berbagai jenis pembakaran, gas buang kendaraan bermotor, peledak, pabrik
pupuk. Efek: mengganggu sistem pernapasan dan melemahkan sistem pernapasan paru dan
saluran napas sehingga paru-paru mudah terserang infeksi.
d. Amoniak (NH3): berasal dari proses industri. Amoniak menimbulkan bau yang tidak sedap
menyengat. Dan dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, bronchitis, merusak indra
penciuman.
e. Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon: semua hasil pembakaran
menghasilkan gas ini, begitu juga proses industri. Gas ini menimbulkan efek sistematik,
karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi
jaringan tubuh akibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian.
Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berpikir, gerakan otot, gangguan jantung.

3. Gangguan Kesehatan
Gangguan kesehatan yang diakibatkan adanya pencemaran udara dikelompokkan menjadi 4
yaitu:
a.

Korosif

: bahan pencemar bersifat merangsang terjadinya proses peradangan
pernapasan pada bagian atas.

b.

Asfiksia

: ini terjadi menyusul berkurangnya kemampuan tubuh dalam mengikat
oksigen atau berkurangnya kadar oksigen didalam tubuh.

c.

Anesthesia : adalah dampak pencemaran udara yang bersifat menekan susunan saraf
pusat sehingga mengakibatkan kehilangan kesadaran.

d. Toksis

: dampak yang ditimbulkan adalah timbulnya gangguan pada sistem
pembuatan darah dan menyebabkan keracunan pada susunan saraf.

4. Pengendalian Emisi
Bila emisi dikeluarkan dari suatu aktivitas tidak sesuai dengan baku mutu emisi, perlu
dilakukan pengendalian terhadap emisi itu.
Berbagai alat pengendalian emisi antara lain:
a.

Filter Udara

: berguna untuk menyaring partikel yang ikut keluar pada
serobong agar tidak ikut terlepas kelingkungan.

b.

Pengendap Silikon

: pengendap partikel yang ikut dalam emisi dengan pemanfaatan
gaya sentrifugal dari partikel yang sengaja dihembuskan
melalui tepi dinding tabung silikon.

10

c.

Pengendap Sistem Gravitasi

: berupa ruang panjang yang dialiri udara kotor secara
perlahan sehingga partikel akan mengendap karena
gaya beratnya.

d. Pengendap Elektrostatik

: digunakan untuk pemisahan partikel dibawah 5µm. Alat
ini cocok untuk membersihkan udara kotor dalam
volume besar, alat ini berupa tabung silinder yang
dibagian tengahnya diberi kawat yang dialiri arus
listrik, udara kotor akan menjadi ion negatif dan tertarik
kedinding tabung, udara bersih akan berlalu.

e.

Filter Basah

: untuk memisahkan pencemaran non-partikel, media
pemisah yang digunakan adalah larutan penyerap.

f.

Pengendalian khusus / menyaring gas SO2, NOHX maupun VOCS.

g.

Hujan Asam

Atmosfer dapat mengangkut berbagai cat pencemar ratusan kilometer jauhnya, sebelum
menjatuhkannya kepermukaan bumi. Dalam perjalanan jauhnya, Atmosfer bertindak sebagi reaktor
kimia yang kompleks merubah cat pencemar setelah berinteraksi pada zat lain, uap air dan energi
matahari. Pada kondisi dimana SO2 bereaksi menjadi uap air membentuk H2SO4 (asam sulfat) dan
NO2 bereaksi dengan air uap air membentuk HNO3 (asam nitrat) yang selanjutnya turun
kepermukaan bumi bersama air hujan yang dikenal dengan hujan asam, air hujan dengan pH 5,6
dapat menimbulkan kerusakan berbagai jenis logam.Dampak dari hujan asam antara lain:
a) Merusak bangunan dan berkaratnya logam.
b) Mempengaruhi kualitas air permukaan, bisa menggangu kehidupan akuatik danau.
c) Merusak tanaman terutama hutan sehingga luas hutan berkurang.
d) Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah, sehingga mempengaruhi
kualitas air tanah.
e) Menimbulkan berbagai penyakit kulit bagi beberapa masyarakat yang menggunakan air
hujan sebagai satu-satunya air mandi.

11

BAB III
DAMPAK POLUSI AIR

A. Air
Kita hidup dizaman serba canggih dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Akan tetapi,
dampak negative yang dihasilkan sangatlah besar, yaitu polusi yang mana merupakan peristiwa
masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan lingkungan dari akibat
aktivitas manusia atau prose alami. Serta menyebabkan polusi yang disebut polutan. Suatu hal
dikatakan polutan apa bila kadar melebihi/kurang dari batas normal. Berada pada tempat dan
waktu yang tidak tepat.Polutan sendiri dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi,
makhluk hidup, dan sebagainya. Dan bila polutan berlebihan, ekosistem tidak dapat seimbang
dan tidak dapat melakukan regenerasi (pembersihan sendiri).
Polusi air merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen lainnya di dalam
air sehingga kualitas air terganggu yang mana dapat ditandai dengan adanya perubahan bau,
rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi.
Dikutip

dalam

Keputusan

No.02/MENLH/I/1998,

Menteri

yang

Negara

dimaksud

Kepedudukan

dengan

dan

Lingkungan

polusi/pencemaran

air

Hidup
adalah

masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan
peruntukannya.
Itulah kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup lainnya
dimuka bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan
air

juga

mengalirkan

sedimen

dan

polutan.

Akan tetapi, fenomena alam seperti gunung merapi, badai, gempa bumi, tsunami, dll dapat
mengakibatkan perubahan besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran air.Kenapa? Karena polusi adalah sebagian dari akibat aktivitas makhluk hidup
yang mana dapat merubah kualitas terhadap air di muka bumi.

B. Ciri-Ciri Air Tercemar Polusi
Ciri-ciri air yang mengalami polusi/tercemar sangat bervariasi karena tergantung dengan jenis
air dan polutan yang terkandung didalamnya. Namun cirri yang paling mudah diketahui adalah:
·

Berbau

·

Berwarna
12

·

Beracun

·

Berasa

C. Sifat-Sifat Pencemaran Air
Untuk mengetahui terpolusinya air dapat diamati dengan terjadinya perubahan-perubahan antara
lain :
1. Nilai pH
Keasaman dan alkalinitas pH normal air adalah 6-8 pH. Bila terlalu rendah, maka dapat
menyebabkan korosif.
2. Suhu
Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan dingin hingga sedingin es.
Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di ukuran 00 celcius.
3. Warna, bau dan rasa
1) Warna
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan bening).
2) Bau
Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan
hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk).
3) Rasa
Air normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin pada air laut. Jumlah kandungan
oksigen dalam air. Pencemaran mikroorganisme patogen Kandungan minyak Kandungan
logam berat Kandungan bahan radio aktif

D. Macam-Macam Sumber Air Yang Berpolutan
Macam-macam sumber air yang berpolusi, antara lain:
1.

Limbah industry

2.

Pertanian

3.

Rumah Tangga

Ada beberapa tipe polutan yang mana dapat merusak perairan, yaitu:
1.

Mengandung bibit penyakit

2.

Butuh banyak O2 (Oksigen) untuk penguraiannya (sehingga kekurangan O2 saat proses
penguraian)

3.

Bahan-bahan kimia organik dari industry

13

4.

Limbah pupuk pertanian

5.

Bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan)

6.

Bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas

Padahal air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir dan
meresapnya. Akan tetapi, karena jalur-jalur aliran dan resapan air terhambat karena polutan,
timbulah banjir.Musibah banjir dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan akibat polusi air, antara lain:
Banjir bandang (banjir besar), yaitu: terjadi dari akibat meluap dari jalur-jalur aliran (sungai)
dengan volume air yang sangat besar. Banjir genangan, yaitu: banjir lokal/setempat karena
akibat dari tergenangnya/terkonsentrasinya air hujan pada daerah tersebut yangmana saluran air
(arainase) dan lahan resapannya sangat terbatas sehingga air bisa masuk/menggenangi
lingkungan serta dalam rumah kita. Penggunaan pada insektisida seperti DDT (Dhicloro
Diphenil Trichonethan) oleh para petani untuk memberantas hama tanaman serta serangga
penyebar penyakit secara berlebihan dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air yang
diserap oleh tanaman. Sehingga terjadi pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula
menyebabkan pencemaran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam
air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Serta
pembuangan sampah organik yang dibuang ke sungai terus-menerus, selain mencemari air, pada
musim hujan akan timbul bencana banjir.

E. Penyebab Dari Timbulnya Pencemaran Air
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan
oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke
dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air
limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang
dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti
di sungai citarum.

F. Bahaya Yang Ditimbulkan
Bibit penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat beracun dan bahan
radioaktif yang mana dapat merugikan manusia. Kenapa? Karena polutan memerlukan banyak

14

sekali kandungan O2, akan tetapi apabila kekurangan, maka akan terjadi perubahan warna dan
pembusukan. Karena proses penguraian terhadap polutan tidak akan sempurna sehingga
timbulah polusi pada air.
Permasalahan terbesar dalam polusi air adalah pembuangan sampah disembarang tempat.
Misalnya: pembuangan sampah pada muara sungai, laut, atau got-got kecil rumahan. Ini bisa
menimbulkan penyakit.
Contoh kejadian seperti di Jepang. Zat merkuri yang dibuang oleh sebuah industri plastik ke
teluk Minamata terakumulasi dijaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsi
menderita cacat atau hingga meninggal.

G. Akibat Air Tercemar
Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, antara lain:
1.

Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O2)

2.

Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air

3.

Pendangkalan dasar perairan

4.

Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat

5.

Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan
penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator

6.

Kematian biota kuno, seperti: plankton dan lainnya bahkan burung

7.

Mutasi sel, kanker, dan leukemia

Akibat dari timbulnya air yang tercemar menurut situs wikipedia, antara lain:
1.

Dapat menyebabkan banjir

2.

Erosi

3.

Kekurangan sumber air

4.

Dapat membuat sumber penyakit

5.

Tanah longsor

6.

Dapat merusak ekosistem sungai

H. Usaha-Usaha Guna Mengatasi Dan Mencegah
Pada musim hujan, biasanya pasti akan terjadi yang mananya banjir. Mungkin langkahlangkah dibawah ini dapat mencegah adanya banjir genangan, antara lain:
Dalam perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah maupun swadaya
masyarakat sebaiknya memilih material bahan yang menyerap air misalnya penggunaan bahan

15

dari pavling blok (blok-blok adukan beton yang disusun dengan rongga-rongga resapan air
disela-selanya). Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran lingkungan,
pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut. Apabila di halaman
pekarangan-pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang terbuka, buatlah sumur-sumur
resapan air hujan sebanyak-banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air
meresapke dalam tanah. Dengan membuat sumur resapan air tersebut, sebenarnya kita dapat
memperoleh manfaat seperti berikut:
Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak. Tanah bekas
galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan-lahan yang rendah atau meninggikan
lantai rumah. Apabila air hujan tidak tertampung oleh selokan- selokan rumah, dapat dialirkan
ke sumur-sumur resapan. Jangan membuang sampah atau mengeluarkan air limbah rumah
tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) ke dalam sumur resapan karena bias
mencemari kandungan air tanah. Apabila air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian 20-50
cm, satu- satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita di atas ambang permukaan air
banjir.
Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum
dilakukan orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana secara mendetail.Banyak sekali
jenis penanganan pada air buangan, antara lain:
1. Proses penanganan primer (membuang bahan-bahan padatan yang mengendap atau
mengapung)
·

Penyaringan

·

Pengendapan (menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan
tersuspensi) dan pemisahan

·

Pemindahan endapan

2. Proses penanganan sekunder (proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologi)
·

Penyaringan trikel

·

Lumpur aktif

·

Proses penanganan tersier

·

Adsorpsi (bahan-bahan organik terlarut)

·

Elektrodoalisis (menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut sampai pada
konsentrasi air semula, sebelum digunakan)

·

Osmosis berlawanan

·

Khloranisasi (menghilangkan organisme penyebab penyakit)

16

BAB IV
DAMPAK POLUSI TANAH

A. TANAH
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka
bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari
tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari
makanan kita berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita
menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan
tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan
manusia juga.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah
cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping).
Tanah Tercemar. Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah
Indonesia pernah tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing untuk
mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh
polusi yang diakibatkan oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan
hilang kesuburanya, mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung logam
berat, dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.

Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :
1.

Tanah tidak subur

2.

pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)

3.

Berbau busuk

4.

Kering

5.

Mengandung logam berat

6.

Mengandung sampah anorganik

17

Tanah tidak tercemar. Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih memenuhi unsur dasarnya
sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat
subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak mengandung
logam berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia.
Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda.
Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah:
1.

Tanahnya subur

2.

Trayek pH minimal 6, maksimal 8

3.

Tidak berbau busuk

4.

Tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal

5.

Tidak Mengandung logam berat

6.

Tidak mengandung sampah anorganik

B. Penyebab Pencemaran Tanah
Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan
mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber
pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar
tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi
bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan
terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
Permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif,
logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk
dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang
dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat
dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga,
sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan
limbah industri. Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah
industri, dan limbah pertanian.

1.

Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
18

a. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan
oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan
bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh
hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan
tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun
kemudian. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah
tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan
mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam
tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak
memperoleh makanan untuk berkembang.
b. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
2. Limbah industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan
hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri
pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron
adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd
dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika
meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki
fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah
atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman.
Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang
menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu
karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan
hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan
tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang
terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.

19

C. Dampak Dari Pencemaran Tanah
1. Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam
tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya
pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan
kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan
kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan
mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat
dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada
kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan
kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat
menyebabkan Kematian..
2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan
dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan
tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada
kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya
bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah
tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai
makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari
rantai makanan tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan
dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan
tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada
kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

20

D. Upaya yang Harus Dilakukan.
Limbah domestic, yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara
memisahkan antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan
sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu yang sangat
panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai oleh tanah, misalnya
dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah
yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan
lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang
mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara
penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang kesungai
atau kelaut.
Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan
berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan
pupuk kompos. Adapun penanganan untuk pembersihan tanah, yaitu:
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-site (atau off-site). Pembersihan
on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi
penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di
daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut
disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme

(jamur,

bakteri).

Bioremediasi

bertujuan

untuk

memecah

atau

mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon
dioksida dan air).
Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran
dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan pencemar yang perlu
ditanggulangi.
21

E. Langkah pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan
terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
1.

Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat
dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka,
kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.

2.

Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat
terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu
tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel
kecil, kemudian dikubur.

3.

Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari
tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses
pemurnian.

4.

Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan
aturan dan tidak sampai berlebihan.

5.

Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

22

BAB V
PENUTUP

Dalam penulisan makalah mengenai “DAMPAK POLUSI UDARA, AIR, DAN TANAH
TERHADAP KESEHATAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN” ini, kami mendapatkan
beberapa hal, yaitu:

A.

Kesimpulan
Dari penyusunan makalah ini kami menyimpulkan bahwa udara adalah komponen yang
sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Namun, seiring laju
globalisasi semakin sulit mendapatkan udara sehat dari alam bebas terutama di kota-kota besar.

B.

Saran
Sekiranya pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk itu selaku
insan manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep keseimbangan alam,
maka sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari lingkungan tempat
tinggal kita sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat.

23

DAFTAR PUSTAKA

Mahyuzir, D.Tavrir, 1989, Polusi Udara, Jakarta.
Alfian, 2001. Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan Manusia, Jakarta
Amsyah, Zulkifli 2005, Manajemen Kesehatan Manusia, Gramedia Pustaka Umum,Jakarta
Herlian,2002. Pengembangan Kesehatan manusia. Pustaka Umum,Jakarta
Sedarmayanti, 2003. Dampak Polusi Sekretaris, Mandar Maju
http://syuekri.blogspot.com/2012/09/dampak-polusi-udara-terhadap kesehatan.html
Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang.
Santiyono, 1994. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga
http://gogrenindonesia.blogspot.com
Soekarto. S. T. 1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.
Bhatara Karya Aksara, Jakarta.
Wikipedia. 2011. Pencemaran Tanah (On-line).
http://id.wikipedia.org/wiki/ pencemaran_tanah. diakses Desember 2011.
http://adeputraselayar.wordpress.com/2012/06/12/makalah-pencemaran-lingkungan/
Bachri, Moch. 1995. Geologi Lingkungan. CV. Aksara, Malang.
Santiyono, 1994. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga
http://gogrenindonesia.blogspot.com
Soekarto. S. T. 1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.
Bhatara Karya Aksara, Jakarta.
Wikipedia. 2011. Pencemaran Tanah (On-line).
http://id.wikipedia.org/wiki/ pencemaran_tanah. diakses Desember 2011.
Wikipedia.Com
http://www.google.com
http://nouvananda.wordpress.com/2012/01/28/makalah-polusi-udara-polusi-air-polusi-tanah/

24