ANALISIS KINERJA SIMPANG DALAM UPAYA MEN

ANALISIS KINERJA SIMPANG DALAM UPAYA MENGATASI KONFLIK
LALU LINTAS PADA SIMPANG BUNDARAN
RUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN KOTA TEGAL

Transportasi merupakan gerakan

membuktikan

kebenaran

dari

teori

berpindahnya orang atau barang dari

tersebut. Penulis mengambil sampel di

tempat asal ke tempat tujuan baik

Kota Tegal tepatnya pada persimpang


menggunakan kendaraan maupun tidak

ruas jalan Perintis Kemerdekaan yang

menggunakan

menggunakan simpang bundaran.

kendaraan.

Pergerakan

tersebut sering kali menimbulkan konflik

Simpang ini terletak di Desa Slerok

lalu lintas terutama pada persimpangan

Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal.


ruas jalan. Konflik tersebut disebabkan

Simpang ini merupakan pintu masuk arus

oleh ruang gerak yang tidak mencukupi

lalu lintas dari Kabupaten Tegal yang

akibat tidak seimbangnya kapasitas jalan

akan menuju Kota Tegal. Sedangkan ruas

dengan volume kendaraan yang ada

jalan Perintis Kemerdekaan mempunyai

maupun hambatan samping di ruas jalan

kelas jalan kolektor sekunder. Ruas jalan


tersebut.

ini mempunyai tipe jalan 2 lajur 2 arah

Konflik lalu lintas mempunyai

tak

terbagi

namun

pada

simpang

pengertian yaitu situasi dimana dua

bundaran ini terdapat pulau lalu lintas


pengguna jalan mendekati satu sama lain

yang bertujuan sebagai kanalisasi arus

dalam waktu dan ruang yang sama dan

lalu lintas di simpang tersebut.

dapat terjadi tabrakan bila gerakan

Guna pemenuhan kebutuhan akan

keduanya tetap tidak berubah. Dari hasil

transportasi,

pengamatan

pelayanan


penulis

secara

visual

diperlukan
jasa

adanya

transportasi

yang

persimpangan yang ada di Kota Tegal

memadai, baik dari segi kuantitas dan


sebagian besar belum terarur dan sering

kualitasnya.

terjadi kesemrawutan yang berujung pada

transportasi yang aman, selamat, lancar,

kemacetan. Sedangkan menurut buku

tertib serta tepat waktu dapat tercapai.

Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun

Untuk itu, kami melakukan 5 jenis survei

1997 kondisi ruas jalan yang memiliki

pada tempat yang kami tentukan, yaitu


tingkat

survei gerakan membelok terklasifikasi

kecelakaan

per

satu

juta

Sehingga

kendaraan yang paling rendah adalah

(CTMC),

pada simpang bundaran, maka dari itu


persimpangan, survey kecepatan sesaat,

penulis

akan

mencoba

survei

tujuan

inventarisasi

untuk
1

Jurnal Konflik Lalu Lintas di Simpang Bundaran oleh PKTJ ‘24

survey pejalan kaki


dan survei jenis

kami sajikan perhitungan parametrik

konflik lalu lintas.
1.

Survei

memadai bagi pengguna jalan. Berikut ini

Gerakan

Membelok

geometri jalan dan kapasitas jalan di

Terklasifikasi (CTMC).


simpang bundaran ruas jalan Perintis

Berikut adalah hasil dari survei

Kemerdekaan.

CTMC berupa volume kendaraan yang
melintasi bundaran yang telah dikonversi

Perhitungan parameter geometri jalan
AB

AC

I

5

5


II

5

5

We

5

5

Ww

6

5,5

(emp) sesuai dengan kriteria kendaraan

We/Ww

0,83

0,90

dan kelas jalan sesuai dengan MKJI

Lw

12

15

Ww/Lw

0,5

0,37

menjadi Satuan Mobil Penumpang (SMP)

Bag. Jalinan
Pendekat

per jam dengan faktor pengkonversinya
yaitu

ekuavalensi

mobil

penumpang

1997.

Perhitungan kapasitas jalan

UTARA
(A)

TIMUR
(C)

BARAT
(B)

Hasil
kendaraan

dari

analisis

membelok

pergerakan
menunjukkan

bahwa pergerakan paling besar dari kaki

Bag. Jalinan

AB

AC

Co

1432

1592

Ww

1386

1238

Ww

2,476

2,619

We/Ww

0,866

0,866

Lw

12

15

Pw

0,866

0,866

Fcs

0,88

0,88

Frsu

0,9

0,9

C

1145

1400

Keterangan :
Co
Ww
We
Pw
Lw
Fcs

ruang yang cukup untuk dapat melakukan

= Kapasitas dasar
= Lebar jalinan
= Lebar masuk rata-rata
= Panjang jalinan
= Rasio jalinan
= Faktor penyesuaian
ukuran kota
Frsu
= Faktor penyesuaian tipe
lingkungan
C
= kapasitas
Dari tabel di atas kita dapat

maneuver saat berbelok. Ruang yang

mengetahui bahwa simpang bundaran ini

cukup

memiliki dua bagian jalinan yaitu Utara-

simpang barat dengan total 608 smp/jam.
Sedangkan
mempunyai

kaki

simpang

pergerakan

paling

timur
kecil

dengan total 183 smp/ jam..
2. Survei Inventaris
Kendaraan yang membelok pada
suatu persimpangan jalan memerlukan

memerlukan

kapasitas

yang

2

Jurnal Konflik Lalu Lintas di Simpang Bundaran oleh PKTJ ‘24

Barat (AB) dan Utara-Timur (AC). Untuk

pejalan kaki adalah setiap orang yang

bagian jalinan AB memiliki V/C Rasio

berjalan di ruang lalu lintas jalan baik

sebesar 0,35. Jadi, bagian jalinan ini

menyeberang maupung menyusuri jalan.

memiliki tingkat pelayanan B. Sedangkan

Pejalan kaki merupakan pengguna jalan

untuk bagian jalinan AC memiliki V/C

yang memiliki tingkat fatalitas paling

Rasio sebesar 0,06. Jadi, bagian jalinan

tinggi karena memiliki rasio kontak

ini memiliki tingkat pelayanan A.

langsung dengan kendaaraan yang tinggi
Berikut data hasil survei pejalan

3. Survei Kecepatan Sesaat
Kecepatan kendaraan merupakan

kaki yang kami lakukan di simpang

salah satu faktor pemicu konflik. Selain

bundaran

itu tingkat kecepatan suatu kendaraan

Kemerdekaan :

mempengaruhi tingkat fatalitas di suatu

ruas

jalan

Perintis

Pejalan Kaki

Waktu

ruas jalan. Berikut ini kami sajikan data

Menyeberang

Menyusuri

yang kami peroleh dari survei kecepatan

00-15

16

19

sesaat di simpang bundaran ruas jalan

15-30

26

22

Perintis Kemerdekaan.

30-45

19

15

45-60

12

13

Total

74

69

Kecepatan (km/jam)

Kecepatan Sesaat
60

40

46

43
20

20

35

34

25
20

41
28

26

ketahui

bahwa

sebanyak
0
Utara

Timur

Barat

Rata-Rata

Rata-Rata

dapat

kita

ketahui

bahwa

ini berasal dari kaki simpang Utara yaitu
46

km/jam

dan

74

Menurut

kecepatan tertinggi di simpang bundaran

sebesar

yang

orang/jam.

Sedangkan

pejalan kaki yang menyusuri sebanyak 69

Maksimal

Dari diagram kecepatan sesaat
tersebut

kaki

orang/jam.

Asal Kendaraan
Min

pejalan

menyeberang di simpang bundaran ini

20

20

Berdasarkan tabel di atas dapat kita

kecepatan

terendah sebesar 20 km/jam.
4. Survei Pejalan Kaki

MKJI

tahun

1997

frekwensi kejadian berbobot pejalan kaki
yang telah dikonversikan dengan faktor
pengkonversi

masing-masing

jenis

hambatan samping. Dapat disimpulkan
bahwa hambatan samping pada simpang
bundaran ini termasuk dalam kategori
rendah.

Berdasar UU No. 22 tahun 2009
tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan,
3

Jurnal Konflik Lalu Lintas di Simpang Bundaran oleh PKTJ ‘24

PEMBAHASAN
Prosentase
No
1
2
3
4
5
6
7
8
10

Primer
Per jenis konflik

Jenis Konflik
Belok kiri dari arah yg sama
Belok kanan dari arah yg sama
Kendaraan terlalu pelan
Belok kanan dari arah berlawanan
Belok Kiri jalan terus
Kendaraan lurus dari kanan
Belok kanan dari kanan
Belok kanan dari kiri
Kendaraan lurus dari kiri

Total

16%
14%
20%
7%
5%
13%
19%
6%
2%
100%

Sekunder
Per jenis konflik

9%
8%
11%
4%
3%
7%
10%
3%
1%

Jumlah

21%
15%
13%
7%
5%
14%
21%
4%
0%
100%

56%

Total
9%
7%
6%
3%
2%
6%
9%
2%
0%
44%

100%

Dari tabel di atas kita dapat

tahun 2008, besar kedua kecepatan

mengetahui bahwa konflik primer di

tersebut

simpang bundaran ruas jalan Perintis

terhadap pejalan kaki yang sangat rendah

Kemerdekaan lebih mendominasi dari

yaitu di bawah 10%. Oleh karena itu

pada konflik sekunder yaitu sebesar 56%.

dapat dikatakan aman bagi pejalan kaki

Konflik

paling

yang akan menyeberang di simpang

konflik

bundaran tersebut. Di bawah ini kami

kendaraan terlalu pelan yaitu sebesar

tampilkan diagram tingkat fatalitas yang

20%. Sedangkan untuk jenis konflik

akan dialami pejalan kaki jika terjadi

sekunder yang paling mendominasi yaitu

konflik

jenis konflik belok kiri dari arah yg sama

menggunakan kecepatan tertentu menurut

dan belok kanan dari kanan yaitu sebesar

Speed management: a road safety manual

21%.

for decision-makers and practitioner :

mendominasi

primer
yaitu

yang

mempunyai tingkat fatalitas

jenis

dengan

kendaraan

yang

Selanjutnya dari data hasil survei
kecepatan yang telah kita peroleh, kita
ketahui bahwa kecepatan minimal dan
kecepatan rata-rata dari masing-masing
kaki

simpang

mempunyai

rata-rata

kecepatan masing-masing 20 km/jam dan
28 km/jam. Menurut Speed management:
a road safety manual for decision-makers
and practitioner yang dikeluarkan oleh

Namun, kecepatan maksimal rata-

Global Road Safety Partnership pada

rata di simpang ini mempunyai tingkat
4

Jurnal Konflik Lalu Lintas di Simpang Bundaran oleh PKTJ ‘24

fatalitas yang cukup tinggi yaitu sebesar
50%. Dikarenakan kecepatan maksimal

REKOMENDASI
Berdasarkan analisis
yang

kami

dari

lakukan,

hasil

rata-rata di simpang ini sebesar 41

survey

kami

km/jam. Oleh karena itu perlu diadakan

mempunyai beberapa rekomendasi yang

pengendalian kecepatan kendaraan.

dapat diterapkan pada simpang bundaran
ruas jalan Perintis Kemerdekaan, antara
lain sebagai berikut :

KESIMPULAN
Berdasarkan survei

yang

kami

1. Pulau lalu lintas yang tidak sesuai

lakukan di simpang bundaran ruas jalan

dengan

ketentuan

Perintis Kemerdekaan kami memiliki

rekontruksi

beberapa kesimpulan antara lain sebagai

pelayanan

berikut:

menjadi lebih baik.

ulang
di

membutuhkan
agar

simpang

tingkat
tersebut

1. Simpang bundaran ini mempunyai

2. Pemeliharaan tanaman yang terdapat

tingkat pelayanan A untuk bagian

di pulau lalu lintas harus dilakukan

jalinan Utara-Barat dan B untuk

agar terciptanya jarak pandang bebas

bagian jalinan Utara-Timur. Namun

pengemudi yang sesuai.

simpang ini memiliki kekurangan

3. Pengendalian

yaitu adanya pulau lalu lintas yang

dilakukan

tidak sesuai dengan ketentuan.

rambu maupun marka jalan jadi

2. Konflik yang paling sering terjadi di

kendaraan

kecepatan

dengan

dapat

dapat

menggunakan,

berjalan

sesuai

konflik

dengan kecepatan rencana rata-rata

kendaraan terlalu pelan. Hal ini

sehingga ketika terjadi kecelakaan

disebabkan

oleh

jarak

tingkat fatalitasnya rendah karena

pengemudi

yang

terhalang

simpang

ini

adalah

pandang
oleh

mempunyai jarak pengereman yang

tanaman yang terdapat pada pulau

sesuai

lalu lintas.

Management oleh GRSP.

3. Berdasarkan

dari

data

dengan

pedoman

Speed

survei

kecepatan, kecepatan maksimal di
simpang bundaran ini mempunyai
tingkat fatalitas 50%. Sedangkan
untuk

kecepatan

minimalnya

rata-rata

mempunyai

dan

tingkat

fatalitas yang rendah.

5

Jurnal Konflik Lalu Lintas di Simpang Bundaran oleh PKTJ ‘24