ANALISA CUACA TERKAIT BANJIR DI KABUPATE
ANALISA CUACA TERKAIT BANJIR DI KABUPATEN TANGGAMUS
LAMPUNG (26 OKTOBER 2017)
Ramadhan Nurpambudi
Stasiun Meteorologi Radin Inten Lampung
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta
Email : [email protected]
ABSTRAK
Telah terjadi banjir yang menerjang 4 Desa di 3 Kecamatan yang terletak di Kabupaten
Tanggamus. Akibat dari banjir ini puluhan rumah mengalami kerusakan yang cukup parah.
Banjir yang dipicu oleh hujan deras ini menyebabkan meluapnya salah satu sungai di Kecamatan
Napal Kabupaten Tanggamus. Air yang merendam 4 Desa ini diperkirakan setinggi 1 meter.
Hujan lebat yang diprediksi terjadi di wilayah Tanggamus ini masih merupakan awal dari musim
hujan untuk wilayah Lampung yang diprediksi mengalami puncak musim hujan pada bulan
Desember hingga Januari tahun depan.
Hasil analisa secara meteorologi banjir di Kabupaten Tanggamus yang jumlah curah hujannya
pada saat itu ±100 mm disebakan oleh adanya belokan angin di wilayah Lampung karena
pengaruh tekanan rendah yang lokasinya berada di Laut Cina Selatan. Nilai kelembaban relatif
juga bernilai cukup tinggi mulai dari lapisan permukaan sampai dengan lapisan ±850mb dimana
kondisi ini membuat awan yang melewati wilayah ini akan semakin hidup dan semakin aktif.
Hasil analisa estimasi curah hujan dari satelit TRMM memberikan gambaran yang baik di lokasi
kejadian dengan nilai estimasi curah hujan ±39,12 mm. Lalu pantauan citra satelit Himawari
hujan lebat berasal dari awan Cumulunimbus yang melewati wilayah Tanggamus mulai dini hari
dan dampaknya kurang lebih 2-3 jam setelahnya banjir tersebut terjadi.
Kata Kunci : Banjir, Meteorologi, Cumulunimbus.
ABSTRACT
There have been floods that hit 4 Villages in 3 Subdistricts located in Tanggamus Regency. As a
result of this flooding dozens of houses suffered severe damage. Flood triggered by heavy rain
this causes overflow one of the rivers in Napal District Tanggamus District. The water that
soaked 4 villages is estimated as high as 1 meter. The predicted heavy rain in Tanggamus region
is still the beginning of the rainy season for Lampung region which is predicted to experience the
peak of the rainy season in December to January next year.
The results of meteorological analysis of floods in Tanggamus District that the amount of
rainfall at that time ± 100 mm caused by wind bends in the area of Lampung due to the influence
of low pressure located in the South China Sea. The relative humidity values are also quite high
ranging from the surface layer to the layer of ± 850mb where this condition makes the clouds
through this region will be more alive and more active. The result of rainfall estimation analysis
from TRMM satellite gives a good description in the location of the incident with an estimated
value of rainfall ± 39.12 mm. Then watch satellite images Himawari heavy rain coming from
Cumulunimbus clouds that pass through Tanggamus area early morning and the impact is
approximately 2-3 hours after the flood occurred.
Keyword : Floods, Meteorology, Cumulunimbus.
1.
PENDAHULUAN
Telah terjadi banjir yang menerjang 4 Desa di 3 Kecamatan yang terletak di Kabupaten
Tanggamus. Akibat dari banjir ini puluhan rumah mengalami kerusakan yang cukup parah.
Banjir yang dipicu oleh hujan deras ini menyebabkan meluapnya salah satu sungai di Kecamatan
Napal Kabupaten Tanggamus. Air yang merendam 4 Desa ini diperkirakan setinggi 1 meter.
Hujan lebat yang diprediksi terjadi di wilayah Tanggamus ini masih merupakan awal dari musim
hujan untuk wilayah Lampung yang diprediksi mengalami puncak musim hujan pada bulan
Desember hingga Januari tahun depan.
Banjir yang terjadi merupakan luapan 2 sungai yaitu sungai Napal dan sungai
Unggak.Banjir yang terjadi kali merupakan banjir yang terbesar yang pernah terjadi di wilayah
tersebut meskipun wilayah Kelumbayan ini sudah seringkali mengalami banjir.
Lokasi banjir
berada diantara beberapa bukit sehingga lokasi terdampak berbentuk seperti lembah.
2.
DATA DAN METODE
2.1
Data
Lokasi penelitian difokuskan pada Provinsi Lampung terutama di sekitar wilayah
Kabupaten Tanggamus sebab hujan lebat yang diprediksi menyebabkan banjir berada di wilayah
tersebut. Data curah hujan merupakan data dari beberapa titik pos hujan serta data pengamatan
stasiun meteorologi, klimat, dan maritim di wilayah Lampung.
Pengamatan curah hujan di sekitar wilayah Banjir :
STASIUN
CURAH HUJAN
KETERANGAN
Pos Hujan Wonosobo
3,2 mm
Hujan Ringan
Pos Hujan Tanggamus
Pos Hujan Way Napal
6,2 mm
100 mm
Hujan Ringan
Hujan Sangat Lebat
2.2
Metode
Analisa akan dilakukan bertahap mulai dari analisa gangguan cuaca skala global, regional,
lalu lokal. Dengan menggunakan metode ini akan ditarik kesimpulan faktor-faktor apa saja yang
mendukung terjadinya prediksi hujan lebat pada saat itu. Selain analisa pada saat kejadian,
analisa meteorologi juga dilakukan untuk mengetahui prospek cuaca kedepannya di wilayah
Lampung.
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Madden Julian Oscillation (MJO)
Gambar 1. MJO 25 – 26 Oktober 2017
MJO pada tanggal 25 - 26 Oktober 2017 berada dalam kuadaran 7, MJO sedang aktif di
wilayah Western Pasific. MJO aktif di wilayah Indonesia pada kuadran 4 dan 5. Pada tanggal ini,
MJO tidak memberikan kontribusinya terhadap pembentukan awan di wilayah Indonesia
termasuk wilayah Lampung dan sekitarnya. Pengaruh MJO terhadap pembentukan awan juga
merujuk kepada posisi matahari, pengaruh paling besar jika matahari berada di posisi sedang
berada di khatulistiwa (Maret & September).
B.
Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Gambar 2. OLR 25 – 26 Oktober 2017
Gambar 3. Anomali OLR 25 – 26 Oktober 2017
Nilai rata - rata OLR tanggal 25 – 26 Oktober 2017 di wilayah Lampung pada umumnya
menunjukkan nilai yang normal. Nilai OLR yang rendah menunjukkan bahwa tutupan awan di
wilayah tersebut sangat signifikan (banyak dan tebal) hal ini dapat mengindikasikan banyaknya
pertumbuhan awan konvektif di wilayah tersebut. Pada kondisi kejadian yang diprediksi hujan
lebat nilai OLR tidak mengindikasinya adanya tutupan awan yang cukup signifikan di wilayah
Tanggamus dan sekitarnya. Nilai OLR yang tergambar pada peta yaitu berkisar antara
LAMPUNG (26 OKTOBER 2017)
Ramadhan Nurpambudi
Stasiun Meteorologi Radin Inten Lampung
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta
Email : [email protected]
ABSTRAK
Telah terjadi banjir yang menerjang 4 Desa di 3 Kecamatan yang terletak di Kabupaten
Tanggamus. Akibat dari banjir ini puluhan rumah mengalami kerusakan yang cukup parah.
Banjir yang dipicu oleh hujan deras ini menyebabkan meluapnya salah satu sungai di Kecamatan
Napal Kabupaten Tanggamus. Air yang merendam 4 Desa ini diperkirakan setinggi 1 meter.
Hujan lebat yang diprediksi terjadi di wilayah Tanggamus ini masih merupakan awal dari musim
hujan untuk wilayah Lampung yang diprediksi mengalami puncak musim hujan pada bulan
Desember hingga Januari tahun depan.
Hasil analisa secara meteorologi banjir di Kabupaten Tanggamus yang jumlah curah hujannya
pada saat itu ±100 mm disebakan oleh adanya belokan angin di wilayah Lampung karena
pengaruh tekanan rendah yang lokasinya berada di Laut Cina Selatan. Nilai kelembaban relatif
juga bernilai cukup tinggi mulai dari lapisan permukaan sampai dengan lapisan ±850mb dimana
kondisi ini membuat awan yang melewati wilayah ini akan semakin hidup dan semakin aktif.
Hasil analisa estimasi curah hujan dari satelit TRMM memberikan gambaran yang baik di lokasi
kejadian dengan nilai estimasi curah hujan ±39,12 mm. Lalu pantauan citra satelit Himawari
hujan lebat berasal dari awan Cumulunimbus yang melewati wilayah Tanggamus mulai dini hari
dan dampaknya kurang lebih 2-3 jam setelahnya banjir tersebut terjadi.
Kata Kunci : Banjir, Meteorologi, Cumulunimbus.
ABSTRACT
There have been floods that hit 4 Villages in 3 Subdistricts located in Tanggamus Regency. As a
result of this flooding dozens of houses suffered severe damage. Flood triggered by heavy rain
this causes overflow one of the rivers in Napal District Tanggamus District. The water that
soaked 4 villages is estimated as high as 1 meter. The predicted heavy rain in Tanggamus region
is still the beginning of the rainy season for Lampung region which is predicted to experience the
peak of the rainy season in December to January next year.
The results of meteorological analysis of floods in Tanggamus District that the amount of
rainfall at that time ± 100 mm caused by wind bends in the area of Lampung due to the influence
of low pressure located in the South China Sea. The relative humidity values are also quite high
ranging from the surface layer to the layer of ± 850mb where this condition makes the clouds
through this region will be more alive and more active. The result of rainfall estimation analysis
from TRMM satellite gives a good description in the location of the incident with an estimated
value of rainfall ± 39.12 mm. Then watch satellite images Himawari heavy rain coming from
Cumulunimbus clouds that pass through Tanggamus area early morning and the impact is
approximately 2-3 hours after the flood occurred.
Keyword : Floods, Meteorology, Cumulunimbus.
1.
PENDAHULUAN
Telah terjadi banjir yang menerjang 4 Desa di 3 Kecamatan yang terletak di Kabupaten
Tanggamus. Akibat dari banjir ini puluhan rumah mengalami kerusakan yang cukup parah.
Banjir yang dipicu oleh hujan deras ini menyebabkan meluapnya salah satu sungai di Kecamatan
Napal Kabupaten Tanggamus. Air yang merendam 4 Desa ini diperkirakan setinggi 1 meter.
Hujan lebat yang diprediksi terjadi di wilayah Tanggamus ini masih merupakan awal dari musim
hujan untuk wilayah Lampung yang diprediksi mengalami puncak musim hujan pada bulan
Desember hingga Januari tahun depan.
Banjir yang terjadi merupakan luapan 2 sungai yaitu sungai Napal dan sungai
Unggak.Banjir yang terjadi kali merupakan banjir yang terbesar yang pernah terjadi di wilayah
tersebut meskipun wilayah Kelumbayan ini sudah seringkali mengalami banjir.
Lokasi banjir
berada diantara beberapa bukit sehingga lokasi terdampak berbentuk seperti lembah.
2.
DATA DAN METODE
2.1
Data
Lokasi penelitian difokuskan pada Provinsi Lampung terutama di sekitar wilayah
Kabupaten Tanggamus sebab hujan lebat yang diprediksi menyebabkan banjir berada di wilayah
tersebut. Data curah hujan merupakan data dari beberapa titik pos hujan serta data pengamatan
stasiun meteorologi, klimat, dan maritim di wilayah Lampung.
Pengamatan curah hujan di sekitar wilayah Banjir :
STASIUN
CURAH HUJAN
KETERANGAN
Pos Hujan Wonosobo
3,2 mm
Hujan Ringan
Pos Hujan Tanggamus
Pos Hujan Way Napal
6,2 mm
100 mm
Hujan Ringan
Hujan Sangat Lebat
2.2
Metode
Analisa akan dilakukan bertahap mulai dari analisa gangguan cuaca skala global, regional,
lalu lokal. Dengan menggunakan metode ini akan ditarik kesimpulan faktor-faktor apa saja yang
mendukung terjadinya prediksi hujan lebat pada saat itu. Selain analisa pada saat kejadian,
analisa meteorologi juga dilakukan untuk mengetahui prospek cuaca kedepannya di wilayah
Lampung.
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Madden Julian Oscillation (MJO)
Gambar 1. MJO 25 – 26 Oktober 2017
MJO pada tanggal 25 - 26 Oktober 2017 berada dalam kuadaran 7, MJO sedang aktif di
wilayah Western Pasific. MJO aktif di wilayah Indonesia pada kuadran 4 dan 5. Pada tanggal ini,
MJO tidak memberikan kontribusinya terhadap pembentukan awan di wilayah Indonesia
termasuk wilayah Lampung dan sekitarnya. Pengaruh MJO terhadap pembentukan awan juga
merujuk kepada posisi matahari, pengaruh paling besar jika matahari berada di posisi sedang
berada di khatulistiwa (Maret & September).
B.
Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Gambar 2. OLR 25 – 26 Oktober 2017
Gambar 3. Anomali OLR 25 – 26 Oktober 2017
Nilai rata - rata OLR tanggal 25 – 26 Oktober 2017 di wilayah Lampung pada umumnya
menunjukkan nilai yang normal. Nilai OLR yang rendah menunjukkan bahwa tutupan awan di
wilayah tersebut sangat signifikan (banyak dan tebal) hal ini dapat mengindikasikan banyaknya
pertumbuhan awan konvektif di wilayah tersebut. Pada kondisi kejadian yang diprediksi hujan
lebat nilai OLR tidak mengindikasinya adanya tutupan awan yang cukup signifikan di wilayah
Tanggamus dan sekitarnya. Nilai OLR yang tergambar pada peta yaitu berkisar antara