View of GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KB METODE AMENOREA LAKTASI: STUDI DISRIPTIF

  

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KB METODE

AMENOREA LAKTASI: STUDI DISRIPTIF

  • *)1
  • 2 1,2 Musri , Tria Kamilia

      Program Studi Keperawatan website: Email: info@stikesayani.ac.id

      

    ABSTRAK

      Metode Amanorea Laktasi (MAL) adalah metode keluarga berencana alami jangka pendek berdasarkan

      

    pengaruh menyusui pada fertilitas. Tindakan menyusui terutama ASI eksklusif, menekan pelepasan

    hormon yang diperlukan untuk ovulasi. Metode ini memberikan perlindungan dari kehamilan bagi

    wanita segera setelah lahir sampai anak berusia enam bulan. Berdasarkan data dari Riskesdas 2013

      menunjukkan bahwa wanita usia 15-49 tahun hanya 0,4% yang menggunakan KB sederhana seperti MAL, pantang berkala/kalender, dan senggama terputus Hal ini dapat dilihat dari angka pencapaian pemberian ASI Eksklusif di Indonesia hanya 30,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusi tentang KB MAL di RSIA Humana Prima Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif. Total sampel adalah 64 responden menggunakan purposive

      

    sampling. Pengumpulan data diperoleh langsung menggunakan kuesioner di RSIA Humana Prima

      Bandung. Diperoleh hasil 48,4% berpengetahuan cukup, 26,6% berpengetahuan kurang dan 25,0% berpengetahuan baik. Faktor yang mungkin menyebabkan kurangnya pengetahuan responden adalah banyaknya tenaga kesehatan maupun media massa yang lebih banyak menyampaikan informasi tentang KB modern dibandingkan KB sederhana.

      Kata Kunci : Ibu menyusui, MAL, pengetahuan

      

    OVERVIEW OF BREASTFEEDING MOTHERS KNOWLEDGE ABOUT PLANNING

    FAMILY OF LACTATIONAL AMENORRHEA METHOD: A DESCRIPTIVE STUDY

    ABSTRACT

      

    The Lactational Amenorrhea Method (LAM) is a short-term family planning method based on the

    natural effect of breastfeeding on fertility. The act of breastfeeding, particularly exclusive

    breastfeeding, suppresses the release of hormones that are necessary for ovulation. If certain conditions

    are met, the method provides protection from pregnancy for a woman immediately following birth until

    the child is six months old. Based on data from Risbidnakes 2013 showed that women age 15-49 years

    only 0,4% used simple methods family planning such as LAM, periodic abstinence, and coitus

    interrupts. The achievement of exclusive breastfeeding in Indonesia is only 30.2%. This study aims to

    determine overview of breastfeeding mothers’ knowledge about family planning with LAM in RSIA

    Humana Prima Bandung. The research was descriptive study and the total sample was 64 respondents

    using purposive sampling. The collection of data was directly through questionnaires in RSIA Humana

    Prima Bandung. The results showed that 48.4% of respondents have knowledgeable enough, 26.6%

    less and 25.0% good. Factors that may cause a lack of knowledge of respondents were the number of

    health professionals and the mass media convey more information about modern family planning

    compared simple methods.

      Keywords: Breastfeeding mothers, LAM, knowledge _________________________________________________________________________

      PENDAHULUAN

      Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan bahwa pada wanita dengan usia 15-49 tahun yang menggunakan KB sebesar 59,7% dan yang tidak menggunakan KB sebesar 40,2%. Penggunaan KB ada yang menggunakan KB Sederhana dan KB Modern, diantaranya sebesar 59,3% menggunakan metode KB modern yaitu kontrasespi hormonal (pil kombinasi dan mini-pil, suntik dan implant), Metode Operasi Wanita (MOW), Metode Operasi Pria (MOP), Intra Uterine Device (IUD), Sedangkan 0,4% menggunakan metode KB Sederhana yaitu Metode Amenorea Laktasi (MAL), pantang berkala/kalender, senggama terputus, dan lainnya.

      Metode kontrasepsi sederhana adalah suatu cara yang dikerjakan sendiri oleh peserta KB tanpa pemeriksaan medis terlebih dahulu. Metode ini terdiri dari dua macam yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat atau obat (MAL, sistem kalender, senggama terputus, simptotermal, dan lainnya) dan metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obat (kondom, spermisid) (Petti, 2010)

      MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif sampai 6 bulan, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apapun lainnya (Saifuddin, 2006). Hisapan mulut bayi pada puting susu merangsang ujung syaraf sensorik sehingga post anterior hipofise mengeluarkan prolaktin. Prolaktin masuk ke indung telur, menekan produksi estrogen dan menyebabkan tidak terjadi ovulasi (Haryono & Setianingsih, 2014)

      Berdasarkan hasil penelitian Fajar (2011) menyatakan ibu yang memberikan ASI Esklusif mempunyai nilai rata-rata lama amenorea 147 hari dibandingkan dengan ibu yang hanya memberikan susu formula mempunyai nilai rata-rata lama amenorea 46 hari. Menurut Affandi (2010, dalam Petti 2012) menyatakan bahwa ASI esklusif bisa menjadi pilihan kontrasepsi alami selain sistem kalender dan hal ini didukung oleh penelitian Howie dkk (1981, dalam Hartanto 2010) yang menunjukkan bahwa ovulasi tidak akan terjadi bila laktasi yang ketat dipertahankan.

      Penggunaan kontrasepsi MAL saat ini masih rendah dapat dilihat dari presentase pemberian ASI Eksklusif di Indonesia saat ini masih rendah, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukan, presentase bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 30,2 %, sedangkan target nasional mengenai cakupan pemberian ASI Eksklusif yaitu sebesar 80%.

      Menurut Wawan & Dewi (2011), salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi MAL adalah pengetahuan. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap obyek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2012). Berdasarkan hasil penelitian Sartika (2013) yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu menyusui tentang MAL di Aceh Utara tahun 2013 didapatkan bahwa dari 85 responden

      41 diantaranya kurang mengetahui tentang MAL, begitu pula dengan hasil penelitian. Haryono & Setianingsih (2014) yaitu pengetahuan ibu menyusui tentang MAL di Banda Aceh tahun 2012, bahwa dari 35 responden, 20 diantaranya memiliki tingkat pengetahuan rendah tentang MAL.

      Dari uraian diatas diketahui bahwa MAL adalah metode KB sederhana yang mempunyai banyak keunungan dan sediki efek samping tetapi belum banyak dikeahui oleh masarakat, sehingga peneliti perlu menggali pengeahuan mengenai MAL pada ibu pasca bersalin.

      Ujuan dari peneliian ini adalah unuk memperkenalkan kepada masaraka enang sau meode KB sederhana ang dapa digunakan selama menusi pada bulan perama paska melahirkan dengan cara melakukan penusuan secara eksklusif.

      Jika peneliian sebelumna dilakukan di daerah, maka penelitian kali ini dilakukan di Bandung yang mempunyai masyarakat multi etnik dan budaya, bukan hanya suku sunda tetapi banyak juga suku pendatang seperi suku Jawa, Madura dan lainnya sehingga manfaatnya akan lebih luas.

      Agar metode ini dapat dilakukan dengan baik maka diperlukan bantuan tenaga kesehatan, salah satunya adalah perawat, dimana salah satu peran perawat adalah sebagai edukator atau pendidik, dalam hal ini perawat bertugas untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang MAL kepada ibu/individu, keluarga,dan masyarakat.

      METODA A. Metode Penelitian

      Faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi MAL adalah pengetahuan, kedisiplinan, kemauan, dimana dilihat dari syarat penggunaan KB MAL itu memerlukan kedisiplinan yang cukup tinggi agar KB MAL dapat efektif. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap obyek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmojo,2012).

      Berdasarkan paradigma yang telah diuraikan diatas, maka dari penelitian ini dapat diketahui dan digambarkan dalam kerangka konsep sebagai berikut

      D. Rancangan Penelitian

      Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu masalah kesehatan (Nursalam, 2008).

      Populasi merupakan seluruh subjek yang akan diteliti dan memenuhi karakteristik yang ditentukan (Riyanto, 2010). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ibu Menyusui di RSIA Humana Prima Kota Bandung yaitu sebanyak 172 orang/ibu yang melahirkan dari bulan Januari

    • – Maret 2015. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling.

      Baik, jika

      Kriteria inklusi yang digunakan dalam

      skor

      pengambilan sampel adalah ibu menyusui, bisa

      jawaban 76 - 100 % baca dan tulis, dan bersedia menjadi responden.

      Sedangkan untuk kriteria ekslusi yaitu ibu yang tidak menyusui, tidak bisa baca tulis, dan ibu menyusui tetapi tidak mau menjadi responden. Gambar 1 Kerangka konsep penelitian Sumber : Saifudin (2006), Anggraini &

      Martini, (2012), Notoadmodjo (2012).

      Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu berjumlah 64 sampel.

      Hasil Sampel Ibu Kuesioner

      Baik Menyusui Pengetahuan

      Ibu Hamil Cukup Kurang tentang MAL

      Gambar 2 Rancangan Penelitian Adaptasi dari Nursalam (2008) dan Arikunto (2010) B.

       Pengumpulan Data

      Pengumpulan data dilakukan selama (close ended) dalam pernyataan ini hanya ada 15 hari mulai tanggal 26 Juni-5 Juli dan 9-13 dua alternative jawaban dan responden harus Juli 2015 di RSIA Humana Prima Bandung. memilih satu diantaranya.

      C.

      Uji validitas menggunakan

       Analisa Data koefisien

      Jenis kuesioner yang peneliti akan gunakan korelasi biserial

       dan hasil akhir dari uji adalah dengan menggunakan pernyataan tertutup validitas content diperoleh 21 pertanyaan. Uji relibilitas yang digunakan digunakan yaitu “koefisien

      reliabilitas

      17 25,0 48,4 26,6

      Menurut hasil analisis peneliti sebagian responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang KB MAL kemungkinan dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Menurut Notoatmodjo (2012) menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan Ahadyah (2014) yang menyatakan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang.

      16.7 Jumlah 64 100,0 Berdasarkan Tabel 2 didapatkan bahwa dari 64 responden sebagian responden mempunyai Level Pendidikan SMA (39%).

      27.5

      39.0

      7.8

      10

      24

      25

      5

      SMP SMA Diploma Sarjana

      Level Pendidikan Frekuensi %

      Distribusi Frekuensi Taingkat Pendidikan Ibu Menyusui tentang KB Metode Amenorea Laktasi di RSIA Humana Prima Tahun 2015

      Tabel 2

      Jumlah 64 100,0 Berdasarkan tabel 1 didapatkan bahwa dari 64 responden sebagian responden mempunyai pengetahuan cukup tentang KB Metode Amenorea Laktasi yaitu 31 orang (48,4%).

      31

      dengan menggunakan rumus KR-20 dan hasil dari uji reliabilitas instrumen penelitian didapatkan nilai r Alpha (0

      c. Kurang: Hasil presentase < 56%

      Baik Cukup Kurang

      Pengetahuan Frekuensi %

      Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Menyusui tentang KB Metode Amenorea Laktasi di RSIA Humana Prima Tahun 2015

      Tabel 1

      ,6) ≥ konstanta (0,6), sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan sudah reliabel.

      Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat (Analisis Deskriptif).

      16

      Kemudian hasil persentase dimasukan dalam distribusi nilai berdasarkan standar mutlak (Arikunto, 2010) dengan kriteria sebagai berikut : a. Baik : Hasil presentase 76% - 100%

      b. Cukup: Hasil presentase 56% - 75%

    E. Etika Penelitian

      Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia. Oleh karena itu peneliti memeberikan inform consent kepada klien yang bersedia menjadi responden yaitu ada 64 orang.

      Tahap selanjutnya adalah peneliti menjelaskan untuk tidak mencantumkan nama lengkap klien (anonym) cukup hanya mencantumkan inisial nama dan peneliti akan menjaga kerahasiannya (confedential). Menurut data, responden berpendidikan SMA (39%) dan Diploma (27.5%), hal itu menunjukkan bahwa mereka sudah mampu untuk menganalisis sebuah informasi dengan baik.

      HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

      Hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis univariat yang disajikan dalam bentuk tabel untuk mendapat distribusi frekuensi dan presentase dari setiap variable.

      Penelitian ini dilakukan di RS Humana Prima Bandung dengan pengambilan data selama 15 hari.

      Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian kecil yaitu 17 responden (26,6%) berpengetahuan kurang. Menurut analisis peneliti, faktor yang menyebabkan kurangnya pengetahuan adalah kurangnya penyuluhan atau informasi tentang KB sederhana khususnya KB MAL terbukti dari masih banyaknya tenaga kesehatan maupun media massa yang lebih banyak menyampaikan informasi tentang alat kontrasepsi modern seperti KB suntik, KB pil, IUD, dibandingkan KB sederhana.

      Kurangnya informasi tentang KB sederhana menyebabkan banyak orang masih merasa asing atau baru mendengar tentang KB sederhana khususnya tentang KB MAL. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang dan dapat juga berdampak kepada penggunaan KB MAL itu sendiri dimana menurut Riskesdas (2013) pengguna KB Sederhana seperti MAL, pantang berkala/kalender, senggama terputus, dan lainnya masih rendah yaitu hanya 0,4%, diperkuat oleh teori (Profil Kesehatan Indonesia, 2013) salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih kontrasepsi adalah pengetahuan. Selain dari pada itu, meskipun sekarang adalah era digital pemerintah kurang dapat meanfaatkan internet sebaga sara untuk promosi KB MAL inisehingga masyarakat kurang mengenal mengenai kontrasepsi tersebut.

      Salah satu alasan KB MAL tidak begitu banyak diinformasikan / dipromosikan karena jika dilihat KB MAL termasuk kedalam kontrasepsi sederhana yang cenderung lebih besar mengalami kegagalan seperti yang dikatakan Hartanto (2010) bahwa laktasi merupakan suatu metode kontrasepsi yang efektif untuk mengatur fertilitas, tetapi efektivitas laktasi tidak dapat ditentukan / diramalkan, dan angka kejadian kegagalan pada KB MAL yaitu sekitar 40-50%. Faktor kegagalan yang cukup besar ini menjadi alasan KB MAL kurang diinformasikan / dipromosikan. Disamping faktor kegagalan yang cukup besar KB MAL juga mempunyai banyak keuntungan antara lain bukan termasuk kontrasepsi hormonal, tidak memiliki efek samping, tidak memerlukan obat dan alat, tanpa biaya, dan juga meningkatkan kasih sayang antara ibu dan bayi (Anna. (2010). KB MAL juga bisa efektif sebagai kontrasepsi apabila memperhatikan 3 hal penting dalam metode ini yaitu bayi kurang dari enam bulan, ibu belum mendapatkan haid setelah melahirkan, dan menyusui secara eksklusif (Ramadhan, 2012).

      Hasil penelitian juga didapatkan sebagian kecil dari responden memiliki pengetahuan baik, yaitu sebanyak

      16 responden (25,0%) hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rubiayati (2012) dimana sebagian kecil responden yaitu

      16 orang (44,4%) berpengetahuan baik tentang KB MAL. Menurut analisis peneliti, sebagian kecil responden memiliki pengetahuan baik tentang KB MAL disebabkan oleh faktor umur dan lingkungan, dimana usia responden berkisar antara 25-35 tahun dan usia tersebut adalah usia produktif. Pada usia ini biasanya orang cenderung lebih aktif untuk mencari informasi dan sudah mampu untuk menganalisis sebuah informasi. Menurut beberapa penuturan responden juga sebagian responden bertempat tinggal di perkotaan sehingga memudahkan responden untuk mendapatkan informasi melalui media massa dan juga lebih dekat dengan pelayanan kesehatan. Sebagaimana hasil penelitian Purwanto (2000) mengenai perbandingan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi di perkotaan dan di pedesaan menemukan bahwa penduduk yang tinggak di perkotaan berpengetahuan baik sebanyak 17%, cukup 66%, dan kurang 17%, sedangkan pengetahuan responden yang tinggal di pedesaan yang berpengetahuan baik sebanyak 10%, cukup 50% dan kurang 40%. Hal itu menunjukkan masih banyak responden yang tinggal di pedasaan yang belum mendapatkan informasi mengenai kontrasepsi.

    DAFTAR PUSTAKA

      Nursalam., 2008. Konsep dan Penerapan

       Diunduh tanggal 14 Desember 2014.

      Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Indonesia (Infodatin),, 2014. Diakses dalam

      diperoleh tanggal 17 Desember 2014

      

      Diunduh tanggal 08 Desember 2014. Purtanto., 2013. 850 Ribu Bayi Lahir di JABAR Tiap Tahun.

      Profil Kesehatan Indonesia., 2013. Diakses dalam

      Medika Petti., 2010. Agar ASI Eksklusif Bisa Jadi Alat KB Alami. diperoleh tanggal 16 Desember 2014

      Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba

      Ahadyah., 2014. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi di RSUD DR.MOEWARDI Tahun 2014.

      Anggraini., Martini., 2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakara: Nusa Medika.

      Notoatmodjo., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Purwanto., 2000. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Di Perkotaan dan Di Pedesaan.

      Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metoda amenorrhea laktasi (MAL) ini telah dikenal oleh para ibu terutama ibu yang sedang menyusui ekslusif. Meskipun demikian langkah-langkah promosi tetap perlu digalakkan agar lebih banyak lagi para ibu yang mengetahui tentang kotrasepsi jenis alami ini dan mengaplikasikannya mengingat metode ini mempunyai banyak keuntungan baik untuk ibu maupun bayinya.

      KESIMPULAN

      Yogyakarta : Gosyen Publishing

      Haryono., Setianingsih. 2014. Manfaat ASI Eksklusif untuk Buah Hati Anda.

      Hartanto., 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

      Fajar., 2011. Perbedaan Lama Amenorea Pada Ibu Postpartum Yang Memberi ASI Eksklusif Dengan Yang Memberi Susu Formula Di Puskesmas Kartasura.

      Arikunto., Suharsimi., 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

      Anna., 2010. Menyusui Kontrasepsi Alami. http://health.kompas.com. diperoleh tanggal 16 Desember 2014

      Notoatmodjo., 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

      Ramadhan., 2012. Metode Amenorhea Laktasi (MLA) tidak hamil hanya dengan ASI diperoleh tanggal 11 Mei 2015.

      Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Diunduh tanggal

      12 Desember 2014. Riyanto., 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian

      Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika

      Rubiyati., 2012. Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) di Wilayah Kerja Puskesmas Pidie Tahun 2012

      Saifuddin. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

      Sartika Putri D. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Metode Amenorea Laktasi Sebagai Kontrasepsi di Wilayah Kerja Krueng Mane Kecamatan Muara Batu Kabupaten Banda Aceh Utara Tahun 2013.

      Syafrudin., Hamidah., 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC

      Wawan. A., Dewi. 2011. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA PRODI KEBIDANAN (D-3) STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI TAHUN 2016 Flora Honey Darmawan ABSTRAK - View of HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRE

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INTRA UTERINE FETAL DEATH (IUFD) DI RSUD CIBABAT KOTA CIMAHI TAHUN 2015 Wisdyana Saridewi PWP ABSTRAK - View of FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INTRA UTERINE FETAL DEATH (IUFD) DI RSUD CIBABAT

1 3 9

DETEKSI RESISTENSI INH (gen inhA) PADA PENDERITA TUBERCULOSIS KASUS BARU DENGAN MENGGUNAKAN KULTUR CAIR MGIT (Mycobacteria Growth Indicator Tube) DAN METODE PCR (Polymerase Chain Reaction)

0 0 9

IMPLEMENTASI PERMENKES NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSKESMAS DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DI PUSKESMAS RAWABOGO KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 Asep Dian Abdilah1 , Rosmariana Sihombing

0 22 17

View of LAJU PERTUMBUHAN PROBIOTIK Lactobacillus bulgaricus ATCC 11842 PADA MEDIA MRSB

0 0 8

View of GAMBARAN ABNORMALITAS ORGAN HATI DAN GINJAL PASIEN TUBERKULOSIS YANG MENDAPATKAN PENGOBATAN

0 0 11

View of PENGARUH DELAY CORD CLAMPING TERHADAP KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI KOTA CIMAHI

1 1 14

View of HUBUNGAN PROMOSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN PERILAKU K3 PADA KARYAWAN SUB DEPARTEMEN PRODUKSI

0 2 12

View of EVALUASI PENERAPAN KETERAMPILAN DASAR DOSEN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S-1 DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

0 0 13

PENGARUH PENDAMPINGAN TEKNIK MENYUSUI TERHADAP PERUBAHAN PANDANGAN BUDAYA DAN KEPERCAYAAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI DI RUANG PERINATALOGI RSUD CIBABAT - CIMAHI TAHUN 2017 Chatarina Suryaningsih1 , Hemi Fitriani2 , Cici Cahyani Budiarti3 Stikes Jenderal Achm

3 2 11