ISI KONTEN DALAM PENYIARAN PROGRAM ACARA (1)

FINAL TEST
ETIKA DAN REGULASI MEDIA

“ISI KONTEN DALAM PENYIARAN

PROGRAM ACARA TELEVISI”

Oleh:
KARTIKA RATNA
0802514063

Disusun Untuk Melengkapi Syarat Ujian Akhir Semester

PERMINATAN BROADCASTING & NEW MEDIA
PROGRAM ILMU STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA
2018

ISI KONTEN DALAM PENYIARAN PROGRAM ACARA TELEVISI
1. PENDAHULUAN

Di zaman era modern saat ini, hampir semua masyarakat Indonesia pasti mempunyai TV
di rumah. Minimal pasti ada satu TV dirumahnya, bahkan ada yang lebih dari satu juga.
Televisi pun saat ini sudah bukan menjadi barang mewah lagi. Dengan harganya yang sangat
terjangkau dan banyaknya suatu acara yang di selenggarakan dengan TV sebagai hadiah
utama atau doorprice yang di tawarkan, tidak heran saat ini sudah banyak sekali orang yang
memiliki Televisi. Dalam mengerjakan kegiatan sehari-harinya, seseorang tak luput dari
butuhnya sebuah hiburan yang menarik agar tidak stress dalam menjalankan kegiatan seharihari. Semua orang ketika menganggur di rumah pasti lah akan menonton tayangan Televisi
terlepas dari gadget yang ada, apa lagi jika pekerjaanya seorang ibu rumah tangga.
Kebanyakan pasti akan mencari tayangan yang menghibur dan menarik untuk ditonton.
Televisi sendiri merupakan media massa yang berfungsi sebagai alat pendidikan, penerangan,
dan hiburan. Selain itu sifat negatif TV adalah sepintas lalu, tidak terlalu dapat diterima
dengan sempurna, dan menghadapi publik yang heterogen (Dominick, 2000 : 192)1.
Semua stasiun TV lokal maupun swasta pastilah mempunyai program-program
unggulan disetiap chanel TVnya. Fungsi menonton TV itu sendiri adalah agar bisa mendapat
berbagai informasi, mencari hiburan dalam penayangan program-program yang menghibur
dan sebagai media pendidikan. Isi konten yang ada di penyiran yang di tayangkanpun
bermacam-macam sesuai program acara apa yang sedang di tonton. Semua isi konten media
penyiaran mempunyai gendre yang berbeda-beda antara lain hiburan, pendidikan, drama
(sinetron) dan sebagainya. Di Indonesia sendiri isi konten acara yang banyak laku untuk di
tonton adalah sinetron dan acara yang berbau komedi.


2. PERMASALAHAN
1 http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-televisi-fungsi-sebagai.html

Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang, yang menyalurkan
gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun
tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan. 2Media penyiaran Televisi saat
ini menjadi suatu kebutuhan bagi semua orang sebagai alat penyalur hiburan dan mencari
suatu informasi. Isi konten dalam media penyiaran terdapat berbagai gendre dan semua
stasiun TV mempunyai target audiens yang berbeda-beda pula. Beberapa acara program TV
ada yang berisikan konten yang tidak mendidik dan tidak sesai dengan norma yang laku,
kebanyakn terdapat pada program acara Variety show. Isi konten pada program acara Variety
show selain untuk menghibur dan mendapat informasi terkadang terdapat perilaku atau
omongan yang di tayangkan tidak bagus untuk di tayangkan, karena nanti akhirnya akan di
tiru oleh masyarakat luas yang menontonnya. Pengaruh siaran televisi terhadap sistem
komunikasi tidak pernah terlepas dari pengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat
Indonesia. Menurut Prof. Dr. R, Mar’at, acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap,
pandangan, persepsi, dan perasaan bagi para penontonnya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh
psikologis dari televisi itu sendiri, di mana televisi seakan-akan menghipnotis penonton,
sehingga mereka terhanyut dalam keterlibatan akan kisah atau peristiwa yang disajikan oleh

televisi (Effendy, 2002 : 122).3 Dalam membuat acaranya stasiun TV itu akan melihat dulu ke
masayarakat, gendre apa yang sekarang lagi diminati oleh masyarakat melalui ranting
tertinggi. Kebanyakan ranting tinggi itu di gendre sinetron dan hiburan seperti Variety show.
Karena jika sebuah program acara itu mendapat ranting tinggi maka pemasukan untuk iklan
itu akan banyak dan akan menguntungkan untuk stasiun TV tersebut dalam hal ekonomi. Ini
menjadi masalah karena sekarang ini stasiun Televisi jadi hanya mementingkan sebuah rating
dalam suatu acara yang mereka buat, bukan lagi isi konten yang ada dan di siarkan di
dalamnya.
Hal ini terlihat dari banyaknya tayangan-tayangan yang ditegur oleh KPI tetapi masih
saja ditayangkan di layar Televisi. Ruang lingkup kewenangan KPI saat ini harus
dipertanyakan, karena pada kenyataannya saat ini masih banyak pihak TV swasta yang
melanggar ketentuan-ketentuan KPI dalam menyiarkan suatu tayangan program acara TV.
Kewenangan KPI harus diperjelas dan diperkuat sehingga tidak ada lagi pihak-pihak penyiar
yang melakukan pelanggaran. Dalam Hal ini diatur dalam Pasal 74 Peraturan KPI No. 3
tahun 2007 tentang Standar Program Siaran, yang merupakan peraturan pelaksana dari dari
2 UU tentang penyiaran no. 32 pasal 1 no. 4
file:///C:/Users/hp/Downloads/UU_32_2002_Penyiaran.pdf
3 http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-televisi-fungsi-sebagai.html

UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran. Dalam beberapa kasus yang ada, ada beberapa

program siaran yang dihentikan oleh KPI, tetapi tidak lama setelahnya muncul lagi di
tayangkan di Televisi.

3. KERANGKA PEMIKIRAN

Program siaran
Televisi

Isu yang
berkembang

Isi konten

4. ANALISIS DAN DISKUSI

Undang-undang Penyiaran

KPI

Ranting


Seperti contoh kasus yang dialami sebuah program unggulan acara di ANTV yaitu
PESBUKERS. PESBUKERS adalah program yang ada di ANTV, yang merupakan
sebuah program variety show yang disukai banyak masyarakat. Pada awalnya Pesbukers
hanya tayang selama bulan puasa. Kemudian melihat rating dan sharenya tinggi, pihak
ANTV melanjutkan program ini menjadi program unggulan di ANTV. Pesbukers tayang
setiap hari senin sampai jumat jam 16.00-17.30 WIB dan ditayangkan secara live atau
siaran langsung. Program Pesbukers sudah mendapatkan 3 kali penghargaan Panasonic
Gobel Awards yaitu pada tahun 2013, 2014, dan 2015 dalam kategori komedi terbaik.
Dan di tahun ini PESBUKERS juga ukses sebagai program komedi situasi terbaik dalam
Panasonic

Awards

2017. Variety

Show

adalah


format

acara

televisi

yang

mengkombinasikan berbagai format lainnya, seperti talk show, magazine show, quiz,
games show, music concert, drama dan komedi situasi. Variasi acara tersebut dipadukan
dalam sebuah pertunjukkan dalam bentuk siaran langsung maupun siaran rekaman.
(Naratama, 2006 : 109).4 Vaerity show ini di isi oleh host Raffi Ahmad, Ayu Ting
Ting, Jessica Iskandar, Vega Darwanti, Vicky Prasetyo, Sapri, Sandrina, Caisar dan
bintang tamu yang lainnya.
Dalam Undang-undang no.32 tahun 2002 yang sudah di tetapkan oleh pemerintah
mengenai penyiaran pasal 2 yaitu “ Penyiaran diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan asas manfaat, adil
dan merata, kepastian hukum, keamanan, keberagaman, kemitraan, etika, kemandirian,
kebebasan, dan tanggung jawab.” Dalam konteks ini menurut saya isi konten
PESBUKERS tidak sesuai dengan apa yang di atur dalam UU. PESBUKERS sering kali

melontarkan candaan yang menurut saya kurang beretika. Seperti kasus yang terjadi pada
almarhum Olga Syahputra, dimana KPI menegur program tersebut dan Almarhum karena
Olga memberikan candan dengan kata-kata “kalau Assalamualaikum terus lama-lama
kayak pengemis yee..". Dari situ etikanya tidak bagus karena orang sudah sopan memberi
salam tapi malah di gituin. Sesuai dengan ajaran islam mengucapkan salam ketika
bertemu atau memulai pembicaraan. Dan jenis pelanggaran ini juga termasuk jenis
pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas penghormatan terhadap nilai-nilai
agama dan norma kesopanan. Dalam Undang-undang no. 32 tahun 2002 tentang
penyiaran sudah jelas tertera bagaimana dan harus seperti apa isi konten suatu penyiaran
yang di tayangkan di TV. Tetapi pada program PESBUKERS masih banyak isi konten
4 http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2014-2-00590-MC%20Bab1001.pdf

yang melanggar dan melenceng dari peraturan yang ada. PESBUKERS pernah terkena
pemberhentian sementara oleh KPI agar ia mengavaluasi lagi isi konten yang ada. Tetapi
ketika di tayangkan kembali isinya malah makin tidak jelas, tidak ada unur manfaat dalam
pendikan, hanya ada informasi yang isinya infotaiment. Kebanyakan kejadian yang di
PESBUKERS semua adalah rekayasa atau settingan. Ini berdasarkan berita yang ada di
http://style.tribunnews.com/2017/10/21/beredar-naskah-yang-diduga-program-acarapesbukers-ternyata-semua-hanya

yang


dimana

salah

satu

akun

yaitu

akun

@tante_rempong mengunggah sebuah naskah yang diduga itu adalah naskah dari
program PESBUKERS. Naskah yang beredar menggungkapkan bahwa tim creative lah
yang membuat gimmick di acara tersebut. Seperti scene dimana Andhika dan Ayu kerap
dijodoh-jodohkan yang ternyata hanyalah sebuah rekayasa scrip yang sudah disiapkan
olehntim creative PESBUKERS. PESBUKERS juga pernah mendapat teguran di tahun
2013


(http://www.kpi.go.id/index.php/id/lihat-sanksi/31539-teguran-kedua-sahurnya-

pesbukers-antv ) karena gimmick kata-kata yang keluar tidak sopan, dan melanggar
peraturan yang sudah ada. Ada juga beberapa tayangan, yakni menampilkan adegan yang
melecehkan orang dan/atau masyarakat dengan kondisi fisik tertentu serta orientasi seks
dan identitas gender tertentu, melanggar perlindungan anak, serta melanggar norma
kesopanan dan kesusilaan. Tetapi isi konten yang ada masih adanya banyak masyarakat dan
penonton yang menyukai program tersebut.

5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Penyiaran isi konten dalam suatu program acara masih banyak tidak di perhatika oleh
pembuat program dalam stasiun TV, kurangnya rasa keperdulian untuk masyarakat. Karena
dari menonton bisa menimbulkan rasa dorong untuk mengikuti apa yamg dilihat, yang pada
akhirnya membawa pengaruh butuk. Walaupun masih ada acara program yang berisikan halhal positif, tetapi tetap saja acara-acara seperti yang telah disebutkanlah yang banyak
digemari oleh masyarakat dan mendapatkan rating tinggi. Padahal jelas-jelas itu tidak
mengandung unsur-unsur yang di tteapkan dala UU penyiaran.
5.2 Saran
Saran saya, dalam membuat program acara, buat lah dengan isi konten yang menarik

tetapi juga harus mementingkan isi konten yang ada, jangan samapi di luar dari norma yang
berlaku dan memang layak untuk ditonton. Mengikuti perkembangan zama dan trens yang
ada tetapi tetap ada batasan dalam tema yang diangkat dan sesuai dengan tujuan dari
penyiaran itu sendiri. KPI harus lebih tegas dalam mengambil tindakan dalam menegur suatu
penyiaran yang isi konten tersebut tidak sesuai dengan UU yang berlaku, dan masyarakat
juga harus membantu untuk tidak menonton tayangan tersebut jika tayangan tersebut
membawa pengaruh buruk untuk regenerasi prilaku masyarakat. Dan untuk PESBUKERS
saya berharap lebih mementingkan etika kesopanan dalam berbicara atau gimmick dan
memberika informasi yang benar adanya kepada masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
https://manfaat.co.id/manfaat-televisi-bagi-masyarakat
https://brainly.co.id/tugas/3353594

http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-televisi-fungsi-sebagai.html
https://www.kompasiana.com/ndaruu/analisis-masalahpenyiaran_596881c14d11b749da7bba92
http://www.kpi.go.id/index.php/id/lihat-sanksi/31539-teguran-kedua-sahurnya-pesbukersantv
http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/30631-peghentian-sementara-programsiaran-pesbukers-antv
http://www.hukumpedia.com/bemfhunpad/mempertanyakan-sikap-kpi-terhadap-tayangantayangan-di-televisi-masa-kini
https://posberitakota.com/2017/07/08/hadir-4-program-unggulan-senin-serba-baru-di-antv/

https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/antv-gelar-audisi-pesbukers-mencari-bakat-di4-kota-340934.html
http://style.tribunnews.com/2017/10/21/beredar-naskah-yang-diduga-program-acarapesbukers-ternyata-semua-hanya
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2014-2-00590-MC%20Bab1001.pdf
http://style.tribunnews.com/2017/10/21/beredar-naskah-yang-diduga-program-acarapesbukers-ternyata-semua-hanya
Panuju Redi. 2017. Sistem Penyiaran Indonesia: Kajian Strukturalisme Fungsional. Jakarta:
Kencana.
Hidajanto Djamal dan Andi Fahcruddin. (2011).Dasar- Dasar Penyiaran, Jakarta, Kencana,
Prenada Media Group.
Effendy, Onong Uchjana..2002. Hubungan Masyarakat Suatu Studi
Komunikologis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Fachruddin, Andi. 2016. Manajemen Pertelevisian Modern. Yogyakarta: Andi Offset