GENDER PEREMPUAN and ANAK PEREMPUAN DALA

GENDER, PEREMPUAN & ANAK
PEREMPUAN DALAM SDG

Dian Kartikasari, Koalisi Perempuan Indonesia
Workshop, Indonesia menuju Pembangunan
Berkelanjutan, Bappenas, 10 Nov 2015

Komitment Indonesia & Dunia
• KKG (Kesetaraan dan Keadilan Gender),
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Perempuan, sudah menjadi Komitmen
Nasional dan Komitmen Global.
• Komitmen Nasional : Nawa Cita - Rencana
Pembangunan Jangka Menegah Nasional
(RPJMN 2015-2019) - Peraturan Presiden No 2
Tahun 2015, Buku 1 yaitu agenda 1, 2, 3, 4, 5,
6, dan 7, Buku II Pengarusutamaan Gender,
Buku III Agenda Pembangunan Wilayah

Komitment Indonesia & Dunia
• Komiten Dunia : tercermin dalam Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan (SDG).
• SDG mencakup 17 Goal dan 169 Target.
• Goal 5: Mencapai kesetaraan gender
danmemberdayakan semua perempuan
dan anak perempuan. Meliputi 9 target
• Mainstreaming Gender di seluruh goal,
meliputi 104 target (bukan Goal 5) saja.

Indikator di Tingkat Nasional
• Sejumlah Target di dalam SDG, target dan
indikatornya sudah ada di RPJMN, Indeks
Kesejejahteraan Rakyat (KIR), Indeks
Demokrasi
• Namun Indikator yang digunakan masih terlalu
rendah.
• Sebagian dari Target dalam SDG tidak diatur
dalam RPJMN, karena belum dipandang
sebagai masalah. Padahal Indonesia memiliki
keterikatan untuk mengimplementasikan
CEDAW dan BPFA


Indikator di Tingkat Nasional
• Indikator Kesejahteraan Rakyat (IKR):
Kependudukan; Kesehatan; Pendidikan;
Ketenagakerjaan; Taraf & Pola Konsumsi;
Perumahan & Lingkungan; Kemiskinan
Sosial Lainnya (Perjalan, IPTEK, Kredit,
layanan kesehatan gratis, tindak kejahatan)

Mencapai kesetaraan gender dan
memberdayakan semua perempuan dan
anak Perempuan
5.1.Mengakhiri segala bentuk diskriminasi
terhadap semua perempuan dan anak
perempuan dimana saja
Indikator :
Jumlah kebijakan yang direview, dikoreksi,
difasilitasi untuk diharmonisasikan menjadi
responsive gender


Perlu ditambahkan :
• Identifikasi praktek-praktek diskriminasi terhadap
perempuan dan anak di tingkat nasional dan daerah
• Indentifikasi praktek positif yang responsive gender
• Tersedianya strategi untuk menghapuskan
diskriminasi terhadap perempuan di tingkat nasional
dan daerah

Mencapai kesetaraan gender dan
memberdayakan semua perempuan dan
anak Perempuan
5.2. Mengeliminasi segala bentuk kekerasan
terhadap perempuan dan anak perempuan
pada ruang publik dan privat, termasuk
perdagangan (trafficking) dan seksual dan
bentuk eksploitasi lainnya
Indikator dalam RPJMN
1. Peningkatan Perlindungan perempuan dari
tindak kekerasan
Indikator :


• Jumlah Hukum dan kebijakan yang diriview dan
dikoreksi
• Jumlah K/L terkait dan Pemda yang difasilitasi untuk
memiliki profil kekerasan terhadap perempuan
• Jumlah dokumen profil perlindungan perempuan dari
tindak kekerasan
• Jumlah SDM terlatih tentang pelaksanaan kebijakan
perlindungan perempuan dari tindak kekerasan
• Jumlah K/L dan Provinsi yang difasilitasi tentang
pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan dari
tindak kekerasan
• Jumlah pelaksanaan kegiatan KIE tentang perlindungan
perempuan dari tindak kekerasan (pencegahan,
penanganan, dan pemberdayaan)

• Jumlah forum koordinasi/jejaring dalam pelaksanaan
kebijakan perlindungan perempuan dari tindak
kekerasan di K/L dan Pemda
• Jumlah kesepakatan bersama antara Kemen. PP dan PA

dengan mitra terkait tentang pelaksanaan kebijakan
perlindungan perempuan dari tindak kekerasan
• Jumlah laporan Pemantauan dan Evaluasi perlindungan
bagi tenaga kerja perempuan
• Persentase pengguna layanan Resource Centre KtP
• Jumlah konsep pengembangan system pemulihan
dalam makna luas bagi perempuan korban
• pendokumentasian dan pencarian fakta serta evaluasi
atas fakta kekerasan terhadap perempuan dan
pelanggaran hak asasi perempuan

• Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
• Jumlah aplikasi pengaduan online dan database
pengaduan
2. Peningkatan pencegahan dan penanganan tindak
pidana perdagangan orang (TPPO)
Indikator :
• Jumlah kebijakan yang disusun, direview, dikoreksi, dan
diharmonisasikan
• Jumlah K/L terkait dan Pemda yang difasilitasi untuk

memiliki profil pencegahan dan penanganan TPPO

• Jumlah dokumen profil pencegahan dan penanganan
TPPO
• Jumlah SDM terlatih tentang pencegahan dan
penanganan TPPO
• Jumlah K/L dan Provinsi yang difasilitasi tentang
pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan dari
tindak kekerasan
• Jumlah pelaksanaan kegiatan KIE tentang perlindungan
pencegahan dan penanganan TPPO
• Jumlah forum koordinasi/jejaring dalam pelaksanaan
kebijakan pencegahan dan penanganan TPPO di K/L
dan Pemda
• Jumlah kesepakatan bersama antara Kemen. PP dan PA
dengan mitra terkait tentang pencegahan dan
penanganan TPPO

• Jumlah laporan Pemantauan dan Evaluasi pencegahan
dan penanganan TPPO

3. Penghapusan TPPO-Migrasi
• Persentase penanganan isu illegal migrant dan human
trafficking serta isu-isu lainnya
• Persentase penanganan isu-isu Non traditional Security,
illegal migrant dan human trafficking.
4. Peningkatan Perlindungan Pekerja Perempuan dan
Penghapusan Pekerja Anak
• Jumlah perusahaan yang menerapkan Norma Kerja
Perempuan
• Kerjasama Lintas Sektoral perlindungan pekerja
perempuan dan anak
• Advokasi pekerja perempuan dan anak

5. Kekerasan terhadap anak di Sekolah
• Presentase penurunan kekerasan terhadap anak lakilaki di sekolah
• Presentase penerunan kekerasan terhadap anak
perempuan di sekolah
• Rehabilitasi Perlindungan Sosial anak
Indikator Kesejahteraan Rakyat (IKR)
Presentase Penduduk yang pernah menjadi korban

kejahatan

Catatan
Indikator masih sangat masih belum menyentuh
persoalan konkrit yang dibutuhkan untuk penanganan
kekerasan terhadap perempuan dan anak :
• Jumlah relawan/paralegal/agen perubahan
• Jumlah rumah perlindungan aman di tiap daerah
• Strategi pencegahan dan penanggulangan
kekerasan di tingkat komunitas
• Strategi pengentasan korban (korban/victim 
Penyintas/survivor
• Alokasi anggaran untuk penanganan korban
• Pembebasan segala biaya untuk korban

Mencapai kesetaraan gender dan
memberdayakan semua perempuan
dan anak Perempuan

5.3. Menghapuskan semua praktek-praktek yang

membahayakan, seperti perkawinan anak, dini dan
paksa dan sunat pada perempuan
• Bukan sasaran Program dalam RPJMN & tidak ada
indicator
• UU Perkawinan mengijinkan Perkawinan usia anak
• Permenkes mengijinkan sunat perempuan
• Indikator IKR (Susenas): Persentase Wanita Usia 10+
Tahun Pernah Kawin Menurut Usia Perkawinan
Pertama,

Jumlah Perkawinan anak perempuan di Indonesia cukup
besar 43, 34% di tahun 2012 dan 43,19% di tahun 2013
Prosentase Perkawinan perempuan menurut usia
Usia

10-15

2012

11,28%


2013

11 %

p

16-18

19-24

32.06 %

43,59 %

32.19 %

43.95%

Opsi

• Perlu disusun indicator untuk mengukur keberhasilan
penghapusan praktek-praktek berbahaya bagi anak
perempuan, seperti perkawinan anak dan sunat
perempuan, Soe (Pengasapan ibu saat Nifas dan
bayinya), Perbudakan, pembunuhan demi kehormatan)
– Identifikasi praktek berbahaya di setiap daerah
– Jumlah kebijakan untuk menghentikan praktekpraktek berbahaya
– Penurunan jumlah kasus

Mencapai kesetaraan gender dan
memberdayakan semua perempuan
dan anak Perempuan
5.4. Menyadari dan menghargai pelayanan dan kerja
domestik yang tidak dibayar melalui penyediaan
pelayanan publik, kebijakan perlindungan sosial dan
infrastruktur serta mendorong adanya tanggung jawab
bersama di dalam rumah tangga dan keluarga yang
pantas secara nasional
• Pelayanan dan Kerja domestic tidak berbayar , tidak
ada indicator
• Pelayanan Publik (RPJMN) netral Gender
• PUG di bidang infrastruktur

Mencapai kesetaraan gender dan
memberdayakan semua perempuan
dan anak Perempuan
5.5. Memastikan bahwa semua perempuan dapat
berpartisipasi penuh dan mendapat kesempatan yang
sama untuk kepemimpinan pada semua level pengambilan
keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi dan publik
Indikator
1. Pengarusutamaan gender bidang politik dan pengam
bilan keputusan
• Jumlah kebijakan yang direview, dikoreksi,dan difasilitasi
untuk diharmonisasikan menjadi responsif gender

• Jumlah K/L terkait dan Pemda yang difasilitasi untuk
memiliki profil gender bidang politik dan pengambilan
keputusan
• Jumlah dokumen profil gender bidang politik dan
pengambilan keputusan
• Jumlah SDM terlatih tentang PUG bidang politik dan
pengambilan keputusan
• Jumlah K/L dan Provinsi yang difasilitasi tentang
pelaksanaan kebijakan PUG bidang politik dan
pengambilan keputusan
• Jumlah pelaksanaan kegiatan KIE pelaksanaan
kebijakan PUG bidang politik dan pengambilan
keputusan

• Jumlah forum koordinasi/jejaring dalam pelaksanaan
kebijakan PUG bidang politik dan pengambilan
keputusan
• Jumlah kesepakatan bersama antara Kemen. PPPA
dengan mitra terkait tentang pelaksanaan kebijakan
bidang politik dan pengambilan keputusan yang
responsive gender
• Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan PUG bidang politik dan pengambilan
keputusan
• Persentase penyusunan rancangan peraturan terkait
keterwakilan perempuan dalam kepengurusan partai
politik hingga 30%

• Jumlah pendidikan pemilih untuk kelompok perempuan,
penyandang disabilitas, dan kelompok marjinal/rentan
lainnya
Belum ada indicator kepemimpinan Perempuan di
bidang ekonomi
• Jumlah perempuan yang menduduki posisi pengambilan
keputusan di Assosiasi Pengusaha
• Jumlah perempuan yang menduduki posisi pengambilan
keputusan di perusahaan
• Jumlah perempuan yang menduduki posisi strategis di
lembaga perbankan, otoritas Jasa Keuangan dan
koperasi
• Jumlah perempuan yang menduduki posisi pengambilan
keputusan di organisasi buruh/pekerja

Belum ada indicator kepemimpinan perempuan di
dibang public
• Kebijakan yang menjamin partisipasi perempuan dalam
pemilihan kepala daerah
• Sudah Kebijakan yang menjamin partisipasi dalam
musyawarah pembangunan, namun tidak dimasukkan
sebagai indicator

Mencapai kesetaraan gender dan
memberdayakan semua perempuan
dan anak Perempuan
5.6 Memastikan adanya akses universal terhadap
kesehatan seksual dan reproduksi dan hak reproduksi
sebagaimana telah disepakati dalam Program Aksi
Konferensi Internasional mengenai Kependudukan dan
Pembangunan dan Aksi Platform Beijing dan dokumen
hasil dari konferensi review keduanya
Indikator
Ada indicator PUG di bidang kesehatan namun masih
belum sesuai dengan Program Aksi ICPD dan BPFA
Layanan Kesehatan Reproduksi hanya untuk Pasangan
Suami Isteri

KESPRO -ICPD
• Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
• Keluarga Berencana
• Pencegahan dan penanggulangan Infeksi Saluran
Reproduksi (ISR), termasuk PMS-HIV/AIDS
• Pencegahan dan Penanggulangan Komplikasi
Aborsi
• Kesehatan Reproduksi Remaja
• Pencegahan dan Penanganan Infertilitas
• Kanker pada Usia Lanjut dan Osteoporosis
• Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain, misalnya
kanker serviks, mutilasi genital, fistula,

Mencapai kesetaraan gender dan
memberdayakan semua perempuan
dan anak Perempuan
5.a. Melakukan reformasi untuk memberikan hak yang
sama bagi perempuan terhadap sumber-sumber
ekonomi dan juga akses terhadap kepemilikan dan
kontrol terhadap tanah dan bentuk property lainnya
pelayanan finansial, warisan dan sumber daya alam,
sesuai dengan hukum nasional
Indikator
PUG
1. bidang pertanian, kehutanan, perikanan,kelautan,
ketahanan pangan, dan agrobisnis (9 Indikator)

2. Pengelolaan pertanahan provinsi (konsolidasi tanah)
3. Pengelolaan pertanahan provinsi (Legalisasi Aset)
4. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan
pertanahan-> Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
tanah
5. Dukungan Perlindungan Perkebunan
6. Perluasan Areal dan Pengelolaan Lahan Pertanian
Namun indicator yang dirumuskan masih netral gender dan
multi tafsir. Diperlukan Perumusan ulang untuk
mempertajam indicator.

Mencapai kesetaraan gender dan
memberdayakan semua perempuan
dan anak Perempuan
5.b. Memperbanyak penggunaan teknologi
terapan, khususnya teknologi informasi dan
komunikasi, untuk mendukung pemberdayaan
perempuan
PUG bidang Iptek dan sumber daya ekonomi (9
Indikator)
Diperlukan penajaman

Mencapai kesetaraan gender dan
memberdayakan semua perempuan
dan anak Perempuan
5.c. Mengadopsi dan menguatkan kebijakan yang jelas
dan
penegakkan
perundang-undangan
untuk
mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
semua perempuan dan anak perempuan pada semua
level
Indikator
PUG disemua bidang memuat indicator jumlah
kebijakan dan peraturan perundangan yang direview,
dikoreksi dan diharmonisasikan
Jumlah Per UUan dan kebijakan public yang diciptakan
untuk mendukung PUG

Rekomendasi
• Perlu disusun indicator Kesetaraan dan Keadilan Gender
di semua (17 ) Tujuan
• Hampir di semua indicator :
– Belum jelas yang akan dicapai.
– Tidak ada Baseline, dan target, sehingga sulit untuk
mengukur keberhasilan
• Perlu dirumuskan Indikator target (5.3, 5.4, 5.6, 5.a, 5.b,
5.c)
• RPJMN hanya merumuskan indicator untuk 5 tahun I
• Rumusan Indikator perlu disusun dalam 5 tahun I, II, III

PERAN CSO DALAM
PELAKSANAAN SDG
• CSO memiliki Peran yang sama penting sebagai
actor pembangunan (Kesepakatan dalam
Development Affectiveness)
• Ada perwakilan untuk dalam satu kelembagaan
bersama Pemerintah, pemerintah Daerah,
Pelaku usaha, universitas & Civitas Academika
• Mengembangkan Mekanisme Transparansi dan
akuntabilitas

PERAN CSO PEREMPUAN
DALAM PELAKSANAAN SDG
• Organisasi /CSO perempuan memiliki peran
yang sama dengan CSO pada umumnya
• Ada perwakilan untuk dalam satu kelembagaan
bersama Pemerintah, pemerintah Daerah,
Pelaku usaha, universitas & Civitas Academika
• Mengembangkan Sekretariat Bersama khusus
organisasi-organisasi perempuan
• Mengembangkan Mekanisme Transparansi dan
akuntabilitas

KERANGKA PELAKSANAAN SDG
• Kerangka Kelembagaan ada secretariat
bersama (Sekber) yang terdiri dari Pemerintah,
Pemerintah Daerah, CSO, Pelaku usaha,
univ/civitas akademika
• Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (KPPPA) menjadi tim inti
dalam sekber,
– Keberhasilan PUG akan menentukan pencapaian
Goal dan target lainnya
– Mandat Pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak berada di KPPPA

• Kerangka Regulasi  dibutuhkan Peraturan
Pemerintah atau Peraturan Presiden untuk
mengikat seluruh pihak melaksanakan SDG
• Kerangka Pembiayaan : Perlu ada estimasi
Perhitungan pendanaan yang dibutuhkan untuk
mencapai Tujuan dan target SDG
• Sumber Pendanaan : APBN, APBD, APBDes,
kerja sama antar pemerintah (ODA)
• Kerangka Monev : Perlu disusun kerangka
Monev dan mekanisme pelaporan

TERIMA KASIH