Pendalaman Terhadap Masalah Agama, Nilai dan Moral Siswa serta Upaya Penanggulangannya

  2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6880 2337-6880 2337-6880

  ISSN Cetak:

  ISSN Cetak:

  ISSN Cetak:

  ISSN Online: http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 2 Nomor 2, Juni 2014, Hlm 1-8 Volume 2 Nomor 2, Juni 2014, Hlm 1-8 Volume 2 Nomor 2, Juni 2014, Hlm 1-8 dan dan dan

  ISSN Online:

  ISSN Online:

  Info Artikel: Diterima 06/06/2014 Direvisi 12/06/2014 Dipublikasikan 30/06/2014

  Ikatan Konselor Indonesia (IKI)

Pendalaman Terhadap Ma asalah Agama, Nilai dan Moral Siswa serta Upaya Pena enanggulangannya

  Asri Atuz Zeky Universitas Negeri Padang

  Abstract

This research aim to to get get more complete picture at problem of religion, student m t moral and value

and also strive penanggula ulangannya in SMP Development of UNP. quantitative de descriptive Type

Research. used by instrum ument is enquette, documentation study and interview. Amo mount of sampel

190 people. Data analysed sed with percentage. Result of Research indicate that proble blems of ANM at

student generally experienc ience of less obedient in running religion, though they thirst irst for quit ofly is

problem of weight which th they experience of, they not yet exploited aid service of tea teacher, specially

learn counsellor. Effort lea t learn counsellor to overcome problems of student have op optimal enough,

but experience of some con constraint. This research have [of] implication to counsello ellor teacher and

subject teacher.

  Keyword: Religious Issues,Value lues and Moral

  Copyright © 2014 IICE - Multika ltikarya Kons (Padang - Indonesia) dan IKI - Ikatan Konselo elor Indonesia - All Rights Reserved

  Indonesian Institute for Counselin ling and Education (IICE) Multikarya Kons PENDAHULUAN

  Pada jalur pendidikan ti tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), siswa dihara arapkan dapat memenuhi beberapa tugas perkembangan, di di antaranya 1) mencapai perkembangan diri sebagai rem remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang M Maha Esa, 2) memantapkan nilai dan cara bertingkah lak laku yang dapat diterima dalam kehidupan yang lebih luas, as, 3) mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman an hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warga ga negara (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2002:10). ). Hurlock (1992:185) mengemukakan bahwa pertumbuh buhan dan perkembangan fisik yang sangat pesat dapat m t menimbulkan keraguan, perasaan tidak mampu, tidak ama man dan dalam banyak kasus mengakibatkan perilaku ya yang kurang baik. Siswa dengan pemahaman agama, nilai ilai dan moral yang baik seharusnya dapat melewati masa p puber. Agama, nilai dan moral (selanjutnya disingkat den dengan ANM merupakan sesuatu yang mesti dipahami mi dan diamalkan serta dijunjung tinggi oleh semua indiv dividu termasuk siswa. Namun yang terjadi sekarang adala alah keyakinan seseorang terhadap agama sudah mulai lon longgar, kepercayaan kepada Tuhan hanya tinggal simb imbol. Berdasarkan hasil wawancara dan pengadministrasia asian Alat Ungkap Masalah (AUM) di SMP Pembangun unan Universitas Negeri Padang, peneliti mendapatkan inf informasi bahwa masih banyaknya siswa yang tidak men engerjakan sholat, sering terdengar berkata-kata yang tidak idak baik, baik kepada teman maupun orang tua mereka, s a, sering berkata bohong, berbuat bohong, dan lain-lain. Se Setelah pengadministrasian AUM yang peneliti lakukan n pada bulan Mei 2009, ditemukan bahwa masalah berat A t ANM yang dialami siswa, yaitu: 1) berkata dusta atau b berbohong , 2) terlanjur berbicara, atau melakukan sesuatu atu yang tidak baik kepada orang tua atau orang lain, 3) men engalami masalah karena takut berdosa melanggar aturan n agama, 4) kurang taat dalam menjalankan ibadah agam gama, dan 5) mengalami kesulitan karena terpaksa menging ingkari janji.

  MASALAH-MASALAH SISWA A Pengertian Masalah dan Karakte kteristiknya

  WS. Winkel (1997:12) men endefinisikan ”masalah adalah sesuatu yang mengham hambat, merintangi dan mempersulit dalam usaha mencap apai suatu tujuan”. Prayitno (2003:17) menjelaskan bahwa a orang yang mengalami masalah memperlihatkan kemand ndirian yang terganggu. Ia tidak mengenal dan menerima d a diri dan lingkungannya dengan baik, tidak mampu meng engambil keputusan sehingga pengarahan dirinya terlamb mbat dan akhirnya tidak mampu mewujudkan diri sesuai de i dengan potensi yang dimilikinya. Prayitno dan Erman Amti mti (2004:87) lebih lanjut mengemukakan bahwa ciri-ciri su i suatu masalah, adalah: a) suatu hal yang tidak disukai keb eberadaannya, b) sesuatu yang ingin dihilangkan keberada daannya, c) sesuatu yang dapat menimbulkan kerugian d n dan/atau kesulitan baik sekarang maupun akan datang.

  Pendapat-pendapat yang telah lah dipaparkan di atas menunjukkan bahwa masalah adala dalah sesuatu yang tidak diinginkan terjadi atau diharapka kan adanya, karena dapat menimbulkan kesulitan dan ker kerugian untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sehingga bag bagi orang yang telah menyadari adanya masalah pada diriny irinya maka ia ingin segera menghilangkannya. Masalah yang ang dialami siswa dapat ditinjau dari beberapa hal, yaitu r tu rincian masalah, sebab, akibat, sikap siswa, kondisi ling lingkungan dan upaya siswa dalam menanggulanginya. B Berikut ini uraian lebih jelasnya:

  Rincian Masalah

  Rincian awal akan memudahka hkan peneliti untuk membahas lebih lanjut faktor-faktor pen penyebab adanya masalah yang timbul, akibat dari masala alah tersebut, sikap siswa menghadapi masalah, kondisi isi lingkungan timbulnya masalah dan upaya siswa untuk m mengatasi masalah yang ada pada dirinya.

  Sebab Timbulnya Masalah

  Faktor-faktor penyebab masalah s h siswa dalam agama, nilai dan moral ada dua hal, yaitu: 1) Faktor internal, terkait denga gan a) matangnya organ seks yang mendorong remaja untu tuk memenuhi kebutuhan tersebut, namun di sisi lain d in dia tahu bahwa perbuatan itu dilarang oleh agama, dan b) b) berkembangnya sikap independen, keinginan untuk tuk hidup bebas, tidak mau terikat dengan norma-norma a keluarga, sekolah, atau agama. 2) Faktor eksternal, terkait den engan aspek-aspek a) perkembangan kehidupan sosial bud udaya dalam masyarakat yang tidak jarang bertentan tangan dengan nilai-nilai agama, namun sangat menarik arik minat remaja untuk mencobanya, seperti beredar darnya film-film VCD-VCD, atau foto-foto porno, penjuala ualan minuman keras dan alat-alat kontrasepsi yang be bebas; dan b) perilaku orang dewasa, orang tua sendiri, p i, para pejabat, dan warga negara yang gaya hidupnya ya (life style) kurang memperdulikan agama, bersifat mu munafik, tidak jujur dan prilaku amoral lainnya.

  Akibat Masalah

  Akibat-akibat yang dapat d t ditimbulkan dari masalah yang dialami siswa secara ara umum adalah akan menimbulkan kerugian dan kesulita ulitan bagi siswa tersebut baik untuk sekarang maupun akan an datang.

  Sikap Siswa terhadap Masalah

  Sikap dalam arti sempitnya ad adalah pandangan atau kecendrungan mental (M. Dalyano no, 1997:216). Muhibbin Syah (2003:149) berpendapat bahw ahwa kecendrungan yang relatif menetap untuk bereaksi de dengan cara baik (positif) atau buruk (negatif) terhadap oran ang atau hal tertentu.

  Kondisi Lingkungan Individu Ber u Bermasalah

  Lingkungan sangat besar peng engaruhnya terhadap timbulnya permasalahan pada diri se i seseorang (Prayitno dan Erman Amti, 1990:83). Lingkung ngan yang baik, akan cenderung membawa individu untuk tuk berlaku baik juga, jika lingkungannya tidak baik, juga aka akan berpengaruh sangat besar terhadap individu yang berad rada di sana.

  Upaya siswa dalam menanggulang ulangi masalah yang dialaminya

  Adapun penyelesaiannya nya dapat dilakukan dengan cara yang bermacam-maca acam. Adakalanya siswa berusaha sendiri menanggulangi gi masalahnya, membicarakan dengan keluarga, teman, n, meminta kepada guru bidang studi, atau meminta bantua tuan kepada guru pembimbing.

  Bidang-bidang Masalah

  Prayitno (1997:2), meng engelompokkan masalah siswa, yaitu sebagai berikut: 1) 1) Masalah jasmani dan kesehatan (JDK), 2) Masalah diri diri pribadi (DPI), 3) Masalah hubungan sosial (HSO), 4) 4) Masalah ekonomi dan keuangan (EDK), 5) Masalah karir arir dan pekerjaan (KDP), 6) Masalah pendidikan dan peker erjaan (PDP), 7) Masalah hubungan muda-mudi (HMM), 8) , 8) Masalah agama, nilai, dan moral (ANM), 9) Masalah h keadaan dan hubungan dalam keluarga (KHK) dan 10) M Masalah waktu senggang (WSG).

BIDANG MASALAH AGAMA,

A, NILAI, DAN MORAL (ANM)

  Ruang lingkup Masalah Agama,

  a, Nilai dan Moral Masalah Agama

  Perkembangan agama p a pada remaja dipengaruhi berbagai hal, diantaranya adalah lah karena perkembangan pikiran, mental, perasaan, sosia osial, sikap dan minatnya. Jika hal tersebut dibina dengan an baik pada masa kecil, maka perkembangan mereka p a pada masa remaja tidak akan mengalami permasalahan yan yang berarti.

  Masalah Nilai

  Nilai merupakan suatu tu hal yang penting dan diperjuangkan oleh seseorang da dalam hidup, yang akan mengantarkan hidupnya pada da puncak kemuliaan sebagai manusia terbaik di hadap dapan Tuhan maupun di hadapan manusia. Kesesuaian ian antara suatu nilai yang dianut masyarakat dengan p n prilaku atau kebiasaan individu berarti individu terseb sebut telah memahami dan telah melaksanakan suatu nilai. i.

  Masalah Moral

  Konteks agama Islam m menyatakan bahwa moral keagamaan ada dua: 1) mora oral keagamaan terhadap Allah/ hablumminallah dan n 2) moral keagamaan antara manusia sesama manu nusia/ hablumminannas. Selanjutnya Jalaluddin (2000: 00:74) menyebutkan bahwa perkembangan moral para rem remaja bertitik tolak dari rasa berdosa dan usaha untuk m k mencari proteksi.

  Keterkaitan Masalah Agama, Nila Nilai dan Moral

  Permasalahan agama, n , nilai dan moral memiliki keterkaitan yang erat. Hal ini d i disebabkan pada intinya agama mengandung nilai-nilai ilai dan moral yang harus dipatuhi oleh manusia. Pelanggar garan yang dialami siswa berkenaan dengan pelanggaran ran nilai dan moral, hampir dapat dipastikan juga melakuk kukan pelanggaran dalam agama. Hal ini dikarenakan a n agama pada dasarnya berintikan nilai-nilai dan moral y l yang harus ditaati oleh pemeluknya.

  Jenis-jenis Masalah Bidang Agam gama, Nilai dan Moral Siswa

  Jenis-jenis masalah bid bidang ANM, terdapat dalam AUM Umum format-3 untu tuk SLTP terdiri dari 15 jenis masalah (Prayitno, dkk, 2 , 2001) yang dikelompokkan sebagai berikut: a. Masalah Agama

  1) Tidak suka pergi ke te e tempat peribadatan 2) Sering mengerjakan h n hal-hal yang dilarang oleh agama 3) Mengalami masalah k h karena dalam keluarga ada yang tidak seagama 4) Mengalami masalah k h karena takut berdosa melanggar aturan agama 5) Kurang taat dalam me menjalankan ibadah agama b. Masalah Nilai 1) Berbuat tidak jujur 2) Berkata dusta atau ber berbohong 3) Sukar membedakan y yang dianggap yang dianggap baik atau buruk 4) Tidak melaksanakan a n apa yang menjadi tanggung jawab sendiri 5) Mengalami masalah k h karena memiliki kebiasaan yang berbeda dengan orang lai lain

  c. Masalah Moral 1) Terlanjur berbicara, ata , atau melakukan sesuatu yang tidak baik kepada orang tua a a atau orang lain 2) Sering ditegur karena na melakukan kesalahan 3) Terlanjur berolok-olo lok yang menyebabkan orang lain tidak senang 4) Terlanjur melakukan s n sesuatu perbuatan yang salah 5) Mengalami kesulitan tan karena terpaksa mengingkari janji Penjelasan tentang mas asalah-masalah bidang ANM di atas terbatas pada masalah lah-masalah yang diteliti.

  Yang peneliti teliti mencakup 5 p 5 aspek, yaitu tentang:

  a. Berkata dusta atau berboh bohong

  b. Terlanjur berbicara, atau tau melakukan sesuatu yang tidak baik kepada orang tua atau tau orang lain

  c. Mengalami masalah kare arena takut berdosa melanggar aturan agama

  d. Kurang taat dalam menja njalankan ibadah agama

  e. Mengalami kesulitan kare arena terpaksa mengingkari janji

  Upaya Penanggulangan oleh Gur Guru Pembimbing

  Guru pembimbing adala dalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wew ewenang dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbin ingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik. Pela elayanan bimbingan dan konseling di sekolah merup upakan kegiatan untuk membantu siswa dalam upaya ya menemukan dirinya, penyesuaian terhadap lingkung ngan serta dapat merencanakan masa depannya. Undang-un -undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan “guru pemb mbimbing adalah pendidik” dan dalam Peraturan Menter teri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2005 mengem gemukakan “guru pembimbing adalah pelaksana pelayanan an konseling di sekolah.

  METODOLOGI

  Jenis penelitian deskrip riptif kuantitatif tujuannya untuk mengungkapkan tentang ng gejala dan kajian apa adanya tentang ANM siswa.

  a. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas I dan an II SMP Pembangunan Universitas Negeri Padang, ya yaitu kelas I berjumlah 173 orang dan kelas II berjumlah lah 200 orang. Jadi jumlah populasi 373 orang. Dalam pe penelitian ini dilakukan dua kali penarikan sampel yaitu d dengan teknik Stratified

  Proportional Random Sampli pling, setelah data diperoleh maka dilakukan penarikan s n sampel ke dua dengan purposive sampling , yaitu pen penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan maksud ter tertentu, sehingga dalam

  penelitian ini diperoleh sampe pel khusus kepada siswa yang mengalami masalah berat at yaitu pada masalah 1) berkata dusta atau berbohong g (nomor 015) sebanyak 90 orang, 2) terlanjur berbicara, a , atau melakukan sesuatu yang tidak baik kepada orang ng tua atau orang lain (nomor 026) sebanyak 134 orang,

  g, 3) mengalami masalah karena takut berdosa melang nggar aturan agama (nomor 28) sebanyak 158 orang, g, 4) kurang taat dalam menjalankan ibadah agama (n (nomor 030) sebanyak 165 orang, dan 5) mengalami kes kesulitan karena terpaksa mengingkari janji (nomor 45) s 5) sebanyak 82 orang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Pendalaman Masalah Bidang Aga gama, Nilai dan Moral (ANM) Pendalaman masalah A ANM siswa berdasarkan tingkatan kelas dan jenis kelami min tidak begitu berbeda.

  Pendalaman masalahan dalam m hal: 1. “Suka berdusta/ berbohong” ( ” (AUM nomor 015). Berdasarkan data yang diperoleh h terungkap bahwa pada masalah ini siswa lebih bany nyak berdusta kepada teman. Hal ini disebabkan karena na sekedar berolok-olok, akibatnya siswa menyesal dan an merasa bersalah. Oleh karena itu sebenarnya siswa tidak tidak menyukai sikap dusta ini, tetapi karena kondisi lingk gkungan (meniru dari televisi, film, internet atau sejenisnya ya) sangat mempengaruhi perilaku siswa. Dalam hal ini u i upaya yang dapat dilakukan siswa adalah berusaha untuk tid k tidak berbohong lagi. 2. "Terlanjur berbicara, atau mela elakukan sesuatu yang tidak baik kepada orang tua atau ora orang lain" (AUM Nomor

  026). Berdasarkan data yang ang diperoleh terungkap bahwa pada masalah ini sisw iswa lebih banyak suka membantah. Hal ini disebabk bkan karena siswa terlalu sering dimarahi, akibatnya si siswa menyesal, merasa bersalah dan berdosa. Sebenar arnya siswa tidak menyukai sikap ini, tetapi karena orang tu g tua tidak mengerti yang diinginkan, sehingga siswa a melakukan perbuatan tersebut. Untuk menanggulang langi masalah ini siswa menyatakan segera minta maa aaf."Mengalami masalah karena takut berdosa melanggar ar aturan agama " (AUM Nomor 028. Berdasarkan data ata yang diperoleh terungkap bahwa pada masalah ini sis siswa lebih banyak suka menonton VCD porno. Hal in ini disebabkan karena ikut-ikutan teman. Akibatnya siswa wa menyatakan hidupnya tidak nyaman, merasa bersala alah dan berdosa. Sebenarnya siswa tidak ingin adanya m masalah tersebut, tetapi kondisi lingkungan yang mend endukung untuk melakukan perbuatan tersebut. Untuk men enanggulangi masalah ini siswa menyatakan ingin berto ertobat kepada Allah."Kurang taat dalam menjalankan ib n ibadah agama " (AUM Nomor 030). Berdasarkan da data yang diperoleh terungkap bahwa pada masalah in ini siswa sering tidak mengerjakan sholat, dikarena enakan malas melaksanakannya. Akibatnya, hati menjad jadi gelisah dan merasa berdosa. Sebenarnya siswa ti tidak ingin adanya masalah tersebut, tetapi karena ketik tika rajin sholat saudara mengejek. Untuk menanggulan langi masalah ini siswa menyatakan akan berusaha untuk m k mendalami agama. 3. "Mengalami kesulitan karena ena terpaksa mengingkari janji" (AUM Nomor 045), B Berdasarkan data yang diperoleh terungkap bahwa pad pada masalah ini siswa terpaksa mengingkari janji kepada te a temannya karena sering lupa. Akibat yang dirasakan n adalah adanya rasa dikejar-kejar rasa bersalah. Sebena narnya siswa tidak ingin adanya masalah tersebut, teta tetapi karena orang tua tidak mengizinkan pergi, makanya ya terpaksa mengingkari janji. Untuk menanggulangi m i masalah ini siswa menyatakan akan berusaha untuk menepa epati janjinya.

  Upaya Penanggulangan Masalah lah Agama, Nilai dan Moral (ANM) Siswa oleh Guru BK/Kon /Konselor

  Guru pembimbing sud sudah berusaha untuk menjalankan tugas-tugasnya, namu mun menemui beberapa kendala diantaranya tidak seba ebandingnya jumlah guru pembimbing dengan jumlah siswa wa (belum sesuai dengan yang ideal), kekurangmampu puan guru pembimbing melaksanakan program secara ra baik, belum mampu menyamakan persepsi terhada adap tugas, dan belum mampu menjalin kerjasama secara ara baik dan terprogram dengan guru-guru lain yang te terkait. Termasuk juga yang menjadi kendala yaitu keterb rbatasan dari segi waktu, dana dan dukungan dari pihak ak sekolah.

  PEMBAHASAN Pendalaman Masalah Bidang Aga gama, Nilai dan Moral (ANM)

  1. Pendalaman masalah “Suka be berdusta/ berbohong” Para ulama berpendapa apat bahwa, “kejujuran itu adalah pedang Allah di muka b a bumi, tidak sesuatupun yang diletakkan di atasnya me melainkan ia pasti memotongnya”. Yusuf bin Asbath dan an yang lainnya berkata,

  “Tidaklah seorang hamba ber berlaku jujur kepada Allah melainkan kejujuran itu akan an kembali kepadanya”.

  (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yah, 2008: 181). M. Ali al-Hasyimi (2000: 400), juga menya nyatakan bahwa kejujuran menuntut sikap tulus, terus t s terang, setia dan adil yang tidak menyisakan ruang un untuk berdusta, menipu, bermuslihat atau berkhianat. t.

  2. Pendalaman masalah “Terlanju lanjur berbicara, atau melakukan sesuatu yang tidak baik k ik kepada orang tua atau

  orang lain

  Untuk mengetahui dalil alil tentang larangan suka berolok-olok dan mengejek d dapat dilihat dalam al- Qur’an surat al-Hujurat ayat 11 t 11, yang artinya:

  ”Wahai orang-orang yang ng beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum m yang lain, karena

  

boleh jadi mereka (yang dip diperolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok lok-olok), dan jangan

pula perempuan-perempua puan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh oleh jadi perempuan

(yang diperolok-olok) lebih lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janga ganlah kamu saling

mencela satu sama lain d dan janganlah saling memanggil dengan panggilan yan ang buruk. Seburuk-

buruk panggilan adalah ( h (panggilan) yang buruk (faskl) setelah beriman. Dan b barang siapa tidak

bertobat, maka mereka itula itulah orang-orang yang zalim.

  Pada ayat ini, dijelaskan kan larangan untuk saling memperolok karena belum tentu y tu yang memperolok lebih baik dari pada yang diperolok lok ataupun sebaliknya. Juga ayat ini melarang saling menge ngejek dan memberi gelar nama dengan panggilan yang b g buruk.

  3. Pendalaman masalah “Mengala galami masalah karena takut berdosa melanggar aturan aga agama

  VCD porno merupaka kan salah satu bentuk dari pornografi. Pornografi dapat pat diidentifikasi sebagai penyakit melemahkan ikatan- n-ikatan moral dan mendorong timbulnya pola kehidupa pan baru yang cendrung primitif dan hedonistik (Abdu dul Hasim Fatan, 2008: 46). Pada masa remaja kelompok pok teman sebaya sangat berpengaruh melebihi pengaru aruh orang tua (Alwi Alatas, 2005:58). Remaja zaman n sekarang ini cendrung menjadikan teman mereka seba ebagai tempat berbagi, termasuk hal-hal yang bersifat pribad ibadi dan rahasia.

  4. Pendalaman masalah “Kurang ng taat dalam menjalankan ibadah agama ” Malas karena terbiasa m a meninggalkan dan mengikuti kemalasannya maka terbias iasalah dia meninggalkan shalat (Indah Mulya, dalam h m http: //mimbarjumat. com/archives/130). Malas adalah m merasa berat dari sesuatu yang tidak semestinya, karena ena itu ia menjadi tercela (M. Yusuf ‘Abdul bin Hasan n (2008:231). Dalam al- Qur’an surat al-Ma’un ayat 5 t 5-7 juga mengancam orang-orang yang malas dalam s shalatnya, yang artinya adalah : “Maka celakalah ora rang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dalam sh shalatnya, yang berbuat

  ria dan enggan (memberikan) n) bantuan”.

  Ayat di atas mengemuk ukakan bahwa kecelakaan bagi orang-orang yang sholat, y t, yaitu orang-orang yang lalai dalam sholatnya. Jadi All llah sangat mengancam keberadaan orang-orang yang lalai lai dalam sholatnya. Baik itu lalai dalam waktu melak laksanakannya ataupun lalai ketika sedang melaksanak nakan sholat. Ada yang menyatakan penyebabnya ada adalah karena kurangnya pengetahuan agama, padahal sa l salah satu syarat untuk melaksanakan tuntutan agama ma adalah memiliki ilmu pengetahuan. Agama berangkat d at dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan memberi ke i kesempatan kepada seseorang untuk membedakan apa ya yang baik dilakukan dan yang tidak, karena ia merupak pakan lentera (penerang) jalan menuju surga. Dengan ilm ilmu pengetahuan, hamba Allah mendapat posisi yang m mulai dan terhormat dengan dilai kebaikan yang tinggi (S i (Syed Ameer Ali, 1994: 67). Misalnya ibadah sholat, u t, untuk dapat melaksanakan sholat dengan baik dan bena nar, pengetahuan tentang sholat harus dimiliki terlebih ih dahulu, mulai dari konsep, rukun, syarat, hal-hal yang ng membatalkan, sampai kepada hikmah yang dikandun ung ibadah sholat tersebut.

  5. Pendalaman masalah “Mengala alami kesulitan karena terpaksa mengingkari janji” Siapa saja yang telah b h berjanji kepada sesama manusia, entah itu berkenaan d dengan janji membayar hutang, memenuhi undangan, n, berkumpul di suatu tempat dan sebagainya, maka janji-j ji-janji itu harus dipenuhi dan tak boleh diingkari (h (http://www.geocities.com/by_ibnoe/ cerita/menepati_janj anji.htm+menepati+janji). Tidak ada ruang untuk berdalih alih atau melarikan diri dari tanggung jawab, karena tugas as seorang muslim adalah teguh memegang janjinya (M. . Ali al-Hasyimi, 2000:2-3).

  Upaya guru pembimbin bing mengungkapkan masalah ANM siswa di SMP Pemban bangunan UNP sepertinya sudah sesuai dengan yang dik dikemukakan oleh Prayitno dan Amti (1999:197), bahwa wa prosedur penanganan masalah dimulai dari pemaham haman, penanganan, sampai kepada penyikapan. Pemaham aman masalah dilihat dari rincian masalah, sebab-sebab ab dan akibat-akibatnya. Penanganan masalah dimulai d i dengan pengungkapan, pengembangan ide-ide, penje njelajahan, serta upaya-upaya khusus. Sedangkan penyik yikapan mencakup aspek kognisi, afeksi dan perlakuan. n.

  Persoalannya adalah me meskipun guru pembimbing telah berupaya mengungkapka kan masalah ANM siswa dengan berbagai cara, namun un tidak semua masalah siswa terdeteksi dengan baik, d , disebabkan terbatasnya interaksi antara guru pembim imbing dengan siswa di sekolah. Salah satu cara yang d g dapat di tempuh untuk menghadapi kondisi ini adalah lah membangun kerjasama yang harmonis dan terprogram d m dengan orang tua siswa dan masyarakat. Dengan meng ngefektifkan fungsi kontrol terhadap kecendrungan siswa se sehari-hari.

  PENUTUP

  Pendalaman masalah A ANM siswa berdasarkan tingkatan kelas dan jenis kelami min tidak begitu berbeda, jika ditinjau dari: a) rincian ma masalah, pada umumnya adalah dalam hal siswa suka berdu rdusta/ berbohong kepada teman, suka membantah, suka ka menonton VCD porno, sholat sering tidak dikerjakan, da dan terpaksa mengingkari janji kepada teman; b) sebab ti timbulnya masalah karena siswa tidak ada maksud apa-apa apa, sering dimarahi, ikut- ikutan teman, malas melaksan anakannya, dan sering lupa; c) akibatnya bagi siswa adala alah ada rasa penyesalan, hati gelisah dan berdosa; d) sik ) sikap siswa menunjukkan bahwa semuanya tidak ingin ad adanya masalah tersebut; e) kondisi lingkungan yang dih dihadapi karena meniru dari media (TV, internet/ yang sejen jenisnya), orang tua tidak mengerti yang diinginkan, sua uasana mendukung untuk melakukan perbuatan tersebut, k t, ketika rajin berbuat baik saudara mengejek dan ketika ka akan pergi orang tua tidak mengizinkan, f) Dalam m menanggulangi masalah, umumnya siswa berusaha men enanggulanginya sendiri, dan hanya sedikit yang membica icarakannya dengan orang tua (anggota keluarga) dan n meminta bantuan pada guru pembimbing. Upaya gu guru pembimbing untuk mengatasi permasalahan sisw iswa sudah cukup optimal, namun mengalami beberapa k kendala dan diperlukan adanya kerjasama dengan perso ersonil sekolah yang lain.

  Saran

  Berdasarkan simpulan di ata i atas, maka disarankan kepada berbagai pihak sebagai berik rikut, kepada:

  1. Dinas pendidikan kota Pad adang untuk merumuskan dan mengambil kebijakan tenta ntang waktu masuk kelas bimbingan dan konseling.

  g.

  2. Pengawas pendidikan, agar gar memberikan supervisi dalam bidang bimbingan dan kon onseling.

  3. Kepala Sekolah, lebih mem emberikan perhatian, khususnya pada jalannya program bim imbingan dan konseling.

  4. Unit bimbingan dan konse seling di sekolah melaksanakan layanan bimbingan dan ko konseling lebih aktif dan gencar.

  5. Guru pembimbing hend endaknya dapat mendalami masalah ANM siswa dan berupaya keras mensosialisasikan dan mem emotivasi siswa dalam memanfaatkan layanan bimbingan d n dan konseling.

  6. Siswa, agar lebih mempe pertinggi kepedulian dan mempraktekkan pendidikan a agama, sehingga akan terwujud nilai dan moral ya l yang baik pada dirinya.

  7. Orang tua, agar lebih me memperhatikan dan membimbing anak-anak mereka yan ang mengalami masalah agama, nilai dan moral.

  8. Peneliti lain, untuk dapat at melanjutkan penelitian ini kepada sampel yang lebih ih luas, khususnya yang berkaitan dengan masalah A h ANM.

  DAFTAR PUSTAKA A. Muri Yusuf. 2005. Metode Pen enelitian: Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah. Padang: UNP P Press.

  Alwi Alatas. 2005. Remaja Juga B a Bisa Bahagia, Sukses dan Mandiri . Jakarta Selatan: Pena P a Pundi Aksara Departemen Agama RI. 2005. Mus Mushaf Al Qur’an Terjemah . Jakarta: Al-Huda Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psiko sikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Ren entang Kehidupan. Edisi

  Kelima. Terjemahan oleh leh Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga Indah Mulya. 2008. Shalat adalah lah Bentuk Ketaatan kepada Allah, (Online), (http: // mimbar barjumat. com/ archives/

  130S, diakses 7 Maret 20 t 2009) Al-Islam. Pusat Informasi dan Ko omunikasi Islam Indonesia. 2009. Cerita Menepati Janji, ji, (Online), (http:// www. geocities.com/ by_ibnoe/ e/ cerita/menepati_janji.htm+ menepati+janji, diakses 25 Ju Juli 2009)

  Jalaluddin. 2000. Psikologi Agama ma. Jakarta: PT. Grafindo Persada M. Ali al-Hasyimi. 2000. Muslim slimah Ideal Pribadi Islam dalam al-Qur’an dan as-Sunn nnah. Yogyakarta: Mitra

  Pustaka M. Dalyono. 1997. Psikologi Pend endidikan. Jakarta: Rineka Cipta M. Yusuf ’Abdu bin Hasan. 200 2008. Jangan Jadi Munafik! Siapa Saja bisa jadi Muna nafik. Bandung: Pustaka

  Hidayah Muhibbin Syah. 2003. Psikologi B i Belajar . Jakarta: PT. Grafindo Persada Prayitno dan Erman Amti. 1990. P . Profil Lembaga Pendidikan bagi Pembentukan Akhlak Ban Bangsa. (Makalah) Prayitno dan Erman Amti. 2004. D . Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Rine ineka Cipta Prayitno, dkk. 2000. AUM Seri Um i Umum Format: SMP . Padang: FIP-UNP Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. 20 2008. Tazkiyatun Nafs. Jakarta: Darus Sunnah W.S. Winkel. 1997. Bimbingan da dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: CV. Gramed edia