PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING Idrus Alhaddad

e-ISSN: 2597-9213; ISSN:1978-6115

Jurnal Penelitian Humano, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING

Idrus Alhaddad
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Khairun
e-mail: Idrus_ekal@yahoo.co.id

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar dengan menggunakan model
Reciprocal Teachingpada mata kuliah Kalkulus II dalam meningkatkan kemampuan komunikasi
matematis mahasiswa program studi pendidikan matematika. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dan dilanjutkan dengan kuantitatif dengan sampel sebanyak 63 mahasiswa. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Pencapaian kemampuan komunikasi matematis mahasiswa setelah
diterapkan model pembelajaran Reciprocal Teachingberkualifikasi baik, (2) Terdapat peningkatan
kemampuan komunikasi matematis mahasiswa setelah diterapkan model pembelajaran Reciprocal
Teachingdengan interpretasi sedang.
Kata Kunci: Kemampuan Komunikasi Matematis; Reciprocal Teaching.


ABSTRACT. This study aims to develop teaching materials using Reciprocal Teaching model in
Calculus II courses in improving mathematical communication skills of mathematics education
students. This research uses qualitative method and continued with quantitative with sample counted
63 students. The results showed that: (1) The achievement of students 'mathematical communication
ability after applied the learning model of Reciprocal Teaching is well qualified, (2) There is the
improvement of students' mathematical communication ability after applied learning model
Reciprocal Teaching with moderate interpretation.
Keywords: Mathematical Communication Skill; Reciprocal Teaching.

dan

PENDAHULUAN
Pembelajaran
perguruan

tinggi

matematika


di

membutuhkan

kemampuan kognitif tingkat tinggi, seperti
kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi,
tidak hanya sekedar ingatan, pengetahuan
faktual ataupun aplikasi sederhana dari
berbagai formula atau prinsip. Mahasiswa
diharapkan mampu untuk mengembangkan

meningkatkan

kemampuan

komunikasi yang baik. Karena dengan
memiliki kemampuan komunikasi dengan
baik,

diharapkan


akan

memiliki

kemampuan pemecahan masalah serta
kemampuan matematis yang lainnya dalam
menghadapi tantangan yang ada.
Menurut

Effendy

(2007:

10),

komunikasi adalah proses penyampaian
http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 78

e-ISSN: 2597-9213; ISSN:1978-6115


Jurnal Penelitian Humano, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017

pesan

oleh

komunikan

komunikator
melalui

menimbulkan

efek.

kepada

media


yang

Sebagai

proses

dalam bahasa, simbol, ide, atau model
matematika,
3) Menuliskan jawaban dengan bahasa

penyampaian pesan, komunikasi dibagi

sendiri,

dalam tigabentuk, yaitu komunikasi linear

menjelaskan ide, situasi, dan relasi

atau komunikasi satu arah (one-waycom


matematis

munication), komunikasi relational dan

mengungkapkan kembali suatu uraian

interaktif

yang.

disebut”

Cybernetics

meliputi

kemampuan

secara


tertulis;

(a)

(b)

matematis dalam bahasa sendiri, dan

Model”, dan komunikasi konvergen yang

(c)

bercirikan multiarah. Pada kedua jenis

mengungkapkan

komunikasi pertama, peran dosen dalam

memberikan penjelasan secara tertulis


proses pembelajaran masih dominan. Pada

atas jawaban yang diberikan.

komunikasi konvergen, peran dosen sudah
dikurangi dan lebih bertindak sebagai
fasilitator

dan

manajer.

Komunikasi

konvergen muncul ketika diskusi interaktif
antar mahasiswa dengan dosen atau antara
mahasiswa dikelas tidak berjalan mulus.
Dalam proses ini, dosen mengatur kelas
agar


mahasiswa

masalah

yang

seminimal
bantuan

dapat

diskusikan

mungkin
dosen.

kemampuan

menyelesaikan
dengan


mengharapkan

Untuk

mengukur

komunikasi

matematis

diperlukan beberapa indikator, yaitu:
1)

Menjelaskan ide-ide, situasi-situasi
dan relasi-relasi dalam matematika
dengan berbagai bentuk yang berbeda,

2) Membuatekspresi matematis, meliputi
kemampuan


menyatakan

situasi,

gambar, diagram, atau benda nyata ke

menyusun

Dalam

argumen

atau

pendapat

dan

pembelajaran

matematika

banyak model yang dapat diterapkan.
Pemilihan model pembelajaran harus
diarahkan agar dapat mengakomodasi
kemampuan mahasiswa yang pada
umumnya adalah heterogen.

Ada

kemungkinan

yang

mahasiswa

kemampuannya sedang atau rendah,
namun apabila model pembelajaran
yang

digunakan

sesuai,

maka

pemahaman mereka akan menjadi
lebih baik. Oleh karena itu pemilihan
model pembelajaran yang digunakan,
secara

teoritis

diharapkan

meningkatkan

dapat

kemampuan

komunikasi matematis.
Dosen

dituntut

untuk

selalu

berinovasi dalam upaya untuk dapat
meningkatkan

kemampuan

mahasiswa.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, tentu
http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 79

e-ISSN: 2597-9213; ISSN:1978-6115

Jurnal Penelitian Humano, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017

dibutuhkan pula model pembelajaran yang

Ditinjau secara keseluruhan, kemampuan

sesuai. Model pembelajaran yang dimaksud

pemahaman matematis, koneksi matematis

adalah model Reciprocal Teaching.

dan

Resnick

(Hendriana,

2002)

komunikasi

matematis

serta

kemandirian belajar matematika siswa,

menyatakan bahwa Reciprocal Teaching

untuk

berarti

yang

menggunakan reciprocal teaching lebih

dilakukan oleh mahasiswa yang meliputi

baik daripada siswa yang pembelajarannya

membaca bahan ajar yang disediakan,

dilakukan

menyimpulkan,

Kemampuan-kemampuan

suatu

menjelaskan

kegiatan

belajar

membuat

kembali

pertanyaan,

dan

menyusun

siswa

yang

pembelajarannya

secara

konvensional.
tersebut

semuanya berada dalam kualifikasi sedang.

prediksi.

Uraian diatas mendorong peneliti

Kemampuan komunikasi matematis
dapat dikembangkan dalam reciprocal
teaching.

Hal

kenyataan

bahwa

merupakan

ini

bisa

dilihat

reciprocal

pembelajaran

dari

teaching
kooperatif.

untuk

melakukan

peningkatan
matematis

penelitian

kemampuan
mahasiswa

tentang

komunikasi

program

studi

pendidikan matematika melalui model
pembelajaran Reciprocal Teaching.

Dalam kelompok kecil yang terdiri dari 5-7

Untuk

lebih

jelasnya,

masalah

mahasiswa melakukan tahap-tahap yang

penelitian inidirumuskan dalam bentuk

ditentukan dalam reciprocal teaching.

pertanyaan sebagai berikut:

Dalam diskusi kelompok ini kemampuan

1. Bagaimana

pencapaian

kemampuan

komunikasi mahasiswa bisa ditingkatkan.

komunikasi

matematis

mahasiswa

Within (Saragih, 2007) mengemukakan

program studi pendidikan matematika

bahwa kemampuan komunikasi menjadi

pada mata kuliah Kalkulus II setelah

penting ketika diskusi antar mahasiswa

diterapkan

dilakukan, di mana mahasiswa diharapkan

Reciprocal Teaching;

mampu

menyatakan,

menjelaskan,

2. Apakah

model

pembelajaran

terdapat

peningkatan

mengambarkan, mendengar, menanyakan

kemampuan

dan

dapat

mahasiswa program studi pendidikan

membawa mahasiswa pada pemahaman

matematika pada mata kuliah Kalkulus

yang mendalam tentang matematika.

II

bekerja

Penelitian
Qohar

(2010)

sama

yang

sehingga

dilakukan

menyimpulkan

oleh

setelah

komunikasi

diterapkan

matematis

model

pembelajaran Reciprocal Teaching.

bahwa
http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 80

e-ISSN: 2597-9213; ISSN:1978-6115

Jurnal Penelitian Humano, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017

Hipotesis

dalam

penelitian

ini

untuk

menghitung

peningkatan

adalah: Terdapat peningkatan kemampuan

kemampuan komunikasi matematis, data

komunikasi matematis mahasiswa pada

dianalisis dengan secara kuantitatif dengan

mata kuliah Kalkulus II melalui model

menggunakan

pembelajaran Reciprocal Teaching.

ternormalisasi yang dikembangkan oleh

Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa

pendidikan

program

matematika

studi

angkatan

2016/2017 yang mengontrak mata kuliah
kalkulus II dengan jumlah 172 mahasiswa
yang disebar dalam 3 (tiga) kelas yaitu IIA,
IIB, dan IIC. sampel yang digunakan
adalah kelas IIA yang berjumlah 63 orang

yang

digunakan

dalam

penelitian ini adalah metode kualitatif dan
dilanjutkan

dengan

kuantitatif.

Untuk

mendapatkan data yang diperlukan dalam
penelitian ini digunakan instrumen tes. Tes
diberikan kepada mahasiswa melalui pretes
dan postes. Sebelum digunakan tes sudah

𝑔=

π‘π‘œπ‘ π‘‘π‘‘π‘’π‘ π‘‘ π‘ π‘π‘œπ‘Ÿπ‘’ βˆ’ π‘π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘’π‘ π‘‘ π‘ π‘π‘œπ‘Ÿπ‘’
π‘šπ‘Žπ‘₯π‘ π‘–π‘šπ‘’π‘š π‘π‘œπ‘ π‘ π‘–π‘π‘™π‘’ π‘ π‘π‘œπ‘Ÿπ‘’ βˆ’ π‘π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘’π‘ π‘‘

Langkah-langkah dalam melakukan

analisis data adalah sebagai berikut:
1. Menghitung statistik deskriptif skor
pretes dan postes.
2. Menentukan
dengan

besarnya

melihat

skor

pencapaian
postes

yang

Dalam menganalisis data dilakukan
melalui dua tahap. Yang pertama berkaitan
dengan rumusan masalah pertama yaitu
pencapaian

3. Menghitung

besarnya

dengan

rumus

namun

sebelum

gain
itu

peningkatan
ternormalisasi,
perlu

diuji

normalitas distribusi data untuk melihat
kenormalan data.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data

hasil

tes

kemampuan

komunikasi matematis mahasiswa sebelum

divalidasi oleh para ahli matematika.

mengukur

score

diperoleh mahasiswa.

mahasiswa.
Metode

gain

Hake.

METODE PENELITIAN

seluruh

rumus

dan sesudah diberikan model pembelajaran
Reciprocal Teaching dapat dilihat pada
tabel berikut:

kemampuan

komunikasi matematis, dilakukan secara
deskriptif dengan cara menghitung nilai
posttes

kemudian

diklasifikasikan

ke

dalam tabel PAP skala 5. Selanjutnya
untuk menjawab permasalahan kedua yaitu
http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 81

e-ISSN: 2597-9213; ISSN:1978-6115

Jurnal Penelitian Humano, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017
Tabel 1
Deskripsi Kemampuan
Komunikasi Matematis Mahasiswa
Kemampuan
Komunikasi Matematis
Statistik
NO

Pretes

Posttes

1

Nilai Minimum

25

62

2

Nilai Maksimum

56

100

3

Rata-rata

49,6

77,8

nilai minimum yang dicapai mahasiswa
sesudah

matematis

mahasiswa dilakukan dengan melihat nilai
posttes

yang

dianalisis

dengan

π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘ π‘– =

menggunakan

x 100%, diperoleh data

pada tabel berikut.

model pembelajaran Reciprocal Teaching

dan

komunikasi

π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ π‘–π‘šπ‘Žπ‘™

dikatakan bahwa (1) Sebelum diterapkan

25

kemampuan

π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Žπ‘Žπ‘› π‘ π‘–π‘ π‘€π‘Ž

Berdasarkan data pada Tabel 1 dapat

adalah

Selanjutnya, menghitung pencapaian

penerapan

Tabel 2
Kualifikasi Kemampuan Komunikasi
Matematis Mahasiswa
No.
1.
2.
3.

Interval

Jumlah
Siswa
90% - 100%
12
80% -89%
29
65% -79%
22
Jumlah
63

Persen
(%)
19
46
35
100

Kualifikasi
Baik Sekali
Baik
Cukup
-

Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat

pembelajaran nilai minimum adalah 62. (2)

dijelaskan

Nilai maksimum yang diperoleh siswa

dengan kemampuan komunikasi matematis

sebelum pembelajaran adalah 56 dan

dalam kualifikasi baik sekali sebanyak 12

sesudah model pembelajaran Reciprocal

orang atau 10%, jumlah siswa yang

kemampuan

bahwa

jumlah

mahasiswa

komunikasi

kualifikasi baik sebanyak 29 orang atau

mahasiswa itu mencapai 100. (3) Rata-rata

46%, jumlah siswa yang kualifikasi cukup

kemampuan

masalah

sebanyak 22 orang atau 35% dan tidak ada

matematis siswa sebelum pembelajaran

siswa yang memperoleh kualifikasi kurang

adalah 49,6 dan sesudah pembelajaran

dan gagal. Hal ini dapat disimpulkan

Teaching

pemecahan

77,8.

bahwa kemampuan. kominikasi matematis

Berdasarkan penjelasan di atas dapat

mahasiswa pada mata kuliah Kalukulus II

dikatakan bahwa kemampuan komunikasi

sebagian besar dalam kualifikasi baik.

Reciprocal

matematis

Teaching

mahasiswa

pembelajaran

adalah

melalui

Reciprocal

model

Teaching

Untuk mengetahui apakah terdapat
peningkatan

mengalami peningkatan. Ini dapat dilihat

matematis

pada nilai minimum, nilai maksimum, dan

menghitung

rata-rata mengalami peningkatan.

komunikasi

kemampuan
mahasiswa

komunikasi

diawali

peningkatan
matematis

dengan

kemampuan
dengan

http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/humano | 82

e-ISSN: 2597-9213; ISSN:1978-6115

Jurnal Penelitian Humano, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017

menggunakan rumus gain ternormalisasi

diawali dengan uji normalitas data dengan

dapat dilihat pada tabel berikut.

menggunakan

Tabel 3
Peningkatan Kemampuan Komunikasi
Matematis Mahasiswa
No

Interval

Jumlah
Mahasiswa

Perse
ntase
(%)

Interpre
tasi

1

g> 0,70

10

15,8

Tinggi

2

0,30