BAB III METODOLOGI PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Video Interaktif Berdasarkan Pendekatan Saintifik untuk Pembelajaran Tematik Integratif pada Siswa SD Kelas 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau R&D. Penelitian pengembangan atau R&D adalah metode penelitian yang menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010). Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini berupa media video interaktif berdasarkan pendekatan saintifik untuk pembelajaran tematik integratif pada tema 7 Cita-citaku subtema 2 Hebatnya Cita-citaku untuk siswa SD kelas 4. Model untuk menghasilkan media video interaktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah model desain sistem pembelajaran ADDIE.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru kelas 4 SD Negeri Ledok 02 Salatiga dan siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 02 Salatiga.
3.3 Desain Pengembangan
Penelitian ini menggunakan model desain sistem pembelajaran prosedural yaitu deskriptif yang menggambarkan alur langkah-langkah prosedural yang harus diikuti untuk menghasilkan produk tertentu.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain model pembelajaran ADDIE. Menurut Pribadi (2011), salah satu model desain sistem pembelajaran yang memperlihatkan tahapan-tahapan dasar desain sistem pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari adalah model ADDIE. Model ini sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu Analysis,
Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Pada tahap analysis
merupakan proses analisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat untuk menentukan kompetensi siswa. Tahap design proses untuk merancang bahan ajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Tahap
development merupakan proses produksi bahan ajar yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran. Tahap implementation merupakan tahap yang digunakan untuk menerapkan bahan ajar telah diproduksi. Tahap evaluation merupakan tahapan untuk mengevaluasi bahan ajar yang diproduksi dan hasil belajar setelah menggunakan bahan ajar yang diproduksi. Model desain sistem pembelajaran ADDIE dengan komponen-komponennya dapat di perlihatkan pada Gambar 3.
Analisis kebutuhan untuk menentukan
A
masalah dan solusi yang tepat dan Analysis menentukan kompetensi siswa.
Menentukan bahan ajar yang akan
D
dikembangkan dan digunakan pada proses Design pembelajaran.
Memproduksi bahan ajar yang akan
D digunakan dalam proses pembelajaran.
Development Melaksanakan proses pembelajaran
I
dengan menerapkan bahan ajar yang Implementation diproduksi.
Melakukan evaluasi terhadap bahan ajar
E
yang dikembangkan dan evaluasi hasil Evaluation belajar setelah menggunakan bahan ajar yang diproduksi.
Gambar 3 Model Pengembangan ADDIE Pembuatan media berupa video interaktif ini dilakukan dalam lima tahap, yaitu:
3.3.1 Tahap Analisis (Analysis)
Langkah analisis terdiri atas dua tahap, yaitu analisis kinerja atau performanse
analysis dan analiasis kebutuhan atau need analysis. Tahapan ini dijelaskan secara
rinci yaitu :
a. Analisis kinerja Analisis kinerja dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan program atau perbaikan menajemen (Pribadi, 2009: 128). Analisis kinerja dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengklarifikasi masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran tema 7 Cita-citaku subtema 2 Hebatnya Cita-citaku. Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini adalah belum adanya pengembangan media pembelajaran tematik integratif yang berbasis pada teknologi, sehinggga dibutuhkan solusi berupa suplemen/tambahan berupa media pembelajaran yang berbentuk video interaktif. Solusi dari permasalahan tersebut bisa dilakukan dengan cara membuat media pembelajaran yang berupa video interaktif sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif.
b. Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan efektivitas belajar. Berdasarkan hasil analisis kurikulum di SD Negeri Ledok 02 Salatiga masih menggunakan kurikulum 2013.
Berdasarkan kurikulum yang digunakan di SD Negeri Ledok 02 Salatiga, peneliti membuat media pembelajaran yang berupa video interaktif untuk mendampingi siswa dalam proses pembelajaran tema 7 Cita-citaku subtema 2 Hebatnya Cita-citaku. Proses pembelajaran di kelas 4 SD Ledok 02 Salatiga berlandasan pada pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik integratif, maka Cita-citaku tersebut menjadi sebuah media video interaktif. Pembuatan media video interaktif ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas belajar siswa.
3.3.2 Tahap Perancangan (Design)
Pada langkah perancangan (design) disusun media video interaktif pada tema
7 Cita-citaku subtema 2 Hebatnya Cita-citaku dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3.3.2.1 Penyusunan media video
Rancangan penelitian penyusunan media video dalam pembelajaran tematik kurikulum 2013 dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1)Menetapkan judul dan tema video yang akan disusun.
Judul video ditentukan berdasarkan kompetensi dasar, indikator-indikator, dan materi pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum. Tema video ditentukan berdasarkan pada tema 7 Cita-citaku subtema 2 Hebatnya Cita-citaku. Tema yang akan digunakan dalam pengembangan video interaktif ini adalah Tema 7 Cita-citaku Subtema 2 Hebatnya Cita-citaku sesuai buku siswa dan buku guru kurikulum 2013. 2) Menyiapkan buku-buku sumber dan referensi lainnya.
Pengumpulan materi dilakukan dengan menggunakan sumber buku siswa dan buku guru kurikulum 2013 dengan tema 7 Cita-citaku subtema 2 Hebatnya Cita- citaku, serta memanfaatkan download dari internet dan referensi lainnya. 3) Melakukan identifikasi terhadap kompetensi dasar, serta merancang bentuk kegiatan pembelajaran yang sesuai.
Identifikasi terhadap kompetensi dasar dilakukan dengan cara memilih kompetensi dasar berdasarkan kurikulum 2013 yang ada pada tema 7 Cita-citaku subtema 2 Hebatnya Cita-citaku. 4) Mengidentifikasi indikator pencapaian kompetensi dan merancang bentuk dan jenis penilaian yang akan disajikan.
Setelah memilih kompetensi dasar, langkah selanjutnya yaitu menentukan indikator pencapaian kompetensi yang akan disusun dalam bentuk media video
5) Merancang format penulisan media video interaktif.
Format penulisan video ini akan dimulai dari pendahuluan dan pengantar media video interaktif, pengenalan cita-cita yang ada pada masing-masing pembelajaran. Melalui media video interaktif, isi materi yang akan digunakan dalam media video interaktif dibuat sesuai dengan buku siswa kelas 4 tema 7 Cita-citaku subtema 2 Hebatnya Cita-citaku.
3.3.2.2 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan RPP dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1)
Menuliskan identitas 2)
Menuliskan Kompetensi Inti 3)
Menuliskan Kompetensi Dasar 4)
Menuliskan indikator 5)
Merumuskan tujuan pembelajaran 6)
Menentukan materi pembelajaran 7)
Menentukan pendekatan dan metode pembelajaran 8)
Menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran 9)
Sumber belajar 10)
Penilaian hasil belajar
3.3.3 Tahap Pengembangan (Development)
Pada langkah pengembangan (development), dikembangkan media video interaktif pada tema 7 Cita-citaku subtema 2 Hebatnya Cita-citaku berdasarkan validasi ahli dan revisi produk tahap I. Tahapan penyusunan media video interaktif berdasarkan hal-hal berikut: 1) Berbentuk media video. 2) Dirancang secara menarik, bervariasi, komunikatif, dan interaktif. 3) Dilengkapi dengan informasi berupa teks, cerita, gambar, dan video. 4) Disusun berdasarkan format penulisan video . 5)
Materi dalam media video disusun dengan menggunakan model pembelajaran
Media video yang telah dihasilkan kemudian diujikan kepada dosen pembimbing, validator dan guru kelas 4 di SD Negeri Ledok 02 Salatiga supaya mendapat masukan untuk pengembangan dan perbaikan sebelum diujicobakan. Data validasi yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan dilakukan revisi.
3.3.4 Tahap Implementasi (Implementation)
Setelah penyusunan media video menghasilkan suatu produk final, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba lapangan (uji coba) pada siswa. Uji coba dilakukan pada sekolah yang dijadikan subyek penelitian yaitu di kelas 4 SD Negeri Ledok 02 Salatiga. Sebelum dilakukan uji coba, siswa kelas atas kelas 5 di SD Negeri Ledok 02 diberikan pretest berupa soal uraian singkat tentang tema 6 Indahnya Negeriku subtema 2 Keindahan Alam Negeriku. Kemudian hari selanjutnya peneliti melakukan uji coba pada subyek penelitian. Proses setelah berakhir uji coba media video interaktif, siswa diberikan postest.
Dalam uji coba ini, siswa mengisi angket respon siswa setelah diberi media video yang telah dikembangkan. Hasil ini dijadikan sebagai dasar untuk menilai keefektifan produk. Keefektifan media video juga ditunjukkan dengan analisis pretest dan postest yang diberikan pada siswa. Jadi keefektifan ditunjukkan dengan menggunakan lembar respon siswa dan hasil belajar siswa.
3.3.5 Tahap Evaluasi (Evaluation)
Pada langkah evaluasi ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan dan efektivitas media video yang dihasilkan pada tahap implementasi serta melakukan revisi produk berdasarkan evaluasi pada saat uji coba lapangan. Kriteria valid dianalisis melalui hasil penilaian validator dengan lembar validasi ahli berdasarkan lembar penilaian media video, materi, dan pembelajaran. Dikatakan efektif jika jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 66, berdasarkan KKM yang ditetapkan secara nasional dalam Kurikulum 2013.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji pakar , tes, angket, wawancara, dan observasi. Uji pakar dalam penelitian ini adalah uji pakar materi, uji pakar media, uji pakar pembelajaran, dan uji pakar soal. Uji pakar dilakukan untuk menilai kevalidan media. Kemudian untuk menilai keefektifan media selanjutnya digunakan teknik tes. Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis. Sebelum dilaksanakan tes tertulis, instrumen terlebih dahulu diuji kepada ahli (expert judgement). Serta digunakan lembar respon siswa untuk untuk menilai keefektifan penggunaan media video interaktif.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
3.4.2.1 Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai bagaimana tanggapan guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 beserta tanggapan pengggunaan media sebagai pendamping pembelajaran apakah sudah efektif. Data hasil wawancara digunakan sebagai acuan penyusunan draft produk awal pembuatan media. Pedoman wawancara dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2
Pedoman Wawancara Implementasi Kurikulum 2013
Indikator Pertanyaan Bagaimana menurut Bapak tentang penerapan Kurikulum 2013? Apakah dengan adanya kurikulum 2013 siswa senang mengikuti pembelajaran? Jika iya, hal apa yang mendukung hal tersebut?
Implementasi Apakah penggunaan media dalam implementasi kurikulum 2013
Kurikulum sudah efektif digunakan? 2013
Apakah Bapak pernah mengembangkan media pembelajaran khususnya media yang berkaitan dengan teknologi? Untuk penilaian, berapa KKM yang diterapkan di kelas 4?
3.4.2.2 Validasi Pakar
Lembar validasi digunakan untuk uji pakar materi, uji pakar media, uji pakar pembelajaran, dan uji pakar soal. Lembar validasi diisi oleh ahli (expert judgement). Lembar validasi dilakukan untuk memvalidasi draft produk awal dan untuk menguji kelayakan dari media video interaktif sebelum diujicobakan di dalam kelas penelitian.
a. Lembar Validasi Pakar Materi
Lembar validasi pakar materi digunakan untuk menilai kesesuaian materi yang ada dalam media video interaktif. Kisi-kisi lembar validasi pakar materi dapat dilihat pada tabel 3 berikut.
Tabel 3
Kisi-kisi Uji Pakar Materi
Aspek Indikator Skor
1
2
3
4
5 Materi 1. Kesesuaian dengan kurikulum sekolah dasar
2. Kesesuaian indikator pembelajaran 3.
Kesesuaian tujuan pembelajaran 4. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
5. Kelengkapan materi 6.
Kejelasan bahasa yang digunakan 7. Kejelasan informasi pada ilustrasi gambar/video
8. Keruntutan penyajian materi 9.
Kesesuaian soal evaluai dengan materi
10. Kebermanfaatan media video interaktif dalam mempermudah pemahaman konsep
Bahasa 11.
Keefektifan kalimat dalam media yang disajikan
12. Kebakuan istilah
13. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional peserta didik b.
Lembar Validasi Pakar Media
Lembar validasi dari pakar media digunakan untuk memvalidasi draft produk awal yang telah dibuat sehingga layak untuk uji coba terbatas. Berkut ini kisi-kisi lembar validasi pakar media pada tabel 4.
Tabel 4
Kisi-kisi Uji Pakar Media
Aspek Indikator Skor
1
2
3
4
5 Tampilan 1. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf
(font) 2. Kesesuaian pemilihan background 3.
Penggunaan komposisi warna 4. Kesesuaian pemilihan gambar/foto 5. Kualitas sajian video
Isi Media 6.
Kesesuaian media dengan materi pembelajaran
7. Kesesuaian media dengan model pembelajaran
8. Kesesuain media dengan pendekatan saintifik
9. Kemudahan pemanfaatan media dalam pembelajaran
10. Kemampuan media mempermudah pemahaman materi pembelajaran bagi peserta didik
Bahasa 11.
Keefektifan kalimat dalam media yang disajikan 12. Kebakuan istilah 13.
Kesesuaian dengan tingkat perkembangan emosional peserta didik
Kepraktisan dalam penggunaan 14.
Kejelasan petujuk media 15. Kemudahan penggunaan tombol petunjuk
16. Konsistensi penggunaan tombol petunjuk
c. Lembar Validasi Pakar Pembelajaran
Selain uji pakar materi dan media yang digunakan sebagai saran perbaikan draft produk awal, dilakukan pula uji pakar pembelajaran untuk melihat kualitas dari draft media awal yang telah dibuat.
Tabel 5
Kisi-kisi Uji Pakar Pembelajaran
Aspek Indikator
1 metode yang digunakan 9. Ketepatan kegiatan akhir dengan metode yang digunakan
2 3 4 5 Pembelajaran 1.
Ketepatan indikator dengan kompetensi dasar yang akan dicapai
2. Ketepatan tujuan pembelajaran dengan indikator dan kompetensi dasar yang akan dicapai 3. Ketepatan media/sumber pembelajaran dengan kompetensi dasar yang akan dicapai 4. Ketepatan pemilihan metode pembelajaran
5. Ketepatan urutan pembelajaran sesuai metode yang digunakan
6. Ketepatan urutan materi pembelajaran yang akan disampaikan
7. Ketetapan pemilihan kegiatan dalam apersepsi dan motivasi
8.
10. Ketepatan soal evaluasi dengan materi yang diajarkan
11. Ketepatan soal evaluasi dengan persyaratan tingkat kesukaran soal
12. Ketepatan penggunaan sumber belajar yang digunakan
d. Lembar Validasi Soal
Lembar validasi soal berupa lembar pertanyaan terbuka yang ditunjukkan kepada pakar soal untuk menguji kelayakan isi dan konstruksi soal yang disusun dalam pelaksanaan pretest dan posstest. Kisi-kisi lembar validai soal dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini.
Tabel 6 Kisi-kisi Lembar Validasi Soal YA TIDAK Aspek Kriteria atau Indikator atau
VALID
VALID
Kesesuaian Kompetensi Dasar dengan Indikator yang akan dicapai Kesesuaian Kompetensi Dasar dengan Tujuan Pembelajaran Kesesuaian setiap butir soal terhadap Kompetensi Dasar
Isi Kesesuaian setiap butir soal terhadap Indikator yang akan dicapai Kesesuaian setiap butir soal terhadap Tujuan pembelajaran Setiap Indikator memiliki minimal 1 butir soal Setiap butir soal menggunakan bahasa yang sederhana Penggunaan dan penempatan tanda baca
Konstruksi sudah tepat Bahasa yang digunakan memiliki arti ganda (ambigu) Keseimbangan tek soal dan gambar
Kesesuaian gambar dengan tek soal
3.4.2.3 Lembar Respon Siswa
Selain dilakukan uji pakar sebagai acuan untuk merevisi draft produk awal, dilakukan pula pengumpulan data menggunakan lembar respon siswa untuk mengetahui bagaimana respon siswa setelah mengikuti pembelajaran menggunakan media video yang telah dikembangkan. Kisi-kisi respon siswa dapat dilihat dalam tabel 7 berikut ini.
Tabel 7
Kisi-kisi Lembar Respon Siswa
No Pertanyaan1. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaan media video interaktif dalam pembelajaran?
2. Apakah kamu tertarik mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media video interaktif? Mengapa?
3. Dengan pembelajaran menggunakan video, apakah kamu dapat lebih mampu memahami materi dengan mudah? Mengapa?
4. Bagaimana pendapatmu tentang penggunaan media video interaktif dalam bekerja kelompok?
5. Apakah kamu lebih senang menggunakan media video interaktif dalam pembelajaran?
3.4.2.4 Lembar Observasi
Lembar observasi diberikan oleh guru untuk mengamati dan menilai bagaimana peneliti dan siswa melakukan pembelajaran menggunakan media video yang telah dikembangkan. Hasil observasi dalam penelitian ini disajikan secara deskriptif. Berikut ini adalah kisi-kisi observasi pelaksanakan pembelajaran.
Tabel 8
Kisi-kisi Observasi ketika Pembelajaran
No. Indikator Peneliti Siswa1. Persiapan Membuka pelajaran dengan Siswa tertarik mengikuti hal yang menarik (dapat pelajaran. berupa nyanyian dan tepukan yang menarik).
2. Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran Siswa termotivasi dan dengan media video sesuai langkah yang terdapat dalam media video interaktif. antusias mengikuti pelajaran.
3. Presentasi Memberi kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
4. Evaluasi Memberikan evaluasi terhadap siswa untuk mengetahui hasil belajar.
Siswa antusias dan mampu menjawab evaluasi yang diberikan peneliti baik secara lisan atau tulisan.
5. Umpan balik setelah mengikuti pembelajaran
Memberikan umpan balik. Siswa menanggapi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan.
1.4.2.5 Soal Tes (Pretest dan Posttest)
Tabel 9
Kisi-kisi Pretest
Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal Jumlah3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
Menemukan 5 informasi tentang tempat-tempat wisata yang terkenal akan keindahannya di Indonesia melalui kegiatan membaca. lingkungan.
Soal tes siswa berguna untuk mengetahui tentang keefektifan penggunaan media pembelajaran dengan melihat hasil belajar siswa. Soal tes terdiri dari dua jenis, yaitu pretest dan posttest. Bentuk pretest dan posttest berupa uraian singkat. Kisi-kisi dari soal pretest dan posstest dapat dilihat pada tabel berikut ini.
5 Menuliskan tentang satu tempat wisata di daerahnya dengan memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
6
1
3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat.
Menuliskan sikap-sikap yang
wajib dilakukan terhadap
kelestarian keindahan
lingkungan alam.7
1 Menjelaskan alasan pentingnya menjaga kelestarian keindahan 8, 9
2
1, 2, 3, 4, 5
3.7 Menentukan operasi penjumlahan dan pengurangan desimal.
2
3
6, 7, 8
Menjelaskan langkah-langkah melaksanakan wawancara tentang cita-cita.
4.3. Mengolah dan menyajikan teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
5
1, 2, 3, 4, 5
Menemukan dan menuliskan 5 informasi secara tepat dari teks percakapan tentang suatu cita- cita dalam bentuk peta pikiran.
3.3. Menggali informasi dari teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
25 Tabel 10
Kisi-kisi Posttest
Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal Jumlah2 Jumlah
24, 25
Menceritakan melalui tulisan tempat wisata alam di Indonesia
serta manfaatnya bagi
masyarakat.4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
Menyelesaikan operasi
penjumlahan dan pengurangan desimal.10, 11, 12
Mengidentifikasi tempat-tempat
wisata melalui kegiatan
membaca peta.3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
4
18, 19, 20, 21
Mengidentifikasi dan
menjelaskan hubungan antarateknologi subak dengan
kehidupan masyarakatnya.3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
3
15, 16, 17
Menjelaskan tentang fungsi dan manfaat hutan bagi kelestarian
keindahan lingkungan.
3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
2
13, 14
3 Memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari
menggunakan konsep desimal dan persen melalui kegiataneksplorasi dan latihan.
22, 23
3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
Menyebutkan sifat-sifat bunyi
Analisis pada data angket dilakukan melalui dua cara, yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Dalam menganalisis data angket, dilakukan konversi skor kuantitatif ke dalam data kualitatif. Konversi skor tersebut dilakukan pada data skala 5 karena angket yang digunakan merupakan angket berdasarkan skala Likert dengan skor
25
2 Jumlah
Menjelaskan pengertian serta manfaat dari kerja sama dalam kegiatan belajar 24, 25
4.5 Bekerja sama dengan teman dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
3
Mengidentifikasi manfaat suatu cita-cita dengan lingkungan
alam, sosial, dan budaya
21, 22, 233.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
1
20
2 Menyebutkan manfaat dari sifat bunyi
1 Menemukan hubungan sifat
bunyi dengan benda
18, 1917
3.5 Memahami sifat sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indera pendengaran
Mengidentifikasi manfaat suatu cita-cita terhadap lingkungan
alam, sosial, dan budaya.
2
9, 10, 11
3
3.11 Menemukan bangun segibanyak beraturan maupun tak beraturan yang membentuk pola pengubinan melalui pengamatan
Mengidentifikasi bangun segi banyak pada pola pengubinan jaring-jaring kubus.
12, 14
4.11 Mengurai dan menyusun kembali jaring-jaring bangun ruang sederhana Menggambar model jaring- jaring kubus dari bangun ruang yang sudah ada.
1
13
1
4.5 Mengurai dan menyusun kembali jaring-jaring bangun ruang sederhana Mengidentifikasi jaring-jaring balok
15
1 Menggambar jaring-jaring balok
16
3.5 Teknik Analisis Data
3.5.1 Analisis data angket
- 0,5SD) < x
2,66
penelitian yaitu oleh Joko Subadi, S.Pd, dengan menggunakan pengukuran skala
judgement ). Ahli (expert judgement) dalam validasi soal dilakukan oleh guru kelas
Uji validasi nstrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas setiap soal uraian. Uji validasi soal dilaksanakan oleh ahli (expert
x = skor rerata data empiris
= 1/6 (skor maksimal ideal
SD = Standar deviasi ideal
= ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = ½ (5+1) = ½ (6) = 3
Keterangan: Mean = rerata ideal
Sangat Kurang Sumber: Supratiknya (2009:158)
Cukup Kurang
Sangat Baik Baik
x < 1,99
1,99 < x ≤
2,66 < x ≤ 3,34
3,34 < x ≤ 4,01
x > 4, 01
≤ (Mean - 0,5 SD) x ≤ (Mean - 1,5SD)
(Mean - 1,5SD) < x
≤ (Mean + 0,5SD)
(Mean
≤ (Mean + 1,5SD)
(Mean + 1,5SD) < x (Mean + 0,5SD) < x
Interval Skor Perhitungan Kategori
Tabel 11
Pedoman Konversi Skor Kuantitatif Skala 5 ke dalam Data Kualitatif
penilaian mulai dari 1 sampai 5. Pedoman konversi data kuantitatif ke dalam data kualitatif dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini.
- – skor minimal ideal) = 1/6 (5
- – 1) = 1/6 (4) = 2/3
3.5.2 Analisis data soal pretest dan posttest a. Validasi Soal
Guttman ya dan tidak.. Hasil dari uji validasi expert soal oleh guru kepenelitianuntukpretest dan posttest dapat dilihat pada tabel 12 dan tabel 13 berikut ini.
Tabel 12
Hasil Validasi Expert Soal Pretest
Indikator Butir SoalVALID TIDAK
VALID Menemukan 5 informasi tentang tempat-tempat wisata yang terkenal akan keindahannya di Indonesia melalui kegiatan membaca. 1, 2, 3, 4, 5 1, 2, 3, 4, 5 Menuliskan tentang satu tempat wisata di daerahnya dengan memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia
6
6 secara baik dan benar. Menuliskan sikap-sikap yang wajib dilakukan terhadap kelestarian keindahan lingkungan alam.
7
7 Menjelaskan alasan pentingnya menjaga kelestarian keindahan lingkungan. 8, 9 8, 9 Menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan 10, 11, 12 10, 11, 12 desimal. Memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari menggunakan konsep desimal dan persen melalui 13, 14 13,14 kegiatan eksplorasi dan latihan. Menjelaskan tentang fungsi dan manfaat hutan bagi kelestarian keindahan lingkungan. 15, 16, 17 15, 17
16 Mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara teknologi subak dengan kehidupan masyarakatnya. 18, 19, 20, 21 18, 20, 21
19 Mengidentifikasi tempat-tempat wisata melalui kegiatan membaca peta. 22, 23 22, 23 Jumlah
23
2 Tabel 13
Hasil Uji Validasi Expert Soal Posttest
Indikator Butir SoalVALID TIDAK
VALID Menemukan dan menuliskan 5 1, 2, 3, 4, 5
1, 2, 3, 4, 5 informasi secara tepat dari teks percakapan tentang suatu cita-cita dalam bentuk peta pikiran.
Menjelaskan langkah-langkah melaksanakan 6, 7, 8 7, 8 6 wawancara tentang cita-cita.
Mengidentifikasi manfaat suatu cita-cita terhadap 9, 10, 11 9, 11
10 lingkungan alam, sosial, dan budaya. Mengidentifikasi bangun segi banyak pada pola 12, 14
12, 14 pengubinan jaring-jaring kubus. Menggambar model jaring-jaring kubus dari bangun
13
13 ruang yang sudah ada. Mengidentifikasi jaring-jaring balok
15
15 Menggambar jaring-jaring balok
16
16 Menyebutkan sifat-sifat bunyi
17
17 Menemukan hubungan sifat bunyi dengan benda 18, 19 18, 19 Menyebutkan manfaat dari sifat bunyi
20
20 Mengidentifikasi manfaat suatu cita-cita dengan 21, 22, 23 21, 22, 23 lingkungan alam, sosial, dan budaya
Jumlah
23
2 Pengujian validasi soal dengan menggunakan expert judgement dilaksanakan
dengan penelaahan terhadap kompetensi dasar dan indikator, apakah soal pretest dan
posttest sudah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator atau belum. Validasi
soal dengan expert judgement skala Guttman ini adalah skala yang menginginkan jawaban tegas. Skala ini berbentuk checklist, skor 1 untuk jawaban ya (soal valid) dan skor 0 untuk jawaban tidak (soal tidak valid).
Setelah peneliti melaksanakan uji validasi soal kepada ahli (expert
judgement ), didapatkan hasil dari jumlah yang tidak valid ada 2 soal untuk pretest,
dan 2 soal untuk posttest. Kesimpulannya adalah soal pretest memiliki skor 23, hal ini dapat diartikan bahwa soal yang valid yaitu 23 soal dari 25 soal. Dan untuk soal
posttest memiliki skor 23 juga, hal ini dapat diartikan bahwa soal posttest yang valid
yaitu 23 dari 25 soal. Dan jumlah siswa penelitian pretest yaitu kelas 5 SD Negeri Ledok 02 berjumlah 30 siswa. Serta jumlah siswa penelitian posttest yaitu kelas 4 SD Negeri Ledok 02 juga berjumlah 30 siswa.
Peneliti menganalisis hasil dari uji validasi soal ini dengan menggunakan pendekatan non statistik, yakni dengan menganalisis sesuai dengan hasil validasi soal yang didukung kritik, saran, dan catatan dari expert soal yaitu guru kelas penelitian. Hasil dari soal yang valid tidak sepenuhnya valid, hal ini dikarenakan ada perbaikan pada soal-soal tertentu yang dianggap valid oleh expert soal. Hal ini berkaitan dengan perbaikan kalimat pada soal, penggunaan tanda perintah pada soal, dan keefektifan pada soal. Hasil validasi expert soal dapat dilihat pada lampiran 7.
b. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagikarena di luar jangkauannya (Surapranata, 2006:12). Kriteria indeks kesukaran butir soal menurut Arikunto (2012:225) dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini.
Tabel 14
Indeks Kesukaran Butir Soal
Nilai Koefisien Kategori Soal Sukar
- – 0,30 0,31 Sedang – 0,70
0,71 Mudah
- – 1,00
Sedangkan untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal, menurut Arikunto
(2012:223) dilakukan dengan menggunakan rumus P = Keterangan:
P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk hasil penghitungan tingkat kesukaran butir soal pretest dan postest dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini. Penghitungan tingkat kesukaran butir soal tersebut berdasarkan soal-soal yang telah diuji kevalidannya.
Tabel 15 Tingkat Kesukaran Butir Soal Pretest dan Posttest
Tingkat
Pretest Posttest
Kesukaran 1, 2, 3, 4, 5, 9, 10, 11, 15, 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11,
Mudah 16, 20, 21, 22, 23 12, 13, 14, 19, 20, 23
Sedang 6, 7, 8, 12, 17, 18, 19 6, 7, 16, 18, 21, 22 Sukar 13, 14 15, 17
3.5.3 Analisis Data Keefektifan Media Video Interaktif a.
Hasil belajar siswa pada posttest Keefektifan penggunaan media video interaktif dilihat dari hasil belajar siswa yang melaksanakan pretest dan posttest. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pembelajaran tematik kurikulum 2013 di SD Negeri Ledok 02 Salatiga sesuai dengan peraturan pemerintah adalah 66. Jika hasil belajar siswa mencapai nilai KKM minimal 66, maka dapat disimpulkan bahwa media video interaktif yang dikembangkan efektif. Analisis hasil belajar siswa pada posttest dilakukan untuk menentukan efektivitas pembuatan media video interaktif yang dihasilkan dengan membuat data hasil posttest, kemudian mengkonversi data posttest pada siswa yang memenuhi standar minimal KKM dengan presentase pada pedoman keefektifan hasil belajar menurut Proklamanto (2013) dalam tabel 16.
Tabel 16 Pedoman Keefektifan Hasil Belajar No % Yang Berhasil Efektivitas
1 0 ≤ p < 41 Sangat Rendah
2 41 ≤ p < 56 Rendah
3 56 ≤ p < 66 Cukup
4 66 ≤ p < 80 Tinggi
5 80 ≤ p < 100 Sangat Tinggi
Keterangan :
P = persentase ketuntasan siswa =
= jumlah siswa tuntas = jumlah siswa keseluruhan
Hasil belajar dikatakan efektif jika mencapai persentase ketuntasan tinggi, sedangkan dikatakan sangat efektif jika mencapai persentase ketuntasan sangat tinggi.
b.
Hasil respon siswa Keefektifan media video interaktif juga dapat dilihat dari hasil respon siswa.
Siswa memberi respon setelah peneliti melaksanakan penelitian pengembangan media video interaktif. Kemudian hasil tersebut dianalisis sesuai dari respon siswa setelah diberikan pembelajaran menggunakan media video interaktif.