KARYA ILMIAH PENGELOLAAN SAMPAH LIMBAH PADAT PEMUKIMAN PERUMAHAN MEKAR ASRI CITRA RAYA TUGAS LINGKUNGAN DAN TEKNOLOGI

KARYA ILMIAH

PENGELOLAAN SAMPAH / LIMBAH PADAT
PEMUKIMAN

PERUMAHAN MEKAR ASRI CITRA RAYA

TUGAS LINGKUNGAN DAN TEKNOLOGI

DISUSUN OLEH :
WYLY MULDANI
NIM.

UNIVERSITAS KEJUANGAN 45
FAKULTAS TEKNIK INFORMASI
KAMPUS F DARUSSALAM
TANGERANG
2010
0

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam
semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Berkat ijin-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas kuliah tentang Pengelolaan Sampah/Limbah Padat Pemukiman.
Pemukiman merupakan tempat tinggal masyarakat yang harus dikelola dengan baik. Baik
itu keamanannya, pengelolaan sampahnya, persediaan air, management pemukiman, dan
hubungan kehidupan sosialnya. Seperti kita ketahui bersama, bahwa pemukiman atau perumahan
sangat kompleks dengan berbagai masalah, ini dikarenakan warga yang tinggal di pemukiman
tersebut berasal dari berbagai daerah dengan latar kebudayaan yang berbeda, sehingga sulit
untuk di persatukan dalam berbagai hal. Maka dibutuhkan sebuah sistem pengelolaan dari
management pemukiman untuk menangani masalah-masalah di atas, terutama masalah
pengelolaan sampah.
Diharapkan setelah melakukan penelitian ini, kita bisa mendapatkan gambaran tentang
bagaimana caranya menangani sampah di lingkungan pemukiman.
Penulis sadar masih banyak kekurangan dalam karya ilmiah ini, penulis berharap adanya
respon yang baik dari pembaca. Kritik dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan
ini. Terima kasih yang tidak terhingga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

Tangerang, 15 Januari 2011


Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................
E. Metode Penelitian ...................................................................................

BAB II


PEMBAHASAN MASALAH
1.

Gambaran Umum Perumahan Mekar Asri ...............................................

2.

Pengelolaan Sampah di Perumahan Mekar Asri .......................................

3.

Analisis Hasil Penelitian .........................................................................

BAB III KESIMPULAN & SARAN ...........................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................

ii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perumahan dan permukiman selain merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia,
juga mempunyai fungsi yang sangat strategis dalam perannya sebagai pusat pendidikan
keluarga, persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi yang akan datang, serta
merupakan pengejawantahan jati diri.
Terwujudnya kesejahteraan rakyat dapat ditandai dengan meningkatnya kualitas
kehidupan yang layak dan bermartabat, antara lain melalui pemenuhan kebutuhan papannya.
Dengan demikian upaya menempatkan bidang perumahan dan permukiman sebagai salah
satu sektor prioritas dalam pembangunan manusia Indonesia yang seutuhnya adalah sangat
strategis.
Persoalan perumahan dan permukiman di Indonesia sesungguhnya tidak terlepas dari
dinamika yang terjadi dalam kehidupan masyarakat maupun kebijakan pemerintah di dalam
mengelola perumahan dan permukiman. Penyusunan arahan untuk penyelenggaraan
perumahan dan permukiman, sesungguhnya secara lebih komprehensif telah dilakukan sejak
Pelita V dalam bentuk Kebijaksanaan dan Strategi Nasional Perumahan, namun
penekanannya masih terbatas kepada aspek perumahan saja. Dalam perjalanannya, acuan
tersebut dirasakan kurang sesuai lagi dengan berbagai perkembangan permasalahan yang

semakin kompleks, sehingga diperlukan pengaturan dan penanganan perumahan dan
permukiman yang lebih terintegrasi.
Untuk mencapai kondisi masyarakat yang hidup sehat dan sejahtera dimasa yang akan
datang, akan sangat diperlukan adanya lingkungan permukiman yang sehat. Dari aspek
persampahan, maka kata sehat akan berarti sebagai kondisi yang akan dapat dicapai bila
sampah dapat dikelola secara baik sehingga bersih dari lingkungan permukiman dimana
manusia beraktifitas di dalamnya (Permen PU nomor: 21/PRT/M/2006).
Visi pengembangan sistem pengelolaan persampahan Departemen Kimpraswil, yaitu
“Permukiman Sehat Yang Bersih Dari Sampah” menggambarkan keinginan terwujudnya
suatu kondisi lingkungan yang baik dan sehat. Secara umum, menurut Peraturan Menteri PU
nomor: 21/PRT/M/2006, daerah yang mendapatkan pelayanan persampahan yang baik akan
dapat ditunjukkan memiliki kondisi sebagai berikut:
a. Seluruh masyarakat memiliki akses untuk penanganan sampah yang dihasilkan dari
aktifitas sehari-hari, baik di lingkungan perumahan, perdagangan, perkantoran, maupun
tempat-tempat umum lainnya.
b. Masyarakat memiliki lingkungan permukiman yang bersih karena sampah yang
dihasilkan dapat ditangani secara benar.

1


c. Masyarakat mampu memelihara kesehatannya karena tidak terdapat sampah yang
berpotensi menjadi bahan penularan penyakit seperti diare, tipus, disentri, dan lain-lain;
serta gangguan lingkungan baik berupa pencemaran udara, air atau tanah.
d. Masyarakat dan dunia usaha/swasta memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam
pengelolaan persampahan sehingga memperoleh manfaat bagi kesejahteraannya.
Penelitan ini dilakukan di Perumahan Mekar Asri, Citra Raya. Mekar Asri merupakan
perumahan yang dikelola oleh management Citra Raya. Secara visual pengelolaan sampah di
Citra Raya termasuk Perumahan Mekar Asri sudah dikelola dengan baik oleh management
Citra Raya. Namun jika kita meneliti lebih, sering terjadi banjir dikarenakan penyumbatan
saluran air. Ini dikarenakan penumpukan sampah yang terjadi di saluran-saluran air.
Secara umum kebijakan pengelolaan sampah di Perumahan Mekar Asri masih
mengikuti paradigma lama, dimana sampah dikumpulkan, kemudian diangkut dan akhirnya
dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Bitung. Pada sistem tersebut, semakin
banyak sampah yang harus dikelola maka biaya yang harus dikeluarkan juga semakin besar.
Secara teoritik, untuk mengatasi persoalan sampah mengharuskan dilakukannya
pergeseran pendekatan dari pendekatan ujung-pipa (end-pipe of solution) ke pendekatan
sumber. Dengan pendekatan sumber, maka sampah ditangani pada hulu sebelum sampah itu
sampai ke tempat pengolahan akhir (hilir) (Syafrudin, 2004:1).

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang di atas, timbul pertanyaan penelitian (research question)
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di Perumahan Mekar Asri, Citra
Raya?
2. Apa problematika yang dihadapi pada pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di
Perumahan Mekar Asri, Citra Raya?
3. Apa rekomendasi yang diberikan untuk menyempurnakan pengelolaan sampah rumah
tangga yang ada di Perumahan Mekar Asri, Citra Raya?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan penelitian (research
question) yang muncul dengan latar belakang seperti yang diuraikan di atas. Adapun tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh gambaran pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di Perumahan Mekar
Asri, Citra Raya.
2. Memberikan rekomendasi untuk kesempurnaan pengelolaan sampah rumah tangga yang
ada di Perumahan Mekar Asri, Citra Raya.

2


D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan referensi untuk penyempurnaan sistem pengelolaan sampah di Perumahan
Mekar Asri, Citra Raya.
2. Sebagai sumbang saran dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan di Perumahan
Mekar Asri, Citra Raya, khususnya dalam hal kebersihan dan kesehatan lingkungan.
3. Sebagai

bahan

kajian

penelitian

dalam

bidang

pengelolaan

mengikutsertakan peran aktif masyarakat.


E. Metode Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan cara :
1. Searching dan Browsing
2. Wawancara
3. Observasi (Peninjauan langsung ke Lokasi Penelitian)

3

sampah

yang

BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perumahan Mekar Asri
Perumahan Mekar Asri merupakan salah satu bagian kecil dari Perumahan Citra Raya.
Tipe perumahan ini adalah RS (Rumah Sederhana), dimana dilihat dari bentuk dasar
rumahnya masih sangat sederhana. Jumlah penduduk Mekar Asri kurang lebih ada 1000 KK

(Kepala Keluarga).
Hasil peninjauan langsung peneliti di lapangan, pengelolaan sampah yang dilakukan di
perumahan ini menggunakan sistem yang sangat sederhana. Tidak semua rumah yang ada
terdapat tempat penampungan sampah di depan rumahnya. Beberapa rumah sudah
mempunyai tempat penampungan sementara di depan rumahnya berupa tong sampah dengan
ukuran yang bervariasi. Tidak ada sistem pemisahan antara sampah organic dan sampah non
organic.

Gambar 1. Beberapa sudut komplek perumahan Mekar Asri

Seiring dengan bertambahnya penduduk yang bermukim di Mekar Asri, telah banyak
warga yang melakukan perombakan besar-besaran terhadap bangunan aslinya. Hal ini
menyebabkan bentuk asal dari perumahan Mekar Asri berubah. Ditambah lagi dengan di
beberapa rumah yang kosong dibiarkan begitu saja sampai dinding-dindingnya hancur.
Kondisi seperti ini menyebabkan ada sebagian masyarakat yang memanfaatkan rumahrumah kosong tersebut sebagai tempat pembuangan sampah.
Masih ada juga warga yang menimbun sampahnya di tempat-tempat kosong yang
seharusnya tempat tersebut dijadikan taman atau tempat tumbuh-tumbuhan. Ini
mengakibatkan ketika musim hujan, sampah akan terseret ke selokan-selokan dan
mengakibatkan penyumbatan. Selokan-selokan yang ada saat ini sudah mengalami
pendangkalan dan penyempitan, sehingga ketika sedikit saja sampah masuk ke selokan

tersebut, maka akibatnya akan sangat fatal.

4

B. Pengelolaan Sampah di Perumahan Mekar Asri
Sistem pengelolaan sampah adalah proses pengelolaan sampah yang meliputi 5 (lima)
aspek/komponen yang saling mendukung dimana antara satu dengan yang lainnya saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan (Dept. Pekerjaan Umum, SNI 19-2454-2002). Kelima
aspek tersebut meliputi: aspek teknis operasional , aspek organisasi dan manajemen, aspek
hukum dan peraturan, aspek bembiayaan, aspek peran serta masyarakat.
Dalam sistem pengelolaan sampah antara aspek teknis operasional, organisasi, hukum,
pembiayaan dan peran serta masyarakat saling terkait, tidak dapat berdiri sendiri.

Gambar 2. Pengelolaan sampah yang terorganisir dengan baik

Proses pengelolaan sampah di perumahan Mekar Asri melalui beberapa proses, yang
dalam hal ini melibatkan warga dan petugas khusus dari management Citra Raya untuk
mengangkut sampah-sampah dari perumahan Citra Raya. Warga cukup menampung sampah
rumah tangganya di depan rumah mereka yang nantinya akan diangkut oleh petugas
kebersihan untuk di tampung di Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan kemudian
diangkut kembal ke Tempat Penampungan Akhir (TPA). Untuk biaya kebersihan warga
perumahan cukup membayar Rp. 10.000 per bulan.
Berikut langkah-langkah pengelolaan sampah di perumahan Mekar Asri dilihat dari
pengelolaan sampah pada umumnya :

1) Penampungan sampah

Proses awal dalam penanganan sampah terkait langsung dengan sumber sampah
adalah penampungan. Penampungan sampah adalah suatu cara penampungan sampah
sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut dan dibuang ke TPA. Tujuannya adalah
menghindari agar sampah tidak berserakan sehingga tidak menggangu lingkungan. . Faktor
yang paling mempengaruhi efektifitas tingkat pelayanan adalah kapasitas peralatan, pola
penampungan, jenis clan sifat bahan clan lokasi penempatan (SNI 19-2454-2002).
5

Gambar 3. Tempat penampungan sampah rumah tangga warga Mekar Asri
Penampungan sampah dilakukan warga Perumahan Mekar Asri pada tong sampah
sederhana memanfaatkan bekas gallon lem atau minyak. Tapi tidak semua rumah
mempunyai tempat penampungan seperti ini, sebagian warga memanfaatkan kantong plastic
bekas belanja untuk menampung sampah dari dalam rumahnya.

2) Pengumpulan sampah

Pengumpulan sampah adalah cara proses pengambilan sampah mulai dari tempat
penampungan sampah sampai ke tempat pembuangan sementara. Pola pengumpulan sampah
pada dasarnya dikemlompokkan dalam 2 (dua) yaitu pola individual dan pola komunal (SNI
19-2454-2002) sebagai berikut :
a. Pola Individual
Proses pengumpulan sampah dimulai dari sumber sampah kemudian diangkut ke
tempat pembuangan sementara/TPS sebelum dibuang ke TPA.
b. Pola Komunal
Pengumpulan sampah dilakukan oleh penghasil sampah ke tempat penampungan
sampah komunal yang telah disediakan / ke truk sampah yang menangani titik
pengumpulan kemudian diangkut ke TPA tanpa proses pemindahan.
Setiap hari sampah dari perumahan Mekar Asri diangkut menggunakan truk sampah
oleh petugas kebersihan. Kemudian ditampung di tempat penampungan sementara di
wilayah Binong.

3)

Pemindahan sampah
Proses pemindahan sampah adalah memindahkan sampah hasil pengumpulan ke dalam

alat pengangkutan untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir. Tempat yang digunakan
untuk pemindahan sampah adalah depo pemindahan sampah yang dilengkapi dengan
container pengangkut dan atau ram dan atau kantor, bengkel (SNI 19-2454-2002).
Pemindahan sampah yang telah terpilah dari sumbernya diusahakan jangan sampai sampah
tersebut bercampur kembali (Widyatmoko dan Sintorini Moerdjoko, 2002:29).

6

4) Pengangkutan sampah

Pengangkutan adalah kegiatan pengangkutan sampah yang telah dikumpulkan di
tempat penampungan sementara atau dari tempat sumber sampah ke tempat pembuangan
akhir. Berhasil tidaknya penanganan sampah juga tergantung pada sistem pengangkutan
yang diterapkan. Pengangkutan sampah yang ideal adalah dengan truck container tertentu
yang dilengkapi alat pengepres, sehingga sampah dapat dipadatkan 2-4 kali lipat
(Widyatmoko dan Sintorini Moerdjoko, 2002:29).
Tujuan pengangkutan sampah adalah menjauhkan sampah dari perkotaan ke tempat
pembuangan akhir yang biasanya jauh dari kawasan perkotaan dan permukiman.

5) Pembuangan akhir sampah

Pembuangan akhir merupakan tempat yang disediakan untuk membuang sampah dari
semua hasil pengangkutan sampah untuk diolah lebih lanjut. Prinsip pembuang akhir
sampah adalah memusnahkan sampah domestik di suatu lokasi pembuangan akhir. Jadi
tempat pembuangan akhir merupakan tempat pengolahan sampah. Menurut SNI 19-24542002 tentang Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan, secara umum teknologi
pengolahan sampah dibedakan menj adi 3 metode yaitu
a.

Metode Open Dumping
Merupakan sistem pengolahan sampah dengan hanya membuang/ menimbun sampah
disuatu tempat tanpa ada perlakukan khusus/ pengolahan sehingga sistem ini wring
menimbulkan gangguan pencemaran lingkungan.

b.

Metode Controlled Landfill (Penimbunan terkendali)
Controlled Landfill adalah sistem open dumping yang diperbaiki yang
merupakan sistem pengalihan open dumping dan sanitary landfill yaitu dengan
penutupan sampah dengan lapisan tanah dilakukan setelah TPA penuh yang dipadatkan
atau setelah mencapai periode tertentu.

c.

Metode Sanitary landfill (Lahan Urug Saniter)
Sistem pembuangan akhir sampah yang dilakukan dengan cara sampah
ditimbun dan dipadatkan, kemudian ditutup dengan tanah sebagai lapisan
penutup. Pekerjaan pelapisan tanah penutup dilakukan setiap hari pada akhir jam
operasi.

Pembuangan akhir sampah Kabupaten Tangerang termasuk yang dari Perumahan
Mekar Asri, Citra Raya adalah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Jariwaringin, di
Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang.
Pemerintah Kabupaten Tangerang menyiapkan anggaran sebesar Rp. 8 miliar untuk
optimalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Jatiwaringin di Kecamatan
7

Mauk,Tangerang. Semula, TPA Jatiwaringin hanya dijadikan sebagai tempat pembuangan
sampah saja. Namun kini akan dioptimalisasi dan dijadikan tempat pengelolaan
sampah.Dan, biaya untuk optimalisasi tersebut akan dianggarkan dalam APBD 2011.
TPA Jatiwaringin berdiri diatas lahan seluas 12 hektare menerima pembuangan sampah
dari 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang dengan volume 600 sampai 1000 kubik per
hari.

Sampah dimaksud berasal dari sejumlah perumahan yang bekerja sama dengan

Kabupaten Tangerang, enam pasar di Tangerang Selatan, yaitu Pasar Ciputat, Serpong,
Jombang, Cimanggis, Pamulang, dan Bintaro serta seluruh pasar yang ada di Kabupaten
Tangerang.

Gambar 4. Tempat Pembuangan Akhir Jatiwaringin, Kecamatan Mauk
C. Hasil Pengamatan Pengelolaan Sampah di Perumahan Mekar Asri
Kabupaten Tangerang mempunyai inst it usi yang memiliki wewenang dan tanggung
jawab penuh dalam menangani masalah yang berkaitan dengan Lingkungan, seperti sampah,
air limbah, penghijauan dan taman kota, yaitu Dinas Lingkungan Hidup.
Pengelola sampah di Perumahan Mekar Asri sudah memenuhi standar penanggulangan
sampah. Peran serta warga juga mempunyai pengaruh yang besar dalam pengelolaan sampah
tersebut. Secara bertahap warga Perumahan Mekar Asri sudah memiliki kesadaran untuk
memisahkan jenis sampah. Warga Mekar Asri juga sudah mengerti tentang bahayanya
sampah bagi kehidupan. Sehingga mereka turut serta dengan mengupayakan pengurangan
sampah yaitu dengan langkah 3R, reduce, reuse dan recycle. Sehingga sampah yang
diangkut ke pembuangan akhir tidak terlalu banyak.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, jenis sampah yang banyak berserakan di
Perumahan Mekar Asri adalah jenis sampah Plastik. Kebiasaan warga berbelanja
mengakibatkan banyaknya jenis sampah ini. Menurut penelitian kantong plastik telah
menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola. Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar

8

plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini
adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan
mencemari tanah dan air tanah.
Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi
kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara
sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara
lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan
memicu depresi.
Kantong plastik juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul.
Sehingga

mengakibatkan

banjir

bahkan

yang

terparah

merusak

turbin

waduk.

Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya.
Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi setidaknya
hingga 10 kali lipat.

Kebiasaan warga Mekar Asri yang selalu mengadakan kerja bakti membersihkan
lingkungan juga sangat membantu dalam pengelolaan sampah di wilayah tersebut. Hampir
sebulan sekali warga disini melakukan kerja bakti membersihkan saluran-saluran air dari
sampah yang mengotorinya.
Namun upaya tersebut kurang maksimal juga dalam mengatasi banjir. Selain memang
selokan yang mampet karena sampah, banjir juga diakibatkan karena pendangkalan selokan
tersebut. Juga tidak adanya tempat serapan air, ketika hujan air mengalir dari Mekar Asri kea
rah Desa Peusar yang mana di daerah tersebut juga saluran airnya kurang lancar, akibatnya
debit air yang keluar dari Mekar Asri jadi terhambat dan mengakibatkan banjir di beberapa
titik.
Secara keseluruhan masyarakat disini sudah sangat optimal dalam menangani sampah,
namun masih tetap saja ada warga yang masih membandel membuang sampah sembarangan
dan mengakibatkan sampah berserakan dimana-mana.

9

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang pengelolaan limbah padat di Perumahan Mekar Asri, Citra
Raya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengelolaan sampah di Perumahan Mekar Asri sudah dilakukan secara optimal, dengan
langkah-langkah standar pengelolaan sampah sehingga tidak banyak terjadi penumpukan
sampah di perumahan tersebut.
2. Penumpukan sampah yang terjadi di beberapa titik diatasi dengan adanya gotong royong
warga untuk kerja bakti membersihkan lingkungan minimal 1 bulan sekali.
3. Petugas pengangkutan sampah sudah bekerja dengan baik.
4. Kesadaran warga akan 3R (reduce, reuse, recycle) sudah mulai terasa. Dapat dilihat dari
sedikitnya sampah yang dihasilkan dari rumah-rumah warga setiap harinya. Sampahsampah plastik bekas belanja digunakan kembali untuk berbagai keperluan oleh warga.
Ada juga yang menjual sampah plastik bekas botol untuk di daur ulang kembali.

B. Saran
1.

Penelitian yang dilakukan walaupun sudah bisa sedikit menyimpulkan pengelolaan
sampah di Perumahan Mekar Asri, dibutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan
hasil penelitian yang lebih komprehensif dan terarah.

2.

Selain peran warga yang lebih aktif dalam membantu pengelolaan sampah dengan 3R,
pengelola sampah juga, dalam hal ini Instansi yang terkait, harus bisa mengatasi
masalah yang timbul karena tumpukan sampah yang ada di TPS dan TPA.

10

DAFTAR PUSTAKA

http://www.mpbi.org
http://eprints.undip.ac.id
http://www.bentengcity.com

11