PENDIDIKAN SEKOLAH DAN LAYANAN KESEHATAN

PENDIDIKAN SEKOLAH DAN LAYANAN
KESEHATAN
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Kesehatan
Sekolah

Disusun Oleh :
Agil Rio Handoko
Akhmad Khoerul Anwar
Gian Kusuma Amarullah
Kelas : 4B

PROGAM STUDY PENJASKESREK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karna berkat rahmat,
hidayah, dan karunianya penulis berhasil menyelesaikan tugas makalah “Pendidikan

Kesehatan Sekolah”.
Makalah ini penulis buat mengenai “Pendidikan Sekolah dan Layanan
Kesehatan”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih atas segala dukungan,
bantuan, dan bimbingan dari beberapa pihak selama proses study dan juga selama
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa
mendatang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi banyak
pihak.

Cirebon, Februari 2015

Penulis

1

DAFTAR ISI

Halaman


Kata Pengantar .........................................................................................

i

Daftar Isi ................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................
1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................
1.3 Manfaat ..................................................................................

1
2
2

BAB 2 ANALISIS/PEMBAHASAN
2.1 Pendidikan Sekolah ...............................................................
2.2 Layanan Kesehatan Sekolah ..................................................

3

6

2.2.1. Layanan Kesehatan Di Sekolah ..........................................
.......................................................................................................
2.2.2. Tujuan Dan Fungsi Layanan Kesehatan Sekolah.................
2.2.3. Jenis-jenis Layanan Kesehatan ...........................................
2.2.4. Usahan Kesehatan Sekolah .................................................

6
6
7
8

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................. 17
3.2 Saran ....................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA

2


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Kualitas sumber daya manusia (SDM) antara lain ditentukan dua faktor yang
satu sama lain saling berhubungan, berkaitan dan saling bergantung yakni pendidikan
dan kesehatan. Kesehatan merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan berhasil,
sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan
status kesehatan seseorang.
Oleh karena itu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan titik berat pada upaya
promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas,
menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggitingginya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencanangkan konsep sekolah
sehat atau Health Promoting School ( Sekolah yang mempromosikan kesehatan ).
Health Promoting School adalah sekolah yang telah melaksanakan UKS
dengan ciri-ciri melibatkan semua pihak yang berkaitandengan masalah kesehatan
sekolah, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman, memberikan
pendidikan kesehatan di sekolah, memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan, ada
kebijakan dan upaya sekolah untuk mempromosikan kesehatan dan berperan aktif
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Masalah kesehatan yang dihadapi oleh anak usia sekolah dan remaja sangat

kompleks dan bervariasi. Pada anak usia TK/RA dan SD/MI biasanya berkaitan dengan
kebersihan perorangandan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan
cuci tangan pakai sabun, serta membersihkan kuku dan rambut. Pada anak usia
SMP/MT dan SMU/MA (remaja), masalah kesehatan yang dihadapi biasanya berkaitan
dengan prilaku beresiko seperti merokok, penyalahgunaan NAPZA (Narkotika,
Psikotropoka, dan Zat Adiktif lainnya), kehamilan yang tidak diinginkan

(KTD),

abortus yang tidak aman, Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS,
kesehatan reproduksi remaja, stress dan trauma.

1

1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud penulis membuat makalah ini yaitu untuk menyelesaikan Tugas Mata
Pendidikan Kesehatan Sekolah. Adapun tujuan penulis yaitu :
1.
2.
3.

4.

Dapat mengetahui pengertian pendidikan sekolah.
Dapat mengetahui tujuan pendidikan nasional.
Bisa mengetahui layanan kesehatan sekolah
Bisa mengetahui dan menjelaskan tujuan dan fungsi layanan kesehatan sekolah.

1.4. Manfaat
1. Sebagai wacana bagi mahasiswa maupun pembaca.
2. Sebagai wacana awal bagi makalah-makalah selanjutnya.
3. Sebagai pedoman atau bahan pembelajaran bagi mahasiswa.

2

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pendidikan Sekolah
Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa
dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan,
sebab kualitas kehidupan suatu bangsa sangat erat dengan tingkat pendidikan. Peran

sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya masyarakat dan
terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak di kemudian hari. Suwarno dalam
Karsidi (2005) menyatakan fungsi sekolah sebagai berikut:
1) Pengembangan kecerdasan pikiran dan pengetahuan: sekolah adalah sebuah lembaga
yang di samping mengembangkan pribadi anak didik secara menyeluruh juga
merupakan lembaga penelitian guna pengembangan ilmu dan pengetahuan secara lebih
ilmiah. Dalam hal ini, fungsi sekolah yang lebih penting adalah menyampaikan
pengetahuan dan melaksanakan tugas mencerdaskan bangsa. Fungsi sekolah dalam
pendidikan intelektual dapat disamakan dengan fungsi keluarga dalam pendidikan
formal; 2) Spesialisasi: Di dalam fungsi ini, sekolah memberikan bekal keterampilan
dan ilmu pengetahuan secara terpola dan secara sistematis dengan mempertimbangkan
bakat dan minat dari peserta didik sehingga mereka mampu menjadi seseorang yang
memiliki keahlian khusus di bidangnya; 3) Sosialisasi: sekolah mempunyai peranan
yang penting di dalam proses sosialisasi, yaitu proses membantu perkembangan
individu menjadi makhluk sosial, makhluk yang dapat beradaptasi dengan baik di
masyarakat. Sebab bagaimanapun pada akhirnya dia berada di masyarakat; 4)
Konservasi dan transmisi kultural: sekolah memelihara warisan budaya yang hidup
dalam masyarakat dengan jalan menyampaikan warisan kebudayaan tadi (transmisi
kultural) kepada generasi muda, dalam hal ini tentunya adalah anak didik: 5) Transisi
dari rumah ke masyarakat; ketika berada di keluarga, kehidupan anak serba

menggantungkan diri kepada orang tua, maka memasuki sekolah, dia mendapatkan
kesempatan untuk melatih diri sendiri dan tanggung jawab sebagai persiapan sebelum
ke masyarakat.

3

Pendidikan merupakan jasa yang berupa proses pembudayaan, pengertian ini
berimplikasi terhadap adanya input dan output. Dalam hal ini yang menjadi input adalah
peserta didik, sarana, prasarana, dan lingkungan, sedangkan outputnya adalah jasa
pelayanan pendidikan, lulusan atau alumni dan hasil penelitian.
Minat orang tua dalam menyekolahkan anaknya didasari oleh berbagai macam
pertimbangan seperti kemapanan secara ekonomi, perkembangan anak, harga diri, dan
faktor lainnya, kebanyakan orang yang kondisi ekonominya menengah ke atas mampu
memilih sekolah dasar yang terbaik bagi mereka dan anaknya. Pemilihan sekolah yang
tepat tidak lepas dari peran dan fungsi sekolah sendiri yang semakin berkembang di era
modern ini. Minat diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang
membentuk suatu persepsi. Minat pembelian ini menciptakan suatu motivasi yang terus
terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada
akhirnya


ketika

seorang

konsumen

harus

memenuhi

kebutuhannya

akan

mengaktualisasikan apa yang ada di dalam benaknya tersebut.
Tujuan pendidikan nasional adalah mengarahkan berkembangnya potensi
siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta memiliki tanggung jawab. Sedangkan tujuan pendidikan sekolah dasar
adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. dengan
demikian siswa dapat memiliki dan menanamkan sikap budi pekerti terhadap sesama.
Dalam amandemen, dijelaskan bahwa Tujuan Pendidikan Nasional yang
meliputi tentang tujuan pendidikan di sekolah dasar, dalam Undang-undang Dasar 1945
disebutkan sebagaimana berikut.
(1). Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
undang-undang”, (2). Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”.
Pendidikan

: Pendidikan

adalah

usaha

sadar


dan terencana

untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
4

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sekolah : Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran
siswa / murid di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem
pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan melalui
serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi menurut negara,
tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah
untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.
Selain sekolah-sekolah inti, siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki
akses dan mengikuti sekolah-sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan
menengah. TK atau pra-sekolah menyediakan sekolah beberapa anak-anak yang sangat
muda (biasanya umur 3-5 tahun). Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau
seminari mungkin tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga
didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau sekolah tari.
Alternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan metode non-tradisional.
Ada juga sekolah non-pemerintah, yang disebut sekolah swasta. Sekolah
swasta mungkin untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah tidak
bisa memberi sekolah khusus bagi mereka; keagamaan, seperti sekolah Islam, sekolah
Kristen, hawzas, yeshivas dan lain-lain, atau sekolah yang memiliki standar pendidikan
yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan prestasi pribadi lainnya. Sekolah
untuk orang dewasa meliputi lembaga-lembaga pelatihan perusahaan dan pendidikan
dan pelatihan militer.

2.2. Layanan Kesehatan Sekolah
2.2.1. LAYANAN KESEHATAN DI SEKOLAH

5

Jesse Ferring William mengatakan bahwa layanan kesehatan siswa adalah
sebuah klinik yang didirikan sebagai bagian dari Universitas atau sekolah yang berdiri
sendiri yang menentukan diagnosa dan pengobatan fisik dan penyakit jiwa dan dibiayai
dari biaya khusus dari semua siswa.
Dengan demikian, menurut saya layanan kesehatan di sekolah merupakan
layanan yang diberikan oleh sekolah kepada seluruh warga sekolah terutama muridmuridnya yang berhubungan dengan kesehatan.
Pelayanan kesehatan membantu pendidikan kesehatan bagi murid-murid,
bukan saja melalui pemberian informasi kepada anak-anak mengenai kesehatannya,
tetapi juga melalui hubungan dengan petugas-petugas kesehatan. Oleh karena itu kepala
sekolah dan guru-guru harus mengetahui apakah pelayanan kesehatan itu, sehingga
dapat bekerja sama dengan petugas-petugas kesehatan dengan efektif dan membuatnya
menjadi pengalaman-pengalaman yang bersifat mendidik. Guru-guru juga perlu
mengetahui tugas dari masing petugas kesehatan bagi murid dan bagi guru-guru. Kepala
sekolah hendaknya menghubungkan pelayanan kesehatan itu dengan kebijaksanaan
pengajaran di sekolahnya.
2.2.2. TUJUAN DAN FUNGSI LAYANAN KESEHATAN SEKOLAH
Pada dasarnya tujuan layanan kesehatan sekolah adalah:
1. Mengikuti perkembangan dan pertumbuhan anak didik
2. Mengetahui gangguan kesehatan sedini mungkin
3. Pencegahan penyakit menular
4. Pengobatan secepat-cepatnya
5. Rehabilitasi
Tujuan usaha kesehatan sekolah secara umum adalah untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta
menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehinggamemungkinkan pertumbuhan dan

6

perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukkan manusia
Indonesia yang berkualitas. (Suliha, 2002).
Sedangkan secara khusus, tujuan usaha kesehatan sekolah adalah untuk
memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang
mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip
hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan. Sehat fisik,
mental, sosial maupun lingkungan, serta memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap
pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol, dan kebiasaan merokok serta hal-hal
yang berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya. (Komang, 2008).
Sedangkan fungsi layanan kesehatan sekolah adalah:
1. Menafsirkan keadaan kesehatan siswa an pegawai sekolah
2. Menasehati murid dan orang tua
3. Memberikan semangat dan menyembuhkan penyakit
4. Membantu dalam mendidik anak
5. Membantu mencegahdan mengontrol penyakit
6. Memebrikan layanan darurat untuk luka/penyakit yang datang tiba-tiba
2.2.3. JENIS-JENIS LAYANAN KESEHATAN
Shuster dan Wetzler dalam bukunya ”Leadership in Elementary School
Administration and Supervision” menyebutkan bahwa jenis-jenis layanan kesehatan
sekolah meliputi:
1. Klinik Sekolah
Dalam pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan layanan kesehatan
umum, misalnya puskesmas, rumah sakit, dll.
1. Ujian Kesehatan
2. Pemeriksaan Gigi
3. Bimbingan Kesehatan

7

4. Pertolongan pertama pada kecelakaan

2.2.4. USAHA KESEHATAN SEKOLAH
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan
mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah
yang dilakukan secara menyeluruh (comprehensive) dan terpadu (integrative).
Kebijakan UKS mengikuti kebijaksanaan umum Depkes RI. Pemerintah daerah
diberikan wewenang untuk menjalankan usaha kesehatan sekolah yang disesuaikan
dengan keadaan dan kemampuan daerah setempat, sesuai dengan usaha mewujudkan
desentralisasi dan otonomi daerah dalam usaha-usaha di bidang kesehatan (Depkes,
2001).
UKS dilakukan dengan kerjasama yang erat antara petugas kesehatan, petugas
sekolah, anak didik, pemerintah setempat, orang tua murid dan golongan-golongan lain
dalam masyarakat. Pada tanggal 23 Juli 2003, UKS telah dikukuhkan pelaksanaannya
secara terpadu lintas sector dan lintas program dalam surat keputusan bersama Menteri
Pendidikan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri dalam Negeri

RI,

nomor : 0408/U/1984, Nomor : 74/Tn/1984, Nomor : 60 tahun 1984 tanggal 3
september 1984 tentang Pokok Kebijaksanaan UKS (Wahyuni, 2008).
1. Tujuan UKS
a. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta
didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat
kesehatan peserta didik.
b. Tujuan Khusus
-

Menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, meningkatkan
pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat
sekolah yang sehat dan mandiri.
8

-

Meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan
kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat,
meningkatkan keteramplan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari
pengaruh buruk lingkungan.

2. Sasaran UKS
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai
sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan
pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder.
Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra
sekolah/TK/RA sampai SLTA/MA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan
perguruan tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya. Sasaran
lainnya adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan
kesehatan. Sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi lingkungan
sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah.
3. Tiga Program Pokok UKS atau Trias UKS
1) Pendidikan Kesehatan
2) Pelayanan Kesehatan
3) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
1. Pendidikan Kesehatan
a. Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik
fisik, mental, sosial dan lingkungan melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini
b.

maupun di masa yang akan datang (Ananto, 2006).
Tujuan Pendidikan Kesehatan ialah agar peserta didik :
1) Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup
sehat dan teratur.
2) Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
3) Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
4) Memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat
kesehatan.
5) Memiliki kemampuan untuk menularkan perilaku hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari.
9

6) Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat
badan yang seimbang.
7) Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit
dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan
sehari-hari.
8) Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
9) Memilki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang
optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap
penyakit (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).
c.

Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Pelaksanaan pendidikan kesehatan dapat diberikan melalui
kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Penjelasannya adalah
sebagai berikut :
a) Kegiatan intrakurikuler
Pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai
dengan Garis-garis besar program pengajaran mata pelajaran sains dan
ilmu pengetahuan sosial.
Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan pengetahuan,
penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan
peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan pertolongan dan perawatan kesehatan.
Cakupan kegiatan intrakurikuler meliputi kebersihan dan
kesehatan pribadi, makanan bergizi, pendidikan kesehatan reproduksi,
dan pengukuran tingkat kesegaran jasmani.
b) Kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk kegiatan pada
waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan
tujuan antara lain memperluas pengetahuan dan keterampilan siswa
serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia seutuhnya.
Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan
kesehatan antara lain : kemah, ceramah dan diskusi, apotek hidup, dan
10

lain-lain. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pelayanan
kesehatan antara lain ; dokter kecil, Palang Merah Remaja (PMR), dan
lain-lain. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat antara lain : kerja bakti
kebersihan, lomba sekolah sehat, dan lain-lain (Ananto, 2006,
Depdiknas, 2006).
d.

Metode Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
a) Penyajian/ceramah
Penyajian materi menggunakan metode ceramah, diskusi,
demontrasi, bimbingan, permainan dan penugasan oleh guru dengan
mengikutsertakan peran aktif peserta pelatihan.
b) Menanamkan Kebiasaan
Menanamkan kebiasaan dilakukan dengan penugasan untuk
melakukan cara hidup sehari-hari dan diadakan pemeriksaan serta
pengamatan yang terus menerus dan berkelanjutan oleh guru dan
kepala sekolah serta petugas kesehatan (Ananto, 2006, Depdiknas,
2006).

2. Pelayanan Kesehatan
a.

Pelayanan kesehatan di sekolah adalah upaya peningkatan (promotif),
pencegahan

(preventif),

pengobatan

(kuratif)

dan

pemulihan

(rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta
didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya. Di bawah
koordinasi guru Pembina UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan
puskesmas setempat (Ananto, 2006).
b.

Tujuan Pelayanan Kesehatan
a) Tujuan Umum : meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan
seluruh warga masyarakat sekolah secara optimal.
b) Tujuan Khusus :
1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan
hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
11

2) Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit
dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan cacat.
3) Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat
penyakit/kelainan,

pengembaliannfungsi

dan

peningkatan

kemampuan peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi
optimal.
4) Meningkatkan pembinaan kesehatan, baik fisik, mental sosial
maupun lingkungan (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).
c.

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Kegiatannya dapat mencakup kegiatan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
1) Kegiatan Peningkatan (promotif)
Kegiatan peningkatan mencakup dokter kecil, Palang Merah
Remaja (PMR), pembinaan warung sekolah sehat dan
pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).
2) Kegiatan Pencegahan (preventif)
Mencakup pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum
maupun yang khusus untuk penyakit-penyakit tertentu,
memonitor pertumbuhan peserta didik, imunisasi, usaha
pencegahan penularan penyakit, dan lain-lain.
3) Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan
rehabilitatif)
Mencakup diagnosa dini, pengobatan ringan, pertolongan
pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada
penyakit

dan

rujukan

medik

(Ananto,

2006,

Depdiknas,2006).
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Pembinaannya mencakup lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat
sekitar.
a. Program Pembinaan Lingkungan Sekolah
12

1) Lingkungan fisik sekolah
Meliputi penyediaan air bersih, pemeliharaan tempat penampungan
air bersih, pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah,
pengadaan dan pemeliharaan air limbah, pemeliharaan WC, pemeliharaan
kamar mandi, ruang kelas, laboratorium, kantin , kebun sekolah dan lainlain.
2) Lingkungan mental dan sosial
Meliputi konseling kesehatan, bakti sosial, darmawisata, karnaval,
dan lain-lain.
b. Pembinaan lingkungan keluarga
Meliputi kunjungan rumah oleh pelaksana UKS dan ceramah kesehatan.
c. Pembinaan Masyarakat Sekitar
Meliputi pembinaan dengan cara pendekatan kemasyarakatan oleh
kepala sekolah, guru atau pembina UKS dengan cara membina hubungan
baik atau kerjasama dengan masyarakat atau lembaga masyarakat dan
penyuluhan massa baik secara tatap muka maupun melalui media cetak
dan audio visual (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).
4. Strata Pelaksanaan UKS
Strata pelaksanaan UKS adalah jenjang atau tingkatan dari suatu kondisi
sekolah dan atau madrasah yang telah melaksanakan UKS, khususnya dalam
mengembangkan tiga program pokok UKS, yaitu pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Strata
pelaksanaan UKS dibagi ke dalam 4 tingkatan yaitu strata minimal, strata
standar, strata optimal, dan strata paripurna. Setiap strata terdiri dari tiga variabel
utama yaitu tiga program pokok UKS yang terdiri dari Pendidikan Kesehatan,
Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat. setiap variabel
diterapkan sejumlah indikator (Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).
1) Pendidikan Kesehatan
Jenjangnya meliputi strata minimal, standar, optimal dan paripurna. Adapun
pengkategoriannya adalah sebagai berikut :

13

a) Strata Minimal meliputi pendidikan jasmani dilaksanakan secara kurikuler,
pendidikan kesehatan dilakukan secara kurikuler, guru membuat rencana
pembelajaran pendidikan kesehatan dan adanya buku pegangan guru dan
bacaan tentang pendidikan kesehatan.
b) Strata Standar ,meliputi dipenuhinya strata minimal dan memiliki guru
mata pelajaran jasmani
c) Strata Optimal meliputi dipenuhinya strata standar, pendidikan kesehatan
terintegrasi pada mata pelajaran lain, pendidikan kesehatan dilaksanakan
secara ekstrakurikuler , memiliki alat peraga pendidikan kesehatan,
memiliki media pendidikan kesehatan (poster dan lain-lain).
d) Strata Paripurna meliputi dilaksanakannnya strata optimal, memiliki guru
Pembina UKS, adanya program kemitraan pendidikan kesehatan dengan
instansi terkait seperti Puskesmas, Kepolisian, Palang Merah Indonesia
(PMI), Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian, dan lain-lain
(Ananto, 2006, Depdiknas 2006).
2) Pelayanan Kesehatan
Jenjangnya meliputi strata minimal, standar, optimal dan paripurna. Adapun
pengkategoriannya adalah sebagai berikut :
a)

Strata Minimal meliputi dilaksanakannya penyuluhan kesehatan,
dilaksanakannya imunisasi, penyuluhan kesehatan gigi dan sikat gigi
masal minimal kelas 1, 2, 3 SD.

b) Strata standar meliputi dilaksanakannya strata minimal, ada penjaringan
kesehatan, pemeriksaan kesehatan berkala tiap 6 bulan, termasuk
pengukuran tinggi dan berat badan, pencatatan hasil pemeriksaan
kesehatan siswa pada buku Kartu Menuju Sehat (KMS), ada rujukan bila
diperlukan, ada dokter kecil, melaksanakan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K), dan pengawasan warung/kantin sekolah
c)

Strata Optimal meliputi memenuhi strata standar, dana sehat/dana UKS,
dan pelayanan medik gigi dasar atas permintaan siswa

d) Strata Paripurna meliputi memenuhi strata optimal, konseling Kesehatan
Remaja bagi siswa, pengukuran tingkat kesegaran jasmani (Ananto,
2006, Depdiknas, 2006).
14

3) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Jenjangnya meliputi strata minimal, standar, optimal dan paripurna. Adapun
pengkategoriannya adalah sebagai berikut :
a) Strata Minimal meliputi ada air bersih, ada tempat cuci tangan , ada
WC/jamban yang berfungsi, ada tempat sampah, ada saluran pembuangan
air kotor yang berfungsi, ada halaman/pekarangan/lapangan, memiliki
pojok UKS, melakukan kegiatan mengubur, menguras dan membakar
(3M) plus sekali seminggu.
b) Strata Standar meliputi memenuhi strata minimal, ada kantin/warung
sekolah, memiliki pagar, ada penghijauan/perindangan, ada air bersih di
sekolah dengan jumlah yang cukup, memiliki ruang UKS tersendiri,
dengan peralatan sederhana, memiliki tempat ibadah, lingkungan sekolah
bebas jentik, jarak papan tulis dengan bangku terdepan 2,5 m, dan
melaksanakan pembinaan sekolah kawasan tanpa rokok, bebas narkoba
dan miras
c) Strata Optimal meliputi memenuhi strata standar, ada tempat cuci tangan di
beberapa tempat dengan air mengalir/kran, ada tempat cuci peralatan
masal/makan di kantin/warung sekolah, ada petugas kantin yang bersih
dan sehat, ada tempat sampah di tiap kelas dan tempat penampungan
sampah akhir di sekolah, ada jamban/WC siswa dan guru yang memenuhi
syarat kesehatan dan kebersihan, ada halaman yang cukup luas untuk
upacara dan berolahraga, ada pagar yang aman , memilki ruang UKS
tersendiri dengan peralatan yang lengkap, dan terciptanya sekolah kawasan
tanpa rokok, bebas narkoba dan miras.
d) Strata Paripurna meliputi memenuhi strata optimal, ada tempat cuci tangan
di setiap kelas dengan air mengalir/kran dan dilengkapi sabun, ada kantin
dengan menu gizi seimbang dengan petugas kantin yang terlatih , ada air
bersih yang memenuhi syarat kesehatan, sampah langsung diangkut dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah di luar sekolah/umum, ratio WC :
siswa 1 : 20, saluran pembuangan air tertutup ada pagar yang aman dan
indah, ada taman/kebun sekolah yang dimanfaatkan dan diberi label (untuk
sarana belajar) dan pengolahan hasil kebun sekolah, ruang kelas memenuhi
15

syarat kesehatan (ventilasi dan pencahayaan cukup), ratio kepadatan siswa
1 : 1,5-1,75 m2, dan memiliki ruang dan peralatan UKS yang ideal
(Ananto, 2006, Depdiknas, 2006).
5. Sarana dan Prasarana Usaha Kesehatan Sekolah
Mengenai sarana dan prasarana usaha kesehatan sekolah dijelaskan oleh
Djonet Soetatmo (1982, 122-123) meliputi :
1)
2)
3)
4)

Ruang UKS atau klinik sekolah
Alat-alat pemeriksaan yang diperlukan
Alat-alat PPPK
Obat-obatan sehari-hari yang diperlukan

16

BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari penulisan hasil observasi di atas, maka penulis dapat menyimpulkan :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa /
murid di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan
formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan melalui serangkaian
sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi menurut negara (dibahas
pada bagian Daerah di bawah), tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anakanak muda dan sekolah menengah untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan
dasar.
Pelaksanaan program kesehatan sekolah agar dapat berjalan dengan tujuan
yang hendak dicapai, maka diperluakan adanya kerja sama antar pelaksana yang ada di
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan yang ada di Departemen Kesehatan.
Kerja sama tersebut dapat berjalan dengan lancar, apabila masing-masing pelaksana
memahami sejauh mana peranan yang harus dilakukan.
Sedangkan secara khusus, tujuan usaha kesehatan sekolah adalah untuk
memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang
mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip
hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan.
Pelayanan kesehatan membantu pendidikan kesehatan bagi murid-murid,
bukan saja melalui pemberian informasi kepada anak-anak mengenai kesehatannya,
tetapi juga melalui hubungan dengan petugas-petugas kesehatan.

17

3.2. Saran
Untuk mencapai tujuan-tujuan program kesehatan sekolah, sekolah juga harus
bisa memberikan layanan kesehatan di sekolah sesuai dengan standar yang harus
diberikan oleh warga sekolah terutama para muridnya. Karena layanan kesehatan atau
UKS merupakan layanan atau tempat yang sangat dibutuhkan saat berada di sekolah
ketika warga sekolah atau murid-muridnya mengalami sakit, dari sakit yang tidak terlalu
parah sampai penyakit yang parah. Apalagi banyak siswa-siswanya yang pasti
mengalami sakit secara mendadak, maka UKS merupakan tempat yang tepat untuk
menangani pasien sebagai langkah awal atau tindakan pertama bagi pasien, sehingga
penyakit tersebut tidak menjadi lebih parah.

18

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan. 2008. Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan di Sekolah.
Jakarta: Departemen Kesehatan.
http://sarah14api.blogspot.com/2012/10/makalah-usaha-kesehatan-sekolah.html
https://alvionitalinda.wordpress.com/2013/06/02/pengelolaan-layanan-kesehatan-disekolah/
Kusmintardjo. 1991. Pengelolaan Layanan Khusus Di Sekolah. Jilid I. Malang: UPT
Perpustakaan Umum.
Sumantri, M. 2007. Pendidikan Wanita. Dalam Ali, M., Ibrahim, R., Sukmadinata, N.S.,
dan Rasjidin, W. (Penyunting). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan: Handbook..
Bandung: Pedagogiana Press (Halaman 1175 – 1186).
Tohar, Billy Anthony. ________. Evaluasi Program UKS. Tersedia online dalam :
http://www.scribd.com/doc/24368822/UKS-Billy
Februari 2011.

diakses pada tanggal 29