LAPORAN EKSPLORASI DI PULAU TIDUNG

1

LAPORAN EKSPLORASI DI PULAU TIDUNG

Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh nilai dari Mata Kuliah Eksplorasi lapangan IV

Oleh
Afendi Fina

NIM 1241006

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA
BANDUNG
2014

2

DAFTAR ISI
DAFTAR

ISI…………………………………………………………………………………………
…………………………….i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 3
1.1

Latar Belakang............................................................................... 3

BAB II PENANAMAN MANGROVE DI PULAU TIDUNG KECIL DAN OBSERVASI
DI PENANGKARAN IKAN KRAPU................................................................6
2.1

Klasifikasi Mangrove........................................................................6

2.1.1 Manfaat Bakau............................................................................... 8
2.2

Penangkaran Ikan Krapu....................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 10


i

3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Kepulauan Seribu terletak di laut Jawa dan teluk Jakarta merupakan suatu

wilayah dengan karakteristik serta mempunyai potensi alam yang berbeda-beda
dengan wilayah DKI Jakarta lainnya. Sebab wilayah ini pada dasarnya merupakan
gugusan Pulau-Pulau terumbu karang yang di bentuk oleh biota koral dan biota
alam laut lainnya. Sesuai dengan karakteristik tersebut ke bijaksanaan
pembangunan di arahkan lebih pada pengembangan wilayah Kepulauan Seribu.
Terutama untuk meningkatkan kegiatan pariwisata sampai dengan kualitas
kehidupan masyarakat nelayan disana melalui peningkatan budidaya lautnya.
Untuk peningkatan Desa pariwisatanya sendiri pemerintah setempat lebih
mengarah ke pada pulau yang berpenduduk. Seperti kita lihat dan masih berjalan

hingga kini yaitu Pulau Untung Jawa Atau lebih akrab dengan sebutan Kawasan
Wisata Andalan. Salah satu contoh tempat yang maju serta mampu bersaing
dengan wisata – wisata lain di Ke pulauan Seribu. Sehingga pada tahun 2006
Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mencoba untuk kedua
kalinya Membentuk serta menjadikan pulau berpenduduk sebagi tempat berlibur.
Pulau mempunyai ke indahan alam maupun nilai sejaranya tentunya. Tak salah
pada akhirnya Pulau Tidung Besar yang terpilih.
Tempat bagus dan menjanjikan serta mudah di jangkau adalah alasan turis
lokal maupun turis mancangara mau mengunjungi. Pulau yang mempunyai luas

3

4

109 Ha ini menawarkan keterasingan belantara alam. Belum lagi nuansa pantai
yang bersih serta rindangnya pepohonan termasuk daya tarik yang coba di
tawarkan di Pulau Tidung. Menghabiskan waktu berlibur di pantai sungguh
memberikan kesan yang exsotik bersama keluarga atau pasangan anda. Pulau
yang salah satu dari gugusan Pulau-Pulau yang ada di kawasan Kepulauan Seribu
Selatan. Tempat yang sangat indah untuk di kunjungi.

Berbagai fasilitas penunjang tersedia disana seperti tempat tinggal
(cottege) dan resto yang juga ada. Pantai yang sangat bagus dengan pasir putih
deburan ombak di bibir pantai menambah kehangatan tersendiri saat anda berlibur
di Pulau tesebut. Serta Jembatan Apung (Jembatan penghubung) antara Pulau
Tidung besar dengan Pulau Tidung Kecil yang di sekelilingnya terhias oleh
Keramba Ikan Karapu di konsep sedemikian rupa untuk menamba ke indahan
berlibur. “Laksana berjalan di jembatan Istana Presiden RI Kota Bogor”.
Nikmanya Ikan Bakar Kerapu hal yang tak boleh terlewatkan. Sedang kan untuk
mencapai Pulau tersebut hanya menghabiskan waktu 2-3 jam. Dengan
mengunakan jalur keberangkatan Muara Angke. Terjadwal setiap hari pada Pukul
7.30 Pagi. Tarifnya Rp. 35. 000 per-orang. Konon Pulau Tidung ini pernah di
jadikan tempat pelarian oleh salah satu Prajurit Kerajaan Demak ”membawa lari
putri raja” pada abad Ke 50. Dan menjadi persinggahan Sunan Ampel saat
mensyiarkan agama Islam.( Sumber: Nenek Ucu 85 Thn warga Pulau Tidung).
Bila ingin sedikit menantang, para pengunjung dapat mencoba aktivitas
lautnya dengan mengunakan beberapa fasilitas seperti Perahu Modern atau kano.
Saat sore tiba para pengunjung bisa menunggu detik – detik tenggelamnya

5


matahari dari ufuk barat (Sunset). Bersama Keluarga atau Pasangan sambil
menikmati segarnya air kelapa hijau (Kelapa Muda). Suasana sore hari yang
sangat Romantis bisa berbagi kasih. Saat malam tiba dengan temaram langit
bertabur bintang – gemintang serta sinar bulan yang senantiasa bersinar menyinari
dan menemani menjadi saksi bisu pada malam itu bersama keluarga atau
pasangan. Terpaan gelombang laut yang sesekali memecah kesunyian malam di
Pulau Tidung.

6

BAB II
PENANAMAN MANGROVE DI PULAU TIDUNG KECIL DAN
OBSERVASI DI PENANGKARAN IKAN KRAPU

2.1

Klasifikasi Mangrove
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Rhizophoraceae
Genus: Rhizophora
Spesies: Rhizophora mangle L.

6

7

Bakau adalah nama sekelompok tumbuhan dari marga Rhizophora, suku
Rhizophoraceae. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri yang menyolok berupa akar
tunjang yang besar dan berkayu, pucuk yang tertutup daun penumpu yang
meruncing, serta buah yang berkecambah serta berakar ketika masih di pohon
(vivipar). Pohon bakau juga memiliki banyak nama lain seperti tancang, tanjang
(Jw.); tinjang (Md.); bangko (Bugis); kawoka (Timor), wako, jangkar dan lainlain.
Pohon besar, dengan akar tunjang yang menyolok dan bercabang-cabang.
Tinggi total 4-30 m, dengan tinggi akar mencapai 0.5-2 m atau lebih di atas

lumpur, dan diameter batang mencapai 50 cm. Bakau merupakan salah satu jenis
pohon penyusun utama ekosistem hutan bakau.
Daun tunggal, terletak berhadapan, terkumpul di ujung ranting, dengan
kuncup tertutup daun penumpu yang menggulung runcing. Helai daun eliptis,
tebal licin serupa kulit, hijau atau hijau muda kekuningan, berujung runcing,
bertangkai, 3,5-13 × 7-23 cm. Daun penumpu cepat rontok, meninggalkan bekas
serupa cincin pada buku-buku yang menggembung.
Bunga berkelompok dalam payung tambahan yang bertangkai dan
menggarpu di ketiak, 2-4-8-16 kuntum, berbilangan 4. Tabung kelopak bertaju
sekitar 1,5 cm, kuning kecoklatan atau kehijauan, melengkung. Daun mahkota
putih berambut atau gundul agak kekuningan, bergantung jenisnya. Perbungaan
terjadi sepanjang tahun.

8

2.1.1

Manfaat Bakau

1. Menumbuhkan pulau dan menstabilkan pantai

2. Menjernihkan air
3. Mengawali rantai makanan
4. Melindungi dan memberi nutrisi
5. Tempat Menambat Kapal

9

6. Bahan Pembuat Obat-obatan.

10

2.2

Penangkaran Ikan Krapu

Beberapa jenis ikan laut yang bernilai ekonomis telah banyak
dibudidayakan dalamkurungan apung. Salah satu jenis ikan yang dibudidayakan
adalah ikan kerapu (Epinephelus sp). Ikan Kerapu umumnya dikenal dengan
istilah "groupers" dan merupakan salah satukomoditas perikanan yang
mempunyai peluang baik dipasarkan domestik maupun pasarinternasional dan

selain itu nilai jualnya cukup tinggi.Ikan kerapu merupakan ikan ekonomis
penting yang berpeluang baik dan populer dipasarkandomestik dan luar negeri.
Jenis-jenis ikan kerapu tersebut diantaranya adalah kerapulumpur, kerapu macan,
kerapu malabar, kerapu sunu, kerapu totol.. Habitat kerapu adalahperairan yang
memiliki terumbu karang yang masih hidup. Kedalaman perairan yang
disukaikerapu biasanya berkisar antara 3 - 30 m.
Dengan semakin banyaknya permintaan ikan kerapu untuk pasaran
domestik daninternasional, maka benih yang selama ini berasal dari alam akan
sulit dipenuhi sehinggaperlu mulai dialihkan ke usaha budidaya.Ikan Kerapu

11

mempunyai

sifat-sifat

yang

menguntungkan


untuk

dibudidayakan

karenapertumbuhannya cepat dan dapat diproduksi massal untuk melayani
permintaan pasarikan kerapu dalam keadaan hidup. Diantara jenis-jenis kerapu
tersebut diatas, yang sudahumum dan banyak dibudidayakan antara lain kerapu
macan (Epinephelus fuscoguftus).
Berkembangnya pasaran ikan kerapu hidup karena adanya perubahan
selera konsumendari ikan mati atau beku kepada ikan dalam keadaan hidup, telah
mendorong masyarakatuntuk memenuhi permintaan pasar ikan kerapu melalui
usaha budidaya.Budidaya ikan kerapu telah dilakukan dibeberapa tempat di
Indonesia, namun dalam prosespengembangannya masih menemui kendala,
karena keterbatasan benih. Selama ini parapetani nelayan masih mengandalkan
benih alam yang sifatnya musiman. Namun sejakpertengahan tahun 1990-an ikan
kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) sudah dapat dibenihkan oleh beberapa
Balai Budidaya Laut sebagai unit Pelaksana Teknis DirektoratJenderal Perikanan,
Departemen Kelautan dan Perikanan, melalui pembenihan buatan,manipulasi
lingkungan dan penggunaan hormon.Usaha budidaya kerapu pada dasarnya dapat
dibagi menjadi dua kelompok yaitu pembenihandan pembesaran. Kegiatan

pembenihan adalah biasanya merupakan kegiatan produksiyang menghasilkan
benih ikan sampai dengan ukuran 5 - 7 cm yang biasa disebut denganfinger-ling.
Kegiatan

pembesaran

adalah

kegiatan

pemeliharaan

dengankerapu tersebut berukuran ikan konsumsi.

fingerling

sampai

12

13

DAFTAR PUSTAKA
Sumber: http://www.plantamor.com/index.php?plant=1080
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Bakau
Sumber:http://manfaattumbuhanbuah.blogspot.com/2013/10/manfaaat-tumbuhanbakau-atau-hutan.html
Sumber: http://www.scribd.com/doc/40861980/Budidaya-Kerapu
Sumber:http://coastal-alternativeincome.blogspot.com/2008/03/budidaya-ikandan-rumput-laut-di.html
Sumber : http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/usaha/2004/0703/ukm4.html

12