BAB IV

(1)

BAB IV

KUALITAS PENDUDUK

Kualitas penduduk biasanya diukur dari tingkat kesehatan, pendidikan, masalah sosial dan lain sebagainya. Secara internasional kualitas pembangunan manusia diukur dengan indicator pembangunan manusia yang terdiri dari tingkat pendidikan melek huruf dan rata-rata lama sekolah, kesehatan (angka kematian bayi dan angka harapan hidup waktu lahir) serta kesejahteraan yang diukur dengan penghasilan perkapita.

A .

KELAHIRAN

1.Angka Kelahiran Kasar (Crade Fertility Rate) Angka kelahiran kasar merupakan banykanya kelahiran disuatu daerah pada tahun tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama. Angka kelahiran kasar ini berguna untuk mengetahui tingkat kelahiran yang terjadi disuatu daerah baik ditingkat kecamatan maupun Kabupaten/Kota. Angka Kelahiran Kasar di Kabupaten Lombok Barat tertera pada tabel berikut :


(2)

di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014

N

o Kecamatan Jumlah

Jumlah Penduduk

Angka Kelahiran Kelahiran PertengahanTahun 2014 Kasar

1 2 3 4 5

1 SEKOTONG 1.455 51.710 28,1

2 LEMBAR 1.031 59.541 17,3

3 GERUNG 1.668 95.491 17,5

4 LABUAPI 1.406 77.278 18,2

5 KEDIRI 1.307 70.249 18,6

6 KURIPAN 821 41.122 20,0

7 NARMADA 2.067 97.396 21,2

8 LINGSAR 1.452 78.503 18,5

9 GUNUNGSARI 1.910 83.398 22,9

10 BATU LAYAR 1.131 53.548 21,1

Jumlah 14.248 708.236 20,1

Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Lombok Barat tahun 2014


(3)

yang berarti dalam 1000 penduduk di Kabupaten Lombok Barat selama tahun 2014 terjadi kelahiran 20 orang. Dari tabel yang sama juga terlihat angka kelahiran kasar tertinggi berada di Kecamatan Sekotong sebanyak 28,1 dan angka kelahiran terkecil berada di Kecamatan Lembar sebanyak 17,3.

2. Rasio Anak dan Perempuan (Child Women Ratiol CWR)

Rasio perempuan adalah perbandingan antara anak dibawah usia lima tahun dengan jumlah penduduk perempuan usia produktif (15-49 tahun) disuatu wilayah dan waktu tertentu. Rasio anak dan perempuan bisa digunakan untuk melihat jumlah kelahiran yang terjadi selama 5 tahun yang lalu.


(4)

Tabel

Angka Kelahiran Umum menurut Kecamatan Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 No Kecamatan

Jumlah

Perempuan PendudukJumlah CWR 15-49 Tahun 0 - 14 Tahun

1 2 3 4 5

1 Sekotong 15.480 9.235 60

2 Lembar 14.393 11.681 81

3 Gerung 30.010 15.156 51

4 Labuapi 23.239 12.152 52

5 Kediri 13.592 13.368 98

6 Kuripan 11.149 8.465 76

7 Narmada 21.717 11.469 53

8 Lingsar 24.326 15.741 65

9 Gunung Sari 18.237 17.993 99

10 Batu Layar 17.137 10.795 63

JUMLAH 189.280 126.055 67

Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Lombok Barat Tahun 2014


(5)

Pada tahun 2014, besarnya rasio anak dan perempuan (Child Women Ratio-CWR) di Kabupaten Lombok Barat sebesar 67. Hal ini berarti diantara 100 perempuan usia subur terdapat 67 balita. Angka ini mengidentifikasikan tingkat fertilitas yang masih cukup tinggi karena masih besarnya jumlah anak balita. Child Women Ratio (CWR) tertinggi diwilayah Kecamatan Kediri sebanyak 98, sedangkan CWR terendah di Wilayah Kecamatan Gerung yaitu sebesar 51.

B. Pendidikan

Indikator untuk mengukur kualitas penduduk di bidang pendidikan di suatu wilayah antara lain dapat dilihat dari Angka Partisipasi Kasar, Angka Partisipasi Murni, Angka Putus Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah.

1. Angka Partisipasi Kasar (APK)

Angka partisipasi kasar mengukur daya serap sektor pendidikan terhadap penduduk usia sekolah tanpa melihat umur siswa pada masing-masing jenjang pendidikan.


(6)

Tabel

Angka Partisipasi Kasar SD di Kabupaten Lombok Barat

Tahun 2014

No Kecamatan

Jumlah Penduduk

Jumlah Siswa

APK Usia

Sekolah

SD SD

1 2 3 4 5

1 SEKOTONG 7.534 7.561 100

2 LEMBAR 8.856 4.820 54

3 GERUNG 10.449 7.887 75

4 LABUAPI 11.408 5.187 45

5 KEDIRI 8.898 3.798 43

6 KURIPAN 6.463 5.510 85

7 NARMADA 6.761 9.718 144

8 LINGSAR 11.53 6.174 54

9 GUNUNGSARI 13.127 7.645 58

10 BATU LAYAR 7.909 4.435 56

Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Lombok Barat Tahun 2014


(7)

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD di Kabupaten Lombok Barat berada di bawah 100, artinya masih terdapat penduduk usia sekolah yang tidak melaksanakan pendidikan pada jenjang pendidikan SD. Angka Pendidikan Kasar (APK) tertinggi di Kabupaten Lombok Barat berada di Kecamatan Narmada yaitu sebesar 144 sedangkan Angka Pendidikan Kasar (APK) terkecil berada di Kecamatan Kediri sebesar 43. Kondisi ini menunjukkan wajib belajar 6 tahun masih belum tercapai sesuai harapan. Untuk itu pemerintah perlu menciptakan terobosan-terobosan dalam rangka meningkatkan wajib belajar.

2. Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka Partisipasi Murni (APM) menunjukkan partisipasi sekolah penduduk sesuai dengan sekolahnya pada tingkat pendidikan tertentu., sehingga APM merupakan indikator yang lebih baik dibandingkan dengan APK.


(8)

Tabel 4.5

Angka Partisipasi Murni SD di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 No Kecamatan

Jumlah

Penduduk Jumlah Siswa APM Usia Sekolah

SD SD

1 2 3 4 5

1 Sekotong 7.534 8.605 114

2 Lembar 8.856 5.664 64

3 Gerung 10.449 8.85 85

4 Labuapi 11.408 6.077 53

5 Kediri 8.898 4.058 46

6 Kuripan 6.463 6.724 104

7 Narmada 6.761 11.112 164

8 Lingsar 11.530 7.215 63

9 Gunung Sari 13.127 9.054 69

10 Batu Layar 7.909 4.987 63

JUMLAH 92.935 72.346 78

Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Lombok Barat Tahun 2014


(9)

Dari table 4.5 terlihat Angka Pendidikan Murni (APM) SD di Kabupaten Lombok Barat sebesar 78, artinya dari 100 penduduk usia 7 – 12 tahun baru 78 orang yang bersekolah ditingkat SD/Sederajat dan sisanya merupakan proporsi siswa yang tinggal kelas atau siswa yang terlalu cepat sekolah ataupun putus sekolah.

3. Angka Putus Sekolah

Angka Putus Sekolah menunjukkan persentase murid yang putus sekolah menurut jenjang pendidikan tertentu.


(10)

Tabel 4.5

Angka Putus Sekolah SD di Kabupaten Lombom Barat

Tahun 2014

No Kecamatan

Jumlah

Penduduk JumlahSiswa APM

Usia Sekolah

SD SekolahPutus

1 2 3 4 5

1 SEKOTONG 7,534 17 0.226

2 LEMBAR 8,856 8 0.090

3 GERUNG 10,449 3 0.029

4 LABUAPI 11,408 14 0.123

5 KEDIRI 8,898 0

-6 KURIPAN 6,463 2 0.031

7 NARMADA 6,761 27 0.399

8 LINGSAR 11,530 35 0.304

9 GUNUNGSARI 13,127 23 0.175 10 BATU LAYAR 7,909 2 0.025


(11)

Angka Putus Sekolah SD tertinggi di Kabupaten Lombok Barat terjadi di Kecamatan Lingsar sebanyak 35 orang atau 0,304% sedangkan pada Kecamatan Kediri tidak terdapat Angka Putus Sekolah (APS).

C

. Ekonomi

Dari sisi ekonomi, ketenagakerjaan merupakan salah satu hal penting disamping keadaan angkatan kerja (economically active population) dan struktur ketenagakerjaan yakni isu pengangguran. Karena permasalahan pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi seiring dengan penyerapan tenaga kerja atau dengan kata lain, jika ada pertumbuhan ekonomi otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada.

Tingginya angka pengangguran tidak hanya menimbulkan masalah-masalah dibidang ekonomi, melainkan diberbagai bidang sosial, seperti kemiskinan dan


(12)

penduduk disuatu wilayah dan dalam suatu/kurun waktu tertentu.

1. Jumlah dan Proporsi Tenaga Kerja

Tenaga kerja (Manpower) dapat dipilih menjadi dua kelompok yaitu angkatan kerja (labor force) dan bukan angkatan kerja. Yang temasuk angkatan kerja ialah penduduk usia kerja ( 15 – 64 tahun ) yang bekerjadan yang tidak bekerja. Sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja ialah penduduk usia kerja yang pekerjaannya adalah mengurus rumah tangga, pelajar/mahasiswa dan pensiuanan.

Tabel 4.8

Persentase Tenaga Kerja menurut Kecamatan Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014

No Kecamatan Jumlah Jumlah TenagaKerja

% Tenag

a Penduduk (Penduduk UsiaKerja) Kerja

1 2 3 4 5

1 SEKOTONG

54,843 37,736 68.8

2 LEMBAR

60,303 41,020 68.0

3 GERUNG 94,318 71,353 75.7


(13)

6 KURIPAN

42,477 24,325 57.3

7 NARMADA 97,425 64,193 65.9

8 LINGSAR

77,827 56,264 72.3

1 2 3 4 5

9 GUNUNGSARI 84,502 50,710 60.0

10 BATU LAYAR

53,317 32,732 61.4 JUMLAH 708,527 471,716 66.6

Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Lombok Barat Tahun

2014

Dari table 4.8 terlihat kecamatan yang mempunyai jumlah tenaga kerja terbanyak terdapat di Kecamatan Gerung sebesar 75,7 persen sedangkan Kecamatan yang paling rendah jumlah tenaga kerjanya terdapat pada Kecamatan Gunung Sari sebesar 60 persen.

Tabel 4.9

Jumlah Tenaga Kerja (Penduduk Usia Kerja) Menurut Umur dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014


(14)

16-20 Thn

31,892 12.93 30,848 12.26 62,740 12.59 21-25

Thn 36,225 14.69 35,343 14.04 71,568 14.36

26-30 Thn

35,044 14.21 30,560 12.14 65,604 13.17 31-35 Thn

31,703 12.86 26,964 10.71 58,667 11.77 36-40

Thn 28,539 11.57 26,603 10.57 55,142 11.07

1 2 3 4 5 6 7

41-45

Thn 26,567 10.77 28,575 11.35 55,142 11.07

46-50 Thn

18,310 7.42 27,624 10.98 45,934 9.22 51-55 Thn

17,401 7.06 23,544 9.36 40,945 8.22 56-60 Thn

10,762 4.36 12,885 5.12 23,647 4.75 61-65 Thn

10,165 4.12 8,708 3.46 18,873 3.79 Jumlah 246,60

8 100.00 251,65

4 100.00 498,26 2 100.0 0

Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Lombok Barat Tahun 2014

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa persentase tenaga kerja laki-laki lebih rendah yakni sebesar 246.608 dibandingkan dengan tenaga kerja perempuan. Jumlah tenaga kerja tertinggi berada pada kelompok umur 21-25 tahun.


(15)

Tabel 4. 10

Jumlah Tenaga Kerja (Penduduk Usia Kerja) Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin

Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014

NO KECAMATAN Laki-Laki Perempuan Jumlah

N % n % n %

1 SEKOTONG 19,664 8.05 18,072 7.96 37,736 8.01

2 LEMBAR 23,632 9.68 17,388 7.66 41,020 8.71

3 GERUNG 35,868 14.69 35,485 15.63 71,353 15.14 4 LABUAPI 23,661 9.69 27,049 11.92 50,710 10.76

5 KEDIRI 25,302 10.36 17,371 7.65 42,673 9.06

6 KURIPAN 10,979 4.50 13,346 5.88 24,325 5.16

7 NARMADA 36,802 15.07 27,391 12.07 64,193 13.62 8 LINGSAR 27,687 11.34 28,577 12.59 56,264 11.94 9 GUNUNG SARI 27,582 11.30 22,588 9.95 50,170 10.65 10 BATU LAYAR 13,010 5.33 19,722 8.69 32,732 6.95


(16)

Dari table 4.10 terlihat bahwa kecamatan dengan jumlah tenaga kerja terbesar adalah Kecamatan Gerung yakni sebesar 71.353 orang atau 10,76 persen dan kecamatan yang terkecil jumlah tenaga kerja terkecil terdapat pada Kecamatan Kuripan yaitu sebesar 24.325 orang atau 9,06 persen.


(1)

Angka Putus Sekolah SD tertinggi di Kabupaten Lombok Barat terjadi di Kecamatan Lingsar sebanyak 35 orang atau 0,304% sedangkan pada Kecamatan Kediri tidak terdapat Angka Putus Sekolah (APS).

C

. Ekonomi

Dari sisi ekonomi, ketenagakerjaan merupakan salah satu hal penting disamping keadaan angkatan kerja (economically active population) dan struktur ketenagakerjaan yakni isu pengangguran. Karena permasalahan pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi seiring dengan penyerapan tenaga kerja atau dengan kata lain, jika ada pertumbuhan ekonomi otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada.

Tingginya angka pengangguran tidak hanya menimbulkan masalah-masalah dibidang ekonomi, melainkan diberbagai bidang sosial, seperti kemiskinan dan kerawanan sosial. Data ketenagakerjaan merupakan salah satu data pokok yang dapat menggambarkan kondisi perekonomian, sosial bahkan tingkat kesejahteraan


(2)

penduduk disuatu wilayah dan dalam suatu/kurun waktu tertentu.

1. Jumlah dan Proporsi Tenaga Kerja

Tenaga kerja (Manpower) dapat dipilih menjadi dua kelompok yaitu angkatan kerja (labor force) dan bukan angkatan kerja. Yang temasuk angkatan kerja ialah penduduk usia kerja ( 15 – 64 tahun ) yang bekerjadan yang tidak bekerja. Sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja ialah penduduk usia kerja yang pekerjaannya adalah mengurus rumah tangga, pelajar/mahasiswa dan pensiuanan.

Tabel 4.8

Persentase Tenaga Kerja menurut Kecamatan Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014

No Kecamatan Jumlah Jumlah TenagaKerja

% Tenag

a Penduduk (Penduduk UsiaKerja) Kerja

1 2 3 4 5

1 SEKOTONG

54,843 37,736 68.8 2 LEMBAR

60,303 41,020 68.0 3 GERUNG 94,318 71,353 75.7 4 LABUAPI

74,340 50,710 68.2 5 KEDIRI 69,175 42,673 61.7


(3)

6 KURIPAN

42,477 24,325 57.3 7 NARMADA 97,425 64,193 65.9 8 LINGSAR

77,827 56,264 72.3

1 2 3 4 5

9 GUNUNGSARI 84,502 50,710 60.0 10 BATU LAYAR

53,317 32,732 61.4

JUMLAH 708,527 471,716 66.6 Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Lombok Barat Tahun 2014

Dari table 4.8 terlihat kecamatan yang mempunyai jumlah tenaga kerja terbanyak terdapat di Kecamatan Gerung sebesar 75,7 persen sedangkan Kecamatan yang paling rendah jumlah tenaga kerjanya terdapat pada Kecamatan Gunung Sari sebesar 60 persen.

Tabel 4.9

Jumlah Tenaga Kerja (Penduduk Usia Kerja) Menurut Umur dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014

Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

n % n % N %


(4)

16-20 Thn

31,892 12.93 30,848 12.26 62,740 12.59 21-25

Thn 36,225 14.69 35,343 14.04 71,568 14.36

26-30 Thn

35,044 14.21 30,560 12.14 65,604 13.17 31-35 Thn

31,703 12.86 26,964 10.71 58,667 11.77 36-40

Thn 28,539 11.57 26,603 10.57 55,142 11.07

1 2 3 4 5 6 7

41-45

Thn 26,567 10.77 28,575 11.35 55,142 11.07

46-50 Thn

18,310 7.42 27,624 10.98 45,934 9.22 51-55 Thn

17,401 7.06 23,544 9.36 40,945 8.22 56-60 Thn

10,762 4.36 12,885 5.12 23,647 4.75 61-65 Thn

10,165 4.12 8,708 3.46 18,873 3.79 Jumlah 246,60

8 100.00 251,65

4 100.00 498,26 2 100.0 0 Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Lombok Barat Tahun 2014

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa persentase tenaga kerja laki-laki lebih rendah yakni sebesar 246.608 dibandingkan dengan tenaga kerja perempuan. Jumlah tenaga kerja tertinggi berada pada kelompok umur 21-25 tahun.


(5)

Tabel 4. 10

Jumlah Tenaga Kerja (Penduduk Usia Kerja) Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin

Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014

NO KECAMATAN Laki-Laki Perempuan Jumlah

N % n % n %

1 SEKOTONG 19,664 8.05 18,072 7.96 37,736 8.01 2 LEMBAR 23,632 9.68 17,388 7.66 41,020 8.71 3 GERUNG 35,868 14.69 35,485 15.63 71,353 15.14 4 LABUAPI 23,661 9.69 27,049 11.92 50,710 10.76 5 KEDIRI 25,302 10.36 17,371 7.65 42,673 9.06 6 KURIPAN 10,979 4.50 13,346 5.88 24,325 5.16 7 NARMADA 36,802 15.07 27,391 12.07 64,193 13.62 8 LINGSAR 27,687 11.34 28,577 12.59 56,264 11.94 9 GUNUNG SARI 27,582 11.30 22,588 9.95 50,170 10.65 10 BATU LAYAR 13,010 5.33 19,722 8.69 32,732 6.95

JUMLAH 244,187 100.00 226,989 100.00 471,176 100.00 Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Lombok Barat Tahun


(6)

Dari table 4.10 terlihat bahwa kecamatan dengan jumlah tenaga kerja terbesar adalah Kecamatan Gerung yakni sebesar 71.353 orang atau 10,76 persen dan kecamatan yang terkecil jumlah tenaga kerja terkecil terdapat pada Kecamatan Kuripan yaitu sebesar 24.325 orang atau 9,06 persen.