Pengaruh Kecerdasan Emosional Konsumen Terhadap Intensi Membeli Produk Online di Kalangan Masyarakat Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Internet telah signifikan memainkan peran dalam kehidupan kita
sehari-hari dimana seseorang bisa berbicara melalui internet antara
berbagai wilayah, mendapat informasi, bermain dengan orang lain, dan
bahkan

dapat

membeli

suatu

secara

online.

Seiring


dengan

perkembangan zaman serta koneksi seperti pemakaian telepon selular
pintar, akses internet yang mudah dan praktis, kini berbelanja online
menjadi salah satu cara untuk membeli produk dan layanan ini menjadi
populer dikala penggunanya (Bourlakis, Papagiannidis, dan Fox, 2008).
Kemudahan yang ditawarkan oleh internet seperti akses 24 jam serta
kemudahan dalam melakukan pembelian dimana saja membawa
perubahan kedalam gaya hidup berbelanja individu. Sifat praktis yang
dimiliki oleh gaya berbelanja online merupakan hal yang di cari dan
dinikmati konsumen penggunanya. (KompasOnline, 2011).
Menurut survey yang dilakukan oleh Nielsen Global Survey of Ecommerce (2014), intensi pembelian online di seluruh dunia saat ini

sangat tinggi seiring dengan perkembangan zaman termasuk Indonesia
yang menduduki peringkat diatas rata-rata global. Hasil penelitian
menunjukan bahwa 61% warga Indonesia menyatakan gemar berbelanja

1

Universitas Sumatera Utara


online shop melalui telepon selular dan sekitar 58% melalui tablet, laptop

atau komputer. Hal ini dikarenakan hadirnya telepon selular diwilayah
perkotaan di Indonesia kini sudah mencapai angka 88%. Penelitian
Nielsen berlanjut pada intensi membeli daerah pulau Jawa dan luar
pulau Jawa dan menghasilkan daerah luar pulau Jawa intensi membeli
produk online cukup tinggi ssalh satunya kota Medan.
Dalam melakukan proses pembelian baik secara online maupun
offline konsumen akan membuat keputusan setiap harinya. Dalam

memutuskan untuk melakukan pembelian suatu produk, konsumen akan
melakukan serangkaian proses. Konsumen tidak begitu saja melakukan
pembelian suatu produk melainkan melewati suatu tahapan tertentu.
Proses pembuatan keputusan yang dilakukan juga hampir sama baik
online maupun offline . Hanya yang menjadi pembeda adalah lingkungan

perbelanjaan dan pemasaran (Samuel, 2006).
Perilaku dalam pembelian merupakan suatu tahap dimana konsumen
memutuskan untuk benar-benar membeli produk yang diinginkan

(Krisnawati, Yuke dan Fajrianthi, 2010). Dalam membuat suatu
keputusan dalam pembelian konsumen akan dipengaruhi oleh minat atau
intensi. Intensi adalah seberapa kuat keyakinan seseorang akan mencoba
suatu perilaku dan seberapa besar usaha yang digunakan seseorang
dalam berprilaku (Ajzen dalam Teo & Lee, 2010). Intensi dalam
pembelian

merupakan hasil proses

lingkungannya

(Kottler&

Amstrong,

asosiasi konsumen dengan
2009).

Intensi


pembelian

2

Universitas Sumatera Utara

merupakan suatu kemungkinan individu untuk membeli suatu produk.
Intensi pembelian sebagai tahapan terakhir dimana seorang individu
memiliki kecenderungan untuk bertindak sebelum keputusan pembelian
terjadi (Mowen dan Minor 1998).
Sebagai tahapan terakhir dalam proses pembelian konsumen, intensi
pembelian muncul dari adanya kebutuhan akan suatu produk (need
arrousal), yang dilanjutkan dengan proses informasi oleh konsumen

(consumer information processing ) selanjutnya mengevaluasi produk
tersebut. Hasil evaluasi inilah yang akhirnya memunculkan niat atau
intensi membeli (Assael, 2001).
Pada prilaku konsumen secara online, intensi pembelian merupakan
faktor penting dalam menggambarkan prilaku konsumen yang
sebenarnya. Jika


intensi utuk

membeli konsumen kuat

maka

kemungkinan terjadinya perilaku pembelian tinggi, namun jika intensi
pembeli rendah maka kemungkinan terjadinya membeli pun rendah.
Intensi pembelian online dapat menggambarkan keinginan atau
kemungkinan individu melakukan suatu pembelian melalui situs atau
internet (Chen, Hsu dan Lin, 2009).
Menurut Kotler (1998) dalam Engel, Blackwell, Minniard (1995)
intensi membeli merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan
membeli sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi intensi membeli
kurang lebih sama dengan faktor-faktor keputusan membeli. Faktor –

3

Universitas Sumatera Utara


Faktor yang mempengaruhi intensi membeli pada seseorang adalah
sikap, kepercayaan, belajar, persepsi dan motivasi.
Persepsi merupakan salah satu faktor psikologis konsumen yang
dapat mempengaruhi perilaku sebagai proses individu tersebut memilih,
mengatur, menafsirkan informasi yang dia terima dari lingkungannya
(Sheth, Jagdish dan Mittal, 2004). Persepsi yang muncul akan
membantu konsumen dalam mengelola informasi. Persepsi yang muncul
dalam aktivitas konsumsi umumnyamelibatkan emosional yang mereka
rasakan sehinggaakan mempengaruhi perilaku, kebiasaan membeli, dan
sebagainya sebagai dasar yang menghasilkan keputusan membeli yang
secara tidak langsung dapat disebut sebagai kecerdasan emosional
konsumen. (Schiffman dan Kanuk, 2004).
Kidwel (2004), mendefinisikan kecerdasan emosional konsumen
sebagai

kemampuan

seseorang


dalam

menggunakan

informasi

emosional untuk mencapai hasil yang di ingikan. Kecerdasan emosional
konsumen sendiri menyediakan sudut pandang yang menyeluruh untuk
mengukur perbedaan kemampuan individu yang berkaitan dengan
aktivitas konsumsi. Sebagai contoh, mungkin saja seseorang akan
memahami emosi mereka saat ditempat bekerja. Namun pada
pengalaman yang melibatkan aktivitas berbelanja mereka sebaliknya
tidak bisa menggunakan dorongan emosi yang muncul dengan baik
(Kidwell, Hardesty dan Childers, 2008).Hal ini dikarenakan dorongan
emosi seperti senang, sedih, gembira, marah dan sebagainya yang

4

Universitas Sumatera Utara


muncul saat berbelanja dapat mempengaruhi kita dalam aktivitas
pembelian (Huffingtonpos.com, 2013).Kecerdasan emosional pada
konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam menyelesaikan konflik
yang terjadi selama proses pembelian yang dilihat dari berbagai aspek
seperti kemampuan keakuratan dalam persepsi dan identifikasi,
fasilitasi, pemahaman dan pengaturan dalam emosi (Mayer, Caruso dan
Salovey, 1999).
Kecerdasan emosional merupakan aspek penting yang menjelaskan
kemampuan individu untuk memahami dan merasakan suatu proses
tertentu agar mencapai hasil yang di inginkan. Apabila konsumen
memiliki kecerdasan emosional yang tinggi maka ia akan memiliki
alasan dan mampu menyelesaikan masalah dalam proses keputusan
pembelian yang dilakukannya sehingga keputusan yang dibuat lebih
berkualitas(Hogmin, 2011).
Penelitian

lain

oleh


Kidwell,

Hardesty

dan

Childers

(2008),konsumen dengan kecerdasan emosional yang baik akan mampu
memilih produk yang baik terlepas dari brand sebuah produk dalam
proses pembelian. Penelitian oleh Peter dan Krishnakumar (2010),
menghasilkan bahwa ada hubungan signifikan antara kecerdasan
emosional konsumen terhadap perilaku impulse buying dan self-esteem
konsumen dalam pembelian online. Sulaiman (2009), meneliti hubungan
antara kecerdasan emosional konsumen terhadap intensi pembelian
produk telepon selular merek tertentu. Pada penelitiannya dihasilkan

5

Universitas Sumatera Utara


bahwa adanya hubungan yang siginifikan kecerdasan emosional
konsumen terhadap intensi membeli produk telepon selular pada merek
yang tidak terkenal. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Jailani,
Othman, Abdul dan Kassim(2014) pada 334 responden menghasilkan
kecerdasan emosional dapat menjelaskan sebuah perilaku dalam
pembelian online .
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui pengaruh
antara kecerdasan emosional konsumen terhadap intensi membeli
produk online.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh
antara kecerdasan emosional konsumen terhadap intensi membeli
produk onlinedikalangan masyarakat Medan ?”

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk melihat bagaimana pengaruh kecerasan emosional

terhadap

intensi

membeli

produk

onlinedi

kalangan

masyarakat Medan.

6

Universitas Sumatera Utara

2. Untuk melihat seberapa besar pengaruh yang kecerdasan
emosional konsumen terhadap intensi membeli produk
online pada masyarakat kota Medan.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam
pengembangan ilmu psikologi, khususnya Psikologi Industri
dan Organisasi dalam bidang perilaku konsumen mengenai
pengaruh kecerdasan emosional konsumen dengan intensi
membeli produk online dikalangan masyarakat Medan.
b.

Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan referensi
teoritis dan empiris kepada peneliti lain yang ingin meneliti
mengenai variabel tersebut.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti Lain
Hasil

penelitian

informasi

diharapkan

mengenai

pengaruh

dapat
antara

memberikan
kecerdasan

emosional konsumen terhadap intensi membeli produk
online sehingga dapat menambah wawasan peneliti

lainnya .

7

Universitas Sumatera Utara

b. Bagi Masyarakat
Hasil

penelitian

diharapkan

dapat

memberikan

pengetahuan dan wawasan pada masyarakat yang akan
mencoba melakukan pembelian online.
c. Bagi pengembang bisnis online.
Hasil

penelitian

diharapkan

dapat

membantu

pengembangan bisnis online di masa yang akan datang.

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari :
BAB I

: PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan
masalah,

tujuan

penelitian,

dan

sistematika

penulisan. Di dalam bab ini dipaparkan tinjauan
literature utama dan hasil penelitian sebelumnya
mengenai kecerdasan emosional konsumen dan
intensi membeli.
BAB II

: TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan tinjauan pustaka yang digunakan
dalam penelitian, yaitu teorikecerdasan emosional
konsumen dan intensi membeli. Bab ini juga
berisikan hipotesis yang merupakan jawaban
sementara atas

masalah penelitian mengenai

8

Universitas Sumatera Utara

pengaruh antara kecerdasan emosional konsumen
terhadap intensi membeli produk online.
BAB III

: METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan identifikasi variabel penelitian,
definisi operasional variabel penelitian, subjek
penelitian, metode pengumpulan data, uji coba alat
ukur, prosedur pelaksanaan penelitian, dan metode
analisis data.

BAB IV

: HASIL ANALISIS DATA
Bab ini berisikan deskripsi data, kategorisasi data,
hasil uji asumsi, hasil analisis data subjek
penelitian, dan pembahasan.

BAB V

: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan, dan saran mengenai
penelitian.

9

Universitas Sumatera Utara