Analisis Efektivitas Biaya Pengobatan Hipertensi dan Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik pada Periode Januari 2014 – Juni 2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Hipertensi merupakan silent killer yang secara luas dikenal sebagai penyakit

kardiovaskular yang sangat umum.Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari
90 mmHg.Penyakit hipertensi telah menjadi masalah utama dalam masyarakat
yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara di dunia (Depkes,RI., 2006).
Berbagai faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian
besar (90%) penyebab hipertensi tidak diketahui.Penyebab tekanan darah
terjadinya peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan resistensi (tahanan)
dari pembuluh darah tepi dan peningkatan volume aliran darah (Kurniawan,
2002).
Menurut JNC-VII, perkiraan prevalensi di seluruh dunia untuk hipertensi
mungkin mencapai 1 miliar orang dan kira-kira 7,1 juta kematian setiap tahun
berkaitan dengan hipertensi.World Health Organization(WHO) melaporkan
bahwa tekanan darah yang suboptimal (tekanan darah sistolik >115 mmHg)
berkaitan dengan 62% dari penyakit serebrovaskuler dan 49% dari penyakit

jantung, dengan sedikit variasi atas dasar jenis kelamin. Tekanan darah yang
suboptimal merupakan risiko nomor satu yang berkaitan dengan kematian di
seluruh dunia (Chobanian, et al., 2003).Angka kejadian hipertensi di Indonesia
cenderung meningkat. Pada tahun 2001, penduduk menderita hipertensi sebanyak

1

Universitas Sumatera Utara

8,3% kemudian pada tahun 2004, penduduk Indonesia menderita hipertensi
meningkat menjadi 27,5% (Rahajeng, 2009).
Penyakit diabetes melitus adalah suatu gejala klinik yang ditandai oleh
keluhan klasik yaitu poliuri, polidipsi dan polifagi dan disertai dengan
peningkatan glukosa darah,ditandai dengan meningkatnyakonsentrasi glukosa
darah sewaktu≥200 mg/dl. Bila diabetes tidak segera diatasi akan terjadi
gangguan metabolisme lemak dan protein serta meningkatkan risiko timbulnya
gangguan mikrovaskular atau makrovaskular (Suherman, 2007).
Diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar.Data
dari studi global menunjukan bahwa jumlah penderita diabetes pada tahun 2011
mencapai 366 juta orang. Jika tidak ada tindakan yang dilakukan, jumlah ini

diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada tahun 2030. Diabetes telah
menjadi penyebab dari 4,6 juta kematian. Selain itu pengeluaran biaya kesehatan
untuk diabetes telah mencapai 465 miliar USD.Dan dipekirakan sebanyak 185
juta orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap diabetes.Sebesar 80%
penderita

diabetes

tinggal

di

negara

berpenghasilan

rendah

dan


menengah.Terdapat 50 juta orang menderita diabetes di Asia Tenggara. Jumlah
penderita diabetes terbesar berusia antara 40-59 tahun (IDF, 2011)
Kriteria diagnosis seseorang menderita DM menurut ADA (American
Diabetes Association)
a. Pemeriksaan HbA1C dengan nilai ≥6,5%
b. Kadar glukosa puasa (fasting plasma glucose) ≥126 mg/dl (70 mmol/l).
c. Kadar glukosa setelah 2 jam makan ≥200 mg/dl (11.1 mmol/l).

2

Universitas Sumatera Utara

Jika konsentarsi glukosa darah sewaktu≥200 mg/dl (11,1 mmol/l), disertai
dengan gejala klasik DM meliputi poliuri, polidipsi, polifagi dan kehilangan berat
badan, maka orang tersebut dinyatakan menderita diabetes.
Pembiayaan kesehatan di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Kenaikan biaya kesehatan terjadi akibat penerapan teknologi canggih,
karakter supply induced demand dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran
tunai langsung ke pemberi pelayanan kesehatan, pola penyakit kronik dan
degeneratif, serta inflasi. Kenaikan biaya pemeliharaan kesehatan semakin sulit

diatasi oleh kemampuan penyedian dana pemerintahan maupun masyarakat.
Peningkatan biaya tersebut dapat mengancam akses dan mutu pelayanan
kesehatan dan karenanya harus dicari solusi untuk mengatasi masalah pembiayaan
kesehatan ini (Andayani, 2013).
Analisis farmakoekonomi merupakan cara yang komprehensif untuk
menentukan pengaruh ekonomi dari alternatif terapi obat atau intervensi
kesehatan lain. Penilaian efektivitas klinik dari suatu intervensi baru dalam
pelayanan kesehatan, termasuk pengobatan sangat penting dalam menentukan
peran regimen terapi tersebut dalam praktek klinik.Pada intervensi farmasi,
farmakoekonomi digunakan untuk menilai apakah ada tambahan keuntungan dari
suatu intervensi tersebut.Farmakoekonomi didefinisikan sebagai deskripsi dan
analisis biaya terapi pada masyarakat atau sistem pelayanan kesehatan.
Farmakoekonomi mengindentifikasi, mengukur dan membandingkan biaya dan
konsekuensi dari produk dan pelayanan farmasi klinisserta pembuat keputusan
dapat menggunakan metode ini untuk mengevaluasi dan membandingkan total
biaya denganhasil (outcome) dari suatu pilihan terapi (Drummond, 1997).

3

Universitas Sumatera Utara


Penyakit hipertensi dan diabetes melitus merupakan penyakit terbanyak
dan jumlahnya meningkat setiap tahun dalam kategori penyakit dalam di Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, yang mana biaya pengobatan
semakin meningkat juga dari tahun ke tahun.Untuk itu perlu dilakukan analisis
famakoekonomi pada penggunaan antihipertensi dan antidiabetik di Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
1.2

Kerangka Pikir Penelitian
Penelitian ini mengkaji tentang Analisis Keefektivan Biaya Pengobatan

Hipertensi Dan Diabetes Melitus Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
(RSUP HAM) Pada Periode Januari 2014 -Juni 2014.Adapun kerangka pikir
penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.1 dibawah ini:
Variabel bebas

Variabel terikat

Jenis-Jenis Penyakit Dalam





Pencapaian Target

Regimen Terapi Hipertensi
Regimen Terapi Diabetes
Melitus




Biaya Langsung Medis

CER
ICER

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pikir Penelitian


4

Universitas Sumatera Utara

Variabel bebas adalah yang mempengaruhi varibel terikat.Pada penelitian
ini variabel bebas adalah regimen terapi hipertensi, regimen terapi diabetes
mellitus dan biaya langsung medis.
Variabel terikat adalah yang dipengaruhi oleh variable bebas. Dalam hal
inivariable terikat adalah pencapaian target(pada tekanan darah dan kadar gula
darah), Cost-effectivenessRatio(CER) dan Incremental cost-effectiveness ratio
(ICER).

1.3

Perumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang, maka rumusan masalah penelitian adalah:

a. apakah ada perbedaan efektivitas biaya antara penggunaan obat hipertensi
yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik?
b. apakah ada perbedaan efektivitas biaya antara penggunaan obat diabetes

melitus yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik?
c. apakah terdapat variasi demografi pasien hipertensi yang dirawat inap di
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik?
d. apakah terdapat variasi demografi pasien diabetes melitus yang dirawat
inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik?
1.4

Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, adapun hipotesis dalam penelitian ini:

a.

ada perbedaan efektivitas biaya antara penggunaan obat pasien hipertensi
yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.

5

Universitas Sumatera Utara

b.


ada perbedaan efektivitas biaya antara penggunaan obat pasien diabetes
melitus yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.

c.

ada perbedaanvariasi demografipasien hipertensi yang dirawat inap di
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.

d.

ada perbedaanvariasi demografi pasien diabetes melitus yang dirawat inap
di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.

1.5

Tujuan Penelitian
Berdasarkan hipotesis, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

a. cost-effectiveness dan regimen terapi pengobatan pasien hipertensi rawat

inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.
b. cost-effectiveness dan regimen terapi pengobatan pasien diabetes melitus
rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.
c. variasi demografipasien hipertensi rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik.
d. variasi demografi pasien diabetes melitus rawat inap di Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik.
1.6

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:

a. bagi manajemen Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pengetahuan tentang
analisis biaya hipertensi dan diabetes melitus.
b. bagi instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, dapat
digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam meningkatkan

6


Universitas Sumatera Utara

persediaan obat dan mutu

pelayanan kesehatan pada hipertensi dan

diabetes melitus.
c. sebagai bahan pertimbangan dalam penyediaan obat terapi yang optimal,
menjamin pelayanan bermutu tinggi dengan biaya yang minimal pada
pasien hipertensi dan diabetes melitus rawat inap di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik.

7

Universitas Sumatera Utara