ENTREPREUNEUR DAN STRATEGI PEMASARAN Pen

ENTREPREUNEUR DAN STRATEGI PEMASARAN
(Pengaruh Iklan di Media Sosial terhadap Minat Beli)
Rahmad Doni Febriansyah
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Univeritas Komputer Indonesia
Email: rdonifebriansyah@gmail.com

Abstract
Advertising in social media is one of the marketing strategies to attract willingness to buy of
consumers. Because advertising in social media is a very simple means and low cost for promotion the
products. The social media such as facebook, Instagram, youtube, etc. can be used to promote
products and this is the company's strategy to enticing willingness to buy. This study intend to
determine the effect of advertising on social media to enticing willingness to buy. Using descriptive
method, library method and discussion method. The result of this research is the influence of
advertisement in social media to consumer willingness to buy.
Keywords: marketing strategies, willingness to buy, advertising, social media.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menjadi seorang pebisnis tidak
selalu berbicara tentang perusahaan
besar atau mempunyai modal yang
besar. Di era milenial seperti saat ini

hampir semua orang bisa menjadi
seorang
entrepreneur
tergantung
dengan keinginan dan niat seseorang
tersebut. Era digital merupakan
kemajuan yang sangat baik bagi
pelaku usaha di bidang apapun, karena
di era digital seperti saat ini setiap
orang dengan mudahnya memasarkan
ataupun membeli produk-produk yang
mereka inginkan.
Kemajuan teknologi saat ini
sudah mulai dimanfaatkan bagi
pelaku-pelaku
usaha
untuk
memasarkan produk mereka dan
mengiklankan produk atau jasa di
dunia internet. Kemajuan seperti ini

yang seharusnya dapat dijadikan
peluang bagi pengusaha-pengusaha
muda yang sadar akan kemajuan
teknologi dan menjadikannya usaha
yang dapat menghasilkan keuntungan
bagi dirinya maupun orang lain,
karena bila mana orang tersebut
menjadi pelaku bisnis maka dia
berperan serta membangun lapangan

kerja bagi orang lain. Menurut Naveen
et al. (2016) minat beli mengacu pada
kemungkinan konsumen membeli dari
situs jual beli online manapun sebagai
hasil kunjungan situs web.
Salah satu kemajuan teknologi
adalah media sosial yang sangat
digandrungi oleh semua kalangan
terutama oleh anak muda. Media sosial
sangatlah

banyak
dan
terus
bergenerasi, akan tetapi ada beberapa
media sosial yang sangat digandrungi
saat ini seperti media sosial facebook,
Instagram, youtube, dll. dan media
sosial ini dijadikan sebuah peluang
oleh para pelaku usaha. Media sosial
sudah menjadi sarana yang kerap kali
digunakan
kosumen
untuk
menghabiskan waktu senggangnya
secara online, oleh karena itu promosi
di media social akan sangat mudah
untuk mempromosikan produk dan
akan menarik minat pembeli lebih
mudah.
Media sosial juga bukan hanya

dijadikan tempat untuk bersosialisasi
oleh penggunanya tetapi media sosial
juga
dijadikan
tempat
untuk
bertraksaksi produk atau jasa yang di
jual secara online. Berbelanja secara
online seakan menjadi trend diera

digital ini karena kemudahan yang
dirasakan baik bagi pembeli maupun
penjualnya. Transaksi jual beli yang
banyak peminatnya secara online tidak
hanya dari pengguna media sosial saja
akan tetapi banyak juga yang
menggunakan market place sebagai
tempat untuk melakukan transaksi jual
beli secara online.
Transaksi secara online yang

terus
meningkat
menyebabkan
berkembang dan bertambahnya market
place yang menjadi salah satu tempat
favorit orang untuk berbelanja. Sangat
banyak market place yang tersedia
dengan berbagai program promosi
yang
mereka
tawarkan
bagi
konsumennya. Market place sangat di
minati karena kemudahan dalam
bertransaksi dan konsumen tidak perlu
harus bepergian bila ingin mencari
barang dan membanding bandingkan
harga di satu tempat berbelanja dengan
temat yang lainnya. Calon konsumen
hanya perlu melihat kelayar gadget

mereka untuk mencari barang barang
yang mereka inginkan.
Media sosial juga dapat
dijadikan sarana untuk berkomunikasi
antara produsen dengan konsumennya.
Oleh karena itu pelaku-pelaku usaha
sekarang
ini
lebih
berusaha
meningkatkan pemasaran di dunia
maya. Seperti yang dikatakan oleh
Sigala (2011) dalam jurnal Bowen and
MC Cain (2015) “Moreover, the
current technological advances, the
networking
and
communication
affordances of the social media lead to
substantial changes in consumer

behaviour, which in turn are
revolutionalising the ways in which
customer relationships can and should
be managed. “
Strategi
pemasaran
atau
marketing strategy merupakan upaya
yang dapat dilakukan dalam kegiatan
berbinis.
Strategi
pemasaran
merupakan
aktivitas
mengenai

perencanaan,
pelaksanan,
dan
pengendalian.

Dimana
hal
ini
merupakan hal yang penting bilamana
seseorang ingin membangun usaha
yang baik. Strategi ini akan
memberikan hasil yang sangat baik
apa bila dapat dilaksanakan dengan
baik pula.
Strategi
pemasaran
yang
digunakan
untuk
memasarkan
produk/jasa
harus
benar-benar
direncanakan dengan matang agar
mendapatkan hasil yang diinginkan.

Contohnya dengan mengiklankan
produk dengan menggunakan media
sosial. Mengiklankan produk di media
sosial tidak membutuhkan biaya yang
banyak bahkan dapat tidak membayar
sedikitpun. Daya tarik iklan juga akan
mempengaruhi pada tingkat penjualan
perusahaan. Efektivitas dari pemasaran
dengan melalui periklanan di media
sosial bisa dilihat dari ada tidaknya
dampak dari iklan yang disebarkan.
Maka
penulis
tertarik
untuk
melakukan
penelitian
tentang
pengaruh iklan di media social
terhadap minat beli.

1.2 Identifikasi Masalah
1. Pengertian iklan menurut para
ahli?
2. Pengertian minat beli menurut
para ahli?
3. Apakah iklan di media sosial
berpengaruh terhadap minat beli
konsumen?
4. Seperti apakah pengimplemetasian
iklan dalam media social untuk
menarik minat beli konsumen?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian
iklan menurut para ahli.
2. Untuk mengetahui pengertian
minat beli menurut para ahli.

3. Untuk mengetahui pengaruh
iklan terhadap minat beli

konsumen.
4. Untuk
mengetahui
pengimplemetasian iklan dalam
media social untuk menarik minat
beli konsumen
1.4 Tinjauan Pustaka
Pemasaran menurut DR.Ir.
Eddy Soeryanto Soegoto dalam
bukunya “Entrepreneurship Menjadi
Pebisnis Ulung” (2014; 162) adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi, penetapan harga, promosi,
dan distribusi atas ide, barang dan jasa
untuk menciptakan perukaran agar
dapat
memuaskan
kebutuhan
pelanggan dan perusahaan sekaligus.
Menurut N. Chilliya, G.
Herbst and and M. Roberts-Lombard
menjelaskan
tentang
pengertian
strategy pemasaran dalam journalnya
yang berjudul “The impact of
marketing strategies on profitability of
small grocery shops in South African
townships” (2009;1) yaitu marketing
strategy is a method by which a firm
attempts to reach its target markets.
Marketing strategy starts with market
research, in which needs and attitudes
and competitors' products are
assessed and continues through into
advertising, promotion, distribution
and where applicable, customer
servicing, packaging, sales and
distribution. Marketing strategy must
focus on delivering greater value to
customers and the firm at a lower
cost”. Sedangkan menurut Chandra
(2002:93) (dalam jurnal Dimas,
Zainun dan Sunarti; 2015), strategi
pemasaran merupakan rencana yang
menjabarkan ekspektasi perusahaan
akan dampak dari berbagai aktivitas
atau program pemasaran terhadap
permintaan produk atau lini produknya
di pasar sasaran tertentu. Jadi strategi

pemasaran adalah suatu metode

untuk mencapai target pasar yang
diinginkan. Untuk mencapai target
yang diinginkan dapat melalui iklan
untuk mempromosikan produk dan
menarik minat calon pembeli.
Kata
iklan
(advertising)
berasal dari bahasa Yunani yang
artinya
kurang
lebih
adalah
‘menggiring orang pada gagasan’.
Adapun pengertian iklan secara
komprehensif adalah “semua bentuk
aktivitas untuk menghadirkan dan
mempromosikan ide, barang, atau jasa
secara nonpersonal yang dibayar oleh
sponsor tertentu” (Durianto, 2004
dalam Ambar Lukitaningsih, 2013).
Menurut Remziye Terkan
menjelaskan tentang fungsi iklan
untuk menarik minat beli konsumen
yang dipaparkan dalam journalnya
yang berjudul “Importance of Creative
Advertising and Marketing According
to University Students’ Perspective”
(2014; 239) adalah “Advertising is a
form of communicative activation. It
can be informative and persuasive in
nature; utilizing the mass or new
media to persuade the consumers to
purchase
goods
and
services.
Advertising may be targeted at
promoting a new product or designed
to promote existing ones.”
Pemasaran melalui media
sosial (social media marketing) adalah
bentuk pemasaran langsung atau tidak
langsung
untuk
membangun
kesadaran, dan tindakan untuk sesuatu
merek, bisnis, orang, atau badan lain
dan dilakukan dengan menggunakan
alat-alat dari web sosial, seperti
blogging, mikroblogging, jejaring
sosial, bookmark sosial, dan konten
(Gunelius, 2011:10).
Minat
adalah
sesuatu
dorongan dalam diri dan berhubungan
dengan sikap terhadap suatu obyek
yang menarik untuk mendekati atau
mendapatkan obyek tersebut. Menurut
Mhd. Sukri (2015) minat beli adalah
suatu keinginan untuk membeli suatu
produk atau jasa akibat pengaruh baik

eksternal maupun internal dimana
sebelumnya
dilkukan
evaluasi
terhadap produk atau jasa yang akan
dibeli, sedangkan “Sutisna dan Pawitra
(dalam Nih
Lah Julianti, 2014)”
mengemukakan bahwa minat beli
merupakan sesuatu yang berhubungan
dengan rencana konsumen untuk
membeli produk tertentu serta berapa
banyak unit produk yang dibutuhkan
pada periode tertentu.
Tidak ada definisi secara
spesifik tentang media social. Menurut
Kaplan, A & Haenlein, M., (2010, p .
61) “Social Media is a group of
Internet based applications that build
on the ideological foundations of Web
2.0, and that allow the creation and
exchange of User Generated Content”.
Semakin
berkembangnya
zaman
mendorong individu untuk menjadikan
internet sebagai kebutuhan. Di masa
sekarang internet sudah bisa dipakai
untuk berkomunikasi, menonton,
mempromosikan produk,
bahkan
berbelanja tanpa harus keluar rumah.
Seperti yang dikemukakan oleh
Kietzmann
(2011,
p.
241).
“Traditionally, consumers used the
Internet to simply expend content: they
read it, they watched it, and they used
it to buy products and services.
Increasingly, however, consumers are
utilizing platforms – such as content
sharing sites, blogs, social networking,
and wikis”.
Media sosial/ social media atau yang dikenal
juga dengan jejaring social merupakan bagian
dari media baru. Ardianto dalam buku
Komunikasi 2.0 mengungkapkan, bahwa
media sosial online, disebut jejaring social
online bukan media massa online karena media
sosial memiliki kekuatan sosial yang sangat
mempengaruhi opini publik yang berkembang
di masyarakat.

Menurut Sugiyono (2008;
105) menyatakan definisi metode
deskriptif
merupakan metode
penelitian dengan cara mengumpulkan
data data sesuai dengan yang
sebenarnya
kemudian
data-data
tersebut disusun, diolah dan dianalisis
untuk dapat memberikan gambaran
mengenai masalah yang ada.
Penulis
mencoba
untuk
mendeskripsikan gejala, dan peristiwa
yang di ada pada penulisan karya
ilmiah ini. Menurut Nazir (1988: 63)
dalam
Buku Contoh
Metode
Penelitian, metode
deskriptif
merupakan suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia,
suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan
dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran,
atau lukisan secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifatsifat serta hubungan antarfenomena
yang diselidiki.
b. Metode pustaka
Menurut Sugiyono (2012)
studi pustaka adalah kajian teoritis,
referensi serta literature ilmiah lainnya
yang berkaitan dengan budaya,
nilaidan norma yang berkembang pada
situasi social yang diteliti. Penulis
menggunakan metode pustaka untuk
memperkuat karya ilmiah dimana
metode ini menggunakan cara
mempelajari, dan mengumpulkan data
dari pustaka, baik berupa buku dan
informasi melalui internet searching.
Dari buku referensi tersebut penulis
dapat
memecahkan
masalah
berdasarkan teori yang sudah diuji
kebenarannya dan sudah diakui secara
umum.
c. Metode diskusi

2. Metode Penulisan
a. Metode deskriptif

Metode diskusi adalah cara
penyajian   pelajaran,   dimana   siswa
dihadapkan   kepada   suatu   masalah

yang   bisa   berupa   pernyataan   atau
pertanyaan   yang   bersifat
problematik   untuk   dibahas   dan
dipecahkan   bersama,   sehingga
terjadi   interaksi   antara   dua   atau
lebih individu yang terlibat, saling
tukar   menukar   pengalaman,
informasi,   memecahkan   masalah
(Djamarah, 2006: 99).
Metode ini penulis sebagai
salah satu acuan untuk menyelesaikan
karya ilmiah. Penulis melakukan
diskusi dengan teman sejawat yang
memahami permasalahan tentang
karya ilmiah yang dibuat oleh penulis,
kemudian penulis juga melakukan
diskusi dengan orang-orang yang
dianggap menguasai atau mengerti
tentang apa yang sedang penulis bahas
dalam karya ilmiah ini.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Pengertian iklan menurut para
ahli
Kata
iklan
(advertising)
berasal dari bahasa Yunani yang
artinya
kurang
lebih
adalah
‘menggiring orang pada gagasan’.
Adapun pengertian iklan secara
komprehensif adalah “semua bentuk
aktivitas untuk menghadirkan dan
mempromosikan ide, barang, atau jasa
secara nonpersonal yang dibayar oleh
sponsor tertentu” (Durianto, 2004
dalam Ambar Lukitaningsih, 2013)
Menurut Sandra Moriarty,
Nancy Mitchell, dan William Wells
(2011:6) iklan adalah jenis komunikasi
pemasaran yang merupakan istilah
umum yang mengacu kepada semua
bentuk teknik komunikasi yang
digunakan pemasar untuk menjangkau
dan menyampaikan pesan kepada
konsumennya.
Iklan merupakan salah satu
cara perusahaan dalam membangun
komunikasi
efektif.
Keefektifan
komunikasi merupakan kemudahan
mendapatkan informasi yang benar

dan tepat. Respon atau tanggapan
Konsumen sebagai komunikan yang
diharapkan oleh pemasar menurut
Kotler, 1992 (dalam Laksana, 2008).
Berdasarkan definisi iklan
menurut beberapa ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa iklan adalah salah
satu
jenis
teknik
komunikasi
pemasaran yang digunakan pemasar
untuk mempromosikan ide, barang
atau jasa agar konsumen mendapatkan
informasi yang tepat dan memberikan
respon yang diharapkan oleh pemasar.
3.2 Pengertian minat beli
Pengertian minat beli menurut
Howard yang dikutip dalam Durianto
dan Liana (2004:44) minat beli
merupakan sesuatu yang berhubungan
dengan rencana konsumen untuk
membeli produk tertentu serta berapa
banyak unit produk yang dibutuhkan
pada periode tertentu. Dapat dikatakan
bahwa
minat
beli
merupakan
pernyataan mental dari dari konsumen
yang merefleksikan rencana pembelian
sejumlah produk dengan merek
tertentu.
Pengertian minat beli menurut
Sciffman dan Kanuk (2007; 228)
adalah suatu model sikap seseorang
terhadap objek barang yang sangat
cocok dalam mengukur sikap terhadap
golongan produk, jasa, atau merk
tertentu.
Sedangkan
Simamaro
(2011:106), mengatakan bahwa “Minat
beli (niat beli) terhadap suatu produk
timbul
karena
adanya
dasar
kepercayaan terhadap produk yang
diiringi dengan kemampuan untuk
membeli produk.
Berdasarkan tiga pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa
minat beli adalah suatu rencana
konsumen untuk membeli barang atau
jasa yang sangat cocok dan dibutuhkan
pada periode tertentu karena adanya
dasar kepercayaan terhadap produk
tersebut.

3.3 Pengaruh iklan terhadap minat beli
Menurut Ade Winata dan I
Ketut Nurcahya (2017) pesan iklan
dalam iklan akan berpengaruh
terhadap minat beli konsumen. Jika
iklan tersebut dapat menyampaikan
pesan iklan itu dengan baik dan
menarik maka iklan tersebut akan
berpengaruh meningkatkan minat beli
pada konsumen. Menurut hasil
penelitian Veronika dengan judul
“Pengaruh Iklan dan Brand Image
terhadap minat beli konsumen dengan
brand image sebagai variable mediasi”
adalah semakin menarik suatu iklan
maka akan semakin tinggi pula minat
beli konsumen pada suatu produk. Hal
ini membuktikan bahwa dengan iklan
dapat menimbulkan minat beli
konsumen secara langsung tanpa harus
melewati perantara dari brand image.
Sesuai dengan teori dari Peter dan
Olson (dalam Veronika, 2016) yang
menyatakan
bahwa
iklan
ikut
menentukan
tingkat
minat,
kepercayaan dan keyakinan konsumen
terhadap produk. Minat masyarakat
terhadap produk tumbuh karena iklan
yang menarik atau sebaliknya tidak
tertarik bahkan tidak yakin akan
kualitas prooduk yang diiklankan.
Dari sumber-sumber diatas
dapat disimpulkan bahwa pesan yang
disampaikan
oleh
iklan
akan
tersampaikan dengan baik bila iklan
tersebut dibuat semenarik mungkin.
Efek suara, gambar dan warna yang
ada di iklan dan di iklankan di sosial
media akan menjadi daya tarik
tersendiri untuk calon konsumen
melihat sebuah iklan tersebut dan
tertarik untuk melihat produk yang
sedang diiklankan. Jika pesan iklan
tersebut dapat tersampaikan dengan
baik kepada calon konsumen dan
pemasar menggunakan media yang
tepat untuk beriklan maka iklan
tersebut dapat mempengaruhi minat
beli calon konsumen.

3.4 Pengimplementasian iklan dalam
media social untuk menarik minat beli
konsumen
Menurut Mila Setiawati (2015)
minat beli dapat diidentifikasi melalui
indikator-indikator sebagai berikut :
a. Minat
transaksional,
yaitu
kecenderungan seseorang untuk
membeli produk.
b. Minat
refrensial,
yaitu
kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk kepada
orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu minat
yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki prefrensi
utama pada produk tersebut.
Preferensi ini hanya dapat diganti
jika terjadi sesuatu dengan produk
preferensinya.
d. Minat eksploratif, minat ini
menggambarkan
perilaku
seseorang yang selalu mencari
informasi mengenai produk yang
diminatinya dan mencari informasi
untuk mendukung sifat-sifat positif
dari produk tersebut.
Media sosial dapat diakses
dengan mudah menyebabkan minat
beli konsumen meningkat karena
adanya kepuasan berbelanja dengan
mudah
yang
didapatkan
oleh
konsumen. Hal ini dapat dipengaruhi
oleh pemasangan iklan yang menarik
yang dapat mempengaruhi minat beli
konsumen. Didalam iklan sebaiknya
membuat sebuah upaya yang dapat
menarik konsumen untuk melihat iklan
tersebut, seperti mencantumkan harga
produk yang murah atau diskon yang
menjadi keunggulan produk tersebut
dari produk lain. Iklan dibuat agar
calon konsumen menyadari bahwa
produk itu ada. Sebuah iklan harus
menampilkan sisi keunggulan dari
produk yang di iklankan dimana hal
tersebut bertujuan untuk lebih menarik
minat dari calon konsumen.

Menurut Vigyan Dananjaya
beberapa unsur yang terdapat pada
iklan dapat disingkat menjadi 5 M:






Mission (misi) yaitu tujuan dari
periklanan
Money (uang) yaitu besarnya
pengeluaran untuk periklanan
Message (pesan) yaitu pesan
apa yang akan disampaikan.
Media (media) yaitu media apa
yang seharusnyadigunakan.
Measurement (pengukuran) yaitu
bagaimana
seharusnya
hasil
periklanan itu dievaluasi.

Beberapa
unsur
diatas
merupakan hal-hal yang sebaiknya
terdapat di dalam sebuah iklan, agar
sebuah iklan dapat tersampai dengan
baik kepada calon konsumennya. Jika
pesan dalam iklan dapat tersampaikan
dengan baik kepada konsumen, maka
iklan tersebut dapat menarik minat beli
calon konsumen dan ini akan
berdampak
pada
peningkatan
penjualan
produsen
(penjual/perusahaan).
4. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan
tentang pengaruh iklan di media
sosial terhadap minat beli dapat
disimpulkan bahwa iklan adalah
salah satu jenis komunikasi pemasaran
untuk mempromosikan barang atau
jasa agar konsumen mendapatkan
informasi yang tepat. Pengertian minat
beli adalah suatu rencana konsumen
untuk membeli barang atau jasa yang
sangat cocok karena adanya dasar
kepercayaan terhadap produk tersebut.
Media sosial adalah sarana yang tepat
untuk mengiklankan suatu produk,
karena di era millennial seperti saat ini
hampir setiap orang mempunyai media
sosial sendiri. Selain mudah, beriklan
di media social juga akan menekan
biaya untuk iklan itu sendiri. Iklan

yang dibuat secara menarik akan
menimbulkan
daya
tarik
bagi
konsumen dan calon konsumen untuk
membeli produk yang di iklankan.
Pesan yang disampaikan oleh
iklan akan tersampaikan dengan baik
bila iklan tersebut dibuat semenarik
mungkin. Efek suara, gambar dan
warna yang ada di iklan dan di upload
di sosial media akan menjadi daya
tarik tersendiri untuk calon konsumen
melihat sebuah iklan tersebut dan
tertarik untuk melihat produk yang
sedang diiklankan. Jika pesan iklan
tersebut dapat tersampaikan dengan
baik kepada calon konsumen maka
iklan tersebut dapat mempengaruhi
minat beli calon konsumen.
Unsur 5M merupakan hal-hal
yang sebaiknya terdapat di dalam
sebuah iklan, agar sebuah iklan dapat
tersampai dengan baik kepada calon
konsumennya. Jika pesan dalam iklan
dapat tersampaikan dengan baik
kepada konsumen, maka iklan tersebut
dapat menarik minat beli calon
konsumen dan ini akan berdampak
pada peningkatan penjualan produsen
(penjual/perusahaan).
Di dalam iklan sebaiknya
membuat sebuah upaya yang dapat
menarik konsumen untuk melihat iklan
tersebut, seperti mencantumkan harga
produk yang murah yang menjadi
keunggulan produk tersebut dari
produk lain. Iklan dibuat agar calon
konsumen menyadari bahwa produk
itu ada. Sebuah iklan harus
menampilkan sisi keunggulan dari
produk yang di iklankan dimana hal
tersebut bertujuan untuk lebih menarik
minat dari calon konsumen.
Dengan upaya-upaya diatas
akan dipastikan bahwa iklan yang
telah dibuat akan tepat sasaran
sehingga menimbulkan daya tarik bagi
calon konsumen terhadapr produk
yang telah diiklankan. Sebuah iklan
dapat dikatakan berhasil bila dapat
menimbulkan
efek
yang
mempengaruhi penontonnya. Dengan

ini dapat disimpulkan bahwa iklan di
social media berpengaruh tehadap
minat beli konsumen dan akan
meningkatkan penjualan bagi produsen
(penjual).
5. Referensi
Andri

SE, MM., Gus. 2012. Strategi
Pemasaran dan Efektivitas Periklanan
dengan
Menggunakan
Metoda
Komunikasi, Empati, Persuasi dan
Dampak pada Perusahaan PT. Bhineka
Lestari Ltd. Volume 3, Nomor 2, Mei
2012. Fakultas Ekonomi Universitas
Tamansiswa. Padang.
Febe. Widyastuti, Dhyah Ayu Retno. 2013.
Pengaruh Daya Tarik Pesan Iklan di
Jejaring Sosial terhadap Minat Beli
pada Perempuan . Universitas Atma
Jaya Yogyakarta.
Kaplan A. & Haenlein M. (2010). Users of the
world, unite! The challenges and
opportunities of social media. Business
Horizons 53, 59-68.
Kietzmann, J., Hermkens, K., McCarthy, I &
Silvestre, B. (2011). Social media? Get
serious! Understanding the functional
building blocks of social media.
Business Horizons 54, 241–251.
Kurniawati, Dewi. Arifin, Nugraha. 2015.
Strategi Pemasaran Melalui Media
Sosial dan Minat Beli Mahasiswa.
Universitas Sumatera Utara.
Lukitaningsih, Ambar. 2013. Vol. 13, No. 2,
Oktober 2013: 116 – 129.Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
M. Nick Hajli Birkbeck. 2013. A study of the
impact of social media on consumers.
University of London. London.
N. Chiliya1, G. Herbst and M. RobertsLombard. 2006. The impact of
marketing strategies on profitability of
small grocery shops in South African
townships. South Africa.
NST, MHD Sukri Helmi. 2015. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Minat Beli
Konsumen pada CV. Master Pasir
pengaraian Kabupaten Rokan Hulu.
Universitas Pasir Pangaraian.

Peter R. Dickson & James L. Ginter. 1987
Market
Segmentation,
Product
Differentiation, and Marketing Strategy,
Journal of Marketing , Vol. 51, No. 2.
This
content
downloaded
from
143.107.252.158 on Wed, 05 Oct 2016.
Putri, Mahesi Andani. Triyaningsih, Sri
Lestari. 2013. Pengaruh Strategi
Pemasaran (Promotion Mix) Iklan
terhadap Peningkatan Pengguna Jasa
Layanan Periklanan di PT Radio Indah
Asri Sragen. Universitas Slamet Riyadi.
Surakarta.
Soegoto, DR. Ir. Eddy Soeryanto. 2014.
Entrepreneurship Menjadi Pebisnis
Ulung. Jakarta : PT Gramedia.
Terkan, Remziye. 2014. Importance of
Creative Advertising and Marketing
According to University Students’
Perspective. Vol. 4, No. 3, 2014,
pp.239-246. Girne American University.
Northern Cyprus.
Veronika. 2016. Pengaruh Iklan dan Brand
Image terhadap minat beli konsumen,
dengan brand image sebagai variable
mediasi. Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta.
Watie, Errika Dwi Setya. 2011. Komunikasi
dan
Media
Sosial.
Universitas
Semarang. Semarang
Wibowo, Dimas Hendika. Arifin, Zainul.
Sunarti.
2015.
Analisis
Strategi
Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya
Saing UMKM (Studi Pada Batik
Diajeng Solo). Universitas Brawijaya.
Malang.
Winata, Ade. Nurcahya, I Ketut. 2017.
Pengaruh Iklan pada Media Televisi
terhadap Minat Beli (Studi pada Calon
Konsumen Bukalapak.com di kota
Denpasar). Vol. 6, No. 10, 2017: 56605692. Universitas Udayana. Bali; EJurnal Manajemen Unud.
Zeite, Natascha. 2014. Social Media and its
Effects on Individuals and Social
Systems. Austria; edu Ute Tat
Management Center Innsbruck
https://idtesis.com/metode-deskriptif.
http://www.academia.edu/19634157/Kompone
n-iklan

http://webcache.googleusercontent.com/search
?q=cache:UiVSSTtiLsJ:elib.unikom.ac.id/files/disk1/435/jbptuni
kompp-gdl-idaanidani-21726-6babiii.doc+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id
http://ahmadrapi01.blogspot.co.id/2016/09/pen
gertian-deskriptif-menurut-para-ahli.html
https://brainly.co.id/tugas/131086