PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT

PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO
TERHADAP ALOKASI DANA KREDIT BANK UMUM MILIK PEMERINTAH PERIODE
2011-2013
FATIMAH AT-THOHIROH
Mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Email : fatimahatthohiroh@gmail.com
Pebimbing
Tony S. Chendrawan, ST., SE., M.Si
ABSTRACT
The Purpose of this research is to analyze determine money supply and interest rates on deposits
to fund the allocation of government -owned commercial bank credit. The first independent
variable is the amount of money in circulation. Broadly speaking, the money supply has two
types of money that is money in the narrow sense and money in the broad sense. writers
interested in researching the money in the narrow sense (m1) because it has a direct relationship
with the community so that the amount of money that is in the grasp of society can explain how
much money is in circulation. deposit rate is the second independent variable in this study, the
authors are interested because of deposits or savings deposits is one of the sources of funds used
to conduct banking credit. bank loans granted to customers used to invest. The data the
researchers used a total of 36 data for 3 years. according to independent institutions Indonesian
bank each month in the money supply has increased by fluctuating and deposit rates are slowly

starting to decline and the allocation of bank credit funds are increasing every month The
research money supply and deposit rates overall significant effect on the allocation of credit
funds bank but still no shortage of test results that impact on biased data.
Keyword : Money Supply, Interest rate deposits, and Allcation of credit bank
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perekonomian suatu Negara tidak bisa
di lepaskan dari kegiatan Perbankan. Karena
sektor moneter tidak bisa bekerja sendiri tanpa
dengan sektor riil. Perbankan merupakan
lembaga Independen yang menghimpun dana

(tabungan) dan menyalurkan dana ke masyarakat
(kredit). Dalam peran nya perbankan memiliki
tugas mengatur jumlah uang beredar serta
pengelolaan asset.
Menurut Lukman Dendawijaya (2003)
dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat
mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang

dikelola bank. Masyarakat yang memiliki
surplus keuangan dapat menyimpan uangnya di
bank dalam bentuk tabungan, deposito, giro dan

bentuk lain sesuai dengan tujuan dan
kebutuhannya. Semakin banyak nasabah yang
menghimpun dana nya maka semakin besar
tingkat kepercayaan bank tersebut.
Namun keadaan perekonomian yang
tidak stabil membuat keuangan di rumah tangga
pemerintahan maupun swasta mengalami defisit
sehingga harus melakukan pinjaman dari
perbankan yang merupakan lembaga penyalur
dana. Dalam penyaluran dana tersebut bank juga
memiliki kriteria serta persyaratan khusus.
Berdasarkan data Bank Indonesia alokasi dana
kredit yang di miliki bank umum milik
pemerintah memiliki peningkatan yang cukup
signifikan dari awal tahun 2011 sebesar
Rp.1.773.889 triliun menjadi Rp. 3.319.842

triliun pada Desember 2013.
Semakin banyak bank memberikan
pinjaman atau mengalokasikan dana nya dalam
bentuk kredit semakin banyak pula uang yang
beredar di masyarakat, jika tidak di seimbangi
dengan produktivitas barang maka bisa
mengalami inflasi.
Oleh karena itu penulis ingin meneliti
seberapa besar “Pengaruh jumlah uang beredar
dan tingkat suku bunga deposito terhadap
alokasi dana kredit bank umum milik
pemerintah”.
1.2 Identifikasi Masalah
Perekonomian suatu Negara sangat di
pengaruhi dari kinerja perbankan. Fungsi
perbankan yang menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan dana ke
masyarakat bisa di jadikan alat untuk
mengetahui kondisi keuangan dari Negara itu.
Seperti banyak masyarakat yang menghimpun

dana bisa dikatakan masyarakat tersebut sudah
mampu memenuhi kebutuhannya sehingga
memiliki surplus untuk di simpan. Jika
masyarakat nya masih banyak yang melakukan
kredit untuk memenuhi kebutuhannya maka

dapat dikatakan masyarakat tersebut mengalami
defisit dalam keuangan.
Namun tidak bisa di simpulkan seluruhnya
melakukan kredit itu memiliki defisit keuangan,
melainkan juga adanya kerja sama antara si
pihak nasabah dengan bank untuk memperoleh
profit. Banyaknya jenis alokasi dana kredit
perbankan yang cukup beragam seperti alokasi
kredit investasi akan mempengaruhi jumlah
uang yang beredar di masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka
permasalahan dalam penelitian jurnal ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Jumlah Uang

Beredar terhadap Alokasi Dana Kredit
Bank Umum milik Pemerintah
2. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga
deposito terhadap alokasi dana kredit
bank umum milik pemerintah
3. Bagiaman pengaruh simultan dari
jumlah uang beredar dan tingkat suku
bunga deposito terhadap alokasi dana
kredit bank umum milik pemerintah.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1
Tujuan Penelitian
1. Menganalisis
pengaruh
jumlah
uang
beredar
terhadap alokasi dana kredit
bank
umum

milik
pemerintah
2. Menganalisis
pengarurh
tingkat suku bunga deposito
terhadap alokasi dana kredit
bank
umum
milik
pemerintah
3. Menganalisis
pengaruh
simultan dari ke dua
variable
independen
terhadapa variable dependen

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori
2.1.1 Alokasi Dana Kredit pada Bank Umum
milik Pemerintah
Bank umum menurut peraturan Bank
Indonesia No. 9/7/pbi/2007 adalah bank yang
melaksanakan
kegiatan
usaha
secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang
diberikan oleh bank umum bersifat umum,
artinya dapat memberikan seluruh jasa
perbankan yang ada. Bank umum sering disebut
bank komersial.
Sedangkan bank pemerintah adalah
bank dimana baik akta pendirian maupun
modalnya dimiliki sehingga seluruh keuntungan
bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya

Bank Rakyat Indonesia dan Bank Mandiri.
Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah
yang terdapat di daerah tingkat I da tingkat II
masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI,
Bank Jateng, dan sebagainya
Namun pada intinya bank memiliki
tugas utama yaitu menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan dana ke
masayarakat dalam bentuk kredit. Tujuan bank
selain menjalankan tugasnya juga mencari
keuntungan yang maksimal dalam setiap
kegiatan transaksi yang dilakukan di bank
tersebut. Contohnya pembayaran melalui
transfer dan bekerjasama dengan perusahaan lain
untuk melayani jasa keuangan. Kegiatan bank
yang paling memberikan keuntungan yang
cukup signifikan yaitu penyaluran dana kredit
yang memberikan bunga sebagai keuntungan
bank tersebut.
Kata kredit berasal dari bahasa Yunani,

yaitu”credere” yang berarti percaya. Jika
seseorang mendapat lredit, berarti orang tersebut

telah diberi kepercayaan (trust). Atau dengan
kata lain, kredit merupakan bentuk pemebrian
kepercayaan dari seorang atau lembaga, bahwa
orang yang di beri kepercayaan tersebut pada
waktunya nanti akan memenuhi segala
kewajibannya atas apa yang telah dipercayakan
sesuai apa yang telah di sepakati (Budiawan,
2008)
Menurut teguh Pudjo Mulyono (2001),
kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan
suatu pembeloan atau mengadakan suatu
pinjaman dengan suatu janji pembayarannya
akan ditangguhkan pada jangka waktu yang
telah disepakati. Sedangkan menurut UndangUndang No. 10 tahun 1998, kredit adalah
paenyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan
desngan

itu
berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga.
Ketika bank memberikan pinjaman
kepada nasabah, bank tentu saja mengharapakan
uangnya
kembali.
Karenanya
untuk
memperkecil resiko, dalam memberikan kredit
bank harus memiliki kriteria dan persyaratan
yang harus dilakukan nasabah peminjam.
Adapun persyaratan kredit yang harus
dilakukan nasabah peminjam yaitu :
1. Karakter : Debitur harus
memiliki karakter yang baik dan

tidak memiliki karakter yang
tercela
2. Kapasitas : debitur harus
mempunyai kemampuan untuk
melunasi pinjaman uang yang
deberikan oleh bank
3. Modal : kreditur menlihat modal
yang di miliki oleh debitur
sehingga bisa di katakana serius
dalam usahanya

4. Jaminan : kreditur melakukan
kegiatan
berjaga-jaga
jika
debiturnya melakukan hal yang
tidak
diinginkan
dengan
menahan suatu benda yang
berharga dan senilai dengan
uang yang diberikan krediturnya
5. Kondisi ekonomi : keadaan
perkonomian di sekitar tempat
tinggal calon debitur juga harus
diperhatikan
untuk
memperhitungkan
kondisi
ekonomi yang akan terjadi di
masa yang akan datang. Kondisi
ekonomi
yang
perlu
diperhatikan antara lain masalah
daya beli masyarakat,luas pasar,
persaingan,
perkembangan
teknologi, bahan baku, pasar
modal, dan lain sebagainya.
Alokasi adalah suatu cara untuk
menetapkan sesuatu sesuai dengan tempatnya,
adapun alokasi dana kredit yaitu menjual
kembali dana yang sudah didapatkan dari
nasabah yg memiliki surplus uang kepada
nasabah yang defisit uang. Sehingga bank juga
memutar uang yang dimiliki dalam kas bank dan
mendapatkan keuntungan dari hasil transaksi
tersebut
Dapat disimpulkan alokasi dana kredit
bank umum milik pemerintah yaitu dana kredit
yang diberikan bank umum kepada nasabah
untuk melakukan kegiatan investasi. Pihak bank
sebagai debitur akan mendapatkan keuntungan
dari kegiatan transaksi tersebut dan perputaran
uang di bank tersebut berjalan baik.
2.1.2 Jumlah Uang Beredar
Konsep jumlah uang beredar ditinjau
dari 2 sisi yaitu permintaan dan penawaran.
Uang yang beredar dimasyarakat tidak hanya di
pengaruhi oleh Bank Sentral namun dipengaruhi
oleh bank bank umum dan masyarakat. Kedua

pelaku ini juga dapat menentukkan jumlah uang
beredar, namun tetap penentu uang beredar
adalah otoritas moneter.
Jumlah uang beredar adalah uang yang
berada di tangan masyarakat. Namun definisi ini
terus berkembang, seiring dengan perkembangan
perekonomian suatu Negara. Cakupan definisi
jumlah uang beredar di Negara maju umumnya
lebih luas dan kompleks di bandingkan Negara
sedang berkembang.
Pengertian paling sempit atau biasa di
kenal dengan istilah narrow money adalah daya
beli yang langsung bisa digunakan untuk
pembayaran atau dapat diperluas mencakup alatalat pembayaran yang mendekati “uang”
(deposito berjangka dan tabungan).
Kewajiban yang menjadi komponen
uang beredar terdiri dari uang kartal yang di
pegang masyarakat dan uang giral (diluar bank
Umum dan BPR), uang giral, uang kuasi yang
dimiliki oleh sektor swasta domestik, dan surat
berharga selain saham yang diterbitkan oleh
system moneter yang dimiliki sektor swasta
domestik dengan sisa jangka waktu sampai
dengan satu tahun.
Uang beredar dapat didefinisikan dalam
arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). M1
merupakan uang yang dipegang masyarakat
uang kartal dan giral, sedangkan M2 meliputi
M1, uang kuasi, dan surat berharga yang
diterbitkan oleh system moneter yang dimiliki
sektor swasta domestic dengan sisa jangka
waktu sampai dengan satu tahun.
Uang kartal adalah uang kertas dan uang
logam yang dikeluarkan oleh otoritas moneter
sebagai pembayaran yang sah. Sedangkan uang
giral merupakan simpanan dari sektor swasta
domestik pada Bank Indonesia dan Bank Umum
yang setiap saat dapat di tarik dan ditukarkan
dengan uang kartal sebesar nilai nominalnya.
Uang giral terdiri dari rekening giro rupiah milik

penduduk, kewajiban segera diantaranya berupa
transfer dan remittance, tabungan, dan simpanan
berjangka yang telah jatuh tempo. Dalam hal ini
termasuk giro yang di blokir
Uang kuasi adalah simpanan milik
sektor swasta demostik pada Bank Indonesia dan
Bank Umum yang setiap saat dapat ditarik dan
ditukarkan dengan uang kartal sesuai dengan
nominalnya.
Hubungan Jumlah Uang Beredar dalam arti
sempit atau M1 terhadap Alokasi dana kredit
Bank Umum Milik Pemerintah
Jumlah uang beredar dalam arti sempit
atau M1 digunakan oleh bank dalam
memberikan pinjaman untuk nasabah debitur.
Dengan meningkatnya jumlah uang beredar
dalam bentuk kartal maupun giral, maka bank
akan mengurangi alokasi dana kredit di
masyarakat karena dapat menyebabkan inflasi
yang disebabkan meningkatnya jumlah uang
beredar di masyarakat. Dengan demikian dapat
ditarik hipotesis sebagai berikut:
H1 : Jumlah Uang beredar berpengaruh negatif
terhadap alokasi dana kredit bank umum milik
pemerintah
2.1.3 Suku Bunga Deposito
Pengertian bunga adalah imbal jasa atas
pinjaman uang. Imbal jasa cipal. Presentasi dari
pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa
(bunga) dalam suatu periode tertentu
Menurut Karl dan Fair (2001:635) suku
bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari
suatu pinjaman dalam bentuk presentasi
pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga
yang diterima tiap tahun di bagi dengan jumlah
pinjaman.
Pengertian suku bunga menurut
Sunariyah (2004:80) adalah harga dari pinjaman.
Suku bunga dinyatakan sebagai presentase uang

pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu
ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh
debitur yang harus dibayawkrka kepada kreditur.
Suku bunga bank Kamsir (2003: 133)
menyatakan bunga bank merupakan balas jasa
yang diberikan oleh bank yang berdasarkan
prinsip konvensioal kepada nasabah (yang
memiliki simpanan) dan harga yang harus
dibayar oleh nasabah kepada bank. Jenis suku
bunga bank ada 2 yaitu :
1. Bunga simpanan merupakan
harga beli yang harus dibayar
bank kepada nasabah pemilik
simpanan. Sebagai contoh jasa
giro, bunga tabungan, dan
bunga deposito
2. Bunga pinjaman (suku bunga
kredit) merupakan bunga yang
dibebankan
kepada
para
peminjam (debitur) atau harga
jual yang harus dibayar oleh
nasabah peminjam kepada bank.
Disebut juga bunga kredit, suku
bunga simpanan dan pinjmana
bank merupakan komponen
biaya dan pendapatan bagi bank.
Deposito adalah sejenis produk investasi
atau tabungan yang ditawarkan oleh bank
kepada masyarakat. Kelebihan tabungan
deposito adalah tingkat suku bunga bank yang
diberikan lebih besar daripada produk tabungan
biasa namun uang yang telah disimpan hanya
boleh ditarik nasabah setelah jangka waktu
tertentu. Deposito biasa dikenal juga sebagai
deposito berjangka.
Perbandingan deposito dengan produk
investasi lain. Deposito adalah instrument
investasi dengan resiko yang kecil dan dapat
menjaga nilai uang yang di investasikan. Jika
investasi dalam bentuk saham kemungkinan
terjadinya resiko lebih besar dan uang yang
diinvestasikan dapat berubah bahkan mengalami

pengurangan dari sebelumnya yang dikarenakan
pergerakkan suku bunga dan bentuk obligasi
tergantung pada kondisi pasar. Namun dalam
deposito berjangka investasi akan aman dari
penurunan nilai pokok, walaupun suku bunga
berubah. Perubahan suku bunga dalam investasi
ini hanya berpengaruh terhadap pendapatan
bunga yang nasabah terima bukan penurunan
ataupun kenaikan investasi pokok.
Deposito itu ada 2 macam, yaitu
deposito dalam jangka panjang dan deposito
dalam jangka pendek. Serta memiliki pilihan
dalam menentukkan jatuh tempo ada satu, tiga,
enam, dua belas atau dua puluh empat bulan.
Jika mengambil daposito tidak sesuai waktunya
maka akan dikenakan denda (penalty) dengan
tidak mendapat hasil apapun. Suku bunga
tabungan lebih kecil dari suku bunga deposito
bank.
Kesimpulan dari suku bunga deposito
adalah pemberian imbalan sebagai tanda balas
jasa bank kepada nasabah yang sudah
berinvestasi di bank nya tersebut.
Hubungan suku bunga deposito terhadap
alokasi dana kredit bank umum milik
pemerintah
Berdasarkan tugas dan fungsinya bank dalam
memberikan pinjaman. Lembaga independen
tersebut menggunakan dana simpanan sebagai
sumber dana untuk transaksi kredit dan
mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut.
Salah satu sumbernya adalah investasi deposito,
sehingga dapat disimpulkan jika suku bunga
deposito yang diberikan bank kepada nasabah
meningkat maka semakin banyak pula kredit
yang di alokasikan karena semakin banyak
nasabah yang tertarik dengan investasi deposito
tersebut. Dengan demikian dapat ditarik
hipotesis sebagai berikut :

H1 : suku bunga deposito berpengaruh positif
terhadap alokasi dana kredit bank umum milik
pemerintah

Kerangka Pemikiran teoritis

Jumlah
Uang beredar
((M1)

Suku Bunga

H1 -

H2 +

Alokasi dana
kredit bank
umum milik
Pemerintah

Deposito

Hipotesis Penilitian dan Statistik
Menurut pola umum metode ilmiah,
setiap penelitian terhadap suatu object
hendaknya memiliki acuan hipotesis, yang
berfungsi sebagai jawaban sementara yang
masih harus dibuktikan kebenaran atau
kasihahannya dengan menggunakan data hasil
observasi (Husein Umar,2000 )

Hipotesis Penelitian
1. Jumlah uang beredar berpengaruh
negatif terhadap alokasi dana kredit
bank umum milik pemerintah
2. Suku bunga deposito berpengaruh
positif terhadap alokasi dana kredit bank
umum milik pemerintah

Hipotesis Statistik
Berdasarkan uraian diatas, maka
hipotesis uji dua arah yang diajukan dalam
penelitian ini adalah :

1. Hipotesis pertama
H0:β0= 0 maka, tidak terdapat
hubungan signifikan Jumlah uang
beredar terhadap alokasi dana kredit
bank
H1:β0≠0 maka, terdapat hubungan
signifikan jumlah uang beredar terhadap
alokasi dana kredit bank
2. Hipotesis kedua
H0:β0= 0 maka, tidak terdapat
hubungan signifikan suku bunga
deposito terhadap alokasi dana kredit
bank
H1:β0≠0 maka, terdapat hubungan
signifikan suku bunga deposito terhadap
alokasi dana kredit bank
3. Hipotesis ketiga
H0:β0= 0 maka, tidak terdapat
hubungan signifikan secara simultan
terhadap alokasi dana kredit bank
H1:β0≠0 maka, terdapat hubungan
signifikan secara simultan terhadap
alokasi dana kredit bank

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian

a. Jumlah Uang Beredar
Seiring dengan perkembangan peranan
bank dan perekonomian, maka pengertian dari
jumlah yang beredar tidak hanya sekedar uang
kartal. Karena semakin banyak masyarakat yang
menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro
maupun rekening koran demi kenyamanan dan
kemudahan dalam melakukan transaksi sehingga
mudah di cairkan untuk dibelanjakan. Maka
seharusnya giro maupun rekening Koran
mempunya kedudukan yang sama dengan uang
currency sebagai uang beredar JUB dalam
pengertian sempit dan luas.
Dalam arti sempit (Norraw Money)
M1 = kartal + Demand deposito
M1= C + D

BAB III

3.1
Variabel
operasional

perubahan atau timbulnya variabel terikat
(dependen). Dalam penelitian ini yang
merupakan variabel bebasnya adalah :

dan

definisi

3.1.1 Variabel Penelitian
Variable penelitian menurut Sugiyono
(2011:60-64) adalah suatu atribut atau sifat yang
atau nilai dari orang obyek atau kegiatan yang
mempunyai variansi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Dilihat dari hubungan
variable yang satu dengan variable yang lain.
Maka macam-macam variabel dalam penelitian
dibedakan menjadi variabel independen dan
variabel dependen.
Variabel bebas (Independen)
Variabel bebas (independen) merupakan variabel
yang mempengaruhi atau menjadi sebab

Jumlah uang beredar
merupakan
seluruh uang kartal (uang tunai) yang dipegang
anggota masyarakat dan uang giral (demand
deposits) yang dimiliki oleh perseorangan pada
bank-bank umum. Uang giral dalam pengertian
ini hanya yang dapat digunakan transaksi yang
cepat dan langsung.
b. Suku Bunga Deposito
Dana pihak ketiga (simpanan) yang
dijelaskan dalam UU Perbankan RI No. 10 tahun
1998 tentang perbankan adalah dana yang
dipercayakan oleh masyarakat kepada bank
berdasarkan perjanjian penyimpanan dalam
bentuk giro, deposito, setifikat deposito,
tabungan, dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
Menurut
Kasmir
dalam
bukunya
Manajemen Perbankan (2002:64), dana pihak
ketiga adalah dana yang berasal dari masyarakat

luas yang merupakan sumber dana terpenting
bagi kegiatan operasional suatu bank dan
merupakan ukuran keberhasilan bank jika
mampu membiayai operasionalnya dari sumber
dana ini.

Jumlah Uang
beredar

Dapat disimpulkan suku bunga deposito
adalah imbalan jasa yang diberikan bank kepada
nasabah sebagai tanda terimakasih atas
partisipasinya dalam menyimpa di bank tersebut.
Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat (dependen) sering
merupakan variabel terikat karena setiap
variabel independen akan mempengaruhi
variabel terikat (independen). Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Alokasi
dana kredit bank umum milik Pemerintah.
Tabel 3.1
Variabel

Alokasi kredit
bank umum

Deskripsi
(konsep)
operasional
variabel
Alokasi dana
kredit
bank
umum milik
pemerintah
adalah
pengalokasian
dana
kredit
sebagai
sumber
keuntungan
dari bank yang
menyalurkan
dananya.
Sumber
keuntungan
yang di dapat
bank diperoleh
dari
bunga
yang
di
kenakan
kepada
nasabah
kreditur.

Skala
Pengukuran
Rasio
Suku Bunga
Deposito

Uang beredar
dapat
didefinisikan
dalam
arti
sempit (M1)
dan dalam arti
luas (M2). M1
meliputi uang
kartal dan giral
(giro
berdenominasi
rupiah.
Sedangkan
(M2) meliputi
M1,
uang
kuasi,
dan
surat berharga
yang
diterbitkan
oleh
system
moneter yang
dimiliki sektor
swasta
domestic
dengan jangka
waktu sampai
dengan
satu
tahun
(www.bi.go.id)
Imbalan yang
diberikan
kepada
nasabah yang
sudah
berpartisipasi
dalam
menyimpan
dana nya di
bank tersebut

Rasio

Rasio

3.1.2 Sumber Data
Data yang digunakan penulis dalam
penelitian ini bersumber pada statistic
Perbankan Indonesia yang di cantumkan pada
situs resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id)
3.2 Metodologi yang digunakan

Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah menggunakan metode
kuantitatif. Metode ini disebut juga dengan
metode discovery dikarenakan metode jenis ini
bisa dikembangkan dan ditemukan berbagai
iptek baru, karena datanya berupa angka dan
analisis menggunakan statistik. Uji yang
digunakan adalah uji dua arah dengan tingkat
kepercayaannya 0,025.
Data yang digunakan dalam penetian ini
adalah Jumlah uang beredar M1, suku bunga
deposito, dan alokasi dana kredit bank umum
milik pemerintah. Adapun objek penelitian yang
diteliti adalah jumlah uang beredar, suku bunga
deposito, dan alokasi dana kredit bank umum
milik pemerintah periode tahun 2011-2013.
Metode analisis yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah regresi linear berganda.
Analisis regresi linear berganda membangun
persamaan regresi atau melihat hubungan antara
satu dependen variabel dengan beberapa variabel
independen (Dr. Edy Supriadi,MBA, 2014:58)
Analisis regresi linear berganda dipilih
dengan tujuan membangun persamaan regresi
linear berganda, dan
pertimbangan untuk
mengetahui pengaruh secara pasrsial maupun
simultan dari variabel independen dan variabel
dependen. Untuk menguji hipotesis digunakan
persamaan sebagai berikut :
Y = β0+β1x1+ β2 x2 ε; 5%
Keterangan :
Y = Nilai dari variabel Dependen (Alokasi dana
kredit bank umum milik Pemerintah
β0 = Nilai Otonomus pada persamaan, atau
sebagai nilai dasar yang berupa konstanta
β1x1 = koefisien regresi variabel independen x 1
(Jumlah uang beredar M1)
β2 x2 = koefisien regresi variabel independen x 2
(Suku bunga deposito)
ε = eror terms

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN
3.2.1 Uji Asumsi klasik
Pengujian asumsi klasik digunakan
untuk menjawab asumsi-asumsi yang dilakukan
dari peneliti serta menjadikan bukti bahwa
adanya hubungan serta mengetahui berapa
signifikankah variabel yang diteliti.
3.2.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji statistik yang
digunakan untuk mengetahui apakah data yang
di regresi berdistribusi normal atau tidak. Dilihat
dari metode grafik yang di lihat dari plotting
data antara expected cumm dengan observed
cumm. Jika hasil plotting menyebar dari garis
regresi maka dikatakan data residual menyebar
normal

Keterangan :
Berdasarkan data histogram berbentuk lonceng
dan berdasarkan data p-p plot gelembung
kecilnya mendekat dari garis p-p plot sehingga
dapat disimpulkan datanya normal

3.2.1.2 Uji Multikolinearitas
Asumsi yang diperlukan tak ada
hubungan yang kuat antara variabel independen
dengan variabel dependen. Uji asumsi ini dapat
dilihat dari nilai VIF pada kolom Coefficients,
jika nilai VIF < 10 maka bisa disimpulkan
bahwa data tersebut persamaan regresi tidak
terdapat multikolienearitas.

Y estimate (sebagai sumbu datar) dengan nilai
variabel sisaan atau residual (sebagai sumbu
tegak) (Dr. Edy Supriadi,MBA, 2014:75)

Keterangan :
Berdasarkan data diatas nilai VIF sebesar 1,317
< 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa
datamya tidak rusak.
Namun berdasarkan data R2 memiliki
nilai 0,97 hal tersebut menandakan bahwa
adanya hubungan yang kuat dari variabel
independen terhadap variabel dependen yang
menyebabkan bahwa data ini termasuk data bias
3.2.1.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji
apakah dalam model regresi linier terdapat
korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali,2005).

Berdasarkan data tabel dw nya sebesar
1,638 dan nilai dL 1.3537. dL < dw
1,3537 3.259446 f-tabel. Maka H0
ditolak, H1 diterima dan hipotesis penelitian
yang menyatakan bahwa JUB dan Suku bunga
deposito berpengaruh secara simultan adalah
dapat diterima.
3.2.2.2 Uji Parsial (t-hitung)
Uji asumsi klasik ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan dari masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen.

Dengan melihat tabel
signifikansi < 0,025

t-hitung

dan

nilai

Interpretasi :
Berdasarkan hasil nilai konstanta –
1872486
yang
berarti
jika
variabel
independennya 0 maka nilai Y nya sebesar nilai
konstanta, nilai β1 5,069128 yang berarti jika
naik satu kesatuan maka nilai dari variabel x1
akan meningkat kan variabel Y sebesar nilai dari
β1, dan nilai β2 90564,25 yang berarti jika naik
satu kesatuan maka nilai dari variabel x2 akan
meningkatkan variabel Y sebesar nilai dari β2.

1. Nilai t-hitung JUB lebih besar dari pada
t-tabel atau 32,459 > 2,339061 maka
H0 ditolak, H1 diterima dan hipotesis
penelitian yang menyatakan bahwa
jumlah uang beredar berpengaruh
negatif terhadap alokasi dana kredit
bank umum milik pemerintah adalah
tidak dapat diterima karena berdasarkan
uji-t terdapat hubungan yang signifikan
dan berpengaruh positif (dapat di
katakan signifikan secara statistik).
2. Nilai t-hitung suku bunga deposito lebih
besar dari pada t-tabel atau 4,760 >
2,339061 maka H0 ditolak, H1 diterima
dan
hipotesis
penelitian
yang
menyatakan bahwa suku bunga deposito
berpengaruh terhadap alokasi dana
kredit bank umum milik pemerintah
adalah dapat diterima (dapat di katakan
signifikan secara statistik )
Berdasarkan data diatas tingkat signifikansi :
1. Pengaruh JUB terhadap Alokasi dana
kredit bank sebesar 0,00 < 0,025 yang
berarti menolak H0 dan menerima H1.
Artinya terdapat hubungan signifikan
antara JUB dengan alokasi kredit
2. Pengaruh SBD terhadap Alokasi dana
kredit bank sebesar 0,00 < 0,025 yang
berarti menolak H0 dan menerima H1.
Artinya terdapat hubungan signifikan
antara suku bunga deposito dengan
alokasi dana kredit
Sehingga dari penelitian diatas dapat
persamaan regresi sebagai berikut:
Y= -1872486+ 5,069128 x1+ 90564,25 x2+5%

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
baik Uji-t maupun Uji F, diketahui bahwa
variabel jumlah uang beredar dan variabel
tingkat suku bunga deposito berpengaruh
terhadap alokasi dana kredit bank umum milik
pemerintah dan pengaruhnya bersifat positif
(nilai koefisien regresinya sebesar 5,069128
untuk jumlah uang beredar dan 90564,25 untuk
tingkat suku bunga deposito) artinya jika jumlah
uang beredar dan tingkat suku bunga deposito
semakin tinggi maka akan meningkatkan alokasi
dana kredit bank umum milik pemerintah (dan
sebaliknya)
Untuk nilai r (korelasi) adalah sebesar
0,987 dan koefisien determinasi (r kuadrat)
sebesar 0,974, maka dapat dikatakan bahwa
hubungan antara variabel independen (jumlah
uang beredar dan suku bunga deposito) dengan
variabel dependen (alokasi dana kredit bank
umum milik pemerintah mempunyai hubungan
yang kuat karena nilai r sebesar 98,7 % tersebut
sangat mendekati nilai 100 %.
Sedangkan berdasarkan nilai r kuadrat
sebesar
97,4%
menggambarkan
bahwa
sumbangan variabel independen ( jumlah uang
beredar dan tingkat suku bunga deposito)
terhadap naik turunnya variabel dependen
(alokasi dana kredit bank umum milik
pemerintah) sebesar 97,4 % sedangkan sisanya
merupakan sumbangan dari variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam model.
Nilai f-hitung sebesar 608,877 dengan
p-value 0,000, sehingga signifikan data tersebut

lebih kecil dari 0,05, terdeteksi bahwa
peningkatan atau penurunan pertumbuhan
alokasi dana kredit dapat dijelaskan dari
hubungan variabel independen yaitu JUB dan
tingkat suku bunga deposito. Sehingga dari hal
tersebut H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti
terdapat hubungan yang simultan dari kedua
variabel independen terhadap variabel dependen
Nilai t-hitung dari variabel independen
pertama (jumlah uang beredar) sebesar 32,459
dengan p-value sebesar 0,000 < 0,025 dan thitung variabel independen kedua sebesar 4,760
dengan p-value sebesar 0,000< 0,025.
Berdasarkan nilai R2 memiliki nilai
sebesar 0,97 yang berarti kemampuan model
dalam menerangkan alokasi dana kredit bank
umum ini sangatlah kuat. Nilai R2 yang
mendekati 1 dapat disimpulkan bahwa data ini
bias, walaupun variabel independen signifikan
terhadap variabel dependen.
Adanya data bias yang terjadi karena
ketarkaitan dari variabel dependen dengan
variabel independen sangat kuat. Sehingga
diharapakan penelitian selanjutnya memiliki
sumber dan refrensi lebih banyak mengenai
teori dari variabel yang diteliti.

Saran untuk Pemerintah :
Ada
baiknya
pemerintah
lebih
memperhatikan tingkat JUB ketika memiliki
keinginan untuk melakukan kredit di Bank
Umum sehingga Uang yang beredar di
masyarakat tidak terlalu berlebihan karena jika
berlebihan akan terjadi inflasi

BAB VI
REFERENSI
1

http://www.bi.go.id
http://www.academia.edu/9077833/Jur
nal_ekonomi_moneter_original
2

3

https://dawaisimfoni.wordpress.com/ka
rya-tulis-ilmiah-2/metodologipenelitian/analisis-regresi-2/
4
http://fkipekonomiakuntansi.blogspot.com/2012/0
6/jumlah-uang-beredar-jubdengan.html#.VXXJ2lJqPIU
5
http://www.bi.go.id/id/statistik/seki/terk
ini/moneter/Contents/Default.aspx
6
Gujarati,
Damodar,
1995.
Ekonometrika Dasar. Penerbit
Erlangga, Jakarta

Alamat jurnal di web :