PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT SIFAT BANGUN RUANG DENGAN METODE PROJECT BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018

  PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT SIFAT BANGUN RUANG DENGAN METODE PROJECT BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Nelvi Indriana 11513025 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

IAIN SALATIGA

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

  Jangan mengulangi kesalahan yang sama karena masih banyak pengalaman yang belum di coba.

  Jangan patah semangat menghadapi suatu masalah karena kamu belum tahu hikmah yang akan datang.

  

Persembahan

  Skripsi ini saya persembahkan untuk : 1. Ayah (Wiyono Wagimin) dan Ibu (Sri Suratmi), tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moral, spiritual dan material sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi di Progdi S1 PGMI FTIK IAIN.

  2. Suami (Eko Listianto) sekeluarga yang selalu menemani dan memberi dukungan dan motivasi untuk selalu semangat tanpa mengeluh dalam menyelesaikan Progdi S1.

  3. Kakek, Nenek beserta keluarga besar Wiro Sairin dan Pradita sekeluarga yang memberi bantuan media serta doa sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi.

  4. Sahabatku (Faridatun Nisa’, Siti Sholechah, Sumarsih, Nur Hayati, Nurmala Hasanah, Siti Muslikah, Aini Wahyuningsih) dan teman-teman seperjuangan jurusan PGMI angkatan 2013 yang selalu memberikan semangat.

  5. Kakak Arif Santosa sekeluarga (Puji Rahayu, Risda Melasanti, Ika Fitriani

KATA PENGANTAR

  Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena oleh pertolongan-Nya penulis dapat melewati masa-masa yang sulit dalam menghadapi perkuliahan, hingga akhirnya dapat sampai pada tahap ini yaitu penulisan tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Haryadi,M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi,M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.

  4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd, selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terseleseikan dengan baik.

  5. Dra. Nur Hasanah, M.Pd. selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah mendampingi selama perkuliahan.

  6. Seluruh dosen S-1 dan staff Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri yang telah banyak membekali ilmu pengetahuan.

  7. Istiqah R.N, S.Pd, Selaku kepala Sekolah MI yang telah memberikan ijin

  8. Darno, S.Pd.I, selaku wali kelas V yang telah berkenan ikut partisipasi dalam pelaksanaan penelitian.

  9. Siswa kelas V MI Ma’arif yang telah bekerjasama dan membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian ini.

  10. Semua pihak yang terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan dukungan moral maupun material.

  Skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang peneliti miliki. Semoga karya tulisan ini dapat berguna bagi pembaca dan pihak-pihak yang terkait.

  Salatiga,.......Agustus 2017 Penulis

  

ABSTRAK

  Indriana, Nelvi. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Sifat Sifat Bangun Ruang Dengan Metode Pembelajaran Project Based Learning pada Siswa Kelas

  V MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo Kota Salatiga tahun

  pelajaran 2017/2018. Program Studi S1 PGMI Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra.Siti Farikhah, M.Pd. Kata Kunci: Hasil Belajar, Matematika, Metode Pembelajaran Project Based Learning. Penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan di MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo kota Salatiga. Hasil belajar siswa dibawah nilai kkm yang disebabkan karena penggunaan metode pembelajaran yang kurang kreatif, sehingga peserta didik tidak berantusias mengikuti pembelajaran, yang pada akhirnya menyebabkan hasil belajar menjadi tidak tuntas.

  Subjek penelitian adalah siswa kelas V Mi Ma’arif Kumpulrejo 02

  Argomulyo kota Salatiga yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki- laki dan 11 siswa perempuan . Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus dan masing masing siklus terdiri dari1 kali pertemuan sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan tes evaluasi pada akhir masing-masing siklus dan observasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) mampu meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas V

  MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo kota Salatiga tahun

  pelajaran 2017/2018. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar dari jumlah siswa yang tuntas dalam pembelajaran matematika. Kondisi awal sebelum dilakukan tindakan dari jumlah siswa 21 hanya terdapat 8 siswa yang mendapatkan nilai tuntas dan 13 siswa yang yang belum tuntas. Pada siklus I terdapat peningkatan jumlah siswa yang mendapat nilai tuntas ada 10 siswa dan yang tidak tuntas ada 10 siswa dan yang absen ada 1 siswa, dengan rata-rata kelas 50 dari jumlah siswa yang ikut dalam tes pada Siklus I. Sedangkan pada Siklus II menunjukkan bahwa ada peningkatan dari siswa yang mendapatkan nilai tuntas, ada 19 siswa dan yang tidak tuntas hanya ada 2 siswa dengan nilai rata-rata kelas adalah 75,35.

  

DAFTAR ISI

LOGO ......................................................................................................................

  Halaman Judul ......................................................................................................... Lembar Persetujuan Pembimbing ..........................................................................i Pernyataan Keaslian Tulisan ..................................................................................ii Lembar Pengesahan Naskah skripsi.......................................................................iii Motto & Persembahan...........................................................................................iv Kata Pengantar ......................................................................................................v Abstrak .................................................................................................................vii Daftar Isi ..............................................................................................................viii Daftar Tabel & Gambar.........................................................................................x Daftar Lampiran ....................................................................................................xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................4 D. Hipotesis Tindakan................................................................................4 E. Indikator Keberhasilan..........................................................................5 F. Manfaat Penelitian ................................................................................5 G. Definisi Operasional .............................................................................6 H. Metodologi Penelitian ........................................................................10

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar .......................................................................................15 B. Matematika......................................................................................... 24 C. Bangun Ruang.................................................................................... 27 D. Project Based Learning.......................................................................39 E. Kaitan Pembelajaran Matematika Dengan Metode PjBL...................46 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian ...............................................................................48 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ......................................................... 54 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................................ 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per-Siklus ............................................... 71 B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 76 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ 77 B. Saran .................................................................................................. 78 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................79 LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................81

  

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Gambar Kubus........................................................................32

  2. Gambar 2.2 Gambar Balok........................................................................33

  3. Gambar 2.3 Gambar Prisma Segi 3............................................................35

  4. Gambar 2.4 Gambar Limas Segi 4.............................................................36

  5. Gambar 2.5 Gambar Tabung......................................................................37

  6. Gambar 2.6 Gambar Kerucut.....................................................................38

  7. Tabel 3.1 Identitas Sekolah MI Kumpulrejo 02.........................................48

  8. Tabel 3.2 Daftar Fasilitas Sarana Prasarana MI Kumpulrejo 02...............49

  9. Tabel 3.3 Daftar Guru dan Staff MI Kumpulrejo 02................................ 50

  10. Tabel 3.4 Daftar Siswa Kelas V Kumpulrejo 02......................................51

  11. Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian di MI Kumpulrejo 02...............54

  12. Tabel 4.1 Daftar Hasil Tes Formatif Siswa Siklus I Kelas V....................71

  13. Tabel 4.2 Daftar Hasil Tes Formatif Siswa Siklus II Kelas V...................74

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I .................. 82 Lampiran 2 : Lembar Soal Siklus I ..................................................................97 Lampiran 3 : Lembar Pengamatan Guru Siklus I .......................................... 100 Lampiran 4 : Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ......................................... 104 Lampiran 5 : Hasil Belajar Siswa Siklus I ..................................................... 107 Lampiran 6 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ............... 109 Lampiran 7 : Lembar Soal Siklus II .............................................................. 127 Lampiran 8 : Lembar Pengamatan Guru Siklus II ......................................... 130 Lampiran 9 : Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ..........................................134 Lampiran 10 : Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................................... 137 Lampiran 11 : Foto Pelaksanaan Pembelajaran ............................................. ..139 Lampiran 12 : Daftar Riwayat Hidup .......................................................... ...142 Lampiran 13 : Daftar Nilai SKK ..................................................................... 143 Lampiran 14 : Surat Ijin Penelitian ...................................................................146 Lampiran 15 : Pemberian Surat Ijin Penelitian di MI Kumpulrejo 2 Salatiga..147

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang ada didalam

  semua jenjang pendidikan, dimulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan juga diajarkan pada taman kanak-kanak. Oleh sebab itu pada jenjang sekolah dasar guru perlu merancang pembelajaran yang dapat membuat peserta didik mengingat apa yang telah dipelajari. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pada jenjang sekolah dasar merupakan jenjang awal dimana peserta didik mempelajari suatu mata pelajaran. Karena hal itu, perlu metode pembelajaran dimana peserta didik dapat melakukan suatu kegiatan sehingga dapat memahami materi yang disampaikan tanpa harus mendengarkan ceramah dari guru saja namun dapat menerapkan pembelajaran yang aktif dan inovatif dari pengalaman apa yang sedang mereka pelajari, dengan bimbingan guru sehingga peserta didik termotivasi dan dapat meningkatkan hasil belajar.

  Dengan metode pembelajaran berbasis proyek, peserta didik merancang, melakukan pemecahan masalah, melaksanakan pengambilan keputusan, dan kegiatan penyelidikan sendiri serta menerapkan situasi dalam kehidupan nyata dengan cara membuat sebuah proyek untuk manusia). Dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman dalam kegiatan secara nyata. Dalam hal ini guru hanya sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran sedangkan peserta didik yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

  Permasalahan yang sering terjadi pada kegiatan pembelajaran matematika adalah metode pembelajaran guru yang kurang menarik dalam menyampaikan materi, sebagian guru menyampaikan mata pelajaran matematika dengan cara konvensional. Yaitu peserta didik menyimak penjelasan yang disampaikan oleh gurunya dalam memberikan contoh dan mengerjakan soal-soal di papan tulis, kemudian meminta peserta didik untuk mengerjakan soal-soal dalam buku ataupun lembar kerja siswa (LKS). Hal tersebut tidak membangkitkan semangat dan juga tidak dapat membuat peserta didik ikut aktif dalam pembelajaran serta menyebabkan hasil belajar menjadi rendah/dibawah nilai kkm.

  Menurut teori kognitif Piaget dalam Susanto (2013:184) pada usia siswa sekolah dasar (7-8 tahun hingga 12-13 tahun) termasuk pada tahap operasional konkret. Berdasarkan perkembangan kognitif ini, maka anak pada usia sekolah dasar pada umumnya mengalami kesulitan dalam memahami matematika yang bersifat abstrak, karena keabstrakannya

  Pengamatan yang dilakukan di MI Ma’arif Kumpulrejo 02

  Argomulyo kota Salatiga ditemukan beberapa permasalahan yang menyebabkan hasil belajar matematika rendah karena dibawah nilai kkm, yaitu peserta didik yang mendapatkan nilai tuntas adalah 8 siswa dan yang belum tuntas ada 13 siswa, sedangkan nilai kkm saat ini 60. Peserta didik cenderung pasif dengan metode pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hal itu menyebabkan antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sangat rendah. Permasalahan yang terdapat di MI

  Ma’arif Kumpulrejo 02 maka metode pembelajaran berbasis proyek (Project

  

Based Learning) dapat digunakan pada proses pembelajaran di

  kelas/diluar kelas, karena dengan pembelajaran berbasis proyek peserta didik dapat terlibat langsung dan dapat menyelesaikan masalah dari materi yang mereka pelajari sehingga materi yang mereka pelajari dapat digali dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi peserta didik dan dapat melakukan eksperimen secara kolaboratif di dunia nyata. Selain itu peserta didik terlibat langsung maka mereka akan lebih lama mengingat apa yang telah dipelajari serta dapat menghasilkan produk dari pengalaman tersebut.

  Berdasarkan latar belakang, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika materi Sifat Sifat Bangun Ruang Dengan Metode Pembelajaran Project Based

  B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, apakah metode pembelajaran project based learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat sifat bangun ruang kelas V MI

  Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo kota Salatiga tahun pelajaran 2017/2018? C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui metode pembelajaran Project Based Learning terhadap hasil belajar matematika materi sifat sifat bangun ruang pada siswa kelas V MI M a’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

  D. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis adalah “jawaban sementara atau dugaan sementara terhadap pertanyaan penelitian” (Hatibe, 2012:15).

  Jadi hipotesis tindakan adalah suatu jawaban sementara yang mungkin benar atau salah yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk siklus kegiatan. Dalam penelitian tindakan kelas ini, hipotesis tindakan yang diajukan a dalah “Project Based

  E. Indikator Keberhasilan

  Penggunaan metode pembelajaran Project Based Learning dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai.

  Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah: a.

  Tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampa ikan ≥85%.

  b.

  Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan (continue) per siklus.

  c.

  Siswa kelas V memenuhi kriteria ketuntasan minimal 60 dalam pembelajaran matematika jika sudah mendapat nilai kkm maka dianggap tuntas.

  F. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat Teoritis Melalui penelitian ini diharapkan dengan menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning dapat memberikan pemahaman konsep dan pengetahuan pada pembelajaran di MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo kota Salatiga.

  Dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran matematika.

  b.

  Bagi Guru Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman guru dalam mengembangkan metode pembelajaran dan meningkatkan kreatifitas mengajar di kelas dengan semenarik mungkin.

  c.

  Bagi Sekolah Diharapkan penelitian ini menambah referensi sekolah untuk dapat melakukan pembinaan bagi guru untuk menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek.

G. Definisi Operasional

  Untuk menjelaskan judul penelitian ini, maka akan kami berikan penjelasan beberapa istilah dalam penulisan penelitian ini. Istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut: a.

  Hasil Belajar Menurut Suprijono Agus (2009:05,07) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap- bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Menurut Bloom dalam buku Suprijono Agus, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

  b.

  Matematika Kata matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari” sedang dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Dekdipnas, 2001:7).

  Sedangkan menurut Ahmad Susanto (2013:185) Matematika merupakan salah satu displin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

  Menurut Corey dalam bukunya Ahmad Susanto (2013:186), pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap sehingga memungkinkan peserta didik untuk berubah tingkah lakunya.

  Adapun menurut Dimyati dalam buku Ahmad Susanto (2013:186), pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat peserta didik belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.

  Jadi pembelajaran matematika adalah suatu proses pembelajaran yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir peserta didik yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir serta kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan terhadap materi matematika.

  c.

  Bangun Ruang Dalam Ensiklopedia Matematika (2003:20) menyebutkan jika suatu bangun tidak seluruhnya terletak dalam bidang, maka bangun itu disebut bangun ruang. Bangun ruang dibentuk oleh daerah segi banyak yang disebut sisi.

  Bangun ruang adalah bangun matematika yang mempunyai isi atau volume. Bangun ruang sering disebut juga d.

  Metode pembelajaran Project Based Learning Metode pembelajaran berbasis proyek adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.

  Metode pembelajaran juga merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan peserta didik dengan persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara bersama (Djamarah,2006:83).

  Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian di depan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik displin ilmu untuk pengembangan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari dalam dunia nyata, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penguasaan materi pada mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun ruang dengan menggunakan metode pembelajaran project based learning dengan menciptakan produk bangun ruang yang dibuat oleh peserta didik dari hasil kegiatan yang dilakukan oleh peserta

I. Metodologi Penelitian 1.

  Subjek Tindakan Kelas a.

  Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di MI

  Ma’arif Kumpulrejo 02 Argomulyo kota Salatiga.

  b.

  Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran

  2017/2018 (selama melaksanakan penelitian) dengan prosedur sebagai berikut: 1) Persiapan. 2) Pelaksanaan Penelitian. 3) Penyusunan Laporan. 4) Mengumpulkan dan menilai hasil tes. 5) Menganalisis hasil penelitian. 6) Menyusun laporan penelitian.

  2. Subjek Penelitian Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah peserta didik kelas

  V MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 ARGOMULYO KOTA SALATIGA yang berjumlah 21 peserta didik terdiri dari 10 laki-laki dan 11 perempuan.

  3. Metode Pengumpulan Data Data penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  a.

  Observasi dipergunakan untuk mengamati kegiatan selama proses pembelajaran.

  b.

  Tes digunakan untuk mengukur hasil akhir belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.

  c.

  Dokumentasi digunakan sebagai pelengkap untuk memperoleh gambar mengenai kegiatan peserta didik kelas V selama proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi berupa silabus, RPP, jumlah guru dan peserta didik, alat atau media yang digunakan, nilai peserta didik sebelum siklus dan sesudah siklus penelitian, foto, dan lain sebagainya yang dianggap penting.

4. Analisis Data

  Berdasarkan dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut: a.

  Hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung.

  b.

  Hasil penelitian pemahaman materi sifat sifat bangun ruang pada mata pelajaran matematika.

  c.

  Mengumpulkan hasil pengamatan dan tes.

  d.

  Menentukan kriteria nilai (60-100 tuntas dan 0-59 tidak tuntas) e. Hasil belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus.

  Nilai per tes untuk mengetahui peningkatan yang diperoleh dalam penggunaan metode pembelajaran Project Based Learning pada mata pelajaran matematika materi sifat sifat bangun ruang.

  Adapun cara untuk mengolah nilai dari hasil penelitian: 1. Data kuantitatif a.

  Untuk menilai rata-rata dengan tes formatif digunakan perhitungan nilai dengan rumus: (Djamarah,2005:302) M=

  Ʃx / N Keterangan: N : jumlah peserta didik b. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar peserta didik digunakan rumus sebagai berikut: (Djamarah,2005:264-265).

  100% = P Keterangan :

  F = Frekuensi N = Jumlah kegiatan keseluruhan P = Jumlah nilai dalam persen (Djamarah, 2005:264-

  265) c. Persentase nilai ketuntasan peserta didik secara klasikal mendapatkan 85% mendapatkan nilai KKM.

5. Instrumen Penelitian

  Instrumen adalah alat yang digunakan oleh guru atau observer untuk mengukur dan mengambil data yang akan dimanfaatkan untuk menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan yang dilakukan. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu: a.

  Silabus b. RPP

H. Sistematika Penulisan

  BAB I Berisi pendahuluan.menggambarkan secara global tentang bab-bab berikutnya yang meliputi: Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Indikator Keberhasilan, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

  BAB II Kajian Pustaka. Mencakup penjelasan tentang Hasil Belajar, Matematika, Sifat Sifat Bangun Ruang, Metode pembelajaran Project Based Learning, Kaitan pembelajaran matematika dengan Metode Pembelajaran Project Based Learning.

  BAB III Pelaksanaan Penelitian. Meliputi subjek penelitian yang berisi tentang tempat dan waktu penelitian, deskripsi per siklus.

  BAB IV Pembahasan, yang meliputi hasil penelitian dan perkembangan per siklus. BAB V Penutup, yang meliputi Kesimpulan dan Saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Belajar a. Pengertian Belajar

  1) Menurut Bahasa

  Belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu,(Slameto,2003:1). 2)

  Menurut Istilah

  a) Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2).

  b) Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan (Djamarah, 2011: 13).

  Sedangkan Menurut R. Gagne (Susanto 2013:1), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru dengan peserta didik, serta peserta didik dengan peserta didik lain saat pembelajaran berlangsung.

  Adapun menurut Burton (Susanto, 2013:3) belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi individu dan individu lain, individu dengan lingkungannya. Perubahan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku dan perubahan ini dapat diperoleh melalui latihan.

  Jadi dapat disimpulkan bahwa Belajar merupakan sebuah proses yang memiliki tujuan yang jelas dari perubahan tingkah laku yang diharapkan dengan dirumuskan dalam suatu tujuan pembelajaran. Jadi dalam penting adalah tujuan belajar, karena proses belajar tidak akan pernah lepas dari tujuan pembelajaran.

  b.

  Ciri-ciri Belajar 1)

  Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar;

  2) Perubahan perilaku relatif permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup;

  3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan tingkah laku tersebut bersifat potensial;

  4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman;

5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.

  Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat c.

  Prinsip-prinsip Belajar Menurut S. Nasution dalam Kastolani (2014: 71), prinsip- prinsip belajar meliputi:

  1) Agar seseorang (siswa) benar-benar belajar, maka ia harus mempunyai tujuan;

  2) Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan karena dipaksakan oleh orang lain;

  3) Orang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesukaran dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang berharga baginya;

  4) Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuannya;

  5) Selain tujuan pokok yang hendak dicapai, diperolehnya pula hasil-hasil sambilan atau sampingan. Misalnya ia tidak hanya bertambah terampil membuat soal-soal ilmu yang lebih besar untuk bidang studi itu;

  6) Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan

  (learning by doing);

  7) Seseorang (siswa) belajar sebagai keseluruhan, tidak dengan otaknya atau secara intelektual saja tetapi juga secara sosial, emosional, etis dan sebaginya;

  9) Untuk belajar diperlukan insight. Apa yang dipelajari harus benar-benar dipahami;

  10) Di samping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya seseorang

  (siswa) sering mengejar tujuan-tujuan lain; 11)

  Belajar lebih berhasil apabila usaha itu memberi sukses yang menyenangkan; 12)

  Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar.

  d.

  Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.

  1) Faktor Internal

  Faktor Internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu.Faktor-faktor internal meliputi fisiologi dan psikologi.Faktor

  • –faktor fisiologis adalah faktor- faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik indivudu. Sedangkan faktor- faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis
siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat (Baharuddin, 2008: 19- 20).

  2) Faktor Eksternal

  Faktor Eksternal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah (Baharuddin, 2008: 26) menjelaskan faktor-faktor eksternal dalam proses belajar dibagi menjadi dua, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.

  Melalui belajar dapat diperoleh hasil yang lebih baik.Belajar berarti mengubah tingkah laku. Belajar akan membantu terjadinya suatu perubahan pada diri individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya dikaitkan dengan perubahan ilmu pengetahuan melainkan juga berbentuk percakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri. Belajar menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.

  Sedangkan menurut (Sardiman, 2009: 39), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor intern (dari dalam) diri siswa dan faktor ekstern (dari luar) siswa. Berkaitan dengan faktor dari dalam diri siswa, selain faktor kemampuan, ada juga faktor lain yaitu motivasi, minat, perhatian, sikap, fisik dan psikis. Kehadiran faktor psikologis dalam belajar akan memberikan andil yang cukup penting.

  Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal. Thomas F. Staton dalam (Sardiman, 2009: 39- 40) menguraikan enam macam faktor psikologis yaitu (1) motivasi, (2) konsentrasi, (3) reaksi, (4) organisasi, (5) pemahaman, (6) ulangan. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal siswa antara lain kemampuan yang dimiliki siswa tentang materi yang disampaikan, sedangkan faktor eksternal antara lain strategi pembelajaran yang digunakan guru di dalam proses belajar mengajar.

2. Hasil Belajar

  Sedangkan menurut para ahli definisi dari hasil belar dapat dilihat sebagai berikut. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah mengikuti pembelajaran, karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Anak-anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai

  Menurut Purwanto (2011:44) hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”, pegertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukan suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan perubahan input. Dalam kegiatan pembelajaran, setelah mengalami belajar peserta didik berubah perilakunya dari sebelumnya.

  Winkel dalam Purwanto (2011:45) hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Jika menurut Bloom yang dikutip oleh Susanto (2013:5) hasil belajar diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.

  Pernyataan beberapa ahli tersebut dapat diketahui bahwa perubahan tingkah laku yang dialami oleh peserta didik adalah sebagai bukti dari hasil belajar yang telah dilakukan. Hasil belajar merupakan alat ukur keberhasilan dalam proses belajar, ketika peserta didik memiliki hasil belajar yang tinggi maka proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil, namun apabila hasil belajar masih rendah maka proses pembelajaran perlu dilakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan pesera didik. Oleh karena itu keberhasilan dalam pembelajaran merupakan tanggung jawab guru dan ditentukan oleh guru, karena gurulah yang merancang proses pembelajaran, guru yang

  Jadi dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang dialami oleh peserta didik setelah melakukan suatu proses yang memiliki tujuan yang jelas (belajar) dan kemampuan menyerap materi yang diperoleh oleh peserta didik setelah proses belajar berlangsung. Perubahan tingkahlaku yang dimaksud disini adalah, perubahan peserta didik dari yang sebelumnya yang tidak mengetahui menjadi tahu.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar: Menurut Wasliman didalam Susanto (2013:12-13), hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhui, baik faktor internal maupun eksternal. Secara terperinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut: a.

  Faktor internal: faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

  b.

  Faktor eksternal: faktor yang berasal dari luar peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari sangat berpengaruh pada hasil belajar peserta didik.

  Dikemukakakan juga oleh Wasliman (2007:159) bahwa, sekolah merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar peserta didik. Semakin tinggi kemampuan belajar dan kualitas pengajaran disekolah, maka semakin tinggi pula hasil belajarnya. Jadi selain faktor guru sebagai pengajar, guru juga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh dalam proses pembelajaran.

B. Matematika a. Pembelajaran Matematika

  Susanto (2013:184) mengatakan bahwa matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam menyelesaikan masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. tersusun dalam urutan tertentu, bermula dari urutan sederhana kemudian menuju hal yang rumit, dari hal yang kongkrit menuju ke hal yang abstrak. Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa matematika adalah disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan berargumentasi, hal tersebut diakibatkan karena matematika berawal dari hal yang kongkret menuju ke hal yang bersifat abstrak. Hal yang bersifat abstrak selalu membutuhkan argumen untuk menjelaskannya, dan dalam memberikan argumen kemampuan berfikir peserta didik meningkat karena harus kritis pada saat berargumen.

  Pembelajaran matematika yang dikemukakan oleh Susanto (2013:186) adalah, suatu proses pembelajaran yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, serta meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya peningkatan penguasaan yang baik terhadap materi matematika. Hal itu berarti pembelajaran matematika berperan juga dalam mengasah kreativitas dan kemampuan berpikir yang dimiliki oleh peserta didik,.

  Muhsetyo (2008:1) mengatakan bahwa pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada sehingga peserta didik memperoleh kemampuan tentang bahan matematika yang dipelajari.

  Pembelajaran matematika merupakan suatu proses yang terencana yang disusun secara khusus untuk menyampaikan materi matematika yang dapat melatih kreativitas, kemampuan berpikir yang dimiliki oleh peserta didik.

b. Tujuan Matematika

  Secara umum tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah agar peserta didik mampu dan terampil menggunakan matematika, selain itu juga dapat memberikan tekanan penataran nalar dalam penerapan matematika, (Susanto:2013:189)

  Sesuai yang disajikan Depdiknas dalam buku Susanto (2013:190) tujuan pembelajaran matematika disekolah dasar adalah sebagai berikut:

  1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.

  2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

  4. Mengomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

5. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

  Jadi tujuan pada pembelajaran matematika yaitu peserta didik mampu dan terampil dalam memahami konsep, menggunakan penalaran, dan dapat mengomunikasikan gagasan serta dapat memecahkan masalah matematika sehari-hari.

C. Sifat sifat bangun ruang

  Dalam Ensiklopedia Matematika (2003:20) menyebutkan jika suatu bangun tidak seluruhnya terletak dalam bidang, maka bangun itu disebut bangun ruang. Bangun ruang dibentuk oleh daerah segi banyak yang disebut sisi.

  Menurut Agus Suharjana (2008:5) bangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang terdapat pada seluruh permukaan bangun tersebut. Permukaan bangun itu disebut sisi.

  Dalam Tim Matematika (2007: 133) unsur-unsur bangun ruang terdiri dari sisi, rusuk, dan titik sudut.

   Rusuk yaitu garis yang merupakan peretemuan antara 2 buah sisi.

  Garis tersebut bisa berupa garis lurus/garis lengkung.  Titik sudut yaitu titik yang merupakan pertemuan 2 buah rusuk atau lebih. Sedangkan menurut Agus Suharjana(2008:6) pengertian sisi, rusuk dan titik sudut adalah sebagai berikut:  Sisi adalah daerah atau bidang yang membatasi bangun ruang.

   Rusuk adalah sisi-sisi bangun ruang yang bertemu pada satu garis.

   Titik sudut adalah tiga atu lebih rusuk suatu bangun ruang yang bertemu pada satu titik.

  Jadi yang dimaksud dengan bangun ruang adalah bangun tiga dimensi yang memiliki ruang. Pada bangun ruang memiliki sifat-sifat tertentu, sifat-sifat ini merupakan ciri-ciri dari bangun ruang tersebut. Disamping itu, dengan sifat-sifat ini kita dapat menemukan nama bangun ruang.

  a.

  Sifat bangun ruang Dalam kehidupan sehari-hari banyak benda yang berbentuk kerucut , prisma, limas dan tabung.

  Bangun ruang juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut: pada bangun ruang. Rusuk : garis perpotongan 2 sisi pada bangun ruang.

  Titik sudut : pertemuan 3 rusuk atau lebih pada bangun ruang.

  Ciri khusus : ciri bangun yang hanya dimiliki oleh bangun ruang itu sendiri.

  Macam-macam bangun ruang dan definisinya: a.

  Balok Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh 6 buah bidang sisi yang masing-masing berbentuk persegi panjang yang berhadapan dan sejajar ukurannya sama panjang.

  b.

  Kubus Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh 6 buah sisi berbentuk persegi dengan ukuran yang sama.

  c.

  Prisma beberapa buah bidang lain yang saling berpotongan menurut garis-garis yang sejajar. Jika rusuk tegak atau sisi samping sebuah prisma tegak lurus membentuk sudut siku-siku terhadap bidang alas, maka prisma tersebut dinamakan prisma tegak.(Tim matematika 2007:132).

  d.

  Limas Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah daerah segi banyak (segi n) dan beberapa (n) daerah segitiga yang mempunyai satu titik persekutuan. Daerah segi banyak menjadi alasnya dan segitiga-segitiga menjadi segi tegaknya,sedangkan kaki-kaki segitiga itu membentuk rusuk tegaknya. Semua rusuk tegak bertemu di titik sudut yang disebut pula titik puncak karena proyeksi dari titik tersebut tegak lurus dengan alas. Limas dinamai sesuai dengan bentuk bidang alasnya.

  Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah lingkaran yang sejajar dan sama ukurannya serta sebuah bidang lengkung.

  f.

  Kerucut Kerucut adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah lingkaran dan sebuah bidang lengkung. Kerucut merupakan limas yang alasnya berbentuk lingkaran.

  Macam-macam bangun ruang dan sifatnya: 1.

  Prisma Prisma tegak merupakan sebuah bangun yang terdiri dari sisi alas, sisi tegak dan sisi tutup/atas. Sisi tegak berbentuk persegi/ persegi panjang sisi alas sama dan sebangun dengan sisi atas.

  Prisma tegak segi empat adalah bangun ruang yang bagian atas dan bagian bawahnya sama dan sebangun berbentuk segi empat.

  Perbedaan antara prisma segi empat a.

  Prisma tegak segi empat Prisma tegak segi empat ada kubus dan balok, yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1.

  Kubus Kubus adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang berukuran sama. Adapun sifat-sifat dari kubus yaitu: gambar 2.1 a)

  Memiliki 6 buah sisi yaitu: Sisi ABCD, sisi ABFE, sisi ADHE , sisi EFGH , sisi DCGH dan sisi BCGH.

  b) Memiliki 12 rusuk yaitu: Rusuk

  EH , rusuk AD, rusuk AE, rusuk BF, rusuk CG, rusuk DH.

  c) Memiliki 8 titik sudut yaitu: titik sudut A, titik sudut B, titik sudut

  C , titik sudut D, titik sudut E, titik sudut F, titik sudut G, titik sudut H.

  d) Bentuk sisinya persegi.

  2. Balok Balok dalah sebuah bangun ruang yang dibatasi oleh tiga pasang persegi panjang dimana setiap pasang persegi panjang saling sejajar dan sama panjang.

  Gambar 2.2 a) Memiliki 6 buah sisi yaitu: Sisi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS V SD 1 DAREN TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 22

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT - SIFAT CAHAYA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING(CTL) PADA SISWA KELAS V MI AL MAHMUD KUMPULREJO 01 KEC. ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 136

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 1 210

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN MELALUI TEAMS GAME TOURNAMENT DENGAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS V MI AL- MAHMUD KUMPULREJO 01 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI

0 0 119

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMATERI PERJUANGAN MELALUI METODE SQ3R PADA SISWA KELAS V MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 2 152

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE JYGSAW PADA SISWA KELAS III MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperole

0 0 149

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLE-NON EXAMPLE PADA SISWA KELAS V MI ULUMUDDIN NGARGOSOKO KECAMATAN KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

0 0 148

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMATERI PERJUANGAN MELALUI METODE SQ3R PADA SISWA KELAS V MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 2 151

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN MELALUI TEAMS GAME TOURNAMENT DENGAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS V MI AL- MAHMUD KUMPULREJO 01 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2015

0 0 119

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PERAGA PAPAN PAKU PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI

0 6 122