PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLE-NON EXAMPLE PADA SISWA KELAS V MI ULUMUDDIN NGARGOSOKO KECAMATAN KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI SIFAT BANGUN RUANG

MELALUI METODE EXAMPLE-NON EXAMPLE PADA SISWA KELAS V

MI ULUMUDDIN NGARGOSOKO KECAMATAN KALIANGKRIK

KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Oleh : NUR HIDAYATI

  115-12-038

  

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI SIFAT BANGUN RUANG

MELALUI METODE EXAMPLE-NON EXAMPLE PADA SISWA KELAS V

MI ULUMUDDIN NGARGOSOKO KECAMATAN KALIANGKRIK

KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

  SKRIPSI

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Oleh : NUR HIDAYATI

  115-12-038

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  M OTTO

“.....BARANG SIAPA YANG MENJADIKAN MUDAH URUSAN

ORANG LAIN, PASTI ALLAH AKAN MEMUDAHKANNYA DI

  

DUNIA DAN DI AKHIRAT....”

HR.MUSLIM

  

PERSEMBAHAN

  Puji syukur kehadirat Allah SWT beserta sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

  1. Ibuku tersayang; my hero, my spirit, my everything yang tiada hentinya memberikan pengorbanan siang malam, tanpa pamrih, yang menyayangi serta senantiasa mendoakan hingga penulis sampai pada tahap yang luar biasa ini. Ku persembahkan skripsi ini sebagai tanda hormat, bakti dan sayangku kepadamu. Semoga ini menjadi awal yang dapat membahagiakanmu ibu.

  2. Nenekku yang luar biasa. Terima kasih atas doa yang engkau berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan kewajiban tepat waktu.

  3. Keluarga besarku; pakdhe, budhe, mas, mbak, terimakasih atas doa dan dukungannya.

  4. Bapak Ibu dosen yang telah mendidik dan membimbing selama perkuliahan.

  5. Sahabat-sahabatku (kak asiah, Lina, Afi, Dania, Bunga, Mb Nucha, dll) tak ada kenangan yang tak indah saat bersama kalian. Terima kasih atas segala dukungan dan semangat yang diberikan.

  6. Sahabat-sahabatku di Racana Kusuma Dilaga Woro Srikandhi ( Mb.Amik, Atik, Muhaimin, Mb lely, dll) 7. Teman-teman PGMI angkatan 2012 8. Teman-teman KKN posko Ds. Ngargosoko 9. Teman-teman PPL MI Kumpulrejo 2

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Materi Sifat Bangun Ruang Melalui Metode

Example Non Example pada Siswa Kelas V MI Ulumuddin Ngargosoko Kec.

  Kaliangkrik, Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 Pelakasanaan Penelitian ini tidak akan terwujud tanpa adanya pemberian kesempatan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan yang berkenan memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

  3. Ibu Peni Susapti, S.Si., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga 4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M. Pd yang sangat sabar dan teliti di dalam membimbing skripsi penulis.

  5. Kepala Sekolah MI Ulumuddin Ngargosoko Bapak Ahmad Maskur, S.Pd.I yang telah memberikan izin melaksanakan penelitian di MI Ulumuddin Ngargosoko.

  6. Guru Mata Pelajaran Matematika Kelas V MI Ulumuddin Ngargosoko Ibu Indun Novianti.

  7. Ibu dan Nenekku yang tak henti-hentinya memberikan semangat dan motivasi baik berupa material maupun spiritual.

  8. Sahabat-sahabatku; kak asiah, Lina, Afi, Dania, Bunga, Mb Nucha, dll 9.

  Sahabat-sahabatku di Racana Kusuma Dilaga Woro Srikandhi; Mb.Amik, Atik, Muhaimin, Mb lely, dll 10. Teman-teman PGMI angkatan 2012 11. Teman-teman KKN posko Ds. Ngargosoko 12. Teman-teman PPL MI Kumpulrejo 2 13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Terimakasih atas bantuan yang diberikan kepada penulis, semoga menjadi amal yang dapat diterima dan mendapatkan balasan yang layak dari Allah SWT.

  Kritik dan saran akan senantiasa penulis terima sebagai perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya

  Salatiga,2 September 2016 Penulis

  ABSTRAK

  Hidayati, Nur. 2016. Peningkatan Prestasi Belajar Materi Sifat Bangun Ruang

  Melalui Metode Example Non Example pada Siswa Kelas V MI Ulumuddin Ngargosoko Kec. Kaliangkrik, Kab. Magelang Tahun

Pelajaran 2015/2016 . Skipsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Farikhah, M.Pd. Kata Kunci: Prestasi Belajar dan Example Non Example Penelitian ini dilatar belakangi adanya kenyataan bahwa prestasi

  belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V MI Ulumuddin Ngargosoko Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang masih tergolong rendah. Berdasarkan data dokumen guru dari 26 siswa hanya ada 9 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM yang ditentukan sekolah yakni 65. Oleh karena itu diperlukan adanya pembaharuan dalam penerapan metode pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut.

  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar materi bangun ruang siswa kelas V MI Ulumuddin Ngargosoko melalui metode

  Example Non Example . Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan

  Kelas (Classroom Action Research). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ulumuddin Ngargosoko yang berjumlah 26 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dokumentasi, dan wawancara. Instrumen penelitian berupa soal tes dan lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan menghitung:(1) rata-rata nilai tes siswa setiap siklus, (2) persentase rata-rata ketuntasan belajar siswa setiap siklus, (3) Penilaian aktivitas guru dan siswa setiap siklus.

  Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut: Nilai rata-rata tes siklus I yaitu 69,75 dengan persentase rata-rata ketuntasan belajar siswa sebanyak 65,38%. Nilai rata-rata tes siklus II yaitu 80,19 dengan persentase rata-rata ketuntasan belajar siswa sebanyak 88,46%. Selain hasil secara kognitif, penerapan metode Example Non Example dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sifat bangun ruang diantaranya dalam hal kerja sama ketika diskusi kelompok, siswa lebih aktif bertanya dan mengungkapkan pendapatnya, serta lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran, siswa juga memiliki minat dan motivasi yang lebih kuat sehingga tanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan juga meningkat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar materi sifat bangun ruang siswa kelas V MI Ulumuddin Ngargosoko melalui metode

  .

  Example Non Example

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i HALAMAN BERLOGO ...................................................................................... ii HALAMAN JUDUL ............................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ vi MOTTO ................................................................................................................ vii PERSEMBAHAN .................................................................................................viii KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix ABSTRAK ............................................................................................................ xi DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4 D. Hipotesis ................................................................................................... 5 E. Kegunaan Penelitian .................................................................................. 6 F. Definisi operasional ................................................................................... 6 G. Metode Penelitian .................................................................................... 8

  H. Sistematika Penulisan ............................................................................... 14

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar

  1. Pengertian Prestasi Belajar ................................................................. 16

  2. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .................................... 19

  B. Pembelajaran Matematika

  1. Matematika dan Karakteristik Umum Matematika ............................ 22

  2. Hakikat Pembelajaran Matematika di Sekolah .................................. 24

  3. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ......................... 25

  C. Hakikat Bangun Ruang

  1. Bangun Ruang dan Unsur-unsurnya ................................................... 27

  2. Macam-macam Bangun Ruang ........................................................... 28

  3. Sifat-sifat Bangun Ruang .................................................................... 29

  D. Metode Example Non Example

  1. Pengertian Metode Example Non Example......................................... 34

  2. Karakteristik Metode Example Non Example ..................................... 35

  3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Example Non Example .............. 35

  4. Langkah Pembelajaran Metode Example Non Example ..................... 36

  E. Kaitan Antara Pembelajaran Matematika dengan Metode Example Non Example ...........................................................................................

  38 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

  A. Subjek Penelitian

  1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... 40

  2. Waktu Penelitian ................................................................................. 43

  B. Deskripsi Penelitian Siklus I

  1. Perencanaan (Planning) ...................................................................... 43

  2. Pelaksanaan (Action) ........................................................................... 44

  3. Pengamatan (Observing) ..................................................................... 48

  4. Refleksi (Reflection) ........................................................................... 49

  C. Deskripsi Penelitian Siklus II

  1. Perencanaan (Planning) ...................................................................... 50

  2. Pelaksanaan (Action) ........................................................................... 51

  3. Pengamatan (Observing) ..................................................................... 53

  4. Refleksi (Reflection) ........................................................................... 54

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

  1. Pendahuluan ........................................................................................ 55

  2. Siklus I ................................................................................................ 58

  3. Refleksi Tindakan Siklus I .................................................................. 62

  4. Siklus II ............................................................................................... 65

  5. Refleksi Tindakan Siklus II ................................................................ 69

  BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN ....................................................................................... 72 B. SARAN ................................................................................................... 73 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 74 LAMPIRAN .......................................................................................................... 76

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pebatasan MI Ulumuddin .................................................................... 40Tabel 3.2 Fasilitas sarana prasarana MI ................................................................ 41Tabel 3.3 Data Guru MI Ulumuddin ................................................................... 41Tabel 3.4 Daftar nama siswa kelas IV MI Ulumuddin ......................................... 42Tabel 4.1 Nilai pra siklus Pembelajaran Matematika Kelas V ............................. 55Tabel 4.2 Presentase Nilai Pra Siklus ................................................................... 56Tabel 4.3 Nilai tes siklus I Pembelajaran Matematika Kelas V ............................ 60Tabel 4.4 Nilai tes siklus II Pembelajaran Matematika Kelas V .......................... 67

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus Penelitian ................................................................................ 10Gambar 2.1 Balok ................................................................................................ 30Gambar 2.2 Kubus ............................................................................................... 30Gambar 2.3 Prisma tegak Segitiga ....................................................................... 31Gambar 2.4 Limas Segitiga .................................................................................. 32Gambar 2.5 Limas Segiempat .............................................................................. 32Gambar 2.6 Tabung .............................................................................................. 33Gambar 2.7 Kerucut .............................................................................................. 33

  DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran 1

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I.............. 76 2. Lampiran 2

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............ 85 3. Lampiran 3

  Lembar Observasi Guru Siklus I ................................ 100 4. Lampiran 4

  Lembar Observasi Guru Siklus II ............................... 104 5. Lampiran 5

  Lembar Observasi Siswa Siklus I ............................... 108 6. Lampiran 6

  Lembar Observasi Siswa Siklus II.............................. 111 7. Lampiran 7

  Dokumentasi ............................................................... 114 8. Lampiran 8

  SK Pembimbing .......................................................... 116 9. Lampiran 9

  Permohonan Ijin Penelitian ........................................ 117 10. Lampiran 10

  SK telah melaksanakan Penelitian .............................. 118 11. Lampiran 11

  Lembar Konsultasi Skripsi ......................................... 119 12. Lampiran 12

  SKK ............................................................................ 120 13. Lampiran 13

  Daftar Riwayat hidup .................................................. 123

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin mengglobal,

  tuntutan dunia pendidikan untuk mencetak generasi unggul semakin diharapkan. Hanya sumber daya manusia yang aktif, kreatif dan kompetitiflah yang nantinya akan sanggup menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia. Salah satu hal yang wajib ditempuh yaitu melalui belajar. Menurut Morgan dalam buku Suprijono (2011: 3) Learning is any permanent change in behavior

  that is a result of past experience ( Belajar adalah perubahan perilaku yang

  bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan menurut Sriyanti (2009: 17) belajar merupakan tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan aspek kognitif. Proses yang berlangsung untuk memperoleh perubahan tingkah laku tentunya tidak sebentar dan membutuhkan bantuan pihak lain. Dalam hal inilah peran sekolah atau pendidikan formal sangat penting, terutama pendidikan dasar. Secara umum pendidikan dasar dianggap paling dominan keberhasilannya dalam mencetak karakter seorang anak sejak dini. Untuk itu proses pembelajaran di sekolah harus berjalan sesuai tujuan pendidikan.

  Menurut Wingkel dalam buku Daryanto (2003: 386) pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperan terhadap rangkaian kejadian - kejadian internal yang berlangsung didalam peserta didik. Pembelajaran di sekolah hendaknya berlangsung secara efektf dan efisien guna tercapainya tujuan pembelajaran. Akan tetapi terkadang terdapat kendala-kendala yang berkenaan dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Kendala tersebut dapat berasal dari guru, siswa, materi, metode atau bahkan media. Kendala yang paling dominan yakni berasal dari diri siswa dan mata pelajaran tertentu. Mata pelajaran yang sering ditakuti bahkan membuat siswa terbebani yaitu mata pelajaran matematika

  Matematika menurut Ruseffendi dalam buku Heruman (2010: 1) adalah bahasa simbol; ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang keteraturan, dan struktur yang terorganisir, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Siswa Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah umumnya masih berada pada fase berfikir kongkret sehingga dalam perkembangan kognitif masih terikat pada objek yang kongkret yang dapat di tangkap oleh pancaindra. Untuk itu hendaknya matematika tidak hanya disajikan secara tekstual dalam buku teks saja akan tetapi disajikan dalam bentuk yang menarik sehingga matematika tidak lagi menjadi suatu hal yang menyeramkan bagi siswa Sekolah Dasar.

  Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Indun Novianti (2016) yang merupakan guru Mata Pelajaran Matematika kelas V MI Ulumuddin Ngargosoko Kec. Kaliangkrik, Kab. Magelang, hasil nilai matematika yang diperoleh dari data dokumen guru sebanyak 61,5% siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan Madrasah yakni 65. Sedangkan rata-rata siswa kelas V hanya mendapatkan 63,80. Penyebab rendahnya pemahaman siswa kelas V MI Ulumuddin Ngargosoko sangatlah kompleks, diantaranya yaitu kegiatan pembelajaran dikelas kurang variatif, hanya berpusat pada guru saja, salah satu penyebabnya karena guru kelas MI ulumuddin sebagian besar adalah lulusan SMU, sehingga masih terbatas pengetahuan tentang inovasi pembelajaran. Selain itu fasilitas yang dimiliki sekolah kurang memadai, bahan ajar hanya sebatas pada LKS dan buku paket hanya untuk pegangan guru. Siswa kurang bersemangat mengikuti pembelajaran, keadaan udara yang cukup dingin di lereng gunung membuat siswa malas untuk berangkat kesekolah. Disamping itu motivasi dari orang tua jg sangat minim diberikan.

  Inovasi dalam pemilihan metode pembelajaran yang tepat merupakan salah satu solusi untuk menyajikan pelajaran matematika menjadi sesuatu yang di cintai oleh siswa. Untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran yang aktif, inovatif, dan kreatif tentutnya dibutuhkan pemikiran-pemikiran baru dari seorang guru. Menurut Mulyasa ( 2011: 21) guru dituntut memahami berbagai metode pembelajaran yang efektif agar dapat membimbing Peserta didik secara optimal. Sehingga diharapkan siswa dapat tertarik dan aktif dalam mengikuti pelajaran yang dilakasanakan.

  Untuk mengatasi permasalahan di MI Ulumuddin Ngargosoko tersebut metode pembelajaran yang tepat dalam materi sifat bangun ruang adalah metode Example - Non Example. Metode ini lebih menuntut siswa aktif dan berfikir kritis dengan memecahkan permasalahan-permasalahan yang termuat dalam contoh-contoh gambar yang disajikan dibandingkan dengan pembelajaran yang berpusat pada guru. Metode ini sangat cocok untuk pembelajaran matematika karena membutuhkan kecermatan dan kerjasama kelompok serta tanggung jawab masing-masing individu dalam memecahkan masalah secara berkelompok. Penggunaan metode pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

  Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian tindakan kelas : PENINGKATAN PRESTASI

  BELAJAR MATERI SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE EXAMPLE NON EXAMPLE PADA SISWA KELAS V MI ULUMUDDIN NGARGOSOKO KECAMATAN KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : Apakah penerapan metode pembelajaran Example

  • – Non Example dapat

  meningkatkan prestasi belajar materi sifat bangun ruang pada siswa kelas V MI Ulumuddin Ngargosoko Tahun Pelajaran 2015/2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar materi sifat bangun ruang melalui metode Example

  • – Non Example pada siswa kelas V MI Ulumuddin Ngargosoko Tahun Pelajaran 2015/2016.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis tindakan Hipotesis penelitian ini adalah penerapan metode Example

  • – Non Example dapat meningkatkan prestasi belajar materi sifat bangun ruang pada siswa kelas V MI Ulumuddin Ngarogsoko Tahun Pelajaran 2015/2016.

2. Indikator keberhasilan

  Penerapan metode Example

  • – Non Example ini dapat dikatakan efektif

  apabila prestasi yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikatornya dapat dirumuskan sebagai berikut : a.

  Secara individu : Adanya peningkatan prestasi belajar matematika materi sifat bangun ruang yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal

  ) ≥ 65 b. Secara Klasikal :

  Ketuntasan siswa secara klasikal dalam materi sifat bangun ruang mencapai persentase nilai 85% siswa mencapai KKM.

  (Daryanto, 2011: 191)

E. Kegunaan Penelitian 1.

  Manfaat Teoritis Melalui penelitian ini diperoleh sebuah pengetahuan baru mengenai pembelajaran matematika melalui metode Example

  • – Non Example pada siswa kelas V MI Ulumuddin Ngargosoko Tahun Pelajaran 2015/2016.

2. Manfaat praktis a.

  Bagi siswa Adanya peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika khususnya materi sifat bangun ruang melalui Metode Example

  • – Non Example b.

  Bagi guru Diperoleh metode yang tepat untuk mempermudah penyampaian materi sifat bangun ruang melalui metode Example

  • – Non Example di kelas V MI Ulumuddin Ngargosoko Tahun Pelajaran 2015/2016.

  c.

  Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mengembangkan kreatifitas dalam menentukan metode pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian.

F. Definisi Operasional

  Untuk memberikan gambaran sekaligus pengertian agar tidak terjadi kesalahan pemahaman terhadap judul di atas, maka perlu adanya definisi istilah sebagai berikut :

  1. Prestasi Belajar Pengertian Prestasi Belajar menurut Tu‟u (2004:75) adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

  2. Materi Bangun Ruang Dalam Ensiklopedia Matematika (2003:20) menyebutkan jika suatu bangun tidak seluruhnya terletak dalam bidang, maka bangun itu disebut bangun ruang. Bangun ruang dibentuk oleh daerah segi banyak yang disebut sisi.

  3. Metode Example – Non Example Menurut Huda (2014 : 234) Example

  • – Non Example merupakan

  strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media untuk menyampaikan materi pelajaran. Sedangkan menurut Hamdani (2011: 96) metode Example - Non Example adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat diperoleh dari kasus atau gambar yang relevan dengan KD.

  Dari beberapa sumber diatas dapat di disimpulkan bahwa metode

  Example- Non Example sangat relevan digunakan untuk mengajarkan sifat

  bangun ruang karena dalam metode tersebut siswa lebih kritis dalam menganalisis contoh/gambar sehingga pengetahuan yang didapat berasal dari pengalaman sendiri dan akan lebih bermakna.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

  Menurut Sumadayo (2013:21)Penelitian Tindakan kelas dalam bahasa inggris diartikan denga Classroom Actiom Research, disingkat CAR.

  Namanya sendiri merujuk pada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut.

  Penelitian - kegiatan mengamati objek, menggunakan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi.

  Tindakan

  • Sesuatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan

  dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

  Kelas

  • Sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

  Dengan menggabungkan batasan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. PTK ini digunakan untuk meneliti seluruh kegiatan di dalam kelas. Ada empat tahap yang perlu di perhatikan dalam pelaksanaan PTK yaitu : a. Perencanaan (Planning)

  Perencanaan merupaka proses yang dilakukan untuk mengurangi permasalahan di dalam kelas. Perencanaan disusun agar dalam pelaksanaannya memiliki panduan dan dapat terarah. Adapun kegiatan yang akan dilakukan adalah : 1) Menyiapkan silabus pembelajaran 2) Menyiapkan materi 3) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) KTSP 4) Menyiapkan lembar soal atau Postest 5) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui keadaan proses pembelajaran b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

  Tindakan adalah sesuatu pelaksanaan atas rencana yang telah disiapkan. Pada saat tindakan dilaksanakan, dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran untuk mengetahui perubahan yang terjadi akibat dari tindakan yang dilakukan.

  c. Pengamatan (observing) Dalam tahap pengamatan, peneliti mengamati proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan guna mengetahui sejauh mana keberhasilan metode yang digunakan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

  d. Refleksi (Reflecting) Refleksi merupakan usaha untuk memahami data yang diperoleh guna mengetahui tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.Adapun gambaran tahap penelitian:

  Gambar 1. 1 Siklus Penelitian Perencanaan

  Refleksi Pelaksanaan

  SIKLUS I Pengamatan

  Perencanaan SIKLUS II

  Refleksi Pelaksanaan

  Pengamatan

  ?

  (Suyadi, 2010:50) 2.

   Subjek Penelitian

  a. Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ulumuddin

  Ngargosoko Kec. Kaliangkrik, Kab. Magelang yang berjumlah 26 orang terdiri dari 14 peserta didik putra dan 12 peserta didik putri. Peserta didik kelas V MI Ulumuddin Ngargosoko dipilih karena perlu adanya pembaharuan dalam metode pengajaran sehingga proses pembelajaran berlangsung secara maksimal dan mendapatkan prestasi yang memuaskan.

3. Pengumpulan data

  Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan observasi, dokumentasi dan catatan lapangan. a.

  Metode Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah dicapai.

  b.

  Metode Dokumentasi Metode dokumentasi peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang profil sekolah, sarana dan prasarana, alat atau media yang digunakan dan lain sebagainya yang dianggap perlu dan penting dalam penelitian ini.

  c.

  Wawancara Wawancara digunakan untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci untuk melengkapi data hasil observasi. Sifat dari teknik pengumpulan data yang berupa wawancara yaitu berupa metode penunjang dalam terlaksananya penelitian.

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

  a. Lembar Observasi 1) Lembar Observasi bagi guru, digunakan untuk mengamati kegiatan guru, karena melalui lembar observasi akan lebih mudah memperoleh data-data yang dijadikan sebagai bahan penelitian

  2) Lembar observasi bagi peserta didik, digunakan untuk mengamati kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. Proses kegiatan siswa perlu diamati karena untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar yang diperoleh siswa, sehingga dalam hal ini peneliti menggunakan lembar pengamatan diskusi.

  b. Soal tes Tes merupakan alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data atau keterangan yang diinginkan tentang pengetahuan seseorang, dengan cara yang boleh dikatan tepat dan cepat.

  c. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran merupakan cakupan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik d. Silabus

  Silabus digunakan sebagai panduan guru dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

  e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran digunakan sebagai pedoman guru dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diinginkan 5.

   Analisis data

  a. Data Kuantitatif Tahap penelitian yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis tindakan keberhasilan atau keberhasilan siswa dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap siswa setiap akhir pertemuan. Hasil penelitian akan dianalisis untuk membuktikan hipotesis dengan cara sebagai berikut :

  1) Untuk menilai rata-rata ulangan tes formatif digunakan penghitungan dengan rumus:

  M= Keterangan: M = Nilai rata-rata

  = Jumlah semua nilai kelas ∑x N = Jumlah siswa (Djamarah, 2005: 302)

  2) Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut:

  P = × 100% Keterangan: P = Jumlah nilai dalam persen F = Frekuensi N = Jumlah nilai keseluruhan (Djamarah,2005: 264-265)

  Persentase nilai ketuntasan siswa secara klasikal mendapatkan 85% siswa mencapai nilai KKM b. Data Kuantitatif

  Analisis data kuantitatif dapat berupa informasi berbentuk kalimatyang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode pembelajaran (afektif), aktifitas siswa mengikuti pembelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, motivasi belajar, dan sebagainya. Analisis data kuantitatif didapat dari lembar observasi dan wawancara yang dilakukan selama penelitian.

H. Sistematika Penulisan

  Adapun isi dan sistematika skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini terdiri atas lima bab yang saling berkaitan dan dapat di jelaskan sebagai berikut:

  BAB I : Pendahuluan mencakup: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian yang meliputi: rancangan penelitian, subyek penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis data dan sistematika penulisan.

  BAB II : Kajian pustaka memuat tentang peningkatan prestasi belajar, yang meliputi: 1. Definisi prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, 2. Bangun Ruang yang meliputi : pengertian bangun Ruang, macam-macam bangun ruang, sifat- sifat bangun ruang 3. Pembelajaran Matematika meliputi: Matematika dan karakteristik umum matematika, hakikat pembelajaran matematika di sekolah serta tujuan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, 4. Metode Example

  • – Non Example

  yang meliputi: Pengertian Metode Example- Non Example, Karakteristik Metode Example- Non Example, kelebihan dan kelemahan metode Example- Non Example Langkah-langkah metode Example- Non Example, BAB III : Pelaksanaan penelitian meliputi: subyek penelitian, diskripsi pelaksanaan siklus I (perencanaan, pelaksananaan, pengamatan atau pengumpulan data, dan refleksi), diskripsi pelaksanaan siklus II dan seterusnya.

  BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan yang mencakup deskripsi per siklus (data hasil observasi, refleksi keberhasilan dan kegagalan). BAB V : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Sebelum membahas tentang pengertian prestasi belajar, akan

  dipaparkan terlebih dahulu mengenai beberapa pengertian prestasi dan pengertian belajar. Dalam buku Hamdani (2011: 137) ada beberapa pendapat yang menjelaskan tentang pengertian prestasi. Diantaranya menurut W.J.S Purwadarminta prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukanm dikerjakan, dan sebagainya). Selain itu Harahap memberi batasan bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai- nilai yang terdapat dalam kurikulum. Depdiknas dalam Yoni (2012: 158) menyebutkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah dilakukan atau dikerjakan.

  Di dalam buku Agus Suprijono (2011: 2) beberapa ahli menyebutkan pengertian belajar diantaranya menurut Cronbach learning is shown by a

  change in a behavior as a result of experience( Belajar adalah perubahan

  perilaku sebagai hasil dari pengalaman). Menurut Morgan Learning is any

  relatively permanent change in behavior thhat is a result of past experience

  (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman). Sedangkan Burton(1962) dikutip dari Basleman dan Syamsu(2011: 7) menjelaskan Learning ia a change in the individual, due

  

to interaction of that individual and his environment, which fills a need and

makes him more capable of dealing adequately with his

environment (Belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri individu

  sebagai hasil interaksinya dengan lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan dan menjadikannya lebih mampu melestarikan linglkungannya secara memadai). Karena begitu pentingnya belajar dalam ajaran agama islam Allah SWT sampai mewajibkan kita untuk belajar/menuntut ilmu.

  Seperti Firman Allah dalam surat Al Mujadalah ayat 11: (Depag, 2007: 793)                            

       Yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman!Apabila dikatakan kepadamu,"Berilah kelapangan didalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat" Serta dalam surat At Taubah ayat 122 yang berbunyi: (Depag, 2007: 277)               

            Artinya:

  “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi kemedan perang, mengapa sebagian diantara mereka tidak pergi untuk memperdalam ilmu pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya "

  Setelah mengetahui definisi dari setiap kata maka selanjutnya penulis akan memaparkan definisi dari prestasi belajar. Dikutip dari buku Hamdani (2011:138) Arif Gunarso mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh sesorang setelah melaksanakan usaha- usaha belajar. M enurut Tu‟u (2004: 75) Prestasi Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.Sedangkan Gagne menambahkan dalam buku hamdani (2011:138) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan ketrampilan.

  Setelah menelusuri uraian di atas, dapat dipahami bahwa makna dari kata prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas.

  Adapun belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan tingkah laku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang sicapai siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar sehingga ada perubahan-perubahan dalam pengetahuan,pemahaman, ketrampilan, dan sikap siswa.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Ahmadi dalam bukunya yang berjudul Psikologi belajar (2004: 138) menguraikan masing-masing daktor tersebut. Yang tergolong faktor internal adalah :

  a. Faktor Jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang bdiperoleh. Nyang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.

  b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas: 1)

  Faktor intelektif yang meliputi: Kecerdasan adalah Kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

  Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. (Susanto, 2013: 16)

  2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki

  c. Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti: 1)

  Sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.

  (Suprijono, 2011: 6) 2)

  Minat menurut para ahli psikologi adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus.(Hamdani,2011: 140)

  3) Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.(Hamdani, 2011: 142)

  Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain:

  a. Faktor lingkungan sosial yang terdiri natas: 1)

  Lingkungan keluarga Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai pelatak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan keagamaan. Oleh karena itu, orang tua hendaknya menyadari betapa pentingnya memberikan fasilitas pendidikan yang pertama dalam keluarga.

  2) Lingkungan sekolah

  Sekolah bmerupakan lembaga pendidikan formal pertamayang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa.

  Oleh karena itu, lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian, hubungan guru dengan siswa, alat pembelajaran dan kurikulum. Keadaan sekolah yang baik akan mempengaruhi prestasi belajar anak didik. 3)

  Lingkungan masyarakat Lingkungan masyarakat dapat membentuk kepribadian seorang peserta didik, hal ini dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia berada. Seorang anak juga akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan dilingkungannya.

  b. Faktor lingkungan non sosial Faktor lingkungan non sosial dapat berupa fasilitas di rumah, fasilitas di sekolah, cuaca dan iklim, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya. Menurut slameto dalam hamdani (2011: 143) faktor lingkungan non sosial pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan terhadap individu.

B. Pembelajaran Matematika 1.

  Matematika dan Karakteristik Umum Matematika Dalam ensiklopedia matematika banyak pakar yang mengemukakan pengertian matematika, diantaranya James (1976) menurutnya matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Sedangkan menurut Reys (1984) matematika adalah telaah tentang pola pikir, suatu seni, suatu bahasa, dan sebuah alat. Kelompok Matematikawan juga berpendapat bahwa matematika adalah ilmu yang dikembangkan untuk matematika itu sendiri. Depdiknas dalam (Susanto, 2014: 185) kata matematika berasal dari bahasa latin mathein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”, sedang dalam bahasa Belanda, Matematika disebut wiskude atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Matematika memiliki bahasa atau aturan yang terdefinisi dengan baik, penalaran yang jelas dan sistematis, dan struktur atau keterkaitan antarkonsep yang kuat.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendi

0 0 102

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI QUR'AN HAD ITS MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS V MI MA'ARI F GRABAG I KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) - Test Repository

0 0 91

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014

0 0 118

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA MELALUI METODE INKUIRI KELAS V MI ALBIDAYAH CANDI KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 142

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG (BALOK DAN KUBUS) MELALUI PENDEKATAN PEDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV MI MAHAD ISLAM KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 1 149

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG MELALUI MODEL SOMATIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALY (SAVI) PADA SISWA KELAS V DI MI NEGERI TIMPIK KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 6 SKRIPSI

0 3 182

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SATUAN JARAK DAN KECEPATAN MELALUI METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS V MI AL-HIDAYAH PLELEN KECAMATAN GRINGSING KABUPATEN BATANG TAHUN AJARAN 20152016 SKRIPSI

0 2 163

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI UANG MELALUI METODE ROLE-PLAYING PADA SISWA KELAS III SEMESTER II MI MA’ARIF ARROSYIDIN PUCANG KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016

0 1 118

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) PADA KELAS III MI AL HUDA MUNGGANGSARI KECAMATAN KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN

0 0 172

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI FATHU MAKKAH MELALUI METODE BERMAIN CERITA DAN MENYANYI PADA SISWA KELAS V MI ASINAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

0 0 112