IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PROGRAM BIL-HIFDZI PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN (PPTQ) AL- MUNTAHA KELURAHAN CEBONGAN KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

MELALUI PROGRAM BIL-HIFDZI PADA SANTRIWATI

PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN (PPTQ) AL-

MUNTAHA KELURAHAN CEBONGAN KECAMATAN

  

ARGOMULYO KOTA SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

RIZKIANA KADARWATI

NIM 11114319

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

  

MOTTO

ُهَمَّلَعَو َنآْرُقْلا َمَّلَعَت ْنْم ْمُكُرْيَخ

  Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al Qur`an dan mengajarkannya (HR. Bukhori)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1.

  Orangtua tercinta, Bapak Turyono dan Ibu Umi Kulsum yang telah mencurahkan kasih sayang, support, doa juga perjuangan demi keberhasilan penulis 2. Kakak tercinta, Mas Saeful Amri dan Mba Susi Heryanti yang selalu memberikan dukungan serta doa kepada penulis

  3. Ibu Ny. Hj. Siti Zulaecho, AH beserta dewan asatidz PPTQ Al-Muntaha yang tak pernah lelah membimbing penulis selama 24 jam, senantiasa penulis nantikan fatwa, barokah juga ridhonya 4. Sahabat satu gerbang satu atap, teman menangis juga tertawa, Mba Neni dan Mba Mafa, hanya ucapan terimakasih atas bimbingan dan omelan kalian, do‟akan agar penulis bisa mengikuti jejak indah kalian berdua 5. Teman-teman seperjuangan PPTQ Al-Muntaha angkatan 2014, Mba

  Chusna, Mba Okta, Mba Hima, Mba Mira dan Mba Eka, yang telah menciptakan suasana penuh kebahagiaan dalam penjara suci ini, terimakasih telah memberikan dukungan juga kejutan untuk penulis 6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih telah membantu dengan keikhlasan dan doa.

  Semoga skripsi ini bermanfaat dan membawa keberkahan, Aaminn Yaa Rabbal

  „Alamiin

KATA PENGANTAR

  Syukur alkhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas karuniaNya, pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Progam Bil-Hifdzi Pada Santriwati Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an (PPTQ) Al-Muntaha, Kel.

  Cebongan, Kec. Argomulyo, Sal atiga” yang merupakan tugas dan syarat wajib guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Salatiga.

  Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw, yang menjadi suri tauladan bagi seluruh umat di jagat raya ini.

  Beliau adalah pembawa dan penyampai risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, yang dapat menjadi bekal hidup manusia di dunia dan di akhirat kelak.

  Terselesaikannya penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan, serta motivasi dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis menyampaiakan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:

1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga; 2.

  Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan; 3. Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam; 4. Prof. Dr. Budiharjo, M. Ag., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran, arahan serta keikhlasan dan kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan pada penulis;

  7. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, semangat, dan inspirasinya kepada penulis;

  8. Ibu Nyai Hj. Siti Zulaecho, AH beserta keluarga besar yang senantiasa penulis nantikan fatwa dan barakahnya;

  9. Sahabat perjuangan di PPTQ Al-Muntaha Salatiga yang memberikan semangat dan membersamai dalam setiap waktu;

  10. Sahabat perjuangan teman-teman PAI angkatan 2014. Terima kasih kawan dan tetaplah dalam semangat nafas perjuangan;

  11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh penulis. Terima kasih atas do‟a, dorongan, semangat, motivasi, dan inspirasinya; dan

12. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan dunia maupun di akhirat. Penulis dalam hal ini mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 13 Maret 2018 Penulis

  

ABSTRAK

  Kadarwati, Rizkiana. 2018. Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Progam

  Bil- Hifdzi Pada Santriwati Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an (PPTQ) Al-Muntaha, Kel. Cebongan, Kec. Argomulyo, Salatiga.

  Skripsi. IAIN Salatiga. Pembimbing: Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag.

  Kata Kunci: pendidikan karakter dan progam bil-hifdzi

  Penelitian ini adalah upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada progam bil-hifdzi di PPTQ Al-Muntaha. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini yaitu, 1) Apa sajakah nilai-nilai karakter yang ditanamkan melalui program bil-hifdzi pada santriwati PPTQ Al-Muntaha?, 2) Apa sajakah kegiatan yang dilaksanakan dalam penerapan nilai-nilai karakter melalui program bil-hifdzi pada santriwati PPTQ Al-Muntaha?, 3) Bagaimana implementasi program bil-hifdzi PPTQ Al-Muntaha yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter?

  Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan mulai bulan November tahun 2017. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan analisis data model interaktif.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat nilai-nilai karakter yang ditanamkan melalui progam bil-hifdzi, yaitu: disiplin, kerja keras, sabar, tanggung jawab, ikhlas,

  tawadhu‟, ta‟dhim, kesederhanaan, komitmen dan konsisten,

istiqomah , tenang, lemah lembut, sopan santun, toleransi, menjaga diri (lisan dan

  perbuatan), jujur, adil, menghargai waktu, semangat fastabiqul khoirot, rajin, tekun, kebersamaan, kerjasama, dan pantang menyerah.Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka penanaman nilai karakter terhadap santriwati progam

  bil-hifdzi

  yaitu sholat berjama‟ah, mengaji al-Qur‟an, sorogan kitab, bandogan kitab,

  qiyamul lail, sima‟an, ro‟an, tartilan, tahlilan, ziarah, dziba‟an, khitobah,

  peringatan maulid Nabi dan

  isro‟ mi‟roj. Kegiatan tersebut memberikan pengaruh

  yang signifikan terhadap kepribadian santriwati. Sesuatu yang dilakukan secara berulang-ulang, lambat laun akan terserap pikiran dan akan tertanam dalam hati. Implementasi progam bil-hifdzi PPTQ Al-Muntaha yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter sudah berjalan dengan baik. Keberhasilan progam bil-hifdzi yang terintegrasi dengan penanaman nilai karakter dapat diamati dari berjalannya kegiatan yang telah dijadwalkan, sehingga menghasilkan perubahan sikap para santriwati. Bahkan hampir seluruh santriwati mengalami perubahan perilaku dari sebelum dan sesudah memasuki progam bil-hifdzi.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ................................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................................. iii PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................................................................... v MOTTO ......................................................................................................................... vi PERSEMBAHAN .......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................................... viii ABSTRAK ..................................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................................. xi DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xvii

  BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1 B. Fokus Penelitian ................................................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7 E. Penegasan Istilah ................................................................................................ 8 1. Implementasi...................................................................................................8 2. Pendidikan Karakter ...................................................................................... 9 3. Bil-Hifdzi........................................................................................................10

  4. Pondok Pesantren ..................................................................................10 5.

  Tahfidzul Qur‟an.....................................................................................11 F. Metode Penelitian.........................................................................................11 1.

  Pendekatan Dan Jenis Penelitian ................................................................... 12 2. Kehadiran Peneliti ......................................................................................... 12 3. Lokasi Penelitian ........................................................................................... 13 4. Sumber Data .................................................................................................. 14 5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 15 6. Analisis Data.................................................................................................. 16 7. Pengecekan Keabsahan Data ......................................................................... 18 8. Tahap-Tahap Penelitian ................................................................................ 19 G. Sistematika Penulisan......................................................................................... 19

  BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................................... 21 A. Pendidikan Karakter.....................................................................................21 1. Hakikat Karakter dan Pendidikan Karakter ............................................21 2. Dasar Filosofi Pendidikan Karakter ........................................................25 3. Tujuan Pendidikan Karakter .......................................................................... 27 4. Fungsi Pendidikan Karakter .......................................................................... 28 5. Nilai-Nilai Karakter..................................................................................29 B. Progam Bil-Hifdzi ............................................................................................... 32 1. Pengertian Progam Bil-Hifdzi ........................................................................ 37 2. Keutamaan Menghafal al-Qur‟an .................................................................. 33 3. Syarat-Syarat Menghafal al-Qur‟an............................................................... 34

  4. Kaidah-Kaidah dalam Menghafal al-Qur‟an ................................................. 38 5.

  Etika Seorang Penghafal al-Qur‟an ............................................................... 40 6. Adab Membaca al-Qur‟an .............................................................................43 C. Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Progam Bil-Hifdzi......................... 49 1.

  Langkah-Langkah Pendidikan Karakter.........................................................44 2. Implementasi Pendidikan Karakter.................................................................48

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ....................................... 57 A. Gambaran Umum PPTQ Al-Muntaha ................................................................ 57 1. Profil PPTQ Al-Muntaha ............................................................................ 57 2. Letak Geografis PPTQ Al-Muntaha ............................................................ 58 3. Sejarah Berdirinya PPTQ Al-Muntaha ....................................................... 58 4. Visi danMisi PPTQ Al-Muntaha ................................................................. 60 5. Sarana dan Prasarana PPTQ Al-Muntaha ................................................... 61 6. Struktur Organisasi PPTQ Al-Muntaha ...................................................... 61 7. Tenaga Edukatif PPTQ Al-Muntaha ........................................................... 62 8. Keadaan Santri PPTQ Al-Muntaha ............................................................. 63 9. Sistem Pembelajaran PPTQ Al-Muntaha .................................................... 65 10. Kegiatan Pembelajaran PPTQ Al-Muntaha ................................................ 66 B. Temuan Penelitian ............................................................................................. 69 1. Persepsi Pendidikan Karakter di PPTQ Al-Muntaha 2. Nilai-Nilai Karakter yang Ditanamkan Melalui Progam Bil-Hifdzi pada Santriwati PPTQ Al-Muntaha ............................................................... 69

  3. Kegiatan yang Dilaksanakan dalam Rangka Penanaman Nilai-Nilai Karakter Melalui Program Bil-hifdzi pada Santriwati PPTQ Al- Muntaha ......................................................................................................... 84 4. Implementasi Program Bil-hifdzi PPTQ Al-Muntaha yang Terintegrsi dengan Nilai-Nilai Karakter .......................................................................... 91

  BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................................. 100 A. Persepsi Pendidikan Karakter di PPTQ Al-Muntaha B. Nilai-Nilai Karakter yang Ditanamkan Melalui Progam Bil-Hifdzi pada Santriwati PPTQ Al-Muntaha ............................................................................ 100 C. Kegiatan yang Dilaksanakan dalam Rangka Penanaman Nilai-Nilai Karakter Melalui Program Bil-hifdzi pada Santriwati PPTQ Al-Muntaha ........ 110 D. Implementasi Program Bil-hifdzi PPTQ Al-Muntaha yang Terintegrsi dengan Nilai-Nilai Karakter ............................................................................... 121

  BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 123 A. Kesimpulan ....................................................................................................... 123 B. Saran .................................................................................................................. 124 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 125

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter Bangsa................................30Tabel 1.2 Sarana dan Prasarana.....................................................................................61Tabel 1.3 Struktur Organisasi Masa Bakti 2017-2018..................................................62Tabel 1.4 Tenaga Edukatif PPTQ Al-Muntaha.............................................................63Tabel 1.5 Perolehan Juara..............................................................................................64Tabel 1.6 Kegiatan Harian Santri..................................................................................66Tabel 1.7 Kegiatan Mingguan Santri............................................................................67Tabel 1.8 Kegiatan Bulanan Santri...............................................................................68Tabel 1.9 Kegiatan Tahunan Santri...............................................................................68

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Analisis Data Model Interaktif.................................................................17Gambar 1.2 Skema Triangulasi.....................................................................................18Gambar 1.3 Jenis Moral Fundamental..........................................................................30

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Riwayat Hidup Penulis Lampiran 2 Nota Dosen Pembimbing Skripsi Lampiran 3 Surat Izin Penelitian Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 5 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Lampiran 6 Keterangan SKK Lampiran 7 Daftar Informan Santriwati Progam Bil-Hifdzi Lampiran 8 Pedoman observasi Lampiran 9 Pedoman Wawancara Pengasuh PPTQ Al-Muntaha Lampiran 10 Pedoman Wawancara Ustadz/Ustazdzah Lampiran 11 Pedoman Wawancara Santriwati Progam Bil-Hifdzi Lampiran 12 Peraturan PPTQ Al-Muntaha Lampiran 13 Dokumentasi Foto Kegiatan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, degradasi mental semakin menjadi-

  jadi. Sejak 1945 bangsa Indonesia mengumandangkan kemerdekaannya, terlepas dari belenggu penjajahan asing, namun tetap saja, cita-cita luhur belum terealisasi. Hingga tahun 1998, konflik sosial antar etnis bermunculan mengikuti krisis ekonomi yang sampai saat ini belum memberikan perubahan yang signifikan. Padahal, saat itu, tidak hanya Indonesia yang mengalami krisis. Malaysia, Korea Selatan dan Thailand mengalami krisis ekonomi yang sama, tetapi mereka mampu bangkit dalam kurun waktu relatif singkat. Keterpurukan bangsa ini tiada lain karena pada hakikatnya Indonesia mengalami krisis karakter (Raka dalam Muslich, 2011:66-67). Apabila suatu negara mengalami krisis ekonomi, maka hal tersebut dapat dituntaskan dengan kebijakan ekonomi. Akan tetapi, akar krisis ekonomi Indonesia jauh lebih dalam, yaitu krisis karakter yang menjangkiti hampir seluruh elemen masyarakat.

  Indonesia telah kehilangan karakternya. Padahal, sejak dahulu Indonesia diakui eksistensinya sebagai negara yang unik dengan adat istiadat dan sopan santun yang masih kental dalam tatanan masyarakat. Hal ini tidak bisa dibiarkan musnah begitu saja hanya karena bangsa Indonesia lengah dalam memfilter budaya barat yang menerobos ke dalam bangsa ini. Hal ini dapat terwujud apabila bangsa ini mengawalinya dengan satu kata yang menjadi kunci utama, yakni pendidikan. Ahmad Tafsir (2008:28) mengatakan, pendidikan adalah berbagai usaha yang dilakukan oleh seseorang (pendidik) terhadap seseorang (anak didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang positif. Pendidikan tidak hanya transfer of

  

knowledge , namun juga transfer of value, sehingga muncullah sebuah proses

  perubahan sikap dan tingkah laku seseorang dalam usaha mendewasakan manusia melalui usaha pengajaran dan pelatihan. Pendidikan menjadi sorotan dan menjadi begitu urgent karena hanya di situlah harapan satu-satunya seorang pendidik mampu membentuk kepribadian dan moral peserta didik.

  Tujuan pendidikan nasional Indonesia menggambarkan kualitas manusia yang baik menurut pandangan bangsa Indonesia, sehat jasmani rohani, berpengetahuan dan ketrampilan, kreativitas dan bertanggungjawab, demokratis, tenggang rasa, kecerdasan yang tinggi disertai budi pekerti yang luhur (Ahmad Tafsir, 2008:15). Hal ini sejalan dengan konsep pendidikan Islam, pendidikan Islam merupakan suatu pendidikan yang memiliki warna tersendiri. Islam menghendaki agar manusia dididik supaya mereka mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah Swt melalui kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhmmad Saw, yakni kitab suci al-

  Qur‟an. Tujuan hidup manusia menurut Qs. Al-Dzariyat ayat 56 ialah beribadah kepada Allah.

        

  

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada- Ku.”

  Demi terwujudnya tujuan hidup manusia, dibutuhkan sebuah lembaga pendidikan terpercaya, yang mampu mencetak kader penerus bangsa berjiwa Qur‟ani dengan jalan mengaplikasikan nilai-nilai serta ajaran yang terkandung di dalam al-

  Qur‟an, sehingga terciptalah generasi penerus bangsa yang berkarakter mulia. Munculnya lembaga-lembaga pendidikan Islam merupakan gambaran kepedulian serta usaha konkret dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Sebenarnya, lembaga pendidikan formal telah mengajarkan nilai-nilai karakter, namun sekolah saja tidaklah cukup, karena sekolah tidak mampu mengontrol pergaulan siswa dengan teman sebaya maupun dengan lingkungan masyarakatnya. Terdapat solusi alternatif untuk membentuk kepribadian siswa secara maksimal yaitu melalui pondok pesantren.

  Pada zaman sekarang keberadaan pesantren dipandang sebelah mata oleh masyarakat, padahal pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang dapat mencetak sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni baik dari segi ilmu pengetahuan, moral maupun spiritual. Landasan teologis pesantren adalah ajaran Islam, yakni bahwa melaksanakan pendidikan agama merupakan perintah dari Tuhan dan merupakan Ibadah kepada-Nya. Dasar yang dipakai adalah al-Qur`an dan Hadist.

  Menurut Nahlawi (1992:45), al-Qur ‟an mulai diturunkan dengan ayat- ayat pendidikan. Di sini terdapat isyarat bahwa tujuan terpenting al-

  Qur‟an adalah mendidik manusia. Pernyataan di atas dapat dibuktikan bahwasannya ayat al- Qur‟an yang pertama kali turun ialah Qs. Al-„Alaq ayat 1-5, yang bunyinya:

  

             

          

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang

Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

  

  Melalui lembaga nonformal pondok pesantren, gedung yang diharapkan dapat membawa perubahan dengan mencetak kader bangsa berkepribadian dan berkarakter. Pada dasarnya, karakter memberikan gambaran tentang suatu bangsa, penanda, penciri sekaligus pembeda suatu bangsa dengan bangsa lain. Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki karakter, mampu membangun sebuah peradaban besar yang kemudian mempengaruhi perkembangan dunia (Saleh, 2012:1). Pesantren yang mengajarkan ilmu al-

  Qur‟an, Hadist serta berbagai kitab kuning adalah sebuah solusi yang solutif demi mengentaskan problematika krisis moral.

  Indonesia, sebuah bangsa yang telah diakui eksistensinya sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, hal ini merupakan aset berharga untuk membangun bangsa berkarakter religius. Saleh (2012:1-2) menegaskan, Nabi Muhammad Saw sebagai manusia sempurna yang telah memberikan contoh keteladanan bagaimana membangun sebuah karakter bangsa dan mempengaruhi dunia. Sehingga Michael H. Hart penulis buku

  100 tokoh berpengaruh di dunia menempatkan Nabi Muhammad Saw sebagai manusia paling berpengaruh sepanjang sejarah kemanusiaan, karena mampu mengubah karakter masyarakat yang tidak beradap menjadi masyarakat beradab dan bermoral dengan cara indah dan cerdas melalui keteladanan.

  Nabi Muhammad merupakan Nabi akhiruzzaman yang diberi mukjizat kitab suci yang mutlak kebenarannya dan senantiasa dijamin keautentikannya oleh Allah Swt yang digunakan sebagai pedoman hidup manusia sepanjang masa. Allah karuniakan ayat-ayat al-

  Qur‟an yang turun kepada beliau dengan cara menghafal (bil-hifdzi) untuk kemudian ditulis oleh para sahabat di pelepah daun kurma, di batu, kulit binatang, tulang, maupun lainnya sembari menyampaikan posisi dan urutan setiap ayat dalam surahnya, untuk kemudian dihafalkan oleh ribuan orang (Syarifuddin, 2004:23-24).

  Melalui perantara Nabi Muhammad Saw , para sahabat, para tabi‟in, ribuan, bahkan jutaan orang yang menghafal al-

  Qur‟an dari zaman dahulu hingga sampailah pada zaman sekarang. Metode menghafal atau bil-hifdzi merupakan salah satu metode yang digunakan dalam mempelajari al- Qur‟an. Metode ini banyak diterapkan di sekolah formal berjenjang maupun di pesantren. Tidak hanya sebatas menghafal, namun disertai pemahaman dan penghayatan makna ayat sehingga mampu mengimplementasikan pesan moral yang terkandung di dalam ayat ke dalam kehidupan sehari-hari. Maka seorang penghafal al-

  Qur‟an harus memiliki karakter yang disiplin, kerja keras, sabar, tenang, adil, jujur, sopan santun,

  tawadhu‟, ta‟dhim, istiqomah, kesederhanaan, menjaga lisan dan perbuatan serta pantang menyerah. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang pendidikan karakter melalui program bil-hifdzi di salah satu pondok pesantren yang memiliki basic hafalan al-

  Qur‟an, yakni Pondok Pesantren Tahfidzul Qu r‟an (PPTQ) Al-Muntaha kota Salatiga, apakah dalam pelaksanaannya sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Sehingga penulis mengambil judul skripsi, “IMPLEMENTASI PENDIDIKAN

  KARAKTER MELALUI PROGAM BIL-HIFDZI PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN TAHFIDZU

  L QUR‟AN (PPTQ) AL-MUNTAHA, KELURAHAN CEBONGAN KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA”.

B. Fokus Penelitian Terdapat beberapa hal penting yang akan diungkap dalam skripsi ini.

  Melihat uraian pada bagian latar belakang, maka perlu dirumuskan masalah skripsi guna memberikan fokus kajian yang terarah. Adapun fokus penelitian ini sebagai berikut: 1.

  Bagaimana persepsi pendidikan karakter di PPTQ Al-Muntaha? 2. Apa sajakah nilai-nilai karakter yang ditanamkan melalui program bil-

  hifdzi pada santriwati PPTQ Al-Muntaha? 3.

  Apa sajakah kegiatan yang dilaksanakan dalam penerapan nilai-nilai karakter melalui program bil-hifdzi pada santriwati PPTQ Al-Muntaha?

  4. Bagaimana implementasi program bil-hifdzi PPTQ Al-Muntaha yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter?

C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan fokus penelitian yang telah dipaparkan, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui persepsi pendidikan karakter di PPTQ Al-Muntaha.

  2. Untuk mengetahui nilai-nilai karakter yang ditanamkan melalui program bil-hifdzi pada santriwati PPTQ Al-Muntaha.

  3. Untuk mengetahui kegiatan yang dilaksanakan dalam penerapan nilai- nilai karakter melalui program bil-hifdzi pada santriwati PPTQ Al- Muntaha.

  4. Untuk mengetahui implementasi program bil-hifdzi PPTQ Al-Muntaha yang terintegrsi dengan nilai-nilai karakter.

D. Manfaat Penelitian

  Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis a.

  Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian di bidang pendidikan karakter dan progam bil-hifdzi.

  b.

  Hasil penelitian ini dapat dijadikan rekomendasi bagi para peneliti lainnya untuk melakukan penelitian yang sejenis secara lebih luas dan mendalam.

  c.

  Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber bagi para peneliti bidang pendidikan khususnya pendidikan nonformal seperti pesantren.

2. Manfaat praktis a.

  Bagi jajaran Dinas Pendidikan maupun instansi yang terkait, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam menentukan kebijakan untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya bagi perkembangan karakter dan progam bil-hifdzi.

  b.

  Bagi pengasuh, ustadz serta ustadzah PPTQ Al-Muntaha, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan agar pendidikan karakter dapat terus dijalankan melalui progam bil-hifdzi (hafalan).

  c.

  Bagi peneliti, penelitian ini dapat bermanfaat dalam mengaplikasikan gagasan maupun ide yang dimiliki guna meningkatkan proses pembelajaran khususnya dalam mengimplementasikan pendidikan karakter melalui progam bil-hifdzi (hafalan).

E. Penegasan Istilah 1. Implementasi

  Menurut Haryanta (2012:95), implementasi merupakan pelaksanaan/penerapan suatu progam atau keyakinan hidup. Sedangkan Mulyasa (2009:178) memaparkan, implementasi merupakan suatu proses penerapan ide kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap. Dalam

  Oxford Advance Learner‟s Dictionary

  dikemukakan bahwa implementasi adalah “put something into

effect” (penerapan sesuatu yang memberikan efek atau dampak). Adapun maksud dari implementasi di dalam penelitian ini yaitu pelaksanaan/penerapan progam bil-hifdzi pada santriwati Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an (PPTQ) Al-Muntaha yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter.

2. Pendidikan Karakter

  Pendidikan berasal dari kata dasar didik yang mendapat imbuhan pe dan an sehingga menjadi pendidikan. Pendidikan menurut John Dewey (dalam Muslich, 2011:67-69) adalah proses pembentukan kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia. Pendidikan disebut juga sebagai proses internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat orang dan masyarakat jadi beradab. Sedangkan menurut Haryanta (2012:112), karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, tabiat, watak, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Suyanto (dalam Zuchdi, 2011:27) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang dibuatnya.

  Jadi, pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek teori pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action) (Muslich, 2011:29). Adapun pendidikan karakter dalam penelitian ini adalah penanaman nilai-nilai karakter yang dapat membentuk pribadi-pribadi yang memiliki karakter baik, untuk dirinya, keluarga, teman dan bangsa melalui progam bil-hifdzi di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an (PPTQ) Al-Muntaha.

  3. Bil-Hifdzi

  Secara etimologis, kata bil-hifdzi terdiri dari dua kata, yakni Bi dan

  al-Hifdzi. Kata Bi adalah kalimah huruf jar yang memiiliki makna

  „dengan‟. Sedangkan kata al-hifdzi merupakan bentuk isim masdar dari yang bermakna menjaga atau menghafal, di dalam

  fi‟il madli َ ََظِفَح

  َ اَ – َ َُظَفْح

  • tashrif (Munawwir, 1997:279). Jadi bil-hifdzi dapat

  َ ظْفِح َََي ََظِفَح

  disimpulkan sebagai usaha untuk menjaga al-Q ur‟an (kalam Allah) dengan cara menghafalkannya. Adapun maksud bil-hifdzi dalam penelitian ini yakni salah satu progam yang terdapat di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an (PPTQ) Al-Muntaha yang fokus pembelajarannya ialah menghafal al-

  Qur‟an.

  4. Pondok Pesantren

  Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2007:888), pondok berarti madrasah dan asrama (tempat mengaji, belajar agama Islam). Santri menurut kamus besar bahasa Indonesia (2007:997) berarti orang yang mendalami agama Islam, orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh, orang yang saleh. Sedangkan pesantren merupakan bentukan dari kata dasar santri yang mendapat imbuhan pe dan an yang memiliki arti asrama tempat santri atau tempat murid-murid belajar mengaji dsb (kamus besar bahasa Indonesia, 2007: 866). Jadi pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang menyediakan asrama atau pondok sebagai tempat tinggal bersama sekaligus sebagai tempat belajar para santri yang dibimbing oleh kiai (Tafsir, 2008:191).

5. Tahfidzul Qur’an

  Istilah t

  ahfidzul Qur‟an merupakan gabungan dari dua kata yang

  berasal dari bahasa Arab, yaitu tahfidz dan al-

  Qur‟an. Kata tahfidz

  adalah isim masdar dari lafadh yang mengikuti wazan

  fi‟il madli ََظَّفَح

  • Sedangkan tasrif dari wazan tersebut yaitu

  َََت َ – ََلَّعَف . َ ظْيِفْح َ ُظِّفَحُي َ َظَّفَح

  yang artinya menghafal. Adapun al- Qur‟an secara etimologis berarti

  “bacaan” atau yang dibaca. Kata al-Qur‟an merupakan bentuk masdar dari kata kerja yang artinya membaca (Munawwir, 1997:1101) . Jadi,

  أرق َ tahfidzul Qur‟an di sini adalah bidang studi yang berisi cara untuk

  menjadikan peserta didik dapat menghafal al- Qur‟an sekaligus menjaga hafalannya.

F. Metode Penelitian

  Kedudukan metode penelitian sangat penting dalam suatu penelitian ilmiah. Metode penelitian menurut Coghlan & Brannick (dalam Samiaji Sarosa, 2012:36) adalah cara yang akan ditempuh oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian atau rumusan masalah. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah:

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field

  research ) karena penelitian ini didasarkan atas data-data yang

  dikumpulkan dari lapangan secara langsung nonkuantitatif, dilihat dari pendekatannya jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai sifat populasi atau daerah tertentu, sehingga secara keseluruhan penelitian ini tergolong penelitian kualitatif.

  Penelitian kualitatif adalah penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam setting dan konteks naturalnya (bukan di dalam laboratorium) dimana peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati (Leedy & Ormrod 2005 dalam Sarosa, 2012:7).

  Adapun alasan peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif adalah karena data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data deskriptif yang bersumber dari hasil observasi, wawancara, maupun studi dokumenter. Penelitian ini mendeskripsikan realitas di lapangan mengenai implementasi pendidikan karakter melalui progam bil-hifdzi pada santriwati Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an (PPTQ) Al-Muntaha, Kel. Cebongan, Kec. Argomulyo, Salatiga.

  2. Kehadiran Peneliti

  Untuk mendapatkan data yang valid dan objektif, maka kehadiran peneliti di lapangan dalam penelitian kualitatif mutlak diperlukan.

  Arikunto (1997:15) mengatakan bahwa peneliti sebagai instrumen.

  Kehadiran peneliti sebagai pengamat langsung dan juga sebagai bagian dari instrumen terhadap kegiatan yang akan diteliti sangat menentukan hasil penelitian. Burhan Bungin (2012:48) menegaskan, seorang peneliti dalam penelitian kualitatif lebih berada pada posisi sebagai „orang yang belajar dari masyarakat, bukan belajar tentang masyaraka t‟. Maka, untuk memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti hadir dan terlibat secara langsung dalam aktivitas santriwati di lokasi penelitian untuk memperoleh data-data dan berbagai informasi yang diperlukan. Dalam penelitian kualitatif ini peneliti menjadi seorang pelajar yakni belajar dari orang yang dipelajarinya yang menjadi sumber data.

  3. Lokasi Penelitian

  Adapun lokasi yang menjadi sasaran penelitian ini adalah Pondok Pesantren Tahfidzul Qur‟an (PPTQ) Al-Muntaha, Kel. Cebongan, Kec..

  Argomulyo, Salatiga. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian di PPTQ Al-Muntaha, karena berdasarkan hasil pengamatan terhadap pondok pesantren beserta wawancara tidak terstruktur terhadap ustadz dan ustadzah, bahwasanya pondok pesantren ini sudah mulai menerapkan pendidikan karakter dan membangun budaya karakter di lingkungan pesantren. Selain itu, pondok pesantren ini sudah mulai mengintegrasikan pendidikan karakter melalui progam bil-hifdzi.

  4. Sumber Data

  Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2009:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Adapun sumber data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

  a. Sumber data primer

  Sumber data primer yang peneliti dapatkan berasal dari pengasuh PPTQ Al-Muntaha, dewan asatidz dan santriwati progam bil-hifdzi, baik data berupa ucapan, tulisan, maupun hasil observasi. Adapun keseluruhan santriwati yang mengikuti program bil-hifdzi berjumlah 38 orang.

  b. Sumber data sekunder

  Sumber data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari dokumen PPTQ Al-Muntaha baik berupa foto maupun tulisan yang berkaitan dengan sejarah pondok pesantren, peraturan pondok pesantren, foto kegiatan pondok pesantren, prestasi yang telah dicapai, struktur organisasi, dsb.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan guna memperoleh data yang dibutuhkan sebagai berikut:

a. Wawancara (Interview)

  Wawancara menurut Arikunto (1997:132) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara ini diadakan secara langsung dan tersruktur kepada pihak-pihak yang terkait dan berperan dalam pengimplementasian pendidikan karakter dalam progam bil-hifdzi serta pihak-pihak yang berkompeten dalam menyampaikan informasi yang dibutuhkan peneliti. Adapun pihak- pihak yang diwawancarai adalah pengasuh, ustadz dan ustadzah serta santriwati progam bil-hifdzi PPTQ Al-Muntaha. Data wawancara ini berguna untuk menjawab rumusan masalah kaitannya dengan progam bil-hifdzi yang terintegrasi dalam nilai-nilai karakter.

  b. Observasi (studi lapangan)

  Arikunto (1997:133) memaparkan bahwa observasi atau yang sering disebut dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap.

  Kegiatan observasi ini dilakukan peneliti guna mengetahui gambaran umum pondok pesantren, dan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dengan mengamati kegiatan yang dilakukan santriwati progam bil-hifdzi sera proses berjalannya progam bil-

  hifdzi yang terintegrasi dalam nilai-nilai karakter.

  c. Dokumentasi

  Menurut Arikunto (1997:135), dokumentasi berasal dari kata „dokumen‟, yang artinya barang-barang tertulis. Sarosa (2012:61) menegaskan dokumen tidak hanya berbentuk catatan dalam kertas (hardcopy) namun juga dapat berbentuk elektronik (softcopy).

  Metode ini digunakan untuk melengkapi data yang sudah ada yang berkaitan dengan sejarah berdiri, struktur organisasi pondok pesantren, data siswa, data inventaris dan lain sebagainya.

6. Analisis Data

  Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dengan wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resi, gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2008:247). Menurut Miles dan Huberman dalam Anis Fuad dan Kandung Sapto Nugroho (2014: 16) analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang berlangsung secara bersamaan, yaitu sebagai berikut: a.

   Reduksi Data

  Reduksi data dimaknai sebagai proses memilah, menyederhanakan data yang terkait dengan kepentingan penelitian, abstraksi dan transformasi data-data kasar dari field notes (catatan lapangan). Reduksi data perlu dilakukan karena ketika peneliti semakin lama di kancah penelitian akan semakin banyak data atau catatan lapangan (field note) yang peneliti kumpulkan. Tahap dari reduksi adalah memilih data yang pokok, fokus pada hal-hal yang penting, mengelompokkan data sesuai dengan tema, membuat ringkasan, memberi kode, membagi data dalam partisi-partisi dan akhirnya dianalisis sehingga terlihat pola-pola tertentu.

  b. Penyajian data

  Langkah selanjutnya setelah mereduksi data adalah penyajian data. Yang paling sering dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah menyajikan data dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Display

  data dapat membantu peneliti dalam memahami apa yang terjadi,

  merencanakan analisis selanjutnya berdasarkan apa yang sudah dipahami sebelumnya.

  c. Menarik kesimpulan/ verifikasi

  Langkah terakhir dalam analisis data menurut Miles dan Huberman (dalam Fuad dan Nugroho, 2014:16) adalah melakukan penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan pola-pola yang sudah tergambarkan dalam penyajian data, terdapat hubungan kausal atau interaktif antara data dan didukung dengan teori-teori yang sesuai, peneliti kemudian mendapatkan sebuah gambaran utuh tentang fenomena yang diteliti dan kemudian dapat disimpulkan fenomena tersebut sebagai temuan baru, maka penelitian dianggap selesai.

  Data Collection Data Display

  Data Reduction Conclusion:

  Drawing/Verifyin g

Gambar 1.1 Analisis Data Model Interaktif

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Untuk melakukan pengecekan keabsahan data, teknik yang digunakan peneliti dalam hal ini adalah teknik triangulasi. Menurut Moleong (2009:330) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Dalam hal ini peneliti menggunakan triangulasi teknik dalam mengecek keabsahan data. Menurut Anis Fuad dan Kandung Sapto Nugroho (2014:20), triangulasi teknik dapat dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Di bawah ini adalah skema triangulasi teknik:

  Wawancara Observasi

  Mendalam Dokumentasi

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN AL MUNTAHA KELURAHAN CEBONGAN KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI

0 0 136

METODE PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN BUSTANU USYSYAQIL QUR’AN DESA GADING KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

1 16 113

PENERAPAN METODE WAHDAH DALAM MENINGKATKAN HAFALAN AL-QUR’AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-MUNTAHA CEBONGAN ARGOMULYO SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 85

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI-IEN KALIBENING SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 1 170

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 132

MODEL PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AL-WAHID PUTRI BENER WEDING KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 192

EFEKTIVITAS METODE HANIFIDA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-MĀ’ŪN BESERTA ARTI DAN NOMOR AYATNYA PADA SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN AL-MUNTAHA KELURAHAN CEBONGAN KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI

0 3 157

PEMBINAAN KESADARAN LINGKUNGAN HIDUP DI PONDOK PESANTREN NURUL ASNA KELURAHAN KECANDRAN KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 2 113

IMPLEMENTASI TA’ZIR UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SALAT BERJAMA’AH PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL MUNTAHA SALATIGA SKRIPSI

0 0 135

IMPLEMENTASI TA’ZIR UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SALAT BERJAMA’AH PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL MUNTAHA SALATIGA SKRIPSI

0 0 135