IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI-IEN KALIBENING SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA

SANTRI DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL

MUBTADI-IEN KALIBENING SALATIGA

TAHUN 2016

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh:

DEWI USWATUN KHASANAH

NIM 111-12-073

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

MOTTO

Man jadda wajada

Man shabara zhafira

  

Man sara ala darbiwashala

Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang disertai

dengan do’a, karena sesungguhnya nasib seorang manusia tidak akan berubah

dengan sendirinya tanpa usaha.

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1.

  Kedua orang tuaku tercinta yaitu bapak Ngabedi dan ibu Sartinah, yang senantiasa selalu mencurahkan kasih sayang, mendidik dan membimbingku, dan do‟a restu yang tak pernah putus serta nasihat- nasihatnya yang selalu ku rindukan.

  2. Kedua kakakku tercinta mbak Umi dan Mas Ali yang senantiasa selalu membuatku semangat dalam belajar dan membuatku lebih bertanggung jawab dalam segala hal.

  3. Keluarga besarku yang tak henti-hentinya memberi semangat dan bimbingan kepada ku.

  4. Keluarga besar pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien yang selalu mendukung dan menyemangatiku.

  5. Kepada beliau Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku pembimbing skripsi yang senantiasa selalu mengarahkan dan membimbingku dengan penuh ketulusan dan kesabaran.

  6. Sahabat-sahabatku, Ambar, Iik, Anisa, Ariyani, Nurus, Nurul, Arifah yang selalu menyemangati ku dalam membuat skripsi.

  7. Semua teman-teman angkatan 2012 yang sama-sama berjuang dalam menuntut ilmu.

  KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb

  Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberi kemudahan dalam menyelesaikan sekripsi yang berjudul Implementasi Pendidikan Karakter pada Santri di Pondok

Pesantren Hiayatul Mubtadi-Ien Kalibening Salatiga Tahun 2016.

  Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut-Nya.

  Penulis mengakui dan sadar bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan, bentuan, dan bimbingan dari berbagai pihak yang berkait. Sungguh menjadi kebahagiaan yang tiada tara penulis rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih dengan setulusnya kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Kepala Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  ABSTRAK

  Khasanah, Dewi Uswatun. 2016. Implementasi Pendidikan Karakter pada

  Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien Kalibening Salatiga Tahun 2016. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

  

Kata Kunci: Implementasi, Pendidikan Karakter, dan hambatan serta

solusi.

  Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang dilakukan agar dapat membentuk diri, membina diri, mengarahkan, mendidik sesorang agar menjadi lebih baik dan mempunyai akhlakul karimah yang berdasarkan rukun-rukun Islam dan sesuai ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1)Bagaimana pendidikan karakter di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016? (2) Bagaimana implementasi pendidikan karakter pada santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi- Ien tahun 2016? (3) Apa hambatan dan solusi pendidikan karakter pada santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016?.

  Untuk menjawab pertanyaan diatas, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi. Objek peneliti adalah pengasuh pondok pesantren, dewan asatidz, pengurus dan sebagian santri di pondok pesantren hidayatul Mubtadi-Ien Kalibening Salatiga.

  Hasil penelitian ini dapat disimpulkan : 1) Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang dilakukan agar dapat membentuk diri, membina diri, mengarahkan, mendidik sesorang agar menjadi lebih baik dan mempunyai akhlakul karimah yang berdasarkan rukun-rukun Islam dan sesuai ajaran Islam. 2) Implementasi pendidikan karakter di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien dengan mengenalkan pembelajaran kitab-kitab akhlak berjalan dengan baik dan efektif. Di pondok pesantren sejak awal sudah di ajarkan kitab-kitab akhlak supaya karakter santri terbentuk dengan baik. 3) Hambatan dan solusi pendidikan karakter. Hambatannya yaitu: (a) Kurangnya pengetahuan santri.(b) Pengaruh dari teman-teman sekolah dari luar.(c) Santri kurang disiplin.(d)Santri kurang mentaati peraturan pondok pesantren.(e) Pergaulan teman luar.(f) Tidak menggunakan waktu dengan baik. Dan solusi untuk mengatasi hambatannya yaitu: (a) Mengajarkan santri tentang kesungguhan. (b) Menekankan pembentukan akhlak. (c) Kerjasama antara sekolah dan pondok pesantren. (d) Mendidik santri untuk lebih disiplin. (e) Membatasi alat-alat elektronik seperti HP, leptop dan tv.(f) Memperketat peraturan.(g) Menggunakan waktu dengan baik. (h) Bergaul dengan teman yang baik.(i) Adanya dukungan.

  

DAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................................i

LEMBAR BERLOGO...........................................................................................ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................iii

PENGESAHAN KELULUSAN...........................................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................................................v

MOTTO.................................................................................................................vi

PERSEMBAHAN................................................................................................vii

KATA PENGANTAR.........................................................................................viii

ABSTRAK..............................................................................................................x

DAFTAR ISI..........................................................................................................xi

DAFTAR TABEL...............................................................................................xvi

  

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1 B. Fokus Masalah.......................................................................................5 C. Tujuan Penelitian...................................................................................5 D. Kegunaan Penelitian...............................................................................6 E. Penegasan Istilah....................................................................................6

  F.

  Metode Penelitian ..................................................................................8 G.

  Sistematika Penulisan...........................................................................16

  

BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................19

A. Pengertian Pendidikan Karakter...........................................................19 B. Jenis-Jenis Pendidikan Karakter..........................................................23 C. Ciri-Ciri Pendidikan Karakter..............................................................23 D. Macam-Macam Metode Pendidikan Karakter.....................................27 1. Macam-Macam Metode Pendidikan Karakter...............................27 a. Memakai Desain Pembelajaran untuk Pendidikan Karakter....27 b. Model Refleksi.........................................................................29 c. Medel Pembelajaran pembangun rasional...............................31 2. Macam-Macam Metode pembelajaran Tradisional di Pondok Pesantren Salafiyah........................................................................32 a. Metode Sorogan ......................................................................32 b. Metode Wetonan/ Bandongan..................................................32 c. Metode Musyawarah/ Bahtsul Masa‟il....................................33 d. Metode Pengajian pasaran........................................................34 e. Metode Hafalan/ Muhafazhah..................................................34 f. Metode Demontrasi/ Praktik Ibadah........................................35 E. Pembelajaran Pendidikan Karakter pada Santri di Pondok Pesantren.36

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN...........................45

A. Paparan Data........................................................................................45 1. Gambaran Lokasi Penelitian..........................................................45

  a.

  Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi- Ien.............................................................................................45 b. Letak Geografis........................................................................46 c. Kondisi Pondok Pesantren.......................................................48 d. Sarana dan Prasarana................................................................49 e. Struktur Organisasi...................................................................51 f. Visi, Misi, dan Tujuan..............................................................52 g.

  Keadaan Santri dan Ustadz......................................................55 h. Bentuk-Bentuk Kegiatan..........................................................61 i. Kurikulum Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien.............65 j. Tata Tertib Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien............69 2. Gambaran Informan.......................................................................71 B. Temuan Penelitian................................................................................73 1.

  Persepsi pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien....................................................................................73 2. Implementasi Pendidikan Karakter pada Santri di Pondok

  Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien..................................................76 a.

  Sistem Pendidikan Karakter pada Santri..................................78 b. Cara Menerapkan Pendidikan Karakter pada Santri................79 c. Pelaksanaan/ Implementasi Pendidikan Karakter....................80 d. Metode Pendidikan Karakter....................................................83 e. Kegiatan dan Pembelajaran yang Mendukung Pembelajaran

  Pendidikan Karakter.................................................................84

  f.

  Sikap Santri dalam Pelaksanaan Pendidikan Karakter.............86 3. Hambatan dan Solusi Pendidikan Karakter pada Santri di Pondok

  Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien..................................................87

  

BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................92

A. Persepsi pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi- Ien.........................................................................................................92 B. Implementasi Pendidikan Karakter pada Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien.........................................................................93 1. Sistem Pendidikan Karakter pada Santri di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien...................................................................93 2. Metode Pembelajaran di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien Kalibening Salatiga........................................................................94 3. Implementasi Pendidikan Karakter pada Santri di pondok

  pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien...................................................98 C. Hambatan dan Solusi Pendidikan Karakter pada Santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien ........................................................99

  1. Faktor Penghambat........................................................................99 a.

  Faktor penghambat para ustadz dalam membentuk pendidikan karakter pada santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi- Ien.............................................................................................99 b. Faktor penghambat para pengurus dalam membentuk pendidikan karakter pada santri di pondok pesantren Hidayatul

  Mubtadi-Ien............................................................................101

  c.

  Faktor penghambat para santri dalam membentuk pendidikan karakter...................................................................................101

  2. Solusi yang di tempuh dalam mengatasi faktor penghambat.......102

  

BAB V PENUTUP.............................................................................................105

A. Kesimpulan........................................................................................105 B. Saran ..................................................................................................107 DAFTAR LAMPIRAN. DAFTAR PUSTAKA. BIOGRAFI PENULIS. PEDOMAN WAWANCARA. HASIL WAWANCARA. LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI. SURAT IZIN PENELITIAN. SURAT KETERANGAN PENELITIAN. DAFTAR NILAI SKK. DOKUMENTASI WAWANCARA

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1 Gambaran-gambaran dan lokasi pondok pesantren Hidayatul

  Mubtadi-Ien tahun 2016 ................................................................48 Tabel 2 Kondisi pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016 ... 48 Tabel 3 Sarana dan prasarana pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016......................................................................................50 Tabel 4 Data jumlah santri madrasah pondok pesantren Hidayatul

  Mubtadi-Ien tahun 2016................................................................ 57 Tabel 5 Data jumlah santri putra pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016..................................................................................... 58 Tabel 6 Data jumlah santri putri pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016..................................................................................... 58 Tabel 7 Keadaan guru/ ustadz pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016......................................................................................59 Tabel 8 Kegiatan harian pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun

  2016................................................................................................62 Tabel 9 Kegiatan mingguan pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016......................................................................................62

  Tabel 10 Kegiatan bulanan pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016................................................................................................63

  Tabel 11 Kegiatan tahunan pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016................................................................................................64

  Tabel 12 Jadw al pelajaran tahun 2016 madrasah TPA dan Ibtida‟ pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien...................................................66

  Tabel 13 Jadwal pelajaran tahun 2016 madrasah Tsanawiyah pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien...................................................67 Tabel 14 Jadwal pelajaran tahun 2016 madrasah Aliyah pondok pesantren

  Hidayatul Mubtadi-Ien...................................................................68

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat

  dipisahkan dari kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga, maupun bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu. Pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental ( Sudirman, dkk, 1989: 3-4).

  Dalam Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20, tahun 2003, pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Sahertian, 2008:1).

  Pendidikan karakter, menurut Ratna Megawangi (2004: 95), sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan konstribusi yang positif kepada lingkungannya. Definisi lainnya dikemukakan oleh Fakry Gaffar (2010:1), sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuh kembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu. Dalam definisi itu ada tiga ide pikiran penting yaitu: 1) proses transformasi, 2) ditumbuh kembangkan dalam kepribadian, dan 3) menjadi satu dalam perilaku. (Kesuma, dkk, 2012: 5).

  Karakter juga merupakan sebuah pola, baik itu pikiran, sikap, maupun tindakan, yang melekat pada diri seseorang dengan sangat kuat dan sulit dihilangkan (Munir, 2010:3). Karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang bersifat mendidik, yang bertujuan untuk membentuk penyempurnaan individu dan melatih agar menjadi individu yang lebih baik.

  Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan akan penanaman pendidikan nilai bagi generasi bangsa mulai nampak dan dirasakan penting setelah maraknya berbagai bentuk penyimpangan asusila, moral ditengah masyarakat. Hampir setiap hari ada saja pemberitaan di media cetak dan elektronik tentang pembunuhan, pemerkosaan, seks bebas diluar nikah, aborsi, peredaran dan pemakaian narkoba, bahkan kasus pemerasan yang dilakukan anak usia sekolah dasar.

  Hal tersebut tentu membuat gelisah dan cemas orang tua. Apalagi pihak lembaga pendidikan yang mengemban tugas penting untuk mendidik, melatih dan membimbing anak didiknya. Ini persoalan serius dan perlu mendapat perhatian ekstra khususnya bagi pelaku-pelaku dunia pendidikan (Damayanti, 2014:21).

  Seiring perkembangan zaman, dan semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan pendidikan maka ada beberapa jenis pendidikan yang dapat ditempuh guna memenuhi kebutuhan individu akan pendidikan. Jenis-jenis pendidikan tersebut adalah: 1) Lembaga pendidikan formal, pendidikan formal adalah pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan mengikuti syarat-syarat tertentu secara ketat, pendidikan ini berlangsung di sekolah. 2) lembaga pendidikan nonformal yaitu pendidikan yang dilaksanakan secara teratur dan sadar tetapi tidak perlu mengikuti peraturan yang ketat, dan 3) lembaga pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar sepanjang hayat, pendidikan ini dapat berlangsung dalam keluarga, dalam pergaulan sehari maupun dalam pekerjaan, dan organisasi (Ahmadi, 1991: 97).

  Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai kekhasan tersendiri dan berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Pendidikan di pesantren meliputi pendidikan islam, dakwah, pengembangan kemasyarakatan dan pendidikan yang sejenis. Para peserta didik pada pesantren disebut santri menetap di pesantren, disebut dengan santri yang umumnya menetap di pesantren, disebut dengan istilah pondok. Dari sinilah timbul istilah pondok pesantren (Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2003:1).

  Sejak zaman penjajahan, pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat.

  Eksistensinya tidak diragukan lagi oleh masyarakat, lembaga itu ikut menyelenggarakan pendidikan baik dari jalur pendidikan sekolah atau pendidikan di luar sekolah.

  Era globalisasi telah membawa pendidikan ke arah yang lebih maju dan modern dan terus mengembangkan pembelajaran-pembelajaran yang modern. Akan tetapi di pondok pesantren juga tak kalah dengan pendidikan formal, di dalam pondok pesantren juga menerapkan pendidikkan karakter untuk membangun santri agar menjadi seseorang yang mampu dan melatih diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik.

  Sejak awal pertumbuhannya, tujuan utama pondok pesantren adalah 1) menyiapkan santri mendalami dan menguasia ilmu agama islam atau yang lebih dikenal dengan tafaqquh fid-din, yang diharapkan dapat mencetak kader-kader ulama dan turut mencerdaskan masyarakat indonesia, kemudian di ikuti dengan tugas, 2) dakwah menyebarkan agama islam dan 3) benteng umat dalam bidang akhlak.

  Materi yang diajarkan di pondok pesantren kebanyakan adalah kitab-kitab klasik yang berbahasa arab. Kegiatan-kegiatan yang dijalankan juga membimbing dan mengarahkan santri agar menjadi santri yang berpendidikan dan berakhlak mulia. Pendidikan di pondok pesantren sangat berbeda dengan pendidikan formal di sekolah, pembelajaran yang di ajarkan, kebiasaan yang di kerjakan,dan pergaulan seorang santri. Dengan latar belakang di atas peneliti ingin mengetahui lebih jauh bagaimana pendidikan karakter di bentuk di pondok pesantren, maka judul dalam penelitian ini adalah

  “IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI-IEN KALIBENING SALATIGA TAHUN 2016 ”.

  B. Fokus Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah ini maka penulis memiliki beberapa hal sebagai fokus penelitian dan tujuan dalam penelitian, yang meliputi: 1.

  Bagaimana persepsi pendidikan karakter di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016? 2. Bagaimana implementasi pendidikan karakter pada santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016?

  3. Apa hambatan dan solusi pendidikan karakter pada santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016?

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan fokus penelitian di atas, tujuan yang hendak di capai adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui persepsi pendidikan karakter di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016.

  2. Untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter pada santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016.

3. Untuk mengetahui hambatan dan solusi pendidikan karakter pada santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien tahun 2016.

D. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan sebagai berikut: 1.

  Kegunaan Teoritis a.

  Memberi sumbangan dan memperluas wawasan pendidikan karakter pada santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-ien.

  b.

  Memberi sumbangan fikiran dan informasi kepada pengelola pesantren dalam menanamkan pendidikan karakter.

2. Kegunaan Praktis a.

  Menghantarkan dunia pondok pesantren agar dapat menghadapi persoalan-persoalan perubahan globalisasi.

  b.

  Menghantarkan seorang santri agar menjadi santri yang lebih baik dan berakhlak mulia yang mampu menghasilkan generasi yang bermanfaat di masyarakat.

E. Penegasan Istilah

  Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan supaya terhindar dari timbulnya kesalah pahaman terhadap apa yang di kandung dalam skripsi ini, maka perlu kiranya diperjelas dan dibatasi pengertiannya sebagai berikut:

  1. Implementasi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia implementasi berarti pelaksanaan atau penerapan. Susilo menyatakan bahwa implementasi merupakan suatu penerapan ide, konsep, kebijakan, inovasi, dan suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan, pengetahuan, ketrampilan maupun nilai dan sikap(2007:174).

  Jadi , implementasi yang di maksud oleh penulis yaitu suatu penerapan dan pelaksanaan yang ada di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien. Seperti penerapan pendidikan karakter, yang mencakup bagaimana penerapan kurikulum pembelajaran, kegiatan-kegiatan dan pergaulan santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien.

  2. Pendidikan Karakter Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan (Sahertian, 2008:1).

  Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa karakter adalah sifat atau ciri kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat dan watak. Dengan demikian karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan bisa mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat (Damayanti, 2014: 11).

  Jadi, pendidikaan karakter yang dimaksud penulis yaitu suatu usaha yang dilakukan agar dapat membentuk diri menjadi baik dan berakhlak mulia. Seperti yang telah ada pada pribadi Rasullah tersemai akhlak mulia dan agung. Di sebutkan dalam Al Qur‟an surat

  Al Ahzab ayat 21 yang artinya: “sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah”.

  Jadi yang dimaksud judul skripsi ini adalah pendidikan karakter harus dimiliki seorang santri. Setiap santri pasti mempunyai karakter tersendiri dan memiliki karakter yang berbeda-beda, maka setiap santri di tanamkan pendidikan karakter agar dapat membentuk diri menjadi baik dan berakhlak mulia. Di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien santri di tanami pendidikan karakter. Dengan pendidikan karakter santri mampu menciptakan generasi pendidik yang berakhlak mulia.

F. Metode Penelitian

  Untuk mencapai penelitian yang failid, maka data harus sesuai dan harus bisa dipercaya kebenarannya serta menggunakan metode yang sesuai pula.

  1. Pendekatan dan jenis penelitian

  Penelitian ini termasuk penelitian Lapangan Fieid research. Disini penulis mengumpulkan data dari lapangan dengan mengadakan penyelidikan secara langsung di lapangan untuk mencari berbagai masalah yang ada relevansinya dengan penelitian ini (Moleong, 2009: hal 3). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Yaitu penelitian yang tidak menggunakan perhitungan (Moleong, 2009: hal 3).

  Secara teknis penelitian kualitatif dapat diartiakan sebagai penelitian yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam bahasanaya dan dalam peristilahannya (Moleong, 2009 : hal 3).

  Hasil penelitian yang didapat adalah data yang berisi pendidikan karakter menurut santri, serta bagaimana implementasi pendidikan karakter pada santri dan hambatan serta solusi pendidikan karakter pada santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien.

  2. Kehadiran penelitian

  Peneliti hadir secara langsung pada obyek penelitian dalam rangka pengumpulan data yang akan diolah menjadi deskripsi. Penelitian dilaksanakan dalam cara wawancara dan pengamatan aktifitas sehari- hari, maka peneliti terlibat secara langsung dan aktif dalam rangka pengumpulan data.

  3. Lokasi penelitian

  Lokasi penelitian adalah Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien yang beralamat di Jl.Raden Patah 20 Kalibening Salatiga.

  4. Instrumen penelitian

  Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai human

  instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan

  sebagai sumbar data, melekukkan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2009 :222). Begitu pula yang dikatakan oleh Moleong yaitu, peneliti sebagai instrumen karena ia merupakan peneliti sekaligus pelaksana, pelaksanaan pengumpulan data analisis dan penafsiran data dan akhirnya ia menjadi pelopor-pelopor hasil penelitiannya. Pengertian instrumen atau alat penelitian di sini tepat karena ia menjadi segalanya dari seluruh proses penelitian (Sugiyono, 2009 :121).

  Dalam melakukan instrumen peneliti, peneliti itu sendiri mencari data dengan memberikan pertanyaan tentang pendidikan karakter kepada santri. Peneliti melakukan observasi di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien secara langsung. Kemudian data dan informasi yang didapat dianalisis dan dikelola oleh peneliti itu sendiri.

5. Sumber data

  Sumber data dalam penelitian ini adalah:

  a) Data Primer

  Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2009 :225). Adapun yang terlibat secara langsung sebagai sumber data primer yaitu: Pengasuh Pondok Pesantren, Dewan Asatidz, Pengurus, serta para Santri.

  b) Data Sekunder

  Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya liwat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2009: 225). Adapun sumber data sekunder yaitu buku- buku, arsip-arsip, dokumen, catatan dan laporan pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien.

6. Prosedur pengumpulan data a. Wawancara

  Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2010:180). Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2009:186).

  Wawancara ini merupakan bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka. Dalam wawancara ini peneliti langsung mewawancarai santri secara langsung untuk memperoleh informasi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan bertujuan agar santri menyampaikan pendapatnya mengenai pendidikan karakter.

b. Metode Observasi

  Metode observasi adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan atau instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang di gambarkan akan terjadi. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian kedalam suatu sekala bertingkat (Arikunto, 2010:272).

  Adapun cara yang digunakan dalam observasi adalah mengadakan pengamatan langsung di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien dengan cara melihat dan mengindrakan lainnya. Observasi secara langsung mempunyai maksud untuk mengamati dan melihat langsung kegiatan-kegiatan keseharian dalam pesantren. Dalam observasi ini yang menjadi objeknya adalah santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien.

c. Metode Dokumentasi

  Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat ,lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010:274). Dokumentasi dalam penelitian ini diperlukan untuk memperkuat data-data yang diperoleh dari lapangan yaitu dengan cara mengumpulkan data yang berupa catatan tertulis dari Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien.

7. Analisis data

  Analisis data adalah upaya yang di lakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat di kelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menempatkan apa yang penting dan apa yang di pelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain (Moleong, 2009:248).

  Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan di lapangan adalah: a.

   Pengumpulan data

  Merupakan hasil dari data informasi yang diperoleh dari pengumpulan data baik menggunakan metode wawancara, pengamatan maupun observasi, data yang terkumpul masih berupa data mentah yang belum di olah, sehingga masih perlu dipilih data yang penting dan tidak

  b. Reduksi data

  Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya (Muhadjir, 2002:6). Reduksi data merupakan penyederhanaan yang di peroleh dari catatan lapangan sebagai upaya untuk mengorganisasikan data dan memudahkan penarikan kesimpulan.

  c. Penyajian data

  Penyajian data disini dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan (Miles, 1992:16). Penyajian data dilakukan supaya data dapat terorganisasikan dan mudah dipahami.

  d. Penarikan kesimpulan

  Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada (Sugiyono, 2009: 253). Dari hasil pengumpulan data kemudian direduksi dan diverifikasi. Kesimpulan yang di verifikasi selama penelitian berlangsung untuk mencari kesimpulan akhir.

8. Pengecekan keabsahan data

  Dalam memperoleh keabsahan data, maka peneliti menggunakan teknik trianggulasi. Teknik tringgulasi adalah teknik pemerisaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2009:331). Ada dua macam trianggulasi yang digunakan, yaitu: a.

   Trianggulasi sumber data

  Trianggulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama (Sugiyono, 2011:241). Teknik ini dilakukan dengan menggali data yang berbeda-beda tetapi metodenya sama.

b. Trianggulasi metode

  Trianggulasi metode dilakukan dengan cara mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama (Moleong, 2009:331). Teknik ini dilakukan dengan menggali data yang sama tetapi metodenya yang berbeda.

9. Tahap-tahap penelitian

  Menurut moleong (2009, 127-148) tahap-tahap penelitian kualitatif harus memuat:

  a. Tahap Pra Lapangan

  Tahap pra lapangan yaitu memperhatikan segala macam persoalan dan segala macam persiapan sebelum penelitian terjun kedalam kegiatan penelitian berupa: menyusun rancangan penelitian, mengurus perizinan kepada pihak Pondok Pesantran Hidayatul Mubtadi-Ien, menjajaki dan menilai keadaan, memilih dan memanfaatkan informan, serta menyiapkan perlengkapan penelitian.

  b. Tahap Pekerjaan Lapangan

  Pada tahap ini peneliti harus bersungguh-sungguh dalam memahami latar penelitian dan mempersiapkan diri dengan segala daya dan upayanya, memasuki lapangan dengan berperan serta sambil mengumpulkan data.

  c. Tahap Analisis Data

  Pada tahap ini di kemukakan konse analisis data juga di persoalkan bahwa analisis data itu di bimbing oleh usaha untuk menemukan data dan kesimpulan.

G. Sistematika penulisan

  Skripsi ini disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat di jabarkan sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, fokus penelitian,tujuan

  penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II : LANDASAN TEORITIS Meliputi: pengertian pendidikan karakter, jenis-jenis

  pendidikan karakter, ciri-ciri pendidikan karakter, macam-macam metode pendidikan karakter, dan pembelajaran pendidikan karakter pada santri di pondok pesantren.

  BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan data 1. Gambaran lokasi penelitian.

  2. Gambaran informan.

  B.

  Temuan penelitian 1.

  Persepsi pendidikan karakter di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien.

  2. Implementasi pendidikan karakter pada santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien.

  3. Hambatan dan solusi pendidikan karakter pada santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien.

BAB IV : PEMBAHASAN Meliputi: persepsi pendidikan karakter di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien, implementasi pendidikan karakter pada

  santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien, hambatan dan solusi pendidikan karakter pada santri di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien.

BAB V : PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian pendidikan karakter Pendidikan adalah usaha manusia untuk membina kepribadiannya

  sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang di berikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.

  Pengertian pendidikan menurut para ahli (pendidikan) yaitu: 1.

  John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan- kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia (Hisbullah, 2009: 2).

2. Langeveld

  Pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri (Maunah, 2009: 4).

3. Ki Hajar Dewantara

  Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak- anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya (Hisbullah, 2009: 4)

  Dari beberapa pendapat tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan yaitu sebuah usaha yang disengaja yang diberikan kepada seseorang agar menjadi dewasa dan upaya untuk mencerdaskan anak bangsa dengan berbagai cara agar menjadi anak yang memiliki kepribadian utama, berpendidikan dan berakhlak mulia melalui bimbingan, pengajaran, pelatihan, dan pengembangan.

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa karakter adalah sifat atau ciri kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat dan watak. Dengan demikian karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan bisa mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat (Damayanti, 2014: 11).

  Definisi karakter menurut para ahli : 1. Thomas Lickona

  Karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespon situasi secara bermoral (Wibowo, 2012:32).

2. Prof Suyanto

  Karakter adalah cara berfikir dan perilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara (Muslich, 2011:70)

  Dari pengertian di atas karakter adalah sifat-sifat yang dimiliki seseorang yang melekat dalam diri dan menjadi ciri khas tersendiri seperti budi pekerti, akhlak, watak, yang membedakan seseorang dengan orang lain, seperti karakter santri yang berbeda-beda antara santri satu dengan santri lainnya. Setiap santri memiliki karakter yang berbeda dalam kegiatan sehari-hari misalnya: disiplin beribadah, disiplin belajar dan disiplin waktu.

  Pendidikan karakter, menurut Ratna Megawangi (2004: 95), sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan konstribusi yang positif kepada lingkungannya. Definisi lainnya dikemukakan oleh Fakry Gaffar (2010:1), sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuh kembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu. Dalam definisi itu ada tiga ide pikiran penting yaitu: 1). proses transformasi, 2) ditumbuh kembangkan dalam kepribadian, dan 3) menjadi satu dalam perilaku.

  Adapun definisi pendidikan karakter sebagai pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang di rujuk oleh sekolah. Definisi ini mengandung makna: 1. pendidikan karakter merupaka pendidikan yang terintegrasi dengan pembelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran.

  2. Diarahkan pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh. Asumsinya anak merupakan organisme manusia yang memiliki potensi untuk dikuatkan dan dikembangkan.

3. Panguatan dan pengembangan perilaku didasari oleh nilai yang di rujuk sekolah atau lembaga (Kesuma,dkk, 2012:5-6).

  Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penidikan karakter adalah segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter seseorang, sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, melakukan nilai etika yang baik dan dapat berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa maupun negara.

  Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan islam. Tempat untuk mengembangkan dan membentuk karakter. Di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien menerapkan pendidikan karakter supaya santri memiliki karakter atau akhlak yang baik. Di pondok pesantren santri di ajarkan ilmu-ilmu keagamaan dan melaksanakan berbagai kegiatan di bawah bimbingan Kyai, ustad atau ustadzah.

B. Jenis- jenis pendidikan karakter

  Ada 4 jenis pendidikan karakter yang selama ini di kenal dan di laksanakan antara lain:

1. Pendidikan karakter berbasis nilai religius, yang merupakan kebenaran wahyu Tuhan (konservasi moral).

  2. Pendidikan karakter berbasis nilai budaya, antaralain yang berupa budi pekerti, pancasila, apresiasi sastra, serta keteladanan tokoh-tokoh sejarah dan para pemimpin bangsa (konsevarsi budaya) 3. Pendidikan karakter berbasis lingkungan (konservasi lingkungan) 4. Pendidikan karakter berbasis potensi diri, yaitu sikap pribadi, hasil meningkatkan pendidikan (konsevarsi humans) (Triananurhidayati,

  2013).

Dokumen yang terkait

PERSEPSI HIJABERS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER DI KOMUNITAS HIJABERS KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 132

IMPLEMENTASI DAN IMPLIKASI PENDIDIKAN HUMANISME RELIGIUS PADA PONDOK PESANTREN BAGI MASYARAKAT (STUDI DI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO, GEDANGAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 134

SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAMAL FALAH SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 125

ANALISIS METODE PENGGUNAAN JAM BENCET DALAM PENENTUAN AWAL WAKTU SHALAT DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI-IEN KALIBENING SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 1 98

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 132

METODE PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN BUSTANU USYSYAQIL QUR’AN DESA GADING KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

1 16 113

PENERAPAN METODE WAHDAH DALAM MENINGKATKAN HAFALAN AL-QUR’AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-MUNTAHA CEBONGAN ARGOMULYO SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 85

PERANAN SHALAT TAHAJUD DALAM KESEHATAN MENTAL SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN NURUL ASNA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 98

PENERAPAN METODE SIMA’I DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN TA’MIRUL ISLAM LAWEAN SURAKARTA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 142

PERAN USTADZ DALAM MEMBENTUK KARAKTER SANTRI DI PONDOK PESANTREN PANCASILA SALATIGA TAHUN AJARAN 20162017 SKRIPSI Di ajukan Guna Memperoleh Gelar

0 6 129