ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN DIVISI MARKETING BMT SYAMIL - Test Repository

  

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK

TABUNGAN DIVISI MARKETING BMT SYAMIL

AMPEL

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh

  

Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah

Oleh:

AKBAR KURNIAWAN

NIM: 201-14-020

  

JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK

TABUNGAN DIVISI MARKETING BMT SYAMIL

AMPEL

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh

  

Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah

Oleh:

AKBAR KURNIAWAN

NIM: 201-14-020

  

JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  I Know I Can and Impossible is Nothing

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN - MOTTO -

  • - PERSEMBAHAN -

  Terimakasihku juga ku persembahkan kepada Orang Tua, Saudaraku, Dosen-dosen ku, terutama

  Pembimbingku, pengelola BMT Syamil Ampel,dan para Sahabatku yang senantiasa menjadi penyemangat dan menemani disetiap hariku.

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

  Puji syukur kepada Allah, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga sehingga penyusunan Tugas Akhir ini bisa terselesaikan tepat waktu. Semua ini tak lepas dari dukungan, bantuan, doa dan bimbingan dari semua pihak yang terlibat dalam penulisan karya ilmiah ini.Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabat, tabi’in dan tabiat serta kepada kita selaku umatnya.

  Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat meraih gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran roduk Tabungan Divisi Marketing BMT Syamil Ampel

  ”. Penulis mengakui bahwa semua ini tak akan terselesaikan tanpa bantuan dari semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Karena itulah penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu. Ungkapan terimakasih kadang tidak bisa mewakili kata-kata, hingga kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Kepada kedua orang tuaku, Ibu (Muntafiah) dan Bapak tercinta (Nur Rifai) yang dengan segala ketulusannya senantiasa mendoakan, membimbing, mengarahkan, memberi kepercayaan dan dukungan kepada penulis baik

  2. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  3. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

  4. Bapak Taufikur Rahman, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang senantiasa sabar membimbing dan mendukung penulis dalam segala bentuk keluh kesah selama penelitian.

  5. Bapak Drs. Alfred L, M.SI. selaku Ketua Jurusan DIII Perbankan Syari’ah.

  6. Ibu Desi Trisnawati, S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  7. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, khususnya Progr am Studi Perbankan Syari’ah D III yang telah memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.

  8. Seluruh staf dan karyawan di lingkungan IAIN Salatiga khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas segala bentuk bantuannya.

  9. Segenap karyawan BMT Syamil Ampelyang telah membantu kelancaran kegiatan penelitian ini.

  10. Sahabat-sahabat seperjuangan yang menimba ilmu di IAIN Salatiga, khususnya pada Prodi D III Perbankan Syari’ah kelas A maupun kelas B angkatan tahun 2014 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

  11. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang dengan senang hati telah membantu dan terlibat, baik dalam kelancaran pelaksanaan kegiatan penelitian maupun dalam penyelesaian penyusunan laporan penelitian ini.

  Semoga Allah membalas semua amal baik mereka dengan imbalan yang lebih baik dari yang mereka berikan kepada penulis, dan senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan dan dilindungi Allah dengan cipta-Nya. Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna tapi penulis akan berusaha untuk membuatnya menjadi mendekati sempurna. Saran dan kritik yang diberikan sangat berharga dalamOleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik serta saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi peneliti dan bagi pembaca pada umumnya.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  

ABSTRAK

  Kurniawan, Akbar. 2017. Analisis Strategi Pemasaran Pada Produk Tabungan

  Oleh Divisi Marketing BMT Syamil Ampel. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

  Pembimbing: Taufikur Rahman, M.Si.

  Penelitian ini dilatar belakangi marketing perusahaan merupakan ujung tombak perusahaan dalam mencari calon anggota yang sesuai dengan rencana kerja operasionalnya. Obyek penelitian ini dilakukan di BMT Syamil Ampel. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan teknik pengambilan data melalui wawancara dan observasi, sedangkan data sekundernya berasal dari dokumen-dokumen BMT Syamil Ampel. Hasil dari penelitian ini bahwa BMT Syamil Ampel menggunakan tiga strategi yaitu:

  

segmenting, targeting, dan positioning. Segmenting yaitu mengelompokkan calon

  anggota, dari segi geografis dan demografis. Targeting yaitu menentukan pasar sasaran berdasarkan full market converage, dan positioning yaitu memposisikan produk tabungan. Hambatan yang dialami BMT Syamil Ampel yitu persaingan antar lembaga keuangan, tempat atau daerah yang kurang mendukung.

  Kata kunci: Strategi, Pemasaran, Tabungan

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ............................................................. v MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi KATA PENGANTAR .................................................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang .................................................................................... 1 b. Rumusan Masalah ............................................................................... 4 c. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 4 d. Metode Penelitian ................................................................................ 6 e. Sistematika Penulisan .......................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI a. Kajian Pustaka ..................................................................................... 10 2.1 tabel beda penelitian ....................................................................... 13

  b.

  Kajian Teoritik .................................................................................... 18

  1. Pengertian Pemasaran ...................................................................... 18

  2. Marketing Mix .................................................................................. 19 3.

  Segmenting....................................................................................... 23 4. Targeting ......................................................................................... 25 5. Positioning ....................................................................................... 25 6. Tabungan ......................................................................................... 27

  BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN a. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................. 29 b. Visi Misi .............................................................................................. 29 c. Struktur Organisasi .............................................................................. 30 d. Susunan Manajemen BMT Syamil Ampel .......................................... 30 e. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab ............................................. 31 f. Produk-Produk BMT Syamil Ampel ................................................... 55 BAB IV ANALISIS DATA a. Strategi pemasaran produk tabungan di BMT Syamil Ampel..............60 b. Hambatan-hambatan yang ada dan cara menghadapi hambatan dalam memasarkan produk tabungan BMT Syamil Ampel ............................ 66

  BAB V PENUTUP a. Kesimpulan ......................................................................................... 68 b. Saran .................................................................................................... 69 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga keuangan mikro kecil menengah seperti Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan

  alternatif sistem keuangan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan perusahaan, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi,investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraandalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. BMT menyediakan beragam produk serta layanan jasaperbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankansyariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dapat diminati olehseluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali (Ridwan, 2004: 25).

  Pada saat ini Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan salah satu lembaga keuangan mikro syariah yang mulai banyak diminati masyarakat Indonesia. Masyarakat mulai menyadari bahwa lembaga keuangan berbasis syariah sangat penting di negara ini, karena mayoritas penduduk yang beragama Islam. Semakin banyaknya peminat lembaga keuangan berbasis syariah seperti BMT, menyebabkan semakin banyak berdirinya lembaga keuangan tersebut. Hal tersebut menimbulkan persaingan yang ketat dalam mencari pelanggan atau anggota. Oleh karena itu, strategi pemasaran sangat diperlukan untuk menghadapi persaingan tersebut dalam memenuhi kebutuhan anggota yang berbeda-beda (Ridwan, 2004: 126).

  Dalam memasuki pasar yang pangsa pasarnya lebih dominan diduduki oleh perbankan konvensional, BMT Syamil Ampel yang merupakan lembaga keuangan mikro yang berlandaskan hukum islam dimana Divisi

  

Marketing sebagai sumber daya manusia yang dimiliki, harus pintar-pintar

  memilih strategi yang akan digunakan. Dalam menghadapi tantangan tersebut, BMT Syamil Ampel harus memiliki sumber daya manusia yang kompeten, sumber daya manusia merupakan bagian dari kemajuan ilmu, pembangunan, dan teknologi. Oleh karena itu, peradaban yang semakin maju menuntut sumber daya manusia yang kompeten, loyal, disiplin berpikiran maju, serta berorientasi kedepan dalam menjalankan serta mengoptimalkan peran dan fungsinya dalam mencapai tujuan BMT Syamil Ampel. Dengan demikian, sukses tidaknya BMT Syamil Ampel bergantung pada sumber daya yang dimiliki, hal tersebut dikarenakan persaingan pasar yang semakin ketat sehingga menuntut BMT Syamil Ampel untuk selalu memperbarui strategi-strateginya dalam memasuki pasar (Prihantoro, 2012:78).

  Strategimarketing mix, segmenting, targeting dan positioning disepakati oleh pakar-pakar ekonomi khususnya dibidang pemasaran bahwa

  

marketing mix, segmenting, targeting dan positioning merupakan salah satu

  elemen terpenting dalampemasaran. Philip Kotler yang dikenal sebagai bapak pemasaran modern dan Armstrong menyebutnya sebagai langkah- langkah pokok dalam perancangan costumer-driven marketing strategy (Tjiptono, 2012:149). Costumer-driven marketing strategy rmerupakan strategi yang dibuat untuk melawan kekejaman persaingan lalu berusaha memenangkan pertarungan yang tujuannya memperbaiki atau mempermudah mengakses pasar supaya dapat memilih pelanggan yang potensial. Hal yang melatar belakangi kenapa harus marketing mix,

  

segmenting, targeting, serta positioning adalah keadaan pasar yang selalu

  berubah-ubah dimana konsumen menjadi lebih terdiversikan ditinjau dari kebutuhan, sikap, dan gaya hidup konsumen (Morissan, 2010:56). Keadaan pasar yang selalu berubah-ubah mengharuskan Divisi Marketing pada BMT Syamil Ampel untuk selalu memperbarui strategi pemasarannya. Strategi pemasaran akan dapat ditentukan dan dilaksanakan apabila Divisi Marketing dapat mengidentifikasi pasar yang akan dimasukinya melalui marketing mix, segmenting, targeting, positioning .

  Dalam hal penghimpunan dana diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan strategi yang terbaik untuk menawarkan produk tabungan kepada calon anggota BMT Syamil Ampeloleh divisimarketingyaitu

  

account officer . Account officer(AO) sebagai bagian dari marketing

  perusahaan merupakan ujung tombak perusahaan dalam mencari calon anggota yang sesuai dengan rencana kerja operasionalnya. Jika strategi sudah berjalan sesuai dengan harapan maka akan memberikan pendapatan bagi BMT. Kemudian sumber daya manusia bagian marketing ini nantinya akan memberikan dampak positif dalam kelangsungan hidup bagi perusahaan (Muhamad, 2001: 57).

  Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang: analisis strategi pemasaran pada produi tabungan oleh divisi marketing BMT dan mengambil judul”Analisis Strategi Pemasaran Produk tabungan Divisi Marketing BMT Syamil Ampel”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang diatas, pokok masalah dalam tugas akhir ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pemasaran pada produk tabungan BMT Syamil

  Ampel yang dijalankan account officer? 2. Apa saja hambatan dan bagaimana menghadapi hambatandalam memasarkan produk tabungan BMT Syamil Ampel?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.

  Tujuan penelitian Dari rumusan masalah tersebut dapat ditentukan tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah: a.

  Untuk mengetahui strategi pemasaran pada produk tabungan BMT Syamil yang dijalankan oleh account officer.

  b.

  Untuk mengetahui apa saja hambatan memasarkan produk yang ada di BMT Syamil Ampel dan bagaimana cara menghadapinya.

2. Manfaat penelitian a.

  Bagi Penulis 1)

  Untuk memahami bagaimana strategi pemasaran produk tabunganyang dijalankan pada BMT Syamil Ampel sehingga dapat saya jadikan sebagai cara agar nanti suatu hari bisa di aplikasikan pada usaha yang akan dijalankan.

  2) Penulisan tugas akhir ini sebagai syarat kelulusan dari jurusan

  DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

  b.

  Bagi IAIN Salatiga 1)

  Penulisan tugas akhir ini dapat memperkaya literatur penelitian tentang strategi pemasaran produk tabungan pada produk tabungan di BMT Syamil Ampel. 2)

  Menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

  c.

  Bagi BMT Syamil Ampel 1)

  Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan pelayanan produk dimasa yang akan datang. 2)

  Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan pemasaran BMT.

D. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih mengarah kepada teori-teori yang dikembangkan, sehingga hasil dari penelitian kualitatif dapat ditemukan teori-teori baru yang berupa data non statistik yang dituangkan dalam bentuk kata-kata, gambar serta lebih menekankan makna daripada generalisasi (Wirartha, 2006:134). Dalam penelitian yang bersifat deskriptif, tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan sesuai realitanya tentang suatu variabel, gejala, atau keadaan (Arikunto, 2005:234).

  2. Objek Penelitian Adapun penelitian ini dilakukan oleh penulis pada BMT

  Syamil Ampel untuk mengetahui bagaimana strategipemasaran produk tabungan yang dijalankan.

  3. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik penelitian kualitatif yaitu penelitian yang berutujuan menggambarkan secara terperinci keadaan serta kondisi dalam suatu objek penelitian. Jenis data yang digunakan yaitu: a.

  Data Primer Data primer digunakan untuk berhubungan dengan bahasan penelitian, didapat dari wawancara langsung dengan narasumber, yaitu dengan divisi marketing dan manajer BMT. Data ini diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Hal-hal yang disajikan pada saat wawancara adalah bagaimana cara account

  officer menjalankan strategi pemasaran produk tabungan di BMT Syamil Ampel (Suryanto dkk, 2006: 69-70).

  b.

  Data Sekunder Melalui studi dokumentasi atau sumber pustaka, yaitu data yang sudah tertulis dan diolah oleh orang lain, dengan kata lain, datanya sudah jadi (Wirartha, 2006: 36). Penulis dapat informasi data tambahan yang terkait dengan dokumen-dokumen Account

  , selain itu penulis membaca buku

  Officer

  • –buku yang berisi teori mengenai tema yang penulis usung, yang nantinya bisa menjadi data pelengkap.

4. Teknik Pengambilan Data a.

  Wawancara Teknik Pengumpulan data dengan cara wawancara secara langsung, dengan maksud mencari informasi dari subjek penelitian.

  Dengan menyusun daftar pertanyaan yang akan diberikan terkait dengan peran Account Officer dalam menjalankan strategi pemasaran pada produk tabungan. Jenis wawancara yang dipilih adalah wawancara terbuka dan terstruktur. Terbuka maksudnya para subyek tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara tersebut. Sedangkan tersetruktur berarti pewawancara yang menetapkan sendiri masalah pertanyaan yang diajukan (Suryanto dkk, 2006: 69-70).

  Wawancara akan dilakukan kepada manajer dan Account Officer.

  b.

  Observasi Pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung, mengamati situasi dan kondisi yang sedang terjadi di lapangan, tepatnya di BMT Syamil Ampel, sesuai dengan tema yang peneliti usung. Menurut Wirartha (2006: 37) tujuan pengamatan atau observasi adalah mendeskripsikan objek peneltian serta memahaminya, atau hanya ingin mengetahui frekuensi suatu kejadian.

  c.

  Dokumentasi Metode penelitian kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.

E. Sistematika Penulisan

  Penelitian yang akan disajikan terdiri dari empat pokok bahasan yang terbagi dalam lima bab. Untuk mendapatkan sistematika pembahasan yang jelas maka kami akan mencoba untuk menguraikannya.

  Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang penilitian, pembahasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penetian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II Landasan Teori, yang berisi tentang kajian pustaka yaitu penelitian terdahulu, dan kajian teoritik yaitu pengertian strategi Produk tabungan.

  Bab III Gambaran obyek penelitian, yang berisi menjelaskan sejarah singkat BMT Syamil Ampel, visi dan misi BMT Syamil Ampel, struktur organisasi, tugas-tugas setiap bagian, produk-produk BMT Syamil Ampel dan data deskriptif.

  Bab IV Analisis Data, menjelaskan strategi pemasaran produk pada produk tabungan BMT Syamil Ampel, perkembangan tabungan, kendala-kendala yang di hadapi Account Officer dalam memasarkan produk tabungan dan bagaimana Account Officer menghadapi kendala-kendala tersebut.

  Bab V Penutup, berisi kesimpulan dan saran yaitu hasil-hasil yang diperoleh dari hasil penilitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Kemudian saran-saran berdasarkan kesimpulan tersebut untuk penelitian selanjutnya.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh Zunaidah dan Nazaruddin (2007) dengan

  judul Analisis Strategi Pemasaran Tabungan Shar-E pada Pt. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Kantor Cabang Palembang. Hasil penelitiannya menjelaskan Bank Muamalat telah melaksanakan pemasaran berupa tabungan Shar-e dengan manfaat utama produk berupa jasa pengelolaan dana dengan sistem bagi hasil yang sesuai syariah, menjalin kerjasama strategis dengan pihak-pihak yang dapat mendukung proses penyampaian jasa, mendesain sebuah proses penyampaian jasa berbasis teknologi, merekrut dan membina Kru Muamalat melalui dandengan mendirikan Institut Muamalat, melaksanakan program-programpromosi yang dekat dengan masyarakat dengan turut serta dalam kegiatan-kegiatan syiar Islam, berusaha mewujudkan sebuah atmosfer kegiatan perbankan berbasis syariah dengan menyediakan fasilitas mushollah di setiap kantornya dan menetapkan tarif layanan yang cukup bersaing dengan tarif jasa perbankan sejenis.

  Penelitian yang dilakukan oleh Budiwati (2012) dengan judul Implementasi Marketing Mix dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Unggulan Keripik Pisang Agung di Kabupaten Lumajang. hasil penguji hipotesis menunjukan bahwa implementasi marketing

  mix mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk unggulan keripik pisang agung di Kabupaten Lumajang.

  Penelitian yang dilakukan oleh Abbas (2015) dengan judul Pengaruh

  

Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen (Pada Home Industry Moshimoshi

  Cake Samarinda. ke empat variabel marketing mix yang meliputi product, price,

  

promotion , dan place secara signifikan seluruhnya berpengaruh positif terhadap

  kepuasan konsumen pada home industry MoshiMoshi Cake Samarinda. Namun, yang berpengaruh paling dominan adalah variable place. Place merupakan salah satu variabel pada marketing mix yang berpengaruh paling dominan pada kepuasan konsumen MoshiMoshi Cake Samarinda karena produknya terhadap dibeberapa tempat yang strategis, mudah dijangkau, dan dilihat oleh calon konsumen yaitu bertempat dibeberapa kedai dan beberapa pasar tradisional yang ada di Samarinda. Mewujudkan stategi bauran pemasaran yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen maka MoshiMoshi Cake Samarinda dituntut untuk banyak melakukan inovasi produksi.

  Penelitian yang dilakukan oleh Tamara (2016) dengan judul Implementasi Analisis Swot Dalam Strategi Pemasaran Produk Mandiri Tabungan Bisnis.Hasil penelitian menjelaskan Strategi pemasaran khususnya pemasaran produk tabungan yang diterapkan oleh PT.Bank Mandiri meliputi beberapa strategi, yakni strategi jemput bola, membangun jaringan, memberikan servise excellent, dan memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah, sehingga nasabah yang ada tidak akan lari dari bank.

  Penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi (2016) dengan judul Strategi Pemasaran Terhadap Penjualan Produk Tabungan IB Hasanah di PT. Bank Negara Indonesia Syariah Kantor Cabang X. Hasil penelitiannya menjelaskan strategi pemasaran yang dilakukan BNI Syariah dalam memasarkan produk Tabungan iB Hasanah mengacu pada 2 pola yaitu Intensifikasi dan Ekstensifikasi. Adapun penerapan dalam memasarkan produk Tabungan iB Hasanah secara umum menggunakan teori marketingmix 9P yang meliputi process (proses),

  

people (orang atau target pemasaran), product (produk), price (harga), place

  (tempat), promotion (promosi), partners (mitra), persentation (persentasi) serta

  

passion (ketertarikan). Sedangkan hambatan yang dihadapi oleh BNI Syariah

  merujuk kepada pola ekstensifikasi, karena pegawai harus menjelaskan kembali dari awal produk di BNI Syariah dengan jelas dan terarah.

  Dari pemaparan penelitian yang sudah ada diatas, maka penelitian yang akan diajukan penulis berbeda dengan penelitian sebelumnya. Beberapa perbedaan itu diantara lain objek penelitian yang akan dilakukan, penelitian lebih fokus kepada Strategi pemasaran pada produk tabungan oleh devisi marketing BMT Syamil. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif denngan metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Dengan perbedaan- perbedaan yang ada maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang peran marketing terhadap pertambahan nasabah dengan mengambil judul

  “Strategi pemasaran pada produk tabungan oleh dIvisi

marketing BMT Syamil”ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, maka

  disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:

  Tabel 2.1Beda penelitian

  Nama Judul Metode Hasil Penelitian

  Pertiwi (2016) Strategi strategi pemasaran Pemasaran yang dilakukan BNI Terhadap Syariah dalam memasarkan Penjualan Produk produk Tabungan iB Tabungan IB Hasanah mengacu pada 2 Hasanah di PT. pola yaitu Intensifikasi dan Bank Negara Ekstensifikasi. Adapun Indonesia Syariah penerapan dalam Kantor Cabang X memasarkan produk

  Tabungan iB Hasanah secara umum menggunakan teori marketingmix 9P yang meliputi process (proses),

  people (orang atau target

  pemasaran), product (produk), price (harga),

  (tempat),

  place promotion (promosi), partners (mitra), persentation (persentasi) serta passion (ketertarikan). Sedangkan hambatan yang dihadapi oleh BNI Syariah merujuk kepada pola ekstensifikasi, karena pegawai harus menjelaskan kembali dari awal produk di BNI Syariah dengan jelas dan terarah.

  Zunaidah dan Analisis Strategi Bank Muamalat telah Nazaruddin Pemasaran melaksanakan pemasaran (2007) Tabungan Shar-E berupa tabungan Shar-e pada Pt. Bank dengan manfaat utama

  Muamalat produk berupa jasa Indonesia, Tbk. pengelolaan dana dengan Kantor Cabang sistem bagi hasil yang Palembang sesuai syariah, menjalin kerjasama strategis dengan pihak-pihak yang dapat mendukung proses penyampaian jasa, mendesain sebuah proses penyampaian jasa berbasis teknologi, merekrut dan membina Kru Muamalat melalui dandengan mendirikan Institut Muamalat, melaksanakan program-programpromosi yang dekat dengan masyarakat dengan turut serta dalam kegiatan- kegiatan syiar Islam, berusaha mewujudkan sebuah atmosfer kegiatan perbankan berbasis syariah dengan menyediakan fasilitas mushollah di setiap kantornya dan menetapkan tarif layanan yang cukup bersaing dengan tarif jasa perbankan sejenis. Tamara (2016) Implementasi Strategi pemasaran

  Analisis Swot khususnya pemasaran Dalam Strategi produk tabungan yang

  Pemasaran Produk diterapkan oleh PT.Bank Mandiri Tabungan Mandiri meliputi beberapa Bisnis strategi, yakni strategi jemput bola, membangun jaringan, memberikan servise excellent, dan memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah, sehingga nasabah yang ada tidak akan lari dari bank.

  Abbas (2015) Pengaruh Salah satu variabel pada

  Marketing Mix marketing mix yang

  Terhadap berpengaruh paling Kepuasan dominan pada kepuasan Konsumen (Pada konsumen MoshiMoshi Home Industry Cake Samarinda karena Moshimoshi Cake produknya terhadap Samarinda dibeberapa tempat yang strategis, mudah dijangkau, dan dilihat oleh calon konsumen yaitu bertempat dibeberapa kedai dan beberapa pasar tradisional yang ada di Samarinda. Mewujudkan stategi bauran pemasaran yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen maka MoshiMoshi Cake Samarinda dituntut untuk banyak melakukan inovasi produksi. Budiwati (2012) Implementasi implementasi marketing

  Marketing Mix mix mempunyai pengaruh

  dan Pengaruhnya yang signifikan secara Terhadap parsial terhadap keputusan Keputusan pembelian konsumen pada Pembelian produk unggulan keripik Konsumen Pada pisang agung di Kabupaten Produk Unggulan Lumajang.

  Keripik Pisang Agung di Kabupaten Lumajang

B. Kajian Teoritik 1. Pengertian Pemasaran

  Pengertian pemasaran menurut WY. Stanton (2010: 1) pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh system yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan promosi dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembelin actual maupun potensial.

  Menurut Boyd dkk (2000 :4) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.

2. Marketing Mix

  merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan

  Marketing Mix

  secara terpadu artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri (Kasmir, 2004: 186).

  Menurut Kasmir kegiatan pemasaran dilakukan secara bersamaan di antara elemen- elemen/ strategi yang ada dalam

  marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan

  sendiri- sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen- elemen yang ada dalam marketing mix yaitu product (produk), price

  (harga), place (lokasi), promotion (promosi). Oleh karena itu setiap elemen mempunyai strategi masing-masing, namun tetap akan terkait pada elemen lainnya, yaitu: a.

  Strategi Produk Dalam hal dunia perbankan produk yang dihasilkan berbentuk jasa. Kasmir (2004:187) mengatakan ada empat karakteristik utama jasa yang mempengaruhi rancangan program pemasaran, yaitu:

  1) Tidak berwujud (Intangibility)

  Tidak berwujud artinya tidak dapat dirasakan atau dinikmati sebelum jasa tersebut dibeli atau dikonsumsi. Oleh karena itu jasa tidak memiliki wujud tertentu sehingga harus dibeli lebih dahulu.

  2) Tidak terpisahkan (Inseparability)

  Jasa tidak terpisahkan artinya artinya antara si pembeli jasa dan si pengguna jasa saling berkaitan satu sama lainnya, tidak dapat dititipkan melalui orang lain. Misalnya, pemilik kartu kredit dengan hotel

  3) Beraneka ragam (Variability)

  Jasa memiliki aneka ragam bentuk artinya jasa bisa diperjual-belikan dalam berbagai bentuk atau wahana seperti waktu, tempat atau sifat.

  4) Tidak tahan lama (Perishability)

  Jasa diklasifikasikan tidak tahan lama, artinya jasa tidak bisa disimpan begitu jasa dibeli maka akan segera dikonsumsi.

  b.

  Strategi Harga Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Harga sebuah produk mempengaruhi jumlah produk yang akan dijual dan lebih lanjut akan menentukan penerimaan perusahaan pada penjualan tertentu. Sehingga harus ditentukan pada waktu yang tepat dan dalam jumlah tepat. Harga merupakan satu elemen marketing yang memiliki peranan penting bagi suatu perusahaan

  mix (Kasmir: 2000).

  c.

  Strategi Lokasi (Tempat) Menurut Kasmir (2008:144) yang dimaksud dengan lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya produk cabang bank dan pusat pengendalian perbankan. Dalam praktiknya ada beberapa macam lokasi kantor bank, yaitu lokasi kantor pusat, kantor wilayah, cabang utama, cabang pembantu, unit, kantor kas, dan lokasi mesin

  • – mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Penentuan suatu lokasi cabang bank merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank.

  Menurut Kasmir (2008:150) hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank adalah dengan pertimbangan sebagi berikut : 1) Dekat dengan pasar. 2) Dekat dengan kawasan industri. 3) Dekat dengan perkantoran. 4) Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat. 5) Dekat dengan tenaga kerja. 6) Tersedia sarana dan prasarana.

  d.

  Strategi Promosi Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya.Secara garis besar ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya (Kasmir 2008:156), yaitu : 1)

  Periklanan (advertising), merupakan promosi yang

  • – dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata
kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, koran, majalah, televisi atau radio.

  2) Promosi penjualan (salespromotion), merupakan promosi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga dan hadiah pada waktu tertentu terhadap barang

  • – barang tertentu pula. 3)

  Publisitas (publicity), merupakan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra bank di depan para calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan sponsorship terhadap suatu kegiatan amal atau sosial atau olahraga.

  4) Penjualan pribadi (personalselling),merupakan promosi yang dilakukan melalui pribadi

  • – pribadi karyawan bank dalam melayani serta ikut memengaruhi nasabah.

3. Segmenting, Targeting dan Positioning a. Segmenting

  Segmenting merupakan proses membagi pasar menjadi

  kelompok-kelompok yang berbeda, yang didalamnya semua pelanggan memiliki karakteristik yang sama sehingga mereka dapat dibedakan dari pelanggan di segmen lain (Lovelock dan Wright, 2005: 116).

  Segmentasi pasar dapat dibedakan dengan menggunakan variabel-variabel segmentasi pasar. Kotler membagi segmentasi menjadi empat variabel utama yaitu:

  1) Segmentasi Geografis

  Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, wilayah, propinsi, kota, atau lingkungan rumah tangga. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroprasi dalam satu wilayah geografis atau beroprasi dalam seluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada variasi lokal.

  2) Segmentasi Demografis

  Segmentasi demografis merupakan dasar untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Pasar dibedakan menjadi kelommpok-kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial. 3)

  Segmentasi Psikografis Pada segmentasi ini pasar dibagi kedalam kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian akan nilai. Konsumen dalam kelompok yang sama dapat menunjukkan gambaran psikografis yang berbeda.

  4) Segmentasi Perilaku

  Dalam segmentasi ini pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap suatu produk. Untuk membentuk segmen pasar awal perlu adanya variabel perilaku kejadian, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli, dan sikap (Kotler, 2002: 300-305).

b. Targeting

  Targeting adalah memilih satu atau beberapa segmen

  konsumen yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran dan promosi. Perusahaan harus memfokuskan kegiatanya pada beberapa bagian konsumen saja dan meninggalkan bagian lainnya (Morissan, 2010: 70).

  Beberapa alternatif untuk melakukan seleksi atau memilah pasar sasaran, yaitu: 1)

  Product specialization Merupakan cara perusahaan untuk hanya memfokuskan kepada produk yang kemudian dijual kepada berbagai segmen pasar. Sebagai contoh, jika sasaran perusahaan adalah masyarakat yang beragama Islam yang maka perusahaan dapat menawarkan produk-produk yang halal.

  2) Full market converage

  Alternatif ini perusahaan melakukan atau melayani semua segmen yang ada dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan tanpa adanya batasan tertentu (Kasmir, 2004: 120-121).

c. Positioning

  Positioning merupakan strategi komunikasi yang

  berhubungan dengan bagaimana menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan di dalam pikiran konsumen, sehingga memiliki penilaian tertentu (Morissan, 2010: 72). Positioning adalah usaha yang dilakukan perusahaan untuk membuat konsumen berpikir sesuatu mengenai produk dari perusahaan.

  Beberapa strategi penentuan posisi pasar dapat dilakukan sebagai berikut: a)

  Atas Dasar Atribut Atas dasar atribut didasarkan pada penentuan atribut produk tertentu, misalnya bunga rendah atau tinggi baik untuk simpanan maupun pinjaman.

  b) Kesempatan Penggunaan

  Kesempatan penggunaan maksudnya adalah simpanan diposisikan sebagai kas atau tempat mengamankan uang atau tempat untuk melakukan investasi.

  c) Menurut Pengguna

  Produk diposisikan berdasarkan penggunaan produk tersebut. Misalnya tabungan untuk umum atau tabungan haji. d) Langsung Menghadapi Pesaing

  Produk diposisikan sebagai sesuatu yang lebih baik dibandingkan pesaing perusahaan, misalnya BMT kami nomor satu atau yang terbaik (Kasmir, 2004: 122).

  e) Produk

  Aspek-aspek yang dapat membuat produk dari perusahaan berbeda dengan perusahaan lain cukup banyak. mulai dari bentuk, fitur, kinerja, kesesuaian, daya tahan dan lain-lain. Misalnya pada BMT, agar produknya berbeda dengan yang lain maka perusahaan menambah nisbah bagi hasil yang lebih besar untuk anggotanya agar berbeda dengan BMT lainnya (Amir, 2012: 175-177).

4. Tabungan

  Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

  a.

  Al-Wadiah Penabung memiliki motivasi hanya keamanan uangnya tanpa mengharapkan keuntungan dari uang yang ditabung.

  Dengan sistem ini BMT tetap memberikan bagi hasil, namun nisbah bagi penabung sangat kecil.

  1) Wadi’ah Yad Al-Amanah

  Akad Wadiah dimana barang yang dititipkan tidak dapat dimanfaatkan oleh penerima titipan dan penerima titipan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang titipan selama si penerima titipan tidak lalai

  2) Wadi’ah Yad Ad-Dhamanah

  Akad Wadiah adalah akad penitipan barang atau uang dimana pihak penerima titipan dengan atau tanpa izin pemilik barang dapat memanfaatkan barang atau uang yang dititipkan dan harus bertanggung jawab terhadap kehilangan atau kerusakan barang tersebut, dengan demikian akad

  wadi’ah yang berlaku adalah wadi’ah yad dhamanah

  (tangan penanggung) yang bertanggung jawab atas segala kerusakan atau kehilangan yang terjadi pada barang tersebut.

  b.

  Al-Mudharabah Penabung memiliki motivasi untuk memperoleh keuntungan dari tabungannya, karena itu daya tarik dari jenis tabungan ini adalah besarnya nisbah dan sejarah keuntungan bulan lalu.

  

BAB III

LAPORAN OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum BMT Syamil BMT Syamil merupakan nama baru dari BMT Syariah Sejahtera Cabang Ampel yang berdiri tahun 2009. BMT Syamil beralamat di Jl. Ampel- Candi No. 8 ( Timur Tugu Lilin ) Ampel, Boyolali 57352 Telepon: (0276)

  334 7000. BMT Syamil dipercayakan kepada orang karyawan, yang beroperasi mengelola keuangan wilayah Pasar Ampel, dan sekitarnya.

B. Visi dan Misi 1. Visi

  “Komitmen dalam syariah, amanah dan muamalah.” 2.

   Misi a.

  Meningkatkankesejahteraan dan tarafhidupanggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

  b.

  Sebagaiwadahpemberdayaanekonomianggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

  c.

  Sebagai gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tataran perekonomian nasional.

  d.

  Sebagai alternatif pilihan model pengelolaan usaha koperasi. C.

  Struktur Organisasi Sumber: SOP BMT Syamil D.

   Susunan Manajemen BMT SYAMIL 1.

  Pengurus

  a. : Joko Purnomo, M.Pd Ketua

  b. : Nur Arifin Sekretaris

  c. : Catur Riyanto Bendahara 2.

  Pengawas Susunan pengawas KJKS BMT SYAMIL adalah sebagai berikut:

  1) Dewan Pengawas Syariah

  a) : Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.Si Ketua

  b) : Bajuri Anggota a) : Ahmad Hasyim, S.Si Ketua

  b) : 1. Drs. Abdul Rachman Anggota

  2. Slamet Wahyudi 3. Pengelola

  Susunan Pengelola KJKS BMT SYAMIL adalah sebagai berikut:

  a. : Sumiyati, S.Hi Manajer

  b. : Fitri Yunia Romadhoni, A.Md.Ei Teller& Admin

  c. : Eva Hindun Khasanah A.Md Marketing

  Eko Prasetyo, Amd.Ei Fitriana Ayu Lestari E.

   Tugas dan Wewenang Jabatan 1.

  Dewan Pengawas Syariah a.

  Identitas Jabatan 1)

  Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah badan yang dibentuk untuk melakukan fungsi pengawasan kesyariahan. Oleh karena itu badan ini bekerja sesuai dengan pedoman-pedoman yang telah ditetapkan oleh Majelis Ulama Indonesia, dalam hal ini Dewan Syariah Nasional (DSN);

  2) Dewan Pengawas Syariah (DPS) harus terdiri dari para alim ulama dibidang syariah muamalah yang juga memiliki pengetahuan koperasi). Persyaratan lebih lanjut mempertimbangkan ketentuan Dewan Syariah Nasional (DSN); dan

  3) Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, DPS wajib mengikuti fatwa

  DSN dalam rangka kesesuaian produk atau jasa KJKS dengan ketentuan dan prinsip syariah Islam.

  b.