PENERAPAN MARKETING MIX PADA PRODUK TABUNGAN DI BMT TARUNA SEJAHTERA KANTOR CABANG BRINGIN - Test Repository

  

PENERAPAN MARKETING MIX PADA PRODUK

TABUNGAN DI BMT TARUNA SEJAHTERA

KANTOR CABANG BRINGIN

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh

  

Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah

Oleh:

SARI NASTITI

NIM: 201-14-022

  

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  

PENERAPAN MARKETING MIX PADA PRODUK

TABUNGAN DI BMT TARUNA SEJAHTERA

KANTOR CABANG BRINGIN

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh

  

Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah

Oleh:

SARI NASTITI

NIM: 201-14-024

  

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

MOTTO

Janganlah engkau patah semangat, seperti halnya semut yang

menopang berat melebihi berat tubuhnya tetapi semut tetap

bersemangat. Begitulah hidup!!!

  

PERSEMBAHAN

  “Sebagai Ungkapan Rasa Syukurku dan tanda Bakti Kepada Kedua Orang Tuaku” Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada 1. Allah SWT, karena atas izin dan karuniaNya maka Tugas Akhir ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya.

  2. Ibuku tercinta ibu Sri Wahyuni yang telah memberiku segalanya dan ayahku yang selalu mendukungku dan menemaniku setiap aku butuhkan.

  3. Saudara-saudaraku yang senantiasa selalu memberikan dukungan kepadaku.

  4. Bapak dan ibu dosen pembimbing yang selalu sabar dan tulus meluangkan waktunya.

  5. Sahabat – sahabatku yang telah banyak membantu.

  6. Seluruh Staff BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Bringin.

  7. Dan teman – temanku di IAIN Salatiga.

  8. Adhi Wahyu Pratama yang selalu memberiku semangat dan yang selalu menghiburku.

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb.

  Puji syukur kepada Allah, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga sehingga penyusunan Tugas Akhir ini bisa terselesaikan tepat waktu. Semua ini tak lepas dari dukungan, bantuan, doa dan bimbingan dari semua pihak yang terlibat dalam penulisan karya ilmiah ini.Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabat, tabi‟in dan tabiat serta kepada kita selaku umatnya.

  Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat meraih gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga dengan judul “PENERAPAN MARKETING MIX PADA PRODUK TABUNGAN DI BMT TARUNA SEJAHTERA CABANG BRINGIN

  ”. Penulis mengakui bahwa semua ini tak akan terselesaikan tanpa bantuan dari semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Karena itulah penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu. Ungkapan terimakasih kadang tidak bisa mewakili kata-kata, hingga kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan segala Barokah-Nya.

  2. Kedua orang tua beserta saudara yang senantiasa mendoakan kelancaran dan mendukung kegiatan ini sepenuhnya.

  3. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  4. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, dan juga selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang senantiasa sabar membimbing dan mendukung penulis dalam segala bentuk keluh kesah selama penelitian.

  5. Bapak Drs. Alfred L, M.SI. selaku Ketua Jurusan D-III Perbankan Syari‟ah.

  6. Bapak Drs. Alfred L, M.SI. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  7. Ibu Desi Trisnawati, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing magang di BMT Taruna Sejahtera Cabang Bringin.

  8. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, khususnya Program Studi Perbankan Syari‟ah D III yang telah memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.

  9. Seluruh staf dan karyawan di lingkungan IAIN Salatiga khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas segala bentuk bantuannya.

  10. Segenap karyawan BMT Taruna Sejahtera baik Kantor pusat maupun Cabang Bringin yang telah membantu kelancaran kegiatan penelitian ini.

  11. Sahabat-sahabat seperjuangan yang menimba ilmu di IAIN Salatiga, khususnya pada Prodi D III Perbankan Syari‟ah kelas A maupun kelas B angkatan tahun 2014 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

  12. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang dengan senang hati telah membantu dan terlibat, baik dalam kelancaran pelaksanaan kegiatan penelitian maupun dalam penyelesaian penyusunan laporan penelitian ini.

  Semoga Allah membalas semua amal baik mereka dengan imbalan yang lebih baik dari yang mereka berikan kepada penulis, dan senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan dan dilindungi Allah dengan cipta-Nya. Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna tapi penulis akan berusaha untuk membuatnya menjadi mendekati sempurna. Saran dan kritik yang diberikan sangat berharga dalamOleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik serta saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi peneliti dan bagi pembaca pada umumnya.

  Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

  

ABSTRAK

  Nastiti, Sari. 2017. Penerapan Marketing Mix Pada Produk Tabungan di BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Bringin. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan DIII Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

  Pembimbing: Drs. Alfred L, M.SI. Penelitian ini mengembangkan masalah penerapan marketing

mix terhadap produk tabungan di BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Bringin.

Penelitian ini di latar belakangi oleh sedikitnya masyarakat Bringin dan sekitarnya mengenal BMT dan produk-produk di BMT terutama produk tabungan.

  Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara Penerapkan marketing mix di BMT.Untuk mengetahui hambatan dalam melakukan marketing mix di BMT.

  Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data obsevasi (pengamatan), wawancara dan dokumentasi yang menulusuri data histori yang terdapat di BMT tersebut. Hasil penelitian ini adalah produk yang dihasilkan oleh BMT salah satunya produk simpanan tabungan. Dalam melakukan marketing mix tabungan utama belum optimal sepenuhnya, masih ada kekurangan yang perlu ditambahkan. Produk utama BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Bringin sudah jelas yakni simpanan amanah.

  Dalam menerapkan marketing mix pada produk tabungan/ simpanan di BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Bringin lebih meningkatkan promosi dengan menonjolkan kelebihan dari produk tersebut. meningkatkan jumlah nasabah, maka dari itu BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Bringin semakin berkembang. Hambatannya adalah pemahaman masyarakat tentang menabung yang sesuai dengan syariat islam, mereka menganggap menabung di bank besar atau bank konvensional sama saja tidak ada bedanya dengan BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Bringin.

  Kata kunci: Marketing Mix, Tabungan, BMT

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................................................ v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii ABSTRAK .......................................................................................................... x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xiv DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvi

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 6 D. Metode Penelitian................................................................................. 7 E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 11

  B.

  Kajian Teoritik ..................................................................................... 15 1.

  Pandangan Umum Tentang Bauran Pemasaran (Marketing Mix).. 15 2. Tabungan ........................................................................................ 25

  BAB III LAPORAN OBJEK .............................................................................. 28 A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................... 28 1. Sejarah Berdirinya BMT Taruna Sejahtera ................................... 28 2. Lokasi BMT Taruna Sejahtera ....................................................... 30 B. Visi dan Misi BMT Taruna Sejahtera .................................................. 32 C. Struktur Organisasi .............................................................................. 32 1. Struktur Organisasi BMT Taruna sejahter ............................... 33 2. Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera Cabang Bringin .. 34 3. Bidang Usaha BMT Taruna Sejahtera ..................................... 34 a. Produk Simpanan ............................................................... 34 b. Produk Pembiayaan............................................................ 38 D. Keuntungan Menjadi Anggota BMT Taruna Sejahtera ....................... 39 E. Data Deskiptif ...................................................................................... 40 F. Pengundian Hadiah .............................................................................. 50 G. Perkembangan SDM ............................................................................ 51 BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................ 53 A. Penerapan Marketing Mix Pada BMT Taruna Sejahtera Cabang Bringin ................................................................................................. 53 B. Kendala-kendala dalam Melakukan Markrting Mix di BMT Taruna Sejahtera Cabang Bringin ........................................................ 60

  BAB VPENUTUP ............................................................................................... 62 A. Kesimpulan .......................................................................................... 62 B. Saran ..................................................................................................... 63 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 64 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera ................................ 33

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Karyawan BMT Taruna Sejahtera Cabang Banyubiru ......... 52

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Pernyataan Keaslian Tulisan dan Kesediaan Publikasi Lampiran 3 Lembar Declaration Lampiran 4 Buku Tabungan Simpanan AMANAH Lampiran 5 Slip Setoran Simpanan Lampiran 6 Slip Pengambilan Simpanan Lampiran 7 Brosur Simpanan AMANAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang, yang salah satu cirinya adalah munculnya dinamika pembangunan dalam segala bidang. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

  seluruh rakyat. Untuk melaksanakan pembangunan tentu saja membutuhkan modal yang besar. Beberapa sektor yang mendukung terlaksananya proses pembangunan adalah pajak, peran lembaga keuangan dan partisipasi langsung dari masyarakat. Sejauh ini pemerintah memandang bahwa lembaga keuangan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan karena lembaga ini mempunyai fungsi utama sebagai mediator, atau suatu wadah yang dapat menghimpun dana sekaligus menyalurkan secara efiktif dan efisien (Rofiq: 2007).

  Lembaga keuangan yang dimaksut tidak hanya berbentuk bank tetapi juga non-bank. Lembaga keuangan non-bank yang melayani masyarakat di kalangan umum dan bersifat merakyat adalah BMT.

  Para pakarekonomi islam berupaya memperdayakan ekonomi umat dengan mendirikan Baitul Maal Wattamwil. Pada awalnya BMT adalah suatu Lembaga Swadaya Masyarakat, dan pada perkembangannya sebagian besar memilih untuk Berbadan Hukum Koperasi. Diharapkan setelah Berbadan Hukum Koperasi, BMT dapat menjawab keinginan para anggotanya selama ini. Fungsi utama dari BMT yaitu sebagai penghimpun dana (funding), dan pembiayaan (financing). BMT mempunyai dua istilah, yaitu “Baitul Maal” dan “Baitul Tamwil”. Baitul Maal adalah lembaga yang kegiatanya menerima dan menyalurkan dana zakat, infaq, dan sadaqah. Sedangkan Baitul Tamwil adalah lembaga yang kegiatannya mengembangkan usaha-usaha produktif dan infestasi dalam meningkatkan kualitas usaha ekonomi pengusaha kecil dan mikro dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan pembiayaan usaha ekonomi (Muhammad, 1998:161-162).

  BMT mempunyai strategi pemasaran untuk menarik nasabah. BMT membutuhkan teknik untuk memasarkan produk-produknya. Untuk itu sebelum mengenalkan produk, pihak BMT harus mengenal atau mengerti kebutuhan kondisi nyata dari para calon nasabah (masyarakat). Setelah itu baru mengenalkan produk sesuai dengan kebutuhan nasabah. Kemudian memberikan nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan dengan produk pesaing, menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap produknya, memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalam hal keuangannya pada saat dibutuhkan, memberikan pelayanan yang maksimal mulai calon nasabah menjadi nasabah bank yang bersangkutan, berusaha menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank, berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari nasabah baru baik segi jumlah maupun kualitas nasabah (Kasmir, 2000: 165-266).

  Setiap BMT selalu berusaha untuk dapat tetap hidup, berkembang dan mampu bersaing. Dalam rangka inilah, maka setiap BMT selalu menetapkan dan menerapkan strategi dan cara pelaksanaan kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran yang dilakukan, diarahkan untuk dapat mencapai sasaran perusahaan dalam jangka panjang dan sasaran pasar tertentu serta total unit dan total volume penjualan tertentu dalam suatu jangka waktu tertentu. Pengarahan kegiatan pemasaran tersebut hanya mungkin dapat dilakukan dengan menetapkan garis- garis besar pedoman atau patokan/ panduan umum perusahaan dalam bidang pemasaran, yang sering dikenal dengan kebijakan pemasaran. Kebijakan pemasaran tentunya sejalan dengan konsep pemasaran, yang menekankan pembiayaan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen, melalui kegiatan dan strategi pemasaran yang terpadu dan memungkinkannya diperoleh keuntungan atau laba dalam jangka panjang.

  Dalam dunia lembaga keuangan apabila suatu perusahaan tidak dapat menyusun strategi bisnis dan strategi pemasaran dengan tepat, maka akan mengalami kekalahan dalam bersaing di mana strategi pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh bank, untuk berkembang dan untuk memperoleh keuntungan. Strategi pemasaran adalah seleksi atas pasar sasaran, penentuan posisi bersaing dan pengembangan suatu marketing mix yang efektif untuk mencapai dan melayani nasabah-nasabah yang telah dipilih.

  Marketing mix , yang merupakan strategi yang di jalankan BMT,

  dikaitkan dengan bagaimana BMT menyajikan penawaran produk pada masyarakat, yang merupakan sasaran pasarnya. Dimana kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh BMT untuk mempengaruhi reaksi para nasabah. Jadi, marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh BMT untuk mempengaruhi tanggapan masyarakat dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh BMT seefektif mungkin dalam melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya. Dengan demikian, BMT tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel

  

marketing mix tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara

efisien.

  BMT mempunyain 4 (empat) unsur, untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Marketing mix adalah : 1.

  Product (Produk) adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen.

  2. Price (Harga) harga sebuah produk mempengaruhi jumlah produk yang akan dijual dan lebih lanjut akan menentukan penerimaan perusahaan pada penjualan tertentu.

  3. Promotion (Promosi) adalah aktivitas yang dilakukan restoran untuk mencapai konsumen, bukan hanya untuk sekali datang, tetapi juga konsumen yang akan melakukan pembelian berulang (pelanggan).

  4. Place (Tempat/Distribusi) pilihan lokasi merupakan nilai investasi yang paling mahal, sebab lokasi bisa dikatakan menentukan ramai atau tidaknya pengunjung. Keterkaitan SDM dengan marketing mix yaitu SDM itu yang menjalankan marketing jadi kegiatan marketing tidak akan berjalan tanpa adanya SDM.

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambi judul: “Penerapan Marketing Mix Pada Produk Tabungan di BMT Taruna Sejahtera KantorCabang Bringin

  ” B.

   Rumusan Masalah

  Dari uraian latar belakang tersebut, maka penulisan tugas akhir ini akan membahas mengenai marketing mix pada BMT Taruna Sejahtera Cabang Bringin dengan pokok masalah sebagai berikut: 1.

  Bagaimana penerapan marketing mix di BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Bringin? 2. Apa saja hambatan dalam melakukan marketing mix di BMT Taruna

  Sejahtera Kantor Cabang Bringin ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah tersebut dapat ditentukan tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah: a.

  Untuk mengetahui bagaimana cara Penerapkan marketing mix di BMT.

  b.

  Untuk mengetahui hambatan dalam melakukan marketing mix di BMT.

2. Manfaat Penelitian

  Hasil dari penelitian penerapan marketing mix pada produk tabungan di BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Bringin diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, yaitu: a.

  Bagi penulis 1)

  Menambah wawasan tentang penerapan marketing mix pada BMT.

  2) Penulisan tugas akhir ini sebagai syarat kelulusan dari jurusan

  DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

  b.

  Bagi pembaca

1) Menambah pengetahuan serta wawasan tentang marketing mix.

  2) Menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga. c.

  Bagi lembaga 1)

  Sebagai bahan referensi dan informasi bagi mahasiswa IAIN Salatiga khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

D. Metode Penelitian

  Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Diskriptif adalah metode penelitian yang kadar kajiannya semata-mata ingin mengungkapkan suatu gejala atau petanda, keadaan sebagaimana adanya (Afifa, 2010:7-8).

  Penelitian kualitalif adalah untuk permintaan informasi yang bersifat menerangkan dalam bentuk uraian, maka data tersebut tidak dapat diwujudkan dalam bentuk angka-angka,melainkan berbentuk suatu penjelasan yang menggambarkan keadaan proses, peristiwa tertentu.

  1. Lokasi Penelitian Lokasi obyek penelitian yaitu di BMT Taruna Sejahtera Cabang Bringin.

  2. Sumber Data Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi dua jenis, diantaranya ialah : a.

  Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber secara langsung. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Hal-hal yang ditanyakan pada saat wawancara dengan Manajer BMT adalah hal-hal yang menyangkut dengan strategi yang digunkan untuk mengatasi pembiayaan bermasalah.

  Sedangkan untuk observasinya penulis akan mengamati perilaku atau kebijakan-kebijakan yang terjadi di BMT selama masa penelitian atau selama masa magang di BMT tersebut kurang lebih selama dua bulan.

  b.

  Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung. Data tersebut bisa diperoleh dari buku atau sumber- sumber lainnnya yang berkaitan dengan perusahaaan. Data sekunder ini bisa didapatkan dari media cetak seperti majalah dan koran. Selain itu bisa juga berasal dari media online yaitu melalui situs resminya BMT maupun dari stasiun penyiaran.

3. Teknik Pengumpulan Data a.

  Observasi Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati perilaku, kejadian atau kegiatan yang terjadi di BMT selama masa penelitian, kemudian mencatat hasil pengamatan tersebut untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

  b.

  Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber secara langsung. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan Manajer BMT.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi disini mempunyai arti pengumpulan data dengan menggunakan data-data BMT dari laporan perkembagan BMT maupun data-data lainnnya yang dimilki oleh BMT yang dapat dijadikan bukti autentik.

E. Sistematika Penulisan 1.

  Bab I Pendahuluan Di dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang pemilihan judul. Perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan metode penelitian. Sehingga permasalahan tersebut memiliki titik fokus dan tidak mengambang dari judul yang dipilih penulis untuk Tugas Akhir.

2. Bab II Kajian Pustaka dan Kajian Teoritik

  Di dalam bab ini penulis menguraikan landasan teori yang terdiri dari penelitian sebelumnya dan beda peneliti dengan jurnal yang telah di teliti. Sedangkan yang ada di landasan teoritik terdi dari konsep- konsep baru yang menyelesaikan masalah yang berkenaan dengan dengan topik dan fokus.

  3. Bab III Gambaran Umum Objek Penelitian Di dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah objek yang diteliti, susunan organisasi, produk-produk yang ada. Serta menguraikan sistem yang berjalan di BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Bringin secara langsung dalam metode, waktu dan lokasi pengambilan data yang dibutuhkan.

4. Bab IV Analisa Data

  Di dalam bab ini penulis menguraikan inti dari rumusan masalah yang ada. Pada bab ini dijelaskan perancangan implementasi sistem yang diusulkan pada pemecahan masalah baru yang mungkin timbul.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2011) dari Fakultas Teknologi Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Universitas Negri Semarang yang berjudul

  “Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis Restoran)” dukungan faktor-faktor bauran pemasaran (marketing mix) diharapkan mampu menciptakan kepuasan pelanggan, yang berimbas kepada loyalitas pelanggan, maka akan mampu meningkatkan pendapat pengusaha dibidang restoran.

  Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Nurcholifah (2014) dari dosen IAIN Pontianak yang berjudul “Strategi Marketing Mix Dalam Prefektif Syariah” strategi marketing mix syariah merupakan suatu strategi atau cara dalam menerapkan 4P, yang terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran pemasaran (tempat) suatu usaha yang dikelola oleh pebisnis. Produk dapat berupa barang, jasa yang diciptakan oleh seorang pemasar atau pebisnis yang akan dipasarkan. Produk yang halal dan dibutuhkan oleh masyarakan, keunggulan serta kualitas produk menjadi suatu yang penting untuk diperhatikan oleh pebisnis. Harga suatu produk juga menjadi perhatian yang serius untuk dikelola, diberikan harga yang pantas dan harga yang dapat bersaing dengan produk-produk pesaing serta terhindar dari unsur riba. Agar usaha dapat dikenal oleh masyarakat lakukan strategi promosi yang baik, tidak berbohong serta menipu calon pembeli atau pelanggan dan untuk lokasi usaha usahakan dapat dicapai dengan mudah oleh masyarakat.

  Penelitian menurut Abbas (2015) dari Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman yang berjudul “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen (Pada H ome Industry Moshimoshi Cake Samarinda)” ke empat variabel marketing mix yang meliputi product, price, promotion, dan place secara signifikan seluruhnya berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen pada home industry MoshiMoshi Cake Samarinda. Namun, yang berpengaruh paling dominan adalah variable place. Place merupakan salah satu variabel pada marketing mix yang berpengaruh paling dominan pada kepuasan konsumen MoshiMoshi Cake Samarinda karena produknya terhadap dibeberapa tempat yang strategis, mudah dijangkau, dan dilihat oleh calon konsumen yaitu bertempat dibeberapa kedai dan beberapa pasar tradisional yang ada di Samarinda. Mewujudkan stategi bauran pemasaran yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen maka MoshiMoshi Cake Samarinda dituntut untuk banyak melakukan inovasi produksi.

  Kemudian menurut Budiwati (2012) dari STIE Widya Gama Lumanjang yang berjudul “Implementasi Marketing Mix dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Unggulan Keripik Pisang Agung di Kabupaten Lumajang

  ” hasil penguji hipotesis menunjukan bahwa implementasi marketing mix mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk unggulan keripik pisang agung di Kabupaten Lumajang.

  Kadang (2011) dari Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negri Semarang, yang berjudul “Analisis Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dan Implikasinya Terhadap Keputusan Pembukaan Rekening Tabungan Prama - Studi Pada BPD Samarinda Kaltim

  • – Tahun 2011

  ” terdapat empat variabel yang berpengaruh signifikan dan memiliki hubungan yang kuat nilainya. Hubungan antara produk terhadap keputusan nasabah Prama sebesar 23,1%, hubungan antara harga terhadap keputusan nasabah Prama sebesar 1,5%, hubungan antara tempat terhadap keputusan nasabah 12,6%, hubungan antara promosi terhadap keputusan nasabah 38,9%.

  Kemudian beda penelitian dari jurnal yang saya baca dengan tugas akhir saya yang saya teliti adalah yang pertama dari Rachmawati (2011) dari Fakultas Teknologi Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Universitas Negri Semarang yang berjudul “Peranan Bauran Pemasaran (Marketing

  

Mix ) terhadap Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis

  Restoran)” produk yang dipakai adalah produk makanan, harga jual produk makanan tersebut sedikit lebih murah dari pada harga jual pesaing sejenis, tempatnya ada di Restoran, kemudian promosinya dengan mounth by mounth, mengikuti even-even tertentu, mengadakan diskon khusus pada saat tertentu,memberi member card.

  Nurcholifah (2014) dari dosen IAIN Pontianak yang berjudul “Strategi Marketing Mix Dalam Prefektif Syariah”produknya yang halal dan memiliki mutu atau kualitas yang terbaik, harga tertumpu pada besarnya nilai atau harga suatu produk yang tidak boleh ditetapkan dengan berlipat-lipat besarnya, tempat tersebut bukan tempat yang dipersengketakan keberadaannya, kemudian promosi merupakan suatu upaya penyampaian informasi yang benar terhadap produk barang atau jasa kepada calon konsumen atau pelanggan.

  Abbas (2015) dari Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman yang berjudul “Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen (Pada Home Industry Moshimoshi Cake Samarinda)” produknya moshimoshi cake dengan rasa produk, ukuran produk dan kemasan. Mendapatkan potongan harga khusus dan periode pembayaran. Promosi melalui periklanan, promosi menarik dan mudah dipahami. Tempatnya dibeberapa kedai dan beberapa pasar tradisional yang ada di samarinda.

  Budiwati (2012) dari STIE Widya Gama Lumanjang yang berjudul “Implementasi Marketing Mix dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Unggulan Keripik Pisang Agung di Kabupaten Lumajang”produk kripik pisang,agung. Harga sesuai dengan kualitas produk, jika pembelian kripik pisang agung dalam jumlah tertentu akan mendapatkan potongan. Promosi yang dilakukan secara rutin. Tempat sangat mudah dijangkau, dapat dilihat dari tepi jalan, dan tempat parkir yang luas.

  Kadang (2011) dari Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negri Semarang yang berjudul “Analisis Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dan Implikasinya Terhadap Keputusan Pembukaan Rekening Tabungan Prama - Studi Pada BPD Samarinda Kaltim

  • – Tahun 2011” produk tabungan, harga tidak mahal mencerminkan kualitas yang tinggi. Promosi terdiri dari adventensi, personal selling, promosi penjualan, publisitas, dan komunikasi dari mulut kemulut. Tempatnya BPD Samarinda Kaltim.

B. Kajian Teori 1.

  Pandangan Umum Tentang Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Sebelum membahas marketing mix, terlebih dahulu perlu dijelaskan tentang apa itu pemasaran.

  a.

  Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2000:9).

  Menurut Boyd dkk (2000 :4) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.

  Adapun pengertian pemasaran menurut WY. Stanton (2010: 1) pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh system yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan promosi dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembelin actual maupun potensial.

  b.

  Tujuan Pemasaran Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau badan usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Badan usaha dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai dilakukan dengan berbagai pertimbangan matang kemudian ditetapkan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan suatu perusahaan dapat bersifat jangka panjang dan jangka pendek. Dalam jangka pendek biasanya bersifat sementara dan juga dilakukan sebagai langkah untuk mencapai tujuan jangka panjang. Secara umum tujuan pemasaran adalah:

  1) Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.

  2) Memaksimumkan keputusan konsumen melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah.

  3) Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki berbagai pilihan pula.

  4) Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklan yang efisien.

  c.

  Konsep- Konsep Pemasaran Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapaisasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian keputusan yang diinginkan secara lebih efisien dari yang dilakukan pesaing. Menurut Philip Kotler konsep ini menekankan ke dalam beberapa pengertian di bawah ini: 1) Menemukan keinginan pelanggan dan penuhi keinginan tersebut. 2)

  Membuat apa yang ada dapat jual dari pada menjual apa yang anda buat.

  3) Mencintai pelanggan. 4) Mangandalkan yang menentukan. 5)

  Berhenti memasarkan produk yang dapat anda buat dan mencoba membuat produk yang dapat anda jual.

  d.

  Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2000: 18).

  Marketing Mix merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mixitu sendiri (Kasmir, 2004: 186).

  Menurut Kasmir kegiatan pemasaran dilakukan secara bersamaan di antara elemen- elemen/ strategi yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri- sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen- elemen yang ada dalam

  

marketing mix yaitu product (produk), price (harga), place (lokasi),

promotion (promosi). Oleh karena itu setiap elemen mempunyai

  strategi masing-masing, namun tetap akan terkait pada elemen lainnya, yaitu: 1)

  Strategi produk 2)

  Strategi harga 3)

  Strategi lokasi (tempat) 4) dan Strategi promosi a)

  Strategi Produk Dalam hal dunia perbankan produk yang dihasilkan berbentuk jasa. Kasmir (2004:187) mengatakan ada empat karakteristik utama jasa yang mempengaruhi rancangan program pemasaran, yaitu:

  (1) Tidak berwujud (Intangibility)

  Tidak berwujud artinya tidak dapat dirasakan atau dinikmati sebelum jasa tersebut dibeli atau dikonsumsi.

  Oleh karena itu jasa tidak memiliki wujud tertentu sehingga harus dibeli lebih dahulu.

  (2) Tidak terpisahkan (Inseparability)

  Jasa tidak terpisahkan artinya artinya antara si pembeli jasa dan si pengguna jasa saling berkaitan satu sama lainnya, tidak dapat dititipkan melalui orang lain. Misalnya, pemilik kartu kredit dengan hotel

  (3) Beraneka ragam (Variability)

  Jasa memiliki aneka ragam bentuk artinya jasa bisa diperjual-belikan dalam berbagai bentuk atau wahana seperti waktu, tempat atau sifat. (4)

  Tidak tahan lama (Perishability) Jasa diklasifikasikan tidak tahan lama, artinya jasa tidak bisa disimpan begitu jasa dibeli maka akan segera dikonsumsi. Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perbatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.

  Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencapai objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dari gagasan (Kotler, 2001: 10)

  Adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Produk merupakan kemasan total dari manfaat yang diciptakan atau diberikan oleh suatu organisasi untuk ditawarkan kepada pemakai sasaran. Menurut Kotler produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

  Menurut Simorangkir (1992: 85), produk perbankkan adalah instrumen/ perangkat yang dibeli dan dijual oleh bank.

  Di Indonesia, produk yang dibeli bank antara lain: (1)

  Simpanan giro, (2)

  Deposito berjangka, (3)

  Sertifikat deposito, (4)

  Tabungan (tabungan nasional, tabungan khusus, dan lain- lain), (5)

  Wesel, surat tagih, promes, dan lain- lain, (6)

  Setoran ongkos naik haji (ONH),

  (7) Travelers check

  (8) Pandangan valas/ mata uang asing,

  (9) Dan lain- lain.

  b) Strategi Harga

  Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang ataujasa yang dimiliki kepada pihak lain

  Harga sebuah produk mempengaruhi jumlah produk yang akan dijual dan lebih lanjut akan menentukan penerimaan perusahaan pada penjualan tertentu. Sehingga harus ditentukan pada waktu yang tepat dan dalam jumlah tepat. Harga merupakan satu elemen marketing mix yang memiliki peranan penting bagi suatu perusahaan.

  Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing

  mix . Penentuan harga menjadi sangat penting untuk

  diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankkan (Kasmir: 2000).

  c) Strategi Lokasi (Tempat)

  Baik lokasi maupun saluran pemilihannya sangat bergantung pada kriteria pasar dan sifat jasa itu sendiri. Menurut Kasmir (2008:144) yang dimaksud dengan lokasi bank adalah tempat dimana diperjualbelikannya produk cabang bank dan pusat pengendalian perbankan. Dalam praktiknya ada beberapa macam lokasi kantor bank, yaitu lokasi kantor pusat, kantor wilayah, cabang utama, cabang pembantu, unit, kantor kas, dan lokasi mesin

  • – mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Penentuan suatu lokasi cabang bank merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank.

  Menurut Kasmir (2008:150) hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank adalah dengan pertimbangan sebagi berikut :

  (1) Dekat dengan pasar. (2) Dekat dengan kawasan industri. (3) Dekat dengan perkantoran. (4) Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat. (5) Dekat dengan tenaga kerja. (6) Tersedia sarana dan prasarana.

  Tempat adalah aktivitas organisasi agar produk mudah didapatkan konsumen sasarannya (Kotler, 2001: 73). Sehingga unsur ini mencangkup keputusan- keputusan mengenai proses perjalanan produk dari tangan organisasi sampai kepada konsumen. Pilihan lokasi merupakan nilai investasi yang paling mahal, sebab lokasi bisa dikatakan menentukan ramai atau tidaknya pengunjung.

  d) Strategi Promosi

  Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya.Secara garis besar ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya (Kasmir 2008:156), yaitu :

  (1) Periklanan (advertising), merupakan promosi yang dilakukan dalam bentuk tayangan atau gambar atau kata

  • – kata yang tertuang dalam spanduk, brosur, billboard, koran, majalah, televisi atau radio.

  (2) Promosi penjualan (salespromotion), merupakan promosi yang digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga dan hadiah pada waktu tertentu terhadap barang

  • – barang tertentu pula. (3)

  Publisitas (publicity), merupakan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra bank di depan para calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan sponsorship terhadap suatu kegiatan amal atau sosial atau olahraga.

  (4) Penjualan pribadi (personalselling),merupakan promosi yang dilakukan melalui pribadi

  • – pribadi karyawan bank dalam melayani serta ikut memengaruhi nasabah.

  Pemasar dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan jasa mereka.

  Pendapat Kotler promosi adalah aktivitas mempromosikan keunggulan produk serta membujuk pelanggan sasaran untuk menggunakannya (Kotler, 2001: 73). Dalam bisnis perbankkan juga dikenal adanya promotional mix (bauran promosi) yang meliputi:

  (1) Periklanan, iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya.

  (2) Promosi penjualan, tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah.

  (3) Penjualan perseorangan dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning service, satpam sampai pejabat bank.

  (4) Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, perlombaan cerdas cermat, kuis serta kegiatan lainnya melalui berbagai media.

2. Tabungan a.

  Pengertian Tabungan 1)

  Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

  2) Tujuan Menabung dibank adalah :

  a) Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai cadangan hari depan.

  b) Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu / kelompok.

  3) Sarana Penarikan Tabungan :

  a) Buku Tabungan

  b) Slip penarikanATM (Anjungan Tunai Mandiri)

  c) Sarana lainnya (Formulir Transfer, Internet Banking, Mobile Banking , dll).

  4) Perhitungan Bunga Tabungan :

  a) Metode Saldo Terendah Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun.

  Misalnya untuk menghitung bunga pada bulan Mei, maka besarnya bunga dihitung : Bunga tabungan = .... % * 31/365 * saldo terendah pada bulan Mei.

  b) Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-rata Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.

  c) Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya.

  5) Faktor-faktor tingkat Tabungan

Dokumen yang terkait

ANALISIS TERHADAP PENYELESAIAN WANPRESTASI NASABAH DALAM AKAD MURABAHAH DI KJKS BMT TARUNA SEJAHTERA CABANG SRATEN KEC. TUNTANG - Test Repository

0 0 120

ANALISIS PENGEMBANGAN KARYAWAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KERJA PADA BMT TARUNA SEJAHTERA - Test Repository

0 1 170

ANALISIS KEPUASAN ANGGOTA TERHADAP PRODUK TABUNGAN AMANAH DI BMT TARUNA SEJAHTERA CABANG BRINGIN KABUPATEN SEMARANG

0 1 60

ANALISIS MARGIN KEUNTUNGAN PEMBIAYAAN MANFAAT DI BMT TARUNA SEJAHTERA TENGARAN KAB. SEMARANG - Test Repository

0 5 117

ANALISIS MARGIN KEUNTUNGAN PEMBIAYAAN MANFAAT DI BMT TARUNA SEJAHTERA TENGARAN KAB. SEMARANG - Test Repository

0 0 117

APLIKASI PRODUK TABUNGAN HAJI BRI SYARIAH iB DI BRI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) DEMAK Tugas Akhir - APLIKASI PRODUK TABUNGAN HAJI BRI SYARIAH iB DI BRI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) DEMAK - Test Repository

0 0 99

STRATEGI PEMASARAN SEGMENTING, TARGETING DAN POSITIONING PADA PRODUK PEMBIAYAAN OLEH DIVISI MARKETING BMT TARUNA SEJAHTERA KANTOR CABANG SURUH - Test Repository

0 0 87

TEKNIK PEMASARAN : MARKETING MIX PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH SIKALA BMT TUMANG CABANG BOYOLALI TUGAS AKHIR - TEKNIK PEMASARAN : MARKETING MIX PRODUK TABUNGAN MUDHARABAH SIKALA BMT TUMANG CABANG BOYOLALI - Test Repository

0 0 75

PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA PELAYANAN NASABAH PADA BMT TARUNA SEJAHTERA KANTOR CABANG SURUH - Test Repository

0 0 80

STRATEGI MENGATASI PEMBIAYAAN MURABAHAH BERMASALAH DI BMT TARUNA SEJAHTERA KANTOR CABANG TUNTANG - Test Repository

1 1 92