Peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas IVB menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW II pada materi koperasi di SDN Adisucipto 1 tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
KELAS IVB MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA MATERI KOPERASI DI
SDN ADISUCIPTO 1 TAHUN AJARAN 2013/2014
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Nike Wiji Hartatik
101134218
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IVB
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW II PADA MATERI KOPERASI DI SDN ADISUCIPTO 1 TAHUN
AJARAN 2013/2014
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Nike Wiji Hartatik
101134218
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini saya perembahkan kepada:
1. Tuhan yang senantiasa memberi ridho, membimbing, dan melindungi saya
2. Kedua orang tua saya yaitu; bapak Sukanto dan ibu Sunarti yang
senantiasa member dukungan dan mendoakan saya.
3. Kakak-kakak saya yaitu; Nunung Setiyanto, Sri Tanti W., dan Giacinta
Nuning
Nugraheni
yang
senantiasa
mendoakan
dan
memberi
penyemangatan kepada saya.
4. Om, Tante, Pak dhe, Bu dhe yang selalu memberi dukungan kepada saya.
5. Teman dekat saya Danang Wahyu Kristiyawan yang selalu menemani dan
menyemangati saya dalam melakukan penelitian ini.
6. Sahabat-sahabat yang selalu menyemangati yaitu Kinasih Novarisa,
Agustiyana Olympia Vitessa, Fitria Jati Nurjanah, Ristya Nur Adisti dan
Mbak Endah
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu
kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
(Winston Chuchill)
Dari semua hal, pengetahuan adalah yang paling baik, karena tidak kena
tanggung jawab maupun tidak dapat dicuri, karena tidak dapat dibeli, dan
tidak dapat dihancurkan.
(Hitopadesa)
Kita mengajarkan disiplin untuk giat, untuk bekerja, untuk kebaikan,
bukan agar anak-anak menjadi loyo, pasif, atau penurut.
(Maria Montessori)
Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis.
(Aristoteles)
Pendidikan mengembangkan kemampuan, tetapi tidak menciptakannya.
(Voltaire)
Harapan adalah tiang yang menyangga dunia.
(Pliny the Elder)
Ukuran kecerdasan manusia sebenarnya terletak pada kemampuannya
untuk berubah
(albert einsten)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IVB Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Pada Materi Koperasi Di
SDN Adisucipto 1 Tahun Ajaran 2013/2014
Oleh:
Nike Wiji Hartatik
101134218
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan prestasi
belajar siswa kelas IVB SD Negeri Adisuipto 1, untuk mata pelajaran IPS
semester 2 tahun ajaran 2013/2014 pada materi koperasi dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subyek
siswa kelas IVB SD Negeri Adisucipto 1 tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah
25 siswa. Obyek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar
siswa mata pelajaran IPS materi koperasi menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw II. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap
siklus memiliki empat tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah tes tertulis,
wawancara, dan angket minat. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data
adalah analisis Deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II telah dilakukan melalui langkah –langkah
sebagai berikut: (a) pembentukan kelompok asal dan siswa belajar secara
keseluruhan, (b) pembentukan kelompok ahli dan siswa berdikusi tentang materi
yang diperoleh, (c) kembali ke kelompok asal dan berbagi informasi yang
diperoleh dalam kelompok ahli, (d) kegiatan evaluasi individu dan (e) pemberian
penghargaan. 2) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dapat
meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini ditunjukkan adaya peningkatan minat
belajar siswa yaitu: pada siklus I, 2 siswa berminat rendah, 11 siswa berminat
sedang, dan 12 siswa berminat tinggi terhadap pelajaran IPS materi koperasi pada
siklus I. Minat bejajar siswa terhadap pelajaran IPS mengalami peningkatan yaitu:
1 siswa berminat rendah, 6 siswa berminat sedang, dan 18 siswa berminat tinggi.
3) Hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa sebelum tindakan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II, nilai rata –rata kelas
adalah 66 dengan presentase siswa yang mencapai KKM adalah 72,97%. Setelah
dikenai tindakan siklus I nilai rata-rata siswa adalah 61,12 dengan presentase
siswa yang mencapai KKM sebesar 56%. Nilai rata-rata prestasi siswa meningkat
pada siklus II yaitu 75,24 dengan presentase siswa yang mencapai KKM 100%.
Kata kunci: minat, prestasi belajar, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II,
mata pelajaran IPS.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
IMPROVING STUDENT’S INTEREST AND ACHIEVEMENT OF CLASS
IVB USING COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW II ON THE
MATERIAL KOPERASI IN SDN ADISUCIPTO 1 YEAR 2013/2014
by:
Nike Wiji Hartatik
101134218
The purpose of this research is to increase interest and student
achievement Elementary School fourth grade Adisucipto 1 for social studies, 2 nd
semester school year 2013/2014 the cooperative material using cooperative
learning type jigsaw II.
This current study is a Classroom Action Research (PTK). The subject of
the research is twenty five students of the fourth grade Adisucipto 1 during the
school year 2013/2014. The goal of the study is to increase the students interest
and achievement of the social studies material using the cooperative learning type
jigsaw II. The study was conducted in two cycles and each cycles has four phases
including planning, implementation, observation, and reflection. The techniques
used in collecting the data are written test, interviews, and questioner. The
technique used to analyze the data is descriptive quantitative analysis.
The result of the study indicates that the: 1) use of cooperative material
using cooperative learning type jigsaw II with this steps: (a) make a group home
and students learning comprehensive, (b) make expert and student discussion
about material, (c) back to group home and share the information about material,
(d) evaluation of individual, and (e) reward to the best group, can improve the
interest and achievement of the fourth grade the elementary students of
Adisucipto 1 in the school year 2013/2014. 2) The using cooperative learning type
jigsaw II can increase student’s interest. 2 students had a low interest, 11 students
had moderate interest, and 12 students had a high interest in the cooperative social
studies material. Students' interest in learning lessons IPS increased in the second
cycle, namely: 1 student had a low interest, 6 students had moderate interest, and
18 students had a high interest. 3) Results of research on student achievement
before subjected to the action using the jigsaw method of cooperative learning
model II, average value increased student is 66 with a percentage of students who
reached the KKM is 72.97%. After the first cycle of action subject to the average
student score was 61.12 with a percentage of students who achieve 56% KKM.
average value increased student achievement in the second cycle is 75.24 with a
percentage of students who achieve 100% KKM.
Keywords: interest, academic achievement, cooperative learning type jigsaw II,
social studies.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan ridhoNya sehingga skripsi dengan judul “Meningkatkan Minat Dan
Prestasi Belajar Siswa Kelas IVB Menggunakan Model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw II Pada Materi Koperasi Di SDN Adisucipto 1 Tahun Ajaran
2013/2014” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. penulis dengan tulus
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik seara
langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan
terimakasih penulis ditujukan kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program
studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Drs. Y.B. Adimassana, M.A., selaku dosen pembimbing I, yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan sehingga penulisan skripsi
dapat berjalan lancar.
4. Bapak dan Ibu dosen prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang sudah memberikan ilmu, wawasan, dan
pengalamannya yang sangat bermanfaat kepada penulis.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ....................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Batasan Masalah....................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah .................................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7
E. Manfaat Hasil Penelitian .......................................................................... 7
F. Batasan Pengertian ................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 9
A. Kajian Pustaka.......................................................................................... 9
1. Belajar ................................................................................................ 9
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Pengertian Belajar ................................................................... 9
b. Proses Pembelajaran ............................................................. 10
2.
3.
4.
5.
6.
7.
c. Prestasi Belajar ..................................................................... 10
Metode Pembelajaran ....................................................................... 11
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II................ 20
Minat ................................................................................................ 22
Ilmu Pengetahuan Sosoal (IPS) ......................................................... 24
Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II pada Mata
Pelajaran IPS .................................................................................... 25
Penelitian Terdahulu ......................................................................... 26
B. Kerangka Berpikir .................................................................................. 28
C. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 30
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 30
B. Setting Penelitian ................................................................................... 31
1. Tempat Penelitian ............................................................................. 31
2. Subjek Penelitian .............................................................................. 32
3. Objek Penelitian ............................................................................... 32
C. Rancangan Penelitian ............................................................................. 32
1. Siklus I ............................................................................................. 32
2. Siklus II ............................................................................................ 37
D. Instrumen Penelitian ............................................................................... 42
1. Tes ................................................................................................... 42
2. Non Tes ............................................................................................ 44
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 45
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ....................................................... 46
1. Validitas ........................................................................................... 46
a. Validasi Perangkat Pembelajaran ................................................ 47
b. Validasi Instrumen soal............................................................... 48
2. Reliabilitas ....................................................................................... 49
G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 52
1. Analisis Data Minat Siswa ................................................................ 52
2. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa ................................................. 53
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Indikator Keberhasilan ...................................................................... 53
H. Jadwal Penelitian .................................................................................... 54
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 55
A. Kondisi Sebelum Tindakan .................................................................... 55
B. Hasil Penelitian ...................................................................................... 56
1. Siklus I ............................................................................................. 56
2. Siklus II ............................................................................................ 64
C. Pembahasan ........................................................................................... 71
1. Peningkatan Minat Belajar ................................................................ 71
2. Peningkatan Prestasi Belajar ............................................................. 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 77
A. Kesimpulan ............................................................................................ 77
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 78
C. Saran ...................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 80
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
: Kisi-kisi soal evaluasi siklus I ................................................... 43
Tabel 3.2
: Kisi-kisi soal evaluasi siklus II .................................................. 43
Tabel 3.3
: Kisi-kisi kuisioner minat siswa ................................................. 44
Tabel 3.4
: Hasil penghitungan validasi perangkat pembelajaran ................ 47
Tabel 3.5
: Kriteria validitas perangkat pembelajaran ................................. 48
Tabel 3.6
: Koefisien korelasi ..................................................................... 50
Tabel 3.7
: Indikator keberhasilan ............................................................... 54
Tabel 4.1
: Hasil pengamatan minat siklus I................................................ 61
Tabel 4.2
: Nilai prestasi siswa siklus I ....................................................... 62
Tabel 4.3
: Frekuensi prestasi siklus I ......................................................... 63
Tabel 4.4
: Hasil pengamatan minat siklus II .............................................. 69
Tabel 4.5
: Nilai Prestasi siswa siklus II...................................................... 70
Tabel 4.6
: Frekuensi prestasi siklus II ........................................................ 70
Tabel 4.7
: Minat siklus I dan siklus II ....................................................... 72
Tabel 4.8
: Rata-rata kelas kondisi awal, siklus I, dan siklus II ................... 74
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
: Literatur map ............................................................................ 28
Gambar 3.1
: Siklus penelitian dari Kemmis dan Taggart ............................... 30
Gambar 3.2
: Rumus korelasi product-moment dari Pearson .......................... 51
Gambar 3.3
: Rumus koefisien reliabilitas ...................................................... 51
Gambar 4.1
: Histogram minat siswa siklus I ................................................. 73
Gambar 4.2
: Histogram minat siswa siklus II ................................................ 74
Gambar 4.3
: Grafik rata-rata kelas ................................................................ 76
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Silabus ...................................................................................... 81
Lampiran 2
: RPP .......................................................................................... 88
Lampiran 3
: LKS ........................................................................................ 102
Lampiran 4
: Materi ..................................................................................... 106
Lampiran 5
: Evaluasi .................................................................................. 124
Lampiran 6
: Validitas ................................................................................. 131
Lampiran 7
: Reliabilitas .............................................................................. 143
Lampiran 8
: Validasi desain pembelajaran .................................................. 145
Lampiran 9
: Data minat siswa ..................................................................... 157
Lampiran 10 : Nilai prestasi siswa ................................................................. 162
Lampiran 11 : Lembar kerja siswa ................................................................. 164
Lampiran 12 : Foto kegiatan pembelajaran .................................................... 179
Lampiran 13 : Surat permohonan izin penelitian ............................................ 181
Lampiran 14 : Surat keterangan penelitian .................................................... 182
Lampiran 15 : Biodata .................................................................................. 183
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan berperan penting dalam kehidupan karena pendidikan
merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber
daya manusia. Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin
menuntut lembaga pendidikan untuk dapat lebih menyesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, banyak perhatian khusus diarahkan kepada
perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan mutu dan
kualitas pendidikan (Isjoni, 2009:7). Guru merupakan salah satu faktor yang
menentukan mutu dan kualitas pendidikan. Guru berhadapan langsung
dengan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Di tangan gurulah akan
dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik secara akademis, skill
(keahlian), kematangan emosional, moral maupun spiritual (Kusnandar,
2008:40).
Pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat dengan proses belajar
yaitu suatu kegiatan berproses dan merupakan unsur yang menjadi dasar
dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Dengan demikian
berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sangat
bergantung pada suatu proses belajar yang dialami siswa. Dalam melakukan
proses pembelajaran, seorang guru memiliki peranan yang sangat penting
dalam mengatur dan mengontrol kegiatan pembelajaran di kelas, dengan
mendapat dukungan dari sumber belajar lainnya.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran wajib
di sekolah dasar. IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang
masyarakat atau manusia, dan merupakan ilmu pengetahuan sosial yang
diambil dari ilmu sosial. IPS bukan merupakan bidang keilmuan atau disiplin
bidang akademis tetapi merupakan bidang pengkajian tentang masalah atau
gejala sosial. Selain itu IPS juga sering disebut istilah – istilah ekonomi,
geografi, sejarah, sosiologi, antropologi sosial, antropologi pendidikan yang
dipelajari oleh siswa ditingkat dasar (SD) dan menengah.
Pada dasarnya seorang guru harus berpikir kreatif dalam pemilihan
metode yang akan digunakan dalam pembelajaran agar siswa mampu belajar
secara efektif dan efisien, serta beracuan pada tujuan yang diharapkan.
Dengan demikian, seorang guru harus mampu mengembangkan metode
pembelajaran dalam menyampaikan informasi atau materi pembelajaran
sehingga tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas didapatkan bahwa
prestasi belajar siswa menunjukkan adanya masalah, hal tersebut dapat dilihat
dari prosentase KKM dua tahun terakhir pada (KD2.2 Mengenal pentingnya
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat) dengan ketentuan
KKM 65 adalah sebagai berikut:
Tahun
Pelajaran
2010/2011
2011/2012
Lulus KKM
Tidak Lulus KKM
Jumlah siswa
27 siswa
( 72,97% )
19 siswa
( 61,29% )
10 siswa
( 27,03% )
12 siswa
( 38,71% )
37
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Selain melihat dari sisi siswanya dapat juga melihat dari sisi gurunya.
Berdasarkan
pengamatan,
masih
ada
banyak
guru
yang
belum
mengaplikasikan metode-metode yang menuntut siswa ikut berperan aktif
dalam proses pembelajaran. Para guru masih bertahan menggunakan metode
ceramah yang mengakibatkan siswa sangat pasif serta guru aktif memberikan
informasi atau materi pelajaran. Para guru saat ini masih cenderung belum
berani mengaplikasikan berbagai metode yang ada, masih terpaku pada satu
metode. Oleh karena itu, seorang guru harus berusaha menggunakan metode
pembelajaran yang mampu menarik minat siswa untuk belajar dengan
harapan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam sistem
pembelajaran yang memiliki peranan dalam proses pencapaian tujuan
pembelajaran. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
dan disesuaikan dengan jenis konsep yang akan diajarkan merupakan salah
satu cara untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif. Selain
itu, guru harus mampu menyesuaikan penggunaan metode pembelajaran
dengan kondisi dan suasana kelas. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan
pemahaman siswa, di mana ada siswa yang mampu memahami materi
pelajaran secara cepat, ada juga siswa yang tingkat pemahamannya tergolong
sedang, serta ada pula siswa yang lamban dalam memahami materi pelajaran.
Salah satu metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (students
centered) adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pembelajaran tipe Jigsaw ini terdiri dari tiga tipe, yaitu jigsaw, jigsaw II, dan
jigsaw III.
Anita Lie (2004:69) mengatakanbahwa“Teknik mengajar jigsaw
dikembangkan oleh Aronson et al. sebagai metode cooperative learning.
Dalam teknik ini guru memperhatikan skemata atau latar belakang
pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan
pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama
siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan
untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan komunikasi.”
Trianto (2010:75) model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II sudah
dikembangkan oleh Slavin.
Ada perbedaan
yang
mendasar antara
pembelajaran jigsaw I dan jigsaw II, Kalau tipe I awalnya siswa hanya belajar
konsep tertentu yang menjadi spesialisasinya sementara konsep-konsep yang
lain ia dapatkan melalui diskusi teman satu grubnya. Pada tipe II ini setiap
siswa memperoleh kesempatan belajar secara keseluruhan konsep (scan read)
sebelum ia belajar spesialisasinya untuk menjadi expert. Penelitian tindakan
kelas yang akan dilakukan peneliti menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw II.
Prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal atau
faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi kegiatan
belajar yaitu faktor psikologis. Salah satu faktor psikologis adalah minat.
Minat untuk mempelajari suatu informasi atau pelajaran mampu menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajar atau hasil prestasi yang
memuaskan. Sedangkan pada faktor eksternal atau faktor yang timbul dari
luar dapat berupa metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran.
Misalnya guru menggunakan metode ceramah dalam setiap pembelajaran
yang dilakukan, maka siswa dapat mengalami rasa bosan, mengantuk, dan
menimbulkan rasa enggan untuk mempelajari dan memahami materi yang
tengah diajarkan karena siswa merasa belajar hanya untuk mendengarkan
ceramah dari guru. Sebaliknya jika metode yang digunakan guru adalah
metode yang mampu mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, maka
kegiatan tersebut sangat berpeluang terjadinya kegiatan belajar yang sangat
produktif dan diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
Beberapa pemaparan diatas menjadi latar belakang dilakukannya
penelitian ini. Metode yang sering digunakan oleh guru pada umumnya
adalah metode ceramah yang masih berpusat pada guru sehingga siswa
cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian penelitian ini
akan menggunakan metode pembelajaran yang mampu mengaktifkan
sekaligus menarik minat siswa untuk belajar dalam proses pembelajaran.
Metode yang akan digunakan bersifat students -centered (berpusat pada
siswa) yaitu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Dengan demikian
judul penelitian ini adalah ” Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Siswa
Kelas IVB Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
Pada Materi Koperasi Di SDN Adisucipto 1 Tahun Ajaran 2013/2014”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Batasan Masalah
Penelitian ini akan dilakukan di salah satu sekolah dasar yang ada di
Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu SDN Adisucipto 1 kelas IVB. Penelitian
ini akan meneliti tentang metode yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran, keadaan minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas IVB pada
materi koperasi di sekolah tersebut.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan
masalah pada penelitian ini meliputi :
1.
Bagaimana upaya untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa
kelas IVB SDN Adisucipto 1 Yogyakarta dalam materi koperasi
semester genap tahun ajaran 2013/2014 melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II ?
2.
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat
meningkatkan minat belajar siswa kelas IVB SDN Adisucipto 1
Yogyakarta dalam materi koperasi semester genap tahun ajaran
2013/2014?
3.
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IVB SDN Adisucipto 1
Yogyakarta pada materi koperasi semester genap tahun ajaran
2013/2014?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1.
Mendeskripsikan bagaimana upaya untuk meningkatkan minat dan prestasi
belajar siswa kelas IVB SDN Adisucipto 1 Yogyakarta dalam materi
koperasi semester genap tahun ajaran 2013/2014 melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II.
2.
Mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
II dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IVB SDN Adisucipto 1
Yogyakarta dalam materi koperasi semester genap tahun ajaran
2013/2014.
3.
Mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
II dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IVB SDN Adisucipto 1
Yogyakarta pada materi koperasi semester genap tahun ajaran 2013/2014.
E. Manfaat Hasil Penelitian
1.
Bagi Peneliti
Dapat
meningkatkan
wawasan
tentang
model
pembelajaran
Kooperatiftipe tipe Jigsaw II
2.
Bagi Siswa
Menambah pengalaman siswa dan sebagai acuan untuk meningkatkan
prestasi belajar IPS siswa kelas IVB SD Negeri Adisucipto.
3.
Bagi Guru
Guru akan semakin kreatif dalam mengaplikasikan metode selain
ceramah, misalnya model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
8
Bagi Sekolah
Kegunaan penelitian ini untuk sekolah adalah untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah baik dari segi keterampilan mengajar
guru dalam proses pembelajaran maupun dari segi kualitas prestasi
belajar siswa.
F. Batasan Pengertian
1.
Minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk
melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih.
2.
Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang
dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam
periode tertentu.
3.
Ilmu pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu
sosial seperti sosiologis sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan
budaya.
4.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigaw II adalah suatu teknik
mengajar yang melibatkan siswa untuk saling bekerja sama dalam suatu
kelompok. Ada tiga kali diskusi pada teknik ini yaitu, diskusi kelompok
asal, diskusi kelompok ahli, dan kembali lagi ke dalam kelompok asal,
yang ketiganya ditekankan pada tanggung jawab setiap anggota
kelompok terhadap penguasaan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1.
Belajar
a. Pengertian Belajar
Dalam dunia pendidikan, kata “belajar” sudah tidak asing lagi
karena belajar masuk kedalam bagian di berbagai jenjang pendidikan.
Meskipun demikian, belajar tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah,
namun dapat dilakukan di berbagai lingkungan, misalnya di lingkungan
keluarga dan masyarakat. Seiring perkembangan jaman belajar dapat
dilakukan secara online, di mana berbagai informasi tersebar bebas di
berbagai situs internet.
Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan menurut Slameto
(2010:2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai
hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa belajar merupakan
kegiatan interaksi antar manusia yang menimbulkan suatu perubahan
tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri yang dialami
di lingkungan sekitarnya.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan setiap
kali ingin mempelajari berbagai hal atau informasi. Proses pembelajaran
juga menjadi bagian dari setiap satuan jenjang pendidikan. Proses
pembelajaran dapat terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun
tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu serta menunjuk pada
suatu perubahan perilaku yang berupa pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan kebiasaan yang baru diperoleh setiap individu.
Definisi
pembelajaran
menurut
pemahaman
sains
secara
konvensional adalah pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan
pengetahuan (knowledge) atau a body of knowledge dikutip dari (Suyono
& Hariyanto, 2011:9).
Dengan demikian, proses pembelajaran dapat diartikan sebagai
proses perubahan tingkah laku yang didasari oleh suatu perngalaman
yang nantinya akan menghasilkan suatu pengetahuan, keterampilan,
pemahaman, dan kebiasaan yang baru didapat oleh setiap individu
c. Prestasi Belajar
Prestasi belajar sering kali disebut-sebut sebagai kebanggaan
seorang siswa. Dalam dunia pendidikan prestasi belajar seolah-olah
sebagai hal yang utama dan sangat penting. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2007) mengartikan prestasi sebagai hasil yang telah dicapai
(dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb). Sedangkan prestasi belajar
diartikan sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai
tes atau angka nilai yang diberikan guru (KBBI,2007:895)
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat dipahami
bahwa prestasi belajar adalah kemampuan pemahaman siswa maupun
keterampilan yang dicapai siswa dari proses pembelajaran yang telah
diikuti dan disajikan dalam bentuk nilai tes atau angka nilai yang didapat
dari seorang guru. Peneliti pada penelitian ini akan meneliti prestasi
belajar pada ranah kognitif atau pengetahuannya saja.
2.
Model Pembelajaran
Dalam pembelajaran, penggunaan metode pembelajaran sangat
perlu
diperhatikan.
mengungkapkan
Surakhmad
bahwa
metode
(dalam
Suryobroto,
pembelajaran
adalah
2009:140)
cara-cara
pelaksanaan dari proses pembelajaran, atau tentang bagaimana cara suatu
bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik di sekolah.
Selain itu, ada definisi metode pembelajaran menurut Yamin
(2009:145) yang menyebutkan bahwa metode pembelajaran berfungsi
sebagai cara untuk menyajikan, penguraian, memberi contoh, dan
memberi
latihan
kepada
peserta
didik
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode pembelajaran
merupakan suatu langkah atau cara untuk menyajikan materi pelajaran
yang digunakan guru dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Metode Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan
partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil yang saling berinteraksi
(Nurulhayati, 2002:25) dalam Rusman (2010).
Menurut Davidson dalam Huda (2012), kooperatifi berarti “to work
or act together or jointly, and strive to produce an effect “ (bekerja sama
dan berusaha menghasilkan suatu pengaruh tertentu. Sedangkan menurut
Art dan Newman dalam Huda (2012), mendefinisikan pembelajaran
kooperatif sebagai “small group of learners working together as a team
to solve a problem, complete a task, or accomplish a common goal”
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa
pembelajaran
kooperatif
merupakan
kegiatan
berkelompok
yang
dilakukan siswa dalam proses pembelajaran guna menyelesaikan
permasalahan yang ada, tugas-tugas yang perlu diselesaikan, maupun
untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Model
kooperatif
memiliki
banyak
ragam
dan
memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Huda (2012) model kooperatif meliputi
metode-metode student teams learning, supported cooperative learning,
dan metode-metode informal.
Pada dasarnya model kooperatif dilandasi atas suatu proses belajar
yang
memunculkan suatu kegiatan siswa belajar
bersama dan
bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan pembelajaran
teman-teman dalam satu kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa elemen dasar
menurut Huda (2012) yaitu interpedesi positif, interaksi promotif,
akuntabilitas individu, keterampilan personal dan kelompok kecil, serta
pemrosesan kelompok.
Interpedensi (ketergantungan) positif muncul ketika siswa merasa
terhubung dengan semua anggota kelompoknya, bahwa mereka tidak akan
sukses mengerjakan tugas tertentu jika ada anggota lain yang tidak bisa
mengerjakannya (begitu pula sebaliknya), sehingga menuntut mereka
untuk mengkoordinasikan setiap usahanya dengan usaha-usaha yang
dilakukan anggota kelompoknya untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Ketergantungan memiliki banyak jenis. Misalnya ketergantungan tujuan
positif, para siswa akan meyakini bahwa mereka dapat mencapai tujuan
belajarnya jika teman satu kelompoknya mampu mencapai tujuan belajar
yang diharapkan. Selain itu ada ketergantungan penghargaan positif,
dimana para siswa percaya bahwa setiap anggota kelompok akan
mendapatkan penghargaan (reward) yang sama ketika mereka berhasil
mencapai tujuan. Selain kedua ketergantungan tersebut, masih ada dua
macam ketergantungan yaitu ketergantungan sumber positif dan
ketergantungan peran positif. Ketergantungan sumber positif muncul
suatu kerja sama yang ditandai dengan adanya diskusi kelompok atas
sumber, informasi, atau materi yang harus dimiliki oleh setiap anggota
kelompok. Dengan demikian, mereka akan mampu menyelesaikan
tugasnya secara maksimal. Sedangkan pada interpedensi peran positif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
setiap anggota kelompok diberi peran yang saling berkaitan agar mereka
memiliki tanggung jawab yang penuh atas usaha-usaha yang dilakukan
demi mencapai tujuan bersama. Misalnya adanya pembentukan organisasi
dalam kelompok seperti berperan sebagai pembaca, pencatat, pendorong
partisipasi,
maupun
pengelaborasi
pengetahuan.
Hal
tersebut
memungkinkan terciptanya kerja sama dalam kelompok yang sangat
berkualitas.
Pada interaksi promotif muncul suatau tindakan yang menuntu
siswa untuk melakukan kerja sama yang sifatnya saling berbagi informasi
atau pengetahuan yang dimiliki setiap anggota kelompok. Dalam interaksi
promotif setiap anggota kelompok akan saling memberikan bantuan yang
efektif dan efisien bagi anggota-angota yang lain yang membutuhkan.
Akuntabilitas individu muncul ketika setiap anggota kelompok
performa dan dinilai serta hasilnya diberikan kembali kepada mereka dan
kelompoknya. Dari hasil tersebut mereka dapat merefleksikan diri atas
perform yang dilakukan sehingga muncul kemauan untuk meningkatkan
kembali performanya agar mampu berkontribusi secara maksimal kepada
kelompoknya masing-masing.
Untuk dapat mengkoordinasi setiap usaha yang dilakukan maka
setiap siswa harus memiliki keterampilan interpersonal dan kelompok
kecil demi mencapai tujuan kelompok. Pada unsur ini, siswa diharapkan
untuk saling mengerti dan percaya satu sama lain, dapat berkomunikasi
dengan jelas dan tidak ambigu, siswa saling menerima dan mendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
satu sama lain serta mampu mendamaikan setiap perdebatan yang
sekiranya dapat memunculkan konflik.
Pemrosesan kelompok merupakan salah satu komponen yang ada
dalam pembelajaran kooperatif. Dalam komponen ini, siswa dituntut
untuk merefleksikan proses kerja sama yag telah dilakukan bersama
dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Komponen ini dapat
berlangsung dalam dua level, yaitu level kelompok kecil dan level
kelompok besar (seluruh siswa kelas). Pada level kelompok kecil guru
dapat mengamati perihal dilakukan atau tidaknya pemrosesan kelompok
oleh kelompok kecil setelah pembelajaran usai. Dimana setiap siswa
dalam kelompok tersebut ditugasi untuk mendeskripsikan beberapa hal
yang kiranya dapat membantu kelancaran dalam berkegiatan kelompok
dan hal-hal yang tidak mendukung kelancaran kegiatan kelompok
tersebut. Sedangkan pada level kelompok besar atau seluruh siswa, guru
dapat mengamati melalui lembar observasi yang telah dibuat dan
disesuaikan dengan pengamatan guru dalam kelas saat pembelajaran
berlangsung.
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat banyak metode yang dapat
dilakukan. Metode-metode kooperatif tersebut meliputi metode-metode
student teams learning, metode-metode Supported Cooperative Learning,
dan metode-metode informal. Model kooperatif yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah model kooperatif tipe jigsaw II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Sugiyanto (2010:44) menjelaskan bahwa dalam pembelajaran
kooperatif terdapat empat metode, yaitu:
1) Metode Student Teams Achivement Division (STAD)
Metode Student Teams Achivement Division (STAD) merupakan
metode pembelajaran yang melibatkan 4–5 anggota kelompok secara
heteroen dan bekerja sama saling membantu untuk saling menguasai
bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim
dengan menggunakan lembar kerja akademik yang akan dievaluasi
setiap minggu atau dua minggu untuk penguasaan bahan akademik
yang telah dipelajari dan akan penghargaan apabila siswa secara
individu atau seara tim meraih prestasi tinggi.
2) Metode group Investigation (GI)
Metode group Investigation (GI) merupakan metode pembelajaran
yang melibatkan 4–5 anggota kelompok secara heterogen, tetapi dapat
juga berdasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat
terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang akan
dipelajari mengikuti investigasi yang mendalam terhadap berbagai
subtopik yang telah dipilih kemudian menyiapkan dan menyajikan
suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan.
3) Metode Struktural
Metode Struktural merupakan model pembelajaran yang menekankan
pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi
pola-pola interaksi siswa. Pembelajaran ini melibatkan kelompok-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kelompok kecil secara kooperatif dan bekerja sama saling
ketergantungan yang ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru
kepada seluruh siswa dalam kelas dan para siswa member jawaban
setelah terlebih dahulu mengangkat tangan dan ditunjuk oleh guru,
dapat pula dengan siswa bertukar soal antar siswa, mencari pasangan
yang kemudian menjawab pertanyaan yang diajukan guru kemudian
mereka bertukar pasangan untuk secara bergantian menjawab
pertanyaan tersebut. Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan
penguasaan isi akademik dan keterampilan sosial.
4) Metode Jigaw
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mengambil pola cara kerja
sebuah gergaji (zig-zag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan
belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai
tujuan bersama ( Rusman, 2010: 217 ).
b. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
Model kooperatif tipe jigsaw I pertama kali dikembangkan oleh
Aronson (1975). Huda (2012:10) mengatakan bahwa dalam model
kooperatif tipe jigsaw I, siswa akan ditempatkan dalam kelompok –
kelompok kecil yang terdiri dari 5 anggota. Kelompok ini dikenal
dengan istilah “kelompok asal”. Setiap kelompok akan diberi
informasi yang membahas salah satu topic dari materi pelajran mereka
saat itu. Melalui informasi yang diberikan kepada setiap kelompok,
masing –masing anggota kelompok harus mempelajari bagian –bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
yang berbeda dari informasi tersebut. Setelah mereka mempelajari
bagian –bagian tersebut seara mandiri, setiap kelompok harus
membuat kelompok baru sesuai dengan bagian materi yang sama.
Kelompok baru ini sering disebut “kelompok ahli” (expert group).
Masing –masing siswa dalam kelompok ahli saling berdiskusi dan
mencari cara terbaik bagaimana cara menjelaskan bagian informasi
tersebut kepada teman-teman kelompok sebelumnya.
Setelah diskusi selesai, semua siswa kembali kedalam kelompok
asal dan masing –masing dari mereka menjelaskan bagian informasi
tersebut kepada teman –teman satu kelompoknya. Setelah selesai,
siswa diuji dengan mengerjakan soal evaluasi atau kuis secara
individu untuk mengetahui sejauh mana mereka dapat memahami
materi pelajaran. Skor yang didapat oleh setiap anggota kelompok
dari hasil soal evaluasi atau kuis akan menentukan skor yang didapat
oleh kelompok mereka.
c. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II
Slavin dalam (Huda, 2012:118) mengadopsi dan memodifikasi
jigsaw I yang sering disebut jigsaw versi II.Dalam metode ini, setiap
kelompok berkompetisi untuk memperoleh penghargaan kelompok
(group reward).Penghargaan ini diperoleh berdasarkan performa
individu masing-masing anggota. Setiap kelompok akan memperoleh
poin tambahan jika masing-masing anggotanya mampu menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peningkatan performa disbanding sebelumnya saat
19
ditugaskan
mengerjakan kuis.
Teknis pelaksanaanya hampir sama dengan jigsaw I. pertamatama, setiap kelompok disajikan informasi yang sama. Kemudian,
masing-masing kelompok menunjuk salah satu orang anggota yang
dianggap ahli (expert) untuk bergabung dalam satu kelompok lagi
yang sering dikenal sebagai kelompok ahli.Dalam kelompok ahli ini,
setiap anggota saling berdiskusi untuk memahami lebih detail tentang
informasi tersebut.Setelah itu mereka kembali ke kelompoknya
masing-masing untuk berbagi informasi berdasarkan topik yang lebih
spesifik kepada teman-teman satu kelompoknya.Setelah itu, anggota
diuji secara individual melalui kuis. Skor yang diperoleh anggota dari
kuis akan menentukan skor yang diperoleh kelompok mereka.
d. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw III
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw III dikembangkan
oleh Kagan (1990). Kagan (dalam Huda, 2012: 122) mengatakan
bahwa Jigsaw III lebih focus diterapkan pada kelas –kelas bilingual.
Berbeda dengan dua tipe jigsaw sebelumnya yang dapat diterapkan
pada semua mata pelajaran, namun tipe jigsaw III khusus diterapkan
pada kelas bilingual. Huda (2012: 122) menjelaskan bahwa kelas
bilingual diartikan sebagai kelas yang didalamnya terdapat para
pembelajar berbahasa inggris dari berbagai daerah. Karena diterapkan
khusus untuk kelas bilingual, maka dalam pelaksanaan tipe jigsaw III,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
materi, bahan ajar, lembar kerja, dan kuisnya juga menggunakan
bahasa inggris.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pada jigsaw I, jigsaw II, dan jigsaw III terdapat perbedaan mekipun
perbedaannya tidak terlalu menonjol. Perbedaan tipe Jigsaw I dan tipe
jigsaw II yaitu pada jigsaw II siswa diberi kesempatan untuk
mempelajari seluruh konsep pelajaran (scan read) sebelum ia belajar
berdasarkan spesialisnya untuk menjadi expert dan pada akhir
pertemuan akan ada penghargaan (reward) untuk individu atau
kelompok.yang mampu menunjukkan kemampuannya untuk bekerja
sama sekaligus menunjukkan kemajuan dalam belajar. Sedangkan pada
jigsaw I setiap siswa akan diberi informasi yang membahas salah satu
topic dari materi pelajaran mereka saat itu kemudian masing –masing
anggota kelompok haus mempelajari bagian –bagian yang berbeda dari
informasi tersebut dan tidak ada penghargaan (reward), yang ada
hanya perolehan skor untuk masing –masing kelompok. jigsaw III
berbeda dengan jigsaw I dan jigaw II karena jigsaw III dilakukan
dalam kelas bilingual.
3.
Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw II
a. Orientasi umum
guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
dan memberikan penekanan pada manfaat penggunaan metode jigsaw
II dalam kegiatan belajar mengajar. guru harus mengingatkan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
untuk selalu percaya diri, kritis, kooperatif dalam mengikuti proses
pembelajaran. siswa diminta untuk mempelajari materi secara
keseluruhan untuk memperoleh gambaran tentang konsep-konsep
secara menyeluruh.
b. Pengelompokan
Pengelompokan pada kelas yang berjumlah 20, dapat dibagi menjadi
5 kelompok (A-E) yang heterogen dalam kemampuan IPS. Berilah
indeks 1 untuk kelompok siswa “sangat baik”, indeks 2 untuk
kelompok siswa “baik”, indeks 3 untuk kelompok siswa “sedang”,
indeks 2 untuk kelompok siswa “rendah”. Misalnya (A1 berarti
kelompok A dari kelompok sangat baik, ….., A4 berarti kelompok A
dari kelompok rendah). Tiap kelompok akan berisi: kelompok A
(A1, A2, A3, A4), kelompok B (B1, B2, B3, B4), kelompok C (C1,
C2, C3, C4), kelompok D (D1, D2, D3, D4), kelompok E (E1, E2,
E3, E4).
c. Pembentukan dan pembinaan kelompok ahli (expert)
Pembentukan kelompok ahli ber
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
KELAS IVB MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA MATERI KOPERASI DI
SDN ADISUCIPTO 1 TAHUN AJARAN 2013/2014
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Nike Wiji Hartatik
101134218
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IVB
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW II PADA MATERI KOPERASI DI SDN ADISUCIPTO 1 TAHUN
AJARAN 2013/2014
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Nike Wiji Hartatik
101134218
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini saya perembahkan kepada:
1. Tuhan yang senantiasa memberi ridho, membimbing, dan melindungi saya
2. Kedua orang tua saya yaitu; bapak Sukanto dan ibu Sunarti yang
senantiasa member dukungan dan mendoakan saya.
3. Kakak-kakak saya yaitu; Nunung Setiyanto, Sri Tanti W., dan Giacinta
Nuning
Nugraheni
yang
senantiasa
mendoakan
dan
memberi
penyemangatan kepada saya.
4. Om, Tante, Pak dhe, Bu dhe yang selalu memberi dukungan kepada saya.
5. Teman dekat saya Danang Wahyu Kristiyawan yang selalu menemani dan
menyemangati saya dalam melakukan penelitian ini.
6. Sahabat-sahabat yang selalu menyemangati yaitu Kinasih Novarisa,
Agustiyana Olympia Vitessa, Fitria Jati Nurjanah, Ristya Nur Adisti dan
Mbak Endah
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu
kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.
(Winston Chuchill)
Dari semua hal, pengetahuan adalah yang paling baik, karena tidak kena
tanggung jawab maupun tidak dapat dicuri, karena tidak dapat dibeli, dan
tidak dapat dihancurkan.
(Hitopadesa)
Kita mengajarkan disiplin untuk giat, untuk bekerja, untuk kebaikan,
bukan agar anak-anak menjadi loyo, pasif, atau penurut.
(Maria Montessori)
Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis.
(Aristoteles)
Pendidikan mengembangkan kemampuan, tetapi tidak menciptakannya.
(Voltaire)
Harapan adalah tiang yang menyangga dunia.
(Pliny the Elder)
Ukuran kecerdasan manusia sebenarnya terletak pada kemampuannya
untuk berubah
(albert einsten)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IVB Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Pada Materi Koperasi Di
SDN Adisucipto 1 Tahun Ajaran 2013/2014
Oleh:
Nike Wiji Hartatik
101134218
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan prestasi
belajar siswa kelas IVB SD Negeri Adisuipto 1, untuk mata pelajaran IPS
semester 2 tahun ajaran 2013/2014 pada materi koperasi dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subyek
siswa kelas IVB SD Negeri Adisucipto 1 tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah
25 siswa. Obyek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar
siswa mata pelajaran IPS materi koperasi menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw II. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap
siklus memiliki empat tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah tes tertulis,
wawancara, dan angket minat. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data
adalah analisis Deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II telah dilakukan melalui langkah –langkah
sebagai berikut: (a) pembentukan kelompok asal dan siswa belajar secara
keseluruhan, (b) pembentukan kelompok ahli dan siswa berdikusi tentang materi
yang diperoleh, (c) kembali ke kelompok asal dan berbagi informasi yang
diperoleh dalam kelompok ahli, (d) kegiatan evaluasi individu dan (e) pemberian
penghargaan. 2) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II dapat
meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini ditunjukkan adaya peningkatan minat
belajar siswa yaitu: pada siklus I, 2 siswa berminat rendah, 11 siswa berminat
sedang, dan 12 siswa berminat tinggi terhadap pelajaran IPS materi koperasi pada
siklus I. Minat bejajar siswa terhadap pelajaran IPS mengalami peningkatan yaitu:
1 siswa berminat rendah, 6 siswa berminat sedang, dan 18 siswa berminat tinggi.
3) Hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa sebelum tindakan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II, nilai rata –rata kelas
adalah 66 dengan presentase siswa yang mencapai KKM adalah 72,97%. Setelah
dikenai tindakan siklus I nilai rata-rata siswa adalah 61,12 dengan presentase
siswa yang mencapai KKM sebesar 56%. Nilai rata-rata prestasi siswa meningkat
pada siklus II yaitu 75,24 dengan presentase siswa yang mencapai KKM 100%.
Kata kunci: minat, prestasi belajar, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II,
mata pelajaran IPS.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
IMPROVING STUDENT’S INTEREST AND ACHIEVEMENT OF CLASS
IVB USING COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW II ON THE
MATERIAL KOPERASI IN SDN ADISUCIPTO 1 YEAR 2013/2014
by:
Nike Wiji Hartatik
101134218
The purpose of this research is to increase interest and student
achievement Elementary School fourth grade Adisucipto 1 for social studies, 2 nd
semester school year 2013/2014 the cooperative material using cooperative
learning type jigsaw II.
This current study is a Classroom Action Research (PTK). The subject of
the research is twenty five students of the fourth grade Adisucipto 1 during the
school year 2013/2014. The goal of the study is to increase the students interest
and achievement of the social studies material using the cooperative learning type
jigsaw II. The study was conducted in two cycles and each cycles has four phases
including planning, implementation, observation, and reflection. The techniques
used in collecting the data are written test, interviews, and questioner. The
technique used to analyze the data is descriptive quantitative analysis.
The result of the study indicates that the: 1) use of cooperative material
using cooperative learning type jigsaw II with this steps: (a) make a group home
and students learning comprehensive, (b) make expert and student discussion
about material, (c) back to group home and share the information about material,
(d) evaluation of individual, and (e) reward to the best group, can improve the
interest and achievement of the fourth grade the elementary students of
Adisucipto 1 in the school year 2013/2014. 2) The using cooperative learning type
jigsaw II can increase student’s interest. 2 students had a low interest, 11 students
had moderate interest, and 12 students had a high interest in the cooperative social
studies material. Students' interest in learning lessons IPS increased in the second
cycle, namely: 1 student had a low interest, 6 students had moderate interest, and
18 students had a high interest. 3) Results of research on student achievement
before subjected to the action using the jigsaw method of cooperative learning
model II, average value increased student is 66 with a percentage of students who
reached the KKM is 72.97%. After the first cycle of action subject to the average
student score was 61.12 with a percentage of students who achieve 56% KKM.
average value increased student achievement in the second cycle is 75.24 with a
percentage of students who achieve 100% KKM.
Keywords: interest, academic achievement, cooperative learning type jigsaw II,
social studies.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan ridhoNya sehingga skripsi dengan judul “Meningkatkan Minat Dan
Prestasi Belajar Siswa Kelas IVB Menggunakan Model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw II Pada Materi Koperasi Di SDN Adisucipto 1 Tahun Ajaran
2013/2014” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. penulis dengan tulus
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik seara
langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan
terimakasih penulis ditujukan kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program
studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Drs. Y.B. Adimassana, M.A., selaku dosen pembimbing I, yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan sehingga penulisan skripsi
dapat berjalan lancar.
4. Bapak dan Ibu dosen prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang sudah memberikan ilmu, wawasan, dan
pengalamannya yang sangat bermanfaat kepada penulis.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ....................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Batasan Masalah....................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah .................................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7
E. Manfaat Hasil Penelitian .......................................................................... 7
F. Batasan Pengertian ................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 9
A. Kajian Pustaka.......................................................................................... 9
1. Belajar ................................................................................................ 9
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Pengertian Belajar ................................................................... 9
b. Proses Pembelajaran ............................................................. 10
2.
3.
4.
5.
6.
7.
c. Prestasi Belajar ..................................................................... 10
Metode Pembelajaran ....................................................................... 11
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II................ 20
Minat ................................................................................................ 22
Ilmu Pengetahuan Sosoal (IPS) ......................................................... 24
Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II pada Mata
Pelajaran IPS .................................................................................... 25
Penelitian Terdahulu ......................................................................... 26
B. Kerangka Berpikir .................................................................................. 28
C. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 30
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 30
B. Setting Penelitian ................................................................................... 31
1. Tempat Penelitian ............................................................................. 31
2. Subjek Penelitian .............................................................................. 32
3. Objek Penelitian ............................................................................... 32
C. Rancangan Penelitian ............................................................................. 32
1. Siklus I ............................................................................................. 32
2. Siklus II ............................................................................................ 37
D. Instrumen Penelitian ............................................................................... 42
1. Tes ................................................................................................... 42
2. Non Tes ............................................................................................ 44
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 45
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ....................................................... 46
1. Validitas ........................................................................................... 46
a. Validasi Perangkat Pembelajaran ................................................ 47
b. Validasi Instrumen soal............................................................... 48
2. Reliabilitas ....................................................................................... 49
G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 52
1. Analisis Data Minat Siswa ................................................................ 52
2. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa ................................................. 53
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Indikator Keberhasilan ...................................................................... 53
H. Jadwal Penelitian .................................................................................... 54
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 55
A. Kondisi Sebelum Tindakan .................................................................... 55
B. Hasil Penelitian ...................................................................................... 56
1. Siklus I ............................................................................................. 56
2. Siklus II ............................................................................................ 64
C. Pembahasan ........................................................................................... 71
1. Peningkatan Minat Belajar ................................................................ 71
2. Peningkatan Prestasi Belajar ............................................................. 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 77
A. Kesimpulan ............................................................................................ 77
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 78
C. Saran ...................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 80
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
: Kisi-kisi soal evaluasi siklus I ................................................... 43
Tabel 3.2
: Kisi-kisi soal evaluasi siklus II .................................................. 43
Tabel 3.3
: Kisi-kisi kuisioner minat siswa ................................................. 44
Tabel 3.4
: Hasil penghitungan validasi perangkat pembelajaran ................ 47
Tabel 3.5
: Kriteria validitas perangkat pembelajaran ................................. 48
Tabel 3.6
: Koefisien korelasi ..................................................................... 50
Tabel 3.7
: Indikator keberhasilan ............................................................... 54
Tabel 4.1
: Hasil pengamatan minat siklus I................................................ 61
Tabel 4.2
: Nilai prestasi siswa siklus I ....................................................... 62
Tabel 4.3
: Frekuensi prestasi siklus I ......................................................... 63
Tabel 4.4
: Hasil pengamatan minat siklus II .............................................. 69
Tabel 4.5
: Nilai Prestasi siswa siklus II...................................................... 70
Tabel 4.6
: Frekuensi prestasi siklus II ........................................................ 70
Tabel 4.7
: Minat siklus I dan siklus II ....................................................... 72
Tabel 4.8
: Rata-rata kelas kondisi awal, siklus I, dan siklus II ................... 74
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
: Literatur map ............................................................................ 28
Gambar 3.1
: Siklus penelitian dari Kemmis dan Taggart ............................... 30
Gambar 3.2
: Rumus korelasi product-moment dari Pearson .......................... 51
Gambar 3.3
: Rumus koefisien reliabilitas ...................................................... 51
Gambar 4.1
: Histogram minat siswa siklus I ................................................. 73
Gambar 4.2
: Histogram minat siswa siklus II ................................................ 74
Gambar 4.3
: Grafik rata-rata kelas ................................................................ 76
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Silabus ...................................................................................... 81
Lampiran 2
: RPP .......................................................................................... 88
Lampiran 3
: LKS ........................................................................................ 102
Lampiran 4
: Materi ..................................................................................... 106
Lampiran 5
: Evaluasi .................................................................................. 124
Lampiran 6
: Validitas ................................................................................. 131
Lampiran 7
: Reliabilitas .............................................................................. 143
Lampiran 8
: Validasi desain pembelajaran .................................................. 145
Lampiran 9
: Data minat siswa ..................................................................... 157
Lampiran 10 : Nilai prestasi siswa ................................................................. 162
Lampiran 11 : Lembar kerja siswa ................................................................. 164
Lampiran 12 : Foto kegiatan pembelajaran .................................................... 179
Lampiran 13 : Surat permohonan izin penelitian ............................................ 181
Lampiran 14 : Surat keterangan penelitian .................................................... 182
Lampiran 15 : Biodata .................................................................................. 183
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan berperan penting dalam kehidupan karena pendidikan
merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber
daya manusia. Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin
menuntut lembaga pendidikan untuk dapat lebih menyesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, banyak perhatian khusus diarahkan kepada
perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan mutu dan
kualitas pendidikan (Isjoni, 2009:7). Guru merupakan salah satu faktor yang
menentukan mutu dan kualitas pendidikan. Guru berhadapan langsung
dengan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Di tangan gurulah akan
dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik secara akademis, skill
(keahlian), kematangan emosional, moral maupun spiritual (Kusnandar,
2008:40).
Pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat dengan proses belajar
yaitu suatu kegiatan berproses dan merupakan unsur yang menjadi dasar
dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Dengan demikian
berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sangat
bergantung pada suatu proses belajar yang dialami siswa. Dalam melakukan
proses pembelajaran, seorang guru memiliki peranan yang sangat penting
dalam mengatur dan mengontrol kegiatan pembelajaran di kelas, dengan
mendapat dukungan dari sumber belajar lainnya.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran wajib
di sekolah dasar. IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang
masyarakat atau manusia, dan merupakan ilmu pengetahuan sosial yang
diambil dari ilmu sosial. IPS bukan merupakan bidang keilmuan atau disiplin
bidang akademis tetapi merupakan bidang pengkajian tentang masalah atau
gejala sosial. Selain itu IPS juga sering disebut istilah – istilah ekonomi,
geografi, sejarah, sosiologi, antropologi sosial, antropologi pendidikan yang
dipelajari oleh siswa ditingkat dasar (SD) dan menengah.
Pada dasarnya seorang guru harus berpikir kreatif dalam pemilihan
metode yang akan digunakan dalam pembelajaran agar siswa mampu belajar
secara efektif dan efisien, serta beracuan pada tujuan yang diharapkan.
Dengan demikian, seorang guru harus mampu mengembangkan metode
pembelajaran dalam menyampaikan informasi atau materi pembelajaran
sehingga tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas didapatkan bahwa
prestasi belajar siswa menunjukkan adanya masalah, hal tersebut dapat dilihat
dari prosentase KKM dua tahun terakhir pada (KD2.2 Mengenal pentingnya
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat) dengan ketentuan
KKM 65 adalah sebagai berikut:
Tahun
Pelajaran
2010/2011
2011/2012
Lulus KKM
Tidak Lulus KKM
Jumlah siswa
27 siswa
( 72,97% )
19 siswa
( 61,29% )
10 siswa
( 27,03% )
12 siswa
( 38,71% )
37
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Selain melihat dari sisi siswanya dapat juga melihat dari sisi gurunya.
Berdasarkan
pengamatan,
masih
ada
banyak
guru
yang
belum
mengaplikasikan metode-metode yang menuntut siswa ikut berperan aktif
dalam proses pembelajaran. Para guru masih bertahan menggunakan metode
ceramah yang mengakibatkan siswa sangat pasif serta guru aktif memberikan
informasi atau materi pelajaran. Para guru saat ini masih cenderung belum
berani mengaplikasikan berbagai metode yang ada, masih terpaku pada satu
metode. Oleh karena itu, seorang guru harus berusaha menggunakan metode
pembelajaran yang mampu menarik minat siswa untuk belajar dengan
harapan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam sistem
pembelajaran yang memiliki peranan dalam proses pencapaian tujuan
pembelajaran. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
dan disesuaikan dengan jenis konsep yang akan diajarkan merupakan salah
satu cara untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif. Selain
itu, guru harus mampu menyesuaikan penggunaan metode pembelajaran
dengan kondisi dan suasana kelas. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan
pemahaman siswa, di mana ada siswa yang mampu memahami materi
pelajaran secara cepat, ada juga siswa yang tingkat pemahamannya tergolong
sedang, serta ada pula siswa yang lamban dalam memahami materi pelajaran.
Salah satu metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (students
centered) adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pembelajaran tipe Jigsaw ini terdiri dari tiga tipe, yaitu jigsaw, jigsaw II, dan
jigsaw III.
Anita Lie (2004:69) mengatakanbahwa“Teknik mengajar jigsaw
dikembangkan oleh Aronson et al. sebagai metode cooperative learning.
Dalam teknik ini guru memperhatikan skemata atau latar belakang
pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan
pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama
siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan
untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan komunikasi.”
Trianto (2010:75) model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II sudah
dikembangkan oleh Slavin.
Ada perbedaan
yang
mendasar antara
pembelajaran jigsaw I dan jigsaw II, Kalau tipe I awalnya siswa hanya belajar
konsep tertentu yang menjadi spesialisasinya sementara konsep-konsep yang
lain ia dapatkan melalui diskusi teman satu grubnya. Pada tipe II ini setiap
siswa memperoleh kesempatan belajar secara keseluruhan konsep (scan read)
sebelum ia belajar spesialisasinya untuk menjadi expert. Penelitian tindakan
kelas yang akan dilakukan peneliti menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw II.
Prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal atau
faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi kegiatan
belajar yaitu faktor psikologis. Salah satu faktor psikologis adalah minat.
Minat untuk mempelajari suatu informasi atau pelajaran mampu menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajar atau hasil prestasi yang
memuaskan. Sedangkan pada faktor eksternal atau faktor yang timbul dari
luar dapat berupa metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran.
Misalnya guru menggunakan metode ceramah dalam setiap pembelajaran
yang dilakukan, maka siswa dapat mengalami rasa bosan, mengantuk, dan
menimbulkan rasa enggan untuk mempelajari dan memahami materi yang
tengah diajarkan karena siswa merasa belajar hanya untuk mendengarkan
ceramah dari guru. Sebaliknya jika metode yang digunakan guru adalah
metode yang mampu mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, maka
kegiatan tersebut sangat berpeluang terjadinya kegiatan belajar yang sangat
produktif dan diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
Beberapa pemaparan diatas menjadi latar belakang dilakukannya
penelitian ini. Metode yang sering digunakan oleh guru pada umumnya
adalah metode ceramah yang masih berpusat pada guru sehingga siswa
cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian penelitian ini
akan menggunakan metode pembelajaran yang mampu mengaktifkan
sekaligus menarik minat siswa untuk belajar dalam proses pembelajaran.
Metode yang akan digunakan bersifat students -centered (berpusat pada
siswa) yaitu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II. Dengan demikian
judul penelitian ini adalah ” Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Siswa
Kelas IVB Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
Pada Materi Koperasi Di SDN Adisucipto 1 Tahun Ajaran 2013/2014”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Batasan Masalah
Penelitian ini akan dilakukan di salah satu sekolah dasar yang ada di
Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu SDN Adisucipto 1 kelas IVB. Penelitian
ini akan meneliti tentang metode yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran, keadaan minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas IVB pada
materi koperasi di sekolah tersebut.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan
masalah pada penelitian ini meliputi :
1.
Bagaimana upaya untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa
kelas IVB SDN Adisucipto 1 Yogyakarta dalam materi koperasi
semester genap tahun ajaran 2013/2014 melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II ?
2.
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat
meningkatkan minat belajar siswa kelas IVB SDN Adisucipto 1
Yogyakarta dalam materi koperasi semester genap tahun ajaran
2013/2014?
3.
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IVB SDN Adisucipto 1
Yogyakarta pada materi koperasi semester genap tahun ajaran
2013/2014?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1.
Mendeskripsikan bagaimana upaya untuk meningkatkan minat dan prestasi
belajar siswa kelas IVB SDN Adisucipto 1 Yogyakarta dalam materi
koperasi semester genap tahun ajaran 2013/2014 melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II.
2.
Mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
II dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IVB SDN Adisucipto 1
Yogyakarta dalam materi koperasi semester genap tahun ajaran
2013/2014.
3.
Mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
II dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IVB SDN Adisucipto 1
Yogyakarta pada materi koperasi semester genap tahun ajaran 2013/2014.
E. Manfaat Hasil Penelitian
1.
Bagi Peneliti
Dapat
meningkatkan
wawasan
tentang
model
pembelajaran
Kooperatiftipe tipe Jigsaw II
2.
Bagi Siswa
Menambah pengalaman siswa dan sebagai acuan untuk meningkatkan
prestasi belajar IPS siswa kelas IVB SD Negeri Adisucipto.
3.
Bagi Guru
Guru akan semakin kreatif dalam mengaplikasikan metode selain
ceramah, misalnya model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
8
Bagi Sekolah
Kegunaan penelitian ini untuk sekolah adalah untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah baik dari segi keterampilan mengajar
guru dalam proses pembelajaran maupun dari segi kualitas prestasi
belajar siswa.
F. Batasan Pengertian
1.
Minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk
melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih.
2.
Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang
dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam
periode tertentu.
3.
Ilmu pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu
sosial seperti sosiologis sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan
budaya.
4.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigaw II adalah suatu teknik
mengajar yang melibatkan siswa untuk saling bekerja sama dalam suatu
kelompok. Ada tiga kali diskusi pada teknik ini yaitu, diskusi kelompok
asal, diskusi kelompok ahli, dan kembali lagi ke dalam kelompok asal,
yang ketiganya ditekankan pada tanggung jawab setiap anggota
kelompok terhadap penguasaan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1.
Belajar
a. Pengertian Belajar
Dalam dunia pendidikan, kata “belajar” sudah tidak asing lagi
karena belajar masuk kedalam bagian di berbagai jenjang pendidikan.
Meskipun demikian, belajar tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah,
namun dapat dilakukan di berbagai lingkungan, misalnya di lingkungan
keluarga dan masyarakat. Seiring perkembangan jaman belajar dapat
dilakukan secara online, di mana berbagai informasi tersebar bebas di
berbagai situs internet.
Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan menurut Slameto
(2010:2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai
hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya.
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa belajar merupakan
kegiatan interaksi antar manusia yang menimbulkan suatu perubahan
tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri yang dialami
di lingkungan sekitarnya.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan setiap
kali ingin mempelajari berbagai hal atau informasi. Proses pembelajaran
juga menjadi bagian dari setiap satuan jenjang pendidikan. Proses
pembelajaran dapat terjadi melalui banyak cara baik disengaja maupun
tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu serta menunjuk pada
suatu perubahan perilaku yang berupa pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan kebiasaan yang baru diperoleh setiap individu.
Definisi
pembelajaran
menurut
pemahaman
sains
secara
konvensional adalah pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan
pengetahuan (knowledge) atau a body of knowledge dikutip dari (Suyono
& Hariyanto, 2011:9).
Dengan demikian, proses pembelajaran dapat diartikan sebagai
proses perubahan tingkah laku yang didasari oleh suatu perngalaman
yang nantinya akan menghasilkan suatu pengetahuan, keterampilan,
pemahaman, dan kebiasaan yang baru didapat oleh setiap individu
c. Prestasi Belajar
Prestasi belajar sering kali disebut-sebut sebagai kebanggaan
seorang siswa. Dalam dunia pendidikan prestasi belajar seolah-olah
sebagai hal yang utama dan sangat penting. Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2007) mengartikan prestasi sebagai hasil yang telah dicapai
(dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb). Sedangkan prestasi belajar
diartikan sebagai penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai
tes atau angka nilai yang diberikan guru (KBBI,2007:895)
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat dipahami
bahwa prestasi belajar adalah kemampuan pemahaman siswa maupun
keterampilan yang dicapai siswa dari proses pembelajaran yang telah
diikuti dan disajikan dalam bentuk nilai tes atau angka nilai yang didapat
dari seorang guru. Peneliti pada penelitian ini akan meneliti prestasi
belajar pada ranah kognitif atau pengetahuannya saja.
2.
Model Pembelajaran
Dalam pembelajaran, penggunaan metode pembelajaran sangat
perlu
diperhatikan.
mengungkapkan
Surakhmad
bahwa
metode
(dalam
Suryobroto,
pembelajaran
adalah
2009:140)
cara-cara
pelaksanaan dari proses pembelajaran, atau tentang bagaimana cara suatu
bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik di sekolah.
Selain itu, ada definisi metode pembelajaran menurut Yamin
(2009:145) yang menyebutkan bahwa metode pembelajaran berfungsi
sebagai cara untuk menyajikan, penguraian, memberi contoh, dan
memberi
latihan
kepada
peserta
didik
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode pembelajaran
merupakan suatu langkah atau cara untuk menyajikan materi pelajaran
yang digunakan guru dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Metode Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang melibatkan
partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil yang saling berinteraksi
(Nurulhayati, 2002:25) dalam Rusman (2010).
Menurut Davidson dalam Huda (2012), kooperatifi berarti “to work
or act together or jointly, and strive to produce an effect “ (bekerja sama
dan berusaha menghasilkan suatu pengaruh tertentu. Sedangkan menurut
Art dan Newman dalam Huda (2012), mendefinisikan pembelajaran
kooperatif sebagai “small group of learners working together as a team
to solve a problem, complete a task, or accomplish a common goal”
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa
pembelajaran
kooperatif
merupakan
kegiatan
berkelompok
yang
dilakukan siswa dalam proses pembelajaran guna menyelesaikan
permasalahan yang ada, tugas-tugas yang perlu diselesaikan, maupun
untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Model
kooperatif
memiliki
banyak
ragam
dan
memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Huda (2012) model kooperatif meliputi
metode-metode student teams learning, supported cooperative learning,
dan metode-metode informal.
Pada dasarnya model kooperatif dilandasi atas suatu proses belajar
yang
memunculkan suatu kegiatan siswa belajar
bersama dan
bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan pembelajaran
teman-teman dalam satu kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa elemen dasar
menurut Huda (2012) yaitu interpedesi positif, interaksi promotif,
akuntabilitas individu, keterampilan personal dan kelompok kecil, serta
pemrosesan kelompok.
Interpedensi (ketergantungan) positif muncul ketika siswa merasa
terhubung dengan semua anggota kelompoknya, bahwa mereka tidak akan
sukses mengerjakan tugas tertentu jika ada anggota lain yang tidak bisa
mengerjakannya (begitu pula sebaliknya), sehingga menuntut mereka
untuk mengkoordinasikan setiap usahanya dengan usaha-usaha yang
dilakukan anggota kelompoknya untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Ketergantungan memiliki banyak jenis. Misalnya ketergantungan tujuan
positif, para siswa akan meyakini bahwa mereka dapat mencapai tujuan
belajarnya jika teman satu kelompoknya mampu mencapai tujuan belajar
yang diharapkan. Selain itu ada ketergantungan penghargaan positif,
dimana para siswa percaya bahwa setiap anggota kelompok akan
mendapatkan penghargaan (reward) yang sama ketika mereka berhasil
mencapai tujuan. Selain kedua ketergantungan tersebut, masih ada dua
macam ketergantungan yaitu ketergantungan sumber positif dan
ketergantungan peran positif. Ketergantungan sumber positif muncul
suatu kerja sama yang ditandai dengan adanya diskusi kelompok atas
sumber, informasi, atau materi yang harus dimiliki oleh setiap anggota
kelompok. Dengan demikian, mereka akan mampu menyelesaikan
tugasnya secara maksimal. Sedangkan pada interpedensi peran positif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
setiap anggota kelompok diberi peran yang saling berkaitan agar mereka
memiliki tanggung jawab yang penuh atas usaha-usaha yang dilakukan
demi mencapai tujuan bersama. Misalnya adanya pembentukan organisasi
dalam kelompok seperti berperan sebagai pembaca, pencatat, pendorong
partisipasi,
maupun
pengelaborasi
pengetahuan.
Hal
tersebut
memungkinkan terciptanya kerja sama dalam kelompok yang sangat
berkualitas.
Pada interaksi promotif muncul suatau tindakan yang menuntu
siswa untuk melakukan kerja sama yang sifatnya saling berbagi informasi
atau pengetahuan yang dimiliki setiap anggota kelompok. Dalam interaksi
promotif setiap anggota kelompok akan saling memberikan bantuan yang
efektif dan efisien bagi anggota-angota yang lain yang membutuhkan.
Akuntabilitas individu muncul ketika setiap anggota kelompok
performa dan dinilai serta hasilnya diberikan kembali kepada mereka dan
kelompoknya. Dari hasil tersebut mereka dapat merefleksikan diri atas
perform yang dilakukan sehingga muncul kemauan untuk meningkatkan
kembali performanya agar mampu berkontribusi secara maksimal kepada
kelompoknya masing-masing.
Untuk dapat mengkoordinasi setiap usaha yang dilakukan maka
setiap siswa harus memiliki keterampilan interpersonal dan kelompok
kecil demi mencapai tujuan kelompok. Pada unsur ini, siswa diharapkan
untuk saling mengerti dan percaya satu sama lain, dapat berkomunikasi
dengan jelas dan tidak ambigu, siswa saling menerima dan mendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
satu sama lain serta mampu mendamaikan setiap perdebatan yang
sekiranya dapat memunculkan konflik.
Pemrosesan kelompok merupakan salah satu komponen yang ada
dalam pembelajaran kooperatif. Dalam komponen ini, siswa dituntut
untuk merefleksikan proses kerja sama yag telah dilakukan bersama
dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Komponen ini dapat
berlangsung dalam dua level, yaitu level kelompok kecil dan level
kelompok besar (seluruh siswa kelas). Pada level kelompok kecil guru
dapat mengamati perihal dilakukan atau tidaknya pemrosesan kelompok
oleh kelompok kecil setelah pembelajaran usai. Dimana setiap siswa
dalam kelompok tersebut ditugasi untuk mendeskripsikan beberapa hal
yang kiranya dapat membantu kelancaran dalam berkegiatan kelompok
dan hal-hal yang tidak mendukung kelancaran kegiatan kelompok
tersebut. Sedangkan pada level kelompok besar atau seluruh siswa, guru
dapat mengamati melalui lembar observasi yang telah dibuat dan
disesuaikan dengan pengamatan guru dalam kelas saat pembelajaran
berlangsung.
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat banyak metode yang dapat
dilakukan. Metode-metode kooperatif tersebut meliputi metode-metode
student teams learning, metode-metode Supported Cooperative Learning,
dan metode-metode informal. Model kooperatif yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah model kooperatif tipe jigsaw II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Sugiyanto (2010:44) menjelaskan bahwa dalam pembelajaran
kooperatif terdapat empat metode, yaitu:
1) Metode Student Teams Achivement Division (STAD)
Metode Student Teams Achivement Division (STAD) merupakan
metode pembelajaran yang melibatkan 4–5 anggota kelompok secara
heteroen dan bekerja sama saling membantu untuk saling menguasai
bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim
dengan menggunakan lembar kerja akademik yang akan dievaluasi
setiap minggu atau dua minggu untuk penguasaan bahan akademik
yang telah dipelajari dan akan penghargaan apabila siswa secara
individu atau seara tim meraih prestasi tinggi.
2) Metode group Investigation (GI)
Metode group Investigation (GI) merupakan metode pembelajaran
yang melibatkan 4–5 anggota kelompok secara heterogen, tetapi dapat
juga berdasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat
terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang akan
dipelajari mengikuti investigasi yang mendalam terhadap berbagai
subtopik yang telah dipilih kemudian menyiapkan dan menyajikan
suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan.
3) Metode Struktural
Metode Struktural merupakan model pembelajaran yang menekankan
pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi
pola-pola interaksi siswa. Pembelajaran ini melibatkan kelompok-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kelompok kecil secara kooperatif dan bekerja sama saling
ketergantungan yang ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru
kepada seluruh siswa dalam kelas dan para siswa member jawaban
setelah terlebih dahulu mengangkat tangan dan ditunjuk oleh guru,
dapat pula dengan siswa bertukar soal antar siswa, mencari pasangan
yang kemudian menjawab pertanyaan yang diajukan guru kemudian
mereka bertukar pasangan untuk secara bergantian menjawab
pertanyaan tersebut. Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan
penguasaan isi akademik dan keterampilan sosial.
4) Metode Jigaw
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mengambil pola cara kerja
sebuah gergaji (zig-zag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan
belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai
tujuan bersama ( Rusman, 2010: 217 ).
b. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw I
Model kooperatif tipe jigsaw I pertama kali dikembangkan oleh
Aronson (1975). Huda (2012:10) mengatakan bahwa dalam model
kooperatif tipe jigsaw I, siswa akan ditempatkan dalam kelompok –
kelompok kecil yang terdiri dari 5 anggota. Kelompok ini dikenal
dengan istilah “kelompok asal”. Setiap kelompok akan diberi
informasi yang membahas salah satu topic dari materi pelajran mereka
saat itu. Melalui informasi yang diberikan kepada setiap kelompok,
masing –masing anggota kelompok harus mempelajari bagian –bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
yang berbeda dari informasi tersebut. Setelah mereka mempelajari
bagian –bagian tersebut seara mandiri, setiap kelompok harus
membuat kelompok baru sesuai dengan bagian materi yang sama.
Kelompok baru ini sering disebut “kelompok ahli” (expert group).
Masing –masing siswa dalam kelompok ahli saling berdiskusi dan
mencari cara terbaik bagaimana cara menjelaskan bagian informasi
tersebut kepada teman-teman kelompok sebelumnya.
Setelah diskusi selesai, semua siswa kembali kedalam kelompok
asal dan masing –masing dari mereka menjelaskan bagian informasi
tersebut kepada teman –teman satu kelompoknya. Setelah selesai,
siswa diuji dengan mengerjakan soal evaluasi atau kuis secara
individu untuk mengetahui sejauh mana mereka dapat memahami
materi pelajaran. Skor yang didapat oleh setiap anggota kelompok
dari hasil soal evaluasi atau kuis akan menentukan skor yang didapat
oleh kelompok mereka.
c. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II
Slavin dalam (Huda, 2012:118) mengadopsi dan memodifikasi
jigsaw I yang sering disebut jigsaw versi II.Dalam metode ini, setiap
kelompok berkompetisi untuk memperoleh penghargaan kelompok
(group reward).Penghargaan ini diperoleh berdasarkan performa
individu masing-masing anggota. Setiap kelompok akan memperoleh
poin tambahan jika masing-masing anggotanya mampu menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peningkatan performa disbanding sebelumnya saat
19
ditugaskan
mengerjakan kuis.
Teknis pelaksanaanya hampir sama dengan jigsaw I. pertamatama, setiap kelompok disajikan informasi yang sama. Kemudian,
masing-masing kelompok menunjuk salah satu orang anggota yang
dianggap ahli (expert) untuk bergabung dalam satu kelompok lagi
yang sering dikenal sebagai kelompok ahli.Dalam kelompok ahli ini,
setiap anggota saling berdiskusi untuk memahami lebih detail tentang
informasi tersebut.Setelah itu mereka kembali ke kelompoknya
masing-masing untuk berbagi informasi berdasarkan topik yang lebih
spesifik kepada teman-teman satu kelompoknya.Setelah itu, anggota
diuji secara individual melalui kuis. Skor yang diperoleh anggota dari
kuis akan menentukan skor yang diperoleh kelompok mereka.
d. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw III
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw III dikembangkan
oleh Kagan (1990). Kagan (dalam Huda, 2012: 122) mengatakan
bahwa Jigsaw III lebih focus diterapkan pada kelas –kelas bilingual.
Berbeda dengan dua tipe jigsaw sebelumnya yang dapat diterapkan
pada semua mata pelajaran, namun tipe jigsaw III khusus diterapkan
pada kelas bilingual. Huda (2012: 122) menjelaskan bahwa kelas
bilingual diartikan sebagai kelas yang didalamnya terdapat para
pembelajar berbahasa inggris dari berbagai daerah. Karena diterapkan
khusus untuk kelas bilingual, maka dalam pelaksanaan tipe jigsaw III,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
materi, bahan ajar, lembar kerja, dan kuisnya juga menggunakan
bahasa inggris.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pada jigsaw I, jigsaw II, dan jigsaw III terdapat perbedaan mekipun
perbedaannya tidak terlalu menonjol. Perbedaan tipe Jigsaw I dan tipe
jigsaw II yaitu pada jigsaw II siswa diberi kesempatan untuk
mempelajari seluruh konsep pelajaran (scan read) sebelum ia belajar
berdasarkan spesialisnya untuk menjadi expert dan pada akhir
pertemuan akan ada penghargaan (reward) untuk individu atau
kelompok.yang mampu menunjukkan kemampuannya untuk bekerja
sama sekaligus menunjukkan kemajuan dalam belajar. Sedangkan pada
jigsaw I setiap siswa akan diberi informasi yang membahas salah satu
topic dari materi pelajaran mereka saat itu kemudian masing –masing
anggota kelompok haus mempelajari bagian –bagian yang berbeda dari
informasi tersebut dan tidak ada penghargaan (reward), yang ada
hanya perolehan skor untuk masing –masing kelompok. jigsaw III
berbeda dengan jigsaw I dan jigaw II karena jigsaw III dilakukan
dalam kelas bilingual.
3.
Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw II
a. Orientasi umum
guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
dan memberikan penekanan pada manfaat penggunaan metode jigsaw
II dalam kegiatan belajar mengajar. guru harus mengingatkan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
untuk selalu percaya diri, kritis, kooperatif dalam mengikuti proses
pembelajaran. siswa diminta untuk mempelajari materi secara
keseluruhan untuk memperoleh gambaran tentang konsep-konsep
secara menyeluruh.
b. Pengelompokan
Pengelompokan pada kelas yang berjumlah 20, dapat dibagi menjadi
5 kelompok (A-E) yang heterogen dalam kemampuan IPS. Berilah
indeks 1 untuk kelompok siswa “sangat baik”, indeks 2 untuk
kelompok siswa “baik”, indeks 3 untuk kelompok siswa “sedang”,
indeks 2 untuk kelompok siswa “rendah”. Misalnya (A1 berarti
kelompok A dari kelompok sangat baik, ….., A4 berarti kelompok A
dari kelompok rendah). Tiap kelompok akan berisi: kelompok A
(A1, A2, A3, A4), kelompok B (B1, B2, B3, B4), kelompok C (C1,
C2, C3, C4), kelompok D (D1, D2, D3, D4), kelompok E (E1, E2,
E3, E4).
c. Pembentukan dan pembinaan kelompok ahli (expert)
Pembentukan kelompok ahli ber