Implikasi Kegiatan Penanaman Modal Dalam Sektor Perhotelan Berkaitan Dengan Kegiatan Konservasi Sumber Daya Air Di Bukit Jimbaran, Bali Selatan Dalam Rangka Kegiatan Penanaman Modal Yang Berkelanjuta.

IMPLIKASI KEGIATAN PENANAMAN MODAL DALAM SEKTOR
PERHOTELAN BERKAITAN DENGAN KONSERVASI SUMBER DAYA
AIR DI BUKIT JIMBARAN, BALI SELATAN DALAM RANGKA
KEGIATAN PENANAMAN MODAL YANG BERKELANJUTAN

I Gusti Agung Dennis M
110110110419
ABSTRAK
Sektor perhotelan menjadi salah satu sektor yang diminati oleh
para penanam modal. Terlebih pada Provinsi Bali yang telah menjadi
destinasi liburan internasional. UU No 25 Tahun 2007 Tentang
Penanaman Modal mengatur bahwa kegiatan penanaman modal di
Indonesia harus bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar dan juga
berasaskan pembangunan berkelanjutan. Tujuan yang hendak dicapai
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mengkaji, menganalisis
pelaksanaan kegiatan penanaman modal pada sektor perhotelan yang
berada di Bukit Jimbaran, Bali selatan yang sesuai dengan asas
pembangunan berkelanjutan dan peranan pemerintah daerah dalam hal
mewujudkan kegiatan penanaman modal yang berasaskan pembangunan
berkelanjutan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yurdis normatif

yang menitikberatkan pada studi kepustakaan dengan cara
mengumpulkan data berupa peraturan-peraturan dan literatur-literatur
yang berhubungan dengan penanaman modal dan lingkungan hidup.
Spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan menggambarkan
permasalahan yang terjadi di daerah Bukit Jimbaran yang diakibatkan
oleh kegiatan penanaman modal.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pertama kegiatan
penanaman modal dalam sektor perhotelan yang berlangsung di daerah
Bukit Jimbaran, Bali Selatan tidak sesuai dengan prinsip yang terdapat
pada konsep pembangunan berkelanjutan. Pemanfaatan air bawah tanah
secara berlebihan yang dilakukan oleh para penanam modal memberikan
dampak langsung kepada cadangan air bawah tanah yang mengancam
cadangan air bawah tanah untuk generasi yang akan datang. Kedua
adalah peran pemerintah daerah yang masih dianggap kurang, baik dalam
hal menangani dampak yang diakibatkan oleh kegiatan penanaman
modal, pengawasan terhadap kegiatan penanaman modal dan juga
mengenai penegakan hukum terhadap para penanam modal.

iv


Implications of Capital Investments Activities in the Hotel
Sector with Regrad to the Conservation of Water Resources in
Southern Bali, Jimbaran Hills in Order to Continuous Capital
Investment Activities

I Gusti Agung Dennis M
110110110419

ABSTRACT

The hotel sector is becoming one of the sectors of interested by the
investor.
What's on
the
province of
Bali
has
become an
international holiday destination. Indonesian government through law
No. 25 of 2007 About Investment set that capital investment activities

in Indonesia should be held responsible for the environment and also in
furthering sustainable development. The purpose of this research is to find
out, reviewing, analyzing the implementation of capital investment
activities in the hospitality sector located at Bukit Jimbaran, Bali, South in
accordance with the principle of sustainable development and the role
of local governments in terms of realizing capital investment activities
based on sustainable development
The methods used in this study are normative yurdis focusing on
the study of the library by means of collecting data in the form of
regulations and literature-literature related capital investment and the
environment. Specification of the research is descriptive analytic with
describing a problems occurred in Jimbaran Hill area caused by capital
investment activities.
The results of this research show that the first capital investment
activities in the hospitality sector that took place in the area
of Bukit Jimbaran, Bali, South of the does not comply with the principles
contained in the concept of sustainable development. Utilization of
underground water in excess the conducted by the investor gives the
direct impact to the underground water reserves threaten underground
water reserves for generations to come. The second is the role of the local

authorities who are still considered lacking, both in terms of addressing the
impacts caused by the capital investment activity, Superintendence
against investment and also about the rule of law against the investor.

iv