Representasi Kebutuhan Kasih Sayang Dalam Iklan Minyak Kayu Putih Cap Lang (Studi semiotik Representasi “Kebutuhan Kasih Sayang” dalam Iklan Minyak kayu Putih Cap Lang versi “surat untuk bunda” di Tabloid Nyata Juni Edisi 2031).

(1)

SKRIPSI

Representasi Kebutuhan Kasih Sayang Dalam Iklan Minyak Kayu Putih Cap Lang (Studi semiotik Representasi “Kebutuhan Kasih Sayang ” dalam Iklan Minyak kayu Putih

Cap Lang versi “surat untuk bunda” di Tabloid Nyata Juni Edisi 2031)

Oleh :

DWI RATNA PURWANTI 0743010152

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


(2)

REPRESENTASI KEBUTUHAN KASIH SAYANG DALAM IKLAN MINYAK KAYU PUTIH CAPLANG

(Studi semiotik Representasi Kebutuhan Kasih Sayang Dalam Iklan Minyak Kayu Putih Caplang Versi ” Surat Untuk Bunda” di Tabloid Nyata Edisi Juni 2031)

Oleh :

DWI RATNA PURWANTI 0743010152

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Pembangunan Nasional

”Veteran” Jawa Timur Pada tanggal : 2 Desember 2010

Pembimbing Tim Penguji

1. Ketua

Drs. Kusnarto, MSi Drs. Sumardjijati, MSi NIP.19580801 198402 1001 NIP. 19620323 199309 2001

2. Sekretaris

Drs. Kusnarto, MSi NIP.19580801 198402 1001 3.Anggota

Dra. Dyva Claretta, MSi. NPT. 36601 9400271

Mengetahui DEKAN

Dra. Ec. Hj. Suparwati,Msi NIP. 1 95507 181 983 022 001


(3)

Representasi Kebutuhan Kasih Sayang Dalam Iklan Minyak Kayu Putih Cap Lang (Studi semiotik Representasi “Kebutuhan Kasih Sayang” dalam Iklan Minyak kayu Putih

Cap Lang versi “surat untuk bunda” di Tabloid Nyata Juni Edisi 2031) Disusun Oleh:

Dwi Ratna Purwanti 0743010152

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi Menyetujui

PEMBIMBING

Drs. Kusnarto, Msi NIP. 19580801 198402 1001

Mengetahui, DEKAN

Dra. Ec. Hj. Suparwati, Msi

NIP. 1 95507 181 983 022 001


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelsaikan Skripsi yang berjudul Representasi Kebutuhan Kasih Sayang Dalam Iklan Minyak Kayu Putih Cap Lang (Studi semiotik Representasi “Kebutuhan Kasih Sayang” dalam Iklan Minyak kayu Putih Cap Lang versi “surat untuk bunda” di Tabloid Nyata Juni Edisi 2031) dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan karena sangat terbatasnya ilmu dan pengalaman yang dimiliki penulis dalam menyusun tugas akhir atau skripsi ini. Meskipun demikian, dalam menyusun skripsi ini penulis telah mendapatkan bimbingan , serta saran-saran dari berbagai pihak yang sangat membantu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, diantaranya adalah :

1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Drs. Kusnarto, Msi dosen pembimbing penulis yang selalu dengan sabar meluangkan waktu dan memberikan arahan kepada penulis.

3. Bapak Juwito S.sos. Msi, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Drs. Saifuddin Zuhri, Msi, selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(5)

5. Papa dan mama yang tercinta, terimakasih atas semangat, doa, serta motivasi yang diberikan selama pengerjaan skripsi ini.

6. Semua teman-teman seangkatan di UPN terimakasih atas doa dan dukungannya.

7. Untuk orang yang aku sayangi, Rosyam Al Farisi, Hanif Khoirul Umam, Icha, Dea, dan, Winda terimakasih atas doa dan motivasi yang diberikan.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam menyusun skripsi ini, untuk itu kritik dan saran ,membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Skripsi ini.

Surabaya, Agustus 2010


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI...ii

KATA PENGANTAR ...iv

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR LAMPIRAN...x

ABSTRAKSI...xi

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Perumusan Masalah……...6

1.3. Tujuan Penelitian…………...6

1.4 Manfaat Penelitian……….……….7

BAB II KAJIAN PUSTAKA...8

2.1 Landasan Teori……… 8


(7)

2.1.2. Iklan Pada Media Cetak Tabloid...11

2.1.3. Kontruksi Realitas dan Makna...13

2.1.4. Kebutuhan kasih sayang...17

2.1.5. Pengertian Anak……...22

2.1.6. Pengertian Ibu………...23

2.1.7. Representasi...28

2.1.8. Komunikasi non verbal………...29

2.1.8.1 Memandang………...34

2.1.8.2 Pelukan………...35

2.1.8.3 Senyuman………37

2.1.9. Penggunaan warna dalam iklan………...…39

2.1.10. Penggunaan tulisan Times New Roman pada iklan…...44

2.1.11. Pendekatan Semiotik………..…...50

2.1.12. Model Semoitik Charles S. Pierce……….………58

2.2 Kerangka Berpikir………..………61

BAB III METODE PENELITIAN………...63


(8)

3.2. Kerangka Konseptual………....64

3.2.1. Kebutuhan kasih sayang...…………..………64

3.2.2. Memandang……….……….70

3.2.3. Pelukan………....….71

3.2.4. Senyuman……….73

3.2.5. Corpus………..75

3.2.6 Unit Analisis………..…....76

3.2.6.1. Ikon………...….……77

3.2.6.2. Indeks………77

3.2.6.3. Simbol………...…....77

3.3 Teknik Pengumpulan Data………...………78

3.4. Teknik Analisis Data………...…………78

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...80

4.1 Gambaran Objek Penelitian………....80

4.1.1. Tabloid Nyata………...80

4.1.2 Minyak Kayu Putih CapLang………..81


(9)

4.2.1. Ikon, indeks, dan symbol dalam iklan Minyak

Kayu Putih CapLang pada Tabloid

Nyata………...…...83

4.2.2 Iklan Minyak Kayu Putih CapLang dalam Model kategori tanda Charles Sanders Pierce...84

4.3 Analisis Iklan Minyak Kayu Putih Caplang...88

4.3.1 Ikon...89

4.3.2 Indeks...90

4.3.3 Simbol...93

4.4. Makna keseluruhan dalam iklan Minyak Kayu Putih Caplang...97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...99

5.1 Kesimpulan...99

5.2 Saran...100


(10)

LAMPIRAN


(11)

ABSTRAKSI

DWI RATNA PURWANTI, Representasi Kebutuhan Kasih Sayang Dalam Iklan Minyak Kayu Putih Caplang di Tabloid Nyata (Studi Semiotik Representasi “Kebutuhan Kasih Sayang” Dalam Iklan Minyak Kayu Putih Caplang versi “ Surat Untuk Bunda” di Tabloid Nyata Juni Edisi 2031)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui representasi kebutuhan kasih sayang dalam iklan Minyak Kayu Putih Caplang pada Tabloid Nyata. Pentingnya kasih sayang sebagai kebutuhan yang mendasar bagi anak, akan mempengaruhi seluruh perkembangan hidupnya. Kasih sayang yang diperlukan adalah kasih sayang yang murni dan tulus dari orang tua. Kasih sayang yang tidak mementingkan diri sendiri dan tanpa syarat. Anak-anak yang mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orang tuanya akan bertumbuh lebih sehat secara emosi, sosial, dan kerohanian. Anak yang demikian akan merasa bahwa dirinya penting, berharga dan patut dicintai.Representasi kebutuhan kasih sayang yang digambarkan melalui bahasa non verbal dalam iklan Minyak Kayu Putih Caplang tersebut.

Teori yang digunakan dalam penelitian adalah tabloid sebagai media periklanan, representasi, pengertian perhatian, bahasa non verbal, respon psikologi warna dan menggunakan teori Charles. S. Pierce.

Penelitian kualitatif ini menggunakan semua tanda yang berupa gambar, tulisan dan warna menjadi latar belakang dalam iklan minyak kayu putih caplang, yang kemudian diinterpretasikan dalam suatu level representasi dan realitas. Kemudian data tersebut akan dianalisis dalam ikon, indeks, dan simbol kedalam sisitem tanda komunikasi yang berupa gambar, tulisan, dan warna yang terdapat dalam iklan tersebut sebagai unit analisisnya.

Hasil penelitian diperoleh bahwa pentingnya memberikan kebutuhan kasih sayang orang tua terutama ibu kepada anak ini telah dikonstruksi oleh pihak pengiklan dan medianya kedalam bahasa non verbal, yakni dimana bahasa non verbal seperti saling memandang, tersenyum, dan berpelukan ditampilkan oleh pihak pengiklan guna menyampaikan pesan bahwa dengan menggunakan produk Minyak Kayu Putih Caplang para ibu juga dapat memberikan kebutuhan kasih sayang terhadap anaknya.


(12)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya Industri periklanan nasional saat ini, tidak lepas dari peran iklan dalam mata rantai startegi pemasaran sebuah perusahaan. Dalam hal ini iklan berfungsi untuk mengubah atau mempengaruhi sikap khalayak, khususnya menjadi konsumen adalah membujuk khalayak untuk membeli produk A bukan produk B. Hal ini senada dengan pendapat yang dikembangkan oleh Koing, bahwa iklan adalah salah satu bentuk informasi yang memberikan berita-berita yang up to date kepada konsumen mengenai komoditi-komoditi dan dorongan kebutuhan tertentu yang bertujuan untuk menjaga tingkat produksinya (Sutisna, 2002:11-12).

Iklan sendiri hampir setiap hari selalu mewarnai kehidupan kita dan memang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Iklan adalah struktur informasi dan susunan komunikasi nonpersonal yang biasanya dibiayai oleh produsen dan bersifat persuasive, tentang produk-produk (barang, jasa, dan gagasan) oleh sponsor yang teridentifikasi melalui berbagai macam media. Sedangkan yang disebut media periklanan adalah suatu metode komunikasi umum yang membawa pesan periklanan melalui televisi, radio, koran, majalah, tabloid, iklan luar rumah (out of home) atau iklan luar rumah (outdoor) (Shimp, 2003:504)

Iklan dianggap sebagai teknik penyampaian pesan yang efektif dalam menjual dan menawarkan suatu produk. Oleh karenanya dalam aktivitas perpindahan informasi tentang produk yang diiklankan pada khalayak tentunya harus mengandung daya tarik setelah pemirsa atau khalayak ketahui sehingga mampu mengguyah perasaan , maka untuk menampilkan


(13)

kekuatan iklan tidak hanya sekedar menampilkan pesan verbal tetapi juga harus menampilkan pesan non verbal yang mendukung iklan.

Berkembangnya iklan diberbagai media membuat biro iklan tidak lagi membatasi ruang gerak dan kreativitasnya baik dalam menggunakan kata-kata atau gambar. Persaingan bisnis membuat para biro iklan memutar otak dalam menciptakan iklan yang menarik. Usaha tersebut digunakan untuk mempengaruhi konsumen dalam memenangkan pendapat publik untuk berfikir dan bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan (Agustrianto, 2002:7).

Iklan di media massa telah menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sejak informasi menjadi kebutuhan manusia, maka peranan media massa semakin meningkat sebagai sarana penyampaian informasi. Berbagai bentuk informasi serta hiburan disajikan setiap saat oleh media massa kepada khalayaknya, tetapi tidak semua informasi dapat disampaikan oleh jurnalistik.

Media massa dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak maupun elektronik merupakan media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat diberbagai lapisan sosial. Oleh karena itu ,maka media massa sering digunakan sebagai alat mentransformasikan informasi. (Bungin, 2001:1).

Tabloid sebagai salah satu media cetak yang fungsinya memberikan informasi kepada masyarakat. Tabloid di Indonesia hadir dalam bentuk yang jenisnya bergantung pada frekuensi terbit, segmentasi pembaca, penekanan isinya (kesehatan, hiburan, infotainment, horoskop, cerpen, musik, dll). Kehidupan media massa baik cetak ataupun elektronik sebagian besar dibiayai oleh iklan. Dikarenakan tujuannya sebagai lembaga yang berorientasi profit, maka


(14)

melalui iklanlah media cetak dengan kata lain telah mampu mensubsidi harga tiap tabloid yang beredar.

Tabloid Nyata adalah berformat hiburan, tabloid yang segmentasinya adalah wanita, tabloid yang berisi tentang dunia intertaiment, feature, konsultasi kesehatan, resep masakan, dan macam-macam iklan. Tabloid ini terbit setiap satu Minggu sekali, dengan gambar cover yang menarik, dan mayoritas cover majalah ini adalah wanita.

Ketertarikan penulis terhadap iklan miyak kayu putih Cap Lang versi ”surat untuk bunda” di Tabloid Nyata ini, karena menunjukkan pentingnya kebutuhan kasih sayang pada anak seperti perhatian yang nampak melalui bahasa non verbal. Anak akan terus menanti perhatian orangtua berapa kalipun orangtua mengatakan "ibu sedang sibuk, jangan ganggu dulu"Kalaupun ibu seharian berada di rumah, tidak menjamin perannya sebagai orangtua lebih baik daripada ibu yang bekerja, sebab yang dibutuhkan anak adalah perhatian yang berkualitas prima dari orang tua dan bukan sekadar kehadiran fisik semata.

www.harian-global.com/index.php?...perhatian...anak...

Setiap orang tua mengetahui bahwa anak membutuhkan kasih sayang. Yang perlu diperhatikan adalah kadar kebutuhan setiap anak berbeda satu dengan yang lainnya. Anak yang satu membutuhkan kasih sayang yang lebih dari yang lain, walaupun tidak dapat mengekspresikan dengan jelas. Anak yang normal mempunyai kebutuhan kasih sayang yang berbeda dengan anak yang cacat atau kurang normal.

Kasih sayang sebagai kebutuhan yang mendasar bagi anak, akan mempengaruhi seluruh perkembangan hidupnya. Kasih sayang yang diperlukan adalah kasih sayang yang murni dan


(15)

tulus dari orang tua. Kasih yang tidak mementingkan diri sendiri dan tanpa syarat. Karena itu setiap orang tua harus selalu mengingat bahwa sangat mungkin bagi orang tua memberikan kasih dengan mengharapkan sesuatu dari anak. Orang tua yang memberikan kasih sayang sebagai alat agar anak melakukan kehendak orang tua, cenderung akan memanipulasianak.

Anak-anak yang mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orang tuanya akan bertumbuh lebih sehat secara emosi, sosial, dan kerohanian. Anak yang demikian akan merasa bahwa dirinya penting, berharga dan patut dicintai. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih leluasa mengembangkan dirinya, merasa diterima seutuhnya, dan kelak lebih mudah pula untuk mengasihi orang lain www.oocities.com/~eunike-net/12/butuh12.html

Dalam hal tersebut penulis tertarik dengan iklan Cap Lang versi surat untuk bunda juga karena dalam iklan ini, adanya suatu pesan atau informasi berupa surat yang ditujukan untuk bunda pada iklan CapLang tersebut. Pesan atau informasi yang ada pada suatu iklan ditujukan untuk konsumen atau khalayak. Tetapi yang terjadi disini adanya pesan berupa surat dari anak yang ditujukan pada bundanya di iklan Cap Lang itu. Hal ini senada dengan pendapat yang dikembangkan oleh Koing, bahwa iklan adalah salah satu bentuk informasi yang memberikan berita-berita yang up to date kepada konsumen mengenai komoditi-komoditi dan dorongan kebutuhan tertentu yang bertujuan untuk menjaga tingkat produksinya (Sutisna, 2002:11-12).

Iklan yang muncul tidak terlepas dari fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dimana masih banyaknya tindak kekerasan yang dilakukan orang tua pada anak. Iklan Caplang ini justru mengajak atau mempengaruhi khalayak untuk memberi kasih sayang pada anak.


(16)

Periklanan adalah fenomena bisnis modern. Tidak ada perusahaan yang ingin maju dan memenangkan kompetisi bisnis tanpa mengandalkan iklan. Demikian pentingnya peran iklan dalam bisnis modern sehingga salah satu bonafiditas perusahaan terletak pada berapa besar dana yang dialokasikan untuk iklan tersebut. Di samping itu, iklan merupakan jendela kamar dari sebuah perusahaan. Keberadaannya menghubungkan perusahaan dengan masyarakat. Khususnya konsumen. Periklanan selain merupakan kegiatan pemasaran juga merupakan kegiatan komunikasi. Kegiatan pemasaran meliputi strategi pemasaran, yakni logika pemasaran yang dipakai unit bisnis untuk mencapai tujuan pemasaran (Kotler, 1991:416).

(dgi-indonesia.com/semiotika-iklan-sosial)

Posisi dalam iklan pastilah memiliki makna yang berbeda-beda bagi khalayak konsumennya. Teks dan gambar yang dipaparkan oleh iklan tersebut juga bersifat subjektif, sehingga peneliti akan menggunakan metode penelitian kulitatif dengan pendekatan semiotika mencari makna yang terkandung didalam iklan CapLang di tabloid Nyata.

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan uraian singkat latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana representasi kebutuhan kasih sayang dalam iklan minyak kayu putih cap lang versi “surat untuk bunda” di Tabloid Nyata ?

1.3 Tujuan penelitian


(17)

Untuk mengetahui representasi Kebutuhan kasih sayang dalam iklan minyak kayu putih cap lang versi ”surat untuk bunda” di Tabloid Nyata.

1.4 Manfaat penelitian a. Kegunaan teoritis

Untuk memberikan sumbangan pemikiran pada Ilmu Komunikasi khususnya pada studi semiotik tentang analisis iklan ditabloid Nyata.

b. Kegunaan praktis

Menambah refrensi bagi mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur khususnya Jurusan Ilmu Komunikasi mengenai studi semiotik juga untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau permasalahan yang dihadapi oleh peneliti. Dalam hal ini permasalahan tentang representasi kebutuhan kasih sayang dalam iklan minyak kayu putih Cap Lang.


(18)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Tabloid Sebagai Media Massa Cetak

Media massa merupakan institusi sosial baru,yang berkaitan dengan produksi dan distribusi pengetahuan dalam pengertian luas.Media massa mempunyai sejumlah ciri-ciri yang menonjol,diantaranya adalah penggunaaan teknologi yang relative maju untuk produksi (masal dan penyebaran pesan mempunyai organisasi sistematis dan aturan-aturan sosial untuk pekerjaan ini pesan mengarah ada audiens (yang tidak dikenal pengirim pesan) dalam junlah besar dan audiens itu sendiri bebas untuk menerima atau menolak pesan itu (Kuper,2002:625).

Pada umumnya media massa mempunyai dampak utama yang signifikan.Media memberi kita begitu banyak informasi mengenai lingkungan terdekat kita maupun lingkungan yang lebih jauh ,media mempengaruhi kebiasaan konsumsi kita,media memri kan model dan contoh (positif dan negatife) yang mengarahkan perkembangan dan perilaku kita dalam melakukan rilaksasi,media menolang kita untuk berinteraksi secara lebih efektif dengan kolompok sosisal dan ligkungan kita.Pada tingkatan yang lain,adalah juga jelas bahwa media massa sekarang mendorong dan mempengaruhi fungsi institusi-institusi sosial yang menon jol ,seperti dalam bidang politik,pemerintahan,sistem keadilan dan bisnis .

Tabloid sebagai media massa cetak tidak melepaskan konsekuensinya sebagai alat ampuh untuk menyebarkan informasai,edukasi dan budaya.Dari media kita bisa tahu mengenai apa yang wajar atau disetujui,apa itu salah dan benar,apa yang mesti diharapkan sebagai


(19)

individu,kelompok atau kelas, dan bagaimana kita seharusnya memandang kelompok atau bangsa lain.Lepas dari kenyataan bahwa sifat kita dan daya tarik media mempunyai dampak terhadap masyarakat,adalah tidak mungkin untuk meragukan adanya ketergantungan yang luar biasa dari individu ,institusi ,dan masyarakat sebagai suatu kesuluruhan terhadap media massa untuk berbagai informasi dan layanan budaya.

Menurut Junaedhie (1999 : 154), dilihat dari isinya tabloid dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. Tabloid Umum

Tabloid yang menurut karangan-karangan pengetahuan umum, karangan yang menghibur, gambar-gambar, olaraga, film, dan seni.

b. Tabloid Khusus

Tabloid yang membuat karangan-karangan mengenai bidang-bidang khusus seperti tabloid kecantikan, tabloid otomotif, tabloid keluarga, dan lain sebagainya.

Tabloid mempunyai beberapa kelebihan dan juga beberapa kelemahan. Beberapa kelebihan tabloid adalah:

a. Khalayak sasaran

Tabloid mempunyai kemampuan menjangkau segmen tertentu yang terspesialisasi.


(20)

Tabloid adalah media yang memiliki usia edar paling panjang dari seluruh media yang ada.

c. Kualitas sosial

Kualitas tabloid umumnya sangat prima karena dicetak diatas kertas yang berkualitas (Kasali, 1992:112-113).

Tabloid tidak hanya memiliki kelebihan tetapi juga memiliki kekuranagn, yaitu:

a. Biaya Tinggi

Biaya untuk menjangkau khalayak sasaran relatife lebih mahal, bila dilakukan pada media-media umum dengan khalayak yang lebih terseleksi.

b. Distribusi

Banyak tabloid yang peredarannya terlambat sehingga menumpuk di rak toko buku. Beberapa tabloid tidak memiliki jaringan distribusi yang tepat dibeberapa tempat tertentu, yang daya belinya tinggi namun sulit dijangkau (Kasali, 1992:113).

2.1.2 Iklan Pada Media Cetak Tabloid

Iklan merupakan komunikasi komersil dan non personal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditranmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat missal seperti TV, radio, Koran, majalah, tabloid, direct mail, reklame luar ruangan atau kendaraan umum (Lee, 2004:3).


(21)

Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif (Liliweri dalam Widyatama, 2005:15).

Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran.Untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada khalyak. Informasi kepada khalyak dalam iklan dapat berupa pesan baik pesan verbal atau non verbal atau dapat juga terdiri dari perpaduan antara kedua bentuk tersebut ( Jefkins, 1995:15).

Dalam sebuah visualisasi iklan, seluruh pesan dalam iklan semestinya merupakan pesan yang efektif. Artinya pesan yang mampu menggerakkan khalayak agar mereka mengikuti pesan iklan. Semua iklan yang dibuat oleh pengiklan dapat dipastikan memiliki tujuan tertentu yaitu berupa dampak tertentu ditengah khalayak. Sebuah pesan iklan dapat dikatakan efektif bila pesan tersebut mampu menggambarkan apa yang dituangkan dalam pesan iklan tersebut mampu dipersepsi sama oleh khalayak dengan apa yang dikehendaki oleh komunikator.

Iklan harus mampu membujuk khalayak ramai agar berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan startegi pemasaran perusahaan untuk mencetak penjualan dan keuntungan sampai dengan menciptakan stereotip, kategori individu-individu dengan memperkirakan perilaku mereka berdasarkan keanggotaan dalam satu kelas atau kelompok tertentu. Singkatnya iklan harus dapat mempengaruhi pemilihannya dan keputusan pembeli. Dan terkadang hingga menyebabkan orang membeli produk atau jasa yang tidak mereka butuhkan. Menurut Davin Berstein dalam Jefkins (1995:16) menjelaskan perlunya penerapan prinsip-prinsip VIPS yaitu:


(22)

a. Vibilitas: mudah dilihat dan mudah menarik perhatian.

b. Identitas: pengiklan produk harus dibuat sejelas mungkin dan tidak tertutup oleh pernak pernik hiasan atau rancanganyang serampangan.

c. Promise: janji perusahaan kepada konsumen yang dibuat sejelas mungkin.

d. Singlemindenes: pemikiran yang terarah atau fokus pada tujuan utama.

Oleh karena itu pesan dalam sebuah iklan harus dapat dibuat secara sederhana tetapi mampu memberikan efek seketika.

Supaya pesan pada iklan mampir pada benak konsumen maka pesan harus dibuat sedemikian rupa. dan kreatif yang dapat berupa teks atau tulisan, gambar, dan suara pada media elektronik seperti tv, radio, dan internet. Untuk media cetak kata-kata serta tulisan, gambar atau foto dengan menggunakan model terkenal dan terpilih agar terkesan unik dan memikat sehingga dapat memaksa para pembacanya untuk berhenti membalik halaman sejenak untuk melihat dan merenungkan maknanya (Jefkins, 1995:20).

Iklan pada media cetak tetap dipilih sebagai wahana iklan yang utama karena fungsi penyampaian pesannya dapat bertahan lama dan berulang-ulang. Dalam beberapa dekade terakhir, tabloid merupakan suatu media yang tumbuh pesat untukm melayani kebutuhan dan kepentingan pendidikan , informasi serta hiburan dari banyak pembaca dalam pasar konsumen maupun bisnis. Keragaman tabloid yang besar ini menjadikan media yang menarik bagi banyak pengiklan. Tabloid memiliki sejumlah karakteristik dan kulaitas yang menjadikannya menarik sebagai sebuah media periklanan karena majalah memiliki kemampuan untuk menuju


(23)

khalayak-khalayak spesifik, iklan-iklan tabloid memiliki kualitas cetak dan warna yang memungkinkan ukuran-ukuran iklan berbeda (Lee, 2004:248).

2.1.3 Konstruksi Realitas dan Makna

Iklan merupakan aspek realitas sosial, tetapi iklan juga menginterpretasikan aspek-aspek tersebut secara tidak jujur. Iklan menjadi cermin yang mendistorsi bentuk-bentuk objek yang direfleksikannya, tetapi iklan juga menampilkan citra-citra dalam visinya. Iklan juga tidak mengatakan yang sebenarnya (Noviani, 2005:54).

Simbolisme dalam iklan, memiliki tiga macam bentuk. Bentuk simbolisme yang pertama adalah citra atau image, yang bias berupa representasi verbal maupun visual. Pencitraan itu berbentuk verbal seperti misalnya puisi, dan juga bisa berbentuk piktorial atau visual. Namun, iklan lebih sering menggunakan bentuk-bentuk piktorial dan verbal secara pictorial dan verbal secara simultan. Istilah citra sendiri sebenarnya bisa mengandung konotasi negative. Hal ini terutama ketika citra diaplikasikan pada appreance yang hanya merupakan manipulasi karakter-karakter yang dangkal untuk tujuan menginterpretasikan atau, ketika citra itu dianggap menyesatkan karena menyampaikan sesuatu yang bias memperdayakan atau memiliki daya tarik yang tidak jujur. Bentuk simbolis yang kedua disebut ikon. Ikon sering disamakan dengan aspek piktorial citra. Ikon mengacu pada iklan yang elemen-elemen piktorial atau visualnya mendominasi pesan secara keseluruhan. Meskipun simbolisme iklan bias diekspresikan dalam bentuk verbal maupun ikonik (piktorial), namun iklan modern lebih menyukai bentuk ekspresi konik. Alasan utamanya karena pencitraan verbal yang sukses membutuhkan tingkat keterampilan bahasa masuk akal dari pembaca maupun pendengar dan tingkat perhatian yang tinggi pada kehalusan pesan tersebut. Bentuk simbolisme yang ketiga adalah symbol, yaitu tanda


(24)

dengan suatu yang bisa dilihat dan keberadaannya mengacu pada sesuatu yang lain. Periklanan modern begitu mengagungkan cara-cara komunikasi melalui citra, symbol, dan ikon, yang bekerja tidak melalui kiasan, asosiasi bebas, sugesti dan analogi (Novianti, 2002:28).

Ada beberapa pendapat mengenai sifat realitas sosial yang ditampilkan oleh iklan. Disatu sisi realitas iklan yang diyakini bersifat represantasional, yang berarti memiliki refrensi atau acuan ada realitas yang dialami oleh masyarakat secara luas. Realitas iklan dianggap sekedar permainan citra dan makna-makna yang tidak memiliki referensi realitas sosial apapun. Citra itu mengacu pada dirinya sendiri (self-referential), dimana pada saat yang sama iklan mereprentasikan realitas sosial, dan sekaligus menampilkan citra, makna, dan ilusi pada audiens (Novianti, 2002:75).

Menurut Baudriilard dalam Novianti, mengemukankan empat fase suksesi hubungan antara citra dengan realitas, yaitu:

1. Citra adalah refleksi realitas;

2. Citra menutupi dan membelokkan realitas;

3. Citra menutupi tidak adanya realitas;

4. Citra tidak memiliki hubungan dengan realitas apapun;

Citra-citra mulai dimunculkan dan diletakkan pada produk yang diiklankan, misalnya keriangan, tanggung jawab sosial, prestise, dan sebagainya. Objek-objek material kemudian memaikan peran yang semakin penting dalam instruksi sosial dan kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai symbol prestise dan status. Menurut Robet W. Polly, hal menyebabkan fungsi komunikasi iklan mengalami perubahan. Polly membagi fungsi komunikasi iklan menjadi dua


(25)

yaitu informasional dan transformasional. Melalui informasional, iklan memberitahukan kepada konsumen tentang karakteristik produk. Sedangkan melalui fungsi transformasional, iklan berusaha untuk merubah sikap-sikap yang dimiliki oleh konsumen terhadap merek, pola-pola belanja, gaya hidup, teknik-teknik mencapai sukses, dan sebagainya (Novianti, 2005:25).

Hal ini serupa juga dikemukakan oleh William O’Barr, bahwa iklan itu menghadirkan dua diskursus. Pertama, diskursus primer, yaitu diskursus yang memfokuskan pada kualitas tertentu dari produk yang diiklankan, dan yang kedua adalah diskursus sekunder yang merupakan gagasan-gagasan tentang hubungan-hubungan yang tertanam dalam iklan. Namun, para pengiklan dan kreator iklan penyampaian sisi imagistic dari semua produk, merupakan salah satu cara membantu konsumen dalam mengidentifikasi produk yang diinginkan dan yang dibutuhkannya. Mereka beranggapan bahwa simbolisasi produk dalam iklan sebetulnya merupakan sebuah penyampaian kembali budaya dan nilai-nilai yang ada dan diyakini oleh masyarakat. Artinya, realitas yang dipresentasikan dalam iklan menggunakan pencitraan dan simbolisasi makna, tidak pernah melepas diri dari konteks sosial budaya masyarakat dimana iklan itu berada. Jadi, apapun strategi periklanan yang ditetapkan, menurut para pengiklan , iklan selalu mengacu pada realitas sosial. Untuk membuat orang tergerak dan terpengaruh untuk membeli produk yang diiklankan, iklan selalu berusaha untuk menerapkan startegi periklanan yang bisa dimengerti dan mudah dipahami oleh khalyak dengan kata lain, iklan berusaha untuk berempati dengan target audiencenya, berusaha memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh khalayak tersebut, sehingga iklan sebetulnya adalah cerminan realitas dalam masyarakat (Novianti, 2002:25).


(26)

2.1.4 Kebutuhan Kasih Sayang

Dalam bukunya yang berjudul Motivation and Personality (1954), Maslow

menggolongkan kebutuhan manusia itu pada lima tingkat kebutuhan (five hierarchy of needs).

Kelima tingkat kebutuhan itu menurut Maslow, ialah berikut ini.

1) Kebutuhan-kebutuhan yang bersifat fisiologis (physiological needs) yang paling dasar, paling kuat, dan paling jelas diantara segala kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur dan oksigen. Seseorang yang mengalami kekurangan makanan, harga diri, dan cinta, pertama-tama akan memburu makanan terlebih dahulu. Ia akan menahan kebutuhan fisiologis lainnya sampai kebutuhan itu terpuaskan. “Bagi orang yang berada dalam keadaan sangat lapar dan membahayakan, tak ada minat lain, kecuali pada makanan. Ia bermimpi tentang makanan, ia teringat tentang makanan, ia berpikir tentang makanan, emosinya tergerak hanya menginginkan makanan … orang semacam itu secara tegas dapat dikatakan bisa hidup dengan makanan belaka”. (Goble, 1987:71).

Menurut Maslow, selama hidupnya, praktis manusia selalu mendambakan sesuatu. Manusia adalah binatang yang berhasrat dan jarang mencapai taraf kepuasan yang sempurna, kecuali untuk suatu saat yang terbatas. Begitu suatu hasrat berhasil dipuaskan, segera muncul hasrat lain sebagai gantinya.


(27)

Pada dasarnya, kebutuhan rasa aman ini mengarah pada dua bentuk, yakni :

a) Kebutuhan keamanan jiwa;

b) Kebutuhan keamanan harta.

Kebutuhan rasa aman muncul sebagai kebutuhan yang paling penting kalau kebutuhan psikologis telah terpenuhi. Ini meliputi kebutuhan perlindungan, keamanan, hukum, kebebasan dari rasa takut, dan kecemasan. Dalam pandangan Maslow, kebutuhan rasa aman sudah dirasakan individu sejak kecil ketika ia mengeksplorasi lingkungannya. Misalnya, ketika ia merasa terancam oleh bunyi guntur, kilatan lampu, dan sebagainya. Seperti anak-anak, orang dewasa pun membutuhkan rasa aman, hanya saja kebutuhan tersebut lebih kompleks.

Karena kebutuhan rasa aman ini biasanya terpuaskan pada orang-orang dewasa yang normal dan sehat, cara terbaik untuk memahaminya ialah dengan mengamati orang-orang dewasa yang mengalami gangguan neurotic. Orang-orang dewasa yang mengalami gangguan neurotic. Orang-orang dewasa yang tidak aman atau neurotik, bertingkah laku sama seperti anak-anak yang tidak aman. “Orang semacam ini”, kata Maslow, “bertingkah laku seakan-akan selalu dalam keadaan terancam bencana besar. Artinya, ia selalu bertindak seolah-olah menghadapi keadaan darurat… dapat dikatakan, seorang dewasa yang neurotic akan bertingkah laku seolah-olah ia benar-benar takut kena pukul…” (Goble, 1987:73).

3. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki (belongingness and love needs)

Kebutuhan untuk memiliki dan mencintai, muncul ketika kebutuhan sebelumnya telah dipenuhi secara rutin. Orang butuh dicintai dan pada gilirannya buruh menyatakan cintanya.


(28)

Cinta disini berarti rasa sayang an terikat (to belong). Rasa saling menyayangi dan rasa diri terikat antara orang yang satu dan lainnya, lebih-lebih dalam keluarga sendiri, adalah penting bagi seseorang. Di luar keluarga, misalnya teman sekerja, teman kelas, dan lain-lainnya, seseorang ingin agar dirinya disetujui dan diterima.

Maslow mengatakan bahwa kita semua membutuhkan rasa diingini dan diterima oleh orang lain. Ada yang memuaskan kebutuhan ini melalui berteman, berkeluarga, atau berorganisasi. Tanpa ikatan ini, kita akan merasa kesepian. Namun, tentu saja rasa kesepian ini tidak selalu memberi dampak negatif pada kepribadian. Bagi sejumlah orang, rasa sepi bisa menciptakan kreativitas. Konseptualisasi Maslow tentang cinta sebagai kreativitas.

Konseptualisasi Maslow tentang cinta sebagai deficiency needs merupakan ciri selfish

seseorang yang mencari cinta dari orang lain. Akan tetapi, sebenarnya, Maslow membedakan

kebutuhan ini dengan B-love (being love). Bagi Maslow, B-love memiliki tingkat yang lebih

tinggi. Hal itu bisa terwujud jika seseorang telah terpuaskan kebutuhan dasarnya dan bergerak menuju aktualisasi diri.

Cinta, sebagaimana kata itu digunakan oleh Maslow, tidak boleh dikacaukan dengan seks, yang dapat dipandang sebagai kebutuhan fsiologis semata-mata. Menurut Maslow, biasanya tingkah laku seksual ditentukan oleh banyak kebutuhan, bukan hanya oleh kebutuhan seksual, melainkan juga oleh aneka kebutuhan lain, yang utama. Di antaranya ialah kebutuhan cinta dan kasih sayang. Maslow menyukai rumusan Carl Rogers tentang cinta, yaitu ”keadaan dimengerti secara mendalam dan ditrima dengan sepenuh hati”.


(29)

Kehadiran orang tua (terutama ibu) dalam perkembangan jiwa anak amat penting. Bila anak kehilangan peran dan fungsi ibunya, sehingga dalam proses tumbuh kembangnya anak kehilangan pembinaan, bimbingan, kasih sayang, perhatian dan sebagainya, maka anak akan mengalami “deprivasi maternal”. Deprivasi maternal dengan segala dampaknya dalam perkembangan dapat terjadi tidak hanya jika anak semata-mata kehilangan figur ibu secara fisik (loss), tetapi juga bisa dikarenakan tidak adanya (lack) peran ibu yang amat penting dalam proses imitasi dan identifikasi anak terhadap ibunya. Deprivasi maternal pada anak usia dini jauh lebih besar pengaruhnya daripada anak pada usia yang lebih besar. Keadaan ini menyebabkan hubungan kasih sayang antara ibu dan anak terputus. Sering dijumpai pada anak-anak yang semacam ini suatu gangguan yang dinamakan “Attachment Disorder” atau “Failure to Thrive”. Pada kelainan kejiwaan semacam ini biasanya anak telah mengalami penyimpangan (distorsi).

http://baitijannati.wordpress.com/2007/02/02/ibu-dan-pendidikan-usia-dini

2.1.5. Pengertian Anak Perempuan

Anak perempuan, merupakan pribadi yang unik, dimana masa pertumbuhan anak pada usia 6-10 tahun adalah pribadi yang unik. Kendati setiap anak adalah pribadi yang unik, tetapi ada kesamaan karakteristik yang dimilikinya pada usia-usia tertentu. Dengan mengenali karakteristik perkembangan usianya, baik ibu ataupun ayahnya lebih mudah mendekatkan diri dengan anak dan dapat merancang bersama kegiatan yang cocok untuknya. Karakteristik anak perempuan usia SD atau sekitar6-10 tahun adalah selalu ingin bisa masuk kedalam aturan kelompok bermain sebayanya, mereka mulai menjalin pertemanan yang akrab dan cenderung suka bermain dengan anak perempuan yang lainnya.


(30)

Anak perempuan memiliki keterampilan berpikir positif dengan relative bebas rasa khawatir, tetapi terkadang mereka salah mengukur kemampuan mereka sendiri, oleh karenanya mereka cenderung selalu membutuhkan bantuan orang dewasa untuk memilih argumentasi yang tepat dalam menyelsaikan perselisihan dalam bermain ataupun dalam masalah prestasi. Karena pada dasarnya mereka selalu menekankan prestasi fisik, karena anak perempuan pada saat itu bisa dan suka berlari, melompat, memukul bola, memanjat, dan berayun. Anak-anak pada usia 6-10 tahun perempuan selalu suka bermain dalam permainan tim dan bisa berbicara lancar dan mengganbarkan hal-hal yang rumit, karena pada saat itu keahlian mereka dalam berbicara berkembang pesat dan otak mereka mulai menerima berbagai hal yang terkait dengan pendidikan (Hurlock, 2002:216-217).

2.1.6. Pengertian Ibu

”Hari Ibu”, begitu istimewanya sematan tersebut. Tak kita pungkiri bahwa posisi ibu sangat mulia hingga layak mendapat penghargaan khusus, yakni diperingati secara khusus

tepatnya setiap tanggal 22 Desember tiba. Namun dibalik kemuliaan yang tersimpan dalam

sosok seorang ibu, ada yang mesti kita renungkan saat ini. Pertanyaan besarnya adalah sudah sejauh mana kita memahami peran agung yang diemban seorang ibu hingga kita pun tak merasa malu untuk menyandang keagungan gelar tersebut.

Ibu, Pendidik Pertama dan Utama

Tugas utama seorang wanita adalah sebagai ibu dan pengatur rumah tangga (ummu a rabbatul bait). Tugas utama ini tidak bisa tergantikan, karena Allah SWT telah menetapkan bahwa wanitalah tempat ‘persemaian’generasi manusia dan tempat menghasilkan ASI (Air Susu


(31)

Ibu) sebagai makanan terbaik di awal kehidupannya. Hal ini harus kita pahami sebagai fungsi utama wanita dalam kehidupan ini. Sebab hal yang demikian itu tidak bisa diperankan oleh laki-laki.

Untuk menjamin kelangsungan hidup manusia, Allah SWT telah menetapkan beberapa hukum yang khusus buat wanita. Diantaranya hukum tentang kehamilan, kelahiran, penyusuan, pengasuhan anak dan masa iddah bagi wanita yang ditinggal suami (karena cerai/meninggal). Bahkan Allah SWT telah memberikan keringanan kepada wanita agar dirinya mampu menjalankan tugas-tugas tersebut dengan baik, seperti tidak wajib bekerja mencari nafkah bagi dirinya maupun keluarganya, boleh berbuka puasa pada bulan Ramadlan bagi wanita hamil dan menyusui. Semua hukum tersebut adalah untuk melindungi wanita agar tugas utamanya dapat terlaksana dengan baik.

Islam telah menempatkan wanita pada posisi yang mulia dengan tugasnya sebagai ibu. Tanpa keikhlasan dan kerelaan seorang ibu memelihara janin yang dikandungnya selama 9 bulan, tidak akan lahir anak manusia ke bumi ini. Demikian pula dengan kerelaannya dan kesabarannya ketika menyusui dan mengasuh bayinya, hal itu akan berperan besar terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan anak. Posisi seorang wanita yang ridlo dengan kehamilannya sebanding (dari segi pahala) dengan seorang prajurit yang berperang di jalan Allah dan ia sedang berpuasa.

Seorang ibu memiliki peran yang sangat vital dalam proses pendidikan anak sejak dini, sebab ibulah sosok yang pertama kali berinteraksi dengan anak, sosok pertama yang memberi rasa aman, dan sosok pertama yang dipercaya dan didengar omongannya. Karenanya ibu


(32)

menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya. Peran itu sangat menentukan kualitas masyarakat dan negaranya. Sedemikian penting peran ibu dalam menentukan masa depan masyarakat dan negaranya, sampai kaum perempuan (ibu) tersebut diibaratkan tiang negara.

Kedekatan fisik dan emosional ibu dengan anak sudah terjalin secara alamiah mulai masa mengandung, menyusui dan pengasuhan. Kasih sayang seorang ibu merupakan jaminan awal untuk tumbuh kembang anak dengan baik dan aman. Para ahli berpendapat bahwa kedekatan fisik dan emosional merupakan aspek penting keberhasilan pendidikan. Di sinilah arti penting peran ibu terhadap pendidikan anak usia dini.

Untuk menjalani peran ini Allah SWT telah memberikan potensi pada ibu berupa kemampuan untuk hamil, menyusui serta naluri keibuan. Disamping itu, Allah SWT juga telah menetapkan serangkaian syariat yang memerintahkan ibu untuk menjalankan perannya sesuai dengan potensi yang telah Allah berikan. Seperti anjuran untuk menyusui anak selama 2 tahun, mewajibkan ibu untuk mengasuh anaknya selama masa pengasuhan (hadlonah), yakni sampai anak bisa mengurus dirinya sendiri. Hal ini akan mendorong ibu untuk melakukan semua tanggung jawabnya semata karena mematuhi perintah Allah SWT. Sesungguhnya anak bagaikan ‘radar’ yang dapat menangkap setiap obyek yang ada di sekitarnya. Perilaku ibu adalah kesan pertama yang ditangkap anak.

Apabila seorang ibu memiliki kepribadian agung dan tingkat ketaqwaan yang tinggi, maka kesan pertama yang masuk ke dalam benak anak adalah kesan yang baik. Kesan yang baik ini akan menjadi landasan yang kokoh bagi perkembangan kepribadian anak ke arah ideal yang diinginkan. Disamping itu, anak sendiri membutuhkan figur contoh (qudwah) dalam


(33)

mewujudkan nilai-nilai yang ditanamkan kepadanya selama proses belajar di masa kanak-kanak, sebab akal anak belum sempurna untuk melakukan proses berpikir. Ia belum mampu menterjemahkan sendiri wujud nilai-nilai kehidupan yang diajarkan kepadanya. Kekuatan figur ibu akan membuat anak mampu untuk menyaring apa-apa yang boleh dan tidak boleh diambil dari lingkungannya. Karena anak menjadikan apa yang diterima dari ibunya sebagai standar nilai. Para pakar pendidikan mengajarkan bahwa keteladanan adalah media pendidikan yang paling efektif dan berpengaruh dalam menyampaikan tata nilai kehidupan.

Dalam hal ini ibulah orang yang paling tepat untuk berperan sebagai qudwah pertama bagi anak. Ibulah yang paling besar peranannya dalam memberi warna pada pembentukan kepribadian anak, sehingga dibutuhkan ibu yang berkualitas yang akan mampu mendidik anaknya dengan baik. Pembinaan kepribadian anak menjadi tanggung jawab orang tua terutama ibu. Keluarga berperan menjadi wadah pertama pembinaan agama dan sekaligus membentenginya dari pengaruh-pengaruh negatif yang berasal dari luar. Peran orang tua terutama ibu menjadi penting karena ibulah yang paling tahu bagaimana perkembangan dan kemajuan anak, baik fisik maupun mentalnya.

Kehadiran orang tua (terutama ibu) dalam perkembangan jiwa anak amat penting. Bila anak kehilangan peran dan fungsi ibunya, sehingga dalam proses tumbuh kembangnya anak kehilangan pembinaan, bimbingan, kasih sayang, perhatian dan sebagainya, maka anak akan mengalami “deprivasi maternal”. Deprivasi maternal dengan segala dampaknya dalam perkembangan dapat terjadi tidak hanya jika anak semata-mata kehilangan figur ibu secara fisik (loss), tetapi juga bisa dikarenakan tidak adanya (lack) peran ibu yang amat penting dalam proses imitasi dan identifikasi anak terhadap ibunya. Deprivasi maternal pada anak usia dini jauh lebih


(34)

besar pengaruhnya daripada anak pada usia yang lebih besar. Keadaan ini menyebabkan hubungan kasih sayang antara ibu dan anak terputus. Sering dijumpai pada anak-anak yang semacam ini suatu gangguan yang dinamakan “Attachment Disorder” atau “Failure to Thrive”. Pada kelainan kejiwaan semacam ini biasanya anak telah mengalami penyimpangan (distorsi).

Pada awal perkembangan, anak memerlukan stimulasi dini yang diberikan oleh ibu

melalui panca indra fungsi-fungsi mental emosional agar anak terpacu

dan berkembang. Anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang mengalami deprivasi maternal juga mempunyai resiko tinggi untuk menderita gangguan perkembangan kepribadiannya, yaitu perkembangan mental intelektual, mental emosional bahkan perkembangan psikososial dan spiritualnya. Tidak jarang dari mereka bila kelak telah dewasa akan memperlihatkan berbagai perilaku menyimpang, anti sosial, bahkan tindak kriminal.Kondisi inilah yang semestinya menyadarkan para ibu (atau calon ibu) akan pentingnya peran ibu dalam mencetak generasi unggul. Para ibu tak boleh terlena dengan julukan ”surga di bawah telapak kaki ibu”. Mestinya keagungan julukan itu mendorong para ibu untuk menjalankan peran terbaiknya, terutama pada masa-masa mendidik anak yang berada pada tahap usia dini.

http://baitijannati.wordpress.com/2007/02/02/ibu-dan-pendidikan-usia-dini/

2.1.7 Representasi

Representasi menunjuk baik pada proses maupun produk dari pemaknaan suatu tanda. Representasi juga berarti proses perubahan konsep-konsep ideologi yang abstrak dalam bentuk konkret.


(35)

Menurut Stuart Hall, ada dua proses representasi. Pertama, representasi mental. Yaitu konsep tentang “sesuatu” yang ada di kepala kita masing-masing (peta konseptual). Representasi mental ini masih berbentuk sesuatu yang abstrak. Kedua “bahasa” yang berperan penting dalam proses konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita harus diterjemahkan dalam “bahasa” yang lazim, supaya kita dapat menghubungkan konsep dan ide-ide tentang sesuatu dan simbol-simbol tertentu.

Proses pertama memungkinkan kita untuk memaknai dunia dengan mengkonstruksi antar sesuatu dengan sistem “peta konseptual” kita. Dalam proses kedua kita mengkonstruksi seperangkat lantai korespondensi antara “peta konseptual” dengan bahasa atau simbol yang berfungsi merepresentasikan konsep-konsep kita tentang sesuatu. Relasi antara “sesuatu”, “peta konseptual” dan “bahasa atau simbol” adalah jantung dari produksi makna lewat bahasa. Proses yang menghubungkan ketiga elemen ini secara bersama-sama itulah yang dinamakan representasi.

Konsep representasi bisa berubah-ubah. Selalu ada pemaknaan baru dalam konsep dan pandangan baru dalam konsep representasi yang sudah pernah ada. Intinya adalah : makna tidak interen dalam sesuatu di dunia ini, ia selalu dikonstruksikan, diproduksi lewat proses representasi. Ia adalah hasil dari praktek penanda. Praktek yang membuat sesuatu hal bermakna

sesuatu. (http://kunci.or.id/esai/nws/04/representasi.htm)

Dalam penelitian ini, representasi menunjukkan pada pemaknaan tanda-tanda yang terdapat pada gambar iklan Cap Lang.


(36)

Dalam dunia iklan tidak dapat dipindahkan antara komunikasi verbal dan komunikasi non verbal karena antara komunikasi verbal dan non verbal tersebut saling bekerjasama dalam proses komunikasi, atau dengan kata lain komunikasi non verbal disini mempunyai fungsi tertentu dalam komunikasi verbal.

Sementara pengertian komunikasi non verbal disini adalah komunikasi dengan tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, ekspresi muka, kedekatan jarak atau sentuhan, atau sama kejadian sekeliling komunikasi yang tidak berhubungan dengan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, ekspresi muka, kedekatan jarak atau sentuhan, atau sama kejadian sekeliling komunikasi yang tidak berhubungan dengan kata-kata yang diucapkan atau dituliskan (Muhammad, 2001:130).

Menurut Ray L. Birdwhistell, 65% dari komunikasi tatap muka adalah non verbal; sementara menurut Albert Menhrabian, 93% dari isyarat-isyarat non verbal. Kita dapat mengklasifikasikan pesan-pesan non verbal ini dengan berbagai cara. Jurgen Ruesch

mengklasifikasikan isyarat non verbal menjadi tiga bagian. Pertama, bahasa tanda (sign

language) acungan jempol untuk numpang mobil secara gratis; bahasa isyarat tuna rungu; Kedua, bahasa tindakan (action language) semua gerakan tubuh yang digunakan secara eksklusif

untuk memberikan sinyal, misalnya berjalan; dan Ketiga, bahasa objek (object language)

pertunjukan benda, pakaian dan lambang non verbal bersifat publik lainnya seperti ukuran ruangan, gambar (lukisan), musik (misalnya, marching band) dan sebagainya, baik secara sengaja maupun tidak.


(37)

Menurut Dedy Mulyana adapun berbagai jenis pesan non verbal yang dianggap penting, misalnya sebagai berikut :

1. Bahasa tubuh, sidang yang menelaah bahasa tubuh adalah kinesika (cinesic). Suatu istilah yang diciptakan seseorang perintis studi bahasa non verbal, Ray L.Birdwhitstell. setiap anggota tubuh seperti wajah (termasuk senyuman dan pandangan mata), tangan, kepala kaki, dan bahkan tubuh secara keseluruhan dapat dijadikan isyarat simbolik.

Bahasa Tubuh meliputi :

a. Isyarat tangan atau “berbicara dengan tangan” termasuk apa yang disebut emblem, yang dipelajari yang punya makna dalam satu budaya atau subkultur. Meskipun isyarat tangan yang digunakan sama, maknanya boleh jadi berbeda atau isyarat berbeda, namun maksudnya sama. Misalnya banyak orang dari berbagai bangsa menggunakan tanda “V” itu sebenarnya mulai digunakan oleh Winston Churchill sebagai tanda kemenangan (victory) pada masa Perang Dunia II (Mulyana, 2003:317-318).

b. Gerakan kepala, diberbagai negara anggukan kepala marah berarti “tidak”, seperti di Bulgaria, sementara isyarat “ya” di negara itu adalah dengan menggelengkan kepala. Orang Inggris, orang Indonesia, menganggukkan kepala untuk menyatakan bahwa mereka mendengar dan berarti tidak menyetujui. Diberbagai wilayah di India, “ya” dapat dikomunikasikan dengan melempar kepala ke bawah kanan atau memutar kepala secara cepat dalam suatu gerakan melingkar (Mulyana, 2003:324).

c. Postur tubuh dan posisi kaki, postur tubuh sering bersifat simbolik. Postur tubuh memang mempengaruhi citra diri. Beberapa penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan fisik dan karakter atau temperamen. Ia menghubungkan tubuh yang gemuk dengan sifat malas


(38)

dan tenang, tubuh yang atletis dengan sifat asertif dan kepercayaan diri dan tubuh yang kurus dengan sifat introvert yang lebih menyenangi aktifitas mental daripada aktifitas fisik. Contoh lain, di Filipina dan Indonesia bertolak pinggang juga tidak sopan karena hal itu menunjukkan keangkuhan, tantangan atau kemarahan (Mulyana, 2000-324).

d. Ekspresi wajah dan tatapan mata, perilaku non verbal yang paling banyak “berbicara” adalah ekspresi wajah khususnya pandangan mata, meskipun mulut tidak berkata-kata. Menurut Albert Mehrabian, andil wajah bagi pengaruh pesan adalah 55% sementara verbal hanya 7%. Kontak mata punya dua fungsi dalam komunikasi antar pribadi, pertama fungsi pengatur untuk memberitahu orang lain apakah anda melakukan hubungan dengan orang itu atau menghindarinya. Kedua, fungsi ekspresif memberitahu orang lain bagaimana perasaan anda. Ekspresi wajah merupakan keadaan emosional seseorang. Sebagai pakar dikomunikasi oleh ekspresi wajah yang tampaknya dipahami secara universal : kebahagiaan, kesedihan, ketakutan, keterkejutan, kemarahan, kejijikan, dan minat (Mulyana, 2000:330-334).

2. Penampilan fisik, setiap orange punya persepsi mengenai penampilan fisik seseorang, baik itu busananya (model, kualitas bahan, warna) dan juga ornamen lagi yang dipakainya, seperti cincin, anting-anting, dan sebagainya. Seringkali orang juga memberikan makna tertentu pada karakteristik fisik orang yang bersangkutan, seperti bentuk tubuh, warna kulit, model rambut dan sebagainya. Adapun penampilan fisik ini meliputi :

a. Busana, sebagian orang berpandangan bahwa pilihan seseorang atas pakaian mencermikan kepribadiannya, apakah ia seseorang yang konservatif, religius, moderen atau berjiwa muda. Tidak dapat pula dibantah bahwa pakaian, seperti juga rumah, kendaraan dan


(39)

perhiasan digunakan untuk memproyeksikan citra tertentu yang diinginkan oleh pemakaiannya. Pemakaian busa itu mengharapkan bahwa kita mempunyai citra terhadapnya sebagaimana yang diinginkannya (Mulyana, 2000:346-347).

b. Karakteristik fisik, seperti daya tarik, warna kulit, rambut, kumis, janggut, dan lipstick, jelas dapat mengkomunikasikan sesuatu. Suatu studi menunjukkan bahwa daya tarik fisik merupakan suatu ciri penting dalam banyak teori kepribadian, meskipun bersifat implisit. Orang yang menarik secara fisik secara ajeg dinilai lebih pandai bergaul, luwes, tenang, menarik, hangat secara seksual, reponsif, persuasif, dan berhasil dalam karir daripada orang yang tidak menarik (Mulyana, 2000:349-350).

3. Warna, kita sering menggunakan warna untuk menunjukkan suasana emosional, cita rasa, arilasi politik dan bahkan mungkin keyakinan agama kita. Misalnya saja di Indonesia, warna cerah mudah adalah warna feminism, konvensi tidak tertulis mengenai warna pakaian atau tidak. Kaum wanita umumnya lebih bebas memilih warna pakaian. Mereka juga lazim mengenakan pakaian warna yang menyala seperti merah atau ungu dari pada pria. Norma ini ternyata berlaku pula dalam banyak budaya, termasuk di barat. Bila anda sebagai pria berwarna merah menyala dan ungu, hampir banyak dipastikan banyak orang yang akan melirik dan menganggap anda orang yang aneh (feminism) (Mulyana, 2000:376-378).

2.1.8.1 Memandang

Orang cenderung meyakinkani apa yang dikatakan wajah anda dari pada kata-kata yang mereka dengar. Titik pusat dari wajah adalah mata. Mata mengungkapakan sebagian besar informasi, tempat kedua diduduki oleh ekspresi wajah kita. Kita lebih banyak berkomunikasi dengan mata kita dari pada dengan bagian lain dari anggota tubuh kita.


(40)

Kontak Mata merupakan salh satu cara non verbal untuk :

1. Menunjukkan kesukaan / keakraban dan bagaimana hubungan tersebut berjalan (kita lebih sering memandang orang yang kita sikai daripada yang tidak kita sukai).

2. Melatih control (misalnya, orang mungkin akan memperbanyak kontak mata ketika mereka sedang mencoba untuk menegaskan sebuah pokok persoalan atau bersikap persuasif).

3. Mengatur interaksi (mata digunakan untuk mengarahkan “momentum” dari sebuah percakapan, setelah memulainya terlebih dahulu).

4. Memberikan informasi mengenai suasana hati dan karakter (seperti perhatian, kompetisi, kredibilitas, kegemaran, sekaligus pelepasan dari sebuah ikatan). (Brog, 2009:83-85)

2.1.8.2 Pelukan

Pelukan, sebuah sarana untuk menunjukkan cinta dan kasih sayang pada orang yang kita cintai. Berbagai macam pelukan yang anda rasakan, memiliki artian masing-masing yaitu :

1. Pelukan: Tangan melingkar di bahu

Tangan melingkar di bahu pasangan, tubuh ditegakkan, badan condong ke depan. Pada umumnya gerakan ini dilakukan pada saat berdansa. Menunjukkan rasa respect, sayang, dan kagum. Namun tidak memungkiri pelukan ini dilakukan saat anda dan si dia sedang berada di beranda rumah, menikmati sinar bulan dan saling berpandangan. Artinya anda dan dia sedang dimabuk cinta.

2. Pelukan: Tangan Melingkar di dada Peluk dadanya dengan erat dan nikmati perasaan nyaman dan aman. Pelukansemacam ini menimbulkan suatu harapan baru dan kenyamanan luar biasa.


(41)

Ketika perasaan tidak tenang dan gugup, suatu pelukan ini akan menenangkan dan meredakan kegelisahan serta kesedihan.

Tips: biarkan tangan anda mengusap lembut punggungnya setiap kali pelukan ini Anda lakukan. Tentunya ia akan merasakan kenyamanan luar biasa, sama seperti yang anda rasakan. Ketika ada suatu permasalahan besar, setidaknya masalah ini akan berkurang.

3. Pelukan: Tangan melingkar di pinggang

Letakkan tangan Anda di lingkar pinggangnya, raih secara lembut dan dekatkan pada tubuh Anda. Tentunya terbangun suatu kedekatan yang luar biasa saat anda dan dia sama-sama merasakan kehangatan tubuh masing-masing. Letakkan kepala anda di dadanya dan rasakan degup jantungnya. Anda tentu mendengar bahwa di setiap detak jantungnya hanya nama anda yang disebut. Pelukan ini menandakan kepercayaan, rasa cinta, pasrah dan kenyamanan.

4. Pelukan: Dari samping (kanan atau kiri)

Peluk pinggangnya dari samping, kanan atau kiri, rebahkan kepala anda dengan lembut di dadanya, sudah mulai terasa kenyamanan itu, memang inilah yang anda butuhkan. Suatu perasaan nyaman dan terlindungi. Kelebihan dari pelukan ini menunjukkan kedekatan antara anda dan dia.

5. Pelukan: Dari belakang

Ada kalanya anda memeluknya dari belakang. Saat ini dia merasa sangat nyaman, dan berpikir bahwa anda sangat manja dan butuh perlindungan serta kasih sayang. Dan perasaan ini juga


(42)

langsung tembus ke dalam dadanya. Kehangatan yang Anda berikan menyebar ke seluruh tubuhnya membuat ia tak akan pernah mau berpaling dari anda.

( www.untukku.com/artikel-untukku/5-makna-di-balik-pelukan-untukku.html+arti+pelukan&hl=id&client=firefox-a&gl=id&strip=1)

2.1.8.3 Senyuman

Senyum adalah hal kecil yang boleh menimbulkan perasaan luar biasa. Senyum bukan sekadar menggerakkan otot-otot muka, tetapi lebih kepada pergerakan suasana hati. Gerakkan yang tidak memerlukan perbelanjaan yang besar, tidak memerlukan tenaga yang banyak, meluncur dari bibir untuk seterusnya masuk ke dalam hati yang sangat dalam.

Senyum dihubungkan dengan karakter seseorang, kerana tidak ditemui sifat individu yang “murah senyum”. Senyum banyak dikaitkan dengan perasaan hati, jiwa, dan mood. Senyum dapat mempengaruhi kesehatan, tekanan, dan daya tarik anda. Senyum juga dipercaya sebagai salah satu jalan jika ingin awet muda. Senyum diketahui mempunyai manfaat untuk kesihatan diantaranya yaitu :

1. Senyum membuat anda lebih menarik.

Kita akan selalu tertarik pada orang yang selalu tersenyum. Orang yang selalu tersenyum punya daya tarik tersendiri. Wajah yang berkerut, cemberut, membuat orang menjauh dari anda, tetapi sebaliknya senyum boleh membuat mereka tertarik.

2. Senyum mengubah mood anda.

Ketika anda merasa jatuh atau “down” cobalah untuk tersenyum. Mungkin saja mood anda akan berubah menjadi lebih baik.


(43)

Ketika seseorang tersenyum maka senyum tersebut akan membuat suasana menjadi lebih cerah, mengubah mood orang lain yang ada disekitarnya, dan membuat semua orang menjadi senang. Orang yang suka tersenyum membawa kebahagiaan buat orang yang ada di sekitarnya. Selalu tersenyum maka anda akan disukai oleh orang lain.

4. Senyum dapat Mengurangi stress

Stress secara nyata dapat muncul di wajah anda. Senyum membantu mencegah kesan bahawa kita sebenarnya sedang lelah atau merasa ”down”. Jika anda sedang stres cobalah untuk tersenyum, maka stress anda akan berkurang dan anda akan merasa lebih baik untuk membuat langkah selanjutnya.

5. Senyum meningkatkan sistem imun (kekebalan) tubuh anda

Senyum dapat membantu kerja imun tubuh agar dapat bekerja dengan baik. Ketika anda tersenyum, fungsi imunisasi meningkatkan kemungkinan anda menjadi lebih rileks. 6. Senyum menurunkan tekanan darah anda

Ketika anda tersenyum,maka tekanan darah anda akan menurun. Jika anda tak percaya, anda boleh mencobanya sendiri, jika anda memiliki alat pengukur tekanan darah di rumah anda. 7. Senyum mengeluarkan endorphins, (peredah rasa sakit secara alami) dan serotonin

Beberapa fakta telah menunjukkan bahwa senyum dapat merangsang pengeluaran endorphin, peredah rasa sakit yang di alami, serta serotonin. Senyum memang obat untuk penyakit yang dialami.

8. Senyum dapat melenturkan kulit wajah dan membuat anda terlihat lebih muda

Otot-otot yang digunakan untuk tersenyum ikut membuat anda terlihat lebih muda. Jika anda ingin sesuatu yang berbeda, maka berikan senyuman anda sepanjang hari, maka anda akan terlihat lebih muda.


(44)

9. Senyum membuat anda tampak lebih berjaya

Orang yang tersenyum terlihat lebih percaya diri dalam menjalani hidupnya. Cobalah tersenyum saat anda bertemu dengan sahabat-sahabat anda, orang-orang terdekat anda akan merasakan sesuatu yang berbeda.

10. Senyum membuat anda tetap positif.

Cobalah ujian ini: Senyumlah. Lalu sekarang cobalah berfikir sesuatu yang negatif tanpa berhenti tersenyum. Kerana ketika anda tersenyum maka senyum tersebut akan menghantar hormon yang baik ke tubuh anda bahwa “hidup anda saat ini baik-baik saja”.

Maka jauhkan diri anda dari masalah, stress, dan rasa risau dengan satu kata-kata yaitu “SENYUM”, tentu saja dengan memberikan senyuman pada tempat dan suasana yang tepat. (http://www.iluvislam.com/v1/readarticle.php?article_id=972)

2.1.9. Penggunaan Warna Dalam Iklan

Warna mampu memberikan informasi dan telah digunakan selama berabad-abad untuk membantu pengenalan produk atau lokasi. Warna merupakan salah satu aspek yang paling penting dari komunikasi visual. Dapat digunakan untuk menarik perhatian mata uang untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan dan perasaan-perasaan. Nilai warna untuk komunikasi visual didemonstrasikan oleh Patty dan Vredenburg (1970) dalam studi pemanggilan kembali sinyal-sinyal listrik. Saat itu ditemukan bahwa warna-warna tidak hanya penting dalam menarik perhatian, tetapi merupakan faktor signifikan dan menahan ingatan yang melebihi waktu meskipun saat itu juga ditemukan bahwa terlalu banyak warna membingungkan dan menyangkal keefektifan pembentukan memori. Menurut respon psikologi warna, pengertian warna adalah sebagai berikut :


(45)

1. Merah merupakan warna power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresif, bahaya, kekuatan, kemauan, ekstrinsik, aktif, bersaing, warna ini memberikan pengaruh berkemauan keras dan penuh semangat. Sering juga diapresiasikan untuk menunjukkan emosi atau debaran jantung.

2. Oranye merupakan warna energi keseimbangan, kehangatan, antusiasme, perluasan, pencapaian bisnis, karir, kesuksesan, keadilan, penjualan, persahabatan, kesehatan pikiran dan pengetahuan, daya tahan, kegembiraan, gerak cepat, sesuatu yang tumbuh, tekanan sosial, modal kecil, murah, ketertarikan, independent.

3. Warna Kuning ini bersifat menonjol, semangat untuk maju dan toleransi tinggi. Pengaruh warna ini antara lain riang, dermawan, dan sukses. Kuning adalah warna yang berkesan optimis, dan termasuk golongan warna yang mudah menarik perhatian. Warna ini dapat digunakan untuk menaikkan metabolisme.

4. Hijau melambangkan alami, sehat, keberuntungan, pembaharuan, warna bumi, penyembuhan fisik, kesuksesan materi, kelimpahan, kesuburan, keajaiban, tanaman dan pohon, pertumbuhan, pencapaian personal, kebangkitan, muda, stabilitas, daya tahan, kesegaran, lingkungan, keamanan, rujukan, cinta, keseimbangan, ketenangan, harapan, ketergantungan, persahabatan. Warna hijau melambangkan elastisitas keinginan. Cenderung pasif, bertahan, mandiri, posesif, sudah menerima pemikiran orang lain. Pengaruh dari warna ini antara lain teguh dan kokoh, mempertahankan miliknya, keras kepala, dan berpendirian tetap.

5. Biru melambangkan kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan, komunikasi, peruntungan yang baik, kebijakan, perlindungan, inspirasi, spiritual, kelembutan, dinamis, air, laut, kreatifitas, cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan, kekuatan dari dalam, kesedihan, kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan ide, berbagi,


(46)

idealisme, empati, dingin, konservatisme, persahabatan dan harmoni, serta kasih sayang, kalem, ketenangan, menenangkan, namun juga dapat berarti dingin dan depresi. Sebagai dari akibat efek menenangkan, warna biru dapat membuat orang lebih konsentrasi.

6. Abu-abu melambangkan intelek, masa depan (seperti warna Milenium), kesederhanaan, kesedihan, keamanan, reliabilitas, kepandaian, tenang dan serius, kesederhanaan, kedewasaan, konservatif, praktis, kesedihan, bosan, professional, kualitas, diam dan tenang.

7. Putih melambangkan positif, ketepatan, ketidakbersalahan, steril, kematian, kedamaian, pencapaian ketinggian diri, spiritualitas, kedewaan, keperawanan atau kesucian, kesederhanaan, kebersihan, kesempurnaan, keamanan, cahaya, persatuan, lugu, murni, ringan, netral, dan fleksibel.

8. Hitam melambangkan power, seksualitas, kecanggihan, kematian, misteri, ketakutan, kesedihan, keanggunan, perlindungan, pengusiran, sesuatu yang negative, mengikat, formalitas, kekayaan, kejahatan, perasaan yang dalam, kemarahan, harga diri, dan ketangguhan.

9. Ungu/Jingga melambangkan spiritual, misteri, kebangsawanan, transformasi, kekasaran, keanggkuhan, pengaruh, pandangan ketiga, pengetahuan yang tersembunyi, aspirasi yang tinggi, upacara, kebijakan, pencerahan, arogan, intuisi, mimpi, ketidaksadaran, telepati, empati, imajinasi, kepercayaan yang dalam, harga diri, independensi, kontemplasi dan meditasi, ambisi, kemewahan, kekayaan, feminim, artistik, kuno, dan romantic.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa respon setiap orang dari budaya yang berbeda akan berbeda. Misalnya warna Oranye, secara universal, akan mempresentasikan produk yang tidak mahal, dan perayaan Halloween.


(47)

Di Amerika, warna Biru Tua mempresentasikan kepercayaan (trust), tapi orang Korea, kepercayaan lebih dipresentasikan oleh warna pastel, terutama pink / merah muda.

Jadi penggunaan warna yang cocok, juga harus didukung oleh pemahaman tentang apa arti warna tersebut di demografi pengunjung yang kita tuju. (Misalnya, iklan dengan warna kuning

terang di Indonesia, mungkin akan dikaitkan dengan sebuah parpol tertentu.

(http://www.toekangweb.or.id/07-tips-bentukwarna/htmldiaksespadatanggal11/09/2010/22:49).

Tidak mudah untuk meneliti apakah warna mempengaruhi suasana hati (mood), apalagi memastikan hubungan warna dengan respon tubuh kita atau mungkin sebuah stereotype. Berikut ini uraian suasana hati yang diasosiasikan dengan warna (Mulyana, 2004:377) :

SUASANA HATI Warna

Menggairahkan, merangsang, nafsu, cinta Merah

Kesucian, ketidak bersalahan, kebersihan Putih

Aman, nyaman Biru

Tertekan, terganggu, bingung Oranye

Lembut, menenangkan Biru

Melindungi, mempertahankan Merah, coklat

Sedih, patah hati, tidak bahagia Hitam, coklat

Kalem, damai, tentram Biru, hijau

Berwibawa, agung Ungu

Menyenangkan, riang, gembira Kuning

Menantang, melawan, memusuhi Merah, oranye, hitam

Berkuasa, kuat, bagus sekali Hitam

Warna memiliki nilai komunikasi visual yang sangat penting dalam pembentukan memori, nilai warna untuk komunikasi visual didemonstrasikan oleh Patty dan Vredenburg dalam


(48)

(Puspitawasti, 2003:11), yang menyatakan bahwa warna merupakan faktor signifikan dan menahan ingatan yang melebihi waktu meskipun saat itu juga ditemukan bahwa terlalu banyak warna membingungkan dan menyangkal keefektifan pembentukan memori.

2.1.10. Penggunaan Tulisan Times New Roman Pada Iklan

Mengenal Tipografi Dalam sejarah kehidupan manusia, ditemukannya aksara atau huruf adalah awal dari sebuah jaman baru. Berabad-abad manusia mencari cara yang efektif untuk melambangkan ucapan atau perkataan dalam bentuk visual untuk mempermudah penyebaran informasi. Awal mulanya manusia menggunakan gambar sebagai sarana untuk menyampaikan pesan dalam bentuk visual, namun kelemahan pesan dalam bentuk gambar adalah makna yang ditangkap oleh tiap orang dapat berbeda-beda. Ketika di bangku sekolah, kita mengenal jaman yang dibedakan atas dikenal atau tidaknya tulisan oleh manusia, yaitu jaman pra-sejarah dan sejarah.

Jaman pra-sejarah adalah jaman di mana manusia belum mengenal apa yang dinamakan tulisan. Pada jaman ini manusia menggunakan gambar untuk bercerita, biasanya dilukis di dinding-dinding gua purba. Sedangkan jaman sejarah adalah jaman di mana tulisan telah dikenal dan digunakan manusia untuk mencatat segala sesuatu mengenai kehidupan dimasa itu. Seorang Sejarawan dapat mengetahui kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Tanah Air dan raja-raja yang memerintahnya dari peninggalan tulisan-tulisan yang ada pada masa kerajaan itu, misalnya dari kitab-kitab kuno, tulisan di candi, dan prasasti. Setiap hari kita tidak terlepas dari apa yang disebut dengan tulisan.

Ketika bepergian Anda akan melihat tulisan pada papan-papan iklan, jika Anda menggunakan komputer yang Anda lihat adalah tulisan, dan tentu saja buku yang Anda pegang


(49)

ini pun berisikantulisan. Anda dapat membaca dan mengerti isi sebuah karangan atau buku seperti Anda langsung men- dengarnya dari penulis buku tersebut. Bagian 1: Desain Web 45 Lukisan Kuno di gua-gua purba. Namun tulisan tidak hanya sekedar “tulisan” untuk dibaca. Tulisan yang digunakan oleh manusia sejak dahulu kala memiliki suatu hal yang tersirat jika kita melihat dan membacanya. Tulisan mengandung unsur yang tidak dideskripsikan secara langsung, namun memiliki pengaruh terhadap pembaca. Hal inilah yang membuat manusia mempelajari mengapa dan bagaimana huruf itu dapat berpengaruh. Anda tentunya pernah melihat sebuah sebuah poster film horror. Ketika anda membaca judul film tersebut tidak hanya gambarnya saja yang menakutkan, Anda juga akan melihat bentuk tuyang menakutkan. Oleh karenanya penggunaan tulisan yang tepat sangat diperlukan untuk mendukung pesan yang ingin disampaikan. Penggunaan tulisan ini meliputi berbagai media yang ada, surat kabar, periklanan, televisi, multimedia, bahkan dunia yang kini kita geluti. Seperti halnya seorang desainer grafis, bagi seorang desainer Web pengetahuan mengenai tulisan ini sangat diperlukan. Terlebih mengenai keterbatasan yang dimiliki Web, jika dibandingkan dengan media lain. Untuk dapat menampilkan tulisan atau huruf dengan baik di setiap komputer yang digunakan oleh pengunjung situs memerlukan strategi tertentu.

Bagian 1: Desain Web Sebuah poster film “Dracula”. Mengenal Tipe Dalam istilah lain tulisan disebut juga dengan typeface, tipe, atau font. Tentunya Anda sering menggunakan huruf dengan jenis Times New Roman atau Arial dalam komputer Anda, yang demikian itu dinamakan jenis Typeface, tipe atau font (selanjutnya kita akan menggunakan istilah tipe).

Sedangkan bidang yang mempelajari mengenai tipe ini disebut tipografi. Dalam disiplin ilmu desain dan komunikasi visual, tipografi adalah salah satu bidang yang harus diketahui oleh seorang desainer, temasuk bidang yang kita geluti ini, yakni desain Web. Seperti yang penulis


(50)

ungkapkan di atas, tiap tipe yang ditampilkan akan berpengaruh terhadap audiens atau pengunjung dari situs Web kita. Bagian 1: Desain Web 47 Font Adalah kumpulan lengkap dari karakter/huruf dalam satu bentuk desain, ukuran (size), dan gaya (style). Dalam tipografi digital, suatu font dapat memiliki ukuran dan gaya yang berbeda-beda dikarenakan pengolahan komputer.

Istilah Font lazim digunakan di komputer. Typeface / Type Adalah desain dari karakter berbentuk alphabet dan nomor yang memiliki kesatuan berdasarkan properti visual yang konsisten. Berdasarkan bentuknya, para ahli tipografi membagi tipe menjadi beberapa jenis yaitu, serif, sans-serif, script, dan dekoratif. Serif Serif adalah jenis huruf yang memiliki kait atau tangkai pada ujung-ujungnya. Lihat beberapa contoh tipe serif pada Huruf tipe serif, Times New Roman, Garamond, Book Antiqua dan ITC Korinna. 48 Bagian 1: Desain Web Tipe jenis serif memberi kesan tradisional, elegan, dan formal. Tipe jenis ini banyak digunakan di koran-koran atau majalah. Tipe serif dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu; Old Style. Tampil dengan “gaya lama” lebih menekankan keseder-hanaan, serif lebih lebar dan dibentuk oleh kurva-kurva yang jelas. Contohnya adalah Caslon, Caxton, Garamond, Goudy, Oldstyle, Palatino, Early Roman.

Old Style. Transitional. Kurva kecil menghubungkan “stem” atau badan huruf dengan kaki/kait/serif. Contohnya adalah: Baskerville, Century, Tiffany,Times. Gambar 9.5 Serif Transitional. Modern. Badan huruf atau stem lebih tebal, sedangkan kaitnya tipis. Contohnya adalah: Bodoni. Serif Modern. Bagian 1: Desain Web 49 Egyptian (Slab Serif). Kaitnya kaku dan tebal. Sering digunakan pada film- film gaya cowboy. Contohnya adalah: Clarenden, Lubalin, Memphis. Serif Egyptian. Sans Serif Sans serif adalah bentuk huruf yang tidak memiliki kait. Terlihat lebih sederhana dan “bersih”. Lihat contoh tipe sans serif berikut ini. Huruf atau tipe sans serif, Arial, Helvatica, Frutiger, dan ITC Officina Sans. 50 Bagian 1: Desain Web


(51)

Script Script adalah bentuk huruf yang lebih mirip dengan tulisan tangan, huruf ini juga biasa hadir seperti huruf bersambung.

Tipe Script, English, Commercial Script, Kauffman, dan Young Love ES. Dekoratif Jenis tipe dekoratif adalah huruf yang lebih bebas dan tidak termasuk ke dalam 3 kategori di atas. Tipe ini dapat berupa huruf-huruf dengan pola- pola tertentu atau berupa icon atau gambar. Bagian 1: Desain Web 51 Tipe Dekoratif, BD Brick, Distress, Space BD BT, dan Webdings. Pada beberapa referensi, Jenis Tipe Script dan Decoratif dikelompokan ke dalam satu jenis, yaitu

Diplay atau Decorative. Kegunaan Jenis-Jenis Tipe Tentunya Anda pernah membaca surat

kabar. Sebagian besar surat kabar yang beredar di negara kita menggunakan tipe jenis serif sebagai huruf utama atau body. Mengapa? 52 Bagian 1: Desain Web Tipe Times New Roman (12 pt) dan Arial (12pt). Serif memiliki tangkai atau kait yang berfungsi untuk membentuk garis tak tampak dan memandu kita untuk mengikuti baris teks. Oleh karena fungsi tersebut, pembaca akan memiliki ketahanan membaca lebih lama ketika membaca huruf-huruf kecil dengan tipe serif. Oleh karena itu, pada surat kabar atau buku-buku yang memiliki huruf relatif kecil biasanya menggunakan tipe serif. Tipe manakah yang lebih “enak” dibaca.

Namun pada kondisi-kondisi berikut: Huruf amat kecil seperti tulisan bahan-bahan makanan pada label produk. Huruf amat besar seperti pada plang-plang merek atau iklan. Huruf kecil yang tedapat di layar monitor. Bagian 1: Desain Web 53 Terkadang tipe sans serif akan lebih mudah dibaca, karena kait-kait yang dimiliki oleh tipe serif justru akan memperumit huruf hingga akan lebih lama dibaca. Di layar komputer, teks yang menggunakan tipe serif, kait- kaitnya tampak saling bertindihan dan menghalangi pemandangan. Tipe pada menu menggunakan Sans Serif. Tipe pada menu menggunakan Serif. 54 Bagian 1: Desain Web Tipe sans serif lebih sering digunakan untuk menulis judul dari sebuah teks atau artikel. Sans serif


(52)

juga sering digunakan untuk menulis semboyan dari papan-papan iklan yang berukuran besar, karena dapat dilihat dengan jelas dari jarak yang jauh. Sedangkan huruf script memiliki kesan anggun dan indah, karena tipe ini mirip dengan tulisan tangan manusia hingga sering disebut dengan “handwriting”. Huruf ini sering digunakan untuk melukiskan hal-hal yang berkaitan dengan perasaan cinta dan keindahan. Tampilan yang indah dari tipe script.

Tipe Dekoratif memiliki arti yang lebih khusus. Pada poster-poster film tipe ini sering digunakan karena font tertentu dapat mencerminkan ciri khas suatu judu film. Contohnya film Scream yang menggunakan tipe dekoratif hingga menimbulkan kesan menakutkan. Tipografi di Media Cetak adalah media yang memberi keleluasaan tentang jenis tipe yang digunakan oleh desainer. Output desain Anda akan tampak persis seperti yang Anda rancang, misalnya Anda menggunakan tipe Adobe Garamond di komputer, setelah dicetak akan tampil Adobe Garamond. Anda dapat dengan bebas memgunakan tipe-tipe yang terdapat di komputer Anda dan hasil cetaknya tidak akan berbeda dengan tipe yang Anda rancang di komputer.

Dalam media cetak, kita dapat berkesperimen dalam menggunakan tipe-tipe yang berbeda. Bagian 1: Desain Web 55 Tipografi di Web Lain halnya dengan dunia Web, jika Anda menggunakan tipe yang aneh (tidak biasa) untuk teks body, kemudian Anda meng-upload halaman Web tersebut, Anda tidak akan pernah tahu bagaimana halaman yang telah dirancang itu akan tampil di komputer pengunjung situs. Hasil akhir desain Web tidak mutlak seperti pada saat kita mendesain. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh setiap desainer Web. Anda tentunya tidak ingin tata letak dan tipe yang telah Anda rancang tampil kacau, karena tipe yang Anda spesifikasikan sebelumnya tidak terdapat di komputer pengunjung.


(53)

Selain pemilihan tipe, tata cara penyajian tulisan juga harus diperhatikan, karena mata orang akan mudah merasa lelah ketika membaca langsung pada layar monitor. Oleh karena itu, pengaturan tipe yang Anda gunakan sangat diperlukan. Mengatur tipe di Web dapat Anda lakukan menggunakan tag . Anda dapat menentukan jenis huruf, ukuran, dan gaya huruf yang Anda gunakan menggunakan properti tag tersebut.

Teks ini Arial Di browser akan tampil seperti yang Anda masukan pada properti tag . Namun kelemahan penggunaan HTML untuk memformat tipe pada Web adalah kita tidak dapat mengatur jarak huruf, jarak baris, memberikan ukuran yang tetap, dan lain-lain. 56 Bagian 1: Desain Web Oleh karena itu, W3C (World Wide Web Consortium) membuat CSS (Cascading Style Sheet) yang memberikan pengaturan yang lebih leluasa untuk tipe-tipe yang digunakan di Web. Tampilan huruf pada browser. Kesimpulan Jika anda sudah mengenal tipografi dengan baik, tentu saja hal ini ber- manfaat pada saat anda menggunakan huruf tersebut untuk mencocokkan dengan tema desain yang kita buat. Penggunaan tipe yang tepat dapat menambah citarasa visual dan estetika pada desain Anda.

http://www.docstoc.com/docs/32931164/Kiat-Praktis-Menjadi-Web-Desainer_Pupung-Budi.

2.1.11. Pendekatan Semiotik

Manusia dengan perantara tanda-tanda dapat melakukan proses komunikasi dengan sesamanya. Tanda-tanda bisa dikatakan sebagai stimulus yang digunakan untuk menunjukkan arti yang dimaksud oleh komunikator kepada orang lain. Tanda-tanda merupakan basis dari seluruh kegiatan komunikasi. Jika diterapkan pada tanda-tanda bahasa, maka huruf, kata dan kalimat tidak memiliki arti pada dirinya sendiri. Tanda-tanda tersebut hanya mengemban arti


(1)

Baground warna hijau pada iklan Caplang mempunyai makna alami, sehat, kesegaran dan kenyamanan pada warna hijau baground pada iklan caplang tersebut. Menggabarkan bahwa minyak kayu putih dapat memberi perhatian melalui kenyamanan dan kesegaran bagi penggunanya. Arti Warna Hijau terkait erat dengan alam. Ini merupakan warna yang sangat menyejukkan dan melambangkan pertumbuhan, kesegaran, serta harapan.

dhenk.com/psikologi-dan-arti-warna-pada-desain

4.4. Makna Keseluruhan dalam Iklan Minyak Kayu Putih Caplang

Dari keseluruhan pemaknaan terhadap tanda-tanda yang telah diuraikan di atas, akhirnya akan membentuk makna keseluruhan yang diperoleh melalui kerjasama tiga unsur atau komponene utama yang bisa digunakan sebagai metode analisis, yaitu dengan ikon, indeks dan simbol.

Model segitiga makna ini mengupas bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang pada waktu berkomunikasi. Berdasarkan obyeknya, tanda tersebut dikategorikan menjadi ikon, indeks, simbol. Ketika kategori tersebut tidaklah terpisah, melaikan saling terkait dan berhubunga. Satu tanda saja bisa merupakan kumpulan beberapa tanda.

Dalam proses memaknai suatu tanda, pembaca dipengaruhi oleh frame of reference, field

of experience, cultural, sikap, bahkan emosinya. Terlebih lagi tanda dan lambang tersebut tidak

muncul dalam suatu ruang hampa sosial, malaikan dalam suatu konteks atau situasi tertentu, sehingga situasi dan kondisi yang dialami saat memaknai suatu tanda akan sangat mempengaruhi hasil penandaan seseorang sebagai pembaca.


(2)

Dalam iklan Minyak Kayu putih Caplang ini yang dimaksud dengan representasi “kebutuhan kasih sayang” adalah dengan bahasa-bahasa non verbal yang ditunjukkan ibu pada anknya pada iklan Minyak Kayu Putih CapLang.

Dan yang nampak pada iklan minyak kayu putih Caplang adalah bentuk perhatian secara non verbal seperti saling memandang dengan hangat, memberikan senyuman pada orang yang kita sayangi, dan saling berpelukan untuk mengungkapkan perasaan sayang pada orang yang kita cintai, juga dengan mengoleskan minyak kayu putih. Sehingga diharapkan seorang ibu sebagai target segmentasi produk dapat menggunakan minyak kayu putih ini untuk memberikan perhatian mereka pada anak-anaknya.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan serta interpretasi terhadap gambar iklan Minyak Kayu Putih Caplang pada tabloid Nyata, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Iklan Minyak Kayu Putih Caplang dalam penelitian ini dapat diinterpretasikan kebutuhan kasih sayang.

Representasi kebutuhan kasih sayang tersebut dapat dilihat dari seorang wanita sebagi ibu yang ditampilkan sedang memandang, tersenyum, dan saling berpelukan dengan anaknya. Mereka memperlihatkan ekspresi kebahagiaan yang nampak dalam iklan minyak kayu putih Caplang tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari, seorang ibu yang selalu memberikan perhatian pada buah hatinya dengan banyak cara yang dapat dilakukan. Dengan bahasa non verbal pun seorang ibu dapat memberikakan perhatian pada anaknya. Tidak hanya denga kata-kata cinta saja, karena anak sangat membutuhkan perhatian dari orang tuanya terutama ibu. Perhatian dapat diberikan dengan membuat anak merasa nyaman dan disayangi seperti memandang dengan hangat, memberikan senyuman pada anak, memberi pelukan pada anak untuk memberikan ketenangan, dan juga mengoleskan minyak kayu putih pada anak juga salah satu bentuk pemenuhan kebutuhan kasih sayang.


(4)

Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan agar media dan ibu paham akan peran dan fungsinya. Dimana media dan ibu menjadi lebih mengerti arti pentingnya perhatian yang diberikan untuk anak-anaknya. Mengerti apa yang yang harus dilakukan seorang ibu untuk memberikan kebutuhan kasih sayang pada ankanya.

Seorang ibu juga harus lebih bisa mencurahkan kasih sayangnya tidak hanya dengan kata-kata sayang, atau ucapan manis saja. Ibu harus lebih memberikan perhatian yang lebih pada anak-ankanya dengan bahasa non verbal yang digambarkan oleh iklan minyak kayu putih caplang.

Setiap orangtua perlu juga perlu memahami betapa pentingnya dan kuatnya pengaruh yang dapat mereka sampaikan pada anak melalui hal-hal yang kelihatannya sederhana, seperti perhatian yang mereka berikan, kebahagian yang mereka pancarkan kala bersama anak, dan juga melalui minat dan kemauan mereka mendengarkan anak.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Brog, James, 2009. Buku Pintar Memahami Bahasa Tubuh, Yogyakarta : Baca

Jefkins, Frank, 1994. Periklanan, Jakarta : Erlangga

Kurniawan, 2001. Semiologi Roland Barthes, Magelang : Yayasan Indonesia

Kriyanto, Rachmaat, 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Moelong, Lexy, 2002. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Mulyana, Dedy, 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Pilang, Yasraf Amir, 2003. Hipersemiotika : Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna, Bandung : Jalansutra

Shirmp, Terence, 2003. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta : Erlangga

Shobur, Alex, 2001. Analisis Teks Media. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Shobur, Alex, 2006. Semiotik Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya


(6)

Non Buku :

(dgi-indonesia.com/semiotika-iklan-sosial)

www.harian-global.com/index.php?...perhatian...anak...

http://baitijannati.wordpress.com/2007/02/02/ibu-dan-pendidikan-usia-dini/

(http://kunci.or.id/esai/nws/04/representasi.htm)

(http://www.iluvislam.com/v1/readarticle.php?article_id=972)

(http://www.toekangweb.or.id/07-tips-bentukwarna/htmldiaksespadatanggal11/09/2010/22:49).

http://www.docstoc.com/docs/32931164/Kiat-Praktis-Menjadi-Web-Desainer_Pupung-Budi.

www.untukku.com/artikel-untukku/5-makna-di-balik-pelukan

www.dechacare.com/minyakKayuPutihCaplang

www.ahlidesain.com