PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN ASTANA ANYAR KOTA BANDUNG.

(1)

KOTA BANDUNG

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh : ADE IRWANA

NIM 1204798

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

KOTA BANDUNG

Oleh Ade Irwana S.Pd UNINUS, 2004

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Administrasi Pendidikan

© Ade Irwana 2004 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2004

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dan Kinerja Guru terhadap Efektivitas Sekolah di Sekolah Dasar se Kecamatan Astana Anyar

Kota Bandung

Oleh : Ade Irwana ( NIM 1204798)

Sekolah merupakan pelaksana penyelenggara proses pendidikan yang memiliki tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga mampu mensejajarkan dan berdaya saing dalam era globalisasi. Kenyataan masih ada sekolah yang belum melaksanakan fungsi sekolah secara optimal. Masalah pokok dalam penelitian ini adalah bagaimanakah gambaran empirik kepemimpinan visioner kepala sekolah, kinerja guru, efektivitas sekolah dan pengaruh kepemimpinan visioner kepala sekolah dan kinerja guru terhadap efektivitas sekolah di sekolah dasar se-Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung.

Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar se-Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung. Respondennya adalah kepala sekolah dan guru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan instrumen berupa angket. Analisis data dilakukan dengan analisis korelasi, regresi dan menguji setiap hipotesis yang telah dirumuskan.

Kesimpulan hasil penelian menemukan bahwa gambaran umum mengenai kepemimpinan Visioner kepala sekolah berada pada kategori tinggi, kinerja guru berada pada katagori tinggi, dan efektivitas sekolah berada pada kategori sangat tinggi. Kepemimpinan visioner kepala sekolah dan kinerja guru memberikan pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas sekolah dalam katagori sedang. Berdasarkan temuan, maka penulis merekomendasikan terhadap pihak-pihak terkait penyelenggara satuan pendidikan untuk melakukan berbagai upaya perbaikan dan peningktan. Beberapa hal yang perlu tingkatkan diantaranya faktor peningkatan kualifikasi akademik kepala sekolah, kerja sama, peningkatan pelayanan pengajaran terhadap siswa dan penilaian terhadap prestasi belajar siswa yang menyeluruh sehingga berdampak terhadap peningkatkan mutu sekolah serta mendukung terhadap pencapaian efektivitas sekolah untuk menuju sekolah efektif sebagaimana cita-cita dan tujuan yang diharapkan.

Kata kunci : Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah, Kinerja Guru, Efektivitas Sekolah.


(5)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 10

1. Identifikasi Masalah ... 10

2. Batasan Masalah ... 12

3. Rumusan Masalah ... 12

C. Tujuan Penelitian ... 13

D. Manfaat Penelitian ... 13

E. Struktur Tesis ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 16

1. Efektivitas Sekolah dalam Konteks Administrasi Pendidikan ... 16

a. Kajian Efektivitas Sekolah ... 18

b. Bentuk Efektivitas Sekolah ... 23

c. Efektivitas Sekolah dalam Perspektif Mutu Pendidikan ... 27


(6)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Efektivitas Sekolah dalam Perspektif Teori

Organisme ... 32

f. Dimensi dan Indikator Efektivitas Sekolah ... 34

2. Kepemimpinan Visioner ... 40

a. Pengertian Pemimpin ... 40

b. Karakteristik Kepemimpinan Visioner ... 45

c. Kelebihan kepemipinan visioner ... 49

3. Kinerja Guru ... 51

a. Pengertian Kinerja ... 51

b. Kinerja Guru dalam Penyusunan Perencanaan Pembelajaran ... 57

c. Kinerja Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran ... 57

d. Kinerja Guru dalam Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran ... 59

B. Kerangka Pemikiran ... 60

C. Hipotesis Penelitian ... 62

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Metode Penelitian ... 64

1. Lokasi Penelitian ... 64

2. Populasi Penelitian ... 64

3. Sampel ... 66

B. Desain Penelitian ... 68

C. Metode Penelitian ... 68

D. Definisi Operasional Variabel ... 69

E. Instrumen Penelitian ... 69

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 81

1. Tahap Ujicoba Angket ... 81

2. Tahap Pengujian Hasil Angket ... 82


(7)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Uji Reliabilitas Instrumen ... 86

3. Penyebaran dan Pengumpulan Angket ... 93

G. Teknik Analisis Data ... 93

1. Menentukan Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 94

2. Uji Normalitas Distribusi Data ... 95

3. Uji Homogenitas ... 100

4. Uji Linearitas ... 101

5. Uji Hipotesis ... 102

6. Analisis Regresi ... 104

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 106

1. Deskripsi Data ... 106

a. Deskripsi Data Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah (X1) ... 106

b. Deskripsi Responden pada Variabel Kinerja Guru (X2) ... 108

c. Deskripsi Variabel Evektivitas Sekolah (Y) ... 111

2. Pengujian Prasyarat Analisis ... 114

a. Uji Normalitas Data ... 114

1) Uji Normalitas Variabel Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah(X1) ... 114

2) Uji Normalitas Variabel Kinerja Guru (X2) ... 116

3) Uji Normalitas Variabel Efektivitas Sekola (Y) ... 117

b. Uji Homogenitas ... 119

c. Uji Linieritas ... 119

3. Pengujian Hipotesis ... 121

a. Analisis Korelasi ... 121

1) Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah (X1) terhadap Efektivitas Sekolah (Y) ... 122


(8)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Kinerja Guru (X2) terhadap Efektivitas Sekolah

(Y) ... 123

3) Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah (X1) dan Kinerja Guru (X2) terhadap Efektivitas sekolah (Y) ... 125

b. Analisis Regresi ... 126

c. Deskrifsi Pengaruh ... 128

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 129

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 141

B. Rekomendasi ... 141

DAFTAR PUSTAKA ... 145 LAMPIRAN


(9)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Perolehan UAN Kota Bandung ... 5

1.2 Data Hasil Akreditasi Sekolah di Kecamatan Astana Anyar ... 5

2.1 Komponen yang dapat Meningkatkan Efektivitas Sekolah Scheereen ... 34

2.2 Ciri-ciri dan Indikator Efektivitas Sekolah ... 35

2.3 Karakter Sekolah yang Baik ... 37

3.1 Keadaan Populasi Penelitian ... 65

3.2 Penyebaran Sampel Penelitian ... 67

3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Efektivitas Sekolah (Evectiveness School) (Y) ... 71

3.4 Penyebaran Item Angket Uji Coba ... 81

3.5 Pengujian Validitas Variabel Kepemimpinan Visioner (X1) Kepala Sekolah ... 83


(10)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7 Pengujian Validitas Variabel Efektivitas Sekolah (Y) ... 85

3.8 Uji Realibilitas Variabel Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah ... 88

3.9 Rekapitulasi Jumlah Angket Yang Dapat Diolah ... 94

3.10 Kriteria Penilaian Skor Tanggapan Responden ... 94

3.11 Uji Normalitas Variabel X1 (Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah) ... 96

3.12 Uji Normalitas Variabel X2 Kinerja Guru ... 97

3.13 Uji Normalitas Variabel Efektivitas Sekolah (Y) ... 99

4.1 Hasil Kategori Skor Tanggapan Responden Mengenai Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah ... 106

4.2 Hasil Kategori Skor Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Guru ... 108

4.3 Hasil Kategori Skor Tanggapan Responden Mengenai Efektivitas Sekolah ... 111

4.4 Uji Normalitas Variabel X1 (Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah) ... 114

4.5 Uji Linearitas Variabel X1 terhadap Variabel Y ... 120

4.6 Uji Linearitas Variabel X2 terhadap Variabel Y ... 121

4.7 Uji Korelasi Variabel X1 Terhadap Variabel Y ... 122

4.8 Uji Korelasi Variabel X2 Terhadap Variabel Y ... 127

4.9 Uji Korelasi Variabel X1 dan X2 Terhadap Y ... 125


(11)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Faktor yang Menentukan Efektivitas Sekolah ... 11

2.1 Gambar Efektivitas Sekolah Scheerens (2003: 19) ... 23

2.2 Bangun Teori Efektivitas (Effectiveness) Sekolah ... 38

2.3 Kerangka Pikir Penelitian ... 62

3.1 Desain Penelitian ... 68

3.2 Grafik Normal Probability Plot Data Variable X1 ... 97

3.3 Grafik Normal Probability Plot Data Variabel X2 ... 98

3.4 Grafik Normal Probability Plot Data Variable Y ... 100

4.1 Kepemimpinan Kepala Visioner Sekolah ... 108


(12)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3 Efektivitas Sekolah ... 113

4.4 Grafik Normal Probability Plot Data Variable X1 ... 115

4.5 Grafik Normal Probability Plot Data Variable X2 ... 117

4.6 Grafik Normal Probability Plot Data Variable Y ... 118

DAFTAR LAMPIRAN 1. SURAT IZIN PENELITIAN ... 151

2. DATA HASIL PENELITIAN ... 162

3. KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN ... 175

4. ANGKET PENELITIAN ... 183


(13)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung


(14)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada hakekatnya pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara operasional pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berwatak, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendidikan dan manajemen sekolah yang mengarah proses pada pembentukan efektivitas sekolah yang peserta didiknya memiliki karakter.

Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bermartabat serta insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif, pembangunan sektor pendidikan merupakan investasi bangsa yang sangat berharga (education is human investment) dalam memenuhi perkembangan dan tuntutan global dunia pendidikan saai ini. Sejalan dengan itu, Permendiknas no.19 tahun 2007 Standar Pengelolaan Pendidikan pasal 12 ayat 7 menyatakan bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai agen pembelajaran yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing, dan rnelatih peserta didik sehingga menjadi manusia berkualitas dan mampu mengaktualisasikan potensi kemanusiaannya secara optimum. Hal tersebut sejalan dengan UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional yang mengamanatkan bahwa :

Sistim Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, meningkatkan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan perubahan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Untuk merespon perkembangan dan tantangan tersebut, pada tataran persekolahan, perlu menerapkan dan mengembangkan dirinya sebagai pusat


(15)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keunggulan dalam mewujudkan dan meningkatkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya yang mampu menjawab dan menghadapi tantangan melalui sistem persekolahan yang ada meningkatkan efektifitas sekolah, meningkatkan mutu layanan pendidikan di tingkat persekolahan dan mendayagunakan kemampuan sekolah serta stakeholder dilingkungannya.

Urgensi pengembangan efektivitas sekolah didasarkan atas argumen bahwa konsep efektivitas sekolah dapat kita telaah dari pendapat (Scheerens, 2003: 8), yaitu gelar untuk sekolah yang telah mencapai tujuannya, dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain yang setara, menurut jumlah siswa yang diterima (student-intake) dengan jalan memanipulasi kondisi-kondisi tertentu yang dilakukan oleh sekolah itu sendiri atau karena konteks yang melingkupi sekolah tersebut.

Hoy dan Miskel (2008: 55) mengemukakan “the school is a system of social interaction, it is an organized whole comprised of interacting personality

bound together in an organic relationship”. Sekolah merupakan suatu sistem

interaksi sosial dari keseluruhan organisasi yang terdiri atas pribadi-pribadi yang berinteraksi dalam suatu hubungan organisasi. Makmun (2008: 8) menegaskan bahwa: “efektivitas sekolah pada dasarnya menunjukan tingkat kesesuaian antara hasil yang dicapai (achievement atau observed output) dengan hasil yang diharapkan (objectives, targets, intended output) sebagaimana telah ditetapkan”.

Sekolah Dasar merupakan institusi yang didalamnya terdapat beberapa komponen diantaranya guru, siswa, staf administrasi yang masing-masing memiliki tugas dan fungsinya dalam menjalankan program. Sebagai institusi pendidikan, sekolah memiliki tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki berbagai keterampilan akademis, keterampilan, sikap mental, serta kepribadian lainnya sehingga menjadikan bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi dan mendapatkan keterampilan hidup (Skill Life). Keberhasilan sekolah merupakan ukuran yang bersifat mikro yang


(16)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didasarkan pada tujuan dan sasaran, pendidikan pada tingkat sekolah sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.

Dengan demikian efektivitas sekolah dalam lembaga pendidikan mampu menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar yang paling baik dengan menyediakan layanan yang bermutu bagi para siswanya, atau ditargetkan dalam kurun waktu tertentu. Pencapaian hasil pendidikan tidak hanya menitik beratkan aspek kognitif saja melainkan adanya keseimbangan dengan hasil belajar yang memuaskan bagi semua pihak secara komprehensif, hasil belajar diperoleh siswa atau sekolah menunjukan tingkat kinerja yang diinginkan dalam penyelenggaraan proses belajar dengan hasil belajar yang bermutu pada peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas sekolah membangun prestasi tidak saja pada siswa tetapi pada seluruh komponen yang menjadi ruang lingkupnya. Namun indikator yang paling dominan adalah prestasi siswa sesuai dengan filosofi sekolah sebagai tempat belajar yang terbaik, sekolah efektif adalah sekolah yang dapat mencapai target dalam hal ini adalah prestasi. Parameter untuk mencapai efektivitas dinyatakan sebagai angka nilai rasio antara jumlah hasil (lulusan atau produk, jasa dan sebagainya) yang dicapai dalam kurun waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah unsur yang serupa yang diproyeksikan aspek apektif dan psikomotornya.

Konsep efektivitas sekolah merujuk kepada harapan tingkat kinerja penyelenggaraan proses belajar, yang direpresentasi oleh hasil belajar peserta didik yang bermutu sesuai dengan tugas pokoknya. Mutu pembelajaran dan hasi belajar yang memuaskan merupakan produk akumulatif dari seluruh layanan yang dilakukan sekolah dan pengaruh iklim yang kondusif yang diciptakan sekolah (Satori, 2000: 16).

Secara sederhana efektivitas sekolah dapat definisikan sebagai konteks proses, penyelenggaraan pendidikan (organisasi sekolah) yang menunjukan tingkat kinerja yang diharapkan dalam menyelenggarakan proses belajarnya,


(17)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan menunjukan hasil belajar yang bermutu pada peserta didik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Efektifitas sekolah terdiri dari dimensi manajemen dan kepemimpinan sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan personil lainnya, siswa, kurikulum, sarana-prasarana, pengelolaan kelas, hubungan sekolah dan masyarakatnya, dan pengelolaan bidang khusus lainnya. Hasil nyatanya merujuk kepada hasil yang diharapkan. Efektifitas dapat juga ditelaah dari : (1) masukan yang merata; (2) keluaran yang banyak dan bermutu tinggi; (3) ilmu dan keluaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun; (4) pendapatan yang memadai. Engkoswara (Komariah, A dan Triatna, C, 2008: 8)

Selanjutnya Wayan Coster (2001: 39) sekolah pada tingkat mikro adalah studi mengenai keefektifan sekolah yang melihat faktor input, proses, dan output atau outcome sekolah secara keseluruhan serta bagaimana hubungan yang terjadi antara input dan proses dengan output atau outcome sekolah. yang membuat penelitian efektivitas sekolah menjadi sulit adalah yang berhubungan dengan kriteria sekolah yang efektif. Adalah relatif sulit untuk menentukan apakah suatu sekolah sudah efektif atau belum, karena kriteria efektivitas ini memuat banyak aspek yang belum tentu keseluruhannya dapat dipenuhi oleh suatu sekolah. Atau dapat dikatakan bahwa adalah sangat sulit bagi suatu sekolah untuk memenuhi seluruh kriteria efektif. Tapi dua aspek atau kriteria awal yang harus dipenuhi agar sebuah sekolah dapat dikategorikan efektif adalah tujuan yang teridentifikasi secara jelas dan tujuan-tujuan tersebut telah dicapai oleh sekolah. Aspek atau kriteria efektivitas lainnya antara lain mencakup kepemimpinan yang kuat (strong leadership), relasi sekolah-rumah yang baik, pengembangan staf dan iklim sekolah.

Begitu pula dengan banyaknya hasil penelitian terdahulu dalam lingkungan kewilayahan negara Indonesia mengenai efektivitas sekolah sehingga tataran sekolah sekolah agar menjadi efektif, efisien, dan sekolah bermutu.


(18)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N. Hatton dan D. Smith (1992: 5) mengemukakan ciri-ciri efektivitas sekolah sebagai berikut: (1) Kebermaknaan proses belajar mengajar (PBM), (2) Manajemen sekolah/pengelolaan sekolah, (3) Efektivitas budaya sekolah (Iklim yang kondusif), (4) Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat. (5) Out put sekolah (hasil dan prestasi), (6) outcome (benefit).

Melalui studi observasi awal, penulis ingin melihat gambaran faktual dan data otentik yang didapat tentang tingkat pengelolaan efektivitas sekolah di Sekolah Dasar se- Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung. Berikut ini hasil data yang diperoleh daristudi observasi di lapangan:

Tabel 1.1

Data Perolehan UAN Kota Bandung

No Kecamatan

Nilai Rata-rata UAN

2012/ 2013 Jmh Rata

Rata

B.Ind Mat IPA

1 Suka sari 7,47 7,21 7,14 21,82 7,27

2 Suka jadi 7,27 7,18 6,91 21,36 7,12

3 Cicendo 7,46 7,50 7,04 22,00 7,33

4 Coblong 7,50 7,68 7,12 22,30 7,43

5 Cibenying kidul 7,18 6,93 6,61 20,72 6,91

6 Kiara condong 7,30 7,58 7,10 21,98 7,33

7 Ujung berung 7,54 7,67 7,26 22,47 7,49

8 Cibiru 7,52 7,84 7,32 22,68 7,56

9 Batu nunggal 7,47 7,67 7,19 22,33 7,44

10 Ranca sari 7,51 7,93 7,47 22,91 7,64

11 Sumur bandung 8,19 8.68 7.93 24,80 8,27

12 Bandung kulon 7,33 7,64 7,09 22,06 7,35

13 Astana anyar 7,39 7,30 6,97 21,66 7,22

14 Bojongloa kidul 7,12 7,20 6,89 21,21 7,07

15 Babakan ciparay 6,96 6,58 6,50 20,04 6,68

Jumlah Nilai 125,90 118,08 112,85

Nilai Rata-rata 7,41 6,95 6,64

Tabel 1.2


(19)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama Sekolah Jumlah

Guru

Nilai Akreditasi

1 SDPN Pajagalan 58 Bandung 32 A

2 SDN pajagalan 31 20 A

3 SDN Pabaki 1 18 B

4 SDN Pabaki 3 18 A

5 SDN Pabaki 6 17 B

6 SDN Pabaki 8 15 B

7 SDN Pajagalan 47-1 9 B

8 SDN Pajagalan 47-2 11 B

9 SDN Pajagalan 47-3 10 B

10 SDS Yami 10 B

11 SDS Gracia 3 9 B

12 SDN Cibadak 1 12 B

13 SDN Cibadak 3 11 B

14 SDN Andir 11 A

15 SDN Bandung Kulon 1 17 B

16 SDN Bakul 3 11 B

17 SDN Bakul 4 13 A

18 SDN Kopo 1 10 B

19 SDN Kopo 2 9 B

20 SDN Kopo 3 11 B

21 SDN Kopo 4 11 B

22 SDN Kopo 5 13 B

23 SDS Kemah Indonesia 12 B

24 SDN Tegal lega 2 8 B

25 SDN Tegal lega 4 8 B

26 SDN Astana Anyar 1 8 B

27 SDN Astana Anyar 2 8 B

28 SDN Pagarsih 1 10 B

29 SDN Pagarsih 2 11 B

30 SDN Pagarsih 5 11 B

31 SDN Pagarsih 6 9 B

32 SDN Dwikora 1 11 B

33 SDN Dwikora 3 11 A

34 SDS Pelita Bangsa 13 A


(20)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari paparan koordinator pengawas dan hasil perolehan UAN serta data akreditasi nampak gambaran empirik bahwa pengelolaan efektivitas sekolah secara keseluruhan, maupun global menunjukan belum dilaksanakan pengelolaan secara optimal, dan menyeluruh hal ini nampak dapat dilihat dari pencapaian target sekolah (output sekolah), nilai siswa, hasil akreditasi sekolah masih nampak dibawah dari rata-rata kecamatan yang lain di Kota Bandung. Kuantitas jumlah SD yang terakreditasi A baru berjumlah 7 SDN (21%). sisanya 27 SD masih bernilai B (79%).

Dalam hal ini nampak pula dari beberapa komponen (indikasi) yang seharusnya terlihat dan dilaksanakan sebagai indikator dalam pengelolaan efektivitas sekolah sebagai mana pendapat kepala dinas pendidikan mengatakan standar minimal hasil belajar sekolah dasar di Kota Bandung adalah 7,50 dan koordinator pengawas kota mengemukakan beberapa gambaran yang nampak belum optimal, diantaranya : Masih ada beberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Astana Anyar, dalam merumuskan visi, misi dan tujuan sekolah tidak jelas, dan kurang sesuai dengan kondisi yang ada. Perumusan visi misi sekolah menjiplak hasil visi misi sekolah lain, sehingga belum menggambarkan orginilitas otonomi sekolah.

Masih ada kepala sekolah yang belum berpandangan kedepan tentang bagaimana sekolah yang dipimpinnya menjadi sekolah yang unggul dalam berbagai kegiatan dan efektif dalam pembelajaran, monitoring kepala sekolah (supervisi) terhadap kinerja guru dan pemantauan kemajuan prestasi siswa belum dilakukan secara berkala dan berkelanjutan. KKG (Kelompok kerja Guru) gugus, belum optimal dan memiliki sasaran dan tujuan yang jelas sehingga berdampak positif bagi sekolah dan lingkungan sekitar sekolahnya. Masih kurangnya kegiatan pengembangan profesional guru yang dilaksanakan baik di tingkat gugus, kecamatan maupun tingkat kota.

Dari beberapa indikator yang terlihat, penulis memprediksi hal tersebut disebabkan dari faktor kepemimpinan visioner dan kinerja guru yang belum optimal dilaksanakan sebagaimana mestinya, karena ada anggapan yang


(21)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor penggerak organisasi sekolah (motor penggerak sekolah) dan salah satu faktor penentu dari efektif tidaknya suatu sekolah, hal ini diperkuat oleh beberapa pendapat dari pakar. Hampir semua pakar sekolah efektif mengekplisitkan kepemimpinan sebagai ciri penting sekolah efektif berdasar hasil riset, diantaranya: (1) Edmonds (Sagala, 2010: 90) memberi gambaran bahwa faktor kepala sekolah memberi kontribusi yang signifikan terhadap apakah sekolah itu efektif atau tidak. (2) Scheerens (Komariah dan Triatna, 2008: 40) menyatakan bahwa sekolah efektif memiliki kepemimpinan yang kuat, serta Razik dan Swanson (Sutisno, 2013: 24) kepemimpinan merupakan hal yang pokok untuk mengembangkan dan mengefektifkan sekolah.

Sebagai pemimpin di tingkat lembaga sekolah, kepala sekolah adalah seseorang yang menentukan pusat dan irama suatu sekolah. Disamping itu kepala sekolah penentu kebijakan yang memberikan kekuatan secara efektif di dalam pengelolaan sekolah, yang mana kepala sekolah berperan dan bertanggungjawab dalam menghadapi segala perubahan yang terjadi baik di tingkat mikro maupun dilevel makro. Sikap dan prilaku kepemimpinan visioner merupakan sikap dan kepribadian yang sesuai serta arif yang perlu dilaksanakan oleh seluruh kepala sekolah sehingga dapat mewarnai prilaku kepala sekolah pada tingkat persekolahan yang dipimpinnya.

Kepemimpinan visioner adalah “kemampuan pemimpin untuk menciptakan dan mengartikulasikan suatu visi yang realistik, dapat dipercaya, atraktif tentang masa depan bagi suatu organisasi atau unit organisasional yang terus bertumbuh dan meningkat sampai saat ini.” (Robbins, 2001) dalam Wahyudi (2009: 24). Hal ini senada dengan yang dikemukakan Komariah (2005: 54) bahwa:

kepemimpinan visioner (visionery leadership) dapat diartikan sebagai kemampuan pemimpin dalam mencipta,merumuskan, mengkomunikasikan mensosialisasikan, mentransformasikan dan mengimplementasikan pemikiran pemikiran ideal yang berasal dirinya atau sebagai hasil interaksi


(22)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sosial diantara anggota organisasi dan stakeholder yang diyakini sebagai cita-cita organisasi dimasa depan.

Dengan demikian kepemimpinan visioner (visionary leadership) adalah kepemimpinan untuk mencetuskan ide dan gagasan suatu visi selanjutnya melalui dialog kritis dengan unsur pimpinan lainnya merumuskan masa depan organisasi melalui proses sosialisasi, transpormasi, implementasi gagasan-gagasan ideal oleh pimpinan organisasi.

Keterampilan yang diperlukan berkaitan dengan efektifitas dalam peran visioner sebagaimana yang dikemukakan oleh Robbins (2001: 58) adalah sebagai berikut: (1) Kemampuan untuk menjelaskan kepada orang lain. (2) Kemampuan untuk mengungkapkan visi tidak hanya secara verbal melainkan melalui prilaku kepemimpinan. (3) Mampu memperluas visi kepada konteks kepemimpinan yang lebih luas

Kepala sekolah selaku pimpinan bertanggungjawab atas manajemen pendidikan mikro, yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran disekolah. Sebagaimana yang tercantum dalam pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 1990 bahwa “Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.”

Faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap implementasi efektivitas sekolah selain kepemimpinan visioner kepala sekolah, adalah kinerja guru yang tinggi dalam pembelajaran. Dalam sistim pendidikan, guru merupakan sumber daya pelaksana utama dalam proses pelaksanaan belajar mengajar, karena proses belajar mengajar merupakan inti dalam proses penyelenggaraan pendidan secara keseluruhan, sehingga dapat dikatakan guru merupakan elemen kunci keberhasilan dalam penyelengaraan proses pendidikan.

Kinerja guru menjadi faktor penting dalam menciptakan terbentuknya efektivitas sekolah (School effectiveness). Guru harus menampilkan kinerja yang


(23)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terbaik dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, baik dalam penyusunan perencanaan program kerja, pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas dan di luar kelas maupun dalam melakukan proses penilaian terhadap peserta didik dengan mengembangkan penilaian berbasis karakter, berdaya mutu dan membangun suasana pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi seluruh siswa.

Dalam hal ini diperlukan guru yang memiliki kinerja yang baik dan berdedikasi tinggi (good teacher performance). Dalam (Mulyasa, 2005: 136) menyatakan bahwa kinerja adalah “… output drive from processes, human or otherwise”. Kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Dikatakan lebih lanjut oleh Mulyasa bahwa kinerja atau performance dapat diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil-hasil kerja atau unjuk kerja.

Prilaku kepemimpinan kepala sekolah berhubungan secara kohesif (keterpaduan) dengan kinerja guru dalam proses pembelajaran, maka kepemimpinan kepala sekolah yang visioner dan kinerja guru yang baik akan mampu meningkatkan efektivitas sekolah.

Dari telaah data empiris yang ada dikomparasikan dengan konsep efektivitas sekolah serta hasil penelitian para ahli rendahnya efektivitas kepemimpinan visioner kepala sekolah, kinerja guru jika dibiarkan akan menimbulkan dampak negatif atau akan menghambat pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan seiring dengan kebijakan pemerintah Indonesia “Peningkatan mutu pendidikan dan membentuk insan Indonesia yang cerdas, kompetitif dan komprehensif serta didasari asumsi bahwa pengembangan efektivitas sekolah merupakan prasarat dalam mewujudkan sekolah yang efektif sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Begitu pula dari berbagai kajian hasil riset para pakar, penulis merangkum bahwa efektivitas sekolah memiliki indikator-indikator diantaranya adalah: (Taylor: 1990); visi dan misi yang jelas (Mortimore: 1995), clear goals and high expectation (Purkey & Smith), Kualitas kurikulum (Scheerens & Bosker: 1997)


(24)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menekankan pada ketrampilan dasar (Davis & Thomas: 1989); Pemantauan secara kontinyu terhadap prestasi siswa (Davis & Thomas: 1989), pemantauan kemajuan belajar peserta didik (Edmons: 1979), melakukan pemantauan atas kemajuan belajar peserta didik dan memperbaiki instruksional (Orstein & Livine: 1989); Pelaksanaan kegiatan akademik (Edmons:1979), Kebermaknaan PBM (N. Hatton: 1992), Kesempatan belajar (Scheerens & Bosker (1997); Potensi evaluatif (Scheerens & Bosker (1997), perencanaan dan pelaksanaan hasil belajar (Orstein & Livine: 1989); Konsesus dan kohesi antar staf (Scheerens & Bosker: 1997).

Atas dasar tersebut, maka penelitian ini mengangkat judul sebagai berikut “Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dan Kinerja Guru terhadap Efektivitas Sekolah di Sekolah Dasar se- Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung”.

B. Identifikasi dan PerumusanMasalah 1. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang tersebut diatas, inti kajian penelitian ini adalah Efektivitas Sekolah. Menurut hasil penelitian para ahli dari hasil penelitian secara empiris (Scheerens dan Bosker, (2003: 42-43); Taylor (1990: 13), Joyce, et al, (1999: 17); Edmons (1982: 2); N. Hatton dan D. Smith (1992: 5). tentang efektivitas sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu: kegiatan akademik, kepemimpinan visioner, orentasi tujuan, pemantauan hasil belajar, kerjasama, struktur, kinerja guru, hasil belajar, keterlibatan orang tua dan masyarakat, penilaian hasil belajar, konsensus dan kohesi antar staf, dan hasil evaluasi belajar.

Dibawah ini gambar dari beberapa pendapat ahli tentang faktor-faktor efektivitas sekolah :

Harapan yang

tinggi

Tujuan yang jelas

Kepemimpinan visioner

Manajemen sekolah Kemitraan

Efektivitas

-Penentu arah -Agen perubahan -Pembicara -Pelatih


(25)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 1.1

Faktor yang Menentukan Efektivitas Sekolah Direduksi dari berbagai sumber dan hasil penelitian

Sumber : (Scheerens dan Bosker, (2003:42-43); Taylor (1990:13); Joyce, et al, (1999:17); Edmons (1982: 2); N. Hatton dan D. Smith (1992:5).

Berdasarkan pendapat para ahli banyak faktor yang menentukan keefektivan sekolah diantaranya harapan yang tinggi, tujuan yang jelas, prestasi siswa, komitmen SDM, pengajaran tersetruktur, pengembang staf, kohesi, kinerja guru, iklim yang kodusif dan positif, kepemimpinan visioner, penguatan yang

Pelaksanaan kegiatan akademik

Kualitas kurikulum

Pemantauan prestasi

Potensi evaluatif

Iklim yang kondusif dan

positif Penguatan yang positif

Konsensus Kinerja

guru Prestasi

siswa/sekolah

Komitmen SDM

Pengajaran tersetruktur

Pengembangan staf

Kohesi

- Merencanakan pembelajaran - Melaksanakan pembelajaran - Mengevaluasi pembelajaran


(26)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

positif, pelaksanaan akademik, pemantauan prestasi, kualitas kurikulum, potensi evaluatif, dan penguatan yang positif.

2. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka ruang lingkup masalah penelitian ini dibatasi pada kepemimpinan visioner dan kinerja guru terhadap efektivitas sekolah dasar se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung dengan alasan peneliti adalah guru yang mengajar dilingkungan Kecamatan Astana Anyar sehingga memudahkan dalam memperoleh data empirik lebih akurat dan tepat sehingga membantu dalam pelaksanaan penelitin di lapangan.

3. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas, maka permasalahan yang akan di teliti dirumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimanakah gambaran kepemimpinan visioner kepala sekolah di Sekolah Dasar se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung ?

b. Bagaimanakah gambaran kinerja guru di Sekolah Dasar seKecamatan Astana Anyar Kota Bandung ?

c. Bagaimanakah gambaran efektivitas sekolah di Sekolah Dasar se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung ?

d. Berapa besar pengaruh kepemimpinan visioner kepala sekolah terhadap efektivitas sekolah?

e. Berapa besar pengaruh kinerja guru terhadap efektifitas ?

f. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan visioner kepala sekolah dan kinerja guru terhadap efektivitas Sekolah?


(27)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini bertujuan untuk menguji masalah-masalah yang telah dirumuskan, yaitu untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan visioner dan kinerja guru terhadap efektivitas sekolah pada Sekolah Dasar Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung.

Adapun secara khusus tujuan penelitian ini untuk :

1. Mengetahui gambaran kepemimpinan visioner kepala sekolah pada Sekolah Dasar se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung.

2. Mengetahui gambaran kinerja guru pada Sekolah Dasar se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung.

3. Mengetahui gambaran efektivitas sekolah pada Sekolah Dasar se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung.

4. Menganalisis besaran pengaruh kepemimpinan visioner kepala sekolah terhadap efektifitas sekolah pada Sekolah Dasar se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung.

5. Menganalisis besaran pengaruh kinerja guru terhadap efektifitas Sekolah pada Sekolah Dasar se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung.

6. Menganalisis besaran pengaruh kepemimpinan visioner kepala sekolah dan kinerja guru terhadap efektivitas sekolah pada Sekolah Dasar se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis Manfaat Penelitian yang dilakukan ini antara lain :

a. Memperkaya kajian untuk memahami, mendalami dan mengembangkan konsep-konsep administrasi pendidikan khususnya yang berkaitan dengan kepemimpinan visioner, pengaruh kinerja guru dan efektivitas sekolah pada sekolah dasar.


(28)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Mampu meningkatkan tugas pokok dan fungsi sebagai guru, sehingga memperkaya pola dan strategi peningkatan efektivitas sekolah di tingkat satuan pendidikan khususnya Sekolah Dasar.

2. Secara Praktis Manfaat Penelitian yang dilakukan ini antara lain :

a. Bagi Peneliti bermanfaat sebagai informasi yang berharga untuk dapat memahami dan menerapkan hal-hal yang berkaitan dengan kepemimpinan visioneri, pengaruh kinerja guru dan efektifitas sekolah.

b. Bagi Para pelaku pendidikan hasil penelitian ini merupakan sumbangan yang berharga untuk meningkatkan mutu dan produktifitas kerja.

E. Struktur Tesis

Penulisan tesis ini terdiri atas lima Bab, Tersusun sebagai berikut :

Bab I. Berisi tentangpendahuluan, yang didalamnya berisi uraian latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi tesis.

Bab II. Berisi Tentang kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Isi dari bab ini adalah konsep-konsep /teori-teori/model-model bidang utama dan turunannya yang dikaji, hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, serta kerangka pemikiran dan hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian.

Bab III. Berisi tentang metedologi penelitian, berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang mencakup komponen-komponen lokasi dan subyek populasi/sampel penelitian, cara pemilihan sampel serta justifikasi dari pemilihan lokasi serta penggunaan sampel, desain dan metode penelitian, definisi operasional dari tiap variabel disertai indikatornya, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.


(29)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab IV. Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan, yang berisi pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis dan tujuan penelitian, serta berisi pembahasan atau analisis temuan.

Bab V. Berisi tentang simpulan dan saran, berisi tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian, serta saran atau rekomendasi yang dapat ditunjukkan kepada para pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian, dan kepada peneliti berikutnya yang berminat melakukan penelitian dalam kajian yang sama.


(30)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilaksanakan adalahdi SD se Kecamatan Astana Anyar kota Bandung Propinsi Jawa Barat. Obyek penelitiannya adalah Sekolah Dasar, baik yang berstatus negeri maupun swasta yang berjumlah 34 Sekolah Dasar, dengan subyek data adalah Kepala Sekolah dan guru .

2. Populasi Penelitian

Populasi menurut Sugiono (2012: 80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah guru, baik guru kelas dan mata pelajaran serta guru yang diberi tugas sebagai Kepala sekolah pada Sekolah Dasar se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung tahun ajaran 2012-2013 dari 34 sekolah yang berjumlah 418 orang, dengan alasan sehubungan dengan Sekolah Dasar wilayah tempat peneliti bertugas sedang berupaya mengelola efektivitas sekolah agar dapat mencapai tujuan terwujudnya sekolah yang efektif dan unggul, sehubungan dengan tiga variabel yang akan diteliti yaitu kepemimpinan visioner kepala sekolah, kinerja guru dan efektivitas sekolah, maka guru dan kepala sekolahlah yang secara langsung merasakan, mengalami, terlibat dalam kinerja sehari-harinya dan dapat mempengaruhi tiga variabel tersebut.


(31)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Keadaan Populasi Penelitian

No Nama Sekolah Jumlah

Guru

1 SDPN Pajagalan 58 32

2 SDN pajagalan 31 20

3 SDN Pabaki 1 18

4 SDN Pabaki 3 18

5 SDN Pabaki 6 17

6 SDN Pabaki 8 15

7 SDN Pajagalan 47-1 9

8 SDN Pajagalan 47-2 11

9 SDN Pajagalan 47-3 10

10 SDS Yami 10

11 SDS Gracia 3 9

12 SDN Cibadak 1 12

13 SDN Cibadak 3 11

14 SDN Andir 11

15 SDN Bandung Kulon 1 17

16 SDN Bakul 3 11

17 SDN Bakul 4 13

18 SDN Kopo 1 10

19 SDN Kopo 2 9

20 SDN Kopo 3 11

21 SDN Kopo 4 11

22 SDN Kopo 5 13

23 SDS Kemah Indonesia 12

24 SDN Tegal Lega 2 8

25 SDN Tegal Lega 4 8

26 SDN Astana Anyar 1 8

27 SDN Astana Anyar 2 8

28 SDN Pagarsih 1 10

29 SDN Pagarsih 2 11

30 SDN Pagarsih 5 11

31 SDN Pagarsih 6 9


(32)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33 SDN Dwikora 3 11

34 SDS Pelita Bangsa 13

Jumlah 418

3. Sampel

Sampel menurut Sugiono (2012: 81) adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, dan sampel yang diambil harus betul-betul representatif (mewakili). Berkaitan dengan teknik ini pula, Nasution (Riduwan, 2012: 57) berpendapat bahwa “Mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teorinya, oleh desain penelitiannya, serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya”. Melalui sampel ini sebagian dari jumlah populasi diambil datanya. Data yang terkumpul kemudian dianalisis. Hasil akhir penelitian yang didapatkan kemudian digunakan untuk merefleksikan keadaan populasi yang ada (Sukardi, 2007: 54).

Keuntungan menggunakan sampel adalah penelitian lebih efektif (lebih cermat dan teliti bila jumlah data tidak terlalu banyak), lebih efisien (ada penghematan waktu, tenaga dan biaya), dan memudahkan peneliti dalam pengelolaan data.

Memperhatikan pernyataan diatas, serta jumlah populasi sebanyak 34 SD dengan jumlah kepala sekolah dan guru sebanyak 418 orang, maka teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik stratified random sampling (pengambilan sampel dari anggota populasi dan berstrata secara proporsional, dilakukan sampling ini apabila anggota populasi heterogen/ berstrata (Riduwan, 2012: 58).

Rumus yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel penelitian ini dengan menggunakan pendapat Arikunto (2005) dalam Riduwan (2012: 95) yang mengemukakan bahwa: “apabila subyek kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika


(33)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

subyeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20% - 25% atau lebih”. Sampel Peneliti mengambil lokasi penelitian di sekolah dasar se-Kecamatan Astana Anyarkota Bandung dengan jumlah populasi 418, karena jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel secara acak (Random sampling), sedangkan tehnik pengambilan sampel menggunakan rumus dari pendapat Arikunto (2005: 120), (dalam Riduwan, 2007: 65)

25% dari 418 adalah

X 418 = 104,5 orang, dibulatkan menjadi 104 sampel.

Berikut dilakukan penyebaran sampel, yang disajikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3.2

Penyebaran Sampel Penelitian

No Nama Sekolah Jumlah

Populasi Jumlah Sampel

1 SDPN Pajagalan 58 Bandung 32 (32 : 418) × 104 = 8

2 SDN Pajagalan 31 20 (20 : 418) × 104 = 5

3 SDN Pabaki 1 18 (18 : 418) × 104 = 5

4 SDN Pabaki 3 18 (18 : 418) × 104 = 5

5 SDN Pabaki 6 17 (17 : 418) × 104 = 4

6 SDN Pabaki 8 15 (15 : 418) × 104 = 4

7 SDN Pajagalan 47-1 9 (9 : 418) × 104 = 2

8 SDN Pajagalan 47-2 11 (11 : 418) × 104 = 3

9 SDN Pajagalan 47-3 10 (10 : 418) × 104 = 2

10 SDS Yami 10 (10 : 418) × 104 = 2

11 SDS Gracia 3 9 (9 : 418) × 104 = 2

12 SDN Cibadak 1 12 (12 : 418) × 104 = 3

13 SDN Cibadak 3 11 (11 : 418) × 104 = 3

14 SDN Andir 11 (11 : 418) × 104 = 3

15 SDN Bandung Kulon 1 17 (17 : 418) × 104 = 4

16 SDN Bakul 3 11 (11 : 418) × 104 = 3

17 SDN Bakul 4 13 (13 : 418) × 104 = 3

18 SDN Kopo 1 10 (10 : 418) × 104 = 2

19 SDN Kopo 2 9 (9 : 418) × 104 = 2

20 SDN Kopo 3 11 (11 : 418) × 104 = 3

21 SDN Kopo 4 11 (11 : 418) × 104 = 3


(34)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama Sekolah Jumlah

Populasi Jumlah Sampel

23 SDS Kemah Indonesia 12 (12 : 418) × 104 =3

24 SDN Tegal lega 2 8 (8 : 418) × 104 = 2

25 SDN Tegal lega 4 8 (8 : 418) × 104 = 2

26 SDNAstana Anyar 1 8 (8 : 418) × 104 = 2

27 SDNAstana Anyar 2 8 (8 : 418) × 104 = 2

28 SDN Pagarsih 1 10 (10 : 418) × 104 = 2

29 SDN Pagarsih 2 11 (11 : 418) × 104 = 3

30 SDN Pagarsih 5 11 (11 : 418) × 104 = 3

31 SDN Pagarsih 6 9 (9 : 418) × 104 = 2

32 SDN Dwikora 1 11 (11 : 418) × 104 = 3

33 SDN Dwikora 3 11 (11 : 418) × 104 = 3

34 SDN Pelita Bangsa 13 (13 : 418) × 104 = 3

Jumlah 418 104

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah korelasi dan regresi dari variabel X1, X2 terhadap Y1, berikut ini gambar desain penelitian yang akan diteliti :

r yx1 A.

Ryx1

Ryx1x2

Ryx2

Gambar 3.1 Desain Penelitian

C. Metode Penelitian

X 1

Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah

X 2 Kinerja Guru

Y


(35)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode survei melalui analisis korelasi dan regresi. Pemilihan pendekatan ini didasarkan pada pendapat Nasution (1998) dalam Riduwan (2012: 65), bahwa metode ini dimaksudkan untuk penyelidikan yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang serta memberi gambaran yang jelas tentang situasi-situasi sosial dengan memusatkan pada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukan pengaruh antara berbagai variabel. Penulis mengambil pendekatan serta metode ini dengan alasan bahwa masalah yang akan diteliti merupakan masalah saat ini dan ingin mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan visioner kepala sekolah dan kinerja guru terhada efektivitas sekolah di Sekolah Dasar se-Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung.

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, atau petunjuk pelaksanaan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Definisi variabel harus bisa diukur, spesifik serta bisa dipahami oleh orang lain (Masri S, 2003: 46-47)

Variabel penelitian ini terdiri dari dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Yang merupakan variabel bebas penelitian ini adalah Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah (X1) dan Kinerja Guru (X2), sedangkan variabel terikatnya adalah Efektivitas Sekolah (Y).

Masing-masing definisi operasional dari variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan visioner kepala sekolah adalah peran kepemimpinan yang dilakukan kepala sekolah yang memfokuskan pada peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran di sekolah dengan visi dan misi, yang mencakup


(36)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimensi: (1) Penentu arah, (2) Agen perubahan, (3) Juru bicara, dan (4) Sebagai pelatih.

2. Kinerja guru adalah segala unjuk kerja atau segala aktivitas hasil kerja yang dilakukan guru setelah melakukan proses atau serangkaian aktivitas kerja terhadap organisasi sekolah dam melakukan proses pembelajaran terhadap siswa yang mencakup melakukan perencanaan pembelajaran, melakukan proses pembelajaran dan menilai hasil belajar.

3. Efektivitas sekolah adalah tingkat keoptimalan keberhasilan sekolah dalam memfungsinya, memberdayakan semua komponen sekolah (SDM dan SDA sekolah) dengan menerapkan model sistem sosial terbuka.

E. Instrumen Penelitian

Untuk pengembangan instrumen, maka penelitian ini menempuh dengan beberapa cara yaitu :

1. Menentukan indikator indikator dari tiap-tiap variabel penelitian (variabel kepemimpinan Visioner Kepala sekolah (X1), Kinerja Guru (X2) dan efektivitas sekolah (Y1) berdasarkan acuan dari teori tiap variabel tersebut. 2. Mengembangkan indikator menjadi sub-sub indikator yang sesuai,yang

nantinya sebagai acuan item-item pertanyaan, dengan penentuan nomor urut. 3. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian dalam bentuk matrik.

4. Menyusun butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang tepat, jelas dari tiap-tiap sub indikator yang telah ditetapkan pada instrumen penelitian, dengan arahan pembimbing.

5. Menetapkan skala pengukuran dan kriteria skor untuk tiap-tiap item alternatif jawaban dengan menggunakan skala likert, yaitu untuk skor tertinggi 5 terendah 1.

5 = Selalu / SL 4 = Sering / SR


(37)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 = Jarang / JR

1 = Tidak pernah

6. Menyusun angket / kuisioner penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan angket berstruktur. Angket berstruktur adalah alat pengumpul data dalam bentuk formulir berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti dengan alternatif jawaban telah disediakan, dimana responden diminta untuk merespon setiap item pertanyaan dengan cara membubuhkan tanda checklis( ) Alasan pemilihan angket berstruktur ini dikarenakan beberapa alasan, yaitu : a. Angket lebih praktis untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data,

terutama bila sampel dalam jumlah banyak.

b. Mempermudah responden dalam mengisi kuesioner karena alternatif jawaban telah tersedia.

c. Peneliti memperoleh data yang seragam, sehingga memudahkan proses pengolahan data

d. Angket relatif lebih efektif dan efisien dari segi waktu, tenaga, dan biaya. Dari instrumen yang telah ada, maka dibuat angket penelitian sementara dalam tiga lembar kolom, lembar kolom kesatu mengenai variabel kepemimpinan instruksional, lembar kedua mengenai iklim sekolah, dan lembar ketiga mengenai efektivitas sekolah.

e. Kuisioner sementara tersebut dijustifikasi oleh pakar, sampai dinyatakan layak diujicobakan.

Berikut ini dipaparkan kisi-kisi instrumen variabel yang dijadikan variabel penelitian, yang terdiri atas dua variabel dependen (X1 dan X2) dan satu variabel independen (Y).

Tabel 3.3


(38)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

operasional Dimensi Indikator Sub indikator

Efektivitas Sekolah

( Y )

Tola dan Furqon dalamm Suharsaputra (2006 – 67-69)

(Scheerens : 2003 : 40 – 41).

Scheerens ( 1992) :

Taylor , 1990 : 13, Joyce, et al , 1999 : 17

Efektivitas sekolah adalah tingkat keoptimalan keberhasilan sekolah dalam memfungsinya, memberdayaka n semua komponen sekolah (SDM dan SDA sekolah) dengan menerapkan model sistem sosial terbuka a. Tujuan sekolah dinyatakan secara jelas dan spesifik  Dinyatakan secara jelas

- Kepala sekolah dan guru menetapkan visi dan misi sekolah dengan jelas

 Digunakan untuk pengambilan keputusan

- Tujuan sekolah menggambarkan hasil keputusan bersama

 Dipahami oleh siswa, guru dan staf

- Kepala sekolah, guru dan staf memahami tujuan sekolah b.Pelaksanaan kepemimpin an pendidikan yang kuat

 Bisa dihubungi dengan mudah

- Kepala sekolah mudah dihubungi/ dikonfirmasi

 Bersikap

responsif kepada guru, staf, dan siswa

- Kepala sekolah selalu tanggap terhadap permasalahan guru, siswa dan staf.

 Responsif kepada orang tua dan masyarakat

- Kepala sekolah merespon positif masukan dari orang tua - Kepala sekolah

tanggap akan aspirasi masyarakat

 Melaksanakan kepemimpinan yang terfokus pada pembelajaran - Kepemimpinan kepala sekolah berfokus pada pembelajaran

 Menjaga agar rasio antara guru/siswa sesuai dengan rasio ideal

- Kepala sekolah menjaga rasio ideal antara jumlah guru dan murid


(39)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

operasional Dimensi Indikator Sub indikator

a. Ekspektasi guru dan staf tinggi

 Yakin bahwa semua siswa bisa belajar dan berprestasi

- Seluru siswa dapat belajar dan berprestasi yang tinggi

 Menekankan pada hasil akademis

- Nilai rata-rata hasil akademis siswa mengalami kenaikan

 Memandang guru sebagai penentu

terpenting bagi keberhasilan siswa

- Guru merupakan kunci (ujung tombak), penentu keberhasilan dalam meraih prestasi belajar siswa

d. Ada kerja sama kemitraan antara sekolah, orang tua dan masyarakat  Komunikasi secara positif dengan orang tua

- Orang tua wali murid menghadiri pertemuan rapat dengan pihak sekolah.

 Memelihara jaminan

dukungan orang tua

- Orang tua wali murid selalu mendukung program yang dicanangkan sekolah

 Bekerja sama dengan orang

tua dan

masyarakat

- Orang tua wali murid membiayai program kegiatan sekolah.  Berbagi tanggung jawab untuk menegakkan displin dan mempertahan-kan keberhasilan

- Sekolah membuat tata tertib dan dilaksanakan oleh semua warga sekolah  Menghadiri acara-acara penting di

- Sekolah mengikut sertakan murid dalam berbagai


(40)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

operasional Dimensi Indikator Sub indikator

sekolah kegiatan sekolah di dalam maupun di luar sekolah e. Adanya

iklim positif dan kondusif bagi siswa untuk belajar

 Rapi, bersih, dan aman secara fisik

- Keadaan lingkungan sekolah, rapih, bersih, nyaman dan aman

 Dipelihara secara baik

- Kondisi gedung dan lingkungan sekolah terpelihara dengan baik  Memberi penghargaan kepada yang berprestasi - Sekolah memberikan penghargaan bagi siswa, guru dan karyawan yang berprestasi  Memberi penguatan terhadap prilaku positif siswa - Sekolah menjadikan siswa yang disiplin menjadi taula dan bagi siswa lainnya.

 Mentaati aturan sekolah dan pemerintah daerah

- Aturan sekolah dilaksanakan oleh warga sekolah - Warga sekolah melaksanakan tatatertib

pemerintah daerah

 Menjalankan tugas /kewajiban tepat waktu

- Seluruh warga sekolah melaksanakan kewajiban yang diberikan sekolah tepat waktu. f.Kemajuan siswa sering dimonitor

 Tugas yang tepat - Guru memberikan tugas sesuai indikator pembelajaran

 Umpan balik secara cepat (segera)

- Guru memberikan umpan balik melalui PR secara


(41)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

operasional Dimensi Indikator Sub indikator

berkala

 Kemampuan berpartisipasi di kelas secara optimal

- Guru melibatkan siswa secara optimal dalam PBM

 Penilaian hasil belajar dari berbagai segi

- Guru menilai hasil belajar siswa secara

komprehenshif dari berbagai segi g.Menekankan kepada keberhasilan siswa dalam mencapai keterampilan aktifitas yang esensial

 Melakukan hal yang terbaik untuk mencapai hasil balajar yang optimal, baik yang bersifat akademis maupun nonakademik. - Siswa mendapatkan nilai rata rata di atas KKM untuk setiap mata pelajaran

 Menunjukkan komitmen dalam mendukung program keterampilan esensial

- Warga sekolah memiliki

komitmen bersama dalam mendukung program sekolah

 Menerima bahan yang memadai untuk mengajarkan keterampilan yang esensial - Siswa mendapatkan berbagai pendidikan keterampilan dari sekolah h. Komitmen yang tinggi dari SDM sekolah terhadap program pendidikan  Membantu merumuskan dan melaksanakan tujuan pengembangan sekolah

- Kepala sekolah sebagai inovator dalam penyusunan program sekolah

 Menunjukkan profesionalisme

- Komitmen kepala sekolah sangat


(42)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

operasional Dimensi Indikator Sub indikator

dalam bekerja tinggi dalam memajukan program-program di sekolah Kepemimpi nan Visioner Kepala Sekolah (X1) (Burt Nanus, 2001: 15-18) Robin Stephen (2001:352) Aan Komariah (2010: 43)

Kinerja guru adalah segala unjuk kerja atau segala aktivitas hasil kerja yang dilakukan guru setelah

melakukan proses atau serangkaian aktivitas kerja terhadap organisasi sekolah dam melakukan proses pembelajaran terhadap siswa yang mencakup melakukan perencanaan pembelajaran, melakukan proses pembelajaran dan menilai hasil belajar.

a. Penentu arah

 Sebagai pelopor penentu arah

- Kepala sekolah sebagai pelopor dan penentu arah dalam berbagai kegiatan

 Berfikir rasional - Kepala sekolah bepikir rasional dalam melakukan tindakan

 Cerdas dalam sasaran

- Kepala sekolah memiliki kecerdasan, tindakannya tepat sasaran

- Kepala sekolah memiliki berbagai keterampilan

 Selalu bergerak maju

- Kepala sekolah berwawasan luas dan selalu befikiran maju  Penganalisa tehnik dan metode

- Kepala sekolah melakukan perbaikan atas analisa tehnik dan metode yang digunakan guru dalam mengajar  Pembimbing terhadap arah dan tujuan organisasi

- Kepala sekolah menjadi pem bimbing akan arah dan tujuan

organisasi

 Menjadi teladan terhadap perilaku yang diinginkan.

- Prilaku kepala sekolah menjadi teladan bagi guru dan warga sekolah

 Membangun hubungan

- Kepala sekolah bekerjasama


(43)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

operasional Dimensi Indikator Sub indikator

personal yang kuat. dengan membangun timework yang kuat  Berkolaborasi dengan orang lain dalam pekerjaan.

- Kepala sekolah selalu melakukan kerja sama positif bersama guru-guru dan warga sekolah b. Agen perubahan  Bertanggung jawab untuk merangsang perubahan

- Kepala sekolah bertanggungjawab atas segala perubahan di sekolah  Memimpin kesuksesan dengan inovasi baru - Kepemimpinan kepala sekolah sebagai pelopor penuh dengan insvirasi dan inovasi

 Memiliki agenda kerja yang jelas dan rasional

- Agenda kerja kepala sekolah jelas dan rasional

 Merasa tidak puas dengan yang telah ada

- Kepala selalu melakukan perubahan kearah sekolah yang unggul  Berfikir mengembangkan inovasi pembelajaran

- Kepala sekolah bekerja sama dengan guru melakukan inovasi pembelajaran

 Pelopor inovasi dan menjadi trigger berbagai perubahan

- Kepala sekolah menjadi pelopor dalam segala bentuk perubahan c. Juru bicara  Meyakinkan

orang lain

- Kepala sekolah mampu


(44)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

operasional Dimensi Indikator Sub indikator

meyakinkan orang lain

 Dapat

mengakses ke dunia luar

- Kepala sekolah mampu mengakses internet  Memperkenal-kan dan mensosialisasi-kan keunggulan

- Kepala sekolah mempublikasikan kemajuan sekolah lewat berbagai media

 Bekerja sama secara moril maupun materil

- Kepala sekolah melakukan kerja sama dengan stakeholder pendidikan  Menyampaikan pokok pikiran demi kemajuan organisasi

- Kepala sekolah mampu menyampaikan ide dan gagasan sekolah  Mampu berkomunikasi secara empatik

- Kepala sekolah memiliki empati yang tinggi terhadap anak buahnya d. Sebagai pelatih  Membangun komitmen bersama

- Kepala sekolah membangun komitmen bersama warga sekolah  Memiliki kesabaran dan suritauladan

- Kepala sekolah memiliki kesabaran dan menjadi teladan bagi warga sekolah  Memberi semangat

- Kepala sekolah memberikan semangat kepada anak buahnya  Membantu siapapun untuk belajar dan - Mampu memberikan bantuan


(45)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

operasional Dimensi Indikator Sub indikator

tumbuh perbaikan PBM

terhadap guru

 Membangun kepercayaan diri

- Kepala sekolah membangun kepercayaan diri yang tinggi

 Menghargai keberhasilan

- Kepala sekolah menghargai keberhasilan anak buahnya  Menghormati dan meningkatkan kemampuan guru

- Kepala sekolah menghormati dan meningkatkan profesionalsme kemampuan guru-guru

 Mencapai visi secara konstan

- Memiliki keinginan untuk memperbaiki visi dan misi sekolah

Kinerja Guru (X2) . Drucker dalam Dadang Y. (2000: 23) Sa’ud (2005: 50)

Kinerja guru adalah segala unjuk kerja atau segala aktivitas hasil kerja yang dilakukan guru setelah

melakukan proses atau serangkaian aktivitas kerja terhadap organisasi sekolah dam melakukan proses pembelajaran terhadap siswa yang mencakup melakukan 1. Merencanakan proses pembelajaran (Planner)  Mampu mendeskripsikan kompetensi/tujua n pembelajaran - Mampu merancang PBM yang komprehensif

 Mampu memilih /menentukan materi

- Mampu membuat memilih dan menentukan materi dengan tepat  Mampu mengorganisasik an materi

- Mampu membuat program mengajar sesuai dengan kurikulum  Mampu menentukan strategi/metode pembelajaran - Mampu menggunakan strategi dan metode dengan tepat  Mampu menentukan sumber belajar dan media

- Mampu mecari sumber, materi dan menentukan media


(46)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Definisi

operasional Dimensi Indikator Sub indikator

perencanaan pembelajaran, melakukan proses pembelajaran dan menilai hasil belajar.

pembelajaran pembelajaran yang tepat - Mampu

menentukan media dan alat pembelajaran  Mampu menyusun perangkat penilaian - Mampu merancang penilaian dengan tehnik yang tepat

 Mampu menetukan tehnik penilaian

- Menentukan dan membuat tehnik penilaian yang tepat  Mampu mengalokasikan waktu - Mampu mengelola waktu dengan efektif dan efesien 2. Melaksanakan Pembelajaran (Organizer)  Mampu membuka pelajaran - Membuka pelajaran diawal pertemuan  Mampu menyajikan materi - Menyajikan materi dengan runtut  Mampu menggunakan metode - Menggunakan metode yang tepat saat PBM

 Mampu menggunakan media/alat peraga

- memilih dan menggunakan alat peraga pembelajaran yang tepat  Mampu menggunakan bahasa yang komunikatif - Menggunakan bahasa dan berkomunikasi dengan baik  Mampu memotivasi siswa - Memberikan motivasi kepada siswa  Mampu mengorganisasik an kegiatan

- Merancang dan melaksanakan kegiatan dengan


(1)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

_______(2012). Menjadi Pemimpin Besar Visioner Berkarakter; Visi, Transaksi, Transformasi, dan Karakter Kepemimpinan dan Manajemen Satuan Pendidikan Era Pergolakan Otoritas Negara. Bandung : Alfabeta

Drucker, Peter F. (1997) . Managing in a Time of Great Change. Terjemahan. Jakarta.PT. Alex Media Komputindo.

Drucker, Peter F. (2000). The Leadher of the Future (Pemimpin Masa Depan Visi, Strategi, dan Praktek Baru untuk Masa Depan). Jakarta: Terjemahan. Jakarta. PT. Alex Media Komputindo. Alih bahasa Bob Widya Hartono. Edmonds, R. (1979). Effective Schools for Urban Poor. Educational Leadership.

37: 15-24.

Edward, W. (1992). Educational Leadership Visionary Leadership in School : Successful Strategis for Developing and Implementing an Edecational Vision the Futurist. Book Review- Faboreble. 26,(6), 45.

Fattah, N. (2011). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Engkoswara dan Komariah, A. (2011). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Furqon, dkk. (2000). Pengembangan Model Penilaian Sekolah Efektif. Lembaga Penelitian UPI

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Gentilucci, J.L., & Muto, C.C ( 2007) Principals’ Influence on Academic Achievement : The Student Perspective. The National Association of Secondary School Principals. Education Journal.P.232.

Gorton, et all. ( 2007). School Leadership and Administration (important concept, case studies and simulation). Seventh Edition. New York: McGraw-Hill. Hadiyanto dan Tilaar H.A.R. (2004). Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen

Pendidikan di Indonesia.Jakarta:PT Rineka Cipta.

Hallinger, P. (2000). A review of two decades of research on the principalshipusing the Principal Instructional Management Rating Scale.Tersedia dalam http://www.leadingware.com


(2)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

______(2005). Instructional Leadership And The School Principal: A Passing Fancy That Refuses To Fade Away. Leadership and Policy in Schools Journal. 4: 1-20.

Hamalik, U. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. (2009). Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamindah.(2009) Organisasi-sekolah. Artikel Majalah Bulanan Pendidikan Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur 09:39 tersedia dalam Organisasi-sekolah.html.

Hidayat, A. (2010). Analisis Dampak Gaya Kepemimpinan Kontingensi Dan Budaya Organisasi Melalui Motivasi Kerja Terhadap Efektivitas

Organisasi Pada Sekolah Dasar Negeri Di Lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung. Disertasi Doktor dipublikasikan secara online. Tersedia:Jbptunpospp-gdl-asephidayat-2351-1-asephid-1.pdf-Adobe Reader.

Hoy, Wayne K and Miskel, Cecil G. (2008). Educational Administration:Theory, Research, and Practise (8th ed, international edition). New York: Mc Graw- Hill Co.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2011). Kepemimpinan Pembelajaran, Materi Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah. Jakarta : Kemdiknas.

Khariroh. (2006). Kemampuan Profesional Kepala Sekolah dalam Mengelola Pendidikan untuk Mewujudkan Sekolah Efektif (Studi Kasus SD Negeri Brebes 03 Cabang Dinas P dan K Kecamatan Brebes Kab. Brebes) Tesis Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.(dipublikasikan)

Komariah, Aan dan Triatna, Cepi.(2008). Visionery Leadership. Bandung: Alfabeta

Koster,W. (2004). Analisis Komparatif antara Sekolah Efektif dan Sekolah Tidak Efektif. www.depdiknas.go.id/jurnal/12.htm.

Lokman M. T dkk. (2006). Perkaitan antara Kepimpinan Pengajaran Guru Besar dengan Kepercayaan dan Komitmen Guru Bandung: Alfabeta

MacBeath John. dan Mortimore Peter. (2001). Improving School Effectiveness. Buckingham: Open University Press.


(3)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Margono, S.(2010). Metedologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Muhaimin, Sutiah & Listyo,S.(2010). Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam

Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta :Prenada Media Group.

Mulyasa, E. (2012). Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara

______(2011).Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

______(2012). Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

_____(2012). Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung : Rosda Putra.

Murphy Joseph dan Louis Karen Seahore. (1999). Handbook Research, Educational Administration. San Fransisco: Jossey Publisher.

Nurkholis . (2006). Manajemen Berbasis Kompetensi; Teori, Model dan Aplikasi . Jakarta : PT Grasindo.

______(2005) Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Pidarta, Made. (2004). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka cipta PMPTK Depdiknas. (2007). Panduan TOT Kepala Sekolah dan Pengawas

Sekolah. Jakarta: Dirjen PMPTK. Depdiknas.

Purwanto, N. (2012). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.

_____(2012). Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta _____(2010). Metode dan Teknik menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta.

Riduwan. (2012). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung : Alfabeta.


(4)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Robbin, Stephen P. (2000). Perilaku Organisasi (terjemahan), Jakarta: P.T Prenhallindo.

Robbin, Stephen P. (2001). Organizatinal Behavior, New Jersey: Prentice Hall. Inc.

Robbins. (2009). International Education Consultant. Harvey B. Alvy, Eastern Washington University

Sagala, S. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat, Strategi Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta : Nimas Multima

______(2009). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta.

______(2009). Memahami Organisasi Pendidikan: Pemberdayaan Organisasi Pendidikan yang Lebih Profesional dan Dinamis dari Aspek Desain, Budaya, Reinventing di Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Satuan Pendidikan. Bandung:Alfabeta.

______(2010). Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sa’ud, S. Udin. (2005). Pembelajaran Efektif. Bandung: Pascasarjana UPI.

Sa’ud, S. Udin. (2007). Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung : PT. Remaja Rosda karya.

Scheerens, Jaap. (2003). Effective Schooling Research, Theory and Practice. New York: SOP.

Scheerens, J. (2013). What Is Effective Schooling? A Review of Current Trought and Practice. International Baccalauratte University of Twente

Sedarmayanti. (2011) Membangun dan Mengembangkan Kepemimpinan serta Meningkatkan Kinerja untuk Meraih Keberhasilan. Bandung:Refika Aditama

SEDL. (2005). What is instructional leadership and why so is important. Tersedia dalam http://www.sedl.org/pubs/reading100/RF-NB-2005-Spring.pdf Slamet, PH. 2000. Manajemen Berbasis Sekolah. Jurnal Pendidikan dan


(5)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

_____ 2000. Karakteristik Kepala Sekolah Yang Tangguh, Jurnal Pendidikan, Jilid 3, No. 5 (online) tersedia dalam http://www.ut.ac.id diakses 12 september 2013

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhaeli. (2011). Studi Tentang Sekolah Efektif pada SMAN di Provinsi Jawa Barat Jurnal Administrasi Pendidikan. 13,(2),1-8.

Suharsaputra, U.(2010). Administrasi Pendidikan. Bandung : PT. Refika A.

Suharsaputra, Uhar. (2008). Manajemen Pengembangan Kinerja Guru. ( Studi tentang Pengaruh kepemimpinan Entrepreneur Kepala sekolah, Budaya Sekolah , dan sistem Kompensasi terhadap Krearivitas dan Kinerja Inovatif Guru pada Sekolah Menengah Kejuruan Dikabupaten Kuningan) Disertasi SPS UPI.

Suharso dan Retnoningsih, A. (2011). Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Semarang : Widya Karya.

Suryosubroto, B. (2009). Proses belajar Mengajar di sekolah. Jakarta:Rineka Cipta.

Syahbana, F. (2007). Kontribusi Managerial Skill Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah terhadap Efektivitas Sekolah Menengah Atas Negeri di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Cimahi. Tesis Administrasi Pendidikan.

Taylor, (1990)B.O., Case Studies in Effective Schools Research. Kendal/Hunt Publishing Company.

Timple A, Dale ( 2002). The Art And Science Of Buisnis Management Productivity. New York : Kend Publishing.

Tola, Burhanudin. dan Furqon. (2004). Penilaian Sekolah Efektif. (online). Tersedia:Http.//www.Depdiknas.go.id/Jurnal/44/htm.

Wahjosumidjo. (2010). Kepemimpinan kepala Sekolah: Tinjauan Teoritis dan Permasalahannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Wahyudi. (2009). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajaran (Learning Organization). Bandung: Alfabeta.


(6)

Ade Irwana, 2014

Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah Pada Sekolah Dasar Se Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yudistira, D. (2012). Pengaruh Prilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Sekolah, Kinerja Mengajar Guru, dan Partisipasi Orang Tua terhadap Sekolah Efektif. Disertasi Doktor SPS UPI Bandung.Tidak diterbitkan. Yukl,G.(2009). Leadership in organization. (terjemahan Budi Supriyanto) Edisi


Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KINERJA GURU, DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH SMP DI KECAMATAN MEDAN KOTA.

0 0 45

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH CIOMAS KABUPATEN BOGOR.

2 3 68

PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN CIKARANG UTARA KABUPATEN BEKASI.

0 0 57

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP SEKOLAH EFEKTIF DI SDN SE-KECAMATAN JATILUHUR.

0 3 7

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG.

1 10 56

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA MENGAJAR GURU TERHADAP MUTU LAYANAN AKADEMIK PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN CICALENGKA.

0 6 12

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SMP MUHAMMADIYAH SE-KOTAMADYA BANDUNG.

1 8 57

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MANAJEMEN MUTU SEKOLAH SE-KECAMATAN KUTAWARINGIN KABUPATEN BANDUNG.

0 1 55

PENGARUH PEMBINAAN KOMPETENSI GURU OLEH KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG.

0 4 53

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP EFEKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN ASTANA ANYAR KOTA BANDUNG - repository UPI T ADP 1204798 Title

0 0 3