PENGARUH PEMBAGIAN KERJA DAN WEWENANG KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG SURABAYA.
PENGARUH PEMBAGIAN KERJ A DAN WEWENANG
KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJ A
PADA BANK RAKYAT INDONESIA
CABANG SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Untuk Menyusun Skr ipsi S-1 Pr ogr am Studi Akuntansi
Diajukan oleh :
FAHMI NOOR HISYAM
1013010208/FE/EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
LEMBAR PENGESAHAN
USULAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBAGIAN KERJ A DAN WEWENANG
KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJ A
PADA BANK RAKYAT INDONESIA
CABANG SURABAYA
yang diajukan :
FAHMI NOOR HISYAM
1013010208/FE/EA
telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh
Pembimbing Utama
Dr s. Ec. Munar i, MM
NIP. 19610402 198803 1 001
Tanggal : ……………….
Mengetahui
Ketua Pr ogr am Studi Akuntansi
DR. Her o Pr iyono, SE, Msi, Ak,CA
NIP. 19611011 199203 1 001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGARUH PEMBAGIAN KERJ A DAN WEWENANG
KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJ A
PADA BANK RAKYAT INDONESIA
CABANG SURABAYA
yang diajukan :
FAHMI NOOR HISYAM
1013010208/FE/EA
Telah disetujui untuk Ujian Lisan
Pembimbing Utama
Dr s. Ec. Munar i, MM
NIP. 19610402 198803 1 001
Tanggal : ……………….
Mengetahui
Wakil Dekan I
Dr s. Ec. Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBAGIAN KERJ A DAN WEWENANG
KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJ A
PADA BANK RAKYAT INDONESIA
CABANG SURABAYA
Disusun Oleh :
FAHMI NOOR HISYAM
1013010208 / FE / EA
Telah dipertahankan dihadapan
dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi
Pr ogr am Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “veter an” J awa Timur
Pada Tanggal : 23 September 2014
Pembimbing
Tim Penguji
Ketua
Drs. Ec. Munar i, MM
NIP. 196104021988031001
Dr. Hero Pr iono, SE, Msi, Ak, CA
NIP. 196110111992031001
Sekertar is
Drs. Ec. Eko Riadi, Maks
NIP. 195705011993031001
Anggota
Dra. Ec. Sar i Andayani, Maks
NIP. 196610111992032001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pr of. Dr. Drs. Ec. Syamsul Huda, MT
NIP. 195908281990031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan rahmatnya yang dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul “PENGARUH PEMBAGIAN KERJ A DAN WEWENANG KARYAWAN
TERHADAP PRESTASI KERJ A PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG
SURABAYA”.
Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada jurusan ekonomi akuntansi, di Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis sangat berterima kasih atas segala bantuan dan
fasilitas dari berbagai pihak yang diberikan kepada penulis guna mendukung penyelesaian
skripsi ini. Maka, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. R. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Prof. Dr. Drs. Ec. Syamsul Huda, MT selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. H. Rahman A. Suwaidi, M.Si selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Dr. Hero Priono, SE. MSI, Aks. CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6. Drs. Ec Munari, MM selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar telah meluangkan
waktu dan tenaganya dalam memberi bimbingan, terima kasih atas semua saran,
motivasi, dan bimbingannya selama penyusun skripsi ini.
7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi peneliti.
8. Seluruh staf dan karyawan selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
9. Papa, Mama, yang telah sudah memberikan dukungan, doa cinta, kasih sayang, dan
waktu selama penelitian berlangsung.
10. Dan kepada seluruh pihak yang membantu dukungan doa-doa yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk peneliti
selanjutnya dan pengguna lainnya. Kritik dan saran diharapkan penulis demi memperbaiki
kesalahan yang ada pada penelitian ini.
Surabaya, 10 september 2014
Penulis
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL..........................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................... 5
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Hasil - Hasil Penelitian Terdahulu ......................................... 7
2.2 Landasan Teori...................................................................... 10
2.2.1 Pengertian Manajemen ................................................ 10
2.2.2 Pengertian Organisasi .................................................. 14
2.2.3 Prinsip-Prinsip Organisasi ........................................... 17
2.2.4 Pengertian Pembagian Kerja ........................................ 21
2.2.5 Pengertian Pendelegasian Wewenang Dan
Tanggung Jawab.......................................................... 22
2.3 Kerangka Pikir ...................................................................... 22
2.4 Hipotesis ............................................................................... 29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian .................................................................... 30
3.2 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel .............. 30
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.2.1 Definisi Operasional .................................................... 30
3.2.2 Pengukuran Variabel ................................................... 31
3.3 Teknik Pengukuran Sampel ................................................... 32
3.3.1 Populasi....................................................................... 32
3.3.2 Sampel. ....................................................................... 32
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................... 33
3.4.1Jenis Data ..................................................................... 33
3.4.2 Sumber Data................................................................ 33
3.4.3 Pengumpulan Data ...................................................... 34
3.5 Uji Kualitas Data................................................................... 34
3.5.1 Uji Validitas ................................................................ 34
3.5.2 Uji Reliabilitas ............................................................ 35
3.5.3 Uji Normalitas ............................................................. 35
3.6 Asumsi Klasik ....................................................................... 36
3.6.1 Autokorelasi ................................................................ 36
3.6.2 Multikorelasi ............................................................... 37
3.6.3 Heteroskedasititas........................................................ 38
3.7 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................... 38
3.7.1 Teknik Analisis ........................................................... 38
3.7.2 Uji Hipotesis ............................................................... 40
3.7.2.1 Uji F ....................................................... 40
3.7.2.2 Uji T. ...................................................... 42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ............................................... 44
4.1.1 Sejarah Perusahaan ...................................................... 44
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Organisasi................................. 45
4.1.2.1 Visi......................................................... 45
4.1.2.2 Misi...... .................................................. 46
4.1.3 Tujuan Organisasi........................................................ 46
4.1.4 Lokasi Perusahaan ....................................................... 46
4.1.5 Struktur Organisasi BRI Cab. Rajawali Surabaya ........ 46
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................... 47
4.2.1 Variabel Prestasi Kerja (Y) .......................................... 47
4.2.2 Variabel Pembagian Kerja (X1) ................................... 48
4.2.3 Variabel Wewenang Karyawan (X2) ............................ 50
4.3 Uji Validasi Reabilitas........................................................... 51
4.3.1 Uji Validitas ................................................................ 51
4.3.2 Uji Reabilitas............................................................... 53
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda.......................................... 53
3.2.1 Uji Normalitas ............................................................. 53
3.2.1 Uji Asumsi Klasik ....................................................... 55
4.5 Analisis dan Uji Hipotesis ..................................................... 57
4.5.1 Persamaan Regresi Linear Berganda ............................ 57
4.5.2 Uji F (Uji Kesesuaian Model) ...................................... 59
4.5.3 Koefisien Determinan (R Square) ................................ 60
4.5.4 Uji T.... ........................................................................ 60
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 62
4.6.1 Pengaruh Pembagian Kerja
Terhadap Prestasi kerja ................................................. 62
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.6.2 Pengaruh Wewenang Karyawan
Terhadap Prestasi Kerja .............................................. 62
4.7 Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang Dengan
Penelitian Terdahulu ............................................................ 63
4.8 Keterbatasan Penelitian ......................................................... 64
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan ... ....................................................................... 65
5.2 Saran ............. ....................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH PEMBAGIAN KERJ A DAN WEWENANG KARYAWAN
TERHADAP PRESTASI KERJ A PADA BANK RAKYAT INDONESIA
CABANG SURABAYA
Oleh:
Fahmi Noor Hisyam
ABSTRAK
Perusahaan yang memiliki organisasi yang baik dan teratur tidak akan
mengalami hambatan dalam melakukan tugas secara efektif. Di sisi lain jika
perusahaan memiliki bukan organisasi yang baik dan teratur. Jika manajer akan
menghadapi beberapa masalah dalam melakukan tugas dari manajer yang lebih
tinggi. Hal ini disebabkan oleh tidak ada tanggung jawab dalam melaksanakan
tuga yang diberikan oleh yang lebih tinggi penelitian ini adalah 6 responden,
beberapa karyawan bekerja di kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia.
Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan dengan mengumpulkan
informasi terkait dengan pengaruh pembagian kerja dan wewenang karyawan
terhadap perstasi kerja pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Surabaya. Metode
yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis data (SPSS) dengan input
beberapa faktor: pembagian kerja, wewenang karyawan dan prestasi kerja.
Hasil penelitian yang digunakan di bank Rakyat Indonesia adalah 40
responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pembagian kerja
berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja. Sedangkan variabel
wewenang karyawan tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja.
Untuk mempersiapkan deskripsi pekerjaan yang baik dan direkomendasikan
untuk memberikan cukup delegasi untuk karyawan.
Kata kunci : Pembagian kerja, Wewenang Karyawan dan Prestasi Kerja
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perusahaan pada hakekatanya terdiri dari kumpulan orang-orang
peralatan
operasionalnya.
Sehingga
upaya
pencapaian
tujuan
dan
dalam
memaksimalkan keuntungan dan berhasil atau tidaknya suatu misi perusahaan
untuk mencapai tujuan ditentukan olehindividu-individu yang menjalankan
manajemen yang dilaksanakan perusahaan.
Masalah Manajemen itu akan selalu ada bila perusahaan masih
menjalankan aktivitasnya. Jadi manajemen sangat penting bagi seorang manajer
dalam menentukan otoritas tertinggi untuk menggerakkan karyawan. Agar
dapat melakukan aktivitas atau bekerja secara efektif bagi perusahaan demi
tercapainya
tujuan
yang
telah
ditentukan.
Seorang
manajer
dalam
menggerakkan orang-orang untuk mendapatkan sesuatu haruslah mempunyai
ilmu pengetahuan dan seni, agar orang mau melakukannya. Untuk itulah
diperlukan suatu wadah yang dapat menghimpun setiap orang, wadah itulah
yang disebut dengan organisasi. (Abdul Syani, 1987)
Organisasi itu sendiri merupakan alat yang paling berhubungan dengan
satuan-satuan kerja, yang diberikan kepada orang-orang yang ditempatkan
dalam struktur wewenang. Sehingga pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada bawahan dari bagian puncak
manajemen sampai kebawah dari seluruh unit/bagian.
Perusahaan
kemungkinan
yang mempunyai organisasi yang baik dan teratur
besar
tidakakan
mengalami
hambatan-hambatan
dalam
mengerjakan tugasnya dengan efektif (sebaiknya/semaksimalmungkin). Dan
begitu pula sebaliknya bila perusahaan tidak mempunyai organisasi yang baik
dan teratur. Sehingga dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan
oleh pimpinan kepada bawahan akan mengalami hambatan. Hal ini disebabkan
oleh tidak adanya rasa tanggung jawab dalam melaksan akan tugas yang
diberikan oleh pimpinan kepada bawahan.
Hubungan organisasi itu sangat penting bagi karyawan untuk melakukan
tugasnya sehingga dapat mencapai efektivitas kerja karyawan yang diinginkan
oleh pihak perusahaan,
bila organisasi itu berjalan dengan baik pada
perusahaan itu maka karyawan secara tidak langsung dapat melakukan tugasnya
dengan semaksimal mungkin. Sehingga akan berdampak bagi kelangsungan
dan perkembangan perusahaan untuk mencapai tujuan dan dapat bersaing
dengan perusahaan lain. Karena itu bagi seorang pimpinan harus mampu untuk
menggerakkan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Disamping itu
juga pemimpin harus dapat mengatasi semua masalah yang ada pada
perusahaan tersebut sebaik mungkin. (Sarwoto, 1989)
PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Surabaya adalah salah satu badan
usaha yang kegiatannya bergerak dibidang jasa perbankan. Yang berusaha agar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
tetap hidup dan berkembang sehingga dapat mencapai tujuan atau keuntungan
serta tujuannya yang lain adalah dapat melayani dan memenuhi keinginan
masyarakat sebaik mungkin.
Dalam melaksanakan kegiatannya PT Bank Rakyat Indonesia Cabang
Surabaya ini menginginkan agar semua karyawan dapat melakukan pekerjaan
atau tugas dengan baik. Tapi dalam hal ini PT Bank Rakyat Indonesia masih
mengalami suatu masalah atau hambatanya itu bagian atau unit kerja Back
Office yang mempunyai sub-bagiankliring, bagiankontrol, bagian administrasi
kredit, bagian transfer, bagian pajak, bagian deposito, bagian sundris.
Pada bagian atau unit kerja ini terliha tmasih adanya pembagian kerja
yang kurang baik, dimana suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh seorang
karyawan bagian administrasi kredit melakukan juga pekerjaan bagian transfer,
sehingga menyebabkan karyawan tersebut tidak dapat menyelesaikan
pekerjaannya sesuai jadwal yang ditentukan dan
sering terja dipenundaan
pekerjaan sehingga berdampak pada lambatanya pelayanan bagian administrasi
kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Surabaya terhadap nasabah,
sehingga nasabah merasa tidak puas terhadap pelayanan tersebut. Ini berarti
masih adanya perangkapan pelaksanaan tugas dari pembagian kerja tersebut.
Sehingga fungsi dari organisasi yang sesungguhnya itu kurang berjalan dengan
baik atau semestinya. Seharusnya bagian administrasi kredi tmelakukan
tugasnya sendiri dan bagian transfer dilakukan oleh karyawan tersendiri.
Karena pada masing-masing tugas memerlukan waktu dan konsentrasi dalam
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
melaksan akan pekerjaan tersebut selesai secara maksimal. Dengan kata lain
karyawan dapat bekerja secara efektif bila karyawan melakukan pekerjaan
sesuai dengan pembagian kerja yang baik.
Serta masih kurang tegas dan luasnya pimpinan dalam memberikan
pendelegasian wewenang kepada bawahan. Dalam hal ini pimpinan masih turut
campur dalam pelaksanaan pekerjaan. Sehingga manajer operasi pada saat
membuat suatu keputusan tidak dapat membuat keputusan itu sendiri dengan
cepat dan mengakibatkan terhambatnya kegiatan operasional perusahaan yang
lain tertunda. Akibatnya aktivitas kerja di dalam perusahaan tersebut
mengalami kemacetan dan sangat jelas berdampak merugikan perusahaan.
Selain itu juga mengakibatkan timbulnya karyawan tersebut menjadi merasa
tidak dipercaya dan tidak dapat melakukan pekerjaan dalam melaksanakan
tugasnya.
Di karenakan pembagian kerja dan pendelegasian wewenang itu sangat
penting. Penulis melihat hal tersebut merupakan masalah penting bagi
kelangsungan hidup organisasi perusahaan, terutama bagi karyawan dalam
menjalankan tugasnya dengan efektif.
Karena masalah tersebut sangat penting bagi pelaksanaan atau aktivitas
kerja untuk mencapai tujuan perusahaan maka penulis tertarik meneliti masalah
tersebut yang terjadi pada PT Bank Rakyat Indonesia yaitu dengan judul
“PENGARUH PEMBAGIAN KERJ A DAN WEWENANG KARYAWAN
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
TERHADAP PRESTASI KERJ A PADA BANK RAKYAT INDONESIA
CABANG SURABAYA.”
1.2 Per umusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh pembagian kerja dan wewenang karyawan secara
simultan terhadap prestasi kerja karyawan?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pembagian kerja dan wewenang karyawan
terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
Surabaya.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian diharapkan:
1.4.1. Bagi Peneliti
Untuk membandingkan antara teori yang didapat dikelas dengan
praktek yang dijalankan perusahaan.
1.4.2
Bagi Praktisi
Memperoleh informasi didalam menilai pengaruh pembagian kerja
wewenang kerja terhadap prestasi kerja karyawan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
1.4.3. Bagi Akademisi
Untuk memberikan wawasan pengetahuan tambahan dan sebagai
masukan bagi rekan-rekan mahasiswa di Universitas Pembangunan
Nasional.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.
Penelitian Ter dahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat
dipakai sebagai bahan masukan yang berkaitan dengan penelitian ini
1. Dewi Tri Silawati
a. Judul skripsi (2005) pengaruh pembagian kerja terhadap efektivitas
kerja
karyawan
bagian
produksi
PT.Dupantex
Kabupaten
Pekalongan.
b. Rumusan permasalahan, apakah ada pengaruh pembagian kerja
terhadap efektivitas kerja karyawan.
c. Adanya pengaruh pembagian kerja terhadap efektivitas kerja
karyawan.
d. Kesimpulan dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa variabel pembagian kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap efektifitas kerja karyawan bagian produksi PT.Dupantex
Kabupaten Pekalongan sebesar 6,4% dan hipotesis diterima.
7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
2. Kartika Lili
a. Judul skripsi(2007), hubungan pembagian kerja dan wewenang
karyawan terhadap prestasi kerja pada bank bukopin cabang
Palembang.
b. Rumusan permasalahan, apakah ada hubungan pembagian kerja dan
wewenang karyawan secara stimulan terhadap prestasi kerja karyawan.
c. Hipotesis, adanya hubungan pembagian kerja dan wewenang
karyawan secara stimulant terhadap prestasi kerja karyawan.
d. kesimpulan, Dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa pembagian karyawan kurang dan terjadi peningkatan 16,7%
dan prestasi kerja kurang dan terjadi peningkatan 83,3%.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
3. Fakhr ian Amr ullah
a. Judul skripsi (2007), pengaruh pembagian kerja terhadap efektivitas
kerja karyawan pada PT. Galangan Balikpapan Utama.
b. Rumusan permasalahan, apakah ada pengaruh signifikan antara
pembagian kerja dengan produkivitas kerja karyawan?
c. Hipotesis, pembagian kerja berpengaruh terhadap produktifitas kerja
karyawan.
d. kesimpulan, berdasarkan hasil uji T kedua variabel yang diteliti
dapat dilihat bahwa variabel yang memberikan pengaruh paling
dominan terhadap produktifitas kerja karyawan adalah wewenang
karyawan (X2). Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai hitung
lebih besar dari table.Hal ini berarti bahwa variabel Wewenang
Karyawan lebih dominan mempengaruhi produtifitas kerja karyawan
dibandingkan dengan variabel Pembagian Kerja.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Tabel 2.1.2
Per bedaan dan Per samaan Penelitian Ter dahulu dengan Penelitian Sekarang
No.
Nama
Judul
Variabel
1.
Dewi
Tri
Silawati (2005)
X : Pembagian Kerja
Y : Efektivitas Kerja
Karyawan
Mahasiswa UNIKAL
2.
Kartika
(2007)
3.
Fakhrian
Amrullah
(2007)
pengaruh pembagian kerja terhadap
efektivitas kerja karyawan pada PT.
Galangan Balikpapan Utama.
4.
Fahmi
Noor
Hisyam (2014)
Pengaruh pembagian kerja dan
wewenang
karyawan
terhadap
prestasi kerja pada bank rakyat
indonesia cabang surabaya.
X1 : Pembagian kerja
X2 : Wewenang
karyawan
Y : pretasi kerja
Mahasiswa Universitas
Palembang
X : Pembagian Kerja
Y : Efektiftas Kerja
Karyawan
Mahasiswa UNIBA
X1 : Pembagian Kerja
X2 : Wewenang Kerja
Karyawan
Y : Prestasi Kerja
Mahasiswa UPN
pengaruh pembagian kerja terhadap
efektivitas kerja karyawan bagian
produksi PT.Dupantex Kabupaten
Pekalongan.
Lili hubungan pembagian kerja dan
wewenang
karyawan
terhadap
prestasi kerja pada bank bukopin
cabang Palembang.
2.2.
Landasan Teor i
2.2.1
Penger tian Manajemen
Dalam
menguraikan definisi manajemen ini, masing-masing pegarang
mempunyai tafsiran yang berbeda tergantung dari pendekatan yang digunakan
oleh pengang itu. Beberapa pengarang mendefinisikan manajemen
dengan
menekan kepada manajemen sebagai seni, ilmu atau profesi, demikian jika
disimak dari beberapa pendekatan tersebut pada prinsipnya sama.
Yaitu agar terdapat tata kerja yang baik di dalam suatu organisasi
sehingga tujuan-tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Setiap manusia dalam
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
perjalanan hidupnya selalu menjadi anggota dari beberapa macam organisasi,
seperti organisasi sekolah, perkumpulan olahraga, kelompok musik, militer
ataupun
organisasi perusahaan.
kesamaan dasar
Organisasi-organisasi
walaupun dapat berbeda satu dengan
ini
mempunyai
yang lain dalam
beberapa hal. Dari sini terlihat bahwa daam mengelola suatu organisasi itu
mereka harus melakukannya secara profesional ataupun secara sederhana.
Ini menunjukkan bahwa ilmu manajemen bersifat universal, dan
mempergunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis, mencakup
kaidah-kaidah, prinsip-prinsip dan konsep-konsep
yang cenderung benar
dalam semua situasis manajerial. Hal ini terbukti bahwa ilmu manajemen
dapat diterapkan dalam semua
organisasi manusia, seperti perusahaan,
pemerintah, pendidikan, sosial, keagamaan dan lain-lain.
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena
tanpa
manajemen, semua usaha sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.
Disini jelas bahwa manajemen sangatlah dibutuhkan dalam sutau organisasi.
Pendapat dari para ahli yang menyatakan pengertian manajemen antara lain:
Menurut( James. A. F Stoner, 1996)
“ Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan
pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
Sedangkan menurut (The Liang Gie, 1982)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
“
Manajemen
adalah
unsur
yang
merupakan
rangkaian perbuatan
menggerakkan karyawan-karyawan dan mengarahkan segenap fasilitas kerja
agar tujuan organisasi yang bersangkutan benar-benar tercapai.”
Menurut (T.Hani Handoko, 1998) alasan utama diperlukannya manajemen,
yaitu :
a. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi dan pribadi.
b. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang sangatt
bertentangan. Manejemen
antara
tujuan-tujuan,
dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan
sasaran-sasaran
dan
kegiatan
yang
saling
bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingann dalam organisasi,
seperti pemilik dan karyawan , maupun kreditur, pelangan,
supplier,
serikat kerja, asosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah.
c. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat
diukur dengan banyak cara berbeda. Salah satu cara umum dalah efisiensi
dan efektivitas.
Dari uraian di atas terlihat bahwa salah satu ilmu manajemen
digunakan untuk mencapai tujuan, menjaga keseimbangan dan efisiensi dan
efektivitas. Jadi di sin menurut (James.A.F.Stoner, 1996) terlihat bahwa ilmu
manajemen bolehdikatakan suatu seni.
“ Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain.”
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuantujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan
berbagai
tugas yang mungkin diperlukan atau berarti dengan tidak
melakukan tugas-tugas itu sendiri. Para pakar ekonomi mengatakan bahawa
manajemen itu mempunyai arti yang sangat luas, sehingga dalam
kenyataannya tidak ada definisi yang digunakan secara konsisten oleh semua
orang.
Sedangkan (George R. Terry,1994) menyatakan sebagai berikut :
“ Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain.”
“Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakantindakan : perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan,
yang dilakukan untuk menentukan serta amencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber-sumber daya manusia serta sumbersumber lain.”
Dari definisi di atas bahwa
ada yang mengatakan bahwa
manajemen itu adalah seni dan proses. Manajemen dikatakan sebagai seni
karena mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau keterampilan
pribadi. Sedangkan manajemen dikatakan sebagai suatu proses karena ada
cara sistematis untuk melakukan pekerjaan atau karena manaje tanpa
memperdulikan kecakapan atau keterampilan khusus mereka. Harus
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
melaskanakan kegiatan tertentuyang saling bersangkutan untuk tujuan yang
mereka inginkan.
Dari uraian diatas menunjukkan juga bahwa para manajer
menggunakan semua sumber daya organisasim keuangan, peralatan dan
informasi seperti halnya orang dalam pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Orang atau manusia adalah sumber daya yang terpenting bagi
setiap organisasi, tetapi para manajer tidak akan daapat mencapai tujuan
secara optimal bila mereka mengaikan sumber daya organisasi lainnya.
2.2.2 Pengertian Organisasi
Di dalam usaha untuk mencapai tujuan tertentu maka manusia harus
bekerja sama dengan pihak lainnya yaitu dengan beroarganisasi. Dengan
adanya organisasi mengakibatkan adanya pembagian kerja antara kelompok
orang-orang yang bekerja sama.
Dalam organisasi yang kecil, pembagian kerjanya tidak begitu
terlihat, tapi seblaiknya pada organisasi yang benar nampak jelas pembagian
kerjanya dalam struktur oleh sebab itu dalam struktur organisasi harus
secara jelas tercermin adanya pembagian kerja.
Dengan demikian kegiatan-kegiatan di dalam organisasi dengan
berjalan sebagimana mestinya guna mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.
Pendapat yang mengemukakan pengertian organisasi antara lain:
Pendapat (Sondang P. Siagian, 1986) :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
“Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih
yang bekerjasa sama untuk mencapai suatu tujuan bersama dan terikat secara
formal dalam suatu ikatan hirarki dimana sellau terdapat hubungan antara
seseorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang atau
sekelompok orang yang disebut bawahan.”
Sedangkan menurut (James L. Gibson, 1991) :
“ Organisasi adalah kesatuan yang memungkinan masyarakat mencapai tujuan
yang tidak dapat dicapai individu secara perorangan.”
Menurut (Leonard D White, 1979) memberikan 2 pengertian yaitu :
a) Organisasi adalah pola hubungan yang ditetapkan secara formil oleh
hukum dan top manajemen (organisasi formil)
b) Organisasi adala
sejumlah tata hubungan kerjasama antara sejumlah
orang dalam suatu jangka waku yang panjang (organisasi informal).
Dari definisi atau pengertian yang telah penulis kemukakan di atas,
dapatlah diambil kesimpulan bahwa unsur-usnur dasar daripada organisasi
adalah :
a.
Adanya dua orang atau lebih.
b.
Adanya maksud untuk berkerja sama
c.
Adanya pengauran hubungan
d.
Adanya tujuan yang hendak dicapai
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
Berdasarkan unsur-unsur dasar di atas maka organisasi pada
pokoknya adalah sekelompok manusia, dengan sengaja dipesatukan dalam
suatu kerjasama yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
Dari uraian ini ada tiga unsur yang menonjol yaitu :
a.
Organisasi bukanlah suatu tujuan melainkan suatu alat untuk mencapai
tujuan
b.
Organisasi adalah wadah serta proses kerja sama dari
sejumlah
manusia yang terikat hubungan formal.
c.
Dengan adanya organisasi, bukan berarti manusia tergantung pada orang
lain akan tetapi dengan adanya keterlibatan orang lain mempunyai
manfaat yang lebih positif yaitu dapat mempermudah usaha manusia
dalam mencapai tujuan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
2.2.3 Pr insip-pr insip Or ganisasi
Menurut (.Manullang, 1994) Agar suatu
organisasi dapat berjalan
dengan baik atau dalam rangka membentuk suatu organisai yang baik atau
dalam usaha organisasi perlu kita perhatikan beberapa prinsip-prinsip
organisasi sebagai berikut :
1. Perumusan tujuan yang jelas
2. Pembagian kerja dan Delegasi Kekuasaan
3. Rentang kekuasan
4. Tingkatan-tingkatan pengawasan
5. Kesatuan perintah dan tanggung jawab.
6. Koordinasi
Perumusan tujuan yang jelas.
Bila akan melakukan sesuatu aktivitas, amka pertama-tama harus jelas
ialah apakah tujuan akativitas tersebut. Demikian pula kita mengroganiser
atau membuat suatu skema organisasi atau membentuk suatu badan, maka
pertama-tama harus jelas apa yang menjadi tujuannya. Bagi suatu benda,
tujuan itu akan berperan sebagai:
1. Pedoman ke arah mana organisasi itu akan dibawa
2. Landaan bagi organisasi yang bersangkutan
3. Menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
4. Menentukan program, prosedur dan kiss me (koordinasi, integrasi,
simplikasi, sinkronisasi dan mekanisasi).
Pembagian kerja
Di dalam sebuah organisasi, pembagian kerja atau tugas pekerjaan
adalah keharusan mutlak tanpa itu kemungkinan terjadinya tumpang tindih
menjadi
amat besar. Pembahagian tugas pekerjaan pada akhirnya akan
menghasilkan departemen-departemen dan job description
dari masing-
masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Dengan
pembahagian tugas pekerjaan, ditetapkan sekaligus susunn organisasi
(struktur organisasi), ugas dan fungsi-fungsi masing-masing unit dalam
organisasi, hubungan-hubungan serta
wewenang masing-masing unit
organisasi.
Pembagian tugas saja perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari
penerapan spesialisasi, tetapi pula dalam rangka mewujudkan penempatan
orangn yang tepat pada jabatan yang tepat dan pula dalam mempermudah
pengawasan oleh atasan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
Delegasi Kekuasaan
Salah satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah delegasi
kekuasaan. Kepada setiap pejabat harus didelagsikan kekuasaan, atau
wewenang yang perlu ahar pejabat tersebut dapat melaskanakan tugasnya
sebaik-baiknya. Wewenang atau kekuasaan itu mempunyai aspek, antara lain
wewenang mengambil keputusan, wewenang menggunakan peralatan, bahan
dan uang, wewenang memerintah, wewenang pemakaian waktu tertentu dan
alain sebagainya.
Delegasi kekusaan merupakan keahlian pimpinan yang penting dan
elementer sebab dengan dlegasi kekusaan, seorang pemipin dapat melipat
gandakan waktu, perhatian dan pengetahuannya yang terbatas. Bahkan dapat
dikatakan, delegasi kekusaan merupakan salah satu jalan utama bagi setiap
pemimpin untuk percaya akan diri sendiri. Kesanggupan untuk menerima
tanggung jawab adalag test pertama bagi seorang pemimpin, tetapi keberanian
mendelegasikan kekuasaan kepada bawahan, merupakan tanda nyata seorang
pimpinan yang sukses.
Rentang kekuasaan
Mengenai prinsip rentang kekuasan, dipergunakan berbagai istilahistilah yang berbeda, seperti span of authority, span og control (rentan
pengawasan), span of management dan span of managerial responsibilities
dan dalam bahasa Indonesia dipakai istilah lain seperti jenjang pengawasan,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
jenjang kekusaan dan rentang kendali Dengan
rentang kekuasaan
dimaksudkan berapa jumlah orang yang setepatnya yang menjadi bawahan
seseorang pemimpin, sehingga pemimpin iu dapat memimpin, membimbing
dan mengawasi dengan secara berhasil guna dan berdaya guna
Tingkat-tingkat pengawasan
Menurut prinsip ini, tingkat pengawasan atau tingkat pemimpin
hendakanya diusahakan sedimik mungkin. Di dalam suau organisasi
diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin, selain memudahkan
komunikasi pula agar ada motivasi bagi setiap orang di dalam organisasi
untuk mencapai tingkat-tingkat tertingi di dalam dstruktur organisasi.
Sehubungan dnegan prinsip-prinsip tingkat-tingkat pengawasan ini, maka
suatu organisasi yang baik yaitu berbentuk pipih dan tidak menjulang tinggi.
Kesatuan perintah dan tanggung jawab
Menurut prinsip ini maka seorang bawahan hanya mempunyai
seorang atasan dari siapa ia menerima perintah dan kepada siapa ia memberi
pertanggungjawaban akan pelaskanaan tugasnya. Dengan kata lain prinsip
tidak seorangpun dapat melayani dua atasan sekaligus
Koordinasi
Prinsip yang tidak kalah pentingnya dalam organisasi adalah
prinsip koordinasi.Adanya pembagian tugas pekerjaan dan bahagian-bahagian
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
seta unit-unit terkecil di dalam suatu organisasi, cenderung timbul kekuatan
memisahkan diri dari organisasi sebagai kesleuruhan.
2.2.4 Penger tian Pembagian Ker ja
Pembagian kerja timbul disebabkan bahwa seseorang mempunyai
kemapuan terbatas untuk melakukan segala macam pekerjaan.Oleh Karen itu
pembagian kerja bearti bahwa kegiatan-kegiatan dalam melakukan pekerjaan
harus ditentukan dan dikelompokkan agar lebih efektif dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Dengan danya pembagian kerja apat menjadikan orang bertambah
ketrampil dalam menagani tugasnya, karena tugasnya itu merupakan bidang
tertentu
saja.
Pembagian
kerja
penyelenggaraan kerja terutama
yang
baik
merupakan
kunci
bagi
dlam memberikan jaminan terhadap
kestabilan, kelancaran dan eisien kerjanya. Sebaliknya jika pembagian kerja itu
dilakukan dengan ceroboh, artinya tidak menyesuaikan kemampuan seseorang
dengan bidang pekerjaannya, maka ia akan bepengaruh tidak baik bahkan dapat
menimbulkan kegaga;an dalam penyelenggaraan pekerjaannya.
Pengertian pembagian kerja dapat lebih jelas kita ketahui dengan
mempelajari beberapa batsan yang dikemuakan oleh para ahli di bawah ini:
Menurut (Abdul Syani, 1987) , yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
“ Pembagian kerja dalah pemecahan tugas dengan demikian rupa sehingga
setiap orang atau karyawan dalam organisasi bertanggungjawab dan
melaskanakan aktivitas tertenu saja.”
Menurut (James A.F. Stoner, 1996) :
“ Pembagian kerja adalah penjabaran tugas yang harus dikerjakan sehingga
setiap orang dalam organisasi bertanggungjawab untuk dan meksanakan
seperangkat aktivitas tertentu dan bukan keseluruhan tugas.”
Dengan demikian pembagian kerja perlu dilaksanakan secara
seksama dengan penuh pertimbangan. Hal ini berarti dalam pembagian kerja
harus ada penyesuaian antara kemampuan dan jenis pekerjaan yang akan
ditangai, disamping itu disertai oleh prosedur dan disiplin kerja yang mudah
dipahami oleh para pekerja yang bersangkutan.
2.2.5. Penger tian Pendelegasian Wewenang dan Tangung jawab
Seorang manajer atau seorang pimpinan perusahaan sebagai mansuia
mempunyai waktu, kemampuan dan perhatian yang sangat terbatas maka tidaklah
mungkin seorang pimpinan itu dapat melaskanakan tugasnya sendiri, sungguhpun
pimpinan itu harus bertanggung jawab akan pelaksanaan tugasnya dengan sebaik
mungkin.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
Karena hal tersebut di atas, maka seorang manajer perlu mendelegasikan
sebagian tugas kepada bawahannya. Pendelagasian wewenang adalah suatu
pelimpahan hak atau kekuasaan pimpinan terhadap bawahannya untuk
melaksanakan tugas-tugasnya dengan sekaligus meminta pertanggung jawaban
atas penyelesaian tugas-tugas tersebut.
Dengan demikian, menurut (James, A.F.Stoner, 1996) jika seorang
manajer
mendelegasikan
tugasnya
kepada
bawahan
maka
ia
harus
mendelegasikan kekuasaannya yang artinya jika seorang diserahi tugas untuk
melaskanakan suatu tugas tertentu, ia mbertanggungjawab dalam melaksanakan
tugas tersebut.
Pendapat para ahli mengenai pengertian pendelegasian wewenang
antara lain:
Menurut (James, A.F. Stoner,1996) :
1. Tugas, adalah suatu kewajiban dalam pekerjaan yang telah ditentukan
dalam organisasi, untuk melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan
dalam bidang masing-masing jabatan.
2. Kekuasan, adalah suatu pekerjaan yang telah diberikan wewenang (tugas),
penyerahan dari tugas-tugas yang dipecaya, seorang
memperoleh
kekuasaan secara formal. Misalnya karena adanya surat keputusan dari
pimpinan perusahaan yang berwenang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
3. Tanggung jawabm adalah sutau pekerjaan yang dilakukan organisasi suatu
perusahan yang diperoleh dari atasan terhadap tanggung jawab pekerjaan
ataupun kepercayaan yang diberikan.
Menurut (Alex. S. Nitisemito, 1981) Untuk kelancaran dalam
memberikan wewenang maka ada beberapa teknis khusu untuk melakukan
pelimpahan wewenang:
1. Tentukan dulu sasaran
2. Tentukan tanggung jawab dan otoritas
3. Berikan motivasi pada bawahan
4. Haruskah bawahan merampungkan pekerjaan.
5. Beritakan latihan
6. Lakukan pengedalian
Menurut ( Manulang, 1987) Dalam mendelegasikan wewenang , agar
proses delegasi itu berjalan efektif, sedikitnya tiga hal harus diperhatikan
yaitu:
1. Delegasi wewenang adalah anak kembar siam dengan delegasi tugas, dan
bila kedua-duanya telah ada harus pula dibarengi dengan adanya,
pertanggungjawaban. Dengan kata lain dalam proses
deleger tugas dan ekuasan dan bila kedu-duanya
delegasi harus di
telah ada harus pula
dibarengi dengan adanya pertanggungjawab. Dengan kata lain, proses
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
delegasi harus mencakup tugas unsure yaitu delegasi tugas, delegasi
wewenang dan adanya pertanggungjawab.
2.Wewenang yang di delegasikam harus memberikan kepada orang yang tepat,
baik dilihat dari sudut kuelifikasi maupun dari sudut fisik.
3.Mendelegasikan wewenang kepada seseorang, harus dibarengi dengan
pemberian motivasi,
4.Pejabat yang mendelegasikan kekuasaan harus membimbing dan mengawasi
orang yang menerima dlegasi wewenang.
Menurut (James A.F. Stoner ,1996) Banyak dijumpai para pimpinan yang
tampaknya enggan untuk melakukan pelimpahan wewennag dalam organisasi
atau perusahan yang dipimpin, keengganan smeentara pimpinan untuk
melakukan pelimpahan sebaai wewenng dengan alas an sebagai berikut :
1. Perasaan yang tidak aman. Para manajer bertanggungjawab atas kegiatan
bawahannya, dan membuat mereka enggan untuk mengambil resiko dan
melimpahkan wewenang.
2. Manajer takut kehilangan kekuasaan bila bawahan teralu baik melaskanakan
tugas.
3. ketidak mampuan manajer. Sebagian manajer bisa nsagt tak teratur atau tidak
luwes dalam membuat perencaan ke depan dan menetukan tugas mana yang
harus dilimpahkan kepada siapa atau dalam memnciptakan suatu system
pengedalian atau selalu bisa memantau kegiatan bawahan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
4. ketidak percayaan kepada bawahan.
Menurut (Abdul Syani, 1981) Ada beberapa sikap pribadi yang harus
dimiliki seorang manajer atau pimpinan dalam pendelegasian wewennang adalah
sebagai berikut :
1. Sikap pribadi terhadap pendelagsian.
Penerapan yang paling utama dalah sikap pribadi tertentu terhadap bawahan
yang memberikan wewenang melaksanakan tugasnya sunguh-sunggum
artinya mereka melakukan tugasnya dengan sepenuh kerelaan tanpa adanya
rasa terpaksa.
2. Kesedian manajer untuk melepaskan wewenangnya kepada bawahan dengan
begitu
manajer dapat menguangi waktu, tenaga dan pikirannya untukjk
menangani berbagai keputusan, yang erat kaiatannya dengan kemajuan dan
perkembangan suatu organisasi atau perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
3. Kesediaan manajer untuk memanfaatkan bawahan.
Memaafkjan kesalahan para bawahan bukanlah berate bermaskud membiakan
kesalahan itu dilakukan terus menrus sehingga akan membahayakan
organisasi atau perusahaan, akan tetapi memaafkan dalam arti memaklumi
mengapa kesalahan itu sampai terjadi dan pada dsarnya setiap manusia tidak
pernah dapat menghindari dari kesalahan.
4. Kesadaran manajer untuk memeprcayai bawahan
Bahwa suatu
pendelgasikan dapat dilakuan secara efektif, jika antara
keudanya (atasan dan bawahan) telah tersirat
sikap
saing dapat
mempercayai. Oleh karena itu mau tidak mau para manajer tidak mempunyai
pilihan
lain kecuali harus dapat memeprcayai para bawahannya dalam
mengadakan wewenangnya.
5. Kesediaan manajer untuk mengdakan pengawasan secara luas.
Pendelegasikan wewenang dan anggungjawab tersebut bersamaan dengan
pengawasan kepada seluuh struktur organisasi. Pengawasan tersebut
merupakan penyokong dalam upaya mencapaii tujuan suatu perusahan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
Dari uraian tersebut dapat kita ketahui bahwa pimpinan perusahaan
yang mendelgasikan pertanggung jawaban sepenuhnya melainkan tetap
bertanggung jawa akan pelaksanaan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Serta
proses delegasi dan sikap-sikap pribadi dari pimpinan sangat penting sekali dan
merupakan upaya untuk mengatasi kekliruan serta kesalah pahaman.
2.3.
Kerangka Pikir
Gambar 2.1 : Bagan Kerangka Pikir
Prestasi kerja (Y)
Wew enang kerja (X2)
Regresi Linier Berganda
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
2.4.
Hipotesis
Berdasarkan kerangka piker di atas dapat disusun beberapa hipotesis
penelitian sebagai berikut :
H1 : Diduga adanya pengaruh yang signifikan pembagian kerja dan
wewenang karyawan terhadap prestasi kerja karyawan.
H2 : Diduga adanya pengaruh yang signifikan terhadap prestasi karyawan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Objek Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hubungan
pembagian kerja dan wewenang karyawan terhadap prestasi kerja pada
Bank BRI Cabang Surabaya dengan batas lingkup penelitian berkisar
pada dua faktor yaitu pembagian kerja dan wewenang karyawan. Dengan
studi kasus pada karyawan BRI.
3.2.
3.2.1.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi Operasional
Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi
hanya satu macam variabel terikat (Y) dan 2 macam variabel bebas (X),
sedangkan variabel – variabel bebas lain yang berpengaruh terhadap
prestasikerjatidak dibahas dalam penelitian ini.
Adapun pengertian dari kedua variabel tersebut adalah sebagai
berikut:
28
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
a.
Variabel terikat (Y)
1) Prestasikerja (Y)
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang
selama
periode
tertentu
dibandingkan
dengan
berbagai
kemungkinan misalnya standart, target, sasaran, atau kiteria
yang telah ditentukan lebih dahulu dan disepakati bersama.
b.
Variabel bebas (X)
1) Pembagiankerja (X1)
Pembagian kerja adalah pengelompokan jenis-jenis
pekerjaan yang mempunyai kesamaan dan persamaan kegiata
kedalam satu kelompok bidang perusahaaan.
2) Wewenangkaryawan (X2)
Wewenang karyawan merupakan hak yang formal dan
sah dari seorang manajer untuk mengambil keputusan,
megeluarkan perintah, dan mengalokasikan sumberdaya
agar tercapai hasil yang diharapkan organisasi.
3.2.2. Pengukuran Variabel
Skala pengukuran data yang digunakan adalah skala interval,
dengan teknik penyusunan skala Likert yaitu skala psikomrik yang umum
digunakan dalam kuisioner dan merupakan skala yang banyak digunakan
dalam riset maupun survey. Dalam skala Likert, responden menentukan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih
salah satu dari pilihan yang tersedia. Dengan format sebagai beri
KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJ A
PADA BANK RAKYAT INDONESIA
CABANG SURABAYA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Untuk Menyusun Skr ipsi S-1 Pr ogr am Studi Akuntansi
Diajukan oleh :
FAHMI NOOR HISYAM
1013010208/FE/EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
LEMBAR PENGESAHAN
USULAN PENELITIAN
PENGARUH PEMBAGIAN KERJ A DAN WEWENANG
KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJ A
PADA BANK RAKYAT INDONESIA
CABANG SURABAYA
yang diajukan :
FAHMI NOOR HISYAM
1013010208/FE/EA
telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh
Pembimbing Utama
Dr s. Ec. Munar i, MM
NIP. 19610402 198803 1 001
Tanggal : ……………….
Mengetahui
Ketua Pr ogr am Studi Akuntansi
DR. Her o Pr iyono, SE, Msi, Ak,CA
NIP. 19611011 199203 1 001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGARUH PEMBAGIAN KERJ A DAN WEWENANG
KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJ A
PADA BANK RAKYAT INDONESIA
CABANG SURABAYA
yang diajukan :
FAHMI NOOR HISYAM
1013010208/FE/EA
Telah disetujui untuk Ujian Lisan
Pembimbing Utama
Dr s. Ec. Munar i, MM
NIP. 19610402 198803 1 001
Tanggal : ……………….
Mengetahui
Wakil Dekan I
Dr s. Ec. Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBAGIAN KERJ A DAN WEWENANG
KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJ A
PADA BANK RAKYAT INDONESIA
CABANG SURABAYA
Disusun Oleh :
FAHMI NOOR HISYAM
1013010208 / FE / EA
Telah dipertahankan dihadapan
dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi
Pr ogr am Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “veter an” J awa Timur
Pada Tanggal : 23 September 2014
Pembimbing
Tim Penguji
Ketua
Drs. Ec. Munar i, MM
NIP. 196104021988031001
Dr. Hero Pr iono, SE, Msi, Ak, CA
NIP. 196110111992031001
Sekertar is
Drs. Ec. Eko Riadi, Maks
NIP. 195705011993031001
Anggota
Dra. Ec. Sar i Andayani, Maks
NIP. 196610111992032001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pr of. Dr. Drs. Ec. Syamsul Huda, MT
NIP. 195908281990031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan rahmatnya yang dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul “PENGARUH PEMBAGIAN KERJ A DAN WEWENANG KARYAWAN
TERHADAP PRESTASI KERJ A PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG
SURABAYA”.
Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada jurusan ekonomi akuntansi, di Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis sangat berterima kasih atas segala bantuan dan
fasilitas dari berbagai pihak yang diberikan kepada penulis guna mendukung penyelesaian
skripsi ini. Maka, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. R. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Prof. Dr. Drs. Ec. Syamsul Huda, MT selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. H. Rahman A. Suwaidi, M.Si selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Dr. Hero Priono, SE. MSI, Aks. CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6. Drs. Ec Munari, MM selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar telah meluangkan
waktu dan tenaganya dalam memberi bimbingan, terima kasih atas semua saran,
motivasi, dan bimbingannya selama penyusun skripsi ini.
7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi peneliti.
8. Seluruh staf dan karyawan selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
9. Papa, Mama, yang telah sudah memberikan dukungan, doa cinta, kasih sayang, dan
waktu selama penelitian berlangsung.
10. Dan kepada seluruh pihak yang membantu dukungan doa-doa yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk peneliti
selanjutnya dan pengguna lainnya. Kritik dan saran diharapkan penulis demi memperbaiki
kesalahan yang ada pada penelitian ini.
Surabaya, 10 september 2014
Penulis
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL..........................................................................................i
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................... 5
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Hasil - Hasil Penelitian Terdahulu ......................................... 7
2.2 Landasan Teori...................................................................... 10
2.2.1 Pengertian Manajemen ................................................ 10
2.2.2 Pengertian Organisasi .................................................. 14
2.2.3 Prinsip-Prinsip Organisasi ........................................... 17
2.2.4 Pengertian Pembagian Kerja ........................................ 21
2.2.5 Pengertian Pendelegasian Wewenang Dan
Tanggung Jawab.......................................................... 22
2.3 Kerangka Pikir ...................................................................... 22
2.4 Hipotesis ............................................................................... 29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian .................................................................... 30
3.2 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel .............. 30
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.2.1 Definisi Operasional .................................................... 30
3.2.2 Pengukuran Variabel ................................................... 31
3.3 Teknik Pengukuran Sampel ................................................... 32
3.3.1 Populasi....................................................................... 32
3.3.2 Sampel. ....................................................................... 32
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................... 33
3.4.1Jenis Data ..................................................................... 33
3.4.2 Sumber Data................................................................ 33
3.4.3 Pengumpulan Data ...................................................... 34
3.5 Uji Kualitas Data................................................................... 34
3.5.1 Uji Validitas ................................................................ 34
3.5.2 Uji Reliabilitas ............................................................ 35
3.5.3 Uji Normalitas ............................................................. 35
3.6 Asumsi Klasik ....................................................................... 36
3.6.1 Autokorelasi ................................................................ 36
3.6.2 Multikorelasi ............................................................... 37
3.6.3 Heteroskedasititas........................................................ 38
3.7 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................... 38
3.7.1 Teknik Analisis ........................................................... 38
3.7.2 Uji Hipotesis ............................................................... 40
3.7.2.1 Uji F ....................................................... 40
3.7.2.2 Uji T. ...................................................... 42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ............................................... 44
4.1.1 Sejarah Perusahaan ...................................................... 44
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Organisasi................................. 45
4.1.2.1 Visi......................................................... 45
4.1.2.2 Misi...... .................................................. 46
4.1.3 Tujuan Organisasi........................................................ 46
4.1.4 Lokasi Perusahaan ....................................................... 46
4.1.5 Struktur Organisasi BRI Cab. Rajawali Surabaya ........ 46
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................... 47
4.2.1 Variabel Prestasi Kerja (Y) .......................................... 47
4.2.2 Variabel Pembagian Kerja (X1) ................................... 48
4.2.3 Variabel Wewenang Karyawan (X2) ............................ 50
4.3 Uji Validasi Reabilitas........................................................... 51
4.3.1 Uji Validitas ................................................................ 51
4.3.2 Uji Reabilitas............................................................... 53
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda.......................................... 53
3.2.1 Uji Normalitas ............................................................. 53
3.2.1 Uji Asumsi Klasik ....................................................... 55
4.5 Analisis dan Uji Hipotesis ..................................................... 57
4.5.1 Persamaan Regresi Linear Berganda ............................ 57
4.5.2 Uji F (Uji Kesesuaian Model) ...................................... 59
4.5.3 Koefisien Determinan (R Square) ................................ 60
4.5.4 Uji T.... ........................................................................ 60
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 62
4.6.1 Pengaruh Pembagian Kerja
Terhadap Prestasi kerja ................................................. 62
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.6.2 Pengaruh Wewenang Karyawan
Terhadap Prestasi Kerja .............................................. 62
4.7 Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang Dengan
Penelitian Terdahulu ............................................................ 63
4.8 Keterbatasan Penelitian ......................................................... 64
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan ... ....................................................................... 65
5.2 Saran ............. ....................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH PEMBAGIAN KERJ A DAN WEWENANG KARYAWAN
TERHADAP PRESTASI KERJ A PADA BANK RAKYAT INDONESIA
CABANG SURABAYA
Oleh:
Fahmi Noor Hisyam
ABSTRAK
Perusahaan yang memiliki organisasi yang baik dan teratur tidak akan
mengalami hambatan dalam melakukan tugas secara efektif. Di sisi lain jika
perusahaan memiliki bukan organisasi yang baik dan teratur. Jika manajer akan
menghadapi beberapa masalah dalam melakukan tugas dari manajer yang lebih
tinggi. Hal ini disebabkan oleh tidak ada tanggung jawab dalam melaksanakan
tuga yang diberikan oleh yang lebih tinggi penelitian ini adalah 6 responden,
beberapa karyawan bekerja di kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia.
Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan dengan mengumpulkan
informasi terkait dengan pengaruh pembagian kerja dan wewenang karyawan
terhadap perstasi kerja pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Surabaya. Metode
yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis data (SPSS) dengan input
beberapa faktor: pembagian kerja, wewenang karyawan dan prestasi kerja.
Hasil penelitian yang digunakan di bank Rakyat Indonesia adalah 40
responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pembagian kerja
berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi kerja. Sedangkan variabel
wewenang karyawan tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja.
Untuk mempersiapkan deskripsi pekerjaan yang baik dan direkomendasikan
untuk memberikan cukup delegasi untuk karyawan.
Kata kunci : Pembagian kerja, Wewenang Karyawan dan Prestasi Kerja
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perusahaan pada hakekatanya terdiri dari kumpulan orang-orang
peralatan
operasionalnya.
Sehingga
upaya
pencapaian
tujuan
dan
dalam
memaksimalkan keuntungan dan berhasil atau tidaknya suatu misi perusahaan
untuk mencapai tujuan ditentukan olehindividu-individu yang menjalankan
manajemen yang dilaksanakan perusahaan.
Masalah Manajemen itu akan selalu ada bila perusahaan masih
menjalankan aktivitasnya. Jadi manajemen sangat penting bagi seorang manajer
dalam menentukan otoritas tertinggi untuk menggerakkan karyawan. Agar
dapat melakukan aktivitas atau bekerja secara efektif bagi perusahaan demi
tercapainya
tujuan
yang
telah
ditentukan.
Seorang
manajer
dalam
menggerakkan orang-orang untuk mendapatkan sesuatu haruslah mempunyai
ilmu pengetahuan dan seni, agar orang mau melakukannya. Untuk itulah
diperlukan suatu wadah yang dapat menghimpun setiap orang, wadah itulah
yang disebut dengan organisasi. (Abdul Syani, 1987)
Organisasi itu sendiri merupakan alat yang paling berhubungan dengan
satuan-satuan kerja, yang diberikan kepada orang-orang yang ditempatkan
dalam struktur wewenang. Sehingga pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada bawahan dari bagian puncak
manajemen sampai kebawah dari seluruh unit/bagian.
Perusahaan
kemungkinan
yang mempunyai organisasi yang baik dan teratur
besar
tidakakan
mengalami
hambatan-hambatan
dalam
mengerjakan tugasnya dengan efektif (sebaiknya/semaksimalmungkin). Dan
begitu pula sebaliknya bila perusahaan tidak mempunyai organisasi yang baik
dan teratur. Sehingga dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan
oleh pimpinan kepada bawahan akan mengalami hambatan. Hal ini disebabkan
oleh tidak adanya rasa tanggung jawab dalam melaksan akan tugas yang
diberikan oleh pimpinan kepada bawahan.
Hubungan organisasi itu sangat penting bagi karyawan untuk melakukan
tugasnya sehingga dapat mencapai efektivitas kerja karyawan yang diinginkan
oleh pihak perusahaan,
bila organisasi itu berjalan dengan baik pada
perusahaan itu maka karyawan secara tidak langsung dapat melakukan tugasnya
dengan semaksimal mungkin. Sehingga akan berdampak bagi kelangsungan
dan perkembangan perusahaan untuk mencapai tujuan dan dapat bersaing
dengan perusahaan lain. Karena itu bagi seorang pimpinan harus mampu untuk
menggerakkan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Disamping itu
juga pemimpin harus dapat mengatasi semua masalah yang ada pada
perusahaan tersebut sebaik mungkin. (Sarwoto, 1989)
PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Surabaya adalah salah satu badan
usaha yang kegiatannya bergerak dibidang jasa perbankan. Yang berusaha agar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
tetap hidup dan berkembang sehingga dapat mencapai tujuan atau keuntungan
serta tujuannya yang lain adalah dapat melayani dan memenuhi keinginan
masyarakat sebaik mungkin.
Dalam melaksanakan kegiatannya PT Bank Rakyat Indonesia Cabang
Surabaya ini menginginkan agar semua karyawan dapat melakukan pekerjaan
atau tugas dengan baik. Tapi dalam hal ini PT Bank Rakyat Indonesia masih
mengalami suatu masalah atau hambatanya itu bagian atau unit kerja Back
Office yang mempunyai sub-bagiankliring, bagiankontrol, bagian administrasi
kredit, bagian transfer, bagian pajak, bagian deposito, bagian sundris.
Pada bagian atau unit kerja ini terliha tmasih adanya pembagian kerja
yang kurang baik, dimana suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh seorang
karyawan bagian administrasi kredit melakukan juga pekerjaan bagian transfer,
sehingga menyebabkan karyawan tersebut tidak dapat menyelesaikan
pekerjaannya sesuai jadwal yang ditentukan dan
sering terja dipenundaan
pekerjaan sehingga berdampak pada lambatanya pelayanan bagian administrasi
kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Surabaya terhadap nasabah,
sehingga nasabah merasa tidak puas terhadap pelayanan tersebut. Ini berarti
masih adanya perangkapan pelaksanaan tugas dari pembagian kerja tersebut.
Sehingga fungsi dari organisasi yang sesungguhnya itu kurang berjalan dengan
baik atau semestinya. Seharusnya bagian administrasi kredi tmelakukan
tugasnya sendiri dan bagian transfer dilakukan oleh karyawan tersendiri.
Karena pada masing-masing tugas memerlukan waktu dan konsentrasi dalam
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
melaksan akan pekerjaan tersebut selesai secara maksimal. Dengan kata lain
karyawan dapat bekerja secara efektif bila karyawan melakukan pekerjaan
sesuai dengan pembagian kerja yang baik.
Serta masih kurang tegas dan luasnya pimpinan dalam memberikan
pendelegasian wewenang kepada bawahan. Dalam hal ini pimpinan masih turut
campur dalam pelaksanaan pekerjaan. Sehingga manajer operasi pada saat
membuat suatu keputusan tidak dapat membuat keputusan itu sendiri dengan
cepat dan mengakibatkan terhambatnya kegiatan operasional perusahaan yang
lain tertunda. Akibatnya aktivitas kerja di dalam perusahaan tersebut
mengalami kemacetan dan sangat jelas berdampak merugikan perusahaan.
Selain itu juga mengakibatkan timbulnya karyawan tersebut menjadi merasa
tidak dipercaya dan tidak dapat melakukan pekerjaan dalam melaksanakan
tugasnya.
Di karenakan pembagian kerja dan pendelegasian wewenang itu sangat
penting. Penulis melihat hal tersebut merupakan masalah penting bagi
kelangsungan hidup organisasi perusahaan, terutama bagi karyawan dalam
menjalankan tugasnya dengan efektif.
Karena masalah tersebut sangat penting bagi pelaksanaan atau aktivitas
kerja untuk mencapai tujuan perusahaan maka penulis tertarik meneliti masalah
tersebut yang terjadi pada PT Bank Rakyat Indonesia yaitu dengan judul
“PENGARUH PEMBAGIAN KERJ A DAN WEWENANG KARYAWAN
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
TERHADAP PRESTASI KERJ A PADA BANK RAKYAT INDONESIA
CABANG SURABAYA.”
1.2 Per umusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh pembagian kerja dan wewenang karyawan secara
simultan terhadap prestasi kerja karyawan?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pembagian kerja dan wewenang karyawan
terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang
Surabaya.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian diharapkan:
1.4.1. Bagi Peneliti
Untuk membandingkan antara teori yang didapat dikelas dengan
praktek yang dijalankan perusahaan.
1.4.2
Bagi Praktisi
Memperoleh informasi didalam menilai pengaruh pembagian kerja
wewenang kerja terhadap prestasi kerja karyawan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
1.4.3. Bagi Akademisi
Untuk memberikan wawasan pengetahuan tambahan dan sebagai
masukan bagi rekan-rekan mahasiswa di Universitas Pembangunan
Nasional.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.
Penelitian Ter dahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat
dipakai sebagai bahan masukan yang berkaitan dengan penelitian ini
1. Dewi Tri Silawati
a. Judul skripsi (2005) pengaruh pembagian kerja terhadap efektivitas
kerja
karyawan
bagian
produksi
PT.Dupantex
Kabupaten
Pekalongan.
b. Rumusan permasalahan, apakah ada pengaruh pembagian kerja
terhadap efektivitas kerja karyawan.
c. Adanya pengaruh pembagian kerja terhadap efektivitas kerja
karyawan.
d. Kesimpulan dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa variabel pembagian kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap efektifitas kerja karyawan bagian produksi PT.Dupantex
Kabupaten Pekalongan sebesar 6,4% dan hipotesis diterima.
7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
2. Kartika Lili
a. Judul skripsi(2007), hubungan pembagian kerja dan wewenang
karyawan terhadap prestasi kerja pada bank bukopin cabang
Palembang.
b. Rumusan permasalahan, apakah ada hubungan pembagian kerja dan
wewenang karyawan secara stimulan terhadap prestasi kerja karyawan.
c. Hipotesis, adanya hubungan pembagian kerja dan wewenang
karyawan secara stimulant terhadap prestasi kerja karyawan.
d. kesimpulan, Dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa pembagian karyawan kurang dan terjadi peningkatan 16,7%
dan prestasi kerja kurang dan terjadi peningkatan 83,3%.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
3. Fakhr ian Amr ullah
a. Judul skripsi (2007), pengaruh pembagian kerja terhadap efektivitas
kerja karyawan pada PT. Galangan Balikpapan Utama.
b. Rumusan permasalahan, apakah ada pengaruh signifikan antara
pembagian kerja dengan produkivitas kerja karyawan?
c. Hipotesis, pembagian kerja berpengaruh terhadap produktifitas kerja
karyawan.
d. kesimpulan, berdasarkan hasil uji T kedua variabel yang diteliti
dapat dilihat bahwa variabel yang memberikan pengaruh paling
dominan terhadap produktifitas kerja karyawan adalah wewenang
karyawan (X2). Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan nilai hitung
lebih besar dari table.Hal ini berarti bahwa variabel Wewenang
Karyawan lebih dominan mempengaruhi produtifitas kerja karyawan
dibandingkan dengan variabel Pembagian Kerja.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Tabel 2.1.2
Per bedaan dan Per samaan Penelitian Ter dahulu dengan Penelitian Sekarang
No.
Nama
Judul
Variabel
1.
Dewi
Tri
Silawati (2005)
X : Pembagian Kerja
Y : Efektivitas Kerja
Karyawan
Mahasiswa UNIKAL
2.
Kartika
(2007)
3.
Fakhrian
Amrullah
(2007)
pengaruh pembagian kerja terhadap
efektivitas kerja karyawan pada PT.
Galangan Balikpapan Utama.
4.
Fahmi
Noor
Hisyam (2014)
Pengaruh pembagian kerja dan
wewenang
karyawan
terhadap
prestasi kerja pada bank rakyat
indonesia cabang surabaya.
X1 : Pembagian kerja
X2 : Wewenang
karyawan
Y : pretasi kerja
Mahasiswa Universitas
Palembang
X : Pembagian Kerja
Y : Efektiftas Kerja
Karyawan
Mahasiswa UNIBA
X1 : Pembagian Kerja
X2 : Wewenang Kerja
Karyawan
Y : Prestasi Kerja
Mahasiswa UPN
pengaruh pembagian kerja terhadap
efektivitas kerja karyawan bagian
produksi PT.Dupantex Kabupaten
Pekalongan.
Lili hubungan pembagian kerja dan
wewenang
karyawan
terhadap
prestasi kerja pada bank bukopin
cabang Palembang.
2.2.
Landasan Teor i
2.2.1
Penger tian Manajemen
Dalam
menguraikan definisi manajemen ini, masing-masing pegarang
mempunyai tafsiran yang berbeda tergantung dari pendekatan yang digunakan
oleh pengang itu. Beberapa pengarang mendefinisikan manajemen
dengan
menekan kepada manajemen sebagai seni, ilmu atau profesi, demikian jika
disimak dari beberapa pendekatan tersebut pada prinsipnya sama.
Yaitu agar terdapat tata kerja yang baik di dalam suatu organisasi
sehingga tujuan-tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Setiap manusia dalam
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
perjalanan hidupnya selalu menjadi anggota dari beberapa macam organisasi,
seperti organisasi sekolah, perkumpulan olahraga, kelompok musik, militer
ataupun
organisasi perusahaan.
kesamaan dasar
Organisasi-organisasi
walaupun dapat berbeda satu dengan
ini
mempunyai
yang lain dalam
beberapa hal. Dari sini terlihat bahwa daam mengelola suatu organisasi itu
mereka harus melakukannya secara profesional ataupun secara sederhana.
Ini menunjukkan bahwa ilmu manajemen bersifat universal, dan
mempergunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis, mencakup
kaidah-kaidah, prinsip-prinsip dan konsep-konsep
yang cenderung benar
dalam semua situasis manajerial. Hal ini terbukti bahwa ilmu manajemen
dapat diterapkan dalam semua
organisasi manusia, seperti perusahaan,
pemerintah, pendidikan, sosial, keagamaan dan lain-lain.
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena
tanpa
manajemen, semua usaha sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.
Disini jelas bahwa manajemen sangatlah dibutuhkan dalam sutau organisasi.
Pendapat dari para ahli yang menyatakan pengertian manajemen antara lain:
Menurut( James. A. F Stoner, 1996)
“ Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan
pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
Sedangkan menurut (The Liang Gie, 1982)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
“
Manajemen
adalah
unsur
yang
merupakan
rangkaian perbuatan
menggerakkan karyawan-karyawan dan mengarahkan segenap fasilitas kerja
agar tujuan organisasi yang bersangkutan benar-benar tercapai.”
Menurut (T.Hani Handoko, 1998) alasan utama diperlukannya manajemen,
yaitu :
a. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi dan pribadi.
b. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang sangatt
bertentangan. Manejemen
antara
tujuan-tujuan,
dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan
sasaran-sasaran
dan
kegiatan
yang
saling
bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingann dalam organisasi,
seperti pemilik dan karyawan , maupun kreditur, pelangan,
supplier,
serikat kerja, asosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah.
c. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapat
diukur dengan banyak cara berbeda. Salah satu cara umum dalah efisiensi
dan efektivitas.
Dari uraian di atas terlihat bahwa salah satu ilmu manajemen
digunakan untuk mencapai tujuan, menjaga keseimbangan dan efisiensi dan
efektivitas. Jadi di sin menurut (James.A.F.Stoner, 1996) terlihat bahwa ilmu
manajemen bolehdikatakan suatu seni.
“ Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain.”
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuantujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan
berbagai
tugas yang mungkin diperlukan atau berarti dengan tidak
melakukan tugas-tugas itu sendiri. Para pakar ekonomi mengatakan bahawa
manajemen itu mempunyai arti yang sangat luas, sehingga dalam
kenyataannya tidak ada definisi yang digunakan secara konsisten oleh semua
orang.
Sedangkan (George R. Terry,1994) menyatakan sebagai berikut :
“ Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain.”
“Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakantindakan : perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan,
yang dilakukan untuk menentukan serta amencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber-sumber daya manusia serta sumbersumber lain.”
Dari definisi di atas bahwa
ada yang mengatakan bahwa
manajemen itu adalah seni dan proses. Manajemen dikatakan sebagai seni
karena mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau keterampilan
pribadi. Sedangkan manajemen dikatakan sebagai suatu proses karena ada
cara sistematis untuk melakukan pekerjaan atau karena manaje tanpa
memperdulikan kecakapan atau keterampilan khusus mereka. Harus
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
melaskanakan kegiatan tertentuyang saling bersangkutan untuk tujuan yang
mereka inginkan.
Dari uraian diatas menunjukkan juga bahwa para manajer
menggunakan semua sumber daya organisasim keuangan, peralatan dan
informasi seperti halnya orang dalam pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Orang atau manusia adalah sumber daya yang terpenting bagi
setiap organisasi, tetapi para manajer tidak akan daapat mencapai tujuan
secara optimal bila mereka mengaikan sumber daya organisasi lainnya.
2.2.2 Pengertian Organisasi
Di dalam usaha untuk mencapai tujuan tertentu maka manusia harus
bekerja sama dengan pihak lainnya yaitu dengan beroarganisasi. Dengan
adanya organisasi mengakibatkan adanya pembagian kerja antara kelompok
orang-orang yang bekerja sama.
Dalam organisasi yang kecil, pembagian kerjanya tidak begitu
terlihat, tapi seblaiknya pada organisasi yang benar nampak jelas pembagian
kerjanya dalam struktur oleh sebab itu dalam struktur organisasi harus
secara jelas tercermin adanya pembagian kerja.
Dengan demikian kegiatan-kegiatan di dalam organisasi dengan
berjalan sebagimana mestinya guna mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.
Pendapat yang mengemukakan pengertian organisasi antara lain:
Pendapat (Sondang P. Siagian, 1986) :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
“Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih
yang bekerjasa sama untuk mencapai suatu tujuan bersama dan terikat secara
formal dalam suatu ikatan hirarki dimana sellau terdapat hubungan antara
seseorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang atau
sekelompok orang yang disebut bawahan.”
Sedangkan menurut (James L. Gibson, 1991) :
“ Organisasi adalah kesatuan yang memungkinan masyarakat mencapai tujuan
yang tidak dapat dicapai individu secara perorangan.”
Menurut (Leonard D White, 1979) memberikan 2 pengertian yaitu :
a) Organisasi adalah pola hubungan yang ditetapkan secara formil oleh
hukum dan top manajemen (organisasi formil)
b) Organisasi adala
sejumlah tata hubungan kerjasama antara sejumlah
orang dalam suatu jangka waku yang panjang (organisasi informal).
Dari definisi atau pengertian yang telah penulis kemukakan di atas,
dapatlah diambil kesimpulan bahwa unsur-usnur dasar daripada organisasi
adalah :
a.
Adanya dua orang atau lebih.
b.
Adanya maksud untuk berkerja sama
c.
Adanya pengauran hubungan
d.
Adanya tujuan yang hendak dicapai
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
Berdasarkan unsur-unsur dasar di atas maka organisasi pada
pokoknya adalah sekelompok manusia, dengan sengaja dipesatukan dalam
suatu kerjasama yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
Dari uraian ini ada tiga unsur yang menonjol yaitu :
a.
Organisasi bukanlah suatu tujuan melainkan suatu alat untuk mencapai
tujuan
b.
Organisasi adalah wadah serta proses kerja sama dari
sejumlah
manusia yang terikat hubungan formal.
c.
Dengan adanya organisasi, bukan berarti manusia tergantung pada orang
lain akan tetapi dengan adanya keterlibatan orang lain mempunyai
manfaat yang lebih positif yaitu dapat mempermudah usaha manusia
dalam mencapai tujuan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
2.2.3 Pr insip-pr insip Or ganisasi
Menurut (.Manullang, 1994) Agar suatu
organisasi dapat berjalan
dengan baik atau dalam rangka membentuk suatu organisai yang baik atau
dalam usaha organisasi perlu kita perhatikan beberapa prinsip-prinsip
organisasi sebagai berikut :
1. Perumusan tujuan yang jelas
2. Pembagian kerja dan Delegasi Kekuasaan
3. Rentang kekuasan
4. Tingkatan-tingkatan pengawasan
5. Kesatuan perintah dan tanggung jawab.
6. Koordinasi
Perumusan tujuan yang jelas.
Bila akan melakukan sesuatu aktivitas, amka pertama-tama harus jelas
ialah apakah tujuan akativitas tersebut. Demikian pula kita mengroganiser
atau membuat suatu skema organisasi atau membentuk suatu badan, maka
pertama-tama harus jelas apa yang menjadi tujuannya. Bagi suatu benda,
tujuan itu akan berperan sebagai:
1. Pedoman ke arah mana organisasi itu akan dibawa
2. Landaan bagi organisasi yang bersangkutan
3. Menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
4. Menentukan program, prosedur dan kiss me (koordinasi, integrasi,
simplikasi, sinkronisasi dan mekanisasi).
Pembagian kerja
Di dalam sebuah organisasi, pembagian kerja atau tugas pekerjaan
adalah keharusan mutlak tanpa itu kemungkinan terjadinya tumpang tindih
menjadi
amat besar. Pembahagian tugas pekerjaan pada akhirnya akan
menghasilkan departemen-departemen dan job description
dari masing-
masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Dengan
pembahagian tugas pekerjaan, ditetapkan sekaligus susunn organisasi
(struktur organisasi), ugas dan fungsi-fungsi masing-masing unit dalam
organisasi, hubungan-hubungan serta
wewenang masing-masing unit
organisasi.
Pembagian tugas saja perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari
penerapan spesialisasi, tetapi pula dalam rangka mewujudkan penempatan
orangn yang tepat pada jabatan yang tepat dan pula dalam mempermudah
pengawasan oleh atasan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
Delegasi Kekuasaan
Salah satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah delegasi
kekuasaan. Kepada setiap pejabat harus didelagsikan kekuasaan, atau
wewenang yang perlu ahar pejabat tersebut dapat melaskanakan tugasnya
sebaik-baiknya. Wewenang atau kekuasaan itu mempunyai aspek, antara lain
wewenang mengambil keputusan, wewenang menggunakan peralatan, bahan
dan uang, wewenang memerintah, wewenang pemakaian waktu tertentu dan
alain sebagainya.
Delegasi kekusaan merupakan keahlian pimpinan yang penting dan
elementer sebab dengan dlegasi kekusaan, seorang pemipin dapat melipat
gandakan waktu, perhatian dan pengetahuannya yang terbatas. Bahkan dapat
dikatakan, delegasi kekusaan merupakan salah satu jalan utama bagi setiap
pemimpin untuk percaya akan diri sendiri. Kesanggupan untuk menerima
tanggung jawab adalag test pertama bagi seorang pemimpin, tetapi keberanian
mendelegasikan kekuasaan kepada bawahan, merupakan tanda nyata seorang
pimpinan yang sukses.
Rentang kekuasaan
Mengenai prinsip rentang kekuasan, dipergunakan berbagai istilahistilah yang berbeda, seperti span of authority, span og control (rentan
pengawasan), span of management dan span of managerial responsibilities
dan dalam bahasa Indonesia dipakai istilah lain seperti jenjang pengawasan,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
jenjang kekusaan dan rentang kendali Dengan
rentang kekuasaan
dimaksudkan berapa jumlah orang yang setepatnya yang menjadi bawahan
seseorang pemimpin, sehingga pemimpin iu dapat memimpin, membimbing
dan mengawasi dengan secara berhasil guna dan berdaya guna
Tingkat-tingkat pengawasan
Menurut prinsip ini, tingkat pengawasan atau tingkat pemimpin
hendakanya diusahakan sedimik mungkin. Di dalam suau organisasi
diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin, selain memudahkan
komunikasi pula agar ada motivasi bagi setiap orang di dalam organisasi
untuk mencapai tingkat-tingkat tertingi di dalam dstruktur organisasi.
Sehubungan dnegan prinsip-prinsip tingkat-tingkat pengawasan ini, maka
suatu organisasi yang baik yaitu berbentuk pipih dan tidak menjulang tinggi.
Kesatuan perintah dan tanggung jawab
Menurut prinsip ini maka seorang bawahan hanya mempunyai
seorang atasan dari siapa ia menerima perintah dan kepada siapa ia memberi
pertanggungjawaban akan pelaskanaan tugasnya. Dengan kata lain prinsip
tidak seorangpun dapat melayani dua atasan sekaligus
Koordinasi
Prinsip yang tidak kalah pentingnya dalam organisasi adalah
prinsip koordinasi.Adanya pembagian tugas pekerjaan dan bahagian-bahagian
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
seta unit-unit terkecil di dalam suatu organisasi, cenderung timbul kekuatan
memisahkan diri dari organisasi sebagai kesleuruhan.
2.2.4 Penger tian Pembagian Ker ja
Pembagian kerja timbul disebabkan bahwa seseorang mempunyai
kemapuan terbatas untuk melakukan segala macam pekerjaan.Oleh Karen itu
pembagian kerja bearti bahwa kegiatan-kegiatan dalam melakukan pekerjaan
harus ditentukan dan dikelompokkan agar lebih efektif dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Dengan danya pembagian kerja apat menjadikan orang bertambah
ketrampil dalam menagani tugasnya, karena tugasnya itu merupakan bidang
tertentu
saja.
Pembagian
kerja
penyelenggaraan kerja terutama
yang
baik
merupakan
kunci
bagi
dlam memberikan jaminan terhadap
kestabilan, kelancaran dan eisien kerjanya. Sebaliknya jika pembagian kerja itu
dilakukan dengan ceroboh, artinya tidak menyesuaikan kemampuan seseorang
dengan bidang pekerjaannya, maka ia akan bepengaruh tidak baik bahkan dapat
menimbulkan kegaga;an dalam penyelenggaraan pekerjaannya.
Pengertian pembagian kerja dapat lebih jelas kita ketahui dengan
mempelajari beberapa batsan yang dikemuakan oleh para ahli di bawah ini:
Menurut (Abdul Syani, 1987) , yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
“ Pembagian kerja dalah pemecahan tugas dengan demikian rupa sehingga
setiap orang atau karyawan dalam organisasi bertanggungjawab dan
melaskanakan aktivitas tertenu saja.”
Menurut (James A.F. Stoner, 1996) :
“ Pembagian kerja adalah penjabaran tugas yang harus dikerjakan sehingga
setiap orang dalam organisasi bertanggungjawab untuk dan meksanakan
seperangkat aktivitas tertentu dan bukan keseluruhan tugas.”
Dengan demikian pembagian kerja perlu dilaksanakan secara
seksama dengan penuh pertimbangan. Hal ini berarti dalam pembagian kerja
harus ada penyesuaian antara kemampuan dan jenis pekerjaan yang akan
ditangai, disamping itu disertai oleh prosedur dan disiplin kerja yang mudah
dipahami oleh para pekerja yang bersangkutan.
2.2.5. Penger tian Pendelegasian Wewenang dan Tangung jawab
Seorang manajer atau seorang pimpinan perusahaan sebagai mansuia
mempunyai waktu, kemampuan dan perhatian yang sangat terbatas maka tidaklah
mungkin seorang pimpinan itu dapat melaskanakan tugasnya sendiri, sungguhpun
pimpinan itu harus bertanggung jawab akan pelaksanaan tugasnya dengan sebaik
mungkin.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
Karena hal tersebut di atas, maka seorang manajer perlu mendelegasikan
sebagian tugas kepada bawahannya. Pendelagasian wewenang adalah suatu
pelimpahan hak atau kekuasaan pimpinan terhadap bawahannya untuk
melaksanakan tugas-tugasnya dengan sekaligus meminta pertanggung jawaban
atas penyelesaian tugas-tugas tersebut.
Dengan demikian, menurut (James, A.F.Stoner, 1996) jika seorang
manajer
mendelegasikan
tugasnya
kepada
bawahan
maka
ia
harus
mendelegasikan kekuasaannya yang artinya jika seorang diserahi tugas untuk
melaskanakan suatu tugas tertentu, ia mbertanggungjawab dalam melaksanakan
tugas tersebut.
Pendapat para ahli mengenai pengertian pendelegasian wewenang
antara lain:
Menurut (James, A.F. Stoner,1996) :
1. Tugas, adalah suatu kewajiban dalam pekerjaan yang telah ditentukan
dalam organisasi, untuk melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan
dalam bidang masing-masing jabatan.
2. Kekuasan, adalah suatu pekerjaan yang telah diberikan wewenang (tugas),
penyerahan dari tugas-tugas yang dipecaya, seorang
memperoleh
kekuasaan secara formal. Misalnya karena adanya surat keputusan dari
pimpinan perusahaan yang berwenang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
3. Tanggung jawabm adalah sutau pekerjaan yang dilakukan organisasi suatu
perusahan yang diperoleh dari atasan terhadap tanggung jawab pekerjaan
ataupun kepercayaan yang diberikan.
Menurut (Alex. S. Nitisemito, 1981) Untuk kelancaran dalam
memberikan wewenang maka ada beberapa teknis khusu untuk melakukan
pelimpahan wewenang:
1. Tentukan dulu sasaran
2. Tentukan tanggung jawab dan otoritas
3. Berikan motivasi pada bawahan
4. Haruskah bawahan merampungkan pekerjaan.
5. Beritakan latihan
6. Lakukan pengedalian
Menurut ( Manulang, 1987) Dalam mendelegasikan wewenang , agar
proses delegasi itu berjalan efektif, sedikitnya tiga hal harus diperhatikan
yaitu:
1. Delegasi wewenang adalah anak kembar siam dengan delegasi tugas, dan
bila kedua-duanya telah ada harus pula dibarengi dengan adanya,
pertanggungjawaban. Dengan kata lain dalam proses
deleger tugas dan ekuasan dan bila kedu-duanya
delegasi harus di
telah ada harus pula
dibarengi dengan adanya pertanggungjawab. Dengan kata lain, proses
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
delegasi harus mencakup tugas unsure yaitu delegasi tugas, delegasi
wewenang dan adanya pertanggungjawab.
2.Wewenang yang di delegasikam harus memberikan kepada orang yang tepat,
baik dilihat dari sudut kuelifikasi maupun dari sudut fisik.
3.Mendelegasikan wewenang kepada seseorang, harus dibarengi dengan
pemberian motivasi,
4.Pejabat yang mendelegasikan kekuasaan harus membimbing dan mengawasi
orang yang menerima dlegasi wewenang.
Menurut (James A.F. Stoner ,1996) Banyak dijumpai para pimpinan yang
tampaknya enggan untuk melakukan pelimpahan wewennag dalam organisasi
atau perusahan yang dipimpin, keengganan smeentara pimpinan untuk
melakukan pelimpahan sebaai wewenng dengan alas an sebagai berikut :
1. Perasaan yang tidak aman. Para manajer bertanggungjawab atas kegiatan
bawahannya, dan membuat mereka enggan untuk mengambil resiko dan
melimpahkan wewenang.
2. Manajer takut kehilangan kekuasaan bila bawahan teralu baik melaskanakan
tugas.
3. ketidak mampuan manajer. Sebagian manajer bisa nsagt tak teratur atau tidak
luwes dalam membuat perencaan ke depan dan menetukan tugas mana yang
harus dilimpahkan kepada siapa atau dalam memnciptakan suatu system
pengedalian atau selalu bisa memantau kegiatan bawahan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
4. ketidak percayaan kepada bawahan.
Menurut (Abdul Syani, 1981) Ada beberapa sikap pribadi yang harus
dimiliki seorang manajer atau pimpinan dalam pendelegasian wewennang adalah
sebagai berikut :
1. Sikap pribadi terhadap pendelagsian.
Penerapan yang paling utama dalah sikap pribadi tertentu terhadap bawahan
yang memberikan wewenang melaksanakan tugasnya sunguh-sunggum
artinya mereka melakukan tugasnya dengan sepenuh kerelaan tanpa adanya
rasa terpaksa.
2. Kesedian manajer untuk melepaskan wewenangnya kepada bawahan dengan
begitu
manajer dapat menguangi waktu, tenaga dan pikirannya untukjk
menangani berbagai keputusan, yang erat kaiatannya dengan kemajuan dan
perkembangan suatu organisasi atau perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
3. Kesediaan manajer untuk memanfaatkan bawahan.
Memaafkjan kesalahan para bawahan bukanlah berate bermaskud membiakan
kesalahan itu dilakukan terus menrus sehingga akan membahayakan
organisasi atau perusahaan, akan tetapi memaafkan dalam arti memaklumi
mengapa kesalahan itu sampai terjadi dan pada dsarnya setiap manusia tidak
pernah dapat menghindari dari kesalahan.
4. Kesadaran manajer untuk memeprcayai bawahan
Bahwa suatu
pendelgasikan dapat dilakuan secara efektif, jika antara
keudanya (atasan dan bawahan) telah tersirat
sikap
saing dapat
mempercayai. Oleh karena itu mau tidak mau para manajer tidak mempunyai
pilihan
lain kecuali harus dapat memeprcayai para bawahannya dalam
mengadakan wewenangnya.
5. Kesediaan manajer untuk mengdakan pengawasan secara luas.
Pendelegasikan wewenang dan anggungjawab tersebut bersamaan dengan
pengawasan kepada seluuh struktur organisasi. Pengawasan tersebut
merupakan penyokong dalam upaya mencapaii tujuan suatu perusahan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
Dari uraian tersebut dapat kita ketahui bahwa pimpinan perusahaan
yang mendelgasikan pertanggung jawaban sepenuhnya melainkan tetap
bertanggung jawa akan pelaksanaan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Serta
proses delegasi dan sikap-sikap pribadi dari pimpinan sangat penting sekali dan
merupakan upaya untuk mengatasi kekliruan serta kesalah pahaman.
2.3.
Kerangka Pikir
Gambar 2.1 : Bagan Kerangka Pikir
Prestasi kerja (Y)
Wew enang kerja (X2)
Regresi Linier Berganda
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
2.4.
Hipotesis
Berdasarkan kerangka piker di atas dapat disusun beberapa hipotesis
penelitian sebagai berikut :
H1 : Diduga adanya pengaruh yang signifikan pembagian kerja dan
wewenang karyawan terhadap prestasi kerja karyawan.
H2 : Diduga adanya pengaruh yang signifikan terhadap prestasi karyawan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Objek Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hubungan
pembagian kerja dan wewenang karyawan terhadap prestasi kerja pada
Bank BRI Cabang Surabaya dengan batas lingkup penelitian berkisar
pada dua faktor yaitu pembagian kerja dan wewenang karyawan. Dengan
studi kasus pada karyawan BRI.
3.2.
3.2.1.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi Operasional
Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi
hanya satu macam variabel terikat (Y) dan 2 macam variabel bebas (X),
sedangkan variabel – variabel bebas lain yang berpengaruh terhadap
prestasikerjatidak dibahas dalam penelitian ini.
Adapun pengertian dari kedua variabel tersebut adalah sebagai
berikut:
28
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
a.
Variabel terikat (Y)
1) Prestasikerja (Y)
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang
selama
periode
tertentu
dibandingkan
dengan
berbagai
kemungkinan misalnya standart, target, sasaran, atau kiteria
yang telah ditentukan lebih dahulu dan disepakati bersama.
b.
Variabel bebas (X)
1) Pembagiankerja (X1)
Pembagian kerja adalah pengelompokan jenis-jenis
pekerjaan yang mempunyai kesamaan dan persamaan kegiata
kedalam satu kelompok bidang perusahaaan.
2) Wewenangkaryawan (X2)
Wewenang karyawan merupakan hak yang formal dan
sah dari seorang manajer untuk mengambil keputusan,
megeluarkan perintah, dan mengalokasikan sumberdaya
agar tercapai hasil yang diharapkan organisasi.
3.2.2. Pengukuran Variabel
Skala pengukuran data yang digunakan adalah skala interval,
dengan teknik penyusunan skala Likert yaitu skala psikomrik yang umum
digunakan dalam kuisioner dan merupakan skala yang banyak digunakan
dalam riset maupun survey. Dalam skala Likert, responden menentukan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih
salah satu dari pilihan yang tersedia. Dengan format sebagai beri