EFEK MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY BERBASIS PETA KONSEP DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA SMA.

EFEK MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY
BERBASIS PETA KONSEP DAN MOTIVASI
TERHADAP HASIL BELAJAR
KOGNITIF FISIKA SMA
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:
RUTH PURNAMASARI SIGALINGGING
NIM : 8136176036

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

ABSTRAK

Ruth Purnamasari Sigalingging (NIM: 8136176036) “Efek Model

Pembelajaran Guided Inquiry Berbasis Peta Konsep dan Motivasi Terhadap
Hasil Belajar Kognitif Fisika SMA”.
Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif fisika
yang menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry berbasis peta konsep
dengan model pembelajaran konvensional, perbedaan hasil belajar kognitif fisika
antara siswa yang mempunyai motivasi belajar di atas rata – rata dengan siswa
yang mempunyai motivasi di bawah rata – rata, dan interaksi antara model
pembelajaran Guided Inquiry berbasis peta konsep dan model pembelajaran
konvensional dengan motivasi dalam meningkatkan hasil belajar kognitif fisika.
Jenis penelitian ini berupa quasi eksperimen dengan desain control group pretespostes menggunakan ANAVA dua jalur. Hasil penelitian yaitu : model
pembelajaran Guided Inquiry berbasis peta konsep lebih baik daripada model
pembelajaran konvensional, hasil belajar fisika siswa yang mempunyai motivasi
belajar di atas rata – rata lebih baik dibanding dengan siswa yang mempunyai
motivasi belajar di bawah rata – rata. dan interaksi antara model pembelajaran
Guided Inquiry berbasis peta konsep dan model pembelajaran konvensional
dengan motivasi dalam meningkatkan hasil belajar kognitif.
Kata Kunci: model pembelajaran, Guided Inquiry, peta konsep, motivasi
belajar,hasil belajar kognitif

ABSTRACT


Ruth Purnamasari Sigalingging (NIM: 8136176036) “The Effects of Guided
Inquiry Learning Model Based on Concept Mapping and Motivation Toward
Cognitive Learning Outcomes of students Physic " .
This study aims to analyze the difference between the cognitive learning outcomes
of students physic who are taught by Guided Inquiry learning model based on the
concept mapping and conventional learning model, the difference between the
cognitive learning outcomes who have the motivation to learn at above average
and below average, the interaction between Guided Inquiry learning model based
on the concept mapping and conventional learning models with motivation in
improving the cognitive learning outcomes. These research was a quasi
experimental with control pretest-postest design using ANAVA two ways. This
research outcomes to : Guided Inquiry learning model based on concept mapping
was better than conventional learning models, learning outcomes of students
physic who get motivation to learn above average was better than below average,
There were an interaction between Guided Inquiry learning model based on the
concept mapping and conventional learning models with motivation in improving
the cognitive learning outcomes.
Keywords : learning model , Guided Inquiry, concept mapping , motivation ,
cognitive learning outcomes


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis
sehingga tesis ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan. Tesis yang berjudul ”Efek Model Pembelajaran Guided Inquiry
Berbasis Peta Konsep dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Fisika
SMA”, disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Fisika di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Motlan, M.Sc., Ph.D sebagai dosen pembimbing I dan bapak
Prof. Dr. Sahyar, M.S., M.M sebagai dosen pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal
rencana penelitian sampai selesainya penyusunan tesis ini.
2. Bapak

Prof. Dr. Nurdin Bukit,M.Si sebagai dosen penguji I, Bapak Dr.

Makmur Sirait, M.Si sebagai dosen penguji II, Bapak Dr. Karya Sinulingga,

M.Si sebagai dosen penguji III, yang telah banyak memberikan saran dan
masukan mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan tesis ini.
3. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.sebagai Direktur Program
Pascasarjana UNIMED dan para Asisten Direktur, Ketua dan Sekretaris
Program Studi Pendidikan Fisika dan para staf administrasi Program
Pascasarjana yang telah memberikan bantuan kepada penulis untuk kelancaran
studi dan penyelesaian tesis ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Pascasarjana UNIMED yang telah banyak memberi ilmu
pengetahuan dan menambah wawasan penulis.
5. Bapak Elmus Situmorang, S.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Parbuluan, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Parbuluan (Pak Maruddin
Sianturi,S.Pd, Pak Rensinius Situngkir, S.Pd, dan Pak Subur Purba),

Ibu

Hotlin Siburian, S.Pd sebagai guru bidang studi Fisika dan para guru serta staf
administrasi (Ibu Lidia Pinayungan,S.Kom, Pak James Pasaribu) yang telah
memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis melakukan penelitian.

i


6. Teristimewa kepada kedua orang tuaku tersayang, Ayahanda Drs. Israel
Sigalingging, M.Pd dan Ibunda Risma Pane yang terus memberikan dukungan
baik moril maupun materil, doa, motivasi serta kasih sayang yang tak pernah
henti dalam menyelesaikan studi di UNIMED.
7. Keempat adikku tercinta Andreas Sigalingging,S.T,

Pujiono Sigalingging,

S.Pd, Joy Sigalingging dan Uli Christina Sigalingging serta tante Ranna
Dyalasta Pane, S.PdK yang selalu memberikan dukungan dan doa dalam
menyelesaikan tesis.
8. Rekan seperjuangan angkatan ke XXIII Tahun Ajaran 2013 Prodi Fisika (Bu
Dewi, Pak Alex, Kak Albina, Bu Siti, Pak Israel, Kak Nove, Kak Erna, Bu
Srimila, Pak Irsan, Sudirman, Sr. Rumentauli, Meri Pandia, Fitri, Ricca Fitria,
Yunisa, Aplia, Merli, Kak Erni, Nesty)

yang senantiasa membantu dan

mendukung untuk tetap semangat dalam menyelesaikan studi dan tesis ini.

9. Sahabat – sahabat terdekat yang tidak bisa disebut satu persatu yang senantiasa
membantu dan mendukung untuk tetap semangat kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca untuk kesempurnaan tesis ini. Semoga isi tesis ini bermanfaat
dalam memperkaya khasanah ilmu bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, 10 Desember 2015
Penulis,

Ruth Purnamasari Sigalingging
NIM 8136176036

ii

DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
ABSTRACT ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................... 7
1.3. Batasan Masalah .................................................................................... 7
1.4. Rumusan Masalah ................................................................................... 7
1.5. Tujuan Penelitian ................................................................................... 8
1.6. Manfaat Penelitian ................................................................................. 9
1.7. Defenisi Operasional .............................................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis ................................................................................ 11
2.1.1. Belajar .................................................................................................. 11
2.1.1.1.Pengertian Belajar ................................................................................ 11
2.1.1.2.Hakikat Belajar Fisika ......................................................................... 14
2.1.1.3.Pengertian Hasil Belajar ...................................................................... 15
2.1.1.4.Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar................................ 15
2.1.1.5.Hasil Belajar Kognitif .......................................................................... 16

2.1.2. Model Pembelajaran............................................................................. 23
2.1.2.1. Asumsi Model Pembelajaran .............................................................. 23
2.1.2.2.Unsur-unsur Pembentuk Model Pembelajaran..................................... 24
2.1.3. Model Pembelajaran Inkuiri ................................................................. 25
2.1.4 Model Pembelajaran Guided Inquiri (Inquiri Terbimbing) ................. 29
2.1.4.1. Pengertian Model Pembelajaran Guided Inquiri (Inquiri
Terbimbing)......................................................................................... 29
2.1.4.2. Karakteristik Model Pembelajaran Guided Inquiri ............................. 31
2.1.4.3 Langkah-langkah Model Pembelajaran Guided Inquiri...................... 32
2.1.4.4 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Guided Inquiri. ..... 36
2.1.4.5 Teori yang Melandasi Model Pembelajaran Guided Inquiri................ 37
2.1.5 Model Pembelajaran Konvensional ..................................................... 38
2.1.6 Pengertian Peta Konsep........................................................................ 40
2.1.6.1 Langkah-langkah Menyusun Pembelajaran Peta Konsep .................... 41
2.1.6.1 Kegunaan Peta Konsep dalam Pembelajaran ....................................... 42
2.1.7 Motivasi Belajar ................................................................................... 42
2.1.7.1 Pengertian Motivasi Belajar ................................................................. 42
2.1.7.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .......................... 45
2.2. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 46
2.3. Kerangka Konseptual ......................................................................... 48

2.3.1. Perbedaan hasil belajar kogntif tinggi fisika yang diajarkan dengan

model pembelajaran Guided Inquiri Berbasis Peta Konsep dengan
model pembelajaran konvensional……………...…………………… 48
2.3.2. Perbedaan hasil belajar kognitif tinggi fisika siswa
antara siswa yang mempunyai motivasi di atas rata - rata dan
yang mempunyai motivasi di bawah rata- rata .................................... 50
2.3.3. Interaksi antara model pembelajaran Guided Inquiry Berbasis Peta
Konsep dengan motivasi dalam meningkatkan hasil belajar kognitif
fisika siswa ......................................................................................... 51
2.4. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 51
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 53
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 53
3.3. Variabel Penelitian ................................................................................. 54
3.4. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................... 55
3.5. Prosedur Penelitian ................................................................................. 57
3.6. Teknik Pengumpulan data dan Instrumen .............................................. 60
3.6.1. Instrumen Tes Hasil Belajar .................................................................. 60
3.6.2. Instrumen Motivasi Belajar ................................................................... 61

3.7. Alat Pengumpul Data ............................................................................. 63
3.7.1. Validitas Tes ........................................................................................ 64
3.7.2. Validitas Isi ......................................................................................... 65
3.7.3. Reliabilitas Tes .................................................................................... 66
3.7.4. Tingkat Kesukaran Tes ........................................................................ 67
3.7.5. Daya Pembeda Soal ............................................................................. 68
3.8. Hasil Uji Coba Instrumen ...................................................................... 69
3.9. Teknik Analisis Data ............................................................................. 70
3.9.1. Menghitung Nilai rata-rata dan Simpangan Baku .............................. 71
3.9.2. Uji Normalitas Data ............................................................................ 72
3.9.3. Uji Homogenitas ................................................................................. 73
3.9.4. Uji Hipotesis ........................................................................................ 74
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian ................................................................................... 79
4.1.1. Deskripsi Data .................................................................................... 79
4.1.1.1. Analisis Data Tes Awal (Pretest) ....................................................... 80
4.1.1.2. Analisis Data Tes Akhir (Postest) ...................................................... 85
4.1.1.3. Analisis Data Motivasi Belajar Fisika Siswa ...................................... 88
4.2.

Pengujian Hipotesis.............................................................................. 92
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 106
4.3.1. Perbedaan Hasil Belajar Kognitif Fisika yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry berbasis peta .....
konsep dengan model pembelajaran konvensional .............................. 106
4.3.2. Perbedaan Hasil Belajar Kognitif antara siswa yang memiliki
motivasi diatas rata-rata dengan siswa yang mempunyai motivasi
dibawah rata-rata .................................................................................. 110
4.3.3. Interaksi antara model pembelajaran Guided Inquiri berbasis peta
Konsep dan model pembelajaran konvensional dengan motivasi

4.4.
4.5.

Dalam meningkatkan hasil belajar kognitif fisika ............................... 112
Temuan Penelitian ................................................................................. 114
Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 115

BABV KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 117
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 117
5.2. Saran ........................................................................................................ 118
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 119

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tabel Ranah Kognitif ..................................................................... 19
Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Inquiry ............................................. 28
Tabel 2.3. Langkah - Langkah Model Pembelajaran Guided Inquiry ............ 32
Tabel 2.4. Sintaks Model Pembelajaran Guided Inquiry ............................... 34
Tabel 2.5. Sintaks Model Pembelajaran Konvensional ................................. 39
Tabel 2.6. Hasil Penelitian yang Relevan Dengan Guided Inquiry ............... 46
Tabel 3.1. Control Group Pretest- Postest Design ......................................... 56
Tabel 3.2. Desain Penelitian ANAVA ............................................................ 56
Tabel 3.3. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar ............................................... 61
Tabel 3.4. Kisi-kisi instrument motivasi belajar siswa pada
pembelajaran materi Suhu dan Kalor .............................................. 63
Tabel 3.5. Kriteria Koefisien Validitas ........................................................... 65
Tabel 3.6. Derajat Raliabilitas......................................................................... 66
Tabel 3.7 Kriteria Interpretasi Indeks Kesukaran .......................................... 68
Tabel 3.8. Kriteria Interprestasi Daya Pembeda ............................................. 69
Tabel 3. 9 Uji Validitas Tes ........................................................................... 70
Tabel 3.10 Form Anava 2 Jalur ....................................................................... 76
Tabel 4.1. Data Pretes untuk Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............... 80
Tabel 4.2. Nilai Maksimum, Nilai Minimum, Rerata
dan Simpangan Baku Pretes ........................................................... 81
Tabel 4.3. Normalitas Distribusi Tes Awal ( Pretes)
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................................. 82
Tabel 4.4 Homogenitas Dua Varians Tes Awal ( Pretes) Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................................... 83
Tabel 4.5 Uji–t Tes Awal ( Pretes) Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol Independent Sample Test ................................................... 84
Tabel 4.6 Data Postes untuk Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............. 85
Tabel 4.7 Nilai Maksimum, Nilai Minimum, Rerata dan Simpangan
Baku Postes ..................................................................................... 86
Tabel 4.8. Normalitas Distribusi Tes Akhir ( Postes) Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................................... 87
Tabel 4.9 Homogenitas Dua Varians Tes Akhir ( Postes) Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................................... 88
Tabel 4.10 Data Motivasi Belajar Fisika Siswa Pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................................... 89
Tabel 4.11 Data Tingkat Motivasi Diatas Rata – Rata dan Dibawah
Rata – Rata di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 90
Tabel 4.12 Normalitas Motivasi Untuk Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ............................................................................ 91
Tabel 4.13 Homogenitas Dua Varians Motivasi Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ............................................................................ 92
Tabel 4.14 Rangkuman Hasil Data Penelitian ................................................. 93
Tabel 4.15 Data tingkat motivasi dan hasil belajar fisika ................................ 94
Tabel 4.16 Statistik Descriptif Anava .............................................................. 95
Tabel 4.17 ANAVA Faktorial 2 x2 ................................................................. 96

Tabel 4.18 Uji Schefee (Post_Hoc) .................................................................. 101

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Hierarki Ranah Kognitif Menurut Revisi
Taksonomi Bloom ...................................................................... 21
Gambar 3.1. Hubungan Antar Variabel .......................................................... 55
Gambar 3.2. Skema Pelaksanaan Penelitian .................................................... 59
Gambar 4.1. Pola Garis Interaksi Antara Model Pembelajaran
Dan Motivasi Siswa Terhadap Hasil Belajar Fisika ................. 100

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1) ............................. 123
Lampiran 1b Bahan Ajar 1 .............................................................................. 134
Lampiran 1c Lembar Kerja Siswa 1................................................................. 145
Lampiran 1d Peta Konsep 1 ............................................................................ 148
Lampiran 2a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2 ) ............................ 149
Lampiran 2b Bahan Ajar 2 .............................................................................. 160
Lampiran 2c Lembar Kerja Siswa 2 ................................................................ 166
Lampiran 2d Peta konsep 2 ............................................................................. 170
Lampiran 3a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 3) ............................. 171
Lampiran 3b Bahan Ajar 3 ............................................................................. 184
Lampiran 3c Lembar Kerja Siswa 3................................................................. 189
Lampiran 3d Peta konsep 3 ............................................................................. 192
Lampiran 4 Instrumen Tes Hasil Belajar ........................................................ 193
Lampiran 5 Instumen Soal Suhu Dan Kalor .................................................. 198
Lampiran 6 Angket Motivasi Belajar Siswa .................................................. 200
Lampiran 7 Sebaran Data Uji Coba Tes Hasil Belajar ................................... 202
Lampiran 8 Analisis Validitas Tes Instrumen .................................................. 204
Lampiran 9 Reliabilitas Tes ............................................................................. 206
Lampiran 10 Tingkat Kesukaran Tes ............................................................... 208
Lampiran 11 Analisis Daya Pembeda Soal ...................................................... 210
Lampiran 12 Daftar Nama Siswa ..................................................................... 212
Lampiran 13Tabulasi Data Pretes .................................................................... 213
Lampiran 14 Tabulasi Data Postes ................................................................... 215
Lampiran 15 Tabulasi Data Motivasi Belajar Siswa........................................ 217
Lampiran 16 Penilaian Data Pretes, Data Postes Dan Data Motivasi
Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ......................................... 221
Lampiran 17 Tabulasi Pengelompokan Data Motivasi Belajar ....................... 222
Lampiran 18 Distribusi Data Penelitian ........................................................... 224
Lampiran 19 Deskriptif Statistik Data Pretes Dan Postes
Kelompok Sampel ........................................................................ 227
Lampiran 20 Diagram Batang Data Pretes Dan Postes Kelas
Eksperimen Dan Kelas Kontrol ................................................... 230
Lampiran 21 Deskriptif Data Motivasi Belajar ................................................ 234
Lampiran 22 Uji Anova ................................................................................... 236
Lampiran 23 Uji Scheefe (Post_Hoc) .............................................................. 237
Lampiran 24 Profile Plots ................................................................................ 238
Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian .............................................................. 239

v

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses belajar-mengajar yang dilakukan dengan
sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini
mungkin untuk menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai,
menghayati serta mengamalkan nilai-nilai yang disepakati bersama sebagai
terpuji, dikehendaki serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan pribadi
masyarakat, bangsa dan negara.
Namun pada kenyataannya, upaya yang dilakukan pemerintah melalui
peningkatan anggaran pendidikan dengan harapan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan kurang menunjukkan hasil belajar siswa yang positif. Artinya secara
umum hasil belajar siswa belum menunjukkan prestasi yang memuaskan terutama
pada mata pelajaran fisika. Hal ini disebabkan karena pelajaran fisika merupakan
pelajaran yang sulit untuk dipahami dan kurang menarik.
Berbicara tentang rendahnya mutu pendidikan di Indonesia berkaitan erat
dengan bagaimana proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah. Guru
cenderung menggunakan metode pembelajaran ceramah sehingga anak didik
merasa bosan dan malas belajar. Proses belajar mengajar merupakan interaksi
yang dilakukan antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan
Hasil yang telah diperoleh dalam studi internasional TIMSS selanjutnya
diperkuat oleh penelitian yang dilaksanakan oleh Efendi (2010) yang melibatkan
4.203 orang siswa di seluruh wilayah Indonesia terkait dengan kemampuan Fisika

2

dalam TIMSS. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata
capaian siswa Indonesia ditinjau dari aspek kognitif (knowing, applying,
reasoning) masih rendah.
Dari hasil observasi di SMA N.1 Parbuluan dengan instrumen angket dan
wawancara dapat diperoleh sejumlah data. Dari hasil angket yang disebarkan
kepada 60 siswa kelas X diperoleh data bahwa 28 orang mengatakan fisika itu
sulit dan kurang menarik, 22 orang mengatakan bahwa pelajaran fisika itu biasa
saja, 4 orang mengatakan bahwa pelajaran fisika itu membosankan, dan 6 orang
mengatakan fisika itu mudah dan menyenangkan. Alasan siswa mengatakan
bahwa fisika itu sulit dan kurang menarik karena fisika tidak terlepas dari rumusrumus yang harus dihafal. (Diperoleh dari hasil wawancara dengan siswa).
Melalui instrumen angket, diketahui bahwa terdapat perbedaan individu
siswa dalam mengalami peristiwa belajar. Sekitar 15 orang siswa menginginkan
belajar dengan praktek dan demonstrasi, 3 orang dengan mengerjakan soal-soal,
dan 12 mengatakan bahwa belajar fisika itu sambil bermain. Fisika menempati
posisi yang kedua setelah matematika sebagai pelajaran yang kurang digemari.
Adapun nilai Ketuntasan Kompetensi Minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk
mata pelajaran Fisika adalah 65.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di SMA Negeri
1 Parbuluan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
yag mereka temui dalam pembelajaran Fisika masih rendah. Proses pembelajaran
Fisika yang monoton dan kurang menarik, kurangnya kreativitas guru dalam
merancang dan menerapkan model pembelajaran yang relevan, kurangnya

3

penggunaan laboratorium Fisika, guru jarang menggunakan alat bantu yang dapat
memperjelas gambaran siswa tentang materi yang dipelajari.
Rendahnya hasil belajar ini disebabkan adanya permasalahan dalam
belajar. Siswa berpendapat bahwa fisika merupakan pelajaran yang sulit karena
penuh dengan rumus serta hitungan matematis. Hal itu membuat siswa menjadi
mudah merasa bosan dan malas mencatat. Hal itu menyulitkan mereka untuk
memahami dan mengulang materi – materi pelajaran fisika yang telah disajikan
oleh guru. Selain pelajaran yang sulit dan membosankan, penulis juga
menemukan bahwa model dan media yang digunakan guru dalam pembelajaran
masih kurang efektif dalam menjalankan proses pembelajaran.
Berdasarkan salah satu fungsi dan tujuan mata pelajaran fisika yaitu
menguasai pengetahuan, konsep dan prinsip Fisika, serta memiliki pengetahuan,
ketrampilan dan sikap ilmiah (Depdiknas, 2003). Tampak bahwa penyelenggaraan
mata pelajaran Fisika di SMA dimaksudkan sebagai wahana atau sarana untuk
melatih para siswa agar dapat menguasai pengetahuan, konsep dan prinsip fisika,
memiliki kecakapan ilmiah, memiliki ketrampilan proses sains dan ketrampilan
berpikir kritis dan kreatif. Agar mata pelajaran fisika dapat benar – benar berperan
seperti demikian, maka tidak dapat ditawar lagi bahwa pembelajaran Fisika harus
dikonstruksikan sedemikian rupa, sehingga proses pendidikan dan pelatihan
berbagai kompetensi tersebut dapat benar – benar terjadi dalam prosesnya
Dari fakta tersebut terlihat bahwa masalah utama yang dihadapi oleh siswa
adalah hasil belajar yang masih rendah, ditunjukkan dengan masih sedikitnya
siswa yang mencapai KKM yang ditargetkan oleh sekolah pada mata pelajaran
Fisika. Patut diduga sumber masalahnya adalah proses hasil belajar siswa yang

4

hanya menghapal informasi, hal ini ditunjukkan dengan fakta bahwa pembelajaran
di kelas kebanyakan menggunakan metode ceramah. Dalam menerima informasi,
ada kemungkinan siswa lebih cenderung menghapal informasi yang didapat tanpa
mencoba mengaitkan dengan konsep yang pernah dimiliki sebelumnya
(Dahar,2011).
Dari permasalahan di atas maka dapat diupayakan pemecahannya dengan
menggunakan model pembelajaran dan melakukan tindakan-tindakan yang dapat
mengubah

suasana

pembelajaran

yang

berpusat

pada

guru

sehingga

menghadapkannya pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satu model
pembelajaran yang memperhatikan motivasi serta aktivitas penemuan pada siswa
adalah model pembelajaran Guided Inquiry. Guided Inquiry adalah kegiatan
penemuan dimana masalah dikemukakan guru kemudian siswa bekerja untuk
menemukan jawaban terhadap masalah tersebut di bawah bimbingan gurusecara
intensif (Amri : 2010). Sintaks atau tahapan Guided Inquiry yang meliputi
merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancang percobaan, mengolah data,
dan menarik kesimpulan.).
Model pembelajaran Guided Inquiry dipilih dengan alasan bahwasanya
model pembelajaran Guided Inquiry memberikan arah yang lebih kepada siswa
yang tidak siap untuk mengatasi masalah inquiry tanpa dukungan karena
kurangnya pengalaman dan pengetahuan atau belum mencapai tingkat
perkembangan kognitif yang diperlukan untuk berpikir abstrak (Gormally et al.,
2011). Model pembelajaran Guided Inquiry memungkinkan siswa untuk
memperoleh kedalaman pemahaman dan perspektif pribadi melalui berbagai
sumber informasi (Kuhlthau, 2010).

5

Model pembelajaran Guided Inquiry akan efektif jika dipadu dengan peta
konsep, sehingga tampak hubungan yang bermakna antara konsep – konsep dalam
bentuk proposisi – proposisi setelah melakukan kegiatan penemuan (inkuiri).
Setiap peta konsep memperlihatkan kaitan – kaitan konsep yang bermakna bagi
orang yang menyusunnya. Peta konsep dapat membantu siswa mengorganisasikan
konsep

ke

dalam

struktur

yang

berarti

sehingga

bermanfaat

untuk

mengidentifikasi konsep yang sulit dimengerti, memudahkan siswa menyusun dan
memahami isi pelajaran serta meningkatkan memori atau ingatan. Siswa akan
sadar bagian yang sudah dipahami dan yang belum dipahami dalam proses belajar
mengajar. Hal tersebut juga mendukung mengenai kebermaknaan dalam belajar.
Motivasi dapat menumbuhkan gairah, merasa senang dan semangat untuk
belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk
melakukan kegiatan belajar, ini berarti motivasi akan menentukan intensitas usaha
belajar siswa. Motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menjadikan kondisikondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila
tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan dan mengelakkan perasaan
tidak sukacita (sardiaman, 2004)
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu tentang model pembelajaran
Guided Inquiry seperti yang dilakukan oleh Erlin Montu, dkk (2012)
menyimpulkan bahwa dalam penelitiannya terdapat perbedaan prestasi belajar
siswa dengan metode pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan hypermedia
dan media riil, siswa yang menggunakan hypermedia memberikan rataan prestasi
belajar ranah kognitif yang lebih baik daripada media riil. Selanjutnya hasil
penelitian dilakukan oleh Gladys U, Jack (2013) menyimpulkan bahwa konsep

6

mapping dan inkuiri terbimbing akan menjadi metode yang cocok bagi pengajaran
konsep kimia yng sulit di tingkat SMP, ini berdasarkan fakta bahwa konsep
inkuiri terbimbing membuat guru kimia merencanakan, mempersiapkan mata
pelajaran dengan tepat.
Deta dkk (2013) yang berjudul pengaruh metode inkuiri terbimbing dan
proyek, kreativitas, serta keterampilan proses sains terhadap prestasi belajar siswa
menyimpulkan adanya Penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap ketrampilan prosees sains dasar siswa kelas
VIII SMP Negeri 7 Surakarta. Penelitian juga dilakukan oleh Wiwin, dkk( 2013)
dengan judul Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan
Proses Sains Dasar Pada Pelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7
Surakarta menyimpulkan bahwa terdapat penerapan pembelajaran inkuiri
terbimbing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan prosees
sains dasar siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta
Adapun yang menjadi perbedaan dalam penelitian ini dibandingkan
dengan penelitian terdahulu adalah penggunaan model pembelajaran Guided
Inquiry berbasis peta konsep dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar
kognitif tinggi fisika. Perbedaan lainnya dari peneliti terdahulu adalah tempat
penelitian, sampel dalam penelitian, materi yang akan dibawakan dalam
penelitian, dan waktu pelaksanaan penelitian.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis merasa
termotivasi

untuk

mengadakan

penelitian

dengan

judul

“Efek

Model

Pembelajaran Guided Inquiry berbasis Peta Konsep dan Motivasi Terhadap Hasil
Belajar kognitif fisika SMA.

7

1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, terdapat beberapa masalah
yang dapat diidentifikasi antara lain:
1. Siswa belum mampu menemukan masalah yang berkaitan dengan fisika
dan kurangnya minat siswa terhadap pelajaran Fisika.
2. Hasil belajar siswa masih rendah (belum mencapai nilai KKM)
3. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga yang menjawab
pertanyaan guru cenderung didominasi oleh beberapa orang saja.
4. Penggunaan model dan media pembelajaran yang kurang bervariasi.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka

yang menjadi batasan

masalahnya adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Guided
Inquiry berbasis peta konsep dan model pembelajaran konvensional
2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah Suhu dan Kalor
3. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 1 Parbuluan
4. Penelitian tentang motivasi belajar
5. Hasil belajar yang diteliti pada aspek ranah kognitif.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar kogntif fisika siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran Guided Inquiry berbasis peta konsep dengan
model pembelajaran konvensional?

8

2. Apakah ada perbedaan hasil belajar kognitif fisika antara siswa yang
mempunyai motivasi di atas rata –rata dan yang mempunyai motivasi di
bawah rata - rata?
3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran Guided Inquiry berbasis
peta konsep dengan motivasi dalam meningkatkan hasil belajar kognitif
fisika siswa?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kogntif fisika siswa yang
diajarkan

dengan model pembelajaran Guided Inquiry berbasis peta

konsep dengan model pembelajaran konvensional
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif fisika antara siswa
yang mempunyai motivasi di atas rata - rata dan yang mempunyai motivasi
di bawah rata - rata
3. Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran Guided Inquiry
berbasis peta konsep dengan motivasi dalam meningkatkan hasil belajar
kognitif fisika siswa
1.6. Manfaat Penelitian
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang berkaitan
dengan ilmu pengetahuan dan juga sebagai sumbangan pikiran dan bahan
acuan bagi guru dalam memahami model pembelajaran Guided inquiry
berbasis peta konsep.

9

Secara praktis hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan
informasi bagi proses pembelajaran fisika sebagai langkah strategis untuk
meningkatkan hasil belajar fisika siswa. Selain itu, hasil penelitian juga
berguna bagi guru fisika dalam penggunaan model pembelajaran yang lebih
bervariasi dan bermakna di SMA
1.7.Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran Guided Inquiry (inkuiri terbimbing) merupakan salah
satu model pengajaran yang dirancang untuk mengajarkan konsep –
konsep dan hubungan antar konsep. Ketika menggunakana model
pembelajaran ini, guru menyajikan contoh – contoh pada siswa, memandu
mereka saat mereka berusaha menemukan pola – pola dalam contoh –
contoh tersebut dan memberikan semacam penutup ketika siswa telah
mampu mendeskripsikan gagasan yang diajarkan oleh guru( David, A.
Jacobsen : 2009).
2. Peta konsep adalah suatu alat yang digunakan untuk menyatakaan
hubungan yang bermakna antara konsep – konsep dalam bentuk proposisi
– proposisi. Proposisi – proposisi merupakan dua atau lebih konsep –
konsep yang dihubungkan oleh kata – kata dalam suatu unit yang semantic
( Dahar :2011).
3. Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan (Sardiman : 2003).

10

4. Hasil belajar adalah penguasaan produk fisika yang mengacu pada
perubahan kemampuan bidang kognitif

yang mencakup dimensi

pengetahuan dan dimensi proses kognitif ( mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta) yang dicapai
siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran fisika yang ditempuh selama
kurun waktu tertentu berdasarkan tujuan pembelajaran yang ditetapkan (
Anderson dan Krathwohl : 2001).

111

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 1
Parbuluan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan hasil belajar kognitif fisika antara siswa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry berbasis peta
konsep

dengan

siswa

yang

diajar

dengan

model

pembelajaran

konvensional. Hasil belajar kognitif siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran Guided Inquiry berbasis peta konsep lebih tinggi dari
hasil belajar kognitif siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
konvensional.
2. Terdapat perbedaan hasil belajar kognitif fisika antara siswa yang
memiliki tingkat motivasi di atas rata – rata dan tingkat motivasi di bawah
rata – rata. Siswa yang memiliki motivasi belajar di atas rata – rata lebih
tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi di bawah rata –
rata.
3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi dalam
meningkatkan hasil belajar fisika. Hasil belajar optimal pada kelompok
siswa yang memiliki motivasi di atas rata – rata dan dibelajarkan dengan
model pembelajaran Guided Inquiry berbasis peta konsep sedangkan

112

dalam pembelajaran konvensional motivasi tidak berperan dalam
meningkatkan hasil belajar.
5.2. Saran
Setelah melakukan penelitian, pengolahan data, serta interpretasi data,
peneliti menyarankan:
1. Peneliti selanjutnya dalam menggunakan jangka waktu penelitian lebih
lama karena waktu yang tersedia dalam pelaksanaan pembelajaran baik
yang diajarkan dengan model pembelajaran Guided Inquiry berbasis peta
konsep maupun model pembelajaran konvensional.
2. Peneliti selanjutnya lebih kreatif dalam mengkonsep materi pelajaran yang
akan dibagikan kepada siswa. Konsep yang diberikan kepada siswa harus
mampu menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih termotivasi untuk
mudah memahami materi pelajaran nantinya.
3. Peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik yang sama diharapkan dapat
memilih topik materi yang sesuai dengan model pembelajaran dan sekolah
yang berbeda.