PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMAN 10 BANDUNG.

(1)

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI DI SMAN 10 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Progam Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Rizky Fitria Wulandari 0807040

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2012


(2)

INFLUENCE THE UTILIZATION OF INSTRUCTIONAL MEDIA AND THE PROFESSIONAL COMPETENCE OF TEACHERS ON STUDENT ACHIEVEMENT IN ACCOUNTING SUBJECTS IN SMAN 10 BANDUNG

RIZKY FITRIA WULANDARI

ADVISOR I : Drs. H. Umar faruk, M.Si

ADVISOR II : Aristanti Widyaningsih, S.Pd, M.Si

ABSTRACT

Learning achievement becomes an important reference in the world of education. Academic achievement influenced by several internal factors and external factors. External factors that affect student achievement is the use of instructional media used by the teacher and other external factors that are very important role of teachers, where teachers must have competency is one such professional competence of teachers. In connection with this, the researchers want to conduct research that reveals whether there is influence between the use of instructional media and the professional competence of teachers on student achievement.

The method used in this research is descriptive and verification methods. Techniques used in the sampling is random sampling techniques or simple random sampling. Data collected through questionnaire dissemination and documentation techniques. Questionnaire consists of utilization of instructional media statement item and competency profesional teachers, were distributed to 119 sample in this research. Data for student achievement come from data value UAS accounting subjects class XI IPS in the 2nd half of the school year 2011-2012. Data processing is performed using multiple linear regression analysis with the help of IBM SPSS V 20 software for windows.

From the data analysis it can be seen that the use of instructional media and a significant positive effect on student achievement, teacher professional competency has positive and significant tehadap student achievement, and the use of instructional media and the professional competence of teachers jointly influence on student achievement on the eyes accounting course. Based on this research is expected to enhance the teachers' use of instructional media in the classroom teaching-learning process and develop professional competence they have in order to produce better learning achievement anymore.


(3)

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMAN 10

BANDUNG

RIZKY FITRIA WULANDARI

PEMBIMBING I : Drs. H. Umar faruk, M.Si

PEMBIMBING II : Aristanti Widyaningsih, S.Pd, M.Si

ABSTRAK

Prestasi belajar menjadi suatu acuan penting dalam dunia pendidikan. Prestasi belajar dipengaruhi beberapa faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan faktor eksternal lain yang memegang peran sangat penting adalah guru, dimana guru harus memiliki kompetensi yang salah satunya adalah kompetensi profesional guru. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti ingin mengadakan penelitian yang mengungkapkan apakah terdapat pengaruh antara pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik sampel acak atau simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket dan teknik dokumentasi. Angket terdiri dari item pernyataan pemanfaatan media pembelajaran dan komptensi profesioanal guru, disebarkan kepada 119 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Data prestasi belajar siswa berasal dari data nilai UAS mata pelajaran akuntansi yang diperoleh siswa kelas XI IPS pada semester 2 tahun ajaran 2011-2012. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan software IBM SPSS V 20 for windows.

Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa pemanfaatan media pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa, kompetensi profesional guru berpengaruh positif dan signifikan tehadap prestasi belajar siswa, serta pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi profesional guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Berdasarkan penelitian ini diharapkan guru dapat meningkatkan pemanfaatan media pembelajaran pada proses belajar mengajar dikelas dan mengembangkan kompetensi profesional yang dimilikinya agar dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik lagi


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirramanirrahim.

Dengan rahmat Allah SWT penulis mengucapkan puji syukur kepadanya serta Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya karena atas berkah-Nya petunjuk dan bimbingan-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan sekaligus memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis di Universitas Pendidikan Indonesia

Penulisan ini berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Kompetensi Profesioanal Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS

Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMAN 10 Bandung.”

Dalam penulisan ini, penulis menyadari masih terdapat beberapa kelemahan, baik dari segi penulisan maupun kronologis penyampaianya dan lain sebagainya. Oleh sebab itu penulis dengan senang hati serta memohon kepada semua pihak dapat menyampaikan kritik-kritik yang positif demi menyempurnakan dan perbaikan penulisan ini.


(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Bapak Dr. H. Edi Suryadi, M.Si., Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Bapak Prof. Dr. H. Disman, MS Pembantu Dekan I Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia.

4. Bapak Dr. Kusnendi, MS Pembantu Dekan II Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia.

5. Bapak Drs. H. Ajang Mulyadi, MM., Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Pendidikan Indonesia.

6. Bapak Drs. H. Umar Faruk, Pembimbing I yang telah banyak mamberikan bimbingan, nasehat dan arahan kepada penulis.

7. Ibu Aristanti Widyaningsih, S.Pd, M.Si, Pembimbing II yang telah memberikan banyak sekali bimbingan, yang senantiasa mengarahkan dan


(6)

memotivasi serta memberikan solusi atas setiap permasalahan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Dr, H. Nugraha, SE, M.Si, Ak., Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama penulis kuliah pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

9. Seluruh staf Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan banyak ilmu selama perkuliahan.

10. Bapak Jimmy,staf Tata Usaha Program Studi Pendidikan Akuntansi, terima kasih atas bantuannya yang dberikan pada saat perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

11. Ibunda tercinta “Lies Sofyati” yang telah membesarkanku, mendidik dan senantiasa mendoakanku selalu dengan penuh kasih sayang. Ibu adalah sumber motivasi terbesarku sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Ayahanda Tercinta “Imam Basuki (Alm)” sumber motivasi terbesar dan inspirasiku untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Meskipun tak sempat melihat dan mendampingi namun doa selalu terpanjat agar diberikan keluasan di alam barzah dan dijauhi dari siksa kubur.

13. Kakak-kakaku, Mas Indra, Mas Teguh, dan Mas Sigit yang senantiasa selalu memberikan dukungan dan semangatnya dalam penyusunan skripsi ini. 14. Seluruh Keluargaku, yang selalu memberikan dukungan serta doa-doanya


(7)

15. Teman baikku Indra Aditya Lesmana, yang selalu mengingatkan, mendukung, mendoakanku, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

16. Sahabat dan Teman Seperjuangan, Annisa, Destiana, Dewi, Viya, Fitria. Teman seperjuangan dalam seminar Windyastuti dan Laili, Teman seperjuangan bimbingan Dian, Putri, Leni, Ifat dan seluruh mahasiswa PAK 2008 terlebih untuk teman-teman PAK C 2008.

17. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang mungkin tidak dapat disebutkan satu per satu.

Akhirnya kepadaNya-lah segalanya dikembalikan, semoga rahmat dan hidayah-Nya senantiasa dilimpahkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian studi ini.

Bandung, Januari 2013


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vi DAFTAR TABEL ... 122 DAFTAR GAMBAR ... 124 BAB IPENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4.1 Manfaat Praktis ...Error! Bookmark not defined. 1.4.2 Manfaat Teoritis ...Error! Bookmark not defined. BAB IILANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Pengertian Belajar ...Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Teori Belajar ...Error! Bookmark not defined. 2.2 Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran ...Error! Bookmark not defined. 2.2.2 Klasifikasi Media Pembelajaran ...Error! Bookmark not defined. 2.2.3 Manfaat Media Pembelajaran ...Error! Bookmark not defined. 2.2.4 Pola Pemanfaatan Media Pembelajaran ...Error! Bookmark not defined. 2.2.5 Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Media

Pembelajaran ...Error! Bookmark not defined. 2.2.6 Indikator Media Pembelajaran ...Error! Bookmark not defined. 2.3 Kompetensi Profesional Guru ... Error! Bookmark not defined.


(9)

2.3.3 Indikator Kompetensi Profesional Guru ...Error! Bookmark not defined. 2.4 Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.4.1 Pengertian Prestasi Belajar ...Error! Bookmark not defined. 2.4.2 Indikator Prestasi Belajar ...Error! Bookmark not defined. 2.4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not

defined.

2.5 Mata Pelajaran Akuntansi ... Error! Bookmark not defined. 2.5.1 Pengertian Akuntansi ...Error! Bookmark not defined. 2.5.2 Siklus dan Proses Akuntansi ...Error! Bookmark not defined. 2.5.3 Karakteristik Pembelajaran Akuntansi Di SMA ... Error! Bookmark not

defined.

2.6 Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.7 Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.8 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.9 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.10 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IIIMETODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Populasi, sampel dan sumber data ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Populasi ...Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Sampel ...Error! Bookmark not defined. 3.4 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1 Uji Validitas ...Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Uji Reliabilitas ...Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik analisis dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Uji Asumsi Klasik ...Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Uji Normalitas ...Error! Bookmark not defined. 3.6.3 Uji Linieritas ...Error! Bookmark not defined. 3.6.4 Multikolinieritas ...Error! Bookmark not defined.


(10)

3.6.5 Heteroskedastisitas ...Error! Bookmark not defined. 3.6.6 Regresi Linier Berganda ...Error! Bookmark not defined. 3.7 Hipotesis Statistik ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Uji F ...Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Uji t ...Error! Bookmark not defined. BAB IV PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Gambaran Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Identitas SMAN 10 Bandung ...Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Visi dan Misi SMAN 10 Bandung ...Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Fasilitas Sekolah ...Error! Bookmark not defined. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Gambaran Umum Pemanfaatan Media Pembelajaran (Variabel X1) ...Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Gambaran Indikator Pemanfaatan Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Gambaran Umum Profesional Guru (Varibel X2)Error! Bookmark not defined.

4.2.5 Gambaran Umum Prestasi Belajar Siswa (Variabel Y) ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Uji Asumsi Klasik ...Error! Bookmark not defined. 4.3.2 Uji Normalitas ...Error! Bookmark not defined. 4.3.3 Uji Linieritas ...Error! Bookmark not defined. 4.3.4 Regresi Linier Berganda ...Error! Bookmark not defined. 4.3.5 Uji Hipotesis ...Error! Bookmark not defined. 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.4.1 Pengaruh Pemanfaatan media pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi ...Error! Bookmark not defined. 4.4.2 Pengaruh Kompetensi profesional guru Terhadap Prestasi Belajar


(11)

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai rata-rata UAS setiap kelas XI IPS SMAN 10 Bandung.... 3

Tabel 2.1 Jenis, indikator dan cara evaluasi prestasi belajar ...……….. 29

Tabel 2.2 Hasil penelitian terdahulu... 37

Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel... 49

Tabel 3.2 Populasi siswa kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung... 50

Tabel 3.3 Jumlah sampel... 53

Tabel 3.4 Penilaian skala numerik……….. 54

Tabel 3.5 Hasil uji validitas pemanfaatan media pembelajaran... 58

Tabel 3.6 Hasil uji validitas kompetensi profesional guru... 59

Tabel 3.7 Hasil uji reliabilitas pemanfaatan media pembelajaran... 61

Tabel 3.8 Hasil uji reliabilitas kompetensi profesional guru... 61

Tabel 4.1 Rentang Pengklasifikasian Pemanfaatan Media Pembelajaran... 76

Tabel 4.2 Jenis pembelajaran………... 77

Tabel 4.3 Ketersediaan alat/media... 79

Tabel 4.4 Kemampuan Guru Terhadap Media Pembelajaran... 81

Tabel 4.5 Keluwesan (Flexibelity), Daya Tahan (Durabelity), Kemudahan (Convencience)... 83

Tabel 4.6 Efektifitas Biaya...……….. 85

Tabel 4.7 Rekapitulasi Veriabel Pemanfaatan Media Pembelajaran Per Indikator... 86

Tabel 4.8 Rentang Pengklasifikasian Kompetensi Profesional Guru…... 90


(13)

Tabel 4.11 Kemampuan Menyesuaikan Materi Pelajaran Dengan

Kebutuhan Siswa... 94

Tabel 4.12 Kemampuan Mengikuti Perkembangan Kurikulum... 96

Tabel 4.13 Kemampuan Mengikuti Perkembangan IPTEK... 97

Tabel 4.14 Kemampuan Guru Menyelesaikan Masalah Umum Dalam PBM... 96

Tabel 4.15 Kemampuan Menggunakan Berbagai Alat Dan Metode Serta Sumber Belajar yang Sesuai... 99

Tabel 4.16 Kemampuan Mengembangkan Bidang Studi... 102

Tabel 4.17 Kemampuan Memahami Fungsi Sekolah... 104

Tabel 4.18 Rekapitulasi Variabel Kompetensi Profesional Guru Per Indikator... 105

Tabel 4.19 Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Akuntansi... 107

Tabel 4.20 Tabel Coefficients Multikolinieritas... 109

Tabel 4.21 Tabel ANOVA Pemanfaatan Media Pembelajaran... 112

Tabel 4.22 Tabel ANOVA Kompetensi Profesional Guru... 113 Tabel 4.23

Tabel 4.24 Tabel 4.25

Tabel Coefficients regresi... Tabel

ANOVA... Tabel Coefficients Uji t...

114 115 116


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale……….... 17 Gambar 2.2 Siklus Akuntansi…………...……… 33 Gambar 2.3

Gambar 2.4 Gambar 3.1

Kerangka Pemikiran... Hubungan Variabel... Garis Kontinum...

42 43 54 Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMAN 10 Bandung 2011-2012... 73 Gambar 4.2

Gambar 4.3 Gambar 4.4

Grafik Gambaran Persentase Prestasi Belajar Siswa... Scatterplot Regresi Untuk Heteroskedastisitas... Grafik P-P Plot Pemanfaatan Media Pembelajaran,

Kompetensi Profesional Guru dan Prestasi Belajar...

107 110 111


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecerdasan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi:

“Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Salah satu indikasi pencapaian proses pendidikan adalah terwujudnya prestasi belajar siswa yang memuaskan. Sebagai penyelenggara pendidikan formal, sekolah mengadakan kegiatan secara berjenjang dan berkesinambungan.


(16)

Di samping itu sekolah sebagai lembaga pendidikan formal juga berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasi belajar anak didiknya.

Kesuksesan proses belajar mengajar merupakan sesuatu yang utama diutamakan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Prestasi belajar menjadi suatu acuan penting dalam dunia pendidikan. Kualitas pendidikan pada umumnya saat ini dilihat dari prestasi belajar sebagai tolak ukur utama untuk dapat mengetahui keberhasilan belajar seorang siswa.

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan, salah satunya melalui ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir sekolah (UAS).

Berdasarkan data hasil observasi yang diperoleh peneliti dari lapangan, peneliti tertarik untuk melakukan observasi mengenai prestasi belajar siswa di SMAN 10 Kota Bandung, prestasi belajar diperoleh dari nilai UAS mata pelajaran akuntansi SMAN 10 BANDUNG adalah sebagai berikut :


(17)

Tabel 1.1

Daftar Nilai Rata-Rata UAS Mata Pelajaran Akuntansi SMAN NEGERI 10 Bandung Periode Semester Genap 2011-2012

Sumber: Hasil Penelitian SMAN 10 Bandung (data diolah)

Data di atas menunjukan bahwa nilai rata – rata ujian akhir semester mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Bandung tahun pelajaran 2011/2012 menunjukan rata-rata dari beberapa kelas yang belum memenuhi KKM (kriteria ketuntasan minimal) yang ditetapkan. Kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh SMAN 10 Bandung untuk mata pelajaran akuntansi adalah 70 sedangkan ada beberapa kelas yang belum mencapai KKM yang ditetapkan seperti kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 sebesar 55,58% dari 34 orang siswa atau 19 orang belum mencapai KKM yang telah ditetapkan, XI IPS 3 sebanyak 50% dari 34 orang siswa atau sebanyak 17 orang siswa belum mencapai KKM dan XI IPS 4 38,24% dari 34 orang siswa atau sebanyak 13 orang mencapai KKM yang ditetapkan. Untuk kelas XI IPS 5 rata-rata kelas memang sudah menunjukan KKM yang ditetapkan tapi ada beberapa siswa yang belum mencapai KKM yaitu sebesar 12,12% siswanya atau sebanyak 4 orang siswa belum mencapai KKM yang ditetapkan. Menurut Djamarah dan Zain (2010:108) “Pada taraf atau tingkat

No Kelas Jumlah

Siswa

Rata –Rata Nilai

Nilai < KKM (Persentase)

Nilai > KKM (Persentase) 1. XI IPS 1 34 Orang 68.93 19 Siswa (55,88%) 15 Siswa (44,12 %) 2. XI IPS 2 34 Orang 64,82 19 Siswa (55,88 %) 15 Siswa (44,12 %) 3. XI IPS 3 34 Orang 61,95 17 Siswa (50,00 %) 17 Siswa (50,00 %) 4. XI IPS 4 34 Orang 68.97 13 Siswa (38,24%) 21 Siswa (61,76 %) 5. XI IPS 5 33 Orang 78.66 4 Siswa (12,12%) 29 Siswa (87,89 %)

Jumlah Keseluruhan

169 Orang


(18)

keberhasilan belajar mengajar apabila 75% dari jumlah siswa mencapai taraf keberhasilan minimal”. Dari data tersebut dapat dikatakan prestasi belajar di SMAN 10 Bandung masih terdapat beberapa siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan.

Masih terdapatnya siswa yang belum mencapai KKM yang ditetapkan menjadi suatu fenomena yang terkait dengan prestasi belajar yang dihasilkan siswa yang perlu di perhatikan dan diberikan solusinya karena seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangannya secara optimal apabila siswa tersebut dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang baik.

Dalam proses pencapaian prestasi belajar seorang siswa akan dihadapkan oleh hal-hal yang mendukung maupun menghambat mereka untuk mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Hambatan-hambatan tersebut menjadi suatu kendala yang perlu diberikannya usaha-usaha untuk mengarahkan proses belajar mengajar menjadi efektif dan efesien sehingga tercipta prestasi belajar siswa yang memuaskan yang merupakan hasil dari proses atau kegiatan belajar mengajar disekolah.

Proses belajar mengajar atau kegiatan pembelajaran didasari dari suatu bentuk komunikasi atau penyampaian pesan dari pemberi pesan yaitu guru kepada penerima pesan yaitu siswa. Pada proses komunikasi antara guru dan siswa ini biasanya seringkali mengalami hambatan yang biasanya disebabkan oleh perhatian siswa yang kurang pada saat guru menerangkan maupun verbalisme dalam proses belajar mengajar.


(19)

Salah satu cara untuk mencegah terjadinya verbalisme dan juga menumbuhkan ketertarikan siswa dalam belajar adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Media dapat dijadikan alat bantu dalam proses penyampaian pesan antara guru dan siswa, dan juga dapat membuat proses belajar mengajar lebih menarik. Dalam penggunaan media pembelajaran tentunya diperlukan peran seorang guru dalam memanfaatkan atau menggunakan media pembelajaran tersebut dimana guru harus memiliki kompetensi yang merupakan kemampuan seorang guru yang salah satunya meliputi keterampilan guru dalam menggunakan alat/media pembelajaran yang tentunya sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Berkenaan dengan hambatan-hambatan atau kendala yang akan dialami seorang siswa untuk dalam proses belajar mengajar mendukung pendapat Purwanto (2007:45) mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya :

1. Faktor yang berasal dalam diri (faktor internal) : keadaan fisik, intelegensi siswa, psikologi siswa seperti sikap, minat, bakat, dan motivasi siswa, kebiasaan dan cara belajar, konsep diri dan sebagainya. 2. Faktor yang berasal dari luar(faktor eksternal) : faktor keluarga,

kemampuan guru mengajar, penggunaan media pembelajaran, sumber dan bahan pelajaran dan sebagainya.

3. Faktor pendekatan belajar : strategi dan metode belajar siswa untuk mempelajari materi pelajaran

Seperti dijelaskan sebelumnya dan dikaitkan dengan pendapat Purwanto salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana prasarana pengajaran yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Seperti yang dikemukakan Daryanto (2011:4) “Media pengajaran yaitu sarana perantara dalam proses pembelajaran.”


(20)

Dalam proses pembelajaran kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting, media dapat mewakili apa yang guru kurang mampu ucapkan dalam bentuk kata-kata ataupun kalimat terhadap peserta didik. Agar media pembelajaran itu efektif maka pemanfaatan media pembelajaran itu harus digunakan sistematis sesuai dengan materi dan tujuan pembejaran yang akan dicapai.

Pemanfaatan media pembelajaran adalah segala media yang mendukung dalam pelaksanaan proses belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran akuntansi, baik dilihat dari kualitas dan kuantitasnya tetapi juga dari persepsi siswa akan pengaruh pemanfaatan media pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi.

Selain pemanfaatan media pembelajaran faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah guru. Salah satu faktor pendukung keberhasilan pendidikan adalah adanya tenaga pendidik yang profesional, tenaga pendidik disini adalah guru, suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai apabila guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran.

Untuk menjadi guru yang profesional harus memiliki beberapa kompetensi. Dalam Undang-Undang Guru No.14/2005 dan Peraturan Pemerintah No.19/2005 dinyatakan bahwa “Kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial”.


(21)

berkenaan dengan kepakaran atau keahlian dalam bidangnya yang meliputi penguasaan bahan dan metode yang harus diajarkannya, rasa tanggung jawab akan tugasnya dan rasa kebersamaan dengan sejawat guru lainnya yang memberikan dampak langsung dengan keberhasilan belajar siswa.

Untuk melihat kompetensi profesional guru tersebut peniliti menggunakan persepsi siswa yang merupakan kognitif siswa yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman.

Guru yang profesional dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan berbagai alat dan kemampuan mengikuti perkembangan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi). Guru haruslah mampu menggunakan teknologi, Teknologi ini erat kaitanya dengan media pembelajaran. Dalam proses pembelajaran media pembelajaran merupakan alat bantu dan gurulah yang memperdayagunakannya guna mencapai prestasi belajar siswa yang baik.

Penelitian terdahulu mengenai pemanfaatan media pembelajaran telah dilakukan sebelumnya oleh Lusi Riski Wulansari (2010) perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan, peneliti menambahkan variabel kompetensi profesional guru dalam penelitian ini. Kemudian penelitian selanjutnya mengenai kompetensi profesional guru telah dilakukan oleh Dicky Fauzi Firdauz (2011) perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah menambahkan variabel pemanfaatan media pembelajaran pada penelitian ini.


(22)

Berdasarkan fenomena dan data-data di atas, untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran Akuntansi di SMAN 10 Kota Bandung, maka penulis tertarik untuk mengajukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata

Pelajaran Akuntansi di SMAN 10 Kota Bandung.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1) Bagaimana gambaran pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan guru akuntansi kelas XI IPS di SMAN 10 Bandung.

2) Bagaimana gambaran kompetensi profesional guru kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Bandung.

3) Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Bandung.

4) Bagaimana pengaruh pemanfaatan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Bandung.

5) Bagaimana pengaruh kompetensi professional guru terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Bandung.


(23)

6) Bagaimana pengaruh pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi professional guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Bandung.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui :

1) Mengetahui gambaran pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan guru akuntansi kelas XI IPS di SMAN 10 Bandung.

2) Mengetahui gambaran kompetensi profesional guru kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Bandung.

3) Mengetahui gambaran prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Bandung.

4) Mengetahui pengaruh pemanfaatan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Bandung.

5) Mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Bandung.

6) Mengetahui pengaruh pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi professional guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Bandung.


(24)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah

Sebagai masukan objek penelitian mengenai pelatihan yang harus diberikan terhadap guru-gurunya dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan memberikan gambaran bagi kepala sekolah bahwa kompetensi profesional guru dan pemanfaatan media pembelajaran yang baik mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. b. Bagi guru

Memberikan pertimbangan mengenai kegiatan PBM (Proses Belajar Mengajar) yang berkaitan dengan pemanfaatan media pembelajaran dan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan profesionaliatas guru.

c. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa dalam rangka memberikan pengetahuan akan pentingnya media pembelajaran dalam mencapai prestasi belajar, sehingga memberikan implikasi yakni prestasi belajar siswa diharapkan dapat meningkat.

d. Bagi peneliti

Untuk mengetahui kondisi sebenarnya tentang pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi profesional yang dilakukan guru dalam mengajar yang akan mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah,


(25)

sekaligus sebagai bekal pengetahuan saat nanti peneliti terjun ke dunia pendidikan.

1.4.2 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan dunia pendidikan


(26)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dijawab dan diuji secara akurat. Menurut Sugiyono (2009:6) “metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah”.

Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif verifikatif. Menurut Riduwan (2010:217) “metode deskriptif adalah

suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.”

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh pemanfaatan media pembelajaran, kompetensi profesional guru, dan prestasi belajar siswa. Dalam penelitian ini data dan informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Setelah data diperoleh kemudian hasilnya akan dipaparkan secara deskriptif dan pada akhir penelitian akan dianalisis untuk menguji hipotesis yang diajukan pada awal penelitian ini. Sedangkan penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari


(27)

penelitian. Sehingga dapat diketahui bahwa, metode deskriptif verifikatif adalah penyelidikan yang dilakukan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel adalah menjelaskan dimensi dan indikator-indikator dari setiap variabel penelitian. Variabel-variabel ini harus dijelaskan secara rinci dengan mengguanakan indikator-indikator yang jelas dan terukur.

Suharsimi Arikunto (2002:96) menyatakan bahwa “variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Variabel ini dibedakan menjadi dua kategori utama yaitu variabel bebas (independen) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dan variabel terikat (dependen) yaitu variabel yang timbul akibat variabel bebas atau respon dari variabel bebas. Sehingga variable-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah :

1) Variabel bebas (X1) dalam penelitian ini adalah pemanfaatan media pembelajaran

Pemanfaatan media pembelajaran adalah alat bantu apa saja bagi guru yang berfungsi untuk menyampaikan pesan atau penyalur pesan dari guru ke siswa untuk mencapai tujuan pengajaran.

Skala pengukuran untuk Pemanfaatan media pembelajaran adalah skala interval, semakin besar angka yang didapat maka pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan oleh guru tergolong baik dan sebaliknya


(28)

semakin kecil angka yang didapat maka pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan oleh guru tergolong belum cukup baik.

2) Variabel bebas (X2) dalam penelitian ini adalah kompetensi profesional guru Kompetensi profesional guru adalah kemampuan professional yang dimiliki seorang guru dalam menguasai materi, mengkaji metode dan bertanggung jawab akan tugasnya sebagai seorang pendidik.

Skala pengukuran untuk kompetensi profesional guru adalah skala interval. Semakin besar angka yang didapat maka kompetensi profesional guru tergolong baik dan sebaliknya semakin kecil angka yang didapat maka kompetensi profesional guru tergolong belum cukup baik.

3) Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Skala pengukuran yang digunakan untuk prestasi belajar adalah skala interval. Semakin besar angka yang didapat maka prestasi belajar siswa tergolong baik dan sebaliknya semakin kecil angka yang didapat maka prestasi belajar siswa tergolong rendah.


(29)

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala No.soal

Pemanfaatan Media (Variabel (X1)

Media Elektronik

 Jenis pembelajaran

 Ketersediaan alat/media

 Kemampuan guru terhadap media pembelajaran

 Keluwesan (flexibelity), daya tahan (durabelity), kemudahan (convencience)

 Efektivitas biaya

Interval 1,2,3 4,5 6,7 8,9 10 Kompetensi Profesional guru (X2) Kemampuan Penguasaan Materi

 Kemampuan menguasai subtansi pelajaran

 Kemampuan menyesuaikan materi pelajaran

 Kemampuan menyesuaikan materi pelajaran dengan kebutuhan siswa Interval 11,12,13 14,15,16 17,18,19 20,21,22 22,23 24,25 26,27 28,29 30,31 Kemampuan Dalam Mengemban gkan Profesi

 Kemampuan mengikuti perkembangan kurikulum

 Kemampuan mengikuti perkembangan IPTEK

 Kemampuan dalam

menyesaikan masalah umum dalam PBM

 kemampuan menggunakan berbagai alat dan metode serta sumber belajar yang sesuai

 kemampuan mengembangkan bidang studi

 kemampuan memahami fungsi sekolah

Prestasi Belajar

( Y)

Nilai 3 Nilai UAS semester 2 seluruh kelas XI IPS Tahun ajaran 2011/2012


(30)

3.3 Populasi, sampel dan sumber data

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1998:115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI yang terdiri dari empat kelas yaitu kelas XI I, II, III, IV, SMAN 10 Bandung tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 169 siswa

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Kelas Jumlah

XI IPS I 34

XI IPS II 34

XI IPS III 34

XI IPS IV 34

XI IPS V 33

Jumlah 169

Sumber : SMAN 10 Bandung

3.3.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 174) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Sedangkan menurut Sugiyono (2009 : 118) “Sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Apabila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka sampel dari populasi tersebut harus diambil dan harus betul-betul representatif atau mewakili karakteristik populasi tersebut.


(31)

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 176) “simple random sampling disebut juga sampel random atau sampel acak yang dalam pelaksanaannya

peneliti “mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek

dianggap sama.”

Pengambilan sampel untuk jumlah siswa yang akan diteliti dengan menggunakan derajat kepercayaan ∝ = 0.05 dan Bound of Error yang diinginkan adalah 5% dengan alasan bahwa kondisi populasinya bersifat homogen, yaitu menggunakan rumus Al-Rasyid (dalam Riduwan 2011 : 22), yaitu :

Dengan kriteria sebagai berikut: Jika n0 ≤ 0.05 N, maka n = n0 Jika n0 > 0.05 N, maka =

1+ −1

� Keterangan :

n0 = Ukuran sampel keseluruhan

α = Taraf kesalahan yang besarnya ditetapkan sebesar 0.05 N = Jumlah populasi 169 siswa

BE = Bound of error diambil 5%

Zα = Nilai dalam tabel Z 1,99

Dengan menggunakan rumus di atas, maka dapat dihitung : =

2�

2

=


(32)

= 1.99 2 (0.05)

2

= [19.9]2 = 396.01

dan n0 = 0.05 N = 0.05 (169) = 8.45 = 8

Karena > 0,05 atau 396.01 > 8 maka sampel dapat dihitung dengan rumus:

= 396.01 1 +396.01169−1

= 396.01 3.337

= 118.66 = 119

Dengan demikian, diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 119 orang. Untuk proporsi sampel setiap kelas, dihitung menggunakan rumus :

Riduwan (2011 : 25) Keterangan :

ni : jumlah sampel menurut stratum n :jumlah sampel seluruhnya

Ni :jumlah populasi menurut stratum

=

+

=


(33)

Maka untuk setiap kelas sampelnya adalah sebagai berikut Tabel 3.3

Jumlah Sampel

Kelas Banyaknya

Siswa

Sampel

XI IPS 1 34 34

169x 119 = 12.67 = 24

XI IPS 2 34 34

169x 119 = 12.67 = 24

XI IPS 3 34 34

169x 119 = 12.67 = 24

XI IPS 4 34 34

169x 119 = 12.67 = 24

XI IPS 5 33 33

169x 119 = 12.30 = 23

Jumlah 169 119

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah :

a. Angket atau Kuesioner

Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 194) “kuesioner adalah sejunlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui.”

Kuesioner memiliki beberapa keuntungan, yaitu tidak memerlukan hadirnya peneliti, dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden, dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama (Suharsimi Arikunto, 2010 : 195)

Kuesioner yang digunakan untuk meneliti pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi profesional guru adalah kuesioner tertutup. Kuesioner


(34)

tertutup ini disusun dengan menggunakan skala numerik (numerical scale).

Menurut Uma Sekaran (2006 : 33) “Skala numerik mirip dengan skala differensial semantic, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub pada dua ujung

keduanya”. Kuesioner untuk pemanfaatan media pembelajaran sebanyak 10

pertanyaan dan kompetensi profesioanal guru ini berisi 20 pertanyaan, dimana masing-masing pertanyaan berisi 5 opsi jawaban 1 sampai dengan 5, dimana angka 1 menunjukkan penilaian terendah dan angka 5 menunjukkan penilaian tertinggi. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada contoh di bawah ini:

Tabel 3.4 Penilaian Skala Numerik

No Item Skor

5 4 3 2 1

Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut: 1) Angka 5 menunjukkan pernyataan dengan kategori nilai sangat

tinggi/sangat efektif, artinya pernyataan dalam angket “selalu” dilakukan oleh variabel yang diteliti.

2) Angka 4 menunjukkan pernyataan dengan kategori nilai efektif/tinggi, artinya pernyataan dalam angket “sering” dilakukan oleh variabel yang diteliti.


(35)

3) Angka 3 menunjukkan pernyataan dengan kategori nilai cukup efektif/sedang, artinya pernyataan dalam angket “kadang-kadang” dilakukan oleh variabel yang diteliti.

4) Angka 2 menunjukkan pernyataan “pernah” dengan kategori nilai kurang efektif/rendah, artinya pernyataan dalam angket “pernah” dilakukan oleh variabel yang diteliti.

5) Angka 1 menunjukkan pernyataan “tidak pernah” dengan kategori nilai tidak efektif/sangat rendah, artinya pernyataan dalam angket

“tidak pernah” dilakukan oleh variabel yang diteliti.

Untuk menilai rentang pengklasifikasian skor, menurut Sugiyono (2010:134) skor maksimum setiap kuesioner diberi nilai 5 dan skor minimum adalah 1. Maka hasil tabulasi data tersebut dimasukan ke dalam garis kontinum yang pengukurannya ditentukan dengan cara sebagai beikut :

Tidak Kurang Cukup Baik Sangat Baik Baik Baik Baik

0,5 1 2 3 4 5

Y Gambar 3.1

Garis Kontinum

(Sugiyono, 2010:135) Keterangan :

Nilai Maksimum : Skor Tertinggi x Jumlah Butir Soal x Jumlah responden Nilai Minimum : Skor Terendah x Jumlah Butir Soal x Jumlah responden Jarak Interval : [Nilai Maksimum – Nilai Minimum] : 5


(36)

Kemudian hasil tanggapan responden tersebut diinterpretasikan pada kriteria pengklasifikasian variabel x dan y yang mengacu pada ketentuan yang

dikemukakan (Husein Umar,2003:201) dengan rumus sebagai berikut :

=

(

)

(Husein Umar, 2003:201) Keterangan :

RS = Rentang Skor m = Skor tertinggi item n = Skor terendah item b = Jumlah kelas

b. Teknik dokumentasi

Yakni mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagai nya. Di dalam melaksanakan teknik dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti nilai UAS yang diperoleh dari dokumentasi guru mata pelajaran akuntansi. Teknik dokumentasi ini, digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil prestasi belajar siswa.

3.5 Pengujian Instrumen Penelitian

3.5.1 Uji Validitas

Suatu istrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.


(37)

(Suharsimi Arikunto, 2009:72) Keterangan : � = koefisien korelasi

N = jumlah responden uji coba X = skor tiap item

Y = skor seluruh item responden uji coba

Setelah menghitung r hitungnya, hal yang harus dilakukan adalah melihat r tabel, dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik r product moment sehingga dapat diketahui signifikan atau tidaknya korelasi tersebut. Jika �ℎ� > � berarti valid, sebaliknya jika �ℎ� ≤ � berarti tidak valid.

1. Uji Validitas Variabel Pemanfaatan Media Pembelajaran

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam angket, yakni untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir soal dalam angket. Uji validitas yang dilakukan oleh penulis adalah dengan melakukan uji coba angket penelitian kepada 50 siswa SMAN 10 Kota Bandung dengan jumlah item pertanyaan 10. 50 siswa tersebut diambil dari 4 kelas secara acak. Langkah pengujian validitas tersebut harus dibandingkan dengan � , dapat diketahui bahwa � untuk 50 responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,279. Hasil uji validitas variabel pemanfaatan media pembelajaran dari tiap item yang menggunakan rumus product moment dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:

� = � ∑ − ∑ (∑ )


(38)

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Pemanfaatan Media Pembelajaran No

Item

� � �� Keterangan

1 0,295 0,279 Valid

2 0,315 0,279 Valid

3 0,414 0,279 Valid

4 0,631 0,279 Valid

5 0,640 0,279 Valid

6 0,324 0,279 Valid

7 0,665 0,279 Valid

8 0,518 0,279 Valid

9 0,381 0,279 Valid

10 0,582 0,279 Valid

Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa dari 10 pernyataan mengenai pemanfaatan media pembelajaran yang disebarkan kepada responden dinyatakan valid.

2. Uji Validitas Variabel Kompetensi Profesional Guru

Uji validitas yang dilakukan untuk variabel kompetensi profesional guru menggunakan pengujian yang sama dengan uji validitas pada variabel pemanfaatan media pembelajaran sebelumnya yakni dengan malakukan uji coba angket penelitian kepada 50 siswa SMAN 10 Bandung dengan jumlah 21 item pertanyaan. 50 siswa tersebut diambil dari 4 kelas secara acak. Langkah pengujian validitas tersebut harus dibandingkan dengan � , dapat diketahui bahwa � untuk 50 responden dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,279. Berikut ini ditampilkan hasil uji validitas variabel kompetensi profesional guru dari tiap item yang menggunakan rumus product moment dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut:


(39)

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Pemanfaatan Media Pembelajaran No

Item

� � �� Keterangan

11 0,492 0,279 Valid

12 0,577 0,279 Valid

13 0,265 0,279 Tidak Valid

14 0,403 0,279 Valid

15 0,541 0,279 Valid

16 0,553 0,279 Valid

17 0,627 0,279 Valid

18 0,633 0,279 Valid

19 0,670 0,279 Valid

20 0,704 0,279 Valid

21 0,688 0,279 Valid

22 0,490 0,279 Valid

23 0,706 0,279 Valid

24 0,599 0,279 Valid

25 0,678 0,279 Valid

26 0,506 0,279 Valid

27 0,712 0,279 Valid

28 0,616 0,279 Valid

29 0,582 0,279 Valid

30 0,240 0,279 Tidak Valid

31 0,284 0,279 Valid

Berdasarkan perhitungan validitas di atas, dapat terlihat bahwa 21 pernyataan mengenai kompetensi profesional guru akuntansi terdapat 2 item soal yang tidak valid, yaitu no 13 dan 30. Peernyataan yang tidak valid tersebut kemudian digugurkan dan tidak digunakan. Setelah kemudian 2 pernyataan digugurkan, 19 pernyataan mengenai kompetensi profesional guru kemudian digunakan dan akan diujikan kembali kepada responden.


(40)

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut Arikunto ( 2009 : 86) adalah “suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik.” Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari

instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Uji realibilitas, dihitung dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut:

(Arikunto, 2009 : 109) Keterangan : r11 = Reliabilitas yang dicari

n = Jumlah item

� = Jumlah varians skor tiap item � = Varians total

Dimana untuk menghitung variansnya adalah sebagai berikut:

(Arikunto, 2009:110) Keputusannya dengan membandingkan �ℎ� dengan rtabel, dengan ketentuan jika �ℎ� > r tabel berarti reliabel dan �ℎ� r tabel berarti tidak reliabel. 1. Uji reliabilitas pemanfaatan media pembelajaran

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat ketetapan dari instrumen dalam

� =

− −∑ ��

2

=

∑ 2−

(∑ 2) � �


(41)

yang berbeda. Pengujian reliabilitas ini harus membandingkan antara �ℎ� dengan rtabel. Untuk variabel pemanfaatan media pembelajaran diperoleh rtabel dari responden yang berjumlah 50 siswa dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,279. Berikut adalah hasil uji reliabilitas untuk variabel pemanfaatan media pembelajaran menggunakan rumus alpha dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Pemanfaatan Media Pembelajaran

r tabel Keterangan

0,620 0,279 Reliabel

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel pemanfaatan media pembelajaran dalam penelitian ini reliabel, karena �ℎ� > rtabel .

2. Uji reliabilitas kompetensi profesional guru

Uji reliabilitas untuk variabel kompetensi profesioanal diperoleh � dari responden yang berjumlah 50 siswa dengan taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,279. Berikut adalah hasil uji reliabilitas untuk variable kompetensi profesional guru menggunakan rumus alpha dengan penggunaan software IBM SPSS V 20 for windows yaitu sebagai berikut

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi Profesioanal Guru

r table Keterangan


(42)

Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa instrumen untuk variabel kompetensi profesional guru dalam penelitian ini reliabel, karena �ℎ� > rtabel .

3.6 Teknik analisis dan Pengujian Hipotesis

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis data dengan menggunakan model regresi linier berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid dengan data yang digunakan secara teori adalah tidak bias, konsistenj, dan penaksiran koefisien regresinya efisien. Di samping itu suatu model dikatakan cukup baik dan dapat dipakai untuk memprediksi apabila sudah lolos dari serangkaian uji asumsi ekonometrika yang melandasinya (Gujarati, 2007: 97).

Menurut Firdaus (2004: 96), untuk menggunakan model regresi perlu dipenuhi beberapa asumsi, yaitu:

a. Datanya berdistribusi normal b. Tidak ada autokorelasi

c. Tidak terjadi heteroskedastisitas d. Tidak ada multikolinearitas

Persamaan regresi linier berganda harus memenuhi persyaratan BLUE (Best, Linear, Unbiased, Estimator), yaitu pangambilan keputusan melalui uji F


(43)

3.6.2 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal (Wijaya, 2009: 126). Dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

a) Jika probabilitas > 0,05 maka populasi berdistribusi normal

b)Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal Pengujian secara visual dapat dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan:

 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Santoso, 2002: 322).

3.6.3 Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk menguji linear tidaknya suatu data yang dianalisis yaitu variabel independen. Menurut Dermawan Wibisono (2008: 1666)

menyatakan bahwa “dengan menggunakan diagram pencar (scatter diagram)

maka dapat diketahui hubungan apa yang terjadi diantara kedua variabel tersebut”.


(44)

sekitar garis lurus maka cukup menjadi alasan bahwa variabel-variabel tersebut ada hubungan linear, sedangkan jika datanya menyebar tidak membentuk garis lurus maka termasuk non-linear.

3.6.4 Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah keadaan dimana pada model regresi tidak ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna diantara varibel bebas (korelasinya 1 atau mendekati 1). Beberapa nilai Tolarance dan Inflation Factor (VIF) pada model regresi atau dengan membandingkan nilai koefesien determinasi individual (�2) dengan nilai determinasi serentak ( 2). Berikut uji multikolenieritas yang dilakukan :

1) Dengan melihat nilai tolerance dan inflation factor (VIF) pada model regresi

Untuk mengetahui suatu mode regresi bebas dari multikolinearitas, yaitu mempunyai nilai VIF < 10 dan mempunyai angka tolarence > 10.

2) Dengan membandingkan nilai koefesien determinasi individual (�2) dengan determinasi secara serentak ( 2)

Dalam metode ini cara yang ditempuh adalah dengan meregresikan setiap variabel independen dengan variabel independen lainnya, dengan tujuan mengetahui nilai koefesien �2 untuk setiap varibel yang diregresikan.


(45)

determinasi 2. Kriteria pengujiannya yaitu �2 > 2 maka terjadi multikolinieritas dan jika �2 < 2 maka tidak terjadi multikolenieritas. Duwi Priyatno (2012:151-154)

3.6.5 Heteroskedastisitas

Heteroskesdetisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Heteroskedastisitas yang digunakan adalah dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi. Metode ini dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual (SRESID), ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi dan sum X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya). Dasar pengambilan keputusan yaitu :

 Jika ada pola-pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas

 Jika ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Duwi Priyatno (2012:165).


(46)

3.6.6 Regresi Linier Berganda

Uji regresi linier berganda adalah alat analisis nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat atau dengan kata lain untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat.

Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(Riduwan, 2011 : 253) Keterangan :

= Variabel Y (Prestasi Belajar)

α = Konstanta yang merupakan nilai variabel Y pada saat nilai variabel 1

dan 2 0 (nol) 1 2 = Koefesien Regresi

1 = Pemanfaatan Media Pembelajaran

2 = Kompetensi Profesional Guru

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software IBM SPSS V 20 for windows.

3.7 Hipotesis Statistik

Berikut adalah hipotesis statistik penilitian ini :

�0 : 1 = 0, Pemanfaatan media pembelajaran tidak berpengaruh


(47)

=

��

/

/ (

− −

1)

�1 : 1≠ 0, Pemanfaatan media pembelajaran berpengaruh positif

terhadap prestasi belajar siswa.

�0 : 2 = 0, Kompetensi profesional guru tidak berpengaruh positif

terhadap prestasi belajar siswa.

�1 : 2 ≠ 0, Kompetensi profesional guru berpengaruh positif

terhadap prestasi belajar siswa.

�0 : 1 = 2 = 0, Pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi

profesional guru secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

�1: tidak semua = 0, Pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi

profesional guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

3.8 Uji Hipotesis

3.8.1 Uji F

Uji F atau uji regresi secara bersam-sama digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Rumus yang digunakan untuk uji F ini adalah sebagai berikut :


(48)

Keterangan :

�� = 1∑ 1 + 2∑ 2 + . . . + 3∑ 3 = ∑ 2 ( ��)

Setelah menghitung F, selanjutnya bandingkan dengan Ftabel. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel dengan taraf nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut berarti, begitupun sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut tidak berarti.

Hipotesis :

Ho : β1= β2 = 0 : Pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi profesional guru secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa

H1: Tidak Semua βi = 0 : Pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi profesional guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Kriteria keputusan :

 Fhitung > Ftabel atau maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya Pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi profesional guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

 Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima dan H1 ditolak. artinya Pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi profesional guru secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.


(49)

=

3.8.2 Uji t

Pengujian hipotesis secara parsial merupakan pengujian hipotesis untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas secara terpisah atau sendiri-sendiri terhadap variabel terikat (Hasan, 2002: 266). Rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut :

(Sudjana, 2003 : 31)

Keterangan:

b = koefisien regresi

Sb = standard deviasi dari variabel independen Hipotesis:

a. Ho : β1 = 0 : Pemanfaatan media pembelajaran tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa

H1 : β1≠ 0 : Pemanfaatan media pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa

b. Ho : β2 = 0 : Kompetensi profesional guru tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa

H1 : β2 ≠ 0 : Kompetensi profesional guru berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

Dalam pengujian hipotesis melalui uji t ini, tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5% atau 0,05 pada taraf signifikansi 95%. Pengujian t statistik ini merupakan uji signifikasi 2 arah.


(50)

Pengujian dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Kriteria Uji :

 –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel atau nilai sig < taraf signifikansi

0,05 maka H0 ditolak, artinya pemanfaatan media pembelajaran atau kompetensi profesional guru berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

 –t tabel ≤ t hitung ≤ t table atau nilai sig > taraf signifikansi 0,05 maka H0 diterima, artinya pemanfaatan media pembelajaran atau kompetensi profesional guru secara parsial tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.


(51)

(52)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengolahan data mengenai pemanfaatan media pembelajaran, menunjukkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan guru kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Kota Bandung berada dalam kategori cukup efektif.

2. Hasil pengolahan data mengenai kompetensi profesional guru, menunjukkan kompetensi profesional guru kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Kota Bandung berada dalam kategori sedang.

3. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Kota Bandung masih berada dibawah KKM atau belum mencapai taraf keberhasilan minimal.

4. Pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan guru memiliki pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Kota Bandung.

5. Kompetensi profesional guru memiliki pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Kota


(53)

6. Pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi profesional guru secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Kota Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah, media pembelajaran dan kompetensi profesional guru terbukti dapat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Sehingga penulis memberikan saran kepada sekolah :

a. Dalam hal media pembelajaran yang sudah tinggi selayaknya dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan memfasilitasi proses belajar mengajar menggunakan media pembelajaran yang relevan,

b. Agar sekolah lebih meningkatkan pelatihan-pelatihan yang harus diberikan terhadap guru-gurunya dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang berkenaan dengan profesionalitas guru.

2. Bagi Guru, pemanfaatan media pembelajaran pada saat proses belajar mengajar dikelas agar lebih ditingkatkan dan lebih mengembangkan kompetensi profesionalnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara : a. Menyesuaikan penggunaan atau pemanfaatan media pembelajaran dengan

jumlah siswa yang ada dikelas.

b. Menggunakan atau memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran.


(54)

c. Mengadakan variasi dalam menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran dikelas, baik menggunakan media infokus maupun media-media yang yang manual.

d. Agar terus mengembangkan kompetensi profesionalnnya, baik melalui pendidikan formal, informal, maupun non formal atau saat disertakan dalam kegiatan-kegiatan pengembangan profesi dalam jabatan, berbagai kegiatan diklat, seminar, workshop dan lain-lain.

3. Bagi Siswa, diharapkan siswa agar lebih mengikuti kegiatan pembelajaran yang lebih baik lagi dan bekerja sama dan berpartisipasi dengan guru dalam proses pembelajaran dikelas, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan prestasi belajar dapat lebih ditingkatkan.

4. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti kembali faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

1) Sumber Buku

Ahmadi dan Supriyono, W. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Alam, S. (2004). Akuntansi SMA (Untuk Kelas XI). Jakarta: Erlangga

Alma, B. (2009) Guru Profesional. Bandung : Alfabeta

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

__________. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Danim, S. (2010). Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung : Alfabeta

Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera

Djamarah, S,B.(2010) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT.Rineka Cipta Firdaus, M. (2004). Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta : Bumi

Aksara

Gintings, A. (2010). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Humaniora

Gujarati. (2003). Basic Econometric.Singapore: McGraw Hill

Hamalik, O.(2009). Pendidikan Guru berdasarkan pendekatan kompetensi. Jakarta : Bumi Aksara.

Hasan, I. (2002). Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia

Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja Rosda Karya

Moeslihat, R. (2005). Akuntansi Untuk SMA Kelas XI. Bogor : CV. Regina Muawanah Umi et al. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan


(56)

Mulyasa E. (2008). Guru Profesional dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja Rosda Karya

_________. (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

Purwanto, N.(2007). Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda Karya Riduwan. (2011). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Sadiman S. Arief. (2008). Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Santosa, S. (2002). Buku Latihan Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media

Said. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV. Alfabeta Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Pers.

Saudagar, F. (2009). Pengembangan Profesional Guru. Jakarta : Gaung Persada

Sekaran, U. (2006). Research Method for Business, Metode Penelitian Bisnis: Jakarta: Salemba Empat

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka. Cipta. Soemanto,

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung : Tarsito

Sudjana, N. (2001). Media Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

_________. (2009). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya


(57)

_________. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset

Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Usman, U.(2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung. : PT. Rosda Karya Wibisono, D. (2008). Riset Bisnis, Panduan bagi Praktisi dan Akademisi.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Wijaya, T. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atmajaya

2) Peraturan-Peraturan

Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3

Undang-Undang Guru No.14 Tahun 2005

Undang-Undang No.74 Tahun 2008 Tentang Guru

3) Karya Ilmiah

Lusi Riski Wulansari. (2010). Pengaruh Pengelolaan Kelas Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMA Negeri Se-Kabupaten Kediri

Dicky Fauzi Firdauz. (2011). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru Dan Kompetensi Sosial Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMK PGRI 2 Cimahi


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengolahan data mengenai pemanfaatan media pembelajaran, menunjukkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan guru kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Kota Bandung berada dalam kategori cukup efektif.

2. Hasil pengolahan data mengenai kompetensi profesional guru, menunjukkan kompetensi profesional guru kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Kota Bandung berada dalam kategori sedang.

3. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Kota Bandung masih berada dibawah KKM atau belum mencapai taraf keberhasilan minimal.

4. Pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan guru memiliki pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Kota Bandung.

5. Kompetensi profesional guru memiliki pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Kota Bandung.


(2)

6. Pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi profesional guru secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMAN 10 Kota Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah, media pembelajaran dan kompetensi profesional guru terbukti dapat mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh siswa. Sehingga penulis memberikan saran kepada sekolah :

a. Dalam hal media pembelajaran yang sudah tinggi selayaknya dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan memfasilitasi proses belajar mengajar menggunakan media pembelajaran yang relevan,

b. Agar sekolah lebih meningkatkan pelatihan-pelatihan yang harus diberikan terhadap guru-gurunya dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang berkenaan dengan profesionalitas guru.

2. Bagi Guru, pemanfaatan media pembelajaran pada saat proses belajar mengajar dikelas agar lebih ditingkatkan dan lebih mengembangkan kompetensi profesionalnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara : a. Menyesuaikan penggunaan atau pemanfaatan media pembelajaran dengan

jumlah siswa yang ada dikelas.

b. Menggunakan atau memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran.


(3)

c. Mengadakan variasi dalam menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran dikelas, baik menggunakan media infokus maupun media-media yang yang manual.

d. Agar terus mengembangkan kompetensi profesionalnnya, baik melalui pendidikan formal, informal, maupun non formal atau saat disertakan dalam kegiatan-kegiatan pengembangan profesi dalam jabatan, berbagai kegiatan diklat, seminar, workshop dan lain-lain.

3. Bagi Siswa, diharapkan siswa agar lebih mengikuti kegiatan pembelajaran yang lebih baik lagi dan bekerja sama dan berpartisipasi dengan guru dalam proses pembelajaran dikelas, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan prestasi belajar dapat lebih ditingkatkan.

4. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat meneliti kembali faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

1) Sumber Buku

Ahmadi dan Supriyono, W. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Alam, S. (2004). Akuntansi SMA (Untuk Kelas XI). Jakarta: Erlangga

Alma, B. (2009) Guru Profesional. Bandung : Alfabeta

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

__________. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Danim, S. (2010). Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung : Alfabeta

Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera

Djamarah, S,B.(2010) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT.Rineka Cipta Firdaus, M. (2004). Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta : Bumi

Aksara

Gintings, A. (2010). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Humaniora

Gujarati. (2003). Basic Econometric.Singapore: McGraw Hill

Hamalik, O.(2009). Pendidikan Guru berdasarkan pendekatan kompetensi. Jakarta : Bumi Aksara.

Hasan, I. (2002). Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia

Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja Rosda Karya

Moeslihat, R. (2005). Akuntansi Untuk SMA Kelas XI. Bogor : CV. Regina Muawanah Umi et al. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan


(5)

Mulyasa E. (2008). Guru Profesional dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja Rosda Karya

_________. (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

Purwanto, N.(2007). Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda Karya Riduwan. (2011). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Sadiman S. Arief. (2008). Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Santosa, S. (2002). Buku Latihan Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media

Said. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV. Alfabeta Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Pers.

Saudagar, F. (2009). Pengembangan Profesional Guru. Jakarta : Gaung Persada

Sekaran, U. (2006). Research Method for Business, Metode Penelitian Bisnis: Jakarta: Salemba Empat

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka. Cipta. Soemanto,

Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung : Tarsito

Sudjana, N. (2001). Media Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

_________. (2009). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. Bandung:


(6)

_________. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset

Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Umar, H. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Usman, U.(2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung. : PT. Rosda Karya Wibisono, D. (2008). Riset Bisnis, Panduan bagi Praktisi dan Akademisi.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Wijaya, T. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atmajaya

2) Peraturan-Peraturan

Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3

Undang-Undang Guru No.14 Tahun 2005

Undang-Undang No.74 Tahun 2008 Tentang Guru

3) Karya Ilmiah

Lusi Riski Wulansari. (2010). Pengaruh Pengelolaan Kelas Dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Akuntansi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMA Negeri Se-Kabupaten Kediri

Dicky Fauzi Firdauz. (2011). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru Dan Kompetensi Sosial Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMK PGRI 2 Cimahi


Dokumen yang terkait

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar Akuntansi Dan Rasa Percaya Diri Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 26 Bandung.

0 7 49

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMAN 21 BANDUNG.

0 4 52

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMAN 14 BANDUNG : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS.

0 1 61

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK SE-KOTA BANDUNG.

0 6 60

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMAN 14 BANDUNG.

0 0 40

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA KARTIKA SILIWANGI 2 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012.

0 2 38

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 6 BANDUNG : Studi Kasus Kelas XI IPS.

0 0 51

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA STUDI: PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA PASUNDAN SE-KOTA BANDUNG.

4 18 58

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMAN 21 BANDUNG - repository UPI S PEA 1001196 Title

0 0 4