PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA STUDI: PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA PASUNDAN SE-KOTA BANDUNG.

(1)

No Daftar: 495/UN.40.FPEB.1.PL/2012

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA

(Studi: Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

IRMA NURMAYANTI 0803155

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2012


(2)

Irma Nurmayanti , 2013

Pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa (studi: pada mata pelajaran akuntansi kelas xi ips di sma pasundan se-kota bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SISWA

(Studi: Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung)

Oleh:

Irma Nurmayanti (0803155) Pembimbing I: Dr. Hj. Meta Arief, M.Si Pembimbing II: Drs. H. Faqih Samlawi, MA

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di SMA Pasundan se-Kota Bandung mengenai pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa (Studi: Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran kompetensi guru dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung serta untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey verifikatif. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung, sedangkan sampel yang digunakan adalah teknik Simple Random Sampling, Dengan jumlah 226 siswa. Data kompetensi guru diperoleh dari penyebaran angket yang dilakukan kepada siswa sedangkan data prestasi belajar siswa diperoleh dari teknik dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis) dan pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS V.20 for windows. Gambaran kompetensi guru dalam mata pelajaran akuntansi yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi sosial berada dalam kategori tinggi, kompetensi kepribadian dan profesional berada dalam kategori sangat tinggi, sedangkan gambaran prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi berada pada kategori sedang.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan menggunakan analisis jalur maka diperoleh gambaran pengaruh kompetensi guru baik secara simultan maupun parsial. Pengaruh kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial positif terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,0929 atau 9,29%. Sedangkan Pengaruh kompetensi guru secara parsial yaitu kompetensi pedagogik berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,140 atau 14%, kompetensi kepribadian berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,372 atau 37,2%, kompetensi profesional berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,367 atau 36,7%, dan kompetensi sosial berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,148 atau 14,8%. Sisanya sebesar 0,825 atau 82,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata kunci: Kompetensi Guru dan Prestasi Belajar Siswa.

THE INFLUENCE OF TEACHER COMPETENCE TOWARDS STUDENT ACHIEVEMENT

(Study: Accounting Lesson In Class XI IPS at SMA Pasundan In Bandung) by:


(3)

Irma Nurmayanti , 2013

Pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa (studi: pada mata pelajaran akuntansi kelas xi ips di sma pasundan se-kota bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Supervisor I: Dr. Hj. Meta Arief, M.Si Supervisor II: Drs. H. Faqih Samlawi, MA

ABSTRACK

The research made at the SMA Pasundan In Bandung about The Influence Of Teacher Competence Towards Student Achievement (Study: Accounting Lesson In Class XI IPS at SMA Pasundan In Bandung). The purpose of this study was to determine how to describe of teacher competence and student achievement in high school social studies class XI Pasundan In Bandung and to determine of the influence of teacher competencies towards student achievement in high school social studies class XI Pasundan In Bandung.

The methods used in this research is survey verification method. This research, the population here is students from class XI Pasundan In Bandung, with the sample used is Simple Random Sampling, with the sample 226 students. The teacher competence data was taken from questionnaire distributing, while student achievement data was taken from documents technique. The data analysis technique is used the analysis of the path (Path Analysis) and processing data using SPSS V.20 for Windows. The research show that the teacher competence in accounting subjects that pedagogical and social competences are in the high category, personality and professional competence are in very high category, while the student achievement of class XI IPS in the subjects of accounting in middle category. Based on the data analysis was done using path analysis the influence of teacher competence descriptions obtained either simultaneously or partial. The influence of pedagogical, personal competence, professional competence, and social competence positively towards student achievement by 0,0929 or 9,29%. While the influence of teacher competence that is partially pedagogical competence negatively influence towards student achievement at 0.140 or 14%, competence personality positive influenve towards student achievement by 0.372 or 37,2%, professional competence negatively influence student achievement at 0.367 or 36,7%, and social competence positive influence influence student achievement at 0.148 or 14,8%. The remaining 0.825 or 82,5% influenced by other factors.


(4)

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmannirahim...

Tiada kata lain yang dapat penulis ucapkan selain mengucap rasa syukur kepada Allah Swt. yang tak henti – hentinya selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi: Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung)”.

Penelitian tentang kompetensi guru yang mempengaruhi prestasi belajar siswa ini merupakan masalah yang penting untuk diteliti, mengingat guru merupakan komponen yang sangat penting dan utama dalam proses pendidikan khususnya di sekolah karena akan mempengaruhi proses belajar mengajar yang akan berdampak pada pengembangan peserta didik. Oleh karena itu, penelitian ini di lakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi yang dimiliki guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

Penelitian ini sudah semaksimal mungkin penulis selesaikan, namun jika ada kekurangan ataupun kekeliruan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, untuk itu penulis sangat berharap saran dan kritik agar penelitian ini dapat lebih baik lagi di kemudian hari.


(5)

ii

Penulis UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan segala nikmat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelasaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetensi Guru

Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi: Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung)” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada jungjungan alam semesta Nabi Muhammad Saw.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada kedua orang tua tercinta yaitu Bapak Ade Sobandi dan Ibu Iis Sopiah, yang tidak pernah henti-hentinya memberikan doa, restu, semangat, nasehat, serta dukungan yang besar sepanjang hidup penulis yang tidak dapat penulis balas dengan apapun dan sampai kapanpun juga. Semoga perjuangan Bapak dan Ibu selalu diberkahi oleh Alloh Swt, Amin.

1. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia


(6)

iii

3. Drs. H. Ajang Mulyadi, MM, Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi 4. Dr. Hj. Meta Arief, M.Si, Pembimbing I yang telah meluangkan waktu

dalam memberikan bimbingan, arahan, pengetahuan, serta do’a dan

dukungannya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Drs. H. Faqih Samlawi, MA, Pembimbing II atas waktu luang yang

diberikan kepada penulis untuk memberikan bimbingan, arahan, serta do’a

dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini

6. Drs. Umar Faruk M.Si, Pembimbing Akademik yang selalu memberikan saran dan motivasi kepada penulis.

7. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan pengetahuan serta pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan, semoga ilmu yang diberikan berkah.

8. Seluruh Staf serta karyawan Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

9. Kepala Sekolah SMA Pasundan Se Kota Bandung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah.

10.Adik-adikku tercinta Taryana dan Gilang Ramadan serta keluarga besar yang selalu memberikan dukungan serta selalu menjadi penghibur hati. 11.Teman sekaligus sahabat Hapid Kamal, AMd, yang selalu meluangkan

waktu untuk mendengarkan keluhan serta memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Sahabat-sahabat seperjuangan yang terkasih Sri Yuliani, Ismaya, Geni Gurnisa, Leni Kania, Ifat Fatmawati, Hilyatul Fitriah, dan Puspita Indah


(7)

iv

Lestari yang selalu memberikan semangat, motivasi, do’a dan keceriaan

kepada penulis dalam meyelesaikan skripsi ini.

13.Teman-teman kosan Agnia dan Sania: Ima Ammelia, Izati P, Nadya Azahra, Bekti Utami, Bena, Ardiansyah, Agnes, Teh Adel, Nur Ayani, Fatsa dan

A’Tedi yang tidak pernah bosan memberikan keceriaan dan berbagi

kebahagiaan dalam suka maupun duka.

14.Teman-teman seperjuangan dalam menyusun skripsi Ita, Feny, Yuslia, Anggita, Puspita, Eva, Iren, dan Reksha yang selalu memberikan dukungan serta berbagi pengetahuannya kepada penulis.

15.Teman-teman PPL dan siswa/i di SMA Pasundan 1 Bandung: Mewa, Diche, Ade, Weni, Listri, Yuana, Riza, Angga, Satrio, Abdul, Singgih, Pidmawan, dkk, yang telah memberikan pengalaman berarti kepada penulis.

16.Teman-teman KKN Desa Cimenteng Subang. Sely, Widiya, Fatsa, Liana, dkk.

17.Teman-teman BEM REMA UPI Departemen Dalam Negeri terima kasih atas pelajaran serta pengalaman yang tidak mungkin penulis dapatkan dalam perkuliahan.

18.Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2008 khususnya kelas B yang telah menjadi bagian dari perjalanan hidup penulis dalam melewati perkuliahan.

19.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih untuk


(8)

v

Semoga Allah Swt senantiasa memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi secara langsung ataupun tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Bandung, Desember 2012


(9)

vi

DAFTAR ISI

ABSTARK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah... 1.2Rumusan Masalah... 1.3Maksud dan Tujuan Penelitian...

1.3.1 Maksud Penelitian... 1.3.2 Tujuan Penelitian... 1.4Kegunaan Penelitian...

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Belajar... 2.1.1 Pengertian Belajar... 2.1.2 Prinsip-Prinsip Belajar... 2.1.3 Tahap-Tahap Belajar... 2.2 Prestasi Belajar...

2.2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 2.2.2 Indikator Prestasi Belajar... 2.3 Kompetensi Guru... 2.3.1 Pengertian Kompetensi... 2.3.2 Fungsi dan Kedudukan Guru... 2.3.3 Kompetensi Guru... 2.4 Kompetensi Pedagogik...

i iii iv viii xii xiv 1 6 7 7 7 8 10 10 12 15 17 17 20 22 22 23 26 29


(10)

vii

2.4.1 Pengertian Kompetensi Pedagogik... 2.4.2 Indikator Kompetensi Pedagogik... 2.5 Kompetensi Kepribadian... 2.5.1 Pengertian Kompetensi Kepribadian... 2.5.2 Indikator Kompetensi Kepribadian... 2.6 Kompetensi Profesional... 2.6.1 Pengertian Kompetensi Profesional... 2.6.2 Indikator Kompetensi Profesional... 2.7 Kompetensi Sosial... 2.7.1 Pengertian Kompetensi Sosial... 2.7.2 Indikator Kompetensi Sosial... 2.8 Hubungan Antar Kompetensi Guru... 2.8.1 Hubungan Kompetensi Pedagogik dengan Kompetensi Kepribadian... 2.8.2 Hubungan Kompetensi Pedagogik dengan Kompetensi Profesional... 2.8.3 Hubungan Kompetensi Pedagogik dengan Kompetensi Sosial... 2.8.4 Hubungan Kompetensi Kepribadian dengan Kompetensi Profesional.... 2.8.5 Hubungan Kompetensi Kepribadian dengan Kompetensi Sosial... 2.8.6 Hubungan Kompetensi Profesional dengan Kompetensi Sosial... 2.9 Karakteristik Mata Pelajaran Akuntansi... 2.10Hubungan Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar... 2.11Kajian Penelitian sebelumnya... 2.12Kerangka Pemikiran... 2.13Hipotesis Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian... 3.3Objek Penelitian... 3.3 Operasionalisasi Variabel... 3.4 Populasi dan Sampel... 3.4.1 Populasi Penelitian... 3.4.2 Sampel Penelitian...

29 30 31 31 32 33 33 34 35 35 36 36 36 37 38 39 40 40 41 47 50 52 59 60 61 62 64 64 65


(11)

viii

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 3.5.1 Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 3.5.2 Teknik Pengujian Instrumen... 3.5.2.1Uji Validitas... 3.5.2.2Uji Reliabelitas... 3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis...

3.6.1 Uji Asumsi Klasik... 3.6.1.1Uji Normalitas Data... 3.6.1.2Uji Multikolinearitas... 3.6.1.3Uji Heteroskedastisitas... 3.6.2 Pengujian Hipotesis...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Objek Penelitian... 4.1.1 Sejarah Yayasan Pasundan Bandung... 4.1.2 Visi dan Misi Yayasan Pasundan Bandung... 4.1.2.1Visi Yayasan Pasundan Bandung... 4.1.2.2Misi Yayasan Pasundan Bandung... 4.1.3 Daftar Sekolah SMA Pasundan Se Jawa Barat... 4.1.4 Gambaran Guru Akuntansi SMA Pasundan se-Kota Bandung... 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian...

4.2.1 Deskripsi Umum dan Indikator Variabel Kompetensi Pedagogik... 4.2.1.1Gambaran Umum Kompetensi Pedagogik... 4.2.1.2Deskripsi Per Indikator Kompetensi Pedagogik... 4.2.1.3Analisis Kompetensi Pedagogik... 4.2.2 Deskripsi Variabel Kompetensi Kepribadian... 4.2.2.1Deskripsi Umum Kompetensi Kepribadian... 4.2.2.2Deskripsi Per Indikator Kompetensi Kepribadian... 4.2.2.3Analisis Kompetensi Kepribadian... 4.2.3 Deskripsi Variabel Kompetensi Profesional...

4.2.3.1Deskripsi Umum Kompetensi Profesional... 68 68 71 71 75 78 78 78 79 79 80 87 87 89 89 89 90 91 92 92 92 94 97 99 99 100 102 104 104


(12)

ix

4.2.3.2Deskripsi Per Indikator Kompetensi Profesional... 4.2.3.3Analisis Kompetensi Profesional... 4.2.4 Deskripsi Variabel Kompetensi Sosial... 4.2.4.1Deskripsi Umum Kompetensi Sosial... 4.2.4.2Deskripsi Per Indikator Kompetensi Sosial... 4.2.4.3Analisis Kompetensi Sosial... 4.2.5 Deskripsi Prestasi Belajar Siswa... 4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian... 4.3.1 Uji Asumsi Klasik... 4.3.1.1Uji Normalitas Data... 4.3.1.2Uji Multikolinearitas... 4.3.1.3Uji Heteroskedastisitas... 4.3.2 Pengujian Hipotesis... 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 4.4.1 Pengaruh Kompetensi Pedagogik Terhadap Prestasi Belajar... 4.4.2 Pengaruh Kompetensi Kepribadian Terhadap Prestasi Belajar... 4.4.3 Pengaruh Kompetensi Profesional Terhadap Prestasi Belajar... 4.4.4 Pengaruh Kompetensi Sosial Terhadap Prestasi Belajar... 4.4.5 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan... 5.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 105 107 108 108 109 114 115 116 116 116 119 120 121 135 135 136 138 140 141 144 145


(13)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rata-rata Nilai UAS Mata Pelajara Akuntansi siswa kelas XI.IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung ... Tabel 2.1 Jenis, indikator, dan cara evaluasi prestasi... Tabel 2.2 Silabus Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI dan XII IPS SMA... Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu... Tabel 3.1 Daftar Nama Sekolah SMA Pasundan se-Kota Bandung... Tabel 3.2 Operasional Variabel... Tabel 3.3 Jumlah siswa kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung... Tabel 3.4 Penarikan Sampel Siswa Tiap Sekolah... Tabel 3.5 Penilaian Skala Semantic Differensial... Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel X1 (Kompetensi Pedagogik)... Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel X2 (Kompetensi Kepribadian)... Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel X3 (Kompetensi Profesional)... Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Variabel X4 (Kompetensi Sosial)... Tabel 4.1 SMA di Bawah Pengelolaan YPDM Pasundan se-Jawa Barat... Tabel 4.2 Gambaran Guru Akuntansi SMA Pasundan se-Kota Bandung... Tabel 4.3 Kriteria Penilaian... Tabel 4.4 Kemampuan Guru Dalam Merencanakan Program Belajar Mengajar... Tabel 4.5 Kemampuan Guru Dalam Berinteraksi... Tabel 4.6 Kemampuan Guru Dalam Mengelola Proses Belajar Mengajar... Tabel 4.7 Kemampuan Guru Dalam Melakukan Penilaian... Tabel 4.8 Kemampuan Guru Dalam Menunjukan Sikap Yang Tauladan... Tabel 4.9 Kemampuan Guru Dalam Menampilkan Dirinya Secara Menarik... Tabel 4.10 Kemampuan Guru Dalam Penguasaan Materi Pelajaran... Tabel 4.11 Kemampuan Guru Dalam Adanya Perkembangan Informasi... Tabel 4.12 Kemampuan Guru Dalam Berinteraksi Dengan Siswa Baik Di Dalam

Maupun Di Luar Kelas... Tabel 4.13 Kemampuan Guru Dalam Berinteraksi Dengan Orang Tua Siswa...

3 20 50 48 61 63 65 67 70 72 73 74 75 90 91 93 94 95 96 97 101 102 105 106 105 110 111


(14)

xi

Tabel 4.14 Kemampuan Guru Dalam Berkomunikasi Lisan,Tulisan, dan/Isyarat... Tabel 4.15 Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Teknologi Komunikasi Dan

Informasi Secara Fungsional... Tabel 4.16 Kemampuan Guru Dalam Bergaul Dengan Masyarakat Sekitar, Dengan

Mengindahkan Norma Serta Nilai Yang Berlaku... Tabel 4.17 Prestasi Belajar Siswa Pelajaran Akuntansi... Tabel 4.18 Uji Multikolinearitas... Tabel 4.19 Uji Korelasi Antar Variabel... Tabel 4.20 Interpretasi Koefisien Korelasi... Tabel 4.21 R Square Variabel... Tabel 4.22 Uji F... Tabel 4.23 Uji t... Tabel 4.24 Interpretasi Analisis Jalur...

111

112

113 115 120 123 124 126 127 128 133


(15)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Skema Pemikiran... Gambar 2.2 Bagan Paradigma Penelitian... Gambar 3.1 Rumusan Model Penelitian... Gambar 4.1 Grafik Uji Normalitas Data Variabel Kompetensi Pedagogik (X1)... Gambar 4.2 Grafik Uji Normalitas Data Variabel Kompetensi Kepribadian (X2)... Gambar 4.3 Grafik Uji Normalitas Data Variabel Kompetensi Profesional (X3)... Gambar 4.4 Grafik Uji Normalitas Data Variabel Kompetensi Sosial (X4)... Gambar 4.5 Grafik Uji Normalitas Data Variabel Prestasi Belajar (Y)... Gambar 4.6 Grafik Uji Heteroskedastisitas Data... Gambar 4.7 Rumusan Model Jalur... Gambar 4.8 Model Diagram Jalur...

56 58 81 117 117 118 118 119 121 123 132


(16)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini, pendidikan dipandang sebagai identitas suatu negara, sehingga hampir semua negara memposisikan pendidikan sebagai indikator utama dalam kemajuan bangsanya. Hal ini dilakukan karena dalam pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan dalam semua aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, hukum, sosial, budaya, militer, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Melalui proses pendidikan, suatu bangsa dapat mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan, baik untuk menumbuhkembangkan watak kepribadian bangsa, memajukan kehidupan dan kesejahteraan bangsa, serta menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap bersaing di dunia internasional. Karena itu negara harus mengusahakan pemerataan kesempatan pendidikan diseluruh wilayah Indonesia seperti yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang dijadikan sebagai salah satu tujuan negara yaitu, “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”.

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Proses pembelajaran yang terjadi di sekolah merupakan hal terpenting dalam proses pendidikan dengan salah satu indikator


(17)

2

keberhasilan pendidikan adalah tercapainya tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari hasil belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran di sekolah.

Sekolah merupakan lembaga formal tempat kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh tenaga kependidikan dan peserta didik (siswa). Setiap kegiatan belajar mengajar tentunya memiliki tujuan berupa tercapainya prestasi belajar yang tinggi dengan nilai sebagai indikatornya.

Keberhasilan tujuan pendidikan di sekolah tergantung pada sumber daya manusia yang ada di sekolah tersebut yaitu kepala sekolah, guru, siswa, pegawai tata usaha, dan tenaga kependidikan lainnya. Selain itu harus didukung pula oleh sarana dan prasarana yang memadai. Untuk membentuk manusia yang sesuai dengan tujuan pembangunan nasional, yang hakikatnya bertujuan meningkatkan kualitas manusia maka dibutuhkan tenaga pendidik yang berkualitas.

Guru merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan untuk terselenggaranya proses pendidikan. Keberadaan guru merupakan pelaku utama sebagai fasilitator penyelenggaraan proses belajar siswa. Oleh karena itu kehadiran dan profesionalismenya sangat berpengaruh dalam mewujudkan program pendidikan nasional. Guru harus memiliki kualitas yang cukup memadai, karena guru merupakan salah satu komponen mikro sistem pendidikan yang sangat strategis dan banyak mengambil peran dalam proses pendidikan persekolahan.

Namun pada kenyataanya kompetensi guru masih rendah, hal ini dinyatakan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim pada harian Pikiran Rakyat bahwa:


(18)

3

Masih rendahnya kualitas para guru. Meski telah ada sejuta lebih guru tersertifikasi, masih banyak datang keluhan mengenai kompetensi dan kinerja guru. Melalui uji kompetensi awal (UKA) tahun 2012 diketahui rata-rata nilai kompetensi para guru di Indonesia masih rendah, yaitu 42 dari nilai maksimal 100. (Pikiran Rakyat, 16 juli 2012). (http://herusupanji.blogspot.com).

Pernyataan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim tersebut diperkuat dengan diperoleh data hasil uji kompetensi awal (UKA) guru tahun 2012 secara nasional rerata kompetensi guru TK (58,87), SD (36,86), SMP (46,15), SMA (50,02), serta pengawas (32,58). (http://edukasi.kompas.com).

Hasil kompetensi guru tersebut perlu dicermati agar tidak menggangu proses pendidikan terutama di sekolah. Hal ini dimungkinkan menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa.

Salah satu contoh adalah hasil dari pengamatan awal di lapangan diperoleh data sementara mengenai hasil belajar siswa yaitu data rata-rata nilai mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung yang terdiri dari lima SMA yang diperoleh dari nilai ulangan akhir semester (UAS).

Tabel 1.1

Rata-rata Nilai UAS Mata Pelajaran Akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

No Sekolah KKM

Nilai Rata-rata

% Kelulusan

KKM

Jumlah siswa

1 SMA Pasundan 1 Bandung 72 69,90 58,3 229

2 SMA Pasundan 2 Bandung 75 65,07 52,5 77

3 SMA Pasundan 5 Bandung 70 68,06 50 4

4 SMA Pasundan 7 Bandung 75 73,23 62,3 78

5 SMA Pasundan 8 Bandung 73 69,37 60,4 133

Jumlah 521

Sumber: Daftar Nilai Siswa SMA Pasundan se-Kota Bandung, data di olah kembali

Berdasarkan perolehan data dari tabel 1.1 menunjukan rata-rata nilai siswa untuk mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung


(19)

4

masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan persentasi kelulusan KKM dibawah 63%. Data tersebut menunjukan bahwa sebagian besar siswa belum mengerti, memahami, dan terampil dalam materi pelajaran akuntansi, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa masih kurang dari nilai KKM yang ditentukan. Dengan kondisi ini dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian prestasi belajar siswa masih belum maksimal.

Rendahnya prestasi belajar siswa di SMA Pasundan se-Kota Bandung tidak akan terjadi jika tidak ada faktor-faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa tersebut menurun. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi belajar siswa sehingga dapat menyebabkan penurunan ataupun peningkatan hasil belajar.

Menurut Syah (2006:132) secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni:

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani (aspek fisiologis) dan rohani (aspek psikologis) siswa

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan disekitar siswa

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

Faktor internal yang merupakan faktor yang timbul dari dalam siswa ini meliputi motivasi belajar, minat dan bakat, intelegensi siswa, sikap siswa, dan gaya belajar. Sedangkan yang termasuk kedalam faktor eksternal yang muncul dari luar diri siswa adalah media pembelajaran, guru, model pembelajaran, fasilitas belajar, kondisi ekonomi, dan dukungan keluarga.

Faktor-faktor tersebut dalam banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Karena faktor-faktor tersebutlah muncul siswa yang berprestasi tinggi dan berprestasi rendah bahkan gagal sama sekali. Hal


(20)

5

tersebut tercermin dari hasil belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung.

Dalam proses pembelajaran, seorang guru yang kompeten dan profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar siswa.

Dari berbagai faktor tersebut dapat disimpulkan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu guru, karena guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapatkan perhatian utama karena guru merupakan sumber daya yang aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Melihat fenomena yang ada di SMA Pasundan se-Kota Bandung menyangkut prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi yang belum maksimal, hal ini menunjukan tujuan pembelajaran Akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung belum terwujud. Apabila fenomena tersebut terus diabaikan dan dibiarkan, akan membuat proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik, akibatnya tujuan pembelajaran yang diharapkan tidak dapat tercapai dan prestasi belajar belajar tidak akan mencapai tingkat optimal.

Beberapa studi tentang kompetensi guru diantaranya oleh Kristian (2010) menunjukan bahwa kompetensi guru berpengaruh terhadap prestasi belajar dan mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajarnya. Sedangkan dari hasil penelitian oleh Nuryulindawanti (2011), menunjukan bahwa kompetensi guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Berdasarkan penelitian terdahulu


(21)

6

penelitian ini merupakan penelitian yang sejalan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya dengan mencoba pada objek yang berbeda dan lebih luas yaitu penelitian terhadap siswa SMA swasta Pasundan se-Kota Bandung, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh kompetensi guru akan sama hasilnya dengan penelitian terdahulu yang menggunakan objek penelitian di SMA negeri, menambahkan teori-teori yang lebih relevan, serta menggunakan indikator kompetensi guru yang lebih komprehensif sehingga dapat diketahui dasar keberhasilan atas pencapaian prestasi belajar siswa dari berbagai sisi, khususnya faktor eksternal.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Studi: Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung)”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana gambaran tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung

2) Bagaimana gambaran tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung

3) Bagaimana gambaran tentang kompetensi profesional guru akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung


(22)

7

4) Bagaimana gambaran tentang kompetensi sosial guru akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung

5) Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung

6) Bagaimana pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung

1.3.2 Tujuan Penelitian

Dari rumusan yang di ajukan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui gambaran tentang kompetensi pedagogik guru

akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung

2) Untuk mengetahui gambaran tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung

3) Untuk mengetahui gambaran tentang kompetensi profesional guru akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung

4) Untuk mengetahui gambaran tentang kompetensi sosial guru akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung


(23)

8

5) Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung

6) Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung.

1.4Kegunaan Penelitian

Dari penelitian yang ada, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

1) Secara teoritis

a. Memperkaya ilmu pengetahuan tentang kompetensi guru dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran akuntansi.

b. Sebagai acuan dibidang penelitian yang sejenis dan sebagai pengembangan penelitian lebih lanjut.

2) Secara praktis a. Bagi sekolah

(1) Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan kualitas pembelajaran yang ditunjukan oleh keberhasilan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung

(2) Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti sebagai bahan kajian untuk mengembangkan


(24)

9

kompetensi guru dalam rangka menciptakan dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

b. Bagi Penulis

(1) Dapat menambah pengetahuan yang luas di bidang pendidikan (2) Dapat memberikan pengalaman yang sangat berharga karena dapat


(25)

60

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian survey

verifikatif, dimana menurut Sugiyono (2011: 6) “Metode survey digunakan untuk

mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti menggunakan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan

mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya”.

Metode survey merupakan metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh kesimpulan dengan cara meneliti objek penelitian yang diambil dari data sampel. Hal ini dinyatakan oleh Riduwan (2007:49) yang mengutip pendapat Kerlinger bahwa:

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang di pelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Sedangkan dikatakan verifikatif bahwa penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilakukan dengan pengumpulan data di lapangan.

Dalam penelitian ini metode survey digunakan untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa mengenai kompetensi guru akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung. Selanjutnya hasil dari data persepsi siswa tersebut diverifikasi apakah hipotesis yang diajukan sesuai dengan data yang diperoleh dilapangan.


(26)

61

3.2Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah SMA Pasundan se-Kota Bandung. Yang terdiri dari delapan sekolah.

Tabel 3.1

Daftar Nama Sekolah SMA Pasundan se-Kota Bandung No Nama

sekolah

Alamat sekolah Jumlah kelas X Jumlah kelas XI Jumlah kelas XII Jumlah siswa IPA IPS IPA IPS

1 SMA

Pasundan 1

Jl. Balonggede No 28

Bandung 9 4 4 5 5 1119

2 SMA

Pasundan 2

Jl. Cihampelas No 167

Bandung 7 5 3 5 2 766

3 SMA

Pasundan 3

Jl. Kebonjati No 31

Bandung 4 1 2 2 3 336

4 SMA

Pasundan 4 Bandung

Jl. Cijerah no 11

Bandung - - - -

5 SMA

Pasundan 5

Jl. Sukasari/Sukajadi

No 40 Bandung - - - - 4 4

6 SMA

Pasundan 6

Jl. Cikutra Bandung

- - - -

7 SMA

Pasundan 7

Jl. Kebonjati No 31

Bandung 3 1 2 1 2 327

8 SMA

Pasundan 8

Jl. Cihampelas No 167

Bandung 7 5 3 4 3 871

Jumlah 26 15 12 15 16 3087

Sumber: Bagian Tata Usaha Masing-masing SMA Pasundan Se Kota Bandung Dari tabel 3.1 objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah SMA Pasundan se-Kota Bandung yang terdiri dari 8 SMA Pasundan, namun dari hasil observasi di lapangan ada beberapa SMA yang beralih fungsi menjadi SMK, yaitu SMA Pasundan 4 Bandung menjadi SMK 3 Pasundan, SMA Pasundan 6 Bandung menjadi SMK Pasundan 4 dan SMA Pasundan 3 yang tidak memberikan izin untuk penelitian dengan berbagai pertimbangan sekolah. Oleh karena itu, yang menjadi objek penelitian ini adalah lima SMA Pasundan yaitu SMA Pasundan 1,


(27)

62

SMA Pasundan 2, SMA Pasundan 5, SMA Pasundan 7 dan SMA Pasundan 8 Bandung.

3.3Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasionalisasi variabel dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas. Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah

ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. Menurut Sugiyono (2011:38) “Variabel

penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya ”.

Variabel yang terkandung dalam penelitian ini terdiri dari: a. Variable bebas (Independent)

Adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat dan menjadi penyebab atas sesuatu hal atau timbulnya masalah lain. Sesuai dengan pengertian tersebut, maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas/ independen adalah kompetensi guru (sebagai variabel X) dengan mengkaji empat dimensi yaitu:

Kompetensi pedagogik (sebagai variabel X1) adalah kemampuan yang harus dimiliki guru dalam pengelolaan pembelajaran, Kompetensi kepribadian (sebagai varabel X2) adalah kepribadian yang mantap dan adil serta santun menjadi teladan bagi peserta didik Kompetensi profesional (sebagai variabel X3) adalah kemampuan guru dalam penguasaan pelajaran secara luas dan mendalam dan kompetensi sosial (sebagai variabel X4) adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan.


(28)

63

b. Variabel terikat (Dependent)

Adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Sesuai dengan pengertian tersebut maka yang menjadi variabel terikat (Y) adalah prestasi belajar yaitu pencapaian nilai rata-rata siswa dalam mengikuti setiap ulangan yang dilakukan setelah mengikuti proses pembelajaran. Prestasi belajar siswa berasal dari nilai ulangan harian, nilai tugas dan nilai ulangan tengah semester.

Agar lebih jelas dan mendapatkan data seakurat mungkin, variabel-variabel penelitian di atas terlebih dahulu perlu di definisikan secara operasional. Berikut tabel menjelaskan operasionalisasi variabel penelitian yang dimaksud.

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala Soal

Item Kompetensi

guru (X)

Kompetensi pedagogik

1. Kemampuan guru dalam merencanakan program belajar mengajar

2. Kemampuan guru dalam berinteraksi

3. Kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar

4. Kemampuan guru dalam melakukan penilaian.

Interval 1,2,3, 4,5,6, 7,8,9, 10,11, 12,13. Kompetensi kepribadian

1. Kemampuan guru dalam menunjukan sikap yang tauladan

2. Kemampuan guru dalam menampilkan dirinya secara menarik

Interval 14,15, 16,17, 18,19, 20.

Kompetensi profesional

1. Kemampuan guru dalam penguasaan materi pelajaran 2. Kemampuan guru dalam

adanya perkembangan informasi

Interval 21,22, 23,24.


(29)

64

Kompetensi sosial 1. Kemampuan guru dalam berinteraksi dengan siswa baik di dalam maupun di luar kelas 2. Kemampuan guru dalam

berinteraksi dengan orang tua siswa

3. Kemampuan guru dalam berkomunikasi lisan,tulisan, dan/isyarat

4. Kemampuan guru dalam menggunakan teknologi komunikasi dan informasi Secara fungsional

5. Kemampuan guru dalam bergaul dengan masyarakat sekitar, dengan mengindahkan norma serta nilai yang berlaku

Interval 25,26, 27,28, 29,30, 31,32.

Prestasi belajar (Y)

Nilai siswa Nilai Ujian Akhir Semester Interval

Sumber: indikator di adaptasi dari peraturan pemerintah RI nomor 74 tahun 2008 tentang guru

3.4Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi penelitian

Populasi penelitian menurut Arikunto (2010:173) “Populasi adalah

keseluruhan objek penelitian.” Sedangkan menurut Sugiyono (2011:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung, yang terdiri dari lima sekolah yaitu SMA Pasundan 1, SMA Pasundan 2, SMA Pasundan 5, SMA Pasundan 7, dan SMA Pasundan 8. Dengan keseluruhan jumlah 521 responden. Data jumlah masing-masing sekolah sebagai berikut:


(30)

65

Tabel 3.3

Jumlah siswa kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

No Sekolah Jumlah siswa

1 SMA Pasundan 1 Bandung 229

2 SMA Pasundan 2 Bandung 77

3 SMA Pasundan 5 Bandung 4

4 SMA Pasundan 7 Bandung 78

5 SMA Pasundan 8 Bandung 133

Jumlah 521

Sumber: data dari bagian TU sekolah masing-masing 3.4.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian menurut Arikunto (2010:174) “ Sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti.” Sedangkan menurut Sugiyono (2011:81) adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”

Dalam penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan sampel random dengan sistem undian dengan maksud agar setiap kelas mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel dalam penelitian. Penentuan ukuran sampel diambil berdasarkan rumus slovin sebagai berikut:

(Riduwan, 2007:65) keterangan:

n = Ukuran sampel keseluruhan N= Ukuran populasi

d2= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan/presisi 5% Dengan menggunakan rumus tersebut, maka didapat sampel siswa sebagai berikut:

n=


(31)

66

n=

� 2+1

=

521

521 (0,05)2+1

=

521

2,3025

=

226,2757872 di bulatkan menjadi 226 responden.

Dari perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 226 siswa.

Setelah menentukan ukuran sampel keseluruhan, selanjutnya mengalokasikan atau menyebarkan satuan-satuan sampling ke dalam strata dengan menggunakan alokasi proposional, dengan rumus:

(Riduwan, 2011:49) Keterangan:

ni = Jumlah sample Kelompok/ menurut kelas N = Jumlah Populasi Keseluruhan

Ni = jumlah populasi menurut kelas n = Jumlah Sampel

Dengan demikian terdapat sampel siswa tiap sekolah seperti berikut:

ni=

��


(32)

67

Tabel 3.4

Penarikan Sampel Siswa Tiap Sekolah

Sumber: Guru Mata Pelajaran Akuntansi Masing-Masing Sekolah, Data Di olah Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara acak dimana seluruh populasi mempunyai kemungkinan terpilih menjadi sampel.

No Sekolah Jumlah Kelas

Jumlah Siswa

Kelas Jumlah Siswa Per Kelas ��= �� � �� Sampel Siswa 1 SMA Pasundan 1 Bandung

5 229

XI IPS 1 46 46

521x 226 = 19,95≈20

XI IPS 2 45 45

521x 226 = 19,52≈20

XI IPS 3 46 46

521x 226 = 19,95≈20

XI IPS 4 46 46

521x 226 = 19,95≈20

XI IPS 5 46

46

521x 226 = 19,95≈20

2

SMA Pasundan 2

Bandung

2 77

XI IPS 1 37 37

521x 226 = 16,04≈16

XI IPS 2 40 40

521x 226 = 17,35≈17

3

SMA Pasundan 5

Bandung 1 4 XI IPS 1 4

4

521x 226 = 1,73≈ 2

4

SMA Pasundan 7

Bandung 2 78

XI IPS 1 39 39

521x 226 = 16,91≈17

XI IPS 2 39 39

521x 226 = 16,91≈17

5

SMA Pasundan 8

Bandung

3 133

XI IPS 1 44 44

521x 226 = 19,08≈19

XI IPS 2 44 44

521x 226 = 19,08≈19

XI IPS 3 45 45

521x 226 = 19,52≈19


(33)

68

Sebelum penyebaran angket dilakukan, sampel yang akan dikocok / diundi terlebih dahulu sesuai dengan jumlah angket yang akan disebar agar adil. Berikut prosedur pengambilan sampling secara random:

1. Buat daftar nama satuan sampling 2. Beri nomor urut semua satuan sampling

3. Nomor urut satuan sampling ditulis pada lembaran-lembaran kertas berukuran kecil

4. Gulung kertas-kertas tersebut

5. Ambil gulungan kertas tersebut satu persatu dari kotak sampai mencapai sejumlah ukuran sampel yang telah ditentukan.

3.5Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara atau jalan yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Menurut Sugiyono

(2011:137) “Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik

pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya”. Dari penuturan tersebut maka dalam penelitian ini penulis menggunkan alat pengumpulan data sebagai berikut:

a. Studi dokumentasi

Merupakan teknik pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah ada. Studi ini digunakan untuk mencari atau memperoleh hal-hal atau


(34)

variabel-69

variabel berupa catatan, laporan serta dokumentasi yang berkaitan dengan permasalahan yang akan di bahas. Studi dokumentasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini berupa nilai mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS tahun ajaran 2011/2012 SMA Pasundan se-Kota Bandung yang merupakan gabungan nilai ulangan akhir semester, data tersebut di peroleh dari guru mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung.

b. Kuisioner/ Angket

Terdiri dari sejumlah pertanyaan yang semuanya menunkukan terhadap suatu objek yang akan diukur dan disebarkan kepada responden. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa kuesioner (angket), yaitu sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada para responden untuk dijawab, kemudian yang terpilih untuk digunakan sebagai anggota sampel penelitian. Dalam penelitian ini yang dijadikan responden adalah siswa kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung untuk mendapatkan informasi mengenai kompetensi guru akuntansi. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, dimana angket tertutup ini jawaban sudah disediakan oleh penulis sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan pilihan responden. Jawaban untuk setiap butir pertanyaan telah tersedia dengan skala Semantic Differensial. Menurut Sugiyono (2011: 97) “Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban sangat positifnya terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di


(35)

70

kelas XI IPS di SMA Pasundan se-Kota Bandung yang telah terpilih menjadi sampel penelitian.Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Semantic Differensial mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

Tabel 3.5

Penilai Skala Semantic Differensial

Selaludilakukan Tidak pernah

Dilakukan (Sugiyono, 2011 : 97)

Responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawaban yang positif sampai dengan negatif. Hal ini tergantung pada persepsi responden kepada yang di nilai.

Adapun langkah-langkah yang dugunakan dalam penyusunan angket, yaitu sebagai berikut:

1. Membuat kisi-kisi angket yang didalamnya menguraikan masing-masing variabel berdasarkan indikator yang ada.

2. Berdasarkan kisi-kisi tersebut, langkah selanjutnya adalah menyusun pertanyaan atau butir-butir item.

3. Setelah butir-butir pertanyaan dibuat, kemudian dilakukan penimbangan dengan maksud untuk mengetahui tingkat kebaikan isi, konstruk, redaksi dan kesesuaian antara butir pertanyaan dengan aspek yang diungkap. 4. Melakukan uji coba alat pengumpul data tersebut, guna mengetahui

keberadaan alat ukur secara empirik, yaitu untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari alat ukur tersebut.

5. Melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.


(36)

71

3.5.2 Teknik Pengujian Instrumen 3.5.2.1Uji Validitas

Mengingat Dalam penelitian ini menggunakan metode survey maka instrumen khusus yang digunakan berupa angket, sehingga dibutuhkan pengujian berupa validitas dan reliabilitas.

Menurut Arikunto (2010:211) “Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Suatu

instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi sedangkan instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Dalam penelitian ini untuk mengetahui validitas instrumen dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut:

(Arikunto, 2009:72)

Keterangan:

rxy : nilai korelasi Product Moment Pearson

∑ X : jumlah skor item ∑ Y : jumlah skor total item n : Jumlah responden

Hasil perhitungan rxy dengan rtabel untuk α = 0,05 dengan kriteria kelayakan Jika : rxy > rtabel berarti valid, sebaliknya

rxy < rtabel berarti tidak valid

Uji validitas kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 responden yang berasal dari populiasi yang sama dengan

=

�∑

− ∑ ∑


(37)

72

populasi penelitian, namun diluar anggota sampel. Jumlah pernyataan yang terdapat dalam kuesioner uji coba yaitu 35 item. Dalam penelitian ini uji validitas soal dilakukan dengan menggunakan program SPSS V20.

Berikut akan dijelaskan bagaimana hasil pengujian instrumen penelitian tiap variabel yaitu variabel kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial guru dalam mata pelajaran akuntansi.

Berdasarkan perhitungan uji validitas untuk variabel kompetensi pedagogik (X1) dapat dilihat pada tabel 3.6 sebagai berikut.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel X1 (Kompetensi Pedagogik)

No Item Lama

No Item Baru

Nilai Korelasi (rxy)

r tabel

(n= 30, α = 5%) Keputusan

1 1 0,554 0,361 Valid

2 2 0,558 0,361 Valid

3 0,270 0,361 Tidak Valid

4 3 0,683 0,361 Valid

5 4 0,381 0,361 Valid

6 5 0,597 0,361 Valid

7 6 0,561 0,361 Valid

8 7 0,521 0,361 Valid

9 8 0,483 0,361 Valid

10 9 0,684 0,361 Valid

11 10 0,595 0,361 Valid

12 11 0,482 0,361 Valid

13 12 0,405 0,361 Valid

14 13 0,437 0,361 Valid

Sumber: data diolah

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat terlihat bahwa dari 14 pernyataan yang disebarkan kepada responden tersebut pernyataan yang memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan valid yaitu: item nomor 1; 2; 4; 5; 6; 7; 8; 9; 10; 11; 12;


(38)

73

13; dan 14, sedangkan pernyataan yang tidak valid adalah nomor item 3. Dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 dan diperoleh harga rtabel = 0,361.

Pernyataan yang tidak memenuhi kriteria atau yang tidak valid tersebut kemudian dapat dibuang atau dihilangkan sehingga jumlah pernyataan yang memenuhi kriteria validitas berjumlah 13 pernyataan.

Berdasarkan perhitungan uji validitas untuk variabel kompetensi kepribadian (X2) dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel X2 (Kompetensi Kepribadian)

No Item Lama

No Item Baru

Nilai Korelasi (rxy)

r tabel

(n= 30, α = 5%) Keputusan

15 14 0,496 0,361 Valid

16 15 0,468 0,361 Valid

17 16 0,451 0,361 Valid

18 17 0,405 0,361 Valid

19 18 0,728 0,361 Valid

20 19 0,470 0,361 Valid

21 20 0,418 0,361 Valid

Sumber: data diolah

Dari data perhitungan tersebut dapat terlihat bahwa dari 7 pernyataan yang disebarkan kepada responden tersebut semua pernyataan memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan valid yaitu: nomor item 15; 16; 17; 18; 19; 20; dan 21.

Dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 dan diperoleh harga rtabel = 0,361.

Berdasarkan perhitungan uji validitas untuk variabel kompetensi profesional (X3) dapat dilihat pada tabel 3.8 sebagai berikut.


(39)

74

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Variabel X3 (Kompetensi Profesional)

No Item Lama

No Item Baru

Nilai Korelasi (rxy)

r tabel

(n= 30, α = 5%) Keterangan

22 21 0,468 0,361 Valid

23 22 0,474 0,361 Valid

24 23 0,547 0,361 Valid

25 0,061 0,361 Tidak Valid

26 0,347 0,361 Tidak Valid

27 24 0,371 0,361 Valid

Sumber: data diolah

Dari data perhitungan tersebut dapat terlihat bahwa dari 6 pernyataan yang disebarkan kepada responden, yang dinyatakan valid ada 4 item yaitu: item nomor 22; 23; 24; dan 27. Sedangkan terdapat 2 pernyataan yang tidak memenuhi kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid yaitu pernyataan nomor 25 dan pernyataan nomor 26. Dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 dan diperoleh harga rtabel = 0,361.

Pernyataan yang tidak memenuhi kriteria atau yang tidak valid tersebut kemudian dapat dibuang atau dihilangkan sehingga jumlah pernyataan yang memenuhi kriteria validitas berjumlah 4 pernyataan.

Berdasarkan perhitungan uji validitas untuk variabel kompetensi sosial (X4) dapat dilihat pada tabel 3.9 sebagai berikut.


(40)

75

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Variabel X4 (Kompetensi Sosial)

No Item Lama

No Item Baru

Nilai Korelasi (rxy)

r tabel

(n= 30, α = 5%) Keterangan

28 25 0,524 0,361 Valid

29 26 0,520 0,361 Valid

30 27 0,558 0,361 Valid

31 28 0,390 0,361 Valid

32 29 0,369 0,361 Valid

33 30 0,389 0,361 Valid

34 31 0,460 0,361 Valid

35 32 0,373 0,361 Valid

Sumber: data diolah

Dari data perhitungan tersebut dapat terlihat bahwa dari 8 pernyataan yang disebarkan kepada responden, yang dinyatakan valid ada 8 item yaitu: item nomor 28; 29; 30; 31; 32; 33; 34 dan 35. Dengan taraf signifikansi (α) = 0,05 dan diperoleh harga rtabel = 0,361.

Dari hasil rekapitulasi data validitas yang sudah dijelaskan tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 35 item pernyataan, terdapat 3 item pernyataan yang tidak memenuhi kriteria validitas atau tidak valid, yaitu nomor item 3, 25,dan 26 sehingga yang digunakan dalam kuesioner penelitian sebanyak 32 item pernyataan yang valid.

3.5.2.2Uji Reliabilitas

Realibilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data tersebut menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksakan pada waktu yang berbada. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha yaitu:


(41)

76

(Arikunto, 2009:109) Keterangan:

r11 : Reliabilitas instrumen n : Banyaknya butir soal

∑��2: Jumlah varians skor tiap-tiap item ��2 : Varians total

Untuk mencari nilai varians per-item digunakan rumus varians sebagai berikut:

(Arikunto, 2009:110) Keterangan:

��2 = harga varians tiap butir

∑ 2 = jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item (∑X)2

= jumlah skor seluruh responden dari setiap item N = Jumlah responden

Kemudian untuk mencari nilai varian total maka menggunakan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2009:112) Keterangan:

��2 = harga varians total

∑Y2

= jumlah kuadrat skor total responden

(∑Y)2

= jumlah skor total responden N = jumlah responden

r 11 = �

�−1

1

∑�2

��2

2= ∑

2 (∑ )2

��2 =∑Y2–[(∑ )

2

� ]

N


(42)

77

Setelah diperoleh nilai r11 tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai

rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian instrumen dapat dikatakan

reliabel adalah dengan ketentuan:

Jika r11 > rtabel maka reliabel, sebaliknya

r11 < rtabel maka tidak reliabel

Uji reliabilitas kuiesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 responden yang berasal dari populasi yang sama dengan populasi penelitian, namun diluar anggota sampel. Uji reliabilitas hanya melibatkan item yang dinyatakan valid. Selanjutnya perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS V 20.

Berdasarkan perhitungan reliabilitas variabel kompetensi pedagogik didapat sebesar 0,839. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan tabel r product moment dengan diperoleh harga rtabel untuk 30 responden yaitu sebesar 0,361 dengan α = 5%. Karena rhitung > rtabel maka soal angket tersebut reliabel pada taraf kepercayaan 95%.

Uji reliabilitas variabel kompetensi kepribadian didapat sebesar 0,751. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan tabel r product moment dengan diperoleh harga rtabel untuk 30 responden yaitu sebesar 0,361 dengan α = 5%. Karena rhitung > rtabel maka soal angket tersebut reliabel pada taraf kepercayaan 95%.

Kemudian berdasarkan perhitungan reliabilitas variabel kompetensi profesional didapat sebesar 0,505. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan tabel


(43)

78

r product moment dengan diperoleh harga rtabel untuk 30 responden yaitu sebesar

0,361 dengan α = 5%. Karena rhitung > rtabel maka soal angket tersebut reliabel pada taraf kepercayaan 95%.

Sedangkan untuk perhitungan reliabilitas variabel kompetensi sosial didapat sebesar 0,648. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan tabel r product moment dengan diperoleh harga rtabel, untuk 30 responden yaitu sebesar 0,361 dengan α = 5%. Karena rhitung > rtabel maka soal angket tersebut reliabel pada taraf kepercayaan 95%.

Dari perhitungan uji reliabilitas data per variabel, dapat disimpulkan bahwa item soal yang di ujikan kepada 30 responden dikategorikan reliabel karena hasilnya rhitung > rtabel.

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik yang merupakan dasar dalam model regresi berganda. Hal ini dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesisi. Uji asumsi klasik digunakan untuk mengatahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar terbebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, dan gejala multikolinearitas. Pengujian tersebut akan dipaparkan sebagai berikut.

3.6.1.1Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah data penelitian ini


(44)

79

terdistribusi normal atau tidak dapat dideteksi melalui analisis grafik Q-Q Plot. Analisis grafik menurut Gozali (2011:163) “data dikatakan normal bila ada titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah

garis diagonal”.

Dalam penelitian ini digunakan alat bantu perangkat lunak yaitu SPSS V 20 for Windows.

3.6.1.2Uji Multikolinearitas

Pengujian Multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan ada tidaknya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinearitas. Menurut Ghozali (2007:93) “Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF)”. Jika VIF > 10, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya..

Multikolinearitas menurut Hasan (2010:292) berarti “antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas lainnya dalam regresi saling berkorelasi linear. Biasanya korelasinya mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi dan bahkan lebih dari satu)”.

3.6.1.3Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Menurut Ghozali (2007:105) “Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas”. Salah satu cara mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan cara melihat Scatter Plot.


(45)

80

Melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scalter plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di studentized

Dasar analisis uji heterokedastisitas:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model analisis jalur (Path analysis). Riduwan dan Engkos Achmad (2011:2) mengemukakan “model analisis jalur (Path Analysis) digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat

(endogen)”. Kemudian perhitungan menggunakan software SPSS 20. Langkah-langkah menguji Path Analysis sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural Hipotesis :


(46)

81

Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional guru berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Strukturnya:

(Riduwan, 2011:116) Keterangan:

Y = Prestasi belajar

X1 = Kompetensi pedagogik X2 = Kompetensi kepribadian X3 = Kompetensi profesional X4 = Kompetensi sosial

ε = error term

2. Menghitung koefesien jalur yang berdasarkan pada koefesien regresi

 Gambarkan diagram jalur lengkap dengan sub-sub sturkturnya dan rumusan persamaan strukturalnya yang sesuai dengan hipotesis yang di ajukan, yakni:

Gambar 3.1

Rumusan Model penelitian

Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρyx3 X3 + ρyx4 X4 + ρy ε1

ρx1y

ρx2y

ρx3y

ρx4y

ε

rX1X2

rX2X3

rX3X4

rX2X4

rX1X4

rX1X3

X1

Y

X2

X3


(47)

82

 Menghitung koefesien korelasi dan regresi untuk struktur yang telah ditentukan untuk mengetahui berapa besar hubungan antar variabel independen.

Persamaan regresi ganda: Y= a + b1x1 + b1x2 + b1x3 + b1x4 + e1 3. Menghitung koefesien korelasi jalur secara simultan (keseluruhan)/ uji F

Uji secara simultan (keseluruhan) hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:

Ho : ρyx1 = ρyx2 = ρyx3 = ρyx4 = 0

Ha : ρyx1 = ρyx2 = ρyx3 = ρyx4 ≠ 0

Kaidah pengujian signifikansi (menggunakan tabel F)

(Riduwan, 2011:117)

Keterangan:

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel eksogen R2yxk = Rsquare

 Jika Fhitung > Ftabel maka tolak Ho artinya signifikan dan

 Jika Fhitung < Ftabel maka terima Ho artinya tidak signifikan

Dengan taraf signifikansi (α) = 0,05

Carilah nilai Ftabel mengunakan tabel F dengan rumus: Ftabel = F {(1 –α) (dk = k), (dk = n – k - 1)}

Kriteria keputusan dalam penelitian ini adalah:

 Jika Fhitung > Ftabel, maka hipotesis diterima, artinya kompetensi guru secara simultan berpengaruh terhadap prestasi belajar.

=

� − � −

1

� 2


(48)

83

 Jika Fhitung < Ftabel, maka hipotesis ditolak, artinya kompetensi guru secara simultan tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar.

4. Menghitung koefesien jalur secara individu (parsial)/ uji t Ho: ρyx1 = 0

Ha : ρyx1 > 0

Secara individu (parsial) uji statistk yang digunakan adalah uji t yang di hitung dengan rumus:

(Riduwan, 2011:117) Keterangan:

ρk = koefesien jalur yangakan diuji

tk = t hitung untuk setiap koefesien jalur variabel Xk

k = jumlah variabel eksogen yang terdapat dalam substruktur n = jumlah sampel

se ρk = standar eror koefisien jalur

dk = degree of freedom/ derajat kebebasan.

Kriteria pengambilan keputusan

 Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

 Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Atau dalam penelitian ini kriteria pengambilan keputusannya adalah: a) Jika thitung > ttabel, maka hipotesis diterima, artinya terdapat

pengaruh positif dari kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa

�� = ��


(49)

84

Jika thitung < ttabel, maka hipotesis ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh positif dari kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa

b) Jika thitung > ttabel, maka hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh positif dari kompetensi kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa

Jika thitung < ttabel, maka hipotesis ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh positif dari kompetensi kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa

c) Jika thitung > ttabel, maka hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh positif dari kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa

Jika thitung < ttabel, maka hipotesis ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh positif dari kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa

d) Jika thitung > ttabel, maka hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh positif dari kompetensi sosial guru terhadap prestasi belajar siswa

Jika thitung < ttabel, maka hipotesis ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh positif dari kompetensi sosial guru terhadap prestasi belajar siswa


(50)

85

Untuk menguji pengaruh langsung dan tidak langsung dari setiap variabel, digunakan perhitungan sebagai berikut:

a. Pengaruh X1 terhadap Y:

Pengaruh langsung = � 1 .� 1

Pengaruh tidak langsung melalui X1.2 = � 1 .� 1 2 . � 2 Pengaruh tidak langsung melalui X1.3 =� 1 .� 1 3 . � 3 Pengaruh tidak langsung melalui X1.4 = � 1 .� 1 4 . � 4 + Pengaruh total X1 terhadap Y = ... b. Pengaruh X2 terhadap Y:

Pengaruh langsung =� 2 .� 2

Pengaruh tidak langsung melalui X1.1 = � 2 .� 2 1 . � 1 Pengaruh tidak langsung melalui X1.3 =� 2 .� 2 3 . � 3 Pengaruh tidak langsung melalui X1.4 = � 2 .� 2 4 . � 4 + Pengaruh total X2 terhadap Y = ... c. Pengaruh X3 terhadap Y:

Pengaruh langsung =� 3 .� 3

Pengaruh tidak langsung melalui X1.1 =� 3 .� 3 1 . � 1 Pengaruh tidak langsung melalui X1.2 =� 3 .� 3 2 . � 2 Pengaruh tidak langsung melalui X1.4 = � 3 .� 3 4 . � 4 + Pengaruh total X3 terhadap Y = ... d. Pengaruh X4 terhadap Y:

Pengaruh langsung =� 4 .� 4


(51)

86

Pengaruh tidak langsung melalui X1.2 =� 4 .� 4 2 . � 2 Pengaruh tidak langsung melalui X1.3 = � 4 .� 4 3 . � 3 + Pengaruh total X4 terhadap Y = ... 6. Meringkas dan menyimpulkan


(52)

144 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi pedagogik guru akuntansi kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung tahun pelajaran 2011/2012 berada pada kategori tinggi.

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi kepribadian guru kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung tahun pelajaran 2011/2012 berada pada kategori sangat tinggi.

3. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi profesional guru kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung tahun pelajaran 2011/2012 berada pada kategori sangat tinggi.

4. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi sosial guru akuntansi kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung tahun pelajaran 2011/2012 berada pada kategori tinggi.

5. Hasil penelitian menunjukan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung tahun pelajaran 2011/2012 berada pada kategori sedang.


(53)

145

6. Berdasarkan perhitungan statistik, secara simultan (bersama-sama) Kompetensi guru akuntansi berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung. Sedangkan secara parsial (individu) kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional tidak berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung. Dan kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan sebagai berikut: Dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan penolakan hipotesis, yang menghasilkan nilai negatif terhadap variabel kompetensi pedagogik dan variabel kompetensi profesional yang artinya hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang dibahas, maka untuk penelitian selanjutnya apabila akan meneliti kembali mengenai variabel kompetensi guru hendaknya agar memperbaiki penelitian ini, khususnya pada pembuatan instrumen penelitian atau kuisioner penelitian.

Sebaiknya untuk pembuatan instrumen penelitian hendaknya dibuat lebih baik lagi dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti dan dapat menggambarkan variabel penelitian dengan sangat jelas.


(54)

146

Item pernyataannya diharapkan menggunakan kalimat yang dapat menggambarkan kondisi siswa pada saat pembelajaran dikelas yang berhubungan dengan keempat kompetensi guru, sehingga maksud dari setiap pernyataan dapat lebih dimengerti oleh siswa.

Dengan pemahaman yang baik terhadap kuesioner yang diberikan kepada siswa dapat menghindari kesalahan dalam pengisian kuisioner yang dilakukan oleh objek penelitian, sehingga tidak menimbulkan data yang bias.


(55)

i

DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku:

Ali, M. (2009). Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional.Bandung: PT Imperial Bakti Utama

Ainurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta: Bandung

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara. _________________. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bahri, S. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Ghozali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hamalik, O. (2009). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara

_______________. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Hasbullah. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Hasan, I. (2010). Pokok-pokok materi Statistik 2. Jakarta : PT. Bumi Aksara Kardiman. (2009). Prinsip-Prinsip Akuntansi 1 SMA Kelas XI. Jakarta: Yudistira Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Muawanah, U. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Klaten: Macanan Jaya Cemerlang.

Purwanto, N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula.Bandung: Alfabeta.

Riduwan, Engkos Achmad Kuncoro. (2011). Cara Menggunakan dan Memaknai Path Analysis (analisis Jalur). Bandung: Alfabeta


(56)

ii

Sadulloh, U. (2010). Pedagogik Ilmu Mendidik. Bandung: Alfabeta

Sagala, S. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta

______________. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Saudagar, F, Ali Idrus. (2009). Pengembangan Profesionalitas Guru. Jakarta:

GP Press

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:m Rineka cipta.

Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

Sudjana, N. (2004). Statistik Untuk Ekonomi dan Niaga II. Bandung: Tarsito. ____________. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.Bandung:Alfabeta

Sujanto, B. (2007). Guru Indonesia dan Perubahan Kurikulum mengorek kegelisahan guru. Jakarta: CV Sagung Seto

Suparlan, dkk. (2009). PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Bandung: Genesindo

Syah, M. (2006). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya

Syamsudin, A. (2004). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Syaodah, N. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Uno, H. (2009). Profesi Kependidikan Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara


(57)

iii

Sumber internet:

Ester Lince Napitupulu. (2012). Kompetensi Guru Memprihatinkan. [Online]. Tersedia:http://edukasi.kompas.com/read/2012/07/25/19413379/Kompet eisi.Guru.Memprihatinkan. [25 Juli 2012]

Heru Supanji. (2012). Uji Kompetensi Guru. [Online].

Tersedia : http://herusupanji.blogspot.com/2012/07/ukg.html. [30 Juli2012]

Maswins. (2011). Pengertian Belajar dan Pembelajaran. [Online].

Tersedia : http://www.maswins.com/2011/04/pengertian-belajar-dan-pembelajaran.html. [11 Maret 2012]

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007 Kompetensi guru. Tersedia : http: //www.google.com-/files/sisdiknas.pdf.[28 Juli 2012] Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

Tersedia : http : //www.google.com-/files/sisdiknas.pdf.[02 Mei 2012]

Sumber dokumen:

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung:Program Studi Pendidikan Akuntansi

Sumber Karya Tulis

Karsiti. (2006). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandung. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesi.

Kristian, Hendrik. (2010). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar yang Dimediasi Oleh Motivasi Belajar Siswa. Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang


(58)

iv

Nuryulindawanti, Ineu. (2011). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XI IPS SMA Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Widianingsih, Dede. (2011). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Haurgeulus Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(1)

145

6. Berdasarkan perhitungan statistik, secara simultan (bersama-sama) Kompetensi guru akuntansi berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung. Sedangkan secara parsial (individu) kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional tidak berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung. Dan kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan se-Kota Bandung

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan sebagai berikut: Dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan penolakan hipotesis, yang menghasilkan nilai negatif terhadap variabel kompetensi pedagogik dan variabel kompetensi profesional yang artinya hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang dibahas, maka untuk penelitian selanjutnya apabila akan meneliti kembali mengenai variabel kompetensi guru hendaknya agar memperbaiki penelitian ini, khususnya pada pembuatan instrumen penelitian atau kuisioner penelitian.

Sebaiknya untuk pembuatan instrumen penelitian hendaknya dibuat lebih baik lagi dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti dan dapat menggambarkan variabel penelitian dengan sangat jelas.


(2)

146

Item pernyataannya diharapkan menggunakan kalimat yang dapat menggambarkan kondisi siswa pada saat pembelajaran dikelas yang berhubungan dengan keempat kompetensi guru, sehingga maksud dari setiap pernyataan dapat lebih dimengerti oleh siswa.

Dengan pemahaman yang baik terhadap kuesioner yang diberikan kepada siswa dapat menghindari kesalahan dalam pengisian kuisioner yang dilakukan oleh objek penelitian, sehingga tidak menimbulkan data yang bias.


(3)

i

DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku:

Ali, M. (2009). Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional.Bandung: PT Imperial Bakti Utama

Ainurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta: Bandung

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara. _________________. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bahri, S. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Ghozali, I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hamalik, O. (2009). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara

_______________. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Hasbullah. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Hasan, I. (2010). Pokok-pokok materi Statistik 2. Jakarta : PT. Bumi Aksara Kardiman. (2009). Prinsip-Prinsip Akuntansi 1 SMA Kelas XI. Jakarta: Yudistira Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Muawanah, U. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Klaten: Macanan Jaya Cemerlang.

Purwanto, N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula.Bandung: Alfabeta.

Riduwan, Engkos Achmad Kuncoro. (2011). Cara Menggunakan dan Memaknai Path Analysis (analisis Jalur). Bandung: Alfabeta


(4)

ii

Sadulloh, U. (2010). Pedagogik Ilmu Mendidik. Bandung: Alfabeta

Sagala, S. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta

______________. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Saudagar, F, Ali Idrus. (2009). Pengembangan Profesionalitas Guru. Jakarta:

GP Press

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:m Rineka cipta.

Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

Sudjana, N. (2004). Statistik Untuk Ekonomi dan Niaga II. Bandung: Tarsito. ____________. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.Bandung:Alfabeta

Sujanto, B. (2007). Guru Indonesia dan Perubahan Kurikulum mengorek kegelisahan guru. Jakarta: CV Sagung Seto

Suparlan, dkk. (2009). PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Bandung: Genesindo

Syah, M. (2006). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya

Syamsudin, A. (2004). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Syaodah, N. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Uno, H. (2009). Profesi Kependidikan Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara


(5)

iii

Sumber internet:

Ester Lince Napitupulu. (2012). Kompetensi Guru Memprihatinkan. [Online]. Tersedia:http://edukasi.kompas.com/read/2012/07/25/19413379/Kompet eisi.Guru.Memprihatinkan. [25 Juli 2012]

Heru Supanji. (2012). Uji Kompetensi Guru. [Online].

Tersedia : http://herusupanji.blogspot.com/2012/07/ukg.html. [30 Juli2012]

Maswins. (2011). Pengertian Belajar dan Pembelajaran. [Online].

Tersedia : http://www.maswins.com/2011/04/pengertian-belajar-dan-pembelajaran.html. [11 Maret 2012]

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007 Kompetensi guru. Tersedia : http: //www.google.com-/files/sisdiknas.pdf.[28 Juli 2012] Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

Tersedia : http : //www.google.com-/files/sisdiknas.pdf.[02 Mei 2012]

Sumber dokumen:

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung:Program Studi Pendidikan Akuntansi

Sumber Karya Tulis

Karsiti. (2006). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandung. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesi.

Kristian, Hendrik. (2010). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar yang Dimediasi Oleh Motivasi Belajar Siswa. Skripsi. Malang: Universitas Negeri Malang


(6)

iv

Nuryulindawanti, Ineu. (2011). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Kelas XI IPS SMA Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Widianingsih, Dede. (2011). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Serta Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Haurgeulus Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI: survey pada siswa kelas xi ips sma negeri se-kota cimahi.

0 0 43

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan se-Kota Bandung.

0 0 40

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMK SE-KOTA BANDUNG.

0 6 60

PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA PASUNDAN 8 BANDUNG : Studi Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 48

PENGARUH KOMPETENSI GURU, IKLIM SEKOLAH DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kota Bandung.

0 1 49

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 8 BANDUNG.

5 15 59

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Swasta Kota Bandung.

0 2 44

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII IPS DI SMA PASUNDAN 1 BANDUNG.

0 0 45

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMAN 10 BANDUNG.

0 0 57

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN JOBSHEET DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA PASUNDAN 2 BANDUNG.

0 0 33