KONTRIBUSI KEMAMPUAN AWAL DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KUALITAS PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IMERSI : Studi pada Kelas Imersi Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMAN 1 Cawas dan SMAN 2 Klaten.

(1)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

LEMBAR PENGESAHAN ...ii

PERNYATAAN...iii

ABSTRAK...iv

ABSTRACT...v

KATA PENGANTAR ...vi

UCAPAN TERIMAKASIH ... vii

MOTTO DAN HALAMAN DEDIKASI...x

DAFTAR ISI...xi

DAFTAR TABEL...xv

DAFTAR BAGAN...xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Pertanyaan Penelitian... 8


(2)

E. Asumsi Penelitian... 10

F. Hipotesis... 11

G. Definisi Operasional... 12

H. Manfaat Penelitian... . 13

BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran... 15

B. Pembelajaran pada Mata Pelajaran Ekonomi dalam Kelas Imersi 1. Hakekat Mata Pelajaran Ekonomi... 19

2. Prinsip-prinsip Pembelajaran Mata pelajaran Ekonomi Pada kelas Imersi... ... 21

C. Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada kelas Imersi 1. Pengertian hasil belajar dalam kelas imersi... 22

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dalam kelas Imersi ... 24

3. Indikator hasil belajar dalam kelas imersi ... 31

D. Konsep Dasar Kemampuan Awal ... 32

E. Konsep Persepsi 1. Pengertian Persepsi... ... 33

2. Proses terjadinya Persepsi... 34

3. Pengukuran persepsi... 35


(3)

F. Pembelajaran yang Berkualitas dalam Kelas Imersi

1. Pembelajaran yang berkualitas (qualified instruction)... 36

2. Karakteristik Pembelajaran Imersi... 38

3. Tujuan Pembelajaran Imersi... 39

4. Strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran dalam kelas imersi... 41

G. Mata Pelajaran Ekonomi Tingkat SMA/MA 1. Pengertian dan Konsep Ilmu Ekonomi... 44

2. Karakteristik Mata Pelajaran Ekonomi SMA/MA... 45

3. Mata pelajaran Ekonomi untuk SMA/MA... 46

4. Tujuan Mata Pelajaran Ekonomi SMA/MA... 47

5. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Ekonomi SMA/MA... 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 50

B. Variabel Penelitian dan Paradigma Penelitian... 52

C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian... 53

D. Instrumen Penelitian... 55

E. Teknik dan Pengumpulan Data... 63

F. Teknik Analisis Data... 63

G. Prosedur Penelitian... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian... 68


(4)

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 78

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan... 94

B. Rekomendasi... 95

DAFTAR PUSTAKA... 98

LAMPIRAN...102


(5)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kehidupan pada abad globalisasi menuntut kualitas sumber daya manusia yang handal agar dapat bertahan dalam kehidupan yang penuh dengan persaingan yang ketat. Untuk dapat mewujudkan kualitas yang handal maka pendidikan memegang peranan yang sangat vital dalam mencetak sumber daya manusia.

Tujuan utama dari pendidikan sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 20 tahun 2003 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan beradab.

Tujuan tersebut dapat dicapai dengan penyelenggaraan pendidikan nasional, dimana pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab” Suksesnya penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari pemilihan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan.


(6)

Sekolah menengah umum (SMA) dalam UU No 20 tahun 2003 merupakan bentuk pendidikan formal dalam jenjang pendidikan menengah . SMA memiliki karakteristik yang berbeda dengan sekolah menengah Pertama, dimana pada tahun kedua (yakni kelas 11), siswa SMA dapat memilih salah satu dari 3 jurusan yang ada, yaitu Sains, Sosial, dan Bahasa.

Salah satu mata pelajaran di Sekolah Menengah Atas adalah Ekonomi sebagai salah satu mata pelajaran yang memuat tentang interaksi makhluk hidup dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan dari mata pelajaran Ekonomi SMA menurut BSNP (2006:539) yaitu: 1) Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara. 2) Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi 3). Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara. 4) Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Dengan memperhatikan tujuan mata pelajaran Ekonomi yang merupakan salah satu cabang dari IPS sebaiknya penyelenggaraannya,


(7)

harus mampu mempersiapkan, membina, dan membentuk kemampuan peserta didik yang menguasai konsep pengetahuan, sikap, nilai dan kecakapan dasar yang diperlukan bagi kehidupan di masyarakat. Hal inilah yang mendorong diterapkannya pembelajaran imersi. Imersi merupakan pembelajaran yang menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar.

Dalam pembelajaran imersi siswa dibekali dan dididik untuk memahami lingkungan sosial masyarakat global, memiliki kesadaran yang tinggi terhadap hak dan kewajiban asasi manusia, serta menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan untuk bekerjasama dan berkompetensi dengan masyakarat bangsa lain, hal ini ditunjukkan pada kegiatan pembelajaran yang didalamnya menggunakan bahasa asing sebagai pengantar dalam kegiatan belajar dengan tujuan untuk memahami budaya, dan lingkungan masyarakat global.

Kenyataanya kondisi pembelajaran ekonomi pada kelas imersi , pada saat ini dihadapkan pada berbagai persoalan salah satunya adalah hasil belajar yang fluktuatif. Hasil pembelajaran dalam imersi disatu sisi dikatakan bagus. hal ini ditunjukkan oleh hasil penelitian terhadap perolehan hasil belajar yang dilakukan oleh Handayani (2007:43) mencapai lebih dari 70% dengan nilai rata-rata 78.84.

Faktanya, implementasi pembelajaran imersi tidaklah mudah, dalam pelaksanaannya pembelajaran tersebut mengalami begitu banyak masalah, hal ini dapat dilihat dari hasil pembelajaran yang fluktuatif dan


(8)

cenderung kurang memuaskan. Hal ini ditunjukkan pada dokumen hasil studi pada mata pelajaran Ekonomi disalah satu SMA yang memiliki kelas X pararel yaitu sekitar 13% yang tuntas, sedangkan 87% dinyatakan belum tuntas. Selanjutnya data lain memperlihatkan bahwa angka kelulusan 18 % dinyatakan tuntas, sedangkan 82% dinyatakan belum tuntas. Selain itu masih pada pelajaran yang sama dapat diketahui 4 % dinyatakan tuntas, dan 96% dinyatakan belum tuntas.

Hal serupa juga diungkapkan oleh salah satu guru Ekonomi SMA imersi, “ hasil belajar siswa fluktuatif jika dilihat dari nilai ulangan harian, dan ulangan akhir.” Guru Ekonomi lainnya mengungkapkan “ hasil belajar tahun ini dan tahun kemarin berbeda, jadi hasil belajar fluktuatif”. (wawancara, 20 Februari 2011).

Hasil pembelajaran yang fluktuatif tersebut, mungkin disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kualitas input siswa yang tidak merata, kemampuan guru yang terbatas, kualitas kegiatan pembelajaran yang meliputi pemilihan materi yang kurang tepat, pemilihan pendekatan pembelajaran yang belum tepat,serta pemilihan alat evaluasi yang belum tepat atau terlalu sukar serta kuantitas pembelajaran. Hal ini sesuai dengan ungkapan Walberg, 1980 dalam Johnson (2009: 8) bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu

“Walberg’s model encompasses nine factors which fall into theree catergoies: students aptitude, instruction, and psychological environment. Student aptitude includes three items: ability or prior achievement, developement, and motivation or self concept.


(9)

Instruction includes two items: the amount of time students engaged in learning, and the quality of the instructional experience. The environment factor encompass four times: home, the classroom social group, the peer group outside school, and use of out of school time.”

Hal serupa juga diungkapkan oleh Wang, Haertel & Walberg (1994), dimana Wang, dkk mengungkapkan:

“ The result of the research analysis were summerized using a 28 category conceptual framwork based on models of schooling that posited influences on learning. To better understand which influences were most important, the 28 categories were grouped in to six broad types of influences: student characteritics; classroom instruction and climate; home; peer; community context; program design; school organization; and state and district characteristics. In general, direct influences were found to have greater impact on learning than indirect influences. Direct influences, for example, include the amoutn of time of teacher spends on topic and quality of the social interaction teachers have with their students. Example of indirect influences include policies adopted by a school, district, or state and organizational features such as site-based management”

Slameto (2003:54) mengungkapkan hasil pembelajaran yang fluktuatif, dipengaruhi faktor-faktor intern dan ekstern siswa. faktor intern tediri dari:1) faktor jasmaniah meliputi kesehatan dan cacat tubuh.2)faktor psikologis yang terdiri dari intelegensi, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, perhatian.3) faktor kelelahan; sedangkan faktor ekstern terdiri dari: 1) faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendudik, keadaan ekonomi keluarga.2) faktor sekolah, pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang meliputi metode mengajar, kurikulum, disiplin, alat pengajaran dan sebagainya.3) faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, dan sebagainya.


(10)

Dari pendapat beberapa ahli diatas, dapat kita ketahui bahwa pencapaian hasil belajar dipengaruhi oleh faktor ekstern dan intern dari siswa, selain itu jika dipandang dari segi ekonomis, pencapaian hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kemampuan input siswa, kualitas pembelajaran, alokasi waktu belajar (kuantitas pembelajaran), penilaian dan faktor lain seperti kebijakan yang diterapkan. Idealnya faktor yang mempengaruhi tersebut memiliki korelasi yang positif dengan hasil belajar siswa. Hubungan positif ini ditunjukkan dengan semakin tinggi dukungan dari faktor-faktor tersebut maka semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh.

Berdasarkan pada uraian diatas, dari beberapa faktor yang mempengaruhi siswa secara eksternal salah satunya adalah bagaimana kualitas pelaksanaan pembelajaran dikelas, yang meliputi :1)perilaku guru dalam mengelola kelas khususnya dalam mengimplementasikan perencanaan, dan bagaimanakah melaksanaan kegiatan pengevaluasian.2) interaksi guru dan siswa. Dengan pengelolaan kelas yang baik dan dapat diterima oleh siswa akan mempengaruhi hasil belajar yang siswa. Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimanakah penerimaan siswa terhadap pelaksaan pembelajaran dikelas. Penerimaan atau penolakan tersebut tergantung pada persepsi siswa yang merupakan faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini persepsi siswa mengenai bagaimanakah kualitas pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Nilai siswa yang baik dapat disebabkan oleh persepsi positif siswa


(11)

terhadap kualitas pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan akan memberikan dampak positif pula bagi peningkatan hasil belajar. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Fraser dalam Marzano (2000:25 )

“ .... for the quality of instruction and student acheivement; however, relative to the science achievement findings, the researchers reported an average correlation of 0.47 for the quality of instruction and student achievement”.

Bagi Fraser, pelaksanaan pembelajaran yang berkualias memberikan kontribusi terhadap pencapaian hasil belajar siswa sebesar 47%.

Selain faktor eksternal tersebut diatas, terdapat pula faktor internal yang sangat mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa yaitu kemampuan awal sebelumnya (Prior achievement). Kemampuan awal menunjukan kemampuan awal (prior ability) dan performa awal (prior performance) siswa pada kelas sebelumnya. Hasil belajar pada tingkatan pendidikan sebelumnya memberikan dasar pondasi pada pendidikan selanjutnya. Jika hasil belajar pada tingkat selanjutnya baik, maka akan memberikan pondasi yang lebih baik pula pada pendidikan selanjutnya, sehingga akan diikuti dengan hasil yang baik pula. hal ini dikarenakan biasanya siswa yang memiliki prestasi yang lebih baik, maka ia dapat menguasai konsep-konsep yang baru dengan lebih baik , Dahar (2011:180). Hal serupa juga diungkapkan oleh Gardner, 1975: “prior achievement ( PA) motivated students, tend to maintain the more favorable attitudes towards physics action”. Bagi Gardner, perolehan kemampuan


(12)

awal sangat mempengaruhi motivasi siswa. semakin bagus kemampuan awal, maka semakin tinggi pula semangat siswa untuk mempelajari sesuatu yang disukai, begitu pula sebaliknya.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti berinisiatif untuk menggali informasi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dan menyebabkan hasil pembelajaran pada kelas imersi tersebut fluktuatif. Adapun judul penelitian ini adalah “ Kontribusi kemampuan awal siswa dan kuantitas pembelajaran (instruction) terhadap hasil belajar siswa pada kelas imersi “.

B.Perumusan Masalah dan Batasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut diatas, pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan “Bagaimanakah kontribusi kemampuan awal dan persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada kelas imersi?.

Berdasarkan pada batasan masalah tersebut diatas maka penelitian ini difokuskan pada kontribusi input siswa yang dibatasi pada kemampuan awal siswa yang ditunjukan dengan hasil akademik yang sudah diperoleh; proses pembelajaran yang dibatasi pada kualitas pembelajaran termasuk interaksi guru dan siswa didalam kelas.

C.Pertanyaan Penelitian

1. Seberapa besar kontribusi kemampuan awal terhadap hasil belajar berikutnya pada kelas imersi?


(13)

2. Seberapa besar kontribusi persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran (quality of instruction) terhadap hasil belajar kelas imersi?, khususnya:

a. Seberapa besar kontribusi persepsi siswa tentang implementasi perencanaan pembelajaran terhadap hasil belajar siswa?

b. Seberapa besar kontribusi persepsi siswa tentang interkasi antara guru dan siswa terhadap hasil belajar siswa?

c. Seberapa besar kontribusi persepsi siswa tentang pelaksanaan evaluasi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa?

3. Seberapa besar kontribusi antara kemampuan awal dan persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran secara bersamaan terhadap prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi?

D.Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mendapatkan penjelasan empiris mengenai kontribusi faktor –faktor yang mempengaruhi hasil belajar pada kelas imersi.

b. Tujuan khusus

1. Mendapatkan gambaran secara empiris seberapa besar kontribusi kemampuan awalterhadap hasil belajar siswa kelas imersi.


(14)

persepsi siswa tetnang kualitas pembelajaran (instruction) terhadap hasil belajar siswa kelas imersi.

a. Untuk mendapatkan gambaran seberapa besar kontribusi persepsi siswa tentang implementasi perencanaan pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam kelas imersi. b. Untuk mendapatkan gambaran seberapa besar kontribusi persepsi siswa tentang interaksi antara guru dan siswa didalam kelas imersi terhadap hasil belajar siswa.

c. Untuk mendapatkan gambaran seberapa besar kontribusi persepsi siswa tentang pelaksanaan evaluasi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dalam kelas imersi

3. Mendapatkan gambaran secara empiris seberapa besar kontribusi secara bersamaan antara kemampuan awal dan persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran terhadap prestasi belajar ekonomi.

E.Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian merupakan titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti. Adapun asumsi dalam penelitian ini adalah:

1. Kemampuan awal (prior achievement) merupakan input yang melekat pada diri siswa yang sangat berpengaruh pada pencapaian hasil belajar selanjutnya, karena kemampuan awal yang baik memberikan


(15)

kesempatan yang lebih luas kepada siswa untuk lebih memahami secara mendalam konsep-konsep baru.

2. Hasil belajar merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan kegiatan pembelajaran.

3. Persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran merupakan pandangan siswa mengenai tertentu, sehingga siswa memberikan respon menerima ataukah menolak. Persepsi siswa yang positif akan memberikan dampak pada sebuah penerimaan. Apabila siswa menerima pembelajaran didalam kelas, maka dimungkinkan siswa akan belajar dengan lebih bermakna,sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

F. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka maka rumusan hipotesis pada penelitian ini adalah:

1. Terdapat kontribusi positif yang signifikan antara kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar siswa dalam kelas imersi.

2. Terdapat kontribusi positif yang signifikan antara persepsi siswa tentang Kualitas pembelajaran (quality of instruction) terhadap hasil belajar siswa dalam kelas imersi.

a. Terdapat kontribusi positif yang signifikan antara persepsi siswa tentang implementasi perencanaan pembelajaran dengan hasil belajar siswa dalam kelas imersi.


(16)

b. Terdapat kontribusi positif yang signifikan antara persepsi siswa tentang interaksi belajar mengajar dengan hasil belajar siswa dalam kelas imersi.

c. Terdapat kontribusi positif yang signifikan antara persepsi siswa tentang pelaksanaan evaluasi belajar dengan hasil belajar siswa dalam kelas imersi.

3. Terdapat kontribusi positif yang signifikan secara bersamaan antara kemampuan awal siswa, dan persepsi siswa tentang kuantitas pembelajaran terhadap hasil belajar siswa

G.Definisi Operasional

Agar penelitian ini lebih terarah, peneliti membuat definisi operasional dalam penelitian ini. Diharapkan masalah yang dapat dikaji lebih mendalam untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal. Berikut beberapa definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan Awal (PriorAchievemnt)

Kemampuan awal (prior achievement) merupakan hasil belajar siswa yang diambil dari nilai raport. Kemampuan awal yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar dari mata pelajaran ekonomi dan bahasa Inggris.


(17)

2. Persepsi siswa tentang Kualitas pembelajaran ( Perception of Quality of instruction)

Persepsi siswa tentang kualitas pembelajarn dikelas imersi yaitu bagaimanakah persepsi/pamdangan siswa mengenai: implementasi perencanaan pembelajaran, interaksi siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran serta pelaksanaan evaluasi dalam kegiatan pembelajaran. Adapun Indikator persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran dalam penelitian ini adalah meliputi:

a. Kejelasan (clarity) b. Konsistensi (consistency) 3. Hasil Belajar siswa

Hasil belajar siswa diukur dengan melakukan tes, tes dilakukan peada penguasaan teori kognitif siswa. Tes hasil belajar dalam penelitian ini dilakukan oleh guru mata pelajaran Ekonomi.

H.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah terhadap kajian teori dalam bidang pendidikan.

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu kajian bagi pengembangan pembelajaran dalam bidang pembelajaran mata pelajaran Ekonomi pada tingkat Sekolah Menengah Atas


(18)

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa dan guru, serta sekolah.

a. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi pengembangan pembelajaran di sekolah menengah khususnya pada mata pelajaran Ekonomi, sehingga mampu memenuhi tantangan global untuk mempersiapkan sekolah menjadi sekolah bertaraf internasional.

b. Bagi Guru Sejawat

Guru sekolah menengah diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan kreativitasnya dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dalam kelas imersi.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti memperoleh pengalaman praktis mengenai penelitian eksperimen serta pembelajaran sebagai bahan untuk meningkatkan kemampuan akademik dalam bidang pengembangan pembelajaran.


(19)

50 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian dapat berhasil jika data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan serta dapat menjawab pertanyaan penelitian. Oleh karena itu penelitian seharusnya menggunakan suatu metode yang tepat dan sistematis. Sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono (2008: ) “ Metode merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian yaitu sarana untuk mencari kebenaran dengan cara mengumpulkan data dan fakta yang akan dijadikan sebagai bahan untuk membuktikan sebuah hipotesa.”

Masih dalam Sugiyono (2008:6) menyatakan macam penelitian menurut metode dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian survey, ex post facto, eksperimen, naturalistisk, penelitian kebijakan (policy research), penelitian tindakan (action research), evaluasi, dan sejarah.

Sukmadinata (2008:53), menyatakan bahwa Penelitian menurut metode dikelompokkan menjadi metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif terdiri dari eksperimen dan non experiment. Sedangkan penelitian kualitatif terdiri dari interaktif dan non interaktif. Sukmadintata (2008: )

Penelitian korelasi adalah untuk mengetahui hubungan suatu variable dengan variabel yang lain. Hubungan antara satu variabel yang satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian. Adanya korelasi antara dua variabel atau lebih, tidak berarti adanya pengaruh atau hubungan sebab akibat dari suatu variabel terhdap


(20)

variabel lainnya.korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel lainnya.

Selanjutnya Kerlinger dalam Sugiyono dalam (2008 :55 ) mengemukakan bahwa :

Peneliltian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variable sosiologis mapun psikologis.

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini merupakan penelitian campuran, kuantitatif yaitu survey melalui pendekatan korelasional, sedangkan metodenya analisisnya adalah deskriptif analisis. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional sangat tepat dalam penelitian ini, karena penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana kontribusi antar variabel yang satu terhadap variabel yang lainnya Metode deskriptif analisis adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner untuk pengambilan data. Data dan informasi yang diperoleh untuk kemudian hasilnya dipaparkan secara deskriptif.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji kontribusi dari variabel-variabel faktor-faktor belajar yang mungkin mempengaruhi hasil belajar yang fluktuatif didalam penerapan pembelajaran yang menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar pada mata pelajaran Ekonomi di SMA . Hal ini sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu “ kontribusi prior achievement dan persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran dalam kelas imersi terhadap hasil belajar kelas x imersi pada mata pelajaran Ekonomi.”


(21)

B. Variabel Penelitian dan Paradigma Penelitian 1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah faktor stimulus/input yang dipilih peneliti untuk melihat pengaruh terhadap gejala yang diamati. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah input kemampuan siswa yang berupa hasil belajar sebelumnya (prior achievement) yang merupakan X1 , dan persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran (instruction) dalam kelas imersi merupakan X2

b. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat yaitu faktor yang diamati dan diukur untuk mengetahui efek-efek variabel bebas Nasution dalam Purnamasari (2009:56), Variabel terikat dalam penelitian in adalah hasil belajar mata pelajaran ekonomi kelas X imersi.

Jika digambarkan hubungan antar variabel penelitannya adalah sebagai berikut:

Bagan 3.1: Hubungan antar Variabel Variabel X1

Kemampuan Awal Variabel X2

Persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran ekonomi kelas x imersi

Variabel Y Hasil belajar siswa mata pelajaran ekonomi pada kelas X imersi

rx1y

rx2y


(22)

C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Imersi di kota Klaten yaitu SMA N 2 Klaten, dan SMAN 1 Cawas. Pemilihan ini didasarkan pada ketersediaan data untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, karena di SMA N 2 Klaten dan SMA N 1 Cawas telah menerapkan program imersi.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam suatu kegiatan penelitian, istilah populasi tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan peneltian tersebut karena populasi merupakan sekelompok obyek yang akan dijadikan sumber penelitian, populasi tersebut berupa orang, benda-benda atau peristiwa-peristiawa yang terjadi. Sudjana (1992:6) mengemukakan:

Populasi adalah totalitas semua nilai yang merupakan hasil perhitungan ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatiaf, mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kesimpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”

Sedangkan Sugiono (1992:51), mengemukakan, bahwa :

Populasi adalah sejumlah individu atau subyek yang yang terdapat dalam kelompok tertentu yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dijadikan sumber data, dipelajari kemudia ditarik kesimpulannya.

Mengingat luasnya populasi maka populasi dalam penelitian ini dibatasi untuk membantu mempermudah penarikan sample. Menurut Nana


(23)

Sudjana dan Ibrahim (1989:71)” ...pembatasan populasi dilakukan dengan membedakan populasi sasaran (target population) dan populasi yang dapat dijangkau (accessible population).” Mengacu pada pendapat tersebut Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X imersi SMA N 2 Klaten dan SMA N 1 Cawas.

Sedangkan sampel merupakan bagian populasi dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi yang diamati. Dalam penarikan sampel seorang peneliti perlu mempertimbangkan tentang masalah, tujuan, hipotesis, metode, dan instrumen penelitian. Sebagai sampel diambil seluruh siswa kelas X imersi, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Hal ini sesuai dengan pernyataaan Arikunto (1996:107):

Untuk sekedar ancer-ancer, apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya subyeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.

Berdasarkan pada pendapat diatas serta data yang dibutuhkan, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas imersi saja. Adapun jumlah siswa dalam 1 kelas imersi rata-rata terdiri dari 25 orang, sehingga dapat dikatakan penelitian ini merupakan penelitian populasi, karena jumlah populasi kurang dari 100 orang, sehingga seluruh siswa kelas X imersi dilibatkan dalam penelitian ini. Berikut rekapitulasi sampel yang dijadikan sumber untuk memperoleh data penelitian.


(24)

Tabel 3.1: Rekapitulasi Jumlah siswa kelas X Imersi di SMAN Kabupaten Klaten

NO. Nama Sekolah Kelas Jumlah

1. SMAN 2 Klaten X imersi 25

2. SMAN 1 Cawas X imersi 25

D. Instrumen Penelitian

Penelitian yang baik tidak terlepas dari instrumen yang digunakan. Instrumen penelitian disusun untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dimaksudkan untuk mengungkapkan informasi data mengenai variabel-variable dalam penelitian serta data pendukung lainya yang dianggap relevan meliputi:

1. Data variable bebas input berupa hasil belajar sebelumnya (prior achievement)/ X1, Persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran dalam kelas x imersi pada mata pelajaran Ekonomi (X2)

2. Data variabel terikat yaitu hasil belajar (Y), Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil ulangan yang diperoleh dari raport hasil belajar siswa.

a. Bentuk instrumen 1. Angket

Angket digunakan untuk menjaring tanggapan/persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran dalam kelas imersi pada mata pelajaran Ekonomi. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, artinya alternatif jawabnnya sudah disediakan. Responden


(25)

hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya. Bentuk angket disusun menurut skala Guttman. Skala Guttman terdiri dari 2 jawaban alternatif jawaban. Setiap jawaban tidak diberikan skor 0 sedangkan jawaban ya diberikan skor 1.

Adapun pertimbangan dalam menggunakan model skala Guttman adalah penulis ingin mendapatkan jawaban secara tegas mengenai persepsi siswa. sehingga, apabila siswa merasa ragu-ragu untuk menjawab kuesioner yang diberikan, maka jawaban tidak akan dominan pada salah satu alternatif jawaban.

Langkah penyusunan angket persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran kelas imersi adalah penyusunan kisi-kisi. Kisi-kisi yang disusun. Adapun kisi-kisi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


(26)

57

Tabel 3.2: Kisi-Kisi Penelitian KISI-KISI PENELITIAN

KONTRIBUSI KEMAMPUAN AWAL & PERSEPSI SISWA TENTANG KUALITAS PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM

KELAS IMERSI

Konsep Variabel indikator Instrumen No item

1 2 4 5 6

Kontribusi Kemampuan Awal dan persepsi siswa tentang kualitas pembelajara n terhadap hasil belajar kelas imersi pada mata pelajaran Ekonomi X1 Kemampuan Awal

Hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi dan bahasa inggris Dokumen raport siswa X2 Persepsi Siswa tenang Kualitas pembelajaran Implementasi Kurikulum meliput: • Tujuan • Materi • Evaluasi Interaksi/perilaku guru dan siswa meliputi:

• Penggunaan gesture/bahasa tubuh

• Mengkaitkan

Angket 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11

12,13,14,15,16,17,18, 19,20,21,

22,23,24,25,26,27,28, 29,20,31,32,33


(27)

2. Dokumentasi

Bentuk instrumen lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian meliputi dokumen dan data-data lain yang relevan. Dalam penelitian ini dokumen digunakan untuk menjaring data variabel hasil belajar sebelumnya (prior achievement siswa) serta hasil belajar pada tingkat selanjutnya.

pelajaran dengan pengalaman siswa • Metode pembelajaran yang digunakan • Pembelajaran korektif dari segi bahasa dan materi subject matter

• Menggunakan media visual dll. Pelaksanaan Evaluasi:

• Jenis evaluasi yang diberikan • Kesesuaian

dengan tujuan • penekanan

evaluasi dalam hal ini lebih ke analitical atau experiental. 34,35,36,37 38,39,40,41,42,43,44 Y Hasil belajar siswa

Analisis hasil belajar ekonomi

Dokumen raport siswa


(28)

b. Uji coba instrumen

Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data, instrumen penelitian diujicobakan terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk mengetahui validitas, reliabilitas. Sehingga dari ujicoba ini akan diketahui gambaran tetnang layak tidaknya instrumen tersebut jika dijadikan alat pengmupulan data.

1. validitas instrumen

Validitas instrumen adalah ketepatan dari suatu instrumen atau alat pengukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga suatu instrumen akan dikatakan memiliki taraf validitas yang baik jika betul-betul mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menguji validitas angket, digunakan rumus koefisien Reprodusibilitas dan koefisien skalabilitas. koefisien reprodusibilitas, merupakan koefisien untuk mengukur ketepatan alat ukur yang telah dibuat dalam skala Guttmann, sedangkan koefisien skalabilitas digunakan untuk menghitung tingkat penyimpangan. Nasir&Efendi (1999). Adapun koefisien reprodusibilitas dapat dihitung menggunakan rumus:


(29)

Keterangan:

Kr = koefisien reprodusibilitas

n = total kemungkinan jawaban, yaitu jumlah pertanyaan x jumlah responden.

e = jumlah error.

Sedangkan, koefisien skalabilitas, dengan rumus sebagai berikut:

e = jumlah error.

p = jumlah kesalahan yang diharapkan.

Ks = koefisien skalabilitas

Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah jika koefisien reprodubilitas:

Tabel 3.3: Kriteria Validitas

Koefisien skor Keputusan

Reprodusibilitas ≥0.90 Validitas tinggi skalabilitas ≥0.60 Validitas tinggi


(30)

2. Hasil uji Validitas Item Persepsi Siswa tentang Pembelajaran dalam kelas imersi (X2)

Berdasarkan pada pengujian validitas dengan menggunakan rumus koefisien Reprodusibilitas didapatkan angka koefisien sebesar 0,608, dan koefisien skalabilitas sebesar 0.216; nilai jumlah potensi menjawab salah sebesar 2200 dan jumlah eror sebesar 862. Instrumen dikatankan memiliki validitas yang sangat tinggi jika angka koefisien reprodubilitas sebesar ≥ 0.90 dan angka skalabilitas ≥ 0.60, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen validitas cukup. (hasil penghitungan dapat dilihat pada lampiran)

3. Reliabilitas Instrumen

Menurut Sukmadinata (2008:229) bahwa reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrument memiliki tingkat reliabilita yang memadai bila instrument tersebut digunaka untuk mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama. Uji reliabilitas pada penelitian ini dihitung dengan bantuan program aplikasi SPSS versi 16.00.

Pengujian tingkat reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan alpha Cronbach. Adapun kriteria reliabilitas instrumen yang digunakan mengaju pada kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (1998). Berikut kriteria reliabiltias instrumen


(31)

Tabel 3.4: Kriteria Reliabilitas

Batasan Kategori

0.00-0.20 Sangat rendah

0.21-0.40 rendah

0.40-0.60 cukup

0.61-0.80 tinggi

0.81-1.00 Sangat tinggi

Berdasarkan pada hasil perhitungan, diperoleh hasil seperti berikut:

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.712 .831 44

Berdasarkan pada pengolahan data yang terlihat dari tabel diatas kita ketahui bahwa bilai reliabilitas perangkat angket sebesar 0.712. Nilai alpha Cronbach ini jelas berada diatas batas minimal yaitu 0.70, sehingga dapat disimpulkan bahwa skala pengukuran persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran dalam kelas imersi mempunyai reliabilitas yang baik. Apabila dihitung dengan menggunakan metode belah dua demgam jumlah responden 50 orang dengan indikator N items 44, ,maka didapatkan hasil koefisien Guttmann split half sebesar 0.788 yang berada diatas nilai r tabel


(32)

untuk 50 responden dan taraf signifikasi sebesar 5% yaitu sebanyak 0.279. Dengan demikian butir-butir angket yang digunakan adalah reliabel.

E. Teknik dan alat pengumpulan data

Teknik dan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini didasarkan permasalahan yang diteliti. adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Studi Dokumenter dan kepustakaan

Melalui studi kepustakaan penulis dapat mengumpulkan berbagai teori, data dan informasi sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam rangka menjawan permasalahan serta membuat kesimpulan. 2. Angket, merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data

secara tidak langsung. Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

F. Teknik analisis data

Data yang diperoleh dan hasil tes setelah pembelajaran, selanjutnya diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan teknik statistika deskriptif dan inferensial.

1. Angka Prosentase

Sedangkan analisis data yang digunakan untuk menganalisis angket penelitian persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran dala kelas imersi digunakan langkah-langkah sebagai berikut:


(33)

a.) Menghitung frekuensi untuk tiap-tiap kategori jawaban yang ada pada masing-masing faktor.

b. )Menghitung skor yang diperoleh ke dalam bentuk persentase. Teknik ini sering disebut teknik deskriptif kualitatif dengan persentase.

% = Nn X 100 %

Keterangan:

n = nilai yang diperoleh

N = nilai ideal yang semestinya diperoleh responden

%= Prosentase persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran dalam kelas imersi

Ali (1992)

kemudian hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan tabel kriteria berikut ini:

Tabel 3.5: Kriteria Deskriptif Persentase Persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran dalam kelas imersi

interval Kriteria

25%<%43,75% Rendah 43,76<62,50% sedang 62,51%<81,25% tinggi


(34)

2. Statistika deskriptif

Statistika deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan data hasil penelitian seperti nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median), standar deviasi, nilai terendah data ( minimum) dan nilai tertinggi (maximum).

3. Statistika inferensial

Statistika inferensial dalam penelitian ini digunakan untuk uji validitas, uji reabilitas, uji normalitas dan uji hipotesis statistik. Adapun langkah yang dapt ditempuh untuk menganalisis hasil data yang di peroleh melalui uji validitas instrumen dengan menggunakan SPSS versi 16.

Sudjana&Ibrahim (1998:127) “...statistik analitik/inferensial merupakan kelanjutan dari statistik deskriptif yang digunakan untuk menguji hipotesis dan persyaratan-persayratannya, serta untuk keperluan generalisasi hasil penelitian.

Uji prasyarat dalam penelitian ini meliputi: a). uji normalias, b).Uji hipotesis.

1. Asumsi normalitas merupakan prasyarat kebanyakan prosedur statistika inferensial. Pada penelitian ini asumsi normalitas dieksplorasi menggunakan SPSS 16. Bentuk hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut :


(35)

H0 : angka signifikan (Sig) < 0.05, maka data tidak berdistribusi normal.

H1: angka signifikansi (Sig) > 0.05, maka data berdistribusi normal.

2. Uji Hipotesis dengan Uji Korelasi

Setelah diketahui kedua data berdistribusi normal, maka pengolahan data dilanjutkan dengan menggunakan uji korelasi dan regresi sederhana. Uji korelasi dan regresi pada penelitian ini menggunakan program aplikasi SPSS 16

G. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan

kegiatan dalam tahap persiapan dilakukan dengan menyusun kisi-kisi instrumen penelitian serta instrumen untuk kemudian dilakukan uji coba.

2. Tahap pelaksanaan

kegiatan pelaksanaan ini dilakukan dengan turun kelapangan dan menggali data dengan menyebarkan angket penelitian serta melakukan studi pada dokumentasi raport siswa.

3. Tahap analisis dan penulisan laporan

Pada tahap ini peneliti menghitunng rata-rata kemampuan/prestasi awal siswa (prior achievement) pada kelas imersi


(36)

, melakukan uji normalitas, melakukan uji hipotesis. serta melakukan analisis data dari angket dan observasi.


(37)

94 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Sebagaimana telah diuraikan pada bagian pendahuluan bahwa fokus dari penelitian ini adalah mengkaji kontribusi kemampuan awal, dan persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran dalam kelas imersi pada mata pelajaran Ekonomi kelas X , dari hasil penelitian dapatk ita simpulkan bahwa persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran dalam kelas imersi memiliki kontribusi yang lebih besar dari pada kemampuan awal siswa. Hal ini dikarenakan persepsi siswa memiliki peranan yang sangat penting dalam perolehan hasil belajar selanjutnya. Persepsi siswa yang positif memberikan dampak penerimaan siswa terhadap pembelajaran dalam kelas imersi.

Untuk mendapatkan gambaran mengenai kesimpulan diatas, berdasarkan hasil analisis dan interpretasi hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Temuan hasil penelitian memberikan gambaran kecenderungan bahwa variabel kemampuan awal memiliki kontribusi negatif dan kurang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada kelas imersi Ekonomi kelas X. Artinya kemampuan awal siswa belum tentu mempengaruhi secara signifikan terhadap pencapaian hasil belajar berikutnya. Adapun sumbangan yang diberikan sebesar 14.9 % sedangkan sisanya sebesar 85.1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.


(38)

2. Hasil pengukuran korelasi memperlihatkan bahwa persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran dalam kelas imersi memiliki hubungan yang positif dan kurang signifikan terhadap pencapaian hasil belajar selanjutnya, yaitu sebesar 19%, sedangkan sisanya sebesar 81% dipengaruhi oleh faktor belajar yang lain.

3. Hasil pengukuran regresi, memperlihatkan bahwa kemampuan awal dan persepsi siswa tentang kualitas pembelajaran dalam kelas imersi, secara bersamaan memperlihatkan kecenderungan hubungan yang posisif dalam pencapaian hasil belajar selanjutnya., yaitu sebesar 22.7%,sedangkan sisanya sebesar 77.3% dipengaruhi oleh faktor belajar yang lain.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pada kesimpulan penelitian melalui kajian hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa rekomendasi bagi pengguna dan peneliti lain. diantaranya adalah :

1. Untuk pengguna

Bagi Sekolah: 1) Kemampuan awal ternyata tidak selalu memiliki kontribusi positif pada peningkatan hasil belajar siswa selanjutnya, sehingga: (a) sekolah diharapkan menerapkan kebijakan-kebijakan internal yang tepat secara lebih luas dalam melihatkemampuan awal, dalam hal ini melihat bagaimankah dampak teman sebaya, kondisi status sosial ekonomi , serta input sekolah. (b) sekolah imersi seyogyanya mempertimbangkan untuk menetapkan standar tertentu dalam penjaringan siswa yang akan masuk dalam kelas imersi, maksudnya adalah perlunya penetapan angka


(39)

posisi hasil belajar yang diperoleh calon siswa imersi pada sekolah-sekolah sebelumnya. (c). perlunya analisisa keterkaitan/relevansi substansi mata pelajaran pada tingkat SMP dengan mata pelajaran yang diajarkan dalam kelas imersi. (d). perlunya analisa terhadap alat tes yang digunakan dalam menjaring calon siswa kelas imersi. Alat tes yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan dalam kelas imersi. 2) persepsi siswa mengenai kualitas pembelajaran imersi khususnya pada mata pelajaran Ekonomi, memberikan kontribusi yang positif tapi tidak secara dalam pencapaian hasil belajar selanjutnya. Hal ini dapat dijadikan bahan masukan bagi sekolah untuk lebih memonitoring serta senantiasa memberikan kesempatan mengupdate capacity bulding pada guru, dalam hal ini adalah diharapkan untuk lebih mengkomunikasikan mengenai apa yang dibutuhkan, mengajukan usul mengenai perbaikan kegiatan pembelajaran serta lebih mandiri dalam mengembangkan kemampuannya. 3). Sekolah menerapkan kebijaksaanan co teaching. Co-teaching disini tidak hanya melihat bagaimana kerjasama guru dalam satu bidang mata pelajaran, tetapi kerjasama guru antar bidang ilmu, dalam hal ini adalah guru bahasa Inggris. Selain itu sekolah juga dapat mengembangkan program sister school suntuk mendapatkan bantuan berupa contoh pelaksanaan program imersi serta untuk mendapatkan advokasi dari native speaker yang sesuai dengan bidang ilmu.

Bagi guru, 1) guru merupakan faktor terpenting dalam terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang baik seyogyanya menyadari akan kebutuhan


(40)

siswa, serta meningkatkan kemampuannya baik dalam penguasaan bahasa Inggris maupun penguasaan konten materi ajar serta dalam kemampuan lainnya dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Agar tercipta kualitas pembelajaran imersi yang baik, maka dibutuhkan keterbukaan dalam mengembangkan kemampuan guru dalam mengajar, yang meliputi kemampuan mengelola kelas, kemampuan berbahasa asing, serta kemampuan guru dalam menguasai materi.2).Guru hendaknya lebih melibatkan siswa pada penentuan materi ajar agar kebutuhan siswa terpenuhi, sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar konsep-konsep baru.3). Guru disarankan untuk lebih terbuka dalam melakukan kerjasama dengan guru atau pihak lain (co teaching), dimana guru harus menyadari kekurangan dan kelebihan, agar proses kerjasama dapat diwujudkan. 2. Untuk Peneliti lebih lanjut

a. Berdasarkan pada hasil studi, banyak sekali faktor lain yang lebih dominan dalam mempengaruhi hasil belajar siswa selanjutnya dalam kelas imersi, oleh karena diharapkan adanya studi-studi lain yang berkaitan dengan pembelajaran imersi. Studi-studi tersebut sebaiknya melibatkan faktor-faktor lain yang lebih dominan melibatkan sampel yang lebih luas.

b. Peniliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan pengkajian awal yang lebih mendalam terhadap variabel-variabel penelitian, baik dari segi relevansi, maupun fungsinya.


(41)

(42)

98

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1992). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Anwar, Yohana (2009). The implementation of content based instruction (CBI) : a case study at two mathematics calsses of two junior high schools preparing to be international standart school in west java. Thesis of English Department :SPS. UPI tidak diterbitkan

Arikunto, Suharsimi (1996.). Dasar-dasarEvaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Bostwick, Mike. --- dalam http://wwww.bi-lingual.com/com

Dahar, A.M (2011). Prior Achievement is the Indicator of the use of School Resource Inputs and the Best Predictor of Academic Achievement in Punjab (Pakistan) .Journal of Middle Eastern Financial Economics

Depdiknas. (2008). Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah Pertama Bertaraf Internasional. Jakarta

Dimyati&Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati&Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Echol&Sadili. (1975). Kamus Bahasa Inggris. Jakarta: Gramedia

Genesse (1994). Integrating language and context: lesson from immersion. Educational practise reports No.11. national center for research on culutral diversity and

second language learning. Washington DC: CAL. Dalam

http://www.ncbe.gwu.edu/miscpubs/ncrcds11/epr11.htm. 28 Mei 2010

Genesse, Fred. (1985). Second language learning through immersion: a review of U.S Program. Review of educational research Vol. 55, No 4 Pp.541-561

Hamalik, Oemar. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran:cetakan ke 8. Jakarta: Bumi Aksara


(43)

Lingkungan di Kelas X Imersi SMAN 2 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007.Semarang: Universitas Negeri Semarang

http://www.comp.rgu.ac.uk/staff/sy/PhD_Thesis_html/page_32.htm, 15 Februari 2011

http://guruenglish.wordpress.com/2008/12/21/immersion-program/, (2 Maret 2010)

http://immersi.blogspot.com/ (1 Desember 2010)

http://www.blogger.com/profile/05423616224206465963, 1 Februari 2010

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache%3AtDq1vWdkn8UJ%3Awww.c orwin.com%2Fupm-data%2F6847_villa_ch_1.pdf+co+teaching&hl=id&gl=id (21 Desember 2011)

Johstone, Richard (2002). “ immersion in a sceond or additional language at school: a review of the international research summary” United Kingdom: Scottish Cilt

Johnson, Merlin Rita.(2009) Gender differences in Mathematics perromance: Walberg’s educational productivity model and the NELS : 88 databese. Hotizontes v. 27 n.1 p.7-2 jan/jun 2009

Johson&Swain. (1997). Immersion Teaching : International Review. UK : Cambridge University Press

Marzano, Robert (2000). A new era of school reform: going where the research takes us. Colorado : Mid-continent Reseacrh for Education and Learning

Morrison, D.M. & Mokashi K. & Cotter, K. (2006). Instructional quality indicators: Research foundations. Cambrigde. Diambil pada tanggal 9 Januari Maret 2012 dari www.co.nect.net


(44)

Pembelajaran. Bandung : Buana Nusantara

Nitko&Brookhart (2007) Education Assesment of The Students. USA: Pearson Meri Prenticehall

Nofitri. (2009). Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer (computer based Instruction Model Tutorial Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa : Studi Pada Mata Pelajaran IPA.Biologi di MTs. Swasta Kota Bandung. Tesis Program Pasca Sarjana Pada Program Pengembangan Kurikulum UPI: Tidak diterbitkan

Purnamasari. (2009). Hubungan Persepsi siswa tentang dunia kerja dan Minat siswa . Thesis Studi program Pascasarjana Pada Program Pendidikan teknologi Kejujuran. UPI:tidak diterbitkan

Rahayu, Sri (2009). the effectiveness of immersion program to the student’s english acquisition: a descriptive study in SMPN 4 Surakarta. Skripsi Sarjana pada Program Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNS: tidak diterbitkan.

Sanjaya, Wina (2008). Kurikulum dan Pembelaran : Teori dan Praktik Pengembangan Kurikululm Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sobur, Alex.(2003). Psikologi Umum. Jakarta :

Sugiyono (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendikatan Kuantitatif, Kualitatif an R&D. Bandung: Alfabeta

Sudjana&Ibrahim (1998). Metode Statistika. Bandug: Sinar Baru Algesindo

Sudjana, Nana. (2008). Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sukmadinata. (2004). Kurikulum dan pembelajaran. Bandung: Yayasanm Kesuma Karya Sukmadinata. (2008). Metode Penelitian cetakakan ke-4. Banudung : Kerjasama Program


(45)

Supardan (2008). Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: Bumi Aksara

Surat Keputusan .(2004).Peijinan Pendirian Sekolah Nasional Plus kelas Imersi. Surakarta: Dikpora

Surat Keputusan..(2004). Sekolah Penyelenggara Kelas Imersi Kota Surakarta. Surakarta: Dikpora

Teldick, Dj, Jorgensen, K, Gelffert, T (2001). Content based language instrution: the

foundation of language immersion education. Dalam

http://carla.umn.edu/immersion/acie/vol.4/May2001.pdf). 31 Mei 2010

Undang-Undang No. 20 tahunn 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Ubuz, Behiye. (2010). Factors associated with success in a calculus course: an examination of personal variable. International journal of Mathematical Education in Science and Technology vol. 42 No.1 15 January 2011.

Walberg, J. H. (1981).The Psychological theory of education productivity. Dalam http://www.iapsych.com/acmcewok/Walberg%27stheoryofeducationalproductivit y.html, download 20 Maret 2011

Wang, Haertel , Walberg (1993). What helps students learn.:----

Walberg (2003). Improving Educational Productivity. Washington: Institude of Washington


(1)

siswa, serta meningkatkan kemampuannya baik dalam penguasaan bahasa Inggris maupun penguasaan konten materi ajar serta dalam kemampuan lainnya dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Agar tercipta kualitas pembelajaran imersi yang baik, maka dibutuhkan keterbukaan dalam mengembangkan kemampuan guru dalam mengajar, yang meliputi kemampuan mengelola kelas, kemampuan berbahasa asing, serta kemampuan guru dalam menguasai materi.2).Guru hendaknya lebih melibatkan siswa pada penentuan materi ajar agar kebutuhan siswa terpenuhi, sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar konsep-konsep baru.3). Guru disarankan untuk lebih terbuka dalam melakukan kerjasama dengan guru atau pihak lain (co teaching), dimana guru harus menyadari kekurangan dan kelebihan, agar proses kerjasama dapat diwujudkan. 2. Untuk Peneliti lebih lanjut

a. Berdasarkan pada hasil studi, banyak sekali faktor lain yang lebih dominan dalam mempengaruhi hasil belajar siswa selanjutnya dalam kelas imersi, oleh karena diharapkan adanya studi-studi lain yang berkaitan dengan pembelajaran imersi. Studi-studi tersebut sebaiknya melibatkan faktor-faktor lain yang lebih dominan melibatkan sampel yang lebih luas.

b. Peniliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan pengkajian awal yang lebih mendalam terhadap variabel-variabel penelitian, baik dari segi relevansi, maupun fungsinya.


(2)

(3)

98

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1992). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Anwar, Yohana (2009). The implementation of content based instruction (CBI) : a case study at two mathematics calsses of two junior high schools preparing to be international standart school in west java. Thesis of English Department :SPS. UPI tidak diterbitkan

Arikunto, Suharsimi (1996.). Dasar-dasarEvaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Bostwick, Mike. --- dalam http://wwww.bi-lingual.com/com

Dahar, A.M (2011). Prior Achievement is the Indicator of the use of School Resource Inputs and the Best Predictor of Academic Achievement in Punjab (Pakistan) .Journal of Middle Eastern Financial Economics

Depdiknas. (2008). Panduan Pelaksanaan Pembinaan Rintisan Sekolah Menengah

Pertama Bertaraf Internasional. Jakarta

Dimyati&Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati&Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Echol&Sadili. (1975). Kamus Bahasa Inggris. Jakarta: Gramedia

Genesse (1994). Integrating language and context: lesson from immersion. Educational practise reports No.11. national center for research on culutral diversity and

second language learning. Washington DC: CAL. Dalam

http://www.ncbe.gwu.edu/miscpubs/ncrcds11/epr11.htm. 28 Mei 2010

Genesse, Fred. (1985). Second language learning through immersion: a review of U.S

Program. Review of educational research Vol. 55, No 4 Pp.541-561

Hamalik, Oemar. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran:cetakan ke 8. Jakarta: Bumi Aksara


(4)

99

Handayani (2007) Pelaksanaan Pembelajaran Biologi Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan di Kelas X Imersi SMAN 2 Semarang Tahun Ajaran

2006/2007.Semarang: Universitas Negeri Semarang

http://www.comp.rgu.ac.uk/staff/sy/PhD_Thesis_html/page_32.htm, 15 Februari 2011

http://guruenglish.wordpress.com/2008/12/21/immersion-program/, (2 Maret 2010)

http://immersi.blogspot.com/ (1 Desember 2010)

http://www.blogger.com/profile/05423616224206465963, 1 Februari 2010

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache%3AtDq1vWdkn8UJ%3Awww.c orwin.com%2Fupm-data%2F6847_villa_ch_1.pdf+co+teaching&hl=id&gl=id (21 Desember 2011)

Johstone, Richard (2002). “ immersion in a sceond or additional language at school: a

review of the international research summary” United Kingdom: Scottish Cilt

Johnson, Merlin Rita.(2009) Gender differences in Mathematics perromance: Walberg’s

educational productivity model and the NELS : 88 databese. Hotizontes v. 27 n.1

p.7-2 jan/jun 2009

Johson&Swain. (1997). Immersion Teaching : International Review. UK : Cambridge University Press

Marzano, Robert (2000). A new era of school reform: going where the research takes us. Colorado : Mid-continent Reseacrh for Education and Learning

Morrison, D.M. & Mokashi K. & Cotter, K. (2006). Instructional quality indicators: Research foundations. Cambrigde. Diambil pada tanggal 9 Januari Maret 2012 dari www.co.nect.net


(5)

Ningrum, E. (2009). Komepetensi Profesional Guru Dalam Konteks Strategi

Pembelajaran. Bandung : Buana Nusantara

Nitko&Brookhart (2007) Education Assesment of The Students. USA: Pearson Meri Prenticehall

Nofitri. (2009). Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer (computer based Instruction Model Tutorial Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa : Studi Pada

Mata Pelajaran IPA.Biologi di MTs. Swasta Kota Bandung. Tesis Program Pasca

Sarjana Pada Program Pengembangan Kurikulum UPI: Tidak diterbitkan

Purnamasari. (2009). Hubungan Persepsi siswa tentang dunia kerja dan Minat siswa . Thesis Studi program Pascasarjana Pada Program Pendidikan teknologi Kejujuran. UPI:tidak diterbitkan

Rahayu, Sri (2009). the effectiveness of immersion program to the student’s english

acquisition: a descriptive study in SMPN 4 Surakarta. Skripsi Sarjana pada

Program Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNS: tidak diterbitkan.

Sanjaya, Wina (2008). Kurikulum dan Pembelaran : Teori dan Praktik Pengembangan

Kurikululm Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media

Group

Sobur, Alex.(2003). Psikologi Umum. Jakarta :

Sugiyono (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendikatan Kuantitatif, Kualitatif an R&D. Bandung: Alfabeta

Sudjana&Ibrahim (1998). Metode Statistika. Bandug: Sinar Baru Algesindo

Sudjana, Nana. (2008). Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sukmadinata. (2004). Kurikulum dan pembelajaran. Bandung: Yayasanm Kesuma Karya Sukmadinata. (2008). Metode Penelitian cetakakan ke-4. Banudung : Kerjasama Program


(6)

101

Supardan (2008). Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Jakarta: Bumi Aksara

Surat Keputusan .(2004).Peijinan Pendirian Sekolah Nasional Plus kelas Imersi. Surakarta: Dikpora

Surat Keputusan..(2004). Sekolah Penyelenggara Kelas Imersi Kota Surakarta. Surakarta: Dikpora

Teldick, Dj, Jorgensen, K, Gelffert, T (2001). Content based language instrution: the

foundation of language immersion education. Dalam

http://carla.umn.edu/immersion/acie/vol.4/May2001.pdf). 31 Mei 2010

Undang-Undang No. 20 tahunn 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Ubuz, Behiye. (2010). Factors associated with success in a calculus course: an

examination of personal variable. International journal of Mathematical

Education in Science and Technology vol. 42 No.1 15 January 2011.

Walberg, J. H. (1981).The Psychological theory of education productivity. Dalam http://www.iapsych.com/acmcewok/Walberg%27stheoryofeducationalproductivit y.html, download 20 Maret 2011

Wang, Haertel , Walberg (1993). What helps students learn.:----

Walberg (2003). Improving Educational Productivity. Washington: Institude of Washington


Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas X di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan)

2 28 299

KONTRIBUSI KEHARMONISAN KELUARGA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Kontribusi Keharmonisan Keluarga Dan Kedisiplinan Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X Sman 2 Klaten Tahun Ajaran 2015/2016.

0 8 13

KONTRIBUSI KEHARMONISAN KELUARGA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Kontribusi Keharmonisan Keluarga Dan Kedisiplinan Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X Sman 2 Klaten Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 15

PENDAHULUAN Kontribusi Keharmonisan Keluarga Dan Kedisiplinan Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas X Sman 2 Klaten Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 5

PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF : Kuasi Eksperimen Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMAK 3 Bina Bakti Dan Siswa Kelas X SMAN 1 Parongpong Bandung.

1 5 49

PENGARUH KOMPETENSI GURU SARANA PRASARANA SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey pada Siswa Kelas X SMAN 1 Tasikmalaya.

0 0 42

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Studi Kasus Pada Siswa Kelas X SMAN 1 Kroya Indramayu.

0 0 74

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN ELEKTRONIKA SISWA SMAN 1 KUDUS.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XE SMAN 1 JOGONALAN KLATEN.

0 1 217

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMAN 10 PONTIANAK

0 1 10