PENGARUH KOMPETENSI GURU SARANA PRASARANA SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey pada Siswa Kelas X SMAN 1 Tasikmalaya.
No. Daftar/FPEB/551/UN.40.7.DI/LT/2013
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH KOMPETENSI GURU SARANA PRASARANA SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI
(Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tasikmalaya) SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh Indah Mulyani
0801071
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KOMPETENSI GURU
SARANA PRASARANA SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI
(Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tasikmalaya)
Bandung, Desember 2013
Skripsi ini telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Dra.Neti Budiwati, M.Si
NIP. 19590830 198601 2 001
Pembimbing II
Susanti Kurniawati, S.Pd, M.Si
NIP. 19760318 200112 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI Bandung
Dr. Ikaputera Waspada, MM
(3)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR HAK CIPTA
PENGARUH KOMPETENSI GURU SARANA PRASARANA
SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
(Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tasikmalaya)
Oleh Indah Mulyani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Indah Mulyani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
(4)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Indah, Mulyani. (2013). Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. (Survey pada Siswa Kelas X SMAN 1 Tasikmalaya). Dibawah bimbingan Dra. Neti Budiwati, M.Si. dan Susanti Kurniawati, S.Pd., M.Si
Latar belakang penelitian ini adalah menurunnya prestasi hasil belajar siswa SMAN 1 Tasikmalaya. Hal ini ditunjukan dari nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) mata pelajaran ekonomi yang mengalami penurunan dari tahun pelajaran 2011/2012 ke tahun pelajaran 2012/2013, banyak yang masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 72.
Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru, sarana prasarana sekolah, motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Tasikmalaya sebanyak 378 orang, tahun pelajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui metode Stratified Random Sampling dengan sampel sebanyak 195 responden dengan teknik analisis data menggunakan analisis regresi menggunakan bantuan program SPSS 17.00 for windows.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi personal dan kompetensi sosial yang dipersepsikan siswa berada pada kategori sedang, sarana prasarana sekolah berada pada kategori sedang, motivasi belajar berada pada kategori sedang, dan hasil belajar berada pada kategori sedang. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa kompetensi guru, motivasi belajar dan sarana sekolah berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi.
Kata Kunci : Kompetensi Guru, Sarana prasarana Sekolah, Motivasi Belajar, Hasil
(5)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
The Effect of Teacher Competence, School’s Infrastructure, and Learning Motivation on Students’ Learning Results in Economics Subject (Survey to Students of The First Grade SMAN 1 Tasikmalaya). By Indah Mulyani (0801071). Under guidance: Dra. Neti Budiwati and Susanti Kurniawan, S.Pd., M.Si
Background in this study is the declining achievement of students’ learning results in SMAN 1 Tasikmalaya. This is evidenced from the School Final Examination (UAS) results of economic subject. It decreased between 2011/2012 academic year to 2012/2013 academic year, most of the students’ result were below the minimum completeness criteria (KKM), 72.
The purpose of this study is to determine the effect of teacher competence, school’s infrastructure and students’ motivation on students’ learning outcomes.
The populations in this study were students of the first grade SMAN 1 Tasikmalaya, 378 people, in 2012/2013 school period. The sampling technique is done through stratified random sampling method, total sample were 195 respondents, with SPSS 17.00 for windows using regression analysis for data analysis techniques.
The results showed that the teacher competence, such as: pedagogical, professional, personal, and perceived social competence that are perceived by students is in middle category, school infrastructure is the middle category, learning motivation in middle category, learning results in middle category as well. Hypothesis test results showed that the variables of teacher competence, motivation to learn and school facilities simultaneously and partially effect on students’ learning results in Economics Subject.
Key Words : Teacher Competence, School’s Infrastructure, Learning Motivation, Learning Results
(6)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... 4 DAFTAR GAMBAR ... 6 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.4.1 Secara Teoritis ... Error! Bookmark not defined. 1.4.2. Secara Praktis ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError! Bookmark
not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Teori-Teori Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2. Konsep Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.1 Pengertian Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil BelajarError! Bookmark not
defined.
2.1.3 Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1 Pengertian Kompetensi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.2 Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Sarana Prasarana Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.1 Pengertian Sarana Prasarana SekolahError! Bookmark not defined. 2.1.4.2 Indikator Sarana Prasarana Sekolah.. Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.1 Pengertian Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
(7)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi BelajarError! Bookmark not
defined.
2.1.5.3 Indikator Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6 Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1.2 Sampel... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Pengujian instrument penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Error! Bookmark not defined. 3.8 Uji Prasyarat Analisis ... Error! Bookmark not defined.
1. Uji Normalitas………..………..52
2. Uji Multikolinieritas... Error! Bookmark not defined. 3. Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined. 4. Autokorelasi ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.9.1. Koefisien Determinasi (R2) ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2. Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F)Error! Bookmark not defined. 3.9.3. Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) ………..…….56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Visi dan Misi Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Gambaran Umum Responden ... Error! Bookmark not defined.
(8)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1.4 Gambaran Umum Variabel PenelitianError! Bookmark not defined. 4.1.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6 Deskripsi Data Variabel Penelitian .... Error! Bookmark not defined. 4.1.6.1 Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6.2 Sarana Prasarana Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6.3 Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6.4 Hasil Belajar... Error! Bookmark not defined.
4.1.7 Sebaran Variabel Penelitian Berrdasarkan Karakteristik Responden....80
4.1.7.1 Sebaran Variabel Motivasi Belajar berdasarkan Karakteristik Responden ……….80
4.1.7.2 Sebaran Tingkat Motivasi belajar Berdasarkan jenis kelamin…….. 81
4.1.7.3 Sebaran Variabel Hasil Belajar berdasarkan Karakteristik Responden………...…...81
4.1.7.4 Sebaran Tingkat Hasil Belajar Berdasarkan jenis kelamin………....82
4.2 Analisis Data Hasil Penelitian ... 83
4.2.1 Uji Prasyarat Analisis ...83
4.2.1.1 Uji Normalitas………..………..…………..83
4.2.1.2 Uji Multikolinieritas...84
4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas (Heteroscedasticity Test) ...84
4.2.1.4 Uji Autokorelasi (Autocorrelation Test) ...85
4.3 Pembahasan ... 89
4.3.1. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Hasil Belajar Siswa...89
4.3.2. Pengaruh Sarana prasarana terhadap Hasil Belajar Siswa ...89
4.3.3. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa ...91
BAB V PENUTUP ... 93
5.1. Kesimpulan... 93
5.2. Saran ... 94
(9)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata UAS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMAN 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2012/2013Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Hasil Belajar Ranah KognitifError! Bookmark not
defined.
Tabel 2.2 Indikator Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.3 Hasil Penelitian Terdahulu... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Populasi Kelas X SMA Negeri 1 TasikmalayaError! Bookmark not defined.
(10)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Kerangka Sampel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4 Uji Statistik Durbin-Watson ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas InstrumenError! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.4 Skor Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5 Skor Sarana Prasarana ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6 Skor Motivasi Belajar Siswa... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran EkonomiError! Bookmark not defined.
Tabel 4.8 Batasan Hasil UAS Siswa kelas X SMAN 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2012/2013 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.9 Analisis Butir Soal Tingkat Kesukaran (TK)Error! Bookmark not defined. Tabel 4.10 Indeks Tingkat Kesukaran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.11 Analisis Butir Soal Daya Pembeda (DP) .. Error! Bookmark not defined. Tabel 4.12 Skor Penilaian dan Penafsiran data………..……….80
Tabel 4.13 Tingkat Motivasi Belajar (Rasio Profitabilitas) siswa kelas X kelas 1 Tasikmalaya
berdasarkan karakteristik jenis kelamin………...…..81
Tabel 4.14 Skor Penilaian dan Penafsiran data……….………..82
Tabel 4.15 Tingkat Hasil Belajar (Rasio Profitabilitas) siswa kelas X kelas 1 Tasikmalaya
berdasarkan karakteristik jenis kelamin……….82
Tabel 4.3 Nilai VIF & Tolerance ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6 Uji Signifikansi Model... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Hasil Uji t ... Error! Bookmark not defined.
(11)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen Esensial Belajar dan PembelajaranError! Bookmark not defined. Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Uji Normalitas………..81
Gambar 4.2 Scatter Plot ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.3 Statistika Durbin – Watson d ... Error! Bookmark not defined.
(12)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk membudayakan manusia atau memanusiakan manusia, pendidikan amat stategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan manusia yang memiliki kemampuan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk menghasilkan manusia yang memiliki kemampuan spiritual keagamaan serta memiliki keterampilan, pemerintah telah menggariskan dalam Pasal 3 Bab II UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.
Berdasarkan tujuan di atas, maka diperlukan pembangunan pendidikan. Salah satu pembangunan pendidikan pada saat ini adalah peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran pada tingkat sekolah.
(13)
2
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan
diatas adalah melalui hasil belajar. Budiwati dan Permana (2010: 22), “Hasil belajar siswa merupakan penguasaan kompetensi yang meliputi kebulatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang didemonstrasikan, ditunjukkan atau ditampilkan oleh
siswa.” Sedangkan menurut Makmun (2004: 26), mengungkapkan bahwa, “Hasil
belajar merupakan seperangkat kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui suatu proses belajar mengajar yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku, perubahan tingkah laku tersebut diwujudkan dalam pola-pola respon yang bersifat kognitif, afektif dan psikomotor.” Rumusan hasil belajar tersebut sesuai dengan
klasifikasi hasil belajar menurut Bloom at all (Syaodih 2009: 180) bahwa „Ada tiga
ranah (domain) hasil belajar yaitu, ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.‟
Ranah kognitif merupakan ranah yang paling sering digunakan oleh guru untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta didik, diantaranya dalam bentuk hasil ujian akhir sekolah (UAS) mata pelajaran ekonomi. Berdasarkan hasil observasi diketahui tingkat ketercapaian kompetensi peserta didik pada mata pelajaran ekonomi SMAN 1 Tasikmalaya tahun ajaran 2012/2013 sebagai berikut:
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata UAS Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMAN 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2012/2013
Nilai Rata-rata UAS
KKM Kelas Siswa yang memenuhi KKM Siswa yang tidak memenuhi KKM Persentase (%) pencapaian Jumlah semua siswa 56,46 58,79 55,98 45,90 61,83 52,84 56,91 52,73 53,49 61,12 72 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 1 - 2 1 2 5 2 3 1 7 37 38 36 37 36 32 36 35 37 30 2.6% 0% 5,3% 2.6% 5.3% 13.5% 2.6% 8% 2.6% 19% 38 38 38 38 38 37 38 38 38 37
JUMLAH 24 354 6.34% 378
(14)
3
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel 1.1, dapat diketahui pencapaian hasil belajar siswa kurang memuaskan, masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan. Perolehan nilai UAS yang kurang dari KKM merupakan sebuah masalah pendidikan yang harus segera diselesaikan. Kondisi ini menunjukan masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi.
Rendahnya hasil belajar siswa SMAN 1 Tasikmalaya diduga disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor eksternal maupun internal. Slamento (2010: 54-74) menyatakan bahwa faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut:
1. Faktor eksternal (faktor dari luar individu), yakni kondisi keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan), kondisi sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, fasilitas belajar, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, metode belajar dan tugas rumah), kondisi masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
2. Faktor internal (faktor dalam diri individu yang sedang belajar), yakni keadaan jasmaniah (kesehatan, dan cacat tubuh), psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan) dan kelelahan. Faktor eksternal yang diduga mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa adalah kompetensi guru. Guru merupakan salah satu komponen yang paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, terutama dalam pendidikan di sekolah. Menurut Dekan Sampoerna School of Education Paulina Pannen, mengatakan bahwa:
Data UNESCO 2011, Indonesia memiliki lebih dari 3,4 juta orang guru. Namun, berdasarkan Kemendiknas hanya 16,9 persen atau 575 ribu orang guru yang memiliki sertifikasi. "Kekurangan baik dalam jumlah maupun mutu tenaga pendidik mempertaruhkan masa depan generasi muda Indonesia. Oleh karena itu, selayaknya tanggung jawab membangun generasi muda, meningkatkan jumlah, dan mutu tenaga pendidik profesional merupakan tanggung jawab kita bersama. (Liputan6.com)
(15)
4
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Faktor eksternal kedua yang diduga mempengaruhi hasil belajar adalah fasilitas belajar atau sarana prasarana sekolah. Tersedianya fasilitas belajar disekolah harus mendapat perhatian dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran, karena fasilitas merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar siswa di sekolah. Menurut Dimyati (1999: 249) bahwa:
Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian, dan peralatan olah raga. Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas labolatorium sekolah dan berbagai media pengajaran lain.
Pada ayat 1 pasal 45 UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi:
Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
Djamarah (2011: 151) mengemukakan bahwa, “Anak didik tentu dapat belajar
lebih baik dan menyenangkan bila suatu sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan belajar anak didik, masalah yang anak didik hadapi dalam belajar relatif kecil, hasil belajar anak didik tentu akan lebih baik.”
Motivasi merupakan faktor internal yang diduga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa SMAN 1 Tasikmalaya. Menurut Sagala (2008:100), ”Motivasi dapat
difahami sebagai “Suatu variabel penyelang yang digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor tertentu di dalam organisme, yang membangkitkan, mengelola,
mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju suatu sasaran”. Sedangkan
menurut Koeswara etc, dalam Dimyati (2002:80), “Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk
perilaku belajar”. Dari latar belakang masalah diatas maka penulis bermaksud untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa baik internal maupun eksternal dengan judul penelitian: “Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana
(16)
5
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran
Ekonomi” (Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tasikmalaya).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran umum kompetensi guru, sarana prasarana sekolah, motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi?
2. Bagaimana pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi?
3. Bagaimana pengaruh sarana prasarana belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.?
4. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi?
1.3 Tujuan Penelitian
Dengan berpijak pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Gambaran umum kompetensi guru, sarana prasarana sekolah, motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
2. Pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
3. Pengaruh sarana prasarana belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
4. Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
1.4 Manfaat Penelitian
(17)
6
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4.1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan, khususnya mengenai pengaruh kompetensi guru, sarana prasarana sekolah, dan motivasi belajar serta hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
1.4.2. Secara Praktis
Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan evaluasi bagi pihak sekolah dan guru mata pelajaran ekonomi khususnya dalam rangka meningkatkan motivasi dan keberhasilan belajar peserta didik.
Sebagai pertimbangan bahwa sarana dan prasara sekolah yang ideal merupakan salah satu faktor kelancaran pembelajaran, sehingga dapat meninggatkan keberhasilan belajar siswa.
Sebagai perbandingan antara guru yang berkompetensi dengan yang kurang berkompetensi dalam menggunakan sarana prasarana sekolah yang ada sehingga mampu meningkatkan minat atau motivasi siswa mencapai keberhasilan belajar. Bagi penulis
Menambah wawasan mengenai ilmu kependidikan dan memberikan pengalaman dengan terjun secara langsung ke lapangan serta merupakan temuan awal untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya tentang model kompetensi guru, pemanfaatan sarana prasarana, motivasi belajar dan hasil belajar pada lembaga pendidikan lainnya.
Sebagai calon guru harus berusaha menumbuh kembangkan minat dan motivasi yang ada pada diri siswa sehingga dapat meningkatkan keberhasilan belajar.
(18)
42
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh kompetensi guru yang dipersepsikan siswa, sarana prasarana sekolah dan motivasi belajar terhadap Hasil belajar siswa SMAN 1 Tasikmalaya pada Mata Pelajaran Ekonomi. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Tasikmalaya dengan variabel eksogennya (variabel yang tidak ada variabel eksplisitnya) adalah Kompetensi guru (X1) dan Sarana prasarana Sekolah (X2), sedangkan variabel endogennya (variabel perantara dan tergantung) adalah Motivasi belajar siswa (X3) dan Hasil belajar (Y), dan yang dijadikan variabel antaranya yaitu motivasi belajar.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey
explanatory. Menurut Singarimbun dan Efendi (2006 :4), “survey explanatory
adalah Penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok, dengan tujuan untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti.”
Kerlinger dalam Sugiyono (Fitriani 2011:78) mengemukakan bahwa, “Penelitian
survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan
antarvariabel sosiologi maupun psikologis.” 3.2.1 Populasi dan Sampel
3.2.1.1 Populasi
Menurut Sugiyono (Fitriani 2011:78), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
(19)
43
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini, populasinya adalah jumlah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Tasikmalaya, dan akan mempersepsikan kompetensi guru. Menurut Pangky (Wulandari 2010:68) yang dimaksud persepsi terhadap kompetensi guru adalah,
“Proses ketika siswa menerima, mengorganisasikan dan menginterpretasikan
kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dimiliki gurunya saat
mengajar”. Dalam penelitiannya, Pangky mempersepsikan kompetensi guru kepada
siswa, sehingga penulis mengambil populasi siswa untuk mempersepsikan kompetensi guru kepada siswa.
Pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Tasikmalaya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Populasi Kelas X SMA Negeri 1 Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013
No Nama kelas Jumlah siswa 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kelas X1 Kelas X2 Kelas X3 Kelas X4 Kelas X5 Kelas X6 Kelas X7 Kelas X8 Kelas X9 Kelas X10
38 38 38 38 38 37 38 38 38 37
Jumlah 378
sumber:data sekolah 3.2.1.2 Sampel
Menurut Sugiyono (Wulandari 2010:73), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
(20)
44
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel dilakukan melalui metode
Stratified Random Sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang bertujuan agar
dapat menggambarkan secara tepat sifat populasi yang heterogen yang dilakukan dalam beberapa tahap, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Sari Taro Yamane atau Slovin dalam Riduwan dkk (2011: 210) sebagai berikut:
Dimana:
n = jumlah sampel N = jumlah populasi
= presisi (ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%)
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:
dari perhitungan diatas maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 194.34 yang dibulatkan menjadi 195 orang. Adapun kerangka sampelnya sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kerangka Sampel
No Kelas Ukuran sampel
1 X1 19
2 X2 19
3 X3 20
4 X4 20
5 X5 20
(21)
45
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7 X7 20
8 X8 19
9 X9 19
10 X10 20
Jumlah 195
sumber:hasil pengolahan data 3.3 Operasional Variabel
Tabel 3.3 Operasional Variabel Variabel Konsep Teoritis Konsep
Empiris
Konsep Analisis Skala Kompetens
i Pedagogik Guru (X1.1)
Sejumlah
kemampuan guru yang berkaitan dengan ilmu dan seni mengajar siswa. (Fachruddin dan Ali, 2008) Pengaruh eksternal yang dihadapi peserta didik yang menyangkut kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dari sudut pandang peserta didik pada mata pelajaran ekonomi Skor kompetensi pedagogik ini dapat diukur dengan skala likert, melalui:
Mengidentifikasi bekal-ajar awal siswa
Mengidentifikasi kesulitan belajar siswa
Menerapkan berbagai metode pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam Mata Pelajaran Ekonomi Menggunakan
media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran ordinal
(22)
46
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang utuh Menentukan
prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar Menggunakan
informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan Kompetens i Profesional Guru (X1.2)
Kemampuan penguasaan materi pembelajaaran secara luas dan mendalam yang memungkinkanny a membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang dittetapkan dalam Standar Naional Pendidikan. (PP No.19 tahun 2005) Pengaruh eksternal yang dihadapi peserta didik yang menyangkut kemampuan guru dalam menguasai materi dari sudut pandang peserta didik pada mata pelajaran ekonomi Skor kompetensi profesional ini dapat diukur dengan skala likert, melalui:
Memahami
materi, struktur dan konsep yang mendukung mata pelajaran yang diampu
Memilih dan mengolah materi pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
Melakukan refleksi terhadap kinerja guru secara terus menerus Mengikuti
kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber
ordinal
(23)
47
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i Personal
Guru (X1.3)
personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. (Budiwati dan Permana, 2010:57) eksternal yang dihadapi peserta didik yang menyangkut kepribadian guru ekonomi yang dipersepsikan siswa
personal ini dapat diukur dengan skala likert, melalui:
Menghargai siswa tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat istiadat, daerah asal dan gender Memiliki pribadi
yang jujur, tegas, arif, dapat diteladani oleh siswa dan anggota masyarakat di sekitarnya Kompetens i Sosial Guru (X1.4)
Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. (Budiwati dan Permana, 2010:57) Pengaruh eksternal yang dihadapi peserta didik yang menyangkut kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dari sudut pandang peserta didik pada mata pelajaran ekonomi Skor kompetensi sosial ini dapat diukur dengan skala likert, melalui:
Berkomunikasi dengan teman sejawat, siswa, orang tua siswa dan masyarakat secara santun Mengikutsertaka
n orang tua siswa dalam program pembelajaran dan mengatasi kesulitan belajar siswa ordinal Sarana prasarana Sekolah (X2)
Sarana belajar merupakan kelengkapan mengajar yang harus dimiliki Ketersediaan fasilitas belajar yang
mendukung berlangsungny
fasilitas belajar di sekolah dan di rumah di ukur menurut persepsi siswa yang meliputi:
(24)
48
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekolah, sehingga fasilitas belajar mempengaruhi kegiatan belajar mengajar disekolah (Djamarah 2011: 184-185)
a proses
belajar
mengajar pada mata pelajaran ekonomi.
1. Prasarana belajar di sekolah.
2. Sarana belajar di sekolah.
3. Fasilitas belajar di rumah
1. Kondisi gedung sekolah
2. Kondisi ruang kelas.
3. Kondisi meja dan kursi.
4. Kondisi ruang perpustakaan 1. Ketersediaan buku-buku pelajaran ekonomi di perpustakaan 2. Ketersediaan
Komputer dan fasilitas internet 3. Ketersediaan alat
pembelajaran 4. Ketersediaan media pembelajaran 5. Ketersediaan laboratorium 6. Ketersediaan
alat-alat laboratorium 1. Kondisi ruang
belajar dirumah. 2. Kondisi Meja dan
kursi untuk
belajar.
3. Ketersediaan Alat tulis. 4. Ketersediaan Buku pelajaran. 5. Komputer. Kalkulator Motivasi Belajar Suatu kekuatan atau tenaga atau
Dorongan atau motif belajar
Skor motivasi belajar mengunakan skala
(25)
49
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (X3) daya, atau suatu
keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu atau bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. (Syamsudin, 2007:37). siswa dalam rangka mencapai hasil belajar yang optimal pada mata pelajaran ekonomi. Likert, yaitu: Waktu yang
digunakan untuk belajar
Ketepatan pada tujuan kegiatan Berusaha
mempelajari materi yang tidak dimengerti Pengorbanan
untuk mencapai tujuan
Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan Hasil Belajar (Y) Hasil Belajar Kognitif merupakan keberhasilan peserta didik dalam Mengoptimalkan kemampuan ranah kognitifnya sehingga terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya (Sudjana 2010: 3) Nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran ekonomi.
Data diperoleh dari pihak sekolah tentang nilai UAS kelas X semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran ekonomi.
interva l
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2004:129), “Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder”. Sumber primer yaitu sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya kuesioner atau angket, dan sumber sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
(26)
50
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengumpul data misalnya melalui dokumen. Adapun alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara, yaitu pengumpulan data secara lisan yang bertujuan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan untuk mengetahui jumlah respondennya sedikit/banyak.
2. Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Adapun kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk kuesioner tertutup.
3. Studi dokumentasi, yaitu studi untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang diteliti berupa dokumen-dokumen yang ada pada unit analisis, dalam hal ini nilai rapor siswa kelas X semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri yang diteliti.
3.5 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2004:84), “Instrumen penelitian merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti”. Dalam penelitian ini, instumen
yang digunakan adalah kuesioner atau angket, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. Adapun langkah-langkah penyusunan angket menurut Suharsimi (2006:151) adalah sebagai berikut:
a. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu untuk memperoleh data dari responden mengenai kompetensi pedagogik guru dan iklim sekolah yang dipersepsikan siswa, motivasi dan prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi.
b. Menentukan objek yang menjadi responden, yaitu siswa kelas X yang menjadi sampel.
c. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian.
(27)
51
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Merumuskan pertanyaan-pertanyaan alternatif jawaban untuk jenis jawaban yang sifatnya tertutup. Jenis instrument yang bersifat tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis yang disertai alternatif jawaban yang sudah disediakan.
f. Menetapkan kriteria pemberian skor untuk setiap item pertanyaan yang bersifat tertutup. Alat ukur yang digunakan dalam pemberian skor adalah daftar pertanyaan yang menggunakan skala likert dengan ukuran ordinal, berarti objek yang diteliti mempunyai peringkat saja. Sedangkan untuk data yang bersifat interval, para responden diberi kebebasan untuk mengisi angket yang telah disediakan.
g. Menyebarkan angket
h. Mengelola dan menganalisis angket.
3.6 Pengujian instrument penelitian Uji Validitas
Menurut Arikunto (2006:168), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument”. Menurut Riduwan dan Kuncoro
(2011:217), untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari nilai korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Dalam uji validitas ini digunakan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
Riduwan dkk (2011:217) Dimana:
= koefisien relasi
Xi = jumlah skor item
Yi = jumlah skor total (seluruh item)
(28)
52
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan menggunakan rumus:
√ √
Riduwan dkk (2011:217) Dimana:
t = nilai t hitung
r = koefisien korelasi hasil r hitung
n = jumlah responden
Distribusi (tabel t) untuk α = 0.05 dan derajat keabsahan (dk=n-2), maka keputusan yang diambil adalah:
a. Jika t hitung > t tabel berarti valid b. Jika t hitung < t tabel berarti tidak valid
Uji Reliabilitas
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011:220), “Uji reliabilitas dilakukan untuk
mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data (instrument) yang digunakan”. Sedangkan Menurut Arikunto (2006:178),
“Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel arinya
dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan”.
Adapun uji reliabilitas instrument penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Menurut Riduwan dan Kuncoro (2011:221), langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut:
1. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
∑
∑
Dimana:
Si = varians skor tiap-tiap item
(29)
53
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Xi)2 = jumlah item Xi dikuadratkan
N = jumlah responden
2. Menjumlahkan varians semua item dengan rumus: Si = S1 + S2 + S3+… + Sn
Dimana:
Si = jumlah varians semua item
S1 + S2 + S3+… + Sn = varians item ke-1, 2, 3, …, n
3. Menghitung varians total dengan rumus:
∑ ∑
Dimana:
St = varians total
Xi2 = jumlah kuadrat X total
(Xi)2 = jumlah X total dikuadratkan
N = jumlah responden
4. Masukkan nilai Alpha dengan rumus:
∑
Dimana:
= nilai reliabilitas
Si = jumlah varians skor tiap-tiap item
St = varians total k = jumlah item
Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak, digunakan distribusi table-r (tabel-r) untuk α = 0.05 dan df (dk = n-2) dengan keputusan jika r11> rtabel
(30)
54
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Teknik Analisis Data
Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal yang meliputi kompetensi guru, sarana prasarana dan motivasi belajar sedangkan data interval adalah hasil belajar siswa sehingga menurut Riduwan dan Kuncoro
(2011:30), “Data ordinal harus ditransformasi menjadi data interval dengan
menggunakan teknik transformasi yang paling sederhana yaitu MSI (Method of
Successive Interval)” dengan menggunakan software Microsoft Excel.
Dalam Riduwan dan Kuncoro (2011:222), langkah-langkah atau prosedur pengolahan data adalah sebagai berikut:
a. Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan;
b. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya;
c. Melakukan analisis secara deskriptif untuk mengetahui kecenderungan data. Dari analisis ini dapat diketahui rata-rata, median, standar deviasi dan varians data dari masing-masing variabel;
3.8 Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas
Uji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen melalui uji-t hanya akan valid jika residual yang kita dapatkan mempunyai distribusi normal. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mendeteksi apakah residual mempunyai distribusi normal atau tiak. (Rohmana, 2010:52) Untuk mendeteksi normal atau tidaknya variabel pengganggu dapat melihatnya dari normal probability yang membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data yang akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Menurut Imam Ghazali (Andriani, 2013:49) jika akan menyebar disekitar garis diagonalnya dan
(31)
55
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengikuti arah garis diagonalnya/grafik historis maka, menunjukan pola distribusi normal dan sebaliknya.
2. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa variabel atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Multikolinieritas merupakan salah satu bentuk pelanggaran terhadap asumsi model regresi linier klasik karena bisa mengakibatkan estimator OLS memiliki :
1. Kesalahan baku sehingga sulit mendapatkan estimasi yang tepat.
2. Akibat poin satu, maka interval estimasi akan cenderung lebih lebar dan nilai hitung statistik uji t akan kecil sehingga membuat variabel devenden secara statistik tidak signifikan mempengaruhi variabel independent.
3. Walaupun secara individu variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen melalui uji statistik t, namun nilai koefisien determinasi masih relatif tinggi.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model OLS, maka menurut Rohmana (2010:143) dapat dilakukan beberapa cara berikut ini :
1. Multikolinieritas diduga ketika R2 tinggi yaitu antara 0,7-1,00 tetapi hanya sedikit variabel independent yang signifikan mempengaruhi variabel dependen melalui uji t namun berdasarkan uji F secara statistic signifikan yang berarti semua variabel independent secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Dalam hal ini menjadi kontradiktif dimana berdasarkan uji t secara individual variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, namun secara bersama-sama variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependen.
2. Dengan koefisien korelasi sederhana (zero coefficient of correlation), jika nilainya tinggi menimbulkan dugaan terjadi multikolinier tetapi belum tentu dugaan itu benar.
3. Dengan melihat hubungan tidak hanya satu variabel akan tetapi multikolinieritas bisa terjadi karena kombinasi linier dengan variabel independent lain. Keputusan ada tidaknya unsur multikolinier dalam model ini biasanya dengan membandingkan nilai hitung F dengan nilai kritis F, jika nilai hitung F lebih besar dari nilai kritis F dengan tingkat signifikansi a dan derajat kebebasan tertentu maka dapat disimpulkan model mengandung unsur multikolinier.
(32)
56
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Dengan metode Klien, klien menyarankan untuk mendeteksi multikolinier dengan membandingkan koefisien determinasi aukiliary dengan koefisien determinasi model regresi aslinya yaitu Y dengan variabel independent. Sebagai rule of thumb uji klien ini, jika R2 x1x2x3…x4 lebih besar dari R2 maka model mengandung unsur multikolinier antara variabel independent dan jika sebaliknya maka tidak ada korelasi antar variabel independent. Apabila terjadi multikolinieritas menurut Rohmana (2010:149), disarankan untuk mengatasinya dengan cara :
1. Penambahan sampel.
2. Mengilangkan variabel independent.
3. Menggabungkan data cross-section dan data time series. 4. Transformasi variabel.
5. Penambahan data.
3. Heteroskedastisitas
Salah satu asumsi pokok lain dalam model regresi linier klasik ialah bahwa varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan 2. Inilah yang disebut sebagai asumsi homoskedastisitas, (Rohmana, 2010:160), Konsekuensi logis dari adanya heteroskedastisitas adalah menyebabkan perhitungan
standard error metode OLS menjadi tidak bisa dipercaya kebenarannya, akibatnya
interval estimasi maupun uji hipotesis yang didasarkan pada distribusi t maupun uji F tidak bisa lagi dipercaya untuk evaluasi hasil regresi.
Heteroskedastisitas dapat dideteksi melalui beberapa cara antara lain : melalui metode grafik, test park (uji park), uji glejser (glejser test), uji korelasi spearmant, uji goldfield-Quandt, uji Breusch-Pagan-Godfrey, uji umum heteroskedastis white, uji heteroskedastis berdasarkan residual OLS atau model ekonometrika linier. Pada penelitian ini peneliti akan mendeteksi heteroskedastis dengan metode grafik, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik, atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastis
(33)
57
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Jika pada grafik plot tidak mengikuti aturan atau pola tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastis.
4. Autokorelasi
Asumsi penting lainnya yang akan diuji dalam penelitian ini adalah uji autokorelasi atau serial korelasi. Autokorelasi menggambarkan adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu variabel gangguan dengan variabel gangguan yang lain (Rohmana 2010:192). Adanya gejala autokorelasi dalam model regresi OLS dapat menimbulkan:
1. Estimator OLS menjadi tidak efisien karena selang keyakinan melebar.
2. Variance populasi �2 diestimasi terlalu rendah (underestimated) oleh varians residual taksiran ( ^�2).
3. Akibat butir b, R2 bisa ditaksir terlalu tinggi (overestimated).
4. Jika �2 tidak diestimasi terlalu rendah, maka varians estimator OLS ( ^ 5. Pengujian signifikansi (t dan F) menjadi lemah.
Ada beberapa cara untuk mendeteksi autokorelasi pada model regresi, diantaranya dengan mengguanakan metode Grafik, uji loncatan (Runs Test) atau uji Geary (Geary
Test), uji Durbion Watson (Durbin Watson d test), uji Breusch-Godfrey (Breusch-Godfrey test). Pada penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin Watson (D-W)
untuk mendeteksi autokorelasi, yaitu dengan cara membandingkan DW statistik dengan DW tabel.
Adapun langkah uji Durbin Watson adalah sebagai berikut : 1. Lakukan regresi OLS dan dapatkan residual e1.
2. Hitung nilai d (Durbin-Watson). 3. Dapatkan nilai kritis dL-du.
(34)
58
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4
Uji Statistik Durbin-Watson
Nilai Statistik d Hasil
0 ≤ d ≤ dL
dL≤ d ≤ du
du≤ d ≤ 4 – du
4 – du ≤ d ≤ 4 - dL
4- dL≤ d ≤ 4
Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan
Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi positif/negatif
Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif
Sumber: Rohmana (2010:195) 3.9 Pengujian Hipotesis
3.9.1. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi ( ) menunjukan besarnya pengaruh secara bersama atau serempak variabel eksogen yang terdapat dalam model struktural yang dianalisis. Koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan program SPSS versi 17.0. Nilai
berikisar antara 0-1 (0< <1), dengan ketentuan:
a. Jika semakin mendekati angka 1 maka hubungan antar variabel eksogen dengan variabel endogen semakin erat atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik
b. Jika semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antar variabel eksogen dengan variabel endogen jauh, dengan kata lain model tersebut kurang baik
3.9.2. Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F)
Uji secara simultan (keseluruhan) hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:
Ho : yx3 = yx2 = yx1 = 0 Ha : yx3 = yx2 = yx1 0 Makna pengujian signifikansinya yaitu:
a. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0.05 ≤ Sig] maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
(35)
59
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0.05 ≥ Sig] maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah pengujian bisa dilanjukan atau tidak. Jika Ha terbukti diterima maka pengujian secara individual (pengujian antarvariabel dapat dilanjutkan)
3.9.3. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji signifikansi masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. pengujian t statistik ini merupakan uji signifikansi satu arah dengan menggunakan program SPSS versi 17.0. Adapun kriteria uji t ini dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: a. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
[0.05 ≤ Sig] maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
b. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0.05 ≥ Sig] maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
(36)
95
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kompetensi guru terdiri dari 4 macam diantaranya: kompetensi pedagogik, professional, personal dan sosial. Sesuai dengan penelitian persentase kompetensi pedagogik pada kategori tinggi yang meliputi kegiatan persiapan mengajar, proses belajar mengajar dan mengevaluasi pembelajaran. Kompetensi professional berada pada kategori sedang dalam hal penggunakan sumber bahan ajar tambahan. Kompetensi personal berada pada kategori sedang dalam hal mempunyai kepribadian yang baik, dan bertanggung jawab. Kompetensi sosial berada pada kategori sedang dalam hal bertutur kata yang sopan dan santun di lingkungan sekolah. Sarana prasarana pada kategori sedang dalam hal kelengkapan fasilitas kelas seperti meja, kursi, white board. Motivasi pada kategori sedang tetapi mereka mempunyai cita-cita yang tinggi untuk melanjutkan kuliah pada jurusan ekonomi. Hasil belajar siswa yang paling tinggi adalah dengan nilai 92 dan yang paling rendah adalah nilai 65.
2. Kompetensi guru berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, dalam hal ini semakin tinggi kompetensi yang dimiliki guru ekonomi maka hasil belajar akan meningkat.
3. Sarana prasarana sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, dalam hal ini semakin meningkat sarana prasarana sekolah maka hasil belajar siswa akan meningkat.
4. Motivasi belajar siswa berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, dalam hal ini semakin tinggi motivasi belajar maka hasil belajar siswa akan menurun.
(37)
96
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2. Saran
Berdasarkan berbagai kondisi yang penulis temukan di lapangan dan ditunjang dengan hasil analisis data maka penulis mengajukan saran sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah
Hendaknya sekolah memperhatikan kompetensi yang dimiliki oleh guru dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas mengajarnya. Hal ini diperlukan untuk menjaga kualitas guru dalam dunia pendidikan, sehingga guru yang ada adalah guru yang benar-benar memiliki kompetensi yang baik untuk menciptakan prestasi di lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil penelitian kompetensi guru yang paling rendah adalah dalam mengalisis butir soal maka sebaiknya sekolah mengadakan pelatihan kepada semua guru dalam perhitungan butir soal untuk sebelum soal itu di ujikan kepada siswa.
2. Bagi Guru
a. Berdasarkan hasil penelitian, yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa adalah guru harus lebih dekat dengan siswa, memberikan materi yang sistematis dalam mengajar, menggunakan multimetode dan multimedia dalam pembelajaran dan bertuturkata yang sopan dan santun serta menjadi teladan siswa.
b. Dalam mengevaluasi materi guru harus lebih ditingkatkan karena tidak semua siswa yang kurang mengerti materi sebelumnya selalu bertanya, hanya beberapa saja yang selalu menanyakan materi yang tidak dimengerti pada saat les.
c. Kompetensi guru dalam menganalisis butir soal dipandang sangat penting karena akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil evaluasi yang dibuat oleh guru akan menjadi gambaran tingkat kemampuan siswa, sehingga kualitas soal evaluasi harus baik, untuk itu sangat penting untuk dilakukannya uji soal terlebih dahulu.
(38)
97
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Sekolah hendaknya meningkatkan sarana dan prasarana terutama fasilitas internet, agar siswa dan guru memperoleh informasi yang lengkap, terbaru mengenai berbagai macam keilmuan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya dapat menambah cakupan populasi dengan meneliti Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan Swasta di Tasikmalaya, selain itu diharapkan dapat meneliti faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa, seperti tingkat intelegensi (IQ), minat belajar, iklim sekolah dan lingkungan keluarga. Serta diharapkan dapat meneliti tentang Evaluasi efektivitas pengajaran untuk meningkatkan kompetensi guru seperti: PPG, Diklat Kepribadian (Personality training) dan Supervisi Akademik penyusunan RPP berstandar KTSP pendidikan budaya dan karakter bangsa.
(39)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abdul A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Abim S. (2004). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Adam R. (2011). Kualitas Guru Indonesia Harus Ditingkatkan . Tersedia [Online].
http://berita.liputan6.com/read/360011/kualitas-guru-indonesia-harus-ditingkatkan. [21 Februari 2012]
Ali I. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Dunia Pustaka Jaya
Arikunto S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Budiwati N dan Permana L. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Lab FPEB
Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta : Depdiknas
Depdiknas. (2005). Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen. Jakarta : Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta Djamarah Saeful B.. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rieneka Cipta
Hadis A dan Nurhayati B. (2010). Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hamzah B Uno. (2008). Profesi Kependidikan, Problema, Solusi Dan Reformasi
Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Hamzah B Uno. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis Bidang
(40)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kusnendi. (2008). Model-Model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup Sampel
dengan LISREL. Bandung: Alfabeta
Mulyasa E. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Mulyasa E. (2008). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya Riduwan. (2003). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Riduwan dan Kuncoro E. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis. Bandung: Alfabeta
Rohmana Y. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan EViews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI
Syah M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syah M. (2008). Psikologi Belajar. Bandung: Grafindo Persada
Sudjana N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata S N. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rieneka Cipta.
Sudjana, N. (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Wahyono T. (2009). 25 Model Analisis Statistik dengan SPSS 17. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Wingkel WS. (2007). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi
Sumber Lainnya
(41)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fitriani, Pratiwi, I. (2011). Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran kuntansi (survey Pada Kelas XI SMA Negeri di Kota Bandung). Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Marhamah, Rahmah, R. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil
Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Survey pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah se-Kota Bandung). Skripsi. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia
Nina Karlina. (2012). Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar terhadap
Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran ekonomi. Skripsi UPI Bandung:
tidak diterbitkan
Rinny Dwi Cahyanti. (2011). Pengaruh Iklim Sekolah dan Kreativitas Guru dalam
Mengelola Pembelajaran Ekonomi terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Rustandi Putra (2012). Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru, Fasilitas Belajar dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi pada FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Wulandari, Rini, S. (2010). Kontribusi Kompetensi Pedagogik Dan Profesional
Terhadap Proses Dan Hasil Pembelajaran Matematika (Survey Terhadap Guru Matematika SMPN Di Kota Palembang).Tesis. Magister pada SPS UPI: Tidak
diterbitkan
Yamin, H. (2009). Kajian Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.
Synopsis. Online. Tersedia :
http//yusufhadi.net/wp-content/upload/2009/02/synopsis-kompetensi-guru.pdf. 26 januari 2010.
Iyet Suryanti. (2005). Pengaruh Iklim Sekolah dan Profesionalisasi Guru terhadap
Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS. Skripsi FPEB UPI Bandung:
tidak diterbitkan.
Pangky Irawan. (2010). Hubungan Persepsi terhadap Kompetensi Guru dengan
Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Tirto”. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.
(42)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Renny Rachmayani. (2009). Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Motivasi Belajar
dan Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Kabupaten Cianjur. Skripsi FPIPS UPI Bandung: tidak
diterbitkan.
Rinny Dwi Cahyanti. (2011). Pengaruh Iklim Sekolah dan Kreativitas Guru dalam
Mengelola Pembelajaran Ekonomi terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Sumiati. (2011). Pengaruh Lingkungan Belajar Siswa terhadap Motivasi Belajar dan
Implikasinya terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Syariah di SMP Kota Tasikmalaya. Skripsi pada FPEB UPI Bandung: tidak
(1)
96
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
5.2. Saran
Berdasarkan berbagai kondisi yang penulis temukan di lapangan dan ditunjang dengan hasil analisis data maka penulis mengajukan saran sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah
Hendaknya sekolah memperhatikan kompetensi yang dimiliki oleh guru dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas mengajarnya. Hal ini diperlukan untuk menjaga kualitas guru dalam dunia pendidikan, sehingga guru yang ada adalah guru yang benar-benar memiliki kompetensi yang baik untuk menciptakan prestasi di lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil penelitian kompetensi guru yang paling rendah adalah dalam mengalisis butir soal maka sebaiknya sekolah mengadakan pelatihan kepada semua guru dalam perhitungan butir soal untuk sebelum soal itu di ujikan kepada siswa.
2. Bagi Guru
a. Berdasarkan hasil penelitian, yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa adalah guru harus lebih dekat dengan siswa, memberikan materi yang sistematis dalam mengajar, menggunakan multimetode dan multimedia dalam pembelajaran dan bertuturkata yang sopan dan santun serta menjadi teladan siswa.
b. Dalam mengevaluasi materi guru harus lebih ditingkatkan karena tidak semua siswa yang kurang mengerti materi sebelumnya selalu bertanya, hanya beberapa saja yang selalu menanyakan materi yang tidak dimengerti pada saat les.
c. Kompetensi guru dalam menganalisis butir soal dipandang sangat penting karena akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil evaluasi yang dibuat oleh guru akan menjadi gambaran tingkat kemampuan siswa, sehingga kualitas soal evaluasi harus baik, untuk itu sangat penting untuk dilakukannya uji soal terlebih dahulu.
(2)
97
d. Sekolah hendaknya meningkatkan sarana dan prasarana terutama fasilitas internet, agar siswa dan guru memperoleh informasi yang lengkap, terbaru mengenai berbagai macam keilmuan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya dapat menambah cakupan populasi dengan meneliti Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan Swasta di Tasikmalaya, selain itu diharapkan dapat meneliti faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa, seperti tingkat intelegensi (IQ), minat belajar, iklim sekolah dan lingkungan keluarga. Serta diharapkan dapat meneliti tentang Evaluasi efektivitas pengajaran untuk meningkatkan kompetensi guru seperti: PPG, Diklat Kepribadian (Personality training) dan Supervisi Akademik penyusunan RPP berstandar KTSP pendidikan budaya dan karakter bangsa.
(3)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdul A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Abim S. (2004). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Adam R. (2011). Kualitas Guru Indonesia Harus Ditingkatkan . Tersedia [Online].
http://berita.liputan6.com/read/360011/kualitas-guru-indonesia-harus-ditingkatkan. [21 Februari 2012]
Ali I. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Dunia Pustaka Jaya
Arikunto S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Budiwati N dan Permana L. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Lab FPEB
Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta : Depdiknas
Depdiknas. (2005). Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta : Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta Djamarah Saeful B.. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rieneka Cipta
Hadis A dan Nurhayati B. (2010). Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hamzah B Uno. (2008). Profesi Kependidikan, Problema, Solusi Dan Reformasi
Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Hamzah B Uno. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis Bidang Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.
(4)
Kusnendi. (2008). Model-Model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup Sampel dengan LISREL. Bandung: Alfabeta
Mulyasa E. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya Mulyasa E. (2008). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya Riduwan. (2003). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Riduwan dan Kuncoro E. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis. Bandung: Alfabeta
Rohmana Y. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan EViews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI
Syah M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syah M. (2008). Psikologi Belajar. Bandung: Grafindo Persada
Sudjana N. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata S N. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rieneka Cipta.
Sudjana, N. (2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Wahyono T. (2009). 25 Model Analisis Statistik dengan SPSS 17. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Wingkel WS. (2007). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi Sumber Lainnya
(5)
Indah Mulyani, 2014
Pengaruh Kompetensi Guru Sarana Prasarana Sekolah Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fitriani, Pratiwi, I. (2011). Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran kuntansi (survey Pada Kelas XI SMA Negeri di Kota Bandung). Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Marhamah, Rahmah, R. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil
Belajar Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Survey pada siswa kelas XI Madrasah Aliyah se-Kota Bandung). Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Nina Karlina. (2012). Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran ekonomi. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan
Rinny Dwi Cahyanti. (2011). Pengaruh Iklim Sekolah dan Kreativitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran Ekonomi terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Rustandi Putra (2012). Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru, Fasilitas Belajar dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi pada FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Wulandari, Rini, S. (2010). Kontribusi Kompetensi Pedagogik Dan Profesional Terhadap Proses Dan Hasil Pembelajaran Matematika (Survey Terhadap Guru Matematika SMPN Di Kota Palembang).Tesis. Magister pada SPS UPI: Tidak diterbitkan
Yamin, H. (2009). Kajian Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.
Synopsis. Online. Tersedia :
http//yusufhadi.net/wp-content/upload/2009/02/synopsis-kompetensi-guru.pdf. 26 januari 2010.
Iyet Suryanti. (2005). Pengaruh Iklim Sekolah dan Profesionalisasi Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS. Skripsi FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Pangky Irawan. (2010). Hubungan Persepsi terhadap Kompetensi Guru dengan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Tirto”. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.
(6)
Renny Rachmayani. (2009). Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Motivasi Belajar dan Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Kabupaten Cianjur. Skripsi FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Rinny Dwi Cahyanti. (2011). Pengaruh Iklim Sekolah dan Kreativitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran Ekonomi terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Sumiati. (2011). Pengaruh Lingkungan Belajar Siswa terhadap Motivasi Belajar dan Implikasinya terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Syariah di SMP Kota Tasikmalaya. Skripsi pada FPEB UPI Bandung: tidak diterbitkan.