Perancangan Mobil Makanan Untuk Menjual Mie dan Juice Dilihat Dari Aspek Ergonomi.
pesat, sehingga persaingan antar penjual makanan pun semakin ketat. Mereka berusaha agar memiliki konsumen sebanyak mungkin dan dapat memenuhi keinginan pelanggannya. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh penjual adalah penjual makanan yang datang ke area pembeli, yaitu dengan menggunakan mobil makanan. Kelebihan yang didapat apabila menjual makanan dengan menggunakan mobil makanan yaitu jika penjualan makanan kurang laris di suatu tempat, maka penjual dapat dengan mudah berpindah tempat ke area yang lebih menguntungkan.
Pemilik Bakmi Ayam Anugerah berencana untuk berjualan dengan menggunakan mobil makanan. Sampai saat ini, pemilik Bakmi Ayam Anugerah belum memiliki mobil makanan dan berencana untuk memilikinya untuk menjual mie dan juice. Pada penelitian pendahuluan yang telah dilakukan melalui wawancara terhadap beberapa penjual makanan yang berjualan dalam mobil, maka ditemukan beberapa permasalahan. Diantaranya adalah ketidaknyamanan bagi pihak penjual dalam hal memasak, menyajikan, dan juga melayani konsumen. Penjual merasa kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain dalam hal membereskan peralatan masak dan meja serta kursi yang telah dipakai konsumen. Penjual kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh konsumen, seperti piring dan gelas. Sedangkan dari hasil wawancara terhadap konsumen yang makan di mobil makanan, maka ditemukan juga beberapa permasalahan, yaitu konsumen merasakan adanya ketidaknyamanan pada waktu ia makan di mobil tersebut. Perlu diusahakan agar uap yang dihasilkan pada waktu memasak tidak ke arah konsumen dan juga konsumen yang makan di mobil makanan tidak kehujanan maupun kepanasan.
Data-data yang diperlukan yaitu bahan dan peralatan masak yang diperlukan dalam mobil makanan, spesifikasi mobil yang dipakai, dan data spesifikasi produk pembanding. Lalu dilakukan pula analisis mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Perancangan dilakukan agar memperoleh dimensi produk yang sesuai dengan data anthropometri penjual dan konsumen mobil makanan. Penentuan data anthropometri tersebut menggunakan data dari buku Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, karya Eko Nurmianto. Pada penelitian ini, pemilihan alternatif terbaik dilakukan dengan menggunakan metode concept scoring berdasarkan total nilai terkecil. Fasilitas fisik yang diusulkan berdasarkan hasil concept scoring
yaitu kursi konsumen yang dapat dilipat, meja makan konsumen yang menghemat tempat, kursi penjual, meja kompor, rak tempat menyimpan buah-buahan, meja untuk menyajikan mie, meja untuk membuat juice, lemari untuk menyimpan peralatan, pintu box mobil, tangga untuk keluar masuk penjual, jendela, dan peneduh agar konsumen tidak kehujanan maupun kepanasan. Selain itu, dilakukan juga perancangan tata letak dan lingkungan fisik dalam mobil makanan serta usulan kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan dilakukannya perancangan-perancangan tersebut, diharapkan dapat menciptakan kondisi yang optimum.
(2)
Puji syukur atas segala kasih karunia yang telah Tuhan Yesus berikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Strata 1 (S1) pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik di Universitas Kristen Maranatha.
Tugas Akhir ini berjudul “Perancangan Mobil Makanan untuk Menjual Mie dan Juice Dilihat dari Aspek Ergonomi”. Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberi masukan kepada Pemilik Bakmi Ayam Anugerah mengenai perancangan mobil makanan yang ergonomis.
Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Wawan Yudiantyo, ST., MT., selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas waktu yang telah diluangkan kepada penulis dalam memberikan bantuan, bimbingan, petunjuk, masukan, dan dukungan dari awal penyusunan sampai selesainya Laporan Tugas Akhir ini.
2. Ibu Ir. Christina Wirawan, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha.
3. Ibu Christina, ST., MT., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha.
4. Ibu Yulianti, ST., MT., selaku Dosen Wali penulis di Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha.
5. Bapak Jimmy Gozaly, ST., MT., Ibu Ie Vie Mie, ST., MT., dan Ibu Lestari Yuli Hastuti, ST., MT., selaku dosen penguji. Terima kasih atas saran dan masukan yang diberikan.
6. Keluarga terdekatku; Papih ‘n Mamih, C’Leoni ‘n K’Eko, C’Linda, C’Martha, Vanessa ‘n Valerie. Thanks buat doa, semangat, perhatian, dan dukungannya selama ini. ☺
(3)
9. Teman seperjuangan; Ledy ‘n Evi. Thanks yach buat semuanya!! JBU
10. Josepha, Ferlin, Ratih, Shelly, Merlyn, Intan, Sanny, Hera, Lucy, Rena, Paul, ’n David. Thanks for being my true friends. ☺ Luv u…
11. Inke ‘n Emon, Fang - Fang, Dewi, Ika, Yuli, Indah, Een, Frans, Natalino, Bas, Welly, Hendra ‘n Rudi. Thanks buat doa, bantuan, dan semangatnya!!
12. Kepada Tim Asisten Lab.APK ‘n E; C’Monic, C’Lita, K’Erfin, Bu Sri, C’Natalia, Bu Evi, Alfons, Jo, Andri, Vivien, Yoosie, Sandra, Novita, Vero yang telah banyak memberi dukungan kepada penulis.
13. Teman - teman angkatan 2003 khususnya kelas A; Liza ‘n fren, Yola ‘n fren, Fen - Fen ‘n fren, Igal ‘n fren, Nanad ‘n fren dan yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas kebersamaan yang telah terjalin selama ini. Tetep kompak yach….!!
14. K’ Ivan…makasih yach buat gambarnya.
15. Bapak Adjat, Bapak Andreas, Bapak Asep, Ibu Citra, Bapak Badru dan Bapak Yadi selaku staf Tata Usaha. Terima kasih atas bantuannya selama ini.
16. Pihak - pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis telah berusaha menyusun Laporan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi, selama penyusunan ini tidak sedikit kesulitan yang dihadapi penulis, baik itu yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, kemampuan, maupun pengalaman. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata, penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi Anda yang membacanya.
Bandung, Agustus 2007
Penulis
(4)
ABSTRAK iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL xxvi
DAFTAR GAMBAR xxxii
DAFTAR LAMPIRAN xxxix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1 - 1
1.2 Identifikasi Masalah 1 - 2
1.3 Batasan Masalah dan Asumsi 1 - 3
1.3.1 Batasan Masalah 1 - 3
1.3.2 Asumsi 1 - 4
1.4 Perumusan Masalah 1 - 4
1.5 Tujuan Penelitian 1 - 5
1.6 Sistematika Penulisan 1 - 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ergonomi 2 - 1
2.1.1 Definisi Ergonomi 2 - 1
2.1.2 Tujuan Ergonomi 2 - 3
2.1.3 Penyelidikan Ergonomi 2 - 3 2.1.4 Bidang Kajian Ergonomi 2 - 4
2.2 Anthropometri 2 - 4
2.2.1 Definisi Anthropometri 2 - 4 2.2.2 Teknik Pengumpulan Data Anthropometri 2 - 5 2.2.3 Pembagian Anthropometri 2 - 5
2.2.3.1 Anthropometri Statis 2 - 5
(5)
2.2.3.2 Anthropometri Dinamis 2 - 11 2.3 Perhitungan Persentil 2 - 14 2.4 Konsep Perancangan dan Pengukuran 2 - 16
2.4.1 Definisi Perancangan 2 - 16 2.4.2 Karakteristik Perancangan 2 - 17 2.4.3 Karakteristik Perancang 2 - 17 2.4.4 Prosedur Perancangan 2 - 18
2.4.5 Analisis Desain 2 - 18
2.5 Lingkungan Fisik 2 - 21
2.5.1 Temperatur 2 - 21
2.5.2 Kelembaban 2 - 23
2.5.3 Sirkulasi Udara 2 - 23
2.5.4 Pencahayaan 2 - 24
2.5.5 Kebisingan 2 - 25
2.5.6 Warna 2 - 26
2.6 Metode Concept Scoring 2 - 27 2.7 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2 - 30
2.7.1 Definisi Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2 - 30 2.7.2 Tujuan dan Sasaran Keselamatan Kerja 2 - 30 2.7.3 Hubungan Keselamatan Kerja dengan Produktivitas 2 - 31
2.8 Kecelakaan Kerja 2 - 32
2.8.1 Definisi Kecelakaan 2 - 32 2.8.2 Penyebab Kecelakaan 2 - 32 2.8.3 Pencegahan Kecelakaan 2 - 33 2.8.4 Pencegahan Bahaya Kebakaran 2 - 34
(6)
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Penelitian Pendahuluan 3 - 3
3.2 Identifikasi Masalah 3 - 3
3.3 Batasan Masalah dan Asumsi 3 - 3
3.3.1 Batasan Masalah 3 - 3
3.3.2 Asumsi 3 - 4
3.4 Studi Literatur 3 - 5
3.5 Perumusan Masalah 3 - 5
3.6 Tujuan Penelitian 3 - 5
3.7 Pengumpulan Data 3 - 6
3.8 Pengolahan Data dan Analisis 3 - 6 3.9 Perancangan dan Analisis 3 - 6 3.10 Kesimpulan dan Saran 3 - 7 3.11 Definisi Dimensi Panjang dan Lebar 3 - 7
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
4.1 Sejarah Singkat Bakmi Ayam Anugerah 4 - 1
4.2 Menu Masakan 4 - 1
4.2.1 Yamien Manis 4 - 2
4.2.2 Yamien Asin 4 - 2
4.2.3 Juice 4 - 3
4.2.4 Teh Botol 4 - 4
4.3 Tata Cara Kerja Pembuatan Yamien, Juice, dan Penyajian
Teh Botol 4 - 4
4.3.1 Yamien Manis 4 - 4
4.3.2 Yamien Asin 4 - 5
4.3.3 Juice 4 - 5
4.3.4 Teh Botol 4 - 6
(7)
4.4 Bahan dan Peralatan Masak yang Diperlukan 4 - 6
4.4.1 Kompor Gas 4 - 6
4.4.2 Tabung Gas Elpiji 4 - 7
4.4.3 Panci 4 - 8
4.4.4 Saringan Mie 4 - 9
4.4.5 Saringan Sawi, Baso, dan Pangsit Kuah 4 - 9
4.4.6 Sendok Kuah Mie 4 - 10
4.4.7 Blender 4 - 11
4.4.8 Saringan Buah 4 - 11
4.4.9 Mie Telor 4 - 12
4.4.10 Baso 4 - 13
4.4.11 Pangsit Kuah 4 - 13
4.4.12 Pangsit Kering 4 - 14
4.4.13 Daging Ayam Potong 4 - 15 4.4.14 Kecap Manis Botol 4 - 15 4.4.15 Kecap Asin Botol 4 - 16
4.4.16 Bawang Cung 4 - 17
4.4.17 Minyak Ayam 4 - 17
4.4.18 Penyedap Rasa 4 - 18
4.4.19 Jerigen 4 - 19
4.4.20 Sawi 4 - 19
4.4.21 Jeruk 4 - 20
4.4.22 Alpukat 4 - 21
4.4.23 Jambu Batu 4 - 21
4.4.24 Teh Botol 4 - 22
4.4.25 Galon dan Pompa Air Mineral 4 - 23
4.4.26 Air Gula 4 - 24
4.4.27 Susu Kental Manis 4 - 24 x
(8)
4.4.28 Teko Air 4 - 25
4.4.29 Cool Box 4 - 26
4.4.30 Termos Es 4 - 26
4.4.31 Talenan 4 - 27
4.4.32 Pisau 4 - 28
4.4.33 Sendok Sayur 4 - 28
4.4.34 Sendok Makan 4 - 29
4.4.35 Sendok Teh 4 - 29
4.4.36 Sumpit Plastik 4 - 30
4.4.37 Mangkuk Melamin 4 - 31
4.4.38 Cooler 4 - 31
4.4.39 Mangkuk Yamien 4 - 32
4.4.40 Mangkuk Kuah Yamien 4 - 33
4.4.41 Kotak Yamien 4 - 34
4.4.42 Sumpit Kayu 4 - 36
4.4.43 Sendok Plastik 4 - 37
4.4.44 Gelas Juice 4 - 38
4.4.45 Sedotan 4 - 40
4.4.46 Kantong Plastik 4 - 41
4.4.47 Keresek 4 - 42
4.4.48 Nampan 4 - 44
4.4.49 Saos Sambal 4 - 44
4.4.50 Saos Tomat 4 - 45
4.4.51 Kecap Manis 4 - 46
4.4.52 Kecap Asin 4 - 46
4.4.53 Merica 4 - 47
4.4.54 Tusuk Gigi 4 - 48
4.4.55 Wadah 4 - 48
(9)
4.4.56 Tempat Tissue 4 - 49
4.5 Spesifikasi Mobil 4 - 50
4.5.1 Mitsubishi Colt L300 – Pick Up Flat Bed
Tampak Belakang 4 - 51
4.5.2 Mitsubishi Colt L300 – Pick Up Flat Bed
Tampak Depan 4 - 52
4.5.3 Mitsubishi Colt L300 – Pick Up Flat Bed
Tampak Samping 4 - 52
4.5.4 Mitsubishi Colt L300 – Pick Up Flat Bed
Tampak Atas 4 - 53
4.6 Ketentuan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya 4 - 53
4.7 Jam Kerja 4 - 53
4.8 Track RecordMobil Makanan 4 - 54 4.8.1 Mobil Makanan Roti dan Kue 4 - 54 4.8.2 Mobil Makanan Gudeg Djogja 4 - 54 4.8.3 Mobil Makanan Nasi Rames 4 - 55 4.8.4 Mobil Makanan Nasi Kuning dan Bubur Ayam 4 - 55 4.9 Data Spesifikasi Produk Pembanding 4 - 56 4.9.1 KursiLion Star 4 - 56
4.9.2 KursiDDNX 4 - 56
4.9.3 Kursi Bigstar 4 - 57
4.9.4 Meja Kayu Lipat 4 - 58
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
5.1 Perhitungan Jumlah Bahan yang Diperlukan per Hari 5 - 1
5.1.1 Mie Telor 5 - 1
5.1.2 Baso 5 - 1
5.1.3 Pangsit Kuah 5 - 1
(10)
5.1.4 Pangsit Kering 5 - 2 5.1.5 Daging Ayam Potong 5 - 2 5.1.6 Kecap Manis Botol 5 - 2
5.1.7 Kecap Asin Botol 5 - 2
5.1.8 Bawang Cung 5 - 3
5.1.9 Minyak Ayam 5 - 3
5.1.10 Penyedap Rasa 5 - 3
5.1.11 Kuah Ayam dan Air untuk Merebus Mie 5 - 4
5.1.12 Sawi 5 - 4
5.1.13 Jeruk 5 - 4
5.1.14 Alpukat 5 - 5
5.1.15 Jambu Batu 5 - 5
5.1.16 Teh Botol 5 - 5
5.1.17 Air Mineral 5 - 5
5.1.18 Air Gula 5 - 6
5.1.19 Susu Kental Manis 5 - 6
5.1.20 Saos Sambal 5 - 6
5.1.21 Saos Tomat 5 - 7
5.1.22 Kecap Manis 5 - 7
5.1.23 Kecap Asin 5 - 7
5.1.24 Merica 5 - 7
5.2 Perhitungan Jumlah Peralatan yang Diperlukan 5 - 9
5.2.1 Kompor Gas 5 - 9
5.2.2 Tabung Gas Elpiji 5 - 9
5.2.3 Panci 5 - 9
5.2.4 Saringan Mie 5 - 9
5.2.5 Saringan Sawi, Baso, dan Pangsit Kuah 5 - 9
5.2.6 Sendok Kuah Mie 5 - 9
(11)
5.2.7 Blender 5 - 9
5.2.8 Saringan Buah 5 - 10
5.2.9 Teko Air 5 - 10
5.2.10 Cool Box 5 - 10
5.2.11 Termos Es 5 - 10
5.2.12 Talenan 5 - 10
5.2.13 Pisau 5 - 10
5.2.14 Sendok Sayur 5 - 10
5.2.15 Sendok Makan 5 - 11
5.2.16 Sendok Teh 5 - 11
5.2.17 Sumpit Plastik 5 - 11
5.2.18 Mangkuk Melamin 5 - 11
5.2.19 Cooler 5 - 11
5.2.20 Mangkuk Yamien 5 - 11
5.2.21 Mangkuk Kuah Yamien 5 - 12
5.2.22 Kotak Yamien 5 - 12
5.2.23 Sumpit Kayu 5 - 13
5.2.24 Sendok Plastik 5 - 13
5.2.25 Gelas Juice 5 - 13
5.2.26 Sedotan 5 - 14
5.2.27 Kantong Plastik 5 - 14
5.2.28 Keresek 5 - 14
5.2.29 Nampan 5 - 14
5.2.30 Tusuk Gigi 5 - 15
5.2.31 Wadah 5 - 15
5.2.32 Tempat Tissue 5 - 15
5.3 Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja 5 - 17
(12)
BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS
6.1 Perancangan Fasilitas Fisik 6 - 1
6.1.1 Kursi Konsumen 6 - 1
6.1.1.1 Rancangan Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 4 6.1.1.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 5 6.1.1.1.2 Analisis Bahan dan Warna Kursi
Konsumen Alternatif A 6 - 5 6.1.1.1.3 Analisis Bentuk Kursi Konsumen
Alternatif A 6 - 6
6.1.1.1.4 Analisis Nilai Kursi Konsumen
Alternatif A 6 - 6
6.1.1.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 6 6.1.1.2 Rancangan Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 7
6.1.1.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 8 6.1.1.2.2 Analisis Bahan dan Warna Kursi
Konsumen Alternatif B 6 - 8 6.1.1.2.3 Analisis Bentuk Kursi Konsumen
Alternatif B 6 - 9
6.1.1.2.4 Analisis Nilai Kursi Konsumen
Alternatif B 6 - 9
6.1.1.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 9
6.1.2 Meja Konsumen 6 - 10
6.1.2.1 Rancangan Meja Konsumen Alternatif A 6 - 15
(13)
6.1.2.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Meja Konsumen Alternatif A 6 - 16 6.1.2.1.2 Analisis Bahan dan Warna Meja
Konsumen Alternatif A 6 - 16 6.1.2.1.3 Analisis Bentuk Meja Konsumen
Alternatif A 6 - 17
6.1.2.1.4 Analisis Nilai Meja Konsumen
Alternatif A 6 - 17
6.1.2.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Meja Konsumen Alternatif A 6 - 17 6.1.2.2 Rancangan Meja Konsumen Alternatif B 6 - 18
6.1.2.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Meja Konsumen Alternatif B 6 - 19 6.1.2.2.2 Analisis Bahan dan Warna Meja
Konsumen Alternatif B 6 - 19 6.1.2.2.3 Analisis Bentuk Meja Konsumen
Alternatif B 6 - 20
6.1.2.2.4 Analisis Nilai Meja Konsumen
Alternatif B 6 - 20
6.1.2.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Meja Konsumen Alternatif B 6 - 20
6.1.3 Kursi Penjual 6 - 21
6.1.3.1 Rancangan Kursi Penjual 6 - 23 6.1.3.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Kursi Penjual 6 - 24 6.1.3.1.2 Analisis Bahan dan Warna Kursi
Penjual 6 - 24
6.1.3.1.3 Analisis Bentuk Kursi Penjual 6 - 25 xvi
(14)
6.1.3.1.4 Analisis Nilai Kursi Penjual 6 - 25 6.1.3.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Kursi Penjual 6 - 25
6.1.4 Meja Kompor 6 - 26
6.1.4.1 Rancangan Meja Kompor Alternatif A 6 - 31 6.1.4.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Meja Kompor Alternatif A 6 - 32 6.1.4.1.2 Analisis Bahan dan Warna Meja
Kompor Alternatif A 6 - 32 6.1.4.1.3 Analisis Bentuk Meja Kompor
Alternatif A 6 - 32
6.1.4.1.4 Analisis Nilai Meja Kompor
Alternatif A 6 - 33
6.1.4.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Meja Kompor Alternatif A 6 - 33 6.1.4.2 Rancangan Meja Kompor Alternatif B 6 - 34
6.1.4.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Meja Kompor Alternatif B 6 - 35 6.1.4.2.2 Analisis Bahan dan Warna Meja
Kompor Alternatif B 6 - 35 6.1.4.2.3 Analisis Bentuk Meja Kompor
Alternatif B 6 - 35
6.1.4.2.4 Analisis Nilai Meja Kompor
Alternatif B 6 - 36
6.1.4.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Meja Kompor Alternatif B 6 - 36
6.1.5 Rak Buah 6 - 37
6.1.5.1 Rancangan Rak Buah Alternatif A 6 - 41 xvii
(15)
6.1.5.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Rak Buah Alternatif A 6 - 42 6.1.5.1.2 Analisis Bahan dan Warna Rak
Buah Alternatif A 6 - 42 6.1.5.1.3 Analisis Bentuk Rak Buah
Alternatif A 6 - 42
6.1.5.1.4 Analisis Nilai Rak Buah Alternatif A 6 - 43 6.1.5.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Rak Buah Alternatif A 6 - 43 6.1.5.2 Rancangan Rak Buah Alternatif B 6 - 43
6.1.5.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Rak Buah Alternatif B 6 - 45 6.1.5.2.2 Analisis Bahan dan Warna Rak
Buah Alternatif B 6 - 45 6.1.5.2.3 Analisis Bentuk Rak Buah
Alternatif B 6 - 45
6.1.5.2.4 Analisis Nilai Rak Buah Alternatif B 6 - 45 6.1.5.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Rak Buah Alternatif B 6 - 45
6.1.6 Meja Juice 6 - 46
6.1.6.1 Rancangan Meja Juice 6 - 52 6.1.6.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Meja Juice 6 - 53
6.1.6.1.2 Analisis Bahan dan Warna Meja
Juice 6 - 53 6.1.6.1.3 Analisis Bentuk Meja Juice 6 - 54 6.1.6.1.4 Analisis Nilai Meja Juice 6 - 54
(16)
6.1.6.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Meja Juice 6 - 54
6.1.7 Meja Mie 6 - 54
6.1.7.1 Rancangan Meja Mie 6 - 60 6.1.7.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Meja Mie 6 - 61
6.1.7.1.2 Analisis Bahan dan Warna Meja
Mie 6 - 61
6.1.7.1.3 Analisis Bentuk Meja Mie 6 - 62 6.1.7.1.4 Analisis Nilai Meja Mie 6 - 62 6.1.7.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Meja Mie 6 - 62
6.1.8 Lemari Mie 6 - 62
6.1.8.1 Rancangan Lemari Mie Alternatif A 6 - 67 6.1.8.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Lemari Mie Alternatif A 6 - 68 6.1.8.1.2 Analisis Bahan dan Warna Lemari
Mie Alternatif A 6 - 68 6.1.8.1.3 Analisis Bentuk Lemari Mie
Alternatif A 6 - 68
6.1.8.1.4 Analisis Nilai Lemari Mie Alternatif A 6 - 69 6.1.8.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Lemari Mie Alternatif A 6 - 69 6.1.8.2 Rancangan Lemari Mie Alternatif B 6 - 69
6.1.8.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Lemari Mie Alternatif B 6 - 71 6.1.8.2.2 Analisis Bahan dan Warna Lemari
Mie Alternatif B 6 - 71 xix
(17)
6.1.8.2.3 Analisis Bentuk Lemari Mie
Alternatif B 6 - 71
6.1.8.2.4 Analisis Nilai Lemari Mie Alternatif B 6 - 71 6.1.8.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Lemari Mie Alternatif B 6 - 71
6.1.9 Lemari Juice 6 - 72
6.1.9.1 Rancangan Lemari Juice Alternatif A 6 - 76 6.1.9.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Lemari Juice Alternatif A 6 - 77 6.1.9.1.2 Analisis Bahan dan Warna Lemari
Juice Alternatif A 6 - 77 6.1.9.1.3 Analisis Bentuk Lemari Juice
Alternatif A 6 - 77
6.1.9.1.4 Analisis Nilai Lemari Juice
Alternatif A 6 - 78
6.1.9.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Lemari Juice Alternatif A 6 - 78 6.1.9.2 Rancangan Lemari Juice Alternatif B 6 - 78
6.1.9.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi
Lemari Juice Alternatif B 6 - 80 6.1.9.2.2 Analisis Bahan dan Warna Lemari
Juice Alternatif B 6 - 80 6.1.9.2.3 Analisis Bentuk Lemari Juice
Alternatif B 6 - 80
6.1.9.2.4 Analisis Nilai Lemari Juice
Alternatif B 6 - 80
6.1.9.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Lemari Juice Alternatif B 6 - 80
(18)
6.1.10 Pintu Box Mobil dan Tangga 6 - 81 6.1.10.1 Rancangan Pintu Box dan Tangga Alternatif A 6 - 83
6.1.10.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi Pintu Box Alternatif A 6 - 85 6.1.10.1.2 Analisis Bahan dan Warna Pintu
Box dan Tangga Alternatif A 6 - 85 6.1.10.1.3 Analisis Bentuk Pintu Box dan
Tangga Alternatif A 6 - 85 6.1.10.1.4 Analisis Nilai Pintu Box dan
Tangga Alternatif A 6 - 86 6.1.10.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Pintu Box dan Tangga Alternatif A 6 - 86 6.1.10.2 Rancangan Pintu Box dan Tangga Alternatif B 6 - 87
6.1.10.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi Pintu Box Alternatif B 6 - 89 6.1.10.2.2 Analisis Bahan dan Warna Pintu
Box dan Tangga Alternatif B 6 - 89 6.1.10.2.3 Analisis Bentuk Pintu Box dan
Tangga Alternatif B 6 - 89 6.1.10.2.4 Analisis Nilai Pintu Box dan
Tangga Alternatif B 6 - 90 6.1.10.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Pintu Box dan Tangga Alternatif B 6 - 90 6.1.10.3 Rancangan Pintu Box dan Tangga Alternatif C 6 - 91
6.1.10.3.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi Pintu Box Alternatif C 6 - 92 6.1.10.3.2 Analisis Bahan dan Warna Pintu
Box dan Tangga Alternatif C 6 - 92
(19)
6.1.10.3.3 Analisis Bentuk Pintu Box dan
Tangga Alternatif C 6 - 93 6.1.10.3.4 Analisis Nilai Pintu Box dan
Tangga Alternatif C 6 - 93 6.1.10.3.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Pintu Box dan Tangga Alternatif C 6 - 93 6.1.10.4 Rancangan Pintu Box dan Tangga Alternatif D 6 - 94
6.1.10.4.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi Pintu Box Alternatif D 6 - 95 6.1.10.4.2 Analisis Bahan dan Warna Pintu
Box dan Tangga Alternatif D 6 - 95 6.1.10.4.3 Analisis Bentuk Pintu Box dan
Tangga Alternatif D 6 - 96 6.1.10.4.4 Analisis Nilai Pintu Box dan
Tangga Alternatif D 6 - 96 6.1.10.4.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Pintu Box dan Tangga Alternatif D 6 - 96
6.1.11 Jendela 6 - 96
6.1.12 Peneduh 6 - 97
6.2 Produk Pembanding Fasilitas Fisik 6 - 98 6.2.1 Produk Pembanding Kursi Konsumen 6 - 98
6.2.1.1 Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif A 6 - 98
6.2.1.1.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif A 6 - 98
(20)
6.2.1.1.2 Analisis Bahan dan Warna Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif A 6 - 98
6.2.1.1.3 Analisis Bentuk Produk Pembanding
Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 99 6.2.1.1.4 Analisis Nilai Produk Pembanding
Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 99 6.2.1.1.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif A 6 - 99
6.2.1.2 Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif B 6 - 101
6.2.1.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif B 6 - 101
6.2.1.2.2 Analisis Bahan dan Warna Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif B 6 - 101
6.2.1.2.3 Analisis Bentuk Produk Pembanding
Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 102 6.2.1.2.4 Analisis Nilai Produk Pembanding
Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 102 6.2.1.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif B 6 - 102
6.2.1.3 Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif C 6 - 104
(21)
6.2.1.3.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif C 6 - 104
6.2.1.3.2 Analisis Bahan dan Warna Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif C 6 - 104
6.2.1.3.3 Analisis Bentuk Produk Pembanding
Kursi Konsumen Alternatif C 6 - 104 6.2.1.3.4 Analisis Nilai Produk Pembanding
Kursi Konsumen Alternatif C 6 - 105 6.2.1.3.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan
Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif C 6 - 105
6.2.2 Produk Pembanding Meja Konsumen 6 - 107 6.2.2.1 Analisis Kesesuaian Ukuran Dimensi Produk
Pembanding Meja Konsumen 6 - 107 6.2.2.2 Analisis Bahan dan Warna Produk Pembanding
Meja Konsumen 6 - 107
6.2.2.3 Analisis Bentuk Produk Pembanding Meja
Konsumen 6 - 107
6.2.2.4 Analisis Nilai Produk Pembanding Meja
Konsumen 6 - 108
6.2.2.5 Analisis Kelebihan dan Kekurangan Produk
Pembanding Meja Konsumen 6 - 108 6.3 Pemilihan Fasilitas Fisik 6 - 110
6.3.1 Pemilihan Kursi Konsumen 6 - 110 6.3.2 Pemilihan Meja Konsumen 6 - 113 6.3.3 Pemilihan Meja Kompor 6 - 116
(22)
6.3.4 Pemilihan Rak Buah 6 - 118 6.3.5 Pemilihan Lemari Mie 6 - 121 6.3.6 Pemilihan Lemari Juice 6 - 124 6.3.7 Pemilihan Pintu Box Mobil dan Tangga 6 - 126 6.4 Perancangan Tata Letak Ruangan 6 - 129 6.4.1 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif A 6 - 130 6.4.2 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif B 6 - 132 6.4.3 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif C 6 - 134 6.5 Pemilihan Tata Letak Ruangan 6 - 136 6.6 Fasilitas Fisik Lainnya 6 - 139 6.7 Perancangan Lingkungan Fisik 6 - 140
6.7.1 Temperatur dan Kelembaban 6 - 140
6.7.2 Sirkulasi Udara 6 - 140
6.7.3 Pencahayaan 6 - 140
6.7.4 Kebisingan 6 - 140
6.7.5 Warna 6 - 140
6.8 Usulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 6 - 141
6.9 Analisis Berat 6 - 141
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan 7 - 1
7.2 Saran 7 - 2
DAFTAR PUSTAKA xl
LAMPIRAN
KOMENTAR DOSEN PENGUJI
DATA PENULIS
(23)
Tabel Judul Halaman
2.1 Pemandu untuk Kadar Cahaya 2 - 25
2.2 Klasifikasi Kebisingan 2 - 26
2.3 Efek Psikologis dari Warna 2 - 27 2.4 Concept Scoring 2 - 28
4.1 Spesifikasi Kompor Gas 4 - 7
4.2 Spesifikasi Tabung Gas Elpiji 4 - 7
4.3 Spesifikasi Panci Mie 4 - 8
4.4 Spesifikasi Panci Kuah Mie 4 - 8 4.5 Spesifikasi Saringan Mie 4 - 9 4.6 Spesifikasi Saringan Sawi, Baso, dan Pangsit Kuah 4 - 10 4.7 Spesifikasi Sendok Kuah Mie 4 - 10
4.8 Spesifikasi Blender 4 - 11
4.9 Spesifikasi Saringan Buah 4 - 12 4.10 Spesifikasi Bungkus Mie Telor 4 - 12 4.11 Spesifikasi Bungkus Baso 4 - 13 4.12 Spesifikasi Wadah Pangsit Kuah 4 - 14 4.13 Spesifikasi Wadah Pangsit Kering 4 - 14 4.14 Spesifikasi Wadah Daging Ayam Potong 4 - 15 4.15 Spesifikasi Botol Kecap Manis 4 - 16 4.16 Spesifikasi Botol Kecap Asin 4 - 16 4.17 Spesifikasi Wadah Bawang Cung 4 - 17 4.18 Spesifikasi Wadah Minyak Ayam 4 - 18 4.19 Spesifikasi Botol Penyedap Rasa 4 - 18
4.20 Spesifikasi Jerigen 4 - 19
4.21 Spesifikasi Wadah Sawi 4 - 20 4.22 Spesifikasi Keranjang Jeruk 4 - 20
(24)
Tabel Judul Halaman 4.23 Spesifikasi Keranjang Alpukat 4 - 21 4.24 Spesifikasi Keranjang Jambu Batu 4 - 22 4.25 Spesifikasi Keranjang Teh Botol 4 - 22 4.26 Spesifikasi Galon dan Pompa Air Mineral 4 - 23 4.27 Spesifikasi Wadah Air Gula 4 - 24 4.28 Spesifikasi Kaleng Susu Kental Manis 4 - 25
4.29 Spesifikasi Teko Air 4 - 25
4.30 Spesifikasi Cool Box 4 - 26
4.31 Spesifikasi Termos Es 4 - 27
4.32 Spesifikasi Talenan 4 - 27
4.33 Spesifikasi Pisau 4 - 28
4.34 Spesifikasi Sendok Sayur 4 - 29 4.35 Spesifikasi Sendok Makan 4 - 29
4.36 Spesifikasi Sendok Teh 4 - 30
4.37 Spesifikasi Sumpit Plastik 4 - 30 4.38 Spesifikasi Mangkuk Melamin 4 - 31
4.39 Spesifikasi Cooler 4 - 32
4.40 Spesifikasi Mangkuk Yamien 4 - 32 4.41 Spesifikasi PackMangkuk Yamien 4 - 33 4.42 Spesifikasi Mangkuk Kuah Yamien 4 - 34 4.43 Spesifikasi Pack Mangkuk Kuah Yamien 4 - 34 4.44 Spesifikasi Kotak Yamien 4 - 35 4.45 Spesifikasi PackKotak Yamien 4 - 35 4.46 Spesifikasi Sumpit Kayu 4 - 36 4.47 Spesifikasi PackSumpit Kayu 4 - 36 4.48 Spesifikasi Sendok Plastik 4 - 37
(25)
Tabel Judul Halaman 4.49 Spesifikasi PackSendok Plastik 4 - 38
4.50 Spesifikasi Gelas Juice 4 - 38
4.51 Spesifikasi Pack Gelas Juice 4 - 39 4.52 Spesifikasi Pack Tutup Gelas Juice 4 - 39
4.53 Spesifikasi Sedotan 4 - 40
4.54 Spesifikasi PackSedotan 4 - 41 4.55 Spesifikasi Kantong Plastik 4 - 41 4.56 Spesifikasi PackKantong Plastik 4 - 42
4.57 Spesifikasi Keresek 4 - 43
4.58 Spesifikasi PackKeresek 4 - 43
4.59 Spesifikasi Nampan 4 - 44
4.60 Spesifikasi Tempat Saos Sambal 4 - 45 4.61 Spesifikasi Tempat Saos Tomat 4 - 45 4.62 Spesifikasi Tempat Kecap Manis 4 - 46 4.63 Spesifikasi Tempat Kecap Asin 4 - 47 4.64 Spesifikasi Tempat Merica 4 - 47 4.65 Spesifikasi Tempat Tusuk Gigi 4 - 48
4.66 Spesifikasi Wadah 4 - 49
4.67 Spesifikasi Tempat Tissue 4 - 49 4.68 Spesifikasi Mitsubishi Colt L300 – Pick Up Flat Bed 4 - 51
4.69 Ketentuan DLLAJR untuk Mitsubishi Colt L300 4 - 53 4.70 Spesifikasi KursiLion Star 4 - 56
4.71 Spesifikasi KursiDDNX 4 - 57
4.72 Spesifikasi Kursi Bigstar 4 - 57
4.73 Spesifikasi Meja Kayu Lipat 4 - 58 5.1 Rangkuman Bahan yang Diperlukan per Hari 5 - 8
(26)
Tabel Judul Halaman 5.2 Rangkuman Peralatan yang Diperlukan 5 - 16 6.1 Penentuan Ukuran Kursi Konsumen 6 - 3 6.2 Spesifikasi Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 4 6.3 Spesifikasi Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 7 6.4 Dimensi Panjang Peralatan Meja Konsumen 6 - 10 6.5 Dimensi Lebar Peralatan Meja Konsumen 6 - 12 6.6 Penentuan Ukuran Meja Konsumen (per satu orang) 6 - 14 6.7 Spesifikasi Meja Konsumen Alternatif A 6 - 15 6.8 Spesifikasi Meja Konsumen Alternatif B 6 - 18 6.9 Penentuan Ukuran Kursi Penjual 6 - 22 6.10 Spesifikasi Kursi Penjual 6 - 23 6.11 Dimensi Panjang Peralatan Meja Kompor 6 - 26 6.12 Dimensi Lebar Peralatan Meja Kompor 6 - 28 6.13 Penentuan Ukuran Meja Kompor 6 - 30 6.14 Spesifikasi Meja Kompor Alternatif A 6 - 31 6.15 Spesifikasi Meja Kompor Alternatif B 6 - 34
6.16 Kebutuhan Buah 6 - 37
6.17 Penentuan Ukuran Rak Buah 6 - 40 6.18 Spesifikasi Rak Buah Alternatif A 6 - 41 6.19 Spesifikasi Rak Buah Alternatif B 6 - 43 6.20 Dimensi Panjang Peralatan Meja Juice 6 - 46 6.21 Dimensi Lebar Peralatan Meja Juice 6 - 48
6.22 Penentuan Ukuran Meja Juice 6 - 51
6.23 Spesifikasi Meja Juice 6 - 52
6.24 Dimensi Panjang Peralatan Meja Mie 6 - 55 6.25 Dimensi Lebar Peralatan Meja Mie 6 - 56
(27)
Tabel Judul Halaman 6.26 Penentuan Ukuran Meja Mie 6 - 59
6.27 Spesifikasi Meja Mie 6 - 60
6.28 Dimensi Panjang Peralatan Lemari Mie 6 - 63 6.29 Dimensi Lebar Peralatan Lemari Mie 6 - 64 6.30 Dimensi Tinggi Peralatan Lemari Mie 6 - 65 6.31 Penentuan Ukuran Lemari Mie 6 - 66 6.32 Spesifikasi Lemari Mie Alternatif A 6 - 67 6.33 Spesifikasi Lemari Mie Alternatif B 6 - 69 6.34 Dimensi Panjang Peralatan Lemari Juice 6 - 72 6.35 Dimensi Lebar Peralatan Lemari Juice 6 - 73 6.36 Dimensi Tinggi Peralatan Lemari Juice 6 - 74 6.37 Penentuan Ukuran Lemari Juice 6 - 75 6.38 Spesifikasi Lemari JuiceAlternatif A 6 - 76 6.39 Spesifikasi Lemari JuiceAlternatif B 6 - 78 6.40 Penentuan Ukuran Pintu BoxMobil 6 - 82 6.41 Spesifikasi Pintu Box Mobil Alternatif A 6 - 83 6.42 Spesifikasi Pintu Box Mobil Alternatif B 6 - 87 6.43 Spesifikasi Pintu Box Mobil Alternatif C 6 - 91 6.44 Spesifikasi Pintu Box Mobil Alternatif D 6 - 94 6.45 Kesesuaian Ukuran Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif A 6 - 100
6.46 Kesesuaian Ukuran Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif B 6 - 103
6.47 Kesesuaian Ukuran Produk Pembanding Kursi Konsumen
Alternatif C 6 - 106
6.48 Kesesuaian Ukuran Produk Pembanding Meja Konsumen 6 - 109
(28)
Tabel Judul Halaman 6.49 Concept Scoring untuk Kursi Konsumen 6 - 112 6.50 Concept Scoring untuk Meja Konsumen 6 - 115 6.51 Concept Scoring untuk Kursi Kompor 6 - 118 6.52 Concept Scoring untuk Rak Buah 6 - 121 6.53 Concept Scoring untuk Lemari Mie 6 - 123 6.54 Concept Scoring untuk Lemari Juice 6 - 126 6.55 Concept Scoring untuk Pintu Box Mobil dan Tangga 6 - 129 6.56 Concept Scoring untuk Tata Letak Ruangan 6 - 138
6.57 Perhitungan Berat 6 - 141
(29)
Gambar Judul Halaman 2.1 Perbedaan Proporsi Tubuh Diantara Tiga Populasi 2 - 7 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian 3 - 1
4.1 Kompor Gas 4 - 6
4.2 Tabung Gas Elpiji 4 - 7
4.3 Panci Mie 4 - 8
4.4 Saringan Mie 4 - 9
4.5 Saringan Sawi, Baso, dan Pangsit Kuah 4 - 9
4.6 Sendok Kuah Mie 4 - 10
4.7 Blender 4 - 11
4.8 Saringan Buah 4 - 11
4.9 Mie Telor per Bungkus 4 - 12
4.10 Baso per Bungkus 4 - 13
4.11 Pangsit Kuah 4 - 13
4.12 Pangsit Kering 4 - 14
4.13 Daging Ayam Potong 4 - 15
4.14 Kecap Manis Botol 4 - 15
4.15 Kecap Asin Botol 4 - 16
4.16 Bawang Cung 4 - 17
4.17 Minyak Ayam 4 - 17
4.18 Penyedap Rasa 4 - 18
4.19 Jerigen 4 - 19
4.20 Sawi 4 - 19
4.21 Jeruk per Keranjang 4 - 20
4.22 Alpukat per Keranjang 4 - 21
4.23 Jambu Batu per Keranjang 4 - 21 4.24 Teh Botol per Keranjang 4 - 22
(30)
Gambar Judul Halaman
4.25 Galon dan Pompa Air Mineral 4 - 23
4.26 Air Gula 4 - 24
4.27 Susu Kental Manis 4 - 24
4.28 Teko Air 4 - 25
4.29 Cool Box 4 - 26
4.30 Termos Es 4 - 26
4.31 Talenan 4 - 27
4.32 Pisau 4 - 28
4.33 Sendok Sayur 4 - 28
4.34 Sendok Makan 4 - 29
4.35 Sendok Teh 4 - 29
4.36 Sumpit Plastik 4 - 30
4.37 Mangkuk Melamin 4 - 31
4.38 Cooler 4 - 31
4.39 Mangkuk Yamien 4 - 32
4.40 Mangkuk Yamien per Pack 4 - 33
4.41 Mangkuk Kuah Yamien 4 - 33
4.42 Kotak Yamien 4 - 34
4.43 Kotak Yamien per Pack 4 - 35
4.44 Sumpit Kayu 4 - 36
4.45 Sumpit Kayu per Pack 4 - 36
4.46 Sendok Plastik 4 - 37
4.47 Sendok Plastik per Pack 4 - 37
4.48 Gelas Juice 4 - 38
4.49 Gelas Juice per Pack 4 - 39
4.50 Tutup Gelas Juice per Pack 4 - 39
(31)
Gambar Judul Halaman
4.51 Sedotan 4 - 40
4.52 Sedotan per Pack 4 - 40
4.53 Kantong Plastik 4 - 41
4.54 Kantong Plastik per Pack 4 - 42
4.55 Keresek 4 - 42
4.56 Keresek per Pack 4 - 43
4.57 Nampan 4 - 44
4.58 Saos Sambal 4 - 44
4.59 Saos Tomat 4 - 45
4.60 Kecap Manis 4 - 46
4.61 Kecap Asin 4 - 46
4.62 Merica 4 - 47
4.63 Tusuk Gigi 4 - 48
4.64 Wadah 4 - 48
4.65 Tempat Tissue 4 - 49
4.66 Mitsubishi Colt L300 – Pick Up Flat Bed 4 - 50 4.67 Dek Rata Mitsubishi Colt L300 – Pick Up Flat Bed 4 - 50 4.68 Mitsubishi Colt L300 – Pick Up Flat Bed Tampak Belakang 4 - 51 4.69 Mitsubishi Colt L300 – Pick Up Flat Bed Tampak Depan 4 - 52 4.70 Mitsubishi Colt L300 – Pick Up Flat Bed Tampak Samping 4 - 52 4.71 Mitsubishi Colt L300 – Pick Up Flat Bed Tampak Atas 4 - 53 4.72 Mobil Makanan Roti dan Kue 4 - 54
4.73 Mobil Makanan Gudeg Djogja 4 - 54
4.74 Mobil Makanan Nasi Rames 4 - 55 4.75 Mobil Makanan Nasi Kuning dan Bubur Ayam 4 - 55
4.76 KursiLion Star 4 - 56
(32)
Gambar Judul Halaman
4.77 KursiDDNX 4 - 56
4.78 Kursi Bigstar 4 - 57
4.79 Meja Kayu Lipat 4 - 58
5.1 Diagram FishboneKebakaran 5 - 17
6.1 Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 4 6.2 Dua Dimensi Kursi Konsumen Alternatif A 6 - 5 6.3 Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 7 6.4 Dua Dimensi Kursi Konsumen Alternatif B 6 - 8 6.5 Data Acuan Panjang Meja Konsumen Patokan Minimum
untuk Satu Orang 6 - 10
6.6 Perhitungan Data Anthropometri Panjang Meja Konsumen
Patokan Maksimum 6 - 11
6.7 Data Acuan Lebar Meja Konsumen Patokan Minimum 6 - 12 6.8 Meja Konsumen Alternatif A 6 - 15 6.9 Dua Dimensi Meja Konsumen Alternatif A 6 - 16 6.10 Meja Konsumen Alternatif B 6 - 18 6.11 Dua Dimensi Meja Konsumen Alternatif B 6 - 19 6.12 Eating Area Meja Konsumen Alternatif B 6 - 19 6.13 Dua Dimensi Kursi Penjual 6 - 24 6.14 Data Acuan Panjang Meja Kompor Patokan Minimum 6 - 26 6.15 Perhitungan Data Anthropometri Panjang Meja Kompor
Patokan Maksimum 6 - 27
6.16 Data Acuan Lebar Meja Kompor Patokan Minimum 6 - 28 6.17 Perhitungan Data Anthropometri Lebar Meja Kompor
Patokan Maksimum 6 - 28
6.18 Meja Kompor Alternatif A 6 - 31
(33)
Gambar Judul Halaman 6.19 Dua Dimensi Meja Kompor Alternatif A 6 - 32 6.20 Meja Kompor Alternatif B 6 - 34 6.21 Dua Dimensi Meja Kompor Alternatif B 6 - 35 6.22 Perhitungan Data Anthropometri Panjang Rak Buah
Patokan Maksimum 6 - 37
6.23 Perhitungan Data Anthropometri Lebar Rak Buah
Patokan Maksimum 6 - 38
6.24 Rak Buah Alternatif A 6 - 41
6.25 Dua Dimensi Rak Buah Alternatif A 6 - 42
6.26 Rak Buah Alternatif B 6 - 44
6.27 Dua Dimensi Rak Buah Alternatif B 6 - 44 6.28 Data Acuan Panjang Meja Juice Patokan Minimum 6 - 46 6.29 Perhitungan Data Anthropometri Panjang Meja Juice
Patokan Maksimum 6 - 47
6.30 Data Acuan Lebar Meja Juice Patokan Minimum 6 - 48 6.31 Perhitungan Data Anthropometri Lebar Meja Juice
Patokan Maksimum 6 - 48
6.32 Meja Juice 6 - 52
6.33 Dua Dimensi Meja Juice 6 - 53
6.34 Data Acuan Panjang Meja Mie Patokan Minimum 6 - 55 6.35 Perhitungan Data Anthropometri Panjang Meja Mie
Patokan Maksimum 6 - 55
6.36 Data Acuan Lebar Meja Mie Patokan Minimum 6 - 57 6.37 Perhitungan Data Anthropometri Lebar Meja Mie
Patokan Maksimum 6 - 57
6.38 Meja Mie 6 - 60
(34)
Gambar Judul Halaman
6.39 Dua Dimensi Meja Juice 6 - 61
6.40 Data Acuan Panjang Lemari Mie Patokan Minimum 6 - 63 6.41 Data Acuan Lebar Lemari Mie Patokan Minimum 6 - 64 6.42 Data Acuan Tinggi Lemari Mie Patokan Minimum 6 - 65 6.43 Lemari Mie Alternatif A 6 - 67 6.44 Dua Dimensi Lemari Mie Alternatif A 6 - 68 6.45 Lemari Mie Alternatif B 6 - 70 6.46 Dua Dimensi Lemari Mie Alternatif B 6 - 70 6.47 Data Acuan Panjang Lemari Juice Patokan Minimum 6 - 72 6.48 Data Acuan Lebar Lemari Juice Patokan Minimum 6 - 73 6.49 Data Acuan Tinggi Lemari Juice Patokan Minimum 6 - 74 6.50 Lemari JuiceAlternatif A 6 - 76 6.51 Dua Dimensi Lemari Juice Alternatif A 6 - 77 6.52 Lemari JuiceAlternatif B 6 - 79 6.53 Dua Dimensi Lemari Juice Alternatif B 6 - 79
6.54 Pintu BoxAlternatif A 6 - 83
6.55 Tangga Alternatif A 6 - 84
6.56 Dua Dimensi Pintu BoxAlternatif A 6 - 84 6.57 Dua Dimensi Tangga Alternatif A 6 - 85 6.58 Pintu BoxAlternatif B 6 - 87
6.59 Tangga Alternatif B 6 - 88
6.60 Dua Dimensi Pintu BoxAlternatif B 6 - 88 6.61 Dua Dimensi Tangga Alternatif B 6 - 89 6.62 Pintu Box dan Tangga Alternatif C 6 - 91 6.63 Dua Dimensi Pintu Box dan Tangga Alternatif C 6 - 92 6.64 Pintu Box dan Tangga Alternatif D 6 - 94
(35)
Gambar Judul Halaman 6.65 Dua Dimensi Pintu Box dan Tangga Alternatif D 6 - 95
6.66 Dua Dimensi Peneduh 6 - 97
6.67 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif A 6 - 130 6.68 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif B 6 - 132 6.69 Perancangan Tata Letak Ruangan Alternatif C 6 - 134 6.70 Tata Letak Ruangan Alternatif A Dalam Kondisi Kursi Dilipat 6 - 139
(36)
Lampiran Judul Halaman 1 Data Anthropometri Masyarakat Indonesia L - 1
(37)
PERANCANGAN MOBIL MAKANAN
UNTUK MENJUAL MIE DAN JUICE
DILIHAT DARI ASPEK ERGONOMI
Disusun oleh :
Nama : Noviyanti
NRP : 0323057
Telah Diperiksa dan Disetujui
Sebagai Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha
Bandung, Agustus 2007
Diketahui, Disetujui,
Ir. Christina Wirawan, MT. Wawan Yudiantyo, ST., MT. Ketua Jurusan Teknik Industri Dosen Pembimbing
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini, bisnis yang bergerak dalam bidang makanan semakin berkembang pesat. Seiring dengan perkembangannya, persaingan antar penjual makanan pun menjadi semakin ketat. Mereka berusaha agar memiliki konsumen sebanyak mungkin dan dapat memenuhi keinginan pelanggannya.
Orang yang sibuk bekerja dan hanya memiliki waktu makan yang sangat singkat tentu saja tidak akan mencari penjual makanan yang jauh. Mereka akan membeli makanan yang berada di sekitar mereka. Hal tersebut membuat penjual makanan untuk memikirkan suatu cara yang dapat memenuhi keinginan orang dalam hal membeli makanan dengan waktu yang terbatas. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah penjual makanan yang datang ke area pembeli, yaitu dengan menggunakan mobil makanan.
Kelebihan lain yang didapat apabila menjual makanan dengan menggunakan mobil makanan adalah move ability yang tinggi. Apabila penjualan makanan kurang laris di suatu tempat, maka penjual dapat dengan mudah berpindah tempat ke area yang lebih menguntungkan dengan menggunakan mobil makanan. Dengan menggunakan mobil makanan pun, lahan yang diperlukan untuk berjualan berkurang. Penjual makanan hanya memerlukan lahan parkir dan dapat mulai menjual makanannya.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara terhadap beberapa penjual di mobil makanan yang telah ada, ditemukan beberapa permasalahan. Diantaranya adalah ketidaknyamanan bagi pihak penjual dalam hal memasak, menyajikan, dan juga melayani
(46)
konsumen. Penjual merasa kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain dalam hal membereskan peralatan masak dan meja serta kursi yang telah dipakai konsumen. Penjual kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh konsumen, seperti piring dan gelas. Sedangkan dari hasil wawancara terhadap konsumen yang makan di mobil makanan, maka ditemukan juga beberapa permasalahan, yaitu konsumen merasakan adanya ketidaknyamanan pada waktu ia makan di mobil tersebut. Perlu diusahakan agar uap yang dihasilkan pada waktu memasak tidak ke arah konsumen dan juga konsumen yang makan di mobil makanan tidak kehujanan maupun kepanasan.
Pemilik Bakmi Ayam Anugerah berencana untuk berjualan dengan menggunakan mobil makanan. Sampai saat ini, pemilik Bakmi Ayam Anugerah belum memiliki mobil makanan dan berencana untuk memilikinya untuk menjual mie dan juice. Oleh karena itu, penulis akan berusaha untuk merancang sebuah mobil makanan untuk menjual mie dan
juice dilihat dari aspek ergonomi.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara terhadap beberapa penjual di mobil makanan yang telah ada dan konsumen yang makan di mobil makanan, maka permasalahan yang ada dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Belum adanya mobil makanan untuk menjual mie dan juice.
2. Bagi pihak penjual diperlukan mobil makanan yang dapat memberikan
kenyamanan dalam hal memasak, menyajikan, dan juga melayani konsumen.
3. Penjual merasa kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain dalam hal membereskan peralatan masak dan meja serta kursi yang telah dipakai konsumen.
(47)
4. Penjual kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh konsumen, seperti piring dan gelas.
5. Bagi pihak konsumen, mobil makanan yang dirancang harus
memberikan kenyamanan pada waktu ia makan di mobil tersebut.
6. Perlu diusahakan agar uap yang dihasilkan pada waktu memasak tidak
ke arah konsumen.
7. Perlu diusahakan agar konsumen yang makan di mobil makanan tidak
kehujanan maupun kepanasan.
1.3 Batasan Masalah dan Asumsi 1.3.1 Batasan Masalah
Pada penelitian ini, penulis melakukan pembatasan lingkup penelitian agar pembahasan yang dilakukan lebih terarah. Pembatasan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Mobil yang dipakai dalam merancang mobil makanan adalah mobil
Mitsubishi Colt L300 - Pick Up Flat Bed.
2. Data anthropometri yang digunakan berdasarkan data dari buku
Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, karya Eko Nurmianto.
3. Persentil data anthropometri yang digunakan adalah persentil
minimum sebesar 5%, persentil rata-rata sebesar 50%, dan persentil maksimum sebesar 95%.
4. Perancangan fasilitas dilihat dari dimensi, jenis bahan, warna, tata letak, dan fungsi.
5. Perancangan hanya dilakukan pada bagian bak mobil.
6. Fasilitas fisik yang akan dirancang meliputi kursi konsumen, meja
konsumen, kursi penjual, meja kompor, rak buah, meja juice, meja mie, lemari mie, lemari juice, pintu box mobil, tangga, jendela, dan peneduh.
(48)
7. Menu yang akan dijual di mobil makanan adalah Yamien Manis, Yamien Asin, beberapa jenis juice, yaitu Juice Jeruk, Juice Alpukat, dan Juice Jambu Batu serta Teh Botol.
8. Penjual yang melayani konsumen berjumlah 3 orang; terdiri dari 1
orang membuat Yamien di dalam box mobil, 1 orang membuat Juice dan menyediakan Teh Botol di dalam box mobil, dan 1 orang melayani, mengantar, membereskan, dan menerima pembayaran dari konsumen di luar box mobil.
9. Tidak melakukan perhitungan biaya.
1.3.2 Asumsi
Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data anthropometri yang diambil dari buku Ergonomi : Konsep Dasar
dan Aplikasinya, karya Eko Nurmianto mewakili data anthropometri penjual dan konsumen mobil makanan.
2. Tinggi alas kaki 25 mm, lebar tas 300 mm, dan tebal pakaian 20 mm.
3. Berat badan penjual masing-masing 50 kilogram.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang telah diidentifikasi, maka penulis merumuskan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perancangan mobil makanan yang dapat memberikan
kenyamanan bagi pihak penjual?
2. Bagaimana perancangan mobil makanan yang dapat memberikan
kenyamanan bagi pihak konsumen?
3. Bagaimana merancang mobil makanan agar penjual tidak merasa
kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain?
4. Bagaimana cara untuk mengatasi kesulitan mendapatkan air bersih
untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh konsumen?
(49)
5. Bagaimana merancang mobil makanan agar uap pada waktu memasak tidak ke arah konsumen?
6. Bagaimana merancang mobil makanan agar konsumen tidak kehujanan
maupun kepanasan?
7. Bagaimana pengaturan tata letak peralatan dan fasilitas dalam mobil makanan dilihat dari segi ergonomi?
8. Bagaimana usaha pencegahan dan penanggulangan kecelakaan yang
mungkin terjadi di mobil makanan?
1.5 Tujuan Penelitian
Dari permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis sebagai berikut :
1. Memberikan usulan perancangan mobil makanan yang dapat
memberikan kenyamanan bagi pihak penjual.
2. Memberikan usulan perancangan mobil makanan yang dapat
memberikan kenyamanan bagi pihak konsumen.
3. Memberikan usulan perancangan mobil makanan agar penjual tidak
merasa kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain.
4. Memberikan usulan cara untuk mengatasi kesulitan mendapatkan air
bersih untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh konsumen.
5. Memberikan usulan perancangan mobil makanan agar uap pada waktu
memasak tidak ke arah konsumen.
6. Memberikan usulan perancangan mobil makanan agar konsumen tidak
kehujanan maupun kepanasan.
7. Memberikan usulan pengaturan tata letak peralatan dan fasilitas dalam mobil makanan dilihat dari segi ergonomi.
8. Memberikan usulan untuk usaha pencegahan dan penanggulangan
(50)
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Berisi mengenai studi literatur yang berhubungan dengan dilakukannya penelitian dan akan digunakan sebagai landasan teoritis dalam melakukan pembahasan masalah.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Berisi kerangka pemikiran dalam melakukan penelitian serta uraian mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menyelesaikan penelitian ini.
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Berisi mengenai data-data yang akan diperlukan dalam mencapai tujuan penelitian.
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Berisi pengolahan terhadap data-data yang telah dikumpulkan untuk memecahkan masalah, serta pembahasan terhadap hasil yang didapat dari pengolahan data.
BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS
Berisi usulan rancangan berdasarkan pengolahan data pada bab sebelumnya dan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh dari perancangan.
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian serta masukan dalam melakukan perbaikan dan perancangan produk yang lebih baik.
(51)
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Perancangan mobil makanan yang dapat memberikan kenyamanan
bagi pihak penjual adalah penjual memasak dan menata makanan dengan posisi duduk serta perancangan dimensi fasilitas fisik yang sesuai dengan dimensi tubuh penjual.
2. Perancangan mobil makanan yang dapat memberikan kenyamanan
bagi pihak konsumen adalah perancangan dimensi fasilitas fisik yang sesuai dengan dimensi tubuh konsumen.
3. Usulan dalam merancang mobil makanan agar penjual tidak merasa
kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain diantaranya adalah :
- Penjual memasak dan menata makanan di dalam mobil makanan
sehingga tidak perlu membereskan peralatan masak, seperti kompor yang telah digunakan.
- Dirancang meja makan konsumen yang dapat dilipat pada bagian
sisi box mobil, sehingga tidak perlu repot membereskan meja yang telah digunakan konsumen.
- Dirancang kursi konsumen yang dapat dilipat sehingga kursi
konsumen tersebut dapat disimpan di dalam mobil box apabila pindah berjualan ke tempat lain.
4. Usulan mengatasi kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencuci
peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh konsumen adalah dengan menggunakan peralatan makan yang sekali pakai dan langsung
(52)
dibuang. Selain praktis, keuntungan lain yang didapat adalah peralatan makan terhindar dari berbagai jenis kuman.
5. Usulan dalam merancang mobil makanan agar uap pada waktu
memasak tidak ke arah konsumen adalah penjual memasak di dalam mobil dan kompor diletakkan dekat dengan jendela sehingga asap yang dihasilkan langsung keluar melalui jendela.
6. Usulan dalam merancang mobil makanan agar konsumen tidak
kehujanan maupun kepanasan adalah diberikannya peneduh pada bagian sisi box mobil.
7. Usulan untuk pengaturan tata letak peralatan dan fasilitas dalam mobil makanan dilihat dari segi ergonomi yaitu seperti usulan tata letak pada alternatif A.
8. Usulan untuk pencegahan dan penanggulangan kecelakaan yang
mungkin terjadi di mobil makanan adalah dilakukan pengecekan rutin terhadap peralatan-peralatan yang mungkin dapat menyebabkan kebakaran, menyediakan tabung pemadam kebakaran dalam mobil dan dilakukan pelatihan untuk penggunaan tabung pemadam kebakaran tersebut kepada penjual di mobil makanan.
7.2 Saran
1. Pemilik Bakmi Ayam Anugerah sebaiknya mempertimbangkan untuk
menerapkan usulan yang diberikan pada penelitian ini guna meningkatkan kenyamanan para penggunanya.
(53)
1. Dosen dan Team Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II; “Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah Analisis Perancangan
Kerja dan Ergonomi II”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen
Maranatha, Bandung, Indonesia, 2005.
2. Nurmianto, Eko; “Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna
Widya, Surabaya, Indonesia, 2003.
3. Silalahi, R.B., N.B.Bennet; “Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja”, Seri Manajemen, Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, Jakarta, Indonesia, 1995.
4. Suma’mur; “Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan”, PT.Toko
Gunung Agung, Jakarta, Indonesia, 1995.
5. Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R., Tjakraatmadja, J.H.; “Teknik Tata
Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia, 1979.
6. Tarwaka, Bakri, S., Sudiajeng, L.; “Ergonomi untuk Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Produktivitas”, UNIBA PRESS, Surakarta, Indonesia, 2004.
7. Ulrich, Karl T., Steven D. Eppinger; “Perancangan dan Pengembangan
Produk”, Salemba Teknika, Jakarta, Indonesia, 2001.
8. Weimer Jon; “Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables”,
Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey, 1993.
9. Wignjosoebroto, Sritomo; “Ergonomi : Studi Gerak dan Waktu”, Guna
Widya, Surabaya, Indonesia,2003.
(1)
Bab 1 Pendahuluan 1 - 4
7. Menu yang akan dijual di mobil makanan adalah Yamien Manis, Yamien Asin, beberapa jenis juice, yaitu Juice Jeruk, Juice Alpukat, dan Juice Jambu Batu serta Teh Botol.
8. Penjual yang melayani konsumen berjumlah 3 orang; terdiri dari 1 orang membuat Yamien di dalam box mobil, 1 orang membuat Juice dan menyediakan Teh Botol di dalam box mobil, dan 1 orang melayani, mengantar, membereskan, dan menerima pembayaran dari konsumen di luar box mobil.
9. Tidak melakukan perhitungan biaya.
1.3.2 Asumsi
Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data anthropometri yang diambil dari buku Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, karya Eko Nurmianto mewakili data anthropometri penjual dan konsumen mobil makanan.
2. Tinggi alas kaki 25 mm, lebar tas 300 mm, dan tebal pakaian 20 mm. 3. Berat badan penjual masing-masing 50 kilogram.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang telah diidentifikasi, maka penulis merumuskan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perancangan mobil makanan yang dapat memberikan kenyamanan bagi pihak penjual?
2. Bagaimana perancangan mobil makanan yang dapat memberikan kenyamanan bagi pihak konsumen?
3. Bagaimana merancang mobil makanan agar penjual tidak merasa kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain?
4. Bagaimana cara untuk mengatasi kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh konsumen?
(2)
Bab 1 Pendahuluan 1 - 5
5. Bagaimana merancang mobil makanan agar uap pada waktu memasak tidak ke arah konsumen?
6. Bagaimana merancang mobil makanan agar konsumen tidak kehujanan maupun kepanasan?
7. Bagaimana pengaturan tata letak peralatan dan fasilitas dalam mobil makanan dilihat dari segi ergonomi?
8. Bagaimana usaha pencegahan dan penanggulangan kecelakaan yang mungkin terjadi di mobil makanan?
1.5 Tujuan Penelitian
Dari permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis sebagai berikut :
1. Memberikan usulan perancangan mobil makanan yang dapat memberikan kenyamanan bagi pihak penjual.
2. Memberikan usulan perancangan mobil makanan yang dapat memberikan kenyamanan bagi pihak konsumen.
3. Memberikan usulan perancangan mobil makanan agar penjual tidak merasa kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain.
4. Memberikan usulan cara untuk mengatasi kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh konsumen.
5. Memberikan usulan perancangan mobil makanan agar uap pada waktu memasak tidak ke arah konsumen.
6. Memberikan usulan perancangan mobil makanan agar konsumen tidak kehujanan maupun kepanasan.
7. Memberikan usulan pengaturan tata letak peralatan dan fasilitas dalam mobil makanan dilihat dari segi ergonomi.
8. Memberikan usulan untuk usaha pencegahan dan penanggulangan kecelakaan yang mungkin terjadi di mobil makanan.
(3)
Bab 1 Pendahuluan 1 - 6
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah dan asumsi, perumusan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Berisi mengenai studi literatur yang berhubungan dengan dilakukannya penelitian dan akan digunakan sebagai landasan teoritis dalam melakukan pembahasan masalah.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Berisi kerangka pemikiran dalam melakukan penelitian serta uraian mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menyelesaikan penelitian ini.
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Berisi mengenai data-data yang akan diperlukan dalam mencapai tujuan penelitian.
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Berisi pengolahan terhadap data-data yang telah dikumpulkan untuk memecahkan masalah, serta pembahasan terhadap hasil yang didapat dari pengolahan data.
BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS
Berisi usulan rancangan berdasarkan pengolahan data pada bab sebelumnya dan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh dari perancangan.
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian serta masukan dalam melakukan perbaikan dan perancangan produk yang lebih baik.
(4)
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Perancangan mobil makanan yang dapat memberikan kenyamanan bagi pihak penjual adalah penjual memasak dan menata makanan dengan posisi duduk serta perancangan dimensi fasilitas fisik yang sesuai dengan dimensi tubuh penjual.
2. Perancangan mobil makanan yang dapat memberikan kenyamanan bagi pihak konsumen adalah perancangan dimensi fasilitas fisik yang sesuai dengan dimensi tubuh konsumen.
3. Usulan dalam merancang mobil makanan agar penjual tidak merasa kesulitan pada waktu pindah berjualan ke tempat lain diantaranya adalah :
- Penjual memasak dan menata makanan di dalam mobil makanan sehingga tidak perlu membereskan peralatan masak, seperti kompor yang telah digunakan.
- Dirancang meja makan konsumen yang dapat dilipat pada bagian sisi box mobil, sehingga tidak perlu repot membereskan meja yang telah digunakan konsumen.
- Dirancang kursi konsumen yang dapat dilipat sehingga kursi konsumen tersebut dapat disimpan di dalam mobil box apabila pindah berjualan ke tempat lain.
4. Usulan mengatasi kesulitan mendapatkan air bersih untuk mencuci peralatan-peralatan makan yang telah dipakai oleh konsumen adalah dengan menggunakan peralatan makan yang sekali pakai dan langsung
(5)
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7 - 2
dibuang. Selain praktis, keuntungan lain yang didapat adalah peralatan makan terhindar dari berbagai jenis kuman.
5. Usulan dalam merancang mobil makanan agar uap pada waktu memasak tidak ke arah konsumen adalah penjual memasak di dalam mobil dan kompor diletakkan dekat dengan jendela sehingga asap yang dihasilkan langsung keluar melalui jendela.
6. Usulan dalam merancang mobil makanan agar konsumen tidak kehujanan maupun kepanasan adalah diberikannya peneduh pada bagian sisi box mobil.
7. Usulan untuk pengaturan tata letak peralatan dan fasilitas dalam mobil makanan dilihat dari segi ergonomi yaitu seperti usulan tata letak pada alternatif A.
8. Usulan untuk pencegahan dan penanggulangan kecelakaan yang mungkin terjadi di mobil makanan adalah dilakukan pengecekan rutin terhadap peralatan-peralatan yang mungkin dapat menyebabkan kebakaran, menyediakan tabung pemadam kebakaran dalam mobil dan dilakukan pelatihan untuk penggunaan tabung pemadam kebakaran tersebut kepada penjual di mobil makanan.
7.2 Saran
1. Pemilik Bakmi Ayam Anugerah sebaiknya mempertimbangkan untuk menerapkan usulan yang diberikan pada penelitian ini guna meningkatkan kenyamanan para penggunanya.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
1. Dosen dan Team Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II; “Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah Analisis Perancangan
Kerja dan Ergonomi II”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen
Maranatha, Bandung, Indonesia, 2005.
2. Nurmianto, Eko; “Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Guna Widya, Surabaya, Indonesia, 2003.
3. Silalahi, R.B., N.B.Bennet; “Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja”, Seri Manajemen, Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, Jakarta, Indonesia, 1995.
4. Suma’mur; “Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan”, PT.Toko Gunung Agung, Jakarta, Indonesia, 1995.
5. Sutalaksana, I.Z., Anggawisastra, R., Tjakraatmadja, J.H.; “Teknik Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia, 1979.
6. Tarwaka, Bakri, S., Sudiajeng, L.; “Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Produktivitas”, UNIBA PRESS, Surakarta, Indonesia, 2004.
7. Ulrich, Karl T., Steven D. Eppinger; “Perancangan dan Pengembangan Produk”, Salemba Teknika, Jakarta, Indonesia, 2001.
8. Weimer Jon; “Handbook of Ergonomic and Human Factors Tables”, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey, 1993.
9. Wignjosoebroto, Sritomo; “Ergonomi : Studi Gerak dan Waktu”, Guna Widya, Surabaya, Indonesia, 2003.